BAB IV KONS EP DES AIN 4.1 Landasan Teori Landsan teori

advertisement
18
BAB IV
KONS EP DES AIN
4.1 Landasan Teori
Landsan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berpikir kreatif sehingga
proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup yang jelas &
terarah. Adapun teori yang dijadikan acuan didalam pengerjaan promosi Gundala the M ovie
adalah sebagai berikut:
4.1.1 Komunikasi
M enurut Stappers, dari berbagai teori komunikasi yang ada, maksud dan tujuan dari
komunikasi adalah:
•
M emadukan atau menyatukan pihak yang terlibat (Weiner, 1997)
•
Komunikasi menuju kebersamaan diantara yang terlibat (Schramm, 1997)
•
Komunikasi adalah untuk mempengaruhi (Hartley and Hartley, 1997)
Dalam pembuatan promosi ini, maka tujuan komunikasi yang paling sesuai dan
mendekati adalah untuk mempengaruhi audience dengan promosi yang baik agar ingin
menyaksikan film ini dan sekaligus membangkitkan kembali karakter Gundala.
19
4.1.2 Promosi
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata promosi memiliki arti perkenalan (dalam
rangka memajukan usaha, dagang, dsb). Sedangkan kata mempromosikan berarti
mempropagandakan atau memperkenalkan (tentang suatu usaha dsb) dalam rangka
menunjang dan memperkenalkan produksi barang yang dihasilkan. M enurut J. Stanton,
promosi adalah usaha untuk memperkenalkan suatu produk, barang / jasa kepada konsumen
dengan tujuan agar konsumen menaruh perhatian terhadap produk / jasa tersebut dan
mendatangkan keuntungan bagi produsen.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi berfungsi sebagai sebuah cara untuk
memperkenalkan sesuatu apakah itu sebuah produk, jasa ataupun perusahaan kepada target
yang telah ditentukan.
Dalam hal ini adalah untuk mempromosikan film Gundala the M ovie yang posisinya adalah,
akan menjadi sebagai film superhero indonesia pertama di era ini. Untuk menyampaikan hal
ini kepada target audience, maka satu hal penting yang harus diperhatikan adalah dengan cara
mempromosikannya dengan baik, menarik, dan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
4.1.2 Logo
M enurut M artadi (2002, p62); logo merupakan representasi dari nilai-nilai ideal yang
meliputi aspek visi dan misi, ruang lingkup kerja serta budaya perusahaan, dan berperan
sebagai wajah suatu lembaga atau perusahaan. Sedangkan berdasarkan Jurnal Nirmana
20
(2002, p63); logo sebagai bahasa penanda adalah segala sesuatu yang berupa lambang,
gambar, tulisan, angka atau gabungan dari berbagai hal tersebut, yang disandang oleh sebuah
produk, perusahaan, lembaga, organisasi atau kegiatan, untuk menceritakan eksistensinya
agar dapat dibedakan dari produk atau merk lain. M enyinggung Semiotika, adalah ilmu yang
mempelajari arti sebuah tanda, dalam membuat logo tentunya ada pesan atau karaketer dan
falsafah yang ingin disampaikan didalamnya, seperti yang diungkapkan M artadi sebagaimana
telah disebutkan diatas.
4.1.3 Fotografi
Berasal dari bahasa Yunani phos yang berarti cahaya dan graphê yang berarti garis atau
gambar jika disatukan berarti menggambar dengan menggunakan cahaya. Penggunaan
fotografi sudah dimulai sejak diciptakannya alat ini sekitar tahun 1193–1280 dan masih
berlaku sampai saat ini. Pada dasarnya, fotografi berguna untuk:
•
menyimpan memori / kenangan
•
menceritakan sebuah kejadian
•
mengirim pesan
•
salah satu media hiburan
Berdasarkan sifatnya, fotografi memberikan informasi, gambaran, dalam bentuk nyata
(reality), tetapi sebuah foto juga dapat dikatagorikan sebagai ilustrasi, karena nilai cerita
terkandung didalamnya dan bagaimana cerita itu ditampilkan. Terdapat 2 macam tipe fotografi,
yaitu warna dan B&W. M asing-masing memiliki keunggulan dan keutamaanya sendiri.
21
Disini fotografi berfungsi sebagai source image dalam proses digital imaging / photo
editing Dengan foto foto yang dapat mendukung terciptanya konsep yang diinginkan.
4.1.4 Ilustrasi
Sebuah ilustrasi adalah bentuk visual seperti gambar, lukisan, foto, ataupun bentuk seni
lainnya yang lebih difokuskan kepada subjek daripada bentuk lainnya. Fungsinya adalah
sebagai penjelas atau penghias informasi yang biasanya dalam bentuk teks kedalam bentuk
visualnya.
Peran ilustrasi dalam promo ini adalah sebagai penunjang proses digital imaging dengan
cara menggambar objek-objek yang tidak didapatkan melalu proses fotografi dengan teknik
tradisional dan Digital painting agar dapat mencapai konsep yang dituju.
4.1.5 Tipografi
M anusia memiliki kemampuan untuk bertukar informasi antar sesamanya. Seperti yang
biasanya digunakan sehari-harinya yaitu terdapat dua macam cara, yaitu bahsa lisan dan
bahasa tulisan. Kalau bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan (verbal), maka bahasa
tulisan adalah bentuk visualnya. Ilmu yang mempelajari bentuk tulisan atau bentuk huruf
adalah Tipografi.
22
Didalam Desain Komunikasi Visual, peran tipografi dapat dibilang penting karena hal
inilah yang ”memeriahkan” sebuah komunikasi, suara yang keluar dari permukaan sebuah
halaman, dan dapat membantu membentuk tone sebuah desain. M enurut Orangeseed Design,
tipografi dapat dipakai melalui bentuknya dalam menyampaikan pesan dan sebagai elemen
desain yang dapat menjadi seal/visual. Pesan yang tersirat didalam tipografi sesuai dengan
gaya dan aplikasi terpilih sesuai konsep, akan tersampaikan dan bersifat persuasif.Adapun
beberapa istilah didalam dunia tipografi yaitu:
Typeface atau huruf itu sendiri yang terbagi kedalam 5 macam karakter, yaitu Old Style,
Transitional, Modern, Slab Serif dan Serif. Pemilihan typeface akan sangat menentukan
tampilan hasil akhir sebuah desain, oleh karena itu pemilihannya harus benar-benar
diperhatikan.
Legibility dan readability adalah istilah yang menjelasakan keterbacaaan dan kemudahan
dalam membaca teks. Hal ini harus benar-benar dijaga untuk dapat menyampaikan pesan
dalam berkomunikasi.
Alignment atau perataan teks berperan sebagai penunjang legibility dan estetika dalam
desain. Perataan atau disebut juga flush memiliki beberapa tipe seperti rata kiri, rata kanan,
rata kiri-kanan (justified), dan rata tengah.
Leading adalah jarak antar baris dalam sebuah paragraf. Semakin kecil typesize maka
semakin besar jarak yang dibutuhkan untuk menghasilkan keterbacaan yang baik.
23
Grid systems adalah perangkat yang memudahkan penciptaan sebuah komposisi visual
yang sistematik guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi. Hal ini dimaksudkan
pula untuk menghasilkan desain yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
Typografi sangat berperan penting dalam sebuah promo ini. Disini typografi yang digunakan
adalah typografi dengan sifat Legibility dan styele moderen agar sesuai dengan mood film
Gundala yang ingin di tuju.
4.1.6 Teori Warna
Penerimaan akan warna bagi setiap orang berbeda-beda adalah sesuatu yang subjektif
walaupun persepsi akan warna bersifat universal. Perbedaan latar belakang kebudayaan dan
pengalaman pribadi mempengaruhi interpretasi dari warna. Karenanya warna sama akan
halnya dengan isi (content), text dan gambar dari sebuah pesan yang harus disesuaikan dalam
mendesain.
Warna dapat dengan mudah mempengaruhi text dan gambar tergantung mood apa yang
ingin dihasilkan. M enurut M ita Purbasari dalam Jurnal Aksen (2001, pp34-35), warna dapat
mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali akan waktu, tempat dan memproduksi suatu
keindahan atau reaksi secara emosional.
M enurut Russel, 1992, salah satu unsur yang paling berguna dalam sebuah desain adalah
warna. Berikut adalah beberapa fungsi penggunaan warna, yaitu:
•
warna sebagai alat untuk menarik perhatian.
24
•
warna untuk menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis.
•
warna memiliki bahasa psikologis yang dapat menyusun mood suatu desain (karya).
Kualitas suatu warna adalah kombinasi atau penggabungan warna yang dapat
membangkitkan respon emosi yang melihatnya. M enurut Sutton & Whelan didalam bukunya
The Complete Color Harmony, kualitas tersebut terbagi menjadi:
•
hot
•
cold
•
warm
•
cool
•
light
•
dark
•
pale
•
bright
M enurut Martha Gill, makna warna pada target audience bisa berbeda-beda, dipengaruhi
oleh:
•
Basic personality, bagaimana kepribadian target audience itu sendiri
•
Culture, di Belanda warna oranye diasosiasikan dengan warna ningrat
•
Trend, dipengaruhi oleh lingkungan, etnik, dan media
•
Age, usia juga mempengaruhi persepsi seseorang terhadap warna
25
Dalam promo film Gundala ini Tone and manner yang dipilih adalah cold & dark untuk
menimbulkan kesan misterius pada film ini agar target menimbulkan rasa ingin tau lebih banyak
lagi. Seperti dengan membuka oficial website yang ada atau mancari-cari informasi yang
berkaitan dengan film ini.
4.1.7 Teori Layout
M enurut Frank F. Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:
•
kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat.
•
variasi, agar tidak monoton / membosankan.
•
Keseimbangan dalam layout, sehingga terlihat sepadan, serasi & seimbang.
•
Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout & warna.
•
Harmoni, adalah keselerasan atau keserasian hubungan antara yang memberikan
kesan kenyamanan dan keindahan.
•
Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan.
•
Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.
M enurut Dyah Gayatri Puspitasari dalam tulisannya yang bertajuk Desain dan
Layout: Layout Terencana M enghasilkan Desain yang Baik pada Jurnal Aksen p61-72,
sebuah layout dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan
tulisan dan seni(foto, ilustrasi, atau gambar lainnya) pada suatu bidang kerja. Layout
26
yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan, penentuan tujuan dari
karya, penentuan target audience, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan
dan bagaimana cara pendistribusian.
4.1.8 Desain Komunikasi Visual
Fungsi Desain Komunikasi Visual secara umum adalah,
•
Untuk menyampaikan informasi (to inform)
•
Untuk mencerminkan identitas (to identify)
•
Untuk membujuk (to persuade)
Sebuah desain dikatakan berhasil apabila pesan yang dibawa tersampaikan kepada target
yang diharapkan, karenanya fungsi dari sebuah desain adalah untuk mengkomunikasikan
pesan. Disinilah peran desainer grafis didalam membentuk bahasa visual yang menjembatani
klien dengan pemerhatinya.
Dengan menggabungkan berbagai prinsip desain seperti keseimbangan, irama, kesatuan,
nada, aksen, kontras, arah, harmoni, gerak, dan proporsi, maka diharapkan dapat
menghasilkan sebuah karya desain yang baik. M enurut Teori Desain Komunikasi Visual dari
Kusmiati & Pudjiastuti & Suptandar (1999):...........media gambar atau visual mampu
mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan berkesan. Pemilihan gambar yang tepat akan
27
memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata, juga secara individual mampu untuk menarik
perhatian.
Adapun teori yang dapat membantu menghasilkan desain yang komunikatif seperti yang
diungkapkan oleh Charles Morris. M enurut teori semiotik, komunikasi yang efektif terjadi
apabila kita mempertimbangkan 3 aspek communicative visual sign, yaitu:
•
Semantik: adalah hubungan antara yang menandakan dengan yang ditandai,
menerangkan suatu tanda yang merujuk dari yang ditandai. Hubungan sebuah visual
sign dengan kenyataan (realitas) atau ide yang diwakilinya; hubungan sebuah desain
terhadap maknanya.
•
Sintaktik: adalah menerangkan tanda-tanda yang tersusun menurut aturan tertentu
untuk menghasilkan atau membangun suatu struktur atau sistem yang seragam.
•
Pragmatik: adalah hubungan antara tanda dengan si pengguna tanda. Bagaimana
fungsi sebuah tanda dipersepsikan oleh interpreter atau audience atau konsumennya.
Penerapan aspek ini bisa dilakukan melalui pemahaman atas kecenderungan persepsi
visual, kepentingan, dan konteks kultur.
28
4.2 S trategi Kreatif
4.2.1 S trategi Kreatif
4.2.1.1 Fakta Kunci
Fakta Kunci yang dapat menjadi kunci dalam berkomunikasi, yaitu:
-
Petir
-
Superhero
-
Action
4.2.1.2 Masalah yang akan Dikomunikasikan
M asalah yang diangkat menjadi isu utama adalah bahwa akan ditrayangkan film
Gundala di layar lebar. Diharapkan melalui promosi ini target tertarik untuk menonton
film ini dan kemudian sekaligus untuk mempromosikan karakter Gundala kepada
masyarakat luas.
29
4.2.1.3 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi sesuai dengan proses komunikasi AIDA, adalah untuk
menarik perhatian target audience yang akan membuat mereka tertarik untuk
menonton film ini. Dan mempromosikan karakter Gundala.
4.2.1.4 Pendekatan Emosional & Rasional
Pendekatan Emosional karena film ini adalah film dengan genre action superhero
yang artinya film ini adalah cerita fiktif, sehingga tidak ada batasan bagi target untuk
berimajinasi masuk ke dalam dunia Gundala yang penuh dengan petualangan dalam
menghadapi musuh-musuhnya. Sehingga target diharapkan dapat bermain dengan
perasaan dan menggunakan daya imajinasi mereka daripada daya nalar mereka
sebagai manusia.
Secara rasional promo ini bertujuan untuk menunjukan film Gundala yang akan
ditayangkan untuk menarik penonton sebanyak-banyaknya agar menyaksikan film
Gundala ini.
4.2.12 S trategi Desain
4.2.2.1 Tone & Manner
Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah:
30
-
Cold
-
Dark : misterius, gelap, suram ,berbayang
-
Action : menimbulkan perasaan yang dapat memacu adrenalin
-
Dramatic : dramatis, untuk mendukung mood misterius
Keempat nuansa tersebut dipilih karena di anggap sesuai dengan jalan cerita film ini.
4.2.2.2 S trategi Verbal
Gaya bahasa yang akan digunakan adalah formal dan menggunakan bahasa
Indonesia. Karena agar dapat mendapatkan pasar yang lebih luas. Dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang sesuai akan terasa lebih umum tanpa merusak mood awal yang
ingin di bangun.
4.2.2.3 S trategi Visual
Unsur- unsur desain yang dipilih dengan mempertimbangkn pada karakter target
serta pendekatan yang dilakukan yaitu :
• Skema warna biru, dark, lighting, untuk menyesuaikan dengan tone & manner
• Pemakaian typeface serif untuk logo melambangkan sesuatu yang bersifat mistery,
serius, dan kuat. Dan font moderen untuk aplikasi item yang bersifat sekunder untuk
memberikan kesan moderen
• Digital Imaging dengan mood dramatis untuk memperkuat karakter film
• Ilustrasi digital untuk mendukung proses digital imaging
Download