BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Teknologi semakin berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi yang hingga saat ini menarik untuk diteliti semenjak awal penemuanya adalah serat nano. Serat nano polimer dapat diproduksi dengan morfologi yang berbeda seperti serat bermanik-manik, serat pendek, serat sejajar dan coaxial sesuai dengan pemanfaatannya dalam teknologi saat ini. Serat nano ini mengundang minat peneliti di dunia karena memiliki banyak aplikasi, baik untuk kesehatan, komponen listrik maupun untuk energi. Salah satu morfologi serat nano yang sedang banyak diteliti adalah pensejajaran arah seratnya. Pembuatan serat nano sejajar menggunakan elektrospinning sudah banyak dipelajari. Salah satu desain elektrospinning yang digunakan untuk mensejajarkan serat nano adalah dengan menempatkan dua kolektor konduktif secara statis dengan jarak tertentu atau biasa disebut celah gap. Cara ini terbukti bisa menghasilkan serat nano yang terorientasi sejajar. Salah satu pemanfaatan serat nano terosientasi sejajar ini adalah untuk menyejajarkan molekul kristal cair. Penggunaan kristal cair dewasa ini semakin meluas dan penelitian di bidang ini terus menghasilkan inovasi-inovasi baru yang sangat memudahkan dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagian contoh pemnfaatannya adalah Liquid Crystal Display (LCD), Liquid Crystal Thermometer, Optical Imaging dan Recording serta banyak yang lainya (Andrienko, 2006). Liquid Crystal Displays (LCD) adalah salah satu aplikasi dari teknologi kristal cair yang paling populer. Aplikasi ini diproduksi dengan prinsip sandwich cell. Struktur sandwich cell ini terdiri dari 2 buah plat elektroda transparan berlapis Indium Tin Oxide (ITO) dan dibatasi oleh spacer. Fungsi utama dari spacer ini adalah pengontrol ketebalan sel kristal cair. Kristal cair yang ada diantara dua plat ITO ini akan tersejajarkan oleh material polimer yang sudah tersejajarkan. Hingga saat ini ada banyak teknik pensejajaran cristal cair dan salah satu yang paling populer adalah teknik rubbing. Teknik rubbing adalah teknik menyejajarkan kristal cair dengan cara menggelindingkan sesuatu berbentuk bulat di atas permukaan sel kristal cair. Penyejajaran ini ditujukan untuk menyejajarkan molekul kristal cair supaya membentuk sudut yang seragam dan memiliki respon yang sama saat dikenai aliran listrik. Teknik rubbing ini memiliki beberapa kerugian diantaranya teknik ini menghasilkan debu dan muatan elektrostatis yang dapat mengganggu pengembangan lebih lanjut dari pemanfaatan kristal cair yang sejajar tersebut, sehingga perlu dikembangkan teknik lain yang bisa menggantikan teknik rubbing dan bisa meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh teknik rubbing. Salah satu teknik yang diindikasikan bisa digunakan untuk menggantikan teknik rubbing ini adalah teknik penyejajaran dengan menggunakan serat nano yang sudah tersejajarkan seperti yang sudah dibahas di atas. Serat nano dari PVA yang sudah sejajar diharapkan bisa mensejajarkan molekul kristal cair tanpa ada sisa debu seperti pada proses rubbing. PVA ini disejajarkan dengan menggunakan 2 plat konduktif yang dipasang secara statis sebagai kolektor elektrospinning dengan memanfaatkan gaya coloumb antar dua muatan yang berbeda (Li dkk, 2003). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah jarak antar dua kolektor berpengaruh terhadap diameter serat nano hasil elektrospinning. 2. Apakah jarak antar dua kolektor berpengaruh terhadap parameter kesejajaran serat nano hasil elektrospinning. 3. Apakah serat nano terorientasi sejajar hasil elektrospinning dengan kolektor tembaga berpotensi sebagai penyearah molekul kristal cair. 1.3 Batasan Masalah Variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini sangat banyak, sehingga peneliti perlu menggunakan batasan-batasan tertentu dalam penelitiannya diantaranya: 1. Tempat sampel menggunakan kaca preparat karena objek penelitian tidak memerlukan pengujian yang berhubungan dengan konduktivitas. Penelitian dilakukan sebatas pembuktian jarak ideal untuk menghasilkan serat nano yang terorientasi sejajar sebagai pensejajar kristal cair. 2. Konsentrasi larutan Polyvinyl Alcohol (PVA) yang digunakan dalam penelitian adalah 15%wt. 3. Elektrospinning diatur dengan tegangan tetap yakni 15 kV, flowrate pada titik tertentu, diameter siring sebesar 0.8” dan jarak syringe ke kolektor sebesar 9 cm. 4. Dimensi sampel dibatasi maksimal 20 mm x 10 mm agar mudah saat pengambilan gamar menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah dan batasan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki 3 tujuan yakni: 1. Mengetahui apakah jarak antar dua kolektor berpengaruh terhadap diameter serat nano hasil elektrospinning. 2. Mengetahui apakah jarak antar dua kolektor berpengaruh terhadap parameter kesejajaran serat nano hasil elektrospinning. 3. Mengetahui apakah serat nano terorientasi sejajar bisa berpotensi untuk mensejajarkan molekul kristal cair. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasar pada Tri Dharma Perguruan tinggi, maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi peneliti Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peneliti untuk meneliti dibidang teknologi serat nano dan kristal cair serta memberi kesempatan untuk mengasah kemampuan menelitinya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dibidang serat nano terutama pensejajarannya baik dengan metode yang sama maupun metode yang berbeda. 2. Manfaat bagi Masyarakat Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan dampak yang baik pada perkembangan teknologi serat nano dan kristal cair demi kelancaran aktivitas dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan teknologi yang memanfaatkan keduanya. 3. Manfaat bagi pendidikan dan pengajaran Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi mahasiswa lain ataupun civitas akademika yang ingin melakukan pengembagan dari penilitian ini. 1.6 Sistematik Penulisan Tugas akhir ini ditulis dalam enam bab, dengan penjelasan bab demi bab berikut ini. 1. Bab I Pendahuluan Mengemukakan latar belakang penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penjelasan mengenai sistematika penulisan. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Berisi penjelasan mengenai penelitian-penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Bab III Dasar Teori Membahas dasar teori yang digunakan pada penelitian ini, antara lain pengertian teknologi Electrospinning, serat nano, kristal cair dan pengembangannya untuk pensejajaran kristal cair. 4. Bab IV Metode Penelitian Menjelaskan tentang metode penelitian mengenai waktu dan tempat penelitian, bahan penelitian, alat penelitian, skema penelitian, dan tahaptahap pelaksanaan atau tata laksana penelitian. 5. Bab V Hasil dan Pembahasan Berisi tentang hasil perhitungan dan analisa serta pembahasan mengenai penelitian tersebut. 6. Bab VI Penutup Berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran untuk penelitian mendatang yang berkaitan dengan topik yang dikemukakan dalam tugas akhir.