interface handphone to fixphone - Gunadarma University E

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
INTERFACE HANDPHONE TO FIXPHONE
Febriana Ratnasari (21101483)
Abstract—INTERFACE HANDPHONE TO FIXPHONE
Febriana Ratnasari Scientific Writing, Department of Computer Systems, Faculty of Computer Science and Information Technology, Gunadarma University 2006 ABSTRACT
Mobile phones today can be used as an alternative option
good for the users of telecommunications services, especially
for areas not reached by telephone cable network (fixphone),
with some excess owned. One of them is not needed anymore time request new connections are long enough, it is
expected that service users are no longer glued to the limitations of PT. Telkom. Main discussion at this writing is
making the interface between Mobile to Fixphone, where
the tool is very useful in areas get a GSM mobile phone
signal, but not reached by cable network phone. With the
help of this interface, the mobile phone line was changed to
phone line with connectors RG-11 which will facilitate us
in use. Bibliography (2001-2006) Keywords: Mobile, Fixphone (x + 29 + Annex)
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
MASALAH Telepon merupakan suatu barang yang sudah populer dan dimiliki oleh sebagian besar masyarakat.
Perangkat ini digunakan untuk tukar menukar informasi
secara tepat dan cepat.
Namun PT. Telkom sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia
yang menyediakan layanan komunikasi untuk kebutuhan
rumah tangga dan perusahaan belum dapat memberikan
layanan menyeluruh bagi masyarakat, sehingga masih
banyak daerah yang belum dapat dijangkau oleh sambungan fisik kabel telepon. Kini seiring dengan perkembangan
teknologi, kebutuhan telekomunikasi juga dapat dipenuhi
dengan pemanfaatan teknologi selular. Pada daerah yang
masih merupakan daerah jangkauan (coverage area) operator komunikasi selular, pelanggan dapat memperoleh sinyal
pada perangkat ponselnya sehingga dapat menghubungi
dan dihubungi. Pada penulisan ini, penulis mencoba membuat kembali suatu alat dengan menggunakan perangkat
komunikasi selular (handphone) yang dapat dibangun suatu layanan telepon umum atau yang biasa disebut dengan Warsel (Warung Selular), sehingga masyarakat bisa
menggunakan perangkat sesuai kebutuhan masing-masing.
Dengan cara memodifikasi handphone menjadi fixphone
(telepon), tanpa mengurangi fungsi dasar dari pesawat
handphone itu sendiri, yaitu untuk komunikasi suara. Untuk membuat perangkat tersebut, diperlukan sebuah interface yang berfungsi untuk memodifikasi sebuah handphone
menjadi sebuah output RG-11 yang bisa disambungkan ke
perangkat billing sebelum diteruskan ke pesawat fixphone.
Interface ini menyediakan juga socket sebagai penghubung
untuk proses billing dengan menggunakan connector RG11. Dengan demikian lamanya percakapan bisa dihitung
dengan menggunakan billing tersebut, dan juga mempermudah para pelanggan untuk mengetahui pemakaiannya.
Untuk keperluan 1
lain bisa digunakan sebagai alat pararel telepon untuk
penggunaan telepon rumah tangga. 1.2 PERUMUSAN
MASALAH Rumusan masalahnya adalah belum adanya
interface untuk penghubung fixphone ke handphone yang
murah yang dapat dimanfatkan untuk menyediakan jalur
telepon ditempat yang sulit dijangkau oleh layanan telepon
PSTN PT. Telkom. Dan interface ini sebagai penghubung
antara handphone ke fixphone, sehingga bagi pelanggan
yang awam menggunakan handphone akan lebih mudah
menggunakannya. 1.3.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II LANDASAN TEORI PT. Telkom sebagai penyedia jasa telekomunikasi yang menyediakan layanan komunikasi untuk kebutuhan rumah tangga dan perusahaan belum dapat memberikan layanan menyeluruh bagi
masyarakat, masih banyak daerah yang belum dapat dijangkau oleh sambungan fisik kabel telepon. Oleh karena
itu, Interface Handphone ke Fixphone (telepon) ini dibuat
dengan beberapa kelebihan. Alat ini bisa digunakan, bila
pada suatu daerah tidak lagi bisa dijangkau oleh sambungan kabel telepon biasa sedangkan kebutuhan berkomunikasi pada daerah itu cukup tinggi, namun daerah tersebut merupakan daerah jangkauan (coverage area) operator
komunikasi selular. Fungsi kedua, tidak dibutuhkannya
lagi waktu permintaan sambungan baru (aplikasi) yang
cukup lama. Dan pada jam-jam sibuk komunikasi dengan menggunakan interface ini jelas akan lebih menghemat
pengeluaran. Untuk membuat perangkat ini, diperlukan
sebuah interface yang berfungsi untuk memodifikasi sebuah handphone menjadi sebuah output RG-11 yang bisa
disambungkan ke pesawat fixphone. 2.1 PESAWAT TELEPON Pesawat telepon atau PSTN (Public Switch Telepon Network) atau disebut juga dengan Fixphone adalah
merupakan sebuah pesawat telepon yang berguna untuk
melakukan panggilan (outgoing) dan menerima panggilan
(incoming) dengan menggunakan jaringan telepon yang
telah ada. Pada fixphone / pesawat telepon secara global
terdapat dua macam peralatan penting, yaitu : 4
o Pengirim telepon disebut juga mikrofon, berfungsi
untuk mengubah getaran-getaran mekanik (suara) menjadi getaran-getaran atau sinyalsinyal listrik. o Penerima telepon, alat yang berfungsi untuk mengubah sinyalsinyal listrik yang berasal dari pengirim menjadi sinyal
percakapan agar dapat didengar dan dipahami. Dan ada
3 macam fixphone yang sudah kita kenal, yaitu : o Pesawat telepon yang dipakai oleh perorangan, contoh : telepon rumah, kantor o Pesawat telepon yang dipakai oleh
masyarakat umum, contoh : telepon umum o Pesawat telepon yang tidak langsung tersambung ke sentral telepon untuk umum, contoh : PABX ( Private Automatic Branching
Exchange / Sentral Telepon Cabang Otomatis milik Pribadi ) Sedangkan jenis pesawat telepon.......
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
III. Chapter 3
BAB III PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1 SISTEM
PENGIRIMAN PANGGILAN A. Osilator Tone IC 555
Opto Coupler Penerima DTMF IC 8870 Demultiplexer IC
74154 Saklar Otomatis IC 4066 yes no Decade Counter
IC 4017 Telepon 5 6 7 Osilator Clock IC 555 2 4 Catu
Daya DC 1 3 8 9 * 0 Handphone Gambar 3.1 Diagram Sistem Pengiriman Panggilan Prinsip kerja sistem
pengiriman panggilan : Pada saat gagang telepon telah
diangkat ( Off-hook ), seketika itu juga akan menggerakkan opto-coupler sebagai tanda bahwa telepon dalam
keadaaan aktif, dan pada bagian earphone (speaker) akan
terdengar nada tone, yang menandakan bahwa pesawat
dalam keadaan siap digunakan. Selanjutnya proses pendialan nomor yang dilakukan oleh pelanggan, akan menonaktifkan kerja dari pembangkit tone sekaligus memicu untuk mengaktifkan DTMF tone untuk mengirimkan nomor
tujuan pelanggan yang telah dirubah dalam bentuk sandi
biner. Pada saat pelanggan melakukan pendialan nomor
tujuan panggilan, nomor tersebut pada keluarannya adalah
berupa sinyal DTMF yaitu percampuran antara frekuensi
tinggi dan frekuensi rendah. 17
Demultiplexer yang dipasang pada rangkaian selanjutnya akan merubah kembali sandi biner tersebut menjadi
keluaran-keluaran tunggal sesuai penomoran yang ditekan
pelanggan untuk kemudian mengaktifkan saklar otomatis.
Keluaran dari saklar otomatis ini akan bekerja sebagai masukan angka-angka bagi handphone. Setelah beberapa saat
penerima DTMF tone tidak lagi melakukan pengiriman
sandi ke Demultiplexer, secara otomatis akan men-set Decode Counter yang pada beberapa saat selanjutnya akan
mengaktifkan saklar otomatis untuk mengirim (send). 3.2
SISTEM PENERIMAAN PANGGILAN Handphone Catu
Daya DC Catu Daya AC Telepon Opto Coupler yes no 1
2 3 4 5 6 7 8 9.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB IV ANALISA DAN UJI COBA RANGKAIAN 4.1
ANALISA RANGKAIAN Hubungkan alat dengan sumber
tegangan AC dan buat posisi switch ke posisi ON, maka
masing-masing blok catu daya baik yang digunakan untuk
mencatu daya Telepon maupun blok catu daya yang digunakan untuk Handphone akan mengeluarkan tegangan
yang diperlukan oleh masing-masing komponen. Kemudian pasang konektor RG-11 pada Output Interface dan
Input Pesawat Telepon, maka telepon sudah mendapat input tegangan yang dibutuhkan untuk melakukan proses
kerja ( baik mendial maupun menerima panggilan ). Pada
dasarnya catu daya telepon terbagi atas dua bagian, yaitu
sistem pemanggilan dan sistem pengebelan. Untuk sistem
pemanggilan catu daya yang digunakan adalah catu daya
dengan sumber DC yang berasal dari penyearah gelombang
penuh, sedangkan untuk sistem pengebelan digunakan catu
daya dengan sumber AC atas dasar pertimbangan bahwa
bel bekerja dengan catuan tegangan bolak balik. Gambar
4.1 memperlihatkan sistem pencatuan untuk telepon. D4
220 V ac D1 D3 D2 Vrm s 30 V ac 4700 uF 100 ohm Vdc
Vac Gambar 4.1 Perancangan Catu Daya Telepon AC/DC
20
Sama seperti perancangan catu daya untuk telepon,
catuan untuk interface dan handphone diperoleh dengan
mengambil keluaran dari penyearah gelombang penuh,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2 . Penggunaan
transistor T7812 dan T7805, dimaksudkan agar keluaran
masing-masing transistor dijamin bernilai 12 Vdc dan 5
Vdc. catuan Handphone D4 T 7805 D1 Vrms 12 Vac 220
Vac T 7812 D3 D2 4700 uF 100 ohm catuan IC catuan
relay fan Vdc Gambar 4.2 Perancangan Catu Daya Interface dan Handphone 4.2 UJI COBA RANGKAIAN 4.2.1
Pewaktu Rangkaian osilator berfungsi untuk menghasilkan
frekuensi osilasi dimana frekuensi tersebut digunakan sebagai tanda bahwa pesawat telepon siap digunakan. Jenis
osilator yang dipakai.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN 1. Persentase
keberhasilan panggilan interface ke beberapa nomor Handphone dan beberapa nomor PSTN mencapai 100
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
Download