PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES

advertisement
PRINSIP EFEKTIFITAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN (TACTIC)
Erwin Tanur, M.Si
Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI
Abstrak
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan
oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.
Merumuskan dan melaksanakan taktik adalah sangat penting dalam sebuah pertempuran karena
sebuah negara pun masih bisa kalah dalam medan pertempuran meskipun strategi perang yang
sudah terkoordinasi baik, strategi militer yang tepat, dan strategi operasi yang terancang baik.
Taktik dalam mengajar juga diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mengajar
dengan memperhatikan beberapa faktor yang memberikan kontribusi pada hasil belajar yang
efektif bagi peserta diklat antara lain sesi yang terstruktur, cara mengajar yang menantang
secara intelektual, lingkungan yang berorientasi tugas, komunikasi antara pengajar dan peserta
diklat dan fokus yang terbatas pada tiap sesinya. Selain itu ada pula faktor lain seperti
pengetahuan yang baik mengenai subyek yang diajarkan, ketrampilan bertanya yang baik, ada
penekanan dalam pengajaran, strategi pengelompokan yang seimbang, tujuan yang jelas,
manajemen waktu yang baik, perencanaan yang efektif, organisasi kelas yang baik, serta
penggunaan orang dewasa lain secara efektif di kelas. Proses pembelajaran/ diklat pada
prinsipnya tidak berbeda jauh dengan proses pemasaran. Dalam pemasaran bertujuan untuk
mencari pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya menjadikan mereka sebagai pelanggan
setia, begitupun dengan proses pebelajaran. Mark Plus merumuskan 18 Prinsip pemasaran di
era globalisasi yang dibingkai dalam Conceptual Framework for Competitive Audit, Strategy
Formulation, and Capability Enhancement. Prinsip ini pada dasarnya diperuntukkan untuk
Surviving and Winning in The Global Environment, dalam tulisan ini 18 prinsip tersebut akan
coba disesuaikan dengan tujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Pada empat tulisan
sebelumnya telah diuraikan 12 prinsip awal dari 18 prinsip, untuk tulisan yang kelima ini akan
diuraikan pembahasan mengenai dimensi Tactic, yang terdiri dari tiga prinsip kelima yaitu
Differentiation: Integrate Your Content, Context, and Infrastructur, Marketing Mix: Integrate
Your Offer, Logistics, and Communications, Selling: Integrate Your Company, Customers, and
Relationship.
Kata Kunci: Efektifitas, Proses Pembelajaran, Taktik
A. Pendahuluan
Sebelumnya telah dibahas mengenai strategi dalam menjalani proses pembelajaran untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Pada tulisan yang kelima ini akan dibahas secara sederhana
mengenai dimensi berikutnya dari “18 Prinsip Pemasaran Mark Plus”, yaitu dimensi Taktik.
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh
perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif. Pada
hakikatnya, penggunaan taktik adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir,
kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di
hadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh
hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.
Mark Plus dalam situsnya http://www.markplusinc.com, merumuskan 18 Prinsip
pemasaran yang terbagi dalam 6 dimensi antara lain Foundation (Pondasi Dasar), Topping (Nilai
Istimewa/ Keunggulan), Strategy (Siasat akal), Tactic (Siasat, taktis), Value (Nilai),
Implementation (Penerapan). Pembagian dimensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
18 Prinsip ini pada dasarnya diperuntukkan untuk Surviving and Winning in The Global
Environment, namun dari manapun pengetahuan itu berasal selama hal tersebut dapat
dimanfaatkan secara bijaksana pada sisi lain unsur proses kehidupan, maka dinamisasi
perkembangan kualitas kerja tiap individu akan dapat semakin meningkat. Pada tulisan
sebelumnya telah dibahas 12 prinsip efektifitas pertama yang merupakan landasan/ pondasi serta
nilai keunggulan pada proses pembelajaran, yang diambil dari prinsip pemasaran. Prinsip
tersebut antara lain Marketing is A Strategic Business Concept (Pemasaran adalah konsep bisnis
yang strategis), Marketing is Everyone's Business (Setiap orang adalah pemasar), Marketing War
is About Value War (Concentrate on Value not Just Profit/ Berkonsentrasi pada nilai, bukan
hanya keuntungan), Concentrate on Loyalty-not just on Satisfaction (Berkonsentrasilah pada
loyalitas, bukan hanya kepuasan), Concentrate on Differences-not just on Averages
(Berkonsentrasi pada perbedaan bukan pada persamaan atau hal yang umum), Concentrate on
Being Proactive-not just Reactive (Berkonsentrasi dalam antisipasi, bukan hanya reaksi), Brand:
Avoid commodity-like Trap (Merek: Hindari jebakan komoditas), Service: Avoid BusinessCategory Trap (Pelayanan: Hindari jebakan pengkategorian bisnis), Process: Avoid FunctionOrientation Trap (Proses: Hindari Orientasi Fungsi), Segmentation: View Your Market
Creatively (Segmentasi: Pandanglah pasar anda secara kreatif), Targeting: Allocate Your
Resources Effectively (Sasaran: Alokasikan sumber daya personal secara efektif), The Principle
of Positioning: Lead Your Customers Credibly (Posisi/penempatan: Arahkan pelanggan anda
agar memberikan kredibilitas pada anda).
Pada tulisan ini akan coba dibahas kembali 3 prinsip selanjutnya, yang merupakan
bagian dari 18 prinsip yang ada. Ketiga prinsip tersebut tergabung dalam dimensi Tactic antara
lain Differentiation: Integrate Your Content, Context, and Infrastructur, Marketing Mix:
Integrate Your Offer, Logistics, and Communications, Selling: Integrate Your Company,
Customers, and Relationship. Seperti pada tulisan sebelumnya, ketiga prinsip ini akan penulis
coba uraikan disesuaikan dengan tujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
B. Dimensi Strategy
Prinsip 13: Differentiation: Integrate Your Content, Context, and Infrastructur (Proses
pembeda: Memadukan kemampuan, kapasitas dan prasarana) bagaimana menawarkan suatu
produk kepada konsumen adalah masalah yang penting dan mendesak. Apalagi jika harus
disesuaikan dengan teknologi dan fasilitas pendukung yang ada. Titik pembeda antara
positioning dengan differentiation, terlihat pada sisi penerapannya. Positioning merupakan
penerapan dari sebuah janji, sedangkan differentiation adalah bukti konkretnya. Sebuah
perusahaan apabila melakukan differentiation, berarti perusahaan tersebut memiliki jenis produk
lebih dari satu. Hal ini biasanya dilakukan untuk menjaga terjadinya penurunan omzet penjualan.
Dengan hadirnya produk baru diharapkan mampu menutupi penurunan omzet penjualan produk
lama yang rentan akan ditinggalkan penggunanya.
Dalam proses pembelajaran berkaitan dengan era globalisasi juga terdorong untuk lebih
memahami sisi “detail” daripada “global/menyeluruh”, sisi “spesialisasi” dibandingkan
“general”. Seorang pengajar akan dapat lebih efektif dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya apabila dapat memanfaatkan/memaksimalkan sisi spesialisasinya masing-masing.
Sehingga pada akhirnya proses pembelajaran akan lebih ber”warna” dan bervariasi yang akan
berdampak pada semakin menariknya proses pembelajaran berlangsung,
Prinsip 14: Marketing Mix: Integrate Your Offer, Logistics, and Communications
(Pemasaran: Mengkombinasikan daya tawar, persiapan dan kemampuan berkomunikasi). Dalam
proses bisnis adanya produk, harga, saluran distribusi harus memperkuat strategi. Menciptakan
sinergi antara elemen ini dengan strategi secara keseluruhan perusahaan adalah hal yang
kompleks, tapi akan berdampak positif dan dapat menghasilkan kekuatan yang besar.
Prinsip ini berhubungan dengan metode penyampaian atau pola komunikasi yang efektif
untuk mendapatkan hasil maksimal. Dalam ilmu komunikasi ada istilah SMCR (Source/nara
sumber, Message/pesan yang disampaikan, Canal/saluran atau media komunikasi, dan
Receiver/penerima pesan). Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, bagaimana
menyampaikannya dan kepada siapa disampaikan merupakan elemen-elemen kekuatan
suksesnya proses pembelajaran. Terpadunya elemen-elemen ini dengan disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran akan menghasilkan sinergitas yang sangat kuat.
Prinsip 15: Selling: Integrate Your Company, Customers, and Relationship (Penjualan:
Mengkombinasikan Perusahaan, Konsumen dalam hubungan yang kuat). Untuk tingkatan
kompetisi bisnis yang semakin tinggi, menjual bukanlah semata-mata aktifitas “hit and run”,
bukan pula kegiatan “one time deal”. Menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan
merupakan kunci sukses profit yang berkesinambungan.
Proses pembelajaran sesungguhnya merupakan aktifitas “jual beli”, dimana seorang
pengajar menawarkan pengetahuan dalam suatu kemasan/metode tertentu. Kemasan/metode
hanyalah merupakan sarana untuk memudahkan tersampaikannya nilai-nilai pembelajaran
kepada peserta diklat agar mudah diserap dan dipahami. Perlu kreatifitas pengajar untuk menjaga
hubungan baik dengan peserta diklat, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan harmonis dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam
permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan
secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik adalah suatu usaha mengembangkan
kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik
memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan
produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam
pertandingan.
Proses pembelajaran juga memerlukan adanya taktik agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan efektif, efisien dan maksimal. Ada beberapa taktik dalam mewujudkan
pembelajaran yang harmonis dan maksimal, antara lain : Differentiation: Integrate Your Content,
Context, and Infrastructur (Proses pembeda: Memadukan kemampuan, kapasitas dan prasarana),
Marketing Mix: Integrate Your Offer, Logistics, and Communications
(Pemasaran:
Mengkombinasikan daya tawar, persiapan dan kemampuan berkomunikasi), Selling: Integrate
Your Company, Customers, and Relationship (Penjualan: Mengkombinasikan Perusahaan,
Konsumen dalam hubungan yang kuat).
Daftar Pustaka
Harold P Adams & Frank Graves Dickey. Basic Principles of Student Teaching. 1956. New
York, American Book Co.
Suryadi A. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bina Cipta. Bandung. 1983
Strategic Marketing Plus 2000: Conceptual Framework for Competitive Audit, Strategy
Formulation, and Capability Enhancement. http://www.markplusinc.com.
Download