1.1. Latar Belakang

advertisement
`
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Persaingan era globalisasi menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh
setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan
suatu proses interaksi antar individu, kelompok, dan negara untuk saling
ketergantungan, terkait, dan mempengaruhi satu dan yang lainya. Persaingan yang
terjadi di berbagai sektor secara langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan
pendapatan,
membuka
kesempatan
kerja,
meningkatkan
penghasilan devisa, transfer modal, dan teknologi sehingga memberikan manfaat
bagi ekonomi negara dan masyarakat secara keseluruhan.
Persaingan yang tinggi juga dirasakan di sektor energi, yang menjadikan
pertumbuhan pembangunan infrastruktur pengelolaan sumber daya energi
semakin tinggi. Energi merupakan salah satu variabel penting dalam menggerakan
perekonomian. Saat ini sumber energi semakin menipis namun kebutuhan
semakin meningkat. Tanpa energi, produsen tidak dapat melakukan kegiatan
proses produksi untuk menghasilkan suatu hasil keluaran. Diperlukan kerjasama
berbagai pihak untuk mengeksplorasi, mengolah, serta mendistribusikan energi
dengan baik.
Dalam industri energi terdapat banyak pemain, banyak perusahaanperusahan yang berusaha menguasai resource yang terbatas. Salah satu bagian
terpenting dari industri energi adalah perusahaan penyedia jasa berupa desain
(engineering), pengadaan (procurement), konstruksi (construction) atau yang
sering disebut dengan perusahaan EPC. Ketatnya persaingan yang terjadi diantara
1
`
perusahaan-perusahan EPC menyebabkan setiap perusahaan dituntut untuk
memiliki keunggulan bersaing agar mampu bertahan di dalam industri.
Salah satu perusahaan penyedia jasa EPC adalah PT. Tripatra, perusahaan
yang memiliki reputasi di sektor energi yang telah beroperasi di Indonesia lebih
dari 40 tahun. Ketatnya persaingan yang terjadi menuntut kepiawaian manajemen
PT. Tripatra untuk menghasilkan produk terbaik yakni jasa penyelesaian proyek
yang berkualitas dan tepat waktu agar dapat memenangkan persaingan dan
menjadi unggul diantara perusahaan lainnya.
Tripatra memiliki catatan perjalanan beberapa proyek besar dalam
memberikan solusi engineering kebutuhan infrastruktur sektor energi. Salah satu
proyek besar yang telah diselesaikan Tripatra adalah South Sumatera NGL Project
(SSNP). SSNP merupakan proyek konstruksi natural gas liquefaction (NGL)
yang berlokasi di Prabumulih Barat, Sumatra Selatan. Proyek yang memiliki
durasi 26 bulan ini, terdiri dari pengolahan bahan baku gas sebesar 250 MMSCFD
atau 1.135 BTU/SCF dengan memproduksi propana 150 ton per hari, kondensat
2.157 barel per hari dan elpiji 546 ton per hari (SSNP Project Overview, 2010).
Menurut Project Management Institute dalam A Guide to the Project
Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), proyek didefinisikan sebagai
segala usaha yang bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan suatu
produk, jasa, atau hasil yang unik (PMBOK, 2008). Sedangkan Menurut Anthony
dan Govindarajan (2007: 729), proyek adalah sekumpulan kegiatan yang
dimaksudkan untuk mencapai hasil akhir tertentu yang memiliki arti yang cukup
penting bagi kepentingan pihak manajemen.
2
`
Dari definisi proyek tersebut dapat dikatakan proyek merupakan suatu
usaha kompleks yang terdiri dari suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya
dilakukan satu kali, tidak rutin, memiliki siklus, dibatasi oleh waktu, anggaran,
resource dan mutu spesifikasi yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
permintaan. Dengan adanya keterbatasan yang melekat pada proyek, maka
dibutuhkan sebuah manajemen proyek agar dapat membantu mengatur
pelaksanaan proyek.
Project Management Institute (2008) mendefinisikan manajemen proyek
sebagai penerapan dari pengetahuan, kemampuan, alat bantu serta teknik
kreativitas proyek agar dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh
pihak-pihak terkait (stakeholders) dari proyek. Menurut Sentosa, manajemen
proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam waktu tertentu, dengan sumber daya tertentu (2003: 3).
Pada proyek konstruksi SSNP terdapat suatu rangkaian proses kegiatan
yang berfungsi untuk mengelola berbagai sumber daya yang menghasilkan sebuah
plant yang telah direncanakan sesuai spesifikasi dan detail permintaan klien pada
jangka waktu yang telah ditentukan. Di dalamnya, proyek SSNP melibatkan
banyak orang yang bekerja dan memerlukan banyak sumber daya baik material
maupun lainnya. Dengan kompleknya proyek SSNP dan banyaknya hambatan dan
keterbatasan yang dimiliki dan melekat pada proyek maka dalam pelaksanaanya
proyek SSNP seharusnya telah diterapkan sebuah manajemen proyek atau
3
`
manajemen pengendalian proyek yang dapat memonitor jalannya proyek dan
prosedur yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan proyek.
Proyek yang menyangkut investasi besar memerlukan pengendalian
manajemen proyek, karena pada proyek yang bernilai tinggi memiliki risiko
sangat besar yakni ketidaksesuaian situasi yang dialami proyek terhadap rencana
dan tujuan yang diharapkan. Proyek SSNP menelan investasi yang besar berkisar
US$ 192 juta dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 17%. Dengan
manajemen pengendalian proyek yang efektif memungkinkan tim proyek (bukan
hanya manajer proyek) mengorganisasi pekerjaan untuk menggunakan alat (tools)
secara efisien dan teknik untuk mengelola batasan-batasan (constraints) proyek
agar mencapai tujuan akhir dan hasil sesuai dengan kriteria, waktu dan besarnya
biaya yang telah direncanakan.
Dalam kenyataannya, ditemukan berbagai masalah yang terdapat pada
proyek SSNP yang menghambat jalannya proyek. Menurut Anthony dan
Govindarajan (2007: 731), dikatakan bahwa proyek hanya sekali dan sangat
kompleks yang melibatkan banyak sumber daya, membutuhkan sebuah sistem
pengendalian manajemen formal. Manajemen pengendalian proyek berfokus pada
proyek itu sendiri untuk memproduksi sesuatu dengan kendala waktu dan biaya
yang terbatas. Salah satu proses pengendalian manajemen proyek menurut
Anthony dan Govindarajan (2007) adalah proses akhir berupa evaluasi proyek.
Salah satu bagian dari evaluasi yang disebutkan adalah evaluasi kinerja dari
proses pengelolaan proyek.
4
`
Oleh karenanya dirasa perlu untuk dilakukan evaluasi penerapan sistem
pengendalian manajemen proyek SSNP, PT. Tripatra. Evaluasi melibatkan
beberapa standar, kriteria, pengukuran keberhasilan sebagai acuan, dan tujuan
yang dijelaskan dalam nilai suatu obyek. Acuan yang digunakan sebagai standar
dan kriteria dalam dalam penelitian ini adalah standar kerangka kerja manajemen
proyek yang diakui secara internasional, yakni Project Management Body of
Knowledge (PMBOK) yang dikeluarkan oleh Project Management Institute (PMI)
Amerika.
1.2.
Rumusan Masalah
PT Tripatra memiliki berbagai proyek besar dan kompleks. Suatu proyek
dalam pengelolaannya mempunyai keterbatasan dalam ruang lingkup (scope),
waktu (time), biaya (cost), dan kualitas (quality). Dengan adanya berbagai
keterbatasan tersebut, sering kali ditemui berbagai masalah dalam proyek. Melalui
studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis berupa pengamatan, diskusi, dan
wawancara, diperoleh informasi bahwa permasalahan penting yang ditemui pada
proyek SSNP adalah ketidaksesuaian rencana yang diharapkan dan ditetapkan
terhadap situasi dan kenyataan yang dialami pada saat proyek berlangsung.
Permasalahan ini jika ditinjau dari pengendalian manajemen proyek menurut
Anthony dan Govindarajan (2007) yakni manajemen lingkungan pengendalian
proyek (struktur organisasi) dan proses pengedalian dapat dijabarkan sebagai
berikut:
5
`
1. Permasalahan lingkungan pengendalian (organisasi proyek)
Lingkungan pengendalian memegang peranan penting di suatu proyek.
Pada proyek SSNP, salah satu permasalahan terjadi dikarenakan pengaruh
lingkungan. Dalam rangkaian proses kegiatan proyek SSNP melibatkan
banyak pihak, baik pihak-pihak yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam proyek menyebabkan
potensi terjadi konflik kepentingan. Di lingkungan internal, permasalahan
terjadi berkaitan dengan organisasi proyek SSNP dan tim yang tergabung
yakni terkait masing-masing kepentingan fungsionalnya.
2. Permasalahan perencanaan ruang lingkup
Proses pengendalian menurut Anthony dan Govindarajan (2007) terdiri
dari perencanaan dan pelaksanaan pengawasan, dan pengendalian proyek.
Konsep pengendalian manajemen proyek adalah integrasi antara ruang
lingkup pekerjaan, jadwal, dan kemajuan pada setiap proses. Permasalahan
lainnya pada proyek SSNP adalah ketidaksesuaian rencana berkaitan
dengan banyaknya terjadi berbagai perubahan ruang lingkup dalam
proyek. Perubahan cenderung berubah drastis, tidak terduga, dan tidak
diperkirakan sehingga mengubah rencana kerja tahap berikutnya.
3. Lemahnya pengendalian ruang lingkup
Dari pengaruh eksternal, PT. Tripatra menghadapi perubahan-perubahan
yang diajukan klien. Perubahan-perubahan tersebut dikarenakan lemahnya
pengendalian berupa ketetapan dan komitmen ruang lingkup. Hal ini
menjadi faktor permasalahan krusial yang ditemui dalam pelaksanaan
6
`
proyek yang mempengaruhi berbagai keputusan yang menyebabkan
beberapa dampak perubahan terhadap berbagai rencana kerja proyek.
4. Keterlambatan penjadwalan
Dampak yang paling berpengaruh terhadap perubahan ruang lingkup
adalah ketidaksesuian perencanaan waktu atau penjadwalan proyek yakni
keterlambatan jadwal proyek baik dari engineering, procurement, dan
construction. Keterlambatan engineering juga disebabkan kelemahan
sumber daya yakni kurang optimalnya tim yang terlibat. Untuk
keterlambatan procurement, juga disebabkan karena rumit dan panjangnya
proses dan prosedur internal. Keterlambatan jadwal ini sudah pasti
mempengaruhi kemajuan kerja bulanan yang telah ditetapkan.
Dengan beberapa masalah dan kendala tersebut, kebutuhan penerapan
manajemen pengendalian proyek secara efektif tidak dapat dipandang ringan.
Dengan rumusan masalah tersebut, penulis tertarik melakukan eksplorasi yang
lebih mendalam dengan melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi Penerapan
Pengendalian Manajemen Proyek pada Proyek SSNP PT. Tripatra”
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan pengendalian
manajemen proyek pada proyek SSNP oleh PT. Tripatra, sejauh mana seluruh
kegiatan aktifitas pekerjaan proyek telah dikelola pada seluruh proses dengan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan proyek mulai perencanaan, pelaksanaan,
hingga penyelesaian proyek. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi
kelemahan pengendalian proyek, agar dapat merekomendasikan langkah-langkah
7
`
yang harus dilakukan dalam menjalankan proyek selanjutnya sebagai solusi
alternatif pelaksanaan pengendalian manajemen proyek untuk masa datang.
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. Tripatra
Penelitian dapat menjadi sarana untuk evaluasi dan memberikan masukan
atas pelaksanaan manajemen pengendalian proyek, apakah pengelolaan proyek
telah efektif dan efisien. Selain itu dapat memberikan konsep yang baik sesuai
acuan PMBOK tentang pelaksanaan manajemen dan pengedalian proyek
konstruksi sehingga membantu perusahaan merencanakan proyek selanjutnya.
Diharapkan perusahaan dapat mempraktikkan manajemen pengendalian yang
efektif agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanannya.
2. Bagi ilmu pengetahuan dan akademis
Hasil penelitian merupakan pengembangan literatur yang ada, kemudian
dihubungkan dengan kenyataan di lapangan. Penerapan teori-teori manajemen
pengendalian proyek dikaitkan dengan realisasi di lapangan sehingga dapat dilihat
kendala penerapan teori dan solusi dilapangan untuk ditarik kesimpulan baru yang
dapat dikembangkan lebih lanjut. Aplikasi teori di lapangan merupakan suatu
pengalaman yang sangat bermanfaat karena dapat ditemukan praktek terbaik
dalam pengelolaan proyek. Praktek terbaik yang dijumpai dapat memberikan
sumbangan pada pemahaman teori pengendalian manajemen bahkan dapat
memperbaiki teori yang ada. Selain itu memberikan sumbangan penelitian terkait
dengan implementasi manajemen proyek pada pelaksanaan proyek konstruksi
8
`
sekaligus memperkaya koleksi penelitian khususnya bidang amatan kerja
perusahaan EPC.
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan penelitian ini dapat memahami aplikasi teori pengendalian
manajemen suatu proyek sehingga menambah pengetahuan dalam mengelola
suatu proyek. Selain itu dapat menambah wawasan dan mempertajam kemampuan
untuk menganalisa bagi peneliti sehingga dapat menjadi bekal untuk terjun dalam
dunia kerja nantinya jika melaksanakan proyek konstruksi, memberikan petunjuk
praktis pelaksanaan manajemen proyek.
1.5.
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibuat agar penelitian terhadap proyek SSNP ini
lebih terfokus dan tidak keluar dari masalah dan tujuan penelitian yakni evaluasi
proses pengelolaan proyek berupa tahapan pengendalian manjemen proyek SSNP,
dari
perencanaan
hingga
pelaksanaannya
proyek
berdasarkan
konsep
pengendalian proyek, bagaimana pembuatan rencana proyek dan pengendalian
pelaksanaan apakah telah sesuai rencana. Berkaitan disiplin ilmu manajemen
proyek yang disebutkan pada PMBOK, pada penelitian ini berfokus hanya pada
scope dan time management, karena pada dasarnya konsep pengendalian
manajemen proyek adalah integrasi antara ruang lingkup pekerjaan, jadwal dan
kemajuan berdasarkan waktu dan anggaran. Dikarenakan keterbatasan ijin
pengambilan data dari perusahaan, anggaran atau biaya tidak dilakukan evaluasi,
sehingga pada penelitian ini difokuskan pada pengendalian ruang lingkup dan
waktu atau jadwal proyek.
9
Download