BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik tahu

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki
instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar dalam
pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya
keterbatasan dana tersebut, industri kecil (rumah tangga) tersebut lebih sering
membuang limbahnya langsung ke sungai. Proses pembuatan tahu menghasilkan
limbah yang mengandung protein, bahan organik dan padatan terlarut yang tinggi,
dengan pH yang rendah. Limbah tahu ini juga akan menimbulkan aroma yang
kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan kehidupan ekosistem sekitarnya
(Herlambang, dkk, 2002).
Industri tahu di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo mempunyai masalah yang berkaitan dengan lokasi usahanya yang saat
ini tersebar di daerah pemukiman penduduk. Di daerah ini terdapat 45 unit
industri tahu.
Industri tahu pada umumnya berproduksi mulai dari 1.200 kg sampai
1.500.000 kg per tahun. Jumlah limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu
mencapai lebih kurang 2 m3 untuk setiap pengolahan 1 kuintal kedelai
(Herlambang, dkk, 2002). Dengan demikian beban pencemaran dari industri tahu
cukup besar dan perlu penanganan lebih lanjut sehingga sesuai dengan baku
mutunya. Parameter-parameter air buangan yang menonjol dari limbah tahu, yaitu
suhu, pH, padat tersuspensi, padat terlarut, dan BOD (Sriharti, dkk, 2004).
BOD merupakan ukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah atau oksigen
yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa-senyawa
kimia. Proses oksidasi yang berjalan sangat lambat dan secara teoritis
memerlukan waktu yang tidak terbatas. Nilai BOD bermanfaat untuk mengetahui
apakah air limbah tersebut mengalami biodegradasi atau tidak. Parameter BOD,
secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan.
Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari hulu.
Sesungguhnya penentuan BOD merupakan suatu prosedur bioassay yang
menyangkut pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh organisme
selama organisme tersebut menguraikan bahan organik yang ada dalam suatu
perairan, pada kondisi yang harnpir sama dengan kondisi yang ada di alam.
Selama pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar
untuk rnencegah kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi
air buangan (sampel) tersebut juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran
tertentu, hal ini untuk menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama
pemeriksaan. Hal ini penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air
terbatas dan hanya berkisar ± 9 ppm pada suhu 27°C (Salmin, 2005).
Limbah cair tahu Bapak Eko Suparji di Desa Wirogunan, Kecamatan
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo langsung dialirkan ke sungai, sehingga air sungai
mengalami pencemaran akibat pengaruh buangan limbah industri tahu tersebut.
Struktur tanah memungkinkan limbah cair mudah meresap masuk ke air tanah.
Berdasarkan fungsi EM-4 yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
limbah, maka pada penelitian ini peneliti ingin mencoba menggunakan EM-4
dalam upaya pengolahan limbah cair industri tahu. Dari hasil survei awal limbah
cair tahu Bapak Eko Suparji di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura,
Kabupaten Sukoharjo pada bulan April 2011. Dalam survei awal yang dilakukan
peneliti terhadap sampel limbah cair tahu yang berada di industri tahu Bapak Eko
Suparji di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang
diujikan di BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan) Yogyakarta
diperoleh hasil BOD sebesar 980,1 mg/l. Sedangkan kadar BOD
yang
diperbolehkan pada air limbah industri berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor : 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah untuk
parameter maksimum kadar BOD adalah 150 mg/l. Artinya nilai BOD limbah cair
tahu Bapak Eko Suparji di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo telah melebihi baku mutu limbah cair, sehingga perlu dilakukan upaya
untuk menurunkan kadar BOD agar tidak mencemari lingkungan.
Alternatif solusi pengolahan limbah cair tahu adalah dengan menggunakan
teknologi Effective Microorganisms-4 (EM-4). EM-4 merupakan kultur campuran
dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Effective
Microorganisms merupakan kultur campuran empat kelompok mikroorganisme
yang mampu melakukan biodegradasi limbah organik, seperti senyawa karbon,
hidrogen, nitrogen dan oksigen. EM-4 telah digunakan secara efektif untuk
menginokulasi limbah organik pertanian, sampah kota, menghilangkan bau busuk
limbah organik, mempercepat penguraian limbah organik, serta pengomposan
berbagai macam limbah organik. EM-4 dapat memfermentasikan bahan organik
yang terdapat di dalam tanah dengan melepaskan hasil fermentasi berupa gula,
alkohol, vitamin, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya.
Fermentasi bahan organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau busuk
sehingga hasil fermentasi bahan organik menciptakan kondisi yang baik bagi
pertumbuhan mikroorganisme.
Industri tahu menghasilkan limbah cair yang pada umumnya langsung
disalurkan ke badan air sehingga mencemari perairan. Perairan yang tercemar
memiliki kandungan BOD tinggi, pH rendah, berbau busuk dan berwarna
kehitaman, sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dari kondisi tersebut maka
dalam penelitian ini akan diteliti seberapa efektifkah penggunaan bakteri
fermentasi (EM-4) dalam menurunkan kadar BOD air limbah tahu. Kaitannya
adalah untuk mengembangkan teknologi pengolahan air limbah yang murah,
mudah pengoperasiannya serta harganya terjangkau, khususnya untuk industri
tahu.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh pemberian EM-4 terhadap penurunan kadar BOD limbah
cair tahu?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah ada pengaruh dari EM-4 terhadap penurunan kadar BOD
limbah cair tahu.
2. Mengetahui kadar BOD sebelum diberikan perlakuan (EM-4).
3. Mengetahui kadar BOD sesudah diberikan perlakuan (EM-4).
4. Mengidentifikasi efektivitas bakteri fermentasi (EM-4) dalam menurunkan
kadar BOD limbah cair tahu.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai :
1. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan
penelitian khususnya tentang pengaruh penggunaan EM-4 dalam menurunkan
kadar BOD limbah cair tahu.
2. Bagi masyarakat
a. Memberikan informasi mengenai pengelolaan limbah cair industri tahu.
b. Sebagai sumber informasi di bidang lingkungan tentang penggunaan EM-4
dalam menurunkan kadar BOD dalam limbah industri tahu.
3. Bagi instansi
a. Bagi instansi pelayanan kesehatan, sebagai bahan pertimbangan pada
petugas pelayanan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kader
agar dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya industri
tahu terkait pengolahan limbah cair tahu.
b. Bagi instansi industri tahu, untuk perbaikan penanganan limbah cair tahu
sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
Download