MODEL MATEMATIKA SISTEM ELEKTRIK PENGANTAR Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan differensial, fungsi alih maupun diagram blok. Sistem elektrik yang akan dibahas meliputi rangkaian listrik yang melibatkan resistor, induktor, kapasitor dan operasional amplifier. Persamaan dinamik dari elemen sistem elektrik diperoleh berdasarkan hukum arus dan tegangan Kirchoff MODEL MATEMATIKA SISTEM ELEKTRIK Hukum dasar yang mengatur sistem elektrik adalah Hukum arus dan tegangan Kirchoff. Hukum arus Kirchoff menyatakan bahwa jumlah arus yang memasuki suatu simpul sama dengan jumlah arus yang meninggalkan simpul yang sama. Hukum tegangan Kirchoff menyatakan bahwa jumlah tegangan dalam suatu loop sama dengan nol. Model matematika dari suatu rangkaian listrik ini dapat diperoleh dengan menerapkan salah satu atau kedua dari Hukum Kirchoff. Elemen sistem elektrik terdiri dari : 1. Resistor i(t) ei(t) R Vr(t) Persamaan dinamik : v R (t ) = R . i (t ) Transformasi Laplacenya : V R (s ) = R . I (s ) 1 Fungsi alih : VR (s ) =R I (s ) Diagram Blok : I ( s) VR(s) R 2. Induktor I(t) ei(t) vL(t) L Persamaan dinamik : v L (t ) = L . di (t ) dt Transformasi Laplacenya : V L (s ) = L .s . I (s ) Fungsi alih : V L (s ) = Ls I (s ) Diagram Blok : I ( s) VL(s) L.s 2 3. Kapasitor I(t) ei(t) C vC (t) Persamaan dinamik : vC (t ) = 1 i (t ) dt C∫ Transformasi Laplacenya : VC (s ) = 1 I (s ) Cs Fungsi alih : Vc (s ) 1 = I (s ) Cs Diagram blok : I(s) 1 Cs VL(s) 4. Operasional Amplifier v2 v1 i1 K i1 vo Sifat –sifat Operasional amplifier : 1. Gain sangat besar K= 10 5 sampai dengan 10 6 kali. 3 2. Mempunyai dua masukan yaitu masukan positif (v1) dan masukan negatif (v2). 3. Mempunyai impedansi masukan yang sangat besar sehingga arus input pada masukan positif atau masukan negatif kecil sekali ≈ 0 4. Mempunyai keluaran vo = K ( v1 – v2 ) a. Non inverting amplifier if R f i1 R1 i0 A vo vi Node A : if – i1 – i0 = 0 ii (t ) = v A (t ) R1 dan i f (t ) = vo (t ) − v A (t ) Rf kondisi ideal : i0 ≈ 0 dan ε=0 maka v A (t ) = vi (t ) sehingga ii (t ) = i f (t ) v A (t ) vo (t ) − v A (t ) = R1 Rf vo (t ) v A (t ) v A (t ) = + Rf R1 Rf 4 vo (t ) vi (t ) vi (t ) = + Rf R1 Rf ⎛ Rf ⎞ ⎟ vi (t ) vo (t ) = ⎜⎜1 + ⎟ R 1 ⎠ ⎝ Transformasi laplacenya : ⎛ Rf Vo (s ) = ⎜⎜1 + R1 ⎝ ⎞ ⎟ V1 (s ) ⎟ ⎠ Fungsi alih : Rf Vo (s ) = 1+ Vi (s ) R1 Diagram blok : Vi(s) R1 + Rf if Rf Vo(s) R1 b. Inverting amplifier i1 i0 R1 A vi vo Node A : i1 – i0 – if = 0 ii (t ) = vi (t ) − v A (t ) R1 dan i f (t ) = v A (t ) − vo (t ) Rf kondisi ideal : 5 i0 ≈ 0 dan v A (t ) = ε = 0 , sehingga i1 (t ) = i f (t ) vi (t ) − v A (t ) v A (t ) − vo (t ) = R1 Rf vi (t ) v (t ) =− o R1 Rf vo (t ) = − Rf R1 vi (t ) Transformasi Laplacenya : Vo (s ) = − Rf R1 Vi (s ) Fungsi alih : Rf Vo (s ) =− Vi (s ) R1 Diagram blok : Vi(s) − Rf R1 Vo(s) Untuk mendapatkan fungsi alih dari inverting amplifier dapat dilakukan dengan pendekatan impedansi. Tinjau rangkaian inverting amplifier berikut : 6 I(s) I(s) Z2(s) Z1(s) Vi(s) V0(s) Dari rangkaian inverting amplifier di atas kita dapatkan : V1 (s ) = Z1 (s ). I (s ) V2 (s ) = − Z 2 (s ). I (s ) Sehingga fungsi alih dari rangkaian inverting amplifier di atas adalah Vo (s ) Z (s ) =− 2 Vi (s ) Z1 (s ) Tabel berikut menunjukkan fungsi alih dari rangkaian inverting amplifier untuk impedansi masukan Z1(s) dan impedansi keluaran Z2(s) yang bervariasi 7 Elemen input Elemen feedback R1 R2 Z1 = R1 Z2 = R2 R1 C2 Fungsi alih − a ⎛ 1 ⎞1 ⎜⎜ − ⎟⎟ R C ⎝ 1 2⎠s b Z1 = R1 Z2 = C2 C1 R2 (− R2C1 )s c Z1 = C1 Z2 = R2 R2 1 R1C2 1 s+ R2C2 − R1 d Z1 = R1 R1 e R2 R1 C2 1 1 = + sC 2 Z2 R 2 C2 R2 Z1 = R1 Z2 = R 2 + 1 sC 2 − R2 ⎛ s + 1 R2C2 ⎞ ⎜ ⎟ R1 ⎝ s ⎠ R1 R2 f C1 1 1 = + sC1 Z1 R 1 Z2 = R2 R1 R2 ⎛ 1 ⎞ ⎟ − R2C1 ⎜⎜ s + R1C1 ⎟⎠ ⎝ − g C2 C1 1 1 = + sC1 Z1 R 1 1 1 = + sC 2 Z2 R 2 8 1 ⎞ C1 ⎛ ⎜⎜ s + ⎟ C2 ⎝ R1C1 ⎟⎠ 1 s+ R2C2 Contoh sistem elektrik yang lainya : 1. Perhatikan rangkaian operasional amplifier berikut. A C v1 B R2 R1 vo R3 Tentukan fungsi alih sistem Vo(s) / Vi(s) Penyelesaian : Tegangan di titik A dalam transformasi Laplace : V A (s ) = R1 1 + R1 sC1 Vi (s ) = sR1C1 Vi (s ) sR1C1 + 1 Tegangan di titik B dalam transformasi Laplace : VB ( s) = R3 Vo ( s ) R2 + R3 Perhatikan bahwa : V A (s ) − V B (s ) = K Vo (s ) Karena K nilainya sangat besar sekali, maka V A (s ) = V B (s ) R3 sR1C1 Vi (s ) = Vo ( s ) sR1C1 + 1 R2 + R3 Sehingga fungsi alih dari rangkaian operasional amplifier adalah ⎛ R2 ⎞ ⎜⎜1 + ⎟⎟ s R Vo (s ) R2 + R3 sR1C1 3⎠ = =⎝ 1 Vi (s ) R3 sR1C1 + 1 s+ R1C 9 LATIHAN Perhatikan sistem rangkaian RC paralel berikut : Jika eo(t) adalah keluaran sistem dan ei(t) adalah masukan sistem, maka tentukan model matematika dari sistem rangkaian RC paralel ini dalam bentuk fungsi alih. 10