21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan
arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses
penelitian. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian kuantitatif, dimana penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis untuk membantu
analisa data dan pembuktian hipotesis, dengan memberikan hasil berupa angkaangka numerik (Sugiyono,2013 : 12). Jenis penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013 : 53)
lebih spesifik mengatakan
bahwa, “Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau
lebih.”
Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan jenis penelitian asosiatif
hubungan kausal, menurut Sugiyono (2013 : 18) asosiatif hubungan kausal adalah
hubungan yang bersifat sebab akibat. Penelitian kasualitas merupakan penelitian
yang disusun untuk meneliti adanya hubungan sebab-akibat antara variabel. Menurut
Sugiyono (2013 : 56) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Desain penelitian kasual
pada umumnya adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat, adanya variabel
independen dan dependen.
Dalam hubungan kausal terdapat variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (varibel yang dipengaruhi). Dari variabel tersebut
tahap selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variable independen terhadap
variabel dependen. Penelitian deskriptif dan hubungan kasual akan digunakan dalam
mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan exhibition di Balai Sidang
Jakarta Convention Center, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Desain penelitian ini
dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut dimana keterangan dari tabel 3.1 adalah sebagai
berikut:
21
22
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis
Metode
Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
Motivasi karyawan
T-1
Deskriptif
Kuesioner
Exhibition di Balai
Cross –
Sidang Jakarta
Sectional
Convention Center
Kinerja karyawan
T-2
Deskriptif
Kuesioner
Exhibition di Balai
Cross –
Sidang Jakarta
Sectional
Convention Center
Pengaruh motivasi
Asosiatif-
T-3
Kasualitas
terhadap kinerja
Kuesioner
karyawan Exhibition di
Balai Sidang Jakarta
Cross –
Sectional
Convention Center
Sumber : Penulis, 2014
Keterangan :
T.1 : Untuk mengetahui indikator yang memotivasi kinerja karyawan Exhibition di
Balai Sidang Jakarta Convention Center.
T.2 : Untuk mengetahui kinerja karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta
Convention Center.
T.3 : Untuk mengetahui terdapat atau tidak pengaruh antara motivasi dan kinerja
karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka jenis dan sumber data
yang digunakan yaitu dengan metode kuantitatif, dimana unit analisis pada
perusahaan yaitu karyawan. Sumber data yang digunakan adalah:
23
1) Sumber Primer
Menurut Sugiyono (2013 : 193), sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data.
2) Sumber Sekunder
Menurut Sugiyono (2013 : 193), sumber sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya hasil studi
pustaka.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data diperlukan teknik atau cara dalam mendapatkan
informasi yang akan diolah. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Observasi (Pengamatan)
Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja yang dilakukan
karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center.
b. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2013 : 199) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti akan
membagikan kuesioner kepada semua karyawan Exhibition di Balai Sidang
Jakarta Convention Center untuk diisi dan kemudian dijadikan sumber data
dalam penelitian.
c. Studi Pustaka
Peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca referensi, seperti buku
catatan selama perkuliahan, buku cetak, jurnal dan lain-lain yang berkaitan
dengan penelitian ini.
3.4 Teknik Analisa Data
Menurut Sugiyono (2013 : 206), lebih spesifik mengatakan bahwa, “Dalam
penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
24
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data yang
penulis gunakan adalah teknik analisi data penelitian kuantitatif dengan
menggunakan statistik deskriptif.
3.4.1 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2013 : 206-207), menjelaskan bahwa “Statistik deskriptif
adalah
statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisa
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.” Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pectogram, perhitungan modus, median, mean. Dalam statistik deskriptif
juga dapat dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui
analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat
perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis rata-rata (mean). Menurut Sugiyono
(2013) mean adalah teknik penjelasin kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata
dari kelompok tersebut.
Keterangan :
: Rata – rata dari data yang ada
: Jumlah data yang akan dihitung
n
: Banyak data yang ada
Dalam penelitian ini akan dicari mean atau rata-rata dari semua variabel yang
ada. Untuk menentukan klasifikasi penilaian terhadap variabel-variabel penelitian,
baik ditinjau dari indikator pengukuran maupun sample penelitian.
3.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel indepedent
(variabel yang mempengaruhi) terhadap variabel dependen (variabel yang
dipengaruhi) menggunakan penelitian asosiatif hubungan kausal dikarenakan
hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat maka akan dipakai
regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono(2013 : 270) lebih spesifik
25
mengatakan, bahwa “Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel
dependen.” Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y’ = a - bX
Keterangan :
Y’
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
A
= Kinerja Karyawan Y bila X = 0 (Motivasi Konstan )
B
=Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X
= Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.4.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel bebas (disiplin kerja) dalam menjelaskan variabel terikat (kinerja
karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu
berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat
3.4.4 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2013 : 132), Skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif. Untuk mengukur pernyataan mengenai
motivasi terhadap kinerja karyawan, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan skala pengukuran yang berupa skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
26
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
pernyataan kuesioner. Jawaban setiap kuesioner yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif. Maka setiap jawaban
kuesioner diberi nilai (skor), dimana dalam pemberian nilau digunakan skala
likert sebagai berikut :
Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data
Keterangan
penilaian
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber : Penulis (2014)
3.4.5 Alat Bantu Statistik
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa dan memperhitungkan
statistik dengan menggunakan software pengolahan data SPSS 21( Software
statistical Product and Service Solution ).
3.5 Populasi dan Sampel
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2013 : 115) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013 : 116) lebih spesifik mengatakan bahwa,
“Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
3.6 Teknik Pengambilan Sampling
Teknik pengambilan sampel adalah pengambilan sampel dari jumlah
populasi yang tersedia. Maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling nonpeluang (nonprobability sampling), yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013 :
27
120). Cara pengambilan sampel secara tidak acak yang digunakan adalah sampling
jenuh.
Menurut Sugiyono (2013 : 122) lebih spesifik mengatakan bahwa,
“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.” Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil, yaitu kurang dari 30 orang, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta
Convention Center yang berjumlah 15 orang dimana semua karyawan merupakan
karyawan tetap Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center.
3.7 Operasionalisasi Variabel
Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel independen atau variabel
bebas (X) dan variabel dependen atau variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independennya adalah Motivasi (X), sedangkan yang menjadi
variabel dependennya adalah Kinerja Karyawan (Y) . Penulis menjabarkan setiap
variabel menjadi dimensi dan menjabarkan setiap dimensi menjadi indikator.
28
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Motivasi
Kebutuhan
(X)
fisiologis
- Pemenuhan kebutuhan pokok
Skala
Likert
(sandang dan pangan)
- Pemenuhan akan tempat tinggal
Kebutuhan rasa
aman
- Rasa aman dalam bekerja
Likert
- Perlindungan terhadap keselamatan
kerja
Kebutuhan
hubungan sosial
- Senang bekerja dilingkungan
Likert
perusahaan
- Diterima baik oleh lingkungan kerja
Kebutuhan
- Penghargaan atas prestasi kerja
penghargaan
- Diperhatikan oleh lingkungan
Likert
dalam bekerja
Kebutuhan
aktualisasi diri
- Bekerja atas kesadaran dan
Likert
keinginan diri sendiri tanpa paksaan
orang lain
Kinerja
Faktor individu
Karyawan
- Keterampilan yang dimiliki
Likert
karyawan
(Y)
- Motivasi karyawan dalam bekerja
Faktor
- Pola kepimpinan kerja
Likert
kepimpinan
- Hubungan dengan atasan
Faktor kelompok
Faktor sistem
- Hubungan dengan rekan sekerja
Likert
- Fasiltas yang ada dilingkungan
kerja
- Penggunaan teknologi yang efektif
Faktor situasi
- Kondisi lingkungan kerja
Sumber : Penulis, 2014
Likert
29
3.8 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013), Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner.
pertanyaan
Suatu
kuesioner
dikatakan
valid
jika
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan
yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.
Dalam
mengukur
tingkat
validitas
dapat
dilakukan
dengan
cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah:
Ho:
Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha:
Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Menurut Gozhali (2013:53) uji validitas dilakuan dengan membandingkan
nilai rhitung
dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila rhitung lebih kecil dari
rtabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Rumus yang
digunakan dalam uji validitas konstruk adalah teknik korelasi product moment:
Rumus :
Keterangan :
r
= koefisien korelasi
X
= tanggapan responden setiap pernyataan
Y
= total tanggapan responden seluruh pernyataan
n
= jumlah responden
Kriteria valid tidaknya suatu item dalam instrumen ditentukan dengan jika
nilai signifikansi korelasi ≤ 5%, maka pernyataan dinyatakan valid dan jika nilai
signifikansi korelasi ≥ 5%, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.9 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
30
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2013:48). Pengukuran reliabilitas
dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu
SPSS.
Formula yang digunakan untuk menguji realibilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah koefisien α cronbach’s yang perumusannya sebagai berikut :
Keterangan :
r
= realibilitas instrumen/koefisien alfa
k
= banyaknya jumlah pertanyaan
= jumlah varians
= varians total
Suatu instrumen dapat dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan
atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Koefisien korelasi yang nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,6 (level of significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah
sahih sebagai pembentuk indikator (Ghozali, 2013).
3.10 Rancangan Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013 : 93) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam kalimat pertanyaan.” Hipotesis dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevanm belum didasarkan pada
faka-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sehingga
hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang diuji
dengan data sampel dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak sehingga dalam
pembuktian terdapat signifikansi.
31
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian hipotesis uji
signifikasi pengaruh parsial (uji t).
3.10.1 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2013:98) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh signifikansi satu variabel independen (X)
secara
individual (motivasi) dalam menerangkan variabel dependen (Y) (kinerja
karyawan). Juga menambahkan bahwa dasar pengambilan keputusan dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi 5% (0,05) yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
32
Download