memahami politik.cdr - PolGov

advertisement
Tim Peneliti JPP Fisipol UGM
Memahami Tingkat
Melek Politik Warga
di Kabupaten
Sleman
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN SLEMAN
MemahamiTingkatMelekPolitikWarga
diKabupatenSleman
TIMPENELITI
FasilitatorFGD
MadaSukmajati,MuhammadMahsun
Analisisdatadanpenyusunanlaporan
AbdulGaffarKarim,AshariCahyoEdi,
DesiRahmawati,RistyanWidiaswati
JurusanPolitikdanPemerintahan
FISIPOLUGM
ResearchCentreforPoliticsandGovernment(PolGov)
Gd.BAFISIPOLUGMLt.4R.BA403.Jl.SosioYusticiaBulaksumurYogyakarta55281.NoTelp:
0274-552212;555880;563362(ext.150).Email:[email protected];[email protected]
MemahamiTingkatMelekPolitikWargadiKabupatenSleman
DAFTARISI
PENDAHULUAN...................................................................................................................................
METODEPENELITIANDANSISTEMATIKAPENULISAN................................................
KERANGKATEORI:LITERASIPOLITIK..................................................................................
De inisiLiterasiPolitik...................................................................................................................
Elemen-elemenLiterasiPolitik..................................................................................................
UrgensiLiterasiPolitik..................................................................................................................
MembentukMasyarakatyangLiteratesecaraPolitik......................................................
TantanganLiterasiPolitik............................................................................................................
TEMUAN-TEMUAN.............................................................................................................................
PenggunaHakPilihSecaraKuantitatif:Sekilastinjauansecaraumum..................
KualitasLiterasiPolitikPendudukSleman:TemuanFGD.............................................
Faktor-faktoryangMempengaruhiTingginyaPartisipasiPolitik..............................
PendidikPemilihyangBelumEfektif.....................................................................................
BeberapaUsulanRekomendasiyangMunculdariFGD.................................................
KesimpulanFGD..............................................................................................................................
REKOMENDASIKEBIJAKAN.........................................................................................................
BIBLIOGRAFI.......................................................................................................................................
1
2
6
8
9
9
10
11
12
13
14
15
16
18
22
23
24
26
Pendahuluan
MemahamiTingkatMelekPolitikWargadiKabupatenSleman
Pendahuluan
Hajatan demokrasi di Indonesia yang digelar tahun 2014 lalu menunjukkan tingginya
partisipasipemilihsecaranasional.PadaPemiluLegislatif(Pileg)75,11%pemilihtercatat
menggunakan hak pilihnya (KOMPAS.com, 2014a). Angka ini meningkat dari periode
pemilu2009yangmencatatkan70,99%kehadiranpemilih,danmelampauitargetKomisi
Pemilihan Umum/KPU sebesar 75% (detikom, 2014a). Sementara itu pada Pemilu
Presiden (Pilpres), walaupun mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode
sebelumnya namun partisipasi pemilih masih tinggi yaitu sekitar 70% (KOMPAS.com,
2014b).
Senadadengancapaianditingkatnasional,KabupatenSlemanjugamencatatkan
tingginyaangkapartisipasipemilih.KabupatenSlemanmeraihangkapartisipasi
pemilihtertinggidiDIY.PadaPilpres2014lalu81,7%pemilihmenggunakanhak
pilihnya.CapaianinilebihtinggidariKotaYogyakarta(77,15%),KabupatenBantul
(81,3%),Kulonprogo(79,3%)danGunungkidulyanghanya77,04%(HarianJogja.com,
2014a).Dalampemilulegislatif2014,angkapartisipasidiKabupatenSlemanbahkan
mencapai83,276%,melebihicapaiansaatpemilulegislatif2009yanghanyasekitar
70%(HarianJogja,2014b).TidakhanyaituKPUKabupatenSlemanselaku
penyelenggarapemiludikabupateninijugameraihpenghargaanTerbaikIIKPUAward
2014dalamkategoriKreasiSosialisasidanPartisipasiPemilu(KedaulatanRakyat
Online,2014).1
Namundemikiantingginyacapaianpartisipasipemilihmasihmenyisakanskeptisisme
padabanyakkalanganyangmenilaibahwarealisasidemokrasidiIndonesiamasih
sebataspadademokrasiprosedural,belummencapaidemokrasisubstansial.Apakah
capaiankuantitastersebutmencerminkankualitasdemokrasi?Cukupkahkita
memaknaidemokrasihanyadengancapaianangka?
Banyakahli,aktivis,maupunpesertapemiludiIndonesiamemberikancatatankhusus
terhadappemilu2014yangmengindikasikankuatnyapraktikpolitikuang;bagaimana
pelanggaranpemiludalambentukinidipraktikkansecaraterbukadisemuadaerahdan
levelpemilihan.KetuaDewanKehormatanPenyelenggaraPemilu(DKPP)Jimly
Asshidiqie,misalnya,menyatakanbahwapraktikpolitikuangdilakukansecaramassif
(RepublikaOnline,2014a).DeputiKoordinatorJaringanPendidikanPemilihuntuk
Rakyat(JPPR)MasykurudinHa idzmenyorotipraktikiniyangdilakukansecaraterangterangandalamberagambentuksepertiuang,amplop,dankartu
asuransi(KOMPAS.com,2014c).SementaraituAspinall&Sukmajatitidakhanya
mengelaborasibentuk-bentukpraktikpolitikuangdilebihdaritigapuluhdaerah
namunjugamengkaitkannyadenganpolitikpatronaseyangditengaraimenjadiaspek
sentraldalamstrategikampanyesebagianbesarkandidat(Aspinall&Sukmajati
2015:10).
Meskipolitikuangmendominasipraktekpelanggarankampanyepadapemilu2014,
pelanggaranlainjugapentingdilihatdalamkontekskualitaselektoral.Direktur
KomunikasiIndonesiaIndicator(I2),RustikaHerlambangmengungkapkanbahwa
1PenghargaaninidiperolehmelaluiprestasiKPUSlemandalammenggunakanmediaUlarTanggaPemilu
untukmengenalkanpemilupadakalanganpelajar.
3
MemahamiTingkatMelekPolitikWargadiKabupatenSleman
mediamenyorotiberagampelanggaranpemilu.Selaindidominasiolehpolitikuang
(52%),pemilulalujugadiwarnaidenganpenggelembungansuara(18%),pemiluulang
ataupencoblosanulang(12%),pelanggarankodeetik(9%),sertapenghitunganulang
sebesar9%(RepublikaOnline,2014b).2
DiKabupatenSleman,kasuspelanggaranpemilujugabanyakdilaporkan,walaupun
bukti-buktinyasulitditemukan,khususnyapelanggarandalambentukpolitikuang.
MisalnyasepertiyangdiutarakanolehKetuaPanwasluSlemanSutotoJatmikobahwa
pihaknyabanyakmenerimaaduanatasmaraknya“seranganfajar”diSlemannamun
belummenemukanbukti(RepublikOnline,2014c).Praktekpelanggaranpemilu
tersebutsulitdihilangkanmenginangatadanyademanddansupply.Disampingitu,
pembuktianyangsulitakanmempengaruhitidaktuntasnyadalampenyelesaian
hukum.
Realitasdiatasmengarahpadapraktekpembajakkandemokrasiyangterstrukturdan
sistematis.Pemiluberkualitasmemerlukanprakondisiyangbaikdalamhalpeserta
pemilu(contestant),pemilih(voter),dansuarapemilih(voice).Terkaitdenganpemilih
(voter)atausemuawarganegarayangmemilikihakpilihdifasilitasisecarabaikuntuk
menggunakanhakpilihnya.Dan,padasaatyangbersamaantidakbolehorangyang
tidakmemilikihakpilihdifasilitasisebagaipemilih.Sedangkanpemilih(voice)harus
dipastikanbahwasuarapemilihmemilikimaknadalamartisuarapemilihdicatatapa
adanyatanpaadamanipulasidanditransferkedalamkursisesuaimekanismeyang
telahditentukan(SigitPamungkas,2010).
Dalammelihatkualitaspemilu,“preferensipolitik”merupakanaspekpenting.Afan
Gaffar(1994:34)dalamJavaneseVotersmelihatduahalpentingdalampembentukan
preferensipolitikpemilihketikapemilu;1)kecenderunanmunculnyapemilih
patronaseyaknipemilihyanmendasarkanpadapilihannyapadaketokohandan igur
tertentu,yangdianggapdapatmencitrakandirinyasebagaipemimpin;2)munculnya
fenomenaABS(AsalBapakSenang),yaknipemilihyangtidakmemilikirasionalitasdan
hanyamenjadipemilihfolloweryangmengikutipadasuaramayoritas.
Partisipasipemiluyangbekualitas,mensyaratkanadanyapemilihyangcerdasdan
kritis.Haltersebutakanterpenuhijikapemilihmelekpolitik.Heryanto(2012:109)
melihatsubstansikekuatanliterasipolitikadapadapartisipasipolitikwarganegara
yangkritisdanmemberdayakanterkaitdengankonsep-konseppokokpolitikyangakan
berdampakpadakehidupanwarga.Literasipolitikbukanlahsematakonsepnormatif,
melainkanbauranantarapengetahuan,skilldansikappolitik.
Pemilihtidakhanyaperlumempunyaipengetahuandankesadaranmelainkanjuga
bebasdarisegalabentukintimidasidariberbagaipihak.Jikatidak,makapartisipasi
pemilihhanyaakanberhentidikotaksuara.Untukmenjagakualitasdemokrasi
partisipasipemilihdiperlukanlebihdarisekedarmencoblos,melainkanjugaperan
sertadalampengawasandemokrasi.Sehinggaprosedurdansubstansidemokrasidapat
terpenuhidenganbaik.
2HasilteropongpemberitaanpengamananpemiluyangtelahdilakukanIndonesiaIndicator(I2),lembaga
risetberbasispirantilunakArti icialIntelligence(AI)untukmenganalisisindikasipolitik,ekonomi,sosial
diIndonesiamelaluipemberitaan(mediamapping).
4
MemahamiTingkatMelekPolitikWargadiKabupatenSleman
Demokrasimemilikitananganuntukmenjadikanpartisipannyamelekpolitik.Oleh
karenanya,pendidikanpolitikperludiintensi kanagarpemilihdapatdikategorikan
melekpolitik.TerlebihdenganadanyafaktabahwadiKabupatenSlemanAngka
perisipasipemilihpemulayangmencapai77.000pemilihatau10persendaritotal
pemilih.Pemilihpemulamerupakansegmenpentingdalampemilu.MenurutNurBudi
Hariyanto(2012:130)preferensipemilihpemulaseringkalidinilaibarupadatahap
penerimaan(akseptabilitas)danbelumsampaipilihanpolitik(elektabilitas).
Menyikapihaltersebut,penyelenggarapemiludiKabupatenSlemantelahmelakukan
berbagaiupayauntukmenghadirkanpemiluyangberkualitas.Misalnya,Divisi
Sosialisasi,PendidikanPolitikKPUSlemanmenyelenggarakanberbagaiupaya
pendidikanpolitikuntukpemilihpemulamaupunberagamsegmenmasyarakatpemilih
1
lainnya.Selanjutnya,dalamrangkamewujudkanamanatdaripasal6PKPUNo.5Tahun
2015yangmenyebutkanbahwapenyelenggaraPemiluwajibmelaksanakansosialisasi
danpendidikanpolitikbagipemilihmakaKPUSlemanjugaakanmerintisdesamelek
politik(KabarKota,2015).
KompleksitaspermasalahandiatastelahmendorongJurusanPolitikdanPemerintahan
FISIPOLUGMdanKPUKabupatenSlemanuntukmelakukankajianterhadapaspek
literasipolitik(“melekpolitik”)dibaliktingginyapartisipasimasyarakatpadapemilu
tahun2014.Kamihendakmemetakansecaraumumtentangapakahtingginya
partisipasipolitikwargaSlemandalamPemilu2014memangdisebabkanolehtingkat
pengetahuandankesadaranpolitikmasyarakatyangtinggiataukahkarenaadahal
lain?Bagaimanamelekpolitikwargaselamainiterbentuk?Faktorapasajayang
mempengaruhiterbentuknyamelekpolitikwarga?Kebijakanapasajayangperlu
dirumuskanuntukmeningkatkanmelekpolitikwarga?
Namundemikian,berbagaiketerbatasanmemaksakamiuntukmembatasilingkup
penelitianini;tidakdenganmelakukansurveypadamasyarakatpemilih,namun
melakukanpemetaanumumberdasarkanpengetahuandariaktor-aktorkunciyang
kaminilaimemilikipengetahuan/pemahamanyangcukuptentangkondisimasyarakat
diKabupatenSleman.
3UntukpemilihpemulamisalnyadilakukandenganmenyelenggarakanCerdasCermatPemiludisekolah-
sekolahSMA/sederajat,baiksekolahinklusimaupunSekolahLuarBiasa(SLB)danTrainingofTrainer
(ToT)terhadapguru-guruPendidikanKewarganegaraan(PKn)diKabupatenSleman.Selanjutnyalihat
padabagianD.Temuan-TemuanyangmenyarikanragampendidikanpolitikyangtelahdilakukanKPU
KabupatenSleman.
5
Download