ANALISA SYSTEM KERJA VIBRATING SCREEN SEBAGAI ALAT PEMISAH ANTARA FIBRE DENGAN MINYAK DI-PKS PTPN IV DOLOK SINUMBAH Riski Johannes Manalu Ir.A.Halim Nasution M,Sc Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jln.H.M.Joni No.70a Medan 20152 Email : [email protected] ABSTRAK Industri pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menanggapi berbagai kebutuhan didalam kehidupan, dan juga merupakan komoditi non migas disektor perkebunan yang sangat menunjang laju pembangunan. PTPN IV DOLOK SINUMBAH merupakan unit usaha yang mengolah Kelapa Sawit menjadi minyak kelapa sawit (CPO) serta inti (kernel) kelapa sawit. Dalam proses pengolahannya pemisahan antara minyak dengan fibre sangat menentukan untuk mendapatkan minyak yang bermutu. Vibrating Screen merupakan alat yang digunakan memisahkan fibre dengan minyak untuk mendapatkan hasil pengolahan minyak yang bermutu. Kata kunci : vibrating screen (ayakan getar) dan effisiensi vibrating screen Palm oil processing industry is one of the factors that respond to various needs in life, and also the non-oil commodity plantation sector is very supportive of the pace of development. PTPN IV Dolok SINUMBAH a unit that processed palm oil to palm oil (CPO) and core (kernel) oil palm. In procces processing with fiber separation of oil is crucial to get the oil quality. Vibrating Screen is a tool used to separate fiber with oil to get the oil processing quality. Keywords: vibrating screen (sieveshakes) and vibrating screen efficiency 1. Pendahuluan Dalam usaha peningkatan produksi minyak kelapa sawit yang bermutu tinggi, pemerintah telah menga dakan suatu program penelitian dalam bidang peng kelapasa-witan,antara lain bidang pengolahan.Pada proses pengolahan di pabrik,tidak semua minyak kelapa sawit terkandung didalamnya dapat diambil, karena itu dalam pelaksanaan pengolahan kelapa sawit faktor pengendalian operasional dan pengawasan mutu sangat menentukan kualitas dan kuantitas dari pengolahan. Didalam proses pengolahan penjernihan minyak kelapa sawit sangat penting karena menentukan apakah minyak memiliki mutu yang bagus atau tidak. Vibrating screen adalah suatu alat yang berfungi untuk menghasilkan minyak mentah dengan cara memisahkan lumpur minyak dengan serat serat sari. Atas dasar inilah penulis berusaha i ngin mengetahui bagaimana seorang mekanik mem elihara suatu peralatan Vibrating Screen dalam penggunaannya pada proses produksi, serta ingin mengetahui masalah – masalah yang sering terjadi pada peralatan tersebut. Mempelajari keberadaan peralatan vibrating screen di pabrik pengolahan kelapa sawit serta membahas perlakuan pemeliharaan/perawatan yang sesuai dengan peralatan tersebut.Mengatasi dan menanggulangi gangguan serta kerusakan yang sering terjadi pada alat vibrating screen. Mengetahui langkah–langkah yang terkait dan bagaimana cara pemeliharaan alat vibrating screen yang baik agar dapat mempertahankan kondisi operasi yang normal Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah Pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit dengan proses standar menjadi produk minyak sawit kasar (CPO) dan inti sawit ( kernel ). Pabrik kelapa sawit dibangun berdasarkan suatu rancangan ( design ) tertentu sesuai dengan keinginan atau kebutuhan si pemilik (owner) namun berdasarkan pengalaman selama ini, pembangunan PKS baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta nasional, dirancang dan dibangun dengan kapasitas terpasang 30 ton s/d 60 ton TBS/jam. Pada stasiun Klarifikasi ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank, Purifier,Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank. 2. Metode Penelitian Vibrating yang digunakan adalah double deck vibrating screen, dimana screen pertama berukuran 30 mesh dan screen kedua 40 mesh. Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui conveyor, sedangkan minyak dipompakan ke crude oil tank.Pada alat ini harus ditambahkan air panas dengan tujuan agar partikelpartikel pasir dapat dipisahkan dengan baik, suhu air panas diusahakan agar tetap panas (90-95° C). Getaran pada vibrating screen dikontrol melalui penyetalan bandul yang diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif. Kontrol kebersihan vibrating screen harus dilakukan secara rutin, agar padatan (solid) buangan dari hasil penyaringan vibrating screen tidak menumpuk. melalui kain penyaring. Gerakan ini akan berbeda – beda sehubungan dengan sifat dari bahan itu dan jumlah pemberat yang diletakkan pada pemberat motor bagian bawah. Bahan yang berat. Kasar atau basah biasanya memerlukan gerakan vertikal yang tinggi, yang dihasilkan dari penggunaan beberapa pelat pemberat yang dibautkan pada pemberat motor bagian bawah. Bahan yang ringan atau sangat halus, memerlukan gerakan vertikan yang lebih kecil, oleh karena itu sedikit (jika dibutuhkan) pelat pemberat yang diletakkan ke pemberat motor bagian bawah. Jika gerakan vertikal kurang, maka perlu dikurangi satu atau lebih pemberat bagian bawah. Pada Gambar 3 dapat dilihat motor bagian bawah dengan pemberat untuk memnentukan getaran pada vibrating screen. Gambar .4: Motor bagian bawah Gambar 1: Vibrating screen Alat-alat utama yang dipakai untuk mengukur dan menganalisa getaran-getaran mencakup alat pengukur tingkat getaran, perekam tingkat,perekam audio dan alat analisa frekuensi. Bentuk getaran akan berbeda – beda sehubungan dengan bahan basah atau kering, ukurannya, berat jenis, ukuran lubang penyaring, pembagian penyaring dan jumlah yang diinginnkan. Bentuk dari pada getaran dapat disetel dengan derajad yang ada pada pemberat motor bagian bawah (Bottom Motor) yang diikat dengan motor bagian atas. Pada Gambar 3 dapat dilihat motor bagian atas yang mempengaruhi gerakan dari pada Vibrating screen. Ga mbar .3: Motor bagian atas Untuk memperoleh efisiensi penyaringan yang optimum, bahan baham itu harus mempunyai gerakan vertikal sambil bergerak secara horizontal Penyetelan dari 0o sampai dengan 360o yang terbaca pada indikator yang terletak dibawah pemberat yang bawah, lihat gambar 3.5. jika tidak dapat memperoleh bentuk gerakan yang diinginkan setelah motor digerakkan dan material masuk kedalam penyaring, maka lead pemberat harus diganti atau diubah. Dan jika bahan yang disaring adalah tebal atau kental dan tidak dapat bergerak mulus pada penyaring, maka penambahan pelat pemberat motor bagian atas mungkin diperlukan untuk menambah gerakan horizontal, sudut lead mungkin harus disetel kembali untuk mendapatkan gerakan bahan yang diinginkan. Pada Gambar.4 dapat dilihat beberapa sudutlead dan gerakan bahan Gambar .5 : Sudut Lead dan gerakan bahan Pada Gambar :5 dapat dilihat proses pemisahan minyak, air dan NOS berdasarkan BJ (berat jenis) dengan prinsip sentrifugal. 3. Hasil Dan Pembahasan Tabel 2 Data Pengamatan Air dan Kotoran Yang Masuk dan Keluar Pada Proses Pemurnian Minyak Temperatur Minyak NO (° C) Waktu Kadar Campuran Yang Terdapat Pada Minyak masuk (Wib) Tabel 1 . cara untuk mengatasi penyebab gangguan serta kerusakan pada Vibrating Screen No Penyebab Cara mengatasinya 1 2 Penambahan jumlah pelat pemberat. Bahan yang hendak disaring Jika penyetelan pemberat tidak juga memperbaiki kondisi gerakan vertikan dan horizontal yang lebih besar diperlukan untuk mengeluarkan bahan yang sempurna, maka pelat pemberat harus di tambah atau di kurangi sampai batas maksimal Jika bahan yang hendak disaring sedikit sedangkan getaran tinggi, secara otomatis getaran akan bertambah tinggi, dan jika bahan yang hendak disaring banyak, maka getaran dapat dikurangi dan kerja penyaringan atau hasil dari penyaringan kurang sempurna Air Kotoran Air Kotoran (%) (%) (%) (%) Masuk Keluar Gambar 6: Pemisahan cairan berdasarkan BJ Keterangan Gambar 6 Bj<1 = Minyak Bj=1 = Air Bj>1 = NOS Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan bagi suatu peralatan. Dengan demikian pemeliharaan yang baik dan tepat dapat menjaga kesetabilan kerja peralatan, mempertinggi umur teknis dan akhirnya menekan sekecil mungkin biaya pemeliharaan. Pemeliharaan preventive maintenance control terhadap Vibrating Screen Kadar Campuran Yang Terdapat Pada Minyak Keluar 1 09.00 94 99 40 52 20 36 11.00 94 99 41 53 20 37 13.00 94 99 42 51 22 39 15.00 94 99 41 54 21 38 17.00 94 99 40 52 20 36 2 3 4 5 Mengetahui effisiensi (η) peralatan Vibrating Screen dari data pengamatan proses pemurnian minyak sawit pada Vibrating Screen. Dari norma kadar air yang masuk dan keluar dari Vibrating Screen yaitu : 40 % – 70 % dan 20 % – 50 %. Maka diperoleh Norma effisiensi (η ) peralatan Vibrating Screen untuk mengurangi kadar air adalah : 70 % – 50 %. Diketahui : Kadar air masuk ( Harga Rata-Rata/HR ) dapat dirata-ratakan : HR = 40 % + 41 % + 42 % + 41 % + 40 % 5 = 40,8 % Kadar air keluar (Harga Praktek/ HP) dapat dirata – ratakan : HP = 20 % + 20 % + 22 % + 21 % + 20 % 5 = 20.6 % Ditanya : Effisiensi ( η ) Jawab:η = HR- HP x100 %..................(4.1) HR HT η = 41,4 – 20,6 x 100 % 41,4 η = 50,24 % Dari Norma kadar kotoran yang masuk pada Vibrating Screen : Max 60 % dan kotoran yang keluar dari Vibrating Screen adalah : 40 %. Maka diperoleh Norma effisiensi Vibrating Screen untuk mengurangi kadar kotoran adalah 20 %. Saran 1. Diketahui : kadar kotoran masuk (HR) dapat dirata-ratakan : HT = 52 % + 53 % + 51 % + 54 % + 52 % 5 = 52,4 % Kadar air keluar (Harga Praktek/ HP) dapat dirata – ratakan : HP = 36 % + 37 % + 39 % + 38% + 36 % 5 = 37 % Ditanya : Effisiensi ( η ) Jawab: η= HR –HP x 100 %.............................(4.2) HR η = 52,4 – 37 x 100 % 52,4 η = 29,38 % Dari perhitungan effisiensi ( η ) diatas diperoleh effisiensi Vibrating Screen untuk mengurangi kadar air dan kotoran pada minyak masih effisien. 4. Simpulan Makalah ini menyajikan hasil penelitian “Analisa System Kerja Vibrating Screen Sebagai Alat Pemisah Antara Fibre Dengan Minyak Di-Pks Ptpn 4 Dolok Sinumbah .untuk mngetahui sistim kerja vibrating screen,pemeliharaan dan mengetahui alat tersebut masih effiensien atau tidak Dari hasil pembahasan mengenai sistem kerja dan faktor-faktor yang menyebabkan gangguan serta kerusakan bisa terjadi dan bagaimana cara pemelihara yang baik pada alat Vibrating Screen yang telah dibahas Penambahan pelat pemberat pada Top motor dan Bottom motor harus diperhatikan, sebab pelat pemberat yang berlebihan akan menimbulkan beban tambah pada bearing motor dan akan menyebabkan keelastisan dari spring berkurang, kerusakan pada new spool, kain penyaring, gasket, kerangka dan kerusakan permanent pada bantalan. Pemeliharaan pencegahan harus dilakukan secara intensif untuk dapat mempertahankan usia dari alat Vibrating Screen.Beban pada bantalan adalah sangat berat pada saat mesin beroperasi, oleh karena itu memerlukan pelumasan yang berkala dan teratur. Clamps ring harus sering diketa tkan.Pemeriksaan secara periodic harus dilakukan t erhadap Vibrating Screen,sehingga apabila ada yang rusak dapat segera diatasi 2. 3. Beban pada bantalan adalah sangat berat pada saat mesin beroperasi, oleh karena itu memerlukan pelumasan yang berkala dan teratur. Clamps ring harus sering diketatkan. Pemeriksaan secara periodik harus dilakukan terhadap Vibrating Screen, sehingga apabila ada yang rusak dapat segera diatasi. Daftar Pustaka 1. Buku Petunjuk Kerja PTPN IV Dolok Sinumbah. 2. Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknik Harapan.Medan 3. Sunarko, 2006. Budi Daya Dan Pengolahan Kelapa Sawit, Jakarta: Agro Media Pustaka. 4. Pahan Iyung, 2010. Panduan Lengkap kelapa Sawit, Jakarta, Penerbit Penebar Swadaya. 5. Pardamean Maruli, 2008. Panduan Lengkap Pengolahan Kebun Dan Pabrik Kelapa Sawit, Jakarta, Agro Media Pustaka.