BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif, dimana penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis untuk membantu analisa data dan pembuktian hipotesis, dengan memberikan hasil berupa angkaangka numerik (Sugiyono,2013 : 12). Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013 : 53) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.” Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan jenis penelitian asosiatif hubungan kausal, menurut Sugiyono (2013 : 18) asosiatif hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Penelitian kasualitas merupakan penelitian yang disusun untuk meneliti adanya hubungan sebab-akibat antara variabel. Menurut Sugiyono (2013 : 56) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Desain penelitian kasual pada umumnya adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat, adanya variabel independen dan dependen. Dalam hubungan kausal terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (varibel yang dipengaruhi). Dari variabel tersebut tahap selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Penelitian deskriptif dan hubungan kasual akan digunakan dalam mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Desain penelitian ini dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut dimana keterangan dari tabel 3.1 adalah sebagai berikut: 21 22 Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon Motivasi karyawan T-1 Deskriptif Kuesioner Exhibition di Balai Cross – Sidang Jakarta Sectional Convention Center Kinerja karyawan T-2 Deskriptif Kuesioner Exhibition di Balai Cross – Sidang Jakarta Sectional Convention Center Pengaruh motivasi Asosiatif- T-3 Kasualitas terhadap kinerja Kuesioner karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Cross – Sectional Convention Center Sumber : Penulis, 2014 Keterangan : T.1 : Untuk mengetahui indikator yang memotivasi kinerja karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center. T.2 : Untuk mengetahui kinerja karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center. T.3 : Untuk mengetahui terdapat atau tidak pengaruh antara motivasi dan kinerja karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center. 3.2 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka jenis dan sumber data yang digunakan yaitu dengan metode kuantitatif, dimana unit analisis pada perusahaan yaitu karyawan. Sumber data yang digunakan adalah: 23 1) Sumber Primer Menurut Sugiyono (2013 : 193), sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 2) Sumber Sekunder Menurut Sugiyono (2013 : 193), sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya hasil studi pustaka. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data diperlukan teknik atau cara dalam mendapatkan informasi yang akan diolah. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi (Pengamatan) Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja yang dilakukan karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center. b. Kuesioner (Angket) Menurut Sugiyono (2013 : 199) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti akan membagikan kuesioner kepada semua karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center untuk diisi dan kemudian dijadikan sumber data dalam penelitian. c. Studi Pustaka Peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca referensi, seperti buku catatan selama perkuliahan, buku cetak, jurnal dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.4 Teknik Analisa Data Menurut Sugiyono (2013 : 206), lebih spesifik mengatakan bahwa, “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan 24 perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisi data penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif. 3.4.1 Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2013 : 206-207), menjelaskan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.” Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pectogram, perhitungan modus, median, mean. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis rata-rata (mean). Menurut Sugiyono (2013) mean adalah teknik penjelasin kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Keterangan : : Rata – rata dari data yang ada : Jumlah data yang akan dihitung n : Banyak data yang ada Dalam penelitian ini akan dicari mean atau rata-rata dari semua variabel yang ada. Untuk menentukan klasifikasi penilaian terhadap variabel-variabel penelitian, baik ditinjau dari indikator pengukuran maupun sample penelitian. 3.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel indepedent (variabel yang mempengaruhi) terhadap variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) menggunakan penelitian asosiatif hubungan kausal dikarenakan hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat maka akan dipakai regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono(2013 : 270) lebih spesifik 25 mengatakan, bahwa “Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel dependen.” Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y’ = a - bX Keterangan : Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan A = Kinerja Karyawan Y bila X = 0 (Motivasi Konstan ) B =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 3.4.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas (disiplin kerja) dalam menjelaskan variabel terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat 3.4.4 Skala Likert Menurut Sugiyono (2013 : 132), Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Untuk mengukur pernyataan mengenai motivasi terhadap kinerja karyawan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan skala pengukuran yang berupa skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian 26 indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan kuesioner. Jawaban setiap kuesioner yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif. Maka setiap jawaban kuesioner diberi nilai (skor), dimana dalam pemberian nilau digunakan skala likert sebagai berikut : Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan penilaian Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Penulis (2014) 3.4.5 Alat Bantu Statistik Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa dan memperhitungkan statistik dengan menggunakan software pengolahan data SPSS 21( Software statistical Product and Service Solution ). 3.5 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sugiyono (2013 : 115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013 : 116) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 3.6 Teknik Pengambilan Sampling Teknik pengambilan sampel adalah pengambilan sampel dari jumlah populasi yang tersedia. Maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling nonpeluang (nonprobability sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013 : 27 120). Cara pengambilan sampel secara tidak acak yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013 : 122) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center yang berjumlah 15 orang dimana semua karyawan merupakan karyawan tetap Exhibition di Balai Sidang Jakarta Convention Center. 3.7 Operasionalisasi Variabel Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah Motivasi (X), sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah Kinerja Karyawan (Y) . Penulis menjabarkan setiap variabel menjadi dimensi dan menjabarkan setiap dimensi menjadi indikator. 28 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Motivasi Kebutuhan (X) fisiologis - Pemenuhan kebutuhan pokok Skala Likert (sandang dan pangan) - Pemenuhan akan tempat tinggal Kebutuhan rasa aman - Rasa aman dalam bekerja Likert - Perlindungan terhadap keselamatan kerja Kebutuhan hubungan sosial - Senang bekerja dilingkungan Likert perusahaan - Diterima baik oleh lingkungan kerja Kebutuhan - Penghargaan atas prestasi kerja penghargaan - Diperhatikan oleh lingkungan Likert dalam bekerja Kebutuhan aktualisasi diri - Bekerja atas kesadaran dan Likert keinginan diri sendiri tanpa paksaan orang lain Kinerja Faktor individu Karyawan - Keterampilan yang dimiliki Likert karyawan (Y) - Motivasi karyawan dalam bekerja Faktor - Pola kepimpinan kerja Likert kepimpinan - Hubungan dengan atasan Faktor kelompok Faktor sistem - Hubungan dengan rekan sekerja Likert - Fasiltas yang ada dilingkungan kerja - Penggunaan teknologi yang efektif Faktor situasi - Kondisi lingkungan kerja Sumber : Penulis, 2014 Likert 29 3.8 Uji Validitas Menurut Ghozali (2013), Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. pertanyaan Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Dalam mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah: Ho: Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Menurut Gozhali (2013:53) uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila rhitung lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Rumus yang digunakan dalam uji validitas konstruk adalah teknik korelasi product moment: Rumus : Keterangan : r = koefisien korelasi X = tanggapan responden setiap pernyataan Y = total tanggapan responden seluruh pernyataan n = jumlah responden Kriteria valid tidaknya suatu item dalam instrumen ditentukan dengan jika nilai signifikansi korelasi ≤ 5%, maka pernyataan dinyatakan valid dan jika nilai signifikansi korelasi ≥ 5%, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3.9 Uji Realibilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan 30 reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2013:48). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS. Formula yang digunakan untuk menguji realibilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien α cronbach’s yang perumusannya sebagai berikut : Keterangan : r = realibilitas instrumen/koefisien alfa k = banyaknya jumlah pertanyaan = jumlah varians = varians total Suatu instrumen dapat dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Koefisien korelasi yang nilai signifikansinya lebih besar dari 0,6 (level of significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator (Ghozali, 2013). 3.10 Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2013 : 93) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan.” Hipotesis dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevanm belum didasarkan pada faka-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sehingga hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang diuji dengan data sampel dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak sehingga dalam pembuktian terdapat signifikansi. 31 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian hipotesis uji signifikasi pengaruh parsial (uji t). 3.10.1 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Menurut Ghozali (2013:98) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh signifikansi satu variabel independen (X) secara individual (motivasi) dalam menerangkan variabel dependen (Y) (kinerja karyawan). Juga menambahkan bahwa dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi 5% (0,05) yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 32