Memahami Fenologi Hama Memahami Crop Loss Asessment

advertisement
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Oleh:
Tim Dosen HPT
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan - Fakultas Pertanian - Universitas Brawijaya - 2013


Memahami Fenologi Hama Memahami Crop Loss Asessment
1


Binatang yang tidak pada tempatnya
Binatang yang menyebabkan kerusakan
pada tanaman dan menimbulkan kerugian
secara ekonomis
Serangga, Burung, Mamalia
Dari semua spesies serangga di dunia, kurang dari 1% dianggap hama

Bergantung di mana saya makan, di halaman
atau taman kupu-kupu?
2
Perubahan ke Tanaman Monokultur
Perubahan hutan primer maupun sekunder ke tanaman
monokultur dapat merubah status binatang menjadi
hama
Ekosistem alami makanan serangga terbatas dan musuh
alami berperan aktif selain hambatan lingkungan,
sehingga populasi serangga rendah
Ekosistem pertanian (terutama yang monokultur)
makanan serangga relatif tidak terbatas sehingga
populasi bertambah dengan cepat tanpa dapat
diimbangi oleh musuh alaminya
3
http://zoology.fns.uniba.sk/poznavacka/image
s/i21_Leptinotarsa_decemlineata.jpg
A.G. Kirejtshuk
(http://www.zin.ru/animalia/coleopter
a/eng/lepdecl1.htm)
Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata Say.
(Coleoptera: Chrysomelidae)
Sebelumnya hidup di berbagai tanaman famili Solanaceae liar
di hutan-hutan
Pemindahan hama melewati batas
geografik
Binatang arthropoda dapat berubah status
menjadi hama setelah dipindahkan atau ikut
pindah sehingga melewati batas-batas
geografik tertentu dan berhasil
meninggalkan musuh alami di tempat
asalnya.
4
James Denny Ward USDA Forest Service- See more at:
http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=29
12013#sthash.e8RQCcoH.dpuf
http://www.nbaii.res.in/insectpe
sts/images/Heteropsyllacubana7.jpg
Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana Crawford) berasal dari Amerika tengah, bermigrasi ke negara pasifik dan akhirnya sampai ke Indonesia
Di Indonesia tumbuh cepat sekali sehingga ratusan hektar tanaman lamtoro
diserangnya
Hasman Budiono (http://www.fobi.web.id/v/insect/f-coc/curcoe/Curinus_coeruleus_Magelang1_HB.jpg.html)
Kumbang predator Curinus cocruleus, musuh alami kutu loncat lamtoro belum
tersedia di Indonesia, sehingga harus didatangkan dari Hawai
Setelah pengembangan predator Curinus, populasi kutu loncat lamtoro mulai
dapat dikendalikan
5
Perubahan toleransi manusia
 Binatang arthropoda dapat berubah status sebagai hama
karena adanya penggolongan kembali suatu serangga yang
sebelumnya tidak dianggap sebagai hama disebabkan
menurunnya toleransi manusia terhadap kerusakan yg
ditimbulkan oleh serangga tersebut
 Meningkatnya pendidikan dan taraf hidup menyebabkan
tuntutan terhadap bahan pertanian semakin baik sehingga
banyak konsumen yang menginginkan buah-buahan atau
sayur-sayuran demikian pula dengan bunga, jangan ada
cacat sedikitpun. Pada kondisi seperti populasi serangga
hama yang rendah sekalipun, tidak dikehendaki
kehadirannya. Ambang ekonomi lebih rendah dari populasi
keseimbangan (Equilibrium position)
Breithaupt J (http://ecoport.org/ep?SearchType=pdb&PdbID=15
296)
http://www.daff.qld.gov.au/plants/fruit‐and‐
vegetables/a‐z‐list‐of‐horticultural‐insect‐
pests/corn‐earworm‐and‐native‐budworm
Penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera Hbn.). Hidup dibagian dalam
ujung tongkol dengan memakan butiran butiran biji jagung. Bagian utama
tongkol masih tetap utuh
Bagi segolongan masyarakat tertentu yang tidak dapat menerima hal ini,
menganggap keberadaan H. armigera harus dikendalikan dengan serius
6


Major pest / Main pest / Key pest atau hama penting
/ hama utama, adalah serangga hama yang selalu
menyerang tanaman dengan intensitas serangan
yang berat sehingga diperlukan pengendalian.
Hama utama itu akan selalu menimbulkan masalah
selalu tahunnya dan menimbulkan kerugian cukup
besar.
Biasanya ada satu atau dua species serangga
hama utama di suatu daerah. Hama utama untuk
tiap daerah dapat sama atau berbeda dengan
daerah lain pada tanaman yang sama. Sebagai
contoh hama utama pada tanaman padi dapat
berupa wereng coklat, penggerek batang, ganjur
karena serangga hama tersebut dapat menimbukan
kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan
strategi pengendaliannya
S. Villareal (IRRI)
Wereng Coklat Nilaprvata lugens
(Stål) (Homoptera: Delphacidae)
http://jawarantau.blogspot.co
m/2013/06/organismepengganggu-utamapada-tanaman.html
Penggerek Batang Padi
Hama utama pada tanaman padi dapat berupa wereng
coklat, penggerek batang, ganjur karena serangga hama
tersebut dapat menimbukan kerugian yang cukup besar
sehingga diperlukan strategi pengendaliannya
7

Secondary pest / Potential pest adalah hama
yang pada keadaan normal akan
menyebabkan kerusakan yang kurang berarti
tetapi kemungkinan adanya perubahan
ekosistem akan dapat meningkatkan
populasinya sehingga intensitas serangan
sangat merugikan. Dengan demikian status
hama berubah menjadi hama utama.
http://masterjii99.blogspot.com/2011_06_25_a
rchive.html
http://masterjii99.blogspot.com/2011_06_25_a
rchive.html
Hama putih atau Nymphula depunctalis Guene pada tanaman
padi kurang merugikan tanaman pada populasi masih
rendah. Apabila ekosistem pesawahan diairi dengan
cukup bukan mustahil populasi hama putih itu akan
meningkat.
8


Incidently pest / occasional pest adalah hama yang
menyebabkan kerusakan tanaman sangat kecil/kurang
berarti tetapi sewaktu-waktu populasinya dapat
meningkat dan akan menimbulkan kerusakan ekonomi
pada tanaman. Sebagai contoh serangga hama belalang
yang memakan daun padi biasanya terjadi pada
tanaman padi, setempat-setempat.
Biasanya ada satu atau dua species serangga hama utama di suatu daerah. Hama utama untuk tiap daerah dapat sama atau
berbeda dengan daerah lain pada tanaman yang sama. Sebagai contoh hama utama pada tanaman padi dapat berupa
wereng coklat, penggerek batang, ganjur karena serangga
hama tersebut dapat menimbukan kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan strategi pengendaliannya.

Migratory pest adalah hama bukan berasal dari
agroekosistem setempat, tetapi datang dari luar
secara periodik yang mungkin menimbulkan
kerusakan ekonomi. Sebagai contoh belalang
kembara atau Locusta migratoria yang datang secara
periodik dan memakan berbagai tanaman sepanjang
wilayah yang dilalui dengan populasi yang sangat
tinggi.
http://www.agroatlas.ru/en/content/pests/Locust
a_migratoria/
9












Pertanaman monokultur
Introduksi jenis tanaman baru
Pemasukan spesies hama baru
Pemindahan tanaman ke daerah yg berbeda iklim
Hasil pemuliaan tanaman
Berkurangnya keragaman genetik
Jarak tanam
Penanaman terus menerus
Unsur hara tanah
Masa tanam
Asosiasi antara tanaman dan hama
Pestisida yg merubah fisiologi tanaman,
membunuh musuh alami, resistensi dan
resurjensi hama.
Banyak senyawa pestisida berspektrum luas, membunuh tidak hanya hama target tetapi juga organisme bermanfaat yang berperan sebagai sistem
pengendalian hama alami.
Tidak ada pengendalian secara alami
Mortalitas hama tanpa
pandang bulu
Ketergantungan pada
pestisida kimia
10


















 
 

 

Semakin hari setelah aplikasi
pestisida, hama bereproduksi
lebih cepat dibandingkan
serangga predator. By killing
off beneficial insects, pest
populations flourish
After Thomas Weissling
Beberapa kerusakan tanaman
terjadi secara alami. Some damage to plants is natural. Jangan berusaha membuat
kebun bebas hama, melainkan
ketahui dahulu ambang
kerusakan yang realistis.
11
LINGKUNGAN
HAMA/ PENYAKIT
•Bagian tanaman yang
dapat diserang
•Gejala serangan
•Pengaruh ketahanan
tanaman
•
•
TANAMAN
•Pengaruh yang tak nyata
•Perubahan metabolisme
•Perkembangan
POTENSI BIOTIK
FAKTOR LINGKUNGAN
12



KEPERIDIAN (FECUNDITY)
SEX RATIO
POLIEMBRIONI


FAKTOR ABIOTIK/FISIK
FAKTOR BIOTIK
13

IKLIM:






TOPOGRAFI:





SUHU
KELEMBABAN
CAHAYA
CURAH HUJAN
ANGIN
TANAH
PREDATISME DAN PARASITISME
KOMPETISI
KETAHANAN TANAMAN
MAKANAN
14


SUHU
 KISARAN SUHU
 Suhu maksimum
 Suhu minimum
 Suhu optimum
 Penyesuaian terhadap suhu ekstrim
 PENGARUH SUHU
 Pertumbuhan dan perkembangan serangga
 Aktivitas makan
 Aktivitas perpindahan
 Pemkembangbiakan serangga
KELEMBABAN
 Fungsi air
 Hubungan kelembaban udara dan suhu
 Pengaruh kelembaban terhadap:
 Pertumbuhan dan perkembangan
serangga
 Aktivitas serangga
 Pembiakan serangga
15

CAHAYA
 Intensitas cahaya
 Preferensi dan pembedaan serangga
terhadap warna dan cahaya
 Pengaruh cahaya terhadap:
 Aktivitas serangga
 Pertumbuhan serangga

CURAH HUJAN
 Jumlah hujan, jumlah hari hujan dan
intensitas hujan
 Pengaruh hujan terhadap aktivitas
serangga
 Efek mekanis

ANGIN DAN GERAK UDARA
16
 KETINGGIAN TEMPAT
 LATITUDE
 TANAH

MUSUH ALAMI
* PREDATISME:
 Daya mangsa
* PARASITISME:
 Parasitoid
 Patogen 17


Predator :
Ordo Odonata, Orthoptera, Hemiptera, Coleoptera, Diptera, Hymenoptera
Famili Coccinellidae, Gryllidae, Formicidae, Parasitoid: Ordo Diptera, Hymenoptera
Famili Tachinidae, Braconidae, Ichneumonidae, Trichogrammatidae, Encyrtidae, Eulophidae
18

MENGAKIBATKAN PERUBAHAN METABOLISME
Adanya sekresi senyawa phenol, hormon tumbuh
dan enzim dapat mengakibatkan perubahan proses
aktivitas fotosintesis
metabolisme tumbuhan
turun dan laju respirasi meningkat
19

PERUBAHAN METABOLISME DAN PERKEMBANGAN
Terbentuknya puru (pertumbuhan dan
perkembangan abnormal jaringan
tumbuhan)
pertumbuhan tanaman/bagian tanaman
terhambat

PENGARUH FAKTOR FISIK TUMBUHAN
Umumnya bekerja dari jarak dekat, yaitu
ketika herbivor makan tumbuhan
20
No
Faktor Tumbuhan
Pengaruh terhadap serangga
1.
penebalan dinding sel
mempengaruhi mekanisme makan dan
peletakan telur serangga
2.
proliferasi jaringan luka
serangga terbunuh setelah terjadi
kerusakan
3.
kepadatan batang dan ciriciri yang lain
penghalang mekanisme makan dan
peletakan telur, dehidrasi telur
4.
trikhom
berpengaruh terhadap makan,
pencernaan, peletakan telur,
pergerakan dan hinggap, dan pengaruh
merusak alelokhemis dalam kelenjar
trikhom, mencegah sbg tempat
berlindung
5.
akumulasi lapisan lilin
berpengaruh terhadap kolonisasi dan
peletakan telur, penghambat makan
6.
adaptasi anatomis organ
dan struktur pelindung
pengaruhnya tidak khusus

PENGARUH FAKTOR KIMIA TUMBUHAN
Senyawa yang menentukan ketahanan
tanaman terhadap serangga :
• senyawa anorganik, misal selenium
• senyawa hasil metabolisme primer dan
intermediet misalnya asam sitrat, cystein
dan asam amino aromatik tertentu, dan
• senyawa hasil metabolisme sekunder,
misalnya alkaloid.
21




Pendugaan kehilangan hasil adalah usaha untuk
menduga, menaksir bahkan meramal tentang kerugian ekonomi yang mungkin akan dialami oleh petani, perusahaan pertanian, pemerintah
atau pengusaha agribisnis karena adanya
serangan hama pada pertanaman yang mereka
budidayakan. Dapat ditentukan:
Apakah keberadaan populasi hama di lahannya
akan merugikan atau menurunkan hasil
usahanya dalam kisaran toleransi ekonominya. Apakah perlu dilakukan tindakan pengendalian atau pencegahan hama. Bila petani sudah memutuskan perlu dilakukan tindakan pengendalian, teknik pengendalian mana yang akan digunakan apakah dengan cara kimiawi dengan pestisida kimia atau dengan secara hayati menggunakan musuh alami, atau menggunakaan varietas tanaman tahan hama dan seterusnya. 22

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan antara lain:
Cara pertama adalah dengan cara ALAMI yaitu dengan: Mengamati beberapa petak sawah dengan menghitung
berapa populasi hama atau intensitas serangan hama
tertentu. Misal pada petak pertama intensitas serangan
5%, petak kedua 20%, petak ketiga 40%, petak keempat
60%, petak kelima 80%, dan petak keenam puso atau
95%. Pada waktu panen kita lakukan ubinan hasil pada
semua 6 petak tersebut. Dari langkah pertama dan
kedua tersebut kita dapat memperoleh fungsi hubungan
intensitas serangan dan hasil. 23

Namun seringkali di lapangan kita mengalami kesulitan dalam mendapatkan petak‐petak sawah yang memiliki kisaran lebar dalam kepadatan populasi hama atau intensitas serangan seperti contoh di atas. Untuk memperoleh intensitas serangan atau populasi hama yang berbeda seringkali kita lakukan secara BUATAN yaitu dengan menginfestasikan hama dalam pertanaman yang dikurung dalam suatu kasa yang selebar petak sawah. Dengan melakukan infestasi hama kita dapat mengatur berapa kepadatan populasi atau intensitas serangan yang kita inginkan. 
Cara ketiga merupakan cara yang paling murah tetapi tidak teliti yaitu dari data EMPIRIK atau pengalaman dari petani kita lakukan wawancara pada petani yang sudah lama berpengalaman menghadapi masalah hama tertentu yang menyerang tanaman atau komoditas pertanian yang mereka usahakan. Kita tanyakan pada para petani berapa produksi tanaman yang mereka dapatkan dalam kondisi intensitas serangan hama rendah, sedang, tinggi dan puso, serta berapa produksi tanaman dalam kondisi sehat atau tidak terserang hama. 24
Dalam konsep PHT kita kenal beberapa istilah yang arti dan fungsinya sama yaitu:
1. Ambang Ekonomi (AE) “Economic Threshold”
2. Ambang Kendali (AK) “Control Threshold”
3. Ambang Tindakan (AT) “Action Threshold” Artinya adalah suatu aras (tingkat) kepadatan populasi
hama atau intensitas serangan hama yang membenarkan dimulainya penggunaan PESTISIDA untuk pengendalian hama.
25






Binatang yang paling banyak jumlahnya
maupun jenisnya
Habitatnya luas :
 Di daratan, dataran rendah dan tinggi
 Daerah bersuhu rendah dan tinggi
 Di perairan
Bentuk dan susunan tubuhnya unik
Hidup soliter atau berkelompok
Fitofagus, karnivora, omnivora
Ada yang berguna dan ada yang mengganggu
Manusia.
Tingkat kepunahan rendah dan diversifikasi berkelanjutan
 Ukuran tubuh kecil  Kepadatan populasi tinggi  Kemampuan penyebaran / penerbangan Tinggi
 Fitofagus
 kecanggihan sensorik  Diversifikasi tipe mulut
 Lipatan sayap
 Metamorfosis sempurna
Argraulis vanillae, cloudless sulphur
Giff Beaton
www.giffbeaton.com/Insects.htm
Mayhew 2007 Biol. Rev.
26
Serangga Berguna :
 Serangga Penyerbuk
 Serangga Penghasil Bahan Berguna :  Madu, Sutera, Sirlak
 Serangga Entomofagus:
 Predator, Parasitoid
 Serangga Pembersih (Scavenger)
 Serangga Sebagai Bahan Makanan
 Serangga Sebagai Bahan Penelitian
 Serangga Sebagai Bahan Kesenian
Halictidae
Alex Wild 2003
www.myrmecos.net
Serangga Berguna :
Zelus renardii
Jack Dykinga
Cohen 1998
Megarhyssa macrurus
Jim Occi, BugPics
www.insectimages.org
27
Serangga Yang Merugikan :



Serangga Hama :  Tanaman, Ternak (Parasit)
Serangga Vektor Penyakit Pada :  Manusia,  Tanaman,  Ternak
Serangga Pengganggu/ Parasit
LAC
28
1.
Ketahui dan teliti gejala kerusakan, sakit,
pertumbuhan tidak normal
2.
Tentukan faktor penyebab gejala kerusakan
tanaman tersebut (hama, penyakit, gulma,
kekurangan/kelebihan unsur, dll)
3.
Bila karena hama cari individu (instar hama)
yang ada di pertanaman
4.
Tetapkan nama kelompok, jenis/spesies, nama
umum/nama daerah
5.
Perkirakan tingkat kerusakan yang diderita
oleh tanaman dan petani. Intensitas
kerusakan/serangan hama: PUSO, BERAT,
SEDANG, RINGAN. Satuan pengukuran
kerusakan antara lain % tanaman terserang,
indeks serangan
6.
Cari juga serangga-serangga lain yang ada di
pertanaman, dapat berupa serangga hama
lain, musuh alami, serangga penyerbuk
tanaman
7.
Pelajari sifat-sifat biologi, ekologi spesies
hama dari PUSTAKA atau ACUAN lainnya
8.
Tetapkan cara pengendalian yang EFEKTIF,
AMAN dan RAMAH LINGKUNGAN
29
30
Download