BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL A. KERANGKA KONSEP Landasan berfikir dalam melakukan penelitian dalam kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Haemoglobin ibu hamil trimester III Kejadian BBLR Skema.1 Kerangka Konsep B. HIPOTESIS Berdasarkan dari konsep penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan BBLR. C. DEFENISI OPERASIONAL Tabel 1. Defenisi Operasional N O Variabel Penelitian 1 Independen: Hb ibu hamil Trimester III Defenisi Operasion al Suatu kadar sel darah merah yang berada di dalam tubuh. Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Alat Hb: Hb sahli observasi Normal > 11gr/dl Anemia ringan 810gr/dl Anemia berat < 7gr/dl Rasio Universitas Sumatera Utara 2 Dependen : BBLR Suatu keadaan dimana berat badan bayi baru lahir kurang dari 2500 gram Timbangan observasi bayi BBLR <2500gram Normal 25003500gram Rasio Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi korelasional yang digunakan untuk mencari hubungan atau hipotesis hubungan dua variabel dimana data kedua variabel berbentuk rasio atau interval, dan sumber data dari variabel tersebut sama. Penelitian ini menggunakan data primer dimana peneliti langsung menganbil data dari responden tersebut. Dengan pendekatan Cross sectional dimana peneliti langsung mendapatkan hasil pada saat itu juga. Metode penelitian ini bertujuan peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok individu yang tinggi diwilayah yang sama atau sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang sama (Candra, 2008). Populasi dari penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil trimester III yang akan bersalin di klinik Lolly Medan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di klinik lolly kec. Medan Baru Tahun 2012 ibu hamil trimester III yang bersalin pada bulan januari - maret sekitar ± 80 orang. Universitas Sumatera Utara 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yng dimiliki oleh populasi (Aziz, 2010). Ukuran Penghitungan sampel dapat digunakan dengan menggunakan rumus : n= N 1 + N(d²) Keterangan : n = Besar sampel N = Besar Populasi d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05) n= 80 1 + 80 (0,05)² n= 80 1 + 80 (0,0025) n= 80 1 + 0,2 n= 80 1,2 n =66,6 n = 67 orang Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data. Universitas Sumatera Utara C. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di klinik lolly kec. Medan Baru, Medan Tahun 2012. D. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini di lakukan pada bulan Februari sampai Mei Tahun 2012. E. Pertimbangan Etik Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi pendidikan dan tempat penelitian dalam hal ini diajukan kepada ibu pemilik klinik lolly Kec. Medan Baru. Setelah mendapat persetujuan barulah dilakukannya penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian meliputi: 1. informed consent (lembar persetujuan) lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa, tetap menghormati hak-hak tersebut. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar persetujuan tersebut diberikan kode tertentu. 3. confidential (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara F. Instrumen Penelitian Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa alat hemoglobin (Hb Sahli) dan Timbangan Bayi. G. Pengumpulan Data Suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah dengan beberapa tahap yaitu: 1. Pengeditan Data (Editing) Kegiatan untuk pengecekan kembali dan perbaikan isian formulir atau kelengkapan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penenlitian. 2. Pengkodean Data (coding) Data yang telah didapatkan akan diberi kode sesuai dengan sub variabel yang diteliti agar lebih mudah dalam pengecekan kembali jika terdapat kesalahan. 3. Tabulating Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data dimasukkan dalam bentuk tabel. H. Prosedur Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan peneliti selama 4 bulan terhitung pada bulan Februari s/d Mei 2012, setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Program Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara) dan kemudian permohonan izin penelitian yang telah diperoleh dikirimkan ketempat penelitian (Klinik Lolly Kec. Medan Baru). Peneliti melakukan pengumpulan data ditempat penelitian, sehingga peneliti lebih mudah Universitas Sumatera Utara menjumpai responden. Peneliti menentukan responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Setelah mendapatkan responden, peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat dan proses pemeriksaan Hemoglobin. Kemudian, responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau dengan memberikan persetujuan secara verbal atau lisan. Selanjutnya, responden diminta untuk mengisi data demografi kemudian peneliti melakukan pemeriksaan hb dan mengamati dan menimbang bayi yang baru lahir dengan timbangan bayi. Setelah hasil didapatkan lalu peneliti mengisi lembar observasi yang sebelumnya sudah diisi oleh responden tentang data demografinya. Setelah semua data terkumpul peneliti langsung menganalisa hasil penelitian J. Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment dimana probabilitas (p < 0,05) artinya dimana adanya hubungan yang signifikan dan koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi ( r ) berkisar 0 – 1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat derajat hubungan untuk mengetahui tinggi rendahnya r, di lakukan interpretasi menurut colton sebagai berikut: N (Σ XY) – (Σ X. ΣY) r hitung √ [ N ΣX² - ( ΣX)² ] [ NΣY² - ( ΣY)² ] r hitung : koefisien korelasi ΣX : jumlah skor item ΣY : jumlah skor total item N : jumlah responden Universitas Sumatera Utara Dimana : 0, 00 – 0, 25 : tidak ada hubungan 0, 26 – 0, 50 : hubungan sedang 0, 51 – 0, 75 : hubungan kuat 0, 76 – 1, 00 : hubungan sangat kuat (sempurna) Kemudian dilanjutkan membahas hasil penelitian berdasarkan teori dan kepustakaan yang ada (Usman, 2006). Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Bersalin Lolly Medan. Jumlah responden sebanyak 69 orang dengan hasil sebagai berikut : 1. Analisa Univariat Analisa univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik masing – masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan presentasenya sedangkan data yang berrsifat numerik dicari mean dan standar deviasinya. Karakteristik data demografi meliputi : umur dan paritas. Tabel 5. 1. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik data demografi ibu hamil trimester III di Klinik Lolly Medan Februari s/d Mei 2012 ( N = 69 orang). Karakteristik Frekuensi Persentase ( % ) < 20 tahun 18 26 % 21 – 35 tahun 49 71 % > 36 tahun 2 2% <2 47 68,1 % 3–4 20 29,0 % >5 2 2,9 % Umur Paritas Pendidikan Universitas Sumatera Utara SD 21 30,4 % SMP 25 36,2 % SMA 20 29,0 % S1 3 4,3 % IRT 37 53,6 % Wiraswasta 27 39,1 % PNS 5 7,2 % Total 69 100 % Pekerjaan Analisis Data : Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas umur responden pada rentang 21 – 35 tahun sebanyak 49 responden ( 71 % ), dan minoritas umur responden pada rentang > 35 tahun sebanyak 2 responden ( 2 % ), Mayoritas paritas responden pada rentang < 2 sebanyak 47 responden ( 68,1 % ) dan minoritas paritas responden pada rentang > 5 sebanyak 2 orang ( 2,9 % ). Mayoritas pendidikan responden pada SMP sebanyak 25 responden ( 36,2 % ) dan minoritas pendidikan responden pada S1 sebanyak 3 responden ( 4,3 % ). Serta mayoritas pekerjaan responden pada IRT sebanyak 37 responden ( 53,6 % ) dan minoritas pekerjaan responden pada PNS sebanyak 5 responden ( 7,3 % ) (N = 69) Universitas Sumatera Utara Tabel 5. 2. Distribusi Frekuensi Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Klinik Lolly Medan (N= 69). Kadar Haemoglobin Frekuensi Presentase ( % ) <7 8 - 10 > 11 12 48 9 17,3 69,5 13 Total 69 100 Analisis data : Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas kadar Haemoglobin Ibu hamil Trimester III pada rentang 8 - 10 gr% sebanyak 48 responden ( 69,5 % ) dan minoritas Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III pada rentang > 11 gr% sebanyak 9 responden ( 13% ) ( N = 69 ). Tabel 5. 3. Distribusi Frekuensi Berat Bayi Baru Lahir di Klinik Lolly Medan ( N= 69 ). Berat Badan Bayi Baru Lahir Frekuensi Presentase ( % ) < 2500 15 21,7 % 2500 - 3500 41 59,4 % > 3500 13 18,9 % Total 69 100 Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas Berat Bayi Baru lahir pada rentang > 2500 - 3500 sebanyak 41 responden ( 59, 4 % ) dan minoritas Berat Bayi Baru Lahir pada rentang > 3500 sebanyak 13 responden ( 18, 9 % ) ( N = 69 ). 2. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk menguji Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi product moment Universitas Sumatera Utara dimana probabilitas (p < 0,05) artinya dimana adanya hubungan yang signifikan dan koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi ( r ) berkisar 0 – 1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat derajat hubungan. Tabel 5.4. Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan ( N= 69 ). No 1 2 Variabel Haemoglobin Berat Badan Bayi Mean Standar Deviasi 95% confidence interval for mean lower upper 9,04 1,333 8,72 9,36 2990,87 545,545 2859,82 3121,92 P R (value) (korelasi) 0,000 0,829 Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi ( r = 0,829) dan nilai value ( p = 0,000 ) maka adanya hubungan yang sangat kuat ( r = 0,829) dan berpola positif yang artinya makin rendah kadar haemoglobin ibu hamil tersebut maka akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Uji statistik juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai p < 0,05 yaitu ( p = 0,000 ) . Tabel 5.5. Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III yang anemia dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan ( N= 60 ). No Variabel 1 2 Haemoglobin Berat Badan Bayi Mean Standar Deviasi 95% confidence P R interval for mean (value) (korelasi) lower upper 8,75 1,174 8,45 9,05 0,761 2859,50 447,148 2743,95 2975,05 0,000 Universitas Sumatera Utara Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi ( r = 0,761) dan nilai value ( p = 0,000 ) maka adanya hubungan yang sangat kuat ( r = 0,761) dan berpola positif yang artinya makin rendah kadar haemoglobin ibu hamil tersebut maka akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Uji statistik juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai p < 0,05 yaitu ( p = 0,000). B. Pembahasan Dari hasil penelitian yang berjudul Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan akan diuraikan pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian dengan literatur yang berhubungan dengan kadar haemoglobin ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Dari hasil penelitian diperoleh dari data demografi bahwa mayoritas umur responden berusia 21 – 35 tahun sebanyak 49 responden ( 71 % ) dan minoritas usia responden berusia > 36 tahun sebanyak 2 responden ( 2 % ), mayoritas paritas responden pada rentang < 2 sebanyak 47 responden ( 47 % ) dan minoritas paritas pada > 5 sebanyak 2 responden ( 2,9 % ), mayoritas pendidikan pada SMP sebanyak 25 responden ( 36,2 % ) dan mayoritas pendidikan pada S1 sebanyak 3 responden ( 4,3 % ), mayoritas pekerjaan pada IRT sebanyak 37 responden ( 53,6 % ) dan minoritas pekerjaan pada PNS sebanyak 5 responden ( 7,3 % ), mayoritas kadar hemoglobin pada 8 – 10 sebanyak 48 responden ( 69,5 % ) dan minoritas kadar hemoglobin pada > 11 sebanyak 9 responden ( 13 % ), mayoritas berat bayi baru lahir pada 2500 – 3500 gram sebanyak 41 responden ( 59,4 % ) dan minoritas pada > 3500 gram sebanyak 13 responden ( 18,9 % ). Jadi, sesuai dengan teori Sylviati ( 2008 ) bahwa barat badan bayi dipengaruhi oleh faktor – faktor yang secara langsung Universitas Sumatera Utara atau internal meliputi umur ibu, paritas, kadar hemoglobin, pekerjaan dan tingkat pengetahuan ibu. Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir rendah dengan taraf signifikan 0,000 ( p < 0,05 ) dan nilai r = 0,829. Dan hubungan kadar hemoglobin ibu hamil yang anemia dengan berat badan bayi diperoleh bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin ibu hamil yang anemia dengan berat badan bayi dengan taraf signifikan 0,000 ( p < 0,05 ) dan nilai r = 0,761. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rukiyah ( 2010 ) bahwa penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah normal disebut dengan anemia. Pada penderita anemia, lebih disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah ( Haemoglobin dibawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Menurut Solihah ( 2010), kekurangan kadar haemoglobin pada ibu hamil dapat menyebabkan Abortus, Persalinan yang lama, Perdarahan Pasca Persalinan, Kelahiran Prematur di bawah 37 minggu, BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ), kematian mudah (terjadi saat kehamilan muda ), serta kemungkinan lahir dengan cacat bawaan. Menurut Rukiyah ( 2010 ), anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh yang tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Anemia juga meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat, perdarahan post partum lebih sering dijumpai pada Universitas Sumatera Utara wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Menurut beberapa Hasil penelitian seperti di kemukakan oleh Rush (2001), dari Tuffs University, Boston USA, mengemukakan hasil penelitiannya tentang maternal nutrition and perinatal survival, bahwa kemungkinan hidup seorang bayi secara sederhana dapat dihubungkan dengan status gizi makro ibunya, dengan asumsi bahwa peningkatan intake zat gizi makro akan meningkatkan berat badan ibu, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan janin, sehingga bayi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk lahir hidup. Bhargava dkk (2000) dalam penelitiannya di Kenya mengenai modelling the effects of maternal nutritional status and socioeconomic outcome on the anthropometric and psychologic indicators of Kenyan infant from age 0-6 month, menyimpulkan bahwa status gizi dan kadar Hb ibu mempunyai hubungan yang positif dengan berat bayi lahir. Temuan tersebut didukung oleh hasil penelitian Humphrey dan Holzheimer (2000) yakni a prospective study of gestation and birthweight in Aboriginal pregnancies in far north Queensland, yang menyatakan bahwa status gizi yang rendah mempunyai korelasi dengan BBLR. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues dan Barros (1998) tentang risk factors for preterm labor, bahwasanya aktifitas ibu hamil dan status gizinya sangat penting terhadap risiko bayi prematur atau BBLR. Penelitian serupa juga diungkapkan oleh Ogunyemi dkk (1998) yakni tentang prepregnancy body mass index, weigt gain during pregnancy and perinatal outcome in a rural black population, bahwa ada hubungan antara status gizi dan kenaikan berat badan ibu hamil dengan keadaan bayi perinatal dan berat lahirnya. Jadi status gizi normal dan kenaikan berat badan yang ideal pada ibu hamil berhubungan dengan penurunan Universitas Sumatera Utara komplikasi bayi perinatal dan mengoptimalkan berat badan. Demikian juga menurut Merchant dkk (1999) dalam penelitiannya mengenai effect of prepregnancy body mass index and gestational weigt gain on birth weigth, menyatakan bahwa status gizi ibu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan penting sebagai indikator terhadap hasil kelahiran (birth outcome). Kemudian yang di lakukan oleh penelitian di Indonesia seperti dilakukan Budijanto dkk (2000) di Madiun, Jawa Timur menyatakan bahwa risiko terhadap kejadian berat bayi lahir rendah adalah ukuran lingkar lengan atas dan pekerjaan berat. Ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Purdyastuti di RS Fatmawati Jakarta (1994) yang menyimpulkan adanya hubungan antara status gizi ibu yakni yang diukur menggunakan LILA dengan berat bayi lahir. Menurut Mawah dkk (1993), insiden BBLR lebih tinggi pada ibu hamil dari kalangan sosial ekonomi lemah yang biasanya mempunyai status gizi kurang dimana anemia gizi mempunyai peran utama sebagai penyebab utama terhadap kejadian BBLR. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 21- 35 tahun sebanyak 49 responden ( 70,6%) dan minoritas responden berumur > 36 tahun sebanyak 2 responden ( 2,8 %), berdasarkan paritas responden mayoritas responden < 2 sebanyak 47 responden ( 68,1%) dan minoritas responden > 5 sebanyak 2 responden ( 2,9 %), mayoritas responden pada pendidikan SMP sebanyak 25 responden ( 36,2 % ) dan minoritas pendidikan responden pada S1 sebanyak 3 responden ( 4,3 % ), mayoritas responden pada pekerjaan IRT sebanyak 37 responden ( 53,6 % ) dan minoritas responden pada PNS sebanyak 5 responden ( 7,3 % ). 2. Kadar Haemoglobin ibu hamil trimester III rata – ratanya adalah 9,04 dengan standar deviasinya adalah 1,333. 3. Berat badan bayi baru lahir rata – ratanya adalah 2990,87dengan standar deviasinya adalah 545,545. 4. Hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000 dan nilai r adalah 0,829, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah. Universitas Sumatera Utara B. Saran 1. Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petugas pelayanan kesehatan mengenai Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah agar para petugas kesehatan dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil dan kejadian berat badan bayi lahir rendah dan angka kematian ibu dan bayi. 2. Bagi Ibu Hamil Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu hamil agar menjaga kesehatannya terutama dalam status gizi ibu hamil tersebut agar tidak terjadinya anemia dalam kehamilan dan tidak terjadinya berat badan bayi lahir rendah. Universitas Sumatera Utara