TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan dan Perilaku Penjamah Makanan di lnstalasi Gizi Rumah Sakit Ef ek Moringa oleiferaterhadap pertumbuhan dan perkembangan Balita ARTIKEL PENELITIAN Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (Telur Rebus dan Bubur Kacang Hijau) terhadap Status GiziAnak Usia Sekolah Perilaku Merokok dan Lingkungan Pemukiman Pasien Rawat Jalan Penyakit Jantung Koroner di Makassar Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Sindroma Metabolik pasien Rawat Jalan diRSUP Dr. Wahidin Sudirohu.loOo Makassar Mutu Produk Lawa Bale (Makanan Tradisional Sulawesi Selatan) Ditinjau dariAspek M krobiologi dan Daya Terima Konsumen i Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran Fasf Food, Makassar Town square Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien RawatJalan di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Mikassar Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Studi Longitudinal Pemberian Taburin terhadap Peningkatan Kadar 12-24 Bulan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Hb Anak Usia Jot-rr.1 rr'f =l il r*rclr:}r-t€sisr-:r C:cr r-rl r-r i t1r l\l urtriticrrr DAFTAR ISI Volume 1, Nomor 1' Agustus 2011 TIIE.TAII PLTSTAKA Gizi Rumah sakit pangan dan periraku peniamah Makanan di lnstalasi hnmn ffirugm tf tuurmp remgE rffimlntnm 5*e [TreL Perkembangan Balita oleiferaterhadap Pertumbuhan dan S-rarnatl FEil{E,UTIAN (Telur Rebus dan Bubur Kacang Tambahan Makanan Fernberian n;rrutn Gizi Anak Usia Sekolah rrmaoap Status S i r ai u d d i n n u A d i n B a h ar' S a if u d d i n ,ffiir'.aq il,#6|,sao,fy. E *il ii " ffirekdanLingkunganPemukimanPasienRawatJalanPenyakit . : : - ffi:I:,1I:=,?: dil [p E lEr.bc N urh ae d ar r 21 arar Metabolik Pasien Aktifitas Fisik dengan Keiadian sindroma foup Dr. wahidin 14 29 sudirohusodo Makassar fuu.o*mdar Jafar, Citrakesumasari = = = =3 = t_tra Bare (Makanan Tradisionar surawesi dan Daya Terima Konsumen -r:*^L St' F ati mah .&,rrrrr. he*ffra . t'lrrit eiiai, Citrakesumasari' ffi in"tiot"gi selatan) Ditiniau dari MiFns[F@dRemaiadiRestoranFasfFood,MakassarTownSquare41 M'Dachlan flmffir- A-nnu.rddin syam, Diunaedi Aktifitas Fisik dengan n Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Dr.wahidin sudirohusodo FfterEnsi pada pr"i"n Rawat .lalrn ai RSUP ffit* E E 35 rt,rninuddin Syam, Saifuddin Siraiuddin Darah Penderita Diabetes dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Glukosa Makassar rhrc 2 Rawat Jalan q1 tgYP -Dr'Wahidin Sudirohusodo althy Hid ayanti I*ryt E 46 -",A,,qmmudd 52 in Syam, He r-om@rammal Pemberian Taburin terhadap Peningkatan Kadar Hb Anak r3-3t Eulan ai Xalupaten Banggai' Sulawesi Tengah Sr*'- A"Razak Thaha, Meta Mahendradatta 59 Artikel Penelitian .UWA BAT,E (MAKANAN TRADISIONAL SULAWESI SELATAN)' KONSUMEN RI ASPEK MIKROBIOLOGI DAN DAYA TERIMA fic md *ic [d WfuALITYoFLAWABALE(TRADITIhIVALFooDoFS0UTHSULAI|/ESI) wtrEDFRuMMICRLBI7L7GYASPECTANDC0STL]MERACCEPTANCE st:Fatimah2 Astri Ayu Novaria*l, Nurut Afiah', Gilraliesumasartl, nial din *E-mail : astrialul 4@Yahoo'com hsestudillmuQizi,FakultasKesehatanMasyarakat,UniversitasHasanuddin,Makassar Makassar 'irsup Dr. wahidin sudirohusodo, Abstract 12. ilitan 65: fresh fish that is processedby acidification and food of south Sulawesi, Lawa Bale, which uses the growth of microbes that can damage fuiques without frigir+.-p"rature heating process allows { fonalvalue,palatability,andmayenoangerttrehealthofconsumers.Inaddition,thedifferencein of consumers. This study aimed to determine the ,oed by a formuiu uii""t. the ieceived po*.. 'microbes that can be reduced in the processing and the the content of ry of, processiog UasJ on experimental by design Post Test f,frs trree panelists tested formula. This type of research was an with tw:^::r:*"::1:'lf] N Desip. The study used three t "utrrrJrit. (3 formulations) ,:}1: test as microbial analysis on each process, and accept the total Lli*ru"*.ing, ffi;,?.*;'i; showed result The analysis with using SpSS 1O'OO' Lff 20 panelists. Outu uruiyris .nias u O".".iptire formula (formula C; ;* a formuia that can reduce total microbial u"io Bure Lawa Java !rcsed tT:P"'^"]: a formula B_ h orher two. while the panelists most p*i."".0 !L"y" ]:1g.ff::#j1: f"r*.,ta c (Lawa Bale rava Acid). Advised the public to ffiT#ilffi"ffiffi;ffi;;;.; Lawa Bale' C technique to Process : lav'a bale, microbes, accePtance Suasana asam tersebut terbukti mempercepat pertumbuhan milaoba khususnya kapang' Ada tebe.apa bakteri yang bersifat toleran terhadap keas#an.o Peneliiian Parubas tentang pengaruh pro ses pengasaman terhadap pertumbuhln bakteri' menghasilka" fakta bahwa semakin tinggi kons-entrasi larutan asam yang diberikan dan semakin lama dilakukan waklu pendiaman, maka jumlah koloni bakteri yang tumbuh juga semakin terkurang. Proses blansitlblanching j'tga tidak secara optimat menghilangkan kemungkinan kontaminasi mikroba. Penelitian yang perrrah dilakukan oleh Muchtadi dkk6 membuktikan perlakuan bl ansir b erp engaruh terhadap penurunan nitui pU. Istifany Haq dkkT dalam penelitiannya juga membuLlikan bahwa penambahan ekstrak ,ipit pada nasi dengan konsentrasi l'40oh 3"irt "dan l,8io/o dapat menekan angka bakteri Bacillus 9z,pI pssac #k 005. di Sulawesi Selatan ikan segar mentah Yang diolah teknik pengasaman, sePerti Lawa rra't tradisional air cuka atart .1 Lawa Bale ifs makanan tradisional dengan bahan egar yang diolah tanpa melalui proses ,'btt b**, namun dengan teknik dan Lm,v-a dimatangkan dengan tanpa proses pemasakan i dan 04. g. 1"akni blansir/ blancltin memiliki kandungan air yang tinggi trbuh ikan mendekati netral, dan daging mudah dicerna oleh enzim autoiysis menjadi media Yang baik unruk !r bakteri Pembusuk.' Menurut fr3, jeruk nipis justru nilai PH Pada ikan (Petis)' penambahan ekstrak -;t*m Aureus sekaligus j.rga dapat 35 merangsang Media Gizi \Iasr-arakat Indonesia, \'o1. 1,No.1,Agustus 2011 : 35-40 - pertumbuhan bakteri yang justru tereaktifl<an pada pH yang rendah. analisis total mikroba serta daya terima sebagai rariabel independen. Makanan yang telah Populasi dan Sampel terkontaminasi mengalami penguraian- mikroorganisme akan sehingga dapat mengurangi nilai g^ dan kelezitannya. Bahkan makanan yang telah terurai itu dapat menyebabkan konsumennya sakit sampai meninggal.8 Fakta tersebut jelas mempengaruhi daya ierima konsumen terhadap produk olahan Lawa Bale. Persepsi yang menganggap bahu-a Lawa Bale tidak aman dikonsumsi, akan saDgat mempengaruhi minat dan selera penl'uka Lsva Bale ittr sendiri. Pembuatan Lawa Bale yang berbahan bahr ikmr teri merupakan saiah satu alternatif diversifikasi' pengolahan ikan teri sebagai produk pang"t-' Suatu makanan bisa saja tidak disukai karena rasanya yang membosankan, terlalu biasa dikonsumsi, menyebabkan alergi atau rcaki fisioiogis, dan menimbulkan penyakit' $ikap s&a atau tidak suka terhadap pangan hanl-alah saFh satu alasan yang membentuk preferensi pengaL-' Poprlasi dalam penelitian ini adalah Lawa Bale nmah makan se-kota Makassar. Sampel di trerdasar*an hasil observasi dari seluruh mekan di kota \{akassar yang menyajikan tsate da'r. bersedia memberikan resep. S diwft dengan teknik random sampling, terdiri tiga formuta : formula A (Lawa Bale Cuka), yai il:an teri segar dengan perendaman cuka pemherim. lml perasan jeruk niPis pemmbahan 15gr kelapa sangrai ; formula {I-rr*u Baie Jenk Nipis), yaitu ikan teri drblansir @a suhu 700C, kemudian di 45ml p€ra-san jeruk nipis dan diberi 20gr saqgai: formula C (La*-a Bale Lsam Jawa), ) L*.oi s€ar vang diblansir pada suhu 700C, direndm dengan air asam jawa, kemudian di txrnbehm n5gr keiapa sangrai, serta 20 jmnmg pismg. Pagrnpulan Data Berdasarkan fakta di atas, maka penelitim iri ditujukan untuk mengetahui total milroba 'lanot daya terima pada olahan LaY;a Bale. Tctal m*roba dianalisis dengan me merocte Total Plate Count, sedangkan penerimaan dan tingkat kesu diperoleh dari hresioner yang akan diisi oleh mg€mai Bahan dan Metode cnmg panelis semi terlatih. Lokusi Penelitian -4nalisis Lawa Bale dilaksanahm 'fr Laboratorium Kuliner, dan analisis mif:roUiolqi dilakukan di Laboratorium Kimia Biofiqrt Fakultas Kesehatan Masyarakar Lniresims Pembuatan Daa Dara hasil uji mikroba dianalisis mengguna *rralirjs deslriptif. dan data uji daya terima dio mensEunakan program SPSS 16,0. Data di rnrnli melihat rata-rata tingkat kesukaan inrlFat faltor 1-ang dinilai yaitu watrta, ilBrra- dsn rasa- Selanjutnya, data hasil peni uji dalz terima dikonversikan ke uji kruskalr,rrrml- melihat perbedaan yang signifikan riga formula ]-ang diujikan. Hasanuddin. Desain dan Variabel Penelitisn Jenis penelitian adalah expeiment Lr.furr,qt dengan desain posf test onlv control {d€s;"grPenelitian ini menggunakan metode eksp'erimen dengan analisa laboratorium- meng-etmalim rigu' perlakuan masing-masing formulasi dengro 'fum tali pengulangan (duplo). Penelitim''iilakulm' pada iiga tahap, yaitu pembuatan berdastrke h*q obsenasi formula Lav'a Bale d: bertragai nlmefu makan, analisis total mikoba pada seti4 Fr"osrs Hrsil Penelitian Iulnh Tottl ){ikroba Flrll,ula ^4 (Lawa Bale Cuka) T,rtal milloba pada ikan teri segar (A,) :6{,-CI00 koloniigram daging ikan, g"erendaman dengan cuka (Ar) menjadi 7 pengolahan, dan uji daya terima- Dalern fwmam ioi,- Lr*o Bale sebagai r-ariabel depeoden. dm 35 Mutu Produk !-d Larua Bale (Astri, Nurul) 1. Total Mikroba yang Dapat Dikurangi Sebelum dan Setelah Proses Pengolahan Lawa Bule Formula A, B, dan C Jumlah Kuman Yang Dapat Jumlah Kuman (Koloni/gram) tle di pkan umah Lawa Formula Bale Cuka) Bale Jeruk mopel i dari Bale Asam yaitu 2004, dan laB yang Z- Sebelum Setelah Pengolahan Pengolahan 260.000 123.000 187.500 362.000 Jumlah elapa l, dan iliberi 52,69 30.750 137.000 t56.',/50 65.750 296.250 81,83 Dormula Setelah Perlakuan DaPat Dikurangi 6tur, ilaian yallis ntara % 7.500 252.500 97 187.500 362.000 19.000 168.500 192.000 90 170.000 53 berkurang sebanyak 97o/, dai total mal- Setelah diberikan jeruk nipis (A) kolonilgram turun sebanyak 47o/o. koloniigram atau turun 30% dari total mikroba ffn-mFur dengan kelapa sangrai (A4) Sebelum dun Setelah Proses Pengolahan sebeiumnya. Selama proses pengolahan, mikroba dapat direduksi rata-rata 50%. Mikroba paling banyak dapat ditekan melalui proses pengolahan pada formula B sebanyak 83,6o , tidak berbeda jauh dengan total mikroba yang dapat dikurangi pada formula C sebanyak 81,830 , dan yang paling sedikit dalam mengurangi total mikroba adalah formula A, yaitu sebanyak 52,69oh (Tabel 1)' Namun, proses pengolahan yang paling konsisten dan signifikan menekan total mikroba adalah proses pengolahan formula C (Tabel2). D(I*wa Bale Jeruk Nipk) iadap (koloniigram) 260.000 l?1-000 koloni/gram. fiolah 83,6 Kuman(KolonVgram) Jumlah Kuman Yang Sebelum Perlakuan sam nkan [olah "h Total Mikroba yang Dapat Dikurangi pada Tahap Perendaman Cuka dan Blansir Olahan Lawu Bale Formula A, B, dan C ndam yaitu Dikurangi pada ikan teri segar (81) sebanYak daging ikan, setelah diblansir tdi 19.000 koloni/gram, berkurang dari total mikroba awal. Setelah dengan air jeruk nipis (B3) menjadi Honilgram. Setelah dicampur dengan i @a) sebanyak 30.750 koloni/gram. C (Iawa Bale Asam Jawa) Kurakteristik Panelis nyak rtelah pada ikan teri segar (C1) sebanYak kolonilgram daging ikan. Setelah di G, menurun dua kaii lipat menjadi hlonilgram, berkurang sebesar 53%. luendaman larutan asam jawa (Cr) 95-500 koloniigram ata.u berkurang 2l'/o, dan setelah dicampur dengan kelapa dm jantung pisang (Ca) menjadi 65.750 Jumlah panelis yang menilai pada uji daya terima ini sebanyak 20 mahasiswa yang berasal dari FKM Unhas. Perbandingan jenis kelamin perempuan dan laki-laki yaita 17:3. 7.500 37 \tedia r}; !,664 " 6 h&m*e hfu rcm lifrhfu Terima Warna Tekstur 327s fF Shorl-rrr Beh f,rd Aroma 3,125 2.775 3,1 5 Rasa _:--!.5 3-+5 ji5 i5 3-+5 i 3-51_i Rata-Rata Keseluruhon dan Lfi untuk Tiga Formula Lauu Bale 2 dalam I jcnuh uipis maupun larutan asam ja eirfu"Fri@sigrry,? dapat menekan total mikroba r!'&"r li' rcam ,t*,n mempengaruhi pH sehin milroba 1'ang tidak tahan terhadap 'lpryryi ocuffi- Atan tetapi penambahan trsfoc, a karena sifatnya yang mnmiloikrotriat-' Sifat tersebut karena pena antiml pofu hefoan Ersebut tidak akan membunuh mhotra prada saat vang sama, melainkan sel-sel i r&nn Etrruuh rlelam suatu periode waktu 1 hromm- Jmmlah mikroba yang tersisa hena&an hi&ft den terus berkembang biak j keq&si *ehsrat mendukung kehidupannya.T -{ Ujr Kruskal-Itallis dengan o : 0-05 mesuujurco tidak ada perbedaan yang signifikm enrrra kr r;gr formula, dilihat dari faktor y-ang meryengru.hi gji -{ lang direndam dengan larutan meourunkan total mikroba sebesar 97%o miliroba aq'al. Sedangkan formula C -iErmLah Fcemla daw tingkat kesukaan (Tabel 3). direnrjm dengan larutan asam jawa rneuurunkan nilai mikroba sebesar 44% FortuJl, proses biansir. Berbeda halnya pada ,hgm Perbandingan harga 5'ang cukup berbeda jeruk nipis yang justru meni iumtah mifroba pada formula A dan formula Gibcl {). Penambahan air jeruk nipis membe asam vang menurunkan nilai pH iken terl sehingga mengurangi mikroba yang ti terliha jelas pada setiap formula p€r l0O -srmnl"- Pemakaian biaya terendah 1-aitu pada fcrrmula C. A )'ang palinq bmlak afu tahan terhadap suasana asam tetapi sebaliknyaj mengeluarkan biaya. ffimpercepat perkembangbiakan mikroba ) tc'leran terhadap asam. Pembahasan Formula B dan C menggunakan proses rakni teknik blansir sebelum direndam dengan -ferulr nipis maupun iarutan asam jawa. T blansir terbulti dapat menekan jumlah mi secara maksimal. Pada formula B, teknik bl dapat men_zurangi mikroba sampai 90% Kandungan protein ikan teri 1'ang relatif dnsg (10,3grl100gr dagingn-va) dengan kandungm airrrya mencapai 809'o akan menl-ebabkan ikan teri mudah rusak.rr Kriteria pengujian mutu dan tingkat kesegaran produk pangan salah satunl-a adalah pengujian jumlah balaeri (TPC).:: Pada pengolahan tradisional secara umum, ikan teri dengan kualitas yang kurang pada T{W trryffiman : perendaman pengulangan percobaan. bahwa warna, aroma: tekstur. drn rasa foxrmla iui lebih baik. Sementara formula C meneryani urma@. kedua, kemudian disusul formula sementara formula terdapat 'rirm$ {}*r5 f,rrot*tift Bia;'a lry r:rm I b"ei Panelis ry.et+iam- Rincion I,awa Bale/100 gr dari mi ro m*Arsr-nra lebih baik dari ikan teri ftMnhilrya (fabel2). 0_i9l formula lainnla s€telah Analisis mentah karena zat-zat gizi ,frn"r teftanan persaingan ffirrrmnilr fl6rrrula C menggunakan ikan teri Hasil uji tingkat kesukaan menrmjrallsan befrre"e panelis lebih menl,ukai formuia B diLrao,@&m dengan b@ mrfuuhn Ijft 3-5'l_{ : r-.ti dSto"ranei.:; Kualitas ikan teri segar ikan pry''X*,m s41gaf menentukan F@fiEs ftm, Rata-Rete Form.h A 201'L mmmrumef lfiLroba tumbuh lebih baik Tabel3. Hasil Rata-rata Skoring &r L$frd* Wallis llenurut Kerelrerifr. ff IDqr Terima untuk Tiga Formrh Zrm m Karakteristik Uji Daya \-oL 1,No.1,Agustus baik pada formula C berkurang sebesar 53% (Tabel cara pengolahan serta Penambahan bahan pelengkap pada ketiga fr yang kurang saniter dan higienis- I'ang diuji. terbukti dapat menurunkan penyimpanan dalam keadaan )-ang tidak terlindungi, mengakibatkan ikan teri dal"m olahan Lawa Bale sangat rentan terhadap kerusakan j milaoba. Penambahan kelapa sangrai pada fc A dan B dapat menurunkan total mikroba baik dibandingkan dengan penambahan 38 Mutu Produk Lawa pada F"diu {. Bale (Astri, Nurul) Total Mikroba yang Dapat Dikurangi pada Tahap Pemberian Air Jeruk Nipis, Perendaman Jeruk Nipis dan Perendaman Larutan Asam Jawa Olahan Lawu Bale Formula A, B, dan C hoba dan Jumlah Kuman (Koloniigram) total Sebelum Formula 7.s00 Perlakuan 23s.250 19.000 65.7s0 170.000 9s.000 Perlakuan dua Jumlah Kuman Yang Dapat air Jeruk Nipis) air Jeruk Nipis) larutan Asam Jawa) o/ /o Dikurangi ni/gram) 7s.000 44 Jawa disukai. Direkomendasikan agar mengolah Lawa Bale denganteknik formula C. jantung pisang pada formula C. Hal ini pada formula A dan B hanYa kelapa sangrai, yang mengandung berupa asam laurat yang dapat bersifat rrimikroba. Sedangkan pada formula C Daftar Pustaka 1. Mahendradatta, Meta. Makanan Tradisional tahan pelengkap lain berupa jantung Sulawesi Berbasis Ikan. Makassar: Masagena tidak mengandung zat antimikroba kelapa sangrai sehingga penambahan 2. is*ng pada formula C memiliki potensi untuk memberi kesempatan mikroba 3. biak. yang diuji masing-masing aman si karena berada jauh di bawah batas cemaran milffoba pada Produk nnrikanan dengan pengujian TPC yang oleh Badan POM RI tahun 2009 Yakni 000 koloni/gram makanan. uji Kruskal-Wallis, didapatkan Daging dan Ikan dari Industri Jasa Boga Golongan A-2 Terhadap Cemaran Bakteri bahwa Salmonella 5. Te abel 2). Yogyakarta: . Paruba, Silvia Agustina. Pengaruh Proses Dekke Naniura TerhadaP Bakteri (Skripsi). Medan: Universitas Sumatra Utara; 2011. Muclrtadi, Tien. R dkk. Pengaruh Blansir dan Pertumbuhan 6. dengan pada masing-masing formula Yang bawah batas maksimum cemaran yang diperbolehkan menurut BPOM RI 2009, yakni 500.000 koioni/gram. Lawa rNengan formula C secara signifikan dan menurunkan jumlah mikroba samPai alfrir olahan, disamping lebih murah dengan formula lainnya, walauPun daya terima formula Sp (Skripsi). Universitas Gajah Mada; 2007 Pembuatan dan Saran mik rb1 FMIPA UPI;2009. Wijatmoko, Agus. Pemanfaatan Asam-Asam Organik (Asam Cuka, Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dan Belimbing Wuluh (Avenhoa bilimbii)) untuk Mengurangi Bau Amis Petis Ikan Layang (Decanpterus spp.) (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2004. 4. Keswandani, R. Identifikasi Titik Pengendalian Kritis Pengolahan Produk yang paling disukai adalah formula B dai segi wa.rna, tekstur, aroma dan rasa). itq ditinjau dari harga satuan, terlihat biaya yang digunakan pada setiaP Formula C adalah formula yang paiing luarkan biaya per 1O0/gramnya. frrmula aman untuk dikonsumsi Press; 2009. Susiwi, S. Kerusakan Pangan. Jakarta: 7. Waktu Penyimpanan Terhadap Mutu Fisik dan Mikrobiologis Daging Sapi di Kemas Vakum. Jurnal Teknologi dan lndustri Pangan 2004;VIII (1): 57-8. Istifany Haq, dkk. Efektifitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 2010; 1 (1): 87-103. 8. B lebih banYak 39 Dwijoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press; 2005. Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol. 1,No.l",Agustus. 201L 9. Assael, H. Consumer Behaviors Marketing Action. Boston: and Pearson Education; 1992. Fakfor-faktor yang Berhubungan dengan Preferensi dan Frekuensi Konsumsi Buah pada Golongan Lanjut Usia di Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara Bogor (Skripsi). Bogor: lnstitut Pertanian Bogor; 10. Prasatya ER. 1998. 11. PERSAGI. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2009. 12. Supardi, Iman dan Sukamto. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung: Alumni;2004. 13. Heruwati, Endang Sri. Pengolahan Ikan Secara Tradisional, Prospek dan Peluang Pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian 2002;2t (3):28-31. 40