analisis tingkat kepuasan konsumen mega keraton

advertisement
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
MEGA KERATON SPA SALON
CENGKARENG, JAKARTA BARAT
SKRIPSI
YESI LAURA LIMBONG
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Salon Mega Keraton Spa Cengkareng, Jakarta Barat”
adalah karya sendiri dengan arahan pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka
dibagian akhir skripsi.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Yesi Laura Limbong
H34096126
*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
ABSTRAK
YESI LAURA LIMBONG. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Mega Keraton
Spa Salon Cengkareng, Jakarta Barat. Dibimbing oleh RATNA WINANDI.
Hal utama yang harus diprioritaskan oleh setiap perusahaan jasa adalah
kepuasan konsumen. Kepuasan pelanggan itu sendiri dapat tercipta dengan adanya
kualitas pelayanan yang baik. Mega Keraton Spa Salon menyediakan produknya
yang terdiri dari bahan-bahan yang alami dan berasal dari rempah-rempah.
Karakteristik konsumen pada Mega Keraton Spa Salon adalah wanita dewasa
yang rata-rata telah berkeluarga dan bekerja sebagai pegawai swasta dengan
penghasilan perbulan antara Rp 2 500 000 sampai Rp 3 000 000. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, menganalisis atribut
yang memberikan kepuasan konsumen, dan mengetahui tingkat kepuasan
konsumen terhadap produk perawatan yang tersedia di Mega Keraton Spa Salon.
Perkembangan yang baik dari aspek pelayanan terapis kepada konsumen,
pelayanan yang ramah dari setiap keryawan dan pengetahuan karyawan yang
memadai dapat mendorong Mega Keraton Spa Salon menjadi usaha salon yang
layak untuk dikembangkan. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar
69.10 persen menunjukkan bahwa pada dasarnya pengunjung telash merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan. Berdasarkan hasil Importance Performance
Analysis, pengelola harus meningkatkan kinerja pelayanannya pada atribut
kemewahan sarana dan fasilitas salon, informasi promosi yang jelas dan gencar
diberbagai media, perhatian personal kepada konsumen dan kemudahan
menghubungi Mega Keraton Spa Salon. Pengelola Mega Keraton Spa Salon perlu
meningkatkan pelayanan dan menyesuaikan antara paket perawatan dengan
kualitas pelayanan yang diberikan. Disarankan Pengelola Mega Keraton Spa
Salon juga perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja pelayanan
terapis, karyawan yang semakin bersikap sopan dan bersahabat kepada konsumen
salon, serta pengetahuan terapis yang semakin baik sehingga mampu menangani
keluhan-keluhan konsumen.
Kata kunci: Kepuasan Konsumen, Harapan, Mega Keraton Spa Salon
ABSTRACT
YESI LAURA LIMBONG. Customer Satisfaction Analysis in Mega Keraton Spa
Saloon Cengkareng, Jakarta Barat. Supervised by RATNA WINANDI.
The main thing that should be prioritizied by each company’s services is
customer satisfaction. Customer satisfaction itself can be created with good
service quality. Mega Keraton Spa Salon provides their products which consists
the ingredients originated from the natural and herbs. Costumer’s characteristic
at Mega Keraton Spa Saloon are mature woman who on average already married
and worked as private employees with a monthly income of between Rp 2 500 000
to Rp 3 000 000. This study aims to identify the the characteristics of visitors,
analyzing attributes that provide customer’s satisfaction, and determine the level
of customer satisfaction with treatment products which available in Mega Keraton
Spa Saloon. A good development through the therapist in terms of services to
custumer, a friendly service from every employee and appropriate encouraged
Mega Keraton Spa Saloon into a good enough bussines to be developed. The
value of Customer Satisfaction Index (CSI) worth about 69.10 percent indicated
that bassically visitors were satisfied with the serviced offered. Based on the
result of Importance Performance Analysis (IPA) managers need to improve the
performance of services of the attributes of luxury facilities & saloon facilities,
the information is clear and vigorous promotion of various media, personal
attention to customers and easy to contact Mega Keraton Spa Saloon. Managers
of Mega Keraton Spa Saloon needs to improve service and customize the package
treatments with a quality of services provided. Suggested, the managers of Mega
Keraton Spa Saloon also need to maintaining and improve the quality of service
performance therapist, employees which increasingly being polite and friendly to
costumer’s saloon, and increasingly a good knowledge of therapist that is able to
handle costumer’s complaint.
Keywords: Customer Satisfaction, Expectation, Mega Keraton Spa Saloon
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,
penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak
merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
MEGA KERATON SPA SALON
CENGKARENG, JAKARTA BARAT
YESI LAURA LIMBONG
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
2
4
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan.
Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan ini ialah
kepuasan konsumen, dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Mega
Keraton Spa Salon Cengkareng, Jakarta Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir. Ratna Winandi, M.S. selaku
dosen pembimbing, serta Ibu Netti Apriliani, Ibu Tintin Sarianti dan Ibu Yuniar
Atmakusuma yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan
penulis sampaikan kepada Mega Keraton Spa atas waktu, kesempatan, informasi
dan dukungan yang telah diberikan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada suami saya Jendrik Sitanggang, ST, Orang tua saya, Bapak S. Limbong,
SE. Map dan Ibu M. Simanjuntak, adik saya Febriyanti Limbong, SP dan Joshua
Mahal Leonard Limbong, adik sepupu saya Putri Mei Limbong serta seluruh
keluarga atas segala doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan untuk
paman saya, Alm. Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong, MS dan Ibunda saya Alm. J. A.
Simanjuntak yang terlebih dahulu meninggalkan kami.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2014
Yesi Laura Limbong
6
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
1
Perumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
5
Manfaat Penelitian
5
Ruang Lingkup Penelitian
5
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Produk Perawatan Tubuh Spa
Penelitian Terdahulu
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
6
6
8
10
10
Definisi Perilaku Konsumen
10
Definisi Kepuasan Konsumen
11
Faktor-Faktor Lingkungan
12
Proses Pengambilan Keputusan
16
Dimensi Kualitas Jasa
17
Kerangka Pemikiran Operasional
18
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
21
21
Jenis dan Sumber Data
21
Metode Pengambilan Responden
21
Metode Analisis Data
21
Analisis Deskriptif
21
Important Performance Analysis (IPA)
22
Customer Satisfaction Index (CSI)
25
Identifikasi Atribut
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
27
27
27
Struktur Organisasi Mega Keraton Spa Salon
29
Ketenagakerjaan
29
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
30
30
8
Proses Keputusan Kunjungan
32
Pengenalan Kebutuhan
32
Pencarian Informasi
32
Evaluasi Alternatif
33
Keputusan Kunjungan
34
Analisis Kinerja dan Harapan Pengunjung
34
Analisis Kepuasan Pengunjung
41
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
42
42
42
44
50
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jenis-Jenis Paket Perawatan Tubuh yang terdapat di Mega Keraton Spa
yang menggunakan Produk Taman Sari
Nilai Pengukuran Tingkat Harapan dan Tingkat Kinerja
Kriteria Skor Tingkat Harapan dan Tingkat Kinerja
Atribut-atribut Penelitian
Sebaran Usia Responden
Sebaran Pendapatan Responden
Sebaran Pekerjaan Responden
Motivasi Responden berkunjung Ke Mega Keraton Spa Salon
Sumber Informasi Eksternal Responden
Hal Penting dari Informasi Mega Keraton Spa Salon
Pertimbangan Responden ketika Mengunjungi Mega Keraton Spa
Salon
Cara Responden dalam Keputusan Kunjungan
Waktu Kunjungan Responden
Hasil Perhitungan Skor Rata-rata Tingkat Kinerja dan Tingkat Harapan
Hasil Perhitungan CSI
4
23
23
27
31
31
32
32
33
33
33
34
34
35
41
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian
Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Proses Keputusan dan
Kepuasan Pengunjung Mega Keraton Spa Salon
Diagram Kartesius IPA
Papan Nama atau Pamflet Mega Keraton Spa
Struktur Organisasi Mega Keraton Spa Salon
Foto Karyawan Mega Keraton Spa Salon
Diagram Kartesius IPA Mega Keraton Spa Salon
16
20
24
28
29
30
36
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
Tabel Perhitungan IPA
Tabel Perhitungan Skor Rata-rata Kinerja
Tabel Perhitungan Skor Rata-rata Harapan
Tabel Perhitungan CSI
45
46
47
48
10
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau memiliki
rasa yang kuat dan khas, dan biasa digunakan dalam jumlah kecil di makanan
sebagai pengawet atau perasa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya
dibedakan dengan tanaman lain yang dipakai dalam jumlah kecil dan digunakan
untuk tujuan yang yang hampir sama, seperti tanaman obat, sayuran beraroma dan
buah kering. Dahulu rempah-rempah merupakan barang dagangan paling
berharga. Kebanyakan rempah-rempah mulanya digunakan sebagai bahan
masakan sampai obat-obatan. Tanaman yang termasuk rempah-rempah yang
dapat digunakan untuk produk kecantikan antara lain cengkeh, kulit manis, pala,
temulawak, bengkoang, daun pandan, kunir, kunyit, temu giring, mangir dan
kemuning.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah terbesar di dunia.
Beberapa komoditas rempah asli Indonesia sudah terkenal di dunia internasional
karena khasiatnya. Bahkan sebelumnya negara Eropa telah mengarungi puluhan
ribu kilometer untuk mencari rempah Indonesia pada masa penjajahan.
Perkembangan rempah Indonesia sudah mengalami kemajuan yang cukup baik.
Beberapa program peningkatan produksi dan produktivitas rempah telah banyak
dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Selain itu dari sisi pengolahan dan
pemasaran produk-produk rempah, Kementerian Pertanian juga telah
menggalakkan suatu program peningkatan nilai tambah dan daya saing produk
rempah Indonesia.
Penggunaan rempah-rempah awalnya lebih dikenal sebagai bumbu
masakan daripada sebagai obat tradisional. Rempah-rempah kemudian diolah dan
dijadikan sebagai olahan produk yang dikenal dengan sebutan jamu. Jamu
dipercaya sebagai warisan budaya masyarakat Indonesia dalam pengobatan
penyakit, perawatan sehari-hari untuk kesehatan, kecantikan, kebugaran tubuh,
serta makanan dan minuman. Dan seiring dengan perkembangan teknologi,
rempah-rempah yang sudah di ekstraktif dan berbentuk jamu awalnya dijadikan
sebagai bahan dasar pembuatan lulur. Lulur kemudian dikembangkan dan
digabungkan dengan teknologi penggunaan air (steam) dengan manfaat
membersihkan, menyegarkan serta meregangkan otot-otot tubuh yang dikenal
dengan teknik spa.
Spa merupakan kependekan dari bahasa latin salus per aquam berarti
mengupayakan kesehatan dengan memanfaatkan air. Spa juga berasal dari nama
sebuah desa kecil di Belgia. Di desa tersebut terdapat kolam air hangat yang
sering digunakan tentara Romawi untuk melemaskan otot yang tegang seusai
berperang. Dari asal kata itu spa tetap diartikan tempat untuk relaksasi,
menenangkan pikiran, dan badan untuk mendapatkan kesegaran dengan nuansa
air alam yang kental. Menurut pakar spa, spa seharusnya berada di daerah yang
dekat dengan mata alam. Itu sebabnya spa seharusnya memiliki lokasi yang dekat
dengan alam seperti hutan, air terjun dan pedesaan.
Saat ini industri spa sangat berkaitan erat dengan pariwisata. Diperkirakan
pada putaran roda ekonomi dunia tahun 2013, yang disumbangkan dari sektor
bisnis industri spa telah mencapai sekitar USD 260 triliun atau sekitar 2,2 juta
triliun. Data tersebut diungkap CEO Spa Flinder Board Founder, Peter Ellis di
2
sela pertemuan Global Spa Summit (GSS). Pertemuan tingkat tinggi untuk ajang
Asia dalam ajang Global Spa Summit (GSS) tersebut pertama kali digelar di Bali.
Hal tersebut menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia yang dinilai
memiliki potensi industri spa cukup besar. Dengan perkembangan pesat yang
menjanjikan tersebut diperkirakan industri spa dapat mendorong perekonomian
dunia. (Economic Okezone, 2013)
Produk lulur dan spa umumnya berasal dari tanaman-tanaman tradisional
seperti rempah-rempah. Rempah-rempah tersebut kemudian di ekstraktif dengan
teknologi ke dalam bentuk yang lebih padat seperti serbuk. Salah satu perusahaan
yang sudah terpercaya selama puluhan tahun dalam usaha kecantikan dan
perawatan tubuh menggunakan bahan-bahan tradisional di Indonesia adalah
Mustika Ratu. Didirikan pada tahun 1970 -an oleh B.R.A. Mooryati Soedibyo,
Mustika Ratu memiliki konsep perawatan tubuh yang terinspirasi dari perawatan
tubuh secara tradisional namun dikemas secara modern dan higinis serta
menggunakan bahan–bahan alami seperti beras, kencur, gula merah, jahe,
rempah–rempah dan buah–buahan sebagai bahan baku untuk perawatan dan
produk yang dihasilkan oleh Mustika Ratu.
Mega Spa Salon menjadi salon yang paling diminati oleh sebagian
pengunjung Mall Taman Palem karena merupakan salon yang produk-produknya
terdiri dari bahan-bahan yang alami dan tanpa produk yang pembuatannya
menggunakan terknologi dan bahan kimia. Salah satu produk yang paling
diminati konsumen yang mengunjungi Mega Keraton Spa Salon adalah Taman
Sari Mangir Kemuning Package. Taman Sari Mangir Kemuning Package
merupakan salah satu paket produk dari Mustika Ratu. Taman Sari Kemuning
Package adalah perawatan tubuh yang paling diminati di Mega Keraton Spa
Salon karena merupakan perawatan tubuh yang lengkap. Secara umum manfaat
yang dapat diperoleh dengan melakukan paket perawatan tubuh antara lain adalah
membersihkan kotoran dan mengangkat sel-sel kulit mati, menghaluskan dan
membersihkan kulit, mengurangi ketegangan otot, memperlancar peredaran darah,
membuat rileks tubuh, membersihkan dan mengurangi bau tak sedap pada daerah
kewanitaan, mengurangi cairan lendir yang berlebih, dan mencegah penumbuhan
bakteri yang dapat menyebabkan keputihan di daerah kewanitaan.
Mega Keraton Spa Salon memiliki prospek untuk terus berkembang saat ini,
dimana perawatan tubuh telah menjadi penting dan tidak semata-mata hanya
sebagai gaya hidup saja. Salah satu faktor kunci yang harus terus diperhatikan
oleh pengelola adalah kepuasaan pelanggan. Kunci utama memenangkan
persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasaan kepada pengunjung melalui
penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing (Tjiptono 1997).
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di
antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis sehingga
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan perusahaan. Pelanggan Mega Keraton Spa Salon terdiri dari pria
dan wanita dari kalangan anak-anak, remaja sampai dewasa karena salon tersebut
merupakan salon keluarga. Namun kebanyakan terdiri dari pria dan wanita yang
berpasangan. Usia pengunjung berkisar antara 15- 40 tahun. Sebagian pengunjung
beranggapan bahwa perawatan tubuh sudah menjadi kebutuhan dan bukan lagi
hanya sebagai gaya hidup.
3
Mega Keraton Spa Salon merupakan usaha jasa yang tergolong kepada
high contact service, yaitu tingkat kontak yang tinggi antara penyedia jasa dan
konsumen (Bowen dan Schneider dalam Tjiptono dan Chandra 2007). Pada
tingkat kontak tinggi, keterampilan interpersonal staf penyedia jasa merupakan
aspek krusial, karena karyawan jasa memiliki tiga peranan penting yaitu
melakukan operasi jasa, memasarkan jasa dan disamakan oleh konsumen sebagai
jasa. Kepuasan pengunjung pada Mega Keraton Spa Salon sangat bergantung
kepada keterampilan interpersonal pengelola salon.
Pengukuran kepuasan berguna untuk mengevaluasi posisi kinerja
pelayanan Mega Keraton Spa Salon saat ini. Hasil pengukuran kepuasan juga
dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran di tahun-tahun
mendatang. Tanpa ada indeks kepuasan pelanggan, manajemen sulit menentukan
tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. (Irawan dalam Rosadi 2011).
Perumusan Masalah
Indonesia merupakan negara yang memliki beragam jenis produk-produk
tradisional yang berasal dari rempah-rempah alami. Ada berbagai jenis jamujamuan serta ramuan tradisional yang dapat perempuan temukan di banyak tempat.
Perawatan tubuh menggunakan rempah-rempahan dipercaya dapat membuat
badan menjadi lebih segar. Semakin berkembangnya industri spa rempah di
Indonesia telah menciptakan persaingan yang semakin besar antar industri.
Ditengah isu lingkungan yang mulai banyak diperbincangkan, gerakan hijau
mulai ada di industri kosmetika. Hal ini menyebabkan salon spa yang menyajikan
produk spa yang berasal dari bahan-bahan alami mulai banyak diminati
masyarakat.
Mega Keraton Spa Salon merupakan salon perawatan tubuh yang hampir
semua produknya berasal dari bahan-bahan tradisional yang alami. Dibuka pada
tanggal 8 Desember 2009 dan berada di dalam Mall Taman Palem Cengkareng,
Mega Keraton Spa Salon sudah berusia 3 tahun lebih. Selain berkerja sama
dengan Mustika Ratu dalam pemasaran produk Taman Sari, Mega Keraton Spa
Salon juga menyediakan produk kecantikan lain yang racikannya di datangkan
langsung dari Yogyakarta dengan harga yang lebih murah dan terjangkau untuk
masyarakat kelas bawah sampai menengah jika dibandingkan dengan usaha salon
yang berada disekitar Mall Taman Palem. Dengan produk yang banyak dipilih
pengunjung Mega Keraton Spa Salon adalah produk Taman Sari, karena Taman
Sari merupakan produk unggulan dari Mustika Ratu. Dapat dikatakan nama besar
Mustika Ratu sebagai alasan pengunjung memilih rangkaian paket bermerek
Taman Sari.
Mega Keraton Spa Salon menyediakan beberapa pilihan produk perawatan
tubuh Taman Sari yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan kebutuhannya,
seperti yang tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 1. Jenis-Jenis Paket Perawatan Tubuh yang terdapat di Mega Spa yang
Menggunakan Produk Taman Sari
4
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
-
Jenis Paket Perawatan Tubuh
Taman Sari Whitening Package terdiri dari :
Body massage with jasmine essential oil
Papaya enzyme body polis
Bengkoang whitening mask
Foaming milk bath with jasmine essential oil
Hand and body lotion
Taman Sari Anti Cellulite Package terdiri dari :
Body massage with jasmine essential oil
Body glow for relaxaxing scrub
Body steam
Seaweed body mask
Hand and body lotion
Taman Sari Revitalize and Rejuvenate Package
terdiri dari :
Body massage with jasmine essential oil
Pandan wangi body scrub
Body steam
Merapi volcano mud body wrap
Hand and body lotion
Manfaat
Mencerahkan kulit dan
bekerja sempurna
sehingga kulit menjadi
cerah dan dilakukan
selama 2 jam
Taman Sari Balinese “Murut” Herb terdiri dari :
Membersihkan kulit dari
bakteri serta mempercepat
proses pengangkatan
kotoran dan dapat
menghangatkan tubuh
dilakukan selama 2 jam
Menghilangkan sel kulit
mati, menjadikan kulit
kuning langsat dan halus,
dilakukan selama 2,5 jam
Body massage with jasmine essential oil
Body steam
Balinesse “murut” body scrub
Balinesse boreh body mask
Hand and body lotion
Taman Sari Mangir Kemuning Package terdiri
dari :
Body massage with jasmine essential oil
Mangir body scrub
Mangir body mask
Harum Sari Herbal
Empon-empon atau ratus vagina “ratus dedes”
Taman Sari Body Glow Package terdiri dari :
Body massage with jasmine essential oil
Body glow refreshing
Avocado mask
Totok aura with avocado mask
Body lotion
Taman Sari Foot Spa Package terdiri dari :
Sea salt mineral
Foot massage with jasmine essential
Foot scrub gel
Lotion for leg
Foot Spray
Sumber : Mega Keraton Spa Salon, 2013
Menghilangkan selulit,
membuat perut kencang
dan bebas timbunan lemak
dan dillakukan selama 2
jam
Melembabkan,
mendinginkan kulit,
membersihkan kotoran
dan kulit mati
Menghaluskan dan
mencerahkan kulit agar
kulit bersinar dan
bercahaya, dilakukan
Selama 2 jam
Menjaga kebersihan
lingkungan dibagian kaki
sehingga bersih, lembut
dan harum, dilakukan
selama 1 jam
5
Namun demikian, bisnis spa beberapa tahun terakhir ini telah memiliki
banyak persaingan. Banyaknya salon-salon yang kemudian berkerja sama dengan
Mustika Ratu dengan tujuan yang sama untuk memasarkan produk Taman Sari.
Selain itu, persaingan tidak hanya dari salon yang menggunakan produk yang
sama saja, melainkan persaingan antar salon dengan produk yang berbeda pula,
seperti contoh produk keluaran Mustika Ratu yang juga merupakan pelopor
kosmetika tradisional di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahanpermasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana karakteristik pengunjung yang mengunjungi dan melakukan
perawatan di Mega Keraton Spa Salon?
2. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung setelah melakukan perawatan di
Mega Keraton Spa Salon?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung yang melakukan perawatan pada
Mega Keraton Spa Salon.
2. Menganalisis atribut apa saja yang memberikan kepuasan pengunjung pada
Mega Keraton Spa Salon.
3. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk perawatan yang
tersedia di Mega Keraton Spa Salon.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditentukan, diharapkan penelitian
yang akan dilakukan dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan pengembangan kemampuan analisis dan mampu mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh mengenai analisis tingkat kepuasan
konsumen.
2. Penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam
mengetahui posisi kepuasan pengunjung Mega Keraton Spa Salon saat ini dan
memberikan saran yang berguna untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
3. Menambah wawasan bagi penulis sendiri yang berkesempatan menerapkan
ilmu-ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
4. Pembaca dapat memberikan pengetahuan dan sebagai literatur untuk
penelitian selanjutnya.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di Mega Keraton Spa Salon dengan objek penelitian
adalah pengunjung yang datang dan melakukan perawatan tubuh pada salon
tersebut. Penelitian ini menitik beratkan pada analisis tingkat kepuasan konsumen
para pengunjung salon saat melakukan kunjungan dan melakukan perawatan
6
tubuh di Mega Keraton Spa Salon. Penelitian ini juga menganalisis kondisi aktual
dan harapan dari para pengunjung Mega Keraton Spa Salon. Responden yang
dipilih adalah perempuan berusia 17 tahun atau lebih dengan asumsi pada usia
tersebut dapat mengambil keputusan untuk melakukan perawatan tubuh.
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada kepuasan konsumen yang
melakukan kunjungan dan melakukan perawatan tubuh di Mega Keraton Spa
Salon. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada Mega Keraton Spa
Salon dianalisis dengan mengunakan motode Importance Performance Analysis
(IPA) dan Customer Satisfication Index (CSI) dan mengajukan kuesioner pada
konsumen yang sedang berkunjung dan melakukan perawatan tubuh di Mega
Keraton Spa Salon yang terletak pada pusat perbelanjaan Mall Taman Palem
daerah Cengkareng, Jakarta Barat.
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Produk Perawatan Tubuh Spa
Perawatan tubuh sangat baik dilakukan karena dapat menunjang
penampilan seseorang. Perawatan tubuh adalah suatu hal yang tidak terpisahkan
dari penampilan seseorang terutama wanita. Namun, seiring berjalannnya waktu,
merawat kulit dan tubuh sudah menjadi kebutuhan baik wanita maupun pria.
Badan yang tidak terawat akan menghasilkan penampilan yang kurang baik.
Masalah yang sering mengganggu penampilan diantaranya jerawat punggung,
selulit, guratan hitam di area ketiak, pangkal paha dan lipatan pinggang, kulit
badan tidak kencang, kulit kasar, bau badan yang tidak sedap dan kulit gatal atau
alergi. Jenis perawatan tubuh yang sering dilakukan biasanya membersihkan
tubuh atau mandi, penggunaan pelembab (body lotion). Setelah itu lulur yang
disertai pemijatan atau rileksasi sampai spa mulai incar masyarakat.
Spa merupakan rangkaian perawatan yang terdiri dari terapi pijat tubuh,
masker, body scrub, terapi musik, aromaterapi, mandi dan penguapan yang bisa
dibarengi dengan suguhan makanan ringan seperti kue dan minum teh jahe hangat
atau panas. Proses spa memakan waktu kurang lebih satu setengah sampai dua
jam. Perawatan spa untuk rambut (creambath) juga sudah mulai terkenal
dikalangan industri kecantikan. Spa belakangan ini juga di inovasikan dapat
melangsingkan tubuh. Konsep spa juga mengajarkan hidup sehat, makan teratur
bahkan terapi meditasi yang biasanya dilakukan di alam terbuka.
Jenis spa biasanya di namakan sesuai dengan jenis lulur atau body massage
yang digunakan. Seperti contoh apabila konsumen menggunakan lulur bengkoang,
proses penguapan atau body steam-nya biasanya menggunakan oil sesuai dengan
produk lulur yang digunakan. Setelah melakukan serangakaian perawatan,
dilakukan teknik penguapan (steam) yang kemudian diakhiri dengan perendaman
tubuh dengan tetap menggunakan produk yang sama. Kegiatan diatas tersebut
adalah serangkaian teknik spa.
Rempah-rempah yang digunakan pada produk perawatan spa adalah
tanaman tradisonal seperti cengkeh, kulit manis, pala, temulawak, bengkoang,
7
daun pandan, kunir, kunyit, temu giring, mangir dan kemuning. Spa juga dapat
menggunakan buah-buahan seperti nanas, kelapa dan jeruk mandarin. Manfaat
spa menggunakan bahan-bahan alami secara menyeluruh adalah termasuk
memutihkan, mengencangkan dan menyehatkan kulit, mengendurkan ketegangan
otot, detoksifikasi tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pemijatannya
diharapkan dapat meredakan kemarahan dan depresi, mengurangi kecemasan,
meringankan migrain, menurunkan tekanan darah tinggi dan hipertensi.
Aromaterapinya dapat mengurangi susah tidur, kelelehan dan stress,
memperlambat proses penuaan, mengembalikan rasa percaya diri dan kreativitas,
dan memberikan manfaat rasa bahagia dan tenang. (Mega Keraton Spa Salon,
2013)
Kegiatan yang termasuk dalam paket perawatan spa rempah produk Taman
Sari di salon Mega Keraton Spa Salon, antara lain :
1. Scrubbing atau pengelupasan sel-sel kulit mati. Perawatan Scrub secara
efektif mampu menghilangkan racun dan sirkulasi darah. Fungsinya adalah
untuk menghilangkan kulit mati dengan menggunakan lotion khusus atau
ramuan scrub tradisional yang mengandung biji-bijian olahan, oleskan ke
wajah atau tubuh saat mandi maka kotoran yang menyumbat pori-pori kulit
akan hilang dan membuat kulit menjadi halus dan sehat karena memperoleh
oksigen yang cukup.
2. Pemijatan, yang dilakukan setelah scrubbing atau meluruhkan berbagai
kotoran yang menempel pada tubuh. Pijat sangat bermanfaat saat badan terasa
pegal atau lelah. Pijatan yang tepat akan memberikan kesegaran tubuh.
Kegiatan memijat sudah dikenal dari dahulu di banyak negara. Pemijatan
tidak hanya akan memberikan efek bugar tetapi juga dapat mengatasi
gangguan kesehatan bila dilakukan oleh pemijat yang ahli.
3. Lulur berguna untuk meluruhkan sel-sel kulit mati pada permukaan kulit, dan
mencegah kekeringan pada kulit. Luluran juga berperan sebagai pemberi
nutrisi pada kulit, yang akan membantu dalam proses peremajaan kulit,
luluran juga akan menghilangkan dan mengangkat sel sel kulit yang telah
mati, bercampur dengan cream lulur, sehingga setelah lulur dibilas kulit akan
terlihat lebih cerah
4. Masker badan, dengan perawatan ini, kulit menjadi lebih sehat dan indah.
Jenis masker di yang digunakan sangat beragam, ada yang berwarna, cairan
bening, lembaran atau bubuk. Sebaiknya jenis masker disesuaikan dengan
keadaan kulit tubuh. Masker juga dapat digunakan pada wajah dan seluruh
tubuh.
5. Penguapan (steam) menggunakan metode penguapan. Uap tersebut dihasilkan
dari perebusan aneka rempah-rempah berkhasiat yang selanjutnya
menempatkan seseorang ke ruangan khusus ( Ruang Uap ). Manfaatnya dapat
menurunkan kadar gula & kolesterol, menurunkan berat badan, mengobati
pegal dan sakit pinggang, mengobati demam dan flu, menambah Kebugaran
dan Vitalitas dan menghaluskan kulit.
6. Mandi rempah menggunakan aromaterapi yang berasal dari rempah-rempah
dipercaya dapat menstimulasi otak agar lebih rileks ketika sedang bersantai
atau berendam, karena aroma aromaterapi yang berasal dari bunga atau
tanaman. Jenis Terapi aroma juga sangat beragam berupa lilin, bunga kering,
minyak esensial dan masih banyak lainnya.
8
Penelitian Terdahulu
Fitriya (2004) dalam penelitian ini mengambil beberapa hasil penelitian
dan jurnal yang terkait dengan topik penelitian yaitu perilaku konsumen,
khususnya yang berkaitan dengan analisis kepuasan konsumen terhadap suatu
produk barang atau jasa yang digunakan. Penelitian tentang kepuasaan konsumen
sudah banyak dilakukan sebelumnya sama dengan penelitian mengenai kepuasan
pelanggan terhadap produk kosmetika merek Wardah (Kasus pada pelanggan
produk kosmetika merek Wardah di beberapa toko atau counter kosmetika di
Kota Bogor). Umumnya alasan responden menggunakan produk dalam penelitian
ini adalah karena mereka percaya bahwa kosmetika merek Wardah merupakan
kosmetika alami, sehingga unggul dalam status kehalalan di mata konsumen.
Berdasarkan analisis tingkat kepentingan dan kepuasaan, atribut produk yang
menjadi prioritas utama adalah ketersediaan produk, sedangkan pada
pelaksanaannya belum memuaskan pelanggan. Hasil yang diperoleh dari analisis
kesenjangan menunujukkan bahwa pada dasarnya pelanggan belum merasa puas
terhadap produk kosmetika merek Wardah.
Ferrinadewi (2005) dalam penelitian ini menyatakan bahwa atribut produk
berperan penting dalam keputusan pembelian dan kepuasan konsumen karena
atribut digunakan kosumen sebagai dasar dalam mengevaluasi sebuah produk.
Selain itu, atribut produk yang dirasa penting oleh konsumen dapat
mempermudah pemasar dalam memposisikan produknya di pasar. Penelitian ini
menunjukkan bahwa atribut kosmetik yang dipertimbangkan konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian kosmetik di Surabaya adalah faktor kualitas,
faktor resiko, dan faktor merek. Faktor kualitas dan faktor merek menjadi faktor
yang memberi pengaruh positif lebih besar dibadingkan faktor resiko terhadap
kepuasan konsumen. Atribut ini dipandang penting oleh konsumen dan menjadi
harapannya di masa mendatang. Semakin penting suatu atribut bagi konsumen
maka semakin besar harapan pemenuhannya. Ketika kinerja produk kosmetik
gagal memenuhi harapan konsumen maka konsumen akan merasa kecewa dan
kekecewaan tersebut dapat mempengaruhi keputusan pilihan mereknya di
kemudian hari. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa sebab yang dapat
mengubah persepsi konsumen pada tingkat pentingnya atribut kosmetik yaitu,
informasi baru yang diterima konsumen yang dapat menyebabkan pembuahan
harapan, perubahan budaya penggunaan dan masyarakat sekitar, minat, dan
pengalaman masa lalu.
Penelitian yang dilakukan Sukmawati (2006) terhadap konsumen kosmetik
Wardah menunjukkan bahwa atribut label halal tidak menjadi faktor terpenting
dalam pembelian maupun perpindahan produk kosmetik. Hal yang dinilai penting
oleh konsumen adalah kecocokan terhadap produk kosmetik tersebut. Konsumen
menilai bahwa pendistribusian produk kosmetik Wardah masih kurang karena
sebagian besar konsumen yang pernah menggunakan Wardah telah beralih ke
kosmetik merek lain karena produk Wardah yang sulit didapatkan.
Rahmawati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat
Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Salon Dina Lee Bogor”
memiliki tujuan mengidentifikasi karakteristik pelanggan salon Dina Lee;
mengetahui hubungan antara tingkat kinerja mutu jasa yang diberikan dengan
karakteristik pelanggan; menganalisis kesesuaian pelanggan dengan kinerja Salon
9
Dina Lee; menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
Salon Dina Lee dan merekomedasikan upaya alternatif peningkatan kepuasan
pelanggan di Salon Dina Lee. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan
data adalah Importance Performance Analysis (IPA), Costumer Statisfaction
Index (CSI), dan Analisis chi square. Variable-variabel yang terdapat pada
penelitian Rahmawati adalah: penataan desain interior dan eksterior (X1), fasilitas
salon seperti WC, mushola, dan ruang tunggu (X2), ketersediaan peralatan salon
(X3), kebersihan dan kerapihan salon (X4), lokasi salon (X5), kebersihan dan
kerapihan karyawan (X6), adanya areal parkir (X7), suasana areal parkir (X8),
adanya pendingin ruangan (AC) (X9), tarif/harga salon (X10), kualitas produk
salon (X11), kualitas peralatan salon (X12), pelayanan yang cepat dan tepat (X13),
karyawan yang cepat dalam merespon keluhan pelanggan (X14), dan kejujuran
karyawan salon (X15). Persamaan dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati
adalah pada penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang ada pada
penelitian Rahmawati seperti: penataan desain interior, fasilitas salon, harga,
lokasi dan pelayanan terapis, sedangkan perbedaannya adalah pada metode
penelitian.
Loebis (2009) melakukan penelitian tentang atribut kosmetik Oriflame dan
pengaruhnya pada kepuasan konsumen di Banda Aceh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel kualitas, sifat/ciri-ciri, dan desain/tampilan
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen kosmetik Oriflame
adalah daya tahan keandalan, ketepatan, dan kemudahan operasi. Sehingga, dari
hasil penelitian ini disimpulkan bahwa semakin baik/bagus atribut yang
ditawarkan seperti atribut kualitas, sifat/ciri-ciri, dan desain/tampilan maka
semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen kosmetik.
Persamaan beberapa referensi peneliti terdahulu diatas dengan rencana
penelitian yang akan dilakukan pada Mega Keraton Spa Salon adalah sama-sama
meneliti tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang berhubungan
dengan kosmetika dengan alat analisis yang digunakan hamper sama. Memiliki
persamaan kajian dengan penelitian mengenai kepuasan pelanggan terhadap
produk kosmetika merek Wardah yang dilakukan oleh Fitriya (2004) dan pada
penelitian Sukmawati (2006) atribut halal juga tidak menjadi faktor terpenting.
Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan pada Mega Keraton Spa
Salon dengan beberapa peneliti lainnya adalah peneliti hanya meneliti tingkat
kepuasan konsumen terhadap produk Taman Sari Mangir Kemuning, berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferrinadewi (2005) dan Loebis (2009)
yang menyatakan bahwa atribut memegang peranan penting pada proses
pengambilan keputusan dan tingkat kepuasan konsumen. Berbeda dengan
penelitian Rahmawati (2008) yang meneliti lebih dalam analisis kepuasan
konsumen terhadap kualitas pelayanan pada salon Dina Lee.
10
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2010), konsumen diartikan menjadi konsumen individu
dan konsumen organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam
barang dan jasa. Konsumen individu dapat membeli barang atau jasa untuk
digunakan sendiri atau membeli untuk digunakan oleh barang lain. Dalam konteks
barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu sering
disebut sebagai “konsumen akhir”. Jenis kedua adalah konsumen organisasi,
meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan
lembaga lainnya (sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi). Terdapat juga
konsumen yang membeli barang untuk dijual kembali dan digunakan oleh
konsumen akhir.
Perilaku konsumen adalah tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Sedangkan dalam Sumarwan (2002),
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang
mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut
atau kegiatan mengevaluasi. Dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen,
produk yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan dari konsumen yang
menjadi target pasar karena dapat mencerminkan semua dimensi penawaran
produk yang menghasilkan manfaat bagi konsumen. Produk atau jasa tersebut
dapat dikatakan telah mampu memenuhi kepuasan konsumennya apabila produk
atau jasa tersebut telah sesuai dengan apa yang diharapkan konsumennya. Namun
jika produk atau jasa tersebut tidak dapat memenuhi harapan konsumennya maka
produk atau jasa tersebut dikatakan tidak mampu memberikan kepuasan yang
dapat mengakibatkan konsumen tidak mau mengkonsumsi produk atau jasa itu
kembali.
Menurut Sumarwan (2002) perilaku konsumen didefinisikan sebagai semua
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, mengunakan, menghabiskan produk
dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :
1. Apa yang dibeli konsumen ?
2. Mengapa konsumen membelinya ?
3. Kapan mereka membelinya ?
4. Dimana mereka membelinya ?
5. Berapa sering mereka membelinya ?
6. Berapa sering mereka menggunakannya ?
Dari beberapa faktor diatas maka dapat dilihat bahwa perilaku konsumen
sangat penting dalam menentukan proses pengambilan keputusan untuk
melakukan proses pemasaran terhadap produk yang akan dipasarkan oleh pihak
perusahaan. Para pemasar yang ada diperusahaan harus dapat memahami
konsumen dan berusaha mempelajari bagaimana konsumen berperilaku, bertindak
11
dan berpikir. Walaupun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan namun
mereka juga memiliki banyak persamaan. Kesamaan bahkan sama, yaitu semua
konsumen dunia membutuhkan kebutuhan biologis, seperti pangan, air, udara,
tempat tinggal, dan pakaian. Kebutuhan selanjutnya, dibentuk dan dipengaruhi
oleh lingkungan dan budaya dimana konsumen tinggal seperti pendidikan dan
pengalaman yang diperoleh konsumen. Para pelaku pemasaran harus memahami
keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mampu
memasarkan produknya dengan baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen
akan mampu menjelaskan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi
terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi
pemasaran yang sesuai.
Definisi Kepuasan Konsumen
Keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan hal yang terpenting dalam
perusahaan, sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk mengenali dan
mengerti apa yang dibutuhkan atau diinginkan konsumen sebelum melakukan
kegiatan pemasaran. Dengan mengenal seperti apa keinginan konsumen maka
diharapkan suatu perusahaan dapat menghindari kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam kegiatan pemasaran.
Schiffman ( dalam Afifi, 2007) menyatakan bahwa kepuasan lebih banyak
didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen dan kepuasan pelanggan
adalah kepuasan yang dirasakan pelanggan ketika menerima pelayanan di atas
harapannya, baik melalui produk atau hal lain yang diberikan perusahaan kepada
pelanggannya. Sedangkan menurut Engel et. al (1994) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembelian, termasuk alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampui harapan pelanggan, sedangkan
ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan pelanggan.
Menurut Sumarwan (2002) teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan
atau ketidakpuasan konsumen terbentuk adalah the expectancy disconfirmation
model, yang mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen
merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum
pembelian dengan sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli
tersebut. Ketika konsumen membeli suatu produk, maka ia memiliki harapan
tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance). Produk yang
akan berfungsi sebagai berikut:
a. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai
diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Jika ini terjadi, maka
konsumen akan meras puas.
b. Produk berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai
konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak
memberikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidak mengecewakan
konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.
c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut
sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation). Produk yang
berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan
kekecewaan, sehingga konsumen merasa tidak puas.
12
Faktor-Faktor Lingkungan
Menurut Engel et al. (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian pada konsumen menjadi tiga, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan
individu, dan proses psikologis.
a. Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap perilaku
konsumen karena konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku
proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh (1) budaya; (2) kelas sosial; (3)
pengaruh pribadi; (4) keluarga; (5) situasi (Engel et al, 1994) :
1. Budaya
Budaya, mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain
yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan
penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Konsumen adalah
makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup bersama dengan orang lain,
berinteraksi dengan sesamanya. Orang-orang sekeliling inilah yang
disebut sebagai lingkungan social konsumen. Konsumen saling
berinteraksi satu sama lain, saling memepengaruhi dalam membentuk
perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap
penting. Salah satu unsur lingkungan social adalah budaya. Budaya adalah
segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap,
kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.
Menurut Engel et al. (1994) menyebutkan 10 sikap dan perilaku yang
sangat dipengaruhi oleh budaya, yaitu sebagai berikut :
a. Kesadaran diri dan ruang
b. Komunikasi dan bahasa
c. Pakaian dan penampilan
d. Makanan dan kebiasaan makan
e. Waktu dan kesadaran akan waktu
f. Hubungan keluarga, organisasi dan lembaga pemerintah
g. Nilai dan norma
h. Kepercayaan dan sikap
i. Proses mental dan belajar
j. Kebiasaan kerja
Produk dan jasa memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna
budaya.Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan
yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan
ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen.
2. Kelas Sosial
Kelas sosial, adalah pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari
yang rendah hingga yang tinggi. Kelas sosial ditentukan oleh : (1)
pekerjaan ; (2) prestasi pribadi ; (3) interaksi ; (4) pemilikan ; (5) orientasi
nilai dan (6) kedasaran kelas.
Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan masyarakat ke
dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan
mempengaruhi jenis produk, jenis jasa, dan merek yang dikonsumsi
13
konsumen. Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat ke dalam kelaskelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelasa atau strata
akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta
benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut. Perbedaan- perbedaan tersebut
akan mempengaruhi perilaku konsumen seseorang atau keluarga.
Konsumen yang berada kelas sosial yang sama akan menunjukkan
persamaan dalam nilai-nilai yang dianut , gaya hidup dan perilaku yang
sama. Menurut Engel et al. (1994) dalam mengemukakan pendapat Gilbert
dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang
menetukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut
digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
a. Variabel Ekonomi, yaitu : status pekerjaan, pendapatan, dan harta
benda
b. Variabel Interaksi: presti, yaitu s individu, asosiasi, dan sosialisasi
c. Variabel Politik, yaitu : kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas
3. Pengaruh Pribadi
Menurut Engel et al. (1994) pengaruh pribadi, kerap memainkan
peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila
ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan dan produk
atau jasa.
Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Afifi, 2007) terdapat lima
kelompok relevan dari konsumen. Pertama, kelompok keluarga yang
mampu meyediakan rasa aman, kesempatan untuk berdiskusi, serta
keinginan untuk ditemani. Kedua, kelompok teman atau sahabat. Dalam
hal ini konsumen cenderung mencari informasi dari teman yang mereka
percayai memilki nilai yang sama dengan mereka. Ketiga, grup sosial
formal yang diperlukan konsumen untuk mencapai tujuannya, seperti
memperluas wawasan. Keempat, kelompok belanja dimana konsumen
biasanya akan memilih kelompok dengan pengalaman atau pengetahuan
tentang produk yang hendak dibeli. Kelima, kelompok kerja yang dapat
mempengaruhi konsumen akibat banyaknya waktu yang dihabiskan
dengan teman-teman sekerja, sehingga pendapat mereka akan sangat
berpengaruh.
4. Keluarga
Menurut Engel et al. (1994) keluarga adalah kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan
atau adopsi, dan yang tinggal bersama.Rumah tangga berbeda dengan
keluarga berdasarkan pendeskripsian semua orang, baik yang berkerabat
maupun tidak, yang menempati suatu unit perumahan. Proses pengambilan
keputusan mungkin sama dengan masing-masing kategori, walaupun
kategori rumah tangga mencakup kelompok non-tradisional yang jauh
tumbuh lebih cepat dari keluarga.
5. Situasi
Menurut Engel et al. (1994) situasi yang mempengaruhi konsumen
dapat dibagi menjadi tiga jenis utama. Tiga jenis utama tersebut adalah
situasi konsumsi, situasi pembelian, dan situasi komunikasi. Situasi
konsumsi adalah situasi dimana pemasar harus dapat menentukan dalam
14
situasi seperti apa produk atau jasa itu dapat dikonsumsi, sehingga dapat
memberikan kesenangan bagi konsumen.
b. Perbedaan Individu
Menurut Engel et al. (1994) menyatakan ada lima cara dimana konsumen
akan berbeda dalam mengambil keputusan belanja sehingga berpengaruh terhadap
perilaku konsumen yaitu sumberdaya, pengetahuan, sikap, motivasi, serta
kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
1. Sumberdaya Konsumen
Menurut Engel et al. (1994) setiap orang membawa tiga sumberdaya
ke dalam situsi pengambilan keputusan, yaitu (1) waktu, (2) uang, dan (3)
penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan. Umumnya terdapat
keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing konsumen,
sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat. Ketiga sumberdaya
ini dibawa dalam setiap situasi pengambilan keputusan. Perilaku yang
termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan atau pengenalan
kebutuhan.Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan
antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi aktual.
2. Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki oleh
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Engel et al. (1994)
membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu (1)
pengetahuan produk, (2) pengetahuan pembelian, dan (3) pengetahuan
pemakaian.
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harag produk dan
kepercayaan mengenai produk. Ada tiga jenis pengetahuan produk, yaitu
pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk, pengetahuan
tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan yang
diberikan produk bagi konsumen. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko tersebut, dan
penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.Pengetahuan
pemakaian dapat diketahui setelah pemakaian produk telah digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut memberikan manfaat
yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka
konsumen harus bias menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut
dengan benar.
3. Sikap Konsumen
Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Beberapa karakteristik sikap adalah (1) sikap
memiliki objek, (2) konsistensi, (3) sikap positif, (4) sikap dapat
dibedakan berdasarkan intesitasnya, (5) resistensi sikap, (6) persistensi
sikap, (7) keyakinan sikap, (8) sikap dan situasi. Sikap merupakan
ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau
tidak, dan sikap juga dapat menggambarkan kepercayaan konsumen
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Beberapa fungsi
15
sikap yang digunakan dalam strategi pemasaran adalah fungsi ultilitarian,
fungsi mempertahankan ego, fungsi ekspresi nilai, fungsi pengetahuan,
kombinasi beberapa fungsi, mengasosiasikan produk dengan sebuah
kelompok atau peristiwa, memecahkan konflik dua sikap yang berlawanan,
mengubah evaluasi relatif terhadap atribut, mengubah kepercayaan merek
dan menambahkan sebuah atribut kepada produk.
4. Motivasi
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh
konsumen.Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan
ketidaknyamanan ntara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya
dirasakan.Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.Pengenalan kebutuhan
akan menyebabkan tekanan kepada konsumen sehingga adanya dorongan
pada diri seseorang untuk melakukan tindakan yang bertjuan. Tindakan
tersebut dapat berbagai macam. Pertama konsumen akan mencari
informasi mengenai produk, merek, atau toko. Kedua konsumen mungkin
akan berbicara kepada teman, saudara, atau mendatangi toko. Ketiga
konsumen mungkin membeli produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Tindakan tersebut akan menyebabkan tercapainya tujuan
konsumen atau terpenuhinya kebutuhan konsumen atau konsumen
memperoleh insentif. Insentif dapat berbentuk produk, jasa, informasi
yang dipandang bias memenuhi kebutuhan konsumen.
5. Kepribadian, Gaya Hidup, dan Demografi
Kotler (2005) mengartikan kepribadian sebagai ciri bawaan psikologi
manusia yang berbeda-beda dan menghasilkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan
seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan
bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi. Konsumen
cenderung akan memilih produk yang sesuai dengan kepribadian mereka.
Menurut Engel et al. (1994) gaya hidup adalah pola yang digunakan untuk
hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Kotler (2005) mengartikan
gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktifitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ” keseluruhan
diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar
mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup.
Demografi menurut Engel et al. (1994) sasarannya adalah
mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan,
dan pendidikan. Penekanannya selalu pada trend didalam perilaku dan
pengeluaran.
c. Proses Psikologi
Engel et al. (1994) menyatakan terdapat tiga hal yang menjadi bagian dari
proses psikologi yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen, yaitu pemrosesan
informasi, pembelajaran, serta perubahan sikap dan perilaku.
1. Pemrosesan Informasi
Menurut Engel et al. (1994) pemrosesan informasi adalah suatu proses
yang mengacu pada bagaiman stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan
dalam ingatan dan kemudian diambil kembali. Pemrosesan informasi
16
dapat dirinci menjadi lima tahap dasar, didasarkan pada model proses
informasi. Tahapan ini terdiri atas tahap pemaparan, perhatian,
pemahaman, penerimaan dan retensi.
2. Pembelajaran
Menurut Engel et al. (1994) pembelajaran merupakan proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan atau
perilaku. Pembelajaran merupakan proses memahami bagaimana
konsumen belajar. Menurut Kotler (2005) pembelajaran meliputi
perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian
besar perilaku adalah hasil dari belajar.
3. Perubahan Sikap dan Perilaku
Perubahan dalam sikap dan perilaku adalah sasaran pemasaran yang lazim.
Proses ini mencerminkan pengaruh psikologi dasar yang menjadi subjek
dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif (Engel et al. (1994)
Proses Pengambilan Keputusan
Proses mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa
menurut Engel (1994), merupakan tindakan yang didasari oleh adanya rangsangan
atau stimulasi yang diterima oleh konsumen. Berikut adalah Gambar 1, akan
menunjukkan tahapan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Pembelian
Hasil
Gambar 1. Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Engel, et al (1994)
Secara umum proses pengambilan keputusan produk yang dilakukan oleh
konsumen dibagi atas lima tahapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
1. Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul kaetika konsumen akan mengahadapi suatu
masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Konsumen mempersepsikan
perbedaan antar keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk
membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu
produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya
(pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).
Pencarian internal merupakan informasi yang ada di ingatan konsumen. Proses
pencarian internal dari ingatan konsumen dapat dilakukan dengan mengingat
semua produk dan merek. Konsumen akan mendapatkan beberapa produk dan
merek yang sangat dikenalnya, namun konsumen juga akan mengingat beberap
produk atau merek tetapi tidak dikenal secara baik. Setelah mengingat semua
produk dan merek yang sangat dikenal, maka konsumen akan membagi produk itu
dalam berbagai kategori, antara lain kelompok yang dipertimbangkan lebih lanjut,
kelompok yang tidak berbeda produk atau merek yang dipandang tidak berbeda
17
satu sama lain, dan kelompok produk atau merek yang tidak bias diterima.
Sedangkan pencarian eksternal adalah proses pencarian informasi mengenai
berbagai produk dan merek, pembelian maupun konsumsi kepada lingkungan
konsumen.
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek,
dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi
alternative, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan
masalah yang dihadapi. Pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap
dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan. Proses evaluasi
alternatif dan proses pembentukan kepercayaan dan sikap adalah proses yang
sangat terkait. Evaluasi alternatif muncul karena banyaknya alternatif pilihan.
4. Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang
dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli, dan
bagaimana cara membayarnya. Sehingga yang harus diperhatikan di sini adalah
keinginan yang sudah bulat untuk membeli suatu produk seringkali harus
dibatalkan karena beberapa alas an, yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi yang berubah, konsumen mungkin merasakan bahwa
kebutuhannya biasa terpenuhi tanpa harus membeli produk tersebut, atau
ada kebutuhan lain yang lebih diprioritaskan.
b. Situasi yang berubah, tiba-tiba nilai dolar menjadi mahal, sehingga uang
yang tersedia menjadi tidak cukup untuk membeli produk tersebut.
c. Produk yang akan dibeli tidak tersedia, bias menjadi penyebab konsumen
tidak tertarik lagi membeli produk tersebut.
5. Hasil atau Konsumsi
Dimensi Kualitas Jasa
Dimensi kualitas jasa mempunyai banyak versi yang bergantung kepada
pakar yang mengemukakan dan jenis bisnis jasa yang diteliti. Dimensi kualitas
jasa yang terdiri dari keandalan, ketanggapan, jaminan, kepedulian dan bukti fisik
berpengaruh pada keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa dengan
meningkatkan kualitas pelayanan jasa maka akan berpengaruh terhadap
meningkatnya kepuasan pelanggan Mega Keraton Spa Salon. Dimensi kualitas
jasa umumnya menggunakan dimensi kualitas jasa servqual. Dimensi servqual
terdiri atas lima dimensi pokok (Parasuraman, Zeithmal dan Berry 1998 dalam
Tjiptono dan Chandra 2007). Lima dimensi pokok tersebut digunakan untuk dapat
menilai kualitas pelayanan suatu perusahaan jasa. Kelima dimensi tersebut
sebagai berikut :
1. Keandalan (realiblity), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat
kesalahan apapun dalam menyampaikan jasa sesuai waktu yang disepakati.
2. Ketanggapan (responsiveness), berkenan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu pelanggan dan merespons
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan
dan kemudian memberikan jasa dengan cepat.
18
3. Jaminan (assurance), yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa
menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti para
karyawan selalu bersikap sopan serta menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan
pelanggan.
4. Kepedulian (emphaty), berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak untuk kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada pelanggan.
5. Bukti fisik (tangibels), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan
karyawan.
Kerangka Pemikiran Operasional
Mega Keraton Spa Salon merupakan salon kecantikan yang berada dalam
naungan Mustika Ratu yang merupakan salah satu pelopor kosmetika di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1975 oleh Ibu Bra. Mooryati Soedibyo yang berawal dari
memproduksi jamu-jamuan yang kemudian berkembang menjadi industri
kosmetika yang berasal dari tanaman dan ramuan tradisional. Mustika Ratu
memiliki visi menjadikan warisan tradisi leluhur sebagai basis industri perawatan,
kesehatan, kebugaran dan kecantikan dengan mengandalkan bahan-bahan
tradisional yang berasal dari alam. Dengan misi menjadikan perawatan tubuh ala
putri keraton dari daerah Jawa dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
baik pria maupun wanita. Dan dijadikan sebagai ilmu pengetahuan yang harus
dilestarikan dan dipertahankan.
Mega Keraton Spa Salon berdiri pada tanggal 8 Desember 2009 oleh Maya
Puspita. Mega Keraton Spa Salon menjadi digemari karena memiliki beberapa
jenis produk perawatan tubuh yang berasal dari bahan-bahan alami yang berbahan
dasar rempah-rempah. Untuk mengetahui kesesuaian antara kondisi yang
sebenarnya dengan harapan konsumen maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui tingkat kepuasaan konsumen terhadap paket perawatan tersebut.
Kepuasan konsumen yang dipengaruhi oleh beberapa variabel yang
menyertai suatu produk. Dalam penelitian ini beberapa variabel tersebut disusun
berdasarkan karakteristik Mega Keraton Spa Salon dan disesuaikan dengan
karakteristik pengunjung yang mengunjungi dan melakukan perawatan di salon
tersebut. Karateristik demografi seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan rata-rata dan hobi pengunjung. Variabel
produk terdiri dari beberapa variabel indikator produk yaitu harga paket
perawatan pada Mega Keraton Spa Salon bersaing dan sesuai dengan layanan
yang diberikan, sarana dan fasilitas pada salon lengkap dan modern, penampilan
karyawan yang rapi, produk perawatan yang berkualitas tinggi, tata ruang pada
yang tertata dengan baik, letak salon yang mudah dikunjungi, area parkir untuk
salon yang luas, salon memiliki fasilitas toilet yang memadai, salon memberikan
paket perawatan dan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, salon memberikan
layanan dengan cepat, promosi yang dilakukan salon memberikan informasi yang
19
jelas, kemewahan fasilitas salon, salon aman dari tindak kriminal, karyawan
bersikap sopan secara konsisten kepada pengunjung, pengetahuan karyawan
memadai dalam menjawab pertanyaan pengunjung, karyawan salon memberikan
perhatian personal kepada pengunjung, pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon. Masing-masing variabel tersebut akan dinilai oleh pengunjung
Mega Keraton Spa Salon berdasarkan pengalaman mereka selama melakukan
kunjungan dan melakukan perawatan tubuh pada salon tersebut.
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengaruh
lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologi. Atribut-atribut yang
menjadi kepuasan konsumen akan di ukur dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk menjelaskan karateristik konsumen yang terdiri dari karakteristik
demografi dan karakteristik umum pembelian dan tingkat kepuasan konsumen.
Selanjutnya metode Importance Performance Analysis (IPA), dan untuk
mengukur kepuasan responden menggunakan metode Customer Satisfaction Index
(CSI).
Ada tujuh belas atribut yang akan diteliti. Atribut tersebut merupakan
variabel yang di duga dapat mempengaruhi konsumen melakukan kunjungan dan
melakukan perawatan tubuh di Mega Keraton Spa Salon. Adapun atribut-atribut
tersebut yaitu sebagai berikut (1) Harga paket perawatan pada Mega Keraton Spa
Salon bersaing dan sesuai dengan layanan yang diberikan, (2) Sarana dan fasilitas
pada Mega Keraton Spa Salon lengkap dan modern, (3) Penampilan karyawan
pada Mega Keraton Spa Salon rapi, (4) Produk perawatan yang berkualitas tinggi,
(5) Tata ruang pada Mega Keraton Spa Salon yang tertata dengan baik, (6) Letak
Mega Keraton Spa Salon yang mudah dikunjungi, (7) Area parkir untuk Mega
Keraton Spa Salon yang luas, (8) Mega Keraton Spa Salon memiliki fasilitas toilet
yang memadai, (9) Mega Keraton Spa Salon memberikan paket perawatan dan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, (10) Mega Keraton Spa Salon
memberikan layanan dengan cepat, (11) Promosi yang dilakukan Mega Keraton
Spa Salon memberikan informasi yang jelas, (12) Kemewahan fasilitas salon, (13)
Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak criminal, (14) Karyawan pada Mega
Keraton Spa Salon bersikap sopan secara konsisten kepada pengunjung, (15)
Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton Spa Salon memadai dalam menjawab
pertanyaan pengunjung, (16) Mega Keraton Spa Salon memberikan perhatian
personal kepada pengunjung, dan (17) Pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon. Adapun bagan alur pemikiran operasional dapat dilihat pada
Gambar 2.
20
Perubahan pola hidup masyarakat sehingga perawatan
tubuh bukan lagi sebagai gaya hidup, melainkan menjadi
kebutuhan sehari-hari
Banyaknya persaingan bisnis perawatan tubuh yang
menggunakan nama besar Mustika Ratu
Mega Keraton Spa merupakan salon perawatan
tubuh spa yang menggunakan produk Mustika Ratu.
 Karakteristik pengunjung yang mengunjungi dan
melakukan perawatan di Mega Keraton Spa Salon
 Tingkat kepuasan pengunjung setelah melakukan
perawatan di Mega Keraton Spa Salon
Kebutuhan pengetahuan tentang perilaku
konsmen
Proses Keputusan Pembelian :
Karakteristik
Konsumen :
Usia, jenis kelamin, status,
pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan





Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Pembelian
Hasil / Evaluasi pasca
pembelian
Analisis kepuasan konsumen,
tingkat kepentingan, harapan
dan kinerja setiap atribut (17
atribut seperti harga, produk,
pelayanan, fasilitas dan lainlain) dan Dimensi Kualitas Jasa
Analisis Deskriptif
IPA dan CSI
Rekomendasi bagi Mega Keraton Spa Salon
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional analisis proses keputusan dan
kepuasan pengunjung Mega Keraton Spa Salon
21
METODE PENELITIAN
Lokasi Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Mega Keraton Spa Salon yang terletak di
pusat perbelanjaan di ruko Mall Taman Palem No. 58 daerah Cengkareng, Jakarta
Barat. Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilaksanakan pada bulan
Juni-Oktober 2013.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil kuisioner analisis
kepuasan pengunjung Mega Keraton Spa Salon yang melakukan kunjungan dan
melakukan perawatan pada salon tersebut. Data primer diperoleh melalui
wawancara langsung dengan pihak manajemen Mega Keraton Spa Salon dan
wawancara terhadap pengunjung yang melakukan perawatan pada salon tersebut.
Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer, yaitu merupakan data
yang didapat dari literatur-literatur atau instansi yang ada. Data sekunder
diperoleh dari data yang dimiliki perusahaan (company profile). Data sekunder
juga dikumpulkan dari instansi terkait, antara lain Badan Pusat Statistik dan
literatur- literatur yang relevan dengan penelitian.
Metode Pengambilan Responden
Konsumen yang dijadikan calon responden adalah konsumen yang datang
melakukan kunjungan dan melakukan perawatan tubuh adalah yang berusia 15
sampai ke 40 tahun dan wawancara dilakukan setelah responden selesai
melakukan perawatan tubuh di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada hari
kerja (Senin-Jumat) dan hari libur (Sabtu dan Minggu). Jumlah responden yang
diambil adalah 50 orang responden karena jumlah tersebut dianggap telah
memenuhi kebutuhan penelitian. Jumlah minimal yang diambil untuk penelitian
deskriptif adalah 30 orang.
Metode Analisis Data
Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh untuk karakteristik pengunjung ditabulasikan ke dalam
tabel, kemudian dianalisis dan diinterprestasikan agar memiliki arti. Adapun
karakteristik yang termasuk pengunjung antara lain adalah suku, umur, status
pernikahan, pendidikan tertinggi, pekerjaan dan hobi. Analisis deskriptif juga
digunakan dalam proses keputusan pembelian konsumen yang terdiri dari
pengenalan kebutuhan konsumen, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
konsumsi, evaluasi pasca pembelian.
22
Analisis deskriptif merupakan alat untuk mendapatkan gambaran tentang
identitas responden yang diperoleh dari kuisioner seperti pendidikan, pendapatan,
pekerjaan, usia serta latar belakang responden secara keseluruhan. Untuk
mengetahui keputusan pembelian secara umum dilihat dari berbagai tahapan yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan
hasil. Hasil yang didapat akan dikelompokkan dalam bentuk tabel berdasarkan
kesamaan jawabannya, selanjutnya hasil tersebut dipresentasikan berdasarkan
jumlah responden.
Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) merupakan suatu metode
penerapan untuk mengukur respon konsumen terhadap atribut produk dan atribut
dari pelaksanaan penjualan langsung menurut tingkat kepentingan, kinerja dan
kepuasan yang berguna untuk pengembangan strategi pemasaran yang efektif bagi
perusahaan. Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk
menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja
perusahaan. Analisis importance-performance digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu pelayanan dengan
cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanannya. Tingkat
kepentingan dari kualitas pelayanan adalah seberapa penting suatu peubah
pelayanan bagi pelanggan terhadap kinerja pelayanan. Untuk tingkat kepentingan
digunakan skala likert 5 tingkat, yaitu sangat penting, penting, cukup penting,
tidak penting, dan sangat tidak penting. Kelima tingkat tersebut diberi skor
sebagai berikut:
a. Jawaban sangat penting diberi skor 5.
b. Jawaban penting diberi skor 4.
c. Jawaban cukup penting diberi skor 3.
d. Jawaban tidak penting diberi skor 2.
e. Jawaban sangat tidak penting diberi skor 1.
Menurut Simamora (Simamora dalam Baskara 2008), Importantance
Performance Analysis (IPA) adalah teknik untuk mengukur tingkat kepentingan
dengan tingkat kinerja dari atribut-atribut atau dimensi-dimensi jasa yang
diingginkan konsumen dengan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen
dengan metode IPA dapat memberikan gambaran tentang atribut yang harus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui kuadran dalam diagram kartesius. Hasil
analisis IPA dapat menjadi rekomendasi bagi perusahaan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan secara efektif.
Analisis IPA yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dengan
menggantikan tingkat kepentingan menjadi tingkat harapan yang mengacu pada
penelitian kepuasan konsumen oleh Adliani 2002 dalam Sumarwan. 2002.
Harapan didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau
membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja
produk bersangkutan (Olson dan Dover dalam Tjiptono 2007). Sedangkan tingkat
kinerja didefinisikan sebagai keyakinan mengenai jasa yang dialami. Penilaian
tingkat harapan dan kinerja mengunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5
seperti pada Tabel 2.
23
Tabel 2. Nilai pengukuran tingkat harapan dan tingkat kinerja
Skor
1
2
3
4
5
Tingkat harapan
Sangat rendah
Rendah
Cukup tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tingkat kinerja
Sangat buruk
Buruk
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Berdasarkan nilai pengukuran tingkat harapan dan tingkat kinerja dengan
nilai 1 sampai 5 maka untuk menginpretasikan penilaian atribut secara
keseluruhan digunakan rentang skala dengan rumus :
Rentang skala =
Keterangan :
Max = skor tertinggi
Min = skor terendah
b = jumlah kelas atau kategori
maka rentang skala yagn digunakan berdasarkan rumus adalah
Rentang skala =
= 0,8
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rentang skala maka kriteria
harapan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria skor tingkat harapan dan tingkat kinerja
Rentang skala
1.00 – 1.79
1.80 – 2.59
2.60 – 3.39
3.40 – 4.19
4.20 – 5.00
Tingkat harapan
Sangat rendah
Rendah
Cukup tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tingkat kinerja
Sangat buruk
Buruk
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Penggunaan diagram kartesius terdiri dari sumbu X yaitu tingkat kinerja
dan sumbu Y yaitu tingkat harapan. Nilai yang digunakan dalam diagram
kartesius merupakan skor rata-rata tingkat kinerja dan tingkat harapan dari seluruh
nilai yang diberikan responden. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan skor
rata-rata sebagai berikut :
Xi =
 Xi
dan
Yi =
 Yi
n
n
Dimana:
= Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j
Xi
= Skor rata-rata tingkat harapan untuk atribut ke-j
Yi
Xij
= Skor tingkat kinerja dari responden ke-i atribut ke-j
Yij
= Skor tingkat harapan dari responden ke-i atribut ke-j
N
= Jumlah responden
24
Diagram kartesius dibagi ke dalam empat kuadran, di mana yang menjadi
garis pembagi kuadran sumbu X dan sumbu Y adalah rataan dari rata-rata skor
tingkat kinerja dan tingkat harapan. Rumus yang digunakan yaitu :
n
n
 Xj
x=
t 1
 Yj
dan
k
Dimana:
x = Rataaan dari nilai rata-rata tingkat kinerja
y=
t 1
k
y = Rataan dari nilai rata-rata tngkat kinerja
k = Jumlah banyaknya atribut
Nilai hasil dari perhitungan tersebut akan dimasukkan dalam diagram kartesius
yang ditunjukkan pada Gambar 3.
X
Tinggi
Kuadran I
(prioritas utama)
Kuadran II
(pertahankan prestasi)
Y
Harapan
Rendah
Kuadran III
(prioritas rendah)
Rendah
Kuadran IV
(berlebihan)
Kinerja
Tinggi
Gambar 3. Diagram kartesius IPA
Diagram katersius memiliki empat kuadran dengan spesifikasi masing-masing
kuadran sebagai berikut:
Kuadran I (Prioritas utama)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat atribut pelayanan yang
memiliki tingkat harapan tinggi bagi pengunjung tetapi perusahaan
memberikan kinerja rendah. Atribut dalam kuadran ini dikategorikan sebagai
prioritas utama, artinya pihak perusahaan harus segera memperbaiki kinerja
atribut tersebut untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Kuadran II (Pertahankan prestasi)
Pada kuadran ini konsumen merasakan atribut pelayanan memiliki tingkat
harapan yang tinggi dan perusahaan telah memberikan kinerja yang tinggi dan
25
perusahaan telah memberikan kinerja yang tinggi. Atribut dalam kuadran ini
dikategorikan sebagai prestasi, artinya perusahaan harus mempertahankan
kinerja atribut pelayanan tersebut.
Kuadran III (Prioritas rendah)
Menunjukkan beberapa atribut pelayanan yang memiliki tingkat harapan yang
rendah dan perusahaan juga memberikan kinerja yang rendah pada atribut
tersebut. Atribut dalam kuadran ini dikategorikan sebagai prioritas rendah
artinya upaya peningkatan kinerja terhadap atribut tersebut tidak harus
dilakukan dengan segera.
Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran ini menunjukkan atribut pelayanan yang mempunyai tingkat harapan
yang rendah tapi perusahaan memberikan kinerja yang tinggi. Atribut dalam
kuadran ini dikategorikan sebagai atribut yang berlebihan, artinya perusahaan
boleh menurunkan atau mempertahankan kinerja pelayanan atribut tersebut.
Metode Importance and Performance Analysis juga dapat digunakan untuk
mengetahui apakah suatu atribut dianggap penting atau tidak oleh konsumen, dan
apakah atribut tersebut memuaskan konsumen atau tidak, dan akhirnya
mendapatkan prioritas peningkatan kinerja untuk masing-masing atribut. Namun
analisis tersebut tidak menjelaskan hubungan antar atribut, sehingga tidak bisa
dijelaskan apakah atribut yang satu berpengaruh terhadap atribut yang lain atau
tidak. Penentuan prioritas perbaikan kinerja hanya ditentukan oleh nilai relatif,
yaitu nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan, tetapi belum
mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan perusahaan untuk melakukan
perbaikan kinerja tersebut.
Customer Satisfaction Index (CSI)
Metode Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui
dan mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja atribut-atribut tertentu. Tingkat kepentingan dalam perhitungan
CSI dalam penelitian ini digantikan oleh tingkat harapan sebagaimana yang
dilakukan pada teknik IPA. Menurut Dickson (dalam Fitriya, 2004) terdapat
empat langkah dalam penghitungan Customer Satisfaction Indeks (CSI), yaitu:
1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score
(MSS), nilai ini diperoleh dari rata-rata tingkat harapan dan tingkat kinerja
seluruh konsumen.
n
 Yi
i 1
n
 Xi
MSS = i 1
dan
n
n
Dimana : n = jumlah responden
Yi = tingkat harapan atribut ke- i
Xi = tingkat kinerja atribut ke- i
2. Membuat Weight Factors (WF) :
Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS
seluruh atribut. Dimana p = atribut harapan ke-p dan i = atribut ke-i
MIS =
26
WFi =
MISi
p
 MISi
x 100%
i 1
Dimana: p = Jumlah atribut kepentingan
i = Atribut bauran pemasaran ke- i
3. Membuat Weight Score (WS).
Bobot ini merupakan perkalian antara Weighted Factor (WF) dengan tingkat
kinerja (Mean Satisfaction Score = MSS). Dimana : i = atribut pemasaran ke-i
WSi = WFi x MSSi
4. Menentukan Customer Satisfaction Indeks (CSI).
Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh dengan membagi nilai
Weight Score (WS) dibagi Highest Score (HS) yaitu skala maksimum yang
digunakan(5).
p
CSI =
WSi
i 1
HS
x 100%
Skala kepuasan konsumen mengunakan rentang skala 20 persen yang
berkisar skala 0 sampai 100 persen, yaitu sebagai berikut:
a. 0,81 – 1,00 → Sangat Puas
b. 0,66 – 0,80 → Puas
c. 0,51 – 0,65 → Cukup Puas
d. 0,35 – 0,50 → Tidak Puas
e. 0,00 – 0,34 → Sangat Tidak Puas
Dari ketiga analisis di atas diharapkan dalam memberikan hasil valid
dalam menganalisis tingkat kepuasan pengunjung yang berkunjung dan
melakukan perawatan tubuh di Mega Keraton Spa Salon. Kemudian meneliti pada
bagian mana yang menjadi sumber ketidak puasan pengunjung Mega Keraton Spa
Salon. Metode analisis yang digunakan diharapkan dapat memberikan gambaran
atribut mana yang dapat meningkatkan kinerja dalam salon Mega Keraton Spa
Salon.
27
1
Identifikasi Atribut
Atribut produk adalah unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Suatu produk pada dasarnya
adalah kumpulan atribut. Berikut adalah tabel pembagian atribut penelitian
berdasarkan dimensi servqual.
Tabel 4. Atribut-atribut penelitian
No. Dimensi servqual
1
Bukti fisik (tangibles)
2
Keandalan (reliability)
3
Ketanggapan (responsive)
4
Jaminan (assurance)
5
Kepedulian (empathy)
Atribut-atribut
1. Harga paket perawatan
2. Paket perawatan
3. Penampilan karyawan
4. Pelayanan terapis
5. Kemewahan sarana dan fasilitas
6. Tata ruang
7. Area parkir
8. Fasilitas toilet
1. Kesesuaian paket perawatan dan
pelayanan yang dijanjikan
1. Kecepatan pelayanan
2. Kejelasan informasi dalam promosi
3. Kegencaran promosi
1. Keamanan lokasi
2. Sikap sopan karyawan dan pengelola
3. Pengetahuan terapis
1. Perhatian personal kepada konsumen
2. Kemudahan mengunjungi salon
Setiap barang dan jasa dapat dideskripsikan dengan menyebut atributatributnya. Pengumpulan atribut dalam sistem pengelolaan Mega Keraton Spa
Salon perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja Mega Keraton Spa Salon dalam
memberikan
kepuasan
kepada para pengunjungnya. Pemilihan atribut
didasarkan kepada lima dimensi servqual yaitu bukti fisik, keandalan,
ketanggapan, jaminan, dan kepedulian dapat dilihat pada Tabel 4 tersebut di atas.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
Mega Keraton Spa Salon merupakan salon kecantikan yang berada dalam
naungan Mustika Ratu yang merupakan salah satu pelopor kosmetika di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1975 oleh Ibu Bra. Mooryati Soedibyo yang berawal dari
memproduksi jamu-jamuan yang kemudian berkembang menjadi industri
kosmetika yang berasal dari tanaman dan ramuan tradisional. Mustika Ratu
memiliki visi menjadikan warisan tradisi leluhur sebagai basis industri perawatan,
2
28
kesehatan, kebugaran dan kecantikan dengan mengandalkan bahan-bahan
tradisional yang berasal dari alam. Dengan misi menjadikan perawatan tubuh ala
putri keraton dari daerah Jawa dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
baik pria maupun wanita. Dan dijadikan sebagai ilmu pengetahuan yang harus
dilestarikan dan dipertahankan.
Dengan menyamakan visi yang sama dengan Mustika Ratu, Mega Keraton
Spa Salon berdiri pada tanggal 8 Desember 2009 oleh Maya Puspita. Maya
Puspita adalah wanita yang keturunan Jawa yang dulunya berpofesi sebagai
pramugari salah satu maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Setelah menikah
dengan pria beretnis Tionghoa, Maya Puspita berhenti bekerja dan kemudian
memulai membuka usaha bisnis dibidang perawatan tubuh. Berkerja sama dengan
Mustika ratu, Mega Keraton Spa Salon menyediakan produk dengan nama Taman
Sari Package yang terdiri 7 jenis yaitu : Taman Sari Whitening Package, Taman
Sari Anti Cellulite Package, Taman Sari Revitalize and Rejuvenate Package,
Taman Sari Baliness Package, Taman Sari Mangir Kemuning Package, Taman
Sari Body Glow Package, dan Taman Sari Foot Spa Package. Dan beberapa
produk untuk perawatan tanpa paket dengan menggunakan bahan rempah-rempah
asli dan di dating langsung dari agen di Yogyakarta.
Gambar 4. Papan Nama atau Pamflet Mega Keraton Spa Salon
Mega Keraton Spa Salon menjadi digemari karena memiliki beberapa jenis
produk perawatan tubuh yang berasal dari bahan-bahan alami yang berbahan
dasar rempah-rempah. Dengan konsep tata ruang salon yang merupakan
perpaduan antara budaya Jawa-Bali, Mega Keraton Spa Salon mampu bersaing
dengan usaha bisnis sejenis yang terletak di sekitar Mall Taman Palem
Cengkareng. Mega Keraton Spa Salon berada di dalam ruko dengan 4 lantai.
Lantai pertama terdiri dari ruang tamu dan meja kasir, di dalamnya terdapat 5
bangku yang digunakan untuk reflexy. Lantai kedua terdiri dari 2 ruangan facial
dengan 1 ruangan yang terdiri dari 3 bangku tempat melakukan perawatan
creambath dengan 2 pintu toilet. Lantai ketiga terdiri dari 5 ruangan untuk paket
perawatan tubuh dengan 1 kamar mandi bath tub dan 1 pintu toilet. Lantai ke
empat terdiri dari 1 ruangan dengan beberapa kamar yang disediakan untuk terapis
yang hendak menginap dan teras untuk menjemur.
29
Struktur Organisasi Mega Keraton Spa Salon
Mega Keraton Spa Salon dimiliki oleh sepasang suami istri yaitu Maya
Puspita dan suaminya, Agus Darmawan yang beretnis Tionghoa. Namun yang
lebih bertanggung jawab langsung adalah Maya Puspita karena Agus Darmawan
memiliki usaha sendiri di bidang kontraktor. Saat ini Mega Keraton Spa Salon
memiliki 11 karyawan. Struktur organisasi yang dimiliki cukup sederhana, karena
sistem yang digunakan seperti sebuah persahabatan dengan karyawannya, agar
karyawan lebih dekat satu sama yang lainnya dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penangan operasional salon dipegang langsung oleh Maya Puspita yang
menjabat sebagai owner. Owner membawahi cashier yang bertanggung jawab
atas administrasi pembayaran dan mengatur jadwal therapist untuk melakukan
perawatan kecuali ada terapis yang di request sendiri oleh pengunjung. Therapist
yang bekerja pada Mega Keraton Spa Salon harus dapat melakukan seluruh
kegiatan perawatan tubuh yang ditawarkan salon tersebut. Mega Keraton Spa
Salon memiliki seorang office girl yang bertugas dan bertanggung jawab
membersihkan dan menjaga kerapihan salon.
Owner
Cashier
Office Girl
Therapist
Gambar 5. Struktur Organisasi Mega Keraton Spa Salon
Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan yang bekerja pada Mega Keraton Spa Salon saat ini
adalah berjumlah 11 orang selain owner. Dimana terdiri dari seorang cashier, 9
orang therapist dan seorang office girl. Setiap karyawan harus bertanggung jawab
terhadap tugas dan kewajibannya masing-masing. Cashier bertanggung jawab
untuk semua pengeluaran dan pemasukan dalam administrasi Mega Keraton Spa
Salon. Kemudian mengatur pembagian giliran untuk seluruh therapist, sehingga
dapat dipastikan dalam sebulan semua therapist memiliki giliran yang sama,
kecuali untuk therapist yang sering direquest oleh pengunjung akan memiliki
jumlah giliran lebih banyak.
Tugas seorang therapist adalah harus mampu melakukan segala bentuk
perawatan yang ada pada Mega Keraton Spa Salon. Perawatan tubuh mulai dari
totok aura, facial, creambath, lulur, mandi susu, reflexy, sampai kepada perawatan
paket adalah serangkaian tugas dan tanggung jawab seorang therapist. Setiap
therapist 6 hari dalam seminggu dan memiliki hari libur sehari dalam seminggu.
Dan apabila hari libur tidak digunakan dapat diambil dari kemudian hari dan
30
terhitung cuti. Kebersihan dan kerapian salon dan semua perlengkapan salon
menjadi tugas seorang office girl. Mulai dari kebersihan seluruh ruangan salon,
mencuci handuk dan sprei setelah melakukan perawatan dengan mesin cuci dan
alat-alat yang digunakan salon dibersihkan dengan cara dilap dengan
menggunakan lap kering. Tetapi ruangan yang baru saja digunakan melakukan
perawatan tubuh dibersihkan sendiri oleh therapist yang sudah selesai melakukan
perawatan. Sistem pembayaran gaji seluruh karyawan dilakukan setiap 1 bulan
sekali pada tanggal 25.
Maya Puspita bertugas sebagai owner sekaligus manager, memiliki tugas
memantau langsung setiap karyawan dalam bertugas. Sehingga pengunjung dapat
menyampaikan keluhannya secara langsung. Maya Puspita termasuk pimpinan
yang dianggap adil dan royal oleh karyawannya. Beberapa peraturannya dianggap
sangat baik oleh para karyawannya. Dimulai dari pemberian tip (uang ekstra) dari
para pelanggan yang diberitahukan agar diberikan pada kotak yang disediakan.
Sehingga tip bisa dibagi rata kepada semua therapist. Untuk therapist yang paling
memiliki jadwal kerja paling banyak karena sering di request akan diberikan
bonus tambahan gaji. Dan untuk therapist yang memang tidak menggunakan hari
liburnya akan diganti dengan tambahan gaji.
Gambar 6. Foto Karyawan Mega Keraton Spa Salon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 50 pengunjung.
Seluruh responden mengisi kuesioner setelah melakukan kunjungan dan ke Mega
Keraton Spa Salon. Kedua jenis responden tersebut merupakan pengunjung Mega
Keraton Spa Salon yang bersedia menjawab kuisioner yang ditawarkan.
Karakteristik responden yang dideskripsikan meliputi jenis kelamin, usia, status
perkawinan, asal daerah, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan.
Pengunjung dengan jenis kelamin perempuan mendominasi dengan persentase
31
sebesar 74 persen, sedangkan jenis kelamin laki-laki sebesar 26 persen.
Pengunjung perempuan lebih mendominasi dan bersedia untuk menjadi responden
dibanding pengunjung laki-laki.
Sebaran usia responden pada Tabel 5 diklasifikasikan berdasarkan jenjang
pendidikan dan fase perkembangan manusia. Argumentasi batasan umur
responden minimal 15 tahun adalah bahwa pada umur tersebut responden dapat
menjawab kuesioner penelitian dengan baik (Baskara, 2008). Usia responden
didominasi pada rentang 26-40 tahun yaitu sebesar 44 persen. Diikuti oleh rentang
usia 15-20 tahun dan lebih dari 40 tahun dengan nilai persentase sebesar 20 persen.
Hal ini mengindikasikan bahwa segmen pengunjung Mega Keraton Spa Salon
adalah pada usia dewasa yang sudah mengetahui akan manfaat perawatan tubuh.
Tabel 5. Sebaran usia responden
Usia (tahun)
15 – 20
21 -25
26 – 40
Lebih dari 40
Total
Persentase (%)
20
16
44
20
100
Ditinjau dari karakteristik status perkawinan, responden dengan status sudah
menikah sebesar 68 persen, sedang 32 persen lainnya berstatus belum menikah.
Hal ini berbading lurus dengan dominasi rentang usia pengunjung yaitu usia
dewasa. Berdasarkan daerah asal responden, daerah yang mendominasi adalah
Cengkareng dan sekitarnya dimana sebagian besar pengunjung mengenal Mega
Keraton Spa Salon sebagai salah satu salon yang berlokasi sekitar Mall Taman
Palem, Cengkareng. Pendidikan terakhir responden didominasi oleh jenjang
pendidikan SMA yaitu sebesar 50 persen, diikuti oleh jenjang pendidikan Sarjana
sebanyak 26 persen, jenjang pendidikan D3 sebanyak 22 persen, dan jenjang
pendidikan pascasarjana sebanyak 2 persen.
Pada Tabel 6 pendapatan responden (Rp) didominasi oleh dua golongan
pendapatan yaitu 2.500.000 – 3. 499.999 dengan persentase 36 persen dan
golongan pendapatan 1.500.000 – 2.499.999 dengan persentase sebesar 28 persen.
Diikuti golongan pendapatan kurang dari 500.000 dan golongan pendapatan
500.000 – 1.499.999 dengan jumlah yang sama sebesar 16 persen. Kemudian
golongan pendapatan lebih dari 3.500.000 dengan persentase sebesar 4 persen.
Tabel 6. Sebaran pendapatan responden
Klasifikasi pendapatan (Rp)
Kurang dari 500 000
500 000 – 1 499 999
1 500 000 – 2 499 999
2 500 000 – 3 499 999
Lebih dari 3 500 000
Total
Persentase (%)
16
16
28
36
4
100
Pada Tabel 7 Sebaran pekerjaan responden dapat dilihat bahwa pegawai
swasta merupakan golongan pekerjaan yang paling mendominasi dengan nilai 34
persen. Hal tersebut sangat berkaitan dengan sebaran usia dan pendapatan
32
responden. Pegawai swasta lebih dapat meluangkan waktu untuk menikmati
perawatan pada Mega Keraton Spa Salon.
Tabel 7. Sebaran pekerjaan responden
Klasifikasi pekerjaan
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri Sipil
Pelajar / Mahasiswa
Wirausaha
Ibu Rumah Tangga
Lain-lain
Total
Persentase (%)
34
20
18
6
20
2
100
Proses Keputusan Kunjungan
Pengenalan Kebutuhan
Proses keputusan kunjungan diawali dengan tahapan pengenalan
kebutuhan. Kebutuhan muncul ketika seseorang memiliki perbedaan persepsi
antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang dijalani. Kebutuhan
pengunjung dalam mengunjungi Mega Keraton Spa Salon dapat ditinjau dari
aspek motivasi dan alasan kunjungan. Pada Tabel 8 terlampir bahwa motivasi
berkunjung paling dominan sebesar 62 persen adalah untuk menikmati dan
merileksasi tubuh dengan perawatan yang ada pada Mega Keraton Spa Salon.
Tabel 8. Motivasi responden berkunjung ke Mega Keraton Spa Salon
Motivasi berkunjung
Menikmati dan merileksasi tubuh dengan perawatan yang ada
pada Mega Keraton Spa Salon
Sebagai tempat hiburan untuk pribadi atau bersama keluarga
Suasana dan tempat yang membuat nyaman
Lain-lain
Total
Persentase (%)
62
24
24
0
100
Kebutuhan untuk relaksasi menjadi motivasi terbesar bagi responden, juga
menjadi manfaat yang paling banyak diharapkan dalam kunjungan dan menjadi
alasan berkunjung. Kemudian dengan persentase masing-masing 24 persen,
motivasi berkunjung adalah sebagai tempat hiburan pribadi atau bersama keluarga
dan sebagai tempat yang menyediakan suasana yang nyaman.
Pencarian Informasi
Selanjutnya setelah mengenali kebutuhannya, manusia akan berusaha untuk
mencari informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Tabel 9 menunjukkan bahwa sumber informasi eksternal yang
paling berperan terhadap responden adalah melihat langsung Papan Nama Mega
Keraton Spa Salon. Hal ini membuktikan bahwa media promosi yang dimiliki
oleh Mega Keraton Spa Salon sangat perlu ditingkatkan efektivitasnya.
33
Tabel 9. Sumber informasi eksternal responden
Sumber informasi eksternal
Keluarga/Teman
Brosur/Leaflet
Internet/Website
Papan Nama Mega Keraton Spa Salon
Total
Persentase (%)
2
0
0
98
100
Hal yang dinilai paling penting dari informasi yang diterima oleh
kebanyakan responden adalah informasi tersebut menampilkan variasi produk
perawatan yang ditawarkan oleh Mega Keraton Spa Salon seperti yang terlihat
pada Tabel 10. Dengan informasi berbagai variasi produk perawatan dinilai dapat
menarik minat pengunjung dan membantu pengunjung untuk memutuskan
kebutuhan yang tepat. Kemudian hal lainnya yang merupakan informasi yang
pada umumnya dinilai penting untuk mempengaruhi pengunjung seperti
kemudahan mencapai lokasi dan kenyamanan Mega Keraton Spa Salon.
Tabel 10. Hal penting dari informasi Mega Keraton Spa Salon
Hal penting dari informasi
Kenyamanan Mega Keraton Spa Salon
Kemudahan mencapai lokasi
Variasi produk perawatan yang ditawarkan
Lainnya
Total
Persentase (%)
10
30
60
0
100
Evaluasi alternatif
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pencarian informasi,
pengunjung dapat mempertimbangkan informasi tersebut sebelum mengambil
keputusan untuk berkunjung. Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa lokasi yang
mudah dicapai dan harga produk perawatan merupakan dua aspek yang paling
dipertimbangkan oleh responden ketika mengunjungi Mega Keraton Spa Salon.
Kenyamanan tempat dan fasilitas yang ditawarkan hanya memiliki sebagian kecil
dari persentase pertimbangan responden.
Pertimbangan sebagian responden terhadap lokasi dan harga produk yang
ditawarkan berimplikasi terhadap upaya yang konsisten yang dilakukan Mega
Keraton Spa Salon dalam menjaga kualitas layanan atas produk-produk perawatan
untuk memenuhi kebutuhan pengunjungnya.
Tabel 11. Pertimbangan responden ketika mengunjungi Mega Keraton Spa Salon
Pertimbangan responden
Kenyamanan tempat
Harga produk perawatan
Lokasi yang mudah dicapai
Fasilitas yang ditawarkan
Total
Persentase (%)
16
40
42
2
100
34
Keputusan kunjungan
Keputusan kunjungan merupakan tahapan dalam proses keputusan
kunjungan yang terdiri atas cara memutuskan kunjungan, siapa yang paling
berpengaruh bagi responden untuk berkunjung, dengan siapa responden
berkunjung, waktu melakukan kunjungan dan frekuensi kunjungan.
Dengan persentase yang hampir seimbang antara keputusan berkunjung
terencana, mendadak dan tergantung situasi dapat dilihat pada Tabel 12.
Responden memutuskan untuk berkunjung dengan cara tergantung situasi
menyimpulkan bahwa kebutuhan responden pada saat itu paling berpengaruh
dalam tahap mengambil keputusan.
Tabel 12. Cara responden dalam keputusan kunjungan
Cara responden
Terencana
Mendadak
Ikut-ikutan
Tergantung situasi
Total
Persentase (%)
28
16
26
30
100
Selanjutnya, responden umumnya melakukan kunjungan pada hari libur
dengan persentase sebanyak 58 persen dapat dilihat pada Tabel 13. Kemudian
sebanyak 38 persen memutuskan waktu kunjungan pada saat jam pulang
kerja/sekolah/ kuliah dan responden yang memilih jam kerja/sekolah/kuliah hanya
sebanyak 4 persen. Dapat disimpulkan, responden memilih hari libur sebagai
waktu kunjungan yang tepat untuk rileksasi dan menikmati perawatan tubuh yang
ditawarkan Mega Keraton Spa Salon.
Tabel 13. Waktu kunjungan responden
Waktu
Jam istirahat/ sekolah/ kuliah
Jam pulang kerja/ sekolah/ kuliah
Jam kerja/ sekolah/ kuliah
Hari libur
Total
Persentase (%)
4
38
0
58
100
Analisis Kinerja dan Harapan Pengunjung
Hasil IPA adalah pemetaan atribut-atribut pelayanan Mega Keraton Spa
Salon ke dalam empat kuadran diagram kartesius IPA dapat memudahkan
pengelola untuk meningkatkan kinerja pelayanannya secara efektif. Pengelola
dapat memperoleh rekomendasi secara spesifik tentang atribut pelayanan yang
harus diperbaiki dan dipertahankan. Berikut adalah hasil perhitungan skor ratarata tingkat kinerja dan tingkat harapan dalam Tabel 14.
35
Tabel 14. Hasil penghitungan skor rata-rata tingkat kinerja dan tingkat harapan
Atribut
1.
Harga paket perawatan yang ditawarkan
2.
Paket perawatan yang memberikan
perubahan pada diri konsumen
3.
Penampilan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon rapi
4.
Pelayanan terapis yang baik
5.
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
6.
Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata
dengan baik
7.
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon
yang luas
8.
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
9.
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
perawatan dan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan
10. Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
pelayanan dengan cepat
11. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon memberikan informasi yang jelas
12. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon gencar dengan berbagai media
13. Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak
kriminal
14. Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon
bersikap sopan secara konsisten kepada
pengunjung
15. Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon memadai dalam menjawab
pertanyaan pengunjung
16. Mega Keraton Spa Salon memberikan
perhatian personal kepada pengunjun
17. Pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon
Rataan dari skor rata-rata ( x ) dan ( y )
Jumlah
Kinerja ( Xi )
2.66
Harapan ( Yi )
4.18
2.76
4
4.44
3.3
4.02
4.36
2.72
3.36
3.96
3.26
4.26
3.06
3.48
3.76
3.22
4.26
3.08
4.14
2.26
2.76
2
2.3
4.86
3.18
4.58
4.32
3.52
3.56
2.82
2.88
3.24
2.64
3.40
3.48
57.88
59.22
Pada Tabel 14 tingkat harapan terendah ada pada atribut promosi yang
dilakukan Mega Keraton Spa Salon gencar dengan berbagai media yaitu berada
pada rentang skala 1.80-2.59. Sedangkan delapan atribut berada pada rentang
harapan cukup tinggi (2.60-3.39), lima atribut pada rentang harapan dengan skor
tinggi (3.40-4.19) dan tiga atribut menempati rentang harapan yang sangat tinggi
(4.20-5.00). Hal ini memiliki makna bahwa responden mempunyai harapan yang
cukup tinggi untuk sebagian besar atribut pelayanan yang dimiliki Mega Keraton
Spa Salon.
Tingkat kinerja atribut juga berada pada kriteria penilaian yang bervariasi.
Terdapat empat atribut dengan kinerja sangat baik (4.20-5.00) yaitu penampilan
36
karyawan yang rapi, area parkir yang luas, keamanan lokasi dan sikap sopan
karyawan Mega Keraton Spa terhadap pengunjung. Terdapat dua atribut yang
memiliki kriteria tingkat kinerja yang buruk (1.80-2.59) yaitu kejelasan informasi
dan kegencaran promosi. Sebagian besar atribut berada pada kriteria cukup baik
(2.60-3.39) sebanyak tujuh atribut dan kriteria baik (3.40-4.19) sebanyak empat
atribut. Secara umum skor tingkat harapan lebih besar dari tingkat kinerja
berdasarkan nilai rataan keduanya adalah sebesar 3.48 dan 3.40.
Importance Performance Analysis (IPA)
Mega Keraton Spa Salon
Gambar 7. Diagram Kartesius IPA Mega Keraton Spa Salon
Keterangan :
1) Harga paket perawatan yang ditawarkan pada Mega Keraton Spa Salon
sesuai dgn kualitas pelayanan yang diberikan
2) Paket perawatan yang memberikan perubahan pada diri konsumen
3) Penampilan karyawan pada Mega Keraton Spa Salon rapi
4) Pelayanan terapis yang baik
5) Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang lengkap dan modern
6) Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata dengan baik
7) Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon yang luas
8) Fasilitas toilet yang memadai pada Mega Keraton Spa Salon
37
9) Mega Keraton Spa Salon memberikan paket perawatan dan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan
10) Mega Keraton Spa Salon memberikan pelayanan dengan cepat
11) Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa Salon memberikan informasi
yang jelas
12) Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa Salon gencar dengan berbagai
media
13) Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak kriminal
14) Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon bersikap sopan secara konsisten
kepada pengunjung
15) Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton Spa Salon memadai dalam
menjawab pertanyaan pengunjung
16) Mega Keraton Spa Salon memberikan perhatian personal kepada
pengunjung
17) Pengunjung mudah menghubungi Mega Keraton Spa Salon
Kuadran I
Atribut kuadran ini menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan, atribut
kuadran I mempunyai skor harapan yang tinggi dan kinerja yang rendah.
Sebanyak empat atribut berada pada kuadran I, yakni,
1. Harga paket perawatan yang ditawarkan pada Mega Keraton Spa Salon sesuai
dgn kualitas pelayanan yang diberikan (Atribut 1)
Responden menilai kinerja dari kesesuaian harga paket atau harga program di
Mega Keraton Spa Salon terhadap pelayanan yang diberikan berada pada
kategori yang cukup baik. Padahal harapan responden tergolong tinggi pada
harga paket atau program dan bisa disesuaikan dengan layanan yang diberikan.
Program yang paling diminati adalah program diskon, dimana Mega Keraton
Spa Salon memiliki beberapa program yang berbeda pada hari-hari tertentu.
Seperti happy hours setiap hari Senin-Jumat pada jam 10.00 pagi sampai jam
12.00 siang dengan diskon 20 persen. Diskon 25 persen untuk paket Taman
Sari setiap hari Selasa. Serta one free treatment untuk pengunjung yang
berulang tahun.
2. Paket perawatan yang memberikan perubahan pada diri konsumen (Atribut 2)
Paket perawatan yang diberikan harus dapat memberikan perubahan kepada
pengunjung setelah melakukan perawatan. Pengunjung harus dapat merasakan
manfaat setelah berkunjung pada Mega Keraton Spa Salon. Diharapkan
setelah melakukan perawatan pengunjung dapat merasakan perasaan rileks
dan tenang. Hal ini dinilai pengunjung cukup baik diberikan oleh Mega
Keraton Spa Salon. Padahal pengunjung menginginkan dapat langsung
merasakan manfaat dari perawatan yang dilakukan baik perubahan fisik
maupu perubahan suasana hati.
3. Mega Keraton Spa Salon memberikan paket perawatan dan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan (Atribut 9)
Responden menilai kesesuaian paket perawatan dan pelayanan dengan yang
dijanjikan berada dalam kriteria yang cukup baik, padahal responden memiliki
harapan yang tinggi terhadap atribut ini. Dengan memberikan perawatan dan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan akan membuat pengunjung
mengesampingkan harga paket yang ditawarkan.
38
4. Mega Keraton Spa Salon memberikan pelayanan dengan cepat (Atribut 10)
Harapan pengunjung relatif tinggi terhadap atribut tingkat pelayanan dengan
cepat dibandingkan dengan harapan terhadap atribut lainnya. Akan tetapi
responden menilai kriteria pada atribut ini cukup baik, padahal dengan
memberikan pelayanan dengan cepat pengunjung dapat mengesampingkan
tingginya harga produk yang ditawarkan.
Kuadran II
Kuadran II merupakan atribut yang memiliki skor harapan dan skor kinerja
yang tinggi. Hal ini menjadi rekomendasi bagi pengelola untuk mempertahankan
kinerja atribut-atribut tersebut. Terdapat tiga (3) atribut pada kuadran ini, yaitu:
1. Pelayanan terapis yang baik (Atribut 4)
Responden menilai pelayanan terapis yang baik berada pada kategori yang
baik. Kinerja tersebut telah mengimbangi harapan responden yang juga tinggi
terhadap atribut ini. Responden berpendapat bahwa pelayanan terapis yang
baik telah diberikan oleh Mega Keraton Spa Salon, sehingga salon tersebut
hanya perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja terapisnya.
2. Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon bersikap sopan secara konsisten
kepada pengunjung (Atribut 14)
Responden memiliki harapan yang tinggi terhadap atribut kesopanan secara
konsisten yang di berikan karyawan terhadap pengunjung. Dan responden
menilai bahwa kinerja atribut ini berada pada kategori baik, artinya karyawan
mampu memberikan rasa nyaman, tenang dan bersahabat kepada para
pengunjung dengan sikap sopan dan ramah, sehingga dapat menciptakan rasa
betah kepada para pengunjung.
3. Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton Spa Salon memadai dalam
menjawab pertanyaan pengunjung (Atribut 15)
Pengetahuan karyawan salon yang memadai serta kemampuan karyawan
dalam menjawab pertanyaan pengunjung menjadi poin penting dalam atribut
ini. Sikap sopan karyawan meliputi perkataan dan perbuatan yang sopan dan
secara konsisten dilakukan karyawan dari awal hingga akhir kunjungan, meski
menghadapi beberapa keluhan yang dilakukan pengunjung selama proses
perawatan. Responden memiliki harapan yang tinggi terhadap atribut ini, dan
mereka menilai bahwa kinerja atribut ini berada pada kriteria sangat baik.
Sikap sopan terapis merupakan kunci keberhasilan dalam usaha ini, karena
terapis yang berhadapan dan menyampaikan jasa secara langsung. Kriteria
atribut ini harus dipertahankan oleh Mega Keraton Spa Salon dalam
mempertahankan keberhasilan usaha ini secara keseluruhan.
Kuadran III
Kuadran III memiliki atribut dengan skor harapan dan skor kinerja yang
rendah. Atribut kuadran III merupakan prioritas rendah bagi pengelola dalam
meningkatkan kinerja. Namun demikian, dengan skor harapan rendah pengelola
diharapkan tetap perlu meningkatkan kinerja pelayanannya untuk meningkatkan
nilai kepuasan pengunjung secara keseluruhan. Ada lima (5) atribut dalam
kuadran III yaitu:
39
1. Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang lengkap dan modern (Atribut 5)
Kemewahan, kelengkapan dan peralatan yang modern untuk sarana dan
fasilitis adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan pengunjung untuk
berkunjung pada salon tersebut. Dalam hal ini pengunjung menilai bahwa
kemewahan salon berada pada kriteria yang baik, padahal harapan responden
terhadap atribut ini relatif rendah dibandingkan terhadap atribut lainnya. Mega
Keraton Spa Salon dianggap pengunjung telah memiliki sarana dan fasilitas
yang cukup baik.
2. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa Salon memberikan informasi yang
jelas (Atribut 11)
Promosi dibutuhkan dalam membentuk suatu usaha bisnis. Responden menilai
kejelasan informasi mengenai Mega Keraton Spa Salon berada dalam kriteria
yang buruk, karena sampai pada saat ini hanya satu media yang rutin
dilakukan Mega Keraton Spa Salon yaitu dengan cara menyebarkan brosur di
area sekitar salon tersebut. Sehingga walaupun berada sebagai atribut dengan
prioritas paling rendah, Mega Keraton Spa Salon tetap perlu memberikan
informasi ke beberapa media.
3. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa Salon gencar dengan berbagai
media (Atribut 12)
Promosi gencar yang seharusnya dilakukan pada Mega Keraton Spa Salon
berada pada kriteria yang buruk. Media yang digunakan dalam promosi hanya
menyebarkan brosur dan papan nama yang ada pada Mega Keraton Spa Salon.
Sehingga Mega Keraton Spa Salon diharapkan dapat meningkatkan dengan
gencar sistem promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang
berkunjung pada Mega Keraton Spa Salon.
4. Mega Keraton Spa Salon memberikan perhatian personal kepada pengunjung
(Atribut 16)
Perhatian personal kepada pengunjung merupakan sikap cepat dari terapis
dalam mengetahui masalah yang dihadapi pengunjung dan kesungguhannya
untuk menanggapi masalah tersebut. Responden memiliki harapan yang
rendah dalam atribut ini, tetapi diharapkan Mega Keraton Spa Salon tetap
meningkatkan atribut tersebut untk meningkatkan kepuasan pengunjung Mega
Keraton Spa Salon.
5. Pengunjung mudah menghubungi Mega Keraton Spa Salon (Atribut 17)
Dewasa ini, tidak hanya telepon yang dapat dijadikan sarana utama dalam
berkomunikasi. Masyarakat telah banyak menggunakan social media seperti
internet, blackberry messanger, facebook dll. Responden menganggap kinerja
atribut ini termasuk rendah, dikarenakan kebanyakan dari pengunjung datang
secara tidak terencana atau karena sedang mengunjungi Mall Taman Palem.
Kuadran IV
Kuadran IV berisi atribut yang memiliki skor harapan yang rendah dan
skor kinerja yang tinggi. Pengelola boleh tetap mempertahankan tingkat kinerja
atribut-atribut dalam kuadran ini. Terdapat lima (5) atribut dalam kuadran ini,
yakni:
1. Penampilan karyawan pada Mega Keraton Spa Salon rapi (Atribut 3)
Penampilan karyawan dinilai dari keseragaman, kebersihan dan kerapihan dari
pakaian yang dikenakan. Responden menilai kinerja penampilan karyawan
40
2.
3.
4.
5.
berada pada kriteria yang baik. Harapan responden terhadap atribut ini relatif
lebih rendah dibandingkan terhadap atribut yang lain. Penampilan karyawan
menjadi hanya faktor pendukung kenyamanan terapis di mata pengunjung saat
menyampaikan jasa kepada pengunjung.
Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata dengan baik (Atribut 6)
Penataan tata ruang yang baik akan mempengaruhi efisiensi waktu kunjungan
dan lama kunjungan untuk konsumen yang sedang berkunjung. Pengunjung
menilai bahwa kinerja penataan tata ruang salon berada pada kriteria yang
cukup baik. Harapan responden terhadap atribut ini relatif rendah
dibandingkan terhadap atribut lainnya. Penataan tata ruang dalam salon dapat
dijadikan ciri khas yang membedakan Mega Keraton Spa Salon dengan salon
yang lainnya. Dalam hal ini pengunjung pada Mega Keraton Spa Salon cukup
merasa puas dengan tata ruang salon yang mengusung adat Jawa dan Bali
yang memberikan kenyaman dan ketenangan pengunjung sehingga
pengunjung betah berlama-lama dalam berkunjung. Meskipun harapan
pengunjung relatif rendah dan tak sebanding dengan kinerja yang telah
diberikan, Mega Keraton Spa Salon diharapkan untuk tetap mempertahankan
kinerja atribut tersebut.
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon yang luas (Atribut 7)
Area parkir merupakan fasilitas fisik yang harus ada dan memadai dalam
sebuah usaha bisnis. Responden menilai area parkir dalam Mega Keraton Spa
Salon sangat baik, dimana pengunjung dapat memarkirkan kendaraan pribadi
meraka pada seluruh area parkir yang terdapat di Mall Taman Palem.
Sehingga pengunjung tidak mengalami kesulitan dalam hal memarkir
kendaraan pribadi mereka. Hal ini yang menyebabkan harapan untuk atribut
ini rendah.
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega Keraton Spa Salon (Atribut 8)
Fasilitas toilet merupakan fasilitas fisik yang harus ada dan memadai dalam
sebuah usaha bisnis. Kebersihan dan kenyamanan toilet dalam Mega Keraton
Spa Salon menjadi tanggung jawab office girl. Dalam hal ini responden
menilai kriteria atribut ini cukup baik, sehingga meski memiliki nilai harapan
yang rendah, diharapkan Mega Keraton Spa Salon dapat tetap menjaga
kebersihan dan kenyamanan fasilitas toilet.
Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak kriminal (Atribut 13)
Responden memiliki tingkat harapan yang rendah terhadap atribut keamanan
salon dari tindak kriminal. Akan tetapi responden juga menilai kriteria untuk
atribut ini harus dipertahankan. Keamanan pada Mega Keraton Spa Salon
dinilai cukup baik karena salon tersebut berada satu area dengan Mall Taman
Palem. Ada banyak petugas keamanan Mall Taman Palem yang bertugas di
beberapa lokasi di sekitar salon. Dan untuk keamanan di dalam salon, Mega
Keraton Spa Salon telah memiliki CCTV masing-masing 1 buah di setiap
lantai. Sehingga dapat memudahkan Mega Keraton Spa Salon untuk
mengamati pengunjung yang keluar masuk dan mengamati tindak kriminal
yang mungkin terjadi.
41
Analisis Kepuasan Pengunjung
CSI merupakan alat pengukuran kepuasan yang dapat menunjukkan
persentase kepuasan pengunjung terhadap pelayanan yang diberikan Mega
Keraton Spa Salon.
Tabel 15. Hasil Penghitungan CSI
ATRIBUT
1.
Harga paket perawatan
Paket perawatan yang memberikan perubahan pada
2.
MIS
4.180
3.380
WF
0.071
0.057
MSS
2.660
2.760
WS
0.188
0.158
3.100
0.052
4.440
0.233
4.600
2.720
0.078
0.046
4.020
2.720
0.313
0.125
2.580
0.044
3.960
0.173
2.940
0.050
4.260
0.212
3.200
0.054
3.480
0.188
4.480
0.076
3.220
0.244
4.480
2.200
2.080
2.780
4.360
3.580
2.680
2.540
0.076
0.037
0.035
0.047
0.074
0.061
0.045
0.043
3.080
2.260
2.000
4.860
4.580
3.520
2.820
3.240
0.233
0.084
0.070
0.228
0.337
0.213
0.128
0.139
3.287
59.167
0.056
1.000
diri konsumen
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Penampilan karyawan pada Mega Keraton Spa
Salon rapi
Pelayanan terapis yang baik
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
Tata ruang Mega Keraton Spa Salon yang tertata
dengan baik
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon yang
luas
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
Kesesuaian paket perawatan atau pelayanan
dengan yang dijanjikan
Kecepatan pelayanan
Kejelasan Informasi dalam Promosi
Kegencaran Promosi
Keamanan lokasi dari tindak kriminal
Sikap sopan karyawan dan terapis
Pengetahuan terapis
Perhatian personal kepada pengunjung
Kemudahan menghubungi Mega Keraton Spa
Salon aman dari tindak kriminal
Rata-rata
Jumlah
3.405
0.189
61.285
3.455
CSI 69.0908
Pada tabel 15, nilai CSI pengunjung Mega Keraton Spa Salon diperoleh sebesar
69.10 persen. Nilai CSI tersebut masuk dalam kriteria puas yaitu pada rentan 6080 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung termasuk dalam kriteria puas
terhadap pelayanan yang diberikan Mega Keraton Spa Salon.
42
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Proses pengambilan keputusan pengunjung Mega Keraton Spa Salon terdiri
atas pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi dan keputusan
kunjungan. Mega Keraton Spa Salon adalah tempat melakukan perawatan tubuh
baik pria maupun wanita, dewasa sampai kepada remaja. Proses keputusan
kunjungan diawali dengan tahapan pengenalan kebutuhan yang dalam Mega
Keraton Spa Salon dapat ditinjau dari aspek motivasi dan alasan kunjungan
motivasi berkunjung paling dominan sebesar 62 persen adalah untuk menikmati
dan merileksasi tubuh dengan perawatan yang ada pada Mega Keraton Spa Salon.
Hal yang dinilai paling penting dari informasi yang diterima oleh kebanyakan
responden adalah informasi tersebut menampilkan variasi produk perawatan yang
ditawarkan oleh Mega Keraton Spa Salon. Setelah di evaluasi, dapat dilihat bahwa
lokasi yang mudah dicapai dan harga produk perawatan merupakan dua aspek
yang paling dipertimbangkan oleh responden ketika mengunjungi Mega Keraton
Spa Salon. Dengan keputusan kunjungan yang hampir seimbang antara keputusan
berkunjung terencana, mendadak dan tergantung situasi. Responden memutuskan
untuk berkunjung dengan cara tergantung situasi menyimpulkan bahwa kebutuhan
responden pada saat itu paling berpengaruh dalam tahap mengambil keputusan.
Nilai indeks kepuasan pengunjung (CSI) Mega Keraton Spa Salon sebesar
69.10 persen, hal ini menunjukkan bahwa pengunjung puas terhadap pelayanan
yang diberikan Mega Keraton Spa Salon. Berdasarkan analisis IPA, Kuadran I
berisi tentang atribut harga paket perawatan yang ditawarkan pada Mega Keraton
Spa Salon sesuai dgn kualitas pelayanan yang diberikan, paket perawatan yang
memberikan perubahan pada diri konsumen, paket perawatan dan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan, dan pelayanan dengan cepat. Kuadran II berisi
tentang atribut pelayanan terapis yang baik, karyawan bersikap sopan secara
konsisten kepada pengunjung, dan pengetahuan karyawan memadai dalam
menjawab pertanyaan pengunjung. Kuadran III berisi tentang atribut kemewahan
sarana dan fasilitas salon yang lengkap dan modern, promosi yang memberikan
informasi jelas, promosi yang gencar dengan berbagai media, perhatian personal
kepada pengunjung dan kemudahan menghubungi Mega Keraton Spa Salon.
Kuadran IV berisi tentang atribut penampilan karyawan pada Mega Keraton Spa
Salon rapi, tata ruang salon yang tertata dengan baik, area parkir salon yang luas,
fasilitas toilet yang memadai, serta keamanan pengunjung Mega Keraton Spa
Salon dari tindak kriminal.
Saran
Berdasarkan atribut yang diteiliti, pengelola Mega Keraton Spa Salon perlu
meningkatkan pelayanan pada kesesuaian antara paket perawatan dengan kualitas
pelayanan yang diberikan. Mega Keraton Spa Salon juga diharapkan dapat
memberikan perubahan yang berarti pada diri konsumen setelah melakukan
perawatan dan semakin mempercepat kualitas pelayanannya dalam melayani
pengunjung Mega Keraton Spa Salon. Pengelola Mega Keraton Spa Salon juga
perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja dalam hal pelayanan
43
terapis yang diharapakan semakin baik, karyawan yang semakin besikap sopan
dan bersahabat kepada pengunjung salon, serta pengetahuan terapis yang semakin
luas sehingga mampu menangani keluhan-keluhan konsumen. Memberikan
perhatian personal kepada pengunjung sehingga pengunjung merasa betah dan
melakukan kunjungan secara kontiniu. Pengelola juga seharusnya me-review dan
memperbaharui kembali materi paket perawatannya yang kemudian
menyampaikannya melalui media promosinya dan semakin menggencarkan
promosi ke berbagai media, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung
salon. Menyediakan beberapa media komunikasi seperti web profil Mega Keraton
Spa Salon, social media seperti facebook, blackberry messanger, what’s up dan
lain-lain sehingga dapat memudahkan pengunjung menghubungi Mega Keraton
Spa Salon.
Fasilitas dalam Mega Keraton Spa Salon perlu dipertahankan dimana
pengunjung telah beranggapan bahwa fasilitas salon terebut telah modern dan
lengkap. Penampilan karyawan pun dinilai cukup rapi dengan tata ruang yang
rapi, serta keamanan yang terjamin dengan adanya CCTV. Area parkir dan
fasilitas toilet yang memadai dapat menjadi pertimbangan pengunjung untuk
mengunjungi Mega Keraton Spa Salon.
Pada dasarnya pengunjung Mega Keraton Spa Salon dapat dikatakan puas
dengan pelayanan salon, dengan tingkat kepuasan yang mencapai 69.10 persen.
Karakteristik konsumen berdasarkan sebaran usia adalah kebanyakan pengunjung
Mega Keraton Spa Salon sudah berstatus menikah, dengan rata-rata pendapatan
Rp. 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,- per bulan dan kebanyakan adalah wanita.
Pengunjung salon kebanyakan bekerja sebagai pegawai swasta, dengan motivasi
pengunjung kebanyakan sebagai tempat hiburan keluarga.
Mega Keraton Spa Salon dalam waktu yang akan datang diharapkan dapat
menyediakan terapis pria untuk tamu pria, serta menyediakan ruangan khusus pria
sehingga dapat menambah tingkat kenyamanan pengunjung pria dalam melakukan
perawatan. Saran memberikan diskon di hari libur dimana hari libur salon banyak
kedatangan pengunjung sehingga pengunjung terburu-buru dalam melakukan
perawatan. Mega Keraton Spa Salon memberikan minuman jahe kepada
pengunjung setelah melakukan paket perawatan, namun dengan menyediakan
mini bar atau kafe kecil di dalam salon atau ruang tunggu, pengunjung dapat
dengan santai menunggu. Dengan memberikan diskon pelajar, diharapkan dapat
meningkatkan jumlah pengunjung remaja dan Mega Keraton Spa Salon
diharapkan dapat memberikan gratis perawatan kepada pengunjung yang sering
berkunjung selain dari pengunjung yang berulang tahun. Beberapa konsumen juga
menyarankan agar Mega Keraton Spa Salon membuka cabang di beberapa tempat
di sekitar Cengkareng.
44
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, Mohammad Fahrul. 2007. Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Atribut
Sayuran Organik dan Penerapan Personal Selling Benny’s Organic Garden.
Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Engel et al. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi ke enam. Jilid ke satu. Budijanto,
penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari Consumer Behavior.
Ferrinadewi E. 2005. Atribut Produk yang Dipertimbangkan dalam Pembelian
Kosmetik dan Pengaruhnya pada Kepuasaan Konsumen di Surabaya. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan. Edisi 7 halaman 131-151.
Fitriya, Citra. 2004. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Kosmetika.
(Kasus pada Pelanggan Produk Kosmetika Merek Wardah di Beberapa Toko
atau Counter Kosmetika di Kota Bogor). Skripsi. Departemen Manajemen.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor). Program
Studi Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian Bogor,
Institut Pertanian Bogor.
Indonesia sebagai salah satu penghasil rempah terbesar dunia, Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Online), (www.pphp.deptan.go.id).
Indonesia dengan Sejarah Spa Terpanjang, (Online), (www.detik.com. 2012)
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi ke sebelas. Molan B, penerjemah;
Jakarta: PT Prenhallindo. Terjemahan dari Marketing Management.
Loebis PH. 2009. Atribut Produk yang Dipertimbangkan dalam Pembelian
Kosmetik Oriflame dan Pengaruhnya pada Kepuasaan Konsumen di Banda
Aceh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Edisi 8 halaman 46-52.
Rahmawati. F. 2008. Analisis Tingkat Kepuasaan Pelanggan terhadap Kualitas
Pelayanan Salon Dine Lee Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Rosadi EA. 2011. Analisis Kepuasan Pengunjung Agrowisata Agrifun Kota
Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Setiadi, J. Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen. Perspektif Kontemporer pada
Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Jakarta. Kencana.
Sukmawati L. 2006. Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching
(Kasus Produk Kosmetik Wardah). Skripsi. Bogor. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Bogor.
Sumbangan
2,2
Juta
Trilyun
dari
Bisnis
Spa,
(Online),
(www.economic.okezone.com. 2013)
Tjiptono F. 1997. Strategi Pemasaran. Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI.
Tjiptono F, Chandra G. 2007. Service, Quality dan Satisfaction. Ed ke-2.
Yogyakarta (ID) ): Penerbit ANDI.
45
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Perhitungan IPA
Atribut
1.
Harga paket perawatan yang ditawarkan
2.
Paket perawatan yang memberikan
perubahan pada diri konsumen
3.
Penampilan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon rapi
4.
Pelayanan terapis yang baik
5.
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
6.
Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata
dengan baik
7.
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon
yang luas
8.
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
9.
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
perawatan dan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan
10. Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
pelayanan dengan cepat
11. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon memberikan informasi yang jelas
12. Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon gencar dengan berbagai media
13. Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak
kriminal
14. Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon
bersikap sopan secara konsisten kepada
pengunjung
15. Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon memadai dalam menjawab
pertanyaan pengunjung
16. Mega Keraton Spa Salon memberikan
perhatian personal kepada pengunjun
17. Pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon
Rataan dari skor rata-rata ( x ) dan ( y )
Jumlah
Kinerja ( Xi )
2.66
Harapan ( Yi )
4.18
2.76
4
4.44
3.3
4.02
4.36
2.72
3.36
3.96
3.26
4.26
3.06
3.48
3.76
3.22
4.26
3.08
4.14
2.26
2.76
2
2.3
4.86
3.18
4.58
4.32
3.52
3.56
2.82
2.88
3.24
2.64
3.40
3.48
57.88
59.22
Rumus yang digunakan untuk mendapatkan skor rata-rata sebagai berikut :
 Xi dan Yi =  Yi
Xi =
n
n
Dimana:
= Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j
Xi
= Skor rata-rata tingkat harapan untuk atribut ke-j
Yi
Xij
= Skor tingkat kinerja dari responden ke-i atribut ke-j
46
Yij
N
= Skor tingkat harapan dari responden ke-i atribut ke-j
= Jumlah responden
 Xi
Kinerja ( Xi ) =
n
Xi
= 
50
Jumlah
= 2.66+2.76+4.44+4.02+2.72+3.96+4.26+3.48+3.22+3.08+2.26+2+4.86+4.58+3.52+2.82+3.24
= 57.88
Lampiran 2. Tabel Perhitungan skor rata-rata Kinerja
Atribut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Harga paket perawatan yang ditawarkan
Paket perawatan yang memberikan
perubahan pada diri konsumen
Penampilan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon rapi
Pelayanan terapis yang baik
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata
dengan baik
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon
yang luas
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
perawatan dan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
pelayanan dengan cepat
Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon memberikan informasi yang jelas
Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon gencar dengan berbagai media
Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak
kriminal
Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon
bersikap sopan secara konsisten kepada
pengunjung
Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon memadai dalam menjawab
pertanyaan pengunjung
Mega Keraton Spa Salon memberikan
perhatian personal kepada pengunjun
Pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon
Rataan dari skor rata-rata ( x )
Jumlah
 Xi
n
133
138
50
50
222
50
201
136
50
50
198
50
213
50
174
50
161
50
Kinerja ( Xi )
2.66
2.76
4.44
4.02
2.72
3.96
4.26
3.48
3.22
154
50
113
50
100
50
243
50
229
50
3.08
2.26
2
4.86
4.58
176
50
3.52
141
50
162
50
2.82
3.24
3.40
57.88
47
Harapan ( Yi ) =
 Yi
n
 Yi
= 50
Jumlah
= 4.18+4+3.3+4.36+3.36+3.26+3.06+3.76+4.26+4.14+2.76+2.3+3.18+4.32+3.56+2.88+2.64
= 59.22
Lampiran 3. Tabel Perhitungan skor rata-rata Harapan
Atribut
Yi
n
1.
2.
209
200
50
50
165
50
218
168
50
50
158
50
153
50
188
50
213
50
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Harga paket perawatan yang ditawarkan
Paket perawatan yang memberikan
perubahan pada diri konsumen
Penampilan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon rapi
Pelayanan terapis yang baik
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
Tata ruang Salon Mega Sapa yang tertata
dengan baik
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon
yang luas
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
perawatan dan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan
Mega Keraton Spa Salon memberikan paket
pelayanan dengan cepat
Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon memberikan informasi yang jelas
Promosi yang dilakukan Mega Keraton Spa
Salon gencar dengan berbagai media
Mega Keraton Spa Salon aman dari tindak
kriminal
Karyawan pada Mega Keraton Spa Salon
bersikap sopan secara konsisten kepada
pengunjung
Pengetahuan karyawan pada Mega Keraton
Spa Salon memadai dalam menjawab
pertanyaan pengunjung
Mega Keraton Spa Salon memberikan
perhatian personal kepada pengunjung
Pengunjung mudah menghubungi Mega
Keraton Spa Salon
Rataan dari skor rata-rata ( y )
Jumlah
Harapan ( Yi )
4.18
4
3.3
4.36
3.36
3.26
3.06
3.76
4.26
207
50
138
50
115
50
159
50
216
50
4.14
2.76
2.3
3.18
4.32
178
50
3.56
144
50
132
50
2.88
2.64
3.48
59.22
48
Lampiran 4. Tabel Perhitungan CSI
ATRIBUT
1.
Harga paket perawatan
Paket perawatan yang memberikan perubahan pada
2.
MIS
4.180
3.380
WF
0.071
0.057
MSS
2.660
2.760
WS
0.188
0.158
3.100
0.052
4.440
0.233
4.600
2.720
0.078
0.046
4.020
2.720
0.313
0.125
2.580
0.044
3.960
0.173
2.940
0.050
4.260
0.212
3.200
0.054
3.480
0.188
4.480
0.076
3.220
0.244
4.480
2.200
2.080
2.780
4.360
3.580
2.680
2.540
0.076
0.037
0.035
0.047
0.074
0.061
0.045
0.043
3.080
2.260
2.000
4.860
4.580
3.520
2.820
3.240
0.233
0.084
0.070
0.228
0.337
0.213
0.128
0.139
3.287
59.167
0.056
1.000
diri konsumen
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Penampilan karyawan pada Mega Keraton Spa
Salon rapi
Pelayanan terapis yang baik
Kemewahan sarana dan fasilitas salon yang
lengkap dan modern
Tata ruang Mega Keraton Spa Salon yang tertata
dengan baik
Area parkir untuk Mega Keraton Spa Salon yang
luas
Fasilitas toilet yang memadai pada Mega
Keraton Spa Salon
Kesesuaian paket perawatan atau pelayanan
dengan yang dijanjikan
Kecepatan pelayanan
Kejelasan Informasi dalam Promosi
Kegencaran Promosi
Keamanan lokasi dari tindak kriminal
Sikap sopan karyawan dan terapis
Pengetahuan terapis
Perhatian personal kepada pengunjung
Kemudahan menghubungi Mega Keraton Spa
Salon aman dari tindak kriminal
Rata-rata
Jumlah
3.405
0.189
61.285
3.455
CSI 69.0908
Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS) :
n
n
 Xi
 Yi
MIS =
i 1
dan
MSS =
n
Dimana : n = jumlah responden
Yi = tingkat harapan atribut ke- i
Xi = tingkat kinerja atribut ke- i
i 1
n
Rata-rata MIS
= (4.18+3.38+3.1+4.6+2.72+2.58+2.94+3.2+4.48+4.48+2.2+2.08+2.78+4.36+3.58+2.68+2.54)
17
= 3.87
Jumlah MIS = 59.167
49
Rata-rata MSS
= (2.66+2.76+4.44+4.02+2.72+3.96+4.26+3.48+3.22+3.08+2.26+2+4.86+4.58+3.52+2.82+3.24)
17
= 3.405
Jumlah MSS = 61.285
Membuat Weight Factor (WF) dan Weight Score (WS) :
MISi
WFi = p
x 100%
 MISi
i 1
Dimana: p = Jumlah atribut kepentingan
i = Atribut bauran pemasaran ke- i
WSi = WFi x MSSi
Rata-rata WF
= (0.071+0.057+0.052+0.078+0.046+0.044+0.05+0.054+0.076+0.076+0.037+0.035+0.047+0.074+0.061+0.045+0.043)
17
= 0.056
Jumlah WF = 1.00
Rata-rata WS
= (0.188+0.158+0.233+0.313+0.125+0.173+0.212+0.188+0.244+0.233+0.084+0.07+0.228+0.337+0.213+0.128+0.139)
17
= 0.189
Jumlah WS = 3.455
Menentukan Customer Satisfaction Indeks (CSI).
Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh dengan membagi nilai
Weight Score (WS) dibagi Highest Score (HS) yaitu skala maksimum yang
digunakan(5).
p
CSI
WSi
=
i 1
x 100%
HS
3.455
=
x100%
5
= 0.691
50
51
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yesi Laura Limbong lahir di Samosir pada tanggal 31
Januari 1989 dari pasangan Bapak Saut Limbong, SE, M. Ap dan Ibu Juria
Agustina Simanjuntak, Amd (Alm). Penulis merupakan putri pertama dari tiga
bersaudara. Adik penulis bernama Febriyanti Limbong, SP dan Joshua Mahal
Leonard Limbong. Penulis menikah pada tanggal 20 Oktober 2012 dengan
Jendrik Sitanggang, ST. Penulis pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar di
SD Kristen Immanuel Pontianak dari tahun 1994-2000, kemudian dilanjutkan
SLTP 3 Pontianak dan pindah di tahun kedua ke SLTP 19 Medan. Setelah itu,
penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Bintang Timur Balige dan pindah pada
tahun kedua ke SMA Santo Mikhael Pangururan. Pada tahun 2006 setelah lulus
SMA, penulis diterima sebagai mahasiswa Diploma 3 pada Program Keahlian
Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor dan menyelesaikan studi diploma
pada tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana di
Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus Departemen Agribisnis,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur seleksi
pada tahun 2009. Pernah bekerja pada PT. Universal Carpet and Rugs selama 6
bulan dan setelah menikah bekerja pada perusahaan koperasi Primkopabri di
daerah Cengkareng sebagai kasir selama sampai sekarang.
Download