perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Beberapa definisi mengenai Bank pada buku Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Julius R.Latumaerissa, 2012:135) antara lain: 1. Bank adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat mengalokasikannya kembali dan/atau untuk pihak memperoleh lainnya, kemudian keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran (Subagio, dkk). 2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No.7 Tahun 1992). 3. Bank adalah suatu industri yang bergerak pada bidang kepercayaan yang menghubungkan debitur dan kreditur dana (Rudy Tri Santoso). Menurut kamus istilah hukum Fockema Andrea yang dimaksud dengan bank ialah suatu lembaga atau orang pribadi yang menjalankan perusahaan dalam menerima dan memberikan uang dari dan kepada pihak ketiga (H. Budi Untung, SH., MM, 2000:13). Berdasarkan beberapa definisi diatas bank umum memiliki beberapa fungsi selain sebagai lembaga intermediasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut: commit to user 11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 1. Agent of Trust Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dalam pengumpulan dana harus didasari oleh rasa percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank atas keamanan dana yang dititipkan oleh masyarakat (Julius R. Latumaerissa, 2012:136). 2. Agent of Development Fungsi bank yang berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi perlu diketahui bahwa kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah. Dalam hal ini Bank memiliki peran yang sangat strategis, sehingga fungsi tersebut berfungsi untuk menjembatani semua kepentingan pelaku ekonomi dalam transaksi ekonomi yang dilakukan (Julius R. Latumaerissa, 2012:136). 3. Agent of Service Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan maupun jasa non keuangan. Selain bank memberikan pelayanan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, bank juga turut memberikan jasa pelayanan yang lain, seperti jasa transfer (payment order), jasa kotak pengaman (safety box), jasa penagihan, atau inkaso (collection) yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city clearing (Julius R. Latumaerissa, 2012:136). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 B. Pengertian Kredit Kredit (Teguh Pudjo Muljono, 1993:9) berasal dari bahasa yunani “Credere” yang artinya kepercayaan atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dalam praktik sehari-hari pengertian kredit berkembang luas antara lain: 1. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu perjanjian pembayarannya dilakukan ditangguhkan suatu jangka waktu yang disepakati. 2. Kegiatan perbankan di Indonesia Kredit dirumuskan pada UU Pokok Perbankan No.14 Tahun 1967 pasal 1, 2 mengartikan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Dari perumusan di atas ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik yaitu: 1. Adanya suatu penyerahan uang/tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain dengan harapan memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi bank yang bersangkutan. 2. Dari proses kredit yang telah didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya masingmasing. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 3. Dalam pemberian kredit terkandung kesepakatan pelunasan utang dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama. (Teguh Pudjo Muljono, 1993: 9-10). Menurut Drs. OP. Simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang dan barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Unsur-unsur dalam kredit antara lain: 1. Kepercayaan Berarti si pemberi kredit yakin bahwa prestasi yang akan diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. 2. Tenggang waktu Yaitu waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. 3. Degree of risk Yaitu risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima dikemudian hari. 4. Prestasi atau objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan pada uang maka transaksi kredit yang menyangkut uang lah yang sering dijumpai dalam praktik perkreditan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 C. Macam – Macam Kredit Pada mulanya kredit hanya didasarkan atas kepercayaan murni yaitu berbentuk kredit perorangan karena kedua belah pihak saling mengenal. Berkembangnya waktu maka berkembang pula unsur-unsur lain yang menjadi landasan kredit, sehingga berkembang berbagai jenis kredit. Jenis kredit menurut H. Budi Untung, SH., MM (2000:5-7) dapat dibedakan menurut berbagai kriteria, yaitu dari kriteria lembaga pemberipenerima kredit, jangka waktu serta pengunaan kredit, kelengkapan dokumen perdagangan atau dari berbagai kriteria lainnya. Dari segi lembaga pemberi-penerima kredit yang menyangkut struktur pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai berikut: 1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, dan/atau konsumsi. 2. Kredit Likuiditas Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan perkreditannya. 3. Kredit langsung Adalah kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah atau semi pemerintah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 Dari segi tujuan penggunaanya, kredit dikelompokkan menjadi: 1. Kredit komersial Yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan (ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha), baik dalam bentuk kredit revolving maupun kredit dalam bentuk nonrevolving. 2. Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perseorangan untuk membiayai keperluan konsumsi sehari-hari. 3. Kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit eksploitasi. Kredit investasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap, yaitu peralatan produksi, gedung dan mesin-mesin, atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi. Kredit eksploitasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan kebutuhan dunia usaha akan modal kerja yang berupa persediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi serta piutang dengan jangka waktu yang pendek. 4. Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif (semi konsumtif dan semi produktif). Dari segi dokumen, kredit sangat terikat dengan dokumen-dokumen berharga yang memiliki substitusi nilai sejumlah uang, dan dokumen tersebut merupakan jaminan pokok pemberian kredit. Kredit jenis ini banyak digunakan oleh orang mengadakan transaksi dagang jarak jauh. Jenis-jenis kreditnya commit to user terdiri dari: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 1. Kredit Ekspor Kredit ekspor adalah semua bentuk kredit sebagai sumber pembiayaan bagi usaha ekspor. Kredit ekspor bisa dalam bentuk langsung maupun tidak langsung seperti pembiayaan kredit modal kerja jangka pendek maupun kredit investasi untuk jenis industri yang berorientasi ekspor. 2. Kredit Impor Dari segi besar-kecilnya aktivitas perputaran usaha yaitu melihat dinamika, sektor yang digeluti, asset yang dimiliki, dan sebagainya, maka jenis kredit dikelompokkan menjadi: 1. Kredit Kecil Kredit kecil adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha kecil. 2. Kredit Menengah Kredit menengah adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha yang assetnya lebih besar daripada pengusaha kecil. 3. Kredit Besar Dari segi waktunya, kredit di kelompokkan menjadi: 1. Kredit jangka pendek (short term loan) Adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. 2. Kredit jangka menengah (medium term loan) Adalah kredit yang berjangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. 3. Kredit jangka panjang commit to user Adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 Dari segi jaminannya, kredit dapat dibedakan menjadi: 1. Kredit tanpa jaminan, atau kredit blangko (unsecured loan) 2. Kredit dengan jaminan (secured loan) Dimana untuk pengajuan kredit yang diberikan pihak kreditur mendapat jaminan bahwa debitur dapat melunasi hutangnya. D. Pengertian Manajemen Manajemen/management (Richard L. Daft, 2003:6) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Terdapat dua ide penting dalam definisi diatas: 1. Keempat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, serta 2. Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengorganisasian (organization) meliputi penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi. Kepemimpinan (leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 E. Pemasaran Pemasaran adalah hal yang paling mendasar, sehingga tidak dapat dianggap sebagai fungsi sendiri. Pemasaran adalah cara memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh produsennya melainkan pelanggannya (Peter Drucker). Dalam membicarakan pemasaran, maka perlu diketahui mengenai Konsep inti pemasaran meliputi kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk; nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar; pemasaran dan pemasar. Konsep Inti Pemasaran (Kotler, 1993:4) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Konsep Inti Pemasaran (Kotler, 1993). Berdasarkan konsep diatas, maka pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler , 1993:4). F. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran (Agustina Shinta, 2011:2) adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan commit to user mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai suatu tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Di dalam fungsi manajemen terdapat kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. Gambar 2. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kotler,1993). Berikut penjelasan dan penjabarannya mengenai Fungsi Manajemen Pemasaran yaitu : 1. Perencanaan Pemasaran Adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran, seperti strategi yang akan digunakan perusahaan dalam memasarkan produk (Agustina Shinta, 2011:2). Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategis dan perencanaan taktis. a. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis yang berorientasi pasar yaitu proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga tujuan pasar tercapai commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 sesuai peluang pasar yang terus berubah (Kotler, 1993:44). Proses perencanaan strategis: Gambar 3. Proses Perencanaan Strategis (Kotler, 1993). Untuk menganalisa lingkungan eksternal dan internal dapat digunakan Analisa SWOT (Strenght, Waekness, Oppurtunities, Threats). Strength adalah bagian analisa SWOT yang mengungkapkan mengenai kekuatan bisnis yang dimiliki perusahaan perlu dimaksimalkan. Weakness merupakan analisa perusahaan mengenai kelemahan yang sebaiknya diminimalkan. Peluang pemasaran (Oppurtunities) diartikan sebagai suatu kebutuhan dimana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba (AB.Susanto, 2000:102). Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan mengurangi penjualan dan laba bila tidak dilakukan gerakan defensive (Kotler, 1993:4). b. Perencanaan Taktis Menggunakan konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) perencanaan taktis yang dapat to dikendalikan, dan dipadukan perusahaan commit user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar. Marketing Mix (Kotler, 1993:93) ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. Faktor-faktor tersebut digambarkan dibawah ini. Gambar 4. 4P bauran Pemasaran (Kotler, 1994). Perencanaan pemasaran diletakkan diawal dengan beberapa tahap meliputi: pemilihan nilai, memberikan nilai tersebut dan menyampaikannya. Tahap pertama dalam pemasaran dengan pemilihan nilai dengan menentukan segmentasi pasar, penentuan sasaran dan penentuan posisi (STP). Tahap kedua adalah memberikan nilainya dengan mengembangkan cirri, harga, dan penyaluran produk yang merupakan pemasaran taktis. Tahap terakhir adalah menyampaikan nilai tersebut dengan melakukan promosi penjualan. Maka perencanaan bisnis adalah dimana kita menetapkan pasar sasaran dan strategi penentuan posisi produk yang dibutuhkan dalam mencapai sasaran (AB. Susanto, 2000:119). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 2. Implementasi Pemasaran Implementasi Pemasaran (Agustina Shinta, 2011:4) adalah suatu proses mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Kegiatan pemasaran dibutuhkan tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi pemasaran terdapat tiga kegiatan adalah sebagai berikut : a. Pengorganisasian Pemasaran Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab kerja. Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain: 1) Organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional. 2) Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran diberi tugas di Negara, wilayah atau distrik tertentu. 3) Organisasi manajemen produk, karyawan mengembangkan pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu bila perusahaan memiliki banyak produk atau merk yang amat berbeda. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 b. Pengarahan Pemasaran Adalah usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik. c. Pengkoordinasian Kegiatan Pemasaran Adalah usaha men-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efisien. 3. Pengendalian / Evaluasi Kegiatan Pemasaran Ialah usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Gambar 5. Proses Pengevaluasian Kegiatan Pemasaran Persatuan Pemasaran Amerika Tahun 1985 mendefinisikan manajemen Pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang dan jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler, 1993:13). Pengertian di atas data diartikan proses yang mencakup analisis, perencanaaan, pelaksanaan, dan pengawasan, juga mencakup barang, jasa dan gagasan; berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memeberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Maka tugas dari seorang manajer commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 pemasaran adalah melakukan analisa perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program pemasaran untuk menghasilkan tingakat serta bauran transaksi yang diinginkan pada pasar yang dituju (Kotler, 1993:14). G. Strategi Pemasaran Dalam pencapaian tujuan dan sasaran pasar sesuai perencanaan yang telah dibuat, perusahaan perlu berkomitmen untuk memuaskan para pelanggannya dengan melakukakn perencanaan yang strategis dan dapat beradaptasi dengan pasar yang selalu berubah-ubah. Tiga tahap Pemikiran menurut Kotler (1993:370) dalam strategi pemasaran yang harus dilewati seorang penjual adalah sebagai berikut: 1. Pemasaran masal Penjual terlibat dalam produksi masal, distribusi masal, dan promosi masal dari satu produk yang untuk seluruh pembeli. 2. Pemasaran produk yang beraneka ragam Penjual memproduksi beberapa produk yang menunjukkan bentuk, mode, kualitas, ukuran dan seterusnya yang berbeda. 3. Pemasaran sasaran Penjual membedakan segmen pasar utama, menetapkan satu atau lebih dari segmen sebagai sasaran. Penerapan pemasaran massal dengan keanekaragaman produk menjadikan suatu perusahaan tidak mampu untuk bersaing dengan pasar yang selalu berubah-ubah. Dengan pemasaran massal menjadikan para pelanggan commit to user terpecah yang mana mereka memiliki kebutuhan produk yang berbeda, maka perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 perusahaan perlu mengidentifikasi peluang pasar dengan pengembangan penawaran produk beserta harga sesuai kebutuhan pelanggan untuk menjangkau pasar sasaran yang efisien. Strategi pasar dengan pemetaan pasar yang tepat dan spesifik untuk menghindari jangkauan pasar terlalu luas dan bervariatif kebutuhan pasar pelanggannya. Strategi pemasaran yang tepat dilakukan dengan mengidentifikasi segmen pasar, target dan posisi pasar yang menarik untuk dapat dilayani secara efektif dan efisien (AB Susanto, 2000:346). Menurut Philip Kottler (1993:370) menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk STP (Segmenting, Targeting dan Positioning). 1. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. 2. Targeting adalah persoalan bagaimana, memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. 3. Positioning adalah jendela untuk memasuki jendela otak konsumen. Berikut gambar langkah-langkah dalam mengidentifikasian strategi pemasaran : Gambar 6. Langkah-langkah Segmentasi, Target dan Penempatan Pasar commit to user Sumber: Kotler (1993:372) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 1. Segmentasi Pasar a. Pengertian Segmentasi Pasar Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli yang berbeda dalam suatu hal. Pembeli dapat berbeda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan praktik pembelian. Setiap variabel ini dapat digunakan untuk mensegmentasi suatu pasar (Kotler, 1994:164). Menurut David W. Cravens dan Nigel F. Piercy (2006:99), Market segmentation is the process of placing the buyer in a product market into subgroups so that the members of each segment display similar responsiveness to a particular positioning strategy. Arti dari pengertian di atas adalah Segmentasi pasar adalah proses menempatkan pembeli di pasar produk menjadi sub kelompok sehingga para anggota setiap segmen menampilkan respon mirip dengan strategi positioning tertentu. b. Dasar Segmentasi Pasar Variabel yang berbeda digunakan untuk mensegmentasi pasar konsumen. David dan Nigel (2006:103) membagi segmen pasar berdasarkan karakteristik yaitu segmen pasar Geografi dan Demografi serta Psikografi (lifestyle and personality). Variabel yang diguanakan ciri-ciri geografi, demografi dan psikografi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 1) Segmentasi Geografi Segmentasi geografi meminta pembagian pasar menjadi unitunit yang berbeda, seperti Negara, Negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau RT. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografi atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi dengan memeberikan perhatian pada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografi. 2) Segmentasi Demografi Segmen Demografi menurut David dan Nigel (2006:103), Demographic variables describe buyers according to their age, income, education, occupation, and many other characteristic. Artinya variabel demografi menggambarkan pembeli sesuai dengan usia, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan karakteristik lainnya. Segmentasi demografi (Kotler, 1994:167) terdiri dari pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan dasar variabel-variabel demografi, seperti a) Usia dan Siklus hidup keluarga b) Jenis kelamin c) Penghasilan d) Pekerjaan e) Pendidikan f) Agama g) Suku commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 3) Segmentasi Psikografi Pembagian segmen psikografi pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan: a) Kelas sosial Seperti golongan menengah ke atas, golongan menegah, dan golongan menegah ke bawah. b) Gaya Hidup Seperti Modern, Tradisional, Kuno, dan profesional c) Kepribadian Seperti lebih aktif, spontan, dan bersosialisasi. 4) Segmentasi Perilaku a) Peristiwa b) Manfaat c) Status pemakai Seperti kelompok non pemakai, bekas pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali, dan pemakai tetap dari suatu produk. d) Tingkat pemakaian Seperti pemakai ringan, pemakai sedang dan pemakai berat dari suatu produk. 2. Penetaapan Pasar Sasaran (Targeting) Market targeting consists of evaluating and selecting one or more segments whose value requirements provide a good match with the commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 organization’s capabilities (David dan Nigel, 2006:100). Penjelasan dari pengertian di atas bahwa penargetan pasar adalah proses yang terdiri dari mengevaluasi dan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang memiliki kecocokan dengan kemampuan organisasi. Targeting atau menetapkan target pasar adalah satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran. Terkadang targeting disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi berarti marketer harus memiliki keberanian untuk memilih beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan sebagian (Agustina Shinta, 2011:70). Ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal sebagai berikut: a. Responsif Pasar sasaran harus responsif terhadap produk dan program pemasaran yang dikembangkan. b. Potensi Penjualan Semakin besar pasar sasaran, semakin besar pula nilainya. Besarnya pasar tidak hanya dilihat dari jumlah populasi, tetapi juga daya beli dan keinginan untuk memiliki produk tersebut. c. Pertumbuhan memadai d. Jangkauan media Pemilihan media yang tidak pas penyampaian menyebabkan marketer gagal menjangkau pasar, maka dibutuhkan biro iklan dengan pengetahuan yang baik tentang media planning serta karakter-karakter yang ada. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 Jenis-jenis Pasar Sasaran a. Pasar Sasaran Jangka Pendek Pasar yang direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat dengan tujuan menghasilkan penjualan dalam waktu dekat. b. Pasar Sasaran Jangka Panjang Pasar yang direncanakan untuk tiga hingga lima tahun ke depan. c. Pasar Sasaran Primer Adalah sasaran utama produk yang dijual. d. Pasar Sasaran Sekunder Adalah pasar yang terdiri dari konsumen-konsumen yang sering dianggap tidak penting tetapi jumlahnya cukup besar. 3. Positioning (Penempatan Posisi Pasar) Beberapa definisi Postioning menurut para ahli adalah sebagai berikut: a. Positioning adalah pengembangan bauran pemasaran spesifik untuk mempengaruhi keseluruhan persepsi konsumen potensial terhadap merk, lini produk atau organisasi secara umum (lamb, hair, McDaniel, 2001:306) b. Positioning adalah cara produk, merk atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan para pesaing oleh para pelanggan atau calon pelanggan. c. Menurut David W. Cravens dan Nigel F. Piercy (2006:178), the positioning strategy is combinations of marketing program (mix) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 strategies used to potray the desired positioning of management to targeted buyersi. Menjelaskan pengertian dari David dan Nigel bahwa penempatan suatu posisi produk dapat dilakukan dengan mengkombinasikan marketing program yang strategis. Marketing program melalui pengembangan bauran pemasaran (Marketing mix) sebagai langkah awal pemasar dalam mencapai target sasaran yang diinginkan dan sesuai kualifikasi yang baik. H. Bauran Pemasaran Dalam merencanakan pemasaran yang strategis perusahaan perlu mengaplikasikannya dalam bentuk program pemasaran yang nantinya akan dikendalikan dan dipadukan dalam penjabaran bauran pemasaran (marketing mix) yang merupakan perencanaan taktis suatu perusahaan. Bauran pemasaran adalah kiat-kiat yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran dalam pasarnya. McCarthy membagi kiat pemasarannya dalam empat faktor yang disebut 4P (produk, price, place, promotion). Gambar 7. Bauran Pemasaran Sumber : Philip Kotler commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 1. Product Produk merupakan hal paling dasar dalam pemasaran yang harus ada. Pemasar perlu mengetahui dan mendalami produk yang ia tawarkan ke pasar. Masyarakat membutuhkan suatu produk tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, namun mutu produk dan merk produk serta cara penyajiannya menjadi pertimbangan masyarakat suapaya mereka tidak merasa ditipu. Pengertian produk (Kotler, 1983:3) adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Ada dua macam kelompok product/goods yaitu: a. Consumer’s Goods/Organisasi Konsumsi Barang yang digunakan secara langsung oleh konsumen dan tidak dijual kembali. 1) Convenience Goods (kemudahan dalam memperoleh) Barang-barang yang dapat dibeli/dikonsumsi oleh konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen tidak perlu mengeluarkan daya upaya yang sulit karena barang-barang tersebut berada di sekelilig konsumen. Contohnya: beras, gula, dll. 2) Shopping Goods Barang-barang yang dibutuhkan konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen perlu mengadakan penelitian terlebih dahulu atau perbandingan dari satu toko/display commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 ke toko yang lain. Perbandingan tersebut dapat berupa perbandingan kualitas, jenis, design dan harga. Perbandingan barang dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam, antara lain: a) Fashion Goods Pakaian, sepatu dan asesoris b) Service Goods Alat-alat rumah tangga, tempat tidur c) Bulk Goods Barang yang dibeli dalam jumlah besar. Contoh: pasir, batu bata tetapi untuk kebutuhan sendiri, jasa (dokter, laboratorium, asuransi, travel, rumah sakit). 3) Specially Goods Barang-barang yang dibeli konsumen dimana saat pembelian para konsumen memerlukan daya upaya khusus (menabung dulu, jarak/lokasi jauh). Contoh TV, mobil, buah apel Malang, mangga Probolinggo. b. Industrial Goods/Barang Produsen Barang-barang yang dibeli konsumen untuk diperdagangkan lebih lanjut atau barang yang akan dipakai dalam proses pengolahan lebih lanjut. Ada beberapa perlakuan terhadap produk agar permintaan terhadap produk meningkat, antara lain: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 a. Packing Yaitu pengemasan/pembungkusan barang-barang dengan tujuan melindungi barang tidak rusak dan tetap utuh. Packing dilakukan dengan tujuan agar kemasan unik dan dapat menarik para konsumen untuk membeli produk tersebut. b. Branding Nama/symbol yang dapat digunakan pada suatu produk agar produsen dapat memperkenalkan produknya guna membedakan dengan produk lain. c. Labeling Selembar kertas, metal atau benda lain yang dibubuhkan pada produk yang menunjukkan tanda informasi tentang isi, milik dan sumber. d. Warranty/garansi Suatu jaminan dari produsen bila barang-barang yang terbeli tidak sesuai dengan pesanan dan dengan adanya Warranty yang terbeli tidak sesuai pesanan memberikan kepastian yang lebih meyakinkan konsumen. e. Service Suatu aktivitas yang ditawarkan pada orang lain/konsumen dan tidak menghasilkan suatu kepemilikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 2. Place Bauran pemasaran selain produk adalah place, pengertian place adalah: a. Lokasi Lokasi menurut jarak dekat atau jauh dalam memasarkan produk. b. Saluran Distribusi Suatu gabungan penjualan dan pembelian yang bekerja sama memproses, menggerakkan produk dan jasa dari produsen ke konsumen. Fungsi dari saluran distribusi antara lain: 1) Sebagai alat memperlancar keuangan perusahaan Uang tunai cepat masuk bila menggunakan saluran distribusi dibanding dengan perusahaan menjual sendiri produknya. 2) Sebagai alat komunikasi Perusahaan banyak memperoleh masukan/informasi dari agen mengenai reaksi/respon produk yang dikeluhkan konsumen. 3) Sebagai alat bantu penjualan/promosi. 3. Price Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah guna pertukaran/transaksi atau sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. 4. Promotion Pada hakikatnya promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran. Tujuan diadakannya promosi adalah sebagai berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 a. Menginformasikan, yaitu berupa: 1) Menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk. 2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk yang baru. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. 4) Menjelaskan cara kerja suatu produk. 5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. 6) Meluruskan kesan yang salah. 7) Mengurangi kekhawatiran dan ketakutan pembeli. 8) Membangun citra perusahaan. b. Membujuk pelanggan sasaran, yaitu untuk: 1) Membentuk pilihan merk. 2) Mengalihkan pilihan ke merk tertentu. 3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. 5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga. c. Mengingatkan, yang terdiri dari: 1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. 2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. 3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. I. Kerangka Pemikiran Gambar 8. Kerangka Pemikiran Sumber: Hasil Olahan. Penjelasan kerangka pemikiran diatas sebagai berikut : 1. Suatu perusahaan yang memiliki sejarah merancang tujuan, visi dan misi untuk membangun berbagai macam kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai perusahaan. Dalam menghadapi persaingan perusahaan perlu memiliki kualitas manajemen pemasaran yang baik melalui perencanaan, implementasi perencanaan dan pelaksanaan/evaluasi pemasaran. 2. Perencanaan pemasaran ialah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran, seperti strategi yang akan digunakan perusahaan dalam memasarkan produk. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 3. Implementasi perencanaan pemasaran adalah suatu proses mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. 4. Pengendalian/Evaluasi merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. commit to user