Tugas Akhir - 2009 SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUTING OSPF DALAM IMPLEMENTASI NETWORK Dwi Cahyanto¹, Rendy Munadi ², Sofia Naning Hertiana³ ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak Pada dasarnya router merupakan alat yang menghubungkan antar dua jaringan atau lebih. Jenis router ada tiga macam, yaitu : router default, router statik dan router dinamik. Dari ketiga jenis router tersebut yang memilki keunggulan dalam me-mantanance jaringan dengan skala yang luas adalah router dinamik. Adapun sifat protokol routing pada router dinamik dibagi atas tiga macam, yaitu : distance-vektor, link state, dan hybrid. Dari ketiga protokol routing tesebut yang memiliki kedinamisan dalam memelihara jaringan yang berskala luas yaitu linkstate. Jenis protokol routing yang memiliki sifat link-state ada dua macam, yaitu OSPF (Open shortest Path First) dan IS-IS (intermediate system to intermediate system). Jenis protocol routing yang paling umum digunakan dalam suatu jaringan adalah OSPF Pada Tugas Akhir ini dapat mengetahui pemilihan rute sesuai dengan sifat yang dimiliki OSPF. Simulasi dilakukan untuk mengetahui peng-update-an rute yang bekerja pada protocol routing OSPF. Desain topologi menggunakan jenis router dinamik dengan protokol routing OSPF. Pada topologi menggunakan 3 buah area, yaitu : area 0, area 1 dan area 2. memperlihatkan DR (designated router) dan BDR (backup designated router). mencari rute alternatif saat salah satu rute terjadi down. Selain itu, menjelaskan bahwa router OSPF juga dapat memilih jalur routing yang memiliki nilai cost matrik yang paling kecil. Hal ini disebabkan nilai cost matrik berbanding terbalik dengan lebar bandwidth. Selain cost matrik, pemilihan jalur routing juga dapat ditentukan dengan menempatkan area pada topologi yang digunakan. Hal ini disebabkan bandwidth pada router yang memiliki area yang sama dari router sumber ke router tujuan lebih besar dibandingkan bandwidth dengan router sumber yang berbeda area dengan router tujuan. Kata Kunci : OSPF, Router Dinamik, Protokol Routing, Cost Matrik, Area, Abstract In principle the router is a device which enables to connect between two or more network. There is three category or routers, which are: default router, static router and dynamic router. Among three categories, the dynamic router is able to fulfill high scale network maintenance. On the top of that, there are three characteristic of dynamic routing, which are divided into distance-vector, link state and hybrid. The link state routing category is able to accomplish the network maintenance dynamically among those three. We categorize the link state routing protocol into two characteristic, which are OSPF (Open Shortest Path First) and IS-IS (intermediate system to intermediate system). OSPF is the mostly applicable routing protocol. In this final project, it is to be understood the method of choosing the suitable path based on OSPF characteristic. We simulate the path update process in OSPF routing protocol. We also design the topology which use the dynamic router involved OSPF routing and use three kind of area, which are, area 0, area 1, and area 2. DR (designate route) and BDR (backup designate router) are also showed. Through the simulation result, we show that OSPF is able to search the alternative path when another path down. OSPF also able to choose the routing path which provides the lowest matrix cost. The matrix cost value is inversely proportional with bandwidth allocation. On the other hand, the choosing method of routing path is determined by placing the area in the corresponding topology. The bandwidth of the router which place in same area from the initial router to the destination router is larger than the bandwidth from the same different area with the destination router. Keywords : OSPF, Dynamic Router, Routing protocol, Cost matrix, Area, Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan. Routing juga dapat diartikan sebagai proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain atau tetangganya. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator. Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis. Kapanpun topologi jaringan berubah karena perkembangan jaringan, konfigurasi ulang atau terdapat masalah di jaringan, maka router akan mengetahui perubahan tersebut. Dasar pengetahuan ini dibutuhkan secara akurat untuk melihat topologi yang baru. Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut: Fakultas Teknik Elektro - Distance vector - Link-state Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 2 BAB I Pendahuluan Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan Routing link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. Gambar 1.1 : Internetwork dengan meggunakan router Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi: - RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector - IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector - OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma linkstate - EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector - BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector Tugas Akhir ini secara khusus mendiskusikan mengenai penggunaan Dynamic Routing sebagai penentuan rute yang diimplementasikan dengan menggunakan protokol routing OSPF. OSPF menggunakan protokol routing linkstate, dengan karakteristik sebagai berikut: Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 3 BAB I Pendahuluan - Protokol routing link-state - Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 - Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah - Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan Gambar 1.2 : Shortest Past First (SPF) 1.2 PERUMUSAN MASALAH Dalam tugas akhir ini akan dibahas masalah teknik pe-routing-an. Beberapa hal yang akan dilakukan dalam Tugas Akhir ini adalah : a. Bagaimana pemilihan route sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh protocol routing OSPF pada kasus yang akan disimulasikan. b. Bagaimana peng-update-an route yang bekerja pada protocol routing OSPF sehingga proses perutean dapat berjalan dengan lancer. c. Bagaimana mendesain suatu topologi yang menggunakan dynamic routing dengan protocol routing OSPF sesuai dengan kasus akan disimulasikan. Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 4 BAB I Pendahuluan d. Bagaimana menentukan area agar proses routing lebih efektif serta sesuai dengan kebutuhan kasus yang akan disimulasikan e. Bagaimana menentukan DR ( Designated Router ) dan BDR ( Beckup Designated Router ). 1.3 TUJUAN Penelitian pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk : a. Memahami proses pe-route-an dengan menggunakan protocol routing OSPF untuk skenario yang disimulasikan. b. Memperdalam protocol routing OSPF yang telah dibuat pada TA tahun 2007[6], tetapi dengan menggunakan simulator GNS3 + Dynemips pada skenario yang disimulasikan. 1.4 BATASAN MASALAH Batasan masalah yang akan dirancang adalah :. a. Cara kerja yang dilakukan oleh pritokol routing OSPF mulai dari pembentukan adjacency, pemilihan route sampai peng-update-an route b. Topologi ini diimplementasikan dengan menggunakan software GNS3-0.3.2 dengan menambahkan dynagen-0.9.2 dynamips-0.2.7RC3 yang memiliki keunggulan dalam pengkonfigurasiannya sama dengan router sesungguhnya. c. Tugas akhir ini tidak membahas perbandingan antar protocol routing ataupun type routing. 1.5 METODOLOGI PENELITIAN 1) Pengumpulan bahan penelitian Pengumpulan bahan penelitian dilakukan dengan studi pustaka dari makalah-makalah yang disusun peneliti terdahulu. 2) Pengambilan ide-ide penelitian terdahulu Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 5 BAB I Pendahuluan Bahan-bahan yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan ide-ide yang terkandung di dalamnya. Ide-ide ini dimodifikasi, ditambah atau dikurangi, sehingga sesuai dengan topologi yang digunakan. 3) Pembuatan algoritma Berdasarkan ide-ide yang didapat, disusunlah suatu algoritma yang diharapkan mempermudah penyusunan Tugas Akhir ini. Algoritma ini dikembangkan dan diperhalus sampai cukup rinci untuk dapat diimplementasi dalam simuasi. 4) Pembuatan simulasi untuk implementasi dan pengujian Dari algoritma yang diperoleh, dibuat suatu simulasi sebagai media implementasi dan pengujian algoritma tersebut. Pada tahap ini muncul persoalan teknis pensimulasian. 5) Analisa algoritma Langkah berikutnya adalah menganalisa algoritma yang dibuat, dan melakukan penilaian berdasarkan simulasi router yang dibuat. Penilaian yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kinerja algoritma. 6) Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penilaian ini, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai hasil penelitian ini dan saran-saran untuk pengembangan sistem keseluruhan agar dapat bekerja lebih baik. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang dari rancangan simulasi yang akan dibuat, rumusan masalah yang akan dianalisa, pembatasan dari masalah yang timbul, tujuan dari pemrograman simulasi ini dan menentukan metodologi pemecahan masalah dari program simulasi yang akan dibuat serta sistematika pembahasan. BAB II. LANDASAN TEORI Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 6 BAB I Pendahuluan Memuat berbagai teori yang mendukung terlaksananya pemrograman yang akan dibuat. Antara lain meliputi pengenalan software serta berbagai tools yang ada didalalmnya. BAB III. PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan program simulasi yang dibuat. BAB IV. ANALISA HASIL SIMULASI Hasil simulasi yang telah dibuat diuji pada bab ini. Semua hasil pengujian disimulasikan ke dalam PC sebelum melakukan aplikasi kedalam seluruh system. Jadi semua program yang berhasil disimulasikan pada PC diasumsikan bahwa program tersebut berjalan dengan baik pada aplikasi system secara keseluruhan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil pemrograman simulasi yang telah dibuat serta saran untuk pengembangan hasil analisis yang telah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil simulasi yang dilakukan terdapat beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Hasil simulasi pada skenario 1 menjelaskan bahwa pada saat port router dinonaktifkan router selalu mencari jalur alternatif agar informasi sampai pada router tujuan. Jika ada lebih dari satu jalur pilihan, maka router akan memilih jalur dengan rute sesama area. 2. Hasil simulasi pada skenario 2 menjelaskan bahwa router OSPF selalu mencari jalur yang memiliki cost terendah. Jika ada lebih dari satu jalur dengan cost yang sama, maka jalur – jalur tersebut yang dipilih. 5.2 Saran Pada Tugas Akhir dengan tema routing dinamik, protokol routing, ataupun OSPF terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan : 1. Membuat topologi dengan menggunakan lebih dari 8 router. Akan tetapi harus diperhatikan kemampuan dari PC yang digunakan jangan sampai PC mengalami hang saat semua router dijalankan. 2. Menggunakan protokol routing selain OSPF agar Tugas Akhir di IT Telkom dengan tema protokol routing lebih banyak variasi. 3. Menggunakan lebih dari 3 area pada simulasi selanjutnya. Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2009 DAFTAR PUSTAKA [1] IT Certification Training Video (online). tersedia: www.cbtniggets.com [18 Februari 2008] [2] Wendell Odom (2003). CCNA ICND Exam Certification Guide. USA : Cisco Press. [3] I. Markus Willy & M. Dikkie Darsyah (1996). Kamus Inggis Indonesia – Indonesia Inggris. ARKOLA Surabaya. [4] Konsep Router (online). tersedia: www.pakarkomputer.com [18 Februari 2008]. [5] Moechammad SAROSA & Sigit ANGGORO (2000). Jaringan Komputer (Data Link, Network & Issue) Teknik Sistem Kompeter Elektroteknik ITB. [6] Winnieke Hariyana (2007). Simulasi Perbandingan Performansi QoS MPLS dengan protokol Routing OSPF. Tugas Akhir Teknik Elektro STT Telkom. [7] Raden Aprian Diaz Novandi (2005). Study Implementasi Algoritma Djikstra Pada Protokol Perutean Open Shortest Path First (OSPF). Tugas Akhir Teknik Informatika ITB. [8] Greg Anizelli (2007). GNS Documentation v 0.3.1 Beta. USA : Cisco Press. [9] Wendell Odom (2006). Building Scalable Cisco Internetworks. Cosco Systems, Inc USA. [10] Ardiansyah (2007). Routing. @rdi personal website Lampung. Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi