INTISARI Setelah reformasi bergulir pada tahun 1998, berbagai bentuk pergulatan dan gerakan sosial marak bermunculan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bentuk respons masyarakat dengan aksi-aksi sosial, termasuk gerakan sosial yang bernuansa keagamaan. Dalam hal ini, semakin banyak paham keagamaan di luar mainstream keberagamaan Islam di Indonesia. Kehadiran Jamaah An-Nadzir sebagai salah satu gerakan Islam non-mainstream merupakan bentuk respons keterbukaan kesempatan politik tersebut. Meskipun pemerintah telah membuat peraturan, pengawasan dan pembatasan terhadap aktivitas gerakan keagamaan nonmainstream semacam ini, tetapi Jamaah An-Nadzir dapat melangsungkan aktivitas keagamaan. Penelitian ini difokuskan pada persoalan bagaimana keberhasilan dan keberlangsungan aktivitas keagamaan Jamaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam hal ini, bagaimana praktik gerakan keagamaan Jamaah An-Nadzir dalam melangsungkan gerakan keagamaan. Selain itu, diungkapkan pula orientasi ideologi dan teologi yang mendasari gerakan keagamaan AnNadzir. Adanya keterbukaan kesempatan politik pasca reformasi, berpengaruh positif bagi perkembangan dan kelangsungan gerakan keagamaan. Oleh karena itu, perlu dikemukakan gambaran komprehensif mengenai faktor yang mempengaruhi munculnya sebuah gerakan keagamaan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan penelitian pustaka. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan jenis qualitative research, karena data yang tersaji dikumpulkan dengan cara-cara dan strategi pengumpulan data yang lazim digunakan dalam pengumpulan data yang bersifat kualitatif, meskipun terdapat beberapa data yang bersifat kuantitatif guna melengkapi data kualitatif yang diperoleh. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan konsep gerakan sosial, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana gerakan Islam non-mainstream berkembang dan melangsungkan misi keagamaan. Kehadiran Jamaah An-Nadzir di tengah masyarakat, semakin menegaskan eksistensi varian gerakan keagamaan di Indonesia khususnya Islam. Hal ini menunjukkan keberadaan gerakan keagamaan bukan hanya Islam mainstream, tetapi terdapat pula Islam non-mainstream. Munculnya gerakan Islam nonmainstream tersebut disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, terbukanya kesempatan politik, yang dibarengi dengan terbukanya kebebasan bererkspresi dan beragama. Kedua, menguatnya paham keagamaan di kalangan masyarakat. Ketiga, adanya respons terhadap keberagamaan Islam mainstream yang tidak lagi berpihak terhadap kepuasan spiritual, sehingga menimbulkan kekecewaan yang akhirnya memilih jalan lain di luar mainstream. Kata Kunci: Gerakan Keagamaan, Non-mainstream, Jamaah An-Nadzir, Kesempatan Politik.