1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Untuk menghadapi keadaan tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing untuk menghadapi tantangan di era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal di lingkungan masyarakat. Sistem pendidikan dipengaruhi beberapa perangkat pendidikan yaitu: Guru sebagai tenaga pengajar, Metode dan Model Pembelajaran, dan Fasilitas Pembelajaran. Ketiga perangkat pendidikan tersebut memberi pengaruh yang besar dan berbeda antara satu sama lain. Faktor guru serta Metode dan Model pembelajaran yang digunakan tidak dapat dilepaskan dari ada tidaknya atau cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah harus memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya. Kecakapan guru dalam menggunakan fasilitas itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak. Ilmu Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya sangat membutuhkan fasilitas (Purwanto, 2007). Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 45 tentang sarana dan prasarana pendidikan, dinyatakan bahwa: 1. Setiap satuan pendidikan formal maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan 1 2 dan perkembangan secara fisik, kecerdasan intelektual sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. 2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Dari kedua ayat di atas dimaksudkan supaya tiap-tiap sekolah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai untuk keperluan pendidikan agar siswa dapat memanfaatkannya sebagai penunjang belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, pada tahun ajaran 2012/2013 Kabupaten Pak Pak Bharat terdapat lima (5) Sekolah Menengah Atas dengan kelengkapan fasilitas yang berbeda-beda yaitu: 1. SMA Negeri 1 Salak, mempunyai fasilitas belajar seperti: Ruang Belajar, Perpustakaan, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dan Media Pembelajaran semuanya dalam keaadan aktif digunakan dalam proses belajarmengajar. 2. SMA Negeri 1 Singgabur, mempunyai fasilitas belajar seperti: Ruang Belajar, dan Perpustakaan, dalam keaadan aktif digunakan dalam proses belajarmengajar. 3. SMA Negeri 1 Tinada, belum memiliki fasilitas yang memadai. 4. SMA Negeri 1 Kerajaan, mempunyai fasilitas belajar seperti: Ruang Belajar, Perpustakaan, Laboratorium IPA, dan Laboratorium Komputer semuanya dalam keaadan aktif digunakan dalam proses belajar-mengajar. 5. SMA Negeri 1 Sigunung, mempunyai fasilitas belajar seperti: Ruang Belajar (aktif digunakan), Perpustakaan (aktif digunakan), Laboratorium IPA (tidak aktif), dan Laboratorium Komputer (aktif digunakan) dalam proses belajarmengajar. Dari data di atas kita dapat melihat seberapa lengkap fasilitas yang dimiliki masing-masing sekolah dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa sehingga dapat menggambarkan kemajuan pendidikan yang ada di Pak Pak Bharat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, memperoleh data nilai Biologi siswa pada rapor semester ganjil. Dari lima (5) sekolah yang 3 terdapat di Pak Pak Bharat memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang berbeda-beda. Tabel 1.1. Jumlah KKM setiap sekolah Banyak No Jumlah Nama Sekolah Tidak KKM Lulus Kelas Siswa Lulus 1. SMA Negeri 1 Salak 7 Kelas 207 Siswa 75 119 88 2. SMA Negeri 1 Singgabur 3 Kelas 60 Siswa 70 28 32 3. SMA Negeri 1 Tinada 1 Kelas 28 Siswa 70 12 16 4. SMA Negeri 1 Kerajaan 4 Kelas 130 Siswa 70 53 77 5. SMA Negeri 1 Sigunung 5 Kelas 189 Siswa 75 91 98 20 Kelas 614 Siswa - 303 311 Jumlah Dari 614 siswa kelas X SMA Se-Kabupaten Pak Pak Bharat yang lulus dari KKM hanya 303 siswa dan yang tidak lulus 311 siswa yang merupakan lebih dari 50% jumlah keseluruhan. Fasilitas berperan penting dalam mendukung metode dan model mengajar yang digunakan oleh guru. Persentase tingkat kelulusan dari data di atas sangat rendah, hal ini mungkin bukan hanya disebabkan oleh kualitas guru dalam mengajar, tetapi juga dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas sekolah yang kurang memadai dan penggunaan yang belum optimal yang mengakibatkan siswa kurang berminat untuk belajar, yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa. Karena pembelajaran yang tidak didukung oleh ketersediaan tempat, alat, bahan, dan sumber belajar yang memadai kemungkinan dapat menyebabkan terbatasnya atau bahkan terganggunya proses belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikkan Kabupaten Pak Pak Bharat, maka perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Se-Kabupaten Pak Pak Bharat T.P. 2012/2013” 4 1.2 Identifikasi Masalah 1. Keterbatasan fasilitas sekolah dalam mendukung proses pembelajaran, contoh fasilitas belajar yang paling pokok di setiap sekolah yakni: ruang belajar, perpustakaan, media pembelajaran, laboratorium beserta peralatannya. 2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi dengan melihat banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. 3. Penggunaan fasilitas belajar yang masih belum optimal di SMA SeKabupaten Pak Pak Bharat. 1.3 Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang sudah diidentifikasi, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek penelitian dibatasi pada siswa Kelas X SMA Negeri Se- Kabupaten Pak Pak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013. 2. Penggunaan fasilitas belajar siswa SMA Negeri Se- Kabupaten Pak Pak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013 seperti kelengkapan laboratorium IPA, perpustakaan, media pembelajaran, dan seluruh ruangan belajar. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Apakah ada hubungan fasilitas belajar terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Se- Kabupaten Pak Pak Bharat? 2. Apakah penggunaan fasilitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Se-Kabupaten Pak Pak Bharat? 3. Apakah fasilitas belajar mempunyai dampak terhadap metode mengajar guru bidang studi Biologi secara khusus? 1.5 Tujuan Penelitian 5 Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan di atas secara operasional, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hubungan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa dalam bidang studi Biologi kelas X SMA Negeri Se-Kabupaten Pak Pak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013. 2. Apakah penggunaan fasilitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa Kelas X SMA Se-Kabupaten Pak Pak Bharat Tahun Pembelajaran 2012/2013. 3. Apakah fasilitas belajar mempengaruhi metode mengajar guru bidang studi Biologi secara khusus. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti dan Calon Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini digunakan sebagai wahana untuk mengkaji secara ilmiah gejala-gejala proses pendidikan dan mengetahui kondisi sebenarnya tentang fasilitas yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun ke dunia pendidikan. Selain itu, diharapkan agar peneliti dapat meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian dan pengajaran. Adapun penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi calon peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang pendidikan. 2. Bagi Guru Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk dapat memanfaatkan dengan semaksimal mungkin fasilitas yang ada serta menciptakan suasana yang efektif dan kondusif bagi kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran di kelas. Hal ini sangat penting sekali dan dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang hasilnya dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Sebab, kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan inti dari seluruh kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah. 6 3. Kepala Sekolah Melalui hasil penelitian ini, dapat memberi masukan bagi seluruh kepala sekolah Se-Kabupaten Pak Pak Bharat agar mengupayakan untuk melengkapi fasilitas belajar di masing-masing sekolah tempat mereka memimpin. 4. Lembaga Pendidikan di SMA Pak-Pak Bharat Melalui penelitian ini, diharapkan Dinas Pendidikan (DISPEND) Pak Pak Bharat memperoleh masukan, gambaran, serta informasi yang kongkrit tentang hubungan fasilitas terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri Se- Kabupaten Pak Pak Bharat yang nantinya juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang menunjang peningkatan kualitas lulusan. Sehingga diharapkan DISPEND Pak Pak Bharat dapat mengalokasikan sebagian dana pendidikan untuk kelengkapan fasilitas belajar sekolah Se-Kabupaten Pak Pak Bharat yang sangat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.