SUPPLY CHAIN MANAGEMENT and LOGISTIC

advertisement
AKTIFITAS-AKTIFITAS UTAMA LOGISTIK
Keterangan gambar 1
Tahap 1. Baseline (dasar)
Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap dimana masing-masing fungsi bisnis
seperti produksi dan pembelian melakukan aktifitas mereka sendiri-sendiri dan terpisah
dari fungsi bisnis yang lain. Contoh produksi mengoptimalkan harga per unit dengan
memproduksi barang yang sama/ sejenis dalam jangka waktu panjang tanpa
mengabaikan persediaan dan lokasi penyimpanan, market demand, serta modal yang
dikeluarkan.
Tahap 2. Integrasi Fungsional
Perusahaan telah menyadari perlunya penggabungan antara fungsi-fungsi yang
melakukan aktivitas hampir sama. Contoh antara bagian distibusi dan manajemen
persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
Tahap 3. Integrasi secara internal
Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.
Tahap 4. Integrasi secara eksternal
Integrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan
koordinasi yang dicapai pada tahap 3 yang diperluas dengan bagian supplier dan
customer.
Konsep Pemasaran
Merupakan sebuah filsafat manajemen pemasaran yang menangani pencapaian tujuan
secara organisasional yang bergantung pada kebutuhan dan keinginan target pasar
serta pemberian rasa puas kepada pelanggan sesuai dengan yang diinginkan secara
lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
4P dalam pemasaran:
1. product
produk tepat
2. price
harga tepat
3. place
tempat tepat
4. promotion
promosi tepat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
1
Aktifitas-aktifitas Utama Logistik
Ada 13 aktifitas utama logistik, yaitu:
1. Customer service (pelayanan pelanggan)
2. Demand forecasting (peramalan permintaan)
3. Inventory management (manajemen persediaan)
4. Logistics communications (komunikasi logistik)
5. Material handling (penanganan material)
6. Order processing (proses pemesanan)
7. Packaging (pengemasan)
8. Dukungan komponen dan jasa
9. Pemilihan lokasi dan gudang
10. Procurement/ Purchasing
11. Reverse logistics
12. Transportasi
13. Gudang dan penyimpanan
1. Customer service (pelayanan pelanggan)
Definisi Customer Service: suatu proses yang berlangsung di antara pembeli, penjual,
dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa
dalam jangka waktu pendek seperti transaksi tunggal ataupun jangka panjang seperti
hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah ini juga terbagi pada masing-masing
kelompok transaksi atau kontrak, yang dalam keadaan lebih baik pada penyelesaian
transaksi dibandingkan sebelum transaksi. Dengan demikian, customer service
merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply
chain dengan cara efektif.
2. Demand forecasting (peramalan permintaan)
Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap barang
yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut ke berbagai pasar. Manajemen
logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan sehingga dapat
menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap area pasar.
Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer
logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktifits-aktifitas yang akan
melayani permintaan tersebut.
3. Manajemen persediaan (Inventory Management)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
2
Aktifitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis karena
membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan produk yang cukup untuk
mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan baku dan
komponennya, WIP (work in process), dan persediaan barang jadi, semuanya
menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang diinvestasikan pada
persediaan tidak tersedia untuk dipergunakan.
Alasan pengadaan persediaan dalam perusahaan:

Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.

Menyeimbangkan persediaan dan permintaan.

Memungkinkan spesialisasi produksi.

Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.

Bertindak sebagai penyangga/ buffer di antara interface yang bersifat kritis
dalam rantai supply (supply chain).
Buffer pada supply chain meliputi:

Supplier - Procurement

Procurement - Production

Production - Marketing

Marketing – Distribution

Distribution – Intermediary/Retail

Intermediary/Retail – Consumer
4. Logistics communications (komunikasi logistik)
Komunikasi merupakan jaringan vital di antara seluruh proses logistik dan pelanggan
perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari
keberhasilan manajemen logistik.
E-commerce meliputi serangkaian peralatan dan teknik yang digunakan untuk
menjalankan bisnis dalam lingkungan paperless. Internet mengijinkan perusahaan
untuk transfer informasi secara murah dan efektif ke seluruh dunia, dengan menjadikan
e-commerce sebagai kunci kontributor pada integrasi supply chain.
EDI (electronic data interchange): pertukaran dokumen yang disusun dalam bentuk
format yang diproses secara mekanis dengan kata lain satu komputer dihubungkan
secara langsung dengan komputer lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
3
Company records
Gambar
11. orders
Aliran Informasi Logistik
Customer
Customer data
Order processing system
Industry data
Management data
Common database
Order performance
Freight payment system
Order performance
Transportation history
Inventory management
Customer master file
Damage reports & product return report
Inventory
Transportation administration
Credit information
System configuration
Order status
Product movement to customer
Standard cost
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
Product tracking and forecasting reports
Performance and cost reports for physical distribution
MANAJEMEN LOGISTIK
4
Barcode: adalah sekumpulan batang parallel yang memiliki lebar bervariasi dan spasi
yang bervariasi diantara batang-batang tersebut. Informasi yang terkandung di
dalamnya berupa huruf, numeric, dan karakter khusus lainnya. Barcode ini dapat
terbaca dengan melakukan scan pada lampu khusus.
Point-of-Sale Data (POS): mempermudah scan barcode dari barang yang telah
terjual, biasanya diterapkan di bagian retail. Data ini diteruskan ke supplier yang tepat
sehingga bisa dilakukan penambahan persediaan berdasarkan jumlah produk yang
terjual.
ERP (Enterprise Resource Planning)
Alat transaksi perusahaan yang mengambil data dan mengurangi aktifitas manual yang
digabungkan dengan proses finansial, persediaan, dan informasi pemesanan
pelanggan. Sistem ini mencapai integrasi tinggi dengan menggabungkan data tunggal,
mengembangkan pemahaman akan data apa yang seharusnya digabungkan dan
membuat seperangkat aturan pengambilan data.
Perusahaan Jerman, SAP AG adalah pelopor software ERP ini yang juga dikenal
dengan nama R/3. Inti dari software adalah jaringan database server yang
berkecepatan tinggi yang dirancang untuk menangani informasi sejumlah besar
database secara efisien.
Contoh: karyawan mengirim transaksi pengiriman barang dalam modul Penjualan dan
Distribusi. Transaksi tersebut dengan segera masuk ke Account Payable Departmen
Keuangan dan Manajemen Persediaan pada modul Manajemen Material. Bisa juga
dengan departemen lainnya yang saling berhubungan satu sama lain.
Tabel 1. Modul-modul aplikasi SAP R/3
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
5
SAP Application
Cross application (CA)
Program
Business Process Technology (CA – BPT)
CAD Integration (CA – CAD)
Project System (PS)
Project Planning (PS – PLN)
Prject Execution/ Integration (PS – EXE)
Logistic General (LO)
Logistic Information System (LO – LIS)
Master Data (LO – MD)
Human Resources (HR)
Workforce Planning (PP – WFP)
Personnel Administration (HR-PA)
Time Management (PA – TIM)
Incentive Wages (PA – INW)
Production Planning (PP)
Sales and Operation Planning (PP – SOP)
Master Planning (PP – MP)
Capacity Requirement Planning (PP – CRP)
Material Requirement Planning (PP – MRP)
Kanban/ Just-in-Time Production (PP – KAB)
Repetitive Manufacturing (PP – REM)
Assembly Orders (PP – ATO)
Production Planning for Process Industries (PP-PI)
Plant Data Collection (PP-PDC)
Materials Management (MM)
Material Requirement Planning (MM – MRP)
Purchasing (MM – PUR)
Inventory Management (MM – IM)
Warehouse Management (MM – WM)
Electronic Data Interchange (MM – EDI)
Quality Management (QM)
Planning Tools (QM – PT)
Inspection Processing (QM – IM)
Quality Control (QM – QC)
Quality Certificates (QM – CA)
Sumber: Richard B.Case, Nicholas J. Aquilano, and F. Robert Jacobs, Production and
Operation Management, 8th ed. (Burr Ridge, IL: Richard D. Irwin,1998), p.655
5. Penanganan Material (Material Handling)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
6
Penangan material berubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku,
barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.
Tujuan penanganan material adalah:

Menyederhanakan dan menghapus system penanganan apapun yang
memungkinkan.

Meminimalkan jarak tempuh.

Meminimalkan barang setengah jadi.

Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck.

Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian.
Perusahaan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila
dirasakan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk, seharusnya dibuat
seminimum mungkin.
6. Proses Pemesanan (Order Processing)
Komponen order processing terbagi dalam 3 kelompok:
1. Elemen operasional (operational elements)
Meliputi order entry atau perubahan pesanan, scheduling, persiapan pengiriman
pesanan dan invoicing.
2. Elemen komunikasi (communication elements)
Meliputi modifikasi pesanan, penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi kesalahan
dan permintaan informasi produk.
3. Kredit dan elemen pengumpulan (credit and collection elements)
Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening.
7. Pengemasan (packaging)
Pengemasan memiliki peran ganda yaitu:

Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.

Pengemasan yang pantas dapat memudakan penyimpanan serta pemindahan
produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material.
Fungsi spesifik pengemasan ada 6, yaitu:
1. Penahanan (containment)
2. Proteksi (protection)
3. Pembagian (apportionment)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
7
4. Pengunitan (unitization)
5. Kenyamanan (convenience)
6. Komunikasi (communication)
8. Komponen-komponen dan Pelayanan Pendukung (parts and service support)
Salah satu aktifitas pemasaran perusahaan adalah memberikan pelayanan pasca
penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika
produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Hal ini sangat penting
bagi aktifitas service dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa
bagian-bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.
9. Seleksi lokasi pabrik dan tempat penyimpanan/ gudang (plant and warehouse
site selection)
Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan
penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin, juga
merupakan jaringan primer diantara produser dan pelanggan yang digunakan untuk
menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.
Pada umumnya tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk:

Mencapai transportasi yang ekonomis

Mencapai produksi yang ekonomis

Mendapat keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas banyak dan
pembelian duluan.

Memelihara sumber persediaan

Mendukung kebijakan pelayanan pelanggan perusahaan

Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman, fluktuasi
permintaan, kompetisi).

Mengatasi perbedaan ruang dan waktu yang berada di antara produsen dan
konsumen

Menetapkan setidak-tidaknya biaya total logistik seimbang dengan tingkat
pelayanan pelanggan yang diinginkan

Mendukung program just in time dari supplier dan pelanggan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
8
10. Purchasing (Procurement)
Tujuan dari purchasing :

Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang
berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.

Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian.

Menjaga dan memperbaiki kualitas

Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier

Menstandarisasi, dimana kemungkinan barang dibeli

Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total
terendah.

Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif

Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area
fungsional lainnya dalam organisasi.

Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya
administrative yang terendah.
11. Reverse Logistics
Penanganan barang-barang retur baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan
bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics, dan merupakan
komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.
Barang-barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan
pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lain.
Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistics.
12. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departemen logistik.
Dengan bagian finansial (freight bills/ biaya pengiriman), engineering (pengemasan,
transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan baku, komponen, gudang jadi),
hokum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu),
purchasing (pemilihan supplier), marketing/ sales (standar pelayanan pelanggan),
receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (supply peralatan, penjadwalan).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
9
13. Pergudangan dan Penyimpanan (warehousing and storage)
Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin
lama waktu antara produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah
persediaan yang dibutuhkan.
Aktifitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas
penyimpanan seharusnya milik sendiri, dikontrakkan atau disewakan, perencanaan
dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur
pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan personalia dan pengukuran produktivitas.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Tri Hastuti
MANAJEMEN LOGISTIK
10
Download