BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata

advertisement
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pariwisata yang kita kenal sekarang merupakan suatu fenomena yang
relatif baru, yaitu sejak abad 19, sebagai salah satu produk dari Revolusi
Industri. Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta dan terdiri dari dua
suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti seluruh, semua dan penuh. Wisata
berarti perjalanan. Dengan demikian, pariwisata dapat diartikan sebagai
perjalanan penuh, yaitu berangkat dari sesuatu tempat, menuju dan singgah di
suatu atau di beberapa tempat, dan kembali ke tempat asal mula (Kodhyat,
1996:9).
Pemasaran pariwisata seperti halnya dengan pemasaran barang-barang
manufaktur, tidak lain adalah usaha untuk mencari keseimbangan antara
permintaan (demand) dan penawaran (supply) sedemikian rupa sehingga kedua
belah pihak mencapai kepuasan bagi wisatawan dan keuntungan bagi
perusahaan atau daerah tujuan wisata. Pemasaran memainkan peranan sangat
penting dalam pariwisata karena pelanggan jarang melihat, merasa atau
mencoba produk yang akan dibelinya. Untuk dapat menilai suatu produk
seseorang harus bepergian ke tempat tujuan. Karena itu fokus pemasaran
2 pariwisata adalah menggaris bawahi nilai dari produknya. Produk pariwisata
secara keseluruhan terdiri atas alam maupun fasilitas seperti angkutan dan
akses, infrastruktur (sanitas, air, listrik, dll). Pemasaran pariwisata juga harus
menonjolkan fasilitas ini karena merupakan faktor kunci yang mempengaruhi
keputusan konsumen. Oleh karena itu, bentuk pemasaran pariwisata berbeda
dari pemasaran lainnya karena harus menyajikan gambaran keseluruhan dari
produk yang lengkap termasuk jasa dari sektor lain yang melengkapi (Vellas
dan Lionel Becherel, 2008:13).
Sektor jasa Kota Magelang mendominasi struktur perekonomian Kota
Magelang. Pada tahun 2011, kontribusi sektor jasa terhadap struktur PDRB atau
Produk Domestik Regional Bruto total sebesar 39,85% kemudian tahun 2012
meningkat menjadi 40,53% (arsip Pemerintah Kota Magelang, 2012). Salah
satu konstibutor dalam sektor jasa Kota Mgaelang adalah Taman Kyai
Langgeng.
Taman Kyai Langgeng merupakan satu-satunya destinasi wisata di Kota
Magelang yang berupa taman kota yang menyediakan berbagai jenis tanamantanaman langka, berbagai jenis satwa yang ditunjang dengan fasilitas seperti
adanya wahana-wahana dan tempat pertemuan. Destinasi yang ada di Kota
Magelang sebagian besar berupa museum seperti Museum Pangeran
Diponegoro, Museum Taruna Abdul Jalil, Museum Jendral Sudirman, Museum
Bumi Putera 1912, Museum BPK dan Museum Lukisan OHD (arsip Pemerintah
Kota Magelang, 2012). Sebagai satu-satunya destinasi yang berbeda, Taman
3 Kyai Langgeng memiliki peluang untuk memperbanyak jumlah kunjungan
wisatawan. Kondisi kunjungan Taman Kyai Langgeng di tahun 2010 hingga
2013 juga tidak memenuhi target yang telah direncanakan sebelumnya oleh
pihak pengelola. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat agar
kunjungan wisatawan dapat meningkat dan memenuhi target yang akan
berpengaruh ke pendapatan yang dihasilkan oleh Taman Kyai Langgeng. Pihak
pengelola harus selalu mengevaluasi dan memperbaharui manajemen yang ada
sesuai dengan perkembangan. Pihak pengelola juga diharuskan untuk selalu
berinisiatif untuk mengembangkan hal-hal baru bukan sekedar mempertahankan
keunggulan yang ada.
1.2
Rumusan masalah
a. Bagaimana kondisi kunjungan wisatawan Taman Kyai Langgeng saat ini?
b. Bagaimana konsumen sasaran yang ada di Taman Kyai Langgeng saat ini?
c. Bagaimana strategi
pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah
Obyek Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng dalam hubungannya
meningkatkan kunjungan wisatawan?
1.3
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui bagaimana kondisi kunjungan wisatawan Taman Kyai
Langgeng saat ini.
4 b. Mengetahui bagaimana konsumen pasar yang ada di Taman Kyai Langgeng
saat ini.
c. Mengetahui strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh pihak pengelola
Taman Kyai Langgeng dalam memasarkan obyek tersebut.
1.4
Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis:
Diharapkan penelitian ini berguna bagi ilmu pariwisata yang berkaitan
dengan pemasaran pariwisata dan dapat dijadikan acuan oleh peneliti lain.
b. Manfaat praktis:
Bagi pihak Perusahaan Daerah Obyek Wisata (PDOW) Kyai Langgeng:
dapat lebih memahami dan melihat kembali bagaimana kondisi kunjungan,
konsumen pasar dan strategi pemasaran yang telah di lakukan pihak
pengelola untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
1.5
Tinjauan Pustaka
Penulis menggunakan beberapa tinjauan pustaka sebagai pendukung yang
mengkaji tentang aspek pemasaran pariwisata dan kunjungan wisatawan yang
sejalan dengan studi yang dilakukan oleh peneliti. Beberapa penelitian tersebut
adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Ayudya (2006), Tesis Program Studi
Teknik Artsitektur Konsentrasi Perencanaan Pariwisata, Univesitas Gadjah
5 Mada dengan judul “Strategi Pemasaran Kawasan Wisata Candi Prambanan
sebagai kawasan Wisata Sejarah dan Budaya dalam Upaya Menaikkan Jumlah
Kunjungan Wisatawan” yang isinya strategi pemasaran untuk kawasan Candi
Prambanan dengan permasalahan menurunnya jumlah wisatawan mancanegara
dan rendahnya length of stay serta pembelanjaan wisatawan. Hasil penelitian
menunjukkan penurunan jumlah wisatawan dikarenakan belum tercapainnya
kepuasan wisatawan. Strategi pemasaran yang digunakan lebih dikonsentrasikan
pada aspek harga dan promosi.
Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2014) Skripsi program studi
Pariwisata Universitas Gadjah Mada dengan judul “Analis Karakteristik Dan
Motivasi Kunjungan Wisatawan Dalam Upaya Pengembangan Atraksi Wisata
Taman Kyai Langgeng Kota Magelang”. Dalam penelitian tersebut juga
membahas mengenai segmentasi pasar dan target pasar Taman Kyai Langgeng.
Hasil yang didapat dari penelitian tersebut adalah segmentasi pasar Taman Kyai
Langgeng merupakan pelajar yang datang bersama rombongan dan mayoritas
berasal dari Magelang.
Penelitian yang dilakukan oleh Budiyati (2012), Skripsi jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Magelang dengan
judul “Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Komitmen Organisasi dan
Pengembangan Karier Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Taman Kyai
Langgeng Kota Magelang” yang isinya prestasi kerjapada dasarnya merupakan
suatu sasaran dan proses sistimatis untuk mengumpulkan, menganalisa dan
6 menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas
karyawan serta pencapaian sasaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Septiana (2008) Tugas Akhir program
studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada dengan judul “Strategi Pemasaran
Obyek Wisata Taman Hiburan Rakyat Sriwedari Surakarta Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Wisata” yang isinya strategi pemasaran yang
digunakan sangat berpengaruh dengan jumlah kunjungan wisatawan. Strategi
pemasaran yang digunakan oleh pihak pengelola obyek wisata Taman Hiburan
Rakyat Sriwedari Surakarta adalah promosi melalui berbagai media,
kebijaksanaan harga, kerjasama dengan beberapa instansi.
Penelitian-penelitian
sebelumnya
memberikan
gambaran
penulis
mengenai strategi pemasaran dan gambaran umum Taman Kyai Langgeng.
Skripsi yang ditulis peneliti menjelaskan tentang bagaimana kondisi kunjungan
dan konsumen pasar serta bagaimana strategi pemasaran Taman Kyai Langgeng
saat ini dalam upaya peningkatkan kunjungan wisatawan.
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
7 lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain (Kotler dan Amstrong, 2001:7).
Dalam upaya mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan,
perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat
memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan
strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen terbaik yang dapat
menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya. Proses ini meliputi
segmentasi pasar atau market segmentation, penetapan pasar sasaran atau
market targetting, dan penetuan posisi pasar atau positioning (Kotler,
2008:46).
a. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari berbagai macam pelanggan, produk, dan kebutuhan serta
pemasar harus menetukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik
untuk mecapai tujuan perusahaan. Pelanggan tersebut bisa berbeda dalam
keinginan, daya beli, lokasi geografis, sikap membeli dan praktek
mebeli.Salah satu dari variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk
memilah pasar. Segmen pasar terdiri dari sekelompok konsumen yang
memberi tanggapan dengan cara yang sama terhadap serangkaian dorongan
pemasaran
tertentu
sedangakan
segementasi
pasar
adalah
prosess
pengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok dengan kebutuhan,
8 karakteristik atau perilaku yang berbeda. Oleh sebab itu, Kotler (2002:255)
membagi segmentasi pasar menjadi empat, yaitu :
1. Segmentasi Geografis
Segmentasin geografis membagi pasar menjadi unit geografis yang berbedabeda seperti bangsa, Negara bagian, wilayah khusus, daerah otonomi, kota,
atau kawasan pemukiman. Dengan adanya pembagian ini, maka kebutuhan
konsumen di sebuah area dapat diidentifikasikan secara umum.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis berupa pembagian pasar menjadi berbagai
kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin,
siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan
kebangsaan
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis membagi pembeli menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Orangorang dalam kelompok demografis yang sama bisa mempunyai profil
psikografis yang jauh berbeda. Segmentasi ini bisa diukur dengan melihat
kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian setiap konsumen.
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan,
sikap, penggunaan, atau tanggapan mereka terhadap produk. Banyak
9 masyarakat percaya bahwa variabel perilaku merupakan titik awal terbaik
untuk membentuk segmen pasar.
b. Penetapan Pasar Sasaran (Market Targeting)
Perusahaan dapat memasukkan satu atau lebih segmen pasar yang ada.
Penetapan pasar sasaran atau market targeting adalah proses untuk
mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen yang akan dimasuki.
c. Penentuan Posisi Pasar (Positioning)
Penentuan posisi pasar adalah mengatur sebuah produk untuk menempati
tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk
saingan di dalam pikiran konsumen sasaran (Kotler,1997:45).
1.6.2 Bauran Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, terdapat marketing mix atau bauran pemasaran.
Marketing Mix adalah segala faktor yang dapat dikuasai oleh marketing
manager untuk mempengaruhi permintaan (demand) akan barang dan jasa
hasil perusahaan (supply). Pengertian mix dapat diartikan sebagai terpadu atau
campuran bermacam-macam unsur (the mixture of elements) di mana unsur
yang satu saling menunjang dan saling mempengaruhi dalam mencapai suatu
tujuan, yang kadang-kadang juga terjadi pertentangan. Jenis-jenis campuran
(mix) itu dapat berbentuk kerjasama (co-operating) atau pertukaran tempat
10 (replacing each other) atau sebagai bagian yang dapat saling mengganti
(substitution) (Oka A Yoeti,1996;169).
Menurut Zeithaml dan Bitner (via Hurriyati 2008:48) dalam unsur bauran
jasa dibutuhkan bauran pemasaran yang terdiri dari 7p, hal ini disebabkan
karena jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk, yaitu tidak
berwujud, tidak dapat dipisahkan, beraneka ragam dan mudah lenyap. 7p
tersebut yaitu:
a. Product (produk)
Merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
b. Price (harga)
Mencerminkan jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
mendapatkan produk (Kotler, 1997:47).
c. Place (tempat/lokasi)
Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi,
sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat
pelayanan jasa.
d. Promotion (promosi)
Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk konsumen untuk membelinya (Kotler, 1997:47).
11 e. People (orang)
Semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
f.
Physical evidence (sarana fisik)
Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produki jasa yang ditawarkan.
g. Process (proses)
Semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa.
1.7
Bahan Dan Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
Di dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan metode
penelitian kombinasi atau mixed-method, yaitu penggabungan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan (Sugiyono, 2011:404).
Metode kuantitatif digunakan dalam pengambilan sampel sebagai dasar
penentuan jumlah responden, dan kemudian digunakan metode deskriptif
kualitatif untuk menjabarkan temuan data. Penulis menggunakan jenis
penelitian deskriptif untuk mengetahui kondisi kunjungan Taman Kyai
Langgeng saat ini dan memaparkan bagaimana strategi pemasaran yang
12 digunakan Perusahaan Daerah Obyek Wisata (PDOW) Taman Kyai
Langgeng.
b. Metode Pengumpulan Data
a) Data primer
Data primer membahas tentang strategi Perusahaan Daerah Obyek
Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng. Data primer tersebut sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antaran dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh infomasi dari seorang lainnya dengan
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan
tujuan
tertentu
(Mulayana, 2003:180). Wawancara akan dilakukan kepada Direktur
Perusahaan Daerah Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng (PLT. Edi
Susanto, Bk. Tex), Kepala Bidang Pemasaran (Djuga Prajitna) dan
Kepala Bagian Administrasi Umum (Sri Budiyati). Pertanyaan berisi
tentang gambaran umum Taman Kyai Langgeng, kondisi kunjungan
wisatawan dan strategi yang digunakan Taman Kyai Langgeng.
2. Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap objek yang berhubungan dengan
penelitian. Data observasi dapat di dapatkan dari hasil pengamatan
13 langsung ke obyek wisata Taman Kyai Langgeng. Observasi yang
dilakukan meliputi pengamatan daya tarik wisata yang ada di Taman
Kyai Langgeng.
3. Sampel dan Kuisioner
Penarikan contoh sampel dengan pembagian angket atau kuisioner yaitu
dengan cara penghitungan menggunakan formula yang dikembangkan
oleh Slovin via Kusmayadi dan Sugiarto (2000:74) sebagai berikut :
N
n
=
1 + N (e)2
n = ukuran sampel yang akan dibutuhkan
N = ukuran populasinya
e =margin eror yang diperkenankan ( 5% - 10% )
Ukuran populasi diambil dari annual report Perusahaan Daerah Obyek
Wisata Taman Kyai Langgeng pada tahun 2013, yaitu wisatawan yang
berkunjung sebanyak 667.919. Margin eror yang digunakan dalam
penelitian ini ialah 10%.
667.919
1
1
667.919
667.919
667.919 0,1
14 1
667.919
667.919 0,01
667.919
1 6.679,19
667.919
6.680,19
99,98
100
Jadi sebanyak 100 kuisioner yang nantinya akan di bagikan kepada
wisatawan yang berkunjung di Taman Kyai Langgeng. Pembagian
sampel ini menggunakan teknik incidental sampling, yaitu penentuan
sampel berasarkan kebetulan atau acak kepada siapa saja wisatawan
yang dijumpai oleh penulis. Kuisioner digunakan untuk meneliti
segmentasi pasar berupa segmentasi geografis, demografis, psikografis
dan tingkah laku yang disebarkan pada tanggal 4-6 Juni 2014.
b) Data sekunder
Data sekunder adalah semua data diluar data primer yang memiliki
kaitan dan dapat mendukung dan melengkapi data primer tersebut. Data
sekunder tersebut antara lain adalah arsip-arsip, surat, brosur dan
laporan tertulis yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Peneliti menggunakan analisis data model Miles dan Huberman (via Iskandar,
2008: 222) yaitu:
15 a. Proses pengumpulan data penelitian dengan menggunakan teknik
wawancara, observasi, kuisioner dan dokumentasi.
b.
Display atau penyajian data yang telah diperoleh disusun secara sistematis
ke dalam sejumlah daftar kategori sehingga data yang diperoleh dapat
menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti seperti penyajian data
untuk megetahui segmentasi pasar.
c. Pengambilan kesimpulan atau diverifikasi dilakukan setelah data diuji
kebenarannya kemudian dibuat dalam model deskriptif sebagai laporan
penelitian.
1.9 Sistematika penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Dalan BAB I, penulis menjelaskan tentang latar belakang peneliti memilih
strategi pemasaran daya tarik wisata Taman Kyai Langgeng dan kondisi
kunjungan wisatawan sebagai bahan peneliti. Tinjauan pustaka memuat uraian
sistematis uraian sebelumnya untuk melihat keaslian penelitian ini. Landasan
teori berguna sebagai acuan dalam menjawab dari rumusan masalah dan
metodologi penelitian menjabarkan kerangka kerja yang bersistem dalam
pelaksanaan penelitian guna mencapai tujuan yang ditentukan.
16 BAB II GAMBARAN UMUM
Dalam BAB II, penulis menjelaskan profil Kota Magelang dan gambaran umum
Taman Kyai Langgeng, potensi dan daya tarik, sarana dan prasarana pendukung
yang ditawarkan Taman Kyai Langgeng serta visi, misi dan tujuannya.
BAB III PEMASARAN TAMAN KYAI LANGGENG
Dalam BAB III, penulis memulai membahas permasalahan yang telah
dirumuskan yaitu kondisi kunjungan wisatawan Taman Kyai Langgeng saat ini
dan strategi pemasaran daya tarik wissata Taman Kyai Langgeng dalam upaya
meningkatkan kunjungan wisatawan.
BAB IV PENUTUP
Dalam BAB IV, penulis menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dan memberikan saran atas hasil penelitian tersebut.
Download