prospektus - OSO Manajemen Investasi

advertisement
Tanggal Pelaksanaan
Masa Penawaran
Tanggal Pelunasan Parsial
: 3 Oktober 2012
: Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Pelaksanaan
: Disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pokok Efek bersifat utang dalam portofolio
investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi
Tanggal Jatuh Tempo
: Maksimum tahun 2022
Tanggal Penjualan Kembali
: Setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak tanggal penjualan kembali yang pertama kali
Tanggal Pembagian Hasil Investasi: Setiap akhir bulan Januari, April, Juli dan Oktober
Jangka waktu investasi
: Direncanakan maksimum 10 (sepuluh) tahun
Tanggal Pembayaran Pelunasan : Paling lambat T+7 setelah Tanggal Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial,
Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil Investasi atau tanggal Pelunasan Lebih
Awal
PROSPEKTUS
REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II
BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
Reksa Dana Terproteksi OSO DANA TERPROTEKSI II(d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II)(selanjutnya disebut “OSO DANA
TERPROTEKSI II”) adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-undang
No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada
Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak
investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari Efek bersifat utang tersebut.
OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi pada minimum 80% (delapan
puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak
investasi (Investment Grade) dalam mata uang Rupiah yang diperdagangkan menurut peraturan perudang-undangan di
Indonesia serta minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
PENAWARAN UMUM II
PT OSO Manajemen Investasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II
secara terus-menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang-kurangnya 25.000.000 (dua
puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Unit
Penyertaan pada Masa Penawaran.
Setiap Unit Penyertaan O S O DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal
yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran.
Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi
pasar dan akumulasi jumlah pembelian. Keterangan lebih lanjut mengenai Masa Penawaran dapat dilihat pada Bab II
Prospektus.
Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II
Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan
atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan, yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dalam waktu yang
bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Pembayaran pelunasan oleh Bank
Kustodian akan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo
Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan, namun dikenakan biaya penjualan kembali
(pelunasan) sebesar maksimum 3% (tiga persen) dari nilai penjualan kembali (pelunasan) apabila melakukan penjualan
kembali (pelunasan) Unit Penyertaan. Uraian lengkap mengenai biaya dapat dilihat pada Bab IX Prospektus.
MANAJER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
PT OSO MANAJEMEN INVESTASI
Gd. Cyber 2 Lantai 31
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5/13
Jakarta 12950
Telp. (021) 294 11 429
Fax. (021) 294 11 428
PT BANK DBS INDONESIA
Plaza Permata Lt. 9
Jl. M.H. Thamrin Kav. 57
Jakarta 10350
Telp. (021) 390 3366
Fax. (021) 390 3494
SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU
MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB V MENGENAI TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI
POKOK INVESTASI, BAB VIII MENGENAI FAKTOR RISIKO UTAMA, BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI.
Prospektus Pembaharuan ini diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Mei 2013
UNTUK DIPERHATIKAN
OSO DANA TERPROTEKSI II tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah dan Bank
Indonesia. Sebelum membeli unit penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan
memahami prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari prospektus dan dokumen penawaran
lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum maupun pajak. Oleh karena itu, calon
pemegang unit penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak -pihak
yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Calon pemegang
unit penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan pemegang unit penyertaan akan
menanggung risiko sehubungan dengan unit penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan
kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon pemegang unit penyertaan dapat
meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak,
maupun aspek lain yang relevan.
Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukkan indikasi hasil investasi dari OSO DANA
TERPROTEKSI II, bila ada, hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan bahwa pemegang
unit penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini
bukan merupakan janji atau jaminan dari manajer investasi atas target hasil investasi maupun potensi
hasil investasi, bila ada, yang akan diperoleh oleh calon pemegang unit penyertaan. Perkiraan tersebut
akan dapat berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah
diungkapkan dalam BAB VIII mengenai faktor-faktor risiko utama.
DAFTAR ISI
BAB I
ISTILAH DAN DEFINISI .............................................................................. ................................... 1
BAB II
INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II…..………….......................................... 6
BAB III
MANAJER INVESTASI ...................................................................................... .......................... 10
BAB IV
BANK KUSTODIAN .............................................................................................................. ....... 12
BAB V
TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI ..................13
BAB VI
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO
OSO DANA TERPROTEKSI II ................................................................................................... .. 18
BAB VII
PERPAJAKAN ............................................................................................................................ 20
BAB VIII
MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA ................................................. 21
BAB IX
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA ..................................................................................... 2 4
BAB X
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ............................................................................. 2 6
BAB XI
LAPORAN KEUANGAN............ ................................................................................................. 2 8
BAB XII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN ....................................... 29
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN)
UNIT PENYERTAAN ................................................................................................................... 31
BAB XIV
TATA CARA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO ................... 32
BAB XV
TATA CARA PELUNASAN LEBIH AWAL UNIT PENYERTAAN …………............…………………. 34
BAB XVI
TATA CARA PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL
PELUNASAN PARSI AL......................................................................................................... ........ 35
BAB XVII
SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI, PELUNASAN PADA TANGGAL
JATUH TEMPO, PELUNASAN LEBIH AWAL DAN PELUNASAN PARSIAL
OSO DANA TERPROTEKSI II ....................................................................................................
36
BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI ................................................................................................. 37
BAB XIX
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL..................................................................................... 40
OSO DANA TERPROTEKSI II
1
BAB I
ISTILAH DAN DEFINISI
1.1.
AFILIASI
Afiliasi adalah:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara
horisontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota
Direksi atau Komisaris yang sama;
d. Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama; atau
f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
1.2.
BANK KUSTODIAN
Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek
(termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang
kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa
lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
1.3.
BAPEPAM DAN LK
Bapepam dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
1.4.
BUKTI KEPEMILIKAN
Bukti Kepemilikan adalah Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan jumlah
Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan.
1.5.
BURSA EFEK
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia,
yang berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti haknya.
1.6.
DOKUMEN KETERBUKAAN PRODUK
Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat secara rinci instrumen-instrumen
investasi yang akan ada di dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II dan ilustrasi
imbal hasil yang diharapkan dari OSO DANA TERPROTEKSI II serta informasi material lainnya.
Dokumen ini akan disediakan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran
1.7.
EFEK
Efek adalah efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh OSO DANA TERPROTEKSI
II.
1.8.
EFEKTIF
Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan
dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.C.5 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak
OSO DANA TERPROTEKSI II
1
Investasi Kolektif sebagaimana tercantum dalam Surat Bapepam dan LK Nomor S-1195/BL/2011
tanggal 09 Februari 2011.
1.9.
FORMULIR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang digunakan oleh calon pembeli
untuk membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang harus diisi dengan lengkap
serta ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi.
1.10.
FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang berisi data mengenai
kondisi penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit
Penyertaan, sebagai persyaratan untuk menjual kembali Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan.
1.11.
FORMULIR PROFIL PEMODAL
Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana
disyaratkan oleh Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana
(“Peraturan Bapepam Nomor IV.D.2”), yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko
pemodal
OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa
Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).
1.12.
HARI BURSA
Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai
dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari
libur oleh Bursa Efek.
1.13.
HARI KERJA
Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
1.14.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan kolektif, sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 22 tanggal 15
November 2010 jis Akta Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I
No. 14 tanggal 18 Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H.,
Notaris di Tangerang.
1.15.
MANAJER INVESTASI
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para
nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
1.16.
MASA PENAWARAN
Masa Penawaran adalah masa dimana Manajer Investasi akan melakukan Penawaran Umum II
atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari
Bursa sejak Tanggal Pelaksanaan sebagaimana dicantumkan di halaman muka (cover)
Prospektus.
1.17.
METODE PENGHITUNGAN NAB
Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek dalam Portofolio Reksa
Dana (“Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2”).
OSO DANA TERPROTEKSI II
2
1.18.
NILAI AKTIVA BERSIH (NAB)
NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari OSO DANA
TERPROTEKSI II dikurangi seluruh kewajibannya.
Metode Penghitungan NAB Reksa Dana harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK Nomor IV.C.2, dimana perhitungan NAB dilakukan oleh Bank Kustodian dengan
menggunakan nilai pasar wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi.
NAB OSO DANA TERPROTEKSI II akan diumumkan dan dipublikasikan di harian tertentu
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1( satu) bulan pada Hari Bursa terakhir bulan berjalan
dan pada Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Penjualan Kembali, serta Tanggal Pembagian
Hasil Investasi.
1.19.
NILAI PASAR WAJAR
Nilai Pasar Wajar adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan oleh
Manajer Investasi secara bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.
1.20.
PELUNASAN JATUH TEMPO
Pelunasan Jatuh Tempo adalah pelunasan atas seluruh investasi Pemegang Unit Penyertaan
pada OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi yang berasal dari
seluruh pelunasan pokok Efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam portofolio
investasi OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo.
1.21.
PELUNASAN LEBIH AWAL
Pelunasan Lebih Awal adalah suatu tindakan dari Manajer Investasi membeli kembali seluruh
Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit
Penyertaan sebelum Tanggal Jatuh Tempo yang wajib dilaksanakan dalam waktu yang
bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi
semua Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI II pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut (apabila tanggal
dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva
Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah
tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal). Kondisi yang menyebabkan Manajer Investasi
dapat melaksanakan pelunasan lebih awal ini diuraikan secara lebih rinci dalam Bab XV
Prospektus.
1.22.
PELUNASAN PARSIAL
Pelunasan Parsial adalah pelunasan bertahap atas investasi Pemegang Unit Penyertaan pada
REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi
dengan membeli kembali Unit Penyertaan (pelunasan) dalam waktu bersamaan (serentak)yang
disesuaikan dengan jatuh tempo dari atau pelaksanaan opsi untuk melunasi (jika ada) Efek
bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi dalam portofolio investasi
OSO DANA TERPROTEKSI II yang secara rinci akan dicantumkan dalam Dokumen Keterbukaan
Produk.
1.23.
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak-pihak yang memiliki Unit Penyertaan dalam OSO
DANA TERPROTEKSI II.
1.24.
PENAWARAN UMUM II
Penawaran Umum II adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
yang dilakukan oleh Manajer Investasi selama Masa Penawaran untuk menjual Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.
OSO DANA TERPROTEKSI II
3
1.25.
POKOK INVESTASI
Pokok Investasi adalah investasi awal Pemegang Unit Penyertaan atau uang yang diinvestasikan
pertama kali oleh Pemegang Unit Penyertaan dengan membeli Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II pada Masa Penawaran.
1.26.
PORTOFOLIO EFEK
Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
1.27.
PROSPEKTUS
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk
Penawaran Umum II OSO DANA TERPROTEKSI II dengan tujuan pemodal membeli Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II , kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan
peraturan Bapepam dan LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
1.28.
REKSA DANA
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi sesuai
dengan Kontrak Investasi Kolektif.
1.29.
REKSA DANA TERPROTEKSI
Reksa Dana Terproteksi adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam
dan LK Nomor IV.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-262/BL/2011
tanggal 31 Mei 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana
Dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks (”Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4”).
1.30.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang diterbitkan oleh Bank
Kustodian, yang mengkonfirmasikan telah dilaksanakannya instruksi pembelian dan/atau
penjualan kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukkan
jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti
kepemilikan dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan akan
disampaikan oleh Bank Kustodian dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah (i)
Tanggal Emisi; (ii) Tanggal Penjualan Kembali, dalam hal terdapat penjualan kembali Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal
dilakukannya Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh
Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
1.31.
TANGGAL EMISI
Tanggal Emisi adalah tanggal dimana Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II diterbitkan dan
pertama kali Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II dihitung sebesar Rp 1.000,- (seribu
Rupiah), serta tanggal atau hari pertama dimulainya investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II.
Tanggal Emisi dimulai selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya
Masa Penawaran.
1.32.
TANGGAL JATUH TEMPO
Tanggal Jatuh Tempo adalah suatu tanggal yang jatuh maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak
Tanggal Emisi, dimana seluruh Efek bersifat Utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam
portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II telah jatuh tempo dan/atau telah dijual untuk
memenuhi kewajiban Manajer Investasi membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan)
yang telah diterbitkan dan masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang
bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi
semua Pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO
DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo tersebut (apabila tanggal Jatuh Tempo bukan
Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari
Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo).
OSO DANA TERPROTEKSI II
4
1.33.
TANGGAL PELAKSANAAN
Tanggal Pelaksanaan adalah tanggal Surat Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa
rencana penggunaan kembali Kontrak Investasi Kolektif dapat dilaksanakan.
1.34.
TANGGAL PELUNASAN PARSIAL
Tanggal Pelunasan Parsial adalah tanggal-tanggal sebelum Tanggal Jatuh Tempo, dimana
Manajer Investasi wajib melakukan Pelunasan Parsial. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial yang
bersangkutan bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pelunasan Parsial adalah Hari Bursa
berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial.
1.35.
TANGGAL PEMBAGIAN HASIL INVESTASI
Tanggal Pembagian Hasil Investasi adalah tanggal-tanggal dimana Manajer Investasi dapat
membagikan hasil investasi kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan
proporsional sesuai dengan Unit Penyertaan yang dimiliki, yaitu setiap pertengahan bulan Juli,
pertengahan bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila
Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi
akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.
1.36.
TANGGAL PEMBAYARAN PELUNASAN
Tanggal Pembayaran Pelunasan adalah suatu tanggal dimana Bank Kustodian atas instruksi
Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pembayaran
atas penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan, maupun pelunasan Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal
Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial ,Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil
Investasi atau terjadi Pelunasan Lebih Awal .
1.37.
TANGGAL PENJATAHAN
Tanggal Penjatahan adalah tanggal dimana Manajer Investasi akan melakukan penjatahan
atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masing-masing
Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh
Pemegang Unit Penyertaan. Penjatahan terjadi apabila total Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran lebih dari jumlah maksimum yang
ditawarkan. Tanggal Penjatahan jika ada, adalah Hari Bursa berikutnya setelah hari terakhir
Masa Penawaran.
1.38.
TANGGAL PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN)
Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) adalah tanggal-tanggal dimana Pemegang Unit
Penyertaan dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
yang dimilikinya. Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) untuk pertama kali jatuh pada awal
bulan ke 9 (sembilan) sejak Tanggal Emisi dan selanjutnya jatuh pada setiap awal bulan dari
triwulan berikutnya sebagaimana diatur dalam BAB XIII Prospektus. Apabila Tanggal Penjualan
Kembali (Pelunasan) tersebut bukan merupakan Hari Bursa, maka Nilai Aktiva Bersih yang
dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa setelah Tanggal Penjualan
Kembali (Pelunasan).
1.39.
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL
Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
1.40.
UNIT PENYERTAAN
Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak
dalam portofolio investasi kolektif.
OSO DANA TERPROTEKSI II
5
BAB II
INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II
2.1.
PEMBENTUKAN OSO DANA TERPROTEKSI II
OSO DANA TERPROTEKSI II (d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II) adalah Reksa Dana Terproteksi
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal beserta
peraturan pelaksanaannya sebagaimana termaktub dalam Kontrak Investasi Kolektif REKSA
DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II Nomor 22 tanggal 15 November 2010 , Akta
Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I No. 14 tanggal 18
Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di
Tangerang dan Akta Addendum II Nomor 47 tanggal 27 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Leolin
Jayayanti S.H, Notaris di Jakarta , antara PT. OSO Manajemen Investasi (d/h PT BRENT ASSET
MANAGEMENT) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian.
OSO DANA TERPROTEKSI akan menggunakan Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA
TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan
LK Nomor IV.B.1
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010
tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IV.B.1”) angka 46, yang Pernyataan Pendaftarannya telah
memperoleh Efektif dari Bapepam dan LK dengan Suratnya Nomor : S-1195/BL/2011 tanggal 09
Februari 2011.
2.2.
PENAWARAN UMUM II
PT OSO MANAJEMEN INNVESTASI sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II
secara terus menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang–
kurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan sebanyak–
banyaknya 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran.
Setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama
dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan
selama Masa Penawaran.
Setelah Masa Penawaran berakhir, Nilai Aktiva Bersih Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
ditetapkan berdasarkan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang termasuk dalam portofolio OSO DANA
TERPROTEKSI II yang disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian pada akhir Hari
Bursa yang bersangkutan.
Masa Penawaran OSO DANA TERPROTEKSI II akan dimulai sejak Tanggal Pelaksanaan dan
berlangsung selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa.
Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa
Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Manajer Investasi wajib membatalkan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II apabila sampai dengan akhir Masa Penawaran jumlah Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II yang terjual kurang dari jumlah minimum Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II sebagaimana ditentukan dan Manajer Investasi dapat membatalkan Penawaran
Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II apabila dalam Masa Penawaran
terdapat kondisi yang dianggap tidak menguntungkan atau dapat merugikan calon
Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal Penawaran Umum II dibatalkan, maka dana investasi
milik calon Pemegang Unit Penyertaan akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas instruksi
Manajer Investasi (tanpa bunga) sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa terhitung
sejak tanggal dibatalkannya Penawaran Umum II tersebut dengan pemindahbukuan dalam
mata uang Rupiah ke rekening yang terdaftar atas nama calon Pemegang Unit Penyertaan
dengan biaya transfer menjadi beban dan tanggungan Pemegang Unit Penyertaan. Calon
Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II.
OSO DANA TERPROTEKSI II
6
Dalam hal Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran
melebihi jumlah maksimum yang ditawarkan, maka pada Tanggal Penjatahan Manajer Investasi
akan melakukan penjatahan atas kepemilikan Unit Penyertaan kepada masing–masing
Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh
calon Pemegang Unit Penyertaa Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan diterbitkan
pada Tanggal Emisi. Manajer Investasi akan mengembalikan sisa dana milik calon Pemegang
Unit Penyertaan yang tidak dapat digunakan tersebut melalui Bank Kustodian tanpa bunga
sesegera mungkin setelah Masa Penawaran dengan cara pemindahbukuan ke rekening yang
terdaftar atas nama oleh masing–masing calon Pemegang Unit Penyertaan. Biaya
pemindahbukuan merupakan beban beban Pemegang Unit Penyertaan.
2.3.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO
Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan
wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah
diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan
(serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama
besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit
Penyertaan Pada Tanggal Jatuh Tempo ini diuraikan pada Bab XIV Prospektus .
2.4.
PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN
Manajer Investasi akan melakukan pembayaran kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan
secara serentak sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh
Tempo, Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Pembagian Hasil Investasi, Tanggal Pembayaran
Pelunasan atau terjadi Pelunasan Lebih Awal.
2.5.
PELUNASAN LEBIH AWAL
Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan
Lebih Awal yang disebabkan karena adanya keadaan yang dapat merugikan Pemegang Unit
Penyertaan. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan pada Bab V dan
XV Prospektus.
2.6.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL
Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit
Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan
dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional berdasarkan
kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan,
dalam waktu yang bersamaan (serentak), dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai
Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial tersebut.
Pelunasan atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial
akan dilakukan sesuai dengan skema investasi yang akan diinformasikan secara lebih rinci
dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan pada Masa Penawaran. Penjelasan
lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal
Pelunasan Parsial ini diuraikan pada Bab XVI Prospektus.
2.7.
PEMBAGIAN HASIL INVESTASI
Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada),
akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva
Bersihnya.
Manajer Investasi memiliki kewenangan untuk membagikan atau tidak membagikan hasil
investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dan untuk menentukan waktu serta
besarnya hasil investasi yang dibagikan selama hal tersebut tetap sesuai dengan tujuan investasi
OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) atas
Pokok Investasi. Penjelasan mengenai Pembagian Hasil Investasi ini diuraikan pada Bab V butir
5.7 Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
7
2.8.
PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN OSO DANA TERPROTEKSI II
Pemegang Unit Penyertaan hanya dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya pada Tanggal Penjualan Kembali. Penjelasan lengkap
mengenai Penjualan Kembali Unit Penyertaan ini diuraikan pada Bab XV Prospektus .
2.9.
PENGELOLA OSO DANA TERPROTEKSI II
Dalam pengelolaan investasi, PT OSO ManajemenInvestasi didukung oleh 2 (dua) tim yaitu
Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.
a.
Komite Investasi
Komite Investasi akan mengarahkan dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam
menjalankan Kebijakan dan Strategi Investasi sehingga sesuai dengan tujuan investasi.
Komite Investasi terdiri dari:
Irfano Chamra, Ketua
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Indonesia tahun 1967 dengan gelar
Sarjana Ekonomi dan Master in Public Administration dari University of Southern California
tahun 1980. Sejak tahun 1968 sampai dengan 1997 bekerja di Bank Indonesia memulai karir
sebagai staff umum. Pada tahun 1986 mengikuti Sekolah Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI)
dan tahun 1987 diangkat menjadi Direktur dan memimpin Cabang Bank Indonesia Ujung
Pandang kemudian Cabang Bank Indonesia Bandung, dan terakhir Pemimpin Cabang
Bank Indonesia Surabaya sampai dengan tahun 1997. Tahun 1997 sampai dengan tahun
2002 diangkat menjadi Direktur PT. Askrindo dan dalam periode yang sama menjadi
Komisaris Utama pada anak perusahaan PT Askrindo yaitu pada PT Reassuransi Nasional
Indonesia dan periode tahun 2005 hingga 2012 menjadi Dosen Leadership dan Dosen
Management Bank sejak tahun 2012 pada Indonesia Banking School.
Maria Rosaline Nindita Radyati, Anggota
Warga Negara Indonesia, Meraih gelar PhD di bidang manajemen dari University of
Technology, Sydney (UTS), Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Sarjana Ekonomi
dari Universitas Trisakti dan telah menjadi dosen di Univesitas Trisakti sejak 1990 dan
memimpin CECT (Center for Entrepreneurship Change and Third Sector) mulai 2000 sekaligus
menjadi Koordinator Program MM-CSR yang merupakan pendidikan S2 dengan konsentrasi
CSR pertama di Indonesia. Aktif dalam penelitian di bidang CSR (Corporate Social
Responsibility), social entrepreneurship, dan governance serta kerap menjadi nara sumber
pada berbagai seminar, pelatihan dan workshop di dalam maupun luar negeri, Hasil
penelitian beliau diterbitkan dalam beberapa buku, antara lain berjudul Third Sector
Organisation Governance in Indonesia: Regulations, Initiatives and Models, in Comparative
Third Sector Governance in Asia: Structure, Process, and Political Economy yang diterbitkan
Springer, New York. Beberapa buku lainnya diterbitkan penerbit Indonesia adalah CSR untuk
Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang diterbitkan Indonesia Business Links (IBL).
Deddy Laksana, Ketua
Warga Negara Indonesia, lulusan dari Golden Gate University di San Fransisco, USA dengan
gelar Bachelor of Science pada tahun 1996 dan Master of Science in Finance pada tahun
1997. Mengawali karirnya di industri keuangan dan pasar modal sebagai Credit
Analyst di PT Bank Baja I nt ernational pada tahun 1997, dan kemudian pada
tahun 1999 bergabung di MeesPierson Finas Investment Management (sekarang
PT BNP Paribas Investment Partners) sebagai Fixed Income Fund Manager dan
pada tahun 2003 sebagai Fund Manager di PT Mandiri Manajemen I nvestasi.
Beliau terus mengembangkan minat dan pengetahuannya terhadap industry
pasar modal mencakup strategi i nvestasi, alternatif investasi, sumber
pendanaan, dan aset alokasi portofolio. Pada tahun 2012 menjabat sebagai
direktur PT Pacific Capital Investment dan saat ini menjabat sebagai Direktur PT
OSO Manajemen Investasi .Memiliki ijin sebagai Wakil Ma najer Investasi
OSO DANA TERPROTEKSI II
8
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal
Nomor
Kep-118/PM/IP/WMI tanggal 23 Juli 2001, ijin sebagai Wakil Perantara Pedagang
Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep 44/PM/IP/PPE/2000 tanggal 23 Februari 2000 dan ijin sebagai Wakil
Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Nomor -Kep 19/PM/WPEE/2004 tanggal 14 Juni 2004.
b.
Tim Pengelola Investasi
Tugas dan tanggung jawab Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut:

Melakukan tugas sebagai pelaksanaan kegiatan investasi sehari–hari atas
pengarahan yang telah diberikan oleh Komite Investasi.

Menganalisa dan merekomendasikan portofolio Efek yang akan diinvestasikan ke
dalam portofolio.

Memantau semua informasi material mengenai portofolio Efek.

Melakukan eksekusi dan penempatan efek–efek ke dalam portofolio Efek setelah
mendapat persetujuan dari Tim Komite Investasi.
Adapun anggota Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut:
Rusdi Oesman, Ketua
Warga Negara Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta
tahun 1989, memiliki Certified Wealth Manager (CWM) dari Erasmus University Roterdam dan MM UGM tahun 2010. Mendapat Ijin Wakil Manajer Investasi dari
BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-82/BL/WMI/2012. Mulai bergabung
dengan PT Brent Asset Manajemen pada Oktober 2012 sebagai Assosiate Director,
Sebelum bergabung dengan PT OSO Manajemen Innvestasi, (d/h PT Brent Asset
Management) ia berkarir sebagai Product & SME Development Manager di PT PNM
Investment Management (2012), Manajer Investasi Dana Pensiun PLN (2002-Jan
2012) dan sebelum memasuki industri pasar modal, ia memiliki pengalaman yang luas
di bidang Investasi selama bekerja di YDP/THT Bank Bumi Daya (1990 -2002).
Soemarijadi, Anggota
Warga Negara Indonesia, lulusan dari lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jendral
Sudirman, Purwokerto tahun 1980 dan mendapatkan gelar Strata 2 (dua) program studi
Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1990. Memiliki ijin Wakil Manajer
Investasi dari BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-48/PM/IP/WMI/1999.
Mengawali karirnya di industri pasar modal sebagai Fixed Income Associate di PT. Exim
Securities pada tahun 1996. Kemudian menjabat sebagai Head of Accounting &
Finance di PT. Mandiri Sekuritas dan di PT. Mandiri Manajemen Investasi sebagai Fund
Manager Fixed Income(sejak tahun 2002-2009). Sebelum bergabung dengan PT. OSO
Manajemen Investasi pada Maret 2013 , ia bergabung dengan PT. Pacific Capital
Investment (sejak Nopember 2011-2013).
2.10
Ikhtisar Laporan Keuangan Singkat Reksa Dana
Berikut adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk 1 (satu) tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2012 yang telah diperiksa oleh akuntan yang
independen Akhyadi Wadisono:
Ikhtisar Keuangan Singkat
Hasil investasi
Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran
Beban operasi
Perputaran portofolio
31 Des 2012
2.36%
-0.71%
1.76%
1 : 0.51
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu
dari
Reksa Dana, tetapi seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi dari kinerja
masa depan
akan sama baiknya dengan kinerja masa lalu.
OSO DANA TERPROTEKSI II
9
BAB III MANAJER
INVESTASI
3.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI
Manajer Investasi pada awalnya didirikan dengan nama PT
Brent
Asset
Management,
merupakan perusahaan Manajer Investasi yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam akta pendirian Perseroan Terbatas No. 12
tanggal 14 September 2004, dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta
dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan surat keputusannya No. C-26010 HT.01.01.TH.2004, tertanggal 19 Oktober
2004, Tambahan No. 2372, Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret 2005.
Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan yang dituangkan dalam
Akta No. 2 tanggal 7 Mei 2008, dibuat di hadapan B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Jakarta dan
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusannya No. AHU-26295.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Mei 2008, Akta No.
06 tanggal 14 Januari 2013, dibuat oleh Herlina Pakpahan, SH., Notaris di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
surat keputusannya No. AHU-0015837.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 26 Februari 2013,
Kemudian pada tahun 2013, Manajer Investasi mengubah namanya menjadi PT OSO
Manajemen Investasi berdasarkan Akta No. 08 tanggal 28-03-2013 yang dibuat dihadapan SRI
RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan telah dicatat oleh Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia tanggal 12-04-2013 nomor : AHU-AH.01.10-13537, Akta No. 07 tanggal 29-042013 dibuat dihadapan SRI RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan perubahan tersebut telah
memperoleh Persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusannya tanggal 02-05-2013 nomor : AHU-23822.AH.01.02.Tahun 2013
dan perubahan terakhir Akta No. 07 tanggal 07-05-2013 yang dibuat dihadapan Leolin
Jayayanti, SH, Notaris diJakarta.
PT OSO Manajemen Innvestasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi telah
mendapat ijin usaha dari Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. 01/PM/MI/2005 tanggal 17
Januari 2005.
Susunan Direksi dan Komisaris PT OSO Manajemen Innvestasi pada saat Prospektus ini diterbitkan
adalah sebagai berikut :
3.2.
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Irfano Chamra
: Maria Rosaline Nindita R
Direktur
Direktur Utama
Direktur
: Rusdi Oesman
: Deddy Laksana
PENGALAMAN MANAJER INVESTASI
PT Brent Asset Management sebelumnya adalah anak perusahaan PT. Brent Securities telah
berpengalaman selaku Manajer Investasi sejak 1997. Dalam rangka pengembangan
perusahaan pada bulan Oktober 2004, PT Brent Securities melakukan pemisahan (spin off) Divisi
Asset Management menjadi anak perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas di bidang Manajer
Investasi dan Penasehat Investasi.
Pada bulan Januari 2013 PT Brent Securities mengalihkan kepemilikan sahamnya atas PT Brent
Asset Manajemen kepada PT OSO Securities, sehingga Perseroan menjadi anak perusahaan
OSO Securities dan sekaligus sebagai pemegang saham pengendali.
Hingga saat ini Manajer Investasi mengelola produk Reksa Dana diantaranya Reksa Dana
Terproteksi OSO Dana Terproteksi II (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II) dan
Reksa Dana Terproteksi OSO Dana Terproteksi III (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana
Terproteksi III)
OSO DANA TERPROTEKSI II
10
10
3.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI
Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi sebagaimana didefinisikan dalam
Undang-Undang Pasar Modal yang bergerak di bidang pasar modal lembaga-lembaga
keuangan adalah PT. OSO Securities.
OSO DANA TERPROTEKSI II
11
11
BAB IV
BANK KUSTODIAN
4.1.
KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN
PT Bank DBS Indonesia, untuk selanjutnya disebut DBSI adalah subsidiari dari DBS Bank Ltd.
Singapore dengan reputasi baik dan telah beroperasi sejak 30 Juni 1989 di bawah nama PT Bank
Mitsubishi Buana Bank, sebuah bank campuran antara The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Japan
dengan PT Bank Buana Indonesia. Pada tahun 1997 Bank DBS Ltd.Singapore membeli saham
the Bank of Tokyo – Mitsubishi Ltd di PT Mitsubishi Buana Bank dan berubah namanya menjadi PT
Bank DBS Indonesia pada tanggal 23 Mei 1997. DBSI dengan jaringan kerjanya di Indonesia yang
luas sebanyak 40 cabang. Salah satu jasa perbankan yang ditawarkan oleh DBSI adalah jasa
Kustodian berdasarkan persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Bank Kustodian melalui Surat Keputusan Nomor KEP02/BL/Kstd/2006 tertanggal 9 Agustus 2006.
4.2.
PENGALAMAN BANK KUSTODIAN
Sejak beroperasi sebagai Bank Kustodian pada bulan Maret 2007, DBSI telah menyediakan jasa
Kustodian dengan mengutamakan kepentingan pemodal agar investasi yang dilakukan melalui
pasar modal Indonesia bisa dilakukan dengan aman dan efisien. Dalam menjalankan
operasional sebagai Bank Kustodian, DBSI didukung oleh karyawan yang memiliki pengalaman
di pasar modal dan perbankan lebih dari 10 tahun serta sistem yang dilengkapi dengan
teknologi terkini.
4.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN
Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang
bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia.
OSO DANA TERPROTEKSI II
12
12
BAB V
TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN
MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI
5.1.
TUJUAN INVESTASI
OSO DANA TERPROTEKSI II bertujuan untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok
Investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang
yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade)
dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari
Efek bersifat utang tersebut.
5.2.
KEBIJAKAN INVESTASI
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuanketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif, OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi
maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, pada minimum 80% (delapan puluh persen)
dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta
yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah yang
diperdagangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia serta minimum
0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun,
deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
Kebijakan Investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib dipenuhi oleh Manajer Investasi
selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan.
Manajer Investasi dilarang mengubah Portofolio Efek yang menjadi basis proteksi sebagaimana
ditentukan dalam paragraf pertama dari butir 5.2. di atas, kecuali dalam rangka pemenuhan
penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan atau
dalam hal terjadi penurunan peringkat Efek.
5.3
KRITERIA PEMBELIAN EFEK DAN INSTRUMEN INVESTASI
Sasaran komposisi investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah sebagai berikut :
Efek
Minimum
Maksimum
Efek bersifat utang
80 %
100 %
Instrumen pasar uang dan/atau setara kas
0%
20 %
Deskripsi Efek dan kriteria pembelian Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
o Efek bersifat utang terdiri dari obligasi dengan peringkat Efek dari perusahaan pemeringkat
Efek yang mendapat persetujuan Bapepam dan LK. Obligasi tersebut diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan yang berbadan hukum di Indonesia dan dijual melalui
penawaran umum dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
o Metodologi pemilihan Efek Pendapatan Tetap antara lain berdasarkan nilai pengembalian
yang tinggi dan termasuk kategori tingkat investasi yang baik dan memiliki rating investasi
dengan minimum investment grade yaitu BBB.
o Instrumen pasar uang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU), deposito serta Obligasi berjangka waktu jatuh tempo kurang dari 12 (dua belas) bulan
dan/atau setara kas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
Penjelasan lebih rinci mengenai Efek-Efek yang akan menjadi portofolio investasi OSO DANA
TERPROTEKSI II, akan dijelaskan lebih lanjut di dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan
dibagikan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran. Manajer Investasi akan selalu
OSO DANA TERPROTEKSI II
13
13
menyesuaikan kebijakan investasi tersebut di atas dengan Peraturan Bapepam dan LK yang
berlaku dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK.
5.4
MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI
a.
Proteksi Modal Pada Saat Jatuh Tempo
Mekanisme proteksi atas Pokok Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II sepenuhnya dilakukan
melalui mekanisme investasi dan bukan melalui mekanisme penjaminan oleh Manajer
Investasi maupun pihak ketiga. Manajer Investasi akan melakukan investasi sesuai dengan
kebijakan investasi, dimana pada Tanggal Jatuh Tempo, Efek bersifat utang dalam
portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yang merupakan basis nilai proteksi atas
Pokok Investasi tersebut sekurang-kurangnya akan memiliki Nilai Aktiva Bersih sama dengan
Pokok Investasi yang terproteksi.
b.
Pokok Investasi yang Terproteksi
Pokok investasi yang diproteksi adalah sebesar 100% (seratus persen) dari Pokok Investasi.
Dalam hal Pemegang Unit Penyertaan telah melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan
yang dimilikinya, maka Pokok Investasi yang terproteksi adalah Pokok Investasi sesuai jumlah
Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit
Penyertaan pada Tanggal Jatuh Tempo.
c.
Jangka Waktu Berlakunya Ketentuan Proteksi
Proteksi atas Pokok Investasi berlaku hanya pada Tanggal Jatuh Tempo.
d.
Ruang Lingkup dan Persyaratan Bagi Berlakunya Proteksi
Mekanisme proteksi OSO DANA TERPROTEKSI II hanya akan berlaku apabila:
i. Tidak ada penerbit Efek bersifat utang dalam portofolio investasi yang menjadi basis
proteksi gagal dalam membayarkan kewajibannya baik pokok utang maupun bunga
hingga Tanggal Jatuh Tempo; dan/atau
ii. Tidak terdapat perubahan dan/atau penambahan peraturan perundang-undangan
yang menyebabkan nilai yang diproteksi berkurang atau hilang; dan/atau
iii. Tidak terjadi risiko-risiko investasi sebagaimana dimaksud dalam angka 8.2.1 Bab VIII
Prospektus.
e.
Hilangnya atau berkurangnya hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi
Hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Pokok Investasi dalam Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II dapat hilang atau berkurang apabila Pemegang Unit Penyertaan
menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang
bersangkutan sebelum Tanggal Jatuh Tempo atau terjadi Pelunasan Lebih Awal.
Penjelasan lebih lanjut diuraikan dalam Bab XIII dan Bab XV Prospektus.
5.5
PELUNASAN LEBIH AWAL
Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan pelunasan
lebih awal apabila :
1.
Terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau
perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat
pajak dan/atau terdapat perubahan politik, perubahan peraturan perundangundangan yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim sebelum Tanggal Jatuh
Tempo, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan
Pemegang Unit Penyertaan secara signifikan;
2.
Mekanisme proteksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak dapat dipenuhi
karena sebab-sebab sebagaimana disebut dalam angka 5.4. huruf d Prospektus.
Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih
dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan
(serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua
Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II
pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut, hal mana harga Pelunasan Lebih Awal
OSO DANA TERPROTEKSI II
14
14
tersebut dapat lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit
Penyertaan .
5.6
NILAI AKHIR PELUNASAN PADA SAAT JATUH TEMPO
Harga pelunasan untuk setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh
Tempo adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Apabila Tanggal Jatuh Tempo bukan
Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa
berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo.
5.7
PEMBATASAN INVESTASI
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 junctis Peraturan Bapepam dan LK
Nomor IV.B.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-553/BL/2010 tanggal 30
Desember 2010 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 dalam melaksanakan pengelolaan OSO DANA
TERPROTEKSI II, Manajer investasi dalam menentukan komposisi Portofolio Efek OSO DANA
TERPROTEKSI II wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a.
b.
paling kurang 70% (tujuh puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II
diinvestasikan pada:
1) portofolio Efek yang diterbitkan, ditawarkan dan/atau diperdagangkan di Indonesia
berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia; dan/atau
2) Efek bersifat utang yang diperdagangkan di luar negeri, namun diterbitkan oleh:
a) Pemerintah Republik Indonesia;
b) badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal;
c) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung
maupun tidak langsung dimiliki oleh Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana
dimaksud pada huruf b) tersebut di atas, dan badan hukum asing tersebut khusus
didirikan untuk menghimpun dana dari luar negeri bagi kepentingan Emiten atau
Perusahaan Publik dimaksud; dan/atau
d) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung
maupun tidak langsung dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II
diinvestasikan pada Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya
dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet.
OSO DANA TERPROTEKSI II hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas:
a.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek
baik di dalam maupun di luar negeri;
b.
Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah
mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat efek, Surat Utang Negara, dan/atau
Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah
Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
c.
Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat
peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
d.
instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu)
tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan
Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing;
dan/atau
e. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan
telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.
Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a.
memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat
diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet;
b.
melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;
c.
memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan
pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari
Perusahaan Pemeringkat Efek, Efek pasar uang yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh
tempo kurang dari 1 (satu) tahun, dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
OSO DANA TERPROTEKSI II
15
15
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Indonesia dan atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik
Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan
Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI II, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan
modal pemerintah;
memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau Pihak terafiliasi
dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh
Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari
pemegang Unit Penyertaan;
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek;
terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
terlibat dalam Transaksi Marjin;
melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang
berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10%
(sepuluh persen) dari nilai portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II pada saat pembelian;
membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:
1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan
suatu kesatuan
badan hukum dengan Manajer Investasi; atau
2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari
Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal Pemerintah;
terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau
pihak afiliasinya;
membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:
1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif
OSO DANA TERPROTEKSI II dikelola oleh Manajer Investasi yang sama;
2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi,
kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal
Pemerintah; dan atau
3) Manajer Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek
Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal Pemerintah;
Selain pembatasan tersebut di atas, sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4
angka 6 huruf a (2) terdapat aturan tambahan dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
Manajer Investasi wajib melakukan investasi pada efek bersifat utang yang masuk dalam
kategori layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat
jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi.
Manajer Investasi dilarang mengubah portofolio Efek sebagaimana ketentuan butir a di
atas (Efek bersifat utang yang merupakan basis nilai proteksi), kecuali dalam rangka
pemenuhan penjualan kembali dari pemegang Unit Penyertaan atau terjadinya
penurunan peringkat Efek.
Manajer Investasi dapat melakukan investasi pada Efek derivatif tanpa harus terlebih
dahulu memiliki Efek yang menjadi underlying dari derivatif tersebut dengan
memperhatikan ketentuan bahwa investasi dalam Efek bersifat utang tetap menjadi basis
nilai proteksi.
Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat Prospektus
diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang
dikeluarkan oleh Bapepam dan LK berkaitan dengan pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli efek yang diperdagangkan di bursa Efek luar
negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya
kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan halhal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian.
OSO DANA TERPROTEKSI II
16
16
5.8
KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI
Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada),
akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva
Bersihnya.
Manajer Investasi akan membagikan hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II
kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional sesuai dengan
Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki pada tanggal pembagian hasil
investasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan besarnya hasil investasi yang dibagikan
selama hal tersebut tetap sesuai dengan Tujuan Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu
memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo atas Pokok
Investasi.
Tanggal Pembagian Hasil Investasi tersebut jatuh setiap pertengahan bulan Juli, pertengahan
bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila Tanggal
Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi akan
dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.
Dalam hal Manajer Investasi memutuskan untuk melakukan pembagian hasil investasi, hasil
investasi tersebut akan didistribusikan oleh Manajer Investasi dengan cara membeli kembali Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh setiap Pemegang Unit Penyertaan
secara serentak dan proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan.
Pembagian hasil investasi dengan cara tersebut di atas akan menyebabkan jumlah Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan menjadi
berkurang tetapi Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak terkoreksi
sehingga Tujuan Investasi untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) pada Tanggal
Jatuh Tempo atas Pokok Investasi tetap terpenuhi.
Pembayaran pembagian hasil investasi tersebut akan dilakukan melalui pemindahbukuan ke
rekening Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak
Tanggal Pembagian Hasil Investasi. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan
sehubungan dengan pembayaran pembagian keuntungan berupa uang tunai tersebut (jika
ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan.
OSO DANA TERPROTEKSI II
17
17
BAB VI
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK
DALAM PORTOFOLIO OSO DANA TERPROTEKSI II
Metode penghitungan nilai pasar wajar Efek dalam portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yang
digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, Surat
Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar
Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor
SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar
Wajar Surat Utang Negara.
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, memuat antara lain ketentuan sebagai berikut:
1.
2.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh
Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat – lambatnya pada pukul 17.00 WIB setiap hari
kerja, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan
informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;
b.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar
pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak
Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan:
1. Harga perdagangan sebelumnya; atau
2. Harga perbandingan Efek sejenis;
c.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter)
menggunakan harga referensi, sebagai berikut:
1. Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara
Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek;
2. Obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang
ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam
Nomor X.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2004 tanggal 9
Pebruari 2004 tentang Laporan Reksa Dana (”Peraturan Bapepam Nomor X.D.1”);
d.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri
menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui
media massa atau fasilitas internet yang tersedia;
e.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau
kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek
tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggungjawab oleh Manajer Investasi
dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang
diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara
penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak
melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi
dalam membuat evaluasi antara lain adalah:
1. Harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat
bunga umum sejak perdagangan terakhir;
2. Informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir;
3. Dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan
dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis;
4. Dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun
berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan
5. Dalam hal waran, right atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang
mendasari; dan
f.
Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi
mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia yang berlaku.
Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang
ditentukan oleh Manajer Investasi.
OSO DANA TERPROTEKSI II
18
18
3.
Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan
yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah
penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang
disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto.
4.
Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana
Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat
Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan
tanggal jatuh tempo.
5.
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan
sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan yang
diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya
dapat dialihkan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.
6.
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada
akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi
tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian
pada hari yang sama.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK
Nomor IV.C.2 tersebut diatas, Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni
2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan
Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi
(Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara dengan tetap memperhatikan
peraturan, kebijakan dan persetujuan Bapepam dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh
kemudian setelah dibuatnya Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
19
19
BAB VII
PERPAJAKAN
Berdasarkan Peraturan Perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut :
No.
A.
Uraian
Penghasilan Reksa Dana yang
berasal dari :
a. Dividen
Perlakuan Pph
PPh tarif umum
Dasar Hukum
Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU No.
36 Tahun 2008 tentang PPh (“UU
PPh”)
PPH Final*
b. Bunga dan Diskonto Obligasi*
Pasal 4 (2) dan pasal 17(7) UU
PPh jo. Pasal 2(1) dan 3 PP
Nomor 16 tahun 2009.
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 85/PMK.03/2011 &
07/PMK.011/2012
B.
*)
c. Realisasi atas kenaikan mata
uang asing
PPh tarif umum
d. Bunga Deposito
PPh Final (20 %)
Pasal 4 (2) UU PPh jo. Pasal 2 PP
131 tahun 2000 jo. Pasal 3
Keputusan Menteri Keuangan
RI Nomor 51/KMK.04/2001
e. Capital gain Saham di Bursa
PPh Final (0,1 %)
Pasal 4 (2) UU PPh jo. PP 41
tahun 1994, jo. PP Nomor14
tahun 1997
f. Surat Berharga Komersial dan
Surat Hutang lainnya
PPh Tarif Umum
Pasal 4 (1), UU PPh
Bagian laba termasuk Pembelian
Kembali Unit Penyertaan Unit
Penyertaan yang diterima
Pemegang Unit Penyertaan
Bukan objek PPh
Pasal 4 (3) huruf h UU PPh
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan
Berupa Bunga Obligasi (“PP Nomor 16 Tahun 2009”) besarnya pajak penghasilan atas bunga dan/atau
diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak Reksa Dana yang terdaftar pada
Bapepam dan LK adalah sebesar:
1) 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010;
2) 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013;
3) 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Adalah penting bagi Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang dihadapinya dengan
berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum melakukan investasi pada OSO DANA TERPROTEKSI II.
Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari
Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan prospektus dibuat. Apabila dikemudian hari
terdapat perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku maka Manajer Investasi akan
menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Merupakan hal penting bagi investor untuk memastikan mengenai
konsekuensi pajaknya dengan berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum membeli OSO DANA TERPROTEKSI II.
Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada Pemegang Unit Penyertaan tentang pajak
yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada calon Pemegang Unit
Penyertaan segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak tersebut yang harus dibayar oleh calon
Pemegang Unit Penyertaan.
OSO DANA TERPROTEKSI II
20
20
BAB VIII
MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA
8.1.
MANFAAT INVESTASI
Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat memperoleh manfaat investasi
sebagai berikut:
a.
Pengelolaan Secara Profesional
Pengelolaan secara profesional adalah pengelolaan portofolio investasi di pasar modal dan
pasar uang antara lain meliputi pemilihan efek utang, pemilihan bank, penentuan jangka
waktu penempatan serta administrasi investasinya memerlukan analisa yang sistematis,
monitoring yang terus menerus serta keputusan investasi yang cepat dan tepat (market
timing). Di samping itu diperlukan keahlian khusus serta hubungan dengan berbagai pihak
untuk dapat melakukan pengelolaan suatu portofolio investasi yang terdiversifikasi. Hal ini
akan sangat menyita waktu dan konsentrasi bagi pemodal jika dilakukan sendiri. Melalui
OSO DANA TERPROTEKSI II pemodal akan memperoleh kemudahan karena terbebas dari
pekerjaan tersebut dan mempercayakannya kepada Manajer Investasi yang profesional di
bidangnya.
b.
Proteksi Atas Modal
Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan Pemegang Unit Penyertaan
proteksi atas modal sebesar 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo. OSO DANA
TERPROTEKSI II juga memberikan kesempatan untuk memperoleh bunga dan atau kupon
atas investasinya pada Efek bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia atau Surat Utang Negara dan swasta dalam mata uang Rupiah.
c.
Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi adalah penyebaran investasi dengan maksud mengurangi resiko
investasi. Jika dana investasi yang dimiliki relatif kecil, sulit untuk memperoleh manfaat
diversifisikasi tanpa kehilangan kesempatan memperoleh hasil investasi yang baik. Melalui
OSO DANA TERPROTEKSI II dimana dana dari berbagai pihak dapat dikumpulkan, diversifikasi
investasi dapat lebih mudah dilakukan.
d.
Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi
Dengan akumulasi dana dari berbagai pihak, OSO DANA TERPROTEKSI II mempunyai
kekuatan penawaran (bargaining power) dalam memperoleh tingkat suku bunga yang
lebih tinggi serta biaya investasi yang lebih rendah, serta akses kepada instrumen investasi
yang sulit jika dilakukan secara individual. Hal ini memberikan kesempatan yang sama
kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan memperoleh hasil investasi yang relatif baik
sesuai tingkat resikonya.
e.
Pencairan Investasi
Dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bagi investor, OSO DANA TERPROTEKSI II menyediakan
fasilitas pencairan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum jatuh tempo dengan
cara melakukan penjualan kembali unitnya ke Manajer Investasi sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan
yang berlaku
dalam Kontrak
Investasi Kolektif.
Pencairan investasi sebelum waktunya ini hanya dapat dilakukan pada setiap Tanggal
Penjualan Kembali.
f.
Pembebasan Pekerjaan Analisa investasi dan Administrasi
Investasi dalam Efek berpendapatan tetap di Pasar Modal membutuhkan tenaga,
pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan
administrasi. Dengan pembelian OSO DANA TERPROTEKSI II maka Pemegang Unit Penyertaan
tersebut bebas dari pekerjaan tersebut.
OSO DANA TERPROTEKSI II
21
21
8.2.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA
Sedangkan risiko investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain:
8.2.1. Risiko yang Mempengaruhi Nilai Proteksi
a.
Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di
luar negeri atau perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapat
yang dapat pula berdampak pada kinerja bank-bank serta penerbit surat berharga /
surat utang atau pihak dimana OSO DANA TERPROTEKSI II melakukan investasi. Hal
ini juga akan mempengaruhi kinerja portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II.
b.
Risiko Wanprestasi dan Pelunasan Dipercepat
Manajer Investasi akan berusaha memberikan hasil investasi terbaik kepada
Pemegang Unit Penyertaan. Namun dalam kondisi luar biasa, bank dan penerbit surat
berharga dimana OSO DANA TERPROTEKSI II berinvestasi atau pihak lainnya yang
berhubungan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat wanprestasi (default) atau
dapat melakukan pelunasan dipercepat dalam memenuhi kewajibannya maka hal
ini akan mempengaruhi proteksi dan hasil investasi OSO DANA TERPROTEKSI II.
c.
Risiko Pelunasan Lebih Awal
Dalam hal terjadi Pelunasan Lebih Awal terdapat risiko harga Pelunasan Lebih Awal
tersebut mungkin lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit
Penyertaan.
d.
Risiko Perubahan Peraturan
Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya
kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang
berkaitan dengan Surat Utang Negara dapat mempengaruhi tingkat pengembalian
dan hasil investasi yang akan diterima oleh OSO DANA TERPROTEKSI II. Perubahan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula
mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan.
e.
Risiko Pembubaran dan likuidasi Reksa Dana
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II wajib dibubarkan karena perintah Bapepam dan
LK, atau dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut Nilai Aktiva
Bersihnya kurang dari Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milliar Rupiah) sesuai dengan
peraturan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan hasil likuidasi yang diterima
masing-masing Pemegang Unit Penyertaan dapat lebih kecil dari Pokok Investasi yang
disetorkan .
8.2.2. Risiko Yang Tidak Mempengaruhi Nilai Proteksi
a.
Risiko Pasar
Nilai Unit Penyertaan dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar
seperti pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva Bersih OSO
DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
o Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat
pengembalian pada efek berpendapatan tetap.;
o Perubahan harga dari Efek bersifat Ekuitas dan Efek lainnya yang dapat
mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek Berpendapatan
Tetap.;
o Setiap penurunan peringkat atau dalam hal terjadinya Wanprestasi dari penerbit
obligasi dan setiap pihak-pihak terkait dengan Reksa Dana.
o Force Majeure
OSO DANA TERPROTEKSI II
22
22
b.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Sehubungan dengan proteksi atas modal, Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat
berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Rupiah. Dengan kenaikan
tingkat suku bunga, maka Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat turun sehubungan
dengan turunnya nilai pasar dari obligasi.
c.
Risiko Likuiditas
Risiko yang mungkin dihadapi Pemegang Unit Penyertaan adalah tidak likuidnya Efek
bersifat Utang/Obligasi yang menjadi portofolio. Investasi yang menjadi basis nilai
proteksi atas pokok investasi di Bursa Efek Indonesia.
Dengan tujuan investasi jangka panjang maka risiko ini tidak mempengaruhi
mekanisme proteksi.
OSO DANA TERPROTEKSI II
23
23
BAB IX
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
Dalam pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh
OSO DANA TERPROTEKSI II, Manajer Investasi, Pemegang Unit Penyertaan maupun Bank Kustodian.
Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut:
9.1.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN OSO DANA TERPROTEKSI II
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
i.
j.
9.2.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
9.3.
Imbalan jasa Manajer Investasi yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO
DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366
(tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap
bulan.
Imbalan jasa Bank Kustodian yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO
DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366
(tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap
bulan.
Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek.
Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus, termasuk laporan keuangan
tahunan kepada Pemegang Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan.
Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai rencana perubahan
dan perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus (jika ada) setelah Tanggal
Pelaksanaan.
Biaya distribusi Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang timbul setelah Tanggal
Pelaksanaan.
Biaya jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan OSO DANA TERPROTEKSI II;
Biaya dan pengeluaran dalam hal terjadi keadaan mendesak untuk kepentingan OSO
DANA TERPROTEKSI II;
Pengeluaran pajak berkenaan dengan pembayaran imbalan jasa dan biaya–biaya di atas.
Biaya persiapan pembentukan OSO DANA TERPROTEKSI II termasuk biaya pembuatan
Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal (termasuk biaya distribusi Prospektus awal)
serta penerbitan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan,
Konsultan Hukum dan Notaris.
Biaya administrasi pengelolaan portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu biaya telepon,
faksimili, fotokopi dan transportasi.
Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur, biaya promosi dan iklan OSO DANA
TERPROTEKSI II.
Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pembelian Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan (jika ada).
Biaya pencetakan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan.
Biaya pengumuman di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional
mengenai laporan penghimpunan dana kelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II paling lambat 90
(sembilan puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan.
Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan biaya lainnya kepada pihak ketiga
berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II atas harta
kekayaannya.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
a.
b.
Biaya-biaya bank (jika ada) untuk pembayaran, pemindahbukuan sehubungan dengan
pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan, pengembalian sisa uang
pembelian Unit Penyertaan yang ditolak, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan dan hasil
pelunasan, yang besarnya tergantung pada bank bersangkutan.
Biaya penjualan kembali (redemption fee) adalah maksimum 3% (tiga persen) dari Nilai
Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II yang dijual kembali. Dengan perincian sebagai
berikut sebesar maksimum 3% (tiga persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama kurang
dari 1 (satu) tahun, sebesar maksimum 2% (dua persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II selama 1 (satu) tahun sampai kurang dari 2 (dua) tahun, sebesar
maksimum 1% (satu persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 2 (dua) tahun sampai
kurang dari 3 (tiga) tahun; sebesar 0% (nol persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II lebih dari 3 (tiga) tahun dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI
OSO DANA TERPROTEKSI II
24
24
c.
II yang dijual kembali. Biaya Penjualan Kembali tersebut akan dibukukan sebagai
pendapatan Manajer Investasi. Biaya Penjualan Kembali tersebut dikenakan pada saat
Pemegang Unit Penyertaan melakukan Penjualan Kembali Unit Penyertaan.
Pajak-pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (jika ada).
OSO DANA TERPROTEKSI II tidak membebankan biaya pembelian Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II dan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
9.4.
Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah Tanggal Pelaksanaan
menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai
dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga
diperlukan jasa profesi dimaksud.
9.5.
ALOKASI BIAYA
Alokasi biaya yang ada adalah sebagai berikut:
Jenis Biaya
Dibebankan ke OSO DANA TERPROTEKSI II
o Imbalan Jasa Manajer Investasi
o Imbalan Jasa Bank Kustodian
Dibebankan kepada Pemegang Unit Penyertaan
o Biaya Pembelian (subscription fee)
o Biaya Pembayaran Pelunasan
o Biaya Penjualan Kembali
o
o
Semua biaya bank
Pajak-pajak yang berkenaan dengan
biaya Pemegang Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II
Biaya
Maksimum 0,50 % p.a
Maksimum 0,15% p.a
Tidak ada
Tidak ada
maksimum 3% (tiga persen) atas
kepemilikan Unit Penyertaan
selama kurang dari 1 (satu) tahun;
maksimum 2% (dua persen) atas
kepemilikan Unit Penyertaan
selama 1 tahun sampai kurang dari
2 (dua) tahun;
maksimum 1% (satu persen) atas
kepemilikan Unit Penyertaan
selama 2 tahun sampai kurang dari
3 (tiga) tahun;
0% (nol persen) atas kepemilikan
Unit Penyertaan lebih dari 3 tahun.
Jika ada
Jika ada
25
25
BAB X
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
OSO DANA TERPROTEKSI II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, sehingga
setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sesuai dengan sifat dari Kontrak Investasi Kolektif.
Adapun hak Pemegang Unit Penyertaan adalah sebagai berikut:
10.1.
Mendapatkan Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, yaitu Surat
Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II dari Bank Kustodian setelah pemodal membeli Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
akan disampaikan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah setelah (i)
Tanggal Emisi, (ii) Tanggal Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, dalam
hal terdapat penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal dilakukanya
Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh Tempo atau
tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
10.2.
Memperoleh proteksi atas Pokok Investasi sesuai Mekanisme Proteksi Pokok Investasi
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh proteksi atas Pokok Investasi
sesuai dengan ketentuan proteksi sebagaimana dimaksud dalam Bab V Prospektus.
10.3.
Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Sesuai Kebijakan Pembagian Hasil Investasi
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi
sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi.
10.4.
Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai
dengan syarat dan ketentuan dalam Prospektus
Pemegang Unit Penyertaan berhak menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya sebelum OSO DANA TERPROTEKSI II jatuh tempo pada
setiap Tanggal Penjualan Kembali sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam
Prospektus.
10.5.
Memperoleh Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo atau Pelunasan Secara Bertahap Pada
Tanggal Pelunasan Parsial Dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya
Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan.
Pada Tanggal Jatuh Tempo yaitu dimana seluruh Efek dalam portofolio investasi OSO DANA
TERPROTEKSI II telah jatuh tempo atau dijual atau pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer
Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan akan melakukan pelunasan atas
seluruh atau sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit
Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan
yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo atau pada Tanggal Pelunasan Parsial.
10.6.
Memperoleh Pelunasan Lebih Awal Dengan Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan Yang Sama
Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan.
Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan peraturan di bidang perpajakan
dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat
pajak dan atau terdapat perubahan politik, perubahan hukum yang berlaku, perubahan
ekonomi yang ekstrim, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan
Pemegang Unit Penyertaan, maka Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit
Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal.
Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan Pelunasan
Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang
Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit
Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai
Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut.
OSO DANA TERPROTEKSI II
26
26
10.7.
Memperoleh Informasi Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan dan kinerja OSO DANA
TERPROTEKSI II Sekurang-Kurangnya Satu Kali Dalam Sebulan
Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan informasi tentang Nilai Aktiva Bersih per Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan pada
Tanggal Pengumuman Nilai Aktiva Bersih melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada
Hari Bursa atau dengan menghubungi Manajer Investasi.
10.8.
10.9.
Memperoleh Laporan – Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan Bapepam Nomor
X.D.1.
Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang
berkenaan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dan laporan-laporan sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1. dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya:
i.
apabila pada bulan sebelumnya terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki
Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana
dimaksud pada point (3) di bawah;
ii. apabila pada bulan sebelumnya tidak terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang
dimiliki Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya (a) Nilai Aktiva
Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (b) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki
oleh Pemegang Unit Penyertaan, (c) total nilai Unit Penyertaan yang dimiliki oleh
Pemegang Unit Penyertaan, dan (d) informasi bahwa tidak terdapat mutasi atas Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada bulan sebelumnya
b.
selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua belas) bulan Januari yang menggambarkan posisi
akun pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya.
c.
Laporan sekurang-kurangnya memuat informasi sebagai berikut:
i.
Nama, alamat, judul akun, nomor akun dari pemegang Unit Penyertaan;
ii. Jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki pada awal periode;
iii.
Tanggal Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, dan jumlah setiap Unit
Penyertaan yang dibeli atau dijual kembali (dilunasi) pada setiap transaksi selama
periode;
iv. Tanggal setiap pembagian dividen atau pembagian uang tunai dan jumlah Unit
Penyertaan yang menerima dividen;
v. Rincian dari portofolio yang dimiliki; dan
vi. Rincian status pajak dari penghasilan yang diperoleh Pemegang Unit Penyertaan
selama periode tertentu dengan tetap memperhatikan kategori penghasilan dan
beban;
Memperoleh Bagian Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Dengan Kepemilikan Unit
Penyertaan Dalam Hal OSO DANA TERPROTEKSI II Dibubarkan dan Dilikuidasi
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan dan dilikuidasi maka pemodal akan
mendapatkan hasil likuidasi yang dihitung secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan.
10.10.
Memperoleh Laporan Keuangan Secara Periodik
Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan keuangan tahunan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang disertai dengan laporan Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK
dengan pendapat yang lazim sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang akan
dimuat di dalam pembaharuan Prospektus.
OSO DANA TERPROTEKSI II
27
27
BAB XI LAPORAN
KEUANGAN
OSO DANA TERPROTEKSI II
28
28
REKSA DANA TERPROTEKSI
BRENT DANA TERPROTEKSI II
Laporan Keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012
sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
Beserta
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
i
LAPORAN KEUANGAN
Laporan posisi keuangan (Neraca)
1
Laporan laba rugi komprehensif
2
Laporan perubahan aset bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemegang unit
3
Laporan arus kas
4
Catatan atas laporan keuangan
5 - 21
II
II
II
Surat Pernyataan Manajer Investasi
dan Bank Kustodian
It
It
•
•
..
•
•,
,
,
,
,
,
,
,,
Laporan Auditor Independen
•,
,
,
II
II
•
•
II
II
,
•
Laporan Keuangan
,
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Laporan posisi keuangan (Neraca)
31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
Catatan
2012
Aset
Kas
3d,4,5
Portofolio efek
Instrumen pasar uang
3c,4,6
54.284.307
2.200.000.000
Efek utang (biaya perolehan sebesar Rp.
100.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012).
100.150.000.000
Jumlah
102.350.000.000
Piutang bunga
3c,4,7
80.868.542
Piutang lain-lain
3c,4,8
360.703.125
102.845.855.974
Jumlah aset
Liabilitas
Biaya yang masih harus dibayar
3c,4,9
45.683.674
45.683.674
Jumlah liabilitas
Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemegang unit
102.800.172.300
Jumlah unit penyertaan yang beredar
10
100.430.000,0000
Nilai aset bersih per unit penyertaan
3b
1.023,60
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
dari laporan keuangan secara
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Laporan laba rugi komprehensif
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
Catatan
2012
Pendapatan
Pendapatan bunga
Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi
Keuntungan (kerugian) investasi yang belum direalisasi
3e,11
12
13
2.446.788.845
150.000.000
2.596.788.845
Jumlah pendapatan
Beban operasi
Pengelolaan investasi
Kustodian
Lain-lain
3e,14
3e,15
3e,16
62.876.345
20.958.782
142.781.418
226.616.545
Jumlah beban operasi
2.370.172.300
Laba/rugi sebelum pajak
3g,17
Pajak penghasilan
Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemegang unit
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
dari laporan keuangan secara
-
2.370.172.300
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
Catatan
Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemegang unit awal periode
Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemegang
Penjualan unit
Pendapatan yang
Jumlah kenaikan/penurunan dari
Aset bersih yang dapat diatribusikan
pemegang unit akhir
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
dari laporan keuangan secara
2012
-
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Laporan arus kas
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam
Arus kas dari aktivitas
Pendapatan
Pembelian portofolio
Pembayaran biaya
Jumlah bersih arus kas dari aktivitas
Arus kas dari aktivitas
Penjualan unit
Jumlah bersih arus kas dari aktivitas
Kas pada awal
Kas pada akhir periode
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
54.284.307
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
1.
Umum
Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
didirikan berdasarkan Undang - Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dan Keputusan Ketua Otoritas Jasa
Keuangan (d/h Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No. KEP-552/BL/2010 tanggal 30
Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan No. KEP262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi.
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II antara PT Brent Asset
Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian dituangkan
dalam Akta No.22 tanggal 15 November 2010 dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H, Notaris di Jakarta,
selanjutnya diubah dengan Akta No. 14 tanggal 18 Juli 2012 dengan notaris yang sama. Tanggal efektif
pelaksanaan Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II adalah 3 Oktober 2012. Sesuai KIK, tahun
buku Reksa Dana mencakup periode dari tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember.
Manajer Investasi melakukan Peanawaran Umum II secara terus menerus atas unit Penyertaan sekurangkurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan 250.000.000 (dua ratus lima puluh
juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran, dengan harga Nilai Aset Bersih awal sebesar Rp 1.000;.
Sesuai dengan pasal 4 dari Akta tersebut diatas, Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II bertujuan
untuk memberikan proteksi sebesar 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal jatuh tempo
dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak
investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan yang terkait dengan yield dari efek bersifat
Utang tersebut.
Reksa Dana akan berinvestasi dengan kisaran waktu selama maksimum 4 tahun sejak Tanggal Emisi pada
minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek Bersifat Utang yang
diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah, dan minimum
0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara
kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru
PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan
Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada
tanggal 1 Januari 2011 yang berdampak terhadap penyajian laporan keuangan:
Efektif 1 Januari 2011, Reksa Dana telah menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) "Penyajian Laporan Keuangan".
Revisi standar tersebut mensyaratkan seluruh perubahan yang terkait dengan pemilik disajikan dalam laporan
perubahan ekuitas, perubahan selain yang terkait dengan pemilik disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru - lanjutan
PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan - lanjutan
Penerapan standar revisi ini hanya berpengaruh dalam penyajian saja dan tidak memiliki dampak terhadap
laporan keuangan (posisi keuangan atau kinerja) Reksa Dana karena Reksa Dana tidak memiliki ekuitas dan
tidak ada komponen pendapatan komprehensif lainnya selain laba atau rugi selama periode.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan
arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
(financing) selama suatu periode. Penerapan standar revisi ini tidak memiliki dampak terhadap posisi keuangan
dan kinerja Reksa Dana.
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interprestasi standar wajib diterapkan untuk pertama
kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, namun tidak berdampak material kebijakan akuntansi,
posisi keuangan dan kinerja Reksa Dana:
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010)
PSAK No. 13 (Revisi 2011)
PSAK No. 16 (Revisi 2011)
PSAK No. 18 (Revisi 2010)
PSAK No. 24 (Revisi 2010)
PSAK No. 26 (Revisi 2011)
PSAK No. 28 (Revisi 2010)
PSAK No. 30 (Revisi 2011)
PSAK No. 33 (Revisi 2011)
PSAK No. 34 (Revisi 2010)
PSAK No. 36 (Revisi 2011)
PSAK No. 45 (Revisi 2011)
PSAK No. 46 (Revisi 2010)
PSAK No. 50 (Revisi 2010)
PSAK No. 53 (Revisi 2010)
PSAK No. 55 (Revisi 2011)
PSAK No. 56 (Revisi 2011)
PSAK No. 60
PSAK No. 61
PSAK No. 62
PSAK No. 63
PSAK No. 64
ISAK No. 13
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
: Properti Investasi
: Aset Tetap
: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
: Imbalan Kerja
: Biaya Pinjaman
: Akuntansi untuk Asuransi Kerugian
: Sewa
: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Pada Pertambangan Umum
: Kontrak Kontruksi
: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
: Pajak Penghasilan
: Instrumen Keuangan: Penyajian
: Pembayaran Berbasis Saham
: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
: Laba per Saham
: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
: Kontrak Asuransi
: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
2.
3.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru - lanjutan
-
ISAK No. 15
-
ISAK No. 16
ISAK No. 18
ISAK No. 19
-
ISAK No. 20
-
ISAK No. 22
ISAK No. 23
ISAK No. 24
-
ISAK No. 25
ISAK No. 26
: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimun dan Interaksinya
: Perjanjian Konsesi Jasa
: Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali PSAK 63 Pelaporan Keuangan
dalam Ekonomi Hiperinflasi
: Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham
: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
: Sewa Operasi - Insentif
: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk
Legal Sewa
: Hak Atas Tanah
: Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
a.
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Penyusunan laporan keuangan Reksa Dana berdasarkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Peraturan No.VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana dan Peraturan No.X.D.1
Laporan Reksa Dana.
Dasar penyusunan laporan kecuali untuk laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemegang unit, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan Reksa Dana adalah Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengakuan lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
b.
Nilai aset bersih per unit
Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung dengan cara membagi aset bersih Reksa Dana dengan jumlah
unit penyertaan yang beredar. Nilai aset bersih dihitung pada setiap hari bursa berdasarkan nilai wajar dari
aset dan liabilitas.
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Reksa Dana telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010) "Instrumen
Keuangan: Penyajian dan pengungkapan" dan PSAK 55 (Revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran" yang menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006) "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan
PSAK 55 (Revisi 2006) "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan
c.1. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku. Aset keuangan diukur dengan
nilai wajarnya pada saat pengakuan awal. Dalam hal aset keuangan tidak diukur dengan nilai
wajarnya melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset tersebut.
Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat
pengakuan awal.
c.1.1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan diklasifikasi dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal
ditetapkan untuk diukur pada aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika :
-
Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
-
Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
-
Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada pengakuan awal, jika
:
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
-
-
Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi
manajemen risiko atau strategi investasi Manajer Investasi; atau
Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan
c.1.1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai
wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau
kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang
diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada
catatan c.5.
c.1.2. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas, portofolio efek-deposito, piutang bunga dan piutang transaksi efek dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai
"pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan
bunga tidak material.
c.1.3. Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan keuangan. Aset
keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
-
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
-
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
-
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara
individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman
Reksa Dana atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan
pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan
c.1.3. Penurunan nilai aset keuangan
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara
langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui
penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan
piutang diakui dalam laporan laba rugi.
c.1.4. Reklasifikasi aset keuangan
Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi
dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset
keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset
keuangan pada tanggal reklasifikasi.
c.2. Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau tidak diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan
tersebut pada saat pengakuan awal diukur dengan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya transaksi
selanjutnya diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Liabilitas keuangan yang termasuk
dalam kategori ini utang transaksi efek, utang pembelian kembali unit penyertaan, Biaya yang masih
harus dibayar dan utang lain-lain.
c.3. Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga/beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi penerimaan/pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur
Aset dan liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari Aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan
c.4. Penghentian pengakuan Aset dan Liabilitas keuangan
Reksa Dana menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Reksa Dana mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Reksa Dana tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Reksa Dana mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin
harus dibayar. Jika Reksa Dana memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
aset keuangan yang ditransfer, Reksa Dana masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui
pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Reksa Dana menghentikan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Reksa Dana telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
c.5. Nilai wajar Aset dan Liabilitas keuangan
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
dan asumsi sebagai berikut:
- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset
keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan digunakan
harga permintaan.
d.
-
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model
penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan
menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen
serupa.
-
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan
dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
Kas
Kas meliputi kas di bank yang bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Reksa Dana.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
e.
Pendapatan dan beban
Pendapatan bunga dari instrumen pasar uang dan efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi
waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar)
serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun berjalan.
Beban yang berhubungan dengan pengelolaan investasi diakui secara akrual dan harian.
f.
Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi
Dalam usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010 ) pihak-pihak yang berelasi adalah
orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan Laporan Keuangannya (dalam Pernyataan
ini dirujuk sebagai "Entitas Pelapor" ).
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor ; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas
yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
f.
Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari entitas ).
Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor
dengan pihak pihak berelasi terlepas apakah ada harga yang dibebankan.
g.
Pajak penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam
tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset
dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset
pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan aset dan liabilitas. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di dalam laporan aset dan liabilitas atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Penghasilan utama Reksa Dana, merupakan obyek pajak final dan atau obyek pajak tidak final
merupakan obyek pajak penghasilan, sehingga Reksa Dana tidak mengakui aset dan liabilitas pajak
tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.
Pada tanggal 9 Februari 2009, Pemerintah mengeluarkan PP No.16/2009 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan berupa Bunga Obligasi. Peraturan tersebut antara lain mengatur besaran tarif pajak
penghasilan final atas bunga dan diskonto obligasi yang diterima oleh Reka Dana yang terdaftar pada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yakni 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun
2010, 5% untuk tahun 2011 sampai dengan 2013, dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan
g.
Pajak penghasilan
Penegasan atas pelaksanaan pasal 31E ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun
2008 (Undang-Undang Pajak Penghasilan), berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE
66/PJ/2010 tanggal 24 Mei 2010 dan Surat No. S-560/PJ.031/2012 tanggal 23 Mei 2012 tentang Pajak
Biaya Bersama Wajib Pajak Reksa Dana.
h.
Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
Manajer Investasi membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, serta
pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
4.
Instrumen Keuangan
4.1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas keuangan
Rincian kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar
pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset dan liabilitas
keuangan diungkapkan dalam catatan 3.
Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
2012
Aset keuangan
yang diukur pada
nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Portofolio efek
Kas
100.150.000.000
-
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang
2.200.000.000
54.284.307
Jumlah
102.350.000.000
54.284.307
Piutang bunga
-
80.868.542
80.868.542
Piutang lain-lain
-
360.703.125
360.703.125
2.695.855.974
102.845.855.974
Jumlah
100.150.000.000
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
4.
Instrumen Keuangan - lanjutan
4.1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas keuangan
Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
2012
Liabilitas keuangan
lainnya
Jumlah
Biaya yang masih harus dibayar
45.683.674
45.683.674
Jumlah
45.683.674
45.683.674
4.2. Manajemen Risiko
Manajer Investasi telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangan Reksa Dana antara
lain: risiko pasar, risiko tingkat suku bunga dan risiko likuiditas.
a.
Risiko pasar
Nilai Unit Penyertaan dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar seperti pada
tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aset Bersih Reksa Dana Brent Dana Terproteksi II
dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
-
Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian
pada efek berpendapatan tetap.;
-
Perubahan harga dari Efek bersifat Ekuitas dan Efek lainnya yang dapat mengakibatkan
fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek Berpendapatan Tetap.;
Setiap penuruan peringkat atau dalam hal terjadinya Wanprestasi dari penerbit obligasi dan
setiap pihak-pihak terkait dengan Reksa Dana.;
Force Majure .
b.
Risiko tingkat suku bunga
Sehubungan dengan proteksi atas modal, Nilai Aset Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan
perubahan tingkat suku bunga Rupiah. Dengan kenaikan tingkat suku bunga, maka Nilai Aset Bersih
Reksa Dana dapat turun sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi.
c.
Risiko likuiditas
Risiko yang mungkin dihadapi Pemegang Unit Penyertaan adalah tidak likuidnya Efek bersifat
Utang/Obligasi yang menjadi portofolio. Investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas pokok
investasi di Bursa Efek Indonesia.
Dengan tujuan investasi jangka panjang maka risiko ini tidak mempengaruhi mekanisme proteksi.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
4.
Instrumen Keuangan - lanjutan
4.2. Manajemen Risiko
c.
Risiko likuiditas
Analisis aset keuangan Reksa Dana berdasarkan transaksi penerimaan atau jatuh tempo dari tanggal
laporan keuangan sampai dengan tanggal transaksi penerimaan atau jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2012 diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :
2012
Kurang dari satu
tahun
Portofolio efek
Jumlah
102.350.000.000
102.350.000.000
Kas
54.284.307
54.284.307
Piutang bunga
80.868.542
80.868.542
360.703.125
360.703.125
102.845.855.974
102.845.855.974
Piutang lain-lain
Jumlah
Analisis liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan transaksi pembayaran atau jatuh tempo dari
tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal transaksi pembayaran atau jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2012 diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :
2012
Kurang dari satu
tahun
5.
Jumlah
Biaya yang masih harus dibayar
45.683.674
45.683.674
Jumlah
45.683.674
45.683.674
Kas
Akun ini merupakan saldo rekening koran (giro) pada :
2012
PT Bank DBS Indonesia
54.284.307
Jumlah
54.284.307
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
6.
Portofolio efek
Portofolio efek yang diperdagangkan terdiri dari :
2012
Persentase
Tanggal Tingkat
Jenis Efek
Jatuh
Tempo
Bunga
%
Nilai Nominal
Harga
Perolehan
Nilai Wajar/
Nilai Nominal
Terhadap Jumlah
Portofolio efek
Efek Utang
Sukuk Sub Mudharabah
Berkelanjutan I Thp 1
29-Jun-22 10,125
15.000.000.000
15.000.000.000
15.150.000.000
14,80%
27-Jun-19 11,00
85.000.000.000
85.000.000.000
85.000.000.000
83,05%
100.000.000.000
100.000.000.000
100.150.000.000
97,85%
PT Bank DBS Indonesia
2.200.000.000
2.200.000.000
2.200.000.000
2,15%
Jumlah Portofolio Efek
102.200.000.000
102.200.000.000
102.350.000.000
Bank Muamalat Th 2012
Obligasi Subordinasi Bank
Victoria II Tahun 2012
Jumlah
Deposito
7.
100,00%
Piutang bunga
Akun ini merupakan pendapatan bunga yang masih akan diterima dari :
2012
8.
Bunga atas :
- Efek utang
- Instrumen pasar uang
80.138.021
730.521
Jumlah
80.868.542
Piutang lain-lain
Akun ini merupakan pendapatan atas kupon Sukuk Sub Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Bank Muamalat
Tahun 2012 yang jatuh tempo tanggal 29 Desember 2012 sebesar Rp 360.703.125.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
9.
Biaya yang masih harus dibayar
Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar untuk :
2012
26.012.755
8.670.919
11.000.000
Pengelolaan investasi
Kustodian
Audit
Jumlah
45.683.674
10. Unit penyertaan yang beredar
Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh Pemodal pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
2012
Nilai
aset
Persentase
terhadap total
Unit Penyertaan
Bersih
Unit penyertaan
Pemodal
100.430.000,0000
102.800.172.300
100%
Jumlah
100.430.000,0000
102.800.172.300
100%
Pemegang Unit Penyertaan
11. Pendapatan bunga
Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari :
2012
- Efek utang
- Instrumen pasar uang
- Jasa giro
Jumlah
12. Keuntungan (Kerugian) investasi yang telah direalisasi
Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) realisasi atas penjualan investasi.
13. Keuntungan (Kerugian) investasi yang belum direalisasi
Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) atas portofolio investasi yang belum direalisasi.
2.445.468.750
913.151
406.944
2.446.788.845
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
14. Beban pengelolaan investasi
Akun ini merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Brent Asset Management sebagai Manajer Investasi
sebesar 0,50% per tahun yang dihitung secara harian dari nilai aset bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untk tahun kabisat dan
dibayarkan setiap bulan.
15. Beban kustodian
Akun ini merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan atas aset Reksa Dana pada PT
Bank DBS Indonesia sebagai bank kustodian maksimum 0,15% per tahun yang dihitung secara harian dari nilai
aset bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam)
hari per tahun untk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan.
16. Beban lain-lain
Akun ini merupakan beban yang terjadi atas:
2012
Jasa audit
Administrasi
Pajak final
Pajak pertambahan nilai
10.000.000
860.448
122.537.457
9.383.513
Jumlah
142.781.418
17. Pajak penghasilan
Pajak kini
Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba
rugi komprehensif dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut :
2012
Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2.370.172.300
- Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :
Kerugian (Keuntungan) investasi yang belum direalisasi
Pendapatan bunga
Beban pajak final
Beban investasi
(150.000.000)
(2.446.788.845)
122.537.457
104.079.088
Jumlah
(2.370.172.300)
Laba ( rugi ) fiskal
-
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
18. Ikhtisar pembelian dan penjualan efek
Ikhtisar pembelian dan penjualan efek merupakan transaksi efek Reksa Dana dengan rincian sebagai berikut:
2012
Jenis Efek
Nilai Nominal
Beli
Jumlah
Harga Beli
Nilai Nominal
Jual
Jumlah
Harga Jual
Efek utang
Sukuk Sub Mudharabah Berkelanjutan I
Tahap 1 Bank Muamalat Th 2012
15.000.000.000
15.000.000.000
-
-
85.000.000.000
85.000.000.000
-
-
100.000.000.000
100.000.000.000
-
-
Obligasi Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Jumlah
19. Transaksi dengan pihak- pihak yang berelasi
PT Brent Asset Management adalah sebagai Manajer Investasi.
Reksa Dana membayar beban pengelolaan investasi termasuk pajak pertambahan nilai untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 62.876.345.
20. Ikhtisar keuangan singkat
2012
Jumlah hasil investasi (%)
2,36%
Hasil investasi setelah
memperhitungkan beban pemasaran ( % )
-0,71%
Biaya operasi (%)
Perputaran portofolio
Persentase penghasilan kena pajak
1,76%
1 : 0,51
-
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Tabel ini
seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II
Catatan atas laporan keuangan
Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
21. Standar akuntansi baru
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi yang akan berlaku untuk
laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut:
-
ISAK No. 21
: Perjanjian Konstruksi Real Estate
Manajer Investasi sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan
dampaknya terhadap laporan keuangan.
22. Penyelesaian laporan keuangan
Manajer Investasi bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagaimana tercantum dalam Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana dan peraturan perundangan yang berlaku, yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Februari
2013.
BAB XII PERSYARATAN DAN
TATA CARA PENJUALAN UNIT
PENYERTAAN
12.1.
12.2.
PENJUALAN UNIT PENYERTAAN.
a.
Manajer Investasi akan menjual Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Masa
Penawaran dan Unit Penyertaan akan diterbitkan oleh Bank Kustodian pada Tanggal Emisi,
dimana calon Pemegang Unit Penyertaan menyampaikan formulir pemesanan pembelian
Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Manajer Investasi atau melalui Agen
Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan setelah
pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good funds) dalam mata
uang Rupiah pada rekening OSO DANA TERPROTEKSI II di Bank Kustodian pada Masa
Penawaran.
b.
Manajer Investasi dapat menjual Unit Penyertaan melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana
(jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian menerima pembayaran
melalui pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah kepada rekening OSO DANA
TERPROTEKSI II yang ada di Bank Kustodian.
PROSEDUR PENJUALAN UNIT PENYERTAAN.
a.
Calon pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bermaksud melakukan
pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, mengisi dan menandatangani
formulir pembukaan rekening OSO DANA TERPROTEKSI II serta harus terlebih dahulu mengisi
dan menandatangani formulir profil pemodal sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan
Bapepam Nomor : IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-20 PM/2004tanggal 29-04-2004 (dua puluh sembilan April tahun dua ribu empat) tentang Profil Pemodal
Reksa Dana, melengkapinya dengan-fotokopi bukti jati diri (Kartu Tanda Penduduk untuk
perorangan lokal/Paspor/KIMS/KITAS untuk perorangan asing dan fotokopi anggaran
dasar, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) serta Kartu Tanda Penduduk/Paspor pejabat yang
berwenang untuk badan hukum) dan dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai
dengan Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10.
b.
Pembelian Unit Penyertaan dilakukan oleh pemodal hanya pada Masa Penawaran dengan
mengisi formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan
melengkapinya dengan bukti pembayaran.
c.
Formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II beserta bukti
pembayaran dan foto kopi bukti jati diri tersebut harus disampaikan kepada Manajer
Investasi baik secara langsung maupun melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada)
yang ditunjuk oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran.
d.
Formulir profil pemodal dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana
(jika ada) yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Dalam hal terdapat keyakinan adanya
pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor
V.D.10 tersebut, Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (jika ada) yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi wajib menolak pesanan pembelian Unit Penyertaan dari
calon Pemegang Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh calon Pemegang Unit
Penyertaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak ini, Prospektus dan dalam formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan.
e.
Pembelian Unit Penyertaan oleh pemodal yang dilakukan menyimpang dari ketentuanketentuan dan persyaratan tersebut di atas tidak akan dilayani.
12.3. HARGA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN
Setiap Unit Penyertaan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu
sebesar Rp.1.000,00 (seribu rupiah) setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada
Masa Penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Fomulir Pembelian Unit
Penyertaan.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
29
29
12.4. PEMROSESAN PENJUALAN UNIT PENYERTAAN
a. Formulir Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri
yang diterima secara lengkap dan disetujui oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek
Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) dan pembayaran untuk
pembelian tersebut diterima dengan baik (in good funds) oleh Bank Kustodian selambatlambatnya pada Tanggal Emisi, maka pembelian akan diproses oleh BankKustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih awalper Unit Penyertaan pada Tanggal Emisi.
b.
Pada hari terakhir dalam Masa Penawaran,Formulir Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti
pembayaran hanya dapat diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen
Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) paling lambat pukul
13.00 (tigabelas) Waktu Indonesia Barat dan uang pembelian diterima dengan baik (in good
funds) oleh Bank Kustodian paling lambat pukul 16.00 (enam belas) Waktu Indonesia Barat
pada hari terakhir dalam Masa Penawaran tersebut.
Formulir Pembelian Unit Penyertaan yang diterima oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual
Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) setelah pukul 13.00 (tiga
belas) Waktu Indonesia Barat pada hari terakhir dalam Masa Penawaran akan ditolak dan
tidak diproses.
12.5. SYARAT PEMBAYARAN.
Pembayaran pembelian Unit Penyertaan dilakukan dengan pemindahbukuan dalam mata
uang
Rupiah ke dalam rekening OSO DANA TERPROTEKSI II yang berada pada Bank
Kustodian selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi.
Pembayaran harus ditujukan ke rekening bank di bawah ini:
PT. Bank DBS Indonesia, Cabang Thamrin, Jakarta
Atas nama
: OSO DANA TERPROTEKSI II
Nomor Rekening
: 3020012078
Semua biaya Bank, pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi
tanggung jawab Pemegang Unit Penyertaan. Bagi pembelian Unit Penyertaan yang ditolak
seluruhnya atau sebagian, sisanya akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas instruksi
Manajer Investasi dengan pemindahbukuan (tanpa bunga) ke rekening yang terdaftar atas
nama Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah
pembayaran diterima dengan baik.
12.6.
BATAS MINIMUM PENJUALAN UNIT PENYERTAAN.
Batas minimum penjualan Unit Penyertaan adalah sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) bagi setiap Pemegang Unit Penyertaan.
12.7.
BUKTI KONFIRMASI PELAKSANAAN PERINTAH PEMBELIAN DARI PEMEGANG UNIT PENYERTAAN.
Manajer Investasi atau Bank Kustodian wajib mengirimkan bukti konfirmasi atas pelaksanaan
perintah pembelian Unit Penyertaan dari Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah tersebut dengan ketentuan seluruh
pembayaran telah diterima dan formulir pembelian Unit Penyertaan dari Pemegang Unit
Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete
application).
BRENT DANA TERPROTEKSI II
30
30
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI
(PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
13.1.
PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
Pemegang Unit Penyertaan hanya dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan yang
dimilikinya dan Manajer Investasi wajib melakukan penjualan kembali (pelunasan) Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut pada setiap Tanggal Penjualan Kembali,
dengan pemberitahuan terlebih dahulu 7 (tujuh) Hari Bursa sebelumnya kepada Manajer
Investasi
13.2.
PROSEDUR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Penjualan kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan dengan mengisi formulir penjualan kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang ditujukan kepada Manajer Investasi
yang dapat disampaikan secara langsung atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum
Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan)yang bersangkutan. Penjualan kembali (Pelunasan) oleh
Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut harus dilakukan sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini, Prospektus dan dalam formulir
penjualan kembali UnitPenyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Penjualan kembali (pelunasan)
oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan menyimpang dari
ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan tersebut di atas tidak akan dilayani.
13.3.
PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN)
Pembayaran penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Penjualan Kembali
(pelunasan) yang bersangkutan sebagai berikut:
a. Pembayaran penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
akan dilakukan oleh Bank Kustodian dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening yang
terdaftar atas nama Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
b. Biaya transfer, jika ada akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II.
13.4..
HARGA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
Harga pembelian kembali setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II adalah harga setiap
Unit Penyertaan pada Hari Bursa yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan.
13.5.
PEMROSESAN PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
Pemrosesan Penjualan Kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan sebagai berikut:
a. Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang
telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini,
Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa
Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) sampai dengan pukul 13.00 (tiga
belas) Waktu Indonesia Barat pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum
Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank
Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal
Penjualan Kembali (pelunasan) yang bersangkutan.
b. Formulir Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ini,
Prospektus dan Formulir
Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, diterima secara
lengkap oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi (jika ada) setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat pada
selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan)
Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank
Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II
pada Tanggal
Penjualan Kembali (pelunasan) berikutnya.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
31
31
13.6.
BUKTI KONFIRMASI PERINTAH PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) DAN SURAT KONFIRMASI
TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi wajib mengirimkan bukti konfirmasi atas
pelaksanaan perintah penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
dari Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dalam waktu paling lambat 7
(tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah tersebut dengan ketentuan Formulir Penjualan
Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
dari Pemegang Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete
application).
13.7.
BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
Pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan), batas minimum penjualan kembali (pelunasan)
OSO DANA TERPROTEKSI II untuk setiap Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
adalah setara dengan Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). Manajer Investasi berhak menolak
penjualan kembali (pelunasan) dari Pemegang Unit Penyertaan apabila nilai penjualan kembali
Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tersebut lebih kecil dari Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah). Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DAN A TERPROTEKSI II yang harus
dipertahankan oleh Pemegang Unit Penyertaan OSO DAN A TERPROTEKSI II adalah sebesar Rp.
100.000.000 (seratus juta rupiah). Apabila saldo kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang tersisa kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka Manajer Investasi, dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemegang Unit Penyertaan, berhak untuk menutup
rekening Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, mencairkan seluruh Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang tersisa milik Pemegang Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II tersebut sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II pada akhir Hari Bursa ditutupnya rekening tersebut dan mengembalikan dana
hasil pencairan tersebut dengan pemindahbukuan/ditransfer langsung dalam mata uang
Rupiah ke rekening yang terdaftar atas nama Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II.
13.8.
BATAS MAKSIMUM PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN
Manajer Investasi berhak membatasi jumlah Penjualan Kembali (pelunasan) Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II setiap Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) sampai dengan 10%
(sepuluh persen) dari total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI
II.
Apabila
Manajer
Investasi menerima atau menyimpan permohonan penjualan kembali (pelunasan) Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Penjualan Kembali (pelunasan) lebih dari
10% (sepuluh persen) dari total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, maka kelebihan
tersebut dapat disimpan untuk diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan
pembelian kembali pada tanggal penjualan kembali berikutnya yang ditentukan berdasarkan
urutan permohonan (first come first serve) di Manajer Investasi.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
32
32
BAB XIV
TATA CARA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO
14.1.
PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO
Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan
wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah
diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan
(serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama
besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo.
14.2 .
PROSEDUR PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO
Manajer Investasi wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang
telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan
pada Tanggal Jatuh Tempo dengan harga yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo.
Dalam hal ini Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan mengirimkan Surat
Pemberitahuan Rencana Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo kepada Pemegang Unit
sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan
Pada Tanggal Jatuh Tempo.
14.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN
Pembayaran pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan dilakukan dalam
bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan.
Biaya transfer, bila ada, akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan. Pembayaran
pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan sesegera mungkin paling
lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Jatuh Tempo.
14.4.
HARGA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO
Harga pelunasan setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo
adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO
DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Apabila Tanggal Jatuh Tempo bukan
merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih
pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo.
14.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Bank Kustodian akan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
yang dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan pada saat pelunasan Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh
Tempo.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
33
33
BAB XV
TATA CARA PELUNASAN LEBIH AWAL UNIT PENYERTAAN
15.1.
PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN
Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan peraturan di bidang perpajakan
dan/atau interpretasi peraturan perpajakan yang material oleh pejabat pajak dan/atau
terdapat perubahan politik, perubahan hukum yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim,
yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, maka Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang
Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal.
Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan Pelunasan
Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang
masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan
harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya berdasarkan Nilai
Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut. Apabila
tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang
dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya
setelah tanggal
dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.2.
PROSEDUR PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN
Manajer Investasi wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang
telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan
(serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama
besarnya yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada
tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
Dalam hal ini Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan mengirimkan Surat
Pemberitahuan Rencana Pelunasan Lebih Awal kepada Pemegang Unit sesegera mungkin
paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI) UNIT PENYERTAAN
Pembayaran Pelunasan Lebih Awal Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan dilakukan
dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit
Penyertaan. Biaya transfer akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan.
Pembayaran Pelunasan Lebih Awal Unit Penyertaan dilakukan sesegera mungkin paling lambat
7 (tujuh) Hari Bursa sejak tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.
15.4.
HARGA PELUNASAAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN LEBIH AWAL (DINI)
Harga pembelian kembali setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II adalah harga
setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II
pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal. Hal mana harga tersebut dapat lebih
rendah dari Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II.
15.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Bank Kustodian akan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
yang dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan pada saat pelunasan Unit
Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih
Awal.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
34
34
BAB XVI
TATA CARA PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN
PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL
16.1.
PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL
Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit
Penyertaan wajib membeli kembali sebagian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
(pelunasan) yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada
waktu yang bersamaan (serentak) dan proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan
OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan serta dengan harga per Unit
Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit
Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada
Tanggal Pelunasan Parsial.
Pelunasan Parsial dengan cara tersebut di atas merupakan pelunasan bertahap atas investasi
Pemegang Unit Penyertaan pada OSO DANA TERPROTEKSI II. Dengan demikian akumulasi
pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial dan
Tanggal Jatuh Tempo sekurang-kurangnya akan memenuhi nilai proteksi 100% (seratus persen)
atas Pokok Investasi.
16.2.
PROSEDUR PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN
Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu mengisi Formulir
Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Manajer Investasi akan
mengirimkan Surat Pemberitahuan Rencana Pelunasan Parsial kepada Pemegang Unit sesegera
mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sebelum tanggal dilakukannya Pelunasan Parsial.
Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya penjualan kembali atas Unit Penyertaan OSO
DANA TERPROTEKSI II yang dibeli kembali oleh Manajer Investasi dalam rangka pelunasan pada
Tanggal Pelunasan Parsial.
16.3.
PEMBAYARAN PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN
Pembayaran Pelunasan Parsial Unit Penyertaan akan dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan
/transfer dalam mata uang Rupiah ke rekening yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan.
Biaya pemindahbukuan/transfer akan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan.
Pembayaran Pelunasan Parsial Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilakukan sesegera
mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelunasan Parsial.
16.4.
HARGA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL
Harga Pelunasan Parsial setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal
Pelunasan Parsial adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva
Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial. Apabila Tanggal Pelunasan
Parsial yang bersangkutan bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pelunasan Parsial
adalah Hari Bursa berikutnya dan Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih
pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial tersebut.
16.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II
yang dilunasi dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan OSO DANA
TERPROTEKSI II pada saat Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dilunasi dan akan
disampaikan kepada Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah
Tanggal Pelunasan Parsial.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
35
35
BAB XVII
SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI,
PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO,
PELUNASAN LEBIH AWAL DAN PELUNASAN PARSIAL
OSO DANA TERPROTEKSI II
17.1.
Pembelian
Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Formulir
Manajer
Investasi
Formulir
Bank
Kustodian
Uang
17.2.
Penjualan Kembali
Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Formulir
Manajer
Investasi
Formulir
Bank
Kustodian
Uang
17.3.
Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo / Pelunasan Lebih Awal/ Pelunasan Parsial
Surat Konfirmasi Transaksi
Nasabah
Surat
Pemberitahuan
Manajer
Investasi
Instruksi
Bank
Kustodian
Uang
BRENT DANA TERPROTEKSI II
36
36
BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
18.1.
OSO DANA TERPROTEKSI II berlaku sejak Tanggal Pelaksanaan dan wajib dibubarkan apabila
terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
18.2.
dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelaksanaan, memiliki
dana kelolaan kurang dari Rp.25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah);
diperintahkan oleh Bapepam dan LK sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal;
total Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II kurang dari Rp.25.000.000.000,- (dua puluh
lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut; dan atau
Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah sepakat untuk membubarkan OSO DANA
TERPROTEKSI II.
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II wajib dibubarkan karena :
a.
b.
c.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf a. di atas, maka Manajer Investasi
wajib:
1)
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan
rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II
kepada para pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari
Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf a.
di atas;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang
menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran namun
tidak boleh lebih kecil dari Nilai Aktiva Bersih awal (harga par) dan dana tersebut
diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 18.1. huruf a. di atas; dan
3)
membubarkan OSO DANA TERPROTEKSI II dalam jangka waktu paling lambat 10
(sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir
18.1. huruf a. di atas, dan menyampaikan laporan hasil pembubaran OSO DANA
TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak
OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf b. di atas, maka Manajer Investasi
wajib :
1)
mengumumkan pembubaran, likuidasi, dan rencana pembagian hasil likuidasi OSO
DANA TERPROTEKSI II paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak
diperintahkan Bapepam dan LK, dan pada hari yang sama memberitahukan secara
tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih
OSO DANA TERPROTEKSI II;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang
menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran dan dana
tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak
diperintahkan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Bapepam dan LK; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak
diperintahkan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Bapepam dan LK dengan
dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan
Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf c. di atas, maka Manajer Investasi
wajib:
BRENT DANA TERPROTEKSI II
37
37
d.
1)
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada Bapepam dan LK dengan dilengkapi
kondisi keuangan terakhir OSO DANA TERPROTEKSI II dan mengumumkan kepada para
pemegang Unit Penyertaan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil
likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat
2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir
18.1. huruf c. di atas serta pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada
Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA
TERPROTEKSI I;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang
menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai
dilakukan dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7
(tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak
dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta
Akta Pembubaran dan Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 18.1. huruf d. di atas, maka Manajer Investasi
wajib:
1)
menyampaikan kepada Bapepam dan LK dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)
Hari Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran OSO DANA TERPROTEKSI II oleh
Manajer Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan:
a) kesepakatan pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II antara Manajer
Investasi dan Bank Kustodian
b) alasan pembubaran; dan
c) kondisi keuangan terakhir;
dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II kepada para pemegang Unit
Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian
untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II;
2)
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang
menjadi hak pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai
dilakukan dan dana tersebut diterima pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7
(tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
3)
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
OSO DANA TERPROTEKSI II kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak
dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta
Akta Pembubaran dan Likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II dari Notaris.
18.3.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II, maka pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan
penjualan kembali (pelunasan).
18.4.
Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II harus
dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masingmasing pemegang Unit Penyertaan.
Dalam hal masih terdapat dana hasil likuidasi yang belum diambil oleh pemegang Unit
Penyertaan dan/atau terdapat dana yang tersisa setelah tanggal pembagian hasil likuidasi
kepada pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka;
a. jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut kepada pemegang Unit
Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu
serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang berperedaran nasional,
maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro di Bank Kustodian selaku bank
umum, atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan yang
BRENT DANA TERPROTEKSI II
38
38
b.
c.
belum mengambil dana hasil likuidasi dan/atau untuk kepentingan Pemegang Unit
Penyertaan yang tercatat pada saat likuidasi dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun;
setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan kepada
rekening giro tersebut; dan
apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh pemegang Unit
Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian kepada Pemerintah
Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar Modal.
18.5.
Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya
pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II termasuk biaya Konsultan Hukum,
Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar
Manajer Investasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
18.6.
Informasi yang lebih rinci mengenai Pembubaran dan Likuidasi dapat dibaca dalam Kontrak
Investasi Kolektif yang tersedia di PT OSO Manajemen Investasi dan PT Bank DBS
Indonesia.
BRENT DANA TERPROTEKSI II
39
39
BAB XIX
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta dalam penerbitan pembaharuan Prospektus adalah:
AKUNTAN PUBLIK
Nama
Alamat
Nomor Pendaftaran di BAPEPAM dan LK
: Akhyadi Wadisono, Drs.,Ak.
: Jl. Masjid Barokah RT 03/09 Nomor 17
Kel. Larangan Utara, Kec. Larangan,Tangerang
: 309/PM/STTD-AP/2002
NOTARIS
Nama
Alamat
Nomor Pendaftaran di BAPEPAM dan LK
BRENT DANA TERPROTEKSI II
: Leolin Jayayanti, S,H,
: Jl. Pulo Raya VI No.1
Kebayoran Baru Jakarta
:594/PM/STPD-N/2003
40
40
Download