KEPAILITAN PERUSAHAAN PENJUAL RUMAH SUSUN YANG DIMOHONKAN OLEH PEMBELI YANG BELUM MENDAPATKAN SERAH TERIMA UNIT RUMAH SUSUN DITINJAU DARI UU NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG ABSTRAK Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan pemukiman di kota-kota besar yang jumlah penduduknya semakin lama semakin meningkat, namun lahan tanahnya semakin terbatas. Salah satu strategi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan penjual rumah susun adalah transaksi rumah susun yang menggunakan sistem “pre project selling” dengan menandatangani PPJB. Dalam proses penyelesaian pembangunan rumah susun tidak terhindar dari kendala-kendala yang muncul, bahkan kendala-kendala tersebut dapat menyebabkan gagalnya pembangunan rumah susun diselesaikan tepat pada waktunya. Ketika pembangunan rumah susun terhenti, pembeli yang sudah melakukan PPJB merupakan salah satu pihak yang paling dirugikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami kewenangan pembeli rumah susun yang belum mendapatkan serah terima unit rumah susunnya dalam mengajukan permohonan pailit terhadap perusahaan penjual rumah susun dan untuk mengetahui dan memahami akibat hukum bagi pembeli rumah susun ketika penjual rumah susunnya dinyatakan pailit. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis menganalisis masalah hukum, fakta, dan gejala hukum lainnya yang berkaitan dengan kepailitan penjual satuan rumah susun kemudian menganalisisnya sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembeli yang belum mendapatkan unit rumah susun berwenang dalam mengajukan permohonan pailit bagi penjual satuan rumah susun selama memenuhi ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU. Akibat hukum bagi para pembeli rumah susun yang belum mendapatkan serah terima satuan rumah susun ketika perusahaan penjual rumah susun dinyatakan pailit, yaitu para pembeli rumah susun berkedudukan sebagai kreditor konkuren, artinya mereka tidak memiliki jaminan secara khusus dan tidak mempunyai hak istimewa untuk didahulukan pembayaran utangnya. iv