76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Kesadaran Wajib Pajak Badan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, terbukti dengan hasil nilai koefisien regresi 0,754 dan nilai t hitung sebesar 10,645 > t tabel. 2. Pelayanan Perpajakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, terbukti dengan hasil nilai koefisien regresi 0,350 dan nilai t hitung 7,850 > t tabel. 3. Kesadaran Wajib Pajak Badan dan Pelayanan Perpajakan secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak terbukti dengan nilai F hitung 63,472 > F tabel dengan signifikansi 0,000 <Alpha 5%. 4. Koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) memiliki nilai 0,558 yang berarti bahwa sebanyak 55,8% variasi atau perubahan tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dapat dijelaskan dengan variasi atau perubahan variabel Kesadaran Wajib Pajak Badan dan Pelayanan Perpajakan, sedangkan sisanya 44,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. B. Keterbatasan Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan antara lain : 1. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data sehingga data yang dihasilkan mempunyai kesempatan untuk terjadi bias. Hal ini terjadi karena 76 77 kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara peneliti dan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. 2. Jumlah sampel yang dirasa masih kurang yang menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan dengan lebih baik pada populasi ini karena keterbatasan yang dimiliki penulis untuk mengumpulkan data. 3. Pengisian kuesioner ada yang tidak diisi langsung oleh wajib pajaknya (pemilik/anggota direksi perusahaan) melainkan oleh pegawai perusahaan yang bertugas melaporkan pajak ke Kantor Pelayanan Pajak. C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan terkait Kesadaran Wajib Pajak Badan, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan diharapkan bisa memberikan kepastian hukum dan kejelasan atas kebijakan yang dikeluarkan khususnya terkait dengan masalah perpajakan. 2. Bagi Instansi Pajak. Instansi pajak sebagai instansi pemungut pajak dari wajib pajak harus terus meningkatkan kualitas Pelayanan Perpajakan baik yang berupa peningkatan kualitas SDM maupun fasilitas lainnya, sehingga dapat mendorong wajib pajak untuk patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakanya. 78 3. Bagi Peneliti Selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen maupun dependen yang memiliki kemungkinan pengaruh terhadap Hubungan Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak serta menambah jumlah sampel sehingga penelitian dapat digeneralisasikan dengan baik.