BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hopper-conveyor plant yang digerakkan oleh motor listrik tiga fase banyak digunakan di industri. Conveyor berfungsi memindahkan bahan baku dan hopper berfungsi mengumpulkan bahan baku sementara. Pada salah satu proses industri misalnya crushing dan screening karbon aktif, bahan baku setengah jadi dipindahkan oleh conveyor ke hopper, selanjutnya dimasukkan ke mesin penghancur (crushing) untuk disortir menggunakan mesin screening agar mendapatkan berbagai ukuran hasil akhir. Pada proses ini dibutuhkan dua sampai tiga orang operator. Pada industri kecil/sedang, mesin dioperasikan secara manual sekuensial atau individual. Operator akan mengoperasikan conveyor sesuai keadaan isi hopper. Conveyor akan dimatikan apabila hopper telah penuh atau sebaliknya. Pada keluaran hopper terdapat mekanisme poros berputar yang dapat diatur kecepatannya untuk mengatur kecepatan keluarnya bahan baku. Apabila motor conveyor sering dihidupkan dan dimatikan maka akan mengganggu sistem tenaga listrik yaitu terjadi kedipan pada sistem tenaga listrik akibat arus starting motor yang besar, bahan baku juga akan tumpah atau terjadi kekosongan apabila operator lalai. Motor induksi banyak digunakan di industri karena kekuatan yang tinggi, reabilitas, biaya rendah, efisiensi tinggi, kemampuan self starting yang baik, sederhana dan struktur yang kasar [1, 2] dapat bekerja dalam waktu lama tanpa perawatan [3]. Motor induksi umumnya dioperasikan pada kecepatan tetap, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan maka motor induksi dioperasikan pada variasi kecepatan yang sebelumnya didominasi oleh motor DC. Untuk mengubah-ubah kecepatan motor induksi dilakukan dengan mengubah pasang kutub magnet dan secara elektronik dengan mengatur frekuensinya. Keterbatasan motor induksi sekarang telah teratasi dengan penggunaan kendali motor yang cerdas dapat diatur [1] yaitu kendali kecepatan dengan metode constant V/f dan vector control [4, 5]. Pengendali kecepatan motor induksi ini disebut juga inverter speed drive atau inverter. Selain pengendali kecepatan yang 1 operasinya dapat dipilih, satu unit inverter dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti fungsi pengawasan (monitoring), dapat diperintah dari luar dihubungkan dengan peralatan-peralatan eksternal melalui terminal analog atau digital. Pengendali PID sangat luas penggunaanya di industri pada beberapa dekade, tanggapanya sangat cepat tetapi overshoot juga sangat besar [6, 7]. Saat ini penampil (display) untuk memonitor proses individual juga telah dilengkapi dengan kendalli PID, sehingga pengguna dapat memilih sebagai kendali, penampil atau keduanya. Parameter PID klasik biasanya tetap selama operasi, konsekuensinya pengendali menjadi tidak efisien untuk mengendalikan sistem jika ada gangguan yang tidak diketahui atau lingkungan disekitar sistem berubah [7]. Jadi kendali PID tidak cukup adaptif [8] dan juga penentuan parameter PID juga sangat sulit [6]. Untuk mengatasi keterbatasan pengendali PID, Prof. Zadeh memperkenalkan pengendali fuzzy (Fuzzy Logic Controller), tetapi ada harga yang harus dibayar, yaitu tanggapannya lebih lambat dari pengendali PID [6, 8]. Pengendali fuzzy masih menjadi topik penelitian yang menarik dan telah diterapkan pada peralatan rumah tangga dan melengkapi peralatan kendali industri seperti Fuzzy Logic Controller (PLC). Penelitian-penelitian sebelumnya membahas FLC kendali sistem tangki, yaitu pengendalian aras (level) cairan. Penerapannya untuk inverter speed drive masih tahap simulasi. Walaupun FLC tanggapannya lambat, tapi pada sistem tertentu dimana toleransi dan waktu tanggapan tidak begitu kritis [9] atau pada kasus-kasus yang tidak menuntut akurasi tinggi FLC dapat diaplikasikan [10]. 1.2 Perumusan masalah Kendali PID telah sukses penggunaannya di industri sedangkan kendali fuzzy masih terus dikembangkan dan telah berhasil diimplementasikan pada kendali aras cairan atau sistem tangki. Maka perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang bangun dan menentukan sistem kendali aras solid pada hopper-conveyor plant yang tahan terhadap gangguan. 2 1.3 Keaslian penelitian Penelitian FLC pada kendali aras sistem tangki dan kendali kecepatan motor induksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan Peneliti M.F. Lai [11] N.B. Muthuselvan [12] M. Arrofiq [13] E. Yajid [14] L. Qi [6] C.W. Nurhaeti [15] S. Krivic [16] Metode Fuzzy, rancang bangun, berbasis PC kalang tertutup sensor rotary encoder Fuzzy, simulasi, Matlab. Fuzzy, rancang bangun, berbasis PLC kalang tertutup sensor dinamometer Fuzzy, rancang bangun, berbasis PC, sensor strain gage Fuzzy, simulasi, Matlab. Fuzzy, rancang bangun, berbasis mikrokontroller, sensor tekanan. Fuzzy, rancang bangun, berbasis Arduino-Friendly ARM Aplikasi Kendali kecepatan motor induksi Kendali kecepatan motor induksi Sistim tangki, penggerak motor DC Sistem tangki, penggerak motor DC Sistem tangki, penggerak motor DC Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah pengendali fuzzy aras solid dengan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler kemudian mengplementasikan pada miniatur hopper-conveyor plant menggunakan penggerak motor induksi tiga fase dengan inverter speed drive. 3 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun kendali fuzzy dan PID berbasis mikrokontroler, kendali on-off selanjutnya mengintegrasikannya pada inverter speed drive motor induksi dan kemudian membandingkan kendali tersebut pada hopper-conveyor plant. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah memberikan kontribusi pemikiran kepada industri untuk konfigurasi dan penggunaan FLC sebagai kendali aras solid pada hopper-conveyor plant. Akan dijadikan sebagai alat peraga praktikum instrumentasi industri di Jurusan Sistem Komputer Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya Bandar Lampung setelah dimodifikasi menjadi kendali kecepatan putar. 1.6 Sistematika Penulisan Tesis ini berisi lima BAB, BAB I meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II membahas tinjauan pustaka terdiri dari kajian beberapa penelitian yang telah dilakukan pada bidang yang sama, landasan teori-teori pendukung untuk perancangan kendali dan hipotesis penelitian. BAB III membahas metode penelitian meliputi alat dan bahan yang digunakan, pengukuran-pengukuran parameter untuk perancangan, rancang bangun kendali berupa perangkat keras dan perangkat lunak dan cara analisis. BAB IV menunjukkan hasil dan pembahasan pengujian implementasi masing-masing kendali, selanjutnya dirangkum dalam tabel indeks kinerja kendali. BAB V menunjukkan kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 4