Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TELKOMSEL DISTRIBUTION CENTER BOJONEGORO *) Anita Kartika Sari *) Dosen Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya email: [email protected] Abstract : The marketing strategy is a manifestation of that plan unraveled in marketing. To obtain optimal results, this marketing strategy has a broad scope in the field of marketing them is a strategy in the face of competition, pricing strategy, product strategy, service strategy and so on. Where the marketing strategy is an effort to find a favorable marketing position in an industry or a fundamental arena of competition takes place. Marketing in a company, in addition to the dynamic act should always apply the principle - the principle of excellence and the company had to forgo - old habits that no longer exists and constantly innovating. Because now is not the era in which producers will impose on consumers, but on the contrary consumers impose its will against the manufacturer. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) is a subsidiary of PT. Mobile telecommunications are now one of the prime Telkomsel card distribution in the district. Bojonegoro. Today many other operators who rely on internet packages at a cheaper price and quota internet is bigger than the quota provided by Telkomsel. Then the marketing activities were good and it was fitting that plays an important role in supporting business continuity and development of an enterprise. Another Dengankata, Producers should be able to win the hearts of consumers will be the production sold and seeks to satisfy the needs of consumers. Of the four possible alternative strategies, namely strategies SO, ST strategy, strategies WO strategies WT obtained that the most appropriate strategy used by Cv. Perkasa Telkomselindo countries to keep increasing sales, namely the formulation of effective strategies ultimately obtained is SO strategy is a strategy of using Strength to utilize opportunies owned companies, namely: (a) more focus again with cashback given to the outlet, (b) utilizing the internet package for improvement marketing, (c) increase the sponsorship as perknalan product. Based on the results of SWOT analysis Cv. Perkasa Telkomselindo has a power that can be used on a particular strategy and take advantage of the right opportunities and simultaneously minimize or avoid the weaknesses and threats. This position is very profitable company by improving the condition of above-average ability sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro can control the existing competitor or competitors yangterbilang kuat.Didalam view of the marketing concept is simple and intuitively is the philosophy that the company menarik.Tujuan achieved through consumer decision that was obtained after the needs and desires of consumers in meet with your product that produced by the company. Keywords : Marketing Strategy, Sales, Distribution ABSTRAK Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 2 fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip - prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) merupakan anak perusahaan dari PT. Telekomunikasi Seluler yang sekarang menjadi salah satu Distribusi kartu perdana Telkomsel di Kab. Bojonegoro. Saat ini banyak operator lain yang mengandalkan paket internet dengan harga yang lebih murah dan kuota internet lebih besar dari pada kuota yang di sediakan oleh Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengankata lain, Pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya. Dari empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT yang diperoleh bahwa strategi yang paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo guna tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi yang efektif akhirnya diperoleh adalah strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies yang dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus lagi dengan cashback yang diberikan untuk outlet, (b) memanfaatkan paket internet untuk peningkatan pemasaran, (c) meningkatkan sponsorship sebagai perknalan produk. Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv. Perkasa Telkomselindo memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat mengendalikan para pesaing yang ada maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam pandangan konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik.Tujuan perusahaan ini di capai melaui keputusan konsumen yang di peroleh setelah kebutuhan dan keinginan konsumen di penuhi melalui produk yang di hasilkan oleh perusahaaan. Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Penjualan, Distribusi PENDAHULUAN Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka produksi.Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan ISSN 2302-3562 perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan.Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatanlaba perusahaan. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen, berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan perkembangan sumberdaya manusia. Dalam era globalisasi dan perkembangan bebas serta dampak dari krisis Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3 finansial global, masyarakat Indonesia dihadapkan pada masalah-masalah persaingan didalam negeri maupun di luar negeri. Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan yang ditandai meningkatnya angka pengangguran dan semakin bertambahnya masyarakat miskin.Maka segenap komponen bangsa Indonesia untuk berfikir dan mengambil langkah-langkah strategi sehingga dapat segera bangkit dari keterpurukan ekonomi. Maka dari itu tidak dapat dipungkiri lagi di tengah-tengah ketimpangan tersebut pemerintah harus selalu giat serta memperhatikan dan selalu prihatin dalam mencari jalan keluar didalam menangani permasalahan yang dihadapi.Dan yang di akibatkan oleh dampak dari krisis finansial global dan pertambahan tenaga kerja yang terus menerus bertambah serta jumlah angka pengangguran semakin meningkat pula. Bagi Indonesia, semua upaya pembangunan yang telah dilakukan selama ini bagai membangun istana pasir sima begitu jadi terpa badai. Segenap indicator keberhasilan perkembangan yang diperoleh, seperti gross national product perkapita sebesar 1.200 dolar AS telah menurun drastic menjadi sekitar 250 dollar AS (1998).Sementara itu, jumlah penduduk miskin yang semulahanya sekitar 13% atau 27 juta jiwa pada akhir tahun 1996 juga meningkat tajam hingga sekitar 90 juta jiwa atau 40% dari total penduduk, Hal ini terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat PHK dan menurunnya daya beli masyarakat. Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan hal ini akan sangat membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan ISSN 2302-3562 setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip - prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) merupakan anak perusahaan dari PT. Telekomunikasi Seluler yang sekarang menjadi salah satu Distribusi kartu perdana Telkomsel di Kab. Bojonegoro. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Indonesia. Mulai dari berbagai macam produk dan harga yang berbeda pun telah siap dipasarkandan di tawarkan oleh produsen kepada konsumen. Adanya fitur fitur social media yang mudah diakses secara gratis dari berbagai macam paket internet yang disediakan Telkomsel dalam sistem komunikasi smartphone tentunya semakin mempermudah kita dalam berkomunikasi dan tetap terhubung dengan teman, sahabat, bahkan kerabat yang jarang kita jumpai dalam keseharian karena padatnya rutinitas yang kita jalani sehari - hari. Dengan adanya sinyal yang memadai semakin memudahkan kita tidak hanya dalam berkomunikasi, tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. Saat ini banyak operator lain yang mengandalkan paket internet dengan harga yang lebih murah dan kuota internet lebih besar dari pada kuota yang di sediakan oleh Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengankata lain, Pihak produsen Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 4 harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya. Agar dapat memenangkan persaingan bisnis, perusahaan harus dapat memberikan nilai yang baik kepada konsumen dibandingkan dengan para pesaingnya.Salah satu strategi pemasaran yang harus di lakukan perusahaan Telkomsel adalah memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada pada perusahaan, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.Meskipun menghadapi berbagai ancaman dari perusahaan operator lain dengan paket Internet kuota yang lebih besar dari pada yg diberikan Telkomsel, tetapi Telkomsel sendiri masih memiliki kekuatan dari segi internal. Karena telkomsel adalah salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang begitu nyata dan begitu dekat, tentunya semua orang sudah tahu kelebihan Telkomsel yaitu sinyal yang begitu kuat dan luas. Pengguna kartu prabayar ini juga akan lebih puas dengan adanya paket internet yang saat ini menjadi tren di kalangan anak muda jaman sekarang, dengan berbagai pilihan paket internet mulai dari paket Blackberry dan paket internet untuk pengguna Android. Strategi pemasaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan banyaknya persaingan di dunia operator saat ini memberikan tantangan tersendiri untuk perusahaan dalam memasarkan dan menjual barang yang ingin ditawarkan kepada konsumen.Untuk dapat menarik konsumen dan menguasai pangsa pasarnya yang ada, maka perusahaan harus menerapkan kebijakan. Selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen dan pemasaran yang tetap agar dapat mencapai target penjualan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Dengan latar belakang di atas, menjadi dasar pertimbangan peneliti untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pemasaran yang dilakukan CV. Perkasa ISSN 2302-3562 Telkomselindo (T.D.C) dalam meningkatkan volume penjualannnya di Kab. Bojonegoro. PEMASARAN Konsep pemasaran merupakan hal yangsederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih kepada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. American Marketing Association (AMA) seperti yang dikutip oleh Rhenald Kasali (2005) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembagalembaganya. Pemasaran menurut Rambat Lupiyoadi (2006) adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif. Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain yang memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada yang melakukan pemasaran. Pemasaran menurut Philip Kotler (2008) yaitu : pemasaran adalah proses sosial yangdengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,dan secara bebas mempertukarkan produkdan jasa yang bernilaidengan pihak lain. pemasaran adalah sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 5 kelompok dengan menciptakan pertukaran sehingga memberikan kepuasan yang maksimal. STRATEGI PEMASARAN Pemasaran memegang peranan yang penting dalam proses perencanaan strategis. Manajemen pemasaran memberikan sumbangan fungsional paling besar dalam proses perencanaan strategis dengan peran kepemimpinan dalam mendefinisikan misi bisnis, menganalisasituasi lingkungan, persaingan, dan situasi bisnis, mengembangkan tujuan sasaran dan strategi serta mendefinisikan rencana produk, pasar distribusi dan kualitas untuk menerapkan strategi usaha.Suatu perusahaan yang maju didalam memperoleh keuntungan darikegiatan bisnis dan beberapa unit-unit bisnis, tergantung kepada sejauh mana strategi pemasaran diterapkan dengan baik oleh pelaku bisnis atau pengambil keputusan dalam mensosialisasikan item-item penting dari kegiatan pemasarannya. Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk mencapai target dari realisasi yang diterapakannya. Proses pemilihan Strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi sebagai berikut: (1) tujuan atau sasaran produk, tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar Strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah Strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani; (2) peluang pasar, karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan ISSN 2302-3562 secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi penggunaan produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan situasi); (3) kesuksesan pasar (market success), manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka bersaing secara selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau para pesaing kelas produk yang tidak langsung. Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2010) strategi pemasaran adalah Serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usahausaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahanperusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapiperusahaan dari lingkungannya. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari ke waktu, pada masingmasing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 6 persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. SASARAN PEMASARAN Menurut Basu Swastha pasar adalah Tempat dimana pembeli dan penjual bertemu dan berfungsi, barang dan jasa yang tersedia untuk dijual dan terjadi pemindahan hak milik ”. Pasar terdiri atas banyak sekali pembelian dan para pembeli berbeda dalam satu atau beberapa hal, boleh jadi mereka berbeda dalam keinginan, sumber daya, sikap pembeli dan praktek pembelian mereka. Basu Swastha (2009) menyatakan sasaran pemasaran adalah sebagai berikut : (1) segmentasi pasar di bagi menjadi 4 yaitu (a) segmentasi geografik, menghendaki pembagian pasar menjadi unit geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, kabupaten atau tetangga, (b) segmentasi demografis, suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok kelompok berdasarkan variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan, (c) segmentasi psikolografik, disini pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian, (d) segmentasi prilaku, pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu produk; (2) memilih pasar yang dituju (target marketing), untuk memilih pasar yang dituju, perusahaan dapat menempuh beberapa strategi yaitu : (a) pemasaran yang serba sama (Undifferentiated Marketing), dimana perusahaan mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau banyak orang, (b) ISSN 2302-3562 pemasaran yang berbeda (Differented Market), dimana perusahaan mencoba untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli tertentu dan membagi pasar kedalam dua kelompok atau lebih, (c) pemasaran terpusat (Concentrated Marketing), dimana perusahaan memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa kelompk pembelian. ANALISA SWOT Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Untuk membuat suatu rencana kita harus mengevaluasi faktor eksternal maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor haruslah menghasilkan adanya kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui kelemahan (kelemahan) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis terhadap faktor eksternal harus dapat mengetahui kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang dialami oleh organisasi yang bersangkutan. Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal tersebut (Gitosudarmo, 2000:36). Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan yang terbuka, serta ancamanancaman yang dialaminya, maka kita dapat menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah ditentukan. Rencana strategi tersebut kemudian haruslah kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana operasional yang mencantumkan adanya target-target yang harus kita capai.Kemudian rencana operasional itu harus kita terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang menjadi anggaran operasional. Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 7 FAKTOR EKSTERN SWOT : STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH FAKTOR INTERN SASARAN/RENCANA TARGET ANGGARAN OPERASIONAL Gambar 1. Proses Perencanaan Dengan Analisis SWOT Sumber : (Gitosudarmo, 2000 : 37 ) Konsep dasar pendekatan SWOT prestasi di masa lampau yang sangat buruk tampaknya sederhana, yaitu apabila kita penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kesenjangan itu besar sebagai akibat dari kelemahan (weakness) organisasi kita dan peluang lingkungan yang diharapkan, maka mengetahui peluang (opportunity) dari luar akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi organisasi yang menguntungkan serta (Kurniawan & Hamdani,2008:70). Berkenan ancaman (treath) di dalam organisasi yang dengan pilihan strategi sebagaimana merugikan organisasi atau perusahaan kita. terungkap di atas, kita akan mengkaji (Salusu, 2000 : 35 ) tentang matriks SWOT penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, menggunakan beberapa strategi, yaitu : (1) kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang weakness, opportunity, dan treath matrix). yang ada dengan keunggulan organisasi Melalui alat bantu ini suatu perusahaan dapat (comparative advantage comparative), (2) juga memandang kekuatan, kelemahan, strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan keunggulan untuk mencapai sasaran yang integral dalam perumusan strategi. (mobilization), (3) strategi W.O, yaitu Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) memilih faktor mana yang dipacu dan faktor Sebelum membuat matrik faktor mana yang ditunda(investmen/divestmen), strategi eksternal, kita perlu mengetahui (4) strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian terlebih dahulu (Eksternal Factors Analysis atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran Summary)EFAS. Berikut ini adalah cara-cara (damage control) penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : Tujuan pemilikan strategi adalah untuk (a) susunlah dalam kolom 1 (5 sampai menjamin ketepatan pencapaian sasaran. dengan 10 peluang dan ancaman), (b) beri Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, menutup kesenjangan dalam mencapai mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor sangat situasional. Kalau kesenjangan akibat tersebut kemungkinan dapat memberikan ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 8 dampak pada faktor strategis, (c) hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor denagan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4, (d) kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor), (e) gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung, (f) jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untu membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan faktorfaktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : (a) tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom, (b) beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot ISSN 2302-3562 tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00), (c) hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4, (d) kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor), (e) gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung, (f) jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total inimenunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternalOpportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 9 PELUANG 3. Strategi Turnaround 1. Strategi Growth KELEMAHAN KEKUATAN 4. Strategi Defensif 2. Strategi Diversivikasi ANCAMAN Gambar 2. Diagram Analisis Swot Sumber : (Fredy Rangkuti, 2009 : 19 ) Kuadran I: Ini merupakan situasi yang menawarkan produk-produk baru dalam sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut industri microcomputer memiliki peluang dan kekuatan sehingga Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang dapat memanfaatkan peluang yang ada. sangat tidak menguntungkan, perusahaan Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan ini adalah mendukung kebijakan kelemahan internal. pertumbuhan yang agresif (Growth oriented Salah satu metode atau alat analisis strategy). yang digunakan untuk menyusun deskripsi Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai tentang faktor-faktor strategi perusahan ancaman, perusahaan ini masih memiliki adalah SWOT Matrix. Matrix ini dinilai kekuatan dari segi internal. Strategi yang mampu menggambarkan secara jelas harus diterapkan adalahmenggunakan bagaimana peluang dan ancaman eksternal kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi oleh perusahaan harus jangka pangjang dengan cara strategi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan diversifikasi (produk/jasa). yang dimilikinya. Matriks ini dapat Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi menghasilkan empat kemungkinan peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain alternative strategik. Setelah mengumpulkan pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau semua informasi yang berpengaruh terhadap kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark adalah memanfaatkan semua informasi pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan tersebut dalam model-model kuantitatif ini adalah meminimalkan masalah-masalah perumusan strategi. Salah satu modal yang internal perusahaan sehingga dapat merebut dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple perusahaan adalah Matriks SWOT (Fredy menggunakan stratregi peninjauan kembali Rangkuti,2009:31). teknologi yang dipergunakan dengan cara ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 10 Tabel 1. Matriks SWOT Strengths (S) Tentukan 5-10 FaktorFaktor Kekuatan Internal Weaknesses (W) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kelemahan Internal Opportunities (O) Tentukan 5-10 FaktorFaktor Peluang Eksternal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Treaths (T) Tentukan 5-10 FaktorFaktor Ancaman Eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman IFAS EFAS Keterangan : 1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis 2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis 3. Strategi SO, memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya 4. Strategi ST, menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 5. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 6. Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di pada CV. Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Jl. Basuki Rahmad No. 44 E Bojonegoro yang bertujuan untuk mengetahui strategi yang paling tepat dalam meningkatkan volume penjualan pada CV. Perkasa Telkomselindo (T.D.C). Cv. Perkasa Telkomselindo berpusat di Jl. Majapahit No. 299 Semarang dan mempunyai cabang perusahaan di Jawa tengah, Jawa timur, dan Bali Nusa.Penelitian ISSN 2302-3562 ini berlokasi di salah satu cabang perusahaan dari Cv. Perkasa Tekomselindo Jawa Timur yang berada di Jl. Basuki Rahmad No 44 E Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan ( Field Research) yang dilakukan pada perusahaan bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan pengamatan baik secara berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab. Penelitian Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 11 juga dengan mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan sejumlah karyawan yang berhubungan dengan penelitian untuk mencari kekuatan, kelemahan ,peluang dan ancaman Cv. Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Bojonegoro. Selain itu juga dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumendokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. Perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu: (1) tahap pengumpulan data (evaluasi faktor eksternal dan internal), (2) tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal), (3) tahap pengambilan keputusan. Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua bagian yaitu data internal dan data eksternal. Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil dari strategi pemasaran perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal dan ekternal. Tabel 2. Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategi Bobot Internal : Strenght (S) Weakness (W) S1 (0,0-1,0) W1 (0,0-1,0) Total Eksternal : Opportunity Threats Total Rating Nilai S2 (1-4) S1 x S2 = S3 W2 (1- W1 x W2 = W3 4) 1,0 O1 (0,0-1,0) T1 (0,0-1,0) O2 (1-4) T2 (1-4) O1 x O2 = O3 T1 x T2 = T3 1,0 Keterangan : a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0 b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4 c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot dengan rating. ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 12 Oppurtunity (O3) III. Turn Arround I. Growth Weakness (W3) Strenght (S3) IV. Defence II. Diversifikasi Threats (T3) Gambar 3. DIAGRAM ANALISIS SWOT Rekomendasi : ANALISIS DATA Kuadran I : Ini merupakan situasi yang Setelah mengumpulkan semua sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut informasi yang berpengaruh terhadap memiliki peluang dan kekuatan sehingga kelangsungan ke arah lebih maju Cv. Perkasa dapat memanfaatkan peluang yang ada. Telkomselindo (T.D.C) adalah dengan Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi memanfaatkan semua informasi tersebut ke ini adalah mendukung kebijakan dalam model-model kuantitatif perumusan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategi dan sebaiknya menggunakan strategy). beberapa model sekaligus, agar dapat Kuadran II : Meskipun menghadapi memperoleh analisis yang lengkap dan berbagai ancaman, perusahaan ini masih akurat. Model yang dipergunakan adalah (1) memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi analisis dekriptif, (2) matriks internal / yang harus diterapkan adalahmenggunakan eksternal, (3) diagram cartesius, (4) matriks kekuatan untuk memanfaatkan peluang SWOT. jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). ANALISIS DESKRPTIF Kuadran III : Perusahaan menghadapi Setiap perusahaan, baik yang bergerak di peluang pasar yang sangat besar, tetapi di bidang produk ataupun jasa, mempunyai lain pihak, ia menghadapi beberapa tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, kendala/kelemahan internal.Fokus strategi tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya perusahaan ini adalah meminimalkan untuk dapat mempertahankan dan masalah-masalah internal perusahaan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba sehingga dapat merebut peluang pasar yang operasional perusahaan.Hal ini dapat lebih baik (turn Arround Strategy). dilakukan, jika perusahaan dapat Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang mempertahankan dan meningkatkan sangat tidak menguntungkan, perusahaan penjualan produk atau jasa yang mereka tersebut menghadapi berbagai ancaman dan produksi.Dengan melakukan penerapan kelemahan internal. Harus segera mencari strategi pemasaran yang akurat melalui Strategi Bertahan (Defensif Strategy). pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan HASIL DAN PEMBAHASAN ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 13 perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Seperti diketahui strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan paduan tentang kepentingan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran. Untuk menganalisa pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo konsep yang dianggap efektif adalah dengan menggunakan konsep Marketing Mix. Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing Mix pada Cv. Perkasa Telkomselindo sebagai berikut : Analisa Produk Produk yang ada baik berupa barang dan jasa sampai saat ini pada Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (1) kartuperdana AS PAS BUAT SEMUA, (2) kartu perdana AS REGULER, (3) kartu perdana SIMPATI DISCOVERY BASIC, (4) kartu perdana LOOP, (5) voucher Pulsa, (6) stock Pulsa Mkios. Adapun gambaran umum produk sebagai berikut : (1) kartu perdana AS PAS BUAT SEMUA. KartuAs Pas Buat Semua seperti pada Gambar 3 adalah kartu internet murah dengan promo (skema tarif/price plan) terbaru dari kartuAs yang dijual dengan packaging baru dan memiliki harga starter pack kartu perdana Rp.5000. Kartu perdana ini mulai didistribusikan ke pelanggan pada 27 November 2014 sampai sekarang. Promo khusus dari kartu internet murah As yangbisa didapatkan pelanggan yaitu : (1) preload data 50MB berlaku 30 hari (tanpa registrasi, langsung didapat setelah aktivasi perdana), (2) pulsa Monetary Telkomsel dengan Total Rp90.000 utk 30 hari (Rp.3000 per hari), tanpa registrasi, (3) dapat membeli Paket Nelpon Jagoan Serbu tanpa pindah price plan (harga paket sama dengan Paket Jagoan Serbu, semua ketentuan mengacu pada FAQ Jagoan Serbu).Pelanggan dapat mengakses *100*21#, jika paketnya telah aktif pelanggan akan mendapat notifikasi. Saat ini Anda berada di paket ISSN 2302-3562 tarifkartuAs Pas Buat Semua seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Kartu AS Kartu As Reguler seperti pada Gambar 4 adalah salah satu inovasi dari kartu As yang Gak Ada Matinya, artinya : (1) periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan mengaktifkan kartu As dan langsung memiliki masa aktif selama 30 hari dan masa isi ulang selama 30 hari, (2) masa aktif tidak tergantung pada besarnya nilai pulsa yang dimasukkan, akan tetapi bergantung pada jumlah pemakaian. Cukup dengan menggunakan pulsa senilai Rp. 10.000 per 30 hari, maka kartu As akan tetap aktif atau gak ada matinya, (3) Penggunaan pulsa dalam masa aktif kurang dari minimum penggunaan (Rp.10.000 / 30 hari), maka sisa pulsa yang ada tidak akan dipotong, akan tetapi pelanggan akan masuk pada masa isi ulang (grace periode). Selama masa isi ulang pelanggan tidak dapat melakukan panggilan maupun SMS, tetapi hanya dapat menerima panggilan, (4) pengisian pulsa pada masa aktif tidak akan mengubah masa periode aktif. Berapapun nilai pulsa yang diisikan,kartu As akan selalu aktif jika terus digunakan, (5) pengisian pulsa pada masa isi ulang akan menambah masa aktif selama 30 hari. Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 14 Gambar 4. Kartu perdana AS REGULER Kartu perdana simPATI Discovery Basic yang ditunjukkan pada Gambar 5 dengan kualitas layanan telepon, SMS, internet serta promo telepon dan SMS yang menarik sesama Telkomsel dapatkan keuntungan sebagai berikut : (1) pulsa utama Rp.10.000 Menikmati tariff ke sesama Telkomsel yang lebih murah, (2) menikmati tariff ke operator lain yang lebih murah, (3) bonus sms Bonus Internet sebesar 25MB berlaku di 2G dan 3G selama 30 hari sejak aktivasi perdana, (3) spesial tariff Rp.1500/5 menit panggilan ke operator lain dan telepon rumah menggunakan #99(nomor tujuan), (4) cara cek skema Tarif bisa langsung di *999# LangitMusik, serta website loop.co.id. Kartu perdana LOOP seperti pada Gambar 6 dibanderol Rp.3.000, pelanggan mendapatkan pulsa Rp.3.000 dan bonus internet 100 MB untuk 30 hari. Kartu perdana LOOP merupakan brand terbaru yang khusus dihadirkan untuk segmen youth, khususnya di usia 12-19 tahun.Telkomsel melihat bahwa segmen ini memiliki potensi pasar yang sangat besar dengan kebutuhan dan perilaku berkomunikasi yang unik.Pelanggan kartu perdana LOOP juga didukung oleh pelayanan khusus yang sesuai dengan gaya anak muda. Gambar 6. Kartu perdana LOOP Vocher pulsa pada Gambar 7 adalah salah satu produk dari Telkomsel berupa kartu yang bisa dipakai pelanggan untuk mengisi pulsa di nomor pribadi dengan harga -5% dari nominal pulsa yang di dapat, lebih relative murah dari pada pembelian pulsa Mkios atau All oprator di konter-konter, cara mengisi hanya dengan mencantumkan kode di dalam vocher yang telah di gesok dengan uang logam atau kuku jari tangan, contoh ketik *113*kode vocher# dan lagsung tekan Deal atau Ok. Gambar 5. Kartu perdana SIMPATI DISCOVERY BASIC Kartu perdana baru keluaran Telkomsel sasar segmen anak muda hadirkan berbagai penawaran produk lewat paket internet, layanan SmauLoop, konten digital ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 15 luas melalui berbagai kegiatan seperti, sponsor kegiatan di sekolahan dan kampus, festival musik dan lain sebagainya dengan demikian masyarakat luas akan lebih banyak mengenal dan mengetahui tentang Telkomsel dan kelebihan yang di berikan oleh telkomsel untuk pelanggan kartu As dan Simpati. Event Gambar 7. Vocher pulsa Stock pulsa M-kios Stock pulsa M-kios adalah produk yang di keluarkan Telkomsel untuk konter atau outlet semacam chip kartu yang sudah terdaftar M-kios untuk transaksi dalam pengisian pulsa khusus untuk semua nomor Telkomsel kartu Simpati dan kartu As. Adapun harga yang dikeluarkan adalah +5% dari nominal pulsa yang di jual ANALISA PROMOSI (PROMOTION) Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo dalam meningkatkan jumlah penjualannya, yaitu: Periklanan Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan Cv. Perkasa Telkomselindo yang disusun rangkaiankatakatanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran seseorang untuk menggunakan kartu perdana dari Telkomsel. Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo dengan berbagai macam cara di antaranya melalui media cetak seperti surat kabar, maupun media luar ruangan seperti baliho dan spanduk. Event adalah salah satu strategi pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo di Bojonegoro untuk mensosialisasikan langsung kepada pelanggan baru yang belum mengerti tentang produk yang di keluarkan oleh Telkomsel. ANALISA SDM (PEOPLE) Pelayanan konsumen yang menjadi pelanggan Cv. Perkasa Telkomslindo saat ini dilakukan oleh karyawan sejumlah 48 orang. Umumnya karyawan senior sebanyak 57,2 % berumur 30 - 60 tahun sedang sisanya 42,8 % berumur 19 - 30 tahun.Tingkat pendidikan karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo 60,5 % dari Perguruan Tinggi (sarjana dan diploma), 80 % pendidikan SLTA atau SMK seperti pada Tabel 3. Tingkat pendidikan tersebut mengakibatkan dua dampak yaitu dampak positif adalah pelayanan yang diberikan berkualitas karena dilayani oleh karyawan yang berpengalaman sehingga produk dari Telkomsel lebih disenangi konsumen sedangkan dampak negatifnya yaitu kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oleh karena itu perlu mengikuti job training. Karyawan juga mengikuti pelatihan di yang diselenggrakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo secara langsung dalam skala domestik. Sponsorship Kegiatan sponsorship yang dilaksanakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo bertujuan untuk lebih mensosialisasikan produk kepada masyarakat ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 16 Tabel 3. Daftar Tingkat Pendidikan Karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro Tingkat Pendidikan Karyawan Perguruan Tinggi ( Sarjana dan Diploma ) 60,5% 80% SMA atau SMK Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Pada tabel 4. adalah data penjualan kartu perdana Telkomsel khusus dalam 5 bulan terakhir (November 2014 s/d Maret 2015). Nampak bahwa disitu ada bagian kolom yang kosong di karenakan produk tersebut belum di produksi dan sudah berhenti untuk memproduksi. Tabel 4. Volume penjualan kartu perdana Telkomsel pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro Bulan November 2014 s/d Maret 2015 Jenis Produk November Desember Januari Februari As Pas 5k 4.768 9.463 10.203 12.823 As Reguler 2k 8.187 6.874 13.909 Simpati 10k Maret 10.382 14.768 21.837 Loop 3k 6.506 5.359 5.877 8.450 10.000 TOTAL 19.461 21.696 40.371 36.041 31.837 Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro ANALISA STRATEGI TOWS ATAU SWOT Analisis TOWS atau SWOT pada Tabel adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities) Perusahaan, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat) bagi Perusahaan. Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman : Faktor Internal (IFAS) yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan : (1) Kekuatan (Strength), terdiri dari : (a) produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan pelanggan atau outlet, (b) mampu memberikan cashback bagi outlet sebesar ISSN 2302-3562 Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan menggunakan ID chip M-kios, (3) selalu ada program baru untuk pelanggan Telkomsel, (4) reputasi yang cukup baik dalam pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa Mkios maupun permintaan kartu perdana yang dibutuhkan outlet, (5) memberikan sponsorship bagi sekolah atau kampus yang ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau kampus; (2) Kelemahan (Weakness), terdiri dari : (a) kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke konsumen, (b) tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan maupun pelanggan yang datang, (c) struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi, (d) kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan, (e) kurangnya kerja sama team, Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 17 sehingga menimbulkan salah paham dalam telpon anti galau, (e) banyaknya outlet pekerjaan. untuk membantu pemasaran; Faktor Eksternal(EFAS)yang berasal dari (2) Ancaman(Threat),terdiri dari : (a) terlalu luar lingkungan perusahaan berupa peluang banyak server pulsa all operator di dan ancaman; Bojonegoro, (b) banyaknya pemain (1) Peluang(Opportunities), terdiri dari : (a) perdana yang menggunakan pulsa Banyaknya sekolah di Bojonegoro, transfer dengan harga lebih murah sehingga dapat memasarkan program sampai16% dari nominal pulsa, (c) Telkomsel School Community untuk persaingan kartu perdana internet dari sekolah, (b) Kecenderungan anak muda operator lain dengan kuota lebih besar Bojonegoro yang suka internet, (c) dan harga lebih terjankau dari pada sinyal yang cukup kuat untuk daerahTelkomsel, (d) perusahaan sering telat daerah yang terpencil, (d) banyaknya kartu perdana,sehingga outlet menjual Club motor di Bojonegoro menjadi dengan harga lebih tinggi dari biasanya, sasaran pemasaran untuk paket (e) jaringan Telkomsel di Bojonegoro Telkomsel komunitas Internet murah dan mulai tidak stabil. Tabel 5. Analisis SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro KEKUATAN FAK TOR IN TER NAL Produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan pelanggan atau outlet. Mampu memberikan cashback bagi outlet sebesar Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan menggunakan ID chip Mkios. Selalu ada program baru untuk pelanggan Telkomsel. Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-kios maupun permintaan kartu perdana yang dibutuhkan outlet. Memberikan sponsorship bagi sekolah atau kampus yang ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau kampus. KELEMAHAN PELUANG Banyaknya sekolah di Bojonegoro, sehingga dapat memasarkan program Telkomsel School Community untuk sekolah. Kecenderungan anak muda Bojonegoro yang suka internet. FAK TOR TER ANCAMAN EKS Sinyal yang cukup kuat untuk daerahdaerah yang terpencil. Banyaknya Club motor di Bojonegoro menjadi sasaran pemasaran untuk paket Telkomsel komunitas Internet murah dan NAL ISSN 2302-3562 Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke konsumen. Tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan maupun pelanggan yang datang. Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi. Kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan. Kurangnya kerja sama team, sehingga menimbulkan salah paham dalam pekerjaan. Terlalu banyak server pulsa all operator di Bojonegoro. Banyaknya pemain perdana yang menggunakan pulsa transfer dengan harga lebih murah sampai16% dari nominal pulsa. Persaingan kartu perdana internet dari operator lain dengan kuota lebih besar dan harga lebih terjankau dari pada Telkomsel. Perusahaan sering telat kartu perdana,sehingga outlet menjual dengan harga lebih tinggi dari biasanya. Jaringan Telkomsel di Bojonegoro mulai tidak stabil. Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 18 telpon anti galau. Banyaknya outlet untuk membantu pemasaran. Perhitungan Penentuan Pembobotan Skor SWOT Dari pemetaan SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dibawah Bobot dan Rating ditentukan berdasar pada isian kuisioner (Husein Umar (2005:250), dimana acuan dari bobot dan rating tersebut adalah : Bobot ditentukan sebagai berikut : Bobot Keterangan 0,20 sangat kuat 0,15 di atas rata-rata 0,10 rata-rata 0,05 di bawah rata-rata Rating ditentukan sebagai berikut : Rating Keterangan 4 major strength 3 minor strength 2 minor weakness 1 mayor weakness Dari acuan tersebut dapat menunjukkan strategi yang dimiliki oleh Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dalam menghadapi persaingan yang ada. Tabel 6. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor-faktor strategi Internal KEKUATAN(Strength), Produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan pelanggan atau outlet. Memberikan cashback bagi outlet sebesar Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan menggunakan ID chip M-kios. Selalu ada program baru untuk pelanggan Telkomsel. Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-kios maupun permintaan kartu perdana yang dibutuhkan outlet. Memberikan sponsorship bagi ISSN 2302-3562 Bobot Rating Bobot dan Rating 0,05 2 0,10 0,10 2 0,20 0,20 3 0,60 0,10 2 0,20 Komentar Masa aktif panjang dan segel rapi. Pengambilan cashback stiap akhir bulan. Paket telpon dan internet. Adanya sales plan dan jam kunjungan yang sudah dijadwal oleh perusahaan. 0,05 3 0,15 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 19 sekolah atau kampus yang ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau kampus. SUBTOTAL 0,50 Dengan mengajukan proposal untuk event atau sponsorship. Pembagian brosur kurang efektif. Kurang tertip untuk parkir karyawan. 1,25 KELEMAHAN(Weakness) Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke konsumen. Tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan maupun pelanggan yang datang. Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi. Kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan. Kurangnya kerja sama team, sehingga menimbulkan salah paham dalam pekerjaan. SUBTOTAL 0,20 2 0,30 0,10 2 0,20 0,05 3 0,15 TOTAL 1,10 0,10 2 0,20 0,15 2 0,30 0,60 Perlu dibentuk struktur organisasi yang punya bidang research and develompment Peraturan yang di berikan kurang ketat. Pimpinan tidak mau tau masalah bawahan. 1,15 2,40 Dari hasil analisis pada tabel 6 IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor 1.25 sedang Weakness mempunyai total nilai skor 1,15. Sepertihalnya pada IFAS, maka pada faktorfaktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 7 berikut : Tabel 7. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) Faktor-faktor strategi Internal ISSN 2302-3562 Bobot Rating Bobot dan Rating Komentar Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 20 PELUANG(Opportunities) Banyaknya sekolah di Bojonegoro, sehingga dapat memasarkan program Telkomsel School Community untuk sekolah. Kecenderungan anak muda Bojonegoro yang suka internet. Sinyal yang cukup kuat untuk daerah-daerah yang terpencil. Banyaknya Club motor di Bojonegoro. Banyaknya outlet di Bojonegoro SUBTOTAL 0,10 3 0,30 0,20 4 0,80 0,10 3 0,30 0,05 3 0,15 0,15 2 0,30 Membuat proposal kerja sama. Paket internet menjadi kebutuhan konsumen. Mempermudah pengguna untuk berkomunikasi. Sasaran kartu komunitas. Membantu pemasaran. 0,60 1,85 ANCAMAN(Threat) Terlalu banyak server pulsa all operator di Bojonegoro. Banyaknya pemain perdana yang menggunakan pulsa transfer dengan harga lebih murah sampai16% dari nominal pulsa. Persaingan kartu perdana internet dari operator lain. Perusahaan sering telat kartu perdana. Jaringan Telkomsel di Bojonegoro mulai tidak stabil. 0,05 2 0,10 0,10 2 0,20 Persaingan harga. Merugikan perusahaan. Persaingan harga dan bonus. Kelangkaan produk. Keluhan pengguna. 0,15 2 0,30 0,10 2 0,20 0,05 3 0,15 SUBTOTAL 0,45 TOTAL 1,05 Analisis Tabel 6 menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya 1.85 dan faktor Threat 0.95. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci, Strength: 1.25, Weakness: 1.15, Opportunity: 1.85 dan Threat: 0.95. Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.10 dan nilai Opportunity diatas ISSN 2302-3562 0,95 2,80 nilai Threat selisih (+) 0.90. Dari hasil identifikasi faktor–faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 8 dan matrik pada Tabel 8. Perkasa Telkomselindo (T.D.C)Bojonegoro Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 21 Pada gambar 8 diagram cartesius , sangat jelas menunjukkan bahwa Cv. Perkasa Telkomselindo telah berada pada jalur yang tepat dengan terus melakukan strategi pengembangan (growth) yang dapat meningkatkan penjualan. Peluang (1,85) III. Turnaround Kelemahan (1,15) IV. Defence 0,85 0 I. Growth 0,10 Kekuatan (1,25) II. Diversifikasi Ancaman (0,95) Gambar 8. Diagram Cartesius Sumber :Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Cv. ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 22 Tabel 8. Matriks SWOT Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro Strength (S) Kekuatan Internal (IFAS) Internal Factor Analysis Summary 1. Produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan pelanggan atau outlet. 2. Memberikan cashback bagi outlet sebesar Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan menggunakan ID chip Mkios. 3. Selalu ada program baru untuk pelanggan Telkomsel. 4. Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa Mkios maupun permintaan kartu perdana yang dibutuhkan outlet. 5. Memberikan sponsorship bagi sekolah atau kampus yang ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau kampus. Weakness (W) Kelemahan Internal 1. Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke konsumen. 2. Tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan maupun pelanggan yang datang. 3. Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi. 4. Kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan. 5. Kurangnya kerja sama team, sehingga menimbulkan salah paham dalam pekerjaan. (EFAS) Eksternal Factor Analysis Summary Opportunity (O) Peluang Eksternal STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) 1. Banyaknya sekolah di 1. Lebih focus lagi dengan 1. meningkatkan jaringan Bojonegoro, sehingga cashback yang diberikan pemasaran secara dapat memasarkan untuk outlet. langsung. program Telkomsel 2. Memanfaatkan paket 2. Memanfaatkan sekolah School Community internet untuk peningkatan dan kampus di untuk sekolah. pemasaran. Bojonegoro untuk 2. Kecenderungan anak 3. Meningkatkan program Telkomsel muda Bojonegoro sponsorship sebagai school community. ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 23 yang suka internet. perknalan produk. 3. Lebih memperkuat kerja sama antar team. 3. Sinyal yang cukup kuat untuk daerahdaerah yang terpencil. 4. Banyaknya Club motor di Bojonegoro. 5. Banyaknya outlet di Bojonegoro. Threat (T) Ancaman Eksternal 1. Terlalu banyak server pulsa all operator di Bojonegoro. 2. Banyaknya pemain perdana yang menggunakan pulsa transfer dengan harga lebih murah sampai16% dari nominal pulsa. 3. Persaingan kartu perdana internet dari operator lain. 4. Perusahaan sering telat kartu perdana. 5. Jaringan Telkomsel di Bojonegoro mulai tidak stabil. STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) Strategi menggunakan kekuatan perusahaan,memperkuat promosi dan periklanan,serta mengadakan event untuk promosi program baru. 1. Lebih memanfaatkan alokasi perdana dan sales plan. 2. Menjaga kualitas kartu perdana dengan cara menstabilkan jaringan. 3. Mengetahui persaingan harga dan paket internet dari operator lain. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut : (1) Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth) Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan, Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesarISSN 2302-3562 besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) lebih focus lagi dengan cashback yang diberikan untuk outlet, (b) memanfaatkan paket internet untuk peningkatan pemasaran, (c) meningkatkan sponsorship sebagai perknalan produk. (2) Strategi ST ( Mendukung Strategi Diversifikasi ) Adalah Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) strategi Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 24 menggunakan kekuatan perusahaan,memperkuat promosi dan periklanan,serta mengadakan event untuk promosi program baru. (3) Strategi WO ( Mendukung Strategi TurnAround ) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang ditempuh Cv. Perkasa Telkomselindooleh antara lain: (a) meningkatkan jaringan pemasaran secara langsung, (b) memanfaatkan sekolah dan kampus di Bojonegoro untuk program Telkomsel School Community, (c) lebih memperkuat kerja sama antar team. (4) Strategi WT ( Mendukung Strategi Defensif ) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT ditempuh oleh Cv. Perkasa Telkomselindoantara lain (a) lebih memanfaatkan alokasi perdana dan sales plan, (b) menjaga kualitas kartu perdana dengan cara menstabilkan jaringan, (c) mengetahui persaingan harga dan paket internet dari operator lain. Dari empat kemungkinan alternatif strategi yang diperoleh bahwa strategi yang paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo guna tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi yang efektif akhirnya diperoleh adalah strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies yang dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus lagi dengan cashback yang diberikan untuk outlet, (b) memanfaatkan paket internet untuk peningkatan pemasaran, (c) meningkatkan sponsorship sebagai perknalan produk. Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv. Perkasa Telkomselindo memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ISSN 2302-3562 ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat mengendalikan para pesaing yang ada maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam pandangan konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik.Tujuan perusahaan ini di capai melaui keputusan konsumen yang di peroleh setelah kebutuhan dan keinginan konsumen di penuhi melalui produk yang di hasilkan oleh perusahaaan. SIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) faktor internal dalam menentukan strategi bersaing pada Cv. Perkasa Telkomselindo terdiri dari kekuatan meliputi :Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa Mkios maupun permintaan kartu perdana yang dibutuhkan outlet. Serta memberikan sponsorship bagi sekolah atau kampus yang ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau kampus, (2) faktor ekternal dalam menentukan strategi bersaing pada Cv. Perkasa Telkomselindo terdiri dari peluang yang meliputi : Kecerendungan masyarakat Bojonegoro yang menjadikan Internet sebagai kebutuhan sehari-hari, dan banyaknya outlet di daerah Bojonegoro khususnya dalam kota, (3) berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama Cv. Perkasa Telkomselindo adalah strategi Growth (perkembangan) dimana Cv. Perkasa Telkomselindo dapat mengembangkan perusahaan dan produk yang di jual dengan cara mengembangkan kemampuan tenaga pekerja serta memanfaatkan promosi yang lebih baik, (4) berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 25 bermanfaat bagi kemajuan Cv. Perkasa Telkomselindo dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi.Jakarta: Raja Grafindo Persada.Ghozali Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran.Edisi II, BPFE, Kasali, Rhenald. 2005.Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, Positioning). Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kurniawan, Lukiastuti Fitri; dan Muliawan, Hamdani. 2008.Manajemen Strategik dalam Organisasi.Yogyakarta: MedPress Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. edisi ketigabelas, Penerbit : Indeks, Jakarta Lopiyoadi Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. edisi kedua. Jakarta : Salemba Empat Rangkuti, Freddy.(2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama Salusu,J.2000.Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Gramedia Swastha,Basu. 2009. Manajemen Penjualan.edisi 3. Yogyakarta : BPFEYogyakarta ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 26 ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017