BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era persaingan global seperti saat ini, mau tidak mau kita harus mempertahankan eksistensi usaha bisnis kita agar tidak kalah atau tenggelam oleh para pesaing kita. Sangat sulit kita melepaskan diri dari persaingan bisnis tersebut, sekalipun kita sudah menentukan jenis usaha bisnis yang tidak banyak pesaingnya. Sebab, jika usaha bisnis yang kita pilih bisa berkembang, cepat atau lambat pasti akan muncul para pesaing yang telah melihat bahwa jenis usaha bisnis tersebut sangat berpeluang. Tentu saja hal ini akan membawa kita pada sebuah kompetisi, meskipun katakanlah para pesaing kita adalah pemain baru. Untuk memenangkan persaingan, maka kita harus mempelajari kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh dalam persaingan. Tanpa mempelajari kekuatan dan kelemahan dalam persaingan, maka sulit bagi kita untuk dapat menetapkan strategi yang tepat. Dengan kata lain, mempelajari kekuatan dan kelemahan dalam persaingan, merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Suatu perusahaan yang tidak mempelajari kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh dalam persaingan, akhirnya tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan pesaingnya. Hal ini diibaratkan seseorang yang badannya tinggi besar, tetapi takut menghadapi seseorang yang kecil dan kurus. Mengapa? Karena dia tidak menyadari kekuatan dirinya jauh lebih besar dari kekuatan penantangnya yang kecil dan kurus tersebut. Dalam persaingan sebenamya ada kekuatan langsung dan kekuatan tidak langsung. Dengan adanya kekuatan langsung dan tidak langsung, berarti ada kelemahan langsung dan tidak langsung. Kekuatan dan kelemahan langsung adalah kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh langsung dalam persaingan. Kekuatan dan kelemahan langsung ini antara lain adalah kualitas barang/jasa, pelayanan, promosi penjualan, garansi, harga jual, saluran distribusi, merek. Mengapa itu semua dikatakan sebagai kekuatan dan kelemahan langsung. Sebab kekuatan dan kelemahan tersebut berhadapan langsung antara kita dengan 1 2 pesaing. Di sini pengaruhnya terhadap persaingan juga lebih langsung. Misalnya, kualitas suatu barang/jasa memberikan kesempatan langsung pada konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian. Dengan perkataan lain, konsumen dapat langsung mengambil keputusan untuk memutuskan barang/jasa mana yang akan dibeli dengan pertimbangan perbedaan kualitas. Di sini tentunya dengan asumsi bahwa yang lainnya hampir sama. Misalnya pelayanannya, harga jualnya, kesan mereknya hampir sama. Jadi di sini dalam kekuatan dan kelemahan langsung, antara kita dan pesaing berhadapan langsung. Oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan kekuatan dan kelemahan langsung antara lain adalah kualitas, pelayanan, promosi penjualan, garansi, harga jual, saluran distribusi, dan merek. Deretan ini sebenamya dapat ditambah lebih lanjut secara terperinci sesuai dengan kebutuhan. Sekilas tentang PT. Triky Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kawat stitching yang telah berjalan lebih dari 30 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional, terutama di sektor riil. Disamping itu komitmennya pada produk dalam negeri, menjadikan pilar bagi kesinambungan sistem perdagangan di dalam negeri khususnya pada industri kawat. Pasang surutnya industri kawat di Indonesia telah di rasakan dan menjadikan perusahaan semakin dewasa dalam menapak kedepan tentang komitmen perusahaan pada usaha dengan berbasis kawat. Perkembangan teknologi yang semakin cepat intensitasnya, perusahaan dalam lingkungan demografi, perilaku konsumen yang semakin tidak dapat diprediksi, serta globalisasi yang semakin tidak terbendung dapat menimbulkan krisis bagi perusahaan dengan semakin pudarnya batas-batas suatu industri, terus berkembangnnya model bisnis, dan bermunculannya pemain baru dalam kancah persaingan (Widjaja, 2012). Dalam bisnis produksi berbahan baku tembaga dan produksi kawat lainnya sudah bisa dipastikan bahwa strategi terhadap pengimplementasian inovatif sangatlah penting guna mencapai hasil yang maksimal dari bisnis produksi berbahan baku kawat. Akan tetapi bukan hanya dari inovasi melainkan dari sisi seperti divisi 3 marketing, divisi promosi, dan divisi produksi yang sangat erat kaitannya dengan keberhasilan bisnis produksi tersebut. Perubahan zaman yang merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan keadaan perekonomian semua negara. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia, dibanding dengan perkonomian pada zaman era-90an perekonomian di Indonesia saat ini sudah sangat berubah. Meskipun banyak ahli yang dapat memprediksikan keadaan perekonomian di masa depan, namun hal tersebut hanyalah sebuah prediksi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Untuk menghadapi keadaan yang tidak dapat di prediksi tersebut, sebaiknya setiap perusahaan harus memiliki strategi yang terperinci serta terencana dengan matang sehingga ketika sebuah perusahaan menghadapi hambatan atau permasalahan yang berasal dari internal maupun eksternal, maka perusahaan dapat melakukan strategi yang baik untuk menghadapi serta bertahan melewati hambatan tersebut. Terkadang permasalahan muncul sering kali dikarenakan strategi yang telah direncanakan dengan baik oleh perusahaan ternyata tidak sesuai dan di tidak di jalankan dengan baik. Hal tersebut sangatlah fatal, karena dengan strategi yang baik sebuah perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam visi dan misi, dapat meningkatkan penjualan produk yang di jual oleh perusahaan, serta dapat bertahan didalam persaingan. Maka dari itu, apabila sebuah strategi tidak dapat dijalankan dengan baik, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dalam menghadapi zaman era globalisasi sekarang ini, dimana perdagangan bebas akan berlaku, tentunya banyak perusahaan yang saling bersaing untuk meningkatkan dan mempertahankan produk mereka agar tetap dinikmati oleh konsumen atau pengguna produk mereka. Tetapi banyak perusahaan yang harus menutup perusahaannya karena tidak mampu untuk bersaing dan pada akhirnya mengalami kerugian yang teramat besar akibat produknya tidak laku dipasaran, yang menjadi faktor penyebabnya kegagalan suatu produk dan hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang harus di antisipasi oleh perusahaan sedini mungkin agar perusahaan tetap dapat bersaing agar tujuan ini tercapai perusahaan harus melakukan berbagai upaya yang efektif dan efisien dalam upaya menghasilkan produk yang berkualitas baik yang dapat bersaing dipasaran. 4 Fenomena yang terjadi di perusahaan adalah PT. Triky Jaya Abadi mempunyai Visi yaitu menjadi perusahaan yang memiliki kualitas produk yang No.1 dan memiliki kinerja perusahaan yang baik dan misinya adalah mengutamakan mutu, kualitas produk dan pelayanan demi kepuasan pelanggan, berusaha untuk menjadi perusahaan yang terbaik, dan menjadi mitra usaha yang terpercaya. PT. Triky Jaya Abadi memiliki standar yang tinggi untuk menjaga kualitas produknya. Kawat besi diolah oleh mesin dengan teknologi modern, sehingga hasil yang dihasilkan sesuai dengan standar, dan untuk waktu pengolahan bahan baku menjadi kawat stitching lebih efisien. Kawat digulung dan di packing dengan mesin untuk ukuran yang berbeda-beda, sehingga hasil akhirnya rapi dan tidak mudah patah, Terlebih pesaing dari PT. Triky Jaya Abadi, memiliki standar kualitas yang kurang lebih sama. Sehingga pilihan konsumen, dalam hal ini perusahaan-perusahaan yang membutuhkan kawat stitching dalam kegiatan operasionalnya akan lebih variatif. Produk kawat stitching PT. Triky Jaya Abadi harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya. Sehingga baik itu konsumen tetap ataupun konsumen baru akan lebih memilih untuk membeli produk kawat dari PT. Triky Jaya Abadi dibandingkan dengan produk pesaing. Selain itu, untuk menarik konsumen agar tertarik membeli produknya, harga yang ditetapkan oleh PT. Triky Jaya Abadi haruslah terjangkau dan dapat bersaing. Untuk PT. Triky Jaya Abadi yang menentukan harga produknya adalah Direktur Utamanya. Faktor penentuan harga ditentukan oleh beberapa faktor, baik itu eksternal dan internal. Untuk faktor eksternalnya, faktor yang paling mempengaruhi adalah harga pasar untuk bahan bakunya, jika harga bahan baku naik, maka harga kawat stitching akan dinaikkan. Harga dari para pesaing juga menjadi hal yang diperhatikan untuk penentuan harga. faktor internalnya, berorientasi pada tujuan perusahaan, seperti target volume penjualan, target laba, dan biaya akan sangat menentukan harga yang ditetapkan oleh PT. Triky Jaya Abadi. Terlebih akhir-akhir ini penjualan PT. Triky Jaya Abadi sedang mengalami penurunan yang di karenakan adanya faktor eksternal dimana adanya ancaman dari perusahaan lain yang menjual produk dengan harga lebih murah dan faktor internal seperti seringnya pemadaman listrik dan part mesin yang sering mengalami gangguan. Sehingga hal tersebut menghambat peningkatan penjualan dan 5 dikhawatirkan akan terus mengalami penurunan jika PT. Triky Jaya Abadi tidak menemukan solusi untuk masalah yang ada di dalam perusahaan. Tabel 1.1 Penjualan PT. Triky Jaya Abadi 2012-2014 Tahun Total 2012 558 Ton 2013 593 Ton 2014 531 Ton Sumber: Data Perusahaan PT. Triky Jaya Abadi Berdasarkan Tabel 1.1 Penjualan PT. Triky Jaya Abadi pada tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 35 ton. Sedangkan pada tahun 2013 ke tahun 2014 penjualan PT. Triky Jaya Abadi mengalami penurunan sebesar 62 ton. Di dalam penjualan dengan pelanggan. PT. Triky Jaya Abadi tidak ada perjanjian/ tidak memakai kontrak. Sehingga memungkinkan pelanggan beralih ke produk pesaing dengan harga yang lebih murah. Sehubungan dengan topik yang akan di bahas yaitu mengenai kualitas produk dan persepsi harga dimana setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil pada dasarnya akan melakukan dua kebijakan tersebut, kualitas produk dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang cukup berperan dalam perusahaan guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan selain itu dengan kualitas yang baik perusahaan juga mendapatkan kesempatan untuk mengadakan perluasan pasar di masa yang akan datang. Kualitas produk juga dapat menentukan terhadap keputusan pembelian atau keputusan konsumen terhadap produk tersebut. Karena menurut Schiffman dan Kanuk dalam Lindawati (2005:52), konsumen percaya bahwa berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Hal tersebut akan meningkatkan penjualan dan tidak menutup kemungkinan untuk pangsa pasarnya, produk yang berkualitas baik akan selalu menjadi produk yang akan dicari atau dibutuhkan oleh konsumen, karena produk tersebut telah memberikan gambaran yang di anggap dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen. 6 Selain kualitas produk yang memiliki keunggulan, harga pun dipertimbangkan dalam keputusan pembelian. Konsumen akan memiliki intepretasi dan persepsi yang berbeda-beda tergantung dari karakteristik pribadi (motivasi, sikap, konsep diri), latar belakang (sosial, ekonomi, demografi), pengalaman (belajar), serta pengaruh lingkungannya. Berbagai intepretasi dan persepsi tentang harga tersebut menimbulkan pengaruh yang berbeda-beda pada perilaku konsumen. Berdasarkan uraian tersebut di atas mka penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi yang berjudul : ”PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. TRIKY JAYA ABADI 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasi inti dari permasalahan terkait dengan keputusan pembelian kawat stitching PT. Triky Jaya Abadi adalah, “terjadinya penurunan penjualan kawat stitching PT. Triky Jaya Abadi tahun 2013-2014”. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat di identifikasi masalah yang akan di bahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Bagaimana kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi? 2. Bagaimana persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi? 3. Bagaimana kualitas produk dan persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan dalam pembahasan tugas akhir ini yaitu : 1. Untuk dapat mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi 7 3. Untuk dapat pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian pada PT. Triky Jaya Abadi. 1.5 Manfaat Penelitian a. Secara Praktis Sebagai evaluasi bagi perusahaan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian. Penulis juga berharap agar dapat dijadikan referensi oleh perusahaan yang berkecimpung di industri yang sama. b. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat terutama tentang kualitas produk dan persepsi harga, dan keputusan pembelian kawat stitching. Dan penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk penelitian berikutnya. 1.6 State of the art Judul Penulis Variabel Hasil Penelitian Influences Of Price Alfred Price dan Quality Hasil dari penelitian ini and (2013) sebagai variabel adalah Harga dan kualitas Sedangkan yang berpengaruh pada Quality On Consumer Purchase bebas. Of Mobile Phone In Buying Decision The sebagai variabel Kumasi Metropolis terikat. keputusan pembelian konsumen dan konsumen mempertimbangkan harga dan kualitas dalam situasi pembelian mereka. Customers’ Munnuka Price Purchase intentions (2008) sebagai as a reflection of bebas. price perception Purchase sebagai terikat. perceptions variabel Hasil menunjukkan penelitian bahwa Sedangkan hubungan yang signifikan Intention dan positif antara Price variabel perceptions pelanggan dan Purchase Intention 8 mereka. Role of Different Shareef, Factor quality Electronic- et.al. sebagai variabel Commerce Quality (2008) bebas. Factors On Purchase Decision Sedangkan Keputusan Pembelian Hasil menunjukkan penelitian bahwa hubungan yang signifikan dan positif antara factor sebagai variabel terikat. quality keputusan terhadap pembelian Electronic-Commerce.