15 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Konsep Diferensiasi Produk Green Tourism Destination dalam pemasaran wisata berkelanjutan 2.1.1.1 Marketing Mix Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran dibidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berpikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimalkan kepuasan, terutama pada produk pemuas kebutuahan tersebut. Menurut Buchari Alma (2007:205) menyatakan bahwa bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing agar dicari kombinasi maksimal sehingga menghasilkan dan mendatangkan hasil paling memuaskan. Marketing mix merupakan komponen yang menentukan permintaan dalam suatu bisnis. Adapun menurut Kotler dan Keller (2009:63) bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P yaitu: Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 16 a) Product (produk) yang merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen b) Price (harga), merupakan biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk c) Place (tempat), merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis d) Promotion (promosi) merupakan aktivitas yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk yang akan dijual e) People (orang), merupakan penyedia jasa yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan f) Process (proses), gabungan aktivitas umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. g) Customer service (layanan konsumen), mengarah pada aktivitas pelayanan pra transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi. kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi. Penerapan bauran pemasaran baik itu 8P maupun 7P digunakan dalam pemasaran jasa, sedangkan pemasaran non-jasa terdiri atas 4P. Kotler dan Amstrong (2009:83), “Marketing mix atau bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 17 taktis-produk, harga, promosi, dan distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon pasar yang diinginkan pasar sasaran”. Salah satu bauran pemasaran yang mempunyai faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, yaitu produk, dari mulai perencanaan yang baik dari suatu produk yang tepat untuk dipasarkan kepada konsumen, pengembangan lanjut terhadap produk (inovasi dan diferensiasi) dengan tujuan mengadaptasi keinginan dan kebutuhan konsumen. Bauran pemasaran merupakan kumpulan alat pemasaran tektis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran yang dilakukan untuk memperngaruhi permintaan produknya. Alat bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi (Kotler dan Amstrong, 2011:52). 1. Produk berarti kombinasi barang dan jasa perusahaan menawarkan kepada target pasar. 2. Harga adalah jumlah uang pelanggan harus membayar untuk mendapatkan produk. 3. Tempat kegiatan perusahaan yang membuat produk termasuk bagi sasaran konsumen. 4. Promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 18 Berikut adalah gambar dari bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong: PRODUCT - Keragaman, kualitas - Desain, fitur - Nama merek, kemasan Pelanggan yang dibidik PRICE - Daftar harga, diskon - Periode pembayaran - Persyaratan kredit Posisi yang diharapkan PROMOTION - Iklan, penjualan langsung - Promosi penjualan - Hubungan masyarakat PLACE - Saluran, cakupan - Kombinasi, lokasi - Persediaan, logistik Sumber: Kotler dan Amstrong (2011:52) GAMBAR 2.1 BAURAN PEMASARAN Berdasarkan penjelasan marketing mix yang telah dikemukakan maka dapat diketahui bahwa marketing mix terdiri atas beberapa komponen yang saling mendukung dan mempengaruhi sehingga dapat mempengaruhi permintaan dalam suatu bisnis. 2.1.1.2 Definisi Produk Produk merupakan salah satu komponen dari Marketing Mix, yang merupakan alat yang digunakan pemasar di dalam menciptakan kebutuhan yang memuaskan kepada konsumen dan membangun hubungan dengan pelanggan. Defenisi produk sendiri adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 19 dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Penjelasan lain menegaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi tempat, orang dan ide. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen. Produk identik dengan barang, dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas. Berikut definisi produk menurut para ahli pada Tabel 2.1 : TABEL 2.1 DEFINISI PRODUK MENURUT PARA AHLI No Sumber Definisi 1 Kotler dan Amstrong (2011:224) 2 Kotler dan Keller (2009:18) Candra dan Dadi dalam Fandy Tjiptono, (2008:394) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan. The product concept proposes that consumer favor products that offer the most quality, performce or innovative feature. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. 3 Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 20 4 No Stanton (2007:222) a product is asset of tangible and intangible attributes, including packing, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Sumber Definisi Pada hakekatnya pengertian produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula. Oka A. Yoeti Produk priwisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati 6 (2005:3) wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat dimana ia bisa berdiam selama berada di daerah tujuan wisatawan yang dikunjungi hingga ia kembali pulang ke tempat asalnya. Amir Produk sebagai, “Apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar agar 7 (2005:8) dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka. Sumber: Pengolahan data berbagai sumber, 2012 5 Suswantoro (2007:75) Beberapa defenisi produk yang dikemukakan para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa produk adalah hasil produksi perusahaan yang akan ditawarkan ke pasar untuk memenuhi berbagai permintaan maupun kebutuhan konsumen dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen tersebut. Menurut Kotler (2008:236) terdapat lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk tersebut adalah: a. Produk inti (core benefit) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 21 b. Produk dasar (basic product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera. c. Produk yang diharapakan (expected product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli produk. d. Produk tambahan (augmented product) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan pesaing. e. Produk potensial (potential product) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa yang akan datang. Dikaitkan dengan pariwisata, produk pariwisata sangat terkait dengan aktivitas di daerah tujuan wisata (destinasi wisata), sehingga kegiatan pariwisata akan lebih dapat berkembang atau dikembangkan apabila di suatau daerah tersebut mempunyai objek dan daya tarik wisata. Ada beberapa macam defenisi dari produk pariwisata. Secara umum, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk juga dapat terdiri dari kombinasi beberapa komponen, termasuk fisik, jasa, pengalaman, event, orang,tempat, properti, organisasi, informan dan ide (Kotler,2008:230). Produk pariwisata adalah kombinasi dari semua komponen tersebut yang dapat memuaskan wisatawan. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 22 Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam. Jika produk pariwisata dapat memenuhi harapan wisatawan, wisatawan merasa puas. Jika kinerja produk pariwisata melebihi harapan wisatawan, wisatawan tidak hanya merasa puas, tetapi juga merasa kesenangan untuk berlama-lama di tempat objek wisata yang mereka kunjungi. Menurut Ginting (2005;243) Perusahaan wisata yang baik adalah perusahaan yang dapat menyenangkan wisatawan dengan mempromosikan apa yang mereka berikan, kemudian memberikan lebih dari yang dijanjikan. Produk pariwisata menurut Brass (2007:67) mengemukakan bahwa produk pariwisata dapat diklasifikasikan dalam dua komponen, yaitu atraksi dan fasilitas. Atraksi terdiri dari alami, buatan manusia dan event yang dapat menarik orang untuk mengunjungi sebuah destinasi. Sedangkan fasilitas adalah segala sesuatu yang dibutuhkan baik oleh penduduk setempat ataupun pengunjung seperti: jalan, rel kereta, kereta api, bandara, tempat parker, rumah sakit, air dan akomodasi. Percampuran antara atraksi dan fasilitas akan menciptakan seperangkat pengalaman subjektif bagi wisatawan. Menurut Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang klasifikasi komponen-komponen produk wisata, yaitu : Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 23 1. Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya manusia buatan manusia seperti festival atau pentas seni. 2. Aksesibilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent) 3. Amenities, yaitu fasilitas memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan 4. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional. Menurut Rogers dan Slinn dalam jurnal Tourism Product development (2008) bahwa produk wisata adalah attraction, accommodations, refreshment/catering, supporting facilities, transportation facilities and other infrastructure. Artinya atraksi, akomodasi, penyegaran/katering (makanan dan minuman), fasilitas penunjang, sarana transportasi, dan infrastruktur lainnya. 2.1.1.3 Definisi Diferensiasi Produk Diferensiasi merupakan suatu upaya merek atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan di antara para pesaing untuk memberikan value terbaik kepada pelanggan. Perusahaan perlu memahami tiga hal penting yang terkait dengan upaya diferensiasi yaitu mengetahui dengan tepat value produk yang ditawarkan (what to offer), bagaimana cara penawarannya (how to offer), dan mengetahui perangkat infrastruktur yang digunakan (enabler). Terdapat hal penting yang perlu Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 24 ditekankan dari pelaksanaan diferensiasi, yaitu penawaran produk yang unik dan sulit ditiru pesaing atau disebut dengan core differntiation. Selain itu juga perlu memperhatikan customer focused dan mampu memenuhi needs, wants, dan expectations dari setiap pelanggan yang ada dengan menciptakan excellent value produk. Suatu perusahaan harus mencoba mengidentifikasi cara-cara yang spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif. Maksudnya perusahaan harus dapat mendiferensiasikan produknya agar perusahaan tersebut memiliki keunikan yang dinilai penting oleh konsumen. Berikut definisi diferensiasi produk menurut para ahli: TABEL 2.2 DEFINISI DIFERENSIASI PRODUK MENURUT PARA AHLI No 1 Sumber Victor T.C. Middleton, Alan Fyall and Michel Morgan (2009:384) Definisi Diferensiasi produk yang signifikan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang berbeda, ada juga kemungkinan akan manajemen masalah dalam melayani kebutuhan yang berbeda pada saat yang sama di tempat yang sama. Segmen sering tidak melengkapi. 2 Kotler dan Amstrong Pengertian diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian (2008:328) perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. 3 Mowen dan Miror Diferensiasi adalah proses manipulasi bauran pemasaran untuk (2007:55) menempatkan sebuah merek sehingga para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut dengan pesaing. 4 Case dan Fair Diferensiasi produk adalah strategi yang digunakan perusahaan (2007:355) untuk mencapai kekuatan pasar, dilakukan dengan memproduksi yang memiliki identitas positif berbeda dalam pikiran kosnumen. 5 Assauri Diferensiasi produk adalah penjual menghasilkan dan memasarkan (2006:423) dua atau lebih produk dengan perbedaan penampilan, mutu, ukuran, dan sebagainya.” Strategi pembedaan (differentiation strategy) menyediakan produk yang dianggap konsumen sebagai suatu yang unik dan mempunyai nilai lebih, penting untuk dilakukan. Sumber: Pengolahan data berbagai sumber, 2012 Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 25 Pengertian ini dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk adalah penciptaan produk yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk yang telah beredar untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Diferensiasi merupakan kegiatan modifikasi produk agar menjadi lebih menarik dan unggul diantara pesaing. Diferensiasi produk ini mengubah sedikit karakter produk tanpa mengubah spesifikasi fisik lain. Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Menurut Hermawan Kertajaya (2005:68) definisi diferensiasi adalah sebagai berikut : “Semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen“.Menurut Case dan Fair (2007:357) dijelaskan bahwa agar diferensiasi produk bisa sukses, konsumen harus tahu tentang kualitas dan ketersediaan produk. Diferensiasi produk ini mencakup semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan antara pesaing dengan tujuan memberikan nilai dan kepuasan yang terbaik untuk konsumen. Diferensiasi produk menurut Kotler dan Amstrong (2011:230) yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 26 1. Features (keistimewaan) Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. 2. Performance (kinerja) Jenis produk yang ditawarkan dapat memuaskan pengunjung. 3. Style and Design (gaya dan desain) Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran. 2.1.1.4 Sumber Diferensiasi Kotler dan Keller (2011:290) menjelaskan bahwa ada beberapa macam sumber diferensiasi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk memberikan perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing. Adapun sumber-sumbernya sebagai berikut: 1. Diferensiasi pelayanan (Services differentiation) Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 27 Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan dan kecepatan pemesanan dan pelayanan kepada konsumen serta mempunyai solusi yang efektif dan efisien untuk konsumen. 2. Diferensiasi personal (Employee differentiation) Perusahaan dapat melakukan 6 karakteristik yang menunjukan personal yang terlatih, yaitu kemampuan personal, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi, sehingga menghasilkan pelayanan konsumen yang superior. 3. Diferensiasi saluran (Channel differentiation) Dalam melakukan diferensiasi saluran, perusahaan dapat melakukan strategi yang efektif dan efisien dalam penyampaian, sehingga mudah untuk di beli dan dinikmati oleh konsumen. 4. Diferensiasi citra (Image differentiation) Perusahaan dapat mengekspresikan citra dengan melalui lambang, media tertulis dan audio visual serta suasana sesuai kebutuhan psikologis dan sosial. 2.1.1.5 Pariwisata Berkelanjutan dan Wisata Bahari Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang kemudian tidak merusak alam dan budaya Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28 masyarakat setempat agar dapat diwariskan pada generasi penerus menurut Sukawati Zalukhu (2008:14). Pada prinsipnya, pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan keseimbangan alam, lingkungan, budaya dan ekonomi agar pariwisata tersebut terus berlanjut. Dengan kata lain, prinsip pengelolaannya sesuai dengan isi Undang-undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009 Bab II dimana pariwisata yang berkelanjutan dapat memberikan keuntungan bagi pribadi, secara ekonomi bagi seluruh pihak terkait baik itu pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat setempat. Pariwisata berkelanjutan, wisatawan yang datang tidak hanya untuk sekedar bersenang-senang, melainkan juga untuk mendapatkan pengalaman yang lebih agar mendapat wawasan dan pengembangan pengetahuan bagi dirinya. Sikap yang harus dilakukan ketika berkunjung ke suatu daerah untuk mendukung pariwisata berkelanjutan adalah bertanggung jawab, dalam arti tidak mengakibatkan kerusakan alam dan budaya pada daerah yang dikunjunginya. Kemudian menghormati adat istiadat dan budaya penduduk daerah tujuan wisata. Pariwisata berkelanjutan dapat diterapkan pada daerah tujuan wisata mana pun dan pada semua jenis aktivitas pariwisata. Pariwisata berkelanjutan harus mencakup kualitas, kesinambungan serta keseimbangan aspek-aspek lingkungan, budaya dan manusia menurut Sukawati Zalukhu (2008:14). Untuk mewujudkannya, jenis pariwisata yang dapat dipilih dan diterapkan adalah wisata bahari. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 29 Wisata Bahari termasuk kedalam jenis-jenis pariwisata yang dikategorikan sebagai wisata alam. Wisata bahari adalah wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi bawah air dan lainnya (Chalid Fandeli:89). Wisata pantai termasuk pada kegiatan bahari atau wisata kelautan. Adapun yang di maksud dengan wisata pantai adalah atau wisata bahari adalah wisata yang objek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Menurut Pendit, wisata maritim atau bahari adalah jenis wisata yang dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan. 2.1.1.6 Konsep Green Tourism Green tourism merupakan bentuk dari pengembangan konsep ekowisata. Menurut Chafid Fandeli (2000:34) ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society pada tahun 1990 dan menjelaskan bahwa ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dalam buku Sukawati Zalukhu (2008:18), Ekowisata merupakan konsep Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30 pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat. Tahun 2002 adalah tahun dimana dicanangkannnya tahun ekowisata dan pegunungan di Indonesia serta dirumuskan lima prinsip dasar pengembangan ekowisata di Indonesia yaitu : a. Pelestarian Prinsip kelestarian pada ekowisata adalah kegiatan ekowisata yang dilakukan tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan dan budaya setempat. Salah satu cara menerapkan prinsip ini adalah dengan cara menggunakan sumber daya lokal yang hemat energi dan dikelola oleh masyarakat sekitar. Tak hanya masyarakat, tapi wisatawan juga harus menghormati dan turut serta dalam pelestarian alam dan budaya pada daerah yang dikunjunginya. Lebih baik lagi apabila pendapatan dari ekowisata dapat digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal. b. Pendidikan Kegiatan pariwisata yang dilakukan sebaiknya memberikan unsur pendidikan. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan memberikan informasi menarik seperti nama dan manfaat tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar daerah wisata, dedaunan yang dipergunakan untuk obat atau dalam Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31 kehidupan sehari hari, atau kepercayaan dan adat istiadat masyarakat lokal. Kegiatan pendidikan bagi wisatawan ini akan mendorong upaya pelestarian alam maupun budaya. Kegiatan ini dapat didukung oleh alat bantu seperti brosur, leaflet, buklet atau papan informasi. c. Pariwisata Pariwisata adalah aktivitas yang mengandung unsur kesenangan dengan berbagai motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu lokasi. Ekowisata juga harus mengandung unsur ini. Oleh karena itu, produk dan, jasa pariwisata yang ada di daerah kita juga harus memberikan unsure kesenangan agar layak jual dan diterima oleh pasar. d. Perekonomian Ekowisata juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat terlebih lagi apabila perjalanan wisata yang dilakukan menggunakan sumber daya lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu. Ekowisata yang dijalankan harus memberikan pendapatan dan keuntungan (profit) sehingga dapat terus berkelanjutan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan pelayanan dan produk wisata terbaik dan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan dan produk wisata yang berkualitas, akan lebih baik apabila pendapatan dari pariwisata tidak hanya Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32 digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu pengembangan pengetahuan masyarakat setempat. e. Partisipasi masyarakat setempat. Partisipasi masyarakat akan timbul, ketika alam atau budaya itu memberikan manfaat langsung atau tidak langsung bagi masyarakat. Agar bias memberikan manfaat maka alam atau budaya itu harus dikelola dan dijaga. Begitulah hubungan timbal balik antara atraksi wisata-pengelolaan manfaat yang diperoleh dari ekowisata dan partisipasi. Berdasarkan prinsip dasar pengembangan ekowisata yang memiliki pengertian sebagai perjalanan (wisata) yang bertanggungjawab ke daerah alam dengan tujuan melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Konsep green tourism sendiri memiliki tujuan melakukan perjalanan wisata ke suatu tempat di mana flora, fauna, dan warisan budaya sebagai tujuan utama dan mendidik para pelancong. Sehingga dapat dilihat secara langsung green tourism mengajak para wisatawan untuk tidak hanya menikmati wisata tetapi juga ikut menjaga tempat wisata tersebut. Felicia Lesmana menulis dalam flasmana.tumblr.com, bahwa green tourism merupakan salah satu bentuk ekoturisme atau wisata berbasis ekosistem yang dapat menitikberatkan pada kunjungan ke lokasi satwaliar misalnya, taman nasional dan cagar alam. green tourism ini diantaranya adalah hiking, trekking, birdwatching Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33 (pengamatan burung), snorkeling, dan diving. Konsep green tourism mencakup program-program wisata yang meminimalkan aspek-aspek negatif dari pariwisata konvensional terhadap lingkungan dan meningkatkan integritas budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, selain mengevaluasi budaya dan faktor lingkungan, Green Tourism juga merupakan bagian integral dari kegiatan promosi daur ulang, efisiensi energi, konservasi air, dan penciptaan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. 2.1.2 Kepuasan Berkunjung Kepuasan atau satisfaction „ berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan dan membuat). Berikut ini defenisi kepuasan konnsumen menurut para ahli, yaitu : TABEL 2.3 PENGERTIAN KEPUASAN BERKUNJUNG MENURUT PARA AHLI No 1 2 3 4 No 5 6 Sumber Kotler dan Keller (2009:161) Irawan (2006:2) Howard dan Shets dalam Tjiptono (2005:349) Wetbrook dan Reilly dalam Tjiptono ( 2005:349) Sumber Paulus Szwarc (2005:6) Mowen dalam Tjiptono Dian Permana, 2012 Definisi Kepuasan adalah persamaan personal dari kesenangan atau kekecewaan sebagai hasil dari perbandingan antara manfaat produk yang dirasakan(or come) terhadap harapan atau pengalaman mereka. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan nilai dari seorang pemasok, produsen atau penyedia jasa. Kepuasan konsumen adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (perilaku berbelanja, dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Definisi Kepuasan pelanggan adalah bagaimana pelanggan melihat produk organisasi atau jasa di cahaya pengalaman mereka dengan organisasi (atau produk), serta dibandingkan dengan apa yang mereka telah mendengar atau melihat tentang perusahaan lain atau organisasi. Kepuasan konsumen adalah sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan (acquition) dan pemakainnya. Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34 ( 2005:349) Sumber: Pengolahan data berbagai sumber, 2012 Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah reaksi positif atau negatif konsumen setelah menggunakan suatu produk dan jasa, apakah dapat memenuhi apa yang diharapkannya. Perusahaan dalam rangka mengembangkan suatu mekanisme pemberian pelayanan yang memuaskan konsumen perlu mengetahui hal-hal sebagai berikut : a. Mengetahui apa yang konsumen pikirkan tentang perusahaan, pelayanan yang diberikan perusahaan dan pesaing. b. Mengukur dan mengerjakan kinerja perusahaan. c. Mempergunakan kelebihan perusahaan dalam pemilihan pasar. d. Memanfaatkan kelemahan perusahaan dalam peluang pengembangan, sebelum pesaing memulainya. e. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap personil mengetahui apa yang mereka kerjakan. f. Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan pelanggan. Menurut Tjiptono, (2005:354) pada umumnya kepuasan konsumen meliputi kombinasi dari yakni : a. Barang dan jasa berkualitas Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35 Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan konsumen harus memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak, standarisasinya harus menyamai para pesaing utama dalam industri. Perusahaan yang tingkat kepuasan pelanggannya tinggi menyediakan tingkat layanan pelanggan yang tinggi pula. b. Fokus Fokus pada konsumen terbaik maksudnya berfokus pada 20% dari konsumen yang secara rutin mengkonsumsi dan 80% dari penjualan. Konsumen terbaik disini bukan hanya pelanggan yang rutin saja melainkan menyangkut pembayaran yang lancar dan tepat waktu, tidak terlalu banyak membutuhkan layanan menyukai stabilitas dari pada terus-menerus berganti pemasok untuk mendapatkan harga termurah. c. Unconditional Guarantees (Jaminan Garansi) Unconditional Guarantees ini dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan strategi kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapakan akan mereka terima. 2.1.2.1 Ekspektasi dan Persepsi Pengunjung Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36 Kotler dan Keller (2009:164) menyatakan bahwa kepuasan ditentukan oleh ekspektasi dan persepsi pengunjung. Jika manfaat lebih kecil dari harapan maka pengunjung merasa tidak puas dan tidak senang. Begitu juga ketika manfaat yang dirasakan sesuai dengan harapan maka pengunjung akan senang. Selain itu dalam buku yang sama Kotler dan Keller (2009:161) mengungkapkan bahwa persepsi adalah sebuah perbandingan keunggulan dalam jasa menurut pelanggan yang dibentuk saat akhir dari mengalami sebuah jasa. Irawan (2009:12) menyatakan bahwa ekspektasi dari pengunjung didasarkan pada pengunjung masa lalu, pendapat-pendapat dari teman dan yang lainnya mengenai pelayanan, fasilitas, dan janji-janji yang diberikan penyedia jasa kepada pengunjung. Persepsi adalah keyakinan mengenai produk atau jasa yang dialami atau jumlah atribut produk atau jasa yang diterima. Menurut Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:206) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara ekspektasi terhadap persepsi yang dapat mempengaruhi kepuasan. Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:204) menyatakan bahwa terdapat 5 tipe kepuasan dan ketidakpuasan wisatawan diantaranya adalah : Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37 TABEL 2.4 TIPE KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN PENGUNJUNG No Tipe Kepuasan Komponen Ekspektasi Harus bisa mengikuti perkembangan dan kebutuhan saya di masa dating Steadiness/ Segala sesuatu harus Trust sama seperti apa adanya Indifference/resign Saya tidak bisa ation berharap lebih Emosi Optimism/ confidance 1 Demanding satisfaction 2 Stable satisfaction 3 Resigned satisfaction 4 Stable dissatisfaction Disappointment /indecision 5 Demanding dissatisfaction Protest/ opposition Saya berharap lebih, tapi apa yang saya lakukan? Perlu banyak perbaikan Minat memilih jasa lain. ya, karena masih mampu memenuhi ekspektasi saya. Tidak , karena hingga saat ini masih memenuhi harapan Tidak , karena penyedia jasa lain itdak lebih baik Ya , tetapi saya tidak bisa sebutkan alasan spesifik Ya, karena mereka tidak bisa memenuhi dan tidak tanggap Sumber : Fandy Tjiptono dan Gregious Chandra 2005:204) 2.1.2.2 Metode Pengukuran Kepuasan Berkunjung Kepuasan pelanggan adalah dimana kinerja produk yang diterima (product perceived performance) sesuai dengan ekspektasi pengunjung (Kottler dan Amstrong, 2009:14). Pendapat tersebut dijelaskan dalam fungsi kepuasan sebagai berikut: S=f(E,P) Keterangan : S = Customer Satisfaction (kepuasan pengunjung) E = Expectation (harapan pelanggan) P = Percieved Perfermance (jasa yang diterima) Dari fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa: Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 38 Jika E>P, maka pengunjung tidak puas Jika E=P, maka pengunjung merasa puas Jika E<P, maka pengunjung sangat puas Fandy Tjiptono (2008:25) menyatakan faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk antara lain meliputi: 1. Kinerja (performa), karakteristik pokok dari produk inti yang dibeli 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) 3. Keandalan (reability), kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan 5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan 6. Servicability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penenangan keluhan memuaskan. 7. Estetika, daya tarik produk terhadap panca indera 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), cita rasa dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 39 Kutipan Fandy Tjiptono (2008:26) menjelaskan bahwa mengevaluasi jasa umumnya pengunjung menggunakan faktor berikut: 1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2. Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan 3. Daya tanggap (responsiveness), keinginan staff dan karyawan untuk membantu para pengunjung dan memberikan layanan dengan tanggap. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya dimiliki oleh staff 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen Ada empat metode yang banyak dipergunakan dalam mengukur kepuasan konsumen (Kotler, 2009:64) antara lain : a. Sistem keluhan dan saran (complaint and suggestion system) Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka. Media yang biasa digunakan bisa berupa kotak saran, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 40 website dan lain-lain. Dimana metode ini dapat memberikan ide ataupun masukan yang berharga kepada perusahaan. b. Ghost Shopping Ghost Shopping merupakan salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan sebagai pelanggan yang potensial jasa perusahaan dan pesaing. c. Lost Customer Analysis Perusahaan hendaknya menghubungi para konsumen yang telah berhenti membeli atau yang beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. d. Survei Kepuasan Pengunjung (customer satisfaction survey) Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan konsumen menggunakan survei, baik via pos, telepon, email, maupun wawancara langsung. CSI (Customer Satisfaction Index) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dalm berkunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 41 kepentingan dari diferensiasi produk green tourism destination. Untuk mengetahui besarnya CSI, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Aritonang, 2005:54). 1. Menentukan Mean Importance Score (MIS). Nilai ini berasal dari rata- rata kepentingan tiap pengunjung. dimana: n = jumlah pengunjung Yi = Nilai Kepentingan Atribut Y ke-i 2. Membuat Weight Factors (WF). Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut. Dimana: p = atribut kepentingan ke-p Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 42 3. Membuat Weight Score (WS). Bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score = MSS) 4. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI/IKP) dimana : p = atribut kepentingan ke-p HS = (Highest scale) Skala maksimum yang digunakan. Berikut kriteria Customer Satisfaction Index menurut Riandina (2006:48): TABEL 2.5 KRITERIA NILAI CUSTOMER SATISFACTION INDEX Nilai CSI Kriteria 0,81-1,00 Sangat Puas 0,66-0,80 Puas 0,51-0,65 Cukup Puas 0,35-0,50 Kurang Puas 0,00-0,34 Tidak Puas Sumber: Riandina (2006:48) 2.1.2.3 Manfaat Kepuasan Berkunjung Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 43 Adapun manfaat pokok dari kepuasan konsumen menurut Tjiptono (2005:352) antara lain: a. Reaksi terhadap produsen memiliki biaya yang rendah Fokus pada kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan konsumen dalam rangka menghadapi para produsen berbiaya rendah. Banyak perusahaan yang mendapati cukup banyak pelanggan yang bersedia membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas yang lebih baik. b. Manfaat ekonomi retensi pelanggan versus perpetual prospecting Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan konsumen saat ini lebih murah dibanding terus-menerus berupaya menarik konsumen baru. c. Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan Upaya mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan anuitas yang jauh lebih besar daripada pembelian individual. d. Daya persuasif gethok tular (word of mouth) Banyak industri (khususnya sektor jasa), pendapat/opini positif dari teman dan keluarga jauh lebih besar persuasif dan kredibel daripada iklan. Oleh Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 44 sebab itu, banyak perusahaan yang tidak hanya meneliti kepuasan total namun juga menelaah sejauh mana pelanggan bersedia merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain. Apalagi ada kecenderungan seorang pelanggan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain dari pada pelanggan yang puas menyampaikan pengalaman yang positifnya. e. Reduksi sensitivitas harga Konsumen yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian individualnya. Hal ini disebabkan faktor kepercayaan telah terbentuk. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan mengalihkan fokus pada harga pelayanan dan kualitas. f. Kepuasan konsumen sebagai indikator kesuksesan bisnis di masa depan Pada hakikatnya kepuasan konsumen merupakan strategi jangka panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan prima. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan bisnis di masa depan yang mengukur kecenderungan reaksi pelanggan terhadap perusahaan di masa yang akan datang. 2.1.3 Pengaruh Diferensiasi Produk Green Tourism Destination Terhadap Kepuasan Berkunjung Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 45 Kondisi yang penuh persaingan seperti saat ini, menuntut setiap perusahaan harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan keunggulan bersaing mereka. Salah satu strategi yang diterapkan adalah strategi diferensiasi produk. Diferensiasi mempunyai hubungan dan dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Pemilihan produk di antara banyaknya tawaran yang ada di pasar selalu didasarkan pada adanya perbedaan, baik secara implicit maupun eksplisit. Literatur Psikologi merujuk kepada fakta bahwa perbedaan mencolok yang terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara intelektual (Trout J,2005:14). Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam jangka panjang. Preemptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena merupakan yang pertama, maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat tandingannya (Macmillan dan Aaker dalam Tjiptono, 2006 :145). Perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu: orang (people), lingkungan fisik (physical environment) dan proses (process). Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 46 Keunggulan bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami kegagalan secara signifikan. Pada saat perusahaan menerapkan strategi tersebut dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya serta perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan (Hit, Ireland dan Hoskisson, 2007:5). Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai. Menurut Buchari Alma (2007:169) pengunjung pada dasarnya tidak membeli produk tapi mengkombinasikan suatu produk dengan memberikan utility. Utility adalah suatu atribut yang melekat pada suatu barang tersebut, sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan memuaskan pelanggan, karakteristik dari atribut-atribut ituah yang dapat memposisikan suatu produk berbeda dengan produk lainnya. Case dan Fair (2007:357) menjelaskan bahwa agar diferensiasi produk bisa sukses, konsumen harus tahu tentang kualitas dan ketersediaan produk. Diferensiasi produk ini mencakup semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 47 perbedaan antara pesaing dengan tujuan memberikan nilai dan kepuasan yang terbaik untuk konsumen. Melalui green tourism strategi diferensiasi produk menjadi suatu pembeda dengan produk wisata yang lain. Green tourism adalah bentuk wisata yang berkelanjutan, pariwisata yang menyediakan sumber daya alam dan budaya, tradisi, produk yang semuanya sejalan dengan identitas lokal, tetapi dengan tujuan lebih sehat untuk menghormati dan melestarikan sumber daya alam serta menemukan cara dalam menggunakan dan menghargai keindahan alam tanpa merusak.(The SafeinHerit Network workshop report: Green Tourism,Norway.2001) Simpulan yang dapat ditarik dari konsep keunggulan bersaing diferensiasi produk melalui green tourism destination adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik dan menarik yang ramah lingkungan, berkelanjutan serta mendidik para pengunjung, serta berdeda dengan pesaing lain akn memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh pengelola melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses. 2.1.4 Orisinalitas Penelitian Pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan merupakan salah satu dari variabel penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian. Dimana objek tersebut konsep pemasarannya menerapkan diferensiasi produk yang diterapkan oleh pengelola Pulau Sikuai. Berikut ini adalah tabel orisinalitas penelitian terdahulu. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 48 TABEL 2.6 RESEARCH PENELITIAN TERDAHULU Nama Judul Hasil Mohammad Arief, Mintarti Rahayu, Armanu Thoyib (2002) Analisis Strategi Diferensiasi Yang Berpengaruh Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Industri Hotel Melati Ш Di Kota Malang Tjokorda Gde Raka Sukawati (2007) Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa Di Ubud Jajat Eka Octavia Gunawan (2009) Pengaruh Pengembangan Produk theme park terhadap kepuasan berkunjung wisatawan di Dunia Fantasi Pengaruh Produk Pariwisata terhadap Kepuasan Wisatawan di Pulau Umang Resort Kabupaten Pandeglang faktor-faktor strategi diferensiasi yang terdiri dari harga, pelayanan, promosi, ukuran dan lokasi berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Variabel-variabel diferensiasi produk, penawaran jasa, diferensiasi penyerahan atau penyampaian jasa, dan diferensiasi citra secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kepuasan tamu atau pelanggan menginap di Pita Maha A Tjampuhan Resort and Spa. Terdapat pengaruh positif antara pengembangan produk terhadap kepuasan berkunjung Terdapat pengaruh produk wisata terhadap kepuasan wisatawan Ahmad Syayida (2011) Judul Hasil Tourism Product Differentiation Strategy In The Zante Island Based On Thematic Routes And The Use Of Information Communication Technology The Turkish Tourism Product: Differentiation and Competitiveness Penerapan diferensiasi produk sangat bermanfaat sekali bagi hotel di Zante Island untuk memangkan persaingan. Diferensiasi salah satu kunci dari kesuksesan dari meningkatnya jumlah kunjungan di atraksi wisata Turki. Nama Panayiotis Curtis John Mylonakis Takis Ktenidis (2007) Teoman Duman, Metin Kozak (2010) Sumber : pengolahan beberapa literatur, 2012 Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 49 Berdasarkan Tabel 2.6, dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis sekarang. Pada penelitian ini teori yang digunakan yaitu Kotler dan Amstrong (2011) yang terdiri dari features, performance, style dan design. Sedangkan persaman penelitian terdahulu terdapat persamaan pada variabel yaitu sama menggunakan diferensiasi produk tetapi berbeda teori dalam penggunaanya dan tujuan penelitiannya yakni dalam kepuasan berkunjung. 2.2 Kerangka Pemikiran Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan kosumen dalam hal ini adalah pengunjung. Tidak mudah bagi pemasar dalam memenuhi dan memuaskan kebutuhan itu, kemudian muncul strategi yang dapat menjawab semua permasalahan yang tentang pemuasan kebutuhan pengunjung. Strategi yang diterapkan diharapkan juga dapat mengantisipasi pesaing lain yang memberikan penyediaan produk atau jasa yang sama. Salah satu strategi yang dimanfaatkan saat ini adalah menerapkan strategi yang menerapkan alat bantu pemasaran, marketing mix. Marketing mix merupakan variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget (Canon Perreault et McCarthy, 2008:40). Variabel bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:63) terdiri dari Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Customer service. Masing-masing Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 50 variabel ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Apabila terdapat kekurangan didalam penerapan, maka proses pemasaran akan menjadi tidak lancar dan tujuan pencapaian dari pemasaran akan terganggu. Produk merupakan salah satu variabel yang utama dalam bauran pemasaran yang bisa menentukan kepuasan dari seorang pengunjung objek wisata. Fandy Tjiptono (2008:95) produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperjatikan, diminta, dicari, dibeli dan digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Produk ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, organisasi dan ide. jadi produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible. secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar, selain itu produk dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produknya. Dalam pariwisata produk pariwisata adalah produk wisata, dimana barang-barang persediaan pariwisata yang disediakan oleh kelompok-kelompok industri pariwisata sebagai kebutuhan yang dikehendaki oleh wisatawan, baik dalam hubungan sentra maupun objek sentra, baik bersifat material maupun non material (Nyoman S Pendit, 2006:125) Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 51 Menghadapi persaingan dengan penyedia produk dan jasa lain yang sejenis, hal ini membuat produk menjadi fokus utama dalam memenangkan persaingan. Produk akan dimodifikasi dan dibedakan sehingga membuat suatu perbedaan yang mencolok bagi pengunjung yang akan berkunjung. Strategi pembedaan produk, mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang menjadi sasaran. Keunikan produk (barang atau jasa) yang diandalkan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari pengunjung potensial sehingga bisa menciptakan kepuasan. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan yang didapat oleh pengunjung dari produk atau jasa tersebut. features, aksesibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lain yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh diferensiasi. Diferensiasi produk itu sendiri adalah menurut Kotler (2008:328) tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Sedangkan menurut Mowen dan Miror (2007:55) diferensiasi adalah proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah merek sehingga para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut dengan pesaing. Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi dalam memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya dan bidang organisasi. dari sisi sumber daya perusahaan, dibutuhkan Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 52 kekuatan dalam hal pemasaran, kreativitas, dan bakat perekayasaan produk, riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi dan keterampilan kerja. sedangkan dari organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait. Perusahaan harus dapat mendiferensiasikan produknya agar dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang sejenis. Strategi diferensiasi produk yang diterapkan oleh Pulau Sikuai adalah green tourism destination yang merupakan suatu destinasi tujuan wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta melakukan konservasi terhadap lingkungan. Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler dan Amstrong (2011:211) yang digunakan pada penelitian ini adalah features (keistimewaan) dimana objek wisata dapat ditawarkan merupakan objek wisata unggulan dan menunjukan karakteristik dari Pulau Sikuai. Performance (kinerja) merupakan pelayanan dan jenis wisata yang diberikan yang diberikan kepada wisatawan yang datang ke Pulau Sikuai dapat memuaskan, serta style and design (gaya dan desain) merupakan penampilan dan perasaan wisatawan pada objek wisata Pulau Sikuai, karena objek wisata Pulau Sikuai berbeda dengan pulau lainnya Penerapan variabel diatas, apabila dimanfaatkan oleh penyedia jasa pariwisata dengan baik khsusnya Pulau Sikuai, hal ini akan menciptakan kepuasan Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 53 tersendiri bagi para pengunjung yang datang kepulau tersebut. Diferensiasi produk ini juga akan membantu Sikuai dalam mengantisipasi para pesaing lain yang dianggap kuat seperti Pulau Cubadak di Pesisir Selatan. Kepuasan yang dihasilkan oleh pengaruh strategi diferensiasi produk, ditentukan oleh ekspektasi dan persepsi pengunjung. Jika manfaat yang dirasakan lebih kecil dari harapan maka pengunjung akan merasa tidak puas dan tidak senang. Begitu juga ketika manfaat sesuai dengan harapan maka pelanggan akan merasa senang (Kotler dan Keller 2009:164). Fandi Tjiptono dan Gregorius (2005:205), mengungkapkan bahwa ekspektasi berfungsi sebagai standar perbandingan. Kinerja produk atau jasa pada berbagai dimensi dibandingkan dengan ekspektasi. Perbandingan tersebut akan menghasilkan reaksi konsumen terhadap produk dan jasa dalam bentuk kepuasan atau persepsi kualitas. Persepsi adalah keyakinan mengenai produk atau jasa yang dialami atau jumlah atribut produk atau jasa yang diterima. Fandy Tjiptono (2005:206) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara ekspektasi dan persepsi yang dapat mempengaruhi kepuasan. Kepuasan dapat diartikan sebagai respon terhadap evaluasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kenyataan yang diterima. Tentunya apabila harapannya lebih tinggi dari kenyataan yang diterima maka pelanggan merasa tidak Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 54 puas dan mengeluh. Menurut Kotler dan Ketler (2009:161) mengungkapkan bahwa kepuasan adalah persamaan personal dari kesenangan atau kekecewaan sebagai hasil dari perbandingan antara manfaat produk yang dirasakan (or come) terhadap harapan atau pengalaman mereka. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan nilai dari seorang pemasok, produsen atau penyedia jasa. (Irawan,2006:2) Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dan paradigma untuk penelitian ini sebagai berikut: Variabel diteliti Variabel tidak diteliti Product Pengaruh Price Place Marketing Mix Promotion Kotler dan Keller (2009:63) People Product Diferentiation Feature Performance Style and design Kotler & Amstrong (2011:203) Customer Satisfaction Expectation Perseption Kotler & Keller (2009:14) Process Customer Service Kotler dan Keller (2009:63) GAMBAR 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK MELALUI GREEN TOURISM DESTINATION TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 55 Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dirumuskan paradigma penelitian pengaruh strategi diferensiasi produk melalui green tourism destination terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut : Product Differentiation Features Customer Satisfaction Expectation & perseption Performance Style & Design GAMBAR 2.3 PARADIGMA PENELITIAN 2.3 Hipotesis Menurut Sugiyono (2010:93), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, hal tersebut dikarenakan jawaban tang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Untuk itu perlu dilakukan pengujian hipotesis melalui penelitian yang bersangkutan. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan maka diajukan hipotesis yang akan dibuktikan melalui penelitian. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 56 Penyusunan hipotesis penelitian ini, didukung oleh beberapa premis yang mendukung bahwa strategi diferensiasi produk terhadap kepuasan berkunjung sebagai berikut: 1. Kotler (2009:368), produk mengacu pada dasar kebutuhan dari fakta-fakta sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dari sebuah produk. 2. Menurut Kotler dan Ketler (2009:161) mengungkapkan bahwa kepuasan adalah persamaan personal dari kesenangan atau kekecewaan sebagai hasil dari perbandingan antara manfaat produk yang dirasakan (or come) terhadap harapan atau pengalaman mereka. 3. Case dan Fair (2007:357) menjelaskan bahwa agar diferensiasi produk bisa sukses, konsumen harus tahu tentang kualitas dan ketersediaan produk. Diferensiasi produk ini mencakup semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan antara pesaing dengan tujuan memberikan nilai dan kepuasan yang terbaik untuk konsumen. 4. Menurut Mowen dan Miror (2007), diferensiasi adalah proses manipulasi bauran pemasaran sehingga para konsumen dapat merasakan kepuasan dan perbedaan yang berarti antara merek tersebut dengan pesaing. 5. Irawan (2006:2), pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan nilai dari seorang pemasok, produsen atau penyedia jasa. Nilai Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 57 bagi pelanggan adalah produk berkualitas, maka kepuasan terjadi saat pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Berdasarkan kerangka pemikiran dan premis di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan dalam diferensiasi produk green tourism destination terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Provinsi Sumatera Barat. Dian Permana, 2012 Pengaruh diferensiasi produk “green tourism destination” terhadap kepuasan berkunjung di Pulau Sikuai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu