Keutamaan Qurban dan Awal Dzul

advertisement
by Erika Suryani Dewi, Lc. MA
 Dari
Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw
bersabda:
 “Tidak ada satu amal saleh yang lebih
dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang
dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari
pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”
Nabi saw menjawab: “Tidak pula jihad di
jalan Allah, kecuali orang yang berangkat
jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak
ada yang kembali satupun” [HR. Abu Daud]
 Shaum
(berpuasa) di sepuluh hari
pertama bulan Dzul-Hijjah
 Qiyamul-lail (sholat malam)
 Dzikir (membaca tahlil, tahmid, takbir
dan istighfar)
 Infaq-Shadaqah
 Qurban
 Memperbanyak amal ibadah sunnah
lainnya
 “Dan
senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri
kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah
sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah
mencintainya, maka Aku akan memberi
petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan
untuk mendengar, memberi petunjuk pada
penglihatannya yang ia gunakan untuk
melihat, memberi petunjuk pada tangannya
yang ia gunakan untuk memegang, memberi
petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk
berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku,
pasti Aku mengabulkannya dan jika ia
memohon perlindungan, pasti Aku akan
melindunginya” [HR. Bukhari]
 Dijelaskan
dalam hadits dari Abi
Qatadah ra, beliau berkata bahwa;
“Rasulullah saw pernah ditanya
tentang puasa hari ‘Arafah, beliau
menjawab, ‘Puasa itu menghapus dosa
satu tahun yang lalu dan satu tahun
berikutnya’’ [HR. Muslim]
 Qurban
(udh-hiyah) adalah hewan ternak
yang disembelih pada hari Iedul Adha
dan hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzul-Hijjah)
dalam rangka mendekatkan diri kepada
Allah karena datangnya hari raya
tersebut
[Kitab Al-Wajiz dan Fiqhus-Sunnah]
 “Maka
shalatlah untuk Rabbmu dan
sembelihlah hewan” (QS. Al Kautsar : 2)
 Dari ‘Aisyah ra menceritakan bahwa
Nabi saw bersabda, “Tidaklah anak
Adam melakukan suatu amalan pada hari
Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai
oleh Allah melebihi mengalirkan darah
(qurban), maka hendaknya kalian merasa
senang karenanya”
[Hadits Shahih, Riwayat Tirmidzi, Ibnu
Majah dan Al- Hakim]
1.
2.
Wajib (menurut sebagian ulama), bagi
yang diberi kelapangan rizqy oleh Allah
swt
Sunnah mu’akkadah (yang sangat
dianjurkan) bagi setiap muslim. Ini
pendapat mayoritas ulama
Setiap pagi Allah mengutus dua malaikat,
yang satu berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah
ganti bagi orang yang berinfaq.” Dan yang
kedua berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah
kehancuran bagi orang yang menahan
hartanya (pelit)” [HR. Bukhari-Muslim]
 Bahiimatul
An’aam (hewan ternak
tertentu), seperti : kambing, sapi dan onta
 Usia hewan qurban harus cukup (onta 5
tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun,
domba 6 bulan)
 Hewan qurban tidak boleh cacat fisik
(buta, pincang, dll) atau sakit
 Boleh jantan dan betina, tapi lebih
diutamakan jantan
 Biaya
pengadaan hewan qurban hanya
boleh dari : 1 orang untuk lambing, dan 7
orang untuk sapi serta 10 orang untuk
unta
 Qurban ditujukan tidak terbatas pada
individu yang mengeluarkan biaya untuk
membeli hewan qurban. Tapi juga bisa
diperuntukkan untuk keseluruhan
keluarganya dan orang-orang yang
diniatkannya
 Rasulullah
saw pernah berqurban untuk
dirinya dan seluruh umatnya. Suatu
ketika beliau hendak menyembelih
kambing qurban. Sebelum menyembelih
beliau mengatakan : ”Yaa Allah ini –
qurban – dariku dan dari umatku yang
tidak berqurban”
[HR. Abu Daud dan Al- Hakim]
 Nabi saw melakukan demikian agar
ummatnya yang tidak mampu berqurban
tetap mendapatkan pahala selayaknya
seorang muslim yang telah berqurban
 Hendaknya
menjaga adab-adab dalam
menyembelih hewan qurban seperti
yang disunnahkan Rasul saw :
a. Hendaknya pemilik qurban
menyembelih sendiri hewan qurbannya
atau menyaksikan penyembelihannya
b. Ihsan dalam menyembelih
c. Hewan qurban dihadapkan ke qiblat
dan dibaringkan di atas lambung
kirinya
d.
e.
f.
Disyari’atkan membaca “Bismillahi
wallahu akbar” kemudian diikuti
dengan “Haadzaa minka wa laka, ‘annii”
atau “’an fulan/fulanah”
Berdo’a agar qurbannya diterima disisi
Allah swt “Allahumma taqabbal minnii”
atau “min fulan/fulanah”
Haram menjadikan bagian dari hewan
qurban sebagai upah bagi jagal
g.
Shahibul qurban boleh memanfaatkan
daging qurbannya untuk beberapa hal :
- Dimakan sendiri dengan keluarganya
(bahkan menjadi wajib jika qurban
nadzar)
-Disedekahkan kepada orang yang
membutuhkan dan ini yang lebih utama dan
dianjurkan
-Dihadiahkan kepada orang yang kaya
-Disimpan untuk bahan makanan di lain
hari. Namun penyimpanan ini hanya
dibolehkan jika tidak terjadi musim
paceklik atau krisis makanan
Download