activity based costing

advertisement
ACTIVITY BASED COSTING
Prepared by Yuli Kurniawati
BIAYA PER UNIT
• Biaya per unit adalah total biaya terkait dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Contoh : Jumlah biaya Rp. 1.000.000, jumlah unit : 10.000, biaya
per unit = Rp1.000.000/10000 = Rp 100
• Sistem biaya yang berbasis fungsional adalah sistem yang
membebankan cost hanya berdasarkan satu driver/penggerak
yaitu dalam level unit ( yang terikat secara langsung dengan
produksi, seperti jam mesin atau unit yang diproduksi)
• Pembebanan overhead pabrik ( rate) berdasarkan alokasi
• ABC System adalah suatu pendekatan penentuan biaya produk
yang membebankan biaya ke produk atau jasa atas dasar
konsumsi sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas
BIAYA PER UNIT
• 2 Sistem pengukuran dalam biaya tradisional, yaitu perhitungan
biaya aktual dan perhitungan biaya normal
• Perhitungan biaya aktual adalah membebankan biaya aktual
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik. Perhitungan biaya aktual ini jarang digunakan.
• Perhitungan biaya normal adalah membebankan biaya aktual
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, sedangkan
overhead dibebankan pada produk dengan tarif.
Biaya yg dianggarkan diperkirakan
Tarif perkiraan overhead =
Aktivitas yang diperkirakan
HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
• Membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada
produk dengan menggunakan penelusuran langsung
• Biaya overhead dibebankan dengan menggunakan penelusuran
penggerak/driver dan alokasi.
• Perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan penggerak aktivitas
tingkat unit untuk membebankan biaya overhead pabrik dan kemudian
menentukan kapasitas yang diukur.
• Drivers/penggerak tingkat unit yang digunakan untuk pembebanan overhead
adalah :
1. unit yang diproduksi
2. jam tenaga kerja langsung
3. biaya tenaga kerja langsung
4. jam mesin
5. biaya bahan baku langsung
Ada 4 macam kapasitas, yaitu kapasitas yang diharapkan, kapsitas normal,
kapasitas teoritis dan kapasitas praktis
BIAYA OVERHEAD PABRIK
1. Tarif Keseluruhan
• Perhitungan tarif overhead :
Overhead yang dianggarkan $ 360.000
Aktivitas yang diharapkan
100.000 jam
Aktivitas aktual
110.000 jam
Overhead aktual
$ 380.000
Tarif perkiraan overhead = 360.000/100.000 = $ 3.6
Overhead yang dibebankan =$ 3.6 x 110.000 = $ 396.000
• Biaya per unit = Biaya utama + overhead
Produk A
Produk B
Unit yang diproduksi
10.000
100.000
Biaya utama
$ 78.000
$ 738.000
JTKL
10.000
100.000
Biaya utama
Biaya overhead
$ 3.6 x 10.000
$3.6 x 100.000
Jumlah biaya produksi
Unit yg diproduksi
Biaya per unit
Produk A
$ 78.000
Produk B
$ 738.000
36.000
$ 114.000
10,000
$ 11.40
324.000
$ 1.062.000
100.000
$ 10.62
2. Tarif departemen  ada 2 tahap, yaitu:
Tahap 1 : biaya keseluruhan dibebankan kepada setiap
departemen, dengan penggerak nya unit ( jam mesin/tenaga kerja
langsung)
Tahap 2: tarif departemen x juml penggerak pada dept terkait.
HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS
• ABC System adalah suatu pendekatan penentuan biaya produk yang
membebankan biaya ke produk atau jasa atas dasar konsumsi sumber
daya yang disebabkan oleh aktivitas.
• Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi yang
berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas yang
dilakukan.
• Sumber daya adalah unsur ekonomis yang digunakan dalam
melaksanakan aktivitas karena itu harus dibebankan ke objek biaya.
• Cost drivers adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam
biaya dari suatu aktifitas. Cost drives ini juga merupakan faktor
pengukur yang digunakan untuk menghubungkan biaya terhadap
aktifitas dan dari aktifitas ke aktifitas, produk jasa dan lain sebagainya.
HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS
• ABC menghubungkan biaya overhead pabrik dengan biaya objek
seperti produk atau jasa dengan cara mengidentifikasi sumbersumber daya dan aktifitas-aktifitas sesuai dengan biaya-biayanya
dan jumlah yang ingin diproduksi
ABC VS TRADISIONAL SYSTEM
Contoh 1. Sistem Tradisioanal
Procedur Dua-Langkah
Biaya sumber daya
Langkah
Satu
Perencanaan biaya
kelompok/departemen
Langkah
dua
Biaya objects
Contoh 2. Sistem Activity Based Costing
Procedur Dua-Langkah
Biaya sumber daya
Langkah
Satu
Aktivitas kelompok biaya
dan Pusat Aktiyitas
Langkah
dua
Biaya objects
ABC VS TRADISIONAL SYSTEM
• Prosedur pengalokasian dua-langkah digunakan untuk
menghitung biaya-biaya sumber daya yang digunakan
perusahaan, seperti biaya overhead pabrik, kelompok biaya dan
kemudian untuk membiayai objek berdasarkan besarnya cost
objek yang digunakan untuk sumber-sumber daya tersebut.
• Sistem
biaya
perhitungan
tradisional
pertama
kali
mengalokasikan biaya overhead pabrik secara keseluruhan
ataupun melalui pusat biaya dan kemudian ke hasil produksi (Lih.
Contoh 1.) Model prosedur pengalokasian dua-langkah ini,
bagaimanapun juga dapat memperhitungkan biaya produk
ataupun jasa.
ABC VS TRADISIONAL SYSTEM
• Sistem ABC menggunakan sistem yang berbeda dari sistem
pembiayaan tradisional,
dimana dapat dilihat dari
kemampuannya untuk memodelkan penggunaan dari sumbersumber daya perusahaan terhadap aktifitas yang dilakukan oleh
sumber-sumber daya ini dan kemudian menghubungkan biaya
aktifitas-aktifitas terhadap biaya objek seperti halnya produk,
pelanggan ataupun jasa. (Lih. Contoh 2).
• Secara lebih jelas perbedaan sistem tradisional dengan sistem
ABC dapat dilihat dari dua segi:
• Pertama, sistem ABC merumuskan kelompok biaya sebagai
aktifitas atau pusat aktifitas dari pada produksi pabrik atau
departemen pusat biaya.
• Kedua, Cost drivers yang digunakan pada sistem ABC digunakan
untuk menugaskan biaya aktifitas terhadap biaya objek
sehingga disebut juga sebagai hubungan sebab-akibat.
KEUNTUNGAN ABC SYSTEM
• ABC System menghasilkan perhitungan cost produk yang lebih
akurat dan membantu perusahaan dalam mengelola
keunggulan kompetitif,kekuatan dan kelemahan perusahaan
secara efisien.
• Manfaat ABC System :
1. Menyajikan biaya yang lebih akurat dan informatif.
2. Menyajikan biaya yang lebih akurat tentang biayayang dipicu
oleh adanya aktivitas.
3. Menyajikan informasi tentang biaya relevan untuk
pengambila keputusan.
IMPLEMENTASI ABC SYSTEM
Ada 3 (tiga) tahap dalam melaksanakan sistem Activity Based
Costing yaitu :
1. Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktifitas.
• Langkah pertama ini berupa pelaksanaan analisa aktifitas
untuk mengidentifikasikan biaya sumber daya, dimana bisa
muncul dalam berbagai bentuk aktifitas.
• Analisa aktifitas mengidentifikasikan dan memaparkan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi dimana
termasuk didalamnya kegiatan pengumpulan data dari
dokumen yang ada dan dapat juga menggunakan survey
kuesioner, observasi langsung dan wawancara dengan pelaku
kunci.
IMPLEMENTASI ABC SYSTEM
2. Mengalokasikan Biaya Sumber Daya ke Aktifitas.
• kriteria penting untuk memilih resources cost drivers yang
baik adalah dengan menggunakan hubungan sebab-akibat.
• Contoh-contoh resources cost drivers adalah sebagai berikut:
• (1) pengukuran kegunaan utilitas,
• (2) karyawan dalam hal pembayaran gaji,
• (3) setup untuk aktifitas mesin,
• (4) kegiatan pemindahan dalam kaifitas material handling,
• (5) jam mesin untuk kegiatan pengoperasian mesin,
• (6) luas dalam ukuran meter persegi untuk kegiatan
pembersihan ruangan.
IMPLEMENTASI ABC SYSTEM
• Biaya dari sumber daya dapat dialokasikan terhadap aktifitas
dengan cara penelusuran langsung ataupun dengan cara
estimasi. Penelusuran langsung membutuhkan data aktual
mengenai sumber daya yang digunakan dalam aktifitas. Jka
penelusuran langsung tidak bisa dilaksanakan, manager
ataupun supervisor akan diminta untuk mengestimasi
persentasi dari waktu atau usaha yang dikeluarkan karyawan
untuk menggunakan suatu aktifitas
3. Mengalokasikan Biaya Aktifitas ke Biaya Objek.
• Setelah biaya aktifitas diketahui, biaya perunit aktifitas harus
diukur, hal ini dapat dilakukan denga cara mengukur biaya per
unit output yang diproduksi oleh suatu aktifitas
IMPLEMENTASI ABC SYSTEM
• Output adalah biaya objek untuk setiap aktifitas yang
dilaksanakan dimana dapat berupa sistem biaya untuk
produk, jasa, pelanggan ataupun unit bisnis.
• Activity cost drivers digunakan untuk mengalokasikan biaya
aktifitas ke biaya objek dalam hal ini dapat berupa pesanan
pembelian, laporan penerimaan, laporan inspeksi, jumlah
sumber daya yang disimpan, pembayaran, jam kerja langsung,
jam mesin, waktu setup dan waktu siklus manufaktur. Pada
akhirnya activity cost drivers harus dapat menjelaskan
mengapa biaya aktifitas dapat naik ataupun turun. Setelah
biaya dari masing-masing aktifitas dan penyebabnya diketahui
activity cost drivers dapat digunakan untuk menentukan
produk yang mana mengkonsumsi aktifitas.
KEUNTUNGAN & KETERBATASAN ABC SYSTEM
Keuntungan
• ABC menyediakan perkiraan tentang biaya produksi yang lebih
akurat dan lebih informatif, yang pada akhirnya akan menuju
pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kemampuan
yang lebih baik untuk mengambil keputusan strategis dalam hal
penentuan harga,lini produk, pelanggan, dan pengeluaran kapital
• ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat mengenai aktifitas
yang menimbulkan biaya, sehingga para manager akan terbantu
untuk meningkatkan kualitas produk dan peningkatan nilai proses
sehingga dapat dihasilkan keputusan produk yang lebih baik,
kemampuan mengontrol biaya
• ABC mempermudah manager dalam mengakses informasi biaya
yang relevan untuk dapat mengambil kmeputusan bisnis sehingga
produknya menjadi lebih kompetitif
KEUNTUNGAN & KETERBATASAN ABC SYSTEM
Keterbatasan
• Allocation, ada beberapa biaya yang mungkin perlu dialokasikan pada
suatu departemen dan pengukuran volume terhadap produk hal ini
dikarenakan adanya penemuan spesifik aktifitas yang menyebabkan
ketidak akuratan biaya penggunaan
• Omission of cost, ABC berasal dari penganalisisan beberapa biaya yang
diidentifikasikan dengan spesifikasi produk. Aktifitas dapat
menyebabkan pemasukan bagi biaya pemasaran, periklanan pencarian
dan pengembangan, teknik produk dan permasalahan yang
ditimbulkannya.
• Expense and time, sistem ABC adalah suatu sistem yang sangat mahal
untuk dikembangkan, diimplementasikan dan banyak menghabiskan
waktu, seperti inovasi managemen atau sistem perhitungan.
ACTIVITY BASED MANAGEMENT
• Secara umum, Activity Based Management dapat meningkatkan
baik nilai yang diterima oleh pelanggan dan keuntungan bagi
perusahaan. Secara lebih spesifik Activity Based Management
adalah managemen dari aktifitas untuk meningkatkan nilai yang
diterima oleh custumers dan sekaligus keuntungan yang diterima
oleh perusahaan dari nilai tersebut.
• ABM menggunakan banyak data dari hasil pengolahan data ABC
sebagai sumber informasinya
• Keuntungan ABM :
1.AMB mengukur tingkat aktifitas dari kunci proses bisnis dan aktifitas
serta mengidentifikasi bagaimana cara meningkatkannya untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan nilai yang diperoleh
pelanggan.
2. ABM memperbaiki fokus managemen dengan cara mengalokasikan
sumber-sumber daya untuk kunci aktifitas yang memiliki nilai
tambah, pelanggan, dan produk dan mempertahankan daya saing
perusahaan dengan memakai metode continious improvment.
ACTIVITY BASED MANAGEMENT
• Activity Based Management menggunakan analisa cost driver,
analisa aktifitas dan pengukuran kinerja. Yang termasuk
kegiatan Cost Drivers Analisys adalah: pengujian,
penghitungan, dan penjelasan efek dari cost driver.
• Tujuannya adalah untuk mencari akar masalah dari biaya
aktifitas. Alat-alat yang dapat digunakan seperti: bench
marking, cause and effect diagram serta pareto diagram.
• Bench marking merupakan proses praktek terbaik dari
seluruh industri yang ada untuk dapat mengidetifikasi cara
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dari segi tugas,
aktifitas dan proses
ACTIVITY BASED MANAGEMENT
• Cause effect diagram memetakan sejumlah penyebab yang
menimbulkan suatu aktifitas, proses, permasalahan atau
hasil yang diinginkan.
• Pareto diagram merupakan alat management yang
menunjukkan bahwa 20% dari enyebab cost drivers
menimbulkan hasil sebesar 80% dari keseluruhan total biaya.
Aktivitas yang Bersifat Value Added dan
Non-Value Added
• Activity Based Management mengidentifikasikan aktivitas
mana yang bisa dieliminasikan guna menjamin aktivitas yang
diperlukan bisa dilaksanakan. Untuk memperbaiki operasi dari
manajemen haruslah dicari aktivitas mana yang tidak begitu
perlu, menentukan biaya untuk menjalankan aktivitas
tersebut, dan mengurangi tingkat dari biaya atau bahkan
menghilangkannya saja. Berikut adalah serangkaian aktivitas
yang tergolong memiliki Value Added dan Non-Value Added
Aktivitas yang Bersifat Value Added
dan Non-Value Added
• Value-added activity adalah aktivitas yang dapat memberikan
kontribusi terhadap nilai pelanggan dan kepuasannya ataupun
memenuhi kebutuhan organisasi. Contohnya: merancang
produk, memproses dengan menggunakan tenaga kerja
langsung, menambahkan material langsung, memproses
dengan mesin, dan mengantarkan produk jadi.
• Non-value added activity tidak memberikan kontribusi
terhadap nilai pelanggan ataupun dalam memenuhi
kebutuhan organisasi. Contohnya termasuk melakukan setting
mesin, memindahkan, menunggu, memperbaiki, melakukan
inspeksi dan menyimpan
Download