PENDAHULUAN Latar Belakang Memelihara hewan baik hewan kesayangan maupun hewan ternak sekarang ini bukan hal yang baru lagi di kalangan masyarakat. Hewan dapat dikatakan sebagai pelengkap hidup baik untuk diambil keuntungannnya seperti hewan ternak yang diambil manfaat dan keuntungan untuk mengisi pundi-pundi uang para pemilik. Memelihara hewan tentunya tidak hanya memelihara saja tetapi juga harus merawatnya agar hewan tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal untuk pemiliknya. Kebutuhan reproduksi untuk hewan pun juga harus dipenuhi, apabila tidak dipenuhi kebutuhan reproduksinya maka hewan akan merasa kurang dalam kebutuhan hidupnya sehingga menyebabkan hewan tersebut mengalami stress dan keuntungan yang diambil tidak maksimal. Selain itu, untuk menambah jumlah populasi pada hewan tersebut juga harus mengetahui sistem / pola reproduksi yang tepat sehingga tidak akan sia-sia saat melakukan perkawinannya. Babi sebagai ternak mamalia, memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi dan menghasilkan banyak anak dalam tiap kelahiran dengan interval generasi yang singkat dibandingkan dengan ternak lain seperti sapi, kambing, domba, kerbau dan kuda sehingga dengan adanya sifat ini ternak tersebut sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan daging. Bangsa babi yang populer diternakkan saat ini adalah Landrace, Duroc, Yorkshire, Hampshire dan bangsa hasil persilangannya. Bangsa babi ini dapat 11 dibudidayakan dengan sistem pengawinan alami dan inseminasi buatan (IB). Sistem pengawinan alami merupakan suatu cara mengawinkan ternak babi, dimana pejantan memasukkan semennya ke dalam alat reproduksi betina dan terjadi kontak langsung antara kedua jenis kelamin. Inseminasi Buatan (IB) merupakan suatu sistem pengawinan yang dilakukan dengan cara memasukkan semen pejantan yang terpilih kedalam alat kelamin betina dengan bantuan suatu alat. Pengawinan yang dilakukan secara alami dan IB pada babi diharapkan mempunyai angka kebutingan yang tinggi. Angka kebuntingan diperoleh dengan cara meningkatkan keberhasilan kebuntingan pada babi betina yang dikawinkan. Usaha peternakan babi akan mengalami kerugian besar apabila angka kebuntingan babi rendah. Pengawinan babi menggunakan alami dan Inseminasi Buatan harus dilaksanakan pada waktu yang tepat sehingga meningkatkan angka kebuntingan. Tujuan Tujuan pengamatan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah a. Mengetahui pola / sistem reproduksi pada hewan ternak babi, b. Mengetahui dan memahami sistem pengawinan Inseminasi Buatan terhadap angka kebuntingan ternak babi, c. Dapat mengawinkan tepat pada waktunya sesuai siklus reproduksi ternak babi. 12