Bertemu PM Malaysia, Selesaikan Persoalan

advertisement
Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla
Jusuf Kalla, wakil presiden, indonesia, wapres, vice president
http://www.wapresri.go.id
Bertemu PM Malaysia, Selesaikan Persoalan IndonesiaMalaysia
Kuala Lumpur-wapresri.go.id Usai menghadiri pembukaan pleno dan diskusi interaktif World
Economic Forum (WEF) on ASEAN, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bertemu dengan
Perdana Menteri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, untuk menyelesaikan beberapa persoalan
antara kedua negara di Hotel Shangri-La, Kuala Lumpur, Rabu, (1/6/2016).
"Memang ada beberapa masalah yang dibicarakan. Masalah masyarakat Indonesia di malaysia,
dan rencana untuk kita mengurangi pengiriman TKI, khususnya pembantu rumah tangga,
perbatasan, juga masalah nelayan, juga bagaimana merealisasikan sekolah Indonesia di
Sarawak," tutur Wapres setelah bertemu dengan PM Malaysia.
Dalam pariwisata, kata Wapres, volume kunjungan wisatawan antar kedua negara mengalami
peningkatan. Hal itu, ditunjukkan dengan dibukanya penerbangan langsung di beberapa daerah
untuk mempermudah akses langsung ke destinasi wisata.
"Kalau Malaysia cukup baik, khususnya di Bandung, Jakarta, dan Batam, turis Malaysia banyak,
tergantung hubungan udaranya, penerbangannya lebih banyak apa nggak. Penerbangan sekarang
sudah banyak lagi, ada Garuda, Lion dan Air Asia," jelas Wapres.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, Wapres mengupayakan dibukanya sekolah Indonesia di
daerah Sarawak, meskipun negara bagian tersebut memiliki aturan yang tidak mengizinkan
konsulat jenderal mendirikan sekolah di wilayahnya. Wapres menawarkan solusi membuka
kerjasama dengan lembaga pendidikan lokal, namun pengelolaan sekolah tetap dari Indonesia.
"Pak Najib setuju nanti dia yang minta izin sekolah dan kita pengelolanya," ucap Wapres.
Sementara itu, terkait adanya beberapa kapal nelayan Malaysia yang ditangkap oleh Indonesia,
lanjut Wapres, akan diupayakan penyelesaian dengan cara yang baik.
Mengakhiri sesi jumpa pers, Wapres menjelaskan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) ke Malaysia akan dilakukan tahun 2017. Pemerintah ke depan akan berkomitmen untuk
mengirim tenaga kerja yang terlatih dan profesional.
"Bukan informal, apalagi undocumented, sehingga gajinya bisa lebih tinggi," pungkas Wapres.
Turut hadir mendampingi Wapres saat bilateral meeting, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis
Baswedan dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Pemerintah (KIP, Setwapres).
1/1
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download