1 PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 1 1 Oleh Deprianto, 2Asrizal, 3Jolianis Mahasiswa Programstudi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Universitas Muhamadiya Sumatera Barat 3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK An economic growth means that a development of economy causing to produce the things and services will increase and improve community prosperities. The economic growth of Padang City in the periode of 2001 to 2011 underwent fluctuating changes, so that it is necessary to be further studied on such the causing factors. The purposes of this research are to know the relationship between: (1) Consumption and economic growth, (2) Investment and economic growth, and (3) Simultaneous consumption and investment and economic growth in Padang City. This is a quantitative research and it has been made in Padang City. The data used in this research is secondary data with yearly time series data in the periode of 2001 to 2011, collected from BPS (Statistical Center Board). The variable of this research is an economic growth seen from PDRB according to the constant price of 2000, based on usage, consumption and investment of Padang City. The model of analysis used is double linear regression analysis. The results of research show that (1) the consumption influences significantly the economic growth of Padang City, (2) the investment influences positively significantly the economic growth of Padang City, and (3) the simultaneous consumption and investment induces positively significantly the economic growth of Padang City. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi disebuah Pertumbuhan ekonomi bisa negara adalah masalah perekonomian disebabkan oleh banyak faktor. Bagi jangka itu negara–negara maju, mereka bisa juga bisa mengandalkan hasil produksi barang dijadikan alat ukur untuk melihat dan dan jasa mereka, tapi tidak menutup menganalisa tingkat perkembangan kemungkinan adanya pinjaman yang perekonomian mereka panjang. Selain pertumbuhan ekonomi, dinegara tersebut. lakukan serta adanya PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 2 investasi. Tapi bagi negara–negara Pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang tentu saja bersangkut akan sulit atau bisa dikatakan tidak peningkatan produksi barang dan jasa mudah mengandalkan dalam kegiatan ekonomi masyarakat. faktor produksi barang dan jasa, maka Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan dari itu faktor-faktor lain sangat menyangkut menentukan, seperti halnya konsumsi berdimensi dan investasi. dengan meningkatnya hasil produksi jika harus Menurut Sukirno (2008: 423), dan paut dengan juga proses perkembangan tunggal pendapatan. dan Dalam yang diukur hal bahwa dalam kegiatan perekonomian terdapatnya yang pertumbuhan pendapatan nasional yang ditunjukan ekonomi berarti perkembangan fiskal oleh besarnya nilai Produk Domestik produk barang dan jasa yang berlaku Bruto (PDB). di suatu negara, seperti pertambahan Salah sebenarnya produksi barang perkembangan industri, untuk kenaikan ini satu indikator mengetahui kondisi dalam penting suatu infrastruktur, daerah dalam periode tertentu adalah sekolah, data Produk Domestik Regional Bruto pertambahan produksi sektor jasa dan (PDRB) baik atas dasar harga berlaku pertambahan produksi barang modal. maupun atas dasar harga konstan. Tetapi dengan menggunakan berbagai PDRB pada dasarnya merupakan jenis data produksi adalah sangat jumlah nilai tambah yang dihasilkan sukar untuk memberikan gambaran oleh seluruh unit usaha kegiatan tentang pertumbuhan ekonomi yang ekonomi dalam suatu daerah atau dicapai. untuk wilayah pada periode tertentu atau memberikan suatu gambaran kasar merupakan jumlah nilai barang dan mengenai jasa akhir pertambahan jumlah Oleh sebab pertumbuhan itu, ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. yang selalu digunakan adalah tingkat Menurut Mankiw (2003) dalam pertumbuhan pendapatan nasional riil analisis makro pengukuran dalam yang dicapai. perekonomian suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB). PDB PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 3 mengukur aliran pengeluaran selama dalam periode perekonomian pengeluaran dari pendapatan dua dan perekonomian tertentu. dua Dalam ekonomi yang mempengaruhi dalam keseimbangan tersebut. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi Kota sektor aliran perekonomian terdiri Pada tabel 1.1 dapat dilihat pengeluaran bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota komponen Padang dapat terlihat pada tabel 1.1. agregat, 1) konsumsi rumah tangga, Padang 2) cenderung investasi diformulasikan sehingga dengan dapat persamaan berikut: sejak periode 2001-2011 meningkat. berkemungkinan Hal dipengaruhi ini oleh perubahan konsumsi dan investasi Y=C+I yang Dimana Y = Pendapatan nasional C = Konsumsi rumah tangga I = Investasi peningkatan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan juga cenderung mengalami Perubahan tersebut mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kota Padang ke depan. Pertumbuhan ekonomi Kota dengan proses peningkatan produksi Padang tertinggi ternyata berada pada barang dan jasa dalam kegiatan tahun 2011 sebesar 6,41%. Hal ini ekonomi cenderung masyarakat. Untuk pertumbuhan ekonomi, meningkatnya perubahan investasi, nilai PDB yang digunakan adalah meskipun konsumsi belum banyak PDB mengukur berdasarkan (PDB riil) pertumbuhan oleh harga konstan memberikan pengaruh yang berarti. sehingga angka Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi dihasilkan Kota Padang terendah berada pada yang merupakan pertumbuhan riil yang tahun terjadi Rendahnya karena dipengaruhi adanya tambahan 2006 sebesar 4,12%. pertumbuhan ekonomi produksi. Adanya keseimbangan pada tahun dalam suatu perekonomian disebabkan sedikitnya investasi yang merupakan salah satu target dalam masuk rangka perekonomian fenomena suatu negara. Hal tersebut dapat konsumsi peningkatan ke tersebut Kota di diduga Padang. Dari atas seharusnya mengalami peningkatan dicapai melalui keterlibatan variabel PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 4 yang berimbas pada pertumbuhan disumbangkan oleh sektor konsumsi ekonomi. yang diikuti oleh investasi. Pada Namun rata-rata tahun 2001, 2002, 2005, 2006 dan pertumbuhan ekonomi terlihat adanya 2009. rata-rata pertumbuhan ekonomi peningkatan. Fluktuasi pertumbuhan Kota Padang berada di bawah nilai ekonomi tersebut dapat dilihat pada rata-rata. rata-rata pertumbuhan ekonomi. Hal berkemungkinan masih merupakan ini menggambarkan bahwa tahun efek krisis ekonomi tahun 1998 dalam 2004, 2007, 2008, 2010 dan 2011 kondisi pertumbuhan ekonomi berada di atas gempa yang melanda Kota Padang rata-rata. pada tahun 2009. Di samping itu, ekonomi bila dilihat Artinya, Kota pertumbuhan Padang semakin membaik walaupun sebagian besar Kondisi pemulihan tersebut dan bencana faktor konsumsi juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Tabel 1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Periode 2001-2011 Laju PDRB Pertumbu Konsumsi Berdasarkan Laju Laju han Rumah Investasi Harga Konstan Tahun Pertumbu Pertumbuh Ekonomi Tangga (Juta Rp) 2000 Menurut han (%) an (%) (%) (Juta Rp) Penggunaan (Juta Rp) 2001 3.914.860, - 1.836.762,8 7.353.091,21 96 4 5,21 1.954.712,7 6,42 2002 4.119.008, 7.742.458,48 38 8 2003 4.304.375, 8.171.842,43 4,50 2.119.854,8 8,45 51 1 2004 4.481.632, 8.652.900,05 4,12 2.233.328,5 5,35 57 1 2005 4.677.257, 9.110.697,44 4,37 2.352.021,0 5,31 2006 5.183.318, 9.577.495,52 10,82 2.205.438,3 -6,23 13 5 65 9 2007 5.509.584, 10.165.760,82 6,29 2.317.028,0 5,06 79 2 2008 5.861.530, 10.797.259,04 6,39 2.434.977,5 5,09 69 6 2009 6.063.295, 3,44 2.569.442,2 5,52 11.345.637,06 19 0 2010 6.272.734, 12.021.599,50 3,45 2.781.759,0 8,26 07 7 2011 6.538.355, 3.041.395,0 12.792.184,77 4,23 9,33 59 6 Rata- 5.175.086, 5,28 1.836.762,8 6,42 9.793.720,57 rataSumber: BPS PDRB Berdasarkan Penggunaan Kota Padang 2001-2011 68 4 Perubahan konsumsi tertinggi berada pada tahun 2006 sebesar 10,82%. Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, hal ini diduga PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 5,30 5,55 5,89 5,29 5,12 6,14 6,21 5,08 5,96 6,41 5,69 5 penyebabnya adalah peningkatan konsumsi periode sebelumnya dan pendapatan disposabel. Berikutnya berinvestasi, hal ini diduga sebagai pemicu perubahan investasi. Perubahan investasi tertinggi perubahan konsumsi terendah berada berada pada tahun 2011 sebesar pada tahun 2009 sebesar 3,44%. 9,33%. Tingginya angka investasi ini Rendahnya perubahan konsumsi ini salah satunya mungkin disebabkan diduga bahwa perubahan konsumsi peningkatan pertumbuhan ekonomi, pada waktu yang sama tidak diiringi sehingga dengan investor untuk melakukan investasi di perubahan pendapatan dapat menarik disposabel. Angka ini menunjukkan Kota bahwa pada tahun 2006-2008, yang tingginya perubahan konsumsi berada di atas masuk ke Kota Padang tentunya akan rata-rata, tahun mempertinggi tingkat pertumbuhan lainnya angka perubahannya justru ekonomi Kota Padang. Sedangkan berada di bawah nilai rata-rata. pada tahun 2006 investasi Kota Sehingga dapat dikatakan bahwa Padang mengalami penurunan sebesar perubahan konsumsi selama periode 6,23%. Pada saat investasi mengalami 2001-2011 penurunan, sedangkan pada mengalami fluktuasi. Padang. minat Idealnya, tingkat dengan investasi namun yang pertumbuhan Selain perubahan konsumsi, faktor ekonomi pada tahun 2006 ini masih lain mengalami yang pertumbuhan mempengaruhi ekonomi laju adalah investasi. peningkatan sebesar 5,12%. Penurunan investasi tersebut diduga masih rendah kepercayaan Perubahan investasi Kota Padang investor untuk menanamkan dari tahun 2001 sampai tahun 2011 modalnya di Kota Padang, sebagai mengalami akibat peningkatan secara dari tingginya normal (Tabel 1.1). Seperti diketahui persoalan investasi berbanding terbalik terhadap birokrasi perizinan, tanah ulayat dan suku bunga, apabila suku bunga masih banyaknya pungutan-pungutan rendah maka investasi akan banyak liar atau pungli. dan sebaliknya jika suku bunga turun Dilihat maka akan semakin sedikit yang mau masyarakat tingkat dari angka seperti rata-rata perubahan investasi Kota Padang PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 6 selama kurun waktu dua tahun Alasan kedua, konsumsi rumah terakhir dari tahun 2010-2011 angka tangga mempunyai dampak dalam investasi berada di atas angka rata- menentukan rata. Kondisi ini tentunya merupakan ekonomi dari satu waktu ke waktu peluang bagi pemerintah agar dapat yang lainnya. Konsumsi seseorang menarik berbanding minat investor untuk menanamkan modalnya. Perubahan investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, semakin fluktuasi kegiatan lurus dengan pendapatannya (Sukirno, 2003: 338). Dari uraian masalah di latar atas, maka belakang penulis tinggi investasi maka pertumbuhan merumuskan permasalahan yang akan ekonomi juga akan semakin membaik diteliti sebagai berikut : dan juga semakin banyaknya investasi akan membuka lapangan pekerjaan yang secara tidak langsung akan menyerap tenaga kerja. Kondisi ini akan mendukung pemerintah untuk meningkatkan fasilitas-fasiltas yang akan memudahkan para investor untuk menanamkan modalnya. Konsumsi dan investasi adalah unsur yang paling esensial bagi sebuah perekonomian. Banyak alasan yang menyatakan ekonomi tentang perlu konsumsi analisis makro memperhatikan rumah tangga secara mendalam. Alasana pertama, konsumsi rumah tangga memberikan masukan kepada kepada pendapatan nasional. Di kebanyakan negara pengeluaran konsumsi sekitar 60-75 persen dari pendapatan 1. Apakah konsumsi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Padang? 2. Apakah investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Padang? 3. Apakah konsumsi dan investasi secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Padang? LANDASAN TEORI Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sukirno (2008: 423), bahwa dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produk barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan produksi barang industri, nasional. PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 7 perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, penawaran agregat. perekonomian dua Dalam sektor pertambahan produksi sektor jasa dan permintaan pertambahan produksi barang modal. PDB) terdiri atas dua komponen Tetapi dengan menggunakan berbagai yaitu, jenis data produksi adalah sangat sehimgga dapat ditunjukan dengan sukar untuk memberikan gambaran persmaan berikut (Sukirno, 2008: tentang pertumbuhan ekonomi yang 133): dicapai. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai. Untuk melihat tingkat pertumbuhan ekonomi regional harus dibandingkan pendapatan dengan regional ketahun, tingkat dari sehingga diformulasikan tahun dapat sebagai berikut (berutu, 2009: 8): = ∆ (penggunaan dan investasi Y=C+I Dimana: Y = PDB C = Konsumsi I = Investasi Sedangkan dalam perekonomian terbuka sisi permintaan agregat terdiri atas empat komponen yaitu, konsumsi rumah tangga (C), Investasi domestik bruto (pembentukan modal tetap dan perubahan stok) (I), konsumsi/ pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor neto (X-M). Sisi permintaan agregat dalam suatu ekonomi bisa dalam suatu model ekonomi makro sederhana sebagai berikut (Tambunan, 2001: 40-41) Dimana; = Pertumbuhan ekonomi PDRB =Poduk Domestik Regional Bruto ∆ = Perubahan ekonomi agregat dan Y=C+I+G+(X-M). Dimana G = Pengeluaran Pemerintah X = Ekspor M = Impor bisa bersumber dari pertumbuhan pada sisi permintaan Konsumsi digambarkan = Pertumbuhan agregat sisi sisi Analisis Harrod-Domar dalam perekonomian dua sektor investasi PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 8 harus mengalami kenaikan perekonomian agar mengalami analisis makro ekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah pertumbuhan yang berkepanjangan tangga. Pendapatan yang diterima dan pertambahan investasi tersebut rumah tangga akan digunakan untuk diperlukan membeli makanan, membeli pakaian, untuk meningkatkan pengeluaran agregat. Dalam teori membiayai Harrod-Domar membayar syarat untuk tidak diperhatikan pengangkutan, pendidikan anak, kapasitas membayar sewa rumah dan membeli penuh apabila ekonomi terdiri dari kendaraan. Barang-barang tersebut tiga dibeli rumah tangga untuk memenuhi sektor mencapai jasa atau Walaupun empat berdasarkan sektor. teorinya kebutuhannya dan perbelanjaan dengan mudah dapat disimpulkan hal tersebut dinamakan konsumsi, yaitu yang apabila membeli barang dan jasa untuk meliputi memuaskan keinginan memiliki dan komponen yang lebih banyak, yaitu menggunakan barang tersebut. Tidak meliputi pengeluaran pemerintah dan semua transaksi yang dilakukan oleh ekspor. yang rumah tangga digolongkan sebagai demikian barang-barang modal yang konsumsi (rumah tangga). Kegiatan bertambah rumah tangga untuk membeli rumah perlu pengeluaran berlaku agregat Dalam keadaan dapat digunakan sepenuhnya apabila AE = C + I + digolongkan (X − M) mereka, seperti membayar asuransi G + (X − M) di mana I + G + sama dengan (Sukirno, 2008: 435-436) (I + ∆I) Seterusnya, sebagi investasi. sebagian pengeluaran dan mengirim uang kepada orang tua (atau anak yang sedang bersekolah) Konsumsi Rumahtangga Nilai perbelanjaan tidak digolongkan sebagai konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli barang kebutuhannya tertentu dalam dinamakan dan satu jenis tahun pengeluaran konsumsi rumah tangga atau dalam karena ia tidak merupakan perbelanjaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian (Sukirno, 2008: 38). Dalam teori Keynes menduga bahwa, kecendrungan mengkonsumsi PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 9 marginal (Marginal Proponsity to bahwa Consume) jumlah yang dikonsumsi terhadap konsumsi hanya sebatas dalam pendapatan teori. Kesimpulanya bahwa pengaruh dan satu. jangka pendek dari tingkat bunga Kecendrungan mengkonsumsi terhadap pengeluaran individu dari marginal krusial bagi pendapatannya bersifat sekunder dan rekomendasi kebijakan Keynes untuk relatif tidak penting. Berdasarkan tiga menurunkan pengangguran yang kian dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes meluas. Kekuatan kebijakan fiskal, sering untuk mempengaruhi perekonomian (Mankiw, 2003: 425-426): setiap adalah tambah antara nol adalah seperti ditunjukan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari umpan balik antara bahwa rasio pendapatan yang , investasi rata pengeluaran Consume), Propensity turun ketika <1 Menurut Sukirno (2008: 121), kecendrungan mengkonsumsi rata(Average > 0,0 < berikut disebut dan menyatakan konsumsi + sebagai bunga terhadap pendapatan Keynes ditulis tingkat Keterangan: C = Konsumsi Y = Pendapatan disponsibel C = Konstanta C = Kecendrungan mengkonsumsi marginal Investasi konsumsi. Kedua, = pengaruh to ketika modal dapat atau diartikan sebagai penanam-penanam perusahaan untuk pendapatan naik. Ia percaya bahwa membeli barang-barang modal dan tabungan perlengkapan-perlengkapan produksi adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya untuk menabung dalam proporsi yang lebih memproduksi barang-barang dan jasa- tinggi jasa dalam perekonomian. Dengan dari pendapatan mereka ketimbang orang miskin. Ketiga, bahwa menambah kemampuan perkataan lain, dalam teori ekonomi keynes berpendapat pendapatan merupakan investasi berarti kegiatan perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas determinan konsumsi yang penting memproduksi dan tingkat bunga tidak memiliki perekonomian. Dalam peraktiknya, peranan penting. Keynes mengatakan yang digolongkan sebagai investasi sesuatu dalam PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 10 (pembentukan modal penanamaan atau modal) meliputi pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut: b. Investasi perumahan (residential investment) melingkupi perumahan baru, dimana orang membelinya untuk di tempati 1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesinmesin dan peralatan produksi lainnya untuk berbagai jenis mendirikan industri dan perusahaan. atau pemilik modal membelinya untuk disewakan. c. Investasi inventori (inventory investment) meliputi bahan baku dan bahan penolong, barang jadi dan barang setengah jadi. 2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan kantor, bangunan pabrik dan yang diteliti yaitu untuk melihat bangunan-bangunan lainnya. bagaimana 3. Pertambahan nilai stok barang- konsumsi barang yang belum pengaruh dan pengeluaran investasi terhadap terjual, pertumbuhan ekonomi, maka penulis bahan mentah dan barang yang berusaha membuktikan permasalahan masih dalam proses produksi yang dihadapi dengan pemecahan pada akhir tahun penghitungan secara pendekatan kuantitatif. Secara pendapatan nasional. umum, pendekatan kuantitatif lebih Menurut Herlambang (2001: 233) fokus pada tujuan untuk memberikan ada tiga tipe pengeluaran investasi makna dalam hubungannya dengan yang terdiri dari: penafsiran angka statistik dan steril a. Investasi dalam barang tetap (Business Fixed investment/BFI) yang melingkup peralatan dan struktur (equipment bukan makna secara keabsahan dan kulturalnya (Siregar, 2012: 107). Penelitian ini dilakukan di Kota and Padang pada bulan agustus 2013. struktures) dimana dunia usaha Dengan menggunakan data sekunder membelinya untuk dipergunakan yang berupa data Time Series (urutan dalam produksi. waktu) yaitu data yang dikumpulkan PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 11 dari tahun ke tahun (tahun 2001- asumsi 2011) tersebut memenuhi syarat-syarat yaitu lolos yang dari asumsi klasik. Syarat yang harus diperoleh dari lembaga atau Instansi dipenuhi adalah data tersebut harus Pemerintah yaitu BPS (Biro Pusat terdistribusi Statistik) di Kota Padang. Dalam mengandung penelitian terdapat dua variabel bebas Autokorelasi dan Heterokedastisitas. dan Setelah dilakukan uji regresi berganda dimana merupakan satu data data skunder variabel terikat yaitu klasik sehingga dapat secara normal, tidak Multikolonieritas, konsumsi, investasi dan pertumbuhan dilanjutkan ekonomi. hipotesis yang terdiri dari Uji statistik Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Berganda yang Regresi Linear digunakan untuk melihat pengaruh yaitu Konsumsi dan Investasi terhadap dengan pengujian t dan Uji statistik F. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Pertumbuhan ekonomi. Data diolah dengan bantuan Padang Software SPSS. Pengujian hipotesis Dari hasi pengujian hipotesisi dilakukan dengan menggunakan diperoleh hasil, bahwa konsumsi variabel berpengaruh variabel terhadap pertumbuhan ekonomi di dependen. Adapun persamaan regresi, Kota Padang. Hal ini dapat dibuktikan yaitu : dengan model analisis independen regresi terhadap dimana : Y1 = Pertumbuhan Ekonomi X1 = Konsumsi X2 = Investasi b1dan b2 = koefisien regresi untuk masing-masing variabel X e = kesalahan pengganda (error) Sebelum dilakukan Pengujian Linear Berganda hasil penelitian positif yang menyatakan bahwa nilai signifikan Y1= α+ b1 X1+ b2X2+ e Regresi signifikan maka terlebih dahulu harus dilakukan uji 0,000 < ɑ = 0,05, dan nilai koefisien regresi linear berganda b=X1(1,339), hal ini berarti bahwa apabila perkembangan konsumsi mengalami peningkatan sebesar satu satuan maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan sebesar 1,339 satuan. PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 12 Hal ini dikarenakan terjadinya peranannya dalam menentukan peningkatan perkembangan konsumsi permintaan agregat. Konsumsi adalah berarti dua pertiga dari GDP, sehingga telah terjadi peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa. fluktuasi Peningkatan elemen yang penting dari booming permintaan terhadap barang dan jasa akan memaksa perekonomian untuk meningkatkan produksi barang dan dalam ekonomi adalah dan resesi. Selain itu, hasil penelitian ini jasa. sesuai dengan hasil penelitian yang Peningkatan produksi barang dan jasa dilakukan oleh Yosi Shandra (2012) akan yang menyebabkan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. menyatakan parsial bahwa perkembangan secara konsumsi Sebaliknya, apabila perkembangan berpengaruh signifikan dan positif konsumsi terhadap mengalami penurunan pertumbuhan maka pertumbuhan ekonomi juga Kemudian akan mengalami penurunan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan disebabkan penurunan oleh Engla Desnim Silvia, Yunita perkembangan konsumsi berarti telah Wardi dan Hasdi Aimon (2013) yang terjadinya menyatakan terjadinya penurunan permintaan penelitian ekonomi. bahwa ini juga konsumsi terhadap barang dan jasa. Penurunan berpengaruh signifikan dan positif ini terhadap pertumbuhan ekonomi di akan mengakibatkan perekonomian menurunkan produksi Indonesia. barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mankiw (2003 ; 424) yang mengungkapkan konsumsi analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang ekonomi. Hasil 2. Pengaruh Investasi terhadap sangat jangka bahwa keputusan penting pendek untuk karena Dari hasil pengujian hipotesisi diperoleh hasil, berpengaruh bahwa Investasi signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di kota padang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 13 menyatakan bahwa nilai signifikan Temuan penelitian ini sejalan 0,000 < ɑ = 0,05, dan nilai koefisien dengan pendapat yang dikemukakan regresi oleh Jhingan (2004 : 189) yang linear berganda b=X2 (Investasi) 1,653, hal ini berarti mengungkapkan bahwah dengan peningkatan investasi berperan sebesar pendapatan dan mampu memperbesar satu satuan maka akan bahwa dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kapasitas sebesar 1,653 satuan. dengan cara modal. Menurut Hal tersebut mengindikasikan investasi menciptakan produksi perekonomian meningkatkan Jhingan stok melalui bahwa pertumbuhan ekonomi Kota investasi maka kegiatan ekonomi Padang akan dipengaruhi perkembangan kenaikan investasi, perkembangan mengindikasikan kenaikan oleh telah penanaman karena dapat berkembang kesejahteraan masyarakat dan dapat investasi semakin meningkat. Hasil penelitian terjadinya ini juga sesuai dengan teori yang atau dikemukakan oleh Harrold-Domard Kenaikan dalam Sukirno (2008: 436) yang penanaman modal atau pembentukan menyatakan bahwa dalam ekonomi modal dua sektor, investasi harus mengalami pembentukan modal modal. akan berakibat terhadap peningkatan produksi barang dan jasa kenaikan di dalam perekonomian. Peningkatan mengalami produksi barang dan jasa ini akan berkepanjangan menyebabkan peningkatan terhadap investasi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, meningkatkan pengeluaran agregat. apabila terjadi perkembangan investasi pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan penurunan agar perekonomian pertumbuhan dan yang pertambahan Selain itu, hasil penelitian ini maka sesuai dengan hasil penelitian yang juga akan dilakukan oleh Engla Desnim Silvia, karena Yunita Wardi dan Hasdi Aimon penurunan perkembangan investasi (2013) mengindikasikan investasi berpengaruh signifikan dan telah terjadinya yang menyatakan penurunan penanaman modal atau positif terhadap pembentukan modal. ekonomi di Indonesia bahwa pertumbuhan PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 14 3. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara konsumsi dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Padang. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh nilai signifikan 0,000<ɑ=0,05. Hal ini menunjukan bahwa konsumsi dan investasi secara simultan positif berpengaruh terhadap signifikan pertumbuhan ekonomi di Kota Padang. Semakin tinggi nilai konsumsi dan investasi maka akan semakin tingi pula Kemudian dilihat dari nilai R2 juga menunjukkan bahwa konsumsi dan investasi memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,999 atau 99,9%. Sedangkan sisanya 0,001 atau 0,1% disumbangkan oleh variabel lain yang ada diluar model seperti Pengeluaran pemerintah dan eksport netto (X-M). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang (penggunaan PDB) terdiri atas empat komponen, konsumsi rumah tangga (C), Investasi (pembentukan domestik modal perubahan bruto tetap stok) konsumsi/pengeluaran dan (I), pemerintah (G), dan ekspor neto (X-M). Sisi permintaan agregat dalam suatu ekonomi bisa digambarkan dalam suatu model sederhana ekonomi sebagai makro berikut Y=C+I+G+(X-M). Terjadinya konsumsi, kenaikan investasi, pada pengeluaran pemerintah dan ekspor netto (X-M) akan menyebabkan kenaikan produksi barang dan jasa. Kenaikan produksi barang dan jasa akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi. terhadap ekonomi dari Sisi permintaan agregat dikembangkan oleh peningkatan terhadap PDB. PDB yang meningkat akan menyebabkan peningkatan ekonomi. pada pertumbuhan Begitu sebaliknya, terjadinya penurunan pada konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, serta ekspor netto akan menyebabkan penurunan produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap PDB. PDB yang menurun Tambunan (2001: 41) pertumbuhan PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 15 akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dapat diketahui dari nilai thitungnya sebesar kemudian ini dibandingkan dengan ttabel dengan yang derajat kepercayaan 0,05 atau 5%, dilakukan oleh Yoshi Shandra (2012) maka di dapat nilai ttabel sebesar yang menyatakan bahwa pengeluaran 2,201. konsumsi, investasi dan pengeluaran 28,688>nilai ttabel sebesar 2,201. pemerintah berpengaruh signifikan Dengan nilai koefisien konsumsi positif sebesar didukung penelitian 28,688, oleh penelitian terhadap pertumbuhan Nilai 1,339 thitung sebesar dapat diartikan ekonomi di Sumatera Barat. Yang bahwa, bila konsumsi mengalami ditunjukan oleh nilai adjusted R2 peningkatan sebesar satu satuan dalam penelitian ini sebesar 9,81 maka pertumbuhan ekonomi juga persen. akan Artinya, sumbangan konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah sebesar 9,81 persen mengalami peningkatan sebesar 1,339 satuan. 2. Investasi berpengaruh signifikan sedangkan sisanya sebesar 91,19 positif persen disumbangkan oleh variabel ekonomi di Kota Padang dengan lain yang tidak dimasukan kedalam tingkat signifikan sebesar 0,000. model seperti ekspor, impor, tenaga Hal ini dapat diketahui dari nilai kerja, indek pembangunan manusia thitung sebesar 13,362, kemudian dan jumlah penduduk. dibandingkan dengan ttabel dengan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsumsi rumah tangga signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota pertumbuhan derajat kepercayaan 0,05 atau 5%, PENUTUP berpengaruh terhadap Padang pada tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini maka di dapat nilai ttabel sebesar 2,201. Nilai thitung sebesar 13,362>nilai ttabel sebesar 2,201. Dengan nilai koefisien investasi sebesar 1,653 dapat diartikan bahwa bila investasi mengalami peningkatan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 16 pertumbuhan ekonomi sebesar 1,653 satuan. Fhitung sebesar 5,001> Ftabel sebesar 4,46. Oleh karena itu, tingkat 3. Konsumsi dan investasi secara signifikansi 0,000 < 0,05, maka simultan berpengaruh signifikan model regresi pada penelitian ini positif pertumbuhan dapat dipakai untuk memprediksi ekonomi di Kota Padang dengan pertumbuhan ekonomi di Kota tingkat signifikan sebesar 0,000. Padang. terhadap Hal ini dapat diketahui dari nilai DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Berutu, Reza Monandar. 2009. Pengaruh APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Dairi. (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera Utara. Sripsi dipublikasikan. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Herlambang, Tedy, DKK. 2001. Ekonomi Makro (Teori, Analisi dan Kebijakan). Jakarta. PT Gramedia. Jhingan.M.L, 2004, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mankiw, N. Gregory, 2003. Teori Makro Ekonomi. Edisi keempat. Jakarat: Erlangga. Putra, Norista Gathama. 2011. Pengaruh Belanja Modal dan Belanja Operasi Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. (Skripsi). Semarang; Universitas Diponegoro. Skripsi dipublikasikan. Reksoprayitno, soediyono. 2000. Ekonomi Makro (pengantar analisis pendapatan nasional. Edisi kelima, cetakan kedua. Yogyakarta: Liberty. Samuelson, paul A. Nordhaus, Wiliam D. 1997. Ekonomi. Erlangga Jakarta. Shandra, Yosi. 2012. Konsumsi dan Investasi serta Pertumbuhan Ekonomi Sumtera Barat. Jurnal kajian ekonomi. Nolume 1, Nomor 1. Jurnal dipublikasikan. Silvia, Engla Desnim, Dkk. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Inflasi di Indonesia.Jurnal kajian ekonomi. Volume1, No 02. Jurnal dipublikasikan. PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG 17 Sinuraya, Rosmawati. 2010. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo. (skripsi). Medan; Universitas Sumatera Utara. Skripsi dipublikasikan. Siregar, Syofian. (2012). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2003. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. --------------------. 2008. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Swaramarinda, Dharma Rika. (2011). Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Econo Sains, Volume IX, Nomor 2, Halan 104. Jurnal dipublikasikan. Tambunan, Tulus T.H, 2001. Perekonomian Indonesia (Teori dan Temuan Empiris). Jakarta; Ghalia Indonesia. Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta; Bumi Aksara. Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG