tugas analisis dan perancangan perusahaan

advertisement
TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis dan
Perancangan Perusahaan dengan Dosen Pembimbing Ir. Roni Zakaria, ST., MT
Disusun Oleh:
1. Eucharistia Yacoba Nugraha
I0313039
2. Fita Permatasari
I0313044
3. Florentina Ardiani W
I0313046
\
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2016
Perkembangan Ilmu Manajemen
1
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Sejarah Ilmu Manajemen
Apakah Manajemen merupakan ilmu baru?
Sesunnguhnya manajemen telah lama ada jauh sebelum ini. Salah satu bukti
betapa manajemen telah lama ada adalah dengan adanya bukti Piramida di Mesir.
Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dahulu
telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapantahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan piramida yang megah
ditengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari
dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan
orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Kekuatan bangunan tersebut telah menunjukkan bahwa pada zaman dahulu
manajemen telah diketahui dan dijalankan oleh umat manusia, walaupun tidak
dalam pengertian seperti sekarang. Banyak lagi contoh yang dapat kita lihat
sebagai bukti bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen dalam
kehidupannya. Alexander The Great telah menerapkan konsep staf organisasi
dalam melakukan kampanye militernya. Menara Pisa di Italia, Candi Borobudur
di Indonesia, hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat disebutkan
satu- persatu.
Kesemua bukti
tersebut
menunjukkan bukti
bahwa sesungguhnya
manajemen bukan merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling
tradisional sekalipun, telah dikenal dan dijalankan oleh orang- orang terdahulu.
Owen dan Babbage: Dua Pionir dalam Ilmu Manajemen
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih diakhir abad 18
atau awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh yang mula- mula memperkenalkan
Manjemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles
Babbage (1792-1971).
Perkembangan Ilmu Manajemen
2
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah diantara tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris
adalah orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam
proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material
produksi. Setelah Owen dan Babbage, tokoh- tokoh manajemen lain bermunculan
seiring dengan perubahan besar- besaran dari kegiatan revolusi industri dan
perkembangan kegiatan ekonomi dari satu negara ke negara lainnya.
Tiga Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu
Manajemen
Kelompok Pertama: Perspektif Manajemen Klasik
Kontibusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi
bisnis pada saat itu bagaiman seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula
setelah itu berbagai perspektif dalam ilmu manajemen sebagai alat untuk
menjalankan organisasi bisnis. Diantara perspektif yang muncul adalah kelompok
pertama yang dikenal sebagai perspektif manajemen klasik atau classical
management perspective. Perspektif ini terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu
mereka yang memandang manajemen sebagai sebuah proses saintifik (scientific
management)
dan
manajemen
sebagai
sebuah
kegiatan
administrasi
(administrative management).
Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
Di awal abad 20, produktifitas menjadi salah satu masalah terbesar yang
dihadapi oleh organisasi bisnis. Bisnis pada saat itu sangat berkembang dan modal
juga tersedia dengan mudah, akan tetapi output yang dihasilkan oleh para pekerja,
terutama yang memenuhi standar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan bahwa produktifitas pekerja dalam menghasilkan
output produk yang diperlukan oleh masyarakat sangat rendah. Para manajer
Perkembangan Ilmu Manajemen
3
berusaha mencari jalan keluar untuk memperbaiki produktifitas kerja ini. Di
antara ide yang telah dihasilkan adalah dengan meningkatkan produktifitas
pekerja secara individual. Ide yang dihasilkan pada masa ini pada giliran
berikutnya dikenal sebagai kelompok aliran manajemen saintifik (scientific
management). Di antara tokoh- tokoh kontributor dalam kelompok ini adalah
Fredrich Winslow Taylor (1856-1915), Frank Gilberth (1868-1924), dan Lilian
Gilberth (1878-1972).
Di antara kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang
dinamakan dengan Time and Motion Studies atau studi mengenai penetapan
standar kerja yang didasarkan pada perhitungan waktu. Ide ini berangkat dari
kenyataan bahwa para pekerja di perusahaan bekerja dibawah standar dari apa
yang sebenarnya mampu mereka kerjakan. Secara ringkas, apa yang
diperkenalkan oleh Taylor adalah sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:
Taylor menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan,
misalnya meningkatkan profit perusahaan, maka produktifitas perlu ditingkatkan.
Produktifitas dapat diukur dari tingkat output dan prestasi kerja. Untuk dapat
meningkatkan prestasi kerja, bagi Taylor, perlu diberikan upah insentif, yang
diberikan agar motivasi pekerja menjadi tinggi sehingga tingkat output menjadi
tinggi atau meningkat. Upah insentif bagi Taylor dinamakan sebagai upah insentif
diferensial (piecework pay system), yaitu upah yang diberikan kepada para
pekerja secara berbeda ditentukan berdasarkan kemampuan pekerja dalam
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pendekatan ini dilakukan agar
Perkembangan Ilmu Manajemen
4
produktifitas meningkat sehingga terjadi peningkatan produksi sekaligus efisiensi,
yang pada akhirnya akan memberikan kemungkinan peningkatan profit.
Untuk lebih jelasnya, perhitungan pemberian upah intensif diferensial ini
dapat dijelaskan melalui contoh berikut:
Misalnya diketahui bahwa Standar Pengerjaan Output adalah 3 unit
output/jam. Jam kerja standar perhari adalah 8 jam. Maka Standar Output perhari
adalah 24 unit atau Standar Pengerjaan Output dikalikan dengan jam kerja standar
per hari. Tarif upah yang diberikan jika output yang dihasilkan sesuai atau diatas
standar Rp. 2.000 per unit. Sedangkan, tariff upah yang diberikan jika Output
yang dihasilkan dibawah standar Rp. 1.750 per unit. Jika A mampu mengerjakan
25 unit output per hari, B mampu mengerjakan 20 unit output per hari, dan C
mampu mengerjakan 24 unit, maka upah insentif yang akan diterima oleh masingmasing pekerja adalah seperti berikut ini:
Selain itu, kontibusi yang dihasilkan Taylor setelah bekerja di berbagai
perusahaan setelahnya adalah merumuskan dan memperkenalkan konsep desain
pekerjaan,
cuti
untuk
pemulihan
produktifitas
kerja,
termasuk
mengimplementasikan upah insentif diferensial yang telah dijalankannya di
perusahaan sebelumnya. Apa yang telah dirumuskannya tersebut dinamakan
sebagai scientific management approach atau pendekatan manajemen saintifik.
Pendekatan ini dirumuskannya melalui langkah- langkah proses sebagaimana
digambarkan dalam gambar.
Perkembangan Ilmu Manajemen
5
Secara ringkas, keempat langkah tersebut lebih dikenal sebagai 4 prinsip dasar
manajemen ilmiah dari Taylor yang terdiri dari:
1. Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar metode terbaik
dalam pengerjaan tugas dapat ditentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar dalam pemberian tugasnya sesuai
dengan kualifikasinya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Karena kontribusinya ini, Fredrich W.Taylor dikenal sebagai Bapak
Manajemen Ilmiah atau Father of Scientific Management.
Secara singkat, pokok-pokok ajaran F.W. Taylor adalah sebagai berikut:
a.
Time Study (penelaahan waktu)
Menyelediki tentang penggunaan waktu kerja dengan mempergunakan
stop watch, micro motion camera, dan alat ukur lainnya. Disini F.W.
Taylor berusaha mencari one best way (cara terbaik) dalam hal cara
kerja dan seluk beluk bekerjanya mesin dan kemudian menetapkan
standar-standar. Berkat penelitian ini dapat dihemat waktu kerja dan
penggunaan tenaga yang tidak sedikit.
b. Differential piece rate system (sistem rata-rata per potong deferensial);
sistem
upah
demikian
Perkembangan Ilmu Manajemen
dimaksudkan
untuk
mendorong
daya
6
produktivitas yang lebih tinggi, dan F.W. Taylor mempergunakan
sistem per potong dalam penghitungannya.
c. The art of cutting metals (seni memotong logam)
Penelitian ini dilakukan oleh F.W. Taylor terhadap semua faktor yang
berhubungan dengan pemotongan logam atau baja, seperti jenisnya,
garis tengahnya, dalam keratannya, tebal bilahnya, bentuk tajamnya
alat,
pengaruh
tuangan
atau
tindakan-tindakan
lain
untuk
mendinginkan. Percobaan ini kemudian menghasilkan cara yang terbaik
dalam memotong baja dari kertas dan ukuran teertentu. Dan karena
hasil penelitiannya ini ia memperoleh Doktor HC.
d. Functional Foremanship (sistem mador fungsional); inti ajarannya ini
ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan kerja karyawannya. F.W.
Taylor berpendapat bahwa efisiensi akan dapat tercapai jika tugas
mador (foremans) dibagi sebagai berikut :
1. Planning level (tingkat perencanaan = dilakukan sebelum pekerjaan
dimulai), terdiri dari :

Order of work and routing

Instruction

Time and cost
2. Performance level (tingkat pelaksanaan)
e.

Gang Boss

Speed Boss

Repair Boss

Inspector

Disciplinarian
Scientific Management (manajemen ilmiah)
Merupakan hasil perenungan Taylor yang kemudian mengemukakan 4
(empat) tugas baru dan berat bagi manajemen atau manajer ilmiah,
yakni :

Menggantikan metode rule of thumb dengan berbagai metode
yang di-kembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja
yang ilmiah dan benar.
Perkembangan Ilmu Manajemen
7

Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para
karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan
bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.

Adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang
antara semua karyawan dan manajer.

Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga kerja
(karyawan).
Selain Taylor, kontributor lainnya dalam kelompok manajemen ilmiah
adalah pasangan suami- istri Frank dan Lilian Gilberth. Frank Gilberth seorang
pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik
manajemen yang diilhami Taylor. Dia sangat tertarik terhadap masalah-masalah
efisiensi, terutama untuk menemukan “cara terbaik pengerjaan suatu tugas”.
Diantara kontribusi yang telah berikan adalah metode efisiensi dalam pekerjaan
konstruksi yang memerlukan pengaturan bahan- bahan bangunan. Metode yang
mereka perkenalkan telah mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi
dan meningkatkan output sebesar 200 persen. Berbeda dengan suaminya, Lilian
Gilberth banyak memberikan kontribusi dalam bidang psikologi industry dan
manajemen sumber daya manusia, termasuk bagaimana pentingnya bekerja secara
tim dalam sebuah organisasi bisnis. Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspekaspek manusia dalam bekerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia.
Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir yaitu membantu para
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup. Mereka adalah
penemu Motion Times Studies. Lillian juga menganjurkan 3 posisi pekerja, yaitu:
1. Mempersiapkan Promosi
2. Pekerja melaksanakan tugas
3. Melatih pengganti
Secara ringkas pasangan ini telah memberikan kontribusi berupa metode- metode
guna peningkatan efisiensi dalam pekerjaan.
Selain pasangan Gilberth, dikenal juga seorang yang bernama Henry L.
Gantt (1861-1919) yang memperkenalkan 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan
manajemen, yaitu:
Perkembangan Ilmu Manajemen
8
1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
pimpinan.
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan.
3. Sistem insentif untuk merangsang produktifitas karyawan dan
organisasi.
4. Penggunaan instruksi- instruksi kerja yang terperinci.
Sebagaimana kontributor yang lain, gagasan dari Gantt ini juga telah
membantu manajemen dalam organisasi. Pendekatan yang akhirnya dikenal
sebagai penyelesaian yang menguntungkan bagi semua pihak atau win win
solution, dapat dikatakan dilandasi oleh pendekatan dari Gantt ini. Selain
gagasannya tersebut, Gantt juga memperkenalkan apa yang dinamakan sebagai
“Bagan Gantt” (Gantt Chart) yang kemudian banyak dikenal sebagai sebuah
bagan scheduling atau kita kenal dengan time schedule (penjadwalan kerja).
Bagan Gantt ini dibuat untuk kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan
produksi. Sekalipun bagan ini sudah sangat berumur panjang, akan tetapi dalam
banyak kegiatan, masih relevan untuk dipergunakan, karena pada dasarnya setiap
pekerjaan memerlukan perencanaan pengerjaan dan waktu.
Salah satu persoalan yang sering kali dialami dalam organisasi adalah
pemborosan dan ketidakefisienan atau inefisiensi. Ketidakefisienan sesungguhnya
akan menjadi penghambat tercapainya tujuan. Berdasarkan hal ini, seorang yang
bernama Harrington Emerson (1853-1931) memberikan kontribusi berharga
dalam dunia manajemen dengan memperkenalkan 12 prinsip- prinsip efisiensi.
1. Tujuan- tujuan dirumuskan dengan jelas.
2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
3. Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat
4. Adanya kedisiplinan
5. Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam system informasi atau
akuntansi.
7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan, dan
pembagian kerja.
Perkembangan Ilmu Manajemen
9
8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas
kerja maupun waktu pengerjaan.
9. Kondisi pekerjaan perlu distandarisasi.
10.Kegiatan operasional harus juga distandarisasikan
11. Instruksi- instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar
12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
Kelompok Manajemen Administrasi
Berbeda dengan kelompok manjemen ilmiah yang memiliki pandangna bahwa
peningkatan produktifitas organisasi dapat dicapai ketika produktifitas individu
ditingkatkan, kelompok manjemen administrasi melihat bahwa perubahan
produktifitas tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah
organisasi.
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen operasional manajemen
dikenal dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
Umum).
Perkembangan Ilmu Manajemen
10
Fayol membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu
teknikal, komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia
adalah perumus empat belas prinsip dasar perilaku organisasi manajemen yaitu:
1)
Pembagian kerja
2)
Wewenang
3)
Disiplin
4)
Kesatuan perintah
5)
Kesatuan pengarahan
6)
Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
7)
Balas jasa/imbalan
8)
Sentralisasi
9)
Rantai scalr/khirarki
10)
Order/susunan
11)
Keadilan
12)
Stabilitas staf organisasi
13)
Inisiatif
14)
Esprit de corps (semangat korps)
Kesimpulan Mengenai Prespektif Manajemen Klasik
Prespektif manajmen klasik yang terdiri dari kelompok manajemen ilmiah
dan administrasi telah memberikan kontribusi berharga bagi dunia manajemen
dan memberikan dasar dasar bagi pengembangan teori manajemen selanjutnya.
Diantara kontriusi berharga tersebut adalah mengenai spesialisasi pekerjaan, studi
mengenai masa dan beban kerja dan metode ilmiah mengenani
kegiatan
manajemen yang secara ringkas terepresentasikan melalui apa yang kita kenal
sebagai fungsi fungsi manajemen. Prosedur dan birokrasi juga termasuk
kontribusi berharga dari kelompok manajemen klasik ini.
Akan tetapi, salah satu kelemahan dari prespektif ini adalah bahwa mereka
kurang memperhatikan aspek kemanusiaan sebagai salah satu aspek pentingnya.
Karena aspek manusia tidak hanya dilihat dari factor pemberian upah atau
insentif, akan tetapi dari karakteristik kemanusiaan secara lebih menyeluruh,
dimana setiap manusia berbeda satu dan lainnya.
Perkembangan Ilmu Manajemen
11
Kelompok Kedua: Perspektif Manajemem Perilaku
Sebagaimana dikernukakan di atas, salah satu kelemaharn, perspektif
manajemen klasik adalah belum masuknya faktor manusia sebagai faktor penting
dalam manajemen dan organisasi. Perspektif manajemen klasik lebih cenderung
melihat organisasi sebagai seburah mesin dan manusia atau renaga kerja
merupakan bensin atau komponen lain yang rnendukung gerak dari rnesin agar
dapat bekerja dengan baik. Peran manajemen bagi kelompok manajemen klasik
lebih kepada bagaimana manajer dapat rnelakukan kontrol agar kerja mesin
tersebut tetap bekerja dengan baik.
Berbeda dengan perspektif manajemen klasik, perspektif rnanajemen
perilaku justru menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku
dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan
pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan
manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.
The Howthorne Studies
Salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang
telah dihasilkan oleh studi yang dilakukan perusahaan Western Electric di
Howthorne antara tahun 1927 hingga 1932. Studi ini dilakukan oleh Elton Mayo.
Studi ini terdiri
dari dua eksperimen, eksperimen pertama dilakukan bagi
kelompok pekerja yang memperoleh manipulasi atas penerangan di tempat
kerjanya. Eksperimen kedua dilakukan bagi kelompok pekerja yang memasang
telepon di bank bank.
Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian insentif
dan juga nyala lampu tidak menentukan produktifitas para pekerja, akan tetapi
adanya perlakuan yang sama oleh manjer seta perlakuan “khusus” lah yang akan
menentukan produktifita para pekerja. Dalam hal ini perhatian dan penerimaan
social lebih menjadi factor yang memperngaruhi perilaku pekerja dalam
organisasi daripada factor insentif dan individu.
Perkembangan Ilmu Manajemen
12
Teori Relasi Manusia
Teori relasi manusia merupakan pengembangan dari eksperimen
Howthonre Studie. Pada dasarnya teori relasi manusia berargumentasi bahwa pada
dasarnya manusia selalu melakukan respons terhadap konteks sosial di mana pun
dia berada. Dalam organisasi bisnis, konteks sosial ini dapat meliputi kondisi
sosial, norma yang disepakati di dalam kelompok, dan juga dinamika antar
individu. Asumsi dasar yang digunakan dalam teori ini adalah bahwa perhatian
manajer atau pimpinan terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat
penerimaan dan sekaligus tingkat kepuasan dari bawahan, sehingga tingkat
penerimaan dan kepuasan ini akan mendorong tercapainya peningkatan
produktivitas
Salah satu kontributor teori relasi manusia ini adatah seorang yang
bernama Abraham Maslow. Dia menyatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi
oleh keragaman kebutuhan yang dihadapinya. Keragaman kebutuhan ini
direpresentasikannya melalui apa yang dinamakan dengan "Hierarki Kebutuhan"
(Hierarchy of Needs), termasuk kebutuhan akan insentif secara keuangan dan juga
penerimaan sosial.
Teori Maslow punya 3 asumsi:
1. Kebutuhan manusia tidak akan pernah terpuaskan;
2. Perilaku manusia punya tujuan dan dimotivasi oleh kebutuhan untuk
merasakan kepuasan; dan
3. Kebutuhan dapat diklasifikasi menurut struktur hirarki dari yang
terpenting, yaitu dari bawah (dasar) hingga yang lebih kemudian.
Hirarki kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan
Fisiologis.
Maslow
mengelompokkan
seluruh
kebutuhan fisik yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup,
seperti makanan atau minuman. Setelah kebutuhan fisiologis
tercapai, ia bukan lagi berupa motivator.
b. Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan ini mencakup keamanan dasar,
stabilitas posisi dan hubungan kerja, perlindungan, dan kebebasan
dari rasa takut. Ia merupakan kondisi yang normal bagi setiap
Perkembangan Ilmu Manajemen
13
individu untuk memuaskan kebutuhan ini. Jika belum terpenuhi,
maka ia menjadi motivator.
c. Kebutuhan Pemilikan dan Kasih Sayang. Setelah kebutuhan fisik
dan keamanan terpuaskan, mereka bukan lagi motivator.
Lanjutannya, muncul kebutuhan akan kepemilikan dan kasih
sayang selaku motivator. Individu cenderung mencari hubungan
bermakna dengan orang lain di dalam organisasi.
d. Kebutuhan Kebanggaan Diri. Individu harus membangun rasa
percaya diri dan ingin meraih status, reputasi, dan kemegahan.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Ini adalah kebutuhan manusia untuk
menemukan jati dirinya lewat pekerjaan yang ia lakukan.
Teori Perilaku Kontemporer
Teori relasi manusia yang telah dikenalkan oleh Fayol, Mayo, McGregor,
Maslow, dan lain-lainnya telah memberikan kontribusi berharga dalam dunia
manajemen, serta rnemberikan justifikasi bahwa peran sumber daya manusia
dalam organisasi adalah sangat penting bagi pencapaian tujuan organisasi. Akan
tetapi pada perkembangannya teori relasi manusia ini kurang cukup menjelaskan
kompleksitas dalam perkembangan organisasi dan lingkungan pada masa
berikutnya. Kompleksitas lingkungan dan organisasi memerlukan perspektif yang
lebih luas dari sekedar teori relasi manusia saja.
Saat ini perkembangan peran manusia dalam organisasi direpresentasikan
dalam teori perilaku organisasi (Oerganizational Behavior) yang mencoba melihat
organisasi dari prespektif yang lebih luas, di antaranya dari perspektif psikologi,
sosiologi, ekonomi, antropologi, hingga medis. Beberapa topik penting dalam
teori perilaku organisasi ini di antaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat
terkait dengan kepuasan kerja stres, motivasi, kepemimpinan, dinamika
kelompok, budaya kerja, politik dalam organisasi, konflik interpersonal, desain
organisasi, dan lain sebagainya.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
Perkembangan Ilmu Manajemen
14
b. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus
dengan pertimbangan secara hati-hati.
c. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
d. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Kelompok ketiga : Perspektif Manajemen Kuantitatif
Kelompok ini dalam melakukan studi manajemen adalah perspektif manajemen
kuantitatif yaitu persektif yang mulai tumbuh dan berkembang setelah perang
dunia kedua. Persektif kelompok ini melakukan adopsi pendekatan matematika
dalam menjalankan prinsip-prinsip manajemen terdahulu. Pendekatan ini juga
dilakukan untuk penentuan jumlah pekerja, penentuan lokasi perusahaan, hingga
pengaturan pergudangan dan persediaan. Perspektif ini menekankan penggunaan
teknik kuantitatif dalam setiap kegiatan manajemen. Dalam kelompok ini muncul
perspektif manajemen sains dan manajemen operasi.
Perspektif Manajemen Sains
Penggunaan istilah ini agak mirip dengan manajemen sainstifik yang telah
diterangkan dimuka akan tetapi perlu dicatat perbedaannya bahwa perspektif
manajemen sains lebih menekankan pada penggunaan model matematika dalam
penyelesaian seluruh kegiatan dan persoalan manajemen. Bisa disimpulkan bahwa
perspektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen organisasi
melalui model.
Perspektif Manajemen Operasi
Berbeda dengan manajemen perspektif sains pendekatan ini salah satu
bentuk aplikasi manajemen sains yang lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu
dalam kegiatan secara operasional. Membantu manajemen agar dapat melekukan
kegiatan produksi secara lebih efektif dan efisien. Berbagai pendekatan ini sangat
bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi terutama pada perusahaan-perusahaan
Perkembangan Ilmu Manajemen
15
yang bergerak dalam sector manufaktur, sector keuangan, pemasaran dan sumber
daya manusia.
Penilaian Terhadap Perspektif Manajemen Kuantitatif
Manjemen ini telah memberikan kontribusi berharga bagi peningkatan
produktivitas organisasi, terutama yang terkait dengan model pengambilan
keputusan dan peningkatan efisiensi. Tetapi hal ini juga memiliki berbagai
keterbatasan terutama jika dikaitkan dengan kenyataan bahwa perilaku manusia
dalam organisasi tidak mudah untuk dipahami an dikuantifikasi. Model
matematika yang dibuat sering kali mensyaratkan pemberlakuan berbagai asumsi
yang kadang kala tidak mudah atau kurang realistis untuk dipenuhi. Sering kali
para ahli terjebak pada perhitungan dan tidak sampai pada makna pada
perhitungan itu sendiri. Selain memberikan kejelasan dan kepastian namun juga
memberikan ruang bagi ketidakpastian dan fleksibel.
Teori Manajemen Konteporer
Pada dasarnya tidak semua kelompok pemikiran diatas sepenuhnya kontradiksi
satu sama lain, namun justru dengan kelebihan dan keterbatasannya dapat saling
melengkapi pendekatan-pendekatan manajemen sehingga ilmu manajemen
menjadi kaya akan perspektif. Masing-masing memiliki konteksnya tersendiri
atau dirumuskan berdasarkan situasi yang berbeda satu sama lain. Ilmu
manajemen berkembang dalam berbagai bentuk dan dan konsep manajemen.
Secara garis besar perkembangan ini dapat dibagi dua garis besar yaitu perspektif
sistem dalam manajemen dan perspektif kontingensi dalam manajemen.
Perspektif Sistem Dalam Manjemen
Merupakan
dalah
satu konsep penting dalam ilmu
manajemen
kontemporer. Sistem didefinisikan sebagai kesatuan elemen-elemen dalam
organisasi yang memiliki fungsinya masing-masing, terintegrasi satu sama lain
secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu
tujuan. Pada dasarnya untuk mewujudkan tujuan organisasi berupa out[ut yang
bermanfaat bagi lingkungan dengan melakukan proses tranformasi dari factor
Perkembangan Ilmu Manajemen
16
input yang juga diperoleh dari lingkungan. Perspektif sistem memberikan
pandangan lain bagi kita dalam melihat suatu organisasi. Salah stunya adalah
konsep-konsep seperti sistem terbuka. Sistem terbuka adalah sistem yang
melakukan interaksi dengan lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup
tidak melakukan interaksi dengan lingkungan,subsistem merupakan elemenelemen dalam sistem organisasi dalam sistem organisasi yang saling berkaitan.
Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada pekerjaan
yang dilakukan sendiri.hal ini sangat bermanfaat bagi kegiatan manajemen karena
pada dasarnya kegiatan manajemen melibatkan beberapa factor. Entropi adalah
kondisi dimana organisasi mengalami penuruna produktifitas dan kualitasnya
disebabakan
ketidakmampuan
dalam
membaca
dan
beradaptasi
dengan
lingkungan.
Perspektif Kontingensi Dalam Manajemen
Salah satu perspektif yang cukup popular saat ini adalah perspektif
kontingensi. Pendekatan sperti klasik, perilaku, dan kuantitatif dalam manajemen
dapat dikatakan sebagai pespekif yang universal dalam manjemen karena
memberikan semacam “jalan yang tepat dan umum” untuk melakukan kegiatan
manjemen dan umum. Pendekatan kontingansi memandang bahwa dikarenakan
karakteristik berbeda dengan yang lainnya, maka pendekatan manajemen yang
harus diberikan juga otomatis berbeda.
Berbagai Isu Kontemporer Seputar Perkembangan Ilmu Manjemen
Berbagai pendekatan manjemen hingga sekarang ini terus bermunculan.
Apakah pendekatan tersebut meruapakan sebuah rekontruksi atas teori manajemen
yang terdahulu maupun tawaran pendekatan baru dalam ilmu manajemen.
Berikut akan diterangkan konsep dasar dari berbagai isu-isu tersebut :
-
DOWNSIZING : organisasi berusaha untuk meningkatkan efisiensi
dengan melekukan pengecilan bentuk organisasinya melalui di antaranya
pengurangan jumlah pekerjanya.
Perkembangan Ilmu Manajemen
17
-
DIVERSITY MANAGEMENT : manajeen dalam organisasi mampu
mengelola berbagai perbedaan yang terdapat di dalam organisasi atau
perusahaan.
-
TEKNOLOGI INFORMASI : perkembangan yang sangat pesat di dunia
teknologi informasi memunculkan berbagai media informasi dan
komunikasi yang memunculkan perkembangan baru mengenai cara orang
dan organisasi berinteraksi.
-
GLOBALISASI : suatu proses atau situasi dimana berbagai pihak
diseluruh dunia dapat semakin mudah melakukan interaksi tanpa harus
dibatasi lagi dengan batas-batas greografis. Hal ini memberikan peluang
sekaligus tantangan bagi para teoritis dan praktisi manajemen untuk apat
melakukan penyesuaian secara tepat.
-
ETIKA dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL : isu-isu korupsi dalam
sebuah organisasi atau perusahaan, isu-isu kerusakan lingkungan,
penipuan konsumen dan sebagainya. Perusahaaan harus bisa menjaga
kepercayaan masyarakat.
-
MANAGING for QUALITY : teori dan prakter manajemen saat ini juga
tidak dapat mengabaikan tercapainya kualitas, kualitas juga indicator
tercapainya produktivitas.
-
EKONOMI JASA : perkembangan saat ini menunjukkan bahwa kegiatan
perekonomian tidak lagi dilihat sebagai sebuah kegiatan dalam
menghasilkan barang melalui kegiatan manufaktur.
KONTRIBUSI ILMU MANAJEMEN MODERN
Sebagai penutup akan disebutkan berbagai contoh manajemen :
1. John Aldair.
John Aldair adalah ilmuwan Inggris dalam teori kepemimpinan (leadership
theory) dan kepemimpinan efektif (effective leadership). Salah satu
kontribusinya adalah apa yang dinamakan dengan kepemimpinan
berdasarkan aksi terpusat (action-centered leadership). Aldair juga
meyakini bahwa kepemimpinan adalah keahlian yang dapat dibentuk dan
dibangun.
Perkembangan Ilmu Manajemen
18
2. Igor Ansoff.
Sekalipun jarang disebutkan namanya dalam literatur manajemen, namun
Igor Ansoff adalah salah satu tokoh manajemen strategis (strategic
management). Dalam bukunya yang berjudul Strategic Management,
Ansoff memperkenalkan tahapan-tahapan penting dalam membangun
strategi. Selain memperkenalkan Ansoff Matrix, Ansoff juga merupakan
tokoh yang memasukkan kata sinergi (synergy) ke dalam literatur
manajemen. Ansoff juga yang menyatakan bahwa tidak ada pendekatan
yang universal untuk setiap jenis perusahaan. Pengelolaan perusahaan
sangat terkait dengan factor lingkungan di mana perusahaan tersebut
beroperasi.
3. Chris Argyris.
Argyris
sesungguhnya
merupakan
tokoh
yang
pertama
kali
memeperkenalkan konsep learning organization, sekalipun pada giliran
berikutnya Peter Senge yang lebih memopulerkan konsep tersebut.
Kontribusi lain dari Argyris adalah dengan memperkenalkan konsep
single-loop dan double-loop learning dalam manajemen organisasi.
4. Chester Barnard (1961-1988).
Berbeda dengan kebanyakan teoritisi manajemen yang berangkat dari
berbagai disiplin ilmu, Barnard merupakan teoritisi yang dari praktisi
karena Barnard juga adalah seorang manajer. Barnard merupakan
kontributor bagi konsep perilaku organisasi dan perilaku eksekutif.
5. Percy Barnavik.
Barnevik merupakan mantan direktur dari perusahaan Asea Brown Boveri
(ABB). Aktivitas perusahaan ini memberikan kontribusi kepada dunia
manajemen
mengenai
pengelolaan
manajemen
bagi
perusahaan
multinasional. Barverik memberikan kontribusi bahwa sebuah kantor pusat
tidak semestinya berkonsepkan bangunan besar dengan jumlah staf yang
banyak, akan tetapi sangat mungkin hanya merupakan kantor yang kecil,
staf
yang
sedikit,
memperkenalkan
dan
konsep
aktivitas
yang
struktur
Matrix
dinamis.
yang
Barverik
kompleks
juga
dalam
manajemen.
Perkembangan Ilmu Manajemen
19
6. Christopher Bartlett.
Bartlett merupakan profesor dari Harvard University. Bersama Sumantra
Ghoshal, Bartlett memperkenalkan konsep manajemen lintas budaya dan
manajemen global. Mereka memperkenalkan konsep yang dinamakan
sebagai bentuk organisasi entrepreneur (entrepreneurial organization).
7. Warren Bennis.
Bennis dikenal dalam konsep kepemimpinan (leadership), padahal
kariernya lebih luas dari sekadar sebagai tokoh kepemimpinan. Bennis
memperkenalkan konsep adhocracy dalam teori kepemimpinan dan
manajemen.
8. Robert Blake.
Robert Blake memperkenalkan konsep managerial grid bersama Jane
Mouton, di mana konsep tersebut begitu populer di tahun 1960-an
9. Edward De Bono.
De Bono adalah tokoh yang memperkenalkan konsep berpikir lateral
(lateral thinking) dalam literatur manajemen, terutama manajemen sumber
daya mausia. Selain menulis 43 buah buku, de Bono juga berargumen
bahwa kompetisi bukan merupakan satu-satunya solusi transaksi di masa
depan, bahkan monopoli yang memberikan nilai tambah (valued
monopolies) bisa jadi juga merupakan jawaban atas bentuk transaksi di
masa yang akan datang.
10. James Mc Gregor Burns.
McGregor Burns merupakan salah satu contributor dalam teori
kepemimpinan dalam manajemen organisasi. Burns memperkenalkan
konsep
transactional
(yang terkait
dengan
jangka
pendek)
dan
transformational (yang terkait dengan jangka panjang) leadership.
11. Andrew Campbell.
Campbell memberikan kontribusi dengan memberikan tiga kunci bagi
perusahaan multinasional untuk sukses dalam bisnis, yaitu financial
control, strategic planning, dan strategic control. Campbell juga
mengkritisi kinerja berbagai perusahaan multinasional-melalui bukunya
Perkembangan Ilmu Manajemen
20
yang berjudul Corporate Level Strategy-sebagai “perusak nilai” (value
destroyers) daripada “penghasilan nilai” (value creators).
12. James Champy.
Bersama Michael Hammer, Champy merupakan penulis buku yang
topiknya sangat kontributif dalam dunia manajemen, yaitu mengenai
konsep reengineering bagi perusahaan (reengineering the corporation)
sebagai sebuah strategi guna kelangsungan perusahaan dalam jangka
panjang.
13. Alfred D. Chandler Jr.
Selain sebagai konsultan mengenai strategi Affred Sloan di perusahaan
raksasa General Motors, Chandler juga merupakan seorang ahli sejarah
ekonomi yang memberikan kontribusi mengenaistrategi dan evolusi
mengenai strategi dalam manajemen organisasi. Salah satu konsep yang
diperkenalkannya
adalah
mengenai
bentuk
organisasi
yang
terdesentralisasi (decentralized organizational form).
14. Philip Crosby.
Crosby merupakan konsultan manajemen global yang mengenalkan
konsep bahwa “kualitas adalah sesuatu yang bersifat bebas” (quality is
free).
15. W. Edwards Deming (1900-1993).
Sekalipun Deming tidak begitu sukses di Amerika di mana dia berasal,
namun justru Deming meraih kesuksesan dan kepopulerannya di Jepang
sebagai salah satu kontributor sukses dalam dunia manajemen dan bisnis.
Salah satu konsep yang diperkenalkannya adalah konsep “roda Deming”
atau Deming’s wheel mengenai kegiatan perencanaan dalam manajemen.
16. Peter F. Drucker.
Sekalipun dilahirkan di Austria, namun Drucker menghabiskan sebagian
besar hidupnya di California, Amerika Serikat. Drucker terkenal sebagai
“Bapak Teori Manajemen Modern” di abad 20. Bukunya tersebar di
berbagai isu seputar manajemen. Salah satu kontribusinya yang begitu
dikenal adalah mengenai definisi efektif dan efisien di mana Drucker
mendefinisikan efektif sebagai doing the right things dan efisien sebagai
Perkembangan Ilmu Manajemen
21
doing things right. Di usianya yang begitu lanjut, Drucker masih
menyempatkan untuk memberikan perspektifnya mengenai bisnis dan
manajemen dalam berbagai kesempatan yang dapat dihadirinya.
17. Henry Fayol (1841-1925).
Fayol merupakan orang Eropa yang termasuk ke dalam kontributor awal
dalam disiplin ilmu manajemen. Fayol juga yang meperkenalkan 14
prinsip dan fungsi manajemen sebagaimana yang telah diuraikan dalam
buku ini.
18. Mary Parker Follet (1868-1933).
Sekalipun Follet merupakan ahli politik,namun Follet memberikan
kontribusi yang sangat berharga dalam dunia manajemen. Jika Drucker
dijuluki “Bapaknya Manajemen”, maka Follet kadagkala dijuluki sebagai
“Ibunya Manajemen”, karena Follet-lah yang memberikan kontribusi
dalam dunia manajemen dan menyatakan bahwa manajemen bukan
sekedar ilmu, akan tetapi “seni dalam menyelesaikan sesuatu”. Follet juga
yang pertama kali memperkenalkan pentingnya kerja tim dalam sebuah
organisasi. Sekalipun kontribusinya cenderung diabaikan di Amerika,
namun kontribusinya sangat dikenal di Jepang.
19. Henry Ford (1863-1947).
Henry Ford termasuk di antara orang-orang pertama yang menerjemahkan
konsep-konsep teori manajemen ke dalam praktik. Ford terkenal sebagai
salah satu tokoh yang mengimplementasikan dan sukses dalam melakukan
kegiatan produksi secara massal (mass production).
20. Jay Forrester.
Forrester merupakan akademisi dari Massachusets Institute of Technology
(MIT) yang memperkenalkan “memori utama” (core memory) dalam
teknologi komputer digital. Forrester juga termasuk kontributor awal
dalam analisis perilaku dari sitem dengan menggunakan model system
dinamik (system dynamics modeling)
21. Harold Geneen (1910-1997).
Geneen terkenal sebagai salah satu praktisi sukses dalam dunia
manajemen dan sangat memberikan prioritas akan pentingnya informasi
Perkembangan Ilmu Manajemen
22
dalam dunia manajemen. Kepakarannya dalam manajemen tidak
diragukan, setidaknya oleh Sir Colin Marshall dari perusahaan
penerbangan British Airways
22. Sumantra Ghoshal.
Ghoshal adalah profesor dari London Business School, selain pernah
mengajar di MIT. Bersama Christopher Bartlett, Ghoshal termasuk ke
dalam salah satu kontributor terkenal dalam dunia manajemen. Kontribusi
yang pernah diberkannya, antara lain adalah managing across borders dan
transnational solution.
23. Gary Hamel.
Selain sebagai profesor tamu di London Business School, beliau pernah
menjadi profesor di Michigan Uiversity. Selain banyak menulis di Harvard
Business Review, bersama C.K. Prahalad, Hamel menulis mengenai
Competing for the Future dan pendiri perusahaan konsultan, Stratego.
24. Michael Hammer.
Selain pernah sebagai profesor di MIT, bersama James Champy Hammer
merupakan penulis buku Reengineering the Corporation. Hammer juga
yang memberikan kontribusi akan perlunya perubahan paradigma
mendasar dalam konsep pelayanan dalam operasi dunia bisnis. Menurut
Hammer, “Kita telah memiliki jawaban yang sama (akan konsep
manajemen) selama 40 tahun, namun saat ini persoalannya telah berubah,
jika mesin dari sebuah taksi rusak, saya tidak peduli jika sang supir adalah
seorang yang ramah dan menyenangkan.”
25. Charles Handy.
Handy yang dilahirkan di Irlandia banyak memberikan inspirasi dalam
dunia manajemen, khususnya yang terkait dengan prinsip alamiah dari
kerja dan organisasi.
26. Frederick Herzberg.
Herzberg sangat terkenal kontribusinya pada tahun 1960-an sebagai salah
satu tokoh manajemen perilaku. Menindak lanjuti konsep hierarki
kebutuhan abraham Maslow, Herzberg memperkenalkan konsep two
Perkembangan Ilmu Manajemen
23
factors theory of motivation, dimana motivator dan hygiene ditempatkan
sebagai dua faktor yang terkait dengan motivasi kerja dalam
organisasi.
27. Geert Hofstede.
Hofstede adalah antropolog Belanda yang memberikan kontribusi
mengenai budaya organisasi dan lintas budaya dalam dunia manajemen.
Dia juga menulis mengenai Budaya dan Organisasi (Culture and
Organization) yang diterbitkan pada tahun 1991.
28. Joseph Juran.
Juran termasuk dalam kontributor dunia manajemen yang tidak begitu
dikenal, padahal kontribusinya mengenai konsep pemberdayaan dalam
organisasi (empowerment) telah banyak dikenal oleh berbagai praktisi
manajemen dan organisasi.
29. Rosabeth Moss Kanter.
Selain sebagai editor dalam Harvard Business Review, Moss Kanter
merupakan kontributor manajemen yang terkait dengan isu empowerment
dan managing change.
30. Philip Kotler.
Kotler merupakan tokoh manajemen yang telah memberikan banyak
inspirasi dalam dunia manajemen modern, khususnya yang terkait dengan
manajemen pemasaran modern. Bukunya yang berjudul Marketing
Management: Analysis, Plan, and Control telah banyak dipergunakan di
berbagai sekolah bisnis dan manajemen di seluruh dunia. Menurut Kotler,
“Perlu satu hari untuk mempelajari pemasaran, namun perlu seumur hidup
untuk benar-benar memahami dan menguasainya.”
31. John Kotter.
Selain sebagai profesor dalam teori perilaku di Harvard Business School,
Kotter telah banyak memberi kontribusi dalam dunia manajemen
khususnya dalam isu seputar kepemimpinan, budaya organisasi, dan
managing change.
32. Theodore Levitt.
Perkembangan Ilmu Manajemen
24
Sebagai seorang ahli pemasaran dari Jerman, Levitt pertama kali terkenal
dengan konsep yang diperkenalkannya melalui Harvard Business Review,
“Marketing Myophia”. Dia mengkritisi konsep lama dalam pemasaran,
dan termasuk yang memberikan kontribusi akan pentingnya bisnis yang
berdasarkan pertimbangan pasar (market based business) daripada bisnis
yang berdasarkan pertimbangan produksi (production based business).
33. Douglas Mc Gregor (1906-1964).
McGregor merupakan profesor di MIT dari tahun 1954 hingga meninggal
dunia. McGregor sangat terkenal dengan teori X dan Y dari perilaku
manusia dalam organisasi.
34. Abraham Maslow (1908-1970).
Maslow terkenal sebagai “Bapak dari Psikologi Humanis” dan pernah
menjadi Ketua Jurusan Psikologi di Universitas Brandeis. Kontribusinya
yang paling utama adalah konsep hierarki kebutuhan (hierarchy of needs)
yang telah banyak memberikan inspirasi bagi teoritisi dan praktisi
manajemen.
35. Elton Mayo (1880-1949).
Mayo adalah seorang yang cerdas namun kurang begitu dikenal kecuali
dalam pembahasan mengenai evolusi teori manajemen. Setelah mengikuti
pendidikan kedokteran di London dan Edinburgh, Mayo bekerja di
Perusahaan percetakan di Adelaide, Australia. Mayo juga pernah mengajar
di Universitas Queensland dalam bidang filsafat moral dan mental. Mayo
termasuk juga kontributor awal dalam hal pendekatan perilaku dalam
manajemen, dan terkenal dengan howthorne studies-nya.
36. Henry Mintzberg.
Selain pernah bekerja di McGill University, Kanada, Mintzberg terkenal
dengan kontribusinya dalam isu seputar konsep alamiah mengenai kerja
dan faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam
perencanaan strategis.
37. Jane Mouton (1930-1987).
Mouton
adalah
ilmuwan
sosial
yang
bersama
Robert
Blake
memperkenalkan konsep managerial grid, yang terkait dengan adanya dua
Perkembangan Ilmu Manajemen
25
jenis orientasi dalam tipe manajemen, yaitu orientasi produksi dan
orientasi pekerja.
38. Kenichi ohmae.
Selain pernah menjadi direktur cabang McKinsey di Tokyo, Ohmae
memberikan kontribusi yang berharga dalam dunia manajemen, terutama
seputar manajemen strategis dan peran intuisi dalam manajemen. Ohmae
juga menjadi konsultan bagi pemerintah di negara-negara Amerika, Eropa
dan Asia.
39. C. Nortcote Parkinson (1909-1993).
Parkinson merupakan akademisi yang menghabiskan sebagian besar
waktunya di Amerika, Inggris dan Malaysia. Parkinson adalah kontributor
manajemen yang memperkenalkan “hokum Parkinson”.
40. Richard Pascale.
Sekalipun tidak banyak menulis buku, Pascale adalah penulis buku The
Art of Japanese Management dan Managing on the Edge yang sangat
sukses dipasaran. Pendekatan Pascale adalah bahwa manajemen perlu
mengombinasikan teori dan kejelasan dalam praktik. Bagi Pascale,
perubahan saja tidaklah cukup dalam manajemen, akan tetapi perlu
dilakukan transformasi dalam hal kinerja keuangan, indikator keberhasilan
perusahaan, dan budaya organisasi. Bagi Pascale, organisasi perlu
melakukan perubahan oleh dirinya sendiri.
41. Tom Peters.
Peters adalah diantara kontributor manajemen yang selain menulis buku In
Search of Excellence dan Liberation Management, juga termasuk
kontributor yang menekankan pentingnya peran manusia dalam organisasi
karena bagi Peter, manusialah yang dapat mewujudkan sesuatu dalam
manajemen dan organisasi.
42. Michael Porter.
Porter adalah profesor dari Harvard University yang memperkenalkan
konsep competitive advantage. Bukunya yang berjudul Competitive
Strategy telah memberikan banyak pengaruh dalam perkembangan teori
manajemen kontemporer dan praktik bisnis saat ini. Salah satu
Perkembangan Ilmu Manajemen
26
kontribusinya adalah dengan memperkenalkan five forces factors model
mengenai lingkungan kompetitif mikro dari kegiatan bisnis dan generic
strategy yang perlu dipertimbangkan untuk diimplementasikan oleh
praktisi
manajemen. Dapat dikatakan, hampir seluruh praktisi manajemen dan
bisnis tidak dapat mengabaikan model yang ditawarkannya tersebut dalam
melakukan analisis terhadap kegiatan manajemen dan bisnis.
43. C.K. Prahalad.
Sebagai profesor dalam strategi perusahaan dan manajemen internasional
di Universitas Michigan, Prahalad memberikan kontribusinya mengenai
strategic intent dan competing with core competencies.
44. Reg Revans.
Revans adalah termasuk kontributor manajemen yang memperkenalkan
konsep action learning dalam organisasi, dan pentingnya action learning
tersebut dimplementasikan dalam organisasi, terutama dalam kerja tim.
45. Edgar Schein.
Selain telah bekerja bersama MIT selama 40 tahun, Schein termasuk
kontributor awal dalam hal perkembangan teori organisasi. Schein
memperkenalkan hubungan antara budaya organisasi dan kepemimpinan.
Schein juga memperkenalkan konsep career anchor dan psychological
contract dalam manajemen organisasi.
46. Ricardo Semler.
Semler termasuk kontributor manajemen yang berhasil melakukan
transformasi bisnis keluarga menjadi organisasi bisnis yang melibatkan
pengembangan, pemberdayaan, dan partisipasi para pekerja dalam
manajemen dan kepemilikan perusahaan.
47. Peter Senge.
Selain pernah sebagai direktur di Pusat Pembelajaran Organisasi di MIT,
melalui buku yang berjudul The Fifth Discipline: The Art and Practice of
the Learning Organization, Senge termasuk yang memopulerkan konsep
learning organization yang telah banyak memengaruhi konsep-konsep dan
praktik dalam dunia manajemen.
Perkembangan Ilmu Manajemen
27
48. E.F.Schumacher (1911-1977).
Istilah “kecil itu indah” (small is beautiful) adalah salah satu kontribusi
Schumacher dalam dunia manajemen. Walaupun secara praktik konsepnya
masih perlu diverifikasi, namun kontribusinya telah terkenal hampir di
seluruh dunia.
49. Afred P. Sloan (1875-1966).
Sloam
termasuk
memperkenalkan
konsep
organisasi
yang
terdesentralisasi. Oleh karena itu, kontribusi Sloam dalam dunia
manajemen banyak terkait dengan isu seputar teori organisasi.
50. Frederich Winslow Taylor (1856-1917).
Kegagalan dalam dunia olahraga, khususnya di cabang tenis dan baseball,
membawa Taylor menjadi salah satu kontributor awal dalam dunia
manajemen. Taylor dikenal sebagai “Bapak Teori Manajemen Ilmiah”
yang memperkenalkan perlunya pendekatan ilmiah dan modern dalam
manajemen organisasi.
51. Fons Trompenaars.
Adalah tokoh yang memperkenalkan konsep diversity management.
52. Lyndall Urwick (1891-1983).
Selain Frederich W. Taylor, Urwick termasuk ke dalam kontributor awal
dalam dunia manajemen, dan banyak memberikan perspektif mengenai
manajemen ilmiah.
53. Manfred Kets de Vries.
De Vries merupakan pakar teori kepemimpinan. Termasuk tokoh yang
diberi predikat sebagai management guru oleh Financial Times.
Kontribusinya dalam dunia manajemen adalah seputar hubungan antara
manajemen internasional, psikoanalisis, dan dynamic psychiatry.
54. Robert Waterman.
Bersama Tom Peters, Waterman menulis In Search of Excellence yang
menekankan pentingnya faktor manusia dalam organisasi.
55. Thomas Watson Sr. (1874-1956).
Perkembangan Ilmu Manajemen
28
Thomas Watson Sr. merupakan tokoh di balik keberhasilan perusahaan
raksasa IBM, bagaimana IBM dapat berhasil, dan termasuk budaya
organisasi yang dijalankan oleh IBM.
56. Max Weber (1864-1920).
Max Weber adalah tokoh yang memperkenalkan konsep birokrasi dalam
organisasi sebagai sebuah wujud implementasi konsep rasional logis yang
menjadi kecenderungan manusia dalam berbuat dalam organisasi.
Selain tokoh-tokoh yang disebutkan diatas, masih banyak lagi tokohtokoh di masa lalu dan saat ini yang belum dicantumkan dalam buku ini, namun
kontribusinya tak diragukan lagi dalam manajemen modern. Hal ini karena
manajemen adalah salah satu cabang ilmu sosial yang perkembangannya pesat
seiring dengan perkembangan dalam kehidupan manusia.
Jika kita melihat penilaian perusahaan konsultan global, Accenture, para
tokoh yang dikategorikan sebagai management guru dapat berubah- ubah seiring
dengan perkembangan dunia bisnis dan manajemen. Di antara tokoh-tokoh yang
dikategorikan oleh Accenture ke dalam management guru namun belum
dimasukkan oleh Stuart Crainer (1998), antara lain Alfin Toffler (information
revolution), Bill Gates (Microsoft), Daniel Goleman (emotional
inteligence), Jack Welch (leadership guru), Steven Covey (Seven Habits of Highly
Effective People), dan lain sebagainya. Ada baiknya pembaca membaca lebih
lanjut dari berbagai literatur mengenai para tokoh-tokoh di atas maupun tokohtokoh lainnya untuk lebih mengetahui perkembangan dunia manajemen,
khususnya yang terkait dengan kontributor dalam dunia manajemen.
Perkembangan Ilmu Manajemen
29
Download