PT Sumberdaya Sewatama dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Halaman/ Page Table of Contents Independent Auditors’ Report Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………….. 1-3 ....… Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian............................................. 4-5 Consolidated Statement of Profit or Loss and ………………………Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.............. 6 ...... Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian............................. 7-8 ....……….. Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian...… 9 - 126 ... Notes to the Consolidated Financial Statements i - viii Appendix I: PT Sumberdaya Sewatama (“the Parent ……………............Entity”) financial information Lampiran I: Informasi keuangan PT Sumberdaya Sewatama (“Entitas Induk”)…………………….. ********************* The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Catatan/ Notes 31 Desember 2015/ December 31, 2015 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak-pihak berelasi Piutang non-usaha Pihak ketiga - neto Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya CURRENT ASSETS 2e,2f,4, 35,36,37 2f,3,5 35,36,37 2g,24a 2f,6,35,36,37 2g,24a 2h,3,7 2o,19a 2i,8 9 TOTAL ASET LANCAR 457.639 36.793 145.373 281.189 29.363 336.072 41.139 268.467 12.942 68.389 51.136 211.603 13.615 5.423 183.335 156 18.884 155.512 23.505 15.144 630 70.007 17.373 134.492 12.578 2.693 Trade receivables Third parties - net Related parties Non-trade receivables Third parties - net Related parties Inventories Prepaid tax Prepaid expenses Other current assets 1.118.357 810.540 664.555 TOTAL CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Goodwill Taksiran tagihan pajak Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya - neto Cash and cash equivalents NON-CURRENT ASSETS 2d,10 2k,2l,3,11 1b,2c,2l,3,12 2o,19b 2o,3,19f 2f,13,34,37 111.099 2.519.825 14.884 59.269 193 123.224 96.649 2.555.623 14.884 50.017 60 147.849 89.954 2.535.824 14.884 49.173 34 164.758 Investment in associated entities Fixed assets - net Goodwill Estimated claims for tax refund Deferred tax assets Other non-current assets - net TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.828.494 2.865.082 2.854.627 TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASET 3.946.851 3.675.622 3.519.182 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 1 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Catatan/ Notes 31 Desember 2015/ December 31, 2015 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek CURRENT LIABILITIES 2f,14,34, 35,36 Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi 15,34,35,36 Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi 2f,16,34,35,36 Beban akrual Utang pajak Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi Utang obligasi 2g,24a 2g,24a 2f,17, 34,35 2o,3,19c 2m 2f,18,34 2f,34,35 14,20 2g,2j,21,34 675.027 324.760 223.634 Short-term loans 70.723 1.032.829 121.373 588.291 98.588 520.224 Trade payables Third parties Related parties 20.088 19.172 22.834 9.097 4.265 1.031 Non-trade payables Third parties Related parties 56.766 1.213 3.741 31.690 669 1.480 17.642 1.590 995 10.027 8.498 10.955 453.361 232.364 209.826 - 23 218.451 261 - Current maturities of long-term debts: Long-term bank loans Finance lease payables Related party Bonds payable 2.342.947 1.559.530 1.089.011 TOTAL CURRENT LIABILITIES 2f,2t,21 TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: 2f,34,35 Utang bank jangka panjang 14,20 Utang sewa pembiayaan 2g,2j,20 Pihak berelasi 24a,36 Utang obligasi 2f,2t,21 Sukuk Ijarah 2f,2t,22,34,35 Liabilitas pajak tangguhan - neto 2o,19f Liabilitas imbalan 2g,2q,3 kerja jangka panjang 24a,23 TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS Accrued expenses Taxes payable Advances from customers Short-term employee benefits liability NON-CURRENT LIABILITIES - 452.996 569.467 579.076 199.338 47.495 578.205 199.038 131.174 23 795.265 198.699 119.700 35.581 29.446 20.728 Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Related party Bonds payable Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities - net Long-term employee benefits liability 861.490 1.390.859 1.703.882 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES 3.204.437 2.950.389 2.792.893 TOTAL LIABILITIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 2 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Catatan/ Notes EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Penghasilan komprehensif lain 25 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 35 31 Desember 2015/ December 31, 2015 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 200.000 292.970 219.158 11.303 200.000 496.456 4.166 200.000 503.099 5.842 EQUITY EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY Share capital - Rp1,000 (full amount) par value per share Authorized capital 600,000,000 shares Issued and fully paid capital 200,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings Other comprehensive income 723.431 700.622 708.941 Total equity attributable to owners of the parent company 18.983 24.611 17.348 Non-controlling interests 742.414 725.233 726.289 TOTAL EQUITY 3.946.851 3.675.622 3.519.182 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Catatan/ Notes 2015 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 PENDAPATAN 1.517.716 2g,2m,2s, 24b,28 1.625.069 REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN (1.246.520) 2g,2m,2s, 11,24b,29 (1.197.011) COST OF REVENUES 428.058 GROSS PROFIT LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya LABA (RUGI) USAHA Pendapatan keuangan Pajak final pendapatan keuangan Biaya keuangan Bagian atas laba neto entitas asosiasi LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain atas entitas asosiasi Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali atas program pensiun imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak TOTAL PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 271.196 (388.743) 2g,2m,11, 24b,31 809 2g,2m,24b,31 (66.044) 2m,32 (182.782) 9.268 2m (30.223) 5.842 (742) (206.283) 2g,2m,24b,33 11.996 2d,2m,10,37c (368.107) 2o,19d (282.930) 2.454 32.347 225.673 (306) 85.177 (204.509) 2d,10 6.249 (1.562) 7.141 (275.789) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. (211.414) Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS Finance income Final tax on finance income Finance costs 7.896 Equity in net income of associated entity 27.255 INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX (11.608) Income tax benefit (expense) - net 15.647 INCOME (LOSS) FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item that will be reclassified to profit or loss: Share in other comprehensive income (loss) (1.199) of associated entity Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of defined (635) benefit pension plan 159 Income tax benefit (expense) (1.675) Other comprehensive income (loss) for the year, net of tax 13.972 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 4 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2015 Catatan/ Notes Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali (277.298) (5.632) 17.290 (1.643) TOTAL (282.930) 15.647 Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali (270.161) (5.628) TOTAL (275.789) LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (1.386,49) 2b 2r,26 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 15.614 (1.642) Income (loss) for the year attributed to: Owners of the parent company Non-controlling interests TOTAL Total comprehensive income (loss) attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests 13.972 TOTAL 86,45 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 5 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk/ Equity attributable to owners of the Parent Company Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2014 Efek implementasi PSAK No.24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja“ Saldo, 1 Januari 2014 - Disajikan kembali Dividen kas 25 Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital Tambahan modal disetor/ Additional paid - in capital 200.000 - - - 200.000 - - - Penghasilan komprehensif lain/Other comprehensive income Saldo laba/ Retained earnings 503.201 (102) 503.099 (23.933) Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests Total/ Total 8.595 (2.753) 5.842 - 711.796 (2.855) 708.941 (23.933) 17.335 13 17.348 - Total Ekuitas/ Total Equity 729.131 Balance, January 1, 2014 Effect of implementation of PSAK No.24 (2.842) (Revised 2013), “Empoyee Benefits“ 726.289 (23.933) Balance, January 1, 2014 - As restated Cash dividend Setoran modal entitas anak oleh pihak nonpengendali - - - - - Laba tahun berjalan - - 17.290 - 17.290 Pengukuran kembali atas program pensiun imbalan pasti - - - 200.000 - 496.456 4.166 700.622 24.611 725.233 Balance, December 31, 2014 - As restated Penerbitan obligasi wajib tukar dikurang biaya penerbitan - 292.970 - - 292.970 - 292.970 Issuance of mandatory convertible bond net of issuance cost Rugi tahun berjalan - - (277.298) - (277.298) Saldo, 31 Desember 2014 Disajikan kembali Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti Saldo, 31 Desember 2015 (1.676) (1.676) 8.905 8.905 Capital injection from non-controlling interests to subsidiaries (1.643) 15.647 Income for the year 1 (5.632) (1.675) (282.930) Remeasurement of defined benefit pension plan Loss for the year - - - 7.137 7.137 4 7.141 Remeasurement of defined benefit pension plan 200.000 292.970 219.158 11.303 723.431 18.983 742.414 Balance, December 31, 2015 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 6 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan dan beban usaha Kas diperoleh dari operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari tagihan pajak Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan (pengeluaran) lainnya Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan (pengeluaran) uang jaminan Penambahan aset tetap dan pembayaran utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan beban ditangguhkan Investasi saham Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan dari: Utang jangka pendek Utang bank jangka panjang Penerbitan obligasi wajib tukar - neto Setoran modal entitas anak oleh pihak nonpengendali Pembayaran untuk: Utang jangka pendek Utang bank jangka panjang Biaya keuangan Utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan 2014 1.581.616 (489.476) 1.539.133 (743.431) (330.969) (164.427) 761.171 1.225 19.019 (28.403) (38.185) 19b 714.827 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees and operating expenses 631.275 Cash provided by operating activities 2.968 Receipts of interest income Receipts from 25.684 claims for tax refund (26.825) Payments of income taxes 14.435 Other receipts (payments) 647.537 Net cash provided by operating activities (2.971) (36.335) (1) (71.200) (4.986) - CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Receipt (payment) of security deposits Acquisition of fixed assets and payment of payable from prior year asset acquisition Advance paid for purchase of fixed assets Additional deferred charges Investment in shares of stock (282.031) (547.790) Net cash used in investing activities 1.659 11 (296) (244.087) 257.573 436 11,38 (729.613) (310.195) (225.215) (203.545) (234) (17.248) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Short-term loans Long-term bank loans Issuance of mandatory convertible bond - net Capital injection by non-controlling interests in subsidiaries Payments of: Short-term loans Long-term bank loans Finance costs Finance lease payables Payments of cash dividends (208.421) Net cash used in financing activities 490.625 - 412.808 127.309 292.970 - - 7.899 (150.372) (233.172) (412.483) (23) - 14 20 25 (12.455) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 7 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes 2015 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 2014 420.341 NET INCREASE (DECREASE) IN (108.674) CASH AND CASH EQUIVALENTS 505 94 NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 36.793 145.373 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 457.639 36.793 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 4 Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 38. Supplementary cash flows information is presented in Note 38. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 8 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM a. 1. Pendirian perusahaan GENERAL a. The Company’s establishment PT Sumberdaya Sewatama (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 201 tanggal 31 Januari 1992. Akta Pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2602.HT.01.01.TH.92 tanggal 27 Maret 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 59 Tambahan No. 3388 tanggal 24 Juli 1992. PT Sumberdaya Sewatama (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 201 dated January 31, 1992 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-2602.HT.01.01.TH.92 dated March 27, 1992 and published in the State Gazette No. 59 Supplemental No. 3388 dated July 24, 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 29 Juni 2012, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU0075175.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Agung Sri Wijayanti, S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 13 Mei 2015, mengenai pergantian Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.030933101.Tahun 2015 tanggal 20 Mei 2015. The Company’s Articles of Association has been amended several times. Based on Notarial Deed No. 63 dated June 29, 2012 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Articles of Association was amended in relation to the increase in issued and fully paid shares. The amendment was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-0075175.AH.01.09.Tahun 2012 dated August 15, 2012. The latest amendment was based on Notarial Deed of Agung Sri Wijayanti, S.H., M.Kn., No. 6 dated May 13, 2015, concerning the change in the composition of the Boards of Directors and Commisioners of the Company. The amendment was acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Letter No.AHUAH.01.03-0933101.Tahun 2015 dated May 20, 2015 Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik, pompa tambang, dan perawatan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik. In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged in the rental of power engines, mining pumps and maintenance and operation of power plants. Perusahaan berdomisili di gedung Tiara Marga Trakindo 2, Lantai 1 dan 2, Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta Selatan, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992. The Company is domiciled in Tiara Marga st nd Trakindo Building 2, 1 and 2 Floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta, Indonesia. The Company started its commercial operations in 1992. AHK Holdings Pte., Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan entitas anak. PT ABM Investama Tbk adalah entitas induk dari Perusahaan dan entitas anak. AHK Holdings Pte., Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and its subsidiaries. PT ABM Investama Tbk is the parent entity of the Company and its subsidiaries. 9 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi GENERAL (continued) b. Structure of the associated entities Nama entitas/ Entity name and As of December 31, 2015 and 2014, the Company has control, either directly or indirectly, in the following subsidiaries and associated entities: Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki pengendalian, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada entitas anak dan entitas asosiasi sebagai berikut: Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities subsidiaries Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment Tahun Usaha komersial dimulai/ Year start of commercial activities Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2015 2014 Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015 2014 Entitas anak/subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) Pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy Independent Power Plant (“IPP”) Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011 - 99,999% 99,999% 169.876 142.770 PT Nagata Bisma Shakti (“NBS”) Pembangkit listrik energi terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011 - 99,99% 99,99% 72.679 35.061 PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP Aceh, 22 Maret 2005/ March 22, 2005 2008 70,00% 70,00% 69.395 61.078 PT Karimun Power Plant (“KPP”) Pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP Jakarta, 9 Maret 2010/ March 9, 2010 - 85,00% 85,00% 17.545 8.199 Pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP Jakarta, 12 Mei 2014/ May 12, 2014 - 99,999% 99,999% 252 250 Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui PAS:/ Through PAS: PT Pradipa Aceh Daya (“PAD”) 10 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) Nama entitas/ Entity name Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities GENERAL (continued) b. Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment Structure of the subsidiaries associated entities (continued) Tahun Usaha komersial dimulai/ Year start of commercial activities Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 31 Desember/December 31 2015 2014 and Total aset sebelum eliminasi Total assets before elimination 31 Desember/December 31 2015 2014 Melalui NBS:/ Through NBS: PT Nagata Dinamika (“ND”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 18 Januari 2012/ January 18, 2012 - 50,99% 50,99% 57.354 35.753 PT Nagata Dinamika Hidro Madong (“NDH Madong”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 29 April 2013/ April 29, 2013 - 51,48% 51,48% 17.340 2.524 PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro (“Punggawa NDH”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 22 Januari 2014/ January 22, 2014 - 42,83% 42,83% 8.025 6.290 PT Nagata Dinamika Hidro Pongko (“NDH Pongko”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 28 Oktober 2014/ October 28, 2014 - 51,48% 51,48% 1.772 250 PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu (“NDH Buakayu”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 28 Oktober 2014/ October 28, 2014 - 51,48% 51,48% 891 250 PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu Ulu (“NDH Buakayu Ulu”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 28 Oktober 2014/ October 28, 2014 - 51,48% 51,48% 1.978 250 PT Nagata Bio Energi (“NBE”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 15 September 2014/ September 15, 2014 - 98,8% 98,8% 533 250 Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 1 Juli 2015/ July 1, 2015 - 98,8% - 250 - PT Metaepsi Pejebe Power Generation (”Meppo-Gen”) Pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP Jakarta, 31 Januari 2005/ January 31, 2005 2007 20,00% 20,00% 1.514.658 1.296.938 Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)/ Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”) Pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP Jakarta, 1 Oktober 2010/ October 1, 2010 2012 25,00% 25,00% 2.593 2.593 PT Nagata Biogas Dwienergi (“NBD”) Entitas asosiasi/ Associated entities *) Total aset mencerminkan total aset di laporan keuangan entitas anak./Total assets reflect total assets in the financial statements of subsidiaries. 11 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) Entitas Anak Langsung dengan GENERAL (continued) b. Kepemilikan Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Direct Subsidiaries PAS PAS Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), pihak berelasi, mendirikan PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company and PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), a related party, established PT Pradipa Aryasatya, with a total initial paidup capital of Rp1,000 with ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 23 tanggal 12 Maret 2015, Perusahaan menyetujui melakukan konversi utang pemegang saham menjadi penyertaan modal tambahan sebesar Rp15.600. Komposisi kepemilikan SS dan SSB masing-masing menjadi sebesar 99,999% dan 0,001%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0004166.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015. Based on Notarial Deed No. 23 dated March 12, 2015 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company agreed to convert the shareholder loan as additional paid-up capital amounting to Rp15,600. The ownership percentage of the Company and SSB became 99.999% and 0.001%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU0004166.AH.01.02.Tahun 2015 dated March 17, 2015. NBS NBS Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan SSB, pihak berelasi, mendirikan PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company and SSB, a related party, established PT Nagata Bisma Shakti, with a total initial paid-up capital of Rp1,000 with composition of ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 27 tanggal 30 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui melakukan tambahan penyertaan modal tambahan sebesar Rp7.400 sehingga komposisi kepemilikan Perusahaan dan SSB masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%. Based on Notarial Deed No. 27 dated August 30, 2013 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed to inject additional paid-up capital amounting to Rp7,400 by which the Company and SSB has ownership percentage of 99.99% and 0.01%, respectively. 12 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui PAS Indirect Subsidiaries through PAS EAS EAS Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Mei 2012, PAS mengakuisisi 5.950 saham EAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesar Rp54.680 dari Link Energy Pte. Ltd., pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1.000, yang mewakili 70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 10). Akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., PAS acquired 5,950 EAS shares with a nominal value totaling Rp54,680 from Link Energy Pte. Ltd., a third party, with acquisition price of US$7,000,000 and Rp1,000, which represents 70.00% ownership in EAS. The acquisition was accounted for in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”. Tujuan dari akuisisi EAS adalah untuk memperluas pangsa pasar Perusahaan dalam industri listrik serta akuisisi ini akan memberikan sinergi dimana EAS dapat memanfaatkan sumber batubara milik pihak berelasi dan menjual listriknya kepada pihak ketiga. The purpose of the acquisition of EAS is to expand the Company’s market share in the power industry, and this acquisition will provide synergies whereas EAS can utilize coal resources owned by a related party and sell power to third parties. Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh 62.906 (48.022) Goodwill Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired 14.884 Goodwill Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows: Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Nilai Buku/ Book Value Nilai Wajar/ Fair Value Kas pada bank Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan Uang muka Biaya dibayar di muka Aset tetap Aset pajak tangguhan Utang usaha Utang non-usaha Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.993 3.557 3.735 159 380 56.195 792 (9.268) (3.069) (61) 3.993 3.557 3.735 159 380 68.385 792 (9.268) (3.069) (61) Aset neto 56.413 68.603 13 Cash in banks Trade receivables - third parties Inventories Advances Prepaid expenses Fixed assets Deferred tax assets Trade payables Non-trade payables Liability for employee benefits Net assets The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui PAS (lanjutan) Indirect Subsidiaries (continued) PAS EAS (lanjutan) EAS (continued) through Nilai Wajar/ Fair Value Kepentingan nonpengendali (30%) Goodwill (20.581) 14.884 Non-controlling interest (30%) Goodwill Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas pada bank pada EAS 62.906 (3.993) Purchase consideration through cash payment Cash in banks of EAS Arus kas keluar neto dari akuisisi entitas anak 58.913 Net cash outflow from acquisition of subsidiary Revenue and profit or loss information in 2012 from the acquisition are as follows: Informasi pendapatan dan laba rugi di tahun 2012 sejak akuisisi adalah sebagai berikut: Pendapatan Laba rugi 30.353 (5.645) Revenue Profit loss KPP KPP Berdasarkan Akta Notaris Relawati, S.H., No. 03 tanggal 19 Agustus 2014, KPP menerbitkan saham baru sebanyak 2.250 saham pada nilai nominalnya yang diambil bagian oleh PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”), pihak ketiga, masing-masing sebanyak 2.125 saham dengan jumlah sebesar Rp4.500.002.000 dan 125 saham dengan jumlah sebesar Rp264.706.000. Setelah transaksi ini, kepemilikan PAS dan Kharisma pada KPP masing-masing sebesar 85% dan 15%. Transaksi ini tidak menimbulkan goodwill. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-07453.AHU.40.20.2014 tanggal 4 September 2014. KPP didirikan pada bulan April 2014 dan belum beroperasi secara komersial. Based on Notarial Deed No. 03 of Relawati, S.H., dated August 19, 2014, KPP issued new shares of 2,250 shares at nominal value, which was acquired by PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”), a third party, of 2,125 shares at Rp4,500,002,000 and 125 shares at Rp264,706,000, respectively. Subsequently, ownership of PAS and Kharisma in KPP became 85% and 15%, respectively. This transaction did not result in any goodwill. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-07453.AHU.40.20.2014 dated September 4, 2014. KPP was established in April 2014 and has not yet started its commercial operations. 14 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui PAS (lanjutan) Indirect Subsidiaries (continued) PAS PAD PAD Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 14 tanggal 12 Mei 2014, PAS dan SS mendirikan PT Pradipa Aceh Daya, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU10803.40.10.2014 tanggal 26 Mei 2014. Based on Notarial Deed No. 14 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., dated May 12, 2014, the Company and PAS established PT Pradipa Aceh Daya, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 99.00% and 1.00%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-10803.40.10.2014 dated May 26, 2014. Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui NBS Indirect Subsidiaries through NBS ND ND Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, pihak ketiga, mendirikan PT Nagata Dinamika, dengan total modal awal disetor sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012. Based on Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, a third party, established PT Nagata Dinamika, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 51.00% and 49.00%, respectively. The Deed was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Mina Ng, S.H., M.Kn., No. 1 tanggal 15 September 2014, pemegang saham menyetujui melakukan tambahan penyertaan modal tambahan sebesar Rp14.500 sesuai komposisi kepemilikan NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU09386.40.20.2014 tanggal 13 Oktober 2014. Based on Notarial Deed No. 1 dated September 15, 2014 of Ny. Mina Ng, S.H., M.Kn., shareholders agreed to inject additional paid-up capital amounting to Rp14,500 by which NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi has ownership percentage of 51.00% and 49.00%, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-09386.40.20.2014 dated October 13, 2014. 15 through The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structures of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui NBS (lanjutan) Indirect Subsidiaries (continued) NDH Madong NDH Madong Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N, No. 54 tanggal 29 April 2013, ND dan NBS mendirikan PT Nagata Dinamika Hidro Madong, dengan total modal disetor awal sebesar Rp1.000, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan AHU27236.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013. Based on Notarial Deed No. 54 dated April 29, 2013 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N, ND and NBS established PT Nagata Dinamika Hidro Madong, with a total initial paid-up capital of Rp1,000, with ownership percentage of 99.00% and 1.00%, respectively. The Deed was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-27236.AH.01.01.Tahun 2013 dated May 21, 2013. Punggawa NDH Punggawa NDH Berdasarkan Akta Notaris Andi Fachrysyam, S.H., M.Kn., No. 4 tanggal 22 Januari 2014, ND dan Perusahaan Daerah Gowa Mandiri mendirikan PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro, dengan total modal disetor awal sebesar Rp6.300, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 84,00% dan 16,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU16171.AH.01.01.Tahun 2014 tanggal 6 Juni 2014. Based on Notarial Deed No. 4 of Andi Fachrysyam, S.H., M.Kn., dated January 22, 2014, ND and Perusahaan Daerah Gowa Mandiri established PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro, with a total initial paid-up capital of Rp6,300, with ownership percentage of 84.00% and 16.00%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU16171.AH.01.01.Tahun 2014 dated June 6, 2014. NDH Pongko NDH Pongko Berdasarkan Akta Notaris Pratiwi Handayani, S.H., No. 14 tanggal 28 Oktober 2014, ND dan NBS mendirikan PT Nagata Dinamika Hidro Pongko, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU32148.40.10.2014 tanggal 30 Oktober 2014. Based on Notarial Deed No. 14 of Pratiwi Handayani, S.H., dated October 28, 2014, ND and NBS established PT Nagata Dinamika Hidro Pongko, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 99.00% and 1.00%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-32148.40.10.2014 dated October 30, 2014. 16 through NBS The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui NBS (lanjutan) Indirect Subsidiaries (continued) NDH Buakayu NDH Buakayu Berdasarkan Akta Notaris Pratiwi Handayani, S.H., No. 13 tanggal 28 Oktober 2014, ND dan NBS mendirikan PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU32150.40.10.2014 tanggal 30 Oktober 2014. Based on Notarial Deed No. 13 of Pratiwi Handayani, S.H., dated October 28, 2014, ND and NBS established PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 99.00% and 1.00%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-32150.40.10.2014 dated October 30, 2014. NDH Buakayu Ulu NDH Buakayu Ulu Berdasarkan Akta Notaris Pratiwi Handayani, S.H., No. 12 tanggal 28 Oktober 2014, ND dan NBS mendirikan PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu Ulu, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU32149.40.10.2014 tanggal 30 Oktober 2014. Based on Notarial Deed No. 12 of Pratiwi Handayani, S.H., dated October 28, 2014, ND and NBS established PT Nagata Dinamika Hidro Buakayu Ulu, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 99.00% and 1.00%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-32149.40.10.2014 dated October 30, 2014. NBE NBE Berdasarkan Akta Notaris Mina Ng, S.H., M.Kn., No. 2 tanggal 15 September 2014, NBS dan PAS mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bio Energi, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 98,80% dan 1,20%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU29709.40.10.2014 tanggal 15 Oktober 2014. Based on Notarial Deed No. 2 of Mina Ng, S.H., M.Kn., dated September 15, 2014, NBS and PAS established PT Nagata Bio Energi, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 98.80% and 1.20%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-29709.40.10.2014 dated October 15, 2014. 17 through NBS The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structure of the subsidiaries associated entities (continued) and Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung melalui NBS (lanjutan) Indirect Subsidiaries (continued) NBD NBD Berdasarkan Akta Notaris Argo Wahyu Jati Kusumo, S.H., M.Kn., No. 1 tanggal 1 Juli 2015, NBS dan PAS mendirikan PT Nagata Biogas Dwienergi, dengan total modal disetor awal sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 98,80% dan 1,20%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU2447096.AH.01.01.TAHUN 2015 tanggal 6 Juli 2015. Based on Notarial Deed No. 1 of Argo Wahyu Jati Kusumo, S.H., M.Kn., dated July 1, 2015, NBS and PAS established PT Nagata Biogas Dwienergi, with a total initial paid-up capital of Rp250, with ownership percentage of 98.80% and 1.20%, respectively. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-2447096.AH.01.01.TAHUN 2015 dated July 6, 2015. Entitas Asosiasi Associated Entities Meppo-Gen Meppo-Gen Berdasarkan Akta Notaris Andreas, S.H., LL.M., No. 36 tanggal 24 November 2010, Perusahaan mengakuisisi 27.900 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per saham dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera, pihak ketiga, sebesar AS$6.500.000 (setara dengan Rp59.519), yang mewakili 20,00% kepemilikan di MeppoGen. Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL.M., the Company acquired 27,900 shares at par value of Rp1,000,000 (full amount) per share from PT Widjaja Tunggal Sejahtera, a third party, amounting to US$6,500,000 (equivalent to Rp59,519), representing 20.00% equity interest in Meppo-Gen. Pada tanggal 31 Oktober 2011, pemegang saham Meppo-Gen lainnya melakukan konversi pinjamannya, yang mengakibatkan kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen terdilusi menjadi 12,00% (Catatan 10). On October 31, 2011, the other shareholders of Meppo-Gen converted their convertible loans which diluted the equity interest of the Company in Meppo-Gen to 12.00% (Note 10). Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi utang ke saham. Oleh karena itu, kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen berubah menjadi 20,00%. Para pemegang saham Meppo-Gen juga menyetujui perubahan nama dari PT Metaepsi Pejebe Power Generation menjadi PT Meppo-Gen (Catatan 10). On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of MeppoGen agreed to cancel convertion of their convertible loans to equity. Furthermore, the Company’s ownership in Meppo-Gen changed to become 20.00%. The shareholders of Meppo-Gen also agreed to change MeppoGen’s name from PT Metaepsi Pejebe Power Generation to PT Meppo-Gen (Note 10). 18 through NBS The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. c. 1. Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan) GENERAL (continued) b. Structures of the subsidiaries associated entities (continued) and JOA JOA Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris No. 01 tanggal 1 Oktober 2010, yang dibuat di hadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing subproyek) di Indonesia Timur. On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 1, 2010 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N. for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Board of Commissioners Natali Hasto Kristijono Yovie Priadi Todung Mulya Lubis Yovie Priadi Achmad Ananda Djajanegara Todung Mulya Lubis Dewan Direksi Direktur Utama Direktur President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors Elan Badral Fuadi Tjong Samuel Triswandi Natali Hasto Kristijono Tjong Samuel Triswandi President Director Director Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci. The Boards of Commissioners and Directors of the Company are the key management personnel. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 1.604 dan 964 orang (tidak diaudit). As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries have a total of 1,604 and 964 (unaudited) permanent employees, respectively. 19 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) c. 1. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan (lanjutan) GENERAL (continued) c. Based on Board of Commissioners Decision Letter No. SK-007/DEKOM-SS/VI/2013 dated May 31, 2013, the Company established an Audit Committee. The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-007/DEKOM-SS/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan membentuk Komite Audit. Komposisi dari Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Todung Mulya Lubis Andradiet I.J Alis Lucy Penyelesaian konsolidasian laporan keuangan d. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar penyusunan konsolidasian laporan Completion of the consolidated financial statements The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 24, 2016. Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Maret 2016. 2. Chairman Member Member As of December 31, 2015 and 2014, the Company has an Internal Audit division which is led by Eric Bogananta. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memiliki divisi Internal Audit yang diketuai oleh Eric Bogananta. d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees (continued) 2. keuangan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013). The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation and Disclosures of Listed or Public Company issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013). Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein. 20 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Tahun buku Perusahaan dan entitas anaknya adalah 1 Januari - 31 Desember. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) The consolidated statement of cash flows presents cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method. The financial reporting period of the Company and its subsidiaries is January 1 December 31. The accounts included in the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the entities operate (the functional currency). The Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and its subsidiaries. All amounts in the consolidated financial statements are rounded to and presented in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: i. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” Standar ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan secara terpisah antara pos penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan jika kondisi tertentu terpenuhi dengan pos penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Penyajian dari penghasilan komprehensif lainnya dalam laporan konsolidasian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam laporan keuangan konsolidasian ini telah disesuaikan. Sebagai tambahan, Perusahaan dan entitas anaknya telah menggunakan judul baru “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian" dalam laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan judul laporan yang ada pada perubahan standar. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, except for the adoption of several amended SAK effective January 1, 2015 as follows: i. 21 PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements” This standard requires entities to present separately the items of other comprehensive income that would be reclassified to profit or loss in the future if certain conditions are met, from those that would never be reclassified to profit or loss. The presentation of other comprehensive income in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in these consolidated financial statements has been modified accordingly. In addition, the Company and its subsidiaries have used the new title “consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income” as introduced by the amendments in these consolidated financial statements. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: ii. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui secara langsung melalui penghasilan komprehensif lain. PSAK No. 24 Revisi juga mengubah dasar untuk menentukan penghasilan dari aset program dari metode hasil yang diharapkan menjadi metode pendapatan bunga dihitung dengan tingkat diskonto liabilitas, dan mensyaratkan pengakuan segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian komparasi Perusahaan dan entitas anaknya telah disajikan kembali (Catatan 39). iii. PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 65 (Revisi 2013) menggantikan persyaratan dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Standar ini memperkenalkan model pengendalian baru untuk menentukan apakah suatu entitas investee harus dikonsolidasikan, dengan berfokus pada apakah entitas memiliki kekuasaan atas investee, memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Sebagai hasil dari penerapan PSAK No. 65 (Revisi 2013), Perusahaan dan entitas anaknya telah mengubah kebijakan akuntansi untuk menentukan apakah Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pengendalian atas investee. Adopsi standar ini tidak mengubah kesimpulan pengendalian yang dimiliki Perusahaan dan entitas anaknya dalam hal keterlibatannya dengan entitas lain pada 1 Januari 2015. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, except for the adoption of several amended SAK effective January 1, 2015 as follows: ii. PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” This PSAK, among others, removes the corridor mechanism in calculating actual gains or losses which recognized as income or expense in profit or loss. Actuarial gains or losses are recognized directly through other comprehensive income. The revised PSAK No. 24 also changed the basis for determining income from plan assets from expected return to interest income calculated at the liability discount rate, and requires immediate recognition of past service cost, whether vested or not. Accordingly, the Company and its subsidiaries’ comparative consolidated financial statements have been restated (Note 39). iii. PSAK No. 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements” PSAK No. 65 (Revised 2013) replaces the requirements in PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”. It introduces a new control model to determine whether an investee should be consolidated, by focusing on whether the entity has power over the investee, exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power to affect the amount of those returns. As a result of the adoption of PSAK 65 (Revised 2013), the Company and its subsidiaries have changed their accounting policy with respect to determining whether they have control over an investee. The adoption does not change any of the control conclusions reached by the Company and its subsidiaries in respect of their involvement with other entities as of January 1, 2015. 22 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan) 2. keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: (lanjutan) The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, except for the adoption of several amended SAK effective January 1, 2015 as follows: (continued) iv. Penerapan PSAK revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: iv. The following revised PSAKs that have no significant impact on the consolidated financial statements: • PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements” • PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” • PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures” • PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” • PSAK No. 46 “Income Taxes” (Revised 2014), • PSAK No. 48 (Revisi “Penurunan Nilai Aset” 2014), • PSAK No. 48 (Revised “Impairment of Asset” 2014) • PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” • PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” • PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan Pengukuran” • PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” • PSAK No. 60 “Instrumen Pengungkapan” • PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures” • PSAK No. 66 (Revisi “Pengaturan Bersama” 2013), • PSAK No. 66 (Revised 2013), “Joint Arrangements” • PSAK No. 67 (Revisi 2013), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” • PSAK No. 67 (Revised 2013), “Disclosure of Interests in Other Entities” • PSAK No. 68 (Revisi “Pengukuran Nilai Wajar” • PSAK No. 68 (Revised 2014), “Fair Value Measurement” (Revisi 2014), Keuangan: 2014), 23 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. b. Prinsip-prinsip konsolidasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan memiliki kendali. The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries, in which the Company has control. Pengendalian didapat ketika Perusahaan dan entitas anaknya terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Control is achieved when the Company and its subsidiaries are exposed or have rights to variable returns from their involvement with the investee and have the ability to affect those returns through their power over the investee. Secara spesifik, Perusahaan dan entitas anaknya mengendalikan investee jika dan hanya jika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki seluruh hal berikut ini: • Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee) • Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan • Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor Specifically, the Company and its subsidiaries control an investee if and only if the Company and its subsidiaries have: • • • Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee) Exposure or rights to variable returns from their involvement with the investee, and The ability to use their power over the investee to affect its returns Perusahaan dan entitas anaknya menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Perusahaan dan entitas anaknya kehilangan pengendalian atas entitas anak. The Company and its subsidiaries re-assess whether or not they control an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company and its subsidiaries obtain control over the subsidiary and ceases when the Company and its subsidiaries lose control of the subsidiary. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Perusahaan dan entitas anaknya memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perusahaan dan entitas anaknya menghentikan pengendalian atas entitas anak. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company and its subsidiaries gains control until the date the Company and its subsidiaries cease to control the subsidiary. 24 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING b. Principles of consolidation (continued) All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity. Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan entitas anaknya sebagai satu kesatuan usaha. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interests (“NCI”) even if such losses result in a deficit balance for the non-controlling interests. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Changes in the Company and its subsidiaries’ ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan entitas anaknya: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan konsolidasi laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau ke saldo laba. In case of loss of control over a subsidiary, the Company and its subsidiaries: - - - 25 derecognize the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognize the carrying amount of any NCI; derecognize the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognize the fair value of the consideration received; recognize the fair value of any investment retained; recognize any surplus or deficit in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; and reclassify the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Principles of consolidation (continued) NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company and its subsidiaries, which are presented in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. ACCOUNTING Kombinasi bisnis c. Business combination Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “Selling, General and Administrative Expenses”. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan entitas anaknya mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. When the Company and its subsidiaries acquire a business, they assess the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Perusahaan dan entitas anaknya melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Perusahaan dan entitas anaknya menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report in the consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Company and its subsidiaries shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. 26 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. 2. Kombinasi bisnis (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. ACCOUNTING Business combination (continued) Periode pengukuran berakhir segera setelah Perusahaan dan entitas anaknya menerima informasi tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi. The measurement period ends as soon as the Company and its subsidiaries receive the information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi. If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date until it is finally settled within equity. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap KNP atas selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan entitas anaknya yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated, from the acquisition date to each of the Company and its subsidiaries’ cash generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs. 27 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. 2. Kombinasi bisnis (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. ACCOUNTING Business combination (continued) Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained. Investasi pada entitas asosiasi d. Investment in associated entities Investasi dimana Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan entitas anaknya atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Investments in which the Company and its subsidiaries have ownership interests of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for using the equity method. An associated entity is an entity in which the Company and its subsidiaries have significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and its subsidiaries’ share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Perusahaan dan entitas anaknya mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Perusahaan dan entitas anaknya dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan entitas anaknya dalam entitas asosiasi. The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associated entity. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated entity, the Company and its subsidiaries recognize their share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and its subsidiaries and the associated entity are eliminated to the extent of the Company and its subsidiaries’ interest in the associated entity. 28 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. 2. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Investment (continued) in ACCOUNTING associated entities Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan dan entitas anaknya menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan entitas anaknya dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anaknya menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. After application of the equity method, the Company and its subsidiaries determine whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and its subsidiaries’ investment in associated entity. The Company and its subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated entity is impaired. If this is the case, the Company and its subsidiaries calculate the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associated entity and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Jika bagian Perusahaan dan entitas anaknya atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka Perusahaan dan entitas anaknya menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada entitas asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada entitas asosiasi. If the Company and its subsidiaries’ share of losses of an associated entity equals or exceeds their interest in the associated entity, the Company and its subsidiaries discontinue recognizing their share of further losses. The interest in an associated entity is the carrying amount of the investment in the associated entity under the equity method together with any long-term interests that, in substance, form part of the investor's net investment in the associate. Ventura bersama adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pengendalian bersama dengan satu ventura atau lebih. Bagian partisipasi dalam ventura dan entitas asosiasi bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. A joint venture is an entity which the Company and its subsidiaries jointly control with one or more other venturers. An interest in joint venture is accounted for using the equity method. 29 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. 2. Kas dan setara kas SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not to be used as loan guarantees. Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. f. Instrumen keuangan i. ACCOUNTING f. Aset keuangan Financial instruments i. Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and its subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each year-end. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs. The Company and its subsidiaries’ principal financial assets include cash and cash equivalents, trade and non-trade receivables and certain other non-current assets classified as loans and receivables, and investment in shares of stock classified as available for sale financial assets. Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anaknya meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan non-usaha dan beberapa aset tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan investasi pada lembar saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. 30 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. i. Aset keuangan (lanjutan) • ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Subsequent measurement Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut: SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: setelah pada • Receivables Piutang Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. • Investments instruments • Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi in unquoted equity Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: • hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau • the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or 31 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING f. Financial instruments (continued) i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued) Derecognition (continued) Penghentian pengakuan (lanjutan) • Perusahaan dan entitas anaknya mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (“pass through”) dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. • The Company and its subsidiaries have transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset. Apabila Perusahaan dan entitas anaknya mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan entitas anaknya sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Where the Company and its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, or have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but have transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and its subsidiaries’ continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan entitas anaknya. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and its subsidiaries could be required to repay. Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anaknya juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan entitas anaknya yang ditahan. In that case, the Company and its subsidiaries also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and its subsidiaries have retained. 32 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING f. Financial instruments (continued) i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued) Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. The Company and its subsidiaries assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 33 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. i. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) • ACCOUNTING • Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan entitas anaknya pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR. 34 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. i. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) • ACCOUNTING • Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Financial assets carried at amortized cost (continued) Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan entitas anaknya. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and its subsidiaries. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. 35 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. i. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) • ACCOUNTING • Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Financial assets carried at cost When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. The Company and its subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortised cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and its subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition. Pengakuan awal liabilitas keuangan pada biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities at amortized cost are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya meliputi utang jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang obligasi dan Sukuk Ijarah dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. The Company and its subsidiaries’ financial liabilities include short-term loans, trade payables, non-trade payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability, long-term bank loans, finance lease payables, bonds payable and Sukuk Ijarah which are all classified as financial liabilities at amortised cost. 36 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. ACCOUNTING Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued) ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan akan dicatat sebesar jumlah yang diperoleh, setelah dikurangi dengan biaya emisi langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instrument issued by an entity will be recognized at amount received, after deducted with directly attributable share issuance cost. Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) di bawah ini terpenuhi. An instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions (a) and (b) below are met. a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual: i. untuk memberikan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain; atau ii. untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi penerbit. b) Jika instrumen akan atau dapat diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu: i. non-derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual terhadap penerbit untuk memberikan sejumlah variabel terhadap instrumen ekuitas pemilik; atau ii. derivatif yang akan diselesaikan oleh penerbit hanya dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau aset keuangan lainnya untuk sejumlah instrumen ekuitas pemilik. Untuk kepentingan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak meliputi instrumen yang terikat kontrak untuk penerimaan di masa mendatang atau pengiriman instrumen ekuitas milik penerbit. a) The instrument includes no contractual obligation: i. to deliver cash or another financial asset to another entity; or ii. to exchange financial assets or financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavorable to the issuer. b) If the instrument will or may be settled in the issuer's own equity instruments, it is: i. a non-derivative that includes no contractual obligation for the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or ii. a derivative that will be settled only by the issuer exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments. For these purposes the issuer’s own equity instruments do not include instruments that are contracts for the future receipt or delivery of the issuer’s own equity instruments. Obligasi wajib tukar Perusahaan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas. The Company’s mandatory convertible bond is classified as an equity instrument. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement • • Utang jangka panjang yang dikenakan bunga Long-term interest bearing loans Subsequent to initial recognition, longterm loans are measured at amortized costs using EIR method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method. Setelah pengakuan awal, utang jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. 37 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. setelah pengakuan Financial instruments (continued) Subsequent measurement (continued) awal Amortized cost is calculated by taking into account any loan provisions that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap provisi pinjaman atas perolehan biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. • ACCOUNTING ii. Financial liabilities (continued) ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) • Utang Payables Liabilities for trade and non-trade payables, accrued expenses and short-term employee benefits liability are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values. Liabilitas untuk utang usaha, utang non-usaha, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nominal), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian pengukuran Derecognition Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. A financial liability is derecognized when the liability under the liability is discharged or cancelled or expired. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. 38 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. f. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. iii. Saling hapus instrumen keuangan Financial instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. g. ACCOUNTING Transaksi dengan pihak-pihak berelasi g. Transactions with related parties Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan individual. The Company and its subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anaknya jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan entitas anaknya; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anaknya yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan entitas anaknya; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anaknya; b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan dan entitas anaknya; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan entitas anaknya sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anaknya atau entitas induk Perusahaan dan entitas anaknya; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); A party is considered to be related to the Company and its subsidiaries if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company and its subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and its subsidiaries that gives it significant influence over the Company and its subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and its subsidiaries; b. c. d. e. 39 the party is an associate of the Company and its subsidiaries; the party is a joint venture in which the Company and its subsidiaries are venturer; the party is a member of the key management personnel of the Company and its subsidiaries or their parent and its subsidiaries; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. h. Transaksi (lanjutan) dengan pihak-pihak 2. berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Transactions (continued) with ACCOUNTING related parties Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anaknya jika: (lanjutan) A party is considered to be related to the Company and its subsidiaries if: (continued) f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or, g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anaknya atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anaknya. g. the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and its subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and its subsidiaries. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the Notes to the consolidated financial statements. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Cadangan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. Cost is determined using the weightedaverage method which comprises all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for obsolescence and decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi perkiraan biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs necessary to make the sale. 40 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. 2. Beban dibayar di muka SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the years benefited. Beban dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. j. ACCOUNTING Sewa j. Leases Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”. Perusahaan dan entitas anaknya mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. The Company and its subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline basis over the lease term. Sewa operasi - sebagai lessor Operating lease - as lessor Sewa dimana Perusahaan dan entitas anaknya tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases where the Company and its subsidiaries do not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating lease. Sewa pembiayaan - sebagai lessee Finance lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the finance lease assets. Such lease is capitalized at the inception of the lease at the fair value of the finance lease assets or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to current year operations. 41 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. 2. Sewa (lanjutan) Sewa pembiayaan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. - sebagai lessee ACCOUNTING Leases (continued) Finance lease - as lessee (continued) Capitalized finance lease asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the finance lease asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the lessees will obtain ownership by the end of the leases term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a saleand-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessees akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. k. Aset tetap k. Fixed assets Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated) and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap sesuai dengan yang diharapkan. Kecuali untuk penyusutan mesin, penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Depreciation is started when the fixed asset is ready for its intended use. Except for depreciation of machineries, depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows: Tahun/Years Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Peralatan Kendaraan 5 - 20 3 - 16 5 Direct ownership Buildings and improvements Equipment Vehicles 3-5 Office furniture, fixtures and equipment 3-8 5 Finance lease assets Equipment Vehicles 42 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. k. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING k. Fixed assets (continued) Perusahaan melakukan penyusutan, untuk mesin, berdasarkan metode durasi pemakaian. Estimasi durasi pemakaian atas mesin antara 6.000 jam - 120.000 jam. The Company computed depreciation for machineries based on duration of use method. Estimated duration of use of the machineries range from 6,000 hours - 120,000 hours. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan. The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Construction in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each year end. 43 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. l. Penurunan nilai aset non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING l. Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir tahun, Perusahaan dan entitas anaknya menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anaknya membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. The Company and its subsidiaries assess at each year end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and its subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan entitas anaknya menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. 44 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan) nilai aset 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued) of ACCOUNTING non-financial assets Penilaian dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. An assessment is made at each year end as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior year. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya. Goodwill is tested for impairment at each year end and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future years. 45 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. m. Pengakuan pendapatan dan beban SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING m. Revenue and expense recognitions Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan entitas anaknya dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and its subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts and Value Added Tax (“VAT”). Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Perusahaan dan entitas anaknya bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan dan entitas anaknya menyimpulkan bahwa Perusahaan dan entitas anaknya bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: The Company and its subsidiaries assess their revenue arrangements against specific criteria to determine if they are acting as principal or agent. The Company and its subsidiaries have concluded that they are acting as principal in all of their revenue arrangement. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Pendapatan jasa Revenue from services Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”. Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded as “Advances from Customers”. Pendapatan dan beban bunga Interest income and expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the EIR which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they are incurred. 46 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. n. Transaksi dan saldo mata uang asing SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING n. Foreign currency transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian kurs akan dikreditkan atau dibebankan di operasi tahun berjalan. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At the reporting dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (Rupiah penuh) The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: (full amount) Poundsterling Inggris (GBP)1/Rupiah Euro (EUR)1/Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$)1/Rupiah Dolar Australia (AUD)1/Rupiah Dolar Singapura (SGD)1/Rupiah 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 20.451 15.070 13.795 10.064 9.751 19.370 15.133 12.440 10.218 9.422 o. Perpajakan 1 British Poundsterling (GBP)/ Rupiah 1 Euro (EUR)/Rupiah 1 United States dollar (US$)/Rupiah 1 Australian dollar (AUD)/Rupiah 1 Singapore dollar (SGD)/Rupiah o. Taxation Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Effective on January 1, 2015, the Company and its subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. Pajak Kini Current Tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Manfaat Pajak Penghasilan – Neto (Beban)” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat Pajak Penghasilan – Neto (Beban)”. Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Income Tax Benefit (Expense) - Net” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Company and subsidiaries also present interest/penalty, if any, as part of “Income Tax Benefit (Expense) - Net”. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan. Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. 47 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. o. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING o. Taxation (continued) Pajak Tangguhan Deferred Tax Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan. Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the consolidated financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anaknya menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan dan entitas anaknya mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Company and its subsidiaries reassess unrecognized deferred tax assets. The Company and its subsidiaries recognize a previously unrecognized deferred tax asset to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax asset to be recovered. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities. 48 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. o. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING o. Taxation (continued) Pajak Final Final Tax Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax is applied to the gross value of transactions even when the parties carrying the transaction are recognizing losses. Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46 (Revisi 2014). Oleh karena itu, Perusahaan dan entitas anaknya memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan keuangan sebagai pos tersendiri. Referring to revised PSAK No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK No. 46 (Revised 2014). Therefore, the Company and its subsidiaries have decided to present the final tax arising from finance income as separate line item. p. Provisi p. Provisions Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. 49 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. q. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING q. Long-term employee benefits liability Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan entitas anaknya meliputi: Long-term employee benefits liability of the Company and its subsidiaries comprise the following: Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Perusahaan dan entitas anaknya menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat. The Company and its subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan. Contributions for the defined contribution pension plan are charged to current operations. Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No. 13/2003 and Other Post-employment Benefits Perusahaan dan entitas anaknya menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat dan imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU”). Cadangan berdasarkan UU telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan. Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Perusahaan dan entitas anaknya akan menyediakan kekurangannya. The Company and its subsidiaries have a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The provision for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results. If the employerfunded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company and its subsidiaries will provide for such shortfall. Perusahaan dan entitas anaknya juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai. The Company and its subsidiaries also provide long-term employee benefits other than pension, named unfunded jubile. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Jika tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations. If there is no active market for such bonds, the market rates on government bonds are used. 50 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. q. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING q. Long-term employee benefits liability (continued) Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian. Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Expense charged to profit or loss includes current service costs, interest expense/income, past service cost and gains or losses on settlements. Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs. Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pengukuran kembali terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil aset program ((diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto (aset)) dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset ((diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto (aset)). Remeasurements arising from defined benefit retirement plans are recognized in other comprehensive income. Remeasurements comprise actuarial gains and losses, the return on plan assets ((excluding amounts included in net interest on the net defined benefit liability (asset)) and any change in the effect of the asset ceiling ((excluding amounts included in net interest on the net defined benefit liability (asset)). Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Termination Benefits Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan dan entitas anaknya mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan dan entitas anaknya menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan. Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company and its subsidiaries recognize termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal. r. Laba per saham r. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba selama tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share is calculated by dividing net income for the year attributable to the owners of the parent company with the weighted average number of the outstanding issued and fully paid shares during the year. Laba dilusi per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan pada saat konversi seluruh saham biasa yang berpotensi dilutif menjadi saham biasa. Diluted earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to owners of the parent company by the weighted average number of outstanding issued and fully paid shares during the year plus the weighted average number of ordinary shares that would be issued on conversion of all the dilutive potential ordinary shares into ordinary shares. 51 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. t. u. 2. Informasi segmen SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Segment information Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anaknya yang terlibat dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiaries that is engaged either in providing certain products or services (business segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenues, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated. Perusahaan dan entitas anaknya tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat bahwa Perusahaan dan entitas anaknya beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama. The Company and its subsidiaries did not disclose information related to geographical segment since the Company and its subsidiaries believed that Company and its subsidiaries operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits. Biaya emisi obligasi t. Bonds issuance cost Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai diskonto dan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif untuk obligasi dan Sukuk Ijarah. Bond issue costs are directly deducted from the issue proceeds in the consolidated statement of financial position as a discount and are amortized using the effective interest method for bonds and Sukuk Ijarah. Biaya emisi obligasi wajib tukar dicatat sebagai pengurang modal. Issuance costs of mandatory convertible bond are accounted for as a deduction from equity. Ijarah u. Ijarah Ijarah is a lease agreement between mu'jir (lessor) with musta'jir (lessee) on ma'jur (object lease) to get rewards or leasing goods. Ijarah mumtahiyah bittamlik is a lease agreement between the lessor and lessee where the ownership of the lease object is transferred to the lessee at the end of the agreement. Ijarah adalah akad sewa menyewa antara mu’jir (lessor) dengan musta’jir (lessee) atas ma’jur (obyek sewa) untuk mendapatkan imbalan atau barang yang disewakannya. Ijarah mumtahiyah bittamlik adalah perjanjian sewa suatu barang antara lessor dengan lessee yang diakhiri dengan perpindahan hak milik obyek sewa kepada lessee pada akhir perjanjian. v. ACCOUNTING Pengukuran nilai wajar v. Fair value measurement The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: - in the principal market for the asset or liability or; - in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: - di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; - jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk asset atau liabilitas tersebut. 52 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. 2. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. ACCOUNTING Fair value measurement (continued) Perusahaan dan entitas anaknya harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The Company and its subsidiaries must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Ketika Perusahaan dan entitas anaknya menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan dan entitas anaknya memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use. When the Company and its subsidiaries use valuation techniques, they maximize the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs. Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut: - Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; - Tingkat 2 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; - Tingkat 3 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows: - Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities; - Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; - Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable. For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Company and its subsidiaries determine whether there are transfers between levels in the hierarchy by reassessing categorization at the end of each reporting period. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Perusahaan dan entitas anaknya menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan. 53 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING w. Standar baru, amandemen dan penyesuaian yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif w. New standards, amendments and improvements issued but not yet effective Standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anaknya bermaksud untuk menerapkan perubahan amandemen dan penyesuaian tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. The accounting standards, amendments, and improvements that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for the current consolidated financial statements are disclosed below. The Company and its subsidiaries intend to adopt these amendments and improvements, if applicable, when they become effective. • • Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. The amendments clarify, rather than significantly change, existing PSAK No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. • • Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. • Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. • Amendments to PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment. PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa. 54 Amendments to PSAK No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. PSAK No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. w. Standar baru, amandemen dan penyesuaian yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING w. New standards, amendments and improvements issued but not yet effective (continued) Standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anaknya bermaksud untuk menerapkan perubahan amandemen dan penyesuaian tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan) The accounting standards, amendments, and improvements that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for the current consolidated financial statements are disclosed below. The Company and its subsidiaries intend to adopt these amendments and improvements, if applicable, when they become effective. (continued) • • • PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgments made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. • PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities. PSAK No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. 55 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. w. Standar baru, amandemen dan peningkatan yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING w. New standards, amendments and improvements issued but not yet effective (continued) Standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anaknya bermaksud untuk menerapkan perubahan amandemen dan penyesuaian tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan) The accounting standards, amendments, and improvements that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for the current consolidated financial statements are disclosed below. The Company and its subsidiaries intend to adopt these amendments and improvements, if applicable, when they become effective. (continued) • • PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016. The improvement clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. • • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK No. 25. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. • PSAK No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement, effective January 1, 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No. 55. Perusahaan dan entitas anaknya sedang mengevaluasi dampak dari amandemen dan penyesuaian tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Company and its subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these amendments and improvements on the consolidated financial statements. 56 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait. The preparation of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future years that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan dan entitas anaknya adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Manajemen menentukan bahwa mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya adalah Rupiah Indonesia, Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. The functional currency of each of the entities under the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. Management determined that the functional currency of the Company and its subsidiaries is Indonesian Rupiah, It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya seperti diungkapkan pada Catatan 2f. The Company and its subsidiaries determine the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and its subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2f. Alokasi harga beli dan penurunan nilai goodwill Purchase price allocation and goodwill impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan entitas anaknya menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp14.884. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and its subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to annual impairment testing. The carrying amounts of the goodwill as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp14,884. Further details are disclosed in Note 12. 57 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCES OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Alokasi harga beli dan penurunan nilai goodwill (lanjutan) Purchase price allocation and goodwill impairmen (continued) Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai, manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment. Sewa Leases Perusahaan dan entitas anaknya memiliki beberapa perjanjian sewa dimana Perusahaan dan entitas anaknya sebagai lessee sehubungan dengan sewa kendaraan dan sebagai lessor sehubungan dengan penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik. The Company and its subsidiaries have several leases whereas the Company and its subsidiaries act as lessee in respect of vehicles rental and act as lessor in respect of rental of power engines. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Perusahaan dan entitas anaknya atas perjanjian sewa mesin pembangkit tenaga listrik dan kendaraan, masing-masing transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan. Based on the review performed by the Company and its subsidiaries for the rental agreements of power engines and vehicles, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease and finance lease, respectively. Cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang Allowance for impairment losses of receivables Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anaknya. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6. The Company and its subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and its subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Company and its subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of receivables. Further details are presented in Notes 5 and 6. 58 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCES OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anaknya mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Perusahaan dan entitas anaknya. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next year are disclosed below. The Company and its subsidiaries based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anaknya bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. The determination of the Company and its subsidiaries’ obligations and cost of pension and employee benefits is dependent on their selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions. Sementara Perusahaan dan entitas anaknya berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anaknya dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. While the Company and its subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and its subsidiaries’ actual experiences or significant changes in the Company and its subsidiaries’ assumptions may materially affect their estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing berjumlah Rp35.581, Rp29.446 pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23. The carrying amount of long-term employee benefits liability amounted to Rp35,581 and Rp29,446 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Further details are disclosed in Note 23. 59 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCES OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2k. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan entitas anaknya menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan, karenanya, biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap berjumlah Rp2.519.825 dan Rp2.555.623 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2k. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and its subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets and, therefore, future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the fixed assets amounted to Rp2,519,825 and Rp2,555,623, as of December 31, 2015 and 2014. Further details are disclosed in Note 11. Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anaknya mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 19. Realisasi dari aset pajak tangguhan Realization of deferred tax assets Perusahaan dan entitas anaknya melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan entitas anaknya atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya. The Company and its subsidiaries review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting year and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and its subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. 60 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCES OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Realisasi dari aset pajak tangguhan (lanjutan) Realization of deferred tax assets (continued) Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan dan entitas anaknya di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan entitas anaknya dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan sebesar Rp193 dan Rp60 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. The forecast of taxable income is based on the Company and its subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and its subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Carrying amount of deferred tax assets amounted to Rp193 and Rp60 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Further details are disclosed in Note 19. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies. Ketidakpastian liabilitas perpajakan Uncertain tax exposure Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan entitas anaknya tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. In certain circumstances, the Company and its subsidiaries may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan entitas anaknya membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and its subsidiaries apply similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and its subsidiaries make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized. 61 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. Estimasi dan asumsi (lanjutan) SOURCES OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimates and assumptions (continued) nilai Allowance for obsolescence and decline in value of inventories Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan sebesar Rp51.136 dan Rp18.884 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Allowance for obsolescence and decline in value of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the inventories amounted to Rp51,136 and Rp18,884 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan dan entitas anaknya atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan sangat dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company and its subsidiaries are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset non-keuangan. As of December 31, 2015 and 2014, management believes that there is no indication of impairment of non-financial assets. Cadangan persediaan keusangan dan penurunan 62 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KAS DAN SETARA KAS 4. This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A., Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$5.796.981 pada tahun 2015 dan AS$343.228 pada tahun 2014) Citibank, N.A., Indonesia (AS$11.300 pada tahun 2015 dan AS$18.482 pada tahun 2014) PT Bank ANZ Indonesia (AS$38.587 pada tahun 2015 dan AS$10.918 pada tahun 2014) Sub-total Setara kas - pihak ketiga Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember 2014/ December 31, 2014 251 233 16.669 3.638 2.435 963 734 14.871 3.638 204 1.756 717 706 1.911 644 342 484 343 79.969 4.270 156 230 532 136 107.039 28.793 Cash on hand Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A., Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank ANZ Indonesia United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$5,796,981 in 2015 and US$343,228 in 2014) Citibank, N.A., Indonesia (US$11,300 in 2015 and US$18,482 in 2014) PT Bank ANZ Indonesia (US$38,587 in 2015 and US$10,918 in 2014) Sub-total 139.600 100.000 8.000 - 100.000 - 11.000 - Cash equivalents - third parties Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub-total 350.600 8.000 Sub-total Total 457.639 36.793 Total Time deposits interest rates per annum are as follows: Suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: Rupiah 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 5%- 9,85% 4,36% - 7,20% Rupiah There are no cash and cash equivalents placed to any related party as of December 31, 2015 and 2014. Tidak terdapat kas dan setara kas yang ditempatkan kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 63 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA - NETO 5. TRADE RECEIVABLES - NET The details of trade receivables are as follows: Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Pihak ketiga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 178.375 235.268 Third parties PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) 125.282 122.429 Others (below Rp10,000 each) Sub-total 303.657 357.697 Cadangan kerugian atas penurunan nilai (22.468) (21.625) Neto 281.189 336.072 Net 29.363 41.139 Related parties (Note 24a) 310.552 377.211 Trade receivables - net Pihak berelasi (Catatan 24a) Piutang usaha - neto Sub-total Allowance for impairment losses Details of trade receivables per currency are as follows: Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat 296.561 36.459 348.232 50.604 Rupiah United States Dollar Total 333.020 398.836 Total Cadangan kerugian atas penurunan nilai (22.468) (21.625) Piutang usaha - neto 310.552 377.211 Allowance for impairment losses Trade receivables - net The aging analysis of trade receivables is as follows: Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 204.358 308.632 13.559 12.500 11.880 90.723 42.788 10.368 1.676 35.372 Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total Cadangan kerugian atas penurunan nilai 333.020 398.836 Total (22.468) (21.625) Allowance for impairment losses Piutang usaha - neto 310.552 377.211 Trade receivables - net 64 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES - NET (continued) The movements in the balance of the allowance for impairment losses of trade receivables are as follows: Perubahan cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2015 2014 Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan Penghapusan Selisih kurs 21.625 121 (788) (280) 1.790 13.809 11.019 (1.780) (2.285) 862 Saldo akhir tahun 22.468 21.625 Balance at the end of year Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Company and its subsidiaries’ management is of the opinion that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, Manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat bahwa cadangan kerugian atas penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 6. Balance at the beginning of year Provision during the year Recovery during the year Write-off Foreign exchange PIUTANG NON-USAHA 6. NON-TRADE RECEIVABLES As of December 31, 2015 and 2014, this account consists of: Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 110.511 132.177 60.620 7.769 49.760 1.398 Third parties PT Arena Maju Bersama (“AMB”) Siam Power Generation Public Company Limited (“SIPCO”) Others Total pihak ketiga 178.900 183.335 Total third parties Cadangan kerugian atas penurunan nilai (110.511) - Allowance for impairment losses 68.389 183.335 Net - 156 Related parties (Note 24a) 68.389 183.491 Total Pihak ketiga PT Arena Maju Bersama (“AMB”) Siam Power Generation Public Company Limited (“SIPCO”) Lain-lain Neto Pihak berelasi (Catatan 24a) Total The movements in the balance of the allowance for impairment losses of non-trade receivables are as follows: Perubahan cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan 110.511 Balance at the beginning of year Provision during the year Saldo akhir tahun 110.511 Balance at the end of year 65 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. 7. 8. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG NON-USAHA (lanjutan) 6. PT Arena Maju Bersama (“AMB”) (lanjutan) PT Arena Maju Bersama (“AMB”) (continued) Piutang non-usaha kepada AMB sebesar Rp110.511 (2014: Rp132.177) merupakan piutang atas klaim biaya penalti akibat kualitas kinerja mesin genset yang tidak maksimal yang dibeli dari AMB. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah mencadangkan keseluruhan saldo piutang. Non-trade receivable from AMB amounting to Rp110,511 (2014: Rp132,177) represents penalty cost claims due to quality performance shortage of genset engines purchased from AMB. Siam Power Generation Public Company Limited (“SIPCO”) Siam Power Generation Public Company Limited (“SIPCO”) Piutang non-usaha kepada SIPCO merupakan pinjaman jangka-pendek sebesar AS$4.000.000 (setara dengan Rp55.180) (2014: Rp49.760) dan bunga piutangnya sebesar AS$394.332 (setara dengan Rp5.440). Non-trade receivable from SIPCO represents short term loan amounting to US$4,000,000 (equivalent to Rp55,180) (2014: Rp49,760) and the interest receivable amounting to US$394,332 (equivalent to Rp5,440). As of December 31, 2015, the Company has provided full provision for impairment losses on the outstanding receivable from AMB. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Akun ini merupakan persediaan suku cadang untuk keperluan pemeliharaan mesin. This account represents spareparts inventory for maintenance of machineries. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan tidak diperlukan. As of December 31, 2015 and 2014, the management of the Company and its subsidiaries believe that an allowance for obsolescence and decline in value of inventories is not necessary. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES This account consists of: Akun ini terdiri dari: 9. NON-TRADE RECEIVABLES (continued) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Asuransi Sewa Lain-lain 318 3.028 10.269 4.897 2.633 15.975 Insurance Rent Others Total 13.615 23.505 Total ASET LANCAR LAINNYA 9. OTHER CURRENT ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Uang muka operasional Uang muka perjalanan dinas Lain-lain 4.172 777 474 13.910 941 293 Advance for operations Advance for duty travelling Others Total 5.423 15.144 Total 66 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENT IN ASSOCIATED ENTITIES This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Kerjasama Operasi Bersama Dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”) 110.591 96.141 508 508 PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Joint Operation Account with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”) Total 111.099 96.649 Total The Company’s share of the assets and liabilities of the associated entity are as follows: Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 302.932 225.666 259.388 196.571 Total aset Total liabilitas The Company’s share of the results of the associated entity are as follows: Bagian Perusahaan atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 127.847 14.450 89.006 6.697 Pendapatan usaha Total laba komprehensif tahun berjalan Total assets Total liabilities 11. ASET TETAP Revenues Total comprehensive income for the year 11. FIXED ASSETS Details of fixed assets are as follows: Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor 65.445 16.377 4.373.762 2.099 54.923 1.549 (582) - 55.890 Acquisition cost Direct ownership Land Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment Sub-total 4.512.606 407.926 (25.302) 62.136 4.957.366 Sub-total Aset dalam pemasangan 1.515 404.821 41 (23.872) (848) 61.788 348 66.960 16.377 4.816.499 1.640 17.232 125.477 - (61.788) 80.921 Assets under installation Aset sewa pembiayaan Kendaraan 348 - - (348) - Finance lease assets Vehicles Sub-total 348 - - (348) - Sub-total 4.530.186 533.403 (25.302) - 5.038.287 Total acquisition cost Total biaya perolehan 67 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset (lanjutan) tetap 11. FIXED ASSETS (continued) adalah sebagai Details of fixed assets are as follows: (continued) berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor 7.571 1.943.645 1.456 2.099 547.352 295 (15.561) (749) 204 9.670 2.475.436 1.206 Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment 21.699 10.610 (159) - 32.150 Sub-total 1.974.371 560.356 (16.469) 204 2.518.462 Sub-total Aset sewa pembiayaan Kendaraan 192 12 - (204) - Finance lease assets Vehicles Sub-total 192 12 - (204) - Sub-total Total akumulasi penyusutan 1.974.563 560.368 - 2.518.462 Total accumulated depreciation Nilai Buku Neto 2.555.623 2.519.825 Net Book Value (16.469) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Acquisition cost Direct ownership Land Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment 3.048 16.377 3.937.197 1.821 62.397 782.867 278 (346.600) - 298 - 65.445 16.377 4.373.762 2.099 37.543 17.391 (11) - 54.923 Sub-total (346.611) 298 4.512.606 Sub-total - 17.232 Assets under installation 3.995.986 862.933 Aset dalam pemasangan 600 16.632 - Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan 298 348 - - (298) - 348 Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles Sub-total 646 - - (298) 348 Sub-total 3.997.232 879.565 Total biaya perolehan (346.611) - 4.530.186 Total acquisition cost 7.571 1.943.645 1.456 21.699 Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment 1.974.371 Sub-total Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor 5.473 1.442.409 1.189 12.090 9.618 (9) - Sub-total 1.461.161 586.998 (73.963) 175 Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan 125 122 50 70 - (175) - 192 Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles Sub-total 247 120 - (175) 192 Sub-total Total akumulasi penyusutan 1.461.408 587.118 1.974.563 Total accumulated depreciation Nilai Buku Neto 2.535.824 2.555.623 Net Book Value 2.098 575.015 267 (73.954) - (73.963) 68 175 - - The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) The details of gain (loss) on sale/disposal of fixed assets are as follows: Rincian laba (rugi) penjualan/penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku neto Penghapusan aset tetap 1.659 (8.833) - 277.235 (252.248) (20.400) Proceeds from sale of fixed assets Net book value Write-off of fixed assets Laba (rugi) penjualan/penghapusan aset tetap (7.174) 4.587 Gain (loss) on sale/disposal of fixed assets Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan dan Beban Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Gain on sale of fixed assets is presented as part of “Other Income and Expense” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Allocation of depreciation expense is as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2015 2014 Beban pokok pendapatan (Catatan 29) Beban penjualan, umum dan administrasi (Catatan 30) 550.392 577.732 9.976 9.386 Cost of revenues (Note 29) Selling, general and administrative expenses (Note 30) Total 560.368 587.118 Total Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan entitas anaknya mengasuransikan aset tetapnya (kecuali tanah) dengan pihak ketiga yaitu PT Asuransi FPG Indonesia dan PT Asuransi AXA terhadap risiko kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$299.000.000 (setara dengan Rp4.124.705). Manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. As of December 31, 2015, the Company and its subsidiaries insured all of the fixed assets (excluding land) to PT Asuransi FPG Indonesia and PT Asuransi AXA Indonesia against losses from fire and other risks with insurance value of US$299,000,000 (equivalent to Rp4,124,705). The Company and its subsidiaries believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. Entitas anak tertentu memiliki 2 (dua) bidang tanah seluas 70.422 meter persegi dengan hak legal “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) yang berlaku sampai dengan tahun 2037 dan 4 bidang tanah seluas 153.649 meter persegi dengan hak legal HGB yang berlaku sampai dengan tahun 2042. Manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tahun 2013, entitas anak tertentu memperoleh sebidang tanah seluas 114.781 meter persegi yang masih dalam proses balik nama menjadi atas nama entitas anak. A certain subsidiary has 2 (two) plots of land with total area of 70,422 square meters acquired through “Rights to Build and Use of the Building” (“HGB”) which will expire on 2037 and 4 areas of land covering 153,649 square meters with HGB which will expire on 2042. The subsidiary’s management believes that HGB can be renewed upon expiration of such rights. In 2013, a certain subsidiary acquired a plot of land with a total area of 114,781 square meters that are still in the process of being transferred in the name of the subsidiary. 69 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh dua bidang tanah masing-masing seluas 46.042 meter persegi yang memiliki HGB dan 43.934 meter persegi masih dalam proses balik nama. In 2014, the Company acquired two plots of land with a total area of 46,042 square meters with HGB and 43,934 square meters in process of reregistration. Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Based on the Company and its subsidiaries’ management evaluation, there are no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014. 12. GOODWILL 12. GOODWILL Goodwill diperoleh dari akuisisi PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) pada tanggal 1 Mei 2012 sebesar Rp14.884. Goodwill arose from the acquisition of PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) on May 1, 2012 amounting to Rp14,884. Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya. There was no impairment loss recognized as of December 31, 2015 and 2014 as the recoverable amount of the goodwill stated above is in excess of its carrying value. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan EAS ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas untuk lima tahun. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan: For impairment testing purposes, the recoverable amount of EAS has been determined based on a value in use calculation using cash flow projections covering a five-year period. A summary of key assumptions used is as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Proyeksi tarif listrik pertambangan Tingkat diskonto sebelum pajak Rp2.400 11,00% 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rp1.472 13,95% Projected electricity tariff mining Pre-tax discount rate Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to the CGU to materially exceed their respective recoverable value. Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masingmasing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material. 70 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: Uang muka pembelian aset tetap Piutang non-usaha - PT Kwartadaya Dirganusa Uang jaminan Lain-lain 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 60.343 64.348 46.351 3.751 53.248 39.559 3.455 40.487 Advance for purchases of fixed assets Non-trade receivable - PT Kwartadaya Dirganusa Security deposits Others 147.849 Total - Allowance for impairment losses 147.849 Net Total 163.693 Cadangan kerugian atas penurunan nilai (40.469) Neto 123.224 Advance for purchase of fixed assets represents advance for purchase of generator and land with third parties. Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka untuk pembelian pembangkit listrik generator dan tanah dengan pihak ketiga. PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) Pada tahun 2010, Perusahaan membayarkan uang muka penyertaan saham sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp26.871) untuk pembelian 75,00% kepemilikan saham (setara dengan 54.000 saham) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (Rupiah penuh) pada PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) dari PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), dengan harga perolehan sebesar AS$5.000.000. In 2010, the Company paid advance for stock subscription amounting to US$3,000,000 (equivalent to Rp26,871) to purchase 75.00% equity ownership (equivalent to 54,000 shares) with par value of Rp1,000,000 (full amount) in PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) from PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), with purchase value of US$5,000,000. Selanjutnya, pada bulan Maret 2011, Perusahaan memutuskan untuk membatalkan pembelian dan meminta pengembalian uang muka yang telah disetorkan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah menerima pembayaran sebesar AS$75.000. Sesuai dengan perjanjian jual beli antara Perusahaan dan SPS, uang muka tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 6,00% per tahun. Piutang ini dijamin dengan perjanjian fidusia atas 2 unit General Electric Tipe Frame - 5 beserta perlengkapannya. Subsequently in March 2011, the Company decided to cancel the purchase and requested the advance to be refunded. In 2011, the Company received a payment amounting to US$75,000. As stated in the sales and purchase agreement between the Company and SPS, the balance will be charged with interest at 6.00% per annum. This receivable is collateralized by a fiduciary assignment over 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipment. Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian pelelangan dengan GoIndustry DoveBid (S) Pte. Ltd. untuk melakukan pelelangan terhadap aset yang dijaminkan atas 2 unit General Electric Tipe Frame-5 beserta perlengkapannya. Namun demikian, pada tahun 2013, rencana lelang aset tersebut telah dibatalkan. Oleh karena itu, saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp36.567) direklasifikasi menjadi piutang non-usaha jangka panjang disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya”. On October 22, 2012, the Company signed an auction agreement with GoIndustry DoveBid (S) Pte. Ltd. to perform the auction for asset pledge as collateral of 2 units of General Electric Type Frame-5 and its equipments. However, in 2013, the asset auction plan was canceled. Therefore, receivable balance as of December 31, 2013 of US$3,000,000 (equivalent to Rp36,567) was reclassified as long-term non-trade receivable presented as part of “Other Non-Current Assets” account. 71 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued) PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (lanjutan) PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (continued) Pada tahun 2013, Perusahaan menerima pembayaran dari KDD sebesar AS$488.000 (setara dengan Rp6.000). In 2013, the Company received partial payment from KDD amounting to US$488,000 (equivalent to Rp6,000). Saldo piutang non-usaha kepada KDD pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah masing-masing sebesar AS$750.000 (setara dengan Rp10.346) dan AS$3.180.000 (setara dengan Rp39.559). Outstanding receivable from KDD as of December 31, 2015 and 2014, net of allowance for impairment losses of non-trade receivable amounted to US$750,000 (equivalent to Rp10,346) and US$3,180,000 (equivalent to Rp39,559), respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan membukukan cadangan kerugian atas penurunan nilai atas piutang non usaha dari KDD dan uang muka pembelian aset tetap sebesar masingmasing AS$2.610.000 (setara dengan Rp36.005) dan Rp4.464. As of December 31, 2015, the Company has recorded allowance for impairment losses of nontrade receivable from KDD and advance purchase of fixed asset amounting to US$2,610,000 (equivalent with Rp36,005) and Rp4,464, respectively. 14. UTANG JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM LOANS Short-term loans consist of loans from: Utang jangka pendek terdiri dari pinjaman: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”) Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Dolar Amerika Serikat PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) 225.000 200.000 50.000 225.000 50.000 200.027 49.760 Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”) Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) United States Dollar PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) Total 675.027 324.760 Total BSMI Pada tanggal 12 November 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman revolving uncommitted dengan BSMI. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: BSMI On November 12, 2014, the Company entered into a revolving uncommited loan agreement with BSMI. Based on the loan agreement, the Company obtained following credit facilities: a. a. Fasilitas pinjaman Loan on Note dengan pagu pinjaman sebesar Rp225.000 dan akan berakhir dalam kurun waktu 3 bulan setelah tanggal penarikan terakhir fasilitas. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (“JIBOR”) ditambah marjin tertentu. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja. Loan on Note facility with maximum credit amount of Rp225,000 and will expire in 3 months from the last drawdown date of the facility. The loan bears annual interest rate at Jakarta Interbank Offered Rate (“JIBOR”) plus certain margin. The facility is used for working capital. The Company has fully drawdown from the facility of Rp225,000 on November 14, 2014 and November 25, 2014. Perusahaan telah melakukan penarikan penuh atas fasilitas tersebut sebesar Rp225.000 pada tanggal 14 November 2014 dan 25 November 2014. 72 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Utang jangka (lanjutan) pendek terdiri dari 14. SHORT-TERM LOANS (continued) Short-term loans consist of loans from: (continued) pinjaman: BSMI (lanjutan) BSMI (continued) b. Fasilitas Commercial Letter of Credit (“L/C”) dengan pagu pinjaman sebesar AS$2.000.000 atau setara dalam mata uang lainnya dan akan jatuh tempo 4 bulan setelah tanggal penarikan terakhir fasilitas. Fasilitas ini tersedia untuk pembiayaan impor peralatan, suku cadang, bahan bakar, dan barang pendukung lainnya yang berhubungan dengan operasional Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas ini tidak digunakan oleh Perusahaan. b. Commercial Letter of Credit (“L/C”) facility with maximum credit amount of US$2,000,000 or other currency equivalents and will expire in 4 months from the last drawdown of the facility. This facility is available for funding import equipment, spare parts, fuel and other supporting goods in relation with the Company’s operation. As of December 31, 2015 and 2014, this facility was not utilized by the Company. c. Fasilitas Acceptance dengan pagu pinjaman sebesar AS$2.000.000 atau setara dalam mata uang lainnya dan akan jatuh tempo 3 bulan setelah tanggal penarikan terakhir fasilitas. Fasilitas ini tersedia untuk penyelesaian Commercial L/C and Domestic Letter of Credit (“SKBDN”). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas ini tidak digunakan oleh Perusahaan. c. Acceptance facility with maximum credit amount of US$2,000,000 or other currency equivalents and will expire in 3 months from the last drawdown of the facility. This facility is used to settle usance Commercial L/C and Domestic Letter of Credit (“SKBDN”). As of December 31, 2015 and 2014, this facility was not utilized by the Company. d. Fasilitas Note Trust Receipt (“LON T/R”) dengan pagu pinjaman sebesar AS$2.000.000 atau setara dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo 3 bulan setelah tanggal penarikan terakhir fasilitas. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar JIBOR ditambah marjin tertentu jika penarikan dilakukan dalam Rupiah dan LIBOR ditambah marjin tertentu jika penarikan dilakukan dalam Dollar AS. Fasilitas ini tersedia untuk penyelesaian sight L/C dan SKBDN. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas ini tidak digunakan oleh Perusahaan. d. Loan on Note Trust Receipt (“LON T/R”) facility with maximum credit amount of US$2,000,000 or equivalent in Rupiah and will expire in 3 months from the last drawdown of the facility. The loan bears annual interest rate at JIBOR plus certain margin if drawdown is made in Rupiah and LIBOR plus certain margin if drawdown is made in US Dollar. This facility is available to settle sight L/C and SKBDN. As of December 31, 2015 and 2014, this facility was not utilized by the Company. e. Fasilitas Bank Garansi dengan pagu pinjaman sebesar AS$2.000.000 dan akan jatuh tempo 12 bulan setelah penarikan terakhir fasilitas. Fasilitas ini tersedia untuk penerbitan bank garansi yang dengan operasional Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas ini tidak digunakan oleh Perusahaan. e. Bank Guarantee facility with maximum credit amount of US$2,000,000 and will expire 12 months from the last utilization date of facility. The facility is available to issue bank guarantee in relation to the Company’s operation. As of December 31, 2015 and 2014, this facility was not utilized by the Company. Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan bulan September 2015 dan telah diperpanjang sampai tanggal 30 September 2016. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini. The above facilities are available until September 2015 and has been extended until September 30, 2016. No assets are pledged as collateral for these loan facilities. Batas maksimum nilai gabungan Trade Facilities meliputi fasilitas commercial L/C, fasilitas Acceptance, fasilitas LON T/R, dan fasilitas Bank Garansi sebesar AS$2.000.000. Maximum combination limit of Trade Facilities such as Commercial L/C facility, Acceptance facility, LON T/R facility, and Bank Guarantee facility is US$2,000,000. 73 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued) BSMI (lanjutan) BSMI (continued) Batas maksimum nilai gabungan Trade Facilities dan fasilitas Loan on Note sebesar Rp225.000. Maximum combination limit of Trade Facilities and Loan on Note Facility is Rp225,000. Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan seperti rasio debt to equity, rasio debt service, dan rasio unencumbered fixed asset to total debt dengan batas maksimum masing-masing 300%, 100% dan 125%. The Company is required to maintain certain financial ratios such as debt to equity ratio, debt service ratio, and unencumbered fixed asset to total debt ratio at maximum of 300%, 100% and 125%, respectively. Perusahaan telah memenuhi keuangan yang harus dijaga 31 Desember 2015 dan 2014. semua rasio pada tanggal The Company has complied with all the financial ratios required as of December 31, 2015 and 2014. IIF Pada tanggal 29 Oktober 2015, Perusahaan dan entitas anaknya memperoleh fasilitas pinjaman uncommitted revolving loan dengan pagu pinjaman sebesar Rp200.000. IIF On October 29, 2015, the Company and its subsidiaries obtained uncommited revolving loan facility with maximum credit amount of Rp200,000. Fasilitas pinjaman revolving tersedia sampai dengan tanggal 28 Oktober 2017 dan akan jatuh tempo 3 bulan setelah tanggal penarikan fasilitas dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun. The revolving loan facility is available up to October 28, 2017 and will expire 3 months from the facility drawdown date and bears interest at 10.50% per annum. Perusahaan telah melakukan penarikan penuh atas fasilitas tersebut sebesar Rp200.000 pada tanggal 16 November 2015, 25 November 2015 dan 14 Desember 2015. The Company has fully drawdown from the facility of Rp200.000 on November 16, 2015, November 25, 2015 and December 14, 2015 Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan tertentu seperti menjaga rasio debt service coverage dan rasio debt to equity dengan maksimum masingmasing 100% dan 300%. Based on the loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain certain financial ratios such as debt service coverage ratio and debt to equity ratio at maximum of 100% and 300%, respectively. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang harus dijaga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Company has complied with all the financial ratios required as of December 31, 2015 and 2014. Mandiri Mandiri Pada tanggal 15 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp70.000. On August 15, 2011, the Company obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit amounts of Rp50,000 and Rp70,000, respectively. Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untuk menambah pagu maksimum bank garansi sehingga total fasilitas menjadi sebesar Rp143.000. Jangka waktu fasilitas bank garansi telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2016. On March 22, 2012, Mandiri agreed to increase the maximum credit amount of bank guarantee to become Rp143,000. The bank guarantee facility period has been extended several times, most recently until September 26, 2016. 74 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued) Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun. The loan from the working capital facility bears interest at 10.50% per annum. Tidak terdapat aset yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari fasilitas ini. No assets are pledged as collateral for this facility. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan tertentu seperti menjaga rasio debt to equity dan rasio debt service coverage dengan batas maksimum masingmasing 300% dan 100%. Based on loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain certain ratios such as debt to equity ratio and debt service coverage ratio at maximum of 300% and 100%, respectively. Perusahaan telah memenuhi keuangan yang harus dijaga 31 Desember 2015 dan 2014. semua rasio pada tanggal The Company has complied with all the financial ratios required as of December 31, 2015 and 2014. Persyaratan pinjaman untuk utang jangka panjang diperoleh dari Mandiri (Catatan 20) juga berlaku untuk pinjaman-pinjaman ini. The loan covenants for the long-term loan obtained from Mandiri (Note 20) also apply to these loans. ANZ ANZ Pada tanggal 16 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman uncommited revolving dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar AS$20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,50% per tahun. On August 16, 2011, the Company obtained an uncommited revolving loan facility from ANZ to finance the purchase of spare parts, repair costs and working capital with a maximum credit limit of US$20,000,000 and interest rate at Cost of Fund (“CoF”) plus 2.50% per annum. Pada tanggal 24 September 2014, berdasarkan perubahan dan pernyataan kembali atas perjanjian kredit, fasilitas revolving uncommitted pinjaman menjadi terdiri dari: a. Fasilitas pinjaman revolving (“RC”) dengan pagu maksimum AS$20.000.000 setelah dikurangi sejumlah penggunaan fasilitas Jaminan Keuangan (“BG”) dan fasilitas Standby Letter of Credit (“SBLC”). On September 24, 2014, based on an amendment and restatement of credit agreement, the revolving uncommitted loan facilities consist of: Fasilitas ini akan berakhir dalam kurun waktu maksimum 12 bulan dan digunakan untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya pemeliharaan dan modal kerja. This facility will expire at maximum 12 months and used to finance purchase of spare parts, maintenance cost, and working capital. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing sebesar AS$14.500.000 dan AS$4.000.000 (setara dengan Rp200.028 dan Rp49.760). As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan from this facility amounted to US$14,500,000 and US$4,000,000 (equivalent to Rp200,028 and Rp49,760, respectively). a. 75 Revolving credit facility (“RC”) with maximum credit amount of US$20,000,000 after net-off with utilization of Bank Guarantee Facility (“BG”) and Standby Letter of Credit (“SBLC”) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued) ANZ (lanjutan) ANZ (continued) b. Fasilitas Jaminan Keuangan (“BG”) dengan pagu maksimum AS$10.000.000 dan akan jatuh tempo 6 bulan tidak termasuk 30 hari periode klaim. Fasilitas ini digunakan untuk menyediakan jaminan keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini. b. Financial Guarantee Facility (“BG”) with maximum credit amount of US$10,000,000 and will expire in 6 months excluding 30 days claim period. This facility is used to provide financial quarantee. As of December 31, 2015, the Company did not use the facility. c. Fasilitas Standby Letter of Credit (“SBLC”) dengan pagu maksimum AS$10.000.000 dan akan jatuh tempo 6 bulan tidak termasuk 30 hari periode klaim. Fasilitas ini tersedia sehubungan dengan proses akuisisi perusahaan yang telah dijadikan target. c. Standby Letter of Credit facility (“SBLC”) with maximum credit US$10,000,000 and will expire in 6 months excluding 30 days claim period. This facility is used in connection with acquisition process of targeted entity. Penggunaan fasilitas BG dan SBLC sebagai fasilitas one off secara bersama-sama pada setiap saat tidak akan melebihi AS$10.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini. The joint utilization of BG and SBLC facilities as one off facility at any time shall not exceed US$10,000,000. As of December 31, 2015, the Company did not use the facility. ANZ menyatakan bahwa fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat, dan akan ditinjau kembali setiap saat pada tanggal 31 Juli 2016. ANZ stated that the facility is subject to review at any time and will, in any event, be reviewed at July 31, 2016. Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 4,70% sampai dengan 5,09% di tahun 2015 dan dari 4,60% sampai dengan 4,69% di tahun 2014. The annual interest rates ranged from 4.70% to 5.09% in 2015 and from 4.60% to 4.69% in 2014. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini. No assets are pledged as collateral for this loan facility. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan tertentu seperti menjaga rasio debt service coverage dan rasio debt to EBITDA dengan batas maksimum masing-masing 150% dan 300%. Based on the loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the Companys nature of business, corporate action and others and to maintain certain financial ratios such as debt service coverage ratio and debt to EBITDA ratio at maximum 150% and 300%, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak memenuhi rasio debt service coverage dan debt to EBITDA sebagaimana disyaratkan pada perjanjian pinjaman. Pada tanggal 12 Februari 2016, Perusahaan telah menerima waiver dari ANZ sehubungan dengan tidak terpenuhinya persyaratan rasio keuangan. As of December 31, 2015, the Company has not met the debt service coverage ratio and debt to EBITDA ratio as required by the loan agreement. On February 12, 2016, the Company obtained waiver from ANZ relating to the non-compliance of the required financial ratios. Pembayaran yang dilakukan untuk utang jangka pendek adalah sebagai berikut: Payments made for short-term loans are as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 - 174.878 Club deal facility Mandiri Revolving ANZ Revolving 50.000 89.000 100.372 46.317 Club deal facility Mandiri Revolving ANZ Revolving Total 150.372 310.195 Total 76 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. UTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows: Akun ini merupakan utang atas pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 24a) 70.723 1.032.829 121.373 588.291 Third parties Related parties (Note 24a) Total 1.103.552 709.664 Total The details of trade payables to third parties based on suppliers are as follows: Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 PT Berkat Manunggal Jaya PT Pertamina Lubricants PT Arena Maju Bersama PT Global Energitama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 13.396 13.145 - 11.940 21.503 20.969 PT Berkat Manunggal Jaya PT Pertamina Lubricants PT Arena Maju Bersama PT Global Energitama 44.182 66.961 Others (each below Rp10,000) Total 70.723 121.373 Total The details of trade payables based on currency are as follows: Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Dolar Singapura Total 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 778.276 318.916 6.360 - 427.790 281.712 157 5 Rupiah United States Dollar British Poundsterling Euro Singapore Dollar 1.103.552 709.664 Total Aging of trade payables is as follows: Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 94.259 425.851 50.181 53.330 70.342 835.440 73.104 47.699 27.700 135.310 Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days 1.103.552 709.664 Total 77 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. UTANG USAHA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES (continued) As of December 31, 2015 and 2014, there were no guarantees given by the Company and its subsidiaries for the trade payables above. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat jaminan yang diberikan Perusahaan dan entitas anaknya atas utang usaha di atas. 16. UTANG NON-USAHA 16. NON-TRADE PAYABLES Non-trade payables consist of: Utang non-usaha terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 24a) 20.088 19.172 22.834 9.097 Third parties Related parties (Note 24a) Total 39.260 31.931 Total 17. BEBAN AKRUAL 17. ACCRUED EXPENSES This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Bunga Lain-lain 13.948 42.818 14.056 17.634 Interest Others Total 56.766 31.690 Total 18. LIABILITAS PENDEK IMBALAN KERJA JANGKA 18. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY This account consists of: Akun ini terdiri dari: Bonus Tunjangan Hari Raya Lain-lain Total 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 5.099 4.177 751 3.716 3.370 1.412 Bonus Festive bonus Others 10.027 8.498 Total 19. PERPAJAKAN a. 19. TAXATION Pajak dibayar di muka a. Prepaid tax Prepaid tax pertains to Value Added Tax ("VAT") amounting to Rp211,603 and Rp155,512 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) sebesar Rp211.603 dan Rp155.512 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 78 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 19. TAXATION (continued) Taksiran tagihan pajak Pajak penghasilan badan: 2015 (Catatan 19e) 2014 2013 2008 Pajak Pertambahan Nilai: 2012 2011 2010 2009 Total b. Estimated claims for tax refund 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 28.403 26.825 1.309 26.825 16.785 1.309 2.418 314 - 2.418 460 1.770 450 Corporate income tax: 2015 (Note 19e) 2014 2013 2008 Value Added Tax: 2012 2011 2010 2009 59.269 50.017 Total PPN Tahun 2009 VAT Year 2009 Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPN Januari – Desember 2009 sebesar Rp828. Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012. Pada tanggal 30 Oktober 2013, Direktur Jenderal Pajak (”DJP”) mengabulkan sebagian atas keberatan tersebut yang berjumlah Rp378. Pada tanggal 12 Desember 2013, Perusahaan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas saldo sebesar Rp450. On October 29, 2012, the Company received VAT Tax Assessment Letter for Tax Underpayment (“SKPKB”) for January December 2009 amounting to Rp828. The Company submitted objection on December 12, 2012. On October 30, 2013, Director General of Taxation (“DGT”) granted partial objection amounting to Rp378. On December 12, 2013, the Company filed the objection letter to Tax Court on the remaining balance of Rp450. Pada tanggal 17 November 2014, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian banding sebesar Rp420. Pada Bulan Februari 2015, Perusahaan telah menerima pengembalian atas keputusan banding tersebut. On November 17, 2014, Tax Court has granted partial appeal amounting to Rp420. In February 2015, the Company has received the refund of appeal decision. PPN Tahun 2010 VAT Year 2010 Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) PPN untuk Desember 2010 sebesar Rp26.127, lebih rendah dari yang diajukan Perusahaan sebesar Rp281. Perusahaan juga menerima SKPKB PPN untuk Januari November 2010 sebesar Rp1.822. On October 11, 2012, the Company received VAT Tax Assessment Letter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for December 2010 amounting to Rp26,127, lower than claimed by the Company by Rp281. The Company also received VAT SKPKB for January to November 2010 amounting to Rp1,822. Atas selisih dan ketetapan kurang bayar tersebut Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012. The Company has filed objection December 12, 2012 for the difference. 79 on The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 19. TAXATION (continued) Taksiran tagihan pajak (lanjutan) b. Estimated claims for tax refund (continued) PPN Tahun 2010 (lanjutan) VAT Year 2010 (continued) Pada tanggal 29 Oktober 2013, DJP mengabulkan sebagian dari keberatan yang diajukan sebesar Rp333. Pada tanggal 5 Desember 2013, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak atas keputusan tersebut. On October 29, 2013, DGT granted the partial objection amounting to Rp333. On December 5, 2013, the Company filed appeal on the decision to the Tax Court. Pada tanggal 1 Desember 2014, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian banding sebesar Rp1.668. Pada Bulan Februari 2015, perusahaan telah menerima pengembalian atas keputusan banding tersebut. On December 1, 2014, Tax Court has granted partial appeal amounting to Rp1,668. In February 2015, the Company has received the refund of appeal decision. PPN Tahun 2011 VAT Year 2011 Pada tanggal 16 Juli 2013, Perusahaan menerima SKPLB atas PPN untuk masa Januari - Desember 2011 sebesar Rp27.094 dari Rp27.822 yang diklaim dan telah menerima pembayarannya pada tanggal 21 Agustus 2013. On July 16, 2013, the Company received VAT SKPLB for January - December 2011 VAT amounting to Rp27,094 out of Rp27,822 that was previously claimed and was received on August 21, 2013. Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 23 September 2013 atas koreksi sebesar Rp728. Pada tanggal 22 September 2014, DJP mengabulkan sebagian keberatan tersebut sejumlah Rp268. Pada tanggal 17 Oktober 2014, Perusahaan mengajukan banding atas koreksi sebesar Rp460. The Company has submitted an objection on September 23, 2013 for the correction of Rp728. On September 22, 2014, DGT partially approved the objection amounting to Rp268. On October 17, 2014, the Company filed an appeal for the correction amounting to Rp460. Pada tanggal 1 Juni 2015 dan 28 Oktober 2015, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian banding sebesar Rp314. On June 1, 2015 and October 28, 2015, tax court has granted partial appeal amounting to Rp314. Perusahaan menerima koreksi sebesar Rp146 dan telah menerima pengembalian atas keputusan banding tersebut pada tanggal 23 Februari 2016. The Company has accepted the correction amounting Rp146 and has received the refund of the appeal decision on February 23, 2016. PPN Tahun 2012 VAT Year 2012 Pada tanggal 14 Agustus 2014 Perusahaan menerima SKPLB atas PPN untuk masa Januari - Desember 2012 sebesar Rp27.914 dari Rp29.300 yang diklaim oleh Perusahaan, dan Surat Tagihan Pajak (“SPT PPN”) atas PPN untuk masa Januari 2012 - Mei 2012 dan Desember 2012 sebesar Rp2.418. Perusahaan sudah melakukan pembayaran atas SPT PPN sebesar Rp2.418 di bulan September 2014. On August 14, 2014, the Company received VAT SKPLB for January - December 2012 in the amount of Rp27,914 out of Rp29,300 that was claimed by the Company, and Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak PPN (“STP VAT”)”) for January 2012 – May 2012 and December 2012 amounting to Rp2,418. The Company has paid STP VAT amounting to Rp2,418 on September 2014. Pada tanggal 16 Oktober 2014, Perusahaan mengajukan keberatan atas koreksi sebesar Rp3.804. Pada bulan April, Oktober dan Desember 2015, DJP mengabulkan sebagian dari keberatan yang diajukan sebesar Rp248. On October 16, 2014, the Company has filed an objection for correction amounting to Rp3,804. On April, October and December 2015, DJP granted the partial objection amounting to Rp248. 80 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 19. TAXATION (continued) Taksiran tagihan pajak (lanjutan) b. Estimated claims for tax refund (continued) PPN Tahun 2012 (lanjutan) VAT Year 2012 (continued) Pada bulan Juni dan Desember 2015, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke pengadilan pajak atas keputusan tersebut. In June and December 2015, the Company has filed appeal on the decision of tax court. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, permohonan tersebut masih dalam proses. Until the date of completion of the consolidated financial statements, the appeal is still in process. Pajak Penghasilan 2008 Income Tax 2008 Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp16.726 dari Rp18.035 yang diklaim oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan sejumlah Rp16.498 dan Rp228 dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak PPN (“STP PPN”), STP PPh Pasal 23 dan STP dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPh Pasal 21. Sisanya sebesar Rp1.309 diajukan keberatan oleh Perusahaan. Pada tanggal 29 November 2011, DJP menolak keberatan Perusahaan. On September 8, 2010, the Company received SKPLB for 2008 corporate income tax amounting to Rp16,726 out of Rp18,035 that was claimed by the Company. On October 13, 2010, the Company received the refund of corporate income tax amounting to Rp16,498 and Rp228 has been compensated with several Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak PPN (“STP VAT”)), STP income tax under Article 23, STP and SKPKB Income tax under Article 21. The remaining balance amounting to Rp1,309 was claimed by the Company. On November 29, 2011, DGT declined the Company’s claim. Perusahaan telah mengajukan Surat Banding dan pada tanggal 21 Juni 2012, permohonan banding Perusahaan telah ditolak oleh Pengadilan Pajak. Atas penolakan putusan pengadilan pajak, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 September 2012. As a result, the Company filed a Letter of Appeal and on June 21, 2012, such appeal was rejected by the Tax Court. On September 11, 2012, the Company filed a judicial review to the Supreme Court. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali tersebut. Until the date of completion of the consolidated financial statements, there is still no decision issued by the Supreme Court regarding the judicial review. Pajak Penghasilan 2013 Income Tax 2013 Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan menerima SKPLB atas PPh Badan untuk tahun pajak 2013 dimana rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi sebesar Rp31.811 dari rugi fiskal yang dilaporkan oleh Perusahaan sebesar Rp38.317. Perusahaan menerima koreksi tersebut. On June 8, 2015, the Company has received SKPLB for 2013 corporate income tax where the Company’s tax loss was corrected to Rp31,811 out of the fiscal loss of Rp 38,317 that was reported by the Company. The Company accepted the aforementioned correction. 81 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 19. TAXATION (continued) Utang pajak c. 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 95 435 486 197 204 196 269 - Income Taxes: Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 29 1.213 669 Total Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Total d. Taxes payable Manfaat (beban) pajak penghasilan d. Income tax benefit (expense) Income tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consists of the following: Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali/ (As restated) 2015 e. Kini Perusahaan Entitas anak (197) - Current The Company Subsidiaries Sub-total (197) - Sub-total Tangguhan Perusahaan Entitas anak 85.236 138 (11.635) 27 Deferred The Company Subsidiaries Sub-total 85.374 (11.608) Sub-total Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto 85.177 (11.608) Income tax benefit (expenses) - net Pajak kini e. Current tax The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable losses is as follows: Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran rugi kena pajak adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali/ (As restated) 2015 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Entitas anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (368.107) 27.255 (19.720) (6.824) (348.387) 34.079 82 Income (loss) before income tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Loss before income tax of the Subsidiaries Income (loss) before income tax of the Company The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 19. TAXATION (continued) Pajak kini (lanjutan) e. Current tax (continued) The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable losses is as follows: (continued) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran rugi kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Beda temporer Provisi liabilitas imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Utang sewa pembiayaan Beban akrual Penyusutan aset tetap Beda temporer - neto Beda tetap Kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Bagian atas laba neto entitas asosiasi Lain-lain Beda tetap - neto Taksiran rugi kena pajak 12.090 8.010 151.823 (23) 1.868 (182.349) 7.816 (17) (2.868) (79.055) (16.591) (66.114) - 15.379 (789) (2.820) (11.995) 20.227 (7.896) 7.799 7.443 (357.535) Beban pajak kini Perusahaan 12.462 (19.571) Temporary differences Provision for employee benefits liability Provision for impairment losses Finance lease payables Accrued expenses Depreciation of fixed assets Temporary differences - net Permanent differences Employee welfare Interest income already subjected to final income tax Equity in net income of associated entity Others Permanent differences - net Estimated taxable losses Current tax expense Company - - Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 670 27.733 542 26.283 Prepaid taxes: Article 22 Article 23 Total 28.403 26.825 Total Tagihan pajak Perusahaan (Catatan 19b) 28.403 26.825 Claims for tax refund Company (Note 19b) Taksiran tagihan pajak Perusahaan Entitas anak 28.403 - 26.825 - Estimated claims for tax refund Company Subsidiaries Total taksiran tagihan pajak 28.403 26.825 Total estimated claims for tax refund Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuk tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2015. The amounts of the Company’s tax losses for the year 2015 as stated above will be reported by the Company in its 2015 annual income tax return (“SPT”). Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuk tahun 2014 seperti yang disebutkan di atas telah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPT PPh badan tahun 2014. The amounts of the Company’s tax losses for the year 2014 as stated above has been reported by the Company in its 2014 SPT. 83 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) f. 19. TAXATION (continued) Pajak tangguhan f. Rincian dari aset dan liabilitas tangguhan adalah sebagai berikut: Deferred taxes The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows: pajak 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Perusahaan Aset pajak tangguhan Piutang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Akumulasi rugi fiskal Uang muka pembelian aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Utang sewa pembiayaan Penambahan (dibebankan) penghasilan komprehensif lain Liabilitas pajak tangguhan - neto 42.246 2.238 5.406 1.771 10.333 103.857 1.116 7.151 14.473 - (205.728) - (160.102) (33) (1.557) (47.495) Entitas anak Aset pajak tangguhan PT Pradipa Aryasatya Penambahan (dibebankan) penghasilan komprehensif lain pajak 160 (131.174) 198 61 (5) Aset pajak tangguhan neto Entitas anak Rincian beban sebagai berikut: Disajikan kembali Catatan 39/ As restated Note 39 (1) 193 tangguhan 60 Company Deferred tax assets Trade receivables Accrued expenses Long-term employee benefits liability Cumulative tax loss Advance for purchase of fixed assets Deferred tax liabilities Fixed assets Finance lease payables Credited (charged) to other comprehensive income Deferred tax liabilities - net Subsidiary Deferred tax assets PT Pradipa Aryasatya Credited (charged) to other comprehensive income Net deferred tax assets Subsidiary The details of deferred tax expense are as follows: adalah Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku: Provisi liabilitas imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Utang sewa pembiayaan Akumulasi rugi fiskal Beban akrual Penurunan nilai uang muka aset tetap Penyusutan aset tetap 3.022 2.002 36.840 (6) 89.384 467 1.954 (4) 4.894 (717) 1.116 (45.587) (19.764) Sub-total Perusahaan Entitas anak Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 85.236 (11.635) Beban pajak tangguhan - neto 85.374 138 84 27 (11.608) Company Effects of temporary differences at applicable tax rate: Provision for employee benefits liability Allowance for impairment losses of trade receivables Finance lease payables Tax loss carryforward Accrued expenses Impairment of advances purchase of fixed assets Depreciation of fixed assets Sub-total Company Subsidiaries Long-term employee benefits liability Deferred tax expense - net The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) f. 19. TAXATION (continued) Pajak tangguhan (lanjutan) f. Deferred taxes (continued) The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax benefit and the tax expense reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Eliminasi transaksi dengan entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen Penyesuaian rugi atas pajak penghasilan yang diakui sebagai aset pajak tangguhan Manfaat (beban) pajak penghasilan per laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian (368.107) 27.255 910 910 Income (loss) before income tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Elimination of transaction with subsidiaries (367.197) 28.165 Income before income tax 91.799 (7.041) Income tax with applicable tax rate (1.812) (3.124) (4.810) (1.443) Tax effects on permanent differences Adjustments of loss on tax carried forward recognized as deferred tax assets (11.608) Income tax benefit (expense) per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income 85.177 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 20. LONG-TERM BANK LOANS The details of long-term bank loans are as follows: Rincian utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) Total Dikurangi bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 173.779 148.011 131.571 312.784 197.242 175.334 453.361 (453.361) 685.360 (232.364) - 85 452.996 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) Total Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri Mandiri Pada tanggal 26 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus yang bersifat non-revolving terdiri dari: On June 26, 2010, the Company obtained a NonRevolving Specific Transaction Loan facility which is divided into: a. Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu maksimum sebesar Rp350.000. b. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu maksimum sebesar Rp250.000. a. Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit of Rp350,000. Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 27 Juni 2015. The above facilities are available up to June 27, 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada saldo atas fasilitas tersebut. As of December 31, 2014, there is no outstanding balance for these facilities. Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimum sebesar Rp600.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 17 Maret 2014, pagu pinjaman dari fasilitas ini turun menjadi Rp260.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. On March 22, 2012, Mandiri agreed to provide Special Transactions Loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit limit of Rp600,000. This facility is available up to March 21, 2017. Based on the latest addendum dated March 17, 2014, total facility is decreased to become Rp260,000. This facility is available up to March 21, 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing - masing saldo fasilitas PTK III sebesar Rp16.066 dan Rp80.363 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp169 and Rp811. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the PTK III facility amounted to Rp16,066 and Rp80,363 net of unamortized transaction cost amounting to Rp169 and Rp811, respectively. Pada tanggal 8 November 2013, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV (“PTK IV”) dengan pagu maksimum sebesar Rp300.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo fasilitas PTK IV yang digunakan sebesar Rp157.713 dan Rp232.421 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp243 dan Rp536. On November 8, 2013, Mandiri agreed to provide Special Transactions Loan IV (“PTK IV”) facility with a maximum credit limit of Rp300,000. This facility will expire on November 7, 2018. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balances of PTK IV facility amounted to Rp157,713 and Rp232,421 respectively, net of unamortized transaction cost amounted to Rp243 and Rp536, respectively. Pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat bunga sebesar 10,5% ditahun 2015 dan 2014. The loans bear interest of 10.5% per annum in 2015 and 2014. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini. No assets are pledged as collateral for these loan facilities. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan tertentu seperti menjaga rasio debt to equity dan rasio debt service dengan batas maksimum 300% dan 100%. Based on the loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain certain financial ratios such as debt to equity ratio and debt service ratio at maximum of 300% and 100%, respectively. b. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit of Rp250,000. 86 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued) Berdasarkan perjanjian, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal, diantaranya: Based on agreement, without the prior written consent from Mandiri, the Company shall not, among others: a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali perubahan tersebut tidak mengubah kepemilikan saham mayoritas atau saham pengendali oleh keluarga Hamami; dan a. Change the composition of shareholders, unless the changing do not change the ownership of the majority or controlling stake of Hamami family; and b. Membagikan dividen, kecuali pembagian tersebut tidak melebihi 50% dari laba neto setiap tahun, dan setelah pembagian dividen, Debt to Equity Ratio (interest bearing) tidak melebihi 300%. b. Distribute dividends, unless the distribution does not exceed 50% of net profit every year, and after the distribution of dividends, Debt to Equity Ratio (interest bearing) shall not exceed 300%. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang harus dijaga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Company has complied with all the financial ratios required as of December 31, 2015 and 2014. Seluruh saldo pinjaman jangka panjang Perusahaan pada tangal 31 Desember 2015 telah diklasifikasikan sebagai bagian lancar sehubungan dengan tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu yang disyaratkan oleh ANZ dan DBS/ICBC. Pada tanggal 12 Februari 2016 dan 4 Februari 2016, Perusahaan menerima waiver masing-masing dari ANZ dan DBS, selaku Agen, sehubungan dengan tidak terpenuhinya persyaratan rasio keuangan All outstanding long-term loan of the Company as of December 31, 2015 has been classified as current in relation to non-compliance of certain financial ratios required by ANZ and DBS/ICBC. On February 12, 2016 and February 4, 2016, the Company obtained waiver from ANZ and DBS, as Agent, respectively, relating to the non-compliance of the required financial ratios. DBS dan ICBC DBS and ICBC Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu maksimum sebesar Rp510.000 dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400.000 dan akan berakhir 12 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian, dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Juni 2015 dengan perubahan pagu maksimum menjadi Rp370.000. Fasilitas tersebut telah berakhir dan tidak diperpanjang (Catatan 14). On June 15, 2012, the Company entered into an agreement with DBS and ICBC wherein DBS acts as Agent and Security Agent. The loan is divided into two facilities, namely: a. Term loan facility (“Facility A”) with a maximum credit limit of Rp510,000 and will expire 72 months from the date of the agreement. b. Revolving loan facility (“Facility B”) with a maximum credit limit of Rp400,000 and will expire 12 months from the date of agreement, and has been extented until June 15, 2015 with amendment of maximum credit limit become Rp370,000. The Facility has been terminated and not extended (Note 14). Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah Fasilitas A yang digunakan adalah sebesar Rp279.582 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp115. As of December 31, 2015, outstanding loan from Facility A amounted to Rp279,582 net of unamortized transaction cost amounting to Rp115. 87 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) DBS dan ICBC (lanjutan) DBS and ICBC (continued) Jumlah Fasilitas A yang digunakan untuk bagian DBS adalah sebesar Rp131.571 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp54. Untuk bagian ICBC adalah sebesar Rp148.011 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp61. Amount of Facility A from DBS amounted to Rp131,571 net of unamortized transaction cost amounting to Rp54. Amount of Facility A from ICBC amounted to Rp148,011 net of unamortized transaction cost amounting to Rp61. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah Fasilitas A yang digunakan adalah sebesar Rp372.576 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp354. Jumlah Fasilitas A yang digunakan untuk bagian DBS adalah sebesar Rp175.334 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp166. Untuk bagian ICBC adalah sebesar Rp197.242 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp187. As of December 31, 2014, outstanding loan from Facility A amounted to Rp372,576, net of unamortized transaction cost amounting to Rp354. Amount of Facility A from DBS amounted to Rp175,334, net of unamortized transaction cost amounting to Rp166. Amount of Facility A from ICBC amounted to Rp197,242, net of unamortized transaction cost amounting to Rp187. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga dari 12,34% sampai dengan 12,58% per tahun pada tahun 2015 dan dari 11,63% sampai dengan 12,45% per tahun pada tahun 2014. The facilities bear interest from 12.34% to 12.58% per annum in 2015 and from 11.63% to 12.45% per annum in 2014. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan tertentu seperti menjaga rasio debt to EBITDA, rasio total debt to consolidated net worth dan rasio EBITDA to debt service dengan batas maksimum masingmasing 400%, 300% dan 100%. Menurut perjanjian, Perusahaan tidak boleh melakukan halhal, di antaranya: Based on the loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain certain financial ratios such as debt to EBITDA ratio, total debt to consolidated net worth ratio and EBITDA to debt service ratio at máximum of 400%, 300% and 100%, respectively. Based on the agreement, the Company shall not: a. Melakukan merger, konsolidasi atau rekonstruksi perusahaan; Mengubah jenis usaha; dan Membagikan dan membayarkan dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya. a. Enter into merger, consolidation or corporate reconstruction; b. Change business; and c. Declare and pay dividends of any kind to its shareholders. Pada tanggal 6 Agustus 2012, DBS menyetujui untuk mengubah pembatasan pembagian dividen sehingga menjadi “Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis paling lambat 14 hari sebelumnya apabila hendak melakukan pembagian/pembayaran dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya”. On August 6, 2012, DBS agreed to amend the dividend distribution provision as “the Company is obliged to issue notification dated at least 14 days prior if the Company decides to declare dividend in any form payment to shareholders”. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini. No assets are pledged as collateral for these facilities. b. c. 88 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak memenuhi rasio debt to EBITDA sebagaimana disyaratkan pada perjanjian pinjaman. Oleh karena itu, seluruh pinjaman jangka panjang perusahaan telah diklasifikasikan sebagai bagian lancar. Pada tanggal 4 Februari 2016, Perusahaan menerima waiver dari DBS, selaku Agen, sehubungan dengan tidak terpenuhinya pada persyaratan rasio debt to EBITDA. As of December 31, 2015, the Company has not met the debt to EBITDA ratio as required by the loan agreement. Accordingly, all outstanding longterm loan of the Company as of December 31, 2015 has been classified as current. On February 4, 2016, the Company obtained waiver from DBS, as Agent, relating to the non-compliance of the required debt to EBITDA ratio. Pembayaran yang dilakukan untuk utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut: Payments of long-term bank loans are as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Club deal facility Mandiri PTK III PTK IV Total 31 Desember 2014/ December 31, 2014 93.232 93.232 64.939 75.001 64.939 67.044 Club deal facility Mandiri PTK III PTK IV 233.172 225.215 Total 21. UTANG OBLIGASI 21. BONDS PAYABLE Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut: Details of bonds payable are as follows: 31 Desember 2015/December 31, 2015 Pokok/ Principal Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs Jumlah/ Total Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri B 581.000 (1.924) 579.076 - 579.076 Total 581.000 (1.924) 579.076 - 579.076 Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series B Total 31 Desember 2014/December 31, 2014 Pokok/ Principal Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs Jumlah/ Total Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B 219.000 581.000 (549) (2.795) 218.451 578.205 218.451 - 578.205 Total 800.000 (3.344) 796.656 218.451 578.205 Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B Total Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp800.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaitu Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali ini adalah amanat obligasi PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga. The Company issued bonds Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp800,000 consisting of 2 (two) series, Obligasi Series A and Obligasi Series B. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party. Penerbitan obligasi tersebut bersamaan dengan penerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 23) telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012 tanggal 22 November 2012. The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah (Note 23) has received the effective statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its letter No. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012. 89 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 21. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (continued) Obligasi Seri A Rp219.000 diterbitkan pada tanggal 30 November 2012, terdaftar di Bursa Efek Indonesia, telah jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 8,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal. Obligasi Series A amounting to Rp219,000 was issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, has matured on November 30, 2015. The interest rate is 8.60% per annum and paid quarterly. Obligasi Seri B sebesar Rp581.000 yang diterbitkan pada tanggal 30 November 2012 terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 9,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal. Obligasi Series B amounting to Rp581,000 was issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, will mature on November 30, 2017. The interest rate is 9.60% per annum and paid quarterly. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 9 September 2014 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 2 September 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2015, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”. Pada tanggal 9 September 2015, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 kembali mendapat peringkat “idA” yang dikeluarkan oleh Pefindo untuk periode dari tanggal 9 September 2015 sampai dengan tanggal 1 September 2016. Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 9, 2014 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 2, 2014 until September 1, 2015, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”. On September 9, 2015, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA” from Pefindo covering the period from September 9, 2015 up until September 1, 2016. Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah. All bonds were issued denominated in Rupiah. Seluruh utang obligasi Perusahaan adalah tanpa jaminan. All bonds payable of the Company are unsecured. Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%. The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loans and working capital at a proportion of 60% and 40%, respectively. Pada tahun 2014, Perusahaan telah menggunakan dana obligasi untuk modal kerja sebesar Rp32.000. In 2014, the Company has utilized proceeds from issuance of bonds payable for working capital amounting to Rp32,000. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menggunakan dana obligasi untuk modal kerja sebesar Rp134.692. In 2013, the Company has utilized proceeds from issuance of bonds payable for working capital amounting to Rp134,692. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian perwaliamanatan obligasi, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau di luar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, Under the terms of the bond agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest, sale and transfer of assets, granting of guarantees or pledging of assets, mergers, acquisitions, 90 in Indonesia and The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 21. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (continued) penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan Perusahaan, memberikan pinjaman, dan mengajukan pailit. issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds, changes in the Company’s main business activities, reducing the capital of the Company, providing a corporate guarantee, providing loan and filing for bankruptcy. Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratios should be maintain as follows: 1. 1. Debt to equity ratio maximum 3:1. 2. Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1. Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%. 2. 3. Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1. Rasio jumlah aset tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%. 3. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait obligasi seperti yang diungkapkan di atas. As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all of the covenants related with bonds as disclosed above. 22. SUKUK IJARAH 22. SUKUK IJARAH Rincian dari Sukuk Ijarah adalah sebagai berikut: Details of Sukuk Ijarah are as follows: 31 Desember 2015/December 31, 2015 Pokok / Principal Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 200.000 Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs (662) Jumlah/ Total Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current 199.338 - 199.338 Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 31 Desember 2014/December 31, 2014 Pokok / Principal Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 200.000 Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs (962) Jumlah/ Total 199.038 Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current - 199.038 Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp200.000 pada tanggal 30 November 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Sukuk Ijarah ini memberikan cicilan imbalan sebesar Rp19.200 per tahun. Wali amanat Sukuk Ijarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga. The Company issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp200,000 on November 30, 2012 and listed on Indonesia Stock Exchange which will mature on November 30, 2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed return amounting to Rp19,200 per annum. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 9 September 2014 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 2 September 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2015, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”. Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 9, 2014 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 2, 2014 until September 1, 2015, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA (sy)”. 91 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 22. SUKUK IJARAH (lanjutan) 22. SUKUK IJARAH (continued) Pada tanggal 9 September 2015, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 kembali mendapat peringkat “idA (sy)” yang dikeluarkan oleh Pefindo untuk periode dari tanggal 9 September 2015 sampai dengan tanggal 1 September 2016. On September 9, 2015, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received again a rating of “idA (sy)” from Pefindo covering the period from September 9, 2015 until September 1, 2016. Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah. Sukuk Ijarah were issued in Indonesia and denominated in Rupiah. Sukuk Ijarah Perusahaan adalah tanpa jaminan. The Company’s Sukuk Ijarah are unsecured. Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, Perusahaan mengadakan akad yang diperlukan untuk memenuhi transaksi pembiayaan ijarah atas objek ijarah antara lain berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah. For the issuance of Sukuk Ijarah, the Company entered into a contract that requires to fulfill the Ijarah financing transactions, among others, the contract of Ijarah and the contract of Wakalah. Dana yang diperoleh dari Sukuk Ijarah, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%. The funds received from issuance of Sukuk Ijarah net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital at a propotion of 60% and 40%, respectively. Pada tahun 2014, Perusahaan telah menggunakan dana Sukuk Ijarah untuk modal kerja sebesar Rp8.000. In 2014, the Company has utilized proceeds from issuance of Sukuk Ijarah for working capital amounting to Rp8,000. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menggunakan dana Sukuk Ijarah untuk modal kerja sebesar Rp33.672. In 2013, the Company has utilized proceeds from issuance of Sukuk Ijarah for working capital amounting to Rp33,672. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian Sukuk Ijarah, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan perusahaan, memberikan pinjaman, mengajukan pailit. Under the terms of the Sukuk Ijarah agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Company’s main business activities; reducing the capital of the Company; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy. Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratios should be maintain as follows: 1. Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1. 1. Debt to equity ratio maximum 3:1. 2. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1. 2. Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1. 92 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 22. SUKUK IJARAH (lanjutan) 3. 22. SUKUK IJARAH (continued) 3. Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait Sukuk Ijarah seperti yang diungkapkan diatas. Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%. As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all of the covenants related with Sukuk Ijarah as disclosed above. 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Dana pensiun iuran pasti Defined contribution pension plan Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Company and its subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Dana pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Perusahaan menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetapnya. Program ini didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini. The Company and its subsidiaries have a defined benefit pension plan covering certain permanent employees. The plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and its subsidiaries and the covered employees. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimum sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years. Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat yang diperoleh sesuai Undang-undang, Perusahaan akan menyediakan kekurangannya. The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company will provide for such shortage. Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam kedua program. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undangundang. Some permanent employees does not participate in both programs. The Company’s long-term employee benefits liability for these employees is calculated based on the minimum requirement under the Law. 93 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria). The following tables summarize the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014, as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria). Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The principal assumptions used in determining liabiilties for employee benefits as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan 9,00 % 8,00 % 8,50% Discount rate 9,00% per tahun/ 9,00% per tahun/ 9,00 per tahun/ Annual salary increase rate per annum per annum per annum Tingkat investasi 9,00% per tahun/ 8,00% per tahun/ 8,50% per tahun/ Investment rate per annum per annum per annum Tingkat mortalitas TMI ‘11 TMI ‘11 TMI ‘11 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ Retirement age 55 years (assuming all employees retire at retirement age) Tingkat pengunduran diri 6% dari karyawan usia dibawah 30 tahun dan menurun hingga 0% Resignation rate pada usia 52 tahun/6% of employees below 30 years of age and decreased up to 0% at the age of 52 years Tingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/10% of mortality rate Disability rate The benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows: Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated - Note 39 2015 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan (Laba) rugi aktuaria - neto Biaya jasa lalu Beban imbalan kerja karyawan - neto 1.386 2.147 (1.859) - 1.674 Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan 5.967 2.068 7.353 4.215 1.569 1.962 (257) 4.640 (1.859) (257) 4.640 (1.613) - 14.092 1.918 12.418 94 5.514 1.413 496 - 7.423 Total/ Total 7.083 3.375 (1.613) 496 - 9.341 Current service cost Interest expense Expected return on plan assets Net actuarial (gains) losses Past service cost Net employee benefits expense The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Liability for employee benefits is as follows: (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014 31 Desember 2015/December 31, 2015 Didanai Tidak (Catatan 25a)/ didanai/ Funded Plan Unfunded (Note 25a) Plan Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program 26.616 32.623 (23.658) Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2.958 - 32.623 Disajikan kembali – Catatan 39/As restated – Note 39 Didanai (Catatan 25a)/ Funded Plan (Note 25a) Total/ Total 59.239 26.832 (23.658) (23.236) 35.581 3.596 Tidak didanai/ Unfunded Plan Total/ Total 25.850 Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets 52.682 - (23.236) 25.850 Long-term employee benefits liability 29.446 1 January 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Disajikan kembali - Catatan 39/ As restated – Note 39 Didanai/ Funded Plan Tidak Didanai/ Unfunded Plan Total/ Total Nilai kini kewajiban manfaat pasti Nilai wajar aset program 23.076 (18.979) 16.631 - 39.707 (18.979) Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 4.097 16.631 20.728 Long-term employee benefits liability The changes in actuarial gain (loss) in other comprehensive income are as follows (Note 2q): Perubahan keuntungan (kerugian) aktuarial pada penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut (Catatan 2q): Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali – Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Didanai/ Funded Plan Saldo, 1 Januari Penambahan (pengurangan) tahun berjalan Penghasilan (rugi) komprehensif lain (1.795) (808) (2.603) Tidak Didanai/ Unfunded Plan Total/ Total Didanai/ Funded Plan 6.085 4.290 (5.441 ) 644 Tidak Didanai/ Unfunded Plan Total/ Total (349) 4.004 3.655 (6.249 ) (1.446) 2.081 635 (1.959 ) (1.795) 6.085 4.290 95 Balance, January 1 Addition (deduction) for the year Other comprehensive income (loss) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Perubahan nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: (lanjutan) The changes in the present value of employee benefits obligation are as follows: (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali – Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan Total/ Total Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga (Laba) rugi aktuaria – net Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi 26.832 1.386 2.147 (3.159) (1.009) 419 25.850 5.967 4.640 2.068 (5.698) (204) - 52.682 7.353 4.640 4.215 (8.857) (1.213) 419 23.076 1.569 1.962 870 (1.045) 400 16.631 5.514 1.413 2.577 (285) - 39.707 Balance at beginning of year 7.083 Current service cost Past service cost 3.375 Interest expense 3.447 Net actuarial gains (losses) (1.330) Benefits paid 400 Contributions paid Saldo akhir tahun 26.616 32.623 59.239 26.832 25.850 52.682 Balance at end of year The changes in fair value of plan assets are as follows: Perubahan nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2015 2014 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan Total/ Total Saldo awal tahun Kontribusi yang dibayar oleh: - Perusahaan - Karyawan Pembayaran manfaat Pengembalian aset program yang diharapkan Keuntungan aktuaria atas aset program 23.236 - 23.236 18.979 - 419 1.504 (1.009) - 419 1.504 (1.009) 400 973 (1.045) - 1.859 - 1.859 1.613 - 1.613 (2.351) - (2.351) 2.316 - 2.316 Expected return on plan assets Actuarial gains on plan assets Saldo akhir tahun 23.658 - 23.658 23.236 - 23.236 Balance at end of year 96 18.979 Balance at beginning of year Contributions paid by: 400 - Company 973 - Employee (1.045) Benefits paid The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The movements of liability for employee benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Disajikan kembali – Catatan 39/ As restated – Note 39 2015 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan Penghasilan komprehensif lain Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi Saldo akhir tahun Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan 3.596 25.850 29.446 4.097 16.631 1.674 12.418 14.092 1.918 7.423 (808) (1.504) (5.441) (204) - (6.249) (204) (1.504) (1.446) (973) 2.081 (285) - 2.958 32.623 35.581 3.596 31 Des. 2014/ Dec. 31, 2014 20.728 Balance at beginning of year Employee benefits 9.341 expense Other comprehensive 635 income (285) Benefits paid (973) Contributions paid 25.850 29.446 31 Des. 2013/ Dec. 31, 2013 31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 Tidak didanai Unfunded Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program (32.623) 1.309 (25.850) (847) (16.631) (1.727) (13.152) (955) (8.706) (2,408) Didanai Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Surplus (Defisit) Penyesuaian liabilitas program (26.616) 23.658 (2.958) 1.040 (26.832) 23.236 (3.596) 113 (23.076) 18.979 (4.097) 2.433 (25.398) 19.294 (6.104) 895 (23.641) 17.637 (6.004) (571) 2.351 2.316 (1.152) (132) (541) Penyesuaian aset program Balance at end of year The amounts of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets for the year ended December 31, 2015 and previous four annual periods are as follows: Jumlah penyesuaian yang timbul pada aset dan liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Des. 2015/ Dec. 31, 2015 Total/ Total Kenaikan/ Increase Penurunan/ Decrease Funded Present value of benefit obligation Fair value of plan assets Surplus (Deficit) Experience adjustment on liability Experience adjustment on plan assets A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Present value of benefit obligation Experience adjustment on liability 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Kenaikan/ Increase Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Tidak Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti (851) (4.845) 1.026 5.831 (826) (4.116) Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti (110) (2.006) 123 2.242 (129) (2.040) 97 Penurunan/ Decrease 1.013 5.069 146 2.292 (410) (1.996) (112) (1.718) 487 2.369 Unfunded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation 126 1.931 Funded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KARYAWAN 23. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: The maturity profile of defined benefit obligation as of December 31, 2015 is as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Dalam jangka waktu 12 bulan Antara 1 dan 2 tahun Antara 2 dan 5 tahun Melebihi 5 tahun 773 294 5.365 610.446 Within the next 12 months Between 1 and 2 years Between 2 and 5 years Beyond 5 years Jumlah 616.878 Total 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI 24. BALANCES AND RELATED PARTIES TRANSACTIONS WITH Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anaknya melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan entitas anaknya melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: In the normal course of business, the Company and its subsidiaries engage in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and its subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control. The significant transactions and balances with these related parties are as follows: a. a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi Significant balances with related parties Persentase terhadap total aset (%)/ Percentage to total assets (%) Saldo/Balance 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 8.972 7.605 5.013 2.891 2.690 2.165 27 3.717 17.060 7.921 3.102 8.141 1.178 20 0,23 0,19 0,13 0,07 0,07 0,05 0,0 0,10 0,46 0,22 0,08 0,22 0,03 0,00 29.363 41.139 0,74 1,11 Piutang non-usaha (Catatan 6)/ Non-trade receivables (Note 6) PT Alfa Trans Raya - 156 - 0,00 Total/Total - 156 - 0,00 Piutang usaha (Catatan 5)/ Trade receivables (Note 5) PT Mifa Bersaudara PT Meppo-Gen PT Trakindo Utama PT Triyasa Propertindo PT ABM Investama Tbk PT Alfa Trans Raya PT Sanggar Sarana Baja PT Mitra Solusi Telematika Total/Total 98 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) a. 24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi (lanjutan) a. Significant balances with related parties (continued) Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%) Saldo/ Balance Utang usaha (Catatan 15)/ Trade payables (Note 15) PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Bara Energi Lestari PT Meppo-Gen PT Tri Swardana Utama PT Sanggar Sarana Baja Total/Total WITH 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 997.924 16.016 10.286 8.603 - 574.482 8.189 4.035 791 794 31,14 0,50 0,32 0,27 - 19,49 0,28 0,14 0,03 0,03 1.032.829 588.291 32,23 19,97 Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%) Saldo/ Balance 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Utang non-usaha (Catatan 16)/ Non-trade payables (Note 16) PT ABM Investama Tbk. PT Mitra Solusi Telematika PT Tiara Marga Trakindo PT Chandra Utama Sakti Leasing PT Tirtayasa Propertindo 17.981 1.071 117 2 1 6.685 2.089 323 - 0,56 0,03 0,00 0,00 0,00 0,23 0,07 0,01 - Total/Total 19.172 9.097 0,59 0,31 2.958 3.596 0,09 0,12 Liabilitas imbalan kerja karyawan (Catatan 23)/ Employee benefits liability (Note 23) Dana Pensiun PT Trakindo Utama 99 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b. 24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi b. WITH Significant transactions with related parties Persentase terhadap total pendapatan (%)/ Percentage to total revenue (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 2014 2015 2014 Pendapatan (Catatan 28)/ Revenue (Note 28) PT Meppo-Gen PT Mifa Bersaudara PT Trakindo Utama PT ABM Investama Tbk PT Alfa Trans Raya PT Triyasa Propertindo PT Mitra Solusi Telematika PT Cipta Kridatama 57.703 12.490 7.385 5.714 3.395 435 335 - 37.512 3.379 13.660 4.878 2.820 284 696 3,80 0,82 0,49 0,38 0,22 0,03 0,02 - 2,31 0,21 0,84 0,30 0,17 0,02 0,04 Total/Total 87.457 63.229 5,76 3,89 Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 Beban pokok pendapatan/ Cost of Revenues PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Bara Energi Lestari PT Mitra Solusi Telematika PT Tiara Marga Trakindo PT Sanggar Sarana Baja Total/Total 2014 2015 2014 73.281 38.428 29.363 215 171 123 68.984 46.260 17.570 9.313 5,88 3,08 2,36 0,02 0,01 0,01 5,76 3,86 1,47 0,78 141.581 142.127 11,36 11,87 Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 Beban penjualan, umum dan administrasi/ Selling, general and administrative expenses PT ABM Investama Tbk PT Mitra Solusi Telematika Dana Pensiun Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Triyasa Propertindo Total/Total 2014 2015 2014 18.188 5.201 1.178 4.735 4,68 1,34 0,57 2,31 2.028 1.416 104 113 8 1.247 1.563 273 206 - 0,52 0,36 0,03 0,03 0,00 0,61 0,76 0,13 0,10 - 27.058 9.202 6,96 4,48 100 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b. 24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) b. WITH Significant transactions with related parties (continued) Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 Sewa ruang kantor, tempat parkir, dan kendaraan/ Rent office space, parking and vehicle PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Triyasa Propertindo 2014 2015 2014 9.942 377 - 9.478 421 12 2,56 0,10 - 4,61 0,20 0,00 Total/Total 10.319 9.911 2,66 4,81 Denda keterlambatan/ Late penalty PT Trakindo Utama 47.493 6.472 - 3,12 Total/Total 47.493 6.472 - 3,12 Biaya keuangan/Finance cost PT Chandra Sakti Utama Leasing - 18 - 0,00 Total/Total - 18 - 0,00 Persentase terhadap total aset (%)/ Percentage to total assets (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 2014 2015 2014 Pembelian aset tetap/ Purchase of fixed assets PT Trakindo Utama PT Sanggar Sarana Baja PT Tri Swadana Utama 337.372 4.162 2.043 498.551 2.760 319 8,55 0,11 0,05 13,56 0,08 0,00 Total/Total 343.577 501.630 8,71 13,64 Persentase terhadap total aset (%)/ Percentage to total assets (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2015 2014 2015 2014 Pembelian suku cadang dan lain-lain/ Purchase of spare parts and others PT Trakindo Utama PT Tri Swadana Utama 57.209 920 64.268 737 1,45 0,02 1,74 0,00 Total/Total 58.129 65.005 1,47 1,74 101 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) c. Transaksi kunci dengan personil 24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) manajemen c. Transaction personnel with key Key management consist Commisioners and Directors. Manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris dan Direksi. WITH management of Board of Persentase terhadap total beban gaji (%)/ Percentage to total salary expense (%) Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal/ Year ended December 31, 2015 d. 2014 2015 2014 Dewan Komisaris Imbalan kerja jangka pendek 1.728 1.609 1,61 1,69 Board of Commisioners Short-term employee benefits Dewan Direksi Imbalan kerja jangka pendek 6.156 9.066 5,7 9,5 Board of Directors Short-term employee benefits Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Hubungan Relasi/ Nature of Relationship d. Pihak Berelasi/ Related parties The nature of the relationship and transactions with each of the related parties are as follows: Sifat Transaksi/ Nature of Transactions______________ • Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan entitas anaknya/ Entity with significant influence over the Company and its subsidiaries PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) Pembelian barang dan jasa, penjualan jasa, sewa ruangan kantor dan tempat parkir kendaraan/ Purchases of goods and services, sales services, lease office space and vehicle parking lot • Entitas Induk/Parent company PT ABM Investama Tbk (“ABM”) Pemberian utang jangka panjang, pembayaran dimuka atas biaya-biaya tertentu dan beban bunga pinjaman, penjualan aset tetap/ Providing long-term loan, advance payments on certain expenses and loan interest expenses, sales of fixed assets • Entitas yang dikendalikan TMT/ Entities controlled by TMT PT Trakindo Utama (“TU”) Penjualan jasa,beban perbaikan dan reparasi, pembelian suku cadang dan pembelian aset tetap/ Sales services, improvement and repair expenses, purchase of spare parts and purchase of fixed assets • Sewa pembiayaan/finance leases PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Sewa pembiayaan/finance leases • Program manfaat kerja dari Perusahaan dan entitas anaknya/ Post-employment benefit plan of the Company and its subsidiaries Dana Pensiun PT Trakindo Utama Pengelolaan dana pensiun/ Pension fund management 102 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) d. 24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Hubungan Relasi/ Nature of Relationship • • • d. Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entities controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Reswara Minergi Hartama/ Entity controlled by ABM through PT Reswara Minergi Hartama • Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Cipta Krida Bahari/ Entity controlled by ABM through PT Cipta Krida Bahari • Entitas assosiasi/ Associated entity Sifat Transaksi/ Nature of Transactions______________ PT Cipta Kridatama Penjualan jasa dan beban training/ Sales services and training expense PT Sanggar Sarana Baja Penjualan jasa, beban training, beban reparasi dan perbaikan dan pembelian aset tetap/ Sales services, training expense, improvement and repair expense and purchase of fixed assets PT Cipta Krida Bahari Beban sewa kantor, beban reparasi dan perbaikan, beban pos dan telekomunikasi/ Office rental expenses, improvement and repair expenses, postal and telecommunications expenses PT Reswara Minergi Hartama Beban training/ Training expenses PT Triyasa Propertindo Biaya pengelolaan bangunan/ Building management costs PT Mitra Solusi Telematika Penjualan jasa, beban informasi dan beban training/ Sales services, information expense and training expenses PT Tri Swadana Utama Penjualan jasa, beban perbaikan aset tetap/ Sales services, improvement and repair expenses, purchase of spare parts and purchase of fixed asset PT Chakra Jawara Beban sewa kantor/Office rental expenses PT Bara Energi Lestari Pembelian batu bara/Coal purchases PT Mifa Bersaudara Penjualan jasa/Sales services PT Alfa Trans Raya Beban sewa kantor/Office rental expenses PT Meppo-Gen Penjualan jasa/Sales services 25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Pemegang saham The nature of the relationship and transactions with each of the related parties are as follows: (continued) Pihak Berelasi/ Related parties Entitas yang dikendalikan ABM/ Entities controlled by ABM WITH Jumlah saham/ Number of shares Persentase/ Percentage Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Shareholders PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja 199.975.000 25.000 99,99% 0,01% 199.975 25 PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja Total 200.000.000 100,00% 200.000 Total 103 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) pada tanggal 14 Mei 2014, para pemegang saham telah menyetujui membagikan dividen tunai sebesar Rp23.933 atau Rp119.66 (Rupiah penuh) per saham dari laba bersih tahun 2013. Pada tanggal 11 November 2014 dan 30 Desember 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen sebesar Rp17.248. Based on Resolution of the Annual General Shareholders Meeting (“RUPST”) dated May 14, 2014, the shareholders approved to distribute cash dividends amounting to Rp23,933 or Rp119.66 (full amount) per share from 2013 net income. On November 11, 2014 and December 30, 2014, the Company has paid dividends totalling to Rp17,248. Obligasi Wajib Tukar Pada tanggal 30 Desember 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Tukar dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), yang bertindak sebagai pemegang obligasi, sebesar Rp300.000. Biaya yang diatribusikan langsung terkait dengan biaya penerbitan dari Obligasi Wajib Tukar adalah sebesar Rp7.030. Mandatory Convertible Bond On December 30, 2015, the Company entered into a Mandatory Convertible Bond (MCB) subscription agreement with PT Indonesia Infrastucture Finance (IIF), as bond holder, amounting to Rp300,000. Directly attributable cost related to the issuance of MCB amounted to Rp7,030. Obligasi Wajib Tukar ini, dikurangi biaya transaksi yang diatribusikan langsung, sebesar Rp292.970 yang dicatat sebagai “Tambahan modal disetor” pada laporan keuangan konsolidasian. The MCB, net of directly attributable transaction cost, amounting to Rp292,970 is recorded as “Additional paid-in capital” in the consolidated statement of financial position. Obligasi Wajib Tukar ini tidak dikenakan bunga dan akan dikonversi menjadi 11.320.755 lembar saham biasa Perusahaan setelah 5 (lima) tahun sejak tanggal penerbitannya dan tidak akan dibayarkan kembali secara tunai. The MCB is non-interest bearing and would be converted into 11,320,755 common shares of the Company after five years from issuance date. and can’t be refunded in cash. Obligasi Wajib Tukar ini tidak terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan tidak diperdagangkan atau dipindahkan sampai dengan tanggal konversi. The MCB is not listed on the Indonesia Stock Exchange and is non-treadable or nontransferable until the conversion date. Dalam rangka penerbitan Obligasi Wajib Tukar, Perusahaan di wajibkan untuk memenuhi pembatasan tertentu yang telah disepakati mencakup persyaratan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari pemegang obligasi sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti perubahan kepemilikan saham, pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh, penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi, penghentian kegiatan atau permohonan pailit, pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembatasan dalam penjualan dan pengalihan aset. In relation to the issuance of the MCB, the Company is required to comply with certain restrictive covenants which include the requirements to obtain prior written approval from bond holder with respect to certain transactions, such as changes of shares ownership, reducing the authorized, issued and fully paid capital, mergers, takeovers, liquidation, bankruptcy submission, restrictions on change in core business activities and restrictions on asset transfer and sale. 104 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE The basic earnings per share computation is as follows: Rincian dari perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Laba neto per saham (Rupiah penuh) 2014 (As restated) (277.298) 17.290 Income (loss) for the year attributable to owners of the parent company 200.000.000 200.000.000 Weighted average number of shares outstanding (1.386,49) 86,45 Basic earnings per share (Full amount) The dilutive potential ordinary shares from the MCB, which was issued on December 30, 2015, has no material effect on the basic earnings per share as of December 31, 2015. Potensi dilusi saham biasa dari MCB yang diterbitkan pada tanggal 30 Desember 2015, tidak memiliki efek material pada laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2015. 27. INFORMASI SEGMEN 27. SEGMENT INFORMATION In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, the following segment information is reported based on the information used by management to evaluate the performance of each segment and determine the allocation of resources. Management only evaluates the performance of the Company and its subsidiaries based on business segments. Management did not conduct performance evaluations based on geographical segments. Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Manajemen hanya melakukan evaluasi kinerja Perusahaan dan entitas anaknya berdasarkan segmen usaha. Manajemen tidak melakukan evaluasi kinerja berdasarkan geografis. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/Year Ended December 31, 2015 Temporary Power Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Pendapatan Beban pokok pendapatan Laba bruto Energy Efficiency Services Operation & Maintenance (“O&M”) Independent Power Plant (“IPP”) Eliminasi/ Elimination Total/ Total Segment revenue External revenue Inter-segment revenue 1.268.270 - 12.604 - 186.652 9.861 50.190 - (9.861) 1.517.716 - 1.268.270 (1.032.951) 12.604 (14.501) 196.513 (157.359) 50.190 (51.570) (9.861) 9.861 1.517.716 (1.246.520) 235.319 (1.897) (1.380) - 271.196 Gross profit - (388.743) 809 (66.044) Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses 39.154 Revenue Cost of revenues Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya (333.267) 743 (57.326) (11.604) 19 (1.675) (27.874) 47 (4.177) (15.998) (2.866) Laba usaha (154.531) (15.157) 7.150 (20.244) - (182.782) Income from operations 8.238 289 - 435 - 8.962 Pendapatan keuangan - neto Bagian atas laba neto entitas asosiasi Biaya keuangan (198.900) (6.651) (732) 11.996 - - 11.996 (206.283) Finance income - net Equity in net income of associated entity Finance costs Laba sebelum pajak penghasilan (345.193) (21.519) 6.418 (7.813) - (368.107) Income before income tax Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan 75.414 2.811 7.009 (197) 140 - (197) 85.374 Income tax benefit (expense) Current Deferred Beban pajak Penghasilan - neto 75.414 2.811 7.009 (57) - 85.177 Income tax expense net (269.779) (18.708) 13.427 (7.870) - (282.930) 4.125 154 383 2.479 - 7.141 Income for the year Other comprehensive income (265.654) (18.554) 13.810 (5.391) - (275.789) Comprehensive income (loss) for the year Aset segmen 3.946.851 Segment assets Liabilitas segmen 3.204.437 Segment liabilities Laba (rugi) tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 105 - - The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan kembali)/ Year Ended December 31, 2014 (As restated) Temporary Power Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Pendapatan Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Laba (rugi) usaha Pendapatan keuangan - neto Bagian atas laba neto entitas asosiasi Biaya keuangan Energy Efficiency Services Operation & Maintenance (“O&M”) Independent Power Plant (“IPP”) Total/ Total 1.465.107 - 17.215 - 92.957 9.987 49.790 - (9.987) 1.625.069 - 1.465.107 (1.060.896) 17.215 (13.184) 102.944 (84.871) 49.790 (48.047) (9.987) 9.987 1.625.069 (1.197.011) 404.211 4.031 18.073 1.743 - 428.058 (170.213) 29.833 (27.603) (11.430) 352 (250) (15.599) 2.162 (1.533) (7.267) (837) - (204.509) 32.347 (30.223) 236.228 (7.297) 3.103 (6.361) - 225.673 (611) 5.100 5.180 54 330 (209.040) (2.374) - Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 32.368 (9.617) 3.433 Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan (10.751) (124) Beban pajak Penghasilan - neto (10.751) (124) Laba(rugi) tahun berjalan Rugi komprehensif lainnya Eliminasi/ Elimination (9.741) 7.896 (611) 611 Revenue Cost of revenues Gross profit Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses Income (loss) from operations 7.896 (211.414) Finance income - net Equity in net income of associated entity Finance costs Income (loss) before income tax 1.071 - 27.255 (760) 27 - (11.608) Income tax benefit (expense) Current Deferred (760) 27 - (11.608) Loss tax expense net 1.098 - 15.647 (476) - - (1.199) - (1.675) Income (loss) for the year Other comprehensive loss 21.141 (9.741) 2.673 (101) - 13.972 Comprehensive income (loss) for the year Aset segmen 3.675.622 Segment assets Liabilitas segmen 2.950.389 Segment liabilities Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 21.617 147 Segment revenue External revenue Inter-segment revenue 2.673 28. PENDAPATAN 28. REVENUES Details of revenues are as follows: Rincian pendapatan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014 Temporary power Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”) Pillar 1.268.270 186.652 50.190 12.604 1.465.107 92.957 49.790 17.215 Temporary power Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”) Pillar Total 1.517.716 1.625.069 Total Revenue from individual customer which exceeded 10% of the total revenues of the Company and its subsidiaries for 2015 and 2014, is from PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) amounting to Rp1,052,828 and Rp1,340,431 respectively, which represents 69.36% and 82.48%, respectively, of total revenue for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. Tidak ada pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan Perusahaan dan entitas anaknya untuk tahun 2015 dan 2014, kecuali pendapatan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) masing-masing sebesar Rp1.052.828 dan Rp1.340.431 yang mewakili masing-masing 69,36% dan 82,48% dari total pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 106 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 28. PENDAPATAN (lanjutan) 28. REVENUES (continued) The nature of relationships and transactions of the Company and its subsidiaries with related parties are explained in Note 25. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan entitas anaknya dengan pihakpihak berelasi dijelaskan pada Catatan 25. 29. BEBAN POKOK PENDAPATAN 29. COST OF REVENUES Details of cost of revenues are as follows: Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 Penyusutan (Catatan 11) Persediaan bahan konsumsi Persiapan, perbaikan dan pemeliharaan Upah langsung Denda/klaim Ijarah IMBT Pengiriman Lain-lain Total 2014 550.392 179.579 164.383 127.791 48.239 43.569 19.400 113.167 577.732 177.146 140.136 122.309 58.267 13.918 14.968 92.535 Depreciation (Note 11) Consumable inventories Preparation, repairs and maintenance Direct wages Penalty/claim Ijarah IMBT Distribution Others 1.246.520 1.197.011 Total There were no purchases from individual suppliers which exceeded 10% of the total cost of revenues of the Company and its subsidiaries for the years ended December 31, 2015 and 2014. Tidak terdapat pembelian dari pihak individu yang melebihi 10% dari total beban pokok pendapatan Perusahaan dan entitas anaknya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 30. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI UMUM DAN 30. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban penjualan, umum dan administrasi adalah sebagai berikut: Details of selling, general and administrative expenses are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 (Disajikan kembali Catatan 39/ As restated Note 39) 2015 Pencadangan kerugian piutang Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Imbalan kerja (Catatan 23) Teknologi informasi Penyusutan (Catatan 11) Jasa profesional Perjalanan dinas Biaya penjualan Komunikasi Perekrutan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain 151.101 107.230 24.723 14.092 10.262 9.976 11.992 8.103 4.576 3.330 3.039 1.776 38.543 9.238 95.647 22.269 9.341 7.041 9.386 9.671 11.915 5.981 3.040 3.730 1.714 15.536 Provision for impairment losses Salaries and other employee benefits Rental Employee benefits (Note 23) Information technology Depreciation (Note 11) Professional fees Duty travel Selling Communication Recruitment Repairs and maintenance Others Total 388.743 204.509 Total 107 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. PENDAPATAN LAINNYA Rincian berikut: pendapatan lainnya 31. OTHER INCOME adalah Details of other income are as follows: sebagai Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014 Penjualan scrap Laba penjualan/penghapusan aset tetap Laba selisih kurs - neto Lain-lain 572 668 237 24.988 5.696 995 Scrap sales Gain on sale/disposal of fixed assets Gain on foreign exchange - net Others Total 809 32.347 Total 32. BEBAN LAINNYA 32. OTHER EXPENSES Details of other expenses are as follows: Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014 Denda keterlambatan Rugi penjualan/penghapusan aset tetap Rugi selisih kurs - neto Biaya bank 48.924 6.472 7.174 6.726 3.220 20.400 3.351 Late payment fee Loss on sale/disposal of fixed assets Loss on foreign exchange - net Bank charges Total 66.044 30.223 Total 33. BIAYA KEUANGAN 33. FINANCE COSTS Details of finance costs are as follows: Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014 Bunga bank (Laba) rugi bersih selisih kurs atas aktivitas pendanaan Bunga utang sewa pembiayaan 196.268 Total 206.283 10.015 - 34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 213.624 (2.228) 18 211.414 Interest expense Net foreign exchange loss (income) from financing activities Interest on finance lease payables Total 34. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. 108 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. NILAI WAJAR (lanjutan) INSTRUMEN PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KEUANGAN 34. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya: The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and its subsidiaries’ financial instruments: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, aset tidak lancar lainnya, utang usaha, utang non-usaha dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 1. Cash and cash equivalents, trade receivables, non-trade receivables, other non-current assets, trade payables, non-trade payables and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments. 2. Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar nilai perolehannya, karena nilai wajar untuk investasi saham tersebut tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. 2. The fair value of unquoted available-for-sale financial assets is carried at cost, because fair value of investment in shares of stock are not quoted in an active market. 3. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh pemberi pinjaman. 3. The carrying values of bank loans approximate their fair values due to the floating interest rates on these instruments which are subject to adjustments by the lender. 4. Nilai wajar utang sewa pembiayaan, utang obligasi dan Sukuk Ijarah diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. 4. The fair value of finance lease payables, bonds payable and Sukuk Ijarah are estimated by discounting future cash flows using rates currently available for debts of similar terms, credit risks and remaining maturities. The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2015 and 2014: Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Aset tidak lancar lainnya Uang jaminan Piutang non-usaha - KDD Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi saham Total Aset Keuangan 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables 457.639 310.552 68.389 36.793 377.211 183.491 3.751 10.346 3.455 39.559 1.045 1.044 Financial asset available-for-sale Investments in shares of stock 851.722 641.553 Total Financial Assets 109 Other non-current assets Security deposit Non-trade receivable - KDD The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. NILAI WAJAR (lanjutan) INSTRUMEN PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KEUANGAN 34. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan) The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2015 and 2014: (continued) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Liabilitas Keuangan Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Utang jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Utang obligasi Sukuk Ijarah 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Financial Liabilities Total Liabilitas Keuangan 675.027 1.103.552 39.260 56.766 324.760 709.664 31.931 31.690 10.027 453.361 573.788 200.277 8.498 23 685.360 784.366 198.172 3.112.058 2.774.464 Total Financial Liabilities The following are the Company and its subsidiaries’ financial instruments measured at fair value: Berikut ini adalah nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya: Tingkat 1/ Level 1 Liabilities recorded at fair value or amortized cost Short-term loan Trades payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability Finance lease payables Long-term bank loans Bonds payable Sukuk Ijarah Tingkat 2/ Level 2 Tingkat 3/ Level 3 Total/ Total 31 Desember 2015 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Utang obligasi Sukuk Ijarah December 31, 2015 Financial liabilities - 573.788 200.277 - 573.788 200.277 Total - 774.065 - 774.065 Financial liabilities at amortized cost Bonds payable Sukuk Ijarah Total 31 Desember 2014 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Utang obligasi Sukuk Ijarah December 31, 2014 Financial liabilities - 784.366 198.172 - 784.366 198.172 Financial liabilities at amortized cost Bonds payable Sukuk Ijarah Total - 982.538 - 982.538 Total 110 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN TUJUAN PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan entitas anaknya meliputi utang jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang sewa pembiayaan dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan dan entitas anaknya. Perusahaan dan entitas anaknya juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan non-usaha, aset tidak lancar lainnya, investasi saham yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. The principal financial liabilities of the Company and its subsidiaries consist of short-term and longterm bank loans, trade and non-trade payables, finance lease payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries also have various financial assets such as cash and cash equivalents, trade and non-trade receivables, other non-current assets, and investment in shares which arise directly from its operations. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perusahaan dan entitas anaknya menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini: The main risks arising from the Company and its subsidiaries’ financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and its subsidiaries’ senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: a. a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term loans and long-term bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding loans of the Company and its subsidiaries that bear floating interest rate. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan entitas anaknya terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan dan entitas anaknya yang dikenakan suku bunga mengambang. 111 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan) a. Fair value and cash flow interest rate risk (continued) Kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang. The Company and its subsidiaries’ policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a combination of fixed and floating rate debts. The Company and its subsidiaries evaluates the fixed to floating rate of its short-term loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis. Saat ini, Perusahaan dan entitas anaknya tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang jangka pendek dan utang jangka panjang, Perusahaan dan entitas anaknya mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Currently, the Company and its subsidiaries does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For short-term loans and long-term loans, the Company and its subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers. Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: The following tables demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans are as follows: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses 31 Desember 2015 Rupiah Rupiah +100 -100 (9.647) 9.647 December 31, 2015 Rupiah Rupiah 31 Desember 2014 Rupiah Rupiah +100 -100 (10.161) 10.161 December 31, 2014 Rupiah Rupiah 112 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko mata uang b. Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perusahaan dan entitas anaknya terutama berasal dari utang jangka pendek, utang bank jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing. Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and its subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term bank loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies. Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain tetap konstan: The following tables shows the sensitivity of the possibility of changes in the exchange rate of Rupiah against the United States dollar, assuming other variables remain constant: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses 31 Desember 2015 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat +100 -100 (2.941) 2.941 December 31, 2015 United States dollar United States dollar 31 Desember 2014 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat +100 -100 (1.866) 1.866 December 31, 2014 United States dollar United States dollar The Company and its subsidiaries do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and United States Dollar provide some degree of natural hedge for the Company and its subsidiaries’ foreign exchange exposure. Perusahaan dan entitas anaknya tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Perusahaan dan entitas anaknya. c. Foreign exchange rate risk Risiko kredit c. Credit risk Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Company and its subsidiaries are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Company and its subsidiaries trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and its subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan entitas anaknya berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan entitas anaknya melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. 113 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 5, 6 dan 13. With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, the Company and its subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Company and its subsidiaries have a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the abovementioned financial assets disclosed in Notes 4, 5, 6 and 13. Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan dan entitas anaknya: The following tables set out the total credit risk and risk concentration of the Company and its subsidiaries: 31 Desember 2015/December 31, 2015 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Neither past Due nor Impaired Total Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan bank/Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Trade receivables Piutang non-usaha/ Non-trade receivables Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets: Piutang non-usaha KDD/Non-trade receivable KDD Uang jaminan/Security deposit Total 1 - 30 hari/ 1 - 30 days 31 - 60 hari/ 31 - 60 days Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and/or Impaired Lebih dari 90 hari/More than 90 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 457.388 457.388 - - - - - 333.020 204.358 13.559 12.500 11.880 68.255 22.468 178.900 7.769 - - - 60.620 110.511 46.351 - - - - 10.346 36.005 3.751 - - - - 3.751 - 1.019.410 669.515 13.559 12.500 11.880 142.972 168.984 114 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) The following tables set out the total credit risk and risk concentration of the Company and its subsidiaries: (continued) Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan dan entitas anaknya: (lanjutan) 31 Desember 2014/December 31, 2014 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Neither past Due nor Impaired Total Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan bank/Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Trade receivables Piutang non-usaha/ Non-trade receivables Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets: Piutang non-usaha KDD/Non-trade receivable KDD Uang jaminan/Security Deposit Total 1 - 30 hari/ 1 - 30 days 31 - 60 hari/ 31 - 60 days Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and/or Impaired Lebih dari 90 hari/More than 90 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days 36.560 36.560 - - - - - 398.836 308.632 42.788 10.368 1.676 13.747 21.625 183.491 1.554 - - - 181.937 - 39.559 - - - - 39.559 - 3.455 - - - - 3.455 - 661.901 346.746 42.788 10.368 1.676 238.698 21.625 115 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko likuiditas d. Liquidity risk Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan entitas anaknya memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan entitas anaknya dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan entitas anaknya juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. In the management of liquidity risk, the Company and its subsidiaries monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and its subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (termasuk pembayaran bunga): The tables below summarize the maturity profile of the Company and its subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on contractual undiscounted payments to be made (including interest payment): 31 Desember 2015/December 31, 2015 < 1 tahun/ Below 1 year 1 - 3 tahun/ 1 - 3 years 3 - 5 tahun/ 3 - 5 years Total/ Total Liabilitas jangka pendek Utang jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 675.027 1.103.552 39.260 56.766 10.027 - - 675.027 1.103.552 39.260 56.766 10.027 Current liabilities Short-term loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability Sub-total 1.884.632 - - 1.884.632 Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang obligasi Sukuk Ijarah 229.354 55.776 19.200 299.321 632.128 217.600 - 528.675 687.904 236.800 Non-current liabilities Long-term bank loans* Bonds payable Sukuk Ijarah Sub-total 304.330 1.149.049 - 1.453.379 Sub-total 2.188.962 1.149.049 - 3.338.011 Total Total 116 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued) The tables below summarize the maturity profile of the Company and its subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on contractual undiscounted payments to be made (including interest payment): (continued) Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (termasuk pembayaran bunga): (lanjutan) 31 Desember 2014/December 31, 2014 < 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas jangka pendek Utang jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Sub-total 1 - 3 tahun/ 1 - 3 years 3 - 5 tahun/ 3 - 5 years Current liabilities Short-term loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability 324.760 709.664 31.931 31.690 8.498 - - 324.760 709.664 31.931 31.690 8.498 1.106.543 - - 1.106.543 Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang obligasi Sukuk Ijarah 301.757 23 293.610 19.200 419.933 692.552 235.838 105.577 - 827.267 23 986.162 255.038 Non-current liabilities Long-term bank loans* Finance lease payables* Bonds payable Sukuk Ijarah Sub-total 614.590 1.348.323 105.577 2.068.490 Sub-total 1.721.133 1.348.323 105.577 3.175.033 Total Total *Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan akrual bunga. e. Total/ Total * Including current maturities and accrued interest. Pengelolaan modal e. Capital management Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anaknya adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimumkan nilai pemegang saham. Modal Perusahaan dan entitas anaknya terdiri dari modal saham dan saldo laba. Perusahaan dan entitas anaknya mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi dan memenuhi persyaratan dari pihak pemberi pinjaman. The primary objective of the Company and its subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value. The capital of the Company and its subsidiaries consist of the share capital and retained earnings. The Company and its subsidiaries manage the capital structure and make adjustments to changing economic conditions and meet the requirements of the lender. Perusahaan dan entitas anaknya mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total modal. Kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran perusahaanperusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. The Company and its subsidiaries monitor capital using gearing ratio, by dividing net debt with the total capital. The Company and its subsidiaries’ policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. 117 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Pengelolaan modal (lanjutan) e. Capital management (continued) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 675.027 453.361 778.414 324.760 23 685.360 995.694 Short-term loans Finance lease payables Long-term bank loans Bonds payable and Sukuk Ijarah Total Dikurangi kas dan setara kas 1.906.802 457.639 2.005.837 36.793 Total Less cash and cash equivalents Pinjaman - neto Total ekuitas 1.449.163 723.431 1.969.044 700.622 Net debts Total equity Rasio pengungkit 2,12 2,81 Gearing ratio Rasio utang terhadap ekuitas 2,64 2,87 Debt to equity ratio Utang jangka pendek Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Utang obligasi dan Sukuk Ijarah There are no changes to the objectives, policies and processes for the years ended December 31, 2015 and 2014. The Company and its subsidiaries are in compliance with any capital requirements of the lender. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perusahaan dan entitas anaknya telah mematuhi setiap persyaratan permodalan dari pihak pemberi pinjaman. 36. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING MONETER DALAM 36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries have significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Setara dengan mata uang asing/ in Foreign Currency Dolar Amerika Serikat Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Aset tidak lancar lainnya Sub-total 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Setara dengan mata uang asing/ in Foreign Currency Rupiah/ in Rupiah Rupiah/ in Rupiah 80.658 36.459 61.362 46.351 372.628 4.067.846 4.053.800 3.190.578 4.635 50.604 50.429 39.691 16.297.957 224.830 11.684.852 145.359 Sub-total Liabilities Short-term loans Trade payables Non-trade payables Liabilitas Utang jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha 14.500.000 23.118.227 - 200.027 318.916 - 4.000.000 22.645.635 22.945 49.760 281.712 285 Sub-total 37.618.227 518.943 26.668.580 331.757 Liabilitas dalam Dolar Amerika Serikat - neto United States dollar Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables Other non - current assets 5.846.868 2.642.957 4.448.132 3.360.000 (21.320.270) (294.113) (14.983.728) (186.398) Sub-total Liabilities in United States dollar - net Euro Liabilitas Utang usaha - - 10.345 157 Euro Liability Trade payable Dolar Singapura Liabilitas Utang usaha - - 575 5 Singapore Dollar Liability Trade payable - British Poundsterling Liability Trade payable Poundsterling Inggris Liabilitas Utang usaha 310.963 6.360 118 - The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 24 Maret 2016 adalah Rp13.250 untuk 1AS$ dan Rp18.687 untuk GBP£1. The exchange rates of Rupiah to various foreign currencies based on foreign exchange rates published by Bank Indonesia as of March 24, 2016 were Rp13,250 to US$1 and Rp18,687 to GBP£1. Jika posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 24 Maret 2016, liabilitas moneter neto Perusahaan dan entitas anaknya akan mengalami penurunan sebesar Rp12.168. If the monetary assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2015 are reflected using Bank Indonesia’s middle rates on March 24, 2016, the Company and its subsidiaries’ net monetary liabilities will decrease by Rp12,168. 37. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI PERIKATAN DAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Perusahaan The Company a. a. Pada bulan September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) dari PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp317.400 dengan jangka waktu pembiayaan selama 48 bulan. Fasilitas ini ditujukan untuk penyewaan 69 unit mesin genset. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan menyewa kembali mesin genset dalam jangka waktu 48 bulan. Pengalihan kepemilikan obyek sewa setelah akad IMBT selesai atau setelah pembiayaan terakhir dengan cara pembelian kembali obyek IMBT dengan harga jual IMBT yang disepakati kemudian. In September 2014, the Company obtained an Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) financing facility from PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) with a maximum amount of Rp317,400 with credit terms of 48 months. The facility is available for rental of 69 units of engine gensets. Based on the agreement, the Company will leaseback the engine gensets for a period of 48 months. The transfer of ownership at the end of IMBT deed or after the final financing is by purchase of the IMBT object with selling price to be later determined by the parties. Pada bulan September 2014, Perusahaan melakukan transaksi penjualan 47 unit mesin genset kepada BSM dengan harga jual sebesar Rp227.216. Kerugian atas penjualan obyek ijarah adalah sebesar Rp6,651 dan disajikan dalam akun “Beban Lainnya”. Sesuai dengan PSAK No. 107, transaksi IMBT tersebut diperlakukan sebagai sewa operasi dengan opsi hibah pada akhir masa pembiayaan. Angsuran pembiayaan dicatat sebagai beban sewa. Total angsuran yang dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 54.462. In September 2014, the Company sold 47 units of engine gensets to BSM with a sale price amounting to Rp227,216. Loss on sale of the ijarah object amounted to Rp6,651 and was presented as part of “Other Expenses”. In accordance with PSAK No. 107, the IMBT transaction is treated as operating lease with option hibah at the end of lease period. The repayment of installment was recorded as rent expense. Total repayments until December 31, 2015 amounted to Rp 54,462. Berdasarkan Perjanjian IMBT, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya, serta memenuhi rasio keuangan tertentu, seperti menjaga rasio debt to equity dan rasio debt service coverage. Based on lMBT agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain certain ratios, such as debt to equity and debt service coverage ratios. 119 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) PERIKATAN PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) DAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) The Company has complied with all the financial ratios required as of December 31, 2015. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang harus dijaga pada tanggal 31 Desember 2015. b. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan dan Chromalloy San Diego Corporation menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga AS$6.500.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar AS$6.210.000 dari jumlah harga pembelian dan dicatat sebagai “Uang muka pembelian aset tetap” pada laporan keuangan konsolidasian. b. On October 31, 2011, the Company and Chromalloy San Diego Corporation entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to US$6,500,000. Up to December 31, 2015, the Company has paid US$6,210,000 of the total purchase price and recorded as “Advance for purchase fixed asset” in the consolidated statement of financial position. c. Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris No. 01 tanggal 1 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 subproyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. c. On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 1, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Sebelum JOA yang telah ditandatangani, pada tanggal 22 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani “Convertible Grant and Option Agreement” (“CGA”) dengan International Finance Corporation (“IFC”), dimana IFC sepakat untuk membentuk fasilitas pinjaman Convertible Grant ke Perusahaan untuk membiayai sebagian pengembangan proyek. IFC adalah yayasan di bawah Grup Anak Bank Dunia yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung investasi energi terbaharui pada negara-negara kelompok International Development Association (“IDA”) dan Indonesia. Before the JOA was signed, on July 22, 2010, the Company has entered into a “Convertible Option Grant and Agreement” (“CGA”) with International Finance Corporation (“IFC”), where IFC agreed to establish a “Convertible Grant” facility to a loan to the Company to partially finance the development of the projects. IFC is a foundation under a World Bank’s Group which aims to develop and support prospective renewable energy investments in International Development Association (“IDA”) countries and Indonesia. Bantuan tersebut akan dicairkan sebagian setiap triwulanan dan hanya terbatas pada 50% dari biaya proyek yang dianggarkan dan maksimum sebesar AS$900.000, dan sisa biaya proyek akan ditanggung bersama oleh Perusahaan dan JDG (“Penerima Pinjaman”) dengan komposisi 25% untuk masing-masing pihak. The grant will be disbursed partially on a quarterly basis and shall be limited to 50% of the project cost budgeted and will be totaling only up to US$900,000, and the remaining project cost will be borne jointly by the Company and JDG (together, the “Grantee”) with composition of 25% for each party. 120 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) PERIKATAN PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) DAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Upon the completion of the development process of the projects, IFC has the right to make equity investment or extend any other form of financing to the relevant sub-projects. IFC also has the option to (i) transfer its option to the Grantee or a third party, or (ii) reimburse the grant from the equity investment or the long-term financing that it proposes to make in connection with the sub-projects. Setelah pembangunan proyek selesai, IFC memiliki hak untuk menjadikan pembiayaan tersebut menjadi investasi ekuitas atau perpanjangan bentuk lain dari pembiayaan yang sesuai dengan masing-masing subproyek. IFC juga memiliki opsi untuk (i) mengalihkan pinjaman kepada Penerima Pinjaman atau pihak ketiga, (ii) meminta pengembalian bantuan dalam bentuk investasi ekuitas atau pembiayaan jangka panjang yang sesuai untuk masing-masing sub-proyek. PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) d. d. Berdasarkan Kontrak Jual Beli Batu Bara No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 antara EAS dengan PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS menyetujui untuk membeli batu bara dari BEL dengan harga yang disepakati sebesar AS$24 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. According to the Amendment No. 3 of sale and purchase of coal is extended until June 30, 2020, with agreed price of US$24 per metric ton. Kontrak atas jual beli batu bara tersebut diperpanjang bedasarkan Amandemen No. 3 sampai dengan 30 Juni 2020 dengan harga yang disepakati sebesar AS$24 per metrik ton. 38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 38. SUPPLEMENTARY INFORMATION CASH FLOWS Significant non-cash transactions Transaksi non-kas yang signifikan Perolehan aset tetap melalui: Utang usaha Uang muka pembelian aset tetap Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya Penjualan aset tetap melalui piutang usaha Reklasifikasi dari aset tidak lancar lainnya menjadi uang muka pembelian aset tetap Penambahan setoran modal oleh kepentingan non pengendali melalui kontribusi tanah Penambahan biaya ditangguhkan melalui uang muka penyertaan saham Under Contract Sale and Purchase of Coal No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 dated March 1, 2012 between the EAS and PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS agreed to buy coal from BEL at an agreed price of US$24 per metric ton. This agreement is valid until June 30, 2015. 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 372.057 7.500 523.064 120.269 23.050 - - 19.662 524 - - 1.006 - 4.500 121 Acquisition of fixed assets under: Trade payables Advance for purchases of fixed assets Reclassification from non-current assets Sale of fixed assets through trade receivables Reclassification from non-current assets into advance purchase of fixed assets Additional paid in capital by non-controlling interest through contribution of land Additonal deferred charge from advance for stock subscription The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39. PENYAJIAN DAN REKLASIFIKASI KEMBALI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 39. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2015. Certain accounts in the previously issued consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 consolidated financial statements. 31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change Disajikan Kembali/ As Restated LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET Total aset lancar CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 810.540 - 810.540 ASSETS Total current assets Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya 74 2.865.022 (14) - 60 2.865.022 Non-current assets Deferred tax assets Other non-current assets Total aset tidak lancar 2.865.096 (14) 2.865.082 Total non-current assets TOTAL ASET 3.675.636 (14) 3.675.622 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS Total liabilitas jangka pendek 1.559.530 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang lainnya 25.913 132.072 1.230.239 3.533 (898) - 1.559.530 LIABILITIES Total current liabilities 29.446 131.174 1.230.239 Non-current liabilities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities Other non-current liabilities Total liabilitas jangka panjang 1.388.224 2.635 1.390.859 Total non-current liabilities Total liabilitas 2.947.754 2.635 2.950.389 Total liabilities EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Penghasilan komprehensif lain 200.000 495.889 7.396 567 (3.230) 200.000 496.456 4.166 EQUITY Equity attributable to owners of the parent company Share capital Retained earnings Other comprehensive income Sub-total Kepentingan non-pengendali 703.285 24.597 (2.663) 14 700.622 24.611 Sub-total Non-controlling interests Total ekuitas 727.882 (2.649) 725.233 Total equity 3.675.636 (14) 3.675.622 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 122 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39. PENYAJIAN DAN REKLASIFIKASI KEMBALI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 39. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2015. (lanjutan) Certain accounts in the previously issued consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 consolidated financial statements. (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported PENDAPATAN 1.625.069 BEBAN POKOK PENDAPATAN (1.197.011) LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan lainnya Efek Perubahan/ Effect of Change 428.058 Disajikan Kembali/ As Restated - 1.625.069 - (1.197.011) - (205.401) 892 32.347 - 428.058 (204.509) 32.347 Beban lainnya (23.751) (6.472) (30.223) LABA (RUGI) USAHA 231.253 (5.580) 225.673 Pendapatan keuangan 5.100 Pajak final pendapatan keuangan Biaya keuangan Bagian atas laba neto entitas asosiasi LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Penghasilan - neto LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain atas entitas asosiasi Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 742 - (742) (217.886) 6.472 5.842 (742) (211.414) REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS Finance income Final tax on finance income Finance costs 7.896 - 7.896 Equity in net income of associated entity 26.363 892 27.255 INCOME BEFORE INCOME TAX (11.385) (223) (11.608) 14.978 669 15.647 (1.199) (1.199) 13.779 (635) 159 (635) 159 (476) (1.675) Other comprehensive income (loss) for the year, net of tax 193 123 INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item that will be reclassified to profit or loss: Share in other comprehensive income (loss) of associated entity Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of defined benefit pension plan Income tax benefit (expense) - - Income tax benefit (expense) - net (1.199) 13.972 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39. PENYAJIAN DAN REKLASIFIKASI KEMBALI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 39. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2015. (lanjutan) Certain accounts in the previously issued consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 consolidated financial statements. (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change Disajikan Kembali/ As Restated Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 16.621 (1.643) 669 - 17.290 (1.643) TOTAL 14.978 669 15.647 Income (loss) for the year attributed to: Owners of the parent company Non-controlling interests TOTAL Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 15.422 (1.643) 192 1 15.614 (1.642) TOTAL 13.779 193 13.972 TOTAL 86,45 BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 83,11 3,34 124 Total comprehensive income (loss) attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39. PENYAJIAN DAN REKLASIFIKASI KEMBALI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 39. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2015. (lanjutan) Certain accounts in the previously issued consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 consolidated financial statements. (continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change Disajikan Kembali/ As Restated LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET Total aset lancar CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 664.555 - 664.555 ASSETS Total current assets Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya 47 2.854.593 (13) - 34 2.854.593 Non-current assets Deferred tax assets Other non-current assets Total aset tidak lancar 2.854.640 (13) 2.854.627 Total non-current assets TOTAL ASET 3.519.195 (13) 3.519.182 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS Total liabilitas jangka pendek 1.089.011 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas aset pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang lainnya 16.939 120.660 1.563.454 3.789 (960) - 1.089.011 LIABILITIES Total current liabilities 20.728 119.700 1.563.454 Non-current liabilities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities Other non-current liabilities Total liabilitas jangka panjang 1.701.053 2.829 1.703.882 Total non-current liabilities Total liabilitas 2.790.064 2.829 2.792.893 Total liabilities EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Penghasilan komprehensif lain 200.000 503.201 8.595 (102) (2.753) 200.000 503.099 5.842 EQUITY Equity attributable to owners of the parent company Share capital Retained earnings Other comprehensive income Sub-total Kepentingan non-pengendali 711.796 17.335 (2.855) 13 708.941 17.348 Sub-total Non-controlling interests 729.131 (2.842) 726.289 Total equity 3.519.195 (13) 3.519.182 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Total ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 125 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 40. SUBSEQUENT EVENT Based on Notarial Deed No. 37 dated January 29, 2016 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the shareholders agreed to change the composition of the Company’s Boards of Directors and Commissioners, as follows: Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 37 tanggal 29 Januari 2016, Pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan, sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Board of Commissioners Achmad Ananda Djajanegara Adrian Erlangga Todung Mulya Lubis Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors Yovie Priadi Natali Hasto Kristijono Ferry Arief Sunandar President Director Director Director The amendment was acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Letter No. AHU-AH.01.030009135 dated January 29, 2016. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.030009135 tanggal 29 Januari 2016. 126 Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. The following is PT Sumberdaya Sewatama’s (“Parent Entity”) Financial Information, consisting of the statement of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2015 and the related statement of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the year ended December 31, 2015. The Parent Entity Financial Information is presented as supplementary information for the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended. Informasi berikut adalah Informasi Keuangan PT Sumberdaya Sewatama (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tersendiri Entitas Induk tanggal 31 Desember 2015 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Entitas Induk, dan laporan arus kas tersendiri Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak-pihak berelasi Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya ASSETS 442.039 17.283 140.571 280.952 32.779 329.464 42.837 258.175 14.272 67.280 37.597 48.203 211.603 12.180 3.284 182.504 15.617 18.692 154.144 21.572 12.209 37.160 80.035 16.883 133.532 12.531 2.523 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Non-trade receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets 1.135.917 794.322 695.682 TOTAL CURRENT ASSETS 2.446.052 59.269 10.648 2.494.572 50.017 12.537 2.474.554 49.173 163.782 93.864 148.132 133.549 148.129 117.294 NON-CURRENT ASSETS Due from related party Fixed assets - net Estimated claims for tax refund Investment in subsidiaries and associated entities Other non-current assets - net TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.762.967 2.836.918 2.801.687 TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASET 3.898.884 3.631.240 3.497.369 TOTAL ASSETS TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang non usaha pihak berelasi Aset tetap - Total Taksiran tagihan pajak Investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi Aset tidak lancar lainnya - neto i Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam dalam satu tahun: Utang obligasi Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi Utang Obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Non-trade payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Short-term employee benefits liability 675.027 324.760 223.634 68.566 1.022.543 121.345 584.256 104.185 507.232 3.404 19.172 843 54.477 3.740 9.697 4.693 9.099 620 31.194 1.480 7.754 2.805 1.031 1.508 17.783 995 9.954 184.141 218.451 232.364 209.826 - 23 261 Current maturities of long-term debts: Bonds payable Long-term bank loans Finance lease payables Related party 2.041.610 1.536.039 1.079.214 TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES 269.220 452.996 569.467 579.076 199.338 47.496 35.102 578.743 198.499 131.174 29.242 23 795.265 198.699 119.699 20.593 Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Related party Bonds payables Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities - net Long-term employee benefits liability TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.130.232 1.390.654 1.703.746 NON-CURRENT LIABILITIES TOTAL LIABILITAS 3.171.842 2.926.693 2.782.960 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Penghasilan (rugi) komprehensif lain 200.000 292.970 232.658 1.414 200.000 507.806 (3.259) Share capital Rp1,000 (full amount) per share Authorized capital - 600,000,000 shares Issued and fully paid capital 200.000 200,000,000 shares Additional paid-in capital 517.189 Retained earnings (2.780) Other comprehensive income (loss) TOTAL EKUITAS 727.042 704.547 714.409 TOTAL EQUITY 3.898.884 3.631.240 3.497.369 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS ii Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Disajikan kembali Catatan 2/ As restated Note 2 1.477.297 1.585.268 (1.204.812) (1.158.952) 272.485 426.316 REVENUES COST OF REVENUE GROSS PROFIT Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses (372.744) (46.648) (15.722) (197.242) 33.143 (30.182) LABA USAHA (162.629) 232.035 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 8.724 6.269 Finance income Pajak final pendapatan keuangan (197) (705) Final tax on finance income Biaya keuangan (206.283) (211.414) Finance costs LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (360.385) 26.185 85.237 (11.635) Income tax expense - net (275.148) 14.550 INCOME FOR THE YEAR Beban manfaat pajak penghasilan - neto LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti Pajak penghasilan Penghasilan (rugi) komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak TOTAL PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN INCOME BEFORE INCOME TAX 6.230 (1.557) (639) 160 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement defined benefit pension plan Income tax 4.673 (479) Other comprehensive income (loss) for the period, net of tax (270.475) iii 14.071 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Modal Saham Ditempatkan Tambahan dan Disetor Penuh/ Modal Disetor/ Issued and Additional Fully paid capital Paid-in Capital Saldo, 1 Januari, 2014 Efek implementasi PSAK No.24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja“ 200.000 - Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Total Ekuitas/ Income Total Equity Saldo Laba/ Retained Earnings 517.292 Effect of implementation of PSAK No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits” 200.000 - 517.189 Dividen kas - - (23.933) - (23.933) Laba tahun berjalan - - 14.550 - 14.550 Income for the year Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti - - - (479) (479) Remeasurement of defined benefit pension plan 200.000 - 507.806 (3.259) 704.547 (2.780) (2.883) Balance January 1, 2014 - Saldo, 31 Desember 2014 Disajikan kembali (2.780) 717.292 - Saldo, 1 Januari, 2014 (103) - 714.409 Balance January 1, 2014 Cash dividend Balance December 31, 2014 - As restated Issuance of mandatory convertible bonds net of issuance cost Biaya penerbitan Obligasi wajib tukar - 292.970 Laba tahun berjalan - - Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti - - - 4.673 4.673 Remeasurement of defined benefit pension plan 200.000 292.970 232.658 1.414 727.042 Balance December 31, 2015 Saldo, 31 Desember 2015 (275.148) iv - 292.970 - (275.148) Income for the year Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2015/ December 31, 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan dan beban usaha 31 Desember 2014/ December 31, 2014 1.533.107 (473.060) 1.479.687 (678.121) (304.123) (170.586) Kas diperoleh dari operasi 755.924 630.980 Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari taksiran tagihan pajak Pembayaran pajak penghasilan (Pembayaran) penerimaan lainnya 790 19.019 (28.205) (63.574) 5.590 25.684 (26.825) 46.360 Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 683.954 681.789 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap dan utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan beban ditangguhkan Penerimaan (pengeluaran) uang jaminan Penambahan pinjaman kepada pihak ketiga Penambahan investasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Penerbitan obligasi wajib tukar - neto Penerimaan piutang dari pihak ketiga Pembayaran utang jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran biaya keuangan Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees and operating expenses Cash generated from operations Receipts from interest income Receipts from estimated claim for tax Payments for income taxes Other receipts (payments) Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 1.659 273.166 (224.364) (728.424) (2.971) (21.261) (311) (1) (94.772) (1.586) 435 (39.559) - Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets and payment of payable from prior year asset acquisition Additional advance for purchase of fixed asset Additional deferred charges Receipt (payment) of security deposits Additional loan to third party Investment in shares of stock (247.249) (590.740) Net cash used in investing activities 490.625 - 412.808 127.309 292.970 (150.372) (233.172) (412.482) (23) - 2.500 (310.195) (225.215) (204.151) (238) (17.248) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term loan Proceeds from long-term bank loan Issuance of mandatory convertible bond - net Receipt of receivable from third parties Payments of short-term loan Payments of long-term bank loan Payments of finance cost Payments of finance lease payable Payment of cash dividends Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (12.454) (214.430) Net cash used in financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 424.251 (123.381) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 505 93 NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENT KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 17.283 140.571 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 442.039 17.283 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR v Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. PT SUMBERDAYA SEWATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT SUMBERDAYA SEWATAMA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY As of December 31, 2014 and For the Year Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 1. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Dasar penyusunan laporan keuangan entitas induk saja Basis of preparation of the parent company only financial statements Laporan keuangan entitas induk saja disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. The parent company only financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements”. PSAK No. 4 (Revised 2013) regulates the parent company to choose the presentation of separate financial statements hence the report can only be presented as additional information in the consolidated financial statements. Separate financial statements are the financial statements presented by the parent entity wherein investment in subsidiaries, associate entities and jointly controlled entities are based on cost method. PSAK No. 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan metode biaya. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi. The accounting policies applied by the Company in the preparation of the financial statements of the parent entity is the same as the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries and associated entities. Pada tanggal 31 Desember 2015, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi berikut: As of December 31, 2015, the parent entity has investments in subsidiaries and associated entities as follows: Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additional Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deduction Entitas anak PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti Subsidiaries 99,99% 78.106 15.648 - 93.754 99,99% 8.399 - - 8.399 PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti 86.505 15.648 102.153 Sub-total subsidiaries 20,00% 59.519 - - 59.519 25,00% 2.105 - - 2.105 PT Meppo-Gen Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi 61.624 - - 61.624 Sub-total associate entities 148.129 15.648 - 163.777 Net Sub-total entitas anak Entitas asosiasi PT Meppo-Gen Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi Sub-total entitas asosiasi Neto Associate entities See also Note 1c to the consolidated financial statements for more information on subsidiaries and associate entities. Lihat juga Catatan 1c atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi lain mengenai entitas anak dan entitas asosiasi. vi Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. 2. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK 2. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS Certain accounts in the previously issued parent entity financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the parent entity financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 parent entity financial statements. Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan entitas induk pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan entitas induk tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan entitas induk tahun 2015. 31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change Disajikan Kembali/ As Restated LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ASET Total aset lancar Total aset tidak lancar 794.322 2.836.918 - 794.322 2.836.918 ASSETS Total current assets Total non-current assets TOTAL ASET 3.631.240 - 3.631.240 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS Total liabilitas jangka pendek 1.536.039 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang lainnya 25.651 132.072 1.230.238 3.591 (898) - 1.536.039 LIABILITIES Total current liabilities 29.242 131.174 1.230.238 Non-current liabilities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities Other non-current liabilities Total liabilitas jangka panjang 1.387.961 2.693 1.390.654 Total non-current liabilities Total liabilitas 2.924.000 2.693 2.926.693 Total liabilities EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Rugi komprehensif lain Total ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 200.000 507.240 - 566 (3.259) 707.240 (2.693) 3.631.240 200.000 507.806 (3.259) - EQUITY Equity attributable to owners of the parent company Share capital Retained earnings Other comprehensive loss 704.547 Total equity 3.631.240 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 31 Desember 2014/December 31, 2014 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya LABA USAHA Pendapatan keuangan Pajak final pendapatan keuangan Biaya keuangan LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto LABA TAHUN BERJALAN Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change 1.585.268 - 1.585.268 REVENUE (1.158.952) - (1.158.952) COST OF REVENUES - 426.316 426.316 892 Disajikan Kembali/ As Restated (198.134) 33.143 (23.710) (6.472) (197.242) 33.143 (30.182) 237.615 (5.580) 232.035 5.564 (217.886) 705 (705) 6.472 25.293 892 (11.412) (223) 13.881 669 vii 6.269 (705) (211.414) 26.185 (11.635) 14.550 GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other income Other expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Final tax on finance income Finance costs INCOME BEFORE INCOME TAX Income tax benefit (expense) - net INCOME FOR THE YEAR Appendix I Lampiran I The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language. 2. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) 2. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF THE PARENT ENTITY FINANCIAL STATEMENTS (continued) Certain accounts in the previously issued parent entity financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) in 2015. Certain accounts in the parent entity financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended have also been reclassified to conform with presentation of accounts in the 2015 parent entity financial statements. (continued) Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan entitas induk pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) pada tahun 2015. Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan entitas induk tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut juga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan entitas induk tahun 2015. (lanjutan) 31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali program pensiun imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan Rugi komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Efek Perubahan/ Effect of Change - (639) - 160 - (479) 13.881 Disajikan Kembali/ As Restated (639) 160 190 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of defined benefit pension plan Income tax benefit (expense) (479) Other comprehensive loss for the year, net of tax 14.071 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 31 Desember 2013/December 31, 2013 Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Efek Perubahan/ Effect of Change Disajikan Kembali/ As Restated LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ASET Total aset lancar Total aset tidak lancar 695.682 2.801.687 - 695.682 2.801.687 ASSETS Total current assets Total non-current assets TOTAL ASET 3.497.369 - 3.497.369 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS Total liabilitas jangka pendek 1.079.214 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang lainnya 16.749 120.660 1.563.454 (3.844) 961 - 1.079.214 LIABILITIES Total current liabilities 20.593 119.699 1.563.454 Non-current liabilities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities Other non-current liabilities Total liabilitas jangka panjang 1.700.863 (2.883) 1.703.746 Total non-current liabilities Total liabilitas 2.780.077 (2.883) 2.782.960 Total liabilities EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Rugi komprehensif lain Total ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 200.000 517.292 - (103) (2.780) 717.292 (2.883) 3.497.369 - viii 200.000 517.189 (2.780) EQUITY Equity attributable to owners of the parent company Share capital Retained earnings Other comprehensive loss 714.409 Total equity 3.497.369 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY