BAB II DASAR PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau

advertisement
BAB II
DASAR PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
bahasa latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.5 Proses komunikasi
melibatkan dua orang atau lebih, baik secara langsung atau bertatap muka,
maupun dengan menggunakan media.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari
kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common”). Istilah
pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.6
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu orang ke orang
lain. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila orang yang kita berikan
pesan dapat mengerti apa yang kita bicarakan dan akan terjadi komunikasi
yang gagal jika terjadi miss komunikasi (miss communication). 7
5
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2001 hal 9
6
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal
46
7
Effendy, op.cit., 5
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap.8
Hovland juga mengatakan bahwa
komunikasi adalah “proses mengubah perilaku orang lain (communication is
the process to modify the behavior of other individuals)”.
Jadi pada intinya komunikasi adalah sebuah proses pertukaran informasi
antara komunikator dan komunikan.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan
secara sekunder.
1. Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan.9
2. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah pemakaian lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator
8
Ibid. 10
9
Ibid. 11
menggunakan
media
kedua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam
melancarkan
11
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat
yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat
kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi adalah media
kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.10
Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi:
1. Sender
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang.
2. Encoding
Penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
3. Message
Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
4. Media
Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke
komunikan.
5. Decoding
Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna
pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6. Receiver
Komunikan yang menerima pesan dari komunikator
7. Response
10
Ibid. 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
8. Feedback
Umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator.
9. Noise
Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.11
Sender
Encoding
Message
Decoding
Media
Noise
Feedback
Gambar 2.1 Proses Komunikasi
11
Ibid. 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Response
Receiver
13
2.2 Komunikasi Massa
Joseph A Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to The
Study of Communication, menampilkan definisinya mengenai komunikasi
massa dengan lebih tegas yakni sebagai berikut:
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua
orang yang menonton televisi, agaknya berarti bahwa khalayak itu besar dan
pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancarpemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi,
radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.12
2.3 Komunikasi Visual
Komunikasi ini menggunakan mata sebagai alat penglihatan. Komunikasi
visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar
bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan)
adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk
menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi
visual merupakan sebuah proses kreatif.
Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual:
12
Ibid. 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
1. Visual Language, yaitu ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi
yaitu kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk
visual.
2. Visualizer, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau
mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain.
3. Visual Effect, yaitu membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu
keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia.
4. Visual Information, adalah informasi melalui penglihatan, misal lambaian
tangan, senyuman, baju baru, mobil baru, dan lain-lain.
5. Visual Litteracy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual.13
2.3.1 Tujuan Komunikasi Visual
Tujuan belajar mengolah kreativitas dalam komunikasi visual di
antaranya:
1.
Memahami dan menganalisis prinsip-prinsip komunikasi visual
lewat ilmu semiotik
2.
Memanfaatkan visual sebagai alat komunikasi yang efektif serta
prinsip-prinsipnya pada beragam media (Print AD, internet, audio
visual, multimedia, dan lain.lain.
3.
13
Memahami suatu proses kreatif pencarian ide yang efektif.
Adi Kusrianto. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI. 2009 hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
4.
Studi mengenai cara mengkombinasikan typography, photography,
printing, dan lain-lain sehingga semua aspek pendukung itu akan
menghasilkan sebuah hasil (karya) yang memiliki „Power‟. 14
2.3.2
Unsur-unsur Rupa (Unsur Desain)
1. Garis
Garis merupakan dua titik yang dihubungkan. Pada dunia seni rupa
sering kali kehadiran garis bukan saja hanya sebagai garis tetapi
kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau
lebih tepat disebut goresan.
2. Shape (Bangun)
Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh
sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang
berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karena ada tekstur.
3. Tekstur (Rasa Permukaan Bahan)
Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan
bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk
mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa
tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada
karya seni rupa secara nyata atau semu.
4. Warna
14
Ibid. 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata.
Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa,
merupakan unsur susun yang sangat penting, baik di bidang seni
murni maupun seni terapan. 15
2.3.3 Prinsip-prinsip Desain
Hakikat suatu komposisi yang baik, jika suatu proses penyusunan
unsur pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip
komposisi: harmoni, kontras, repetisi (irama), dan gradasi.
1. Harmoni
Harmoni atau selaras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda
dekat. Jika unsur-unsur estetika dipadu secara berdampingan maka
akan timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmoni).
2. Kontras
Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam.
Tanggapan halus, licin, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang
kontras, pertentangan adalah dinamik dari eksistensi menarik
perhatian.
3. Repetisi (Irama)
Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni.
Repetisi merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada
15
Seri Buku Pintar Menjadi Seorang Desainer. Yogyakarta: ANDI, Semarang: Wahana Komputer.
2007 hal 211
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
ruang dan waktu, maka sifat paduannya bersifat satu matra yang
dapat diukur dengan interval ruang, serupa dengan interval waktu
antara dua nada musik beruntun yang sama.
4. Gradasi
Gradasi merupakan satu system paduan dari laras menuju ke kontras
dengan meningkatkan masa dari unsur yang dihadirkan. Gradasi
merupakan paduan dari interval kecil ke interval besar, yang
dilakukan dengan penambahan atau pengurangan secara laras dan
bertahap.16
2.3.4
Hukum Penyusunan (Azas Desain)
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan
yang merupakan isi pokok dari komposisi.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau kesamaan
antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya
kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan.
3. Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan dalam desain pada dasarnya adalah kesederhanaan
selektif dan kecermatan pengelompokkan unsur-unsur artistik
dalam desain.
16
Dharsono Sony Kartika.Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains. 2004 hal 54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
4. Aksentuasi (Emphasis)
Desain yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian
(center of interest). Ada cara untuk menarik perhatian kepada titik
berat tersebut, yaitu dapat dicapai dengan melalui perulangan
ukuran serta kontras antara tekstur, nada, warna, garis, ruang,
bentuk atau motif. 17
2.4 Media Baru
Media baru yang dibahas di sini adalah berbagai perangkat teknologi
komunikasi
yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru
dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk
penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi. Sebagaimana kita lihat media
baru sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan, tetapi kita tertarik media
baru dan penerapannya yang dalam berbagai wilayah memasuki ranah
komunikasi massa atau secara langsung atau tidak langsung memiliki dampak
terhadap media massa tradisional. Fokus perhatian terutama pada aktivitas
kolektif bersama yang berjudul “internet”, terutama pada penggunaan publik,
seperti berita daring, iklan, aplikasi penyiaran (termasuk mengunduh musik,
dan lain-lain), forum aktivitas diskusi, World Wide Web, pencarian informasi,
dan potensi pembentukan komunitas tertentu.18
17
Ibid. 59
18
Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa. Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika. 2011
hal 150
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru:
1. Digitalisai dan konvergensi atas segala aspek media.
2. Interaktivitas dan konektivitas jaringan yang makin meningkat.
3. Mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima.
4. Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak.
5. Munculnya beragam bentuk baru „pintu‟ (gateway) media.
6. Pemisahan dan pengaburan dari „lembaga media‟.19
Karakteristik kunci untuk membedakan media lama dengan media baru
dari perspektif pengguna:
1. Interaktivitas (interactivity): sebagaimana ditunjukkan oleh rasio respons
atau inisiatif dari sudut pandang pengguna terhadap penawaran sumber
atau pengirim.
2. Kehadiran sosial atau sosiabilitas (social presence or sociability): dialami
oleh pengguna, berarti kontak personal dengan orang lain dapat
dimunculkan oleh penggunaan media (Short dan kawan-kawan, 1976;
Rice, 1993)
3. Kekayaan media (media richness): jangkauan di mana media dapat
menjembatani kerangka referensi yang berbeda, mengurangi ambiguitas,
memberikan lebih banyak petunjuk, melibatkan lebih banyak indra, dan
lebih personal.
19
Ibid. 153
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
4. Otonomi (autonomy): derajat di mana seorang pengguna merasakan
kendali atas konten dan penggunaan, mandiri dari sumber.
5. Unsur bermain-main
(playfulness): kegunaan untuk
hiburan dan
kesenangan, sebagai lawan dari sifat fungsi dan alat.
6. Privasi (privacy): berhubungan dengan kegunaan media dan/atau konten
tertentu.
7. Personalisasi (personalization): derajat di mana konten dan penggunaan
menjadi personal dan unik. 20
2.5 Perancangan Buku
Definisi buku dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya.
Menurut bentuknya, buku merupakan kumpulan halaman atau lembar tulis
yang dicetak, dihimpun menjadi satu serta mempunyai bentuk tertentu.
Menurut fungsinya, buku merupakan alat penghubung kebudayaan dalam
bentuk hasil tulisan, cetakan yang terkumpul menjadi satu atau beberapa
bagian.
Berikut ini merupakan jenis-jenis buku menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia:
1. Buku Saku
Buku saku adalah buku berukuran kecil, seukuran saku atau dapat
dimasukkan ke saku yang berisi informasi mengenai tema tertentu.
2. Buku Acara
20
Ibid. 157
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Buku yang di dalamnya berisi daftar acara suatu kongres, seminar,
atau rapat.
3. Buku Acuan
Buku yang berisikan informasi atau keterangan yang dipakai sebagai
panduan
dalam
melaksanakan
sesuatu
(penelitian,
dan
lain
sebagainya).
4. Buku Bacaan
Buku untuk pelajaran membaca (bagi anak sekolah), buku yang
dibaca sebagai pengisi waktu.
5. Buku Referensi
Buku acuan, buku rujukan; buku yang berisi informasi yang singkat
dan padat tentang berbagai hal.21
Tahapan Perancangan Buku:
1. Konsep (concept)
Merupakan proses kreatif penciptaan ide, visual mapping, konten, tujuan
dan konsep komunikasi.
2. Desain (design)
Merupakan tahapan menentukan gaya desain yang akan digunakan dalam
perancangan buku
3. Pengumpulan Bahan (material collecting)
21
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.2008
halaman 230
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Merupakan tahap pengumpulan bahan/material buku berupa teks, image,
dan video yang diperlukan untuk proses perancangan.
4. Pembuatan (assembly)
Merupakan tahap seluruh objek buku dibuat. Pembuatan berdasarkan
storyboard, flowchart view, struktur navigasi, atau diagram objek yang
berasal dari tahap desain.
5. Pengujian (testing)
Pengujian dilakukan oleh pembuat dan target pengguna.
6. Evaluasi (evaluating)
Evaluasi dilakukan jika produk media digital sudah diujicobakan.22
2.6 Buku Elektronik (e-Book)
2.6.1 Definisi e-Book
e-Book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku
elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri dari
kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar. eBook sendiri
menjadikan teks dan gambar tersebut dalam informasi digital baik
dalam format teks polos, *pdf, *jpeg, *lit dan *html. 23
22
Hasyim, Noor., Mutiaz, Intan Rizky., Sachari, Agus. Perancangan Desain Aplikasi Buku Digital
(e-Book) dengan Obyek Masjid Agung Demak. Techno Com, Vol 13, No 3, Agustus 2014:
132-197
23
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/9421
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.6.2 Manfaat e-Book
Manfaat dari buku elektronik yaitu ukuran fisik kecil, format digital
tidak mudah rusak, mudah diproses, distribusi mudah, dan penyajiannya
lebih kreatif. Sedangkan kelemahan dari buku elektronik yaitu mata
akan kelelahan saat membaca pada layar komputer. Pemanfaatan eBook sekarang ini sudah sangat luas baik berupa buku non ilmiah (buku
fiksi dan karangan populer) maupun akademis (buku ilmiah). Format
buku elektronik diantaranya yaitu plain text files (ASCII), hypertext
markup language (HTML), Adobe PDF, compiled HTML, dan flip
book. Dari beberapa jenis format, flip book dipilih sebagai format untuk
membuat buku elektronik. Perbedaan jenis format ini dengan yang lain
yaitu, format ini memungkinkan kita membaca seperti membaca dalam
sebuah buku atau majalah yang nyata. Dinamika pertama Flip Book
Reader dikembangkan pada tahun 2003/2004 oleh Interaxive Media
untuk Nishe Media (Kanada), oleh karena itu diberi nama „Nishe
pages‟. Versi pertama diproduksi oleh Cybaris (Kanada) dan pertama
kali dipamerkan ke publik pada bulan Agustus 2004. Berkat kemajuan
dari teknologi di Macromedia Flash, setalah itu mulai bermunculan
pengembang flip book.24
24
http://www.researchgate.net/publication/262917725_Pengembangan_Framework_Sistem_Buku_T
iga_Dimensi_untuk_Diseminasi_Informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.6.3 Mengenal Berbagai Format e-Book
1. DOC dan RTF (Rich Text Format)
DOC dan RTF merupakan standar word prosesor yang banyak
digunakan diseluruh dunia, sangat kompatibel dengan sistem operasi
Windows.
2. HTML (Hypertext Mark-up Language)
Merupakan format yang bisa digunakan untuk menampilkan
halaman web. Untuk membacanya dibutuhkan aplikasi browser,
seperti Internet Explorer, Mozilla FireFox, Opera, Safari dan
lainnya. Seiring berkembangnya internet, format HTML juga
akhirnya digunakan untuk eBook. Membuatnya cukup mudah, Anda
bisa menggunakan web editor, seperti frontpage, dreamweaver, atau
bisa juga dengan notepad.
3. Compiled HTML Help File(CHM)
Format ini merupakan pengembangan dari format HTML, terkenal
sebagai format CHM. Sebagai pengembangan HTML, format
CHM mampu menyimpan banyak halaman beserta link-link-nya
termasuk gambar dalam satu file saja(kompile). Format ini mampu
mengatur halaman seperti layaknya sebuah buku. Fitur navigasinya juga Sangat nyaman, dalam penempatan bab, daftar isi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
pencarian, dan favorit. Format ini sudah di dukung oleh browser
Internet Explorer versi 4.0.
4. DVI (DeVice Independent)
Format .dvi adalah keluaran dari TeX dan LaTeX document
processor. Format ini dikembangkan oleh Donald E Knuth dari
Stanford University tahun 1977. Populer di kalangan perguruan
tinggi dan lembaga penelitian. File yang dihasilkan relatif kecil
sehingga sangat cocok digunakan untuk distribusi jurnal,
makalah, tesis, dan technical report karena format ini memiliki
fasilitas grafik yang sangat terbatas. Jika menambahkan grafik,
biasanya menyertakan file ilustrasi dalam format PostScript(.ps).
Situs sudah www.ctan.org menyediakan semua informasi tentang
LaTeX.
5. PDF(Portabel Document Format)
PDF merupakan sebuah format file yang dibuat oleh Adobe System
pada tahun 1993 yang pada saat itu digunakan untuk pertukaran
dokumen. PDF memiliki unsur content yang lengkap, sebab
melibatkan teks, huruf, citra dan grafik. File PDF biasanya baru
bisa dibaca menggunakan tool khusus yaitu Adobe Reader, Foxit
Reader dan masih banya lagi. Format jenis ini nyaman untuk
digunakan, sebab terdapat fasilitas navigasi halaman, thumbnail,
zoom teks, fasilitas pencarian dan masih banyak lagi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
6. Format Exe
Format exe biasanya merupakan gabungan atau kompilasi dari
file PDF dan juga HTML, format jenis ini biasanya akan
membantu dalam proses baca file, misalnya jika pada komputer
tidak terinstal Adobe Reader.25
2.6.4 Kelebihan e-Book dengan Buku
1. Biaya yang digunakan murah
2. Lebih praktis
3. Adanya fasilitas untuk pencarian teks, navigasi halaman yang mudah,
ukuran teks yang bisa diatur sendiri, bisa dicetak halaman tertentu
saja, fitur thumbnail untuk memudahkan pengaksesan e-book.
4. Tidak akan kehabisan stok
5. e-Book terbit paling cepat
6. Distribusi yang murah dan mudah.
7. Bisa didapat lebih mudah.
8. e-Book anti rusak
9. Proses pengiriman e-Book lebih cepat
10. Beragam e-Book reader.26
MataMaya Studio.Berbisnis e-Book di Kala Krisis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2010.
Hal 4
25
26
Ibid 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.6.5 Elemen-elemen dalam Desain e-Book
2.6.5.1 Tata Letak Perwajahan (Layout)
Layout adalah pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah,
atau bentuk publikasi lainnya sehingga teks dan ilustrasi sesuai
dengan bentuk yang diharapkan. Layout juga meliputi semua
bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi,
pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran
dan bentuk ilustrasi. Proses mengatur hal atau pembuatan layout
adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik
sehingga mencapai tujuan.27
2.6.5.1.1 Elemen Layout
Elemen layout dibagi menjadi tiga yaitu:
A. Elemen teks
1. Judul
Suatu tulisan biasanya diawali oleh sebuah
atau beberapa kata singkat yang disebut judul.
Judul dibuat ukuran besar untuk menarik
perhatian pembaca dan membedakannya dari
elemen layout lainnya. Selain dari ukuran,
pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf
yang dipilih juga harus menarik, karena segi
27
Danton Sihombing. Konsep Desain Grafis dalam Desain Publikasi. Jakarta: Cakram
Komunikasi. 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
estetik
pada
judul
lebih
diprioritaskan.
Misalnya dapat menggunakan huruf-huruf
yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu
formal.
2. Deck
Deck adalah gambaran singkat tentang
topik yang dibicarakan pada isi tulisan
(bodytext). Letaknya bervariasi tetapi biasanya
antara judul dengan isi. Fungsi deck yaitu
sebagai pengantar sebelum orang membaca isi
tulisan, dengan ciri ukuran hurufnya lebih
kecil dari judul tapi tidak sekecil huruf pada
isi, jenis huruf yang digunakan berbeda
dengan judul, dapat menggunakan jenis huruf
yang sama tetapi warna deck dibedakan
dengan judul dan isi tulisan (bodytext). Ada
atau tidaknya deck dan penataan letaknya
dipengaruhi oleh luas area halaman yang
tersedia dan panjang pendeknya artikel.
3. Isi (Bodytext)
Isi atau bodytext tulisan, merupakan elemen
layout
yang
informasi
paling
terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
banyak
topik
memberikan
bahasan.
29
Keberhasilan suatu bodytext ditentukan oleh
judul dan deck yang menarik, sehingga
pembaca meneruskan keingintahuan akan
informasi yang lengkap, serta gaya penulisan
yang menarik dari bahasan tersebut.
4. Caption
Caption adalah keterangan yang menyertai
elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran
kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya
dengan bodytext dan elemen teks lainnya.
5. Callouts
Callouts
merupakan
keterangan
yang
menyertai elemen visual, biasanya ditulis
dalam suatu bidang atau memiliki garis-garis
yang menghubungkannya dengan bagianbagian dari elemen visualnya.
6. Initial Caps
Merupakan huruf awal yang berukuran
besar dari kata pertama pada paragraf. Karena
lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya
terdapat satu initial caps di dalam satu naskah.
7. Indent
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Indent adalah baris pertama paragraf yang
menjorok masuk ke dalam, sedangkan hanging
indent
adalah
kebalikannya,
yaitu
baris
pertama tetap pada posisi dan baris-baris di
bawahnya menjorok masuk ke dalam.
8. Lead Line
Lead line adalah beberapa kata pertama
atau seluruh kata di baris paling awal pada tiap
paragraf. Cara membedakan lead line adalah
dengan melihat atribut hurufnya, bisa berupa
jenis huruf, style huruf, atau ukuran huruf.
9. Header dan Footer
Header adalah area diantara sisi atas kertas
dan margin atas. Footer adalah area diantara
sisi bawah kertas dan margin bawah. Header
dan
Footer
bisa
berisi
Running
head,
Footnote, nomor halaman, dan informasi
lainnya.
10. Running Head
Running head merupakan judul buku, bab
atau
topik
pengarang
yang
atau
sedang
dibaca,
nama
informasi
lainnya
yang
berulang-ulang ada pada tiap halaman dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
posisinya tidak berubah. Running head bisa
ditempatkan di header atau footer.
11. Nomor Halaman (page number)
Nomor
memudahkan
halaman
pembaca
bertujuan
untuk
mengingat
lokasi
tulisan, lebih baik bila disertai dengan daftar
isi atau index di halaman depan.28
B. Elemen visual
Elemen visual adalah semua elemen bukan
teks yang terlihat dalam sebuah layout .
Elemen visual terdiri dari:
1. Foto
Foto merupakan elemen penting karena
dapat menjelaskan isi pesan pada tulisan yang
dibuat. Foto mempunyai kekuatan untuk
memberi kesan sebagai ”dapat dipercaya”.
Visualisasi tampilan foto berdampak besar
dalam menunjang karya tulis, sebagaimana
hasil penelitian Poynter Institute (sekolah
jurnlistik di Amerika), dimana foto berwarna
Surianto Rustan.Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal
27
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
mendapat
perhatian
20%
lebih
besar
dibandingkan foto hitam putih.
2. Artworks
Artworks adalah semua jenis karya seni
bukan fotografi baik berupa ilustrasi, kartun,
atau sketsa. Pada situasi tertentu, artworks atau
clip art seringkali menjadi pilihan yang lebih
dapat diandalkan dibanding-kan bila memakai
teknik fotografi, karena dapat menyajikan
informasi menjadi lebih menarik, misalnya
pada majalah ilustrasi mode.
3. Informational Graphics (Infographics)
Informational graphic atau infographic
merupakan fakta-fakta dan data-data statistik
dari hasil survey dan penelitian yang disajikan
dalam bentuk grafik (chart), diagram, tabel,
dan peta.
4. Garis (rules)
Di dalam suatu layout, garis mempunyai
sifat yang fungsional antara lain membagi
suatu area, penyeimbang berat, dan sebagai
elemen pengikat sistem desain supaya terjaga
kesatuannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
5. Kotak (box)
Kotak biasanya berisi tulisan yang bersifat
tambahan dari tulisan utama. Bila letaknya
dipinggir halaman disebut dengan sidebar.
6. Point (bullets)
Point merupakan suatu daftar atau list yang
mempunyai
beberapa
baris
berurutan
kebawah, biasanya di depan tiap barisnya
diberi penanda berupa angka (numbering) atau
simbol (digbats).29
C. Invisible element
Elemen-elemen
yang
tergolong
sebagai
invisible element ini merupakan fondasi atau
kerangka
penempatan
yang
berfungsi
semua
elemen
sebagai
layout
acuan
lainnya.
Elemen inilah yang dirancang terlebih dahulu,
kemudian menyusul elemen-elemen teks dan
visual. Sesuai dengan namanya elemen ini
nantinya tidak akan terlihat pada hasil produksi
(tidak ikut dicetak). Walau demikian elemenelemen ini mempunyai fungsi yang sangat
penting, terutama untuk layout dengan elemen
29
Ibid. 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
teks
yang
banyak
atau
banyak
halaman-
halamannya. Dalam kondisi seperti itu invisible
element akan bermanfaat sebagai salah satu
pembentuk
unity
dari
keseluruhan
layout.
Invisible element terdiri dari:
1. Margin
Margin menentukan jarak antara pinggir
kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh
elemen-elemen layout. Fungsinya untuk mencegah agar elemen-elemen layout tidak terlalu
berhimpit ke pinggir halaman, karena elemen
layout dapat terpotong saat proses pencetakan.
2. Grid
Grid mempermudah untuk menentukan
peletakan
elemen-elemen
layout
dan
mempertahankan konsistensi serta kesatuan
layout terlebih untuk karya desain yang
mempunyai
beberapa
pertama membuat
halaman.
Langkah
grid adalah
membagi
halaman menjadi beberapa kolom dengan
garis-garis vertikal, pada sebuah halaman
dapat dibuat dua kolom, tiga kolom, atau lebih.
Kemudian selanjutnya merancang penempatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
elemen
teks
dan
mempertimbangkan
visual
faktor-faktor
dengan
berikut:
ukuran kertas dan bentuk bidang, ukuran huruf
yang akan dipakai, dan banyaknya informasi
yang akan dicantumkan.30
2.6.5.1.2 Prinsip Layout
1. Proporsi
Proporsi
adalah
kesesuaian
antara
ukuran
halaman dengan isinya.
2. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan pengaturan
agar penempatan elemen dalam suatu halaman
memiliki efek seimbang.
3. Kontras
Jika suatu layout desain menampilkan elemenelemen yang sama kuatnya, maka akhirnya tidak
ada satu pun materi di halaman itu yang
menonjol. Oleh karena itu diperlukan suatu
kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin
ditonjolkan.
4. Irama
30
Ibid. 63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Irama
bermakna
menimbulkan
pola
irama
perulangan
yang
enak
yang
diikuti.
Penggunaan pola warna ataupun motif yang
diulang dengan irama tertentu merupakan salah
satu prinsip penyusunan layout.
5. Kesatuan
Kesatuan adalah hubungan antara elemen-elemen
desain yang semula berdiri sendiri-sendiri serta
memiliki ciri sendiri yang disatukan menjadi
sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang
utuh.31
2.6.5.1.3 Format Layout
1. Format Horisontal
Membuat desain layout dengan menata obyek
gambar atau teks dengan pola horisontal dengan
menempatkan obyek di bagian atas, tengah, atau
bawah area layout.
2. Format Vertikal
Menata letak desain dengan menempatkan obyek
atau teks dengan format vertikal, tegak lurus, dan
31
Kusrianto, op.cit., 277
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
mengatur pada bagian sisi tengah, sisi kanan, atau
sisi kiri dari layout.
3. Format Diagonal
Menempatkan obyek atau teks seolah-olah
membentuk
garis
diagonal,
bisa
dengan
membentuk format diagonal sendiri dengan titik
awal atau sudut kemiringan yang berbeda di
dalam area desain.
4. Format Radial
Adalah penempatan desain dengan format radial,
bisa dengan jarak atau besar lingkaran.
5. Format Acak
Dari berbagai macam format di atas, digunakan
secara bersama tanpa harus mengikuti batasan
tertentu.
2.6.5.1.4 Elemen-elemen dalam Suatu Halaman
1. Style Conventional
Menampilkan kesan padat dengan pilihan teks
yang berat, headlines diletakkan di atas kiri,
sedangkan gambar diletakkan di bawah. Style itu
terkesan sederhana dan formal, untuk publikasi
yang bersifat resmi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
2. Style Classic
Memberi kesan yang sederhana, di mana teks
dibagi menjadi dua kolom di setiap halaman.
Headlines diletakkan di tengah atas dan gambar
atau foto diletakkan di tengah halaman, di antara
dua kolom teks.
3. Style Modern
Style modern ini menggunakan susunan teks
melebar, di mana cukup ada satu kolom pada satu
halaman. Oleh karena itu, dipergunakan leading
(jarak antarbaris) yang lebih lebar. Demikian juga
jarak antarkarakter yang dilonggarkan untuk
memudahkan pembacaan. Headlines pun diatur
dengan style berjarak karakter lebar bahkan ekstra
lebar jika perlu. Gambar dimuat dalam dua
halaman dengan posisi berlawanan di bagian
tengah pada masing-masing halaman. Sebagai
elemen tambahan, diberikan garis tebal sebagai
balancing bidang di pojok kiri atas dan pojok
kanan bawah.
4. Style Technical
Bentuk layout yang menampakkan gaya teknis
dengan blok-blok berbentuk siku dengan garis di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
antara kolom. Digunakan banyak bidang kosong
untuk memberikan kesan yang bersih dan kuat.
Bidang-bidang yang berisi teks maupun gambar
diletakkan secara simetri.
5. Style Aggressive
Headlines dengan teks berukuran besar dan
bergaris bawah serta menggunakan jarak antarbaris
yang lebih lebar. Bidang-bidang diisi gambar atau
foto yang tampil secara eksklusif dan berperan
sebagai ilustrasi atau sekedar dekorasi ruangan.
6. Style Juvenile
Layout dibuat dengan kesan meriah dengan
memasang gambar secara tersebar. Di antara
kolom diberi garis pemisah dengan warna yang
lemah.
Headlines
dan
subhead
disusun
menggunakan huruf capital berukuran lebih besar
untuk menarik perhatian.
7. Style Youthful
Style ini memiliki kesan lucu, main-main, serta
menyenangkan. Pada style ini, digunakan unsur
gambar serta pilihan font yang mendukung.
Penulisan headlines dilakukan menggunakan huruf
dengan berbagai ukuran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
8. Style Natural
Memiliki susunan yang elegan menggunakan teks
berspasi lebar. Jarak antara headlines dengan
bodyteks dibuat cukup jauh. Bidang gambar
ditampilkan dalam bentuk oval.
9. Style Prestigious
Hal yang jelas menonjol pada style ini adalah
penggunaan bidang kosong yang cukup luas untuk
mencipakan keluwesan dan fokus. Penggunaan
drop cap memberi kesan awal yang anggun pada
halaman. Pemasangan headlines ditempatkan di
halaman tersendiri.
2.6.3.2 Tipografi
Tipografi dalam desain grafis merupakan satu elemen yang
sangat krusial dan juga merupakan elemen yang paling sering
dipakai untuk melengkapi suatu desain. Coba perhatikan
desain di sekeliling kalian, desain poster, desain suatu produk,
desain iklan, semua mengandung unsur tipografi.seperti yang
kita tahu, desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi
visual. Maka dari itu, unsur yang ada di dalamnya juga harus
memancarkan informasi yang ingin disampaikan. Hal ini
berlaku untuk tipografi. Pemilihan tipografi yang benar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
membantu menyampaikan informasi yang ingin disampaikan
secara tepat.
Seni tipografi adalah sebutan bagi tipografi dalam desain
grafis. Seni tipografi menitik beratkan pada pengaturan huruf
sebagai elemen utama dalam desain yang ingin dibuat. James
Craig membagi tipografi menjadi 5 kategori, antara lain:
1. Roman
Huruf di keluarga Roman memiliki ciri khas tersendiri yang
muda dikenali. Huruf Roman memiliki ketebalan dan
ketipisan pada setiap garis di huruf – hurufnya. Semua
huruf yang ada di bawah naungan kategori Roman memiliki
ciri khas klasik, anggun, tegas, lemah gemulai dan feminim.
Keluarga huruf Roman sudah ada sekitar abad 11 atau 12.
Karena itu, huruf Roman merupakan salah satu kategori
huruf yang paling tua. Jenis font yang ada di kategori huruf
Roman antara lain Bodoni, Georgia, dan Times New
Roman.
2. Egyptian
Huruf yang berada di bawah keluarga Egyptian memiliki
ciri huruf seperti papan. Berbeda dengan kategori Roman
yang memiliki tebal tipis di hurufnya, Egyptian memiliki
ketebalan yang hampir sama di setiap hurufnya. Kesan yang
ditimbulkan oleh jenis huruf Egyptianadalah kokoh, kuat,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
kekar, dan stabil. Jenis font yang ada di kategori Egyptian
adalah Rockwell dan Typo Slab – Serif.
3. Sans Serif
Huruf yang berada di bawah keluarga Sans Serif hampir
mirip dengan huruf yang berada di bawah keluarga Roman,
hanya saja jenis huruf ini tidak memiliki sirip di ujung.
Ketebalan hurufnya pun tidak tebal tipis, melainkan solid.
Kesan yang ditimbulkan jenis huruf ini adalah modern,
kontemporer, dan efisien. Bisa dibilang huruf di kategori
Sans Serif merupakan versi modern dari Roman. Jenis font
yang ada di kategori Sans Serif adalah Arial, Century
Gothic, Futura, Helvetica, Lucida Grande, Trebuchet MS,
dan Verdana.
4. Script
Sama seperti namanya, huruf yang berada di bawah kategori
ini memiliki rupa layaknya tuliksan tangan. Tetapi bukan
huruf cetak ya. Seperti tulisan tangan sambung yang dibuat
dengan pena, kuas, atau pensil tajam. Biasanya huruf di
bawah kategori ini memiliki ciri khas miring ke kanan.
Kesan yang ditimbulkan oleh kategori huruf ini adalah
pribadi dan akrab. Jenis font yang ada di kategori ini adalah
Freestyle Script dan French Script.
5. Miscellaneous
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Huruf yang berada di kategori ini tidak memiliki ciri khas
atau rupa yang spesifik seperti 4 kategori lainnya. Huruf
yang berada di bawah kategori ini biasanya merupakan
pengembangan dari bentuk – bentuk yang sudah ada, hanya
ditambahkan hiasan, ornament atau garis – garis dekoratif.
Jenis font yang ada di bawah kategori ini sangat banyak,
antara lain Comic Sans MS, Joker, dan Magneto.32
2.6.3.3 Teori Warna
Macam-macam warna berdasar cara pembentukannya:
1. Warna primer
Adalah warna yang menjadi dasar dari semua warna yang
ada. Dengan mencampur dua di antara tiga warna primer
akan diperoleh warna yang lain, atau disebut warna
sekunder. Warna primer adalah merah, kuning, dan biru.
2. Warna sekunder
Adalah warna gabungan dari dua warna primer.
3. Warna tersier
Adalah warna yang diperoleh dari perpaduan antara warna
primer dan sekunder.33
32
http://www.idseducation.com/articles/mengenal-tipografi-dalam-desain-grafis/
33
Kusrianto, op.cit., 249
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Warna dapat memberikan efek besar pada perasaan, mental,
dan fisik. Berikut ada psikologi warna:
1. Biru
Biru mempresentasikan kedamaian, tenang, reda, stabil,
harmoni, kesatuan, kebenaran, kepercayaan, konservatif,
keamanan, kebersihan, tata tertib, loyalitas, langit, air,
dingin, teknologi, dan depresi. Biru dapat memberi perasaan
damai, suhu tubuh yang rendah, dan mengurangi hasrat.
Biru mengingatkan pada warna bisnis karena biru
merefleksikan kepercayaan.
2. Hitam
Hitam
adalah
merepresentasikan
duniawi,
absensnya
kekuatan,
formalitas,
elegan,
cahaya.
Warna
seksualitas,
hitam
pengalaman
kesejahteraan,
misteri,
ketakutan, kejahatan, anominitas, tidak bahagia, dalam,
gaya, keburukan, penyesalan yang mendalam, marah,
underground, teknik warna yang baik, berduka cita dan
kematian.
3. Hijau
Hijau mempresentasikan alam, lingkungan, kesehatan,
keberuntungan,
pembaharuan,
kemudahan,
kekuatan,
musim semi, kemurahan hati, kesuburan, kecemburuan,
kurang pengalaman, iri dan kemalangn. Hijau adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
kualitas kesejukan yang menyejukkan, menenangkan dan
menjadi kekuatan yang menyembuhkan.
4. Oranye
Oranye adalah warna kombinasi dari warna merah dan
hijau, mengingatkan pada warna merah tetapi tidak terlalu
luas. Oranye mengekspresikan energi. Ini adalah kualitas
cahaya dan digunakan untuk mendapatkan perhatian,
seperti
peringatan
keseimbangan,
tanda.
Oranye
kehangatan,
adalah
antusiasme,
simbol
semangat,
cemerlang, dan tuntutan perhatian.
5. Ungu
Ungu
mempresentasikan
keluarga
raja,
spiritualitas,
ningrat, perayaan, misteri, transformasi, kebijaksanaan,
pencerahan, kebengisan, arogansi, duka cita.
6. Merah
Merah adalah warna yang digunakan untuk menarik
perhatian. Ini adalah warna warm dan warna yang energik
dalam spektrum warna. Merah simbol dari cinta, valentine,
marah,
hasrat,
kecepatan,
keberanian,
kekejaman,
kemarahan, tanda keluar darurat, tanda berhenti, dan darah.
7. Kuning
Kuning
optimism,
menggambarkan
idealisme,
kegembiraan,
imajinasi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kebahagiaan,
harapan,
matahari
46
tenggelam, musim panas, emas, filsafat, ketidakjujuran,
pengecut,
pengkhianatan,
kecemburuan,
ketamakan,
penipuan, kesakitan, bahaya, spiritualitas, dan inspirasi.
8. Putih
Putih adalah apa yang kita lihat ketika semua warna
bersama-sama dalam suatu area dengan keseimbangan
yang sempurna. Putih menunjukkan makna penghormatan,
kemurnian, kesederhanaan, kebersihan, damai, kerendahan
hati, kecermatan, keadaan tidak berdosa, muda, burung,
musim dingin, salju, kebajikan, steril, dan perkawinan.
2.7 Paket Informasi
Paket Informasi merupakan kumpulan artikel atau berita pilihan yang
bersumber dari pemberitaan Kompas. Melalui penelusuran dan pengemasan
yang dilakukan Tim Pusat Informasi Kompas, Paket Informasi hadir menjadi
sebuah sumber informasi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.34
34
http://pik.kompas.co.id/product_klipingseri.cfm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download