pengaruh lingkungan keluarga dan efikasi diri

advertisement
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
ISSN: 2302 - 2663
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI
TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Siti Nur Aini
[email protected]
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
Dedi Purwana
[email protected]
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
Ari Saptono
[email protected]
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of family environment and Self
Efficacy against Entrepreneurship Motivation At the Faculty of Economics,
University of Jakarta. Research carried out for 3 months starting from the month
of April 2015 to June 2015 at Faculty of Economics, University of Jakarta. The
method used in this research is the method ext post facto correlational
approach. The research data obtained by questionnaires distributed to 74
students of the study. In this study, researchers took 20% of the population so
that the sample obtained by 20% x 372 = 74 people. Data analysis technique
used is Path Analysis. Where the family environment directly affect
entrepreneurship motivation, self-efficacy directly influence entrepreneurship
motivation, and family environment directly affect self-efficacy. The results
showed that the magnitude of the direct influence of family environment on
entrepreneurship motivation amounted to 0.581. The amount of direct influence
on the motivation of entrepreneurial self-efficacy is equal to 0.538, and the
magnitude of the direct influence of family environment on self-efficacy is equal
to 0.380. With the model fit test the hypothesis that the model obtained in
accordance with empirical models with the same value of which states that the
model can be as they arrive.
Keyword: Motivation Entrepreneurship, Environmental Family, Self Efficacy,
Path Analysis
http://ojs.jpeb.net
22
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Adapun,
PENDAHULUAN
Wirausaha mempunyai peran
penting
dalam
memajukan
per-
TPT
SMA
Sekolah Menengah Kejuruan turun
dari
wirausaha ialah dapat mengurangi
Peningkatan yang
urangi tingkat kemiskinan. Inilah
yang Indonesia butuhkan saat ini
yaitu wirausaha. Tetapi wirausaha di
Indonesia
masih
dinilai
rendah
dari
25,98% menjadi 24,86%. Dan TPT
ekonomian Negara. Manfaat adanya
angka pengangguran dan meng-
turun
16,98%
menjadi
pengangguran
terdidik
15,39%.
terjadi
pada
seperti
pada
kalangan
universitas
dan
diploma yang cukup besar karena
menjadi
sarjana
ternyata
bukan
jaminan bisa langsung memperoleh
pekerjaan yang diinginkan.
karena banyaknya pengangguran.
Kurangnya lapangan peker-
Berdasarkan Badan Pusat Statistik
jaan
(BPS)
Pengangguran
pemerintah
di
guran bertambah. Solusi terbaik
Tingkat
Terbuka
(TPT)
disumbang
oleh
Indonesia
tenaga
terdidik
untuk
yang
disediakan
dari
membuat pengang-
mengurangi
pengangguran
yaitu para sarjana-sarjana lulusan
ialah
universitas
wirausaha di kalangan para sarjana
maupun
diploma
di
mengembangkan
jiwa
muda. Karena sarjana muda adalah
Indonesia.
Berdasarkan
Pusat
data
Statistik
Pengangguran
Badan
Tingkat
Terbuka
(TPT)
penerus bangsa
serta
yang harus ikut
memajukan
Indonesia.
Namun
Diploma I/II/III naik dari 2,50%
jumlah
wirausaha
menjadi
masih
kalah
2,67%,
dan
TPT
perekonomian
kenyataanya
di
Indonesia
dibandingkanegara
Universitas naik dari 5,86 menjad
tetangga
6,83%. Berbeda dengan pendidikan
Singapura. “Jumlah pengusaha atau
tinggi,
pendidikan
wirausaha di Indonesia jauh lebih
rendah tercatat menurun. Misalnya,
sedikit, dibandingkan negara lain di
TPT SD ke bawah turun menjadi
Asia
16,97% dari 18,8%. TPT Sekolah
Singapura,
Menengah Pertama (SMP) turun
sudah mencapai 7% (dari jumlah
dari
penduduk), Malaysia 5%, Thailand
TPT
menurut
22,80%
http://ojs.jpeb.net
menjadi
21,63%.
seperti
Tenggara
Malaysia
(ASEAN).
jumlah
dan
Di
pengusaha
23
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
3%, sedangkan di Indonesia yang
menjadi para penyedia lapangan
jumlah penduduknya besar hanya
pekerjaan, seperti memilih untuk
1,65%, saat ini ada 4 juta pelaku
berwirausaha
UKM yang ada di seluruh Indonesia
pengangguran. Kurangnya wirau-
(Wiji Nurhayat, 2015). Selain itu
saha di Indonesia karena tidak
hingga tahun 2015 hanya tercatat 4
adanya motivasi berwirausaha pada
juta
diri sarjana-sarjana di Indonesia
pelaku
UKM di
Indonesia.
untuk
mengurangi
Jumlah pelaku UKM di Indonesia
untuk
dinilai
sebanding
sebagai tujuan karir. Banyak yang
dengan laju pertumbuhan penduduk
beminat untuk berwirausaha tetapi
berdasarkan Badan Pusat Statistik
motivasi
(BPS)
lingkungan sekitar tidak mendukung
masih
tidak
jumlah
penduduk
di
memilih
dari
dalam
252 juta jiwa dan diprediksikan
sehingga tidak bisa sukses dalam
tahun 2015 naik. “Indonesia masuk
berwirausaha.
dengan
iklim
Motivasi
yang
dan
maka
negara
jarang
diri
Indonesia hingga tahun 2014 sekitar
kategori
tak
berwirausaha
untuk
gagal
memulai
wirausaha paling rendah di dunia
berwirausaha di kalangan maha-
berdasarkan The Ernest and Young
siswa sangat rendah karena tidak
G20 Entrepreneurship Barometer
ada
2014,”
mahasiswa memilih karir sebagai
tutur
Nur
Aini
(2015).
Angkatan kerja di Indonesia masih
sangat tergantung kepada lapangan
pekerjaan belum bisa membuka
lapangan
sehingga
pekerjaan
angkatan
sebanding
sendiri
kerja
dengan
tidak
lapangan
dorongan
kuat
untuk
wirausaha lagipula pola pikir pada
mahasiswa
masih
setelah
tertuju
untuk
lulus
yang
bekerja
di
perusahaan-perusahaan dan rendahnya keyakinan pada diri sendiri
untuk memulai bisnis. Pemerintah
pekerjaan yang disediakan.
Sarjana di Indonesia masih
mengupayakan
para
wirausaha
pada
muda
penyedia lapangan pekerjaan seperi
untuk
perusahaan besar. Seharusnya pola
wirausaha
pikir
mengurangi tingkat pengangguran.
sangat
ketergantungan
sarjana
Indonesia
http://ojs.jpeb.net
diubah
dari kalangan mahasiswa
memilik
karier
dengan
sebagai
tujuan
24
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Rendahnya motivasi berwirausaha
Berdasarkan
data
juga terlihat pada diri mahasiswa
mahasiswa
Fakultas ekonomi di Universitas
motivasi sehingga berminat untuk
Negeri
mengikuti
Jakarta,
walaupun
yang
diatas
mempunyai
perlombaan
lulusannya di arahkan ke tenaga
sahaan
pendidik tetapi harus mempunyai
sebesar
dasar berwirausaha juga. Menurut
mengkikuti
Pembantu Rektor III UNJ “Total
fakultas-fakultas, itu berarti hanya
mahasiswa UNJ ada 26.000, jika
sedikit yang mempunyai motivasi
mereka
dan
didorong
berwirausaha
dampaknya
akan
luar
membangun
perekonomian
di
tahun
kewirau-
48
2014
orang
PMW
berniat
hanya
total
dari
yang
berbagai
untuk
mencoba
biasa
berwirausaha padahal hadiah dari
Indo-
perlombaan
tersebut
nesia” Berdasarkan data yang di
diberikannya
dapatkan
jumlah
Universitas Negeri Jakarta untuk
mahasiswa yang mengikut Program
membuka usahanya tetapi masih
kewirausahaan mahasiswa (PMW)
saja
dinilai masih rendah.
untuk mencoba membuka usaha.
oleh
peneliti
modal
adalah
mahasiswa
dari
tidak
pihak
berminat
Berdasarkan data program
Tabel 1.
Jumlah Peserta Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) Universitas Negeri
Jakarta Tahun 2014
Angkatan
2014
Fakultas
Jumlah
Kelompok
Peserta
mahasiswa wirausaha di tahun 2014
pada fakultas ekonomi hanya diikuti
8 kelompok tidak sebanding dengan
jumlah
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi. Dari 8 kelompok terdiri
FE
8
FT
11
FBS
8
FIK
1
jemen
FMIPA
14
Padahal fakultas ekonomi sudah
FIS
Total Jumlah
6
48
memberikan
Sumber data: Program kewirausahaan UNJ
dari
2
dari
Ekonomi
dan
Ad-
ministrasi, 4 kelompok dari mana-
untuk
dan
2
dari
Akuntansi.
berbagai
menumbuhkan
program
jiwa
kewirausahaan dalam mahasiswa-
http://ojs.jpeb.net
25
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
nya
misalkan
ada
mata
kuliah
sendiri.
Rendahnya
mahasiswa
pendidikan kewirausahaan dan ada
yang terdorong mengikuti lomba
program econodot yaitu program
PMW berimbas pada jumlah alumni
berjualan
Fakultas
Ekonomi
tahun
2012
mahasiswa. Tetapi kenyataannya
sampai
dengan
2014
yang
mahasiswa fakultas ekonomi masih
berwirausaha
kurang
dibandingkan yang bekerja sebagai
yang
dilakukan
termotivasi
dan
para
berniat
mengikuti PMW.
hanya
sedikit
karyawan di suatu perusahaan, guru
Jumlah wirausaha dikalangan
maupun
pengangguran.
Padahal
mahasiswa dinilai masih rendah,
yang dibutukan Indonesia saat ini
terlihat dari table I.2 mahasiswa
adalah
yang
membuka
mengikuti
hasiswa
di
program
fakultas
Rendahnya
motivasi
kema-
ekonomi.
dalam
diri
seserang
yang
usahanya
bisa
sendiri
sehingga mengurangi pengangguran
dan
menambah
mahasiswa untuk terjun ke dalam
pekerjaan
usaha bisnis, Sehingga berimbas
bergantung
pada alumni yang lebih banyak
perusahaan yang nantinya menga-
untuk
lami kebangkrutan.
menjadi
dibandingkan
karyawan
membuka
di
lapangan
Indonesia
pada
bukan
perusahaan–
usaha
Tabel 2.
Jumlah Alumni Fakultas Ekonomi yang Berwirausaha
Jumlah
Tahun
Tidak Menjadi Wirausaha
Wirausaha
Lulusan
Karyawan
Guru
Pengangguran
2012
286
3
248
25
10
2013
317
3
286
18
10
2014
324
2
284
28
10
8
818
71
30
Jumlah
Sumber: Career Development Center (CDC FE UNJ)
Table
I.3
menje-
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
laskan, pada tahun 2012 sampai
semakin meningkat tetapi jumlah
2014 jumlah lulusan dari Fakultas
alumni
http://ojs.jpeb.net
diatas
fakultas
ekonomi
yang
26
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
berwirausaha masih dinilah rendah,
membuat mereka setelah lulus
karena di tahun 2012 dari 286
dari bangku perkuliahan belum
mahasiswa yang lulus hanya 3
memiliki
orang diantaranya memilih karier
membuat jumlah pengangguran
sebagai
wirausaha
selebihnya
bertambah.
menjadi
karyawan,
guru
motivasi berwirausaha saat masih
dan
pekerjaan
sehingga
Penting
sebuah
pengangguran. Pada tahun 2014
dibangku
ada peningkatan jumlah mahasiswa
akan menumbuhkan niat untuk
yang lulus dari fakultas ekonomi
berwirausaha ketika lulus dari
yaitu
mahasiswa
bangku perkuliahan. Rendahnya
namun pada tahun ini juga terjadi
motivasi berwirausaha pada diri
penurunan
yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
memilih karier sebagai wirausaha
Menurut Buchari Alma bahwa ada
yaitu hanya ada 2 orang dari 3
3
orang
dapat
seseorang membuka usaha yaitu,
tersebut
personal menyangkut kepribadian
adalah rendahnya tingkat keinginan
seseorang, sociological menyang-
mahasiswa
dari
kut masalah hubungan dengan
bangku perkuliahan untuk memiliki
keluarga, teman, dan environ-
karier sebagai wirausaha karena
mental
motivasi untuk menjadi karyawan
dengan
sangat besar.
Buchari, 2011:9).
sebesear
324
jumlah
tahun
disimpulkan
alumni
2012-2013
dari
data
setelah
lulus
Berdasarkan data di atas,
perkuliahan
faktor
yang
karena
mempengaruhi
menyangkut
hubungan
lingkungan
Kepribadian
(Alma
seseorang
menunjukkan rendahnya alumni
sangat
Fakultas Ekonomi yang memilih
keberhasilan
karier sebagai wirausaha karena
diraihnya.
di dalam diri alumni Fakultas
harus dimiliki seseorang seperti
Ekonomi
efikasi diri dan Locus of control.
motivasi
tidak
yang
berwirausaha.
http://ojs.jpeb.net
mempunyai
kuat
Hal
ini
menentukan
yang
Kepribadian
tingkat
akan
yang
untuk
Efikasi diri adalah salah satu
akan
kepribadian yang harus dimiliki
27
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
seseorang ketika seseorang ingin
Selain
kepribadian
ling-
merasakan kesuksesan. Seseo-
kungan sekitar pun ikut berperan
rang yang ingin berwirausaha
menjadi
harus mempunyai efikasi diri yang
berwirausaha.
tinggi. Efikasi diri adalah suatu
Buchari hubungan keluarga ma-
keyakinan yang ada dalam diri
suk dalam kategori sociological.
seseorang yang mempengaruhi
Lingkungan
besarnya motivasi. Efikasi diri
anak adalah keluarga dan yang
sangatlah penting untuk sese-
kedua
orang karena suatu keyakinan
masyarakat dan teman. Orang
pada
sangat
tua
depan.
utama
Seseorang yang ingin memulai
dalam
berwirausaha perlu mempunyai
pandangan
keyakinan pada dirinya bahwa
pekerjaan yang diambil anaknya
dirinya mempunyai kompetensi
kelak.
yang baik untuk melakukan usaha
menentukan
sendiri.
seorang
diri
berguna
seseorang
di
masa
Sonny
Sumarsono
pendorong
seseorang
Menurut
terdekat
adalah
yang
Alma
seorang
lingkungan
mempunyai
dari
sebuah
peran
keluarga
menentukan
tentang
Pola
pemilihan
asuh
orang
tumbuh
anak.
suatu
tua
kembang
Setelah
itu
mengemukakan “Sebagai wirau-
masyarakat pun ikut membentuk
saha
kepribadian seseorang walaupun
sangat
mengenal
kelemahan
penting
untuk
kekuatan
dan
secara tidak langsung terlihat.
dirinya”(Sumarsono,
Dorongan keluarga teru-
2010:13). Karena bagi wirausaha
tama dari orang tua sangatlah
menyadari kompetensi yang ada
penting
dalam
jiwa
dirinya
adalah
modal
dalam
menumbuhkan
wirausaha
pada
anak-
utama untuk memulai usahanya
anaknya. Hal ini karena Orang
dan harus mempunyai semangat
tua
yang tinggi untuk tetap bekerja
tentang
membangun
pandangan hidup dan orang tua
usaha
inginkan.
http://ojs.jpeb.net
yang
di-
mengajarkan
pemahaman
wirausaha
menanamkan
sifat
sebagai
kemandiran
28
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
yang melekat dalam diri anak-
lingkungan sekolah, kampus, atau
anaknya sejak kecil. Setiap orang
tempat kerja. Pada lingkungan
tua mempunyai pola asuh yang
kampus seperti di Universitas
berbeda-beda
mendidik
Negeri Jakarta membangun jiwa
dan membimbing anaknya dalam
wirausaha dikalangan mahasiswa
mengarahkan
masa
sudah dilakukan pihak kampus,
depannya, hal ini berpengaruh
terbukti berbagai kebijakan dari
terhadap
kampus
untuk
karier
motivasi
di
seseorang
dilakukan
untuk berwirausaha. Orang tua
berbagai
yang terlalu tidak peduli dengan
program
pilihan karir seorang anaknya
Mahasiswa
membuat
dan
anak
menjadi
sulit
memilih karir yang baik.
pendorong
rancangan
diantaranya
Wirausaha
Gerakan
Program
(PMW)
Kewirausahaan
Naional (GKN) program ini sangat
Setelah itu teman menjadi
faktor
kegiatan
melalui
se-
modal usaha yang dapat diikuti
seorang berwirausaha. Mahasis-
oleh para mahasiswa yang ingin
wa yang ingin berwirausaha tak
membuka usaha.
jarang
dibantu
untuk
bermanfaat untuk mendapatkan
oleh
teman
Berdasarkan survei awal
dengan pencarian modal, tempat
yang
usaha, dll. Teman atau sahabat
observasi dan wawancara pada
menjadi
tanggal 10 januari 2015 dengan
peran
penting
buat
peneliti
lakukan
melalui
seseorang dimana mereka dapat
beberapa
mahasisiwa
berdiskusi tentang ide wirausaha
ekonomi.
Mereka
masalah yang dihadapinya dan
masih
cara-cara mengatasi masalahnya
berwirausaha setelah lulus kuliah
ketika orang tua tidak mempunyai
karena menurut mereka orang tua
peranan penting bagi anaknya.
lebih
tidak
setuju
fakultas
mengatakan
tertarik
untuk
untuk
anaknya
Faktor yang mempenga-
bekerja sebagai Pegawai Negeri
ruhi seseorang untuk memulai
Sipil (PNS) atau karyawan di
usaha adalah environment seperti
perusahaan besar yang gaji atau
http://ojs.jpeb.net
29
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
pendapatannya sudah tetap. Hal
muda
ini
menumbuhkan
menurut
mereka
sangat
agar
mempengaruhi keyakinan mereka
berwirausaha
untuk tetep berwirausaha.
sudah
Universitas Negeri Jakarta
adalah
tinggi
salah
yang
satu
ikut
perguruan
andil
mahasiswa
niat
untuk
ketika
mereka
memahami
penghetahuan
Pada
sektor
dapat
tentang
kewirausahaan.
pendidikan
yang
dalam
relatif kompetitif akan menum-
membangun jiwa muda untuk
buhkan manusia yang mempu-
berwirausaha. Universitas Negeri
nyai motivasi untuk wira-usaha
Jakarta
yang tinggi, sehingga diperlukan
dengan
semboyan
Building Future Leaders yang
adanya
berarti lulusan dari Universitas
bagaimana mengembangkan dan
Negeri Jakarta diharapkan dapat
mendorong lahirnya wirausaha-
ikut membangun perekonomian di
wirausaha muda yang potensial,
Indonesia dengan cara semua
menjadi
lulusan
mengembangkan diri sendiri dan
Universitas
Negeri
Jakarta dapat membuka lapangan
kerja
yang
mengurangi
nantinya
akan
pengangguran
di
Indonesia.
pemahaman
manusia
tentang
yang
bisa
mengembangkan sekitarnya.
Membangun motivasi pada
diri mahasiswa sangatlah penting
karena akan membentuk kecen-
Pihak Universitas Negeri
derungan niat membuka usaha-
Jakarta khususnya pada Fakultas
usaha baru. Pada kenyataanya
Ekonomi jurusan ekonomi dan
wirausaha
administrasi tidak hanya dapat
seseorang yang memiliki keahlian
menghasilkan
tenaga
pendidik
khusus tetapi seseorang yang
tetapi
berperan
untuk
harus memiliki kemauan yang
membangun jiwa wirausaha pada
kuat untuk memulainya dan tidak
mahasiswanya dengan memberi-
pantang
kan pendidikan kewirausahaan
membutuhkan orang yang berjiwa
yang dibutuhkan para wirausaha
wirausaha tersebut.
ikut
http://ojs.jpeb.net
bukan
menyerah,
hanya
Indonesia
30
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Berbagai
gejala
diatas
yaitu lingkungan keluarga, efikasi
memiliki usaha menjadi memiliki
usaha” (Irham Fahmi,2013:12).
diri, dan lingkungan kampus dan
teman
yang
Pada
negara-negara
maju
mempengaruhi
budaya keinginan atau kemauan
berwirausaha
seseorang menjadi bos lebih besar
pada diri mahasiswa Fakultas
dibandingkan untuk bekerja pada
Ekonomi
suatu perusahaan yang milik orang
tingkat
motivasi
Universitas
Negeri
Jakarta. Dari semua faktor yang
lain.
sudah dijelaskan, peneliti tertarik
berwirausaha sudah tertanam di
untuk
masyarakat yang tinggal di negara-
meneliti
berwirausaha
motivasi
pada
diri
Itu
berarti
motivasi
negara maju. Secara
untuk
estimologi
mahasiswa Fakultas Ekonomi di
kata motivasi berasal dari bahasa
Universitas Negeri Jakarta.
latin yaitu kata“movere” yang berarti
“menggerakkan
atau
to
move”
KAJIAN TEORI
(Winardi, 2008:1). Istilah motivasi
Motivasi Berwirausaha
menurut Hamzah B Uno (2013:12)
Pada seseorang yang ingin
berwirausaha
diperlukan
berasal dari kata motif yang dapat
adanya
diartikan sebagai kekuatan yang
suatu motivasi yang tinggi pada
terdapat dalam diri individu yang
dirinya
menyebabkan
yang
berguna
sebagai
pendorong seseorang berwirausaha
individu
tersebut
bertindak atau berbuat.
dan menjadi suatu alasan dasar
Menurut
Danang
(2013:1)
seseorang memilih karir sebagai
motivasi adalah sebagai keadaan
wirausaha. Menurut Irham Fahmi
yang mendorong keinginan individu
“untuk
untuk melakukan kegiatan-kegiatan
menjadi
seseorang
wirausahawan memang membutuh-
tertentu
kan motivasi tinggi, dengan motivasi
nginannya dan motivasi yang ada
yang tinggi tersebut seseorang bisa
pada
mengubah
kekuatan yang akan mewujudkan
hidupnya
dari
tidak
suatu
http://ojs.jpeb.net
untuk
mencapai
seseorang
perilaku
dalam
kei-
merupakan
mencapai
31
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
tujuan kepuasan dirinya pada tipe
takan “Motivasi adalah keadaan
kegiatan yang spesifik, dan arah
dalam diri
tersebut positif dengan mengarah
dorong
mendekati
melakukan aktivitas-aktivitas terten-
objek
yang
menjadi
tujuan”.
beberapa
ini
motivasi
yang
individu
tersebut
untuk
tu guna mencapai tujuan yang
Dari
diatas
seseorang yang men-
pengertian
dimaksudkan
bahwa,
adalah suatu dorongan
ada
pada
diri
seseorang
diinginkan”.
Yudrik
Sedangkan
menurut
(2011:16)
motivasi
Jahja
merupakan
individu
keadaan
atau
dalam
organisme
diri
yang
berupa sebuah keinginan yang ingin
mendorong perilaku ke arah tujuan
ditunjukkan dengan tingkah lakunya
yang bersifat internal dan eksternal,
untuk mencapai suatu tujuan yang
adapun
diinginkannya.
menjalani
eksternal terkait dengan pengaruh
kehidupan seseorang tidak lepas
atau eksistensi orang lain di luar
dari adanya motivasi. Sementara
individu, misalnya pengaruh orang
motivasi,
tua, guru dan teman yang dapat
Dalam
menurut
Malone
yang
motivasi
yang
sifatnya
dikutip oleh Uno Hamzah mem-
mendorong
bedakan dua bentuk motivasi yang
berbuat
meliputi
dan
motivasi yang sifatnya internal yaitu
Motivasi
motivasi yang tumbuh dari dalam
motivasi
motivasi
instrinsik
instrinsik
ekstrinsik.
adalah
timbul
motivasi
tidak
rangsangan
memang
luar
ada
karena
dalam
diri
sesuatu
untuk
sedangkan
diri.
memerlukan
dari
telah
yang
seseorang
Berdasarkan definisi motivasi
diatas
dapat
diartikan
bahwa
motivasi adalah kekuatan yang ada
individu sendiri, yaitu sesuai dengan
pada
kebutuhan,
mendorong seseorang melakukan
ekstrinsik
sedangkan
timbul
motivasi
karena
ada
rangsangan dari luar.
Suryabrata
suatu
tindakan
suatu
tujuan
seseorang
untuk
yang
yang
mencapai
diinginkan.
oleh
Motivasi seseorang timbul dari dua
Eveline Siregar (2011:49) menga-
arahan, yaitu dari dalam diri sendiri
http://ojs.jpeb.net
dikutip
diri
32
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
ISSN: 2302 - 2663
berupa kebutuhan dan dari luar diri
itulah
Kebutuhan
seperti lingkungan sekitar. Menurut
mendesak
David MC Clelland yang dikutip dari
melakukan
Robbins
perilaku
(2003:216)
“ada
tiga
yang
seseorang
suatu
untuk
tindakan
atau
terjadi
suatu
sehingga
macam kebutuhan yang membantu
motivasi atau semangat dari dalam
menjelaskan motivasi seseorang,
diri seseorang untuk meraih apa
ketiga kebutuhan tersebut adalah:
yang
(1)
“entrepreuner”
Need
for
Achievement:
dibutuhkannya.
atau
Kata
“wirausaha”
Merupakan dorongan untuk meng-
dalam bahasa Indonesia merupakan
ungguli,
gabungan dari wira (gagah, berani,
berprestasi
seperangkat
kebutuhan seseorang untuk menjadi
perkasa)
sukses dan berhasil; (2) Need for
sehingga istilah entrepreneur dapat
Power: Kebutuhan untuk membuat
diartikan sebagai orang yang berani
orang lain berperilaku dalam suatu
atau perkasa dalam usaha/ bisnis.
cara yang orang-orang itu (tanpa
Kemudian menurut Geofferey G.
dipaksa) akan berperilaku demikian,
Meredith
dan
ciri-ciri
(3)
Need
for
Affilation:
dan
usaha
(2000:67)
dan
(bisnis)
menjelaskan
sifat-sifat
yang
Merupakan kebutuhan seseorang
memberikan cerminan sebuat profil
untuk
dari
bersahabat,
menjalain
hubungan antar pribadi yang baik
wirausaha
adalah
sebagai
berikut:
dan akrab.
Ciri –ciri
Percaya diri
Watak
 Optimisme
 Kepribadian yang mantap
Berorientasi tugas dan  Kebutuhan akan prestasi
hasil
 Berorientasi laba atau hasil
 Ketekunan dan ketabahan
 Tekad dan kerja keras
 Penuh inisiatif
Pengambil risiko
 Kemampuan mengambil risiko
 Sukapada tantangan
Kepemimpinan
http://ojs.jpeb.net
 Kemampuan sebagai pemimpin
 Dapat bergaul dengan orang lain
 Menanggapi kritik dan saran
33
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Ciri –ciri
Keorisinilan




Berorientasi ke masa
depan
Dapat
diartikan
Watak
Inovatif
Kreatif
Fleksibel
Serba bisa, menghetahui banyak hal
 Pandangan kedepan
 Perspetif
wirausaha
berbeda dari yang lain atau mampu
adalah seseorang yang mempunyai
menciptakan sesuatu yang berbeda
keberanian yang mampu berinovasi
dengan
sendiri dan melihat suatu peluang
sebelumnya.
untuk melakukan sesuatu yang baru
Thomas W. Zimmere yang dikutip
dengan
yang
oleh Irham, “wirausahawan adalah
tujuannya mencari laba. Seorang
orang yang menciptakan bisnis baru
wirausaha
dengan
mendirikan
usaha
harus
mempunyai
yang
sudah
Wirausaha
mengambil
ada
menurut
risiko
kepercayaan diri yang tinggi, dapat
ketidakpastian
menyelesaikan tugas dengan baik,
keuntungan
jiwa kepemimpinan yang kuat dan
dengan
cara
mengidentifikasi
semangat
peluang
dan
menggabungkan
yang
tinggi
untuk
demi
dan
dan
mencapai
pertumbuhan
memulai usahanya seperti yang
sumber daya yang diperlukan untuk
diinginkannya.
mendirikannya
Wirausaha menurut Drucker
kemampuan
untuk
Fahmi,
2013:2).
yang dikutip oleh Suryana (2006:2)
adalah
(Irham
Berdasarkan
tentang
pengertian
wirausaha
menciptakan sesuatu yang baru dan
disimpulkan
berbeda melalui pemikiran kreatif
seseorang
dan
demi
kemampuan untuk melihat suatu
peluang untuk menciptakan usaha
tindakan
inovatif
tercapainya
peluang
banyak.
Sedangkan
Menurut
Kasmir
bisnis
menyalurkan
memiliki
inovatif.
untuk
menciptakan sesuatu yang baru,
http://ojs.jpeb.net
yang
yang
wirausaha adalah seseorang yang
kemampuan
wirausaha
dapat
mempunyai
baru
ide
memiliki
dengan
kreatifnya
Seseorang
ide
adalah
kreatif
dan
yang
harus
34
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
dikembangkan. Wirausaha menurut
mencapai sesuatu pada percobaan,
Harris yang dikutip oleh suryana
pada
“wirausaha
yang
sukses
pada
mungkin pada wewenang mencari
umumnya
adalah
mereka
yang
jalan keluar yang lain, dan (3)
penyempurnaan,
memiliki kompetensi, yaitu yang
Pendekatan
seorang
memiliki
entrepreneur
adalah
ilmu
penghetahuan,
pebisnis,
seseorang
keterampilan dan kualitas individual
pebisnis
yang meliputi sikap, motivasi, nilai-
ancaman, pesaing yang agresif,
nilai pribadi, serta tingkah laku yang
sebaliknya
diperlukan
sesame
entrepreuner
mungkin
sebagai
sekutu/mitra,
sebuah
untuk
melaksanakan
pekerjaan/kegiatan”.
Selanjutnya pendapat
dari
sumber
yang
atau
muncul
pada
sebagai
pebisnis
penawaran,
lain
seseorang
Hisrich, et.al dalam buku Leonardus
pelanggan, atau seseorang yang
menyatakan bahwa terdapat tiga
menciptakan kekayaan bagi orang
pendekatan wirausaha, diantaranya:
lain, juga menemukan jalan yang
(1)
lebih
Pendekatan
ekonom,
baik
untuk
memanfaatkan
entrepreneur adalah orang yang
sumber-sumber daya, mengurangi
membawa sumber-sumber tenaga,
pemborosan
material,
ke
lapangan pekerjaan baru bagi orang
dalam kombinasi yang membuat
lain yang dengan senang hati untuk
nilainya lebih tinggi dibandingkan
menjalankannya.
sebelumnya, dan juga seseorang
Pengertian
dan
asset-set
lain
dan
menghasilkan
di
dapat
yang memperkenalkan perubahan,
dimaksudkan
inovasi/pembaruan,
suatu
adalah seseorang yang memiliki
order/tatanan atau tata dunia baru;
motivasi yang tinggi disertai dengan
(2)
kemampuan
dan
Pendekatan
entrepreneur
wirausaha
berinovasi
yang
betul-betul
menghasilkan suatu produk yang
seseorang yang digerakkan secara
akan di jual dengan harapan akan
khas
mendapatkan keuntungan.
oleh
adalah
psikolog,
bahwa
atas
kekuatan
tertentu
kegiatan utuk menghasilkan atau
http://ojs.jpeb.net
saha
yang
sukses
Wirauharuslah
35
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
memiliki
motivasi
yang
tinggi
ada kendala yang sering dihadapi
karena motivasi adalah dasar dari
para wirausahawan, wirausahawan
semua sikap yang akan diambil oleh
yang sukses dan
wirausaha itu sendiri. Motivasi untuk
pekerjaannya
terus berkembang dan memajukan
Motivasi yang tinggi untuk
usahanya harus dimiliki oleh setiap
pantang
usahawan
yang
ingin
sukses.
gagal.
Motivasi
berwirausaha
harus
berhasil
yang
dalam
memiliki
tidak
menyerah
Menurut
walau
Suryana
ada
beberapa ciri wirausahawan
yang
ditanamkan sejak dini, karena untuk
dikatakan
menjadi wirausaha yang sukses
sebagai berikut: (1) Memiliki Motif
perlu semangat dan optimis yang
berprestasi
tinggi untuk memulai suatuusaha.
wirausaha selalu berprinsip bahwa
Menurut Sudaryono (2011:
apa
sukses
yang
dan
Tinggi:
berhasil,
Seorang
dilakukan
merupakan
44), semangat kewirausahaan yang
usaha optimal untuk menghasilkan
perlu
nilai
di
masyarakatkan
dibudidayakan
pengusaha
baik
dan
oleh
para
dan
para
pemimpin
maksimal;
(2)
Memiliki
persepktif ke depan: Setiap saat
mencapai
target,
sasaran,
atau
antara lain adalah: (1) Kemampuan
impian, maka segeralah membuat
kuat untuk berkarya (utamanya di
impian-impian
bidang ekonomi) dengan semangat
memacu serta memberi semangat
mandiri;
membuat
dan antuisme kepada kita untuk
keputusan yang tepat dan berani
mencapainya; (3) Memiliki kreatifitas
mengambil risiko; (3) Kreatif dan
tinggi: Seorang wirausaha umumnya
inovatif;
dan
memiliki daya kreasi dan inovasi
dengan
yang lebih; (4) Memiliki sifat inovasi
semangat kebersamaan dan etika
tinggi: Seorang wirausaha harus
bisnis yang sehat.
segera
produktif;
(2)
(4)
Mampu
Tekun,
(5)
teliti,
Berkarya
Berwirausaha tidak selama-
baru
yang
menerjemahkan
dapat
mimpi-
mimpinya menjadi inovasi untuk
nya memberikan hasil yang sesuai
mengembangkan
apa yang kita inginkan, terkadang
Memiliki tanggung jawab: Ide dan
http://ojs.jpeb.net
bisnisnya;
(5)
36
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
perilaku seseorang wirausaha tidak
disintesiskan bahwa Motivasi untuk
terlepas
berwirausaha
dari
tuntutan
tanggung
dapat
diukur
dari
jawab, dan (6) Memiliki keberanian
motivasi ekstrinsik dan Instrinsik.
menghadapi
Motivasi
risiko:
Seorang
ekstrinsik
terdiri
dari
wirausaha harus berani menghadapi
beberapa indikator yaitu. Keinginan
risiko. Semakin besar risiko yang
untuk
dihadapinya, semakin besar pula
yang lebih tinggi, keinginan untuk
kesempatan
memilih
untuk
meraih
keuntungan.
mendapatkan
karier
memuaskan,
Seseorang
membutuhkan
menjadi
pendapatan
yang
lebih
keinginan
untuk
pribadi
yang mandiri,
sebuah motivasi untuk meraih cita-
keinginan
citanya.
prestise dengan menjadi pemilik
Ketika
seseorang
ingin
untuk
terjun ke dunia usaha dibutuhkan
usaha
motivasi yang tinggi karena untuk
menjalankan idea tau konsep baru,
menjadi wirausaha yang sukses
dan Motivasi instrinsik terdiri dari
tidak
indikator
mudah
rintangan
karena
yang
akan
banyak
dilaluinya.
Peran dari sebuah motivasi adalah
sebagai
pendorong
dorongan
perekonomian
untuk
membantu
masyarakat,
doro-
ngan membuka lapangan pekerjaan.
Lingkungan Keluarga
Membentuk seseorang yang
wirausaha dan mampu
melakukan
keinginan
sebelum
melakukan tindakan.
berjiwa
sendiri,
mendapatkan
tindakan
wirausaha
Manusia hidup tidak terlepas
dari sebuah lingkungan. Saat anak
dilahirkan
tumbuh
kembang
maka yang harus tertanam dahulu
seorang anak ada pada lingkungan
adalah
sebuah
keluarga, itulah lingkungan pertama
dasar
dari
seseorang
motivasi
sebuah
berawal
tindakan
pendidikan
pertama
dirasakan
yang
dan
motivasi yang disertai tujuan yang
anak.
Maka
ingin
Berdasarkan
berwirausaha membutuhkan kepri-
interprestasi dari teori diatas dapat
badian yang kuat untuk memajukan
http://ojs.jpeb.net
sebuah
atau
dikenal
dicapainya.
dari
karena
manusia
seorang
yang
37
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
hidupnya dengan dipengaruhi oleh
tersebut
pendidikan.
Sedangkan jika seseorang anak
Pendidikan
dasar
yang
berada
akan
pada
menjadi
baik.
lingkungan
yang
dirasakan seseorang adalah dari
kurang baik seperti pendidikan,
lingkungan
Karena
perhatian orang tuanya, maka anak
lingkungan tidak dapat dipisahkan
tersebut biasanya akan menjadi
dari kehidupan manusia sejak lahir
orang yang kurang baik pula.
hingga
keluarga.
mati.
Wasty
Berdasarkan uraian peng-
pendidikan
ertian diatas dapat disimpulkan
manusia wirausaha mengikuti asas
lingkungan terbagi menjadi dua
pendidikan seumur hidup, yang
yaitu lingkungan fisik dan sosial
berlangsung
dan
dimana kedua lingkungan tersebut
dimana saja. Oleh karena itu, maka
dapat mempengaruhi perkembang-
pendidikan
wirausaha
an individu dengan berinteraksi.
dimulai sejak manusia masih mulai
Lingkungan dapat mempengaruhi
hidup dan berkelanjutan yaitu di
tingkah
lingkungan
rangsangan
Soemanto
Menurut
“Strategi
kapan
saja
manusia
keluarga”
(Wasty
Soemanto, 2002:95).
dan
Selanjutnya, Alisuf menjelaskan
lingkungan
dapat
diartikan
laku
dan
pada
pertumbuhan
perkembangan
secara
individu.
memberikan
memberi
seseorang
Lingkungan
pengaruh
dalam
dengan segala sesuatu yang ada di
kehidupan seseorang menentukan
dalam dan di luar diri individu yang
masa
bersifat
merupakan semua informasi yang
mempengaruhi
sikap
tingkah laku atau perkembang-
diterima
annya.
indera
salah
Lingkungan
satu
merupakan
depannya.
manusia
sehingga
Lingkungan
melalui
alat
mempengaruhi
faktor
yang
perkembangannya yang ditunjuk-
kepribadian
seo-
kan dengan sikap dan perilaku
rang anak. Jika seseorang anak
seseorang. Lingkungan mempunyai
diberikan pendidikan secara baik
peranan
mempengaruhi
dalam
lingkungan
http://ojs.jpeb.net
maka
yang
sangat
penting
anak
38
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
dalam
membenuk
kepribadian
seorang anak.
pendidikan yang pertama karena
seseorang anak yang baru lahir
Pendidikan
pertama
yang
mulai
mendapat
pelajaran
diterima seseorang adalah dari
lingkungan
lingkungan
Tumbuh
orang tuanya. Dalam lingkungan
kembang seorang anak di bawah
keluarga segala sikap, tingkah laku
pengawasan
kedua
keluarga.
Lingkungan
orang
tua.
keluarga
adalah
keluarga
dari
orang
berpengaruh
yaitu
dari
tua
sangat
terhadap
perkem-
lingkungan pertama seorang anak
bangan anak. Penjelasan Imam
merasakan. Menurut William J.
Barnadid
Goode
merupakan
keluarga
adalah
satu-
“lingkungan
keluarga
lingkungan
yang
satunya lembaga sosial yang diberi
merasa
tanggungjawab untuk mengubah
kelakuan, pembentukan kepriba-
suatu organisme biologis menjadi
dian, kasih sayang dan bimbingan,
manusia.
kesehatan dan suasana rumah.
Selanjutnya
Hasbullah
sampai pada kesimpulan bahwa
lingkungan
keluarga
lingkungan
merupakan
pendidikan
yang
bertanggungjawab
atas
Sunarto (2002:193) menjelaskan
keluarga
lingkungan
merupakan
pendidikan
yang
pertama, karena dalam keluarga
pertama dan utama bagi anak-anak
inilah
dan
anak
mendapatkan
pertama–tama
didikan
dan
remaja.
Menurut
Desmita
(2011:219) “keluarga merupakan
bimbingan.Orang tua mempunyai
unit
tanggung jawab untuk memberikan
memiliki
pendidikan dasar kepada anak-
menjadi dasar bagi perkembangan
anaknya melalui aturan yang dibuat
psikososial
orang tua.
sosial yang lebih luas. Seseorang
Dapat disimpulkan bahwa
keluarga
menjadi
hal
yang
sosial
yang
peranan
anak
terkecil
yang
penting
dan
dalam
kontek
anak akan dipengaruhi oleh sikap
dan tindakan orang tuanya yang
terpenting
dari
seseorang.
akan
Keluarga
merupakan
lingkungan
Anak tidak hanya membutuhkan
http://ojs.jpeb.net
membentuk pribadi
anak.
39
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
dukungan
materil
tetapi
yang
yaitu lingkungan fisik dan non fisik,
utama adalah pendidikan terbaik
lingkungan
untuk masa depannya. Pendidikan
bimbingan orang tua, kasih sayang,
terbaik dari orang tua dapat terlihat
dukungan
dari pola asuh yang diberikan.
ekonomi,
Berdasarkan
beberapa
pendapat
ahli
yang
membahas
tentang
lingkungan
keluarga,
lingkungan
keluarga
berpengaruh
untuk
kepribadian
sangat
anak.
fisik
orang
dan
meliputi
berupa
tua,
sosial
lingkungan
sumber
belajar
fisik
dan
fasilitas belajar.
Efikasi diri
membentuk
seorang
non
Seseorang
haruslah
mempunyai efikasi diri atau biasa
Singkatnya, kepribadian seorang
yang
anak ditentukan dari kedua orang
keyakinan.
tuanya
sekitar.
seseorang yang ingin terjun ke
Begitupula ketika seorang anak
bisnis atau berwirausaha. Sese-
memilih karir untuk masa depannya
orang yang ingin berwirausaha
dukungan orang tua menentukan
harus mempunyi
pilihan karirnya dan kesuksean
tinggi atau mempunyai keyakinan
dimasa depan. Berdasarkan teori-
atas
teori yang membahas lingkungan
mempunyai
keluargamaka dapat disintesiskan
menjadi
bahwa lingkungan keluarga adalah
berwirausaha.
dan
tempat
lingkungan
seseorang
disebut
dengan
Begitupula
modal
dengan
efikasi
kemampuannya
ide
suatu
kreatif
utama
yang
seperti
yang
dalam
anak
Efikasi diri atau Keyakinan
mendapatkan pendidikan pertama
diri mempunyai peran penting
sejak
dalam setiap individu agar bisa
dilahirkannya
yang
akan
membentuk sikap dan tingkah laku
menjalankan
seseorang hingga dewasa hingga
baik. Keyakinan untuk menjadi
pemilihan
pribadi yang baik dan yakin bisa
Lingkungan
karier
seseorang.
keluarga
kehidupan
yang
diukur
meraih apa yang diinginkannya.
dibedakan menjadi dua macam
Menurut Bandura yang dikutip
http://ojs.jpeb.net
40
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
oleh Nur Ghufron “Efikasi diri
seseorang
adalah
untuk
keyakinan
mengenai
dalam
individu
kemampuan
melakukan
dirinya
tugas
atau
tersebut
termotivasi
melakukan
sesuatu
tindakan.
dikutip
Menurut
Danang
Gist
yang
menjelaskan
tindakan yang diperlukan untuk
“Efikasi diri adalah kepercayaan
mencapai hasil tertentu” (M. Nur
seseorang
Ghufron, 2010:73). Selanjutnya
kemampuannya untuk melakukan
John
(2011:21)
tugas yang spesifik.” Memperkuat
menjelaskan efikasi diri adalah
pendapat Gist, Alwisol sampai
keyakinan
pada kesimpulan bahwa efikasi
W.
Santrock
bahwa
menguasai
seseorang
situasi
memberikan
situasi
positif.
Selanjutnya
Gibson,
James
dan
diri adalah penilaian diri, apakah
yang
dapat melakukan tindakan yang
menurut
baik atau buruk, tepat atau salah,
hal
M
bisa atau tidak bisa mengerjakan
Ivancevich mengatakan “Efikasi
sesuai dengan yang diisyaratkan
diri
bahwa
(Alwisol, 2004:360). Efikasi diri
mengerjakan
adalah kepercayaan diri untuk
adalah
seseorang
dengan
L.
terhadap
John
keyakinan
dapat
cukup
dalam
situasi
tertentu” (Wibowo, 2013:161).
Berdasarkan definisi efika-
melakukan sesatu dengan baik
karena percaya pada kemampuannya yang dinilainya akan
si diri di atas dapat diartikan
berhasil
dalam
segala
bahwa efikasi diri adalah sebuah
kannya.
Efikasi
diri
keyakinan yang ada dalam diri
sebagai awalan sebuah perilaku
seseorang berdasarkan kemam-
seseorang. Seseorang yang yakin
puannya
bahwa dirinya akan berhasil di
untuk
melakukan
sesuatu dengan berhasil. Efikasi
segala
diri
dimiliki
benar-benar
adanya
tujuannya tercapai.
sangatlah
setiap
orang
penting
dengan
efikasi diri atau keyakinan yang
ada pada diri seseorang maka
http://ojs.jpeb.net
tugasnya
Menurut
tinda-
bertindak
maka
berhasil
akan
sampai
Bandura
yang
dikutip oleh Nur Gufron, efikasi diri
41
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
pada tiap individu akan berbeda
melampaui
batas
antara satu individu dengan yang
dirinya;
Strength,
lainnya berdasarkan tiga dimensi,
pada apakah hubungan mengenai
berikut ini adalah tiga dimensi
magnitude
tersebut: (1) Dimensi Magnitude:
Strength dibagi menjadi dua, yaitu
Dimensi
dengan
bertahan
ini
berkaitan
(2)
kemampuan
kuat
dalam
mengacu
atau
lemah.
usahanya
dan
derajat
kesulitan
tugas
ketika
keuletan
dalam
individu
merasa
mampu
untuk
Generality,
mengindikasi
tingkat
digeneralisasi
pada
melakukannya;
Strength:
(2)
Dimensi
dengan
tingkat
keyakinan
Dimensi
ini
berkaitan
kekuatan
atau
dari
harapan
berusaha;
situasi, dan (4) Generality juga
dibagi
menjadi
dua
yaitu
pengharapan
pengharapan terbatas pada bidang
individu mengenai kemampuannya;
perilaku khusus dan pengharapan
(3) Dimensi Generality: Dimensi ini
yang
berkaitan
bidanng perilaku.
dengan
luas
bidang
tingkah laku yang mana individu
merasa
yakin
akan
kemam-
puannya.
menyebar
pada
berbagai
Berdasarkan teori-teori yang
membahas
tentang
efikasi
diri
maka dapat. Disintesiskan bahwa
Sementara menurut Danang
efikasi
diri
adalah
keyakinan
Sunyoto, self efficacy memiliki tiga
individu terhadap kemampuannya
dimensi
dalam
tingkat
yaitu:
(1)
kesulitan
Magnitude,
tugas
yang
untuk
melaksanakan
mencapai
suatu
tujuan
mampu
untuk
dipercaya dapat dicapai seseorang.
individu
Dimensi magnitude dapat dibagi
menghadapi segala tantangan dan
menjadi tiga yaitu pengharapan
mampu
efficacy
besar usaha yang dibutuhkan untuk
pada
tingkat
kesulitan
yakni
tindakan
memprediksi
tugas, analisis pilihan perilaku yang
mencapai
akan
membuka usaha. Efikasi diri adalah
dicoba
(merasa
mampu
tujuan
seberapa
tersebut
melakukannya), serta menghindari
keyakinan
situasi dan perilaku yang dirasakan
kemampuannya dalam melaksana-
http://ojs.jpeb.net
individu
yaitu
terhadap
42
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
kan tindakan untuk mencapai suatu
sudah
berlangsung,
tujuan individu yakni mampu untuk
peneliti
hanya
menghadapi segala tantangan dan
fakta berdasakan pengukuran gejala
mampu
yang
memprediksi
seberapa
telah
sehingga
mengungkapkan
ada.
Penelitian
ini
besar usaha yang dibutuhkan untuk
dilakukan untuk menggali informasi
mencapai
mengenai seberapa besar pengaruh
tujuan
tersebut
yaitu
membuka usaha. Efikasi diri dapat
sosial
diukur
motivasi
pada
Tingkat
Kesulitan
ekonomi
orang
belajar
tua
terhadap
dan
minat
(Magnitude) yang mencerminkan
melanjutkan
mampu
berwirausaha,
tinggi. Populasi dalam penelitian ini
mendirikan
adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Usahanya, setelah itu Keyakinan
Pusaka 1 Jakarta. Analisis data
diri (Strength) terdiri dari Yakin
dalam
dengan keunggulan yang dimiliki,
dengan menggunakan analisis jalur
gigih Menyelesaikan tugas dan
(path analysis).
untuk
Optimis
dalam
pengalaman (Generality) terdiri dari
studi
penelitian
Metode
ke
ini
perguruan
dilakukan
penelitian
yang
menjadikan pengalaman sebagai
digunakan adalah metode ex post
jalan mencapai kesuksesan dan
facto
menyikapi situasi yang berbeda
lasional yang menggunakan data
dengan baik dan berpikir positif.
primer
dengan pendekatan kore-
(variabel
eksogen
dan
variabel endogen). Penelitian ex
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
dilakukan
yang dilakukan setelah kejadian
dengan menggunakan metode ex-
tersebut terjadi. Metode ini dipilih
post
karena
facto
ini
post de facto merupakan penelitian
dengan
pendekatan
sesuai
dengan
tujuan
kausal yang menggunakan data
penelitian yaitu untuk mengetahui
primer
seberapa
(variabel
eksogen
dan
besar
pengaruh
ling-
variabel endogen). Penelitian ex-
kungan keluarga (X1) dan efikasi diri
post facto data yang diperoleh
(X2)
adalah data hasil dari peristiwa yang
dengan motivasi berwirausaha (Y)
http://ojs.jpeb.net
sebagai
variabel
eksogen
43
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
sebagai variabel endogen. Teknik
Hal
pengumpulan data yang digunakan
hubungan yang signifikan positif
dalam penelitian ini menggunakan
antara variabel lingkungan keluarga
instrument
terhadap
berbentuk
tes
dan
tersebut
berarti
motivasi
berwirausaha.
kuisoner (angket) yang memuat
Dan
seperangkat daftar pertanyaan dan
korelasi yang positif antara efikasi
pernyataan
dipersiapkan
diri dengan motivasi berwirausaha.
secara khusus. Kuisoner tersebut
Selanjutnya diketahui nilai koefisien
digunakan untuk mendapatkan data
determinasi adalah di antarakan 0
tentang
dan 1. Nilai koefisien determinasi
yang
variabel
eksogen
dan
angka
terdapat
0,538
variabel endogen yaitu lingkungan
yag
keluarga (X1) dan efikasi diri (X2)
variabel
dan motivasi berwirausaha sebagai
variabel
(Y). Adapun analisis data dalam
semua informasi yang dibutuhkkan.
penelitian
Adapun
ini
dilakukan
dengan
besar
menunjukkan
berarti
kemampuan
X1
dalam
menjelaskan
X2
memberikan
nilai
Rsquare
hampir
variabel
menggunakan analisis jalur (path
Lingkungan
analysis). Analisis jalur merupakan
sebesar 0,145. Hal ini berarti 14,5%
metode
artinya
yang
digunakan
pada
keluarga
lingkungan
penelitian ini, metode tersebut dapat
memberikan
menentukan
efikasi
besarnya
pengaruh
diri
adalah
keluarga
kontribusi
terhadap
sebesar
sisanya
14,5%
suatu variabel terhadap variabel
sedangkan
dipengaruhi
lainnya, baik pengaruh langsung
oleh factor lain. variabel efikasi diri
maupun pengaruh tidak langsung.
(X2) dapat dijelaskan oleh variabel
lingkungan keluarga (X1). Sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
sisanya (error) dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil uji korelasi
variabel lain yang merupakan faktor-
didapatkan angka sebesar 0, 581.
faktor yang ada dalam penelittian
Nilai probabilitas (sig) = 0,000.
ini. dengan demikian error (
(0,000 < 0,05). Karena sig < 0,05
R2 = 1 – 0,145 = 0,855.
= 1 -
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://ojs.jpeb.net
44
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Berdasarkan perhitungan dan
sebesar 1,669. Oleh karena itu
pengujian di dapat Fhitung = 12,163
maka
; df1=1; df2= 72, p-value = 0,001 <
lingkungan keluarga > ttabel, yakni
0,05 atau Ho ditolak nilai p-value
3,488 > 1,669, artinya Ha diterima
Fhitung 0,001 (< 0,05), maka Ho
Ho ditolak. Hal tersebut berarti
ditolak. Dengan demikian, variabel
bahwa
Lingkungan
berpengaruh positif dan signifikan
keluarga
berpengaruh
terhadap
(X1)
diketahui
bahwa
lingkungan
variabel
terhadap efikasi diri.
efikasi diri (X2). Berdasarkan hasil
Berdasarkan
thitung
keluarga
hasil
output
pengujian
secara
individual
SPSS didapat hasil Beta adalah
lingkungan
keluarga
terhadap
0,581.
Hal
ini
berarti
terdapat
efikasi diri didapat nilai signifikan
pengaruh langsung X1 terhadap Y
sebesar 0,001, maka nilai (sig)
sebesar 0,581. Selanjutnya
0,001< 0,05 dengan demikian Ho
tabel Coefficient diperoleh harga
ditolak dan Ha diterima. Itu artinya
thitung = 6,062 dan p-value = 0,000.
koefisien jalur signifikan, sehingga
P-value
dapat
yang
disimpulkan
bahwa
merupakan
dari
probabilitas
mengasumsikan
bahwa
lingkungan keluarga berpengaruh
hipotesis nol adalah benar. Hasilnya
secara signifikan terhadap efikasi
adalah p-value < 0,005. Hal ini
diri.
berarti nilai probabilitas Sig lebih
Hasil uji t diperoleh thitung dari
kecil dari nilai probabilitas 0,05
lingkungan keluarga sebesar 3,488.
artinya Ho ditolak dan Ha diterima,
Pengujian ini sifatnya dua arah,
dengan
sebab
lingkungan
proposisi
hipotetik
tidak
demikian
variabel
keluarga
(X1)
mengisyaratkan apakah pengaruh
berpengaruh langsung positif dan
X1
signfikan
terhadap
pengaruh
positif
X2
atau
merupakan
negative.
terhadap
motivasi
berwirausaha (Y) sebesar 0,581.
Untuk ttabel dapat dicari pada tabel
Pada output SPSS didapat
tingkat signifikansi 0,05 dengan df=
nilai Beta sebesar 0,538. Hal ini
n-k-1. 74-1-1 = 72 maka ttabel
berarti terdapat pengaruh langsung
http://ojs.jpeb.net
45
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
X1
terhadap
Y
sebesar
0,581.
Selanjutnya dari tabel Coefficient
1 poin maka motivasi berwirausaha
(Y) akan meningkat 0,581 poin.
diperoleh harga thitung = 5,419 dan p-
Berdasarkan
uji
hipotesis
value = 0,000. P-value merupakan
yang dilakukan maka hasil analisiis
probabilitas yang mengasumsikan
korelasi antara lingkungan keluarga
bahwa
dan efikasi diri dengan motivasi
hipotesis
nol
adalah
benar.Hasilnya adalah p-value <
berwirausaha
0,005.
nilai
pengaruh langsung positif dengan
probabilitas Sig lebih kecil dari nilai
nilai (sig) sebesar 0,001 Nilai ini
probabilitas 0,05 artinya Ho ditolak
memberikan pengertian bahwa ada
dan Ha diterima, dengan demikian
hubungan positif yang kuat anntara
variabel efikasi diri (X2) berpengaruh
lingkungan keluarga dan efikasi diri
langsung
dengan
Hal
ini
positif
berarti
dan
signfikan
diperoleh
motivasi
hasil
berwirausaha.
terhadap motivasi berwirausaha (Y)
Semakin baik lingkungan keluarga
sebesar 0,538.
akan
mempengaruhi
efikasi
diri
Berdasarkan hasil penelitian
maka semakin tinggi motivasi untuk
dan proses perhitungan yang telah
berwirausaha. Demikian pula se-
dilakukan terhadap 74 mahasiswa
baliknya, semakin buruk lingkungan
Fakultas
keluarga dan efikasi diri semakin
Ekonomi
Universitas
Negeri Jakarta mengenai pengaruh
rendahnya
lingkungan keluarga dan efikasi diri
wirausaha pada mahasiswa.
terhadap
motivasi
untuk
ber-
motivasi
berwirausaha,
Besarnya kontribusi variabel
diperoleh
perhitungan
motivasi berwirausaha ditentukan
koefisien jalur dan didapat (Y) =
oleh variabel lingkungan keluarga
0,581 X1 + 0,538 X2 + 0,544
dan efikasi diri, yang dapat diketahui
artinya persamaan ini menjelaskan
dari hasil R2pyx1x2 sebesar 0,544.
bahwa
Secara statistic nilai ini memberikan
maka
sebesar
nilai
koefisien
0,581
yang
jalur
X1
berarti
lingkungan keluarga (X1) bertambah
pengertian
bahwa
kurang
dari
54,4% varian motivasi berwirausaha
ditentukan atau dipengaruhi oleh
http://ojs.jpeb.net
46
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
lingkungan keluarga dan efikasi diri,
Rochmah berdasarkan analisis data
sisanya sebesar 54,4% ditentukan
terhadap
faktor lain.
percayaan diri dan dukungan orang
hubungan
antara
ke-
Berdasarkan hasil perolehan
tua dengan motivasi berwirausaha
statistic secara individual X1 ter-
pada siswa SMK diketahui bahwa
hadap Y diperoleh hasil coefficients
koefisien regresi sebesar 0,481 (p <
Beta sebesar 0,581. Dengan de-
0,01) ini berarti ada hubungan yang
mikian variabel lingkungan keluarga
sangat
(X1) berpengaruh langsung positif
kepercayaan
dan
orang
signifikan
terhadap
moivasi
berwirausaha (Y) sebesar 0,581
satuan.
hasil
Selanjutnya
perolehan
statistic
Coefficients
tua
diri
antara
dan
dukungan
dengan
motivasi
berwirausaha pada siswa SMK.
berdasarkan
secara
individual X2 terhadap Y diperoleh
hasil
signifikan
Beta
sebsear
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
mengenaai
pengaruh
lingkungan
0,538 dengan demikian variabel
keluarga dan efikasi diri terhadap
efikasi
motivasi berwirausaha mahasiswa
diri
langsung
(X2)
positif
berpengaruh
signifikan
Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi
terhadap motivasi berwirausaha (Y)
dan Adminstrasi Universitas Negeri
sebesar 0,538. Untuk struktur ke
Jakarta, maka dapat disimpulkan
tiga
sebagai
berdasarkan
dan
hasil
statistic
berikut:
(1)
Lingkungan
secara individual X1 terhadap X2
keluarga (X1) yang diukur oleh
sebesar 0,380, dengan demikian
motivasi berwirausaha (Y) memiliki
variabel lingkungan keluarga yang
kontribusi yang positif dan signifikan
menjadi X1 berpengaruh langsung
terhadap tinggi rendahnya motivasi
postif dan signifikan terhadap efikasi
berwirausaha. Besarnya kontribusi
diri sebesar 0,380.
lingkungan
Hasil
penelitian
perkuat
temuan
Maulida
(2012).
http://ojs.jpeb.net
Siti
ini
mem-
Rochmah
Menurut
Siti
langsung
keluarga
terhadap
berwirausaha
58,1%.
Artinya
adalah
secara
motivasi
sebesar
semakin
baik
47
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
lingkungan
keluarga
untuk
diri seorang anak. Dengan demikian
mendukung anak memilih karier
tinggi
sebagai wirausaha maka motivasi
dijelaskan oleh lingkungan keluarga.
berwirausaha pun akan meningkat.
Besarnya
Berdasarkan
ini
keluarga secara langsung terhadap
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
efikasi diri sebesar 38%. Artinya,
penelitian yang menyatakan bahwa
semakin lingkungan keluarga yang
lingkungan keluarga berpengaruh
dibina maka akan mempengaruhi
secara langsung terhadap motivasi
tumbuhnya
berwirausaha; (2) Efikasi diri (X2)
keyakinan atas kemampuan yang
yang
dimilikinya
hasil
diukur
berwirausaha
penelitian
oleh
(Y)
motivasi
memiliki kon-
rendahnya
efikasi
kontribusi
diri
lingkungan
efikasi
diri,
Berdasarkan
yaitu
kesimpulan
tribusi yang positif dan signifikan
yang dikemukakan di atas, saran-
terhadap
rendahnya
saran yang kiranya dapat diberikan
Besarnya
peneliti adalah: (1) Dalam mening-
secara
katkan motivasi berwirausaha pada
terhadap
motivasi
mahasiswa Fakultas Ekonomi, dari
sebesar
53,8%.
lingkungan
tingkat
memberikan
tinggi
motivasi berwirausaha.
kontribusi
efikasi
langsung
berwirausaha
Artinya,
diri
semakin
efikasi diri
atau
kemampuan
tinggi
keyakinan
yang
atas
dimilikinya
keluarga
hendaknya
dukungan
untuk
memilih karir sebagai wirausaha
dengan
cara:
(a)
Orang
untuk memulai berwrausaha maka
hendaknya
akan
kepada anak dalam berwirausaha,
meningkat
pula
motivasi
Dengan
demikian
misalnya
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pelatihan
bahwa
Dengan
berwirausaha.
efikasi
diri
berpengaruh
secara langsung terhadap motivasi
maka
berwirausaha.
kemajuan
memberikan
tua
seperti
arahan
meningikuti
keterampilan
(kursus).
keerampilan yang baik,
dapat
dalam
meningkatkan
berwirausaha
Lingkungan keluarga secara
adalah salah satu pekerjaan yang
langsung berpengaruh pada efikasi
menjanjikan di masa yang akan
http://ojs.jpeb.net
48
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
datang. Mengajarkan tentang cara
Pihak Fakultas Ekonomi sebaiknya
memulai berwirausaha, menanam-
lebih sering membuat acara talk
kan nilai nilai jiwa wirausaha sejak
show atau seminar-seminar untuk
dini; (b) Pihak Fakultas Ekonomi
mengajak
sebaiknya ikut berkontribusi untuk
berwirausaha.
menumbuhkan
yang
puan yang dimilikinya, menjadikan
mendukung anaknya berwirausaha
matakuliah kewirausahaan sebagai
dengan cara membuat perkumpulan
matakuliah
orang
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
tua
keluarga
mahasiswa
Ekonomi
dengan
seminar-seminar
Fakultas
memberikan
kewirausahaan.
lebih
dalam
menggali
kemam-
yang
sering
berjualan
mahasiswa
wajib
membuat
yang
wajib
diikuti
bazaar
diikuti
(2) Untuk meningkatkan motivasi
mahasiswa Fakultas Ekonomi setiap
berwirausaha dengan efikasi pada
tahunnya,
diri seseorang atau keyakinan atas
meningkatkan efikasi diri diperlukan
kemampuan
dimilikinya
lingkungan yang mendukung atau
Sebaiknya
lingkungan yang baik bagi fase
menanamkan jiwa optimis untuk
perkembang seorang anak. Peran
memulai
Mencoba
orang tua atau lingkungan keluarga
percaya pada kemampuan diri dan
sangat besr dalam membentuk self-
berpikir positif; (b) Pihak Fakultas
efficacy atau efikasi diri pada setiap
Ekonomi membuat suatu proram
anaknya. Dengan cara diajarkan
kewirausahaan yang memberikan
untuk percaya diri, pekerja keras
modal
dan tidak pantang menyerah.
dengan
yang
cara:
berwirausaha.
awal
Fakultas
mencoba
(a)
kepada
Ekonomi
mahasiswa
yang
berwirausaha
dengan
mencoba berwirausaha, dan (3)
meningkatkan
berwirausaha
pada
motivasi
mahasiswa
Fakultas Ekonomi dengan cara: (a)
http://ojs.jpeb.net
(b)
Untuk
ingin
cara ini mahasiswa menjadi yakin
Untuk
dan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
(2007).
Manajemen
Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
____________. (2012). Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
49
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi
Umum. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Baraja, Abubakar. (2005). Psikologi
Perkembangan.
Jakarta:
Perpustakaan Nasional.
Baron, Robert. (2003). Psikologi
Sosial. Jakarta: Erlangga.
Bernandid,
Imam.
(1999).
Pengantar Ilmu Pendidikan
Sistematis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Buchari,
Alma.
(2011).
Kewirausahaan
untuk
Mahasiswa dan
umum.
Bandung:
Alfabeta.
Bahri, Syaiful. (2002). Psikologi
Belajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi
Kepemimpinan
dan
efektivitas kelompok. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Desmita.
(2011).
Psikologi
Perkembangan
Peserta
Didik. Bandung: PT. remaja
Rosdakarya. 2011.
Elly, M Setiadi. (2012). Ilmu Sosial
& Budaya Dasar. Jakarta:
Kencan.
Fahmi,
Irham.
(2013).
Kewirausahaan: Teori, Kasus
dan
solusi.
Bandung:
Alfabeta.
Kasmir. (2011). Kewirausahaan.
Jakarta:
PT.
Grafindo
Persada.
Kreitner
Robert
dan
Angelo
Kinicki.
(2004).
Organizational
Behavior.
New York: McGraw Hill.
Luthans,
Fred. (2006). Perilaku
organisasi. Yogjakarta: CV.
Andi.
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
Meredith,Geoffrey (2000). Kewirausahaan: Teori dan Praktek.
Jakarta: Erlangga.
Nasution, Arman Hakim. (2007).
Entrepreneurship
Membangun
Spirit.
Yogyakarta: CV. Andi.
P, Robbins Stephen. (2003).
Perilaku Organisasi. Jakarta:
PT. Indeks.
Saiman,
Leonardus.
(2009).
Kewirausahaan:
Teori,
Praktik dan Kasus-kasus.
Jakarta Salemba Empat.
Sunyoto, Danang. (2013). Perilaku
Organisasional. Yogyakarta:
CAPS.
Sumarsono,
Sonny.
(2010).
Kewirausahaan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sudaryono. (2011). Kewirausahaan.
Jogyakarta: CV. Andi.
Suryana. (2006). Kewirausahaan:
Pedoman Praktis, kiat dan
Proses
Menuju
Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
Maulida Siti Rochmah dan Dhini
Rahma. (2012). Hubungan
antara Kepercayaan diri dan
Dukungan orang tua dengan
motivasi berwirausaha pada
siswa SMK. Jurnal: Universitas Diponogoro, vol 5.
50
Download