1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Citra penginderaan jauh merupakan salah satu sumber data utama dalam
informasi geospasial. Kualitas sumberdata tentu menjadi parameter utama,
karena berbagai informasi dapat diturunkan dari citra. Kualitas yang tidak
memenuhi standart dapat mengaburkan bahkan menyajikan informasi yang
salah. Namun sebenarnya semua citra yang diperoleh melalui perekaman sensor
tak lepas dari wujud geometri dan konfigurasi permukaan bumi, serta kondisi
atmosfer saat perekaman. Kesalahan yang terjadi dalam proses pembentukan
citra ini perlu dikoreksi supaya aspek geometri dan radiometri yang dikandung
oleh citra tersebut benar-benar dapat mendukung pemanfaatan untuk aplikasi
yang berkaitan dengan pemetaan sumberdaya dan kajian lingkungan atau
kewilayahan lainnya (Danoedoro, 2012)
Dalam pemrosesan citra digital, nilai piksel atau digital number menjadi
nilai yang sangat penting untuk diperhatikan kebenarannya dari segala jenis
gangguan baik internal maupun eksternal. Bentuk nilai digital terkadang perlu
dikonversi menjadi jenis data yang sesuai untuk kajian yang spesifik. Meskipun
merupakan tahap sangat awal dan sering tidak diperhatikan, proses kalibrasi ini
sangat menentukan hasil analisis. Ketika kalibrasi tidak memenuhi standart,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis sebagai turunan dari data
merupakan hasil yang tidak dapat disahkan kebenarannya.
Data ALOS PALSAR merupakan data SAR yang menyiam pada frekuensi
Band L yang telah dirilis JAXA pada orbit polar dengan ketinggian 691,25 km
yang diluncurkan dari Tanegashima Space Center pada Januari 2006. ALOS
membawa tiga sensor, yaitu AVNIR, PRISM, dan PALSAR. Phassed Array LBand Synthetic Apperture Radar (PALSAR) diharapkan dapat berkontribusi
1
untuk monitoring deforestasi, biofisik, estimasi biomasa, pengukuran deformasi
menggunakan interferometry dan diferensiasi amplitudo (Shimada, 2009).
Data SAR memiliki keunggulan bebas dari gangguan awan dibandingkan
citra optis biasa, terlebih di negara tropis seperti Indonesia yang memiliki nilai
evaporasi tinggi mengakibatkan penggunaan citra optis terkadang terhalang oleh
adanya awan. Dengan adanya data ALOS PALSAR ini diharapkan mampu
memberikan satu solusi terhadap kebutuhan data yang dapat menyiam secara
aktif baik siang maupun malam, bebas awan, serta dapat menembus permukaan
dengan lebih kuat untuk kajian yang relevan di berbagai bidang dengan berbagai
keunggulan. Oleh karena itu, kalibrasi citra ALOS PALSAR menjadi salah satu
hal yang penting untuk dikaji. Kontrol kualitas serta validasi tentunya menjadi
elemen yang tidak bisa terpisahkan dari pre-processing data demi menghasilkan
produk analisis yang valid dan relevan, serta dapat diterima keakuratannya,
khususnya dalam analisis digital penutuplahan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Kebutuhan data SAR sebagai sumber data yang unik dengan berbagai
keunggulannya telah disediakan oleh JAXA sebagai vendor citra ALOS. Namun
adanya data yang terkoreksi belum secara luas disebarluaskan untuk berbagai
level produk yang tersedia. Data ALOS mosaik di seluruh dunia telah disediakan
oleh JAXA, namun belum terkalibrasi secara total, mengingat kalibrasi yang
dilakukan perlu disesuaikan untuk masing-masing tujuan penelitian. Kalibrasi
radiometri dengan menggunakan Gamma-naught diperlukan untuk mendapatkan
nilai digital berupa hamburbalik (backscatter) per unit area dari data radar,
(Shimada. M, et al., 2012). Kalibrasi yang benar tentu akan menghasilkan
turunan data hasil analisis yang baik pula. Permasalahannya, terkadang kalibrasi
radiometri belum diikuti dengan uji kualitas (quality control) yang dapat
berakibat buruk pada hasil analisis selanjutnya. Untuk itu, kalibrasi radiometri
2
dengan uji kualitas serta validasi perlu dilakukan untuk menyediakan data yang
berkualitas sebagai prasyarat didapatkannya hasil analisis yang berkualitas pula.
1.3
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Melakukan kalibrasi radiometri Gamma-naught pada data citra Fine Beam
Dual Polarization ALOS PALSAR mosaik Jawa resolusi 50 meter
perekaman tahun 2009.
2. Mengevaluasi proses kalibrasi dengan menilai kualitas citra serta validasi
lapangan
untuk
aplikasi
klasifikasi
penutuplahan
dengan
metode
unsupervised dan segmentasi.
3. Memanfaatkan perangkat lunak ASF Mapready serta ENVI sebagai
perangkat pemroses kalibrasi data Fine Beam Dual Polarization ALOS
PALSAR mosaik Jawa resolusi 50 m perekaman tahun 2009.
1.4
MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan data ALOS PALSAR terkalibrasi Gamma-naught sebagai
sumberdata untuk tingkat analisis lanjut secara digital
2. Mengetahui kualitas serta kemampuan citra hasil kalibrasi Gamma-naught
dalam klasifikasi digital penutuplahan sebagai salah satu kajian yang menarik
untuk dikembangkan dalam bidang penginderaan jauh sistem aktif.
1.5 PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar lebih terararah dan
sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan – batasan masalah dalam penelitian
antara lain :
3
1. Menangani pra pemrosesan raw dataFine Beam Dual PolarizationALOS
PALSAR Mosaik Jawa orthorectified 50 meter yang diunduh dari website
JAXA, menjadi data yang berkualitas untuk klasifikasi digital.
2. Melakukan kalibrasi Gamma-naught pada citra ALOS PALSAR mosaik
Jawa.
3. Mengevaluasi kualitas citra hasil kalibrasi dengan kontrol kualitas serta
validasi lapangan untuk aplikasi klasifikasi penutuplahan.
4
Download