Prak. Algoritma dan Pemrograman PRAKTIKUM 9 ORGANISASI FILE/PENGOLAHAN DATA DENGAN FILE BERTIPE 1. Judul Materi / Pokok Bahasan : Organisasi File/Pengolahan Data dengan File Bertipe 2. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat membuat program Pengelolaan data dengan menggunakan file bertipe 4. Pengetahuan Prasyarat : Type Data terstruktur 5. Teori Dasar : PENGOLAHAN DATA DENGAN FILE Pada Turbo PASCAL, file dibedakan menjadi 3 golongan, berupa: 1. File Bertipe 2. File Teks, dan 3. File tak bertipe FILE BERTIPE File bertipe merupakan jenis file dengan tipe komponen (field) didefinisikan sendiri oleh pemrogram. File bertipe ini dapat diakses secara sequential (urut) maupun secara random (acak). 1. Menentukan Tipe Komponen File bertipe didefinisikan dengan bentuk penulisan sebagai berikut : Dengan tipe_data dapat berupa sebarang tipe data Pascal, kecuali tipe data FILE. Contoh Pendeklarasian komponen dari file bertipe : Organisasi File Bertipe 1 Prak. Algoritma dan Pemrograman Type Rec_Pegawai=RECORD NIP : String[5]; Nama : String[20]; J_kel : Char; Banyaknya komponen field pada Stat : byte; Record tergantung pada ….. programmer End; Var F_Pegawai : FILE OF Rec_Pegawai; V_K_Pegawai : Rec_Pegawai; Type Rec_Pegawai = RECORD NIP : String Nama : String J_kel : Char {Banyaknya komponen field pada Stat : byte Record tergantung pada ….. programmer} End Var F_Pegawai : FILE OF Rec_Pegawai V_K_Pegawai : Rec_Pegawai Pendeklarasian diatas, menyatakan bahwa data file tersusun atas sejumlah komponen yang bertipe REC_PEGAWAI. Bentuk pendeklarasian yang lain, misalnya: Var Data_Suhu : FILE OF Array[1..100] of Real; Data_Matriks : FILE OF real; Organisasi File Bertipe 2 Prak. Algoritma dan Pemrograman 2. Operasi File Bertipe Pengolahan data dengan file bertipe mempunyai urutan proses sebagai berikut: 1. Menyebutkan Variabel file dan nama file 2. Membuka file 3. Melaksanakan pengaksesan file 4. Menutup file .1 Menyebutkan Variabel File dan Nama File Sebelum melakukan pengolahan data dengan file, variabel file haruslah terlebih dahulu dikaitkan dengan nama file data yang akan disimpan di disk. Hal ini dilaksanakan dengan memanggil prosedur pascal, yang memiliki bentuk penulisan sebagai berikut: Contoh Penggunaan: ASSIGN(F_Pegawai,’PEGAWAI.DAT’); Yang menyatakan bahwa variabel file F_Pegawai berkaitan dengan nama file Pegawai.Dat. .2 Membuka File Untuk keperluan membuka file, disediakan dua buah prosedur berupa RESET dan REWRITE. Rewrite (Variabel_file) : Dipakai untuk membuka dan menciptakan file. Seandainya dalam disk sudah terdapat file yang sama dengan nama file yang berkaitan dengan variabel file dan didalamnya sudah berisi record-record data, maka isi file akan menjadi kosong. Reset (Variabel_file) : Dipakai untuk mebuka file, dengan sifat : - File yang berkaitan dengan variabel_file harus sudah ada pada disket. Jika file yang bersangkutan tidak ada, akan terjadi kesalahan (runtime error). - Isi file/record-record data tidak kosong (hilang) setelah dibuka. Organisasi File Bertipe 3 Prak. Algoritma dan Pemrograman - Cara membuka file dengan REWRITE maupun RESET menyebabkan POINTER Recod ditempatkan pada awal file. .3 Pengaksesan Data pada File Proses pengaksesan file pada dasarnya dibedakan menjadi dua katagori, berupa: - Menulis (merekam) data ke file - Membaca data dalam file. Pernyataan yang dipakai untuk merekam data, bentuk penulisannya adalah sebagai berikut: Dengan variabel komponen berisi data dari komponen yang akan direkamkan kedalam file. Sesudah operasi perekaman dilaksanakan secara otomatis pointer/penunjuk record akan bergerak ke posisi selanjutnya. Contoh penggunaan : WRITE (F_Pegawai, V_K_Pegawai); Sedangkan pernyataan yang dipakai untuk membaca data dari dalam file, bentuk penulisannya adalah sebagai berikut : Sesudah statement READ dilaksanakan, data yang ditunjuk oleh pointer file saat itu secara otomatis dipindahkan ke variabel_komponen dan pointer langsung bergeser ke posisi record selanjutnya. Contoh penggunaan : READ (F_Pegawai, V_K_Pegawai); .4 Menutup File Untuk keperluan menutup file , prosedur yang digunakan bentuk penulisannya adalah sebagai berikut : Yang menyatakan bahwa file data yang berkaitan dengan variabel_file ditutup. Contoh penggunaan : CLOSE(F_Pegawai). Organisasi File Bertipe 4 Prak. Algoritma dan Pemrograman .5 Fungsi dan Prosedur yang Berhubungan Dengan File Bertipe : Fungsi : - EOF(variabel_file) fungsi EOF ini berguna untuk mendeteksi apakah pointer sedang berada pada akhir file. Hasilnya berupa nilai True atau False. - IORESULT fungsi ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan IO. Jika hasilnya tidak sama dengan 0 (nol) berarti terjadi kesalahan pada IO. 001 : Disk Rusak. 002 : File tidak ditemukan 003 : Path/Lintasan tidak ditemukan 004 : File tidak dapat dibuka 005 : Pengaksesan terhadap file gagal - FILEPOS (variabel_file) perintah ini digunakan untuk mengetahui posisi pointer saat itu. Hasilnya berupa angka, misalnya hasilnya sama dengan 0, berarti posisi pointer berada pada awal file. - FILESIZE (variabel_file) fungsi ini mempunyai kegunaan untuk memperoleh jumlah komponen dalam file. Prosedur : - ERASE (variabel_file) prosedur ini berfungsi menghapus file data. Syarat yang harus dipenuhi file harus dalam keadaan tertutup. - RENAME (Variabel_file, nama_baru) prosedur ini jika dipanggil, file yang berkaitan dengan dengan variabel_file akan diganti namanya dengan nama_baru. - SEEK (Variabel_file, nomor_komponen) bentuk perintah ini mempunyai kegunaan untuk menempatkan pointer file ke komponen yang diinginkan. Organisasi File Bertipe 5 Prak. Algoritma dan Pemrograman Contoh : SEEK (variabel_file,0) perintah ini menyebabkan pointer menunjuk ke awal file. - TRUNCATE(variabel_file) digunakan untuk menghapus record data mulai dari kedudukan pointer sampai dengan akhir file. Latihan dan Tugas 9, bisa dilihat di modul praktikum algoritma Organisasi File Bertipe 6