Prosedur Tanggap Darurat Gempa Bumi

advertisement
Prosedur Tanggap Darurat
Gempa Bumi
Apakah Gempa Bumi Itu ??

Gempabumi adalah :
berguncangnya bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi , patahan aktif
aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan.
Kekuatan gempabumi akibat aktivitas gunungapi
dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita
akan memusatkan pembahasan pada
gempabumi akibat tumbukan antar lempeng
b u m i d a n p a t a h a n a k t i f .
Proses Gempa Bumi

Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika
bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi)
akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami
perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak
itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona
patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan
geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka
terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara
tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah
ya n g d i s e b u t g e l o m b a n g g e m p a b u m i .
Wilayah Rawan Gempa di Indonesia




Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng utama
dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau
Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan
Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah
selatan.
Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau
Papua.
Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi.
Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu
sering terjadi Gempabumi
Wilayah Rawan Gempa di Indonesia

Ada 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi di Indonesia yaitu :

P. Sumatera : Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat Jambi, Bengkulu, Lampung,

P. Jawa : Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung,
Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur,

Sunda Kecil : Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru,

P. Sulawesi : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Sangir Talaud,

Kepulauan Maluku : Maluku Utara, Maluku Selatan,

Papua : Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena,
dan Kalimantan Timur.
Intensitas dan Kekuatan Gempa






Intensitas gempabumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada
lokasi terjadinya.
Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya,
pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan tanah, dan
akibatnya pada orang-orang.
Skala ini disebut MMI (Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan
oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang
terjadi pada daerah tertentu, akibat goncangan gempa pada
sumbernya.
Satuan yang digunakan adalah Skala Richter. Skala ini diperkenalkan
oleh Charles F. Richter tahun 1934.
Sebagai contoh, gempabumi dengan kekuatan 8 Skala Richter
setara kekuatan bahan peledak TNT seberat 1 gigaton atau 1 milyar
ton.
Akibat Gempa Bumi

Akibat utama gempabumi adalah hancurnya bangunanbangunan karena goncangan tanah.

Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa
reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan kebakaran.



Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa
membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja
menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapi
juga mencapai beberapa km ke daratan.
Korban jiwa terbesar akibat gempabumi Indonesia terjadi di
Nias pada bulan Maret 2005 sebanyak 300 jiwa.
Sementara korban jiwa gempabumi yang kemudian
membangkitkan tsunami terbesar memakan korban jiwa
terjadi di Aceh dan Sumut pada Desember 2004, sebanyak
250.000 jiwa.
Apa yang harus kita lakukan :
Sebelum terjadinya Gempabumi ??
1.
2.
3.
4.
5.
Mengenali apa yang disebut Gempabumi
Memastikan bahwa struktur bangunan dan lokasinya aman dari resiko
gempabumi
Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar
dari bahaya gempabumi
Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan tinggal :
a. Pelajari peta evakuasi di area kerja anda
b. Ketahui lokasi fasilitas emergency : pintu dan tangga darurat,
alam bahaya, APAR, Kotak Obat, Tas Emergency
Cek kondisi bahaya yang ada di lingkungan kerja/tempat tinggal :
material mudah terbakar (simpan pada tpt tertutup dan tdk mdh
pecah), tabung gas bertekanan, cek kestabilan benda – benda yang
digantung (rak/lemari kabinet & lampu hias), letakkan benda yang
berat sedapat mungkin berada dibagian bawah
Apa yang harus kita lakukan :
Sebelum terjadinya Gempabumi ??
6. Lakukan kegiatan drill : Evakuasi, penggunaan APAR dan
P3K
7. Catat nomor telephone penting untuk kondisi darurat
8. Persiapkan perlengkapan emergency :
a. Kotak P3K
b. Lampu emergency/senter
c. Makanan suplemen dan air
d. Alat komunikasi (HP atau HT)
Apa yang harus kita lakukan :
Saat Terjadi Gempabumi
Jika berada di dalam bangunan/gedung :
•
2
Langsung jongkok & segera lindungi/tutup kepala & tubuh dengan
peralatan/benda yang ada disekitar anda , misalnya: buku, tas, folder untuk
menahan reruntuhan bangunan dan pecahan kaca
Segera berlindung dibawah meja/benda lain yang sejenis atau menuju
tempat yang aman didalam ruangan/tempat anda bekerja
3.
Jauhi dinding, jendela dan benda – benda lain yang mudah roboh, seperti:
lemari, rak, filling cabinet
4.
Bantu orang yang memerlukan bantuan anda, tempatkan diarea yang aman
Catatan:
Orang yang berjalan/berlari selama gempa, sering terkena pecahan benda
atau kaca yang bisa melayang 20 feet dari setiap arah
Sebagian besar korban gempabumi yang mengalami luka parah dan kematian
disebabkan karena tertimpa reruntuhan bangunan, benda berat dan serpihan
benda tajam (kaca)
Apa yang harus kita lakukan : Saat Terjadi Gempabumi
Jika Berada di Luar Gedung
1. Menjauhlah dari bangunan yang ada disekitar anda (seperti gedung,
tiang listrik, papan reklame dan pohon), berjalanlah menuju ke area
terbuka/ tanah lapang
2. Lindungi kepala anda dengan menggunakan topi, tas atau apapun yang
anda bawa dari reruntuhan bangunan atau benda-benda berbahaya.
3. Perhatikan tempat anda berpijak, hindari bila terjadi rekahan tanah
Jika Berada di Area Publik : Mall, Bioskop, Hotel, dll
1. Kenali pintu dan tangga darurat
2. Jangan menyebabkan kepanikan atau menjadi korban dari kepanikan.
3. Ikuti semua petunjuk dari petugas/aparat setempat
Jika Berada Didalam Lift
1. Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka
tekanlah semua tombol.
2. Ketika lift berhenti, keluarlah secara hati-hati menuju tempat aman.
3. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan
interphone jika tersedia.
Note : Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran.
Jika Berada Didalam Mobil
Saat terjadi gempabumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya.
•
•
•
Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah.
Ikuti instruksi dari radio mobil.
Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil
Jika Berada Di Gunung Atau Pantai
1. Jika anda berada di daerah pegunungan, apabila terjadi gempabumi
hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran
2. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
1. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami.
2. Jika anda berada di areal pantai dan merasakan getaran akibat gempa
bumi dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran
yang tinggi.
Catatan :
1. Gempa berkekuatan > 7.5 SR berpotensi Tsunami
2. Selain kekuatan gempa, potensi tsunami juga dipengaruhi oleh
keberadaan pusat gempa
3. Gelombang Tsunami di wilayah pesisir ketinggiannya dapat mencapai >
10 m dan 30 m pada kejadian besar dan ombaknya dapat menjangkau
daratan sampai radius beberapa puluh kilometer dari garis pantai
4. Gelombang Tsunami yang menghantam daratan terjadi selama 10 - 60
menit. Biasanya gelombang pertama tidak terlalu besar dibandingkan
gelombang selanjutnya
5. Gelombang Tsunami yang paling berbahaya adalah yang datang paling
akhir
Apa yang harus kita lakukan : Setelah Terjadi Gempabumi
A. Jika berada di dalam bangunan/gedung :
1. Periksa tubuh sendiri atau orang lain di sekitar, bila terjadi luka
– luka, lakukan P3K dengan menggunakan kotak P3K yang
ada
2. Bila terjadi kepulan asap atau debu akibat reruntuhan,
usahakan untuk menutup mulut dan hidung dengan sapu
tangan, tissu atau bahan sejenis
3. Telepon/minta pertolongan untuk mendapatkan bantuan bila
anda atau orang lain di sekitar anda yang luka parah
4. Keluarlah dari bangunan tersebut dengan hati-hati dan tertib,
ikuti instruksi petugas evakuasi
5. Jangan menggunakan lift atau tangga berjalan, gunakan
tangga biasa
Apa yang harus kita lakukan : Setelah Terjadi Gempabumi
B. Cek Kondisi Lingkungan Sekitar
1.
Periksa apabila terjadi Kebakaran, segera padamkan dengan APAR
2.
Periksa apabila terjadi kebocoran gas, segera hubungi petugas terkait
atau tutup katup pipa penyalur gas (jika kita mengetahui lokasinya)
3.
Periksa apabila terjadi arus pendek
4.
Periksa segala hal yang membahayakan pastikan litrik telah dipadamkan,
tidak ada sumber api yang menyala)
5.
Catat dan laporkan jumlah korban dan jenis kerusakan kepada pihak
terkait
C.
Jangan masuk kebangunan yang sudah terjadi gempa, karena masih ada
potensi jatuhnya reruntuhan bangunan
D.
Hindari berada di sekitar daerah gempa, karena kemungkinan terjadinya
bahaya gempa susulan masih ada
E.
Mendengarkan semua info mutakhir terkait dengan kasus gempa yang
baru saja terjadi
Download