BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan adalah stockholders dan bondholders (Anggraini, 2006). Namun perkembangan dunia bisnis saat ini diikuti juga dengan peningkatan kesadaran perusahaan akan pentingnya melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Sebab selain memiliki tujuan umum untuk mencapai laba sebesar-besarnya, perusahaan juga harus menjaga kerbelangsungan usahanya (sustainability). Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab dan keperdulian terhadap isu-isu sosial baik di dalam perusahaan maupun yang berkembang di dalam masyarakat. Menurut Gray et. al. (1987), tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat. Perusahaan dihimbau untuk bertanggung jawab terhadap pihak yang lebih luas dari pada kelompok pemegang saham dan kreditur saja. Freedman (1962) dalam Gray et. al. (1995a) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan untuk memaksimalkan laba tidak secara universal lagi diterima (Sembiring, 2005). 1 Oleh karena itu munculah konsep stakeholders yang menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus kepada kepentingan pemegang saham saja, tetapi juga perusahaan harus memperhatikan kepentingan pihak-pihak lainnya, seperti karyawan, pelanggan, masyarakat, lingkungan hidup dan pemerintah. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat mencapai sustainability dan di saat yang bersamaan, membuat stakeholders lebih sejahtera. Dari aspek legalitas, pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 74 ayat 1 sampai 4; Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pasal 15 huruf b dan pasal 17). Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 66 ayat 2 huruf c, perusahaan juga diharuskan untuk mengungkapkan laporan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan di dalam laporan tahunannya. Kegiatan CSR yang sudah atau sedang dilakukan oleh perusahaan dilaporkan pada laporan keuangan tahunan, karena selain untuk menaati peraturan perundang-undangan yang ada, informasi keuangan saja dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan investor untuk menilai keberlangsungan bisnis perusahaan dan mengambil keputusan. Pengungkapan kegiatan CSR diperlukan agar investor memiliki gambaran terhadap tingkat keberlangsungan perusahaan dan dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat. Berbagai penelitian yang terkait dengan pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan keanekaragaman hasil. Seperti 2 penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Kelly (1981), Trotman dan Bradley (1981), Pang (1982), Belkaoui dan Karpik (1989), Patten (1991,1992), Hackston dan Milne (1996), Adams et. al. (1998), dan Gray et. al. (2001). Singh dan Ahuja (1983) dalam Gray et. al. (2001) tidak menemukan hubungan antara kedua variabel tersebut, sedangkan Cowen et. al., (1987) menemukan bahwa hubungan hanya terjadi dengan beberapa kategori tanggung jawab sosial tersebut bukan secara keseluruhan (Sembiring, 2005). Hubungan antara leverage dan pengungkapan sosial juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui dan Karpik (1989) serta Cormier dan Magnan (1999) menemukan hubungan yang negatif signifikan antara kedua variabel tersebut. Suda dan Kokubu (1994) dan Kokubu et. al., (2001) tidak menemukan hubungan antara kedua variabel tersebut. Selain itu, Robert (1992) menemukan hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut. (Sembiring, 2005) Menurut penelitian Anggraini (2006), tidak ada hubungan antara net profit margin dan pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial, tetapi Hossain, M., K. Islam & J. Andrew (2006) menemukan adanya pengaruh positif antara net profit margin dan pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Sadaf Ehsan and Dr. Ahmad Kaleem (2012) menemukan bahwa variabel earnings per share memiliki pengaruh positif berpengaruh terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial, tetapi menurut hasil penelitian 3 Marissa Yaparto et. al. (2013) tidak ditemukan pengaruh antara earnings per share dengan pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia, karena saat ini belum ada penelitian yang meneliti secara spesifik mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan LQ45 dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan uraian di atas, penulis akan melakukan penelitian untuk menguji pengaruh umur, ukuran, leverage, net profit margin, dan earnings per share perusahaan terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. 1.2 Rumusan Masalah Stakeholders tentunya mempertimbangkan informasi keuangan perusahaan saat mengambil keputusan yang berpengaruh pada perusahaan. Namun stakeholders dewasa ini juga mulai mempertimbangkan reputasi perusahaan dan menilai keberlangsungan usaha perusahaan dalam mengambil keputusan. Mengingat informasi keuangan bersifat historis dan kurang lengkap bagi stakeholders untuk menilai reputasi dan keberlangsungan perusahaan, maka pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan seringkali digunakan sebagai informasi untuk menilai reputasi suatu dan keberlangsungan perusahaan baik oleh stakeholders. 4 Penelitian – penelitian sebelumnya telah menganalisis adanya beberapa faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, namun hasil penelitian-penelitian tersebut tidak konsisten, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Umur, ukuran, net profit margin, leverage dan earnings per share perusahaan mempengaruhi pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan” 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Apakah umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan? b. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan? c. Apakah leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan? d. Apakah net profit margin perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan? e. Apakah earnings per share perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, maka 5 tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji apakah faktor-faktor seperti umur, ukuran, leverage, net profit margin dan earnings per share perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1) Kontribusi akademis Dengan meneliti pengaruh umur, ukuran, leverage, net profit margin, dan earnings per share perusahaan terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, diharapkan peneliti dapat menambah kepustakaan di bidang keuangan, akuntansi dan pasar modal Peneliti juga mengharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu manajemen, dan juga dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dan pengungkapannya di dalam laporan keuangan. 2) Kontribusi praktik a. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor mengenai hubungan antara umur, ukuran, leverage, net profit margin, dan earnings per share perusahaan terhadap pengungkapan 6 kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam kaitannya dengan analisa investor terhadap performa perusahaan dari laporan keuangan dan annual report perusahaan. b. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai referensi bagi manajemen perusahaan untuk mengetahui hubungan antara umur, ukuran, leverage, net profit margin, dan earnings per share perusahaan terhadap pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial dalam kaitannya dengan analisa manajemen terhadap laporan keuanngan dan annual report unit bisnis ataupun anak perusahaan. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Dikarenakan adanya keterbatasan waktu, kemampuan dan kemudahan dalam memperoleh data, penelitian ini diberi batasan berupa: 1) Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. 2) Periode penelitian 4 tahun, dari tahun 2010 sampai dengan 2013. 3) Data keuangan perusahaan yang dipakai adalah umur, ukuran leverage, net profit margin dan earnings per share. 4) Penelitian ini tidak membedakan jenis industri perusahaan yang mungkin saja dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan. 7 1.7 Sistematika Penelitian BAB I Pendahuluan Pada bab ini, peneliti menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah dan ruang lingkup penelitian, serta tujuan dan manfaat penelitian. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini, peneliti menguraikan teori yang mendasari penelitiannya, yaitu teori mengenai umur, ukuran, leverage, net profit margin, dan earnings per share perusahaan, serta teori yang berkaitan dengan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dan penelitian terdahulu mengenai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. BAB III Metoda Penelitian Bab ini mengungkapkan metode yang digunakan, pemilihan objek penelitian, metode penarikan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik pengujian hipotesis. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini, peneliti membahas mengenai unit observasi, serta analisis dan pembahasan yang terdiri dari tes statistik, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis, dimana terdapat interpretasi model regresi dan pengujian koefisien regresi. 8 BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukannya. Selain itu, peneliti juga memberikan saran-saran yang dapat digunakan dan menjadi masukkan pada penelitian serupa di masa yang akan datang. 9