Revegetasi Tanah Padas Ex Borrow Pit

advertisement
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Centrosema Pubescens. Benth
Teitzel dan Burt (1976) menyebutkan Centrosema pubescens Benth.
(Centro) adalah salah satu genus Centrosema yang penyebarannya sangat luas
dibandingkan dengan semua legume tropis yang lainnya, dan sekarang juga
banyak dijumpai di daerah tropis basah di seluruh dunia. Morfologi umum Centro
adalah tanaman semak tahunan yang kuat. Centro memiliki perakaran yang dalam.
Pertumbuhan akar tunggang dan akar lateral hampir sama, meskipun tipe tanah
mempunyai beberapa pengaruh. Batang Centro mempunyai daun dan mampu
memanjat. Batangnya sedikit berbulu dan tidak akan berubah menjadi kayu
selama kurang lebih 18 bulan. Akar-akar akan tumbuh dari buku batang jika
kelembaban tanah tinggi. Daun pada batang mulai muncul dari bagian sulur utama
sekitar 0.5-1.5 meter. Daun Centro trifoliet dengan warna hijau tua. Daun
berbentuk elips atau bulat telur dengan ujung tumpul dan memiliki panjang
kurang lebih 4 cm dan lebar 2-2.5 cm. Selain itu, daun Centro sedikit berbulu.
Stipule Centro panjang dan keras.
Teitzel dan Burt (1976) juga menjelaskan bunga Centro berukuran besar,
menarik dan berbentuk kupu-kupu. Bunga muncul pada tandan aksilar.Bunga
berwarna ungu pucat. Tanaman Centro termasuk tanaman cleistogamous dan
menyerbuk sendiri. Kulit polong Centro berbentuk lurus dan datar dengan panjang
7-15 cm. Kulit polong akan berkembang lurus atau sedikit melengkung. Kulit
polong akan berwarna kecokelatan jika sudah masak dan mempunyai benih
hingga 20 biji. Benih Centro berbentuk sedikit bulat hingga kotak dengan ukuran
4-5 mm x 3-4 mm, berwarna kecokelatan kehitaman dengan bercak gelap disertai
‘halo’. Benih centro digolongkan menjadi 2 jenis, yakni benih yang memiliki dan
tidak memiliki kontur di sekitar hilum. Hal tersebut diduga mempengaruhi
permeabilitas dan perkecambahan benih.
Bowen (1959) menyatakan bahwa pembentukan bintil akar aktif terusmenerus selama masa pertumbuhan tanaman. Bintil akar tetap aktif selama masa
dormansi atau pada saat fase pertumbuhan lambat. Saat tanaman telah mencapai
masa generatif terjadi peningkatan pembentukan bintil yang terletak pada akar
4
yang muncul dari stolon. Kelembaban tanah yang rendah mempengaruhi
pertumbuhan bintil. Andrew (1976) menambahkan, pembentukan bintil (nodule)
dan fiksasi N2 akan dipengaruhi oleh pH pada rentang 4-6.
Kratf dan Clements (1990) menyatakan Centro mampu tumbuh di daerah
pada rentang 260S – 230N, ketinggian 20-1 540 meter di atas permukaan air laut
(mdpl).
Centro
juga
mampu
tumbuh
pada
rentang
curah
hujan
530-3 940 mm/tahun, dengan bulan kering 0-8 bulan (bulan dengan curah hujan
<60 mm). Habitat Centro adalah semak hutan pada tanah masam medium hingga
tanah dengan kesuburan tinggi.
Lukiwati (2007) menjelaskan bahwa tanaman Centro adalah jenis tanaman
kacangan sumber protein dan warna bagi hewan ternak di daerah tropis. Centro
juga dapat digunakan sebagai penutup tanah pada budidaya tanaman hutan atau
agroforestri.
Kaolinit, Illit dan Goetit
Kaolinit adalah tanah liat paling murni, artinya memiliki sedikit variasi
dalam komposisi. Kaolinit juga tidak menyerap air dan juga tidak mengembang
ketika terkena air. Oleh karena itu, kaolinit adalah tanah liat yang dianjurkan
dalam pembuatan industri keramik. Kaolinit mempunyai subtitusi isomorfous
rendah, dan air biasanya tersusun sebagai gugus hidroksil. Kaolinit terdiri dari
lembar tetrahedral Si02 yang mengikat lembar octahedral Al2O3. Komposisi
kaolinit secara teori dalam bentuk oksida dapat ditulis dengan SiO2 46.54%;
Al2O3 39.50%; H20 13.96%.
Kaolinit adalah unsur utama kaolin yang terbentuk dari pelapukan batuan.
Kaolinit berwarna keputihan, keputihan keabu-abuan atau
sedikit berwarna.
Kaolinit mempunyai berat jenis antara 2.1–2.6 g/cm3. Kapasitas tukar kation
kaolinit hampir sama dengan montmorillonit, yakni antara 2-10 meq/100g,
bergantung pada ukuran partikel, tetapi kemampuan dalam reaksi pertukaran
cepat, hampir terjadi saat itu juga.
Illit mempunyai komposisi kimia hampir sama dengan muskovit.
Grim (1968) menyatakan formula umum dari illit adalah (OH)4Ky(Si8-y,AIy)
(AI4,Fe4,Mg4,Mg6)020,
dimana
nilai
y
adalah
1-1.5.
Formula
tersebut
5
menunjukkan struktur tipe trioctahedral dan dioctahedral. Illit biasanya memiliki
1 Md (monoclinic disordered) struktur muskovit. Secara umum, sebagian besar
illit terdiri dari campuran struktur lapisan. Struktur utama muskovit adalah dua
lapisan lembaran silica tetrahedral yang dipisahkan oleh lembaran alumina
octahedral (Liew et al., 1985.).
Illit memiliki bentuk kecil, tipis, pseudohexagonal, lembaran fleksibel
kristal triklinik dengan diameter 0,2-12 pM. Sifat khusus ilit berasal dari struktur
molekul. Kation penyeimbang terutama atau seluruhnya kalium, dan mengisi
kekurangan dari substitusi minimal dua kali lipat dari smectites (yaitu, 1.3-1.5 per
lapisan sel unit) dan terutama dalam lembar silika dan dekat dengan permukaan
lapisan unit daripada pada lapisan oktahedral seperti di smectites (Grim, 1968).
b
a
c
Gambar 1. Struktur kimia kaolinit (a), illit (b) dan struktur kristal goetit (c)
Sumber : Liu, 2006
Govaert et al. (1976) warna Goetit sebagian besar terbentuk dari siklus
sedimen, yang pada awalnya terjadi pelapukan dari besi yang mengandung oksida,
sulfida, karbonat, silikat, atau dengan kimia atau pengendapan organik dari larutan
yang mengandung besi. Liu et al. (2006) menjelaskan bahwa goetit (a-FeOOH)
adalah besi antiferromagnetikoxyhydroxida yang umum ditemukan dalam tanah
dan sedimen sebagai produk pelapukan warna yang mengandung besi.
6
Kemiringan Lahan dan Erosi
Kemiringan lahan terbentuk oleh alam (natural slope) dan buatan manusia
(artificialslope). Kemiringan alami (natural slope) terbentuk pada waktu yang
sangat lama karena proses geologi dan geomorphologi seperti pembentukan
gunung, aktivitas glacial dan aktivitas sungai. Tanaman mampu melindungi
permukaan tanah dari erosi angin dan air. Kemiringan karena buatan manusia
(artificialslope) umumnya disebabkan aktivitas pengambilan batu alam atau tanah
yang dapat mengakibatkan
penurunan kekuatan tanah dan berkurangnya air
(Norris dan Greenwood, 2008)
Erosi tanah oleh air merupakan suatu proses yang terdiri dari tiga tahapan,
yaitu penghancuran permukaan tanah oleh bulir-bulir air hujan, pengangkutan
partikel tanah oleh aliran air permukaan dan terjadi pengendapan sedimen di
daerah cekungan. Perlindungan permukaan tanah dari pukulan air hujan dan
mengurangi laju aliran permukaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah
satunya adalah penanaman tanaman penutup tanah (Adimihardja et al., 2002).
Kontribusi penting tanaman terhadap stabilitas kemiringan lahan dapat
dilihat dari dua aspek, yakni elemen hubungan air terhadap tanah-tanamanatmosfer secara keseluruhan dan kekuatan tanah dengan sistem perakaran (Osman
dan Barakbah, 2006). Menurut Pierret et al. (2007) fungsi perakaran adalah
mengikat air dan hara esensial untuk pertumbuhan tanaman, penyimpan air,
nutrisi dan penerima hasil fotosintesis. Studi tentang akar pada erosi tanah dan
stabilitas kemiringan (kekuatan akar) telah banyak diteliti yang berfokus pada
komponen dari sistem perakaran. Sebagian besar jaringan akar pada spesies
tanaman tahunan dan semusim berkembang membentuk jaringan akar padat yang
berserat halus dekat permukaan tanah. Kepadatan akar menurun seiring dengan
peningkatan kedalaman tanah.
Download