perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting untuk perkembangan
dan kemajuan suatu negara, karena dengan pendidikan akan menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia global. Dengan
semakin ketatnya persaingan di dunia global, peran pendidikan untuk
mengembangkan suatu bangsa juga semakin penting. Sehingga kemajuan dan
perkembangan pendidikan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu bangsa.
Kemajuan pendidikan tidak lepas dari peningkatan kualitas pembelajaran, dan
peningkatan kualitas pembelajaran dalam pendidikan formal yang memegang
pernan penting adalah guru dan siswa.Oleh karena itu gurusebagai salah satu
komponen utama dalam proses belajar mengajar berperan besardalam
keberhasilan
proses
pembelajaran.
Di
sini
diharapkan
kreatifitas
guru
untukmemilih model ataupun metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan
pokokbahasan serta tingkat perkembangan siswa.
Matematika selain sebagai salah satu disiplin ilmu dalam dunia
pendidikan juga merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting, baik bagi
peserta didik maupun pengembang bidang keilmuan lainnya. Kedudukan
matematika dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya karena matematika
memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun sampai saat ini matematika masih dianggap sebagai salah satu
mata pelajaran sulit, membosankan, bahkan menakutkan. Penyebab anggapan ini
muncul adalah selain mempunyai konsep abstrak, matematika juga memerlukan
pemahaman konsep dengan baik, dan untuk memahami konsep baru diperlukan
prasyarat pemahaman konsep sebelumnya.
Menurut Sudijono (1996: 50) pemahaman adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itudiketahui dan diingat.
Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatuapabila ia dapat memberikan
penjelasan atau memberi uraian rinci
tentang
hal itu dengan menggunakan katacommit
to user
1
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
katanya sendiri.Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk
mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau kejadian itu merupakan
contoh dan bukan contoh dari ide tersebutRuseffendi (1988:157).Jadi pemahaman
konsep matematika adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah
materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat
sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam
bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya
(Sanjaya,2009).
Dalam mempelajari matematika, pemahaman konsep matematikasangat
penting untuk siswa. Karena antara konsep matematika satu dengan lainnya saling
berkaitan, sehingga untuk mempelajarinya harus runtut danberkesinambungan.
Jika siswa telah memahami konsep-konsep matematika dasarmaka akan
memudahkan siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika berikutnya
yang lebih kompleks.Selain itu, menurut Bell, Frederick H. (1981: 117), jika
siswa menguasai konsep, maka ia dapat mengidentifikasi dan mengerjakan soal
baru yang lebih bervariasi. Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL, peneliti
menemukan bahwa kelas X MIA 5 SMAN 2 Surakarta memiliki rata-rata nilai
terendah dibanding dengan kelas X MIA lainnya. Selain itu, berdasarkan
wawancara peneliti dengan guru, siswa kelas X MIA 5 hanya dapat mengerjakan
soal-soal yang sama persis dengan latihan, sehingga mereka mengalami kesulitan
saat menghadapi bentuk soal yang bervariasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan observasi di kelas X MIA 5 SMAN 2 surakarta
mengenai pemahaman konsep matematis mereka.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator pemahaman konsep
yang
dimuat
pada
peraturan
Dirjen
Dikdasmen
Depdiknas
Nomor
506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 (Wardhani, 2008: 10-11), yaitu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep,
2. Mengklasifikasi
objek
menurut
sifat-sifat
dengankonsepnya,
commitdari
to user
3. Memberi contoh dan non contoh
suatu konsep,
tertentu
sesuai
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
6. Menggunakan
dan
memanfaatkan
serta
memilih
prosedur
atau
operasitertentu,
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah
Hasil observasi peneliti di SMAN 2 Surakarta di kelas X MIA 5 pada
bulan Maret 2015, menunjukkan sebesar 48,39% siswa dapat menyatakan ulang
konsep sedangkan untuk indikator kedua yaitu mengklasifikasikan obyek-obyek
menurut sifat-sifat tertentu sebesar 71,77%, dan untuk kemampuan memberi
contoh dan non contoh sebesar 60,48%, kemudian sebesar 33,06% siswa dapat
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, selanjutnya
sebesar 44,35% dan 27,96% untuk indikator 5 dan 6 berturut-turut. Terakhir
sebesar 62,10% siswa dapat mengaplikasikan konsep ke penyelesaian masalah.
Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa X
MIA 5 SMAN 2 Surakarta berada pada level rendah sampai sedang. Pada
indikator 6, yakni memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu
terlihat paling menjadi masalah bagi siswa X MIA 5 dalam memahami konsep.
Banyak faktor menjadi penyebab rendahnya pemahaman konsep
matematis, antara lain yaitu ketidaktepatan penggunaan media oleh guru di kelas,
pembelajaran masih bersifat teacher-centered, penggunaan model atau metode
kurang tepat. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar guru
masih menggunakan cara konvensional yakni guru menjelaskan, siswa mencatat
materi ajar, dan siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru.
Hal ini akan sangat mempengaruhi pemahaman siswa karena komunikasi pada
cara konvensional berlaku satu arah, sehingga siswa sebenarnya tidak memahami
hal-hal tertentu cenderung tidak berani bertanya. Dan siswa hanya mencatat,
kemudian mengerjakan soal latihan yang dibuat oleh guru akan cenderung hanya
bisa mengerjakan soal-soal sepertidicontohkan oleh guru, kemudian kebingungan
saat menghadapi soal bervariasi.
Salah satu pendekatan pembelajaran untukmeningkatkan pemahaman
commit
to userteaching adalah suatu pendekatan
konsep adalah Reciprocal teaching.
Reciprocal
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran yang menerapkan empat tahap pemahaman mandiri, yaitu
meringkas bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan
kembali pengetahuan, kemudian memprediksi soal. Manfaat dari meringkas bahan
ajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk menyatakan ulang konsep dengan
bahasa mereka sendiri, kemudian dengan menyusun pertanyaan memberikan
manfaat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan pada indikator
pemahaman konsep yaitu indikator ke-2,3,4 dan 5. Kemudian untuk tahap
menyelesaikan pertanyaan yang telah dibuatnya memberikan manfaat pada siswa
untuk mengembangkan kemampuan memilih dan memanfaatkan prosedur atau
operasi tertentu dan mengaplikasikan konsep ke penyelesaian masalah.
Kemampuan menyatakan ulang konsep kembali diperkuat saat siswa menjelaskan
kembali pengetahuan kemudian memprediksi soal. Secara umum pendekatan
reciprocal teachingmeningkatkan rasa antusias siswa dalam pembelajaran karena
siswa dituntut untuk dapat aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaanya
dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan matematika dapat
dicapai. Diharapkan dengan pendekatan ini siswa tidak hanya menghafalkan
sejumlah rumus-rumus tetapi memahami konsep secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian diatas, maka melalui diskusi dengan guru mata
pelajaran matematika di kelas X MIA 5 SMAN 2 Surakarta, disepakati untuk
menggunakan pendekatan reciprocal teaching sebagai salah satu alternatif
pemecahan masalah yang ditawarkan peneliti untuk meningkatkan pemahaman
konsep matematis siswa, serta untuk membatasi penelitian telah disepakati untuk
memilih materi peluang karena berdasarkan pengalaman dari guru mengajar,
siswa sering mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep pada materi peluang.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah penerapan pendekatan reciprocal teachingdalam meningkatkan
pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIA 5?
2. Bagaimana
peningkatan
pemahaman
konsep
selama
pembelajaran
menggunakan pendekatan reciprocal teaching berlangsung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuanpenelitian ini adalah
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan reciprocal
teaching dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas X
MIA 5 SMAN 2 Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam belajar
matematika,
2. Bagi guru, melalui penelitian ini guru dapat memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran dikelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa
maupun guru dapat dikurangi,
3. Bagi peneliti, melalui penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui secara
langsung permasalahan pembelajaran matematika yang ada di kelas, khususnya
dalam hal meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Selain itu, dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas.
commit to user
Download