pengaruh proses seleksi, penempatan sumber daya

advertisement
PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER
DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA
VILLA SEMANA DI UBUD,
GIANYAR
Oleh :
I Dewa Nyoman Rai Hadiyasa
ABSTRAK
Dalam usahanya meningkatkan semangat kerja karyawan, Villa Semana di Ubud,
Gianyar memperhatikan pentingnya proses seleksi, penempatan sumber daya manusia dan
kepemimpinan. Kebijakan ini dilaksanakan dengan harapan karyawan dapat merealisasikan tujuan
perusahaan dengan baik. Perumusan masalah penelitian sebagai berikut : apakah ada pengaruh
secara simultan proses seleksi, penempatan sumber daya manusia dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan dan apakah ada pengaruh secara parsial proses seleksi, penempatan
sumber daya manusia dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan pada Villa Semana di
Ubud, Gianyar ? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh proses seleksi, penempatan
sumber daya manusia dan kepemimpinan secara simultan terhadap semangat kerja karyawan dan
untuk mengetahui pengaruh proses seleksi, penempatan sumber daya manusia dan kepemimpinan
secara parsial terhadap semangat kerja karyawan pada Villa Semana di Ubud, Gianyar. Jumlah
sampel sebanyak 55 orang karyawan.
Adapun hasil analisis data adalah : hasil analisis factor yang menunjukkan nilai KMO and
Bartlett’t test untuk korelasi antar variabel pada variabel proses seleksi adalah 0,905 , variabel
penempatan sumber daya manusia adalah 0,850, kepemimpinan adalah 0,863, dan semangat kerja
karyawan adalah 0,854 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sedangkan signifikansi yang dihasilkan
bartlett’s test of sphericity sebesar 0,000. Menunjukkan hubungan antara variabel-variabel tersebut
signifikan. Maka dpat dikatakan bahwa variabel dan sampel yang digunakan memungkinkan untuk
dilakukan analisis lebih lanjut. Dari hasil Measure of Sampling Adequency (MSA) ternyata 27
jawaban dari pernyataan yang diamati dalam model telah memenuhi kriteria MSA > 0,5 yang
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel sangat erat.
Hasil perhitungan analisis regresi factor diperoleh persamaan garis linear factor antara
proses seleksi, penempatan sumber daya manusia dan kepemimpinan terhadap semangat kerja
karyawan adalah Y= 0,145X1 + 0,395X2 + 0,462X3 menjelaskan bahwa semangat kerja karyawan
dipengaruhi oleh proses seleksi, penempatan sumber daya manusia dan kepemimpinan, dimana
variabel kepemimpinan lebih berpengaruh dominan terhadap semangat kerja karyawan. Hasil F
test diperoleh F-hitung sebesar 96,114 dengan signifikansi 0,000 yang berarti ada pengaruh secara
simultan. Hasil t-test koefisien regresi yang diperoleh pada variabel proses seleksi memiliki nilai
t-hitung sebesar 2,187, pada variabel penempatan sumber daya manusia memiliki nilai t-hitung
sebesar 3,424, dan pada variabel kepemimpinan memiliki t-hitung sebesar 3,938 yang lebih besar
dari t-tabel sebesar 1,671 berada pada daerah penolakan Ho, maka Ho ditolak atau Hi diterima,
berarti memang ada pengaruh yang positif dan signifikan secara individual antara proses seleksi,
penempatan sumber daya manusia dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan.
I.
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam
suatu perusahaan, di samping faktor yang
lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber
daya manusia harus dikelola dengan baik
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam
perusahaan (Marihot Tua Efendi Hariandja,
2004 : 2).dapat dikatakan sumber daya
manusia merupakan asset utama, maka
sudah selayaknya karyawan diperlakukan
secara layak dan adil sehingga mereka dapat
melaksanakan tugas dengan sungguh-
sungguh dan penuh dengan tanggung jawab
serta memiliki semangat yang tinggi.
Seleksi
merupakan
proses
pemilihan orang-orang yang memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi
lowongan pekerjaan di sebuah organisasi
(Akhmad Subekhi dan Mohammad jauhar,
2012:137). Hal ini dapat dimaksudkan agar
perusahaan dapat menghemat waktu dan
biaya demi mendapatkan apa yang benarbenar dibutuhkan oleh perusahaan. Seleksi
yang efektif sangat diperlukan untuk
mendapatkan calon pegawai yang benarbenar memiliki kemampuan yang baik
sehingga dalam melakukan pekerjaan
karyawan tersebut akan lebih cepat mengerti
dalam mengambil pekerjaan itu, sehingga
pekerjaan tersebut akan cepat terselesaikan.
Proses seleksi yang kurang baik juga akan
memberi pengaruh terhadap turunnya
semangat kerja karyawan, dimana pada
zaman ini banyak perusahaan yang
melakukan proses seleksi berdasarkan atas
sistem kekeluargaan sehingga cenderung
memiliki
kecemburuan
sosial
antar
karyawan, hal ini akan mengakibatkan
turunnya semangat kerja karyawan di
perusahaan tersebut.
Di dalam penempatan sumber daya
manusia, dimana proses penempatan ini
adalah tahap penentuan setelah dilakukan
seleksi yang bertujuan untuk memberi
peluang yang sama kepada setiap karyawan
untuk berkembang, agar dapat menuangkan
kreativitas dan kemampuan dari setiap
karyawan untuk dapat menyelesaikan segala
bentuk tugas dan tanggung jawab yang
diberikan oleh perusahaan. Jika penempatan
karyawan sudah sesuai dengan prinsip the
right man on the right place maka karyawan
tersebut akan bekerja dengan baik, jika
karyawan sudah bekerja dengan baik ada
kemungkinan
karyawan
tersebut
mendapatkan promosi dari pihak atasan. Jadi
pada proses penempatan ini karyawan yang
sudah menempati posisi atau jabatan bisa
juga dipromosikan untuk mendapatkan
posisi atau jabatan yang lebih tinggi,
sehingga karyawan akan lebih bersemangat
melakukan pekerjaan itu karena sesuai
dengan apa yang dipelajari sebelumnya
sesuai dengan latar belakang pendidikan
masing-masing karyawan.
Kepemimpinan
kadangkala
diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan
pembuatan
keputusan.
Kepemimpinan
diartikan juga suatu pola yang konsisten
dalam rangka mancari jalan pemecahan dan
suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi
dirumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah
aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang
supaya
diarahkan
mencapai
tujuan
organisasi (Mitfah Thoha, 2007 :5).
Pemimpin mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, dimana di dalam mempengaruhi
bawahannya tersebut seorang pemimpin
harus bisa bertindak atau mengarahkan dan
memberi motivasi kepada bawahan. Di
dalam memberi arahan kepada bawahan
seorang pemimpin harus bisa menempatkan
atau menggunakan gaya kepemimpinannya
sesuai dengan kondisi dan waktu yang tepat
dalam mengarahkan dan memotivasi kerja
karyawan, sehingga dapat mempengaruhi
kinerja karyawan dan pekerjaan dapat
terselesaikan tepat pada waktunya, hal ini
akan mendorong semangat kerja karyawan
untuk bekerja diperusahaan.
Pentingnya semangat kerja bagi
para karyawan sudah tentu harus selalu
diperhatikan oleh pihak perusahaan agar
karyawan tetap semangat dalam melakukan
pekerjaan, dan tetap berproduktivitas dengan
maksimal.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh
seleksi, penempatan sumber
manusia dan kepemimpinan
simultan terhadap semangat
karyawan
Villa
Semana
Ubud,Gianyar.
2. Untuk mengetahui pengaruh
seleksi, penempatan sumber
manusia dan kepemimpinan
parsial terhadap semangat
karyawan pada Villa Semana di
Gianyar.
II.
proses
daya
secara
kerja
di
proses
daya
secara
kerja
Ubud,
Kajian Pustaka
Proses seleksi adalah merupakan
serangkaian
langkah
kegiatan
yang
digunakan untuk memutuskan apakah
pelamar diterima atau tidak, langkahlangkah tersebut mencakup pemaduan
kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan
organisasi. (Susilo Martoyo, 2007 : 46).
Penempatan merupakan penugasan
atau penugasan kembali dari seorang
karyawan pada sebuah pekerjaan baru.
Kebanyakan keputusan penempatan dibuat
oleh manajer lini. Biasanya penyelia
karyawan dalam konsultasi dengan tingkat
manajer lini yang lebih tinggi memutuskan
penempatan masa depan untuk setiap
karyawan. Peranan departemen SDM adalah
memberi pendapat pada manajer lini tentang
kebijakan perusahaan dan menyediakan
Bimbingan kepada para karyawan. (Tb.
Sjafri Mangkuprawira, 2004 : 166).
Kepemimpinan adalah inti daripada
manajemen yang menyentuh berbagai segi
kehidupan manusia, seperti tata cara hidup,
kesempatan
berkarya,
bertetangga,
bermasyarakat dan bahkan bernegara. Oleh
karena itu setiap orang harus memperdalam
masalah kepemimpinan ini. Menurut Oemar
Malik
(2005:
165)
mendefinisikan
“Kepemimpinan adalah suatu proses
pemberian petunjuk dan pengaruh kepada
anggota kelompok atau organisasi dalam
melaksanakan tugas-tugas”.
Semangat kerja merupakan suatu
istilah yang dihubungkan dengan keadaan
atau peringai seseorang yang merasa optimis
dan bahagia terhadap
pekerjaannya.
Pengertian semangat kerja menurut Moekijat
(2005 : 30), “semangat (moril) kerja adalah
kemampuan sekelompok orang untuk
bekerjasama dengan giat dan konsekuen
dalam mengejar tujuan bersama”. Dari
definisi tersebut di atas dapat dikatakan,
semangat kerja adalah melakukan suatu
kegiatan/pekerjaan yang lebih giat ditunjang
dengan kesenangan yang mendalam
terhadap pekerjaannya.
III. Metode Penelitian
Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Villa
Semana yang berlokasi di Banjar Semana,
Singakerta Ubud, Gianyar.
Sebagai obyek dalam penelitian ini
adalah proses seleksi, penempatan sumber
daya manusia dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan
Jenis Data
Data yang digunakan berdasarkan
sifatnya adalah data kualitatif yaitu data
yang tidak dapat dihitung dengan satuan
hitung. Berdasarkan data yang digunakan
adalah data sekunder yaitu data yang tidak
diperoleh langsung oleh peneliti dari kajian
sebelumnya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah Analisis kuantitatif digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat bilangan
atau angka-angka. Sumber data penelitian
ini adalah hasil jawaban kuisioner pada
variabel proses seleksi, penempatan sumber
daya manusia dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan. Pada masingmasing jawaban kuisioner dikuantitatifkan
dengan memberikan skor.
IV. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan pada penelitian ini
dilakukan dengan mendeskripsikan data
proses seleksi, penempatan sumber daya
manusia dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan. Pembahasan
dimulai dari pengaruh proses seleksi,
penempatan sumber daya manusia dan
kepemimpinan terhadap semangat kerja
karyawan, kemudian dan setelah itu
dilakukan analisis atas hasil yang telah
diperoleh.
Setelah data dianalisis pembahasan
untuk mengetahui makna yang lebih luas
dari hasil analisis data. Berdasarkan hasil
analisis faktor maka diketahui pada hasil
Measure of Sampling Adequency (MSA)
berada diatas 0,5, Sehingga ada variabel
yang tidak mempunyai korelasi dengan
variabel yang lain, sehingga dapat
dikeluarkan dari analisis. Maka dapat di
tunjukan bahwa variabel penempatan
sumber daya manusia ada yang belum
mempunyai korelasi dengan variabel yang
lain. Ini bisa terjadi karena responden tidak
mengerti atau sudah mengerti dengan
kusioner yang diberikan. Setelah variabel
yang tidak mempunyai korelasi dengan
variabel yang lain dikeluarkan maka dapat
diketahui hasil Kaiser Meyer Olkin (KMO)
dari masing-masing variabel menunjukkan
bahwa pengambilan sampel cukup memadai
dengan menggunakan analisis faktor dalam
matrik korelasi karena nilai KMO di atas
0,50. Hasil Bartlett’s Test of Sphericity pada
signifikan = 0,000. Hasil ini menunjukkan
bahwa antar variabel terjadi korelasi
(signifikan<0,05), sehingga model faktor
dapat digunakan. Dari hasil Measure of
Sampling Adequency (MSA) ternyata 27
jawaban dari pernyataan yang diamati dalam
model telah memenuhi kriteria MSA  0,5
yang menunjukkan bahwa hubungan antar
variabel sangat erat.
Hasil perhitungan analisis regresi
faktor diperoleh persamaan garis regresi
linear faktor antara proses seleksi,
penempatan sumber daya manusia dan
kepemimpinan terhadap semangat kerja
karyawan adalah Y = 0,145X1 + 0,395X2 +
0,462X3 yang memberikan informasi bahwa
: Semangat kerja karyawan (Y) dipengaruhi
oleh variabel proses seleksi (X1),
penempatan sumber daya manusia (X2), dan
kepemimpinan (X3), dimana variabel
kepemimpinan (X3) lebih berpengaruh
dominan terhadap semangat kerja karyawan
(Y).
Apabila
proses
seleksi
(X1),
penempatan sumber daya manusia (X2) dan
kepemimpinan (X3) mengalami penurunan
maka semangat kerja karyawan pada Villa
Semana di Ubud, Gianyar akan mengalami
penurunan.
Berdasarkan hasil uji Asumsi Klasik
maka diketahui pada persamaan regresi
terjadi distribusi data adalah normal, tidak
terjadi
gejala
multikolinearitas,
heteroskedastisitas, sehingga model regresi
faktor bisa digunakan karena mendapatkan
hasil prediksi yang baik atau bisa
memberikan manfaat dengan benar.
Hasil F-test diperoleh F-hitung sebesar
96,114 dengan signifikansi 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05
maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi proses seleksi, penempatan
sumber daya manusia dan kepemimpinan
berpengaruh pada semangat kerja karyawan
padaVilla Semana di Ubud, Gianyar.
Uji signifikansi dengan menggunakan
t-test diperoleh variabel proses seleksi (X1),
memiliki nilai t- hitung sebesar 2,187 lebih
kecil dari nilai t-tabel (1,671) dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,033 lebih kecil dari
= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel proses seleksi
berpengaruh
signifikan berpengaruh secara individual
terhadap semangat kerja karyawan pada
Villa Semana di Ubud, Gianyar. Variabel
penempatan sumber daya manusia (X2)
mempunyai nilai t-hitung sebesar 3,424
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001
lebih kecil dari = 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel penempatan
sumber daya manusia
berpengaruh
signifikan secara individual terhadap
semangat kerja karyawan, dan variabel
kepemimpinan (X3) mempunyai nilai thitung sebesar 3,938 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
= 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel
kepemimpinan
signifikan
berpengaruh secara individual terhadap
semangat kerja karyawan pada Villa Semana
di Ubud, Gianyar.
V.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan data
pembahasan, maka di dapat simpulan hasil
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan secara simultan antara proses
seleksi, penempatan sumber daya
manusia dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan pada Villa
Semana di Ubud, Gianyar.
2. Ada pengaruh yang
positif dan
signifikan secara parsial antara proses
seleksi terhadap semangat kerja
karyawan pada Villa Semana di Ubud,
Gianyar.
3. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan
secara
parsial
antara
kepemimpinan terhadap semangat kerja
karyawan pada Villa Semana di Ubud,
Gianyar
DAFTAR RUJUKAN
Abdurahmat Fathoni, (2006), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Akhmad
Subekhi, Mohammad Jauhar
(2012), Pengantar Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
Prestasi Pustakaraya
Arikunto, Suharsini, (2008), Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Danang
Sunyoto, (2012), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit PT
Buku seru, Jakarta.
Gorda, I Gusti Ngurah, (2008), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
Astabrata Bali, Denpasar.
Ghozali,
(2001),
Aplikasi
Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. Edisi Kedua. Bagian Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
H.B.
Siswanto,
(2011),
Pengantar
Manajemen, Penerbit PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Henry
Simamora, (2007), Manajemen
Pemasaran, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Husein Umar, (2007), Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Edisi kedua, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
H. Hadari Nawawi, (2005), Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Bisns
Yang Kompetitif, Cetakan ke-7,
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Melayu S.P. Hasibuan, (2007), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Rivai, Veithzal, (2008), Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk Perusahaan,
Dari Teori ke Praktek, Jakarta :
Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada.
Robert L.Mathis-John H.Jackson, (2006),
Human Resource Management
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit Salemba Empat.
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Bisnis,
Penerbit Alfabeta, CV. Bandung
Susilo Martoyo, (2007), Manajemen Sumber
Daya Manusia, Penerbit BPFE
Yogyakarta
Winardi, (2008), Manajemen Pemasaran,
Edisi Kedua, Penerbit Tarsito, Bandung.
Download