BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan nyawa penderita. Untuk penyakit-penyakit khusus, dibutuhkan keahlian seorang dokter spesialis dalam bidang tersebut untuk melakukan pemeriksaan, sehingga pengobatan yang dilakukan benar-benar tepat dan akurat. Namun masalahnya, saat ini penyebaran dokter spesialis belum merata di Indonesia. Banyak daerah yang masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis. Akibatnya penderita di daerah tersebut mengalami kesulitan bila ingin berobat ke dokter spesialis. Untuk menangani masalah ini, dibutuhkan suatu sistem yang bisa membantu proses diagnosis penyakit yang khusus, serta dapat memberikan solusi mengenai pengobatan yang tepat bagi penderita, sehingga pengguna dapat melakukan pemeriksaan terhadap penderita dengan bantuan sistem pakar ini. Sistem pakar diagnosis penyakit ini dibuat dengan menggunakan mekanisme inferensi backward dan forward chaining (penalaran mundur dan maju) untuk proses diagnosis penyakit, dimana dengan metode ini proses diagnosis yang dilakukan oleh sistem bisa berlangsung se-natural mungkin seperti ketika seorang pasien berobat ke dokter spesialis. Studi kasus yang digunakan pada sistem pakar ini adalah gangguan jiwa. Selain melakukan proses diagnosis penyakit, sistem juga akan memberikan solusi farmakoterapi yang paling tepat bagi penderita, dengan mempertimbangkan kondisi penderita dan penyakit yang dideritanya. Masalah pemilihan obat ini akan diselesaikan dengan teorema ketidakpastian yaitu Teorema Bayes, dimana dengan teorema ini akan didapatkan probabilitas kebenaran suatu hipotesis dari beberapa hipotesis yang mungkin, jika diberikan suatu evidence. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membuat sistem yang dapat mendiagnosis suatu penyakit agar didapat hasil diagnosis yang dapat dipercaya seperti hasil analisis seorang pakar, serta mampu memberikan 1 BAB I – PENDAHULUAN 2 solusi mengenai tindakan medis atau pengobatan apa yang harus diberikan kepada penderita. Perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang representasi pengetahuan untuk diagnosis penyakit dan memberikan solusi pengobatan. 2. Bagaimana melakukan transformasi pengetahuan dari pakar (buku, dokter, atau ahli farmasi) ke dalam bentuk representasi pengetahuan untuk sistem yang akan dirancang. 3. Bagaimana merancang inferensi dengan mekanisme backward dan forward chaining dan menangani ketidakpastian dengan Teorema Bayes. a. Bila sudah ada hipotesis mengenai penyakit yang diderita penderita, perangkat lunak akan melakukan pemeriksaan dengan mekanisme inferensi backward chaining, namun bila hipotesis tersebut tidak terbukti, dan penderita tidak memiliki hipotesis lain, maka sistem akan melakukan pemeriksaan dengan mekanisme inferensi forward chaining dengan tetap menyimpan informasi yang telah didapat sebelumnya. b. Dalam menentukan pengobatan yang harus diberikan kepada penderita, sistem akan menggunakan Teorema Bayes. 4. Bagaimana merancang editor basis pengetahuan sehingga sistem dapat terus diupdate tanpa perlu melakukan perubahan sistem secara substansial. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Membuat suatu perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk mendiagnosis penyakit kemudian memberikan solusi tindakan medis atau pengobatan apa yang harus dilakukan terhadap penderita dengan pendekatan sistem pakar 2. Melakukan pengujian dalam diagnosis penyakit dan solusi tindakan medis atau pengobatan yang harus dilakukan, dengan perbandingan literatur dan pengalaman praktisi medis. BAB I – PENDAHULUAN 3 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Perangkat lunak memberikan solusi pengobatan apa yang harus diberikan kepada penderita tersebut berdasarkan hasil diagnosis yang telah dilakukan sebelumnya, dengan memperhatikan kontraindikasi yang terkandung pada obat, histori medis penderita, umur, dan kondisi kesadaran. 2. Penggunaan Teorema Bayes untuk pemilihan farmakoterapi adalah untuk memberikan jenis generik obat yang paling sesuai untuk penderita, bukan merk obat. 3. Perangkat lunak tidak menyimpan hasil diagnosis penderita. 4. Perangkat lunak tidak memberikan dosis pemakaian obat secara spesifik untuk setiap penderita. 5. Perangkat lunak tidak memeriksa interaksi antara kombinasi obat yang diberikan. 6. Parameter keberhasilan uji coba adalah kesesuaian dengan analisis pakar (dokter spesialis) dan literatur yang terkait. 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah: 1. Studi literatur, yaitu tahap penambahan wawasan dan pengetahuan dari bukubuku, artikel-artikel dan sumber-sumber lain yang relevan untuk menunjang penyelesaian masalah pada tugas akhir ini. 2. Konsultasi dengan narasumber pemilik keahlian yang dibutuhkan untuk sistem, yaitu ahli farmasi klinik dan medis serta dokter spesialis. 3. Pengembangan perangkat lunak sistem dengan tahapan sesuai dengan tahapan pada Expert System Development Life Cycle (ESDLC) sebagai berikut: a. Identifikasi Masalah Masalah yang terjadi sekarang ini adalah kurangnya dokter spesialis di daerah tertentu, sehingga masyarakat di daerah tersebut mengalami kesulitan bila ingin berobat ke dokter spesialis. Diharapkan dengan adanya sistem pakar diagnosis penyakit ini maka pemeriksaan terhadap penderita yang menderita penyakit khusus bisa dilakukan tanpa harus pergi ke dokter spesialis, kecuali bila memang dari hasil pemeriksaan diputuskan bahwa penderita harus mendapatkan penanganan lebih lanjut dari seorang dokter spesialis. BAB I – PENDAHULUAN 4 b. Analisis dan Akuisisi Pengetahuan Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap data dan informasi yang diperoleh, yaitu data dan informasi mengenai gejala-gejala munculnya suatu penyakit, serta tindakan medis atau pengobatan apa yang perlu dilakukan. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pengumpulan pengetahuan dan pengalaman dari pakar (dokter spesialis dan literatur yang terkait). c. Pemilihan Tools Merupakan tahap pemilihan tools yang akan digunakan untuk membangun sistem pakar. d. Representasi Pengetahuan Pengetahuan-pengetahuan yang telah didapat dari hasil akuisisi pengetahuan diolah menjadi bentuk yang dapat dikenali oleh komputer. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pembuatan prototype dari sistem berupa aturan-aturan yang akan digunakan untuk menelusuri pengetahuan pada mesin inferensi. e. Verifikasi dan Validasi Pada tahap ini, pengetahuan yang sudah direpresentasikan tersebut dikonfirmasikan kembali ke pakar untuk diverifikasi serta diperiksa validasinya. f. Implementasi Merupakan tahap pembangunan aplikasi, termasuk integrasi pengetahuan yang sudah diverifikasi dan valid. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Membahas tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah yang akan dibahas, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini, dan sistematika dari penulisan. BAB II Landasan Teori Berisi pembahasan dasar teori tentang sistem pakar yang dijadikan landasan untuk pengembangan perancangan perangkat lunak aplikasi sistem pakar untuk diagnosis penyakit. BAB I – PENDAHULUAN BAB III 5 Analisis dan Perancangan Berisi analisis dan perancangan sistem yang terdiri dari analisis dan perancangan proses dengan menggunakan Diagram Aliran Data (DAD), analisis dan perancangan basis pengetahuan dan basis data yang terdiri dari fakta dan aturan, analisis dan perancangan mekanisme inferensi yang digunakan untuk diagnosis penyakit, penanganan ketidakpastian, serta perancangan basis dialog. BAB IV Implementasi dan Pengujian Memberikan penjelasan mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak yang sudah dibuat. BAB V Penutup Berisi kesimpulan dari hasil penelitian tugas akhir ini serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.