Workshop “Disease of Respiratory System” Written by sekretariat Tuesday, 12 August 2014 12:41 - JAKARTA, 05 Juni 2014 bertempat di Rumah Sakit Hewan Jakarta, workshop bertema “Disease of Respiratory System” pada anjing dan kucing. Acara ini digelar PT. Zoetis Indonesia, dengan mendatangkan pembicara: Drh. Iwan Willyanto MSc., PhD., Drh. Osye Syanita Alamsari, dan hadir pula Drh. Gunadi Setyadarma, Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI). Drh. Iwan menerangkan sesak napas pada kucing (biasa disebut “dyspneu”). Kucing yang terserang asma/ sesak nafas, biasanya bernafas melalui mulut. Dyspneu dengan sedikit batuk juga kadang-kadang mengalami gangguan ketika menelan makanan. “Kelainan larynx yang sering menimbulkan dyspneu dengan sedikit batuk pada hewan kecil antara lain keradangan, malformasi, degenerasi, neoplasma, dan paresis,” terang Drh. Iwan. Imbuh dia, penyakit ini juga biasanya berkaitan dengan gangguan fungsi larynx dan penyakit intrathorax. Lalu bagaimana dengan batuk? Menurut Drh. Iwan, tidak semua klien mengetahui apakah anjing atau kucingnya terserang batuk. Karakteristik anjing maupun kucing yang sedang batuk antara lain mulutnya sebagian atau seluruhnya terbuka saat batuk, udara diletupkan dengan suara keras dan berulang, seringkali diakhiri dengan suara seperti muntah atau berdahak yang menghasilkan ludah berbusa atau berlendir, kemudian ditandai dengan kepala si anjing menunduk kecuali jika disertai dengan sesak nafas. Pasien dengan gejala batuk yang disertai dengan dyspneu perlu melakukan kombinasi beberapa prosedur diagnosa seperti radiografi thorax, bronchial washings, transtracheal washings, transthoractic pulmonary aspirates, thoracoscopy atau open chest lung biopsy, dan lain-lain.**** (Inf) 1/1