PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP

advertisement
1
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI
DI KOTA PADANG
1
1
Oleh
Deprianto, 2Asrizal, 3Jolianis
Mahasiswa Programstudi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Universitas Muhamadiya Sumatera Barat
3
Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
An economic growth means that a development of economy causing to
produce the things and services will increase and improve community
prosperities. The economic growth of Padang City in the periode of 2001 to 2011
underwent fluctuating changes, so that it is necessary to be further studied on
such the causing factors. The purposes of this research are to know the
relationship between: (1) Consumption and economic growth, (2) Investment and
economic growth, and (3) Simultaneous consumption and investment and
economic growth in Padang City.
This is a quantitative research and it has been made in Padang City. The data
used in this research is secondary data with yearly time series data in the periode
of 2001 to 2011, collected from BPS (Statistical Center Board). The variable of
this research is an economic growth seen from PDRB according to the constant
price of 2000, based on usage, consumption and investment of Padang City. The
model of analysis used is double linear regression analysis.
The results of research show that (1) the consumption influences significantly
the economic growth of Padang City, (2) the investment influences positively
significantly the economic growth of Padang City, and (3) the simultaneous
consumption and investment induces positively significantly the economic growth
of Padang City.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi disebuah
Pertumbuhan
ekonomi
bisa
negara adalah masalah perekonomian
disebabkan oleh banyak faktor. Bagi
jangka
itu
negara–negara maju, mereka bisa
juga bisa
mengandalkan hasil produksi barang
dijadikan alat ukur untuk melihat dan
dan jasa mereka, tapi tidak menutup
menganalisa tingkat perkembangan
kemungkinan adanya pinjaman yang
perekonomian
mereka
panjang.
Selain
pertumbuhan ekonomi,
dinegara
tersebut.
lakukan
serta
adanya
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
2
investasi. Tapi bagi negara–negara
Pertumbuhan
ekonomi
yang sedang berkembang tentu saja
bersangkut
akan sulit atau bisa dikatakan tidak
peningkatan produksi barang dan jasa
mudah
mengandalkan
dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
faktor produksi barang dan jasa, maka
Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
dari itu faktor-faktor lain sangat
menyangkut
menentukan, seperti halnya konsumsi
berdimensi
dan investasi.
dengan meningkatnya hasil produksi
jika
harus
Menurut Sukirno (2008: 423),
dan
paut
dengan
juga
proses
perkembangan
tunggal
pendapatan.
dan
Dalam
yang
diukur
hal
bahwa dalam kegiatan perekonomian
terdapatnya
yang
pertumbuhan
pendapatan nasional yang ditunjukan
ekonomi berarti perkembangan fiskal
oleh besarnya nilai Produk Domestik
produk barang dan jasa yang berlaku
Bruto (PDB).
di suatu negara, seperti pertambahan
Salah
sebenarnya
produksi
barang
perkembangan
industri,
untuk
kenaikan
ini
satu
indikator
mengetahui
kondisi
dalam
penting
suatu
infrastruktur,
daerah dalam periode tertentu adalah
sekolah,
data Produk Domestik Regional Bruto
pertambahan produksi sektor jasa dan
(PDRB) baik atas dasar harga berlaku
pertambahan produksi barang modal.
maupun atas dasar harga konstan.
Tetapi dengan menggunakan berbagai
PDRB pada dasarnya merupakan
jenis data produksi adalah sangat
jumlah nilai tambah yang dihasilkan
sukar untuk memberikan gambaran
oleh seluruh unit usaha kegiatan
tentang pertumbuhan ekonomi yang
ekonomi dalam suatu daerah atau
dicapai.
untuk
wilayah pada periode tertentu atau
memberikan suatu gambaran kasar
merupakan jumlah nilai barang dan
mengenai
jasa akhir
pertambahan
jumlah
Oleh
sebab
pertumbuhan
itu,
ekonomi
yang dicapai suatu negara, ukuran
yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi.
yang selalu digunakan adalah tingkat
Menurut Mankiw (2003) dalam
pertumbuhan pendapatan nasional riil
analisis makro pengukuran dalam
yang dicapai.
perekonomian suatu negara adalah
Produk Domestik Bruto (PDB). PDB
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
3
mengukur
aliran
pengeluaran
selama
dalam
periode
perekonomian
pengeluaran
dari
pendapatan
dua
dan
perekonomian
tertentu.
dua
Dalam
ekonomi yang mempengaruhi dalam
keseimbangan
tersebut.
Untuk
melihat pertumbuhan ekonomi Kota
sektor
aliran
perekonomian
terdiri
Pada tabel 1.1 dapat dilihat
pengeluaran
bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota
komponen
Padang dapat terlihat pada tabel 1.1.
agregat, 1) konsumsi rumah tangga,
Padang
2)
cenderung
investasi
diformulasikan
sehingga
dengan
dapat
persamaan
berikut:
sejak
periode
2001-2011
meningkat.
berkemungkinan
Hal
dipengaruhi
ini
oleh
perubahan konsumsi dan investasi
Y=C+I
yang
Dimana
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
peningkatan.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan
juga
cenderung
mengalami
Perubahan
tersebut
mampu mendorong laju pertumbuhan
ekonomi Kota Padang ke depan.
Pertumbuhan
ekonomi
Kota
dengan proses peningkatan produksi
Padang tertinggi ternyata berada pada
barang dan jasa dalam kegiatan
tahun 2011 sebesar 6,41%. Hal ini
ekonomi
cenderung
masyarakat.
Untuk
pertumbuhan
ekonomi,
meningkatnya perubahan investasi,
nilai PDB yang digunakan adalah
meskipun konsumsi belum banyak
PDB
mengukur
berdasarkan
(PDB
riil)
pertumbuhan
oleh
harga
konstan
memberikan pengaruh yang berarti.
sehingga
angka
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi
dihasilkan
Kota Padang terendah berada pada
yang
merupakan pertumbuhan riil yang
tahun
terjadi
Rendahnya
karena
dipengaruhi
adanya
tambahan
2006
sebesar
4,12%.
pertumbuhan
ekonomi
produksi.
Adanya
keseimbangan
pada
tahun
dalam
suatu
perekonomian
disebabkan sedikitnya investasi yang
merupakan salah satu target dalam
masuk
rangka
perekonomian
fenomena
suatu negara. Hal tersebut dapat
konsumsi
peningkatan
ke
tersebut
Kota
di
diduga
Padang.
Dari
atas
seharusnya
mengalami
peningkatan
dicapai melalui keterlibatan variabel
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
4
yang berimbas pada pertumbuhan
disumbangkan oleh sektor konsumsi
ekonomi.
yang diikuti oleh investasi. Pada
Namun
rata-rata
tahun 2001, 2002, 2005, 2006 dan
pertumbuhan ekonomi terlihat adanya
2009. rata-rata pertumbuhan ekonomi
peningkatan. Fluktuasi pertumbuhan
Kota Padang berada di bawah nilai
ekonomi tersebut dapat dilihat pada
rata-rata.
rata-rata pertumbuhan ekonomi. Hal
berkemungkinan masih merupakan
ini menggambarkan bahwa tahun
efek krisis ekonomi tahun 1998 dalam
2004, 2007, 2008, 2010 dan 2011
kondisi
pertumbuhan ekonomi berada di atas
gempa yang melanda Kota Padang
rata-rata.
pada tahun 2009. Di samping itu,
ekonomi
bila
dilihat
Artinya,
Kota
pertumbuhan
Padang
semakin
membaik walaupun sebagian besar
Kondisi
pemulihan
tersebut
dan
bencana
faktor konsumsi juga mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
Tabel 1
Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Periode 2001-2011
Laju
PDRB
Pertumbu
Konsumsi
Berdasarkan
Laju
Laju
han
Rumah
Investasi
Harga Konstan
Tahun
Pertumbu
Pertumbuh
Ekonomi
Tangga
(Juta Rp)
2000 Menurut
han (%)
an (%)
(%)
(Juta Rp)
Penggunaan
(Juta Rp)
2001 3.914.860,
- 1.836.762,8
7.353.091,21
96
4
5,21 1.954.712,7
6,42
2002 4.119.008,
7.742.458,48
38
8
2003 4.304.375,
8.171.842,43
4,50 2.119.854,8
8,45
51
1
2004 4.481.632,
8.652.900,05
4,12 2.233.328,5
5,35
57
1
2005 4.677.257,
9.110.697,44
4,37 2.352.021,0
5,31
2006 5.183.318,
9.577.495,52
10,82 2.205.438,3
-6,23
13
5
65
9
2007 5.509.584,
10.165.760,82
6,29 2.317.028,0
5,06
79
2
2008 5.861.530,
10.797.259,04
6,39 2.434.977,5
5,09
69
6
2009 6.063.295,
3,44 2.569.442,2
5,52
11.345.637,06
19
0
2010 6.272.734,
12.021.599,50
3,45 2.781.759,0
8,26
07
7
2011 6.538.355,
3.041.395,0
12.792.184,77
4,23
9,33
59
6
Rata- 5.175.086,
5,28 1.836.762,8
6,42
9.793.720,57
rataSumber: BPS
PDRB
Berdasarkan
Penggunaan
Kota
Padang
2001-2011
68
4
Perubahan
konsumsi
tertinggi
berada pada tahun 2006 sebesar
10,82%. Seperti dapat dilihat pada
tabel
di
atas,
hal
ini
diduga
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
5,30
5,55
5,89
5,29
5,12
6,14
6,21
5,08
5,96
6,41
5,69
5
penyebabnya
adalah
peningkatan
konsumsi periode sebelumnya dan
pendapatan disposabel. Berikutnya
berinvestasi, hal ini diduga sebagai
pemicu perubahan investasi.
Perubahan
investasi
tertinggi
perubahan konsumsi terendah berada
berada pada tahun 2011 sebesar
pada tahun 2009 sebesar 3,44%.
9,33%. Tingginya angka investasi ini
Rendahnya perubahan konsumsi ini
salah satunya mungkin disebabkan
diduga bahwa perubahan konsumsi
peningkatan pertumbuhan ekonomi,
pada waktu yang sama tidak diiringi
sehingga
dengan
investor untuk melakukan investasi di
perubahan
pendapatan
dapat
menarik
disposabel. Angka ini menunjukkan
Kota
bahwa pada tahun 2006-2008, yang
tingginya
perubahan konsumsi berada di atas
masuk ke Kota Padang tentunya akan
rata-rata,
tahun
mempertinggi tingkat pertumbuhan
lainnya angka perubahannya justru
ekonomi Kota Padang. Sedangkan
berada di bawah nilai rata-rata.
pada tahun 2006 investasi Kota
Sehingga dapat dikatakan bahwa
Padang mengalami penurunan sebesar
perubahan konsumsi selama periode
6,23%. Pada saat investasi mengalami
2001-2011
penurunan,
sedangkan
pada
mengalami
fluktuasi.
Padang.
minat
Idealnya,
tingkat
dengan
investasi
namun
yang
pertumbuhan
Selain perubahan konsumsi, faktor
ekonomi pada tahun 2006 ini masih
lain
mengalami
yang
pertumbuhan
mempengaruhi
ekonomi
laju
adalah
investasi.
peningkatan
sebesar
5,12%. Penurunan investasi tersebut
diduga masih rendah kepercayaan
Perubahan investasi Kota Padang
investor
untuk
menanamkan
dari tahun 2001 sampai tahun 2011
modalnya di Kota Padang, sebagai
mengalami
akibat
peningkatan
secara
dari
tingginya
normal (Tabel 1.1). Seperti diketahui
persoalan
investasi berbanding terbalik terhadap
birokrasi perizinan, tanah ulayat dan
suku bunga, apabila suku bunga
masih banyaknya pungutan-pungutan
rendah maka investasi akan banyak
liar atau pungli.
dan sebaliknya jika suku bunga turun
Dilihat
maka akan semakin sedikit yang mau
masyarakat
tingkat
dari
angka
seperti
rata-rata
perubahan investasi Kota Padang
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
6
selama
kurun
waktu
dua
tahun
Alasan
kedua,
konsumsi
rumah
terakhir dari tahun 2010-2011 angka
tangga mempunyai dampak dalam
investasi berada di atas angka rata-
menentukan
rata. Kondisi ini tentunya merupakan
ekonomi dari satu waktu ke waktu
peluang bagi pemerintah agar dapat
yang lainnya. Konsumsi seseorang
menarik
berbanding
minat
investor
untuk
menanamkan modalnya. Perubahan
investasi berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
semakin
fluktuasi
kegiatan
lurus
dengan
pendapatannya (Sukirno, 2003: 338).
Dari
uraian
masalah
di
latar
atas,
maka
belakang
penulis
tinggi investasi maka pertumbuhan
merumuskan permasalahan yang akan
ekonomi juga akan semakin membaik
diteliti sebagai berikut :
dan juga semakin banyaknya investasi
akan membuka lapangan pekerjaan
yang secara tidak langsung akan
menyerap tenaga kerja. Kondisi ini
akan mendukung pemerintah untuk
meningkatkan fasilitas-fasiltas yang
akan
memudahkan
para
investor
untuk menanamkan modalnya.
Konsumsi dan investasi adalah
unsur yang paling esensial bagi
sebuah perekonomian. Banyak alasan
yang
menyatakan
ekonomi
tentang
perlu
konsumsi
analisis
makro
memperhatikan
rumah
tangga
secara mendalam. Alasana pertama,
konsumsi rumah tangga memberikan
masukan kepada kepada pendapatan
nasional.
Di
kebanyakan
negara
pengeluaran konsumsi sekitar 60-75
persen
dari
pendapatan
1. Apakah
konsumsi
berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kota Padang?
2. Apakah
investasi
berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kota Padang?
3. Apakah konsumsi dan investasi
secara
simultan
berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kota Padang?
LANDASAN TEORI
Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno (2008: 423),
bahwa dalam kegiatan perekonomian
yang
sebenarnya
pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan fiskal
produk barang dan jasa yang berlaku
disuatu negara, seperti pertambahan
produksi
barang
industri,
nasional.
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
7
perkembangan
infrastruktur,
pertambahan
jumlah
sekolah,
penawaran
agregat.
perekonomian
dua
Dalam
sektor
pertambahan produksi sektor jasa dan
permintaan
pertambahan produksi barang modal.
PDB) terdiri atas dua komponen
Tetapi dengan menggunakan berbagai
yaitu,
jenis data produksi adalah sangat
sehimgga dapat ditunjukan dengan
sukar untuk memberikan gambaran
persmaan berikut (Sukirno, 2008:
tentang pertumbuhan ekonomi yang
133):
dicapai.
Oleh
sebab
itu
untuk
memberikan suatu gambaran kasar
mengenai pertumbuhan ekonomi yang
dicapai suatu negara, ukuran yang
selalu
digunakan
adalah
tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional riil
yang dicapai.
Untuk
melihat
tingkat
pertumbuhan ekonomi regional harus
dibandingkan
pendapatan
dengan
regional
ketahun,
tingkat
dari
sehingga
diformulasikan
tahun
dapat
sebagai
berikut
(berutu, 2009: 8):
=
∆
(penggunaan
dan
investasi
Y=C+I
Dimana:
Y = PDB
C = Konsumsi
I = Investasi
Sedangkan dalam perekonomian
terbuka sisi permintaan agregat terdiri
atas empat komponen yaitu, konsumsi
rumah tangga (C), Investasi domestik
bruto (pembentukan modal tetap dan
perubahan
stok)
(I),
konsumsi/
pengeluaran pemerintah (G), dan
ekspor neto (X-M). Sisi permintaan
agregat dalam suatu ekonomi bisa
dalam
suatu
model
ekonomi makro sederhana sebagai
berikut (Tambunan, 2001: 40-41)
Dimana;
= Pertumbuhan ekonomi
PDRB =Poduk Domestik Regional
Bruto
∆
= Perubahan
ekonomi
agregat
dan
Y=C+I+G+(X-M).
Dimana
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
bisa
bersumber dari pertumbuhan pada sisi
permintaan
Konsumsi
digambarkan
=
Pertumbuhan
agregat
sisi
sisi
Analisis Harrod-Domar dalam
perekonomian dua sektor investasi
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
8
harus
mengalami
kenaikan
perekonomian
agar
mengalami
analisis makro ekonomi lebih lazim
disebut
sebagai
konsumsi
rumah
pertumbuhan yang berkepanjangan
tangga. Pendapatan yang diterima
dan pertambahan investasi tersebut
rumah tangga akan digunakan untuk
diperlukan
membeli makanan, membeli pakaian,
untuk
meningkatkan
pengeluaran agregat. Dalam teori
membiayai
Harrod-Domar
membayar
syarat
untuk
tidak
diperhatikan
pengangkutan,
pendidikan
anak,
kapasitas
membayar sewa rumah dan membeli
penuh apabila ekonomi terdiri dari
kendaraan. Barang-barang tersebut
tiga
dibeli rumah tangga untuk memenuhi
sektor
mencapai
jasa
atau
Walaupun
empat
berdasarkan
sektor.
teorinya
kebutuhannya
dan
perbelanjaan
dengan mudah dapat disimpulkan hal
tersebut dinamakan konsumsi, yaitu
yang
apabila
membeli barang dan jasa untuk
meliputi
memuaskan keinginan memiliki dan
komponen yang lebih banyak, yaitu
menggunakan barang tersebut. Tidak
meliputi pengeluaran pemerintah dan
semua transaksi yang dilakukan oleh
ekspor.
yang
rumah tangga digolongkan sebagai
demikian barang-barang modal yang
konsumsi (rumah tangga). Kegiatan
bertambah
rumah tangga untuk membeli rumah
perlu
pengeluaran
berlaku
agregat
Dalam
keadaan
dapat
digunakan
sepenuhnya apabila AE = C + I +
digolongkan
(X − M)
mereka, seperti membayar asuransi
G + (X − M)
di mana I + G +
sama
dengan
(Sukirno, 2008: 435-436)
(I + ∆I)
Seterusnya,
sebagi
investasi.
sebagian
pengeluaran
dan mengirim uang kepada orang tua
(atau anak yang sedang bersekolah)
Konsumsi Rumahtangga
Nilai
perbelanjaan
tidak digolongkan sebagai konsumsi
yang
dilakukan oleh rumah tangga untuk
membeli
barang
kebutuhannya
tertentu
dalam
dinamakan
dan
satu
jenis
tahun
pengeluaran
konsumsi rumah tangga atau dalam
karena
ia
tidak
merupakan
perbelanjaan terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan dalam perekonomian
(Sukirno, 2008: 38).
Dalam teori Keynes menduga
bahwa, kecendrungan mengkonsumsi
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
9
marginal (Marginal Proponsity to
bahwa
Consume) jumlah yang dikonsumsi
terhadap konsumsi hanya sebatas
dalam
pendapatan
teori. Kesimpulanya bahwa pengaruh
dan
satu.
jangka pendek dari tingkat bunga
Kecendrungan
mengkonsumsi
terhadap pengeluaran individu dari
marginal
krusial
bagi
pendapatannya bersifat sekunder dan
rekomendasi kebijakan Keynes untuk
relatif tidak penting. Berdasarkan tiga
menurunkan pengangguran yang kian
dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes
meluas. Kekuatan kebijakan fiskal,
sering
untuk mempengaruhi perekonomian
(Mankiw, 2003: 425-426):
setiap
adalah
tambah
antara
nol
adalah
seperti ditunjukan oleh pengganda
kebijakan fiskal muncul dari umpan
balik
antara
bahwa
rasio
pendapatan
yang
,
investasi
rata
pengeluaran
Consume),
Propensity
turun
ketika
<1
Menurut Sukirno (2008: 121),
kecendrungan mengkonsumsi rata(Average
> 0,0 <
berikut
disebut
dan
menyatakan
konsumsi
+
sebagai
bunga
terhadap
pendapatan
Keynes
ditulis
tingkat
Keterangan:
C = Konsumsi
Y = Pendapatan disponsibel
C = Konstanta
C = Kecendrungan mengkonsumsi
marginal
Investasi
konsumsi.
Kedua,
=
pengaruh
to
ketika
modal
dapat
atau
diartikan
sebagai
penanam-penanam
perusahaan
untuk
pendapatan naik. Ia percaya bahwa
membeli barang-barang modal dan
tabungan
perlengkapan-perlengkapan produksi
adalah
kemewahan,
sehingga ia berharap orang kaya
untuk
menabung dalam proporsi yang lebih
memproduksi barang-barang dan jasa-
tinggi
jasa dalam perekonomian. Dengan
dari
pendapatan
mereka
ketimbang orang miskin.
Ketiga,
bahwa
menambah
kemampuan
perkataan lain, dalam teori ekonomi
keynes
berpendapat
pendapatan
merupakan
investasi berarti kegiatan perbelanjaan
untuk
meningkatkan
kapasitas
determinan konsumsi yang penting
memproduksi
dan tingkat bunga tidak memiliki
perekonomian. Dalam peraktiknya,
peranan penting. Keynes mengatakan
yang digolongkan sebagai investasi
sesuatu
dalam
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
10
(pembentukan
modal
penanamaan
atau
modal)
meliputi
pengeluaran-pengeluaran
sebagai
berikut:
b. Investasi perumahan (residential
investment)
melingkupi
perumahan baru, dimana orang
membelinya untuk di tempati
1. Pembelian
berbagai
jenis
barang modal, yaitu mesinmesin dan peralatan produksi
lainnya
untuk
berbagai
jenis
mendirikan
industri
dan
perusahaan.
atau pemilik modal membelinya
untuk disewakan.
c. Investasi
inventori
(inventory
investment) meliputi bahan baku
dan bahan penolong, barang jadi
dan barang setengah jadi.
2. Pengeluaran untuk mendirikan
rumah tempat tinggal, bangunan
METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai
dengan
permasalahan
kantor, bangunan pabrik dan
yang diteliti yaitu untuk melihat
bangunan-bangunan lainnya.
bagaimana
3. Pertambahan nilai stok barang-
konsumsi
barang
yang
belum
pengaruh
dan
pengeluaran
investasi
terhadap
terjual,
pertumbuhan ekonomi, maka penulis
bahan mentah dan barang yang
berusaha membuktikan permasalahan
masih dalam proses produksi
yang dihadapi dengan pemecahan
pada akhir tahun penghitungan
secara pendekatan kuantitatif. Secara
pendapatan nasional.
umum, pendekatan kuantitatif lebih
Menurut Herlambang (2001: 233)
fokus pada tujuan untuk memberikan
ada tiga tipe pengeluaran investasi
makna dalam hubungannya dengan
yang terdiri dari:
penafsiran angka statistik dan steril
a. Investasi dalam barang tetap
(Business Fixed investment/BFI)
yang melingkup peralatan dan
struktur
(equipment
bukan makna secara keabsahan dan
kulturalnya (Siregar, 2012: 107).
Penelitian ini dilakukan di Kota
and
Padang pada bulan agustus 2013.
struktures) dimana dunia usaha
Dengan menggunakan data sekunder
membelinya untuk dipergunakan
yang berupa data Time Series (urutan
dalam produksi.
waktu) yaitu data yang dikumpulkan
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
11
dari tahun ke tahun (tahun 2001-
asumsi
2011)
tersebut
memenuhi syarat-syarat yaitu lolos
yang
dari asumsi klasik. Syarat yang harus
diperoleh dari lembaga atau Instansi
dipenuhi adalah data tersebut harus
Pemerintah yaitu BPS (Biro Pusat
terdistribusi
Statistik) di Kota Padang. Dalam
mengandung
penelitian terdapat dua variabel bebas
Autokorelasi dan Heterokedastisitas.
dan
Setelah dilakukan uji regresi berganda
dimana
merupakan
satu
data
data
skunder
variabel
terikat
yaitu
klasik
sehingga
dapat
secara normal, tidak
Multikolonieritas,
konsumsi, investasi dan pertumbuhan
dilanjutkan
ekonomi.
hipotesis yang terdiri dari Uji statistik
Alat analisis yang digunakan
adalah
Analisis
Berganda
yang
Regresi
Linear
digunakan
untuk
melihat pengaruh yaitu Konsumsi dan
Investasi
terhadap
dengan
pengujian
t dan Uji statistik F.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Konsumsi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota
Pertumbuhan
ekonomi. Data diolah dengan bantuan
Padang
Software SPSS. Pengujian hipotesis
Dari hasi pengujian hipotesisi
dilakukan
dengan
menggunakan
diperoleh hasil, bahwa konsumsi
variabel
berpengaruh
variabel
terhadap pertumbuhan ekonomi di
dependen. Adapun persamaan regresi,
Kota Padang. Hal ini dapat dibuktikan
yaitu :
dengan
model
analisis
independen
regresi
terhadap
dimana :
Y1
= Pertumbuhan Ekonomi
X1
= Konsumsi
X2
= Investasi
b1dan b2 = koefisien regresi untuk
masing-masing variabel X
e
= kesalahan pengganda (error)
Sebelum dilakukan Pengujian
Linear
Berganda
hasil
penelitian
positif
yang
menyatakan bahwa nilai signifikan
Y1= α+ b1 X1+ b2X2+ e
Regresi
signifikan
maka
terlebih dahulu harus dilakukan uji
0,000 < ɑ = 0,05, dan nilai koefisien
regresi linear berganda b=X1(1,339),
hal
ini
berarti
bahwa
apabila
perkembangan konsumsi mengalami
peningkatan sebesar satu satuan maka
pertumbuhan ekonomi
juga akan
mengalami peningkatan sebesar 1,339
satuan.
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
12
Hal ini dikarenakan terjadinya
peranannya
dalam
menentukan
peningkatan perkembangan konsumsi
permintaan agregat. Konsumsi adalah
berarti
dua pertiga dari GDP, sehingga
telah
terjadi
peningkatan
permintaan terhadap barang dan jasa.
fluktuasi
Peningkatan
elemen yang penting dari booming
permintaan
terhadap
barang dan jasa akan memaksa
perekonomian untuk meningkatkan
produksi
barang
dan
dalam
ekonomi
adalah
dan resesi.
Selain itu, hasil penelitian ini
jasa.
sesuai dengan hasil penelitian yang
Peningkatan produksi barang dan jasa
dilakukan oleh Yosi Shandra (2012)
akan
yang
menyebabkan
terhadap
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi.
menyatakan
parsial
bahwa
perkembangan
secara
konsumsi
Sebaliknya, apabila perkembangan
berpengaruh signifikan dan positif
konsumsi
terhadap
mengalami
penurunan
pertumbuhan
maka pertumbuhan ekonomi juga
Kemudian
akan mengalami penurunan. Hal ini
mendukung penelitian yang dilakukan
disebabkan
penurunan
oleh Engla Desnim Silvia, Yunita
perkembangan konsumsi berarti telah
Wardi dan Hasdi Aimon (2013) yang
terjadinya
menyatakan
terjadinya
penurunan
permintaan
penelitian
ekonomi.
bahwa
ini
juga
konsumsi
terhadap barang dan jasa. Penurunan
berpengaruh signifikan dan positif
ini
terhadap pertumbuhan ekonomi di
akan
mengakibatkan
perekonomian menurunkan produksi
Indonesia.
barang dan jasa. Penurunan produksi
barang dan jasa akan menyebabkan
penurunan
terhadap
pertumbuhan
penelitian
ini
sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Mankiw (2003 ; 424) yang
mengungkapkan
konsumsi
analisis
Pertumbuhan Ekonomi di Kota
Padang
ekonomi.
Hasil
2. Pengaruh Investasi terhadap
sangat
jangka
bahwa
keputusan
penting
pendek
untuk
karena
Dari hasil pengujian hipotesisi
diperoleh
hasil,
berpengaruh
bahwa
Investasi
signifikan
positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di
kota padang. Hal ini dapat dibuktikan
dengan
hasil
penelitian
yang
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
13
menyatakan bahwa nilai signifikan
Temuan penelitian ini sejalan
0,000 < ɑ = 0,05, dan nilai koefisien
dengan pendapat yang dikemukakan
regresi
oleh Jhingan (2004 : 189) yang
linear
berganda
b=X2
(Investasi) 1,653, hal ini berarti
mengungkapkan
bahwah dengan peningkatan investasi
berperan
sebesar
pendapatan dan mampu memperbesar
satu
satuan
maka
akan
bahwa
dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
kapasitas
sebesar 1,653 satuan.
dengan
cara
modal.
Menurut
Hal
tersebut
mengindikasikan
investasi
menciptakan
produksi
perekonomian
meningkatkan
Jhingan
stok
melalui
bahwa pertumbuhan ekonomi Kota
investasi maka kegiatan ekonomi
Padang
akan
dipengaruhi
perkembangan
kenaikan
investasi,
perkembangan
mengindikasikan
kenaikan
oleh
telah
penanaman
karena
dapat
berkembang
kesejahteraan
masyarakat
dan
dapat
investasi
semakin meningkat. Hasil penelitian
terjadinya
ini juga sesuai dengan teori yang
atau
dikemukakan oleh Harrold-Domard
Kenaikan
dalam Sukirno (2008: 436) yang
penanaman modal atau pembentukan
menyatakan bahwa dalam ekonomi
modal
dua sektor, investasi harus mengalami
pembentukan
modal
modal.
akan
berakibat
terhadap
peningkatan produksi barang dan jasa
kenaikan
di dalam perekonomian. Peningkatan
mengalami
produksi barang dan jasa ini akan
berkepanjangan
menyebabkan peningkatan terhadap
investasi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,
meningkatkan pengeluaran agregat.
apabila
terjadi
perkembangan
investasi
pertumbuhan ekonomi
mengalami
penurunan
penurunan
agar
perekonomian
pertumbuhan
dan
yang
pertambahan
Selain itu, hasil penelitian ini
maka
sesuai dengan hasil penelitian yang
juga akan
dilakukan oleh Engla Desnim Silvia,
karena
Yunita Wardi dan Hasdi Aimon
penurunan perkembangan investasi
(2013)
mengindikasikan
investasi berpengaruh signifikan dan
telah
terjadinya
yang
menyatakan
penurunan penanaman modal atau
positif
terhadap
pembentukan modal.
ekonomi di Indonesia
bahwa
pertumbuhan
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
14
3.
Pengaruh
Pengeluaran
Konsumsi
dan
Investasi
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi di Kota Padang
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh secara simultan
antara
konsumsi
dan
investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi di
kota Padang. Berdasarkan analisis
data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh
nilai
signifikan
0,000<ɑ=0,05. Hal ini menunjukan
bahwa konsumsi dan investasi secara
simultan
positif
berpengaruh
terhadap
signifikan
pertumbuhan
ekonomi di Kota Padang. Semakin
tinggi nilai konsumsi dan investasi
maka
akan
semakin
tingi
pula
Kemudian dilihat dari nilai R2
juga menunjukkan bahwa konsumsi
dan investasi memberikan sumbangan
pertumbuhan
ekonomi
sebesar 0,999 atau 99,9%. Sedangkan
sisanya
0,001
atau
0,1%
disumbangkan oleh variabel lain yang
ada diluar model seperti Pengeluaran
pemerintah dan eksport netto (X-M).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori
yang
(penggunaan PDB) terdiri atas empat
komponen, konsumsi rumah tangga
(C),
Investasi
(pembentukan
domestik
modal
perubahan
bruto
tetap
stok)
konsumsi/pengeluaran
dan
(I),
pemerintah
(G), dan ekspor neto (X-M). Sisi
permintaan
agregat
dalam
suatu
ekonomi bisa digambarkan dalam
suatu
model
sederhana
ekonomi
sebagai
makro
berikut
Y=C+I+G+(X-M).
Terjadinya
konsumsi,
kenaikan
investasi,
pada
pengeluaran
pemerintah dan ekspor netto (X-M)
akan menyebabkan kenaikan produksi
barang dan jasa. Kenaikan produksi
barang dan jasa akan menyebabkan
pertumbuhan ekonomi.
terhadap
ekonomi dari Sisi permintaan agregat
dikembangkan
oleh
peningkatan terhadap PDB. PDB
yang meningkat akan menyebabkan
peningkatan
ekonomi.
pada
pertumbuhan
Begitu
sebaliknya,
terjadinya penurunan pada konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah,
serta ekspor netto akan menyebabkan
penurunan produksi barang dan jasa.
Penurunan produksi barang dan jasa
akan
menyebabkan
penurunan
terhadap PDB. PDB yang menurun
Tambunan (2001: 41) pertumbuhan
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
15
akan
menyebabkan
penurunan
pertumbuhan ekonomi.
Selain
itu,
dapat diketahui dari nilai thitungnya
sebesar
kemudian
ini
dibandingkan dengan ttabel dengan
yang
derajat kepercayaan 0,05 atau 5%,
dilakukan oleh Yoshi Shandra (2012)
maka di dapat nilai ttabel sebesar
yang menyatakan bahwa pengeluaran
2,201.
konsumsi, investasi dan pengeluaran
28,688>nilai ttabel sebesar 2,201.
pemerintah berpengaruh signifikan
Dengan nilai koefisien konsumsi
positif
sebesar
didukung
penelitian
28,688,
oleh
penelitian
terhadap
pertumbuhan
Nilai
1,339
thitung
sebesar
dapat
diartikan
ekonomi di Sumatera Barat. Yang
bahwa, bila konsumsi mengalami
ditunjukan oleh nilai adjusted R2
peningkatan sebesar satu satuan
dalam penelitian ini sebesar 9,81
maka pertumbuhan ekonomi juga
persen.
akan
Artinya,
sumbangan
konsumsi, investasi dan pengeluaran
pemerintah
sebesar
9,81
persen
mengalami
peningkatan
sebesar 1,339 satuan.
2. Investasi berpengaruh signifikan
sedangkan sisanya sebesar 91,19
positif
persen disumbangkan oleh variabel
ekonomi di Kota Padang dengan
lain yang tidak dimasukan kedalam
tingkat signifikan sebesar 0,000.
model seperti ekspor, impor, tenaga
Hal ini dapat diketahui dari nilai
kerja, indek pembangunan manusia
thitung sebesar 13,362, kemudian
dan jumlah penduduk.
dibandingkan dengan ttabel dengan
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsumsi
rumah
tangga
signifikan
positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kota
pertumbuhan
derajat kepercayaan 0,05 atau 5%,
PENUTUP
berpengaruh
terhadap
Padang
pada
tingkat
signifikan sebesar 0,000. Hal ini
maka di dapat nilai ttabel sebesar
2,201.
Nilai
thitung
sebesar
13,362>nilai ttabel sebesar 2,201.
Dengan nilai koefisien investasi
sebesar
1,653
dapat
diartikan
bahwa bila investasi mengalami
peningkatan sebesar satu satuan
maka
akan
meningkatkan
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
16
pertumbuhan
ekonomi
sebesar
1,653 satuan.
Fhitung sebesar 5,001> Ftabel sebesar
4,46. Oleh karena itu, tingkat
3. Konsumsi dan investasi secara
signifikansi 0,000 < 0,05, maka
simultan berpengaruh signifikan
model regresi pada penelitian ini
positif
pertumbuhan
dapat dipakai untuk memprediksi
ekonomi di Kota Padang dengan
pertumbuhan ekonomi di Kota
tingkat signifikan sebesar 0,000.
Padang.
terhadap
Hal ini dapat diketahui dari nilai
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Berutu, Reza Monandar. 2009. Pengaruh APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Kabupaten Dairi. (Skripsi). Medan. Universitas Sumatera Utara. Sripsi
dipublikasikan.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Herlambang, Tedy, DKK. 2001. Ekonomi Makro (Teori, Analisi dan Kebijakan).
Jakarta. PT Gramedia.
Jhingan.M.L, 2004, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, , PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Mankiw, N. Gregory, 2003. Teori Makro Ekonomi. Edisi keempat. Jakarat:
Erlangga.
Putra, Norista Gathama. 2011. Pengaruh Belanja Modal dan Belanja Operasi
Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. (Skripsi).
Semarang; Universitas Diponegoro. Skripsi dipublikasikan.
Reksoprayitno, soediyono. 2000. Ekonomi Makro (pengantar analisis pendapatan
nasional. Edisi kelima, cetakan kedua. Yogyakarta: Liberty.
Samuelson, paul A. Nordhaus, Wiliam D. 1997. Ekonomi. Erlangga Jakarta.
Shandra, Yosi. 2012. Konsumsi dan Investasi serta Pertumbuhan Ekonomi
Sumtera Barat. Jurnal kajian ekonomi. Nolume 1, Nomor 1. Jurnal
dipublikasikan.
Silvia, Engla Desnim, Dkk. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan
Inflasi di Indonesia.Jurnal kajian ekonomi. Volume1, No 02. Jurnal
dipublikasikan.
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
17
Sinuraya, Rosmawati. 2010. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo. (skripsi). Medan; Universitas
Sumatera Utara. Skripsi dipublikasikan.
Siregar, Syofian. (2012). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2003. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
--------------------. 2008. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Swaramarinda, Dharma Rika. (2011). Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan
Investasi Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal
Econo Sains, Volume IX, Nomor 2, Halan 104. Jurnal dipublikasikan.
Tambunan, Tulus T.H, 2001. Perekonomian Indonesia (Teori dan Temuan
Empiris). Jakarta; Ghalia Indonesia.
Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta; Bumi
Aksara.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KOTA PADANG
Download