BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Komunitas 46 Bikers Club 46 Bikers Club merupakan komunitas persaudaraan para pecinta motor yang terdiri dari para karyawan, nasabah, dan mitra kerja Bank BNI 46 di seluruh indonesia. Komunitas ini dibentuk sebagai sarana interaksi insan BNI di seluruh Indonesia. Kegiatan yang menjadi agenda wajib komunitas ini adalah Jambore Nasional dan Jelajah Negeri. Kegiatan Jambore Nasional dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan menjadi ajang silaturahmi seluruh anggota komunita 46 Bikers Club dari seluruh Indonesia. Acara Jambore Nasional ini diadakan setiap tahun genap atau 2 tahun sekali, dalam acara ini juga dilaksanakan pergantian kepengurusan 46 Bikers Club dengan masa jabatan 2 kali 2 tahun atau 2 periode. Selain Jambore Nasional, kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin komunitas ini adalah Jelajah Negeri. Jelajah Negeri adalah kegiatan touring jarak jauh yang melibatkan seluruh anggota komunitas dan biasanya dilakukan setiap tahun ganjil, dua tahun sekali. Kota-kota yang sudah pernah dijadikan rute touring ini antara lain, Jakarta-Lombok, Jakarta-Aceh, Lintas Sulawesi (Makasar-Manado), Jelajah Borneo (Balikpapan-Pontianak) dan yang baru saja dilakukan Surabaya-Dili. Secara alamiah kegiatan adventure ini kerap kali membawa anggota komunitas berpetualang hingga ke daerah-daerah pelosok, dimana fasilitas 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 kesehatan, pendidikan, dan kehidupan masyarakatnya yang masih jauh dari memadai. Hingga kemudian anggota komunitas 46 Bikers Club bersepakat untuk menjadikan kegiatan adventure ini menjadi lebih bermakna melalui kegiatan bakti sosial yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat setempat. 4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan 46 Bikers Club Visi : Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang motor berikut dengan segala pernak-perniknya, seerta membangun kesadaran akan berkendara roda dua yang aman dan tertib. Misi : Menciptakan wadah bagi pengendara dan pecinta motor pegawai BNI seluruh Indonesiademi memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan antar bikers BNI di seluruh tanah air. Tujuan : 46 Bikers Club bertujuan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan anggota yang lebih erat dan harmonis serta sesama pengendara dan penggemar olah raga sepeda motor sesuai dengan Visi dan Misi 46 BikersClub. 4.1.3 Logo 46 Bikers Club Gambar 6 Logo 46 Bikers Club http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 Lingkaran oval melambangkan kesatuan utuh biker di seluruh nusantara. Warna orange berarti dinamis, aktif, dan persaudaraan. Warna hitam melambangkan ke’universalan’an bikers dengan tidak membedakan SARA. Angka 46 melambangkan bahwa 46 Bikers Club merupakan bagian dari keluarga besar BNI 46. Tulisan “Bikers Club” merupakan wadah pegawai dan pengendara sepeda motor dari berbagai merk motor. 4.1.4 Struktur Kepengurusan 46 Bikers Club Susunan Pengurus 46 Bikers Club terdiri dari: a. Presiden b. Sekretaris Jendral c. Bendahara d. Divisi Arsip dan Keanggotaan e. Divisi Merchandise f. Divisi Humas dan Dokumentasi g. Divisi Operasional dan Safety Riding h. Ketua Chapter 4.1.5 Portopolio Kegiatan 46 Bikers Club 1. Jelajah Negeri Surabaya-Dili ( 10-21 Oktober 2015) Kegiatan jelajah negeri yang baru saja dilaksanakan ini, memberikan bantuan berupa uang tunai untuk Madrasah Al-Mudatsiriyah yang terletak di Kota Atambua. Bantuan tersebut diberikan untuk membantu operasional dan perbaikan bangunan. Dana yang dikumpulkan berasal dari iuran setiap anggota seikhlasnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Gambar 7 Kegiatan Jelajah Negeri 2015 (Sumber : Dokumen Pribadi) 2. Jelajah Negeri Lintas Borneo ( 24 – 31 Agustus 2013 ) Kegiatan ini memulai start dari kantor BNI 46 Sudirman Balikpapan menuju ke Tugu Khaltulistiwa di Pontianak. Kegiatan ini juga memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Harapan Mulia di Pontianak, dengan memberikan bantuan simbolis berupa barang dan uang untuk kebutuhan panti asuhan tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 Gambar 8 Kegiatan Jelajah Negeri 2013 (Sumber : Dokumen Pribadi) 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, berpedoman pada pertanyaan penelitian/tekhnik wawancara dan observasi langsung oleh peneliti dengan Bapak M. Riyadipura selaku sekretaris jendral, Reno Suryono selaku humas dan Wendy Darwahyu ketua chapter cab Jakarta dari komunitas 46 Bikers Club. Peneliti ingin mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana pola komunikasi organisasi komunitas 46 Bikers Club dalam koordinasi kegiatan sosial sehingga dapat diketahui bagaimana peranan jaringan komunikasi yang terjadi sehingga akan dapat menggambarkan pola komunikasi organisasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 Di dalam jaringan komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi baik secara jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa. Hal ini sesuai dengan hasil data wawancara peneliti dengan para informan, “Secara umum arus pesan komunikasi yang berjalan sama-sama yaa, dalam arti dari pengurus ke anggota dan dari anggota ke pengurus juga ada. Komunikasinya terbuka saja semua bebas memberikan masukan, karena setiap ada sesuatu mengenai komunitas pasti di blast di group whatsapp.” (Hasil wawancara dengan Wendy Darwahyu (Ketua Chapter Jakarta)). Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak M. Riyadipura (Sekjen 46 Bikers Club) dan Reno Suryono (Humas), “Komunikasi yang terjadi juga sifatnya tidak formal. Kita punya kesepakatan tidak tertulis bahwa jika sudah mengenai 46 BC semua atribut kita di kantor, kita lepaskan. Mau jabatannya di kantor pimpinan cabang, wilayah sampai direktur pun kita melebur jadi satu di sini begitu juga anggota yang menjadi pengurus. Tidak ada lagi sapaan “Pak atau Ibu” lagi, kita semua menyebutnya “Bro dan Sis”. Jika ada hal yang ingin dibahas atau dibicarakan ya tinggal diupdate saja di group whatsapp atau di milis.” (M. Riyadipura). “Karena sifatnya insendential jadi kalau mau ada acara saja baru saya blast undangan untuk Kopdar , biasanya diadakan di kantor pusat Sudirman atau di Puncak (Wisma BNI). Hal yang pertama dibahas adalah AD/ART menginformasikan laporan anggaran selama tahun sebelumnya, penggantian ketua chapter setiap setahun sekali, membahas Jelajah Negeri tentative karena setuap 2 tahun sekali dan membahas Jambore.Saya blast ke seluruh anggota melalui whatsapp dan milis. Lalu nanti diadakan pertemuan dengan ketua chapter masing-masing daerah untuk dibahas lebih lanjut mengenai kronologis dan teknis acara yang akan dijalankan.” (Reno S.) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 Proses komunikasi yang terjadi juga bersifat primer dan sirkular, artinya proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau saluran adapun lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain-lain yang secara langsung dapat menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Sedangkan sirkular berarti Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan dengan proses sirkular itu adalah terjadinya feed back atau umpan balik yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Oleh karena itu ada kalanya feed back tersebut mengalir dari komunikan ke komunikator itu adalah respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang diterima dari komunikator. Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi amat penting karena itu berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan balik itu positif atau negatif. Ada juga acara rutin yang kita adakan biasanya sebulan sekali, kita sebut “KOPDAR” biasanya kita blast di group whatsapp. Kita adakan kopdar kalau mau ada acara Jelajah Negeri atau Jambore. Jadi ketua chapter sebagai perwakilan chapternya untuk mengemukakan pendapat ketika kopdar dan akan menginfokan kembali ke chapternya kembali ketika sudah ada hasilnya.” (M. Riyadipura) Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang di cakup berserta keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. “Biasanya pengurus menawarkan kepada kita-kita siapa yang bisa berpartisipasi memberikan bantuan tenaga untuk acara langsung dibahas http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 di group whatsapp dan milis, yang biasanya info dari humas, dan langsung ditanggapi oleh anggota di group.” (Wendy Darwahyu) “Setiap pengurus dan anggota saling berkomunikasi, jadi saling memberikan respon. Tidak hanya pengurus saja yang aktif para anggota juga biasanya kasih saran langsung di group whatsapp kalau ada pembahasan. Pembagian tugas juga juga tidak melulu pengurus saja. Jadi kalau ada event seperti Jambore dan Jelajah Negeri, biasanya dibentuk lagi panitia untuk mengurus. Misalnya seperti Jambore terakhir yang sekaigus dekade 1-2 Mei 2015 kemarin itu panitianya semua dari chapter Jakarta. Karena Jakarta tuan rumah jadi otomatis mereka yang mempersiapkan. Beda lagi dengan Jelajah Negeri, karena rute yang kita tempuh bukan hanya 1-2 kota saja tapi sampai antar pulau jadi yang jadi panitia biasanya anggota yang ikut. Anggota yang bisa berpartisipasi dalam jelajah negeri biasanya dibatasi hanya 5-10 orang tergantung lokasinya.” (M. Riyadipura) 4.3 Pembahasan Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif. Judul penelitian adalah Pola Komunikasi Komunitas 46 Bikers Club ( Penggemar Motor Bank BNI) Dalam Koordinasi Kegiatan Sosial. Komunikasi kelompok terjadi di 46 Bikers Club (46 BC) dan berifat informal karena anggota yang ada dalam komunitas 46 Bikers Club baik secara jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa meskipun mempunyai aturan-aturan yang terdapat dalam AD/ART dan harus dipatuhi oleh seluruh anggota 46 BC tanpa terkecuali. Komunitas motor 46 BC pun dibuat untuk menciptakan wadah bagi pengendara dan pecinta motor pegawai BNI seluruh Indonesia demi memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan antar bikers BNI di seluruh tanah air. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 4.3.1 Koordinasi Kegiatan Sosial Pada tahap koordinasi program-program kegiatan, tujuan utama yang dikehendaki adalah tercapainya target dari program dan berjalan lancar sesuai rencana. Maka pada setiap acara dan kegiatan yang dilakukan setiap anggota memiliki kesempatan untuk berperan aktif menjadi bagian dari panitia yang terlibat langsung. Mengingat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan tak terbatas hanya pada daerah tertentu saja tetapi bisa diadakan dari sabang sampai marauke. 1. Tahapan Perencanaan. a. Pada tahapan ini pengurus membuka kesempatan bagi siapapun anggota yang berminta untuk bergabung dan terlibat sebagai panitia dalam program Jelajah Negeri. Terbatasnya jumlah peserta yang diperbolehkan ikut serta yaitu hanya sekitar 5-10 orang saja maka panitia yang terbentuk adalah satu orang perwakilan dari peserta yang ikut serta dalam Jelajah Negeri (untuk berkoordinasi dengan panitia pusat di kota tempat tujuan Jelajah Negeri) dan yang lainya adalah anggota chapter di kota yang akan menjadi kota tujuan. Terbatasnya anggota yang diperbolehkan bergabung karena rute perjalanan yang belum pernah diketahui sebelumnya dan akan lebih beresiko apabila konvoi terjadi dalam jumlah besar dan biaya selama kegiatan yang cukup besar ditanggung oleh peserta itu sendiri. b. Chapter di kota yang akan didatangi dihubungi untuk mempersiapkan akomodasi yang akan digunakan, rute yang akan dilewati, check point (tempat istirahat), club motor setempat yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 akan mengawal komunitas 46 bikers club selama perjalanan menuju kota tujuan, termasuk mencari dan menghubungi sekolah, panti asuhan, atau warga masyarakat yang membutuhkan bantuan. Jadi yang berkomunikasi dengan mereka adalah panitia di chapter kota tempat akhir tujuan. 2. Tahapan Pelaksanaan. a. Start poin adalah kota tempat awal dimulainya perjalanan. Jika di mulai dari Jakarta, maka sepeda motor akan langsung digunakan tetapi jika dimulai dari kota lain (seperti surabaya atau balikpapan), sepeda motor akan dikirim ke kota tersebut. b. Sesampainya di kota start point, biasanya akan diadakan penyambutan oleh club kota setempat yang akan menemani dan memulai perjalanan. Istirahat selama perjalanan dilakukan di tempat selama perjalanan yang menjadi check point. Kegiatan dokumentasi (foto-foto) dilakukan setiap beristirahat di check point. c. Sesampainya di kota tujuan, rombongan akan menuju kantor BNI setempat yang menjadi tempat tujuan terakhir. Setalah itu bersamasama chapter kota di tempat tujuan mendatangi sekolah, panti asuhan, atau warga masyarakat yang membutuhkan bantuan. Bantuan yang diberikan bisa berupa barang atau uang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 4.3.2 Pola Komunikasi Kelompok Masing-masing anggota diberi hak dan kebebasan untuk menyampaikan informasi, aspirasi, saran-saran, kritikan dan masukan-masukan mengenai perkembangan komunitas 46 Bikers Club. Penyampaian informasi atau saransaran tersebut dapat disampaikan oleh anggota melalui pertemuan “kopdar‟, message whatsapp, facebook atau ketua chapter dari masing-masing daerah. Halhal yang berhubungan dengan kegiatan dan kemajuan 46 Bikers Club sangatlah diperlukan dan hal itu ditanggapi secara baik oleh pengurus sebagai masukanmasukan yang baik demi mengevaluasi kegiatan, tindakan, agenda dan event yang ada pada komunitas. Meskipun anggota tidak memiliki jabatan dalam organisasi, namun peran serta anggota dan rasa solidaritas anggota kepada organisasinya sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, demi tercapainya sebuah tujuan organisasi tersebut. Pola komunikasi dapat dilihat dari peranan dalam jabatan yang dimiliki oleh tiap anggota. Peranan dalam jabatan tersebutlah yang menimbulkan tanggung jawab masing-masing individu untuk menjalankan fungsinya, sehingga terbentuklah pola komunikasi. Penelitian yang peneliti lakukan ternyata memiliki singkronisasi dengan definisi dari R. Wayne Pace & Don F. Faules yang mendefinisikan organisasi sebagai “Sebuah jaringan hubungan yang saling bergantung (interdependent)”.42 Bila sesuatu saling bergantung, ini berarti bahwa hal-hal tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya. Pola dan sifat hubungan organisasi dapat 42 Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 ditentukan oleh jabatan dan peranan yang ditetapkan bagi jabatan tersebut. Ini memberi struktur dan stabilitas kepada organisasi tersebut. Dalam komunitas 46 Bikers Club pola komunikasi yang terjadi adalah struktur semua saluran atau pola bintang, hampir sama dengan struktur lingkaran, dalam arti semua anggota adalah sama, dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. akan tetapi dalam struktur semua saluran, setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara maksimal. Hal ini dapat terlihat pada koordinasi setiap anggota dalam menjalankan peranan dan tugasnya dalam kegiatan komunitas khususnya dalam koordinasi bakti sosial pada event Jelajah Negeri dan Jambore. Dalam event Jelajah Negeri, setiap anggota yang menjadi panitia acara bebas melakukan komunikasi dengan sesama panitia lain tanpa harus melalui penghubung. Kegiatan komunikasi yang dilakukan komunitas 46 Bikers club ketika sedang membahas suatu kegiatan atau persoalan juga bersifat terbuka melalui group whatsapp atau group facebook dan setiap anggota yang berada di group tersebut bisa langsung memberikan respon terhadap topik yang sedang dibahas. http://digilib.mercubuana.ac.id/