BAB 1 KANKER OLEH : DWI PUTRI PASINGGI, S.Pd PENGERTIAN KANKER Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. TAHAPAN PEMBENTUKAN KANKER Tubuh kita terdiri badan dan anggota badan yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh limfa. Anggota badan tersusun dari sel-sel yang berukuran sangat kecil ( seperseratus mili meter ), yang memiliki bentuk hampir sama, namun memiliki fungsi yang berbeda. Seperti sel darah putih, yang berfungsi melawan kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Keping darah berfungsi untuk membekukan darah supaya tidak terjadi pendarahan. Didalam sel terdapat organel yang salah satunya, adalah inti sel yang berisi gen atau DNA. DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan. Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Bila salah satu dari gen tersebut mengalami kerusakan, maka bisa menjadi kanker. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas nukleusnya meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi (siklus sel tanpa hambatan) secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. FAKTOR RESIKO KANKER Kerusakan pada materi gen atau biasa disebut sebagai mutasi gen dapat terjadi melalui beberapa cara, baik internal maupun eksternal. 1. Faktor Internal Terjadi kesalahan replikasi pada saat sel-sel yang mati diganti oleh sel yang baru. Merupakan kesalahan genetika yang diturunkan dari orang tua. Kesalahan ini biasanya mengakibatkan kanker pada usia dini. Bila seorang ibu mengidap kanker payudara, tidak serta merta semua anak gadisnya akan mengalami hal yang sama, karena sel yang mengalami kesalahan genetik harus mengalami kerusakan lebih dulu sebelum berubah menjadi sel kanker. Hanya saja individu pembawa sel genetika yang salah, memang lebih beresiko terkena kanker daripada yang tidak memiliki mutasi gen yang salah. Faktor mutasi gen secara internal, tidak dapat dicegah namun faktor eksternal dapat dicegah. Menurut WHO, 10% – 15% kanker, disebabkan oleh faktor internal dan 85%, disebabkan oleh faktor eksternal. Jadi, sekalipun tidak 100%, sebenarnya kanker dapat kita cegah atau hindari dangan menghindari faktor eksternal. Proses detoksifikasi yang dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa yang lebih berbahaya bagi tubuh, yaitu senyawa yang bersifat radikal atau korsinogenik. Zat korsinogenik dapat menyebabkan kerusakan pada sel. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang dapat merusak gen adalah virus, faktor lingkungan, makanan, radiasi, dan berasal dari bahan kimia, baik bahan kimia yang ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi. a. Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan, seperti pengawet dan pewarna makanan. Cara memasak juga dapat mengubah makanan menjadi senyawa kimia yang berbahaya. Daging atau ikan yang dipanggang hingga gosong, mengandung zat kimia seperti benzo-a-piren, amin heterosoklik, dioxin, dll. Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun, misalnya racun aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya dengan kanker hati.Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. b. Virus yang dicurigai dapat menyebabkan kanker antara lain : Virus Papilloma (HPV) menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. c. Virus Sitomegalo (Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah) Virus Hepatitis B (kanker hati) Virus Epstein - Bar menyebabkan Limfoma kanker hidung dan tenggorokan. Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya. Faktor lingkungan antara lain : Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru, mulut, laring (pita suara) Sinar Ultraviolet dari matahari dapat menyebabkan kanker kulit Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia. d. Radikal Bebas suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Untuk melawan radikal bebas diperlukan antioksidan. Sumber - sumber radikal bebas yaitu : Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis. 1. Nafas pendek atau disertai dengan bunyi ‘menciut’. Batuk kronis atau GEJALA KANKER 2. sakit di dada. Beberapa jenis kanker, termasuk leukemia, atau tumor paru-paru, bisa tampak dari gejala batuk yang parah atau bronkhitis. 3. Demam atau infeksi berkala bisa menjadi salah satu gejala leukemia, kanker darah yang menyerang sumsum tulang. Leukemia menyebabkan sumsum memproduksi sel darah putih abnormal yang mampu melemahkan ketahanan tubuh untuk menangkis berbagai infeksi. 4. Kesulitan menelan berhubungan erat dengan kanker tenggorokan, dan terkadang merupakan tanda mula-mula dari adanya kanker paru-paru. 5. Kelenjar getah bening membengkak atau bengkak di leher, lengan bawah, atau kunci paha. Pembengkakan getah bening mengindikasikan adanya perubahan pada sistem kerja kelenjar tersebut, yang bisa jadi menandakan adanya gejala penyakit kanker. 6. Timbulnya luka berlebihan atau berdarah yang tidak kunjung berhenti, ini biasanya dikaitkan dengan ada yang tidak beres dengan trombosit atau sel darah merah, yang menandakan rawan timbulnya leukemia. 7. Kelelahan. Secara umum kelelahan dan tubuh lemah merupakan gejala dari semua jenis kanker bila dipadukan dengan gejala lainnya. 8. Perut menggembung. Wanita yang didiagnosa mengidap kanker ovarium biasanya melaporkan adanya penggembungan pada bagian perut yang tidak diketahui sebabnya, dan hal ini biasanya terjadi dalam waktu yang cukup lama. 9. Merasa kenyang dan tak bisa makan juga merupakan tanda mula-mula adanya kanker ovarium. Pengidap gejala ini mengatakan bahwa mereka bisa hilang nafsu makan dan tidak makan untuk beberapa waktu lamanya. 10. Sakit pada bagian perut atau pelvic sering menunjukkan tandatanda bahaya kanker ovarium. Leukemia juga bisa diawali dengan sakit pada bagian perut yang menimbulkan pelebaran bagian limpa. JENIS KANKER Kanker dapat diklasifikasikan menjadi kanker primer dan kanker sekunder. Kanker primer adalah kanker yang timbul sendiri dari suatu organ. Kanker sekunder adalah kanker yang berasal dari organ tubuh lain yang terserang kanker. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang sering terjadi. 1. Kanker Usus Besar (Colon Cancer) Kanker usus besar adalah kanker kolokteral, terjadi di usus besar (colon) – bagian akhir dari sistem pencernaan yang berfungsi melakukan ekstraksi air dan garam sebelum dibuang. Pertumbuhan sel kanker pada stadium awal di dalam usus dideteksi melalui kolonoskopi (colonoscopy) dan biasanya bisa disembuhkan. 90% kasus yang ditemukan pada tahap ini bisa bertahan hidup hingga 5 tahun. Akan tetapi apabila sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening, prognosisnya semakin memburuk (sekitar 48%), dan jika menyebar lebih luas lagi, maka prognosis menurun drastis hingga hanya 7% yang mampu bertahan hidup. Kanker usus besar masuk ke 3 besar jenis kanker yang paling sering didiagnosa di seluruh dunia. perubahan besar pada kebiasaan buang air besar sembelit yang tidak diketahui sebabnya, diare, pendarahan gastrointestinal, buang air yang tidak pernah tuntas. distensi abdomen (perut menggembung). Akhirnya kemudian bisa menyebabkan perforasi (pelubangan) dan peritonitis (radang selaput perut). Kanker usus besar atau kolon umumnya diderita oleh mereka yang berusia di atas enampuluh dan tujuhpuluhan. Untuk kasus pada usia 50 tahun ke bawah biasanya karena faktor keturunan. Perokok sepertinya memiliki resiko besar pada penyakit kanker usus ini, dan juga pada mereka yang sering memakan daging-dagingan merah dan jarang sekali makan buah-buahan, sayuran, dan unggas (daging dan telur). Konsumen alkohol juga memiliki resiko tinggi terhadap kanker jenis ini. Olahraga secara teratur dapat mengurangi resiko. Penanganan medis pada kanker ini berupa pembedahan atau kemoterapi. 2. Kanker payudara Kanker ini merupakan kanker yang paling banyak dibicarakan dan menyumbang sekitar 7,4% kematian karena kanker. Kanker ini menyerang jaringan payudara dan sebenarnya bisa terjadi pada wanita maupun pria, meski cenderung lebih banyak dialami wanita. Perkembangan sel kanker berasal dari saluran susu ataupun lobulus yang memasok saluran tersebut dengan susu. Pengobatan kanker ini umumnya melibatkan pembedahan, meskipun kemoterapi, terapi hormonal, imunoterapi, dan radiasi juga digunakan. Pembedahan biasanya dilakukan untuk mengangkat jaringan yang terkena kanker dan kemoterapi kemudian dilakukan untuk mencegah penyebarannya kembali. Faktor utama kanker payudara adalah jenis kelamin (perempuan). Meskipun begitu, faktor usia juga berperan. Ibu yang sudah memiliki anak dan menyusui memiliki resiko lebih rendah. Faktor lain yang pada umumnya ditemui sebagai faktor resiko pada beberapa jenis kanker adalah merokok dan alkohol 3. Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru menyumbang sekitar 28,3% dari semua kematian yang disebabkan oleh kanker; mendudukkan kanker jenis ini sebagai kanker penyebab kematian nomer 1 di dunia. Di seluruh dunia, kanker paru-paru menyebabkan kematian 1,5 juta orang per tahun. Ciri kanker ini tentu saja ditandai dengan perkembangan sel kanker pada jaringan paru-paru dan sekitarnya. Kanker jenis ini termasuk karsinoma yang berasal dari sel epitel. Kanker paru-paru dapat dilihat melalui radiografi dada atau computed tomography scan (CT scan) dan dikonfirmasi dengan biopsi. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebagai deteksi kanker ini adalah gejala-gejala seperti batuk darah, sesak nafas, batuk kronis, mengi, nyeri dada, kelelahan, penurunan berat badan, dan kesulitan menelan. Penanganan yang umumnya dilakukan pada kanker paruparu adalah pembedahan, radioterapi, kemoterapi yang dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker atau mencegah perkembangbiakannya. Pembedahan dilakukan pada kanker paruparu dengan tipe “kanker paru-paru dengan sel tidak kecil” (non small cell lung carcinoma/cancer [NSCLC]), karena tipe ini tidak cepat menyebar dibanding tipe-tipe lainnya. Penyebab utama dari kanker paru-paru adalah merokok, yang menyumbang pada sekitar 15% kasus kanker paru-paru. Ini menunjukkan betapa pentingnya anda harus menghindari tembakau dan merokok. Penyebab lainnya adalah paparan asbes, polusi, dan gas radon. Faktor genetis juga merupakan salah satu faktor yang tidak bisa dikesampingkan 4. Kanker Prostat Kanker prostat menyumbang sekitar 5,1% kematian akibat kanker. Perkembangan sel kanker terjadi di jaringan prostat. Prostat adalah kelenjar dalam sistem reproduksi pria yang menyimpan dan mengeluarkan cairan alkali berwarna keputihan (semen/mani) dan membantu pengeluarannya pada proses ejakulasi – meskipun biasanya baru muncul setelah mencapai stadium selanjutnya. Pada umumnya kanker prostat berkembang secara lambat meskipun dalam beberapa kasus dilaporkan menyebar secara agresif dan menyebabkan terjadinya metastasis ke area lain; terutama tulang dan kelenjar getah bening. Gejala-gejala yang tampak dan bisa dirasakan diantaranya adalah rasa nyeri, sering buang air kecil, kesulitan ejakulasi, munculnya darah dalam urin (hematuria), masalah seksual seperti disfungsi organ seksual (impotensi), dan beberapa gejala lainnya. Faktor genetis, pola makan buruk, dan beberapa faktor lain menjadi penyebab tingginya resiko mengidap kanker ini. Diagnosis biasanya dilakukan dengan menggunakan CT Scan dan dikonfirmasi dengan biopsi. Penanganan utama pada kanker prostat adalah pembedahan, radiasi, pembedahan radio, dan terapi proton, meskipun tidak menutup kemungkinan metode terapi lain, seperti kemoterapi, juga lazim dilakukan. DIAGNOSA DAN STAGING KANKER Untuk mengetahui ada tidaknya kanker, biasanya dilakukan biopsi. Biopsi merupakan tindakan pengambilan jaringan pada tubuh yang dicurigai kanker tersebut sebagai sampel. Lalu dokter akan melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk menentukan sifat jaringan kanker tersebut. Hal ini akan menentukan jenisnya yang bisa ganas ataupun jinak, agar pasien bisa bernapas lega jika masih jinak. Sedangkan untuk menentukan stadium kanker dapat dilakukan dengan : Rontgen Pewarnaan menggunakan reagen CT (computed tomography) MRI (magnetic resonance imaging) Mediastinoskopi (pemeriksaan pada getah bening) Biopsi sumsum tulang. PENGOBATAN KANKER 1. Pengobatan kanker secara operasi atau pembedahan. operasi pengangkatan kanker ini bertujuan untuk menghapus dan membuang selurah sel kanker biasanya sering dilakukan pada jenis-jenis kanker seperti kanker prostat, kanker payudara atau kanker testis. Namun jika Setelah penyakit telah menyebar keorgan tubuh sekitarnya bagaimanapun hampir tidak mungkin untuk menghapus / mengangkat semua sel kanker. 2. Pengobatan kanker melalui Radioterapi Radioterapi menggunakan gamma-ray energi tinggi yang dipancarkan dari logam seperti radium atau energi tinggi sinar-x yang dibuat dalam mesin khusus. Perawatan radiasi menyebabkan efek samping yang berat karena energi tersebut juga bisa merusak sel-sel normal dan jaringan sehat lainnya, namun perkembangan teknologi telah ditingkatkan sehingga dapat lebih tepat sasaran dan bisa mengurangi efek samping. 3. Mengobati kanker melalui Kemoterapi Kemoterapi adalah tehnik pengobatan kanker dengan menggunakan bahan kimiayang dapat mengganggu proses pembelahan sel - merusak protein atau DNA - sehingga selsel kanker akan mati dengan sendirinya. Perawatan ini menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat (tidak hanya sel kanker), tetapi sel normal biasanya dapat pulih dari kerusakan kimia sementara sel kanker tidak bisa. Tetapi walaupun demikian masih ada efek samping yang umum seperti rambut rontok, mual, kelelahan, dan muntah. 4. Terapi Imunoterapi Imunoterapi bertujuan untuk mendapatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan tumor Transplantasi sumsum tulang juga dapat dianggap imunoterapi karena sel-sel kekebalan donor sering akan menyerang tumor atau sel kanker yang ada dalam penerima. 5. Terapi Gen Tujuan dari terapi gen adalah untuk menggantikan gen yang rusak dengan orang-orang yang bekerja untuk mengatasi akar penyebab kanker yaitu kerusakan DNA, lebih fokus pada DNA sel kanker. Terapi gen juga termasuk langkah-langkah untuk mengobati kanker yang tergolong sangat muda masih dalam proses penelitian dan belum terbukti menghasilkan apapun pengobatan yang berhasil. PENCEGAHAN KANKER 1. Memeriksa resiko karena keturunan 2. Menghindari makanan yang diasap dan dibakar 3. Menjauhi alkohol 4. Menghindari makanan dengan zat pewarna 5. Menghindari rokok 6. Menghindari makanan berlemak 7. Makan makanan kaya serat 8. Rutin olahraga 9. Konsumsi vitamin A, C, dan E 10. Perilaku seks sehat