identifikasi faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kinerja waktu

advertisement
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI
KINERJA WAKTU PROSES PEMASANGAN PERPIPAAN
PERUSAHAAN AIR MINUM
(STUDI KASUS : KABUPATEN PADANG PARIAMAN)
JURNAL
FANNY YULIANA BATUBARA
NPM : 1210018312007
PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2014
Identifikasi Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kinerja Waktu Proses
Pemasangan Perpipaan Perusahaan Air Minum
(Studi Kasus : Kabupaten Padang Pariaman)
Fanny Yuliana Batubara, Alizar Hasan2, M. Nursyaifi Yulius1
l
Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Bung Hatta University
2
Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Andalas University
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Salah satu kebutuhan penting bagi manusia adalah air bersih. Masalah air bersih merupakan hal yang
paling fatal bagi kehidupan kita. Hal tersebut tercantum di dalam MDGs Goals ke 7 yang berisikan
tentang memastikan kelestarian lingkungan. Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata di
seluruh wilayah Indonesia sangatlah tidak mudah. Hal ini dikarenakan banyaknya risiko dalam
pemenuhan kebutuhan ini, yangmeliputi proses pemasangan perpipaan tersebut. Namun sejauh ini
upaya pekerjaan pemasangan pipa baru yang telah dilakukan kinerjanya masih sangat rendah terutama
dilihat dari sisi waktu. Hal ini disebabkan kontraktor pelaksana pemasangan pipa belum dan tidak
mengetahui serta mempertimbangkan faktor risiko yang mempengaruhi proses pemasangan pipa air
minum ketika merencanakan dan pemasangan pipa. Sehingga banyak pekerjaan pipa yang tidak
terlaksana sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Berdasarkan hal tersebut penelitian ini mencoba
mengkaji faktor-faktor risiko yang terjadi dalam proses pemasangan pipa baik pada tahap perencanaan,
pengadaan barang, konstruksi dan pengelolaan proyek. Penelitian ini dilakukan pada proyek PDAM
di Padang Pariaman didapat 61 responden dan diolah melalui Analisa Validasi, Analisa Faktor,
Analisa Realibilitas, Analisis Regresi dengan bantuan program SPSS versi 21. Hasil penelitian
menghasilkan 11 faktor baru dan 31 variabel yang mempengaruhi kinerja waktu dan didapat 1
faktor yaitu pembelian dan perencanaan dan 4 variabel yang paling dominan mempengaruhii
kinerja waktu proses pemasangan perpipaan perusahaan air minum adalah defenisi scope
proyek, kurangnya informasi mengenai perusahaan vendor/supplier, Metoda Konstruksi, dan
prosedur pengendalian proyek.
Kata Kunci : Risiko, Kinerja Waktu, Proyek
Identifikasi Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kinerja Waktu Proses
Pemasangan Perpipaan Perusahaan Air Minum
(Studi Kasus : Kabupaten Padang Pariaman)
Fanny Yuliana Batubara, Alizar Hasan2, M. Nursyaifi Yulius1
l
Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Bung Hatta University
2
Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Andalas University
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
One of the essential requirements for human being is clean water. The problem of clean water
is the most fatal to our lives. It is stated in the MDG Goals to 7 which contains about ensuring
environmental sustainability. To achieve a clean water supply is evenly distributed throughout
Indonesia is not easy. This is because the amount of risk in meeting these needs, which
includes the installation of the piping. But so far the installation of new pipe work efforts that
have been carried out performance is still very low, especially in terms of time.
This happen because contarctors plumbing not know, and consider the risk factors that affect
the installation process when planning a water pipe and pipe fitting. So many plumbing jobs
that were not done in accordance with the set targets. Based on this study tried to assess the
risk factors that occur in the process of either pipeline path planning, procurement,
construction and project management.The research was conducted on the PDAM project 61
respondents in Padang Pariaman obtained and processed through the validation analysis, factor
analysis, reliability analysis, Regression Analysis with SPSS version 21. The results of the
study produced 11 new factotrs and 31 variable factors that affect of time factors. That is 1
factor is purchase and planning and 4 Variabel the most dominant variable taht influence time
performance process installation piping water company is the definition of project scope, less
of information about the company's vendors / suppliers, Method construction, and project
control procedures. .
Keywords: Risk, Performance Time, Project
1. PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan penting bagi
manusia adalah air bersih. Masalah air bersih
merupakan hal yang paling fatal bagi
kehidupan kita. Hal tersebut tercantum di
dalam MDGs Goals ke 7 yang berisikan
tentang memastikan kelestarian lingkungan.
Di dalam MDGs hal yang paling di utamakan
adalah tentang penyediaan air minum yang
sampai saat ini, masih banyak masyarakat
Indonesia belum menikmati air bersih.
Menurut data yang diperoleh dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
diberi tugas oleh pemerintah daerah kabupaten
Padang Pariaman dalam pengadaan dan
pengelolaan air bersih, hingga saat ini
supply air bersih baru hanya dapat dipenuhi
25,60%. Sementara, permintaan masyarakat
terhadap air minum adalah 60 %. Dalam
rangka memperkecil gap kebutuhan
terhadap air bersih tersebut, pemerintah
daerah kabupaten Padang Pariaman hampir
setiap tahun dan periode 5 tahun terakhir
telah melakukan berbagai upaya, salah satu
diantaranya
adalah
pemasangan
penyambungan pipa baru. Namun sejauh ini
upaya pekerjaan pemasangan pipa baru
yang telah dilakukan kinerjanya masih
sangat rendah terutama dilihat dari sisi waktu.
Hal ini disebabkan kontraktor pelaksana
pemasangan pipa belum dan tidak mengetahui
serta mempertimbangkan faktor risiko yang
mempengaruhi proses pemasangan pipa air
minum ketika merencanakan dan pemasangan
pipa. Sehingga banyak pekerjaan pipa yang
tidak terlaksana sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut diatas
penelitian ini mencoba mengkaji faktor-faktor
risiko yang terjadi dalam proses pemasangan
pipa baik pada tahap perencanaan, pengadaan
barang, konstruksi dan pengelolaan proyek,
dengan judul penelitian “ identifikasi faktorfaktor risiko yang mempengaruhi kinerja
waktu
proses
pemasangan
perpipaan
perusahaan air minum”
2.
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pendahuluan
Bab ini memberikan uraian dan tinjauan
pustaka tentang proyek EPC, manajemen
proyek, proyek EPC proses pemasangan pipa
air minum. Selanjutnya diberikan pemaparan
tentang risiko mulai dari penetapan konteks,
identifikasi risiko, analisa dan evaluasi risiko
secara kuantitatif, dan langkah tindakan yang
diperlukan untuk menangani risiko yang ada.
2.2 Manajemen Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan yang
sementara dan tidak berulang untuk
menciptakan suatu produk atau jasa yang unik
(PMBOK, @Guide, ibid, hal.5). Manajemen
proyek adalah penerapan pengetahuan,
keterampilan, alat dan teknik untuk memenuhi
persyaratan. Manajemen proyek adalah
gabungan antara sarana, system, prosedur dan
sumberdaya manusia untuk mengendalikan
proyek agar memenuhi persyaratan yang
ditentukan (PMBOK, @Guide, ibid, hal.8).
Menurut Harold Kerzner, Manajemen proyek
adalah
merencanakan,
mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan (Harold
kerzner),
2.3 Proyek Engineering, Procurement, dan
Construction (EPC)
Menurut . (Yudhistira Soedarsono,
SA.hal.98), proyek EPC adalah suatu
proyek dimana kontraktor mengerjakan
proyek dengan ruang lingkup tanggung
jawab penyelesaian pekerjaan meliputi
studi
desain, pengadaan material dan
konstruksi serta perencanaan dari ketiga
aktivitas tersebut. Iman Soeharto (2001)
menyatakan proyek EPC adalah proyek
yang cukup kompleks, rumit, serta kaya
akan persoalan dan permasalahan.
Menurut Radian Z. Hosen, (dalam
Juanto Sitorus, 2008) proyek EPC adalah
suatu sistem proyek pembangunan pabrik
berbasis
proses
dengan
lingkup
tanggungjawab kegiatan Engineering,
Procurement, dan Construction yang
dilakukan oleh satu perusahaan kontraktor.
Tanggung jawab kontraktor menyelesaikan
proyek sesuai dengan spesifikasi teknis dan
performansi yang ditetapkan oleh pemilik
proyek.
2.4 Kinerja Waktu
Pada pelaksanaan proyek ada beberapa
risiko dan ketidakpastian yang dialami oleh
perusahaan-perusahaan kontraktor di Indonesia. Risiko atau ketidakpastian yang
dialami oleh para penyedia jasa kontraktor
akan berdampak pada kinerja waktu
proyek.
Menurut PMBOK
Guide 2004,
pengukuran kinerja waktu pelaksanaan
proyek dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Penyimpangan
jadwal
(schedule
variance), dan
2. Indeks
kinerja
jadwal
(schedule
performance indeks).
Kinerja waktu dengan penyimpangan
jadwal adalah proses dari memperbandingkan jadwal aktual dengan jadwal
yang direncanakan (PMBOK@ Guide,
2004)
- Kinerja waktu negative (-), artinya
pelaksanaan lebih lambat dari jadwal
(behind schedule).
-
-
Kinerja
waktu
nol
(0),
artinya
pelaksanaan sesuai dengan jadwal (On
schedule)
Kinerja waktu positif (+), artinya
pelaksanaan lebih cepat dari jadwal
(Ahead schedule).
2.5 Konteks Risiko
Penetapan konteks adalah tahap awal
manajemen risiko. Konteks risiko adalah
batasan-batasan atau lingkungan yang dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung. Batasan terdiri dari internal atau
risiko yang dapat di kendalikan, dan external
atau risiko yang tidak dapat di kendalikan
oleh organisasi. Konteks risiko dapat juga
dibagai kedalam level mikro misalnya
proyek atau individu, level meso misalnya
perusahaan, dan level makro misalnya kota,
wilayah atau negara. Faktor kunci
lingkungan intern yang kondusif antara lain
adalah struktur organisasi dan kultur
manajemen risiko (Ismeth S Abidin, Ph.D).
Dalam penetapan konteks perlu
diperhatikan latar belakang, tujuan dan
sasaran proyek serta ukuran kinerjanya,
hubungan antara faktor-faktor internal dan
eksternal serta variabel-variabelnya, risikorisiko yang mempengaruhi kinerja proyek,
daninformasi empirik serta data proyek.
2.6 Variabel Penelitian Sebelumnya
2.6.1 Faktor Engineering
Sebelum proyek mulai dieksekusi,
strategi
yang
paling
baik
adalah
melakukan identifikasi faktor-faktor risiko
yang berpengaruh pada kinerja proyek.
Dibawah ini dituliskan variabel risiko yang
berpengaruh pada kinerja waktu proyek EPC,
pada pase Engineering, menurut literatur.
Menurut Radian Z. Hosen, et.all,
mengindentifikasi bahwa ada beberapa
risiko yang termasuk dalam faktor
engineering yaitu :
1. Design Dasar meliputi : tingkat
pemahaman terhadap teknologi yang
digunakan, tingkat
pemahaman
terhadap
konsep desain proyek,
Perubahan spesifikasi material,
singkatnya waktu pekerjaan.
2. Desain terinci meliputi :, ketidakcocokan desain dengan pelaksanaan,
kurang ketersedian tenaga ahli
untuk masalah teknis, sering terjad
re-desain/re-work,
Kurangnya
informasi
untuk
subcontract
desain,
Perubahan
spesifikasi
material,
singkatnya
waktu
pekerjaan.
3. As built meliputi: Perubahan
spesifikasi material dan singkatnya
waktu pekerjaan.
Menurut
Mulholland
dan
Christian, mengindentifikasi bahwa
ada beberapa risiko yang termasuk
dalam faktor engineering yaitu :
1. Desain dasar meliputi :Proses
pengen-dalian gambar, fefinisi
scope proyek, penyerahan awal
produk engineering, produktifitas
engineering,kebutuhan sumberdaya
engineering.
2. Desain
terinci
meliputi:proses
pengendalian gambar, lokasi dan
jumlah pusat engineering, definisi
scope proyek, penyerahan awal
produk enginering, produktifitas
engineering,kebutuhan sumberdaya
engineering, prosedur penggantian
material, penyelidikan lapangan
(Site Investigation).
3. As built meliputi : proses pengendalian gambar, lokasi dan jumlah
pusat engineering, definisi scope
proyek, produktifitas engineering,
kebutuhan sumber daya engineering.
Menurut R. Max Wideman,
mengidentifikasi bahwa ada beberapa
risiko yang termasuk dalam faktor
engineering yaitu :
1. Desain dasar meliputi : Perubahan
desain selama proyek, Spesifikasi yang
kurang detail dan kurang akurat.
2. Desain terinci meliputi : perubahan
desain selama proyek, pengalaman
detailer /desainer, spesifikasi yang kurang
detail dan kurang akurat.
3. As built meliputi : Pengalaman
detailer/desainer
Menurut Arisman, M yang termasuk
faktor engineering adalah Desain
terinci yaitu Perkiraan BQ yang kurang
akurat.
2.6.2
Faktor Procurement
Dibawah ini dituliskan variabel risiko
yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek
EPC, pada pase Procurement, menurut
literatur. Menurut Radian Z. Hosen, et.all,
mengindentifikasi bahwa ada beberapa
risiko yang termasuk dalam faktor
procurement yaitu :
1. Pembelian meliputi : Jadwal pengadaan
material dan equipment yang sangat ketat,
metode kerja pengadaan yang kurang
efektif dan efisien, kurangnya informasi
mengenai perusahaan vendor, sangat
banyaknya vendor/supplier yang ingin
memasok, terjadinya kenaikan harga
bahan baku/ material/ equipment, keterbatasan
anggaran
untuk
pembelian
material/equipment, kesalahan estimasi
anggaran pengadaan
2. Expediting meliputi : kurangnya informasi
mengenai perusahaan Vendor, ketatnya
pengawasan pengadaan, dan terjadinya
kenaikan harga bahan baku/material
/equipment.
3. Pengapalan dan Transportasi meliputi :
Jadwal pengadaan material dan equipment
transportasi yang sangat ketat, Kerusakan
atau kehilangan material/equipment yang
dibeli, dan
keterlambatan kedatangan
critical
equipment yang menghambat
pekerjaan lain
4. Pergudangan meliputi : kerusakan atau kehilangan material/equipment yang dibeli.
Menurut
Mulholland
dan
Christian, mengindentifikasi bahwa ada
beberapa risiko yang termasuk dalam
faktor procurement yaitu :
1. Pembelian meliputi : peralatan dan bulk
material yang kritis dan sukar diperoleh
(Long lead items equipment and bulk
material), identifikasi peralatan dan
material, nilai tender vendor lebih
besar dari perkiraan, dan perubahan
spesifikasi
yang
mempengaruhi
pembuatan peralatan/material
2. Expediting meliputi : perubahan spesifikasi yang mempengaruhi pembuatan
peralatan/material, proses pengendalian
dokumen pengadaan, dan proses
pembuatan
peralatan/
material
(Manufacturing process)
Menurut Arisman, M yang termasuk
faktor
procurement
adalah
pembelian yang meliputi proses
penunjukan vendor dan pengapalan dan
transportasi yang meliputi : masalah
pengiriman
dan
transportasi
material/equipment.
2.6.3
Faktor Construction
Menurut Radian
Z. Hosen,
et.all, mengindentifikasi bahwa ada
beberapa risiko yang termasuk dalam
faktor construction yaitu :
1. Fasilitas sementara meliputi : sulitnya
transportasi orang dan barang dari dan
ke lokasi proyek, kurangnya fasilitas
penunjang
konstruksi,
keamanan
(rusak, hilang) inventaris proyek,
keselamatan
kerja
manusia
(kecelakaan, kematian) pada saat
konstruksi, kurangnya
ketersediaan
sumberdaya manusia, dan konflik
dengan kegiatan konstruksi lain pada
area yang sama.
2. Fasilitas permanen meliputi : sulitnya
transportasi orang dan barang dari dan
ke lokasi proyek, kurangnya pengawas
yang
berkualitas,
keamanan
(rusak, hilang) inventaris proyek,
keselamatan
kerja
manusia
(kecelakaan, kematian) pada saat
konstruksi, rendahnya pengalaman
kontraktor dalam melaksanakan proyek
sejenis kurangnya
ketersediaan
sumberdaya manusia, ketersediaan
bulk material, ketersediaan alat
konstruksi, dan konflik dengan
kegiatan konstruksi lain pada area yang
sama.
3. Test dan Commissioning meliputi
:
sulitnya transportasi orang dan barang
dari dan ke lokasi proyek, keamanan
(rusak, hilang) inventaris proyek, rendahnya pengalaman kontraktor dalam
melaksanakan proyek sejenis, kurangnya
ketersediaan
sumberdaya manusia,
terjadinya kerusakan pada masa pemeliharaan, kurangnya ketersediaan personil
dan dana untuk masa pemeliharaan.
Menurut
Mulholland
dan
Christian, mengindentifikasi bahwa ada
beberapa risiko yang termasuk dalam
faktor construction yaitu :
1. Fasilitas sementara meliputi : tingkat
progress pekerjaan engineering yang
telah
selesai
ketika
pekerjaan,
ketersediaan peralatan dan material,
penempatan
staff
manajemen
dilapangan, kesalahan konstruksi, dan
manajemen pergudangan di site
2. Fasilitas permanen meliputi : Fasilitas
yang sudah ada (existing facilities),
Quality control, kesalahan desain,
peningkatan scope pekerjaan, tingkat
progress pekerjaan engineering yang
telah
selesai
ketika
pekerjaan
konstruksi dimulai, perubahan desain
selama
konstruksi,
ketersediaan
peralatan dan material, penempatan
staff
manajemen
dilapangan,
kesalahan konstruksi, manajemen
pergudangan di site, kerusakan
material
3. Test & Commissioning meliputi :
keselamatan kerja (safety) Quality
control, kesalahan desain, peningkatan scope pekerjaan, ketersediaan
peralatan dan material, penempatan
staff
manajemen
dilapangan,
kesalahan konstruksi, manajemen
pergudangan di site dan kerusakan
material.
Menurut Arisman, M mengindentifikasi bahwa ada beberapa risiko
yang
termasuk
dalam
faktor
construction yaitu
1. Fasilitas sementara meliputi :
tempo-raray facilities (Fasilitas
sementara)
2. Fasilitas permanen meliputi :
Proses
penyusunan
sequence
pekerjaan dan metode konstruksi
3. Test & Commissioning meliputi :
keterlambatan pasokan bahan baku
dan
utilitas
untuk
test
&
commissioning.
Menurut Herry Eko Priyono,
mengindentifikasi yang termasuk
dalam faktor construction adalah
fasilitas permanen yang meliputi
keterlambatan pembayaran oleh
owner.
Menurut Henky Eko Sriyanto,
mengindentifikasi yang termasuk
dalam faktor construction adalah
fasilitas permanen yang meliputi
ketepatan
waktu
pembayaran
kepada pemasok dan ketepatan
waktu penyerahan lokasi.
2.6.4
Manajemen Proyek
Dibawah ini dituliskan variabel
risiko yang berpengaruh pada kinerja
waktu proyek EPC, pada aspek
manajemen proyek, menurut literatur.
Menurut Radian Z Hosen,
mengindentifikasi bahwa ada beberapa risiko yang termasuk dalam
faktor manajemen proyek yaitu
1. Perencanaan meliputi : penyusunan
rangkaian pekerjaan (sequencing)
yang kurang baik.
2. Eksekusi meliputi : kurang baiknya
susunan
organisasi
dan
alur
koordinasi pelaksanaan proyek dan
tidak jelasnya alur komunikasi/
korespodensi kontraktor
3. Monitoring & controlling meliputi :
penyusunan rangkaian pekerjaan
(sequencing) yang kurang baik.
Menurut
Mulholland dan
Christian, mengindentifikasi bahwa
ada beberapa risiko yang termasuk
dalam faktor manajemen proyek
yaitu :
1. Inisiasi meliputi : definisi ruang
lingkup
dan
estimasi
proyek,
keuangan/pendanaan,
kompleksitas
proyek, dan sasaran proyek
2. Perencanaan meliputi : perencanaan
peralatan utama, anggaran proyek,
prosedur
pengendalian
proyek,
definisi otoritas dan tanggungjawab,
ketersediaan
sumberdaya,
durasi
proyek,
aturan
pelaporan,
dan
prosedur change order
3. Eksekusi model organisasi meliputi :
proyek dan implement- tasinya,
komitment terhadap skedul, aturan
pelaporan dan prosedur change order
4. Pengawasan meliputi : model organisasi proyek dan Implementasinya,
komitment terhadap skedul, dan
aturan pelaporan
Menurut
Mulholland
dan
Christian, mengindentifikasi bahwa ada
beberapa risiko yang termasuk dalam
faktor manajemen proyek yaitu :
1. Inisiasi meliputi : pengalaman
manajemen
proyek,
skedul
proyek(Project schedule) yang tidak
realistis, dan sasaran proyek
2. Eksekusi meliputi : pengalaman
manajemen proyek dan sasaran
proyek
3. Pengendalian meliputi : penga-laman
manajemen proyek, dan skedul
proyek (Project schedule) yang
tidak realistis dan sasaran proyek
Menurut Arisman , M mengindentifikasi bahwa ada beberapa risiko
yang termasuk dalam faktor manajemen proyek yaitu :
1. Perencanaan meliputi : Penguasaan
software penjadwalan (schedule)
2. Pengawasan meliputi : penyususunan
rangkaian pekerjaan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Agar hasil penelitian dapat menghasilkan
dan digeneralisasikan pada populasi dimana
sampel tersebut diambil maka penelitian ini
dilakukan pada sampel yang diambil secara
random melalui pendekatan Metode
Kuantitatif.
3.2 Pengumpulan Data
a.
Jenis-jenis Data
Teknik pengumpulan data meliputi
data primer berupa data yang diperoleh
langsung dari hasil wawancara yang
diperoleh dari narasumber atau informan
yang
dianggap
berpotensi
dalam
memberikan informasi yang relevan data
sekunder dengan menggunakan kajian
pustaka dan kajian literature untuk
mendapatkan faktor dan variable berasal
dari jurnal internasional.
b.
Populasi dan Sample
Penentuan
sampel
penelitian
digunakan teknik sampling random
sederhana (Simple Random Sampling). Cara
ini dimaksudkan karena anggota populasi
homogen. Ukuran sampel dalam penelitian
mengacu pada Isaac dan Icheal sebagai
berikut :
‫=ݏ‬
ߣଶ. ܰ . ܲ. ܳ
݀ଶ(ܰ − 1) + ߣଶ. ܲ. ܳ
Keterangan :
s = Jumlah Sampel
λଶ = Chi Kuadrat yang harganya tergantung
derajat
kebebasan
dan
tingkat
kesalahan. Untuk Derajat kekebasan 1
dan kesalahan 5% harga Chi Kuadrat
= 3,841
N = Jumlah Populasi
P = Peluang benar (0,5)
Q = Peluang salah (0,5)
d = Perbedaan antara rata-rata sampel
dengan rata-rata populasi. Perbedaan
bisa 0,01; 0,05; 0,10
Teori sampling juga dapat digunakan
dalam perkiraan jumlah populasi yang tidak
diketahui (seperti populasi mean, varians,
dll). Sering juga disebut parameter populasi,
membentu suatu pengetahuan tentang
jumlah sampel yang sesuai, atau sering juga
disebut sampel statistik (Spiegel, 1972).
c.
Kuisioner
Penelitian ini dengan menggunakan
kuisioner tertutup dengan menggunakan
skala Likert. Dalam peneliti ini, peneliti tidak
memberikan alternatif jawaban dan pertanyaan
dengan jawaban tertutup adalah sebaliknya,
yaitu semua alternatif jawaban responden
sudah disediakan oleh peneliti. Responden
tinggal memilih alternatif jawaban yang
dianggapnya sesuai.
realibiltas
internal
yaitu
dengan
menganalisa dan mengolah data dari suatu
percobaan dengan menggunakan model
Coefficient Alpha/Conbach’s Alpha.
‫=ݐݎ‬
݇
∑ܵ݅²
ቆ1 −
ቇ
݇− 1
∑ܵ‫ݐ‬²
Pengolahan Data
Untuk mengolah berbagai type statistik
analisa ini menggunakan bantuan program
SPSS versi 21.
dimana :
ri = Reliabilitas
k
= banyak butir pertanyaan
∑Si² = jumlah varian butir ke-i
∑ St² = varians total
a.
Analisis Validasi
Validitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat mengukur variabel
yang ingin diukur. Sedangkan reabilitas
menunjukkan kemampuan suatu alat ukur
untuk dapat dipercaya. Setiap alat ukur harus
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran yang konsisten. Pada penelitian
kali ini, uji validitas dan reabilitas digunakan
untuk mencari variabel mana yang sesuai
dengan objek penelitian, agar data yang
dihasilkan dapat menjawab pertanyaan
penelitian. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah/valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan
valid jika mampu mengukur objek yang
diukur. Pengujian ini untuk menentukan
signifikan atau tidak signifikan dengan
membandingkan nilai.
d.
b.
a. Uji F (F-Test)
Untuk melakukan F-Test maka
diperlukan F tabulated bagi semua sumber
variasi yang dapat dilihat pada tabel nilai F.
Apabila F hasil perhitungan lebih kecil dari
F tabel, maka sumber variasi yang ada
dalam penelitian tersebut tidak memberikan
efek yang signifikan terhadap hasil proses.
3.3
Analisa Faktor
Analisis faktor adalah suatu analisis data
untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan
dalam menjelaskan suatu masalah. Menurut
Jhonson dan Wichern (1992) yang dimaksud
dengan analisis faktor adalah: pengembangan
dari Analisis Komponen Utama (AKU) yang
lebih
terperinci
dan
teliti.Mengecek
konsistensi
data
terhadap
struktur
peubah.Kegunaan dari Analisis Faktor
(Jhonson dan Wichern, 1992) adalah Untuk
meneliti keterkaitan peubah-peubah dalam
satu set data.
c.
Analisa Realibilitas
Analisa Realibilitas adalah menunjukkan
kemampuan suatu alat ukur dapat dipercaya.
Uji reabilitas dapat dilakukan dengan
Analisis Regresi
Analisa regresi pada dasarnya
menggambarkan hubungan antara satu
variabel yang disebut variabel terikat
(dependent, explained), dengan variabel
satu lainnya yang disebut variabel bebas
(independent,
explanatory
variables).
Analisa regresi yang dilakukan adalah
analisa regresi berganda, karena variabel
bebasnya lebih dari satu. Suatu peramalan
regresi atau persamaan penduga dibentuk
untuk menerangkan pola hubungan
variabel-variabel.
e.
Pengujian Model
Suatu persamaan dari model regresi
yang telah diperoleh baik model linier
maupun non linier, kemudian dilakukan
beberapa uji model, yaitu :
b. Uji T test
Uji T test merupakan uji statistic yang
sering kali ditemui dalam masalah-masalah
praktis statistika. Uji t termasuk dalam
golongan statistika parametrik. Uji-t
digunakan ketika informasi mengenai nilai
variance (ragam) populasi tidak diketahui.
(Syofian Siregar, 2010)
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
a.
Analisa Validasi
Tujuan dilakukan uji validitas adalah
untuk mengetahui konsistensi dari suatu
jawaban. Apabila instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data sudah valid, berarti
instrument tersebut dapat digunakan apa yang
seharusnya diukur.
Tabel 1. Hasil Uji Validasi
Case Processing Summary
N
%
Valid
35
100.0
a
Cases Excluded
0
.0
Total
35
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
b. Analisa Faktor
Analisis
faktor
dilakukan
untuk
membentuk beberapa kelompok variabevariabel bebas yang dianggap valid.
Penyederhanaan jumlah variabel yang cukup
besar menjadi beberapa kelompok yang kecil
dilakukan berdasarkan faktor yang sama
dengan tetap mempertahankan sebanyak
mungkin informasi aslinya.
Analisis faktor dilakukan dengan
menggunakan metode metode rotasi Varimax.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa
terdapat 11 faktor yaitu, F1, F2, F3, F4, F5
,F6, F7, F8, F9, F10, dan F11.
c.
Analisa Reabilitas
Dari hasil Analisis Faktor didapat
kategori utama (faktor utama) (X) 11 faktor
dan 33 variabel turunan (Xi,n), dari uraian
diperlukan Uji Realibilitas untuk setiap
keterkaitan antar kategori utama dengan
turunannya. Uji Realibilitas dilakukan untuk
setiap kategori dalam variabel faktor-faktor
penyebab keterlambatan.
Dari hasil Uji Realibilitas untuk setiap
keterkaitan antar kategori utama dengan
turunannya diambil nilai > 0,07 maka didapat
nilai Reabilitas Faktor yang berpengaruh
adalah F1, F2, F3, F4, F5 ,F6, F7, F8, F9, dan
F10. Selanjutnya faktor yang berpengaruh
diberi penamaan faktor baru, sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Faktor Baru
Faktor
1. Perencanaan
Pelaksanaan Proyek
Variabel
X12, X21,
X31, X34,
X51
2. Penjadwalan
Peralatan dan
Pengendalian Gambar
3. Fasilitas Permanen
dan eksekusi
X28, X38,
X58
4. Proses Penetapan
Waktu
5. Pengawasan dan
Design
6. Pembelian dan
Perencanaan
X6, X46,
X56, X59
X16, X23,
X33
X15, X25,
X45, X55
7. Estimasi dan Ruang
Lingkup
X27, X47,
X57
8. Pengendalian Proyek
X42, X52
9. Fasilitas Pendukung
10. Sumber Daya Proyek
X40, X61
X17, X39
X14,
X44,X54
d.
Analisa Regresi
Dari analisa regresi tersebut dapat
disimpulkan bahwa faktor Pembelian dan
Perencanaan merupakan faktor dominan
yang mempengaruhi kinerja waktu proses
pemasangan perpipaan air minum di
kabupaten
Padang
Pariaman.Adapun
variabel yang masuk ke dalam faktor
pembelian dan perencanaan adalah :
Faktor
Pembelian
dan
Perencanaan
Variabel Keterangan
X15
X25
X45
X55
Defenisi Scope
proyek
Kurangnya
informasi
mengenai
perusahaan
vendor
Metoda
Konstruksi
Prosedur
pengendalian
proyek
5. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan Pengolahan data dan pembahasan
yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian
ini, yaitu :
1. Hasil analisis korelasi memperlihatkan
bahwa
dari
61
variabel
yang
teridentifikasi pada awal penelitian hanya
terdapat 33 variabel yang berpengaruh
pada tingkat risiko terhadap kinerja waktu
pada pada pekerjaan pemasangan jaringan
pipa perusahaan air minum kabupaten
Padang Pariaman yang terkelompok
dalam 11 faktor baru yaitu : faktor
perencanaan pelaksanaan proyek, proses
penjadwalan peralatan dan pengendalian
gambar, fasilitas permanen dan eksekusi,
proses penetapan waktu, pengawasan dan
design, pembelian dan perencanaan,
estimasi dan ruang lingkup, pengendalian
proyek, mobilisasi dan sumber daya,
fasilitas pendukung, dan sumber daya
proyek.
2. Hasil analisis regresi didapatkan 1 faktor
yang dominan mempengaruhi tingkat
risiko terhadap kinerja waktu pada pada
pekerjaan pemasangan jaringan pipa
perusahaan air minum kabupaten Padang
Pariaman, yaitu faktor pembelian dan
perancanaan. Pada faktor pembelian dan
perencanaan yang dominan berpengaruh
adalah defenisi scope proyek, kurangnya
informasi
mengenai
perusahaan
vendor/supplier, Metoda Konstruksi, dan
prosedur pengendalian proyek.
b. Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
disarankan untuk penelitian yang akan datang
agar :
1. Hasil Penelitian dapat dijadikan pedoman
untuk mengurangi risiko terhadap kinerja
waktu
pada pekerjaan pemasangan
jaringan pipa perusahaan air minum
kabupaten Padang Pariaman dengan
memperhatikan faktor konstruksi.
2. Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk
menentukan perbaikan dan strategi untuk
mengurangi risiko terhadap kinerja waktu
pada pekerjaan pemasangan jaringan
pipa perusahaan air minum kabupaten
Padang
Pariaman
dengan
memperhatikan faktor konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin
Ismeth
S.,
Ph.D,
Risk
Management:
Identification,
Assessment, Evaluation, Analysis
and Mitigation, part 1: Introducing
Risk, Bahan Kuliah Risiko, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia, 12
Februari 2007
Arisman, M., Identifikasi sumber risiko
pada proyek EPC (study kasus
proyek ABC, PT X), Thesis, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia, 2005
Hosen Radian Z. et.all, Prosedur
Manajemen Risiko Proyek, PT.
Rekayasa Industri, 2006
Hosen Radian Z., Overview Business EPC
REK, Jakarta, 24 Januari 2007
Kerzner, H. (2001), Project Management,
th
7 edition, John Wiley & Sons, Inc.,
New York.
Kerzner Harold, Project Management: A
System to Planning, Scheduling and
Controlling, Ninth Edition , John
Wiley & Sons, 2006
Mulholland B. and Christian J., Risk
Assessment in Construction Schedule,
Journal of Construction Engineering
and Management, February 1999
Murray R.Spiegel .1972.Theory and Probelems
-f Statisties .SI-Metrik Edition McGraw
- Hill, Inc., New York .
PMBOK.(2004) http://www.digilib.its.ac.id
(5 Desember 2010).
Sitorus, Juanto,. (2008) Identifikasi FaktorFaktor Risiko Yang Berpengarug
Terhadap Kinerja Waktu Proyek Epc
Gas
Di
Indonesia.
Universitas
Indonesia
Soeharto,I. (1995), http://pdfconverter.com/
manajemen-konstruksi (11 Oktober
2010).
Soeharto Iman, (1999) Manajemen Proyek
(dari Konseptual sampai Operasional),
Jilid 1, Erlangga,
Soeharto, I. (2001), Manajemen Proyek Jilid
2,
Dari
Konseptual
Sampai
Operasional, Erlangga, Jakarta.
Wideman Max, Project and Program Risk
Management, A Guide to Managing
Risk and Opportunities, PMI, 1992
Priyono Herry Eko, Pengaruh Identifikasi
Faktor Risiko terhadap Kinerja Waktu
untuk Pelaksanaan Pembangunan rusun
dan apartment, Thesis, Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, 2003
Siregar Syofian, (2010) Statistika Deskritif
Untuk Penelitian, Rajagrafindo Persada,
hal 257
Yudhistira Soedarsono,
Istilah Proyek,
Komputindo, hal.98
SA,
Elex
Kamus
Media
Download