Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 ISSN: 2302 - 2663 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Siti Nur Aini [email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta Dedi Purwana [email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta Ari Saptono [email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT This study aims to determine the influence of family environment and Self Efficacy against Entrepreneurship Motivation At the Faculty of Economics, University of Jakarta. Research carried out for 3 months starting from the month of April 2015 to June 2015 at Faculty of Economics, University of Jakarta. The method used in this research is the method ext post facto correlational approach. The research data obtained by questionnaires distributed to 74 students of the study. In this study, researchers took 20% of the population so that the sample obtained by 20% x 372 = 74 people. Data analysis technique used is Path Analysis. Where the family environment directly affect entrepreneurship motivation, self-efficacy directly influence entrepreneurship motivation, and family environment directly affect self-efficacy. The results showed that the magnitude of the direct influence of family environment on entrepreneurship motivation amounted to 0.581. The amount of direct influence on the motivation of entrepreneurial self-efficacy is equal to 0.538, and the magnitude of the direct influence of family environment on self-efficacy is equal to 0.380. With the model fit test the hypothesis that the model obtained in accordance with empirical models with the same value of which states that the model can be as they arrive. Keyword: Motivation Entrepreneurship, Environmental Family, Self Efficacy, Path Analysis http://ojs.jpeb.net 22 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Adapun, PENDAHULUAN Wirausaha mempunyai peran penting dalam memajukan per- TPT SMA Sekolah Menengah Kejuruan turun dari wirausaha ialah dapat mengurangi Peningkatan yang urangi tingkat kemiskinan. Inilah yang Indonesia butuhkan saat ini yaitu wirausaha. Tetapi wirausaha di Indonesia masih dinilai rendah dari 25,98% menjadi 24,86%. Dan TPT ekonomian Negara. Manfaat adanya angka pengangguran dan meng- turun 16,98% menjadi pengangguran terdidik 15,39%. terjadi pada seperti pada kalangan universitas dan diploma yang cukup besar karena menjadi sarjana ternyata bukan jaminan bisa langsung memperoleh pekerjaan yang diinginkan. karena banyaknya pengangguran. Kurangnya lapangan peker- Berdasarkan Badan Pusat Statistik jaan (BPS) Pengangguran pemerintah di guran bertambah. Solusi terbaik Tingkat Terbuka (TPT) disumbang oleh Indonesia tenaga terdidik untuk yang disediakan dari membuat pengang- mengurangi pengangguran yaitu para sarjana-sarjana lulusan ialah universitas wirausaha di kalangan para sarjana maupun diploma di mengembangkan jiwa muda. Karena sarjana muda adalah Indonesia. Berdasarkan Pusat data Statistik Pengangguran Badan Tingkat Terbuka (TPT) penerus bangsa serta yang harus ikut memajukan Indonesia. Namun Diploma I/II/III naik dari 2,50% jumlah wirausaha menjadi masih kalah 2,67%, dan TPT perekonomian kenyataanya di Indonesia dibandingkanegara Universitas naik dari 5,86 menjad tetangga 6,83%. Berbeda dengan pendidikan Singapura. “Jumlah pengusaha atau tinggi, pendidikan wirausaha di Indonesia jauh lebih rendah tercatat menurun. Misalnya, sedikit, dibandingkan negara lain di TPT SD ke bawah turun menjadi Asia 16,97% dari 18,8%. TPT Sekolah Singapura, Menengah Pertama (SMP) turun sudah mencapai 7% (dari jumlah dari penduduk), Malaysia 5%, Thailand TPT menurut 22,80% http://ojs.jpeb.net menjadi 21,63%. seperti Tenggara Malaysia (ASEAN). jumlah dan Di pengusaha 23 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 3%, sedangkan di Indonesia yang menjadi para penyedia lapangan jumlah penduduknya besar hanya pekerjaan, seperti memilih untuk 1,65%, saat ini ada 4 juta pelaku berwirausaha UKM yang ada di seluruh Indonesia pengangguran. Kurangnya wirau- (Wiji Nurhayat, 2015). Selain itu saha di Indonesia karena tidak hingga tahun 2015 hanya tercatat 4 adanya motivasi berwirausaha pada juta diri sarjana-sarjana di Indonesia pelaku UKM di Indonesia. untuk mengurangi Jumlah pelaku UKM di Indonesia untuk dinilai sebanding sebagai tujuan karir. Banyak yang dengan laju pertumbuhan penduduk beminat untuk berwirausaha tetapi berdasarkan Badan Pusat Statistik motivasi (BPS) lingkungan sekitar tidak mendukung masih tidak jumlah penduduk di memilih dari dalam 252 juta jiwa dan diprediksikan sehingga tidak bisa sukses dalam tahun 2015 naik. “Indonesia masuk berwirausaha. dengan iklim Motivasi yang dan maka negara jarang diri Indonesia hingga tahun 2014 sekitar kategori tak berwirausaha untuk gagal memulai wirausaha paling rendah di dunia berwirausaha di kalangan maha- berdasarkan The Ernest and Young siswa sangat rendah karena tidak G20 Entrepreneurship Barometer ada 2014,” mahasiswa memilih karir sebagai tutur Nur Aini (2015). Angkatan kerja di Indonesia masih sangat tergantung kepada lapangan pekerjaan belum bisa membuka lapangan sehingga pekerjaan angkatan sebanding sendiri kerja dengan tidak lapangan dorongan kuat untuk wirausaha lagipula pola pikir pada mahasiswa masih setelah tertuju untuk lulus yang bekerja di perusahaan-perusahaan dan rendahnya keyakinan pada diri sendiri untuk memulai bisnis. Pemerintah pekerjaan yang disediakan. Sarjana di Indonesia masih mengupayakan para wirausaha pada muda penyedia lapangan pekerjaan seperi untuk perusahaan besar. Seharusnya pola wirausaha pikir mengurangi tingkat pengangguran. sangat ketergantungan sarjana Indonesia http://ojs.jpeb.net diubah dari kalangan mahasiswa memilik karier dengan sebagai tujuan 24 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Rendahnya motivasi berwirausaha Berdasarkan data juga terlihat pada diri mahasiswa mahasiswa Fakultas ekonomi di Universitas motivasi sehingga berminat untuk Negeri mengikuti Jakarta, walaupun yang diatas mempunyai perlombaan lulusannya di arahkan ke tenaga sahaan pendidik tetapi harus mempunyai sebesar dasar berwirausaha juga. Menurut mengkikuti Pembantu Rektor III UNJ “Total fakultas-fakultas, itu berarti hanya mahasiswa UNJ ada 26.000, jika sedikit yang mempunyai motivasi mereka dan didorong berwirausaha dampaknya akan luar membangun perekonomian di tahun kewirau- 48 2014 orang PMW berniat hanya total dari yang berbagai untuk mencoba biasa berwirausaha padahal hadiah dari Indo- perlombaan tersebut nesia” Berdasarkan data yang di diberikannya dapatkan jumlah Universitas Negeri Jakarta untuk mahasiswa yang mengikut Program membuka usahanya tetapi masih kewirausahaan mahasiswa (PMW) saja dinilai masih rendah. untuk mencoba membuka usaha. oleh peneliti modal adalah mahasiswa dari tidak pihak berminat Berdasarkan data program Tabel 1. Jumlah Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Negeri Jakarta Tahun 2014 Angkatan 2014 Fakultas Jumlah Kelompok Peserta mahasiswa wirausaha di tahun 2014 pada fakultas ekonomi hanya diikuti 8 kelompok tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi. Dari 8 kelompok terdiri FE 8 FT 11 FBS 8 FIK 1 jemen FMIPA 14 Padahal fakultas ekonomi sudah FIS Total Jumlah 6 48 memberikan Sumber data: Program kewirausahaan UNJ dari 2 dari Ekonomi dan Ad- ministrasi, 4 kelompok dari mana- untuk dan 2 dari Akuntansi. berbagai menumbuhkan program jiwa kewirausahaan dalam mahasiswa- http://ojs.jpeb.net 25 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 nya misalkan ada mata kuliah sendiri. Rendahnya mahasiswa pendidikan kewirausahaan dan ada yang terdorong mengikuti lomba program econodot yaitu program PMW berimbas pada jumlah alumni berjualan Fakultas Ekonomi tahun 2012 mahasiswa. Tetapi kenyataannya sampai dengan 2014 yang mahasiswa fakultas ekonomi masih berwirausaha kurang dibandingkan yang bekerja sebagai yang dilakukan termotivasi dan para berniat mengikuti PMW. hanya sedikit karyawan di suatu perusahaan, guru Jumlah wirausaha dikalangan maupun pengangguran. Padahal mahasiswa dinilai masih rendah, yang dibutukan Indonesia saat ini terlihat dari table I.2 mahasiswa adalah yang membuka mengikuti hasiswa di program fakultas Rendahnya motivasi kema- ekonomi. dalam diri seserang yang usahanya bisa sendiri sehingga mengurangi pengangguran dan menambah mahasiswa untuk terjun ke dalam pekerjaan usaha bisnis, Sehingga berimbas bergantung pada alumni yang lebih banyak perusahaan yang nantinya menga- untuk lami kebangkrutan. menjadi dibandingkan karyawan membuka di lapangan Indonesia pada bukan perusahaan– usaha Tabel 2. Jumlah Alumni Fakultas Ekonomi yang Berwirausaha Jumlah Tahun Tidak Menjadi Wirausaha Wirausaha Lulusan Karyawan Guru Pengangguran 2012 286 3 248 25 10 2013 317 3 286 18 10 2014 324 2 284 28 10 8 818 71 30 Jumlah Sumber: Career Development Center (CDC FE UNJ) Table I.3 menje- Ekonomi Universitas Negeri Jakarta laskan, pada tahun 2012 sampai semakin meningkat tetapi jumlah 2014 jumlah lulusan dari Fakultas alumni http://ojs.jpeb.net diatas fakultas ekonomi yang 26 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 berwirausaha masih dinilah rendah, membuat mereka setelah lulus karena di tahun 2012 dari 286 dari bangku perkuliahan belum mahasiswa yang lulus hanya 3 memiliki orang diantaranya memilih karier membuat jumlah pengangguran sebagai wirausaha selebihnya bertambah. menjadi karyawan, guru motivasi berwirausaha saat masih dan pekerjaan sehingga Penting sebuah pengangguran. Pada tahun 2014 dibangku ada peningkatan jumlah mahasiswa akan menumbuhkan niat untuk yang lulus dari fakultas ekonomi berwirausaha ketika lulus dari yaitu mahasiswa bangku perkuliahan. Rendahnya namun pada tahun ini juga terjadi motivasi berwirausaha pada diri penurunan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. memilih karier sebagai wirausaha Menurut Buchari Alma bahwa ada yaitu hanya ada 2 orang dari 3 3 orang dapat seseorang membuka usaha yaitu, tersebut personal menyangkut kepribadian adalah rendahnya tingkat keinginan seseorang, sociological menyang- mahasiswa dari kut masalah hubungan dengan bangku perkuliahan untuk memiliki keluarga, teman, dan environ- karier sebagai wirausaha karena mental motivasi untuk menjadi karyawan dengan sangat besar. Buchari, 2011:9). sebesear 324 jumlah tahun disimpulkan alumni 2012-2013 dari data setelah lulus Berdasarkan data di atas, perkuliahan faktor yang karena mempengaruhi menyangkut hubungan lingkungan Kepribadian (Alma seseorang menunjukkan rendahnya alumni sangat Fakultas Ekonomi yang memilih keberhasilan karier sebagai wirausaha karena diraihnya. di dalam diri alumni Fakultas harus dimiliki seseorang seperti Ekonomi efikasi diri dan Locus of control. motivasi tidak yang berwirausaha. http://ojs.jpeb.net mempunyai kuat Hal ini menentukan yang Kepribadian tingkat akan yang untuk Efikasi diri adalah salah satu akan kepribadian yang harus dimiliki 27 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 seseorang ketika seseorang ingin Selain kepribadian ling- merasakan kesuksesan. Seseo- kungan sekitar pun ikut berperan rang yang ingin berwirausaha menjadi harus mempunyai efikasi diri yang berwirausaha. tinggi. Efikasi diri adalah suatu Buchari hubungan keluarga ma- keyakinan yang ada dalam diri suk dalam kategori sociological. seseorang yang mempengaruhi Lingkungan besarnya motivasi. Efikasi diri anak adalah keluarga dan yang sangatlah penting untuk sese- kedua orang karena suatu keyakinan masyarakat dan teman. Orang pada sangat tua depan. utama Seseorang yang ingin memulai dalam berwirausaha perlu mempunyai pandangan keyakinan pada dirinya bahwa pekerjaan yang diambil anaknya dirinya mempunyai kompetensi kelak. yang baik untuk melakukan usaha menentukan sendiri. seorang diri berguna seseorang di masa Sonny Sumarsono pendorong seseorang Menurut terdekat adalah yang Alma seorang lingkungan mempunyai dari sebuah peran keluarga menentukan tentang Pola pemilihan asuh orang tumbuh anak. suatu tua kembang Setelah itu mengemukakan “Sebagai wirau- masyarakat pun ikut membentuk saha kepribadian seseorang walaupun sangat mengenal kelemahan penting untuk kekuatan dan secara tidak langsung terlihat. dirinya”(Sumarsono, Dorongan keluarga teru- 2010:13). Karena bagi wirausaha tama dari orang tua sangatlah menyadari kompetensi yang ada penting dalam jiwa dirinya adalah modal dalam menumbuhkan wirausaha pada anak- utama untuk memulai usahanya anaknya. Hal ini karena Orang dan harus mempunyai semangat tua yang tinggi untuk tetap bekerja tentang membangun pandangan hidup dan orang tua usaha inginkan. http://ojs.jpeb.net yang di- mengajarkan pemahaman wirausaha menanamkan sifat sebagai kemandiran 28 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 yang melekat dalam diri anak- lingkungan sekolah, kampus, atau anaknya sejak kecil. Setiap orang tempat kerja. Pada lingkungan tua mempunyai pola asuh yang kampus seperti di Universitas berbeda-beda mendidik Negeri Jakarta membangun jiwa dan membimbing anaknya dalam wirausaha dikalangan mahasiswa mengarahkan masa sudah dilakukan pihak kampus, depannya, hal ini berpengaruh terbukti berbagai kebijakan dari terhadap kampus untuk karier motivasi di seseorang dilakukan untuk berwirausaha. Orang tua berbagai yang terlalu tidak peduli dengan program pilihan karir seorang anaknya Mahasiswa membuat dan anak menjadi sulit memilih karir yang baik. pendorong rancangan diantaranya Wirausaha Gerakan Program (PMW) Kewirausahaan Naional (GKN) program ini sangat Setelah itu teman menjadi faktor kegiatan melalui se- modal usaha yang dapat diikuti seorang berwirausaha. Mahasis- oleh para mahasiswa yang ingin wa yang ingin berwirausaha tak membuka usaha. jarang dibantu untuk bermanfaat untuk mendapatkan oleh teman Berdasarkan survei awal dengan pencarian modal, tempat yang usaha, dll. Teman atau sahabat observasi dan wawancara pada menjadi tanggal 10 januari 2015 dengan peran penting buat peneliti lakukan melalui seseorang dimana mereka dapat beberapa mahasisiwa berdiskusi tentang ide wirausaha ekonomi. Mereka masalah yang dihadapinya dan masih cara-cara mengatasi masalahnya berwirausaha setelah lulus kuliah ketika orang tua tidak mempunyai karena menurut mereka orang tua peranan penting bagi anaknya. lebih tidak setuju fakultas mengatakan tertarik untuk untuk anaknya Faktor yang mempenga- bekerja sebagai Pegawai Negeri ruhi seseorang untuk memulai Sipil (PNS) atau karyawan di usaha adalah environment seperti perusahaan besar yang gaji atau http://ojs.jpeb.net 29 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 pendapatannya sudah tetap. Hal muda ini menumbuhkan menurut mereka sangat agar mempengaruhi keyakinan mereka berwirausaha untuk tetep berwirausaha. sudah Universitas Negeri Jakarta adalah tinggi salah yang satu ikut perguruan andil mahasiswa niat untuk ketika mereka memahami penghetahuan Pada sektor dapat tentang kewirausahaan. pendidikan yang dalam relatif kompetitif akan menum- membangun jiwa muda untuk buhkan manusia yang mempu- berwirausaha. Universitas Negeri nyai motivasi untuk wira-usaha Jakarta yang tinggi, sehingga diperlukan dengan semboyan Building Future Leaders yang adanya berarti lulusan dari Universitas bagaimana mengembangkan dan Negeri Jakarta diharapkan dapat mendorong lahirnya wirausaha- ikut membangun perekonomian di wirausaha muda yang potensial, Indonesia dengan cara semua menjadi lulusan mengembangkan diri sendiri dan Universitas Negeri Jakarta dapat membuka lapangan kerja yang mengurangi nantinya akan pengangguran di Indonesia. pemahaman manusia tentang yang bisa mengembangkan sekitarnya. Membangun motivasi pada diri mahasiswa sangatlah penting karena akan membentuk kecen- Pihak Universitas Negeri derungan niat membuka usaha- Jakarta khususnya pada Fakultas usaha baru. Pada kenyataanya Ekonomi jurusan ekonomi dan wirausaha administrasi tidak hanya dapat seseorang yang memiliki keahlian menghasilkan tenaga pendidik khusus tetapi seseorang yang tetapi berperan untuk harus memiliki kemauan yang membangun jiwa wirausaha pada kuat untuk memulainya dan tidak mahasiswanya dengan memberi- pantang kan pendidikan kewirausahaan membutuhkan orang yang berjiwa yang dibutuhkan para wirausaha wirausaha tersebut. ikut http://ojs.jpeb.net bukan menyerah, hanya Indonesia 30 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Berbagai gejala diatas yaitu lingkungan keluarga, efikasi memiliki usaha menjadi memiliki usaha” (Irham Fahmi,2013:12). diri, dan lingkungan kampus dan teman yang Pada negara-negara maju mempengaruhi budaya keinginan atau kemauan berwirausaha seseorang menjadi bos lebih besar pada diri mahasiswa Fakultas dibandingkan untuk bekerja pada Ekonomi suatu perusahaan yang milik orang tingkat motivasi Universitas Negeri Jakarta. Dari semua faktor yang lain. sudah dijelaskan, peneliti tertarik berwirausaha sudah tertanam di untuk masyarakat yang tinggal di negara- meneliti berwirausaha motivasi pada diri Itu berarti motivasi negara maju. Secara untuk estimologi mahasiswa Fakultas Ekonomi di kata motivasi berasal dari bahasa Universitas Negeri Jakarta. latin yaitu kata“movere” yang berarti “menggerakkan atau to move” KAJIAN TEORI (Winardi, 2008:1). Istilah motivasi Motivasi Berwirausaha menurut Hamzah B Uno (2013:12) Pada seseorang yang ingin berwirausaha diperlukan berasal dari kata motif yang dapat adanya diartikan sebagai kekuatan yang suatu motivasi yang tinggi pada terdapat dalam diri individu yang dirinya menyebabkan yang berguna sebagai pendorong seseorang berwirausaha individu tersebut bertindak atau berbuat. dan menjadi suatu alasan dasar Menurut Danang (2013:1) seseorang memilih karir sebagai motivasi adalah sebagai keadaan wirausaha. Menurut Irham Fahmi yang mendorong keinginan individu “untuk untuk melakukan kegiatan-kegiatan menjadi seseorang wirausahawan memang membutuh- tertentu kan motivasi tinggi, dengan motivasi nginannya dan motivasi yang ada yang tinggi tersebut seseorang bisa pada mengubah kekuatan yang akan mewujudkan hidupnya dari tidak suatu http://ojs.jpeb.net untuk mencapai seseorang perilaku dalam kei- merupakan mencapai 31 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 tujuan kepuasan dirinya pada tipe takan “Motivasi adalah keadaan kegiatan yang spesifik, dan arah dalam diri tersebut positif dengan mengarah dorong mendekati melakukan aktivitas-aktivitas terten- objek yang menjadi tujuan”. beberapa ini motivasi yang individu tersebut untuk tu guna mencapai tujuan yang Dari diatas seseorang yang men- pengertian dimaksudkan bahwa, adalah suatu dorongan ada pada diri seseorang diinginkan”. Yudrik Sedangkan menurut (2011:16) motivasi Jahja merupakan individu keadaan atau dalam organisme diri yang berupa sebuah keinginan yang ingin mendorong perilaku ke arah tujuan ditunjukkan dengan tingkah lakunya yang bersifat internal dan eksternal, untuk mencapai suatu tujuan yang adapun diinginkannya. menjalani eksternal terkait dengan pengaruh kehidupan seseorang tidak lepas atau eksistensi orang lain di luar dari adanya motivasi. Sementara individu, misalnya pengaruh orang motivasi, tua, guru dan teman yang dapat Dalam menurut Malone yang motivasi yang sifatnya dikutip oleh Uno Hamzah mem- mendorong bedakan dua bentuk motivasi yang berbuat meliputi dan motivasi yang sifatnya internal yaitu Motivasi motivasi yang tumbuh dari dalam motivasi motivasi instrinsik instrinsik ekstrinsik. adalah timbul motivasi tidak rangsangan memang luar ada karena dalam diri sesuatu untuk sedangkan diri. memerlukan dari telah yang seseorang Berdasarkan definisi motivasi diatas dapat diartikan bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada individu sendiri, yaitu sesuai dengan pada kebutuhan, mendorong seseorang melakukan ekstrinsik sedangkan timbul motivasi karena ada rangsangan dari luar. Suryabrata suatu tindakan suatu tujuan seseorang untuk yang yang mencapai diinginkan. oleh Motivasi seseorang timbul dari dua Eveline Siregar (2011:49) menga- arahan, yaitu dari dalam diri sendiri http://ojs.jpeb.net dikutip diri 32 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 ISSN: 2302 - 2663 berupa kebutuhan dan dari luar diri itulah Kebutuhan seperti lingkungan sekitar. Menurut mendesak David MC Clelland yang dikutip dari melakukan Robbins perilaku (2003:216) “ada tiga yang seseorang suatu untuk tindakan atau terjadi suatu sehingga macam kebutuhan yang membantu motivasi atau semangat dari dalam menjelaskan motivasi seseorang, diri seseorang untuk meraih apa ketiga kebutuhan tersebut adalah: yang (1) “entrepreuner” Need for Achievement: dibutuhkannya. atau Kata “wirausaha” Merupakan dorongan untuk meng- dalam bahasa Indonesia merupakan ungguli, gabungan dari wira (gagah, berani, berprestasi seperangkat kebutuhan seseorang untuk menjadi perkasa) sukses dan berhasil; (2) Need for sehingga istilah entrepreneur dapat Power: Kebutuhan untuk membuat diartikan sebagai orang yang berani orang lain berperilaku dalam suatu atau perkasa dalam usaha/ bisnis. cara yang orang-orang itu (tanpa Kemudian menurut Geofferey G. dipaksa) akan berperilaku demikian, Meredith dan ciri-ciri (3) Need for Affilation: dan usaha (2000:67) dan (bisnis) menjelaskan sifat-sifat yang Merupakan kebutuhan seseorang memberikan cerminan sebuat profil untuk dari bersahabat, menjalain hubungan antar pribadi yang baik wirausaha adalah sebagai berikut: dan akrab. Ciri –ciri Percaya diri Watak Optimisme Kepribadian yang mantap Berorientasi tugas dan Kebutuhan akan prestasi hasil Berorientasi laba atau hasil Ketekunan dan ketabahan Tekad dan kerja keras Penuh inisiatif Pengambil risiko Kemampuan mengambil risiko Sukapada tantangan Kepemimpinan http://ojs.jpeb.net Kemampuan sebagai pemimpin Dapat bergaul dengan orang lain Menanggapi kritik dan saran 33 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Ciri –ciri Keorisinilan Berorientasi ke masa depan Dapat diartikan Watak Inovatif Kreatif Fleksibel Serba bisa, menghetahui banyak hal Pandangan kedepan Perspetif wirausaha berbeda dari yang lain atau mampu adalah seseorang yang mempunyai menciptakan sesuatu yang berbeda keberanian yang mampu berinovasi dengan sendiri dan melihat suatu peluang sebelumnya. untuk melakukan sesuatu yang baru Thomas W. Zimmere yang dikutip dengan yang oleh Irham, “wirausahawan adalah tujuannya mencari laba. Seorang orang yang menciptakan bisnis baru wirausaha dengan mendirikan usaha harus mempunyai yang sudah Wirausaha mengambil ada menurut risiko kepercayaan diri yang tinggi, dapat ketidakpastian menyelesaikan tugas dengan baik, keuntungan jiwa kepemimpinan yang kuat dan dengan cara mengidentifikasi semangat peluang dan menggabungkan yang tinggi untuk demi dan dan mencapai pertumbuhan memulai usahanya seperti yang sumber daya yang diperlukan untuk diinginkannya. mendirikannya Wirausaha menurut Drucker kemampuan untuk Fahmi, 2013:2). yang dikutip oleh Suryana (2006:2) adalah (Irham Berdasarkan tentang pengertian wirausaha menciptakan sesuatu yang baru dan disimpulkan berbeda melalui pemikiran kreatif seseorang dan demi kemampuan untuk melihat suatu peluang untuk menciptakan usaha tindakan inovatif tercapainya peluang banyak. Sedangkan Menurut Kasmir bisnis menyalurkan memiliki inovatif. untuk menciptakan sesuatu yang baru, http://ojs.jpeb.net yang yang wirausaha adalah seseorang yang kemampuan wirausaha dapat mempunyai baru ide memiliki dengan kreatifnya Seseorang ide adalah kreatif dan yang harus 34 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 dikembangkan. Wirausaha menurut mencapai sesuatu pada percobaan, Harris yang dikutip oleh suryana pada “wirausaha yang sukses pada mungkin pada wewenang mencari umumnya adalah mereka yang jalan keluar yang lain, dan (3) penyempurnaan, memiliki kompetensi, yaitu yang Pendekatan seorang memiliki entrepreneur adalah ilmu penghetahuan, pebisnis, seseorang keterampilan dan kualitas individual pebisnis yang meliputi sikap, motivasi, nilai- ancaman, pesaing yang agresif, nilai pribadi, serta tingkah laku yang sebaliknya diperlukan sesame entrepreuner mungkin sebagai sekutu/mitra, sebuah untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan”. Selanjutnya pendapat dari sumber yang atau muncul pada sebagai pebisnis penawaran, lain seseorang Hisrich, et.al dalam buku Leonardus pelanggan, atau seseorang yang menyatakan bahwa terdapat tiga menciptakan kekayaan bagi orang pendekatan wirausaha, diantaranya: lain, juga menemukan jalan yang (1) lebih Pendekatan ekonom, baik untuk memanfaatkan entrepreneur adalah orang yang sumber-sumber daya, mengurangi membawa sumber-sumber tenaga, pemborosan material, ke lapangan pekerjaan baru bagi orang dalam kombinasi yang membuat lain yang dengan senang hati untuk nilainya lebih tinggi dibandingkan menjalankannya. sebelumnya, dan juga seseorang Pengertian dan asset-set lain dan menghasilkan di dapat yang memperkenalkan perubahan, dimaksudkan inovasi/pembaruan, suatu adalah seseorang yang memiliki order/tatanan atau tata dunia baru; motivasi yang tinggi disertai dengan (2) kemampuan dan Pendekatan entrepreneur wirausaha berinovasi yang betul-betul menghasilkan suatu produk yang seseorang yang digerakkan secara akan di jual dengan harapan akan khas mendapatkan keuntungan. oleh adalah psikolog, bahwa atas kekuatan tertentu kegiatan utuk menghasilkan atau http://ojs.jpeb.net saha yang sukses Wirauharuslah 35 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 memiliki motivasi yang tinggi ada kendala yang sering dihadapi karena motivasi adalah dasar dari para wirausahawan, wirausahawan semua sikap yang akan diambil oleh yang sukses dan wirausaha itu sendiri. Motivasi untuk pekerjaannya terus berkembang dan memajukan Motivasi yang tinggi untuk usahanya harus dimiliki oleh setiap pantang usahawan yang ingin sukses. gagal. Motivasi berwirausaha harus berhasil yang dalam memiliki tidak menyerah Menurut walau Suryana ada beberapa ciri wirausahawan yang ditanamkan sejak dini, karena untuk dikatakan menjadi wirausaha yang sukses sebagai berikut: (1) Memiliki Motif perlu semangat dan optimis yang berprestasi tinggi untuk memulai suatuusaha. wirausaha selalu berprinsip bahwa Menurut Sudaryono (2011: apa sukses yang dan Tinggi: berhasil, Seorang dilakukan merupakan 44), semangat kewirausahaan yang usaha optimal untuk menghasilkan perlu nilai di masyarakatkan dibudidayakan pengusaha baik dan oleh para dan para pemimpin maksimal; (2) Memiliki persepktif ke depan: Setiap saat mencapai target, sasaran, atau antara lain adalah: (1) Kemampuan impian, maka segeralah membuat kuat untuk berkarya (utamanya di impian-impian bidang ekonomi) dengan semangat memacu serta memberi semangat mandiri; membuat dan antuisme kepada kita untuk keputusan yang tepat dan berani mencapainya; (3) Memiliki kreatifitas mengambil risiko; (3) Kreatif dan tinggi: Seorang wirausaha umumnya inovatif; dan memiliki daya kreasi dan inovasi dengan yang lebih; (4) Memiliki sifat inovasi semangat kebersamaan dan etika tinggi: Seorang wirausaha harus bisnis yang sehat. segera produktif; (2) (4) Mampu Tekun, (5) teliti, Berkarya Berwirausaha tidak selama- baru yang menerjemahkan dapat mimpi- mimpinya menjadi inovasi untuk nya memberikan hasil yang sesuai mengembangkan apa yang kita inginkan, terkadang Memiliki tanggung jawab: Ide dan http://ojs.jpeb.net bisnisnya; (5) 36 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 perilaku seseorang wirausaha tidak disintesiskan bahwa Motivasi untuk terlepas berwirausaha dari tuntutan tanggung dapat diukur dari jawab, dan (6) Memiliki keberanian motivasi ekstrinsik dan Instrinsik. menghadapi Motivasi risiko: Seorang ekstrinsik terdiri dari wirausaha harus berani menghadapi beberapa indikator yaitu. Keinginan risiko. Semakin besar risiko yang untuk dihadapinya, semakin besar pula yang lebih tinggi, keinginan untuk kesempatan memilih untuk meraih keuntungan. mendapatkan karier memuaskan, Seseorang membutuhkan menjadi pendapatan yang lebih keinginan untuk pribadi yang mandiri, sebuah motivasi untuk meraih cita- keinginan citanya. prestise dengan menjadi pemilik Ketika seseorang ingin untuk terjun ke dunia usaha dibutuhkan usaha motivasi yang tinggi karena untuk menjalankan idea tau konsep baru, menjadi wirausaha yang sukses dan Motivasi instrinsik terdiri dari tidak indikator mudah rintangan karena yang akan banyak dilaluinya. Peran dari sebuah motivasi adalah sebagai pendorong dorongan perekonomian untuk membantu masyarakat, doro- ngan membuka lapangan pekerjaan. Lingkungan Keluarga Membentuk seseorang yang wirausaha dan mampu melakukan keinginan sebelum melakukan tindakan. berjiwa sendiri, mendapatkan tindakan wirausaha Manusia hidup tidak terlepas dari sebuah lingkungan. Saat anak dilahirkan tumbuh kembang maka yang harus tertanam dahulu seorang anak ada pada lingkungan adalah sebuah keluarga, itulah lingkungan pertama dasar dari seseorang motivasi sebuah berawal tindakan pendidikan pertama dirasakan yang dan motivasi yang disertai tujuan yang anak. Maka ingin Berdasarkan berwirausaha membutuhkan kepri- interprestasi dari teori diatas dapat badian yang kuat untuk memajukan http://ojs.jpeb.net sebuah atau dikenal dicapainya. dari karena manusia seorang yang 37 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 hidupnya dengan dipengaruhi oleh tersebut pendidikan. Sedangkan jika seseorang anak Pendidikan dasar yang berada akan pada menjadi baik. lingkungan yang dirasakan seseorang adalah dari kurang baik seperti pendidikan, lingkungan Karena perhatian orang tuanya, maka anak lingkungan tidak dapat dipisahkan tersebut biasanya akan menjadi dari kehidupan manusia sejak lahir orang yang kurang baik pula. hingga keluarga. mati. Wasty Berdasarkan uraian peng- pendidikan ertian diatas dapat disimpulkan manusia wirausaha mengikuti asas lingkungan terbagi menjadi dua pendidikan seumur hidup, yang yaitu lingkungan fisik dan sosial berlangsung dan dimana kedua lingkungan tersebut dimana saja. Oleh karena itu, maka dapat mempengaruhi perkembang- pendidikan wirausaha an individu dengan berinteraksi. dimulai sejak manusia masih mulai Lingkungan dapat mempengaruhi hidup dan berkelanjutan yaitu di tingkah lingkungan rangsangan Soemanto Menurut “Strategi kapan saja manusia keluarga” (Wasty Soemanto, 2002:95). dan Selanjutnya, Alisuf menjelaskan lingkungan dapat diartikan laku dan pada pertumbuhan perkembangan secara individu. memberikan memberi seseorang Lingkungan pengaruh dalam dengan segala sesuatu yang ada di kehidupan seseorang menentukan dalam dan di luar diri individu yang masa bersifat merupakan semua informasi yang mempengaruhi sikap tingkah laku atau perkembang- diterima annya. indera salah Lingkungan satu merupakan depannya. manusia sehingga Lingkungan melalui alat mempengaruhi faktor yang perkembangannya yang ditunjuk- kepribadian seo- kan dengan sikap dan perilaku rang anak. Jika seseorang anak seseorang. Lingkungan mempunyai diberikan pendidikan secara baik peranan mempengaruhi dalam lingkungan http://ojs.jpeb.net maka yang sangat penting anak 38 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 dalam membenuk kepribadian seorang anak. pendidikan yang pertama karena seseorang anak yang baru lahir Pendidikan pertama yang mulai mendapat pelajaran diterima seseorang adalah dari lingkungan lingkungan Tumbuh orang tuanya. Dalam lingkungan kembang seorang anak di bawah keluarga segala sikap, tingkah laku pengawasan kedua keluarga. Lingkungan orang tua. keluarga adalah keluarga dari orang berpengaruh yaitu dari tua sangat terhadap perkem- lingkungan pertama seorang anak bangan anak. Penjelasan Imam merasakan. Menurut William J. Barnadid Goode merupakan keluarga adalah satu- “lingkungan keluarga lingkungan yang satunya lembaga sosial yang diberi merasa tanggungjawab untuk mengubah kelakuan, pembentukan kepriba- suatu organisme biologis menjadi dian, kasih sayang dan bimbingan, manusia. kesehatan dan suasana rumah. Selanjutnya Hasbullah sampai pada kesimpulan bahwa lingkungan keluarga lingkungan merupakan pendidikan yang bertanggungjawab atas Sunarto (2002:193) menjelaskan keluarga lingkungan merupakan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga pertama dan utama bagi anak-anak inilah dan anak mendapatkan pertama–tama didikan dan remaja. Menurut Desmita (2011:219) “keluarga merupakan bimbingan.Orang tua mempunyai unit tanggung jawab untuk memberikan memiliki pendidikan dasar kepada anak- menjadi dasar bagi perkembangan anaknya melalui aturan yang dibuat psikososial orang tua. sosial yang lebih luas. Seseorang Dapat disimpulkan bahwa keluarga menjadi hal yang sosial yang peranan anak terkecil yang penting dan dalam kontek anak akan dipengaruhi oleh sikap dan tindakan orang tuanya yang terpenting dari seseorang. akan Keluarga merupakan lingkungan Anak tidak hanya membutuhkan http://ojs.jpeb.net membentuk pribadi anak. 39 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 dukungan materil tetapi yang yaitu lingkungan fisik dan non fisik, utama adalah pendidikan terbaik lingkungan untuk masa depannya. Pendidikan bimbingan orang tua, kasih sayang, terbaik dari orang tua dapat terlihat dukungan dari pola asuh yang diberikan. ekonomi, Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang membahas tentang lingkungan keluarga, lingkungan keluarga berpengaruh untuk kepribadian sangat anak. fisik orang dan meliputi berupa tua, sosial lingkungan sumber belajar fisik dan fasilitas belajar. Efikasi diri membentuk seorang non Seseorang haruslah mempunyai efikasi diri atau biasa Singkatnya, kepribadian seorang yang anak ditentukan dari kedua orang keyakinan. tuanya sekitar. seseorang yang ingin terjun ke Begitupula ketika seorang anak bisnis atau berwirausaha. Sese- memilih karir untuk masa depannya orang yang ingin berwirausaha dukungan orang tua menentukan harus mempunyi pilihan karirnya dan kesuksean tinggi atau mempunyai keyakinan dimasa depan. Berdasarkan teori- atas teori yang membahas lingkungan mempunyai keluargamaka dapat disintesiskan menjadi bahwa lingkungan keluarga adalah berwirausaha. dan tempat lingkungan seseorang disebut dengan Begitupula modal dengan efikasi kemampuannya ide suatu kreatif utama yang seperti yang dalam anak Efikasi diri atau Keyakinan mendapatkan pendidikan pertama diri mempunyai peran penting sejak dalam setiap individu agar bisa dilahirkannya yang akan membentuk sikap dan tingkah laku menjalankan seseorang hingga dewasa hingga baik. Keyakinan untuk menjadi pemilihan pribadi yang baik dan yakin bisa Lingkungan karier seseorang. keluarga kehidupan yang diukur meraih apa yang diinginkannya. dibedakan menjadi dua macam Menurut Bandura yang dikutip http://ojs.jpeb.net 40 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 oleh Nur Ghufron “Efikasi diri seseorang adalah untuk keyakinan mengenai dalam individu kemampuan melakukan dirinya tugas atau tersebut termotivasi melakukan sesuatu tindakan. dikutip Menurut Danang Gist yang menjelaskan tindakan yang diperlukan untuk “Efikasi diri adalah kepercayaan mencapai hasil tertentu” (M. Nur seseorang Ghufron, 2010:73). Selanjutnya kemampuannya untuk melakukan John (2011:21) tugas yang spesifik.” Memperkuat menjelaskan efikasi diri adalah pendapat Gist, Alwisol sampai keyakinan pada kesimpulan bahwa efikasi W. Santrock bahwa menguasai seseorang situasi memberikan situasi positif. Selanjutnya Gibson, James dan diri adalah penilaian diri, apakah yang dapat melakukan tindakan yang menurut baik atau buruk, tepat atau salah, hal M bisa atau tidak bisa mengerjakan Ivancevich mengatakan “Efikasi sesuai dengan yang diisyaratkan diri bahwa (Alwisol, 2004:360). Efikasi diri mengerjakan adalah kepercayaan diri untuk adalah seseorang dengan L. terhadap John keyakinan dapat cukup dalam situasi tertentu” (Wibowo, 2013:161). Berdasarkan definisi efika- melakukan sesatu dengan baik karena percaya pada kemampuannya yang dinilainya akan si diri di atas dapat diartikan berhasil dalam segala bahwa efikasi diri adalah sebuah kannya. Efikasi diri keyakinan yang ada dalam diri sebagai awalan sebuah perilaku seseorang berdasarkan kemam- seseorang. Seseorang yang yakin puannya bahwa dirinya akan berhasil di untuk melakukan sesuatu dengan berhasil. Efikasi segala diri dimiliki benar-benar adanya tujuannya tercapai. sangatlah setiap orang penting dengan efikasi diri atau keyakinan yang ada pada diri seseorang maka http://ojs.jpeb.net tugasnya Menurut tinda- bertindak maka berhasil akan sampai Bandura yang dikutip oleh Nur Gufron, efikasi diri 41 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 pada tiap individu akan berbeda melampaui batas antara satu individu dengan yang dirinya; Strength, lainnya berdasarkan tiga dimensi, pada apakah hubungan mengenai berikut ini adalah tiga dimensi magnitude tersebut: (1) Dimensi Magnitude: Strength dibagi menjadi dua, yaitu Dimensi dengan bertahan ini berkaitan (2) kemampuan kuat dalam mengacu atau lemah. usahanya dan derajat kesulitan tugas ketika keuletan dalam individu merasa mampu untuk Generality, mengindikasi tingkat digeneralisasi pada melakukannya; Strength: (2) Dimensi dengan tingkat keyakinan Dimensi ini berkaitan kekuatan atau dari harapan berusaha; situasi, dan (4) Generality juga dibagi menjadi dua yaitu pengharapan pengharapan terbatas pada bidang individu mengenai kemampuannya; perilaku khusus dan pengharapan (3) Dimensi Generality: Dimensi ini yang berkaitan bidanng perilaku. dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemam- puannya. menyebar pada berbagai Berdasarkan teori-teori yang membahas tentang efikasi diri maka dapat. Disintesiskan bahwa Sementara menurut Danang efikasi diri adalah keyakinan Sunyoto, self efficacy memiliki tiga individu terhadap kemampuannya dimensi dalam tingkat yaitu: (1) kesulitan Magnitude, tugas yang untuk melaksanakan mencapai suatu tujuan mampu untuk dipercaya dapat dicapai seseorang. individu Dimensi magnitude dapat dibagi menghadapi segala tantangan dan menjadi tiga yaitu pengharapan mampu efficacy besar usaha yang dibutuhkan untuk pada tingkat kesulitan yakni tindakan memprediksi tugas, analisis pilihan perilaku yang mencapai akan membuka usaha. Efikasi diri adalah dicoba (merasa mampu tujuan seberapa tersebut melakukannya), serta menghindari keyakinan situasi dan perilaku yang dirasakan kemampuannya dalam melaksana- http://ojs.jpeb.net individu yaitu terhadap 42 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 kan tindakan untuk mencapai suatu sudah berlangsung, tujuan individu yakni mampu untuk peneliti hanya menghadapi segala tantangan dan fakta berdasakan pengukuran gejala mampu yang memprediksi seberapa telah sehingga mengungkapkan ada. Penelitian ini besar usaha yang dibutuhkan untuk dilakukan untuk menggali informasi mencapai mengenai seberapa besar pengaruh tujuan tersebut yaitu membuka usaha. Efikasi diri dapat sosial diukur motivasi pada Tingkat Kesulitan ekonomi orang belajar tua terhadap dan minat (Magnitude) yang mencerminkan melanjutkan mampu berwirausaha, tinggi. Populasi dalam penelitian ini mendirikan adalah seluruh siswa kelas XI SMA Usahanya, setelah itu Keyakinan Pusaka 1 Jakarta. Analisis data diri (Strength) terdiri dari Yakin dalam dengan keunggulan yang dimiliki, dengan menggunakan analisis jalur gigih Menyelesaikan tugas dan (path analysis). untuk Optimis dalam pengalaman (Generality) terdiri dari studi penelitian Metode ke ini perguruan dilakukan penelitian yang menjadikan pengalaman sebagai digunakan adalah metode ex post jalan mencapai kesuksesan dan facto menyikapi situasi yang berbeda lasional yang menggunakan data dengan baik dan berpikir positif. primer dengan pendekatan kore- (variabel eksogen dan variabel endogen). Penelitian ex METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan yang dilakukan setelah kejadian dengan menggunakan metode ex- tersebut terjadi. Metode ini dipilih post karena facto ini post de facto merupakan penelitian dengan pendekatan sesuai dengan tujuan kausal yang menggunakan data penelitian yaitu untuk mengetahui primer seberapa (variabel eksogen dan besar pengaruh ling- variabel endogen). Penelitian ex- kungan keluarga (X1) dan efikasi diri post facto data yang diperoleh (X2) adalah data hasil dari peristiwa yang dengan motivasi berwirausaha (Y) http://ojs.jpeb.net sebagai variabel eksogen 43 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 sebagai variabel endogen. Teknik Hal pengumpulan data yang digunakan hubungan yang signifikan positif dalam penelitian ini menggunakan antara variabel lingkungan keluarga instrument terhadap berbentuk tes dan tersebut berarti motivasi berwirausaha. kuisoner (angket) yang memuat Dan seperangkat daftar pertanyaan dan korelasi yang positif antara efikasi pernyataan dipersiapkan diri dengan motivasi berwirausaha. secara khusus. Kuisoner tersebut Selanjutnya diketahui nilai koefisien digunakan untuk mendapatkan data determinasi adalah di antarakan 0 tentang dan 1. Nilai koefisien determinasi yang variabel eksogen dan angka terdapat 0,538 variabel endogen yaitu lingkungan yag keluarga (X1) dan efikasi diri (X2) variabel dan motivasi berwirausaha sebagai variabel (Y). Adapun analisis data dalam semua informasi yang dibutuhkkan. penelitian Adapun ini dilakukan dengan besar menunjukkan berarti kemampuan X1 dalam menjelaskan X2 memberikan nilai Rsquare hampir variabel menggunakan analisis jalur (path Lingkungan analysis). Analisis jalur merupakan sebesar 0,145. Hal ini berarti 14,5% metode artinya yang digunakan pada keluarga lingkungan penelitian ini, metode tersebut dapat memberikan menentukan efikasi besarnya pengaruh diri adalah keluarga kontribusi terhadap sebesar sisanya 14,5% suatu variabel terhadap variabel sedangkan dipengaruhi lainnya, baik pengaruh langsung oleh factor lain. variabel efikasi diri maupun pengaruh tidak langsung. (X2) dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan keluarga (X1). Sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN sisanya (error) dipengaruhi oleh Berdasarkan hasil uji korelasi variabel lain yang merupakan faktor- didapatkan angka sebesar 0, 581. faktor yang ada dalam penelittian Nilai probabilitas (sig) = 0,000. ini. dengan demikian error ( (0,000 < 0,05). Karena sig < 0,05 R2 = 1 – 0,145 = 0,855. = 1 - maka Ho ditolak dan Ha diterima. http://ojs.jpeb.net 44 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Berdasarkan perhitungan dan sebesar 1,669. Oleh karena itu pengujian di dapat Fhitung = 12,163 maka ; df1=1; df2= 72, p-value = 0,001 < lingkungan keluarga > ttabel, yakni 0,05 atau Ho ditolak nilai p-value 3,488 > 1,669, artinya Ha diterima Fhitung 0,001 (< 0,05), maka Ho Ho ditolak. Hal tersebut berarti ditolak. Dengan demikian, variabel bahwa Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan keluarga berpengaruh terhadap (X1) diketahui bahwa lingkungan variabel terhadap efikasi diri. efikasi diri (X2). Berdasarkan hasil Berdasarkan thitung keluarga hasil output pengujian secara individual SPSS didapat hasil Beta adalah lingkungan keluarga terhadap 0,581. Hal ini berarti terdapat efikasi diri didapat nilai signifikan pengaruh langsung X1 terhadap Y sebesar 0,001, maka nilai (sig) sebesar 0,581. Selanjutnya 0,001< 0,05 dengan demikian Ho tabel Coefficient diperoleh harga ditolak dan Ha diterima. Itu artinya thitung = 6,062 dan p-value = 0,000. koefisien jalur signifikan, sehingga P-value dapat yang disimpulkan bahwa merupakan dari probabilitas mengasumsikan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh hipotesis nol adalah benar. Hasilnya secara signifikan terhadap efikasi adalah p-value < 0,005. Hal ini diri. berarti nilai probabilitas Sig lebih Hasil uji t diperoleh thitung dari kecil dari nilai probabilitas 0,05 lingkungan keluarga sebesar 3,488. artinya Ho ditolak dan Ha diterima, Pengujian ini sifatnya dua arah, dengan sebab lingkungan proposisi hipotetik tidak demikian variabel keluarga (X1) mengisyaratkan apakah pengaruh berpengaruh langsung positif dan X1 signfikan terhadap pengaruh positif X2 atau merupakan negative. terhadap motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,581. Untuk ttabel dapat dicari pada tabel Pada output SPSS didapat tingkat signifikansi 0,05 dengan df= nilai Beta sebesar 0,538. Hal ini n-k-1. 74-1-1 = 72 maka ttabel berarti terdapat pengaruh langsung http://ojs.jpeb.net 45 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 X1 terhadap Y sebesar 0,581. Selanjutnya dari tabel Coefficient 1 poin maka motivasi berwirausaha (Y) akan meningkat 0,581 poin. diperoleh harga thitung = 5,419 dan p- Berdasarkan uji hipotesis value = 0,000. P-value merupakan yang dilakukan maka hasil analisiis probabilitas yang mengasumsikan korelasi antara lingkungan keluarga bahwa dan efikasi diri dengan motivasi hipotesis nol adalah benar.Hasilnya adalah p-value < berwirausaha 0,005. nilai pengaruh langsung positif dengan probabilitas Sig lebih kecil dari nilai nilai (sig) sebesar 0,001 Nilai ini probabilitas 0,05 artinya Ho ditolak memberikan pengertian bahwa ada dan Ha diterima, dengan demikian hubungan positif yang kuat anntara variabel efikasi diri (X2) berpengaruh lingkungan keluarga dan efikasi diri langsung dengan Hal ini positif berarti dan signfikan diperoleh motivasi hasil berwirausaha. terhadap motivasi berwirausaha (Y) Semakin baik lingkungan keluarga sebesar 0,538. akan mempengaruhi efikasi diri Berdasarkan hasil penelitian maka semakin tinggi motivasi untuk dan proses perhitungan yang telah berwirausaha. Demikian pula se- dilakukan terhadap 74 mahasiswa baliknya, semakin buruk lingkungan Fakultas keluarga dan efikasi diri semakin Ekonomi Universitas Negeri Jakarta mengenai pengaruh rendahnya lingkungan keluarga dan efikasi diri wirausaha pada mahasiswa. terhadap motivasi untuk ber- motivasi berwirausaha, Besarnya kontribusi variabel diperoleh perhitungan motivasi berwirausaha ditentukan koefisien jalur dan didapat (Y) = oleh variabel lingkungan keluarga 0,581 X1 + 0,538 X2 + 0,544 dan efikasi diri, yang dapat diketahui artinya persamaan ini menjelaskan dari hasil R2pyx1x2 sebesar 0,544. bahwa Secara statistic nilai ini memberikan maka sebesar nilai koefisien 0,581 yang jalur X1 berarti lingkungan keluarga (X1) bertambah pengertian bahwa kurang dari 54,4% varian motivasi berwirausaha ditentukan atau dipengaruhi oleh http://ojs.jpeb.net 46 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 lingkungan keluarga dan efikasi diri, Rochmah berdasarkan analisis data sisanya sebesar 54,4% ditentukan terhadap faktor lain. percayaan diri dan dukungan orang hubungan antara ke- Berdasarkan hasil perolehan tua dengan motivasi berwirausaha statistic secara individual X1 ter- pada siswa SMK diketahui bahwa hadap Y diperoleh hasil coefficients koefisien regresi sebesar 0,481 (p < Beta sebesar 0,581. Dengan de- 0,01) ini berarti ada hubungan yang mikian variabel lingkungan keluarga sangat (X1) berpengaruh langsung positif kepercayaan dan orang signifikan terhadap moivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,581 satuan. hasil Selanjutnya perolehan statistic Coefficients tua diri antara dan dukungan dengan motivasi berwirausaha pada siswa SMK. berdasarkan secara individual X2 terhadap Y diperoleh hasil signifikan Beta sebsear KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian mengenaai pengaruh lingkungan 0,538 dengan demikian variabel keluarga dan efikasi diri terhadap efikasi motivasi berwirausaha mahasiswa diri langsung (X2) positif berpengaruh signifikan Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi terhadap motivasi berwirausaha (Y) dan Adminstrasi Universitas Negeri sebesar 0,538. Untuk struktur ke Jakarta, maka dapat disimpulkan tiga sebagai berdasarkan dan hasil statistic berikut: (1) Lingkungan secara individual X1 terhadap X2 keluarga (X1) yang diukur oleh sebesar 0,380, dengan demikian motivasi berwirausaha (Y) memiliki variabel lingkungan keluarga yang kontribusi yang positif dan signifikan menjadi X1 berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya motivasi postif dan signifikan terhadap efikasi berwirausaha. Besarnya kontribusi diri sebesar 0,380. lingkungan Hasil penelitian perkuat temuan Maulida (2012). http://ojs.jpeb.net Siti ini mem- Rochmah Menurut Siti langsung keluarga terhadap berwirausaha 58,1%. Artinya adalah secara motivasi sebesar semakin baik 47 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 lingkungan keluarga untuk diri seorang anak. Dengan demikian mendukung anak memilih karier tinggi sebagai wirausaha maka motivasi dijelaskan oleh lingkungan keluarga. berwirausaha pun akan meningkat. Besarnya Berdasarkan ini keluarga secara langsung terhadap dapat disimpulkan bahwa hipotesis efikasi diri sebesar 38%. Artinya, penelitian yang menyatakan bahwa semakin lingkungan keluarga yang lingkungan keluarga berpengaruh dibina maka akan mempengaruhi secara langsung terhadap motivasi tumbuhnya berwirausaha; (2) Efikasi diri (X2) keyakinan atas kemampuan yang yang dimilikinya hasil diukur berwirausaha penelitian oleh (Y) motivasi memiliki kon- rendahnya efikasi kontribusi diri lingkungan efikasi diri, Berdasarkan yaitu kesimpulan tribusi yang positif dan signifikan yang dikemukakan di atas, saran- terhadap rendahnya saran yang kiranya dapat diberikan Besarnya peneliti adalah: (1) Dalam mening- secara katkan motivasi berwirausaha pada terhadap motivasi mahasiswa Fakultas Ekonomi, dari sebesar 53,8%. lingkungan tingkat memberikan tinggi motivasi berwirausaha. kontribusi efikasi langsung berwirausaha Artinya, diri semakin efikasi diri atau kemampuan tinggi keyakinan yang atas dimilikinya keluarga hendaknya dukungan untuk memilih karir sebagai wirausaha dengan cara: (a) Orang untuk memulai berwrausaha maka hendaknya akan kepada anak dalam berwirausaha, meningkat pula motivasi Dengan demikian misalnya dapat disimpulkan bahwa hipotesis pelatihan bahwa Dengan berwirausaha. efikasi diri berpengaruh secara langsung terhadap motivasi maka berwirausaha. kemajuan memberikan tua seperti arahan meningikuti keterampilan (kursus). keerampilan yang baik, dapat dalam meningkatkan berwirausaha Lingkungan keluarga secara adalah salah satu pekerjaan yang langsung berpengaruh pada efikasi menjanjikan di masa yang akan http://ojs.jpeb.net 48 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 datang. Mengajarkan tentang cara Pihak Fakultas Ekonomi sebaiknya memulai berwirausaha, menanam- lebih sering membuat acara talk kan nilai nilai jiwa wirausaha sejak show atau seminar-seminar untuk dini; (b) Pihak Fakultas Ekonomi mengajak sebaiknya ikut berkontribusi untuk berwirausaha. menumbuhkan yang puan yang dimilikinya, menjadikan mendukung anaknya berwirausaha matakuliah kewirausahaan sebagai dengan cara membuat perkumpulan matakuliah orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan tua keluarga mahasiswa Ekonomi dengan seminar-seminar Fakultas memberikan kewirausahaan. lebih dalam menggali kemam- yang sering berjualan mahasiswa wajib membuat yang wajib diikuti bazaar diikuti (2) Untuk meningkatkan motivasi mahasiswa Fakultas Ekonomi setiap berwirausaha dengan efikasi pada tahunnya, diri seseorang atau keyakinan atas meningkatkan efikasi diri diperlukan kemampuan dimilikinya lingkungan yang mendukung atau Sebaiknya lingkungan yang baik bagi fase menanamkan jiwa optimis untuk perkembang seorang anak. Peran memulai Mencoba orang tua atau lingkungan keluarga percaya pada kemampuan diri dan sangat besr dalam membentuk self- berpikir positif; (b) Pihak Fakultas efficacy atau efikasi diri pada setiap Ekonomi membuat suatu proram anaknya. Dengan cara diajarkan kewirausahaan yang memberikan untuk percaya diri, pekerja keras modal dan tidak pantang menyerah. dengan yang cara: berwirausaha. awal Fakultas mencoba (a) kepada Ekonomi mahasiswa yang berwirausaha dengan mencoba berwirausaha, dan (3) meningkatkan berwirausaha pada motivasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dengan cara: (a) http://ojs.jpeb.net (b) Untuk ingin cara ini mahasiswa menjadi yakin Untuk dan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 49 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Baraja, Abubakar. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Perpustakaan Nasional. Baron, Robert. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Bernandid, Imam. (1999). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Offset. Buchari, Alma. (2011). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta. Bahri, Syaiful. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan efektivitas kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. remaja Rosdakarya. 2011. Elly, M Setiadi. (2012). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencan. Fahmi, Irham. (2013). Kewirausahaan: Teori, Kasus dan solusi. Bandung: Alfabeta. Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Kreitner Robert dan Angelo Kinicki. (2004). Organizational Behavior. New York: McGraw Hill. Luthans, Fred. (2006). Perilaku organisasi. Yogjakarta: CV. Andi. http://ojs.jpeb.net ISSN: 2302 - 2663 Meredith,Geoffrey (2000). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga. Nasution, Arman Hakim. (2007). Entrepreneurship Membangun Spirit. Yogyakarta: CV. Andi. P, Robbins Stephen. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks. Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan: Teori, Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta Salemba Empat. Sunyoto, Danang. (2013). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CAPS. Sumarsono, Sonny. (2010). Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudaryono. (2011). Kewirausahaan. Jogyakarta: CV. Andi. Suryana. (2006). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. Maulida Siti Rochmah dan Dhini Rahma. (2012). Hubungan antara Kepercayaan diri dan Dukungan orang tua dengan motivasi berwirausaha pada siswa SMK. Jurnal: Universitas Diponogoro, vol 5. 50