RISET DAN PERENCANAAN SDM BAB VI. KONSEP PERENCANAAN SDM OLEH : LILIS SOLEHATI Y Types of Change or what to Change? • Strategic change: visi, misi, strategi • Cultural change: nilai – nilai baru perusahaan • Structural change: merancang kembali struktur, koordinasi, jangkauan kendali, hubungan pelaporan, tugas, prosedur pembuatan keputusan • Change in people, attitudes & skills. • Technological change 2 Faktor Pendorong Perubahan • Lingkungan Eksternal: tingkat persaingan, politik, ekonomi, kekuatan global, demografik, sosial, teknologi, konsumen • Lingkungan Internal: silus kehidupan produk, pergantian pimpinan, ketersediaan sumber daya internal, konflik 3 MENGELOLA ORGANISASI BISNIS DI ERA GLOBAL Mengelola suatu organisasi bisnis ternyata tidak hanya tergantung pada besarnya modal finansial (financial capital) yang kita miliki atau semua jenis aset kasat mata lainnya, yang lebih penting yaitu modal intelektual (intellectual capital). 4 MANAJEMEN,MANAJER, KEPEMIMPINAN DI ERA GLOBAL MANAJEMEN DAPAT DIPANDANG SEBAGAI SUATU SISTEM YANG MENTRANSFORMASIKAN SUMBER DAYA (INPUT/FAKTOR PRODUKSI) MENJADI OUTPUT BAHKAN OUTCOME. MANAJER MERUPAKAN ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB MELAKSANAKAN FUNGDI MANAJEMEN KEPEMIMPINAN ADALAH BAGIAN PENTING MANAJEMEN, TETAPI TIDAK SAMA DENGAN MANAJEMEN. KEPEMPIMPINAN MERUPAKAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI SESEORANG UNTUK MEMPENGARUHI ORANG LAIN AGAR BEKERJA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI. 5 KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MANAJER CONCEPTUAL SKILLS ; KEMAMPUAN MENTAL UNTUK MENGKOORDINASIKAN DAN MENGINTEGRASIKAN SELURUH KEPENTINGAN DAN KEGIATAN ORGANISASI. HUMAN SKILLS ; KEMAMPUAN UNTUK BEKERJA DENGAN MEMAHAMI DAN MEMOTIVASI ORANG LAIN BAIK SEBAGAI INDIVIDU ATAUPUN KELOMPOK. TECHNICAL SKILLS ; KEMAMPUAN UNTUK MENGGUNAKAN TOOLS DARI BIDANG TERTENTU. 6 PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS PERUBAHAN KEBUTUHAN ORGANISASI STRATEGI BISNIS Ekonomi Politik Teknologi Industri IMPLEMENTASI STRATEGI Tujuan Organisasi KEBUTUHAN SDM Pendekatan Lunak/Keras Implementasi Fungsi-fungsi MSDM Strategi SDM GAMBAR 01. PERUBAHAN LINGKUNGAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBUTUHAN SDM ORGANISASI 7 Quality Challenge Global Challenge Human Resources Practices * HR strategy is matched to business strategy * Work is performance by team * Pay system reward skill and accomplishments * Selection system is job related and legal * Work attitudes of employees are monitored High-Performance Work System Challenge *Continuous learning environment is created * Discipline system is progressive * Customer satisfaction and quality are evaluated in the performance management system * Skills and values of a diverse work force are valued and used Social Challenge FIGURE 02 . HOW HUMAN RESOURCES PRACTICES HELP COMPANIES MEET THE COMPETITIVE CHALLENGE 8 SASARAN AKTIVITAS MANAJEMEN SDM PRODUKTIVITAS : DIUKUR DARI JUMLAH OUTPUT PER TENAGA KERJA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (USAHA, PROGRAM, SISTEM MANAJEMEN) KUALITAS : MEMPENGARUHI TERHADAP KEBERHASILAN ORGANISASI/PERUSAHAAN DLM JANGKA PANGJANG PELAYANAN : SDM TERLIBAT DALAM RANCANGAN PROSES OPERASI PELIBATAN SEMUA PEKERJA DALAM PEMECAHAN MASALAH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEBIJAKAN DALAM PRAKTEK SDM 9 EMPLOYEE ENVOLVEMENT EXTERNAL ENVIRONMENT •COMPETITION •DEMOGRAPHICS PURPOSE QUALITY OF WORK LIFE PROGRAM OTHER HR ACTIVITIES •RECRUITMENT •SELECTION •TRAINING AND DEVELOPMENT •HUMAN RESOURCES PLANNING •UNIONMANAGEMENT RELATIONS JOB DESIGEN •SELF-CONTROL •SATISFACTION •INVOLVEMENT •SELF-RESFECT •PERFORMANCE EMPLOYMENT SECURITY COMPETITIVENESS PROFITABILITY GROWTH SURVIVAL ORGANIZATIONAL RESTRUCTURING PRODUCTIVITY PROGRAMS INTERNAL ENVIRONMENT •ORGANIZATIONAL TECHNOLOGY •ORGANIZATIONAL STRUCTURE PURPOSE AUTOMATION •PERFORMANCE •LESS ABSENTEEISM •LESS TURNOVER SOCIALIZATION LEGAL CONSIDERATION ALTERNATIVE WORK ARRANGEMENT FIGURE 03. RELATIONSHIP OF QWL AND PRODUCTIVITY PROGRAMS TO OTHER 10 ORGANIZATIONAL SYSTEMS MANAJEMEN SDM SEBAGAI KONTRIBUTOR STRATEGI USAHA SDM MITRA STRATEGIS USAHA • PENCAPAIAN KINERJA • MENINGKATKAN NILAI SDM • MENGHASILKAN SISTEM KEPATUHAN EFEKTIF-BIAYA 11 PENCAPAIAN KINERJA ORGANISASI KETERLIBATAN DALAM PERENCANAAN STRATEGIS PEMBUATAN KEPUTUSAN ATAS MERGER, AKUSISI, DAN PERAMPINGAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN SEBAGAI HASIL SDM 12 MENINGKATKAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIA NILAI SDM : JUMLAH NILAI DARI SDM PADA SEBUAH ORGANISASI Mendayagunakan semua bakat Yang ada dalam organisasi dan Mengambil yang terbaik dari Populasi yg bervariasi di luar organisasi MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN SDM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SDM IDENTIFIKASI DAN PENGHARGAAN KINERJ 13 NILAI TAMBAH SUMBER DAYA MANUSIA NILAI SUMBER DAYA MANUSIA 60% 10% STRATEGIS (Perencanaan) 30% 30% OPERASI (pelayanan penyampaian) 10% 60% ADMINISTRASI (penyimpanan data dan penyesuaian GAMBAR 04. NILAI SDM VS NILAI TAMBAH SDM 14 MENGHASILKAN SISTEM KEPATUHAN YANG EFEKTIF - BIAYA MANAJEMEN SDM ; MENGHASILKAN PELAYANAN DAN KEGIATAN SDM YANG EFEKTIF DALAM BIAYA DAN HARUS PATUH PADA UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN YG BERLAKU DUA ASPEK YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN : KEPATUHAN HUKUM DAN SISTEM ADMINISTRASI PERAN SDM ; MEYAKINKAN ORGANISASI DAN MANAJER SERTA PEKERJA MENGETAHUI PERATURAN DAN MANAJEMEN SDM MENGURANGI KEMUNGKINAN TUNTUTAN HUKUM DAN MEMATUHI PERATURAN 15 KOMPETENSI DAN KARIER MANAJEMEN SDM • PENGETAHUAN TENTANG BISNIS DAN ORGANISASI • PENGARUH DAN PERUBAHAN MANAJEMEN • PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG SPESIFIK DARI SDM 16 KEDUDUKAN BAGIAN SDM DALAM ORGANISASI Melaksanakan manajemen SDM dengan tujuan untuk mencapai pemanfaatan potensi kerja yang optimal dalam organisasi. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan tenaga kerja yang dimiliki. Memelihara sumber tenaga kerja bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan organisasi. 17 Lingkungan Eksternal Economy, Government, Labor Markets, Competitor, Demographis Lingkungan Organisasi Management Goals & Value Corpeorate Culture Strategy Technology Structure Size Human Resources Function Perncanaan Organisasi, Jobs, Dan People : Strategic HRM Human Resources Planning Job Analysis Kebutuhan SDM : Peluang Employment Recruiting Selection Building Performance Human Resources Development Productivity & Benefits Rewarding Employees Performance Appraissal Compensation & Quality Maintaining Human Resources Safety & Health Labor Relation Exit Employees Motivation Abilities Interest Personality Attitude Employees Requirements Rewards Survival Competitiveness Growth Profitability Employees Performance Productivity Quality Satisfaction Retention 18 MSDM perlu dijalankan fungsi-funsinya untuk mengantisipasi tantangan eksternal, yakni : 1. Planning; yaitu perencanaan SDM ditunjukkan oleh kebutuhan SDM, taksiran akan kemampuan SDM organisasi di masa mendatang dan pengembangan proses SDM untuk menunjukkan kesejangan antara kebutuhan SDM dan kemampuannya. 2. Staffing; termasuk perekrutan, penyewaan, promosi dan proses pemutusahan hubungan kerja. 3. Compesating and Evaluating; organisasi mengevaluasi pekerja mereka untuk beberapa alasan yang berbeda, mencakup penentuan peningkatan upah, pemberian umpan balik, menilai program-program pelatihan. 19 4. Improving the organization; organisasi secara konstan serius melaksanakan perbaikan organisasi, meliputi pelatihan pekerja/sdm, pelaksanaan program pendisainan ulang pekerjaan dan perbaikan keamanan dan kesehatan di tempat kerja. 5. Maintaining Effective Employer-Employee Relationships; pemeliharaan hubungan yang efektif antara manajemen dan pekerja. 20 Lingkunan eksternal mempengaruhi proses SDM. Proses Sumber Daya Manusia bermanfaat terhadap terwujudnya efektivitas SDM yang berupa hasil atau yang dicapai oleh SDM. Pencapaian tujuan SDM akan mempengaruhi Tujuan Organisasi, hal tersebut dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini : 21 Environment External Internal HRM Processes HRM Outcomes Planning Staffing Evaluating & Compensating Improving Maintaining Effective Relationships Satisfied Employees Low Absenteeism Selective Retention of Employees High Performance Additional HEM Goals Organizational Outcomes Gambar 05. Model of HRM yang dimodifikasi Profit Survival Adaptability 22 Faktor Lingkungan Internal Mempengaruhi Efektivitas Manajemen SDM Lingkungan internal yang terdiri atas marketing operations, other functional areas dan finance efektivitas SDM. Dengan demikian jika pemasaran, operasional dan fungsi wilayah relatif baik maka fungsi SDM akan efektif. Lingkungan internal yang meliputi work structure, bisnis strategy dan technology mempengaruhi efektivitas SDM, dan berlaku pula sebaliknya, yaitu bahwa efektivitas SDM dapat mempengaruhi lingkungan internal. 23 Efektivitas Manajemen SDM Mempengaruhi Tujuan Organisasi dalam Era Globalisasi Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang terkoordinir secara baik, menunjukkan bahwa SDM yang ada dalam perusahaan dapat menjalankan fungsinya secara efektif yang mengarah pada pencapaian tujuan organisasi dalam era global. Pencapaian tujuan organisasi pada era global tersebut meliputi tiga hal; yaitu maksimasi keuntungan organisasi, kepuasan pelanggan, dan keunggulan bersaing. 24 MENGELOLA KESEIMBANGAN KEPENTINGAN PEKERJA DAN PERUSAHAAN Organization’s interests Employees’ interests A B C A - Advanced organization’s interests but non employees’ interests B - Advanced interests of both organization and employee C - Advanced employees’ interests but not organization’s interests FIGURE 06. INTEGRATION OF INTERESTS 25 KEUNGGULAN KOMPETITIF KEUNGGULAN KOMPETITIF (competitive advantage); berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenangkan persaingan pasar melalui cara-cara yang khas tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing. Keunggulan Kompetitif perusahaan bisa dibentuk melalui berbagai cara seperti menciptakan produk dengan desain yan unik, penggunaan teknologi, desain organisasi, dan utilisasi sumber daya manusia. Pengelolaan organisasi atau perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing melalui cara-cara seperti itu, di masa yang akan datang, menjadi fokus penting bagi manajemen, disebabkan perubahan lingkungan ekonomi, politik dan teknologi yang cepat dan efek persaingan global, yang pada akhirnya bermuara pada perubahan kebutuhan bisnis. Perubahan kebutuhan bisnis adalah perubahan terhadap kualitas produk, desain produk, dan kualitas pelayanan. 26 • Konsep keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing merupakan salah satu fokus perhatian yang penting bagi manajemen, sebagai upaya meletakkan organisasi atau perusahaan pada posisi persaingan pasar yang lebih kuat melalui kompetensi organisasi yang khas (distinctive competence) dibandingkan dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan pesaing. • Keunggulan kompetifif melalui utilisasi SDM, peran MSDM dalam konteks penciptaan keunggulan bersaing itu adalah, meningkatkan kualitas kontribusi semua orang dalam organisasi dengan membagikan sumber-sumber dukungan (fasilitas, kompensasi) kepada mereka, agar perusahaan mampu merespon perubahan tuntutan pasar secara efektif. • MSDM melalui peran manajer SDM, manajer lini dan para profesional SDM, harus mempersiapkan, mengelola, dan memperthankan SDM yang memiliki kemampuan dan komitmen yang tinggi agar mereka mampu memberikan kontribusi secara optimal terhadap pencapaian tujuan organisasi. 27 Kemampuan bersaing organisasi melalui SDM berarti meletakkan peran orang dalam perusahaan untuk selalu melakukan peningkatan kualitas dan inovasi baik terhadap proses, sistem maupun produk yang melalui cara ini, perusahaan diharapkan mampu mempertahankan, meningkatkan market share atau memperluas pasar dibandingkan dengan kekuatan pesaing dalam industri. Keberhasilan perusahaan tidak hanya dicapai melalui faktorfaktor keunggulan yang bersifat economic values seperti kekuatan aktiva tetap dan modal kerja saja, tetapi juga ditentukan oleh keunggulan kompetitif pekerja sebagai human capital. Keunggulan Kompetitif (Benardin & Russel, 1993): kemampuan dari organiasi memformulasikan strategi-strategi untuk menggali peluang-peluang yang profitable guna memaksimumkan return on investment. 28 • Ada dua prinsip (Benardin & Russel, 1993) untuk menciptakan keunggulan kompetitif yaitu, nilai yang diterima oleh pasar dan keunikan-keunikan produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan. • Keunggulan kompetitif akan terbentuk apabila customers merasa memperoleh nilai tambah dari transaksi yang mereka lakukan dengan organisasi. • Keunggulan kompetitif dapat dipertahankan melalui penciptaan barang dan jasa yang tidak mudah ditiru oleh pesaing. • Faktor manusia dalam implementasi strategi untuk menggali peluang-peluang yang profitable dengan menciptakan keunggulan kompetitif organisasi sangat menentukan. • Organisasi memerlukan tenaga-tenaga manajerial dan operasi yang capable yang memiliki visi dan kemampuan inovatif yang tinggi, yaitu menciptakan nilai dan produk yang berdaya saing tinggi. • Implikasinya, manajemen harus melakukan pencarian orangorang yang mampu, melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap kemampuan tersebut, dan menciptakan lingkungan kerja atau budaya perusahaan yang supportive sebagai cara meningakatkan motivasi kerja. 29 • Keunggulan kompetitif dikaitkan dengan kinerja perusahaan, di mana peningkatannya (produktivitas, kualitas, dan profit) akan dipengaruhi oleh : Tingkat keterlibatan dan komitmen orang-orang terhadap tugas-tugasnya. Implementasi Manajemen SDM dalam meningkatkan keahlian, kompetensi-kompetensi dan fasilitas bagi upaya orang-orang untuk menerapkan kebijakan dan energinya bagi peningkatan kinerja organisasi. Kebijakan dan komitmen manajemen untuk meletakkan orang pada posisi tanggung jawab yang lebih besar dalam organisasi. Implementasi manajemen SDM yang efektif adalah bagaimana membangun : Kompetensi-kompetensi pekerja yang relevan Komitmen pekerja terhadap perusahaan Kualitas kehidupan kerja 30 4 KONDISI YG DIBUTUHKAN ORGANISASI • • • • MISSION KOMPETENSI INFORMASI BUDAYA 31 • Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sangat tergantung pada faktor sumber daya manusia (SDM). Keunggulan bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu sumber daya manusia, oleh karenanya, penanganan sumber daya manusia harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan sumber daya manusia yang bersifat strategic, integrated, interrelated, dan unity (Sofjan Assauri, 2000). • Efektif tidaknya program sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkatan dukungan sumber daya manusia pada tujuan--tujuan bisnis secara keseluruhan (Ulrich dalam Hagan, 1996). • Sumber daya manusia sebagai aktor utama organisasi tidak saja diharapkan mampu membawa organisasi agar tetap berkembang, tetapi juga bertahan lama (Schuler & Jackson, 1997), terlebih lagi di era berkompetisi yang semakin turbulent, chaotic, dan menantang (D'Aveni & Gunther, 1994). 32 SASARAN STRATEGIK HUMAN CAPITAL DAN UKURAN HASIL (OUTCOME MEASURE) • KAPABILITAS PEKERJA (EMPLOYEE CAPABILITY) • KOMITMEN PEKERJA (EMPLOYEE COMMITMENT) 33 INTELEKTUAL CAPITAL • Konsep intellectual capital didefinisikan oleh Stewart TA (1997: 1- 2) yang menyatakan sebagai intellectual capital is the sum of everything everybody in a company knows that gives it a competitive edge …, sedangkan Ulrich D, (1998: 1) memberikan makna intellectual capital as skilled employees who are committed to business goals are company’s most important assets. Dengan memformulasikan pengukuran intellectual capital sebagai perkalian antara kompetensi dan komitmen dari sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan. (Ulrich D, 1998: 1) memformulasikan intellectual capital sebagai berikut: Intellectual capital = kompetensi x komitmen • Intellectual Capital, the relationships between human, customer and organization capital, which maximizes the organization’s potensial to create value (Bukowitz & William 1999: 670). 34 KAPABILITAS DAN KOMITMEN • Kapabilitas dan komitmen personil sebagai fungsi dari human capital yang diletakkan sebagai leverage untuk membangun keunggulan kompetitif, untuk bersaing di lingkungan bisnis yang kompetitif, diperlukan personal perusahaan yang memiliki kapabilitas unggulan (distinctive capabilities) dan komitmen. • Human capital diubah untuk membangun jaringan organisasi dan untuk membangun firm equity yang didukung dengan organizational capital yang kuat. • Firm equity akan menghasilkan pendapatan yang berlipat ganda dan organizational capital yang kuat akan menghasilkan efisiensi biaya yang signifikan, sehingga akan dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemiliknya dalam bentuk shareholder value. 35 PENGELOLAAN KOMPETENSI SDM • Pengelolaan kompetensi Sumber daya manusia perlu mengacu pada visi, misi, strategi dan sasaran perusahaan (Andreas Budiharjo, 2004: 28). • Kompetensi memiliki daya prediksi pada kinerja (Clelland Mc, 1976: 1), maka perbaikan atau peningkatan kinerja sumber daya manusia dapat dilakukan dengan intervensi yaitu melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang ditujukan kepada perbaikan kinerja karena kurangnya kemampuan atau kompetensi yang rendah (Moerad Baso, 2003: 35). 36 PENGERTIAN KOMPETENSI • Spencer dan Spencer (1993: 9) mendefinisikan kompetensi sebagai: a competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related effective and/or superior performance in a job or situation. Definisi ini menunjukkan suatu sifat dasar dari seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif dan berhasil. 37 • underlying characteristic, mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Kata causally related bermakna bahwa kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksikan perilaku dan kinerja. Sedangkan kata criterion-referenced mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksikan siapa yang berkinerja baik dan kurang baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. • Kompetensi juga didefinisikan sebagai suatu sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil (Mitrani Alain, 1995: 21). Ketidaksamaan dalam kompetensi membedakan seorang pelaku unggul dengan pelaku yang berprestasi rata-rata. 38 KOMPONEN-KOMPONEN KOMPETENSI • Beberapa komponen yang membentuk kompetensi dari seseorang (Ahmad S. Ruky, 2003: 104): antara lain: Motif (motives), adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau dikehendaki oleh seseorang yang selanjutnya akan mengarahkan, membimbing, dan memilih suatu perilaku tertentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan. Karakteristik pribadi (traits), adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respon yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situasi atau informasi. Konsep diri (self concept), adalah perangkat sikap, sistem nilai atau citra diri yang dimiliki seseorang. Pengetahuan (knowledge), adalah informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu area spesifik tertentu. Keterampilan (skill), merupakan kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau mental tertentu. 39 • Menurut Watson Wyatt dalam Ahmad S. Ruky (2003: 106107), mendefinisikan kompetensi sebagai kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya. • Kompetensi merupakan salah satu unsur penentu upaya peningkatan kinerja perusahaan (Moerad Baso, 2003: 35). Komponen kompetensi yang berupa motif, karakter pribadi, dan konsep diri dapat meramalkan suatu perilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul sebagai unjuk kerja. • Kompetensi juga selalu melibatkan intensi (kesengajaan) yang mendorong sejumlah motif atau karakter pribadi untuk melakukan suatu aksi menuju terbentuknya suatu hasil 40 “Niat” 1. Motive (motif) 2. Trait (karakter pribadi) 3. Self-concept (konsep diri) 4. Knowledge (pengetahuan yang dimiliki) “Tindakan” “Hasil” Perilaku (Behavior)/Skill Unjuk Kerja (Performance) Gambar 07. Komponen Kompetensi dalam membentuk Unjuk Kerja Sumber: Ahmad S Ruky 2003: 105), 41 • Sharma VK (2002: 37) mendefinisikan kompetensi dengan formula sebagai berikut: Competence = knowledge + skills + attitudes + talents 42 • Kompetensi merupakan hasil dari penjumlahan pengetahuan, keahlian, perilaku, dan bakat/ pembawaan. Pengetahuan dan keahlian merupakan kompetensi yang mudah diukur, sedangkan perilaku dan bakat/pembawaan adalah elemen kompetensi yang sulit diukur. • Dengan demikian sumber daya manusia yang kompeten adalah individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku sesuai dengan syarat pekerjaan sehingga dapat berpartisipasi secara aktif di tempat kerjanya masingmasing. 43 Possibility of learning High Importance Knowhow skill High Intermediate skill Values, standards, profesional etiquette and moral criteria Low Self-image, motives, effort, enthusiasm and persuasiveness Low Gambar 08 . Gunung Es Kompetensi Manusia Sumber: Bergenhenegouen, et. al., 1997.dalam Sri Suharso (2004: 4) 44 UKURAN HASIL SASARAN STRATEGIK KOMITMEN PEKERJA • Ada tiga sasaran strategik yang perlu diwujudkan dalam membangun komitmen pekerja : 1. Work Force Productivity 2. Iklim Organisasi 3. Retensi Pekerja 45 Perspektif strategik pada MSDM • External fit (fit dengan startegy) versus internal fit (konsistensi & sinergi diantara praktek SDM) • Universalistic approach (best practices) – ada sejumlah praktik sdm bisa meningkatkan keuangan, tidak tergantung pada strategi versus contigency perspective (fit antara praktik sdm dengan strategi) versus configurational approach (ideal types) – fit antara sistem sdm dengan strategi 46 Key issues dan arah sdm ke masa datang • • • • Akuntabilitas Divesitas Justice Building the gap between the science and practice of HRM 47 Strategic Human Resource Management – Mendiskusikan mengapa sumber daya manusia dapat menjadi jantung kompetensi dari suatu organisasi. – Mendefinisikan perencanaan SDM, outline proses SDM.Define HR planning, and outline the HR planning process. – Menentukan hal penting pengukuran SDM. – Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memprediksi supply dan demand pada SDM. 2–48 Strategic Human Resource Management – Mendiskusikan mengapa sumber daya manusia dapat menjadi jantung kompetensi dari suatu organisasi. – Mendefinisikan perencanaan SDM, outline proses SDM.Define HR planning, and outline the HR planning process. – Menentukan hal penting pengukuran SDM. – Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memprediksi supply dan demand pada SDM. 2–49 HR-Based Core Competencies • Organizational Culture – Andil nilai dan kepercayaan pada tenaga kerja. • Productivity – Pengukuran kuantitas dan kualitas dari suatu pekerjaan, yang mempertimbangkan biaya penggunaan dari sumbernya. – Perbandingan dari input dan output yang mengindikasikan nilai tambah bagi suatu organisasi. • Quality Products and Services – Kualitas tinggi pada produk dan jasa merupakan hasil dari peningkatan SDM. 2–50 Human Resource Planning • Human Resource (HR) Planning – Proses analisis dan identifikasi kebutuhan ketersediaan SDM sehingga organisasi dapat bertindak objektif. • HR Planning Responsibilities – Sumber daya tingkat atas mengumpulkan informasi dari para manager untuk digunakan dalam pengembangan proyeksi SDM dalam perencanaan strategi dan menentukan tujuan organisasi 2–51 Factors That Determine HR Plans Figure 2–3 2–52 HR Planning Process Figure 2–6 2–53 HR Planning Process • HR Strategies – Digunakan untuk mengantisipasi dan mengatur supply of and demand dari SDM. • Menyediakan cara menyeluruh untuk pengembangan dan pengaturan SDM. Overall Strategic Plan Human Resources Strategic Plan HR Activities 2–54 Benefits of HR Planning • Pengambilan keputusan bisnis dari dimensi HR akan lebih baik. • Biaya HR yang lebih rendah. • Kebutuhan HR dapat diantisipasi. • Pengembangan yang lebih baik dari talenta managerial yang dimiliki karyawan. 2–55 Scanning the External Environment • Environmental Scanning – Proses untuk mempelajari lingkungan organisasi untuk menganalisis peluang dan ancaman ekternal. • Environment Changes Impacting HR – Peraturan pemerintah – Kondisi ekonomi – Kondisi geografi dan persaingan (peta organisasi, tingkat pestaffan dan misi kelompok) – Komposisi angkatan kerja 2–56 HRM dan STRATEGI BERSAING Terdapat 3 strategi bersaing yang dapat digunakan oleh organisasi untuk keunggulan kompetitif : – Strategi Inovasi – Strategi peningkatan kualitas – Strategi pengurangan biaya 2–57 STRATEGI INOVASI • Digunakan untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dari pesaing, terfokus pada penawaran sesuatu yang baru dan berbeda. • Karakteristik untuk strategi inovasi : – Interaksi dan koordinasi antar kelompok yang baik – Penilaian kinerja untuk pencapaian tujuan jangka panjang. – Pekerjaan yang memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keahlian di posisi lain. – Kompensasi yang menekankan keadilan internal – Jalur karier yang lebar. 2–58 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS • Fokusnya pada peningkatan kualitas produk/jasa. • Karakteristik untuk strategi Peningk.Kualitas: – Deskripsi pekerjaan yang relatif tetap dan eksplisit. – Tingkat partisipasi karyawan yang relevan dengan kondisi kerja. – Penilaian kerja dalam jangka pendek dan orientasi hasil. – Keseragaman perlakuan pada karyawan. – Pelatihan dan pengembangan karyawan yang berkesinambungan. 2–59 STRATEGI PENGURANGAN BIAYA • Fokus : menjadi produsen barang yang berbiaya paling murah. • Karakteristik strategi Pengur.Biaya : – Deskripsi pekerjaan relatif stabil dan eksplisit. – Jalur karier dirancang sempit, sehingga ada spesialisasi dan efisiensi. – Penilaian kinerja jangka pendek dan orientasi hasil. – Kompensasi yang menekankan pada pasar kerja – Tingkat pelatihan dan pengembangan karyawan yang minimal. 2–60 STRATEGI SDM • STRATEGI SDM DALAM PRAKTIK ORGANISASI DILAKUKAN DENGAN PERTIMBANGAN SAMPAI SEBERAPA JAUH DEPARTEMEN SDM MEMPERHATIKAN : 1) 2) 3) PEOPLE-ISSUES BUSINESS ISSUES (HUMAN RESOURCES CONCERN) MENGGUNAKAN ISU DALAM MEMUTUSKAN MOBILASASI SDMNYA (KEY-ISSUES ORIENTED) MELIBATKAN MANAJER LINI PADA MASALAH SDM (INVOLVING LINE MANAGER) 61 4 (empat) sasaran yang diharapkan dapat terwujud melalui peran sumber daya manusia (performance outcome) dan perlakuan (treatment) yang diberikan oleh manajer sumber daya manusia terhadap karyawan, yaitu: Peningkatan efektivitas organisasi Karyawan bekerja lebih baik dengan tingkat kepuasan yang lebih tinggi (well being) Hubungan karyawan yang lebih harmonis Tercapainya tujuan organisasi melalui peningkatan kinerja dan komitmen karyawan terhadap organisasi/perusahaan. 62 Input Data (Types) Output Data (Types) Application Information (Post-Employment Data) Skills Inventories Management Inventories Performance Reports EEO Reports Personnel Change Notice HUMAN Human Resources Development Reports Human Resources Planning Payroll Data RESOUCES Resignation Data Termination Data OSHA Reports INFORMATION SYSTEM Compensation Reports Medical Records Accident Records Individual References Potential Assessment Disciplinary Action Training Accomplishment Employee Benefits Records Turnover and Absenteeism Reports Operational Planning -----------Production Marketing Finance Personnel Human Resource Planning Reports GAMBAR 09. A HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM 63 BUSINESS PLANNING PROCESS HUMAN RESOURCES PLANNING PROCESS STRATEGIC PLANNING LONG-RANGE PERSPECTIVE OPERATIONAL PLANNING MIDDLE-RRANGE PERSPECTIVE BUDGETING ANNUAL PERSPECTIVE ISSUES ANALYSIS FORECASTING REQUIREMENTS ACTION PLANS 64 HUBUNGAN PERENCANAAN SDM DENGAN PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS, TAKTIKAL, DAN OPERASIONAL • Perencanaan Sumber Daya Manusia (HR Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa depan. • • Strategi merupakan perumusan dari misi perusahaan, tujuan dan sasaran termasuk rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan secara eksplisit mempertimbangkan aspek persaingan, dan pengaruh faktor lingkungan. • • Strategi sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah bisnis yang terkait dengan manusia (people-related business issue). • 65 • • • • • • Strategi bisnis di masa yang akan datang dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer (pimpinan) untuk mengembangkan program-program yang mampu menterjemahkan current issues dan mendukung rencana bisnis masa depan. Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber daya manusia dapat membangun perencanaan bisnis yang akhirnya menentukan kebutuhan SDM. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan perencanaan SDM, antara lain : globalisasi, kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan komposisi angkatan kerja. Integrasi perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik memudahkan organisasi melakukan keputusan dilakukannya merger, international operations, dan corporate entrepreneurrism. 66 RENCANA STRATEGIK DAN TAKTIKAL ORGANISASI PERENCANAAN STRATEGIK SDM . Pengadaan KEBUTUHAN SDM (KUALITAS DAN KUANTITAS) KETERSEDIAAN SDM SESUAI KEBUTUHAN . FUNGSI Pengembangan MSDM . Kompensasi . Pengintegrasian . Pemeliharaan . Pemisahan Gambar 11 . Keterkaitan Perencanaan Strategik SDM Dengan Perencanaan Strategik Bisnis 67 • Manzini (1996); untuk merancang dan mengembangkan perencanaan SDM yang efektif, terdapat 3 (tiga) tipe perencanaan yang saling terkait dan merupakan suatu kesatuan sistem perencanaan tunggal : • Strategic planning yang bertujuan untuk mempertahan-kan kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan. • Operational planning yang menunjukkan demand terhadap SDM. • Human resoures planning yang digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menggabungkan program pengembangan dan kebijakan SDM. 68 PENGERTIAN PERENCANAAN SDM Pengertian dan Manfaat Perencanaan Menurut George R. Terry: “ meliputi tindakantindakan; memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan serta merumuskan aktivitasaktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan”. Atau “perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran, dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu kegiatan”. Jadi perencanaan menunjukkan : Bahwa perencanaan merupakan proses atau rangkaian beberapa kegiatan yang saling berhubungan dalam memilih salah satu diantara beberapa alternatif tentang tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi/perusahaan. Memilih strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut. Menetapkan anggaran untuk melaksanakan strategi dan metode tersebut. Memilih dan menetapkan kriteria tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi/perusahaan dalam pencapaian tujuan. Mengimplementasikan strategi dan metode yang telah dipilih sebelumnya. Perencanaan melibatkan seluruh sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi atau perusahaan. Perencanaan menjamin adanya persediaan jumlah, dan kualifikasi dari penggunaan tiap-tiap sumber seefektif mungkin. Dalam proses pencapaian tujuan, perencanaan merupakan kegiatan yang pertama-tama dilakukan dalam manajemen sebelum kegiatan-kegiatan lainnya dilaksanakan. Penyusunan perencanaan akan menghasilan; rencana kerja, rencana anggaran belanja kebutuhan usaha baik untuk bahan-bahan, peralatan, pemeliharaan, tenaga kerja, dan pendidikan, maupun kegiatankegiatan lainnya. Setiap manajemen dalam organisasi atau perusahaan menyusun perencanaan melalui pemikiran yang rasional, fakta-fakta, dan logika yang kemudian disusun secara terperinci, sistematik menurut urur-urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan diperlukan untuk menentukan arah kegiatan yang akan dituju, sehingga perencanaan tersebut dijadikan sebagai : Segala kegiatan usaha yang akan dilakukan. Alat pengawasan atau pengendalian. Untuk meningkatkan efisiensi di dalam modal, biaya, dan sumber-sumber lainnya. Hal-hal yang menguntungkan bagi perusahaan melakukan perencanaan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mengakibatkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan dengan tujuan tertentu. Pekerjaan yang tidak produktif dibuat seminimal mungkin. Memajukan penggunaan standar hasil kerja. Mengharuskan pemberian gambaran tentang seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap. Mengakibatkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan dengan tujuan tertentu. Pekerjaan yang tidak produktif dibuat seminimal mungkin. Memajukan penggunaan standar hasil kerja. Mengharuskan pemberian gambaran tentang seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap. Inti manajemen adalah perencanaan, karena : Semua kegiatan organisasi yang bersangkutan diarahkan kepada rencana tersebut. Perencanaan memungkinkan para pengambil keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka secara efektif dan efisien. Pengambilan Keputusan merupakan inti dari perencanaan, karena pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif yang terbaik, sedangkan perencanaan merupakan suatu rangkaian panjang dari pengambilan keputusan atau kumpulan dari pengambilan keputusan. Pengertian Perencanaan SDM Human Resources Planning (Perencanaan Sumber Daya Manusia) mempunyai beberapa istilah lain yang digunakan, tetapi artinya tetap sama, yaitu menitikberatkan kepada perencanaan sumber daya manusia sebagai pelaksana organisasi atau perusahaan. Istilah-istilah tersebut adalah Manpower Planning, Personnel Planning, Perencanaan Tenaga kerja, Rencana Kepegawaian, Employment Planning. Perencanaan di bidang sumber daya manusia merupakan suatu tanggung jawab manajemen pada saat ekonomi industri saat ini. Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang dimiliki oleh setiap organisasi atau perusahaan; maksudnya bahwa sumber-sumber fisik lainnya daripada manajemen organisasi atau perusahaan tidak akan berjalan tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten. Dengan adanya perencanaan sumber daya manusia, setiap orang atau perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan atau mendayagunakan tenaga kerja yang lebih baik, efektif, dan efisien, di dalam menunjang perkembangan usaha organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Secara ideal, semua organisasi atau perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerjanya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang melalui perencanaan sumber daya manusia. DEFINISI 1. Garry Dessler: “Perencanaan pegawai (personnel planning) 2. Keith Davis:”Human Resources Planning (HRP) merupakan harus diintegrasikan antara internal dan eksternal. Secara internal; rencana penarikan, dan seleksi, penempatan, pelatihan dan pendidikan pegawai harus menggambarkan rencana-rencana untuk penarikan dan seleksi pegawaipegawai baru. Secara eksternal; rencana pegawai harus diintegrasikan dengan perencanaan organisasi keseluruhan, sejak rencana untuk memasuki usaha baru, untuk membangun pabrik baru atau mengurangi aktivitas perusahaan yang semuanya mempunyai implikasi yang penting terhadap tenaga kerja”. peramalan secara sistematik dari organisasi tentang permintaan dan penawaran pegawai di masa yang akan datang. HRP atau Employment Planning disebut juga sebagi tugas departemen untuk mengisi organisasi pada waktu yang tepat dengan orang-orang yang tepat”. DEFINISI 3. Andrew F. Sikula:”Human Resources Management melibatkan perolehan jumlah dan jenis orang yang tepat, pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, melakukan jenis pekerjaan yang tepat yang mana menghasilkan manfaat-manfaat yang maksimum bagi individu dan organisasi di dalam jangka panjang”. 4. Dale Yoder:”Manpower Planning merupakan proses (perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, dan pengawasan) yang mana perusahaan-perusahaan memastikan untuk mendapatkan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat, pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat sehingga dapat bermanfaat secara ekonomis”. KESIMPULAN 1) Peramalan sumber daya manusia dari jumlah dan jenisnya, berdasarkan tempat dan waktu yang tepat untuk mencapai manfaat yang maksimum dan ekonomis baik bagi individu maupun organisasi. 2) Melibatkan integritas antara faktor internal dan eksternal dan menyagkut kebutuhanm pegawai di masa yang akan datang untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Planning) melibatkan antisipasi pola organisasi dan lingkungan usaha di masa yang akan datang dan menghubungkannya dengan persyaratan-persyartan tenaga kerja yang diperlukan untuk sesuai dengan kondisi yang ada. KEPENTINGAN PERENCANAAN SDM Tujuan Perencanaan SDM secara umum, yaitu menciptakan sumber daya manusia di masa yang akan datang, bagi kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan memaksimumkan tingkat pengembalian investasi di bidang sumber daya manusia (ROI of Human Investment). Menurut Sikula misi utama Perencanaan SDM adalah memadukan atau mencocokkan kemampuan atau kecakapan tenaga kerja terhadap persyarata-persyaratan perusahaan dengan menekankan pada masa yang akan datang berdasarkan saat sekarang. Ada 3 (Tiga) Kepentingan dalam Perencanaan SDM : Bagi Individu : membantu individu pegawai dalam meningkatkan keterampilan atau keahliannya dalam menggunakan kemampuan serta potensi sepenuhnya, kepuasan individu mudah dicapai melalui rencana karir yang memadai. Bagi Organisasi/Perusahaan : meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan dapat merekrut dan mempekerjakan individuindividu yang berkualitas untuk memperbaiki kondisi perusahaan dengan memanfaatkan sumber tenaga kerja organisasi/perusahaan. Bagi Nasional/Masyarakat : negara dapat melakukan seleksi dan pengembangan tenaga kerja dengan sistematis untuk dapat mengisi dan mempekerjakan individu pada perusahaan/organisasi. Juga dapat diketahui kurangnya penawaran tenaga-tenaga terdidik untuk keperluan aktivitas perluasan hubungannya dengan perkembangan teknologi. Manfaat Perencanaan SDM (Keith Davis) : 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya manusia. Mencocokkan aktivitas tenaga kerja dengan sasaran orang di masa yang akan datang secara efisien. Mempekerjakan pegawai secara ekonomis. Menciptakan permintaan pasar tenaga kerja lokal yang lebih baik. Memperluas informasi manajemen sumber daya manusia untuk membantu kegiatan unit organisasi lainnya. Dilihat dari Skala Usaha Perusahaan/Organisasi : Bagi Perusahaan Kecil : Perencanaan Sumber Daya Manusia memberikan petunjuk kepada pimpinan organisasi/perusahaan untuk mempertimbangkan sumber daya manusia yang mereka pikir, jika mereka harus melakukan perluasan secara cepat dan tepat. Bagi Peruahaan Besar : Perencanaan Sumber Daya Manusia memberikan petunjuk kepada pimpinan organisasi/perusahaan tentang cara-cara membuat fungsi tenaga kerja lebih efketif, khususnya menghindari pemberhentian sementara.