Reborn: Enriching People's Lives in the Digital Era Laporan Tahunan 2015 Indosat Ooredoo 1 2015 Annual Report Pada tahun 2015, kami meluncurkan identitas baru menjadi Indosat Ooredoo sebagai bagian dari transformasi komprehensif kami menjadi perusahaan terkemuka dalam layanan digital, dengan visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang terkemuka di Indonesia. “PT Indosat Tbk” akan digunakan bergantian dengan “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Kami”, atau “Kita” dalam laporan tahunan ini. Indosat Ooredoo 2 2015 Annual Report Memperkenalkan Pada tahun 2015, kami mengawali perjalanan baru sebagai Indosat Ooredoo, sebuah nama yang melambangkan perpaduan dua merek terkemuka dan proses evolusi kami yang melampaui fungsi telekomunikasi untuk melibatkan, memberdayakan dan memperkaya masyarakat melalui solusi digital. Indosat Ooredoo 1 2015 Annual Report Layanan dan produk yang membebaskan Mudah digunakan dan relevan, layanan yang memungkinkan para pelanggan kami dengan penuh kepastian melakukan koneksi dan memperoleh manfaat dari perekonomian digital Nikmati lagu dengan cara baru Indosat Ooredoo 2 2015 Annual Report Indosat Ooredoo 3 2015 Annual Report Jaringan data yang unggul Jaringan mobile dan serat optik terkuat dan paling dapat diandalkan, memberikan pengalaman data terbaik yang merupakan hal penting bagi para pelanggan kami Mbps kecepatan unduh Indosat Ooredoo 4 2015 Annual Report Mbps kecepatan unggah Jaringan 4G Tercepat di Indonesia* Indosat Ooredoo 5 2015 Annual Report *) Speed Test Award oleh Ookla, Februari 2016 Memperlakukan pelanggan sebagai sahabat Kami menempatkan diri kami di posisi pelanggan, sehingga dapat mengantisipasi lebih baik kebutuhan mereka dalam dunia digital yang terus berubah juta pelanggan Indosat Ooredoo 6 2015 Annual Report Indosat Ooredoo 7 2015 Annual Report Daftar Isi 1 Ikhtisar 4 10 Ikhtisar Keuangan 12 Ikhtisar Operasional 14 Ikhtisar Saham dan Obligasi 16 Penghargaan 2015 18 Peristiwa Penting Analisa dan Pembahasan Manajemen 52 Tinjauan Operasional 53 Seluler 56 Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI) Laporan Manajemen 60 Jasa Telekomunikasi Tetap 62 Layanan Digital 22 Laporan Komisaris Utama 66 Sumber Daya Manusia 70 Jaringan 28 Laporan Direktur Utama & CEO 33 Surat Pernyataan Pertanggungjawaban 72 Tinjauan Keuangan 2 5 3 Profil Perusahaan 37 Sekilas Perusahaan 38 Visi, Misi & Nilai 40 Rekam Jejak 42 Produk dan Layanan 46 47 Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak Sertifikasi 47 Karyawan 48 Struktur Organisasi Indosat Ooredoo 8 Tata Kelola Perusahaan 111 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo 125 Risiko yang Dihadapi oleh Perusahaan 143 Proses Perkara Hukum 150 Laporan Komite Audit 152 Laporan Komite Manajemen Risiko 153 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi 154 Laporan Komite Anggaran 155 Tangggung Jawab Sosial Perusahaan 2015 Annual Laporan Tahunan Report2015 6 Laporan Keuangan Konsolidasian 160 Laporan Keuangan Konsolidasian 7 Data Perusahaan 284 Informasi Bagi Pemegang Saham 286 Anak Perusahaan 288 Profil Dewan Komisaris 294 Profil Direksi 298 Profil Chief 301 Profil Tenaga Ahli IndependenKomite Audit 302 Referensi OJK 8 Laporan Keberlanjutan 314 Laporan Keberlanjutan Indosat Ooredoo 9 2015 Annual Laporan Tahunan Report2015 Bab 1 - Ikhtisar Ikhtisar Keuangan Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (Rp miliar) Pendapatan Beban Laba Usaha 2013 2014 2015 23.855,3 24.085,1 26.768,5 (22.352,8) (23.438,3) (24.406,4) 1.502,5 646,8 2.362,1 Beban Lain–Lain–Bersih (4.843,1) (2.608,8) (4.147,9) Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (3.340,6) (1.962,0) (1.785,8) 668,6 83,8 622,3 (2.672,0) (1.878,2) (1.163,5) 116,2 130,2 146,5 (2.788,2) (2.008,4) (1.310,00) Jumlah Saham Beredar (dalam Jutaan Lembar Saham) 5.433,9 5.433,9 5.433,9 Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan (dalam rupiah, jumlah penuh) (513,11) (369,60) (241,08) 10.369,3 10.033,1 11.473,3 54.566,0 53.269,7 55.388,5 42.190,1 40.775,9 41.821,7 Modal Kerja (6.325,1) (12.556,8) (10.133,9) Jumlah Liabilitas 37.794,9 38.971,1 42.124,7 Manfaat Pajak Penghasilan–Bersih Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non–pengendali Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan EBITDA Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) Jumlah Aset Aset Tetap–Bersih Kepentingan Non-pengendali Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan 597,6 680,7 781,0 16.173,5 13.617,9 12.482,8 6,3% 2,7% 8,8% 9,3% 4,8% 18,9% Rasio Operasional (%) Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Laba Usaha terhadap Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan 2,8% 1,2% 4,3% Marjin EBITDA 43,5% 41,7% 42,9% Marjin Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan -11,7% -8,3% -4,9% Pengembalian Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan -17,2% -14,8% -10,5% -5,1% -3,8% -2,4% 53,1% 40,6% 49,5% 1,70x 1,91x 2,09x Laba Usaha terhadap Jumlah Aset Pengembalian Aset yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan Rasio Finansial (%) Rasio Lancar Rasio Hutang Kotor terhadap Ekuitas < 2,50x Rasio Hutang Kotor terhadap EBITDA < 3,50x Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset 2,71x 2,73x 2,42x 69,3% 73,2% 76,1% 34,52 N/A* N/A* 7/29/13 N/A* N/A* Dividen per Saham (Rp) Final Tanggal Pembayaran *Tidak ada dividen yang dibayarkan di tahun 2015. Indosat Ooredoo 10 Laporan Tahunan 2015 Pendapatan Beban (Rp miliar) (Rp miliar) 26.768,5 2015 24.085,1 2014 23.438,3 2014 23.855,3 2013 24.406,4 2015 22.352,8 2013 Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (Rp miliar) (Rp miliar) 2.362,1 2015 646,8 2014 1.502,5 2013 2015 (1.785,8) 2014 (1.962,.0) 2013 (3.340,6) Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk (Rp miliar) (Rp miliar) 2015 (1.310,0) 2015 (241,08) 2014 (2.008,4) 2014 (369,60) 2013 (2.788,2) 2013 (513,11) Indosat Ooredoo 11 Laporan Tahunan 2015 Bab 1 - Ikhtisar Ikhtisar Operasional Seluler Unit 2014 Perubahan (%) 2015 Perubahan (%) Pelanggan Prabayar Juta pelanggan 62,4 6,2% 69,0 10,5% Pelanggan Pascabayar Juta pelanggan 0,8 2,3% 0,7 -4,2% Total Pelanggan Juta pelanggan 63,2 6,1% 69,7 10,3% ARPU Prabayar Rp 25.323 -1,8% 24.479 -3,3% ARPU Pascabayar Rp 134.242 -19,1% 132.573 -1,2% ARPU Gabungan Rp 27.198 -1,2% 26.045 -4,2% Pelanggan Prabayar pelanggan 37.259 -44,5% n/a n/a Pelanggan Pascabayar pelanggan 39.903 -10,7% n/a n/a Total Pelanggan pelanggan 77.162 -31,0% n/a n/a ARPU Prabayar Rp 22.221 -18,0% n/a n/a ARPU Pascabayar Rp 27.466 -7,1% n/a n/a ARPU Gabungan Rp 24.548 -12,3% n/a n/a Telepon Tetap Nirkabel SLI Trafik Outgoing (000) min - - - - Trafik Incoming (000) min 1.769.383 -7,2% 1.773.608 0,2% Total Trafik (000) min 1.769.383 -7,2% 1.773.608 0,2% Rasio Incoming/Outgoing MIDI Wholesale Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi Mbps 94.338 111,9% 131.163 39,0% Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi Mbps 129.461 -1,6% 145.138 12,1% Transponder Mhz 1.119 8,6% 1.126 0,6% IPVPN Mbps 4.197 13,1% 9.903 136,0% Internet Mbps 43.653 -3,2% 69.606 59,5% Frame Relay Mbps 2 -50,0% - -100,0% Lintasarta High Speed Leased Line SDL 64Kbps 3.948.164 16,9% 7.052.067 78,6% Frame Relay 64Kbps 114.684 -14,4% 99.722 -13,0% VSAT 64Kbps 156.547 14,1% 166.744 6,5% IPVPN 64Kbps 1.423.541 34,4% 1.822.832 28,0% 3.614.0 -8,2% 3.527.0 -2,4% IM2 Internet Dial Up pelanggan Internet Dedicated sambungan 701.0 2,6% 762.0 8,7% IPVPN sambungan 330.0 -2,7% 348.0 5,5% Karyawan (tetap dan tidak tetap termasuk karyawan anak Perusahaan) orang 4.185 -0,4% 4.320 3,2% Gerai Indosat Ooredoo (Ex Galeri) service center 107 -8,5% 100 -6,5% Gerai Indosat Ooredoo (Ex Griya) service center 45 -40,0% 29 -35,6% Kios Layanan & Penjualan Indosat (KILAT) service center 115 -15,4% 72 -100,0% Indosat Ooredoo 12 Laporan Tahunan 2015 Ikhtisar Operasional Komposisi Pelanggan Selular ARPU Seluler Gabungan (juta) (rupiah) 2015 2014 69,0 24.479 0,7 132.573 2015 69,7 26.045 62,4 25.323 0,8 134.242 2014 63,2 27.198 Sirkit Sewa Internasional Kecepatan Tinggi Sirkit Sewa Domestik Kecepatan Tinggi (Mbps) (Mbps) 2015 131.163 2015 145.138 2014 94.338 2014 129.461 85,358 Internet-MIDI/Wholesale* Penggunaan Data Seluler (Mbps) (terabytes) 2015 69.606 2015 199.054 2014 43.653 2014 85.358 *Hanya Indosat 85,358 30,517 Indosat Ooredoo 13 Laporan Tahunan 2015 Prabayar Pascabayar Total Bab 1 - Ikhtisar Ikhtisar Saham Harga Volume 7.000 33.930.300 2.500.000 6.000 5.000 2.000.000 4.000 1.500.000 3.000 1.000.000 2.000 500.000 1.000 0 0 1/1/15 1/2/15 1/3/15 1/4/15 1/5/15 1/6/15 1/7/15 Volume 1/8/15 1/9/15 Harga 1/10/15 1/11/15 1/12/15 Indeks Harga Saham per Triwulan di BEI (Rp/Saham) Periode Jumlah Saham Beredar Kapitalisasi Pasar (Rp miliar) Harga Saham Tertinggi (Rp) Harga Saham Terendah (Rp) Harga Saham Penutupan (Rp) Jumlah Perdagangan Triwulan Pertama 2014 5.433.933.500 21.464 4.295 3.830 3.950 3.252.500 Triwulan Kedua 2014 5.433.933.500 20.024 4.145 3.685 3.685 1.595.600 Triwulan Ketiga 2014 5.433.933.500 20.676 4.150 3.585 3.805 77.900 Triwulan Keempat 2014 5.433.933.500 22.007 4.190 3.100 4.050 4.879.300 Triwulan Pertama 2015 5.433.933.500 23.176 4.485 3.850 4.265 186.900 Triwulan Kedua 2015 5.433.933.500 21.736 4.185 3.555 4.000 919.700 Triwulan Ketiga 2015 5.433.933.500 20.377 4.395 3.500 3.750 595.600 Triwulan Keempat 2015 5.433.933.500 29.886 5.800 3.900 5.500 297.400 Indosat Ooredoo 14 Laporan Tahunan 2015 Ikhtisar Obligasi (Per 31 Desember 2015) Moody's S&P : : : : Fitch : Stable Outlook : BBB : AAA (idn) Stable Outlook Ba1 Positive Outlook BB+ Pefindo : Stable Outlook : idAAA/Local Currency Debt : idAAA(sy)/Local Sukuk Ijarah Keterangan Tanggal Bursa Efek Nilai Suku Bunga Jatuh Tempo Obligasi Indosat V 29 Mei 2007 Bursa Efek Surabaya* Seri B: Rp1.370,0 miliar 10,65% per tahun 29 Mei 2017 Obligasi Indosat VI 9 April 2008 Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp320,0 miliar 10,80% per tahun Dilunasi: 9 April 2015 Obligasi Indosat VII 8 Desember 2009 Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp600,0 miliar 11,75% per tahun 8 Desember 2016 Obligasi Indosat VIII 27 Juni 2012 Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp1.200,0 miliar 8,625% per tahun 27 Juni 2019 Seri B: Rp1.500,0 miliar 8,875% per tahun 27 Juni 2022 Sukuk Ijarah Indosat IV 8 December 2009 Bursa Efek Indonesia Seri B: Rp172,0 miliar Imbalan Ijarah Rp20,2 miliar per tahun 8 Desember 2016 Sukuk Ijarah Indosat V 27 Juni 2012 Bursa Efek Indonesia Rp300,0 miliar Rp25,9 miliar per tahun 27 Juni 2019 Guaranteed Notes jatuh tempo 2020 29 Juli 2010 Singapore Exchange Securities Trading Limited US$650,0 miliar 7,375% per tahun Dilunasi: 29 Juli 2015 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 12 Desember 2014 Bursa Efek Indonesia Seri A: Rp950,0 miliar 10,00% per tahun 12 Desember 2017 Seri B: Rp750,0 miliar 10,30% per tahun 12 Desember 2019 Seri C: Rp250,0 miliar 10,50% per tahun 12 Desember 2021 Seri D: Rp360,0 miliar 10,70% per tahun 12 Desember 2024 Seri A: Rp64,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,4 miliar per tahun 12 Desember 2017 Seri B: Rp16,0 miliar Imbalan Ijarah Rp1,6 miliar per tahun 12 Desember 2019 Seri C: Rp110,0 miliar Imbalan Ijarah Rp11,6 12 Desember 2021 miliar per tahun Seri A: Rp554,0 miliar 8,55% per tahun 14 Juni 2016 Seri B: Rp782,0 miliar 9,25% per tahun 4 Juni 2018 Seri C: Rp584,0 miliar 10,00% per tahun 4 Juni 2020 Seri D: Rp337,0 miliar 10,25% per tahun 4 Juni 2022 Seri E: Rp427,0 miliar 10,40% per tahun 4 Juni 2025 Seri A: Rp55,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,7 miliar per tahun 14 Juni 2016 Seri B: Rp76,0 miliar Imbalan Ijarah Rp7,0 miliar per tahun 4 Juni 2018 Seri C: Rp67,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,7 miliar per tahun 4 Juni 2020 Seri D: Rp43,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,4 miliar per tahun 4 Juni 2022 Seri E: Rp175,0 miliar Imbalan Ijarah Rp18,2 miliar per tahun 4 Juni 2025 Seri A: Rp201,0 miliar 10,00% per tahun 8 Desember 2018 Seri B: Rp301,0 miliar 10,25% per tahun 8 Desember 2020 Seri C: Rp130,0 miliar 10,60% per tahun 8 Desember 2022 Seri D: Rp162,0 miliar 11,20% per tahun 8 Desember 2025 Seri A: Rp65,0 miliar Imbalan Ijarah Rp6,9 miliar per tahun 8 Desember 2022 Seri B: Rp41,0 miliar Imbalan Ijarah Rp4,6 miliar per tahun 8 Desember 2025 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 12 Desember 2014 4 Juni 2015 4 Juni 2015 8 Desember 2015 8 Desember 2015 Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia * Pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Indosat Ooredoo 15 Laporan Tahunan 2015 Bab 1 - Ikhtisar Penghargaan 2015 Pengalaman Pelanggan 3 Februari iM3: Merek Paling Diminati di Indonesia Superbrands 2015 Perusahaan Nielsen 4 Juni Merek Paling Membanggakan dari Perusahaan Telekomunikasi di Asia 2014–2015 Ideas Fest Singapura 2015 8 Oktober Penyedia Layanan Komunikasi Data Indonesia Tahun Ini Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award 2015 Frost & Sullivan 28 Oktober 28 Oktober Indosat Ooredoo Carrier Billing: Produk atau Layanan Baru Terbaik Tahun Ini – Layanan Pelanggan Pemenang Stevie Bronze Indosat Ooredoo Carrier Billing: Video Layanan Penjualan Terbaik Pemenang Stevie Bronze International Business Awards 2015 International Business Awards 2015 Tata Kelola Perusahaan 27 Agustus 17 Desember Penghargaan Telekomunikasi Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 Perusahaan Terpercaya Berdasarkan Survei Penilaian terhadap Investor dan Analis Indonesia Most Trusted Companies Economic Review Institut Indonesia untuk Tata Kelola Perusahaan bersama Majalah SWA Indosat Ooredoo 16 Laporan Tahunan 2015 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Inisiatif Digital 1 April 12 Juni Penghargaan Pemberdayaan Kaum Perempuan 2015: Emas Penghargaan CSR Global 2015 Produk Baru Terbaik Tahun Ini: Telekomunikasi Pemenang Silver Stevie Asia Pacific Stevie Awards INSPERA 12 Juni 12 Juni Mobil Klinik: Kampanye CSR Tahun Ini Pemenang Silver Stevie Penghargaan Inisiatif Pasar yang Baru Muncul Asia Communications Awards Asia Pacific Stevie Awards Ideabox 28 Oktober 28 Oktober Mobil Klinik: Pergelaran Pengumpulan Dana Amal/Nirlaba Terbaik Pemenang Stevie Winner Perubahan Website Indosat Ooredoo Pemenang Gold Stevie International Business Awards 2015 International Business Awards 2015 28 Oktober Ideabox: Produk atau Layanan Baru Terbaik Tahun Ini Pemenang Silver Stevie Sumber Daya Manusia International Business Awards 2015 7 November 28 Oktober CEO Paling Dikagumi di Indonesia 2015 JagoCatur: Aplikasi Game Pemenang Bronze Stevie Warta Ekonomi International Business Awards 2015 28 Oktober iCity: Aplikasi Pengalaman Mobile Terpadu Pemenang Bronze Stevie International Business Awards 2015 Indosat Ooredoo 17 Laporan Tahunan 2015 Bab 1 - Ikhtisar Peristiwa Penting 8 April 13 April Peluncuran ISTC The Young Srikandi Award 2015 Indosat Ooredoo dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama menghadirkan program Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (“ISTC”), program kompetisi bagi generasi muda Indonesia yang bertujuan memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai investasi saham di pasar modal serta pengalaman untuk melakukan transaksi saham virtual. Penghargaan Indosat Ooredoo “The Young Srikandi 2015” kembali dihadirkan bagi para perempuan paling inspiratif Indonesia, sebagai wujud komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan kaum perempuan dan membentuk generasi muda Indonesia yang independen dan kreatif. 20 Mei Peluncuran i-Aplikasizone Indosat Ooredoo meluncurkan i-Aplikazone, sebuah toko aplikasi Android terbesar yang pernah disediakan oleh operator telekomunikasi di Indonesia, dilengkapi dengan lebih dari 10 ribu aplikasi yang tersedia khusus untuk seluruh pelanggan Indosat Ooredoo. 9 Juni Modernisasi Fasilitas i-NOC (Pusat Operasional Jaringan Indosat Ooredoo) Indosat Ooredoo meresmikan fasilitas operasional baru dari Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC), sebagai pusat kegiatan pemantauan kinerja jaringan Indosat Ooredoo secara nasional. 15 Juni Indosat Ooredoo & Alfamart Luncurkan Dompetku Pengiriman Uang ) Indosat Ooredoo menghadirkan “Dompetku Pengiriman Uang” yang merupakan layanan baru untuk pengiriman dan penerimaan uang dalam negeri. 6 Juli Peluncuran Super 4G-LTE di Balikpapan Indosat Ooredoo meluncurkan Layanan Super 4G-LTE di Balikpapan, sebagai bagian dari komitmen untuk menggelar layanan LTE (Long Term Evolution) di seluruh Indonesia. Indosat Ooredoo 18 Laporan Tahunan 2015 2 Oktober 12 Agustus Akses Internet Gratis Bagi 12 Juta Pedagang Pasar Tradisional Peluncuran Instant Office Mendukung para pelaku bisnis usaha kecil dan menengah, Indosat Ooredoo menghadirkan solusi telekomunikasi lengkap dengan nama INSTANT OFFICE, yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pebisnis dalam berkomunikasi. Indosat Ooredoo menandatangani Nota Kesepahaman dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) untuk akses internet gratis bagi 12 juta pedagang pasar. 7 September 16 Oktober Peluncuran #twitbuy Ideabox Bekerja Sama Dengan Facebook Indosat Ooredoo dan Twitter secara resmi meluncurkan Indosat Ooredoo #TwitBuy, layanan yang dirancang untuk memberikan kemudahan dalam pembelian paket-paket menarik Indosat Ooredoo melalui Twitter. 21 September Peluncuran Kartu Perdana Edisi Khusus & Aplikasi Pita Pink Indosat Ooredoo melalui program akselerator startup Ideabox, menjalin kerja sama dengan Facebook untuk mendorong pertumbuhan startup di Indonesia. Tujuan kerja sama ini adalah agar para startup Ideabox dapat mempelajari praktik terbaik yang dilakukan para startup global untuk meraih kesuksesan. 19 November Indosat Menjadi Indosat Ooredoo Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendukung Gerakan Kesadaran Kanker Payudara di Indonesia dengan meluncurkan Kartu Perdana Edisi Khusus Kesadaran Kanker Payudara dan aplikasi Pita Merah Jambu untuk pencegahan dini kanker payudara. Perusahaan meluncurkan identitas barunya, Indosat Ooredoo, sebagai bagian dari transformasinya yang menyeluruh untuk menjadi pemimpin layanan digital bagi masyarakat dan menuju perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. 17 Desember Grand Final IWIC Ke-9 Mengambil tema “Innovate Your Life”, IWIC ke-9 berhasil melahirkan 26 pemenang dari berbagai kategori dan berbagai karya aplikasi mobile yang akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan memperkaya layanan konten aplikasi karya anak bangsa. Indosat Ooredoo 19 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Laporan Manajemen 22 Laporan Komisaris Utama 28 Laporan Direktur Utama & CEO Indosat Ooredoo 20 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 21 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Indonesia tengah bergerak menjadi “bangsa digital,” suatu proses yang akan menciptakan lapangan kerja, membuka berbagai peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Indosat Ooredoo melihat peran penting Perusahaan dalam transformasi ini: sebagai enabler bagi para pelanggan kami, mitra bagi para pengusaha Indonesia, dan pelopor bagi masyarakat. Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Indosat Ooredoo 22 Laporan Tahunan 2015 Laporan Komisaris Utama Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan rasa senang dan bangga saya mengawali laporan kinerja Indosat Ooredoo tahun 2015. Ini adalah tahun yang penting bagi pengembangan Perusahaan, di mana kami mengambil langkah pertama dalam rencana tiga tahun untuk menjadi operator digital terkemuka di Indonesia. Kami menetapkan kiprah di industri dalam hal pendapatan dan pertumbuhan pelanggan. Selain itu, kami berhasil merampungkan rebranding dalam kegiatan operasional kami sebagai Indosat Ooredoo. Pencapaian ini menempatkan kami pada posisi yang baik di masa depan. Visi kami menjadi pemimpin data, sesuai dengan jalur pertumbuhan positif di Indonesia, dan investasi kami memberikan landasan yang kuat untuk meluncurkan berbagai inovasi baru. Sektor telekomunikasi Indonesia menjadi fondasi strategi pembangunan nasional, dan kami sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung visi yang jelas dari Pemerintah Indonesia di bidang ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah dan mendukung Pemerintah dalam mencapai target pembangunan bagi masyarakat. Indonesia tengah bergerak menjadi “bangsa digital,” suatu proses yang akan menciptakan lapangan kerja, membuka berbagai peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Indosat Ooredoo melihat peran penting Perusahaan dalam transformasi ini: sebagai enabler bagi para pelanggan kami, mitra bagi para pengusaha Indonesia, dan pelopor bagi masyarakat. Indosat Ooredoo 23 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Kami berkomitmen membuat teknologi mobile tersedia bagi semua – membawa manfaat digital untuk wilayah pedesaan dan masyarakat perkotaan, untuk laki-laki dan perempuan, untuk bisnis dan sekolah. Dalam laporan ini, Anda akan melihat bagaimana kami mencapai sasaran ini dan memperkaya kehidupan para pelanggan kami. Membangun Masa Depan Salah satu pembeda signifikan yang kompetitif dari Indosat Ooredoo adalah kekuatan dan skala jaringannya. Program investasi kami memberikan landasan untuk secara ambisius membangun jaringan LTE yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia, melalui modernisasi jaringan LTE yang telah tersedia berbasis teknologi RAN. Dalam proses ini, kami dapat memanfaatkan sumber daya yang lebih luas dari Grup Ooredoo, yang dengan cepat menggulirkan layanan canggih 4G dan 4G+ di seluruh tempat kami beroperasi di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Guna mendukung tujuan kami menyediakan teknologi bagi semua orang, kami meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang diperlukan, agar dapat memberikan layanan kepada masyarakat. Kami menggandakan jumlah toko Indosat Ooredoo di Indonesia untuk memastikan para pelanggan dapat selalu menjangkau kami. Kami telah menerapkan program pengembangan baru, sehingga tim kami memiliki kepercayaan diri dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi pakar digital sejati, memberi saran dan membantu mereka memahami bagaimana layanan ini dapat membantu mereka. Indosat Ooredoo 24 Salah satu pembeda signifikan yang kompetitif dari Indosat Ooredoo adalah kekuatan dan skala jaringannya. Program investasi kami memberikan landasan untuk secara ambisius membangun jaringan LTE yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia, melalui modernisasi jaringan LTE yang telah tersedia berbasis teknologi RAN Selain itu, kami memberikan tambahan pilihan dan mendiversifikasi portofolio produk kami dengan berbagai layanan 4G serta lebih berfokus pada solusi vertikal untuk bisnis, melalui pengembangan solusi canggih Internet of Things. Jaringan yang lebih kuat menjadi basis untuk koneksi ribuan perangkat, sehingga membuat solusi Internet of Things dapat berjalan terus, dan memberikan manfaat bisnis yang unggul bagi industri di Indonesia. Semua kegiatan ini dilaksanakan bersamaan pada November 2015, ketika kami menyatakan identitas baru kami sebagai Indosat Ooredoo, menjadi tempat beroperasi ke-8 dari merek Ooredoo di Grup. Seluruh organisasi kami – mulai dari toko dan pusat layanan hingga tampilan situs dan media sosial kami – diubah agar mencerminkan merek baru, seiring keberanian kami melangkah maju untuk menjadi nomor satu dalam pendapatan digital, nomor satu dalam pengalaman digital, dan nomor satu dalam merek digital bagi para pelanggan. Laporan Tahunan 2015 Laporan Komisaris Utama Menghubungkan Masyarakat Sejalan dengan upaya komersial kami untuk mendukung pertumbuhan bangsa digital, Indosat Ooredoo juga meluaskan kegiatan kemasyarakatan kami untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan. Program kami untuk pemberdayaan kaum perempuan, INSPERA (Inspirasi Perempuan Indonesia), terus memberikan dukungan bagi perempuan “mikropreneur” di tahun 2015. Program ini menawarkan pelatihan, bimbingan, akses terhadap informasi dan teknologi komunikasi, serta pendanaan. Sampai saat ini hasilnya mengesankan. Kami mengamati adanya generasi baru dari perempuan pebisnis yang menggunakan teknologi mobile untuk keluarga mereka dan terhubung dengan peluang usaha baru. Indosat Ooredoo juga menggelar kompetisi untuk mendorong generasi muda berinovasi di bidang aplikasi nirkabel digital pada tahun 2015. Para pemenang lomba ini menerima bimbingan, dukungan teknis, dan dana awal; sehingga gagasan mereka berkembang menjadi suatu usaha yang berjalan terus. Kami juga mendukung Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC), bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (IDX), untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal – langkah penting lain bagi bangsa kita. Merancang Jalan ke Masa Depan Atas nama rekan-rekan saya di Dewan Komisaris dan Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas dukungan yang berkelanjutan. Grup Ooredoo tetap sangat berkomitmen terhadap kegiatan operasional kami di Indonesia, dan kami bersyukur sekali untuk dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham, yang membuat semua keberhasilan ini dapat dicapai. Saya juga berterima kasih kepada para karyawan Indosat Ooredoo. Mereka telah berhasil mengatasi berbagai tantangan di tahun 2015, dan terus menunjukkan kinerja yang luar biasa untuk Perusahaan. Ke depan, prioritas strategis Grup Ooredoo untuk menjadi pemimpin pasar dengan budaya kinerja yang tinggi akan memberi kontribusi memaksimalkan nilai pemegang saham Indosat Ooredoo. Hal tersebut juga menetapkan sasaran yang ambisius bagi Indosat Ooredoo, namun tetap memberi lokalisasi ruang dan inovasi berdasarkan kebutuhan pasar Indonesia Saya sangat terkesan dengan jalur Indosat Ooredoo – merek lokal yang membanggakan dengan kualifikasi global, teknologi kelas dunia, serta jaringan yang lebih besar dan lebih cepat. Kita sudah berada di jalan kita untuk menjadi operator digital terkemuka. Inisiatif budaya dan berbasis masyarakat ini memberikan dukungan penting bagi pertumbuhan ekosistem digital di seluruh Nusantara, dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua. Indosat Ooredoo Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama 25 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Dewan Komisaris Elisa Lumbantoruan Hans Anthony Kuropatwa Ian Charles Dench Indosat Ooredoo 26 Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Laporan Tahunan 2015 Ajay Bahri Astera Primanto Bhakti Chris Kanter Beny Roelyawan Indosat Ooredoo 27 Richard Farnsworth Seney Laporan Tahunan 2015 Wijayanto Samirin Bab 2 - Laporan Manajemen Sebuah visi yang segar, perjalanan yang baru: memperkuat relevansi kami dalam dunia yang berkembang pesat, dengan memperkaya kehidupan para pelanggan melalui merek baru kami Indosat Ooredoo. Alexander Rusli Indosat Ooredoo 28 Laporan Tahunan 2015 Laporan Direktur Utama & Ceo Pemegang Saham yang Terhormat, Saya senang menyambut Anda di awal perjalanan baru kita sebagai Indosat Ooredoo. Tanpa ragu, tahun 2015 adalah tahun menarik yang diwarnai dengan banyak tonggak penting. Perusahaan berhasil menyelesaikan sasaran roadmap 4+1 selama tiga tahun dan merampungkan modernisasi jaringan LTE-ready. Selanjutnya, pada bulan November, kami melakukan rebranding menjadi Indosat Ooredoo, memulai fase baru dimana kita akan bergerak melampaui solusi telekomunikasi tradisional menjadi penyedia solusi digital komprehensif, yang benar-benar memperkaya kehidupan masyarakat. Rebranding ini mencerminkan perubahan yang sangat menarik dalam lingkup dan kemungkinan. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, kami memiliki akses ke basis pelanggan sangat besar berjumlah hampir 70 juta pelanggan. Sekarang kami dapat melancarkan, meningkatkan, dan mengubah organisasi ini menjadi platform yang dapat menciptakan, bermitra, menunjang, dan mendistribusikan berbagai produk dan jasa telkom dan digital yang relevan. Namun, untuk melakukan hal itu, Perusahaan perlu menjadi organisasi yang gesit, fleksibel, berorientasi konvergensi, dan berpola pikir digital. Untunglah, selama tiga tahun terakhir ini kami telah meletakkan fondasi dan upaya tersebut mulai menuai hasil seperti yang tampak pada angka-angka dalam laporan ini. Hasil dan Kinerja Permintaan untuk layanan telekomunikasi tetap kuat sepanjang tahun, meskipun kinerja perekonomian Indonesia kurang cerah, dengan pertumbuhan hanya 4,79% pada tahun 2015, tingkat paling lambat sejak 2009. Sebaliknya, Indosat Ooredoo mencapai pertumbuhan pendapatan dan perkembangan pelanggan tercepat di tahun 2015 dibandingkan industri, sejalan atau bahkan di atas target dan panduan secara keseluruhan. Secara khusus, kami mencapai pertumbuhan pendapatan data terkuat dalam industri ini di tahun 2015. Pendapatan meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp26,8 triliun dan EBITDA meningkat 14,4% menjadi Rp11,5 triliun, sementara jumlah pelanggan naik 10,3% menjadi 69,7 juta. Meski demikian, kinerja bottom line terpengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp1,6 triliun. Akibatnya, Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih senilai Rp1,3 triliun yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk. Indosat Ooredoo 29 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Strategi dan Inisiatif Utama Seperti dikemukakan di atas, tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari sasaran 4+1 kami yang terdiri dari data dan perangkat pintar, pengalaman terbaik pelanggan, struktur harga terbaik, dan pengalaman terbaik masyarakat untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan tertinggi. Saya senang dapat mengatakan bahwa kita berhasil mencapai kemajuan besar di semua bidang ini. Rampungnya modernisasi jaringan Perusahaan, dengan segera meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pengguna, mendorong akuisisi dan retensi pelanggan. Kami juga menjangkau pelanggan dengan penawaran baru yang menarik seperti produk 4G, broadband untuk rumah, dan program bundling perangkat. Selain itu, penambahan toko-toko di seluruh Indonesia bertujuan berada lebih dekat dengan para pelanggan dan hadir saat mereka membutuhkan. Pendekatan yang lebih disiplin terhadap harga dan diskon diterapkan untuk memastikan produk yang paling menguntungkan dipromosikan secara konsisten. Di lingkup digital, upaya kami untuk membangun ekosistem digital memberikan hasil yang kuat. Antara lain, platform Crowdtivate yakni pendanaan khalayak (crowdfunding) yang mampu menjadi sumber gagasan inovatif, sementara modal Ventura kami SB ISAT berhasil melakukan sejumlah investasi yang cukup bernilai di Dealoka, Grab Taxi, dan TechINAsia. Selain itu kami mampu menggoreskan kemitraan utama dengan para pemain terkemuka seperti Google dan Facebook, menunjukkan Indosat Ooredoo dipandang serius sebagai mitra pilihan dalam lingkup digital oleh merek-merek global yang unggul. Sebagai bagian penting dari transformasi kami menjadi perusahaan digital, sepanjang tahun ini kami berinvestasi dengan menarik dan mengembangkan orang-orang berbakat kuat, mendorong mereka untuk menanamkan pola pikir komersial dan digital di semua divisi, bahkan mereka yang tidak secara langsung terlibat dengan para pelanggan di garda depan. Bersama-sama memperkokoh relasi lintas-fungsi dan komunikasi yang lebih terbuka dalam organisasi; dengan demikian Indosat Ooredoo 30 kami mampu membahas masalah dan gagasan untuk menghasilkan tindakan lebih cepat dan lebih inovatif, sehingga dapat segera diwujudkan ke pasar. Momentum positif dan visibilitas kami di pasar tercermin pada peningkatan peringkat merek dan keberhasilan penggajian kami, walaupun saat ini pasar sangat kompetitif untuk orang-orang yang sangat berbakat. Selain itu, kami merampingkan struktur biaya melalui kemitraan strategis dalam menyebarkan kabel dan leased line, serta mengoptimalkan biaya jaringan dan layanan untuk peningkatan modal dan biaya operasional. Kami juga secara sistematis mengurangi paparan utang dolar AS, suatu inisiatif yang akan berlanjut tahun 2016. Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah prioritas terus-menerus di dalam organisasi. Kami melakukan yang terbaik untuk mematuhi dan meningkatkan prinsip-prinsip GCG yakni transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, independensi,dan kejujuran di semua kegiatan. Dalam merefleksikan tata kelola perusahaan kami yang solid, kami meraih penghargaan Indonesia Good Corporate Governance 2015 dari Economic Review dan Indonesia Most Trusted Company dari IICG-Majalah SWA. Kami juga memenangi beberapa penghargaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) termasuk Stevie Award untuk program-program kami di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi; kebanyakan dari program itu menerapkan teknologi digital dalam cara yang inovatif untuk mempertimbangkan dan menjangkau kelompokkelompok terpinggirkan lain seperti kaum perempuan dan kaum muda yang tidak terlayani. Kontribusi kami dapat dilihat secara rinci di bagian GCG dan CSR dalam laporan ini, dengan informasi tambahan dalam Laporan Keberlanjutan kami. Perubahan Direksi Direksi mengamati sejumlah perubahan sepanjang tahun 2015. Bapak Fadzri Sentosa dan Bapak Curt Stefan Carlsson masing-masing mengajukan Laporan Tahunan 2015 Laporan Direktur Utama & CEO Di bawah merek baru Indosat Ooredoo, saya yakin kami berada di posisi kuat untuk bersaing dalam kepemimpinan digital pengunduran diri mereka pada Februari dan Juni 2015, dan kami memberhentikan mereka dengan hormat disertai ucapan terima kasih. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Juni 2015 bergabung dengan kami Bapak Caba Pinter sebagai Direktur & Chief Financial Officer dan dalam RUPSLB 7 Oktober 2015, Ibu Herfini Haryono sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer. Selain itu, antara 10 Juni dan 7 Juli 2015, Bapak Sarwoto Atmosutarno memberi kontribusi wawasan berharga beliau sebagai anggota sementara Direksi. Prospek tahun 2016 Prospek jasa telekomunikasi dan digital di Indonesia sangat positif. Semua data utama mendukung prakiraan pertumbuhan, mulai dari pertambahan populasi hingga peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), kenaikan smartphone yang terjangkau, serta pertumbuhan ekosistem digital. Selain itu, Pemerintah telah menunjukkan dukungan yang kuat. Pada November 2015, Pemerintah melakukan refarming spektrum 4G LTE menjadi frekuensi 1800 MHz yang lebih efisien, dan saat ini Pemerintah tengah merumuskan peraturan interkoneksi baru untuk industri telekomunikasi dengan kemungkinan kuat beralih ke struktur yang lebih ramah industri. Indosat Ooredoo Di bawah merek baru Indosat Ooredoo, saya yakin kami berada di posisi kuat untuk bersaing dalam kepemimpinan digital. Secara khusus, kami ada di posisi yang baik untuk menarik manfaat dari penyebaran jaringan LTE di seluruh negeri ini dengan dukungan LTE-ready yang telah dimodernisasi dan jaringan tunggal RAN. Kami memiliki sejumlah inisiatif yang akan mempercepat momentum digital kami, termasuk kemitraan konten eksklusif dan kemitraan dengan peritel terkemuka Erajaya, yang akan memperkokoh kapasitas penjualan langsung kami melalui ratusan toko di seluruh Nusantara. Singkatnya, kami ingin ada di sana untuk menawarkan kepada para pelanggan kami pengalaman digital yang lebih cepat, lebih lancar, lebih dapat diakses melalui produk dan layanan baru yang lebih lancar. Sebagai merek lokal yang membanggakan dengan kualifikasi global, teknologi dan jaringan kelas dunia, kami siap bersaing untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Peningkatan kualitas jaringan kami, penawaran produk yang lancar, proses yang lebih cepat ke pasar, penekanan pada penjualan langsung, dan relasi digital yang unggul, akan memampukan kami untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan memperkaya kehidupan melalui solusi digital kepada para pelanggan di Indonesia. Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan kami kepada para pelanggan kami, para karyawan kami yang bekerja keras dan berdedikasi, Dewan Komisaris, serta semua mitra dan pemegang saham kami, termasuk perusahaan induk kami Ooredoo, seiring langkah maju kita bersama dalam perjalanan baru yang menarik ini. Alexander Rusli Direktur Utama & CEO 31 Laporan Tahunan 2015 Bab 2 - Laporan Manajemen Direksi Joy Wahjudi John Martin Thompson Herfini Haryono Indosat Ooredoo 32 Alexander Rusli Laporan Tahunan 2015 Caba Pinter Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Indosat Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Dewan Komisaris Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama Hans Anthony Kuropatwa Komisaris Ajay Bahri Komisaris Chris Kanter Komisaris Astera Primanto Bhakti Komisaris Beny Roelyawan Komisaris Ian Charles Dench Komisaris Richard Farnsworth Seney Komisaris Independen Elisa Lumbantoruan Komisaris Independen Wijayanto Samirin Komisaris Independen Direksi Alexander Rusli Direktur Utama & Chief Executive Officer Herfini Haryono Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Caba Pinter Direktur & Chief Financial Officer Joy Wahjudi Direktur & Chief Sales and Distribution Officer (sekaligus selaku Direktur Independen) Indosat Ooredoo 33 Laporan Tahunan 2015 John Martin Thompson Direktur & Chief Technology Officer Bab 3 - Profil Perusahaan Profil Perusahaan 37 Sekilas Perusahaan 38 Visi, Misi dan Nilai 40 Rekam Jejak 42 Produk dan Layanan 46 Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham dan Entitas Anak 47Sertifikasi 47Karyawan 48 Struktur Organisasi Indosat Ooredoo 34 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 35 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Indosat Ooredoo 36 Laporan Tahunan 2015 Sekilas Perusahaan Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT). Indosat Ooredoo 37 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Visi, Misi dan Nilai Visi Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia * Visi dan Misi Perusahaan diatas disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2016, seperti tercantum dalam Laporan Tahunan 2015 yang ditanda–tangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Indosat Ooredoo 38 Laporan Tahunan 2015 Misi • Layanan dan Produk Yang Membebaskan • Jaringan Data yang Unggul • Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat • Transformasi Digital Nilai Terpercaya Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan. Peduli Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati. Tekad Menjadi yang Terbaik Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan. Cepat Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi. Berjiwa Muda Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan. Indosat Ooredoo 39 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Rekam Jejak 1967 PT Indosat Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia. 1994 2003 Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian Satelindo dan pendirian PT Indosat Multimedia Mobile serta integrasi perusahaan tersebut ke dalam Perusahaan kami pada tahun 2003, layanan selular telah menjadi kontributor terbesar pendapatan usaha kami. Menjadi Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. 2002 Pemerintah Indonesia melakukan divestasi 517,5 juta saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham kami yang beredar melalui tender global yang dipercepat. Pada bulan Desember 2002, Pemerintah melakukan divestasi 41,9% saham Seri B kami kepada mantan anak perusahaan STT Communications Ltd (“STT”). Indosat Ooredoo 40 Laporan Tahunan 2015 2015 Peluncuran indentitas baru menjadi Indosat Ooredoo dan peluncuran layanan komersial 4G-LTE yang pertama di Indonesia. 2014 2008 Peluncuran Layanan Digital Indosat, unit bisnis yang berfokus pada penciptaan platform digital yang terkini dalam bidang keuangan, periklanan dan e-commerce mobile guna memberikan manfaat hidup yang nyaman bagi para pelanggan. Ooredoo mengakuisisi kepemilikan STT di kami, memicu penawaran tender wajib oleh Ooredoo untuk membeli sampai dengan 1.314.466.775 Saham Seri B, yang mewakili sekitar 24,19% dari total Saham Seri B kami yang diterbitkan dan beredar, dengan harga pembelian dolar AS setara dengan Rp369.400 per ADS dan Rp7.388 per Saham Seri B. Ooredoo adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Negara Qatar dan entitas afiliasinya. Ooredoo diatur berdasarkan hukum Negara Qatar dengan saham yang terdaftar di Pasar Sekuritas Doha serta Pasar Sekuritas Abu Dhabi, dan Global Depository Receipts yang diperdagangkan di London Stock Exchange. 2013 Secara sukarela menghapuskan pencatatan dari Bursa Efek New York dan hanya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Indosat Ooredoo 41 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Produk dan Layanan iM3 Ooredoo Outbound Roamers Layanan multimedia GSM prabayar yang memberikan kebebasan berkomunikasi tanpa batas. Indosat Ooredoo International Roaming memberikan kepada pelanggan Indosat Ooredoo kemudahan biaya telekomunikasi yang sederhana dan terjangkau ketika bepergian ke luar negeri. Mentari Ooredoo IDD-001 & IDD-008 and SMS International Layanan selular GSM prabayar bagi pelanggan dewasa yang memberikan kemudahan serta gaya hidup. Sambungan Langsung Internasional memberikan sambungan yang jelas dengan kualitas baik dalam menghubungkan pelanggan dengan anggota keluarga dan kerabat di luar negeri, dengan menghubungi 001 atau 008. Matrix Ooredoo Flat Call 01016 Layanan selular GSM pascabayar untuk pengguna profesional dan korporasi dengan kualitas layanan serta pengalaman terbaik. Sambungan internasional Flatcall memungkinkan pelanggan menelpon ke luar negeri dengan biaya terjangkau melalui Indosat Ooredoo 01016. Personal International Services Indosat Ooredoo 42 Laporan Tahunan 2015 business Indosat Ooredoo Business Indosat Ooredoo telah berkembang menjadi penyelenggara Teknologi Informasi Komunikasi (ICT) dengan menyediakan layanan Bisnis Indosat Ooredoo sesuai dengan kebutuhan pelanggan korporasi. Segmen ini terdiri dari Enterprise, Bisnis Menengah dan Bisnis Kecil. • Mobile Solusi komunikasi bisnis mobile yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi di antara para karyawan tanpa perlu khawatir terhadap tagihan yang melambung. • Solusi Konvergensi Layanan yang memungkinkan solusi konvergensi antara Komunikasi Tetap (Fixed) dan Komunikasi Mobile, agar tetap terkoneksi secara real-time dari mana pun dan kapan pun, dengan menggunakan perangkat apa pun (desktop, laptop, telepon jalur darat, smartphone, atau tablet). • Mesin ke Mesin Solusi yang menyediakan berbagai teknologi komunikasi sehingga memungkinkan lingkup komunikasi yang cerdas, efektif biaya, dan aman antar mesin, perangkat, dan sensor sebagai komponen utama untuk memberdayakan bisnis digital. Solusi ini telah berkembang mulai dari konektivitas dasar untuk mengelola konektivitas, hingga solusi akhir dan analitis. • Layanan Teknologi Informasi (TI) Solusi Teknologi dan Informasi untuk memastikan kelancaran bisnis dengan menyediakan infrastruktur yang kuat dan andal di Pusat Data kami dan di Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster Recovery Center). Kami juga mengembangkan jajaran layanan kami dengan menyediakan cloud untuk tingkat perusahaan publik dan swasta sesuai persyaratan bisnis yang lebih sigap dan dinamis. Selain itu, kami menyediakan layanan TI yang dikelola mencakup monitoring dan manajemen aplikasi, middleware, perangkat penyimpanan, server dan jaringan. • Konektivitas Layanan yang menghubungkan kantor-kantor cabang pelanggan, memberikan informasi penting bisnis dan aplikasi serta dunia digital dengan menyediakan koneksi yang aman, andal, dan terjamin. Dilengkapi dengan fitur-fitur pintar yang memungkinkan Anda memperoleh visibilitas dan pengendalian penuh terhadap jaringan Anda. • Satelit Layanan satelit menghubungkan para pelanggan melalui sewa transponder di seluruh Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara. Kami menyediakan layanan berdasarkan kapasitas yang disewa dan basis waktu. Business Indosat Ooredoo 43 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Cipika Stores Cipika Play Pasar online yang menjual gadget, aneka produk gaya hidup dan hiburan. Pasar voucher game online, bekerja sama dengan penerbit dan penyedia layanan pembayaran game. Cipika Book Mate Dompetku Layanan finansial mobile yang memenangkan penghargaan ini mencakup layanan pembayaran, pembelian dan pengiriman uang. Layanan inovatif ini memungkinkan pelanggan Indosat Ooredoo melakukan berbagai transaksi finansial non-tunai seperti pembayaran dan transfer uang, dengan menggunakan nomor telepon seluler yang terdaftar, yang ditujukan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank maupun para nasabah. Kas Dompetku juga menawarkan solusi bisnis dengan pencairan uang tunai dan penerimaan kas. Platform perpustakaan elektronik yang menawarkan buku internasional maupun lokal di berbagai platform mobile. Cipika Book Mate merupakan inisiatif marketing patungan bersama dengan Book Mate Singapura yang diluncurkan pada bulan Agustus 2015. Digital Indosat Ooredoo 44 Laporan 2015 Annual Tahunan Report2015 Produk dan Layanan pengiriman uang Dompetku Pengiriman Uang Pay Up Solusi pengiriman uang tunai domestik yang dapat digunakan di toko mana saja, didukung ratusan agen di seluruh Indonesia, yang membidik masyarakat yang belum memiliki rekening bank. Layanan pembayaran mobile yang sederhana, aman, dan terjangkau; memungkinkan pedagang kecil dan besar, serta Perusahaan pengiriman dan logistik menerima pembayaran melalui kartu debit di mana pun dan kapan pun. On-de-go Solusi perbankan mobile, baik untuk smart phone maupun feature phone, sebagai layanan yang lebih aman dan nyaman. Indosat Ooredoo IMX IMX memberikan solusi iklan mobile melalui platform lelang real-time yang memastikan transparansi serta kinerja baik untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen data agar dapat membidik pelanggan yang tepat. IMX atau PT Portal Bursa Digital, adalah usaha patungan antara Indosat Ooredoo dan Smaato, diluncurkan pada bulan Mei 2015. 45 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak Per April 2016 Masyarakat 20,71% Republik Indonesia 14,29% 65,00% Ooredoo Asia Pte. Ltd Indosat Ooredoo PT Aplikanusa Lintasarta (Indonesia) PT Indosat Mega Media (Indonesia) Indosat Palapa Company B.V. (Netherlands)* Indosat Singapore Pte Ltd (Singapore) PT Starone Mitra Telekomunikasi (Indonesia) PTPTStarone Mitra Portal Bursa Telekomunikasi Digital (Indonesia) (Indonesia) 72,36% 99,85% 100,00% 100,00% 99,94% 62,00% PT Interactive Vision Media (Indonesia) Indosat Mentari Company B.V. (Netherlands)** 99,83% 100,00% PT Lintas Media Danawa (Indonesia) PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Indonesia) 50,65% 39,80% PT Citra Bakti Indonesia (Indonesia) * Selanjutnya Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari Chambers of Netherlands per 30 Maret 2016. **Selanjutnya Indosat Mentari Company B.V. (IMBV) efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari Chambers of Netherlands per tanggal 17 Februari 2016. Tidak ada anggota Dewan Komisaris atau Direksi Indosat Ooredoo yang memiliki saham Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Maret 2016. 33,33% Indosat Ooredoo 46 Laporan Tahunan 2015 Sertifikasi Indosat Ooredoo telah meraih sejumlah sertifikasi internasional Sertifikasi Tahun Perolehan Habis berlaku Penerbit ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan 2012 2018 QuayAudit OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan 2012 2018 QuayAudit SMK3 PP.50 / 2012 untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan 2012 2019 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sertifikasi Layanan Premium MEF CE 1.0 (Metro Ethernet Forum-Carrier Ethernet 1.0) 2012 2015 Metro Ethernet Forum ISO 31000 untuk Manajemen Risiko 2013 Tidak ada tanggal habis berlaku Diterapkan internal dengan mengacu kepada kerangka dan pedoman 31000 Karyawan* 2014 2015 karyawan tetap karyawan tetap * Karyawan Indosat Ooredoo saja Jumlah karyawan berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan, juga rincian pelatihan yang mencerminkan adanya persamaan kesempatan berkarir bagi semua karyawan berikut biaya pelatihan tersebut, dapat dilihat di bab Sumber Daya Manusia dalam laporan ini. Indosat Ooredoo 47 Laporan Tahunan 2015 Bab 3 - Profil Perusahaan Struktur Organisasi Direktur & Chief Sales and Distribution Officer Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Direktur & Chief Technology Officer Joy Wahjudi Herfini Haryono John Martin Thompson Chief Marketing Officer Chief Information Officer Andreas Gregori (Vacant) Group CTO Office Group IT Strategy, Architecture & Planning Group Business Products Group Network Architecture, Solution & Optimization Group IT Development & Delivery Region Jabotabek Group Business Segments Group Network Design & Deployment Group IT Operations Group CRM & Customer Experience Region Central & West Java Group Major & Strategic Accounts Group Network Operations Group Commercial Strategy & Planning Region East Java & Bali Nusra Group Key Accounts Group Tower Management Group Customer Value Management Head of Sumatera Group Product & Segment Management Group Channel Management Group Data & Value Added Services Group Retail & Device Management Group Marketing Communications Lintasarta Group Enterprise ISPL Group Wholesale & Interconnection Head of Kalimantan & Sumapa Indosat Ooredoo 48 Laporan Tahunan 2015 Group Customer Operations Direktur Utama & Chief Executive Officer Alexander Rusli Direktur & Chief Financial Officer Caba Pinter Chief Human Resources Officer Chief Corporate Services Officer Chief Strategy & Experience Officer Chief New Business & Innovation Officer Ripy R.H. Mangkoesoebroto Indar Atmanto Thomas Chevanne Prashant Gokarn Group Digital Business Development Group Strategy Development & Execution Group Strategic Investments & Implementation Group Internal Audit Group Customer Experience Group Strategic Partnership Group Legal Group HRBP Commercial & Technology Group Government Relations Group Revenue Management & Assurance Group HRBP Subsidiary, Digital & Enterprise Group Facilities Management Services Group Investor Relations & Corporate Secretary Group Talent Management Group Sourcing Group HR Shared Services Group Mobile Financial Services Group Risk Management & ICFR Group Corporate Communications Group Fiberco SMT Group Finance Shared Services Group Asset Management Indosat Ooredoo 49 IM2 Group Business Development Group Finance Business Partner Laporan Tahunan 2015 Portal Bursa Digital Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Analisa dan Pembahasan manajemen 52 Tinjauan Operasional 52Seluler 56 Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI) 60 Jasa Telekomunikasi Tetap 62 Layanan Digital 66 Sumber Daya Manusia 70Jaringan 72 Tinjauan Keuangan Indosat Ooredoo 50 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 51 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional Indosat Ooredoo memberikan layanan Selular, MIDI, Sambungan Tetap dan Layanan Digital bagi pelanggan ritel maupun bisnis Indosat Ooredoo 52 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Seluler Seluler Pasar layanan seluler di Indonesia merupakan pasar terbesar keempat di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Kompetisi di antara penyedia layanan seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor, termasuk harga, kualitas dan cakupan jaringan, berbagai layanan, fitur yang ditawarkan, serta layanan pelanggan. Sektor yang sangat kompetitif dan dinamis ini terus berkembang pesat pada tahun 2015, seiring meningkatnya penetrasi smartphone dan beberapa operator mulai menyediakan jaringan komersial 4G LTE menjelang akhir tahun. Pertumbuhan dalam hal jumlah pelanggan dan pendapatan tetap solid, karena meningkatnya permintaan data sebagai pendorong utama meskipun Pendapatan RataRata per Pengguna masih relatif rendah dan harga data per unit masih termasuk yang terendah di dunia. Sejalan dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan untuk layanan Suara dan SMS cenderung menurun, sedangkan permintaan data meningkat dari 85.358 terabyte pada tahun 2014 menjadi 199.054 pada tahun 2015. Layanan seluler tetap membukukan pendapatan bagian terbesar dari pendapatan kami pada tahun 2015, yakni 82% dari pendapatan. Basis pelanggan seluler kami meningkat menjadi 6,5 juta selama setahun, mencapai jumlah 69,7 juta pelanggan seluler termasuk pelanggan broadband nirkabel yang naik dari 63,2 juta pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kualitas jaringan baru kami yang telah dimodernisasi, disertai dengan usaha keras untuk merampingkan produk dan memperkenalkan produk kepada para pelanggan. Hasil tersebut juga didukung oleh upaya agresif untuk mulai menawarkan jaringan LTE, didukung dengan harga yang mudah dipahami dan menarik, serta inisiatif harga paket agar dapat mengelola hasil keseluruhan suara, SMS, dan data. 56,9% menjadi Rp7.031,0 miliar, merepresentasikan 32,1% dari total pendapatan usaha layanan seluler, karena pertumbuhan permintaan data. Sesuai dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, Pendapatan Rata-Rata per Pengguna Gabung (Blended ARPU) untuk Suara turun 4,2%, sedangkan ARPS untuk SMS berhasil ditingkatkan melalui manajemen aktif –kontras dengan penurunan secara keseluruhan dalam industri ini. Selain itu, kadar kepuasan pelanggan juga meningkat, hal ini menunjukkan para pelanggan benar-benar merasa kami memiliki nilai tambah. Produk & Layanan Kami menyediakan rangkaian komprehensif produk-produk layanan data dan suara mobile berkualitas tinggi, termasuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada GSM 900, DCS 1800, layanan seluler 3G dan 4G-LTE. Merek seluler utama kami berganti merek pada bulan November 2015 menjadi Matrix Ooredoo, menawarkan layanan seluler pascabayar bagi pengguna premium; Indosat Ooredoo iM3 yang menyediakan layanan seluler prabayar bagi kaum muda dengan tarif terjangkau; dan Mentari Ooredoo yaitu layanan seluler prabayar premium. Pendapatan dari layanan seluler Hal tersebut menyebabkan pendapatan dari layanan seluler meningkat 12.4 % dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp21.895,7 miliar, terutama karena pertumbuhan pendapatan dari data. Pendapatan data meningkat Indosat Ooredoo triliun 53 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Pada akhir tahun, iM3 Ooredoo, layanan multimedia GSM prabayar bagi kaum muda, menyediakan paket suara, SMS, dan data dengan tarif sangat menarik, memiliki 67% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 62% dari total pendapatan seluler. Sementara Mentari Ooredoo, merek seluler GSM prabayar kami yang menawarkan kesederhanaan dan gaya hidup dengan target segmen dewasa, memiliki 32% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 20% dari total pendapatan seluler. Sedangkan Matrix Ooredoo, yang menawarkan layanan seluler GSM pascabayar bagi para pengguna profesional dan korporasi dengan layanan kualitas dan pengalaman terbaik, memiliki 1% dari total pelanggan dan memberi kontribusi 6% dari total pendapatan seluler. Promosi & Pemasaran Sejalan dengan fokus kami menyediakan layanan yang mudah digunakan dan relevan, kami merampingkan produk dan layanan kami di pasar melalui program yang lengkap dengan tarif baru, promosi, insentif dan perangkat yang spesifik. Salah satu penunjang yakni harga data dan diskon terus ditinjau secara ketat, agar berfokus pada program yang paling menguntungkan dan memacu pemanfaatan data. Di samping mendorong pelanggan ke konsumsi data, penawaran yang ditargetkan juga disampaikan kepada para pelanggan yang ada terutama pelanggan setia, sebagai bagian fokus kami terhadap pertumbuhan data. Seiring dengan mulai tersedianya layanan LTE pada bulan November 2015, sehingga pada akhir tahun para pelanggan seluler Indosat Ooredoo menikmati akses layanan 4G LTE super cepat dengan kecepatan unduh (download) 185 Mbps dan kecepatan unggah (upload) 41 Mbps, di 35 kota besar di Indonesia. Layanan Super LTE kami yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz, memberikan sinyal lebih baik, meningkatkan kualitas layanan dan sinyal di dalam ruangan untuk peningkatan pengalaman pengguna dan aktivitas internet seperti surat elektronik (e-mail), berbincang (chatting), mengunduh, blogging, browsing, dan lainnya. Selain itu, para pelanggan Indosat Ooredoo juga memiliki akses ke layanan e–money, e-payment, dan layanan mobile lain seperti Dompetku dan Pay-Up. Layanan ini, yang lebih jauh dirinci di bagian Digital dalam laporan ini, tersedia untuk handset smart, feature, dan basic; memberikan pelanggan alternatif keuangan yang berharga dengan biaya rendah terhadap layanan perbankan tradisional. Akhirnya, kami terus mengembangkan kemitraan dengan berbagai mitra OTT (Over-the Top) termasuk sebagian besar pengembang lokal, sebagian dari inkubator digital internal kami Ideabox. Melalui kemitraan ini, kami mampu menyediakan konten yang menghibur, bermanfaat, dan relevan bagi para pelanggan untuk peningkatan keterlibatan mereka dan memberikan nilai tambah. Indosat Ooredoo 54 Hal tersebut didukung oleh perbaikan prosedur untuk proses pengembangan produk baru dan peluncuran. Perbaikan dalam kegiatan operasional seluler ini akan mempersingkat waktu pengembangan produk baru sehingga produk dapat lebih cepat dipasarkan, seraya memastikan kualitas yang baik dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Selain itu, tarif yang jelas dan terjangkau termasuk target regional yang khusus – berbagai penawaran ini membuat produk-produk Indosat Ooredoo lebih menarik bagi para pelanggan dan membantu mendorong perolehan bersih sepanjang tahun. Inisiatif penting sepanjang tahun 2015 dimana semuanya berfokus pada mendorong adopsi data, antara lain: • iM3 internet.org: Kampanye internet gratis yang menawarkan akses internet tanpa kredit melalui freebasics.com yang didukung oleh Facebook, dengan tujuan mempersempit kesenjangan digital. • iM3 Pinter Internetan (Pinternet): Kampanye paket awal (starter pack) baru yang memberikan penawaran data menarik untuk membangun persepsi IM3 sebagai pemain data di pasar. • iM3 Keuntungan Berlipat (Ketupat) Ramadhan: kampanye hari raya selama bulan Ramadhan dan periode Lebaran yang memberikan paket lengkap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. • Matrix Max: dengan motto kampanye “Get More, Get Max!” Matrix Ooredoo menggabungkan kuota data yang besar dengan suara dan SMS untuk pelanggan pascabayar. Registrasi online melalui situs juga diperkenalkan untuk mendukung program ini sebagai fitur khusus bagi pelanggan yang berharga, sehingga memungkinkan mereka mendaftar sesuai kenyamanan mereka. Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Seluler Kemitraan baru dengan peritel Erajaya, dirampungkan pada bulan Januari 2016, akan mendukung kami dalam membuka ratusan toko ritel, memampukan kami menghadirkan produk dan layanan secara langsung kepada para pelanggan • Mentari 3GB+: berfokus pada komunikasi di tingkat browsing komunitas, para pelanggan dapat menikmati kuota data sebesar 3 GB+, berlaku untuk periode aktif selama 3 bulan. Penjualan dan Distribusi Penjualan langsung menjadi fokus pada tahun 2015, meskipun kami tetap mempertahankan agen penjual (dealer) yang ada. Kami selalu memasarkan melalui saluran pemasaran langsung dan tidak langsung, tetapi secara tradisional sebagian besar pendapatan berasal dari para agen penjual di wilayah eksklusif. Saluran–saluran ini mencakup gerai reguler tradisional; saluran modern yang terdiri dari gerai ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan lainnya; gerai Jaringan Ritel Gadget seperti Okeshop, Globalteleshop, Erafone, dan lainnya; POS perbankan di ATM–ATM, serta walk–in center terpadu untuk penjualan dan layanan pelanggan yang dinamai Gerai Indosat Ooredoo dan KILAT. Gerai Indosat Ooredoo mencakup pusat layanan yang dikelola langsung oleh Indosat Ooredoo, yang sebelumnya dikenal sebagai Galeri Indosat, maupun pusat layanan yang dimiliki agen penjual yang sebelumnya dikenal sebagai Griya Indosat. Sedangkan pusat layanan yang dimiliki dan dikelola oleh mitra individual tetap disebut KILAT (Indosat Ooredoo Sales & Service Kiosk). Dengan sasaran ke arah digital dan benar-benar melibatkan para pengguna, pada tahun 2015 kami mulai lebih agresif mendorong penjualan langsung melalui Gerai Indosat Ooredoo milik kami sendiri. Kami juga menandatangani kesepakatan dengan pengecer Erajaya, yang dirampungkan pada bulan Januari 2016, untuk membuka ratusan toko ritel di seluruh Nusantara. Pengembangan ini akan Indosat Ooredoo memampukan kami menampilkan secara fisik berbagai produk dan layanan digital langsung kepada konsumen dan hadir ketika mereka membutuhkan kami. Sejalan dengan pengembangan ini dan rebranding kami sebagai Indosat Ooredoo, tampilan dan pusat layanan kami secara drastis dirombak menjadi bernuansa efisien dan modern, mencerminkan fokus baru kami dan lebih sesuai untuk ritel. Guna mendukung upaya tersebut, manajemen meningkatkan frekuensi kunjungan ke lapangan untuk mendukung staf di garda depan, serta memperoleh pemahaman lebih baik terhadap kondisi dan masalah di setiap wilayah, sehingga tanggapan lebih cepat tanggap dan program lebih disesuaikan. Dalam waktu bersamaan, kami memelihara jaringan pengecer dan agen penjual yang luas melalui dorongan penjualan secara nasional berupa program-program promosi yang konsisten, yang dirancang untuk mendorong rekomendasi kepada produkproduk Indosat Ooredoo, khususnya produk data. Pertumbuhan Pasar Korporasi Korporasi tumbuh 7,3% pada tahun 2015, dengan pertumbuhan di sektor perusahaan besar dan UKM, meskipun terjadi perlambatan dalam perekonomian Indonesia. Untuk mendorong pertumbuhan, kami berfokus pada menciptakan kembali portofolio B2B kami untuk memberikan solusi terpadu yang disesuaikan dengan kebutuhan vertikal khusus, meluncurkan solusi baru dan inovatif terutama pada M2M, serta menciptakan program gabungan perangkat yang menarik untuk memikat pelanggan baru. Kami juga terus mendorong penjualan silang di antara area korporasi. Sejalan dengan itu, kami mempertahankan penekanan kami pada pemberian layanan yang baik, layanan help desk, dan jaminan layanan, dengan para petugas helpdesk korporasi yang berdedikasi di bagian korporasi mobile. Para pelanggan dengan status platinum dilayani oleh account manager layanan dan teknisi di lapangan yang berdedikasi sebagai bagian dari tujuan kami untuk mencapai kepuasan pelanggan korporasi sebagai bidang utama pertumbuhan. Peningkatan dalam indikator kepuasan pelanggan bisnis mencerminkan keberhasilan nyata di bidang ini, sejalan dengan bertambahnya kepuasan ritel. 55 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen MIDI Kami menawarkan layanan MIDI (multimedia interaktif, data, dan Internet) terpadu secara langsung, maupun melalui anak perusahaan Lintasarta dan IM2. Layanan MIDI Indosat Ooredoo terdiri dari layanan Internet dan komunikasi data termasuk International and Domestic Leased Circuits kecepatan tinggi dari titik–ke–titik dan Domestic Leased Circuits dengan kapasitas pita lebar dan pita sempit (broadband dan narrowband), Frame Relay, IPVPN (Internet Protocol–Virtual Private Network) modern, serta layanan berbasis MPLS. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder, layanan VSAT, layanan TI (Teknologi Informasi) seperti Disaster Recovery Center (Pusat Pengendalian Bencana), Layanan Pusat Data, dan yang terbaru, Indosat Ooredoo Cloud dengan infrastructure– as–a–service. Kinerja Pendapatan dari layanan MIDI meningkat 7,0% pada tahun 2015 menjadi Rp3.753,5 miliar, setara dengan 14,0% dari total pendapatan dibandingkan 14,6% pada tahun 2014. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja yang lebih baik di anak perusahaan Lintasarta, yang berfokus pada layanan TI, juga Internet tetap dan Konektivitas. Di sisi grosir, pendapatan berdampak negatif antara lain disebabkan oleh tekanan kompetitif, migrasi dari saluran yang jelas ke IP, dan penghentian proyek e-KTP. Pertumbuhan memperoleh kontribusi dari layanan berbasis MPLS pada Konektivitas dan Internet. Pada Konektivitas, IP modern VPN Link (Layer-3 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN) mendominasi penggunaan bandwidth, sementara pada Internet terjadi peningkatan dalam penggunaan kapasitas yang berasal dari IP Transit internasional (INP) dan IP Transit domestik (INIX) dari para pelanggan grosiran yang dipicu oleh kenaikan penetrasi Internet di Indonesia. Strategi Pertumbuhan dan Pemasaran Layanan MIDI, termasuk permintaan untuk layanan data dan jaringan lainnya seperti layanan berbasis Internet, terutama diarahkan kepada pelanggan korporasi dan pelanggan dalam jumlah besar (grosir), suatu pasar yang kami lihat memiliki potensi pertumbuhan yang baik, termasuk segmen pasar UKM yang sedang berkembang pesat. Dengan demikian, MIDI telah menjadi bagian yang semakin penting dari portofolio kami, dan kami berharap kontribusinya meningkat seiring pertumbuhan kami khususnya di pasar korporasi. Selain itu, layanan tertentu seperti Internet juga dipasarkan ke para pelanggan ritel dan pelanggan grosiran. Berdasarkan inisiatif-inisiatif yang telah dicanangkan tahun 2014, pada tahun 2015 kami tetap berfokus pada strategi mengembangkan kapasitas layanan MIDI kami melalui tiga inisiatif. Pertama, meningkatkan jaringan baru yang telah dimodernisasi untuk tingkat layanan bermutu. Kedua, menghubungkan pelanggan dengan penawaran terkait dan menyediakan layanan terbaik. Ketiga, berasosiasi dengan alat (device) yang memberi pengalaman data terbaik, suatu strategi yang Perusahaan sedang terapkan melalui kemitraan di semua tahapan rantai nilai perangkat (device value chain). Pendapatan dari layanan MIDI triliun Pertumbuhan yang kuat juga tampak pada layanan Teknologi Informasi (TI) untuk korporasi, dimana jasa TI korporasi besar membukukan pertumbuhan dua digit pada tahun 2015. Indosat Ooredoo 56 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - MIDI Sejalan dengan langkah kami untuk merampingkan dan berfokus pada bisnis inti kami, sebagian besar fungsi TI non-inti kami dialihkan ke anak perusahaan Lintasarta dalam tahun ini Segmen korporasi tumbuh pesat, didorong oleh penawaran yang ditargetkan pada segmen korporasi besar, serta layanan konektivitas dan solusi Internet untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Secara khusus, kami memasarkan tiga layanan untuk segmen korporasi besar maupun UKM: jasa layanan korporasi, teknologi informasi (TI), dan mobilitas, di mana layanan TI memiliki potensi pertumbuhan tertinggi, karena itu kami meningkatkan jumlah sumber daya manusia. Selaras dengan rencana kami menjadi pemimpin data yang unggul, kami secara agresif memperluas penawaran serat optik kami Fiber-To-The-Home (FTTH) ke kota-kota sekunder dan kawasan industri. Walaupun persaingan bisnis serat optik meningkat cepat seiring naiknya permintaan pasar, namun kami masih tetap memperoleh keunggulan dari jaringan yang luas dan sumber daya operasional. Dalam rangka mempertahankan keunggulannya, kami akan terus memperluas cakupan area serat optik untuk mendukung pengiriman data tetap di masa depan. Anak perusahaan kami, Lintasarta, difokuskan kembali untuk menjadi penyelenggara layanan, dan sebagian besar fungsi non-inti TI Indosat Ooredoo selanjutnya dialihkan ke Lintasarta. Sejalan dengan itu, Lintasarta terus mengembangkan jangkauan geografis produk dan layanannya untuk melayani permintaan yang bertambah banyak akan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil, termasuk mengembangkan layanan Fiber-ToThe-Premises (FTTP) untuk mengantarkan broadband yang lebih cepat kepada bisnis yang membutuhkan kinerja serta ketersediaan layanan terus menerus, dengan mendukung layanan broadband premium terkonsolidasi seperti Lintasarta Mobility Access, Data Center, Cloud Services, atau Video Conferencing. FTTP akan memungkinkan Lintasarta menyediakan jaringan fiber generasi mendatang yang terukur (scalable) dan bisa diperluas (extensible) yang dapat mendukung penawaran layanan suara, data dan video yang menarik dengan harga terjangkau. Konektivitas Data Solusi konektivitas data, yang ditujukan kepada dan dikemas sesuai kebutuhan pelanggan korporasi masingmasing, mencakup Indosat Ooredoo World Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi internasional melalui kabel darat dan bawah laut; Indosat Ooredoo National Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi domestik; dan Direct Link, jasa penyewaan sambungan melalui koneksi satelit/VSAT yang melayani komunikasi data multi lokasi. Kami juga menyediakan layanan komunikasi data antar lokasi domestik dan internasional melalui jaringan canggih Internet Protocol (IP), yang terdiri dari layanan IP–VPN dan juga layanan berbasis MPLS yang diperluas sampai Asia Utara, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat melalui kerja sama dengan penyedia jasa global. Pada tahun 2015 kami menghentikan layanan Frame Relay karena pergeseran teknologi yang berdampak pada tidak adanya lagi lingkup layanan Frame Relay. Sementara itu, layanan berbasis MPLS tersedia bagi jaringan komunikasi Indosat Ooredoo 57 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Kami terus mengembangkan dan meningkatkan layanan MIDI kami agar dapat melayani para pelanggan lebih baik di segmen ritel, UKM, dan Enterprise domestik dan internasional untuk aplikasi suara, data, video, dan Internet. Melalui layanan berbasis MPLS, kami menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas untuk mendukung pertumbuhan pelanggan bisnis. Layanan berbasis MPLS ini terdiri dari IP VPN Link (Layer-2 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN). Internet Pendapatan usaha dari layanan MIDI kami terutama berasal dari pendapatan layanan Internet yang diselenggarakan oleh kami dan anak perusahaan kami, PT Indosat Mega Media (“IM2”) dan PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”). Kami juga bertindak sebagai penyelenggara akses jaringan (Network Access Provider) dan penyelenggara jasa Internet (Internet Service Provider) untuk pelanggan grosiran dengan menyediakan IP transit maupun menawarkan akses Internet berdedikasi (dedicated Internet). Saat ini kami mengoperasikan tiga penyelenggara jasa Internet (ISP). Melalui anak perusahaan kami, IM2 dan Lintasarta, kami juga menawarkan layanan koneksi Internet berdedikasi dan koneksi Internet broadband kepada pelanggan korporasi dan UKM komersial maupun pelanggan ritel. Pada tahun 2015, pendapatan dari layanan Internet menyumbangkan 22,5% dari pendapatan usaha konsolidasi MIDI. Jasa Nilai Tambah Jasa Nilai Tambah (VAS), mencakup pusat pemulihan bencana Indosat Disaster Recovery Center (DRC), pusat data Data Center dan Cloud Services, berkembang baik dalam MIDI dengan membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 12% sehingga menyumbang 23% dari semua pendapatan MIDI. Layanan DRC dan Data Center, yang diarahkan kepada pelanggan korporasi, terdiri dari server co–location, rack, Sewa Transponder Satelit Kami mengoperasikan satelit Palapa–D, yang diluncurkan bulan Agustus 2009 untuk menggantikan satelit Palapa–C2 yang diluncurkan tahun 1996. Pada tahun 2010, Palapa–D beroperasi penuh. Satelit Palapa–D memiliki 11 transponder Extended C–Band, 24 transponder Standard C–Band dan lima transponder Ku-Band, semua milik kami. Kapasitas transponder dalam Palapa–D disewakan kepada operator penyiaran dan telekomunikasi. Layanan satelit penunjang lain termasuk pemakaian untuk layanan TV, link Indosat Ooredoo TV, layanan jaringan privat, akses Internet, dan multimedia serta konferensi video. Pendapatan usaha dari sewa satelit naik 17,5% pada tahun 2015, memberi kontribusi 9,4% dari semua pendapatan Indosat Ooredoo MIDI, karena operator penyiaran dan VSAT yang sudah ada terus meningkatkan kapasitasnya dan pelanggan baru memulai kontrak. 58 cage, listrik, and fasilitas penunjang lain. Indosat Ooredoo Data Center terletak di tengah kota Jakarta, di mana stabilitas dan keamanan menjadi prioritas pemerintah yang menjadikannya tempat paling strategis dan aman untuk penyimpanan. Data Center memiliki persediaan tenaga cadangan/pendukung dan setiap rak dipasok oleh beberapa koneksi listrik independen, untuk memastikan agar kelangsungan kegiatan usaha pelanggan tidak terganggu. Kami juga melayani penyediaan jasa backbone atau leased line domestik dari lokasi DRC atau Data Center kami ke kantor pusat pelanggan, sebagai bagian solusi total telekomunikasi kami. DRC dan Data Center sudah meraih sertifikasi ISO27001 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - MIDI Melalui Indosat Ooredoo Cloud, kami juga menyediakan jasa infrastruktur sebagai layanan (IAAS) untuk melayani permintaan perusahaan yang menghendaki penyediaan dan pengelolaan komputasi, penyimpanan dan jaringan yang ditargetkan terutama bagi pelanggan korporasi. Indosat Ooredoo bermitra dengan Dimension Data menawarkan layanan cloud kepada korporasi, dengan menggabungkan infrastruktur backbone konektivitas nasional Indosat Ooredoo dengan 10 fasilitas pusat datanya di Indonesia didukung layanan konsultasi cloud dari Dimension Data agar mampu meningkatkan daya tariknya terhadap pelanggan. VSAT Net/IP dan VSAT Link Dilayani melalui anak perusahaan kami, Lintasarta, layanan VSAT Net/IP dan VSAT Link adalah sistem jaringan data berbasis satelit. VSAT Net/IP menghubungkan dan mengendalikan lalu lintas data antar tempat-tempat jauh, yang memungkinkan perkembangan data secara cepat bagi pelanggan jaringan dengan lalu lintas data rendah sampai menengah dalam bidang jasa keuangan, transportasi, perdagangan, dan distribusi. VSAT Link menyediakan transmisi digital antar lokasi untuk tempat-tempat jauh yang memiliki bisnis dengan lalu lintas menengah sampai padat seperti industri manufaktur, pertambangan dan jasa keuangan. Solusi Konvergensi Solusi Konvergensi Indosat secara kreatif menggabungkan MIDI dengan layanan seluler termasuk wireless broadband untuk menghasilkan produk komunikasi baru yang fleksibel dan dapat diaktifkan dalam mode mobile sesuai kebutuhan. Solusi Konvergensi kami menggunakan GPRS/GSM maupun CDMA dan HSDPA, dan karena itu dapat diimplementasikan di mana saja di Indonesia dalam jaringan seluler Indosat, sehingga pemakai dapat menghemat biaya operasional. Layanan ini juga dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Saat ini, solusi konvergensi yang kami tawarkan terdiri dari Indosat Enterprise Resource Planning (I–ERP), Remittance, Internet School Management System (ISMS), Mobile Extension, Wireless EDC, Corporate VPN, Wireless ATM, Multimedia IP Services, dan Solusi UKM. I–ERP, produk terbaru yang kami tawarkan, dikembangkan untuk memudahkan proses bisnis perusahaan di sektor manufaktur dan Food & Beverage (F&B) maupun pedagang grosiran dan distributor yang menggunakan aplikasi terpadu seperti kampanye penjualan, pemesanan, manajemen logistik dan gudang, dan sebagainya. Produk ini memungkinkan pengelolaan komunikasi data real time yang lebih baik dengan menggunakan teknologi wireless mobile yang dapat diakses dari jaringan GPRS atau HSDPA. Terkait dengan UKM, kami terus memasarkan layanan Solusi UKM, yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan usaha UKM, dengan hasil memuaskan. Dengan terfokus pada UKM formal ketimbang pengusaha UKM di sektor informal, kami berhasil meningkatkan pendapatan dan penagihan kami. Solusi UKM menawarkan akses Internet broadband, fasilitas komunikasi suara dan SMS, layanan web hosting komprehensif termasuk sistem pembayaran online, dan serangkaian aplikasi dan layanan opsional, semua dalam satu paket yang mudah digunakan. Indosat Ooredoo 59 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Jasa Telekomunikasi Tetap kesepakatan dengan rekan atau mitra di luar negeri untuk menyalurkan lalu lintas panggilan internasional melalui Indosat Ooredoo. Indosat Ooredoo adalah penyedia jaringan telekomunikasi tetap (fixed) terkemuka di Indonesia, salah satu jaringan telekomunikasi paling mapan di Nusantara. Kategori ini terdiri dari Sambungan Langsung Internasional (SLI), fixed wireless (FWA), dan layanan fixed line (I-Phone). Walaupun layanan telekomunikasi tetap semakin menyusut dari waktu ke waktu, seperti ditunjukkan dalam portofolio persentase keseluruhan karena pertumbuhan internet dan layanan seluler, namun layanan ini tetap memberi kontribusi berharga bagi pengalaman pelanggan. Tenaga penjualan khusus dan saluran penjualan pihak ketiga digunakan untuk memasarkan layanan SLI ke para pelanggan kami yang sangat besar, termasuk hotel, pelanggan perusahaan besar, kantor pemerintah, dan kedutaan besar. Kami juga mempertahankan tenaga penjualan khusus untuk menargetkan segmen pelanggan yang sensitif harga, yang mencari fasilitas sambungan internasional berbudget rendah untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga di luar negeri. Pada tahun 2015, pendapatan dari telekomunikasi tetap sebesar Rp1.119,3 miliar atau 4,2% dari total pendapatan Indosat Ooredoo, dibandingkan dengan Rp1.096 miliar atau 4,6% dari total pendapatan tahun 2014. Berbeda dengan kecenderungan tahun-tahun sebelumnya, pendapatan telekomunikasi tetap mencatat pertumbuhan sebesar 2,1%, terutama didorong oleh peningkatan sambungan panggilan internasional. Sambungan Langsung Internasional (SLI) Indosat Ooredoo mempromosikan layanan SLI-nya melalui layanan jarak jauh internasional Indosat Ooredoo SLI 001, Indosat Ooredoo SLI 008, Indosat Ooredoo FlatCall 01016, dan SMS Internasional. SLI-001 dipasarkan sebagai layanan premium, sedangkan SLI-008 diposisikan sebagai layanan yang lebih ekonomis menawarkan tarif yang lebih rendah. FlatCall 01016 ditujukan untuk segmen pasar yang sangat sensitif harga, menawarkan tarif yang sangat kompetitif untuk negara-negara tujuan populer tertentu, sementara memakai tarif VoIP (Voice over Internet Protocol) reguler untuk negara-negara lain. Selain itu, kami memiliki berbagai Pendapatan Jasa Telekomunikasi Tetap triliun Indosat Ooredoo 60 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Jasa Telekomunikasi Tetap Berbeda dengan tren pada tahun-tahun sebelumnya, pendapatan dari telekomunikasi tetap (fixed) mengalami pertumbuhan 2,1%, terutama didorong oleh peningkatan panggilan telepon internasional Layanan Sambungan Tetap Nirkabel Indosat menghadirkan layanan sambungan tetap nirkabel (PSTN) melalui produk StarOne, menggunakan teknologi CDMA 2000 x1 di frekuensi 800 Mhz. StarOne diposisikan sebagai solusi hemat biaya bagi pelanggan dengan kebutuhan mobilitas terbatas, menawarkan kombinasi layanan PSTN dan layanan telekomunikasi mobile termasuk BlackBerry, email dan instant messaging. Tersedia dalam versi prabayar maupun pascabayar. Guna memperkokoh relasi kami dengan mitra kami, secara aktif kami berpartisipasi dalam forum dan acara internasional. Kami juga menjajaki kemitraan dengan para penyedia jasa internasional lain, agar para pelanggan Indosat Ooredoo yang bepergian ke luar negeri dapat menikmati tarif roaming yang kompetitif dan konsisten. Telepon Tetap (Fixed Phone) Indosat Ooredoo menawarkan layanan telepon jarak jauh lokal dan domestik dengan merek fixed line ‘I-Phone.’ Saat ini Indosat Ooredoo menawarkan cakupan fixed line jarak jauh lokal dan domestik di kebanyakan kota besar di Indonesia. Pendapatan dari fixed phone meningkat sebesar 0.02% dari Rp130,89 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp130,91 miliar pada tahun 2015, memberi kontribusi sebesar 11,7% terhadap total layanan telekomunikasi tetap dibandingkan 11,9% pada tahun 2014. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan penurunan dalam segmen ritel, sedangkan Indosat Ooredoo tetap memandang bisnis dan kelembagaan sebagai pasar dengan pertumbuhan menjanjikan, di mana para pelanggan bisnis mencari kecepatan data broadband yang lebih tinggi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Indosat Ooredoo Layanan CDMA StarOne telah mulai dihentikan secara bertahap di wilayah Indonesia sejak bulan Desember 2014 dan resmi berakhir pada 30 Juni 2015. Hal ini terkait percaturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang penataan kembali pita frekuensi radio 800MHz. Pelanggan StarOne CDMA telah diinformasikan sebelumnya dan diberikan insentif untuk mencoba produk Indosat Ooredoo lainnya dengan tujuan mempertahankan loyalitas mereka pada saat mekanisme transisi dari layanan berbasis CDMA ke GSM. Khususnya, Indosat Ooredoo menawarkan kompensasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk seperti: Sim Card GSM, Fasilitas Call Forwarding, serta Dompetku Indosat yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan StarOne dalam 3 bulan dan Dompetku tersebut dapat di tarik tunai di pusat layanan pelanggan Indosat Ooredoo terdekat atau dibelanjakan di merchantmerchant yang bekerjasama dengan Indosat Ooredoo. Indosat Ooredoo telah mengumumkan pengakhiran layanan Starone ini kepada para pelanggan melalui berbagai macam media, seperti: media masa, SMS blast; serta website Indosat Ooredoo sejak awal tahun. 61 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Layanan Digital Layanan Digital*, unit bisnis terbaru kami, terus berkembang pesat di tahun 2015, memanfaatkan basis pelanggan telkom kami serta memadukan dengan produk dan layanan yang ada untuk meningkatkan penawaran bagi para pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pertumbuhan dicapai melalui inisiatif in-house, kemitraan, usaha patungan dengan pemimpin pasar, dan investasi. Walaupun Layanan Digital masih menjadi kontributor kecil terhadap pendapatan keseluruhan, kami melihat Layanan Digital sebagai kunci untuk mengubah seluruh perusahaan dan organisasi menjadi perusahaan ramping yang berbasis digital – perusahaan yang bergerak melampaui penyediaan komunikasi saja menjadi perusahaan yang menyediakan produk dan layanan yang membantu mendukung perkembangan manusia dan memperkaya kehidupan masyarakat. Dengan jumlah pelanggan hampir mencapai 70 juta orang, kami memiliki pasar besar yang belum dimanfaatkan untuk produk dan layanan digital. Selain itu, kebanyakan layanan digital kami adalah telco-agnostic dan memungkinkan kami berkembang melampaui basis pelanggan telkom kami saat ini. Dalam tahun kedua pengoperasiannya, layanan data tumbuh signifikan, seiring upaya kami terus membangun jejak digital in-house melalui e-money, kemitraan, usaha patungan, dan investasi seperti inkubator Ideabox dan dana modal ventura SB-ISAT. Kami juga terus menggelar kompetisi dan inkubator untuk memberikan dukungan dan bimbingan. Kombinasi inisiatif ini yang diterapkan secara konsisten telah mengangkat profil kami di ruang digital, yang tercermin dari keputusan perusahaan digital global seperti Google, Facebook, dan Twitter untuk bermitra dengan kami daripada dengan yang lain. Selain itu, kami memperkuat sinergi dengan produkproduk lain Indosat Ooredoo untuk penjualan silang dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di mana memungkinkan. Sebagai contoh, pasar Cipika menjual produk seluler Indosat Ooredoo, dan semua pelanggan seluler akan memiliki Dompetku (mobile wallet). Fungsi silang seperti ini akan menjadi ciri khas kegiatan operasional kami ke depan. Produk & Layanan Periklanan mobile, perdagangan mobile, dan keuangan mobile tetap menjadi area utama fokus kami, karena area tersebut memiliki potensi pertumbuhan tertinggi dan sinergi alami dengan infrastruktur Indosat Ooredoo. Ketiga area ini memiliki manfaat lebih lanjut yang mampu saling mendukung, menciptakan nilai tambah, dan melahirkan ekosistem digital organik. Produk in-house terkemuka dari perdagangan mobile, keuangan mobile, dan periklanan mobile antara lain: *Pendapatan Layanan Digital dilaporkan sebagai bagian Seluler di laporan keuangan. Indosat Ooredoo 62 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Layanan Digital Layanan Keuangan Mobile • Dompetku, mobile wallet bagi mereka yang tidak memiliki rekening di bank maupun para nasabah dengan fitur seperti transfer uang domestik dan internasional, pembayaran tagihan, serta transaksi ritel online dan offline. • Dompetku Plus, platform pembayaran OTT yang memungkinkan pembayaran, transfer P2P, dan layanan escrow terutama ditujukan untuk industri perdagangan. • Dompetku Pengiriman Uang, layanan telco-agnostic pengiriman uang tunai dalam negeri, didukung oleh jaringan agen yang luas di seluruh Indonesia, yang menargetkan para pelanggan yang tidak memiliki rekening di bank. • PayUp, layanan pembayaran mobile yang sederhana, aman, dan terjangkau; terdiri dari penggabungan telepon dan card reader elektronik untuk kartu debit dengan target pengecer kecil, perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat, dan perusahaan logistik. • Ondego, layanan perbankan mobile untuk bank, menawarkan solusi perbankan mobile melalui smart phone dan feature phone. e-commerce • Cipika, pasar online yang menjual gadget, aneka produk gaya hidup dan hiburan. • Cipika Play, pasar voucher game online, bekerja sama dengan pembuat game dan penyedia game berbayar. • Cipika Bookmate, kolaborasi dengan Bookmate, menawarkan platform e-books berbasis mobile dengan salah satu koleksi terbesar dari judul-judul buku lokal dan internasional untuk pelanggan di Indonesia. Periklanan PT Portal Bursa Digital (PBD atau IMX), usaha patungan antara Indosat Ooredoo dengan Smaato, platform periklanan mobile global terkemuka; meluncurkan pertukaran periklanan digital pertama dan satu-satunya di Indonesia pada bulan Mei 2015. IMX menghubungkan pengiklan dengan penerbit dalam menawarkan solusi periklanan mobile lokal dan internasional melalui platform tunggal, swalayan, tawarmenawar real-time yang memastikan transparansi untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen data untuk membantu menargetkan pelanggan yang tepat. Indosat Ooredoo 63 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Kemitraan Sebagai perusahaan telekomunikasi lokal dengan pola pikir global, kami telah ditempa melalui kemitraan lokal dan internasional di ruang digital. Memanfaatkan kiprah internasional grup induk Ooredoo serta minat global yang kuat dari perusahaan teknologi dan internet untuk mengakses basis pelanggan Indosat Ooredoo, dibentuklah sebuah tim pengembangan bisnis internasional untuk memperkaya kehidupan digital para pelanggan Indosat Ooredoo dengan memberikan mereka konten dan layanan yang eksklusif dan bermakna dari mitra internasional terkemuka. Di saat yang sama, kami juga menjajaki bermitra dengan para pemain lokal yang kuat. Investasi dan Usaha Patungan Inkubasi dan Akselerasi Startup Ideabox adalah inkubator bisnis teknologi yang telah meraih penghargaan, didukung oleh Indosat Ooredoo bermitra dengan Mountain Partners AG, Founder Institute, dan Grup Ooredoo. Ideabox berfokus pada identifikasi dan percepatan telekomunikasi, media, dan teknologi startup yang menjanjikan; melalui investasi, akses kepada para mentor Indonesia dan internasional, serta akses ke jaringan dan mitra Indosat Ooredoo termasuk Facebook. Pada tahun 2015, Ideabox berhasil meluluskan angkatan kedua yang terdiri dari tujuh perusahaan, beberapa di antaranya telah menerima pendanaan seri A dari investor internasional. Pada tahun 2015, kami dapat bekerja sama dengan merek digital global terkemuka seperti Facebook untuk Free Basics, Google untuk tagihan operator langsung melalui Google Play Store, dan Twitter untuk e-channel telkom pertama Twitter Modal Ventura Dana SB-ISAT merupakan pendanaan senilai US$14,5 juta bekerja sama dengan modal ventura Softbank milik konglomerat Jepang, Grup Alibaba, dan investor lokal; yang pada tahun 2015 berinvestasi di Grab Taxi, Techin Asia, Qerja, Switch, dan Dealoka – lulusan Ideabox. Dana ini tidak hanya menyediakan modal kepada perusahaan yang diinvestasikan, tetapi juga bimbingan, akses ke basis pelanggan Indosat Ooredoo, dan akses ke jaringan pengetahuan Softbank, perusahaan telekomunikasi dan internet terkemuka di Jepang serta pemilik Sprint Corporation, Amerika Serikat. di Asia- Pasifik. Kami juga bekerja sama dengan pasar e-commerce lokal terkemuka dalam kampanye, antara lain: • • Lebaran Belanja Online dengan lebih dari 40 pemain e-commerce di Indonesia (termasuk Lazada, Zalora, Bukalapak, dan lainnya) pada 28 Juni 2015 #IndonesiaDigitalNation dengan lebih dari 10 pemain e-commerce di Indonesia (Lazada, Bilna, Mataharimall, dan lainnya) pada 20 November 2015 Indosat Ooredoo 64 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Layanan Digital Indosat Ooredoo menjadi pemimpin di ruang digital, seperti tampak pada relasi kami dengan merek-merek digital global terkemuka seperti Facebook untuk Free Basics, Google untuk tagihan operator langsung melalui Google Play Store, dan Twitter untuk e-channel telkom Twitter pertama di kawasan Asia Pasifik Pengembangan Wirausahawan Lokal Sebagai bagian dari komitmennya untuk membangun ekosistem startup di Indonesia, Indosat Ooredoo mengoperasikan platform pendanaan massal (crowdfunding) yang dinamai Crowdtivate, bersama dengan operator asal Singapura StarHub, untuk mengembangkan gagasangagasan inovatif yang menunjang ekosistem digital. Crowdtivate terutama ditujukan untuk membantu startup teknologi, pembuat konten, dan wirausahawan di Indonesia untuk menambah modal dari para penyandang dana yang ada di dalam dan di luar Indonesia. Dengan memberi kemudahan kepada para wirausahawan untuk meningkatkan modal melalui sumber massal, Indosat Ooredoo berharap dapat mengurangi salah satu dari rintangan utama yang dihadapi startup di Indonesia, yang berjuang menambah pendanaan pada tahap awal. Selain itu, guna mendorong pengembang aplikasi lokal, kami menggelar acara tahunan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) untuk ke-9 kali berturut-turut. IWIC adalah kompetisi untuk para pengembang mobile dan digital, yang meliputi seminar dan lokakarya yang diselenggarakan di sejumlah kampus terkemuka di Indonesia untuk menjaring minat dan kesadaran di bidang tersebut. Para pemenang IWIC menerima berbagai hadiah dan beasiswa dari Founder Institute untuk mengembangkan gagasan–gagasan itu menjadi bisnis yang potensial. Indosat Ooredoo 65 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Sumber Daya Manusia Tahun 2015 ditandai dengan sejumlah perubahan besar dalam organisasi. Secara strategis, tahun 2015 merupakan tahun terakhir penerapan roadmap 4+1 yang berakhir Kami gembira mengetahui bahwa hasil survei karyawan pada tahun 2015 secara keseluruhan menunjukkan tingkat keterlibatan dan kepuasan karyawan yang meningkat signifikan, dikarenakan hasil dari upaya-upaya tersebut. pada bulan November, segera diikuti dengan perubahan nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo dengan visi bergerak melampaui solusi ICT tradisional menjadi perusahaan berpola pikir digital (digital-minded). Membangun Kapasitas Internal Pasar tenaga kerja di bidang telekomunikasi dan digital sangat kompetitif pada tahun 2015. Guna mendukung kinerja bisnis, kami mendorong pembangunan karyawan internal kami, merekrut karyawan eksternal, serta mendatangkan penasihat dan konsultan termasuk personel dari perusahaan lain di Grup Ooredoo jika diperlukan. Dari ketiga hal tersebut, pembangunan kapasitas internal adalah yang terpenting. Menghadapi perubahan tersebut, fokus kami terhadap Sumber Daya Manusia adalah memperkokoh kapasitas organisasi dan menanamkan pola pikir (mindset) digital untuk mendukung rebranding dan transformasi ke digital. Sebagai bagian dari fokus itu, fungsi Teknologi Informasi non-inti kami dialihkan ke anak perusahaan Lintasarta, yang sedang berubah menjadi perusahaan jasa Teknologi Informasi. Setelah bekerja sama erat dengan para pengguna dari kalangan bisnis untuk memetakan kebutuhan sumber daya manusia di setiap departemen dan ketersediaan sumber daya internal yang ada, kami memfokuskan upaya kami pada: • pengembangan kapasitas sumber daya manusia kami • memelihara budaya perusahaan yang terbuka, sigap, dan inovatif • menciptakan mekanisme KPI dan penghargaan yang akan memperkuat keterlibatan, kepuasan, dan kinerja para karyawan • peningkatan daya tarik kami sebagai perusahaan pilihan • memastikan struktur organisasi selaras dengan kebutuhan bisnis • menanamkan pola pikir komersial di semua departemen • perencanaan suksesi, serta • meninjau dan meningkatkan sistem dan kebijakan sumber daya manusia. Indosat Ooredoo 66 Secara internal, sistem pemetaan pekerjaan dan evaluasi kinerja sumber daya manusia yang telah diterapkan beberapa tahun sebelumnya, memampukan kami mengidentifikasi bidang-bidang di mana pelatihan, bimbingan, dan penyuluhan sangat dibutuhkan secara efektif. Umumnya saluran pelatihan formal seperti Sales Academy internal kami, secara signifikan berhasil meningkatkan kinerja mereka yang mengikuti pelatihan. Kami juga mendorong pelaksanaan magang, rotasi karyawan secara internasional untuk memberi mereka kesempatan eksposur di dalam Indosat Ooredoo maupun di luar negeri dengan anggota lain di Grup Ooredoo. Dengan cara ini, karyawan dapat meluaskan eksposur dan mengembangkan kemampuan mereka, serta membantu mengatasi silo dan membina mentalitas fungsi-silang dalam berbagai bidang di organisasi. Walaupun rotasi ini bukannya tanpa friksi, namun manfaat jangka panjang yang kami peroleh jauh lebih penting daripada hambatan jangka pendek. Kami terus berkomitmen untuk berinvestasi pada para karyawan kami dalam jangka panjang. Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Operasional - Sumber Daya Manusia Budaya perusahaan kami berubah total untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat, terbuka dan sigap sebagai bagian dari transformasi menjadi perusahaan digital Manajemen Bakat Di tahun ketiga, sistem umpan balik terhadap kinerja dari pemangku kepentingan kami mulai benar-benar berakar. Para karyawan mulai mengharapkan dan memberikan umpan balik secara terbuka. Mereka menyambut baik umpan balik ini, yang memberi mereka harapan lebih jelas terkait kinerja mereka dan bidang-bidang di mana mereka tertinggal. Selain itu, karyawan yang berprestasi merasa dihargai karena mendapat umpan balik positif dan selanjutnya mendorong keberhasilan. Kami juga segera memberikan penghargaan kepada para karyawan yang memberi kontribusi dan inisiatif luar biasa di luar KPI mereka, menekankan pesan kami bahwa kami menghargai tindakan yang sigap dan segera. Pelatihan di tahun 2015 2015 Jumlah Program Pelatihan Jumlah Partisipan* Total Biaya Pelatihan Biaya Pelatihan / Orang 475 2014 483 6.050 6.110 Rp21,6 miliar Rp29,0 miliar Rp3,9 juta Rp4,7 juta Budaya Perusahaan Sebagai bagian dari gerakan Indosat Ooredoo ke arah kepemimpinan digital, departemen Sumber Daya Manusia didorong untuk menciptakan budaya perusahaan yang lebih terbuka, ramping, sigap, dan cara melakukan pekerjaan. Pada tahun 2015, kami mewujudkan rencana ruang kerja terbuka di sejumlah lantai di gedung kantor pusat Indosat Ooredoo. Dekorasi informal baru berwarna cerah juga dipasang. Selain menekankan mobilitas dan meningkatkan komunikasi, perubahan ini membawa pengaruh dalam mendorong para karyawan untuk mengatur sendiri penyimpanan digital dan metode komunikasi tanpa kertas. Guna meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, kami mendorong komunikasi terbuka di semua level, termasuk melalui grup-grup chatting. Manajemen juga menggelar forum diskusi rutin dengan para karyawan melalui pertemuan di balairung, kunjungan berkala ke kantor-kantor cabang dan lapangan, social gathering dengan CEO, serta komunikasi yang teratur dengan perwakilan serikat pekerja (SPI) untuk manfaat bersama. Sebagai hasil dari budaya perusahaan yang terbuka ini, berbagai masalah dapat dikerucutkan dan diselesaikan lebih cepat. Di mana memungkinkan, kami juga mendorong para karyawan untuk menggunakan teknologi baru dan mengalami gaya hidup digital di mana Indosat Ooredoo menjadi penganjurnya. Sebagai contoh, kami mendorong Jumlah Karyawan tahun 2015 *) Setiap karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali. Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait pengembangan kompetensi yang relevan. Indosat Ooredoo 67 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen para karyawan yang tidak menggunakan hak cutinya untuk beralih ke smartphone 4G bersubsidi, memberi diskon khusus bagi karyawan untuk produk tertentu di situs belanja online kami, dan sebagainya. Selain itu, para karyawan dari unit-unit bisnis berbeda, termasuk divisi Sumber Daya Manusia, diminta untuk menghadiri rapat komersial, guna memastikan mereka memahami tujuan komersial Perusahaan. Semua chief juga diwajibkan berjualan di lapangan, agar mereka memahami dan mengalami sendiri berbagai masalah dan peluang di garis depan. Dengan demikian, dapat ditingkatkan keterlibatan dari berbagai divisi. Secara keseluruhan, sasarannya adalah menciptakan budaya perusahaan yang bergerak cepat, di mana semua kegiatan bisnis diselaraskan dengan tujuan komersial. Indosat Ooredoo 68 Perusahaan Pilihan Kunci keberhasilan kami adalah kemampuan untuk menarik dan mempertahankan individu-individu berbakat. Kami yakin kami telah membuat peningkatan signifikan melalui keberhasilan sepanjang tahun 2015, karena kami berhasil merekrut kandidat-kandidat yang kuat, termasuk dari perusahaan terkemuka, meskipun terjadi kompetisi yang hebat dalam sektor telekomunikasi dan digital. Dilihat dari nilai indeks LinkedIn, citra perusahaan kami naik pesat sepanjang tahun ini, mencerminkan peningkatan persepsi merek Indosat Ooredoo terkait peran nyata kami sebagai pemimpin digital, perubahan budaya perusahaan, dan peningkatan kinerja secara umum. Sejalan dengan penekanan kami pada perekrutan karyawan berbakat kuat, Indosat Ooredoo menjadi sponsor utama dalam Diaspora Indonesia ketiga yang diselenggarakan Laporan Tahunan 2015 Operational Review - Human Resources Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan S2/S3 S1 2015 2014 361 322 2.043 1.941 Diploma 483 479 SLTA 290 306 SLTP 1 1 Total 3.178 3.049 Jumlah Karyawan berdasarkan Kelompok Umur 2015 Pelatihan karyawan di tahun 2015 < 25 Tahun di Jakarta. Pertemuan untuk orang-orang Indonesia yang bermukim di luar negeri ini menjadi kesempatan untuk menyatukan dan menarik orang-orang sangat berbakat. Melalui proses ini, kami mampu mengidentifikasi dan merekrut kandidat-kandidat tertentu yang profilnya sesuai dengan kebutuhan kami, suatu contoh komitmen kami dalam merekrut orang berbakat kelas dunia untuk memperkokoh peringkat kami. 50 144 25-35 Tahun 1.025 931 35-45 Tahun 1.608 1.590 45-50 Tahun 404 309 91 75 3.178 3.049 > 50 Tahun Total Jumlah Karyawan berdasarkan Level 2015 Kode Etik Seluruh karyawan Indosat Ooredoo diharapkan berperilaku selaras dengan Kode Etik perusahaan, yang telah disosialisasikan di setiap level dalam organisasi. Setiap karyawan Indosat Ooredoo telah menandatangani salinan Kode Etik dan harus memperbaharui komitmen mereka secara berkala melalui aplikasi intranet ‘Myinfo.’ Indosat Ooredoo 2014 BOD/Chief 10 9 Kepala Grup/Penasihat 62 58 246 218 Kepala Divisi/Ahli Manajer/Ahli Staf Senior Staf Total 69 2014 Laporan Tahunan 2015 705 670 1.463 1.298 692 796 3.178 3.049 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Jaringan Carrier Aggregation, yang memberikan kecepatan lebih tinggi untuk mendukung akses internet cepat, video Pada akhir tahun 2015, jaringan Indosat Ooredoo terdiri dari 23.596 2G BTS (Base Transceiver Stations) dan 23.730 Node-B (3G BTS) dengan total 47.326 BTS, meningkat 17,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami memiliki 3.361 eNode-B 4G BTS setelah instalasi yang ekstensif pada beberapa bulan terakhir tahun 2015, sejalan dengan keberhasilan kami meluncurkan jaringan 4G LTE. streaming tanpa buffering, game dengan banyak pemain, dan koneksi multi perangkat berkecepatan tinggi. Secara keseluruhan LTE memberi kontribusi sebesar 6,2% dari total lalu lintas data secara nasional, di mana lalu lintas LTE tertinggi berada di Jawa. Kapasitas backbone jaringan domestik juga ditingkatkan dalam beberapa tahun belakangan ini sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan permintaan lalu lintas data yang besar. Pada tahun 2015 kami meningkatkan kapasitas backbone domestik hampir satu terabit per detik untuk link yang ada maupun yang baru. Selesainya Proyek Modernisasi Jaringan Tahun 2015 merupakan fase terakhir dari proyek modernisasi jaringan yang berlangsung selama tiga tahun untuk merombak jaringan kami. Melalui proyek ini, yang sebagian besar diselesaikan pada semester pertama tahun 2015, semua BTS kami di Jawa dan di kota-kota besar di luar Jawa, telah dimodernisasi sehingga memungkinkan 3G dengan spektrum 900 MHz. BTS yang telah dimodernisasi ini juga siap untuk 4G LTE dengan instalasi peranti lunak Software Defined Radio (SDR), yang memungkinkan BTS digunakan secara fleksibel pada spektrum 2G, 3G, dan LTE. Jaringan baru berbasis IP menawarkan cakupan lebih baik, layanan kuat, dan jaringan lebih terukur (scalable), memungkinkan kami untuk melayani berbagai kebutuhan Perusahaan, UKM, segmen Mobile dan Ritel dengan lebih baik. Peningkatan kualitas jaringan kami mendorong perolehan yang nyata dalam akuisisi pelanggan dan daya tarik sepanjang tahun. Lalu lintas data maupun suara melonjak di area-area di mana jaringan telah dimodernisasi. Cakupan LTE yang baru juga memberi kontribusi terhadap kenaikan tinggi dari lalu lintas data. Didukung dengan peningkatan dalam kualitas jaringan, kapasitas dan cakupan, Indosat Ooredoo berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan data tercepat dalam industri ini pada tahun 2015. Total BTS jaringan Indosat Ooredoo tahun 2015 Selanjutnya, ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE pada bulan November, Indosat Ooredoo menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang menawarkan layanan komersial 4G. Pada akhir tahun 2015, layanan LTE kami telah hadir di 35 kota besar di Nusantara. Memanfaatkan keunggulan kami dalam memberikan layanan LTE pada spektrum 900 MHz dan 1800 MHz, Indosat Ooredoo dapat menawarkan LTE Plus dengan Indosat Ooredoo BTS 70 Laporan Tahunan 2015 Operational Review - Network Indosat Ooredoo menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang menawarkan layanan komersial 4G. Pada akhir tahun 2015, layanan LTE kami telah hadir di 35 kota besar di Indonesia Inti Data & Koneksi yang Kuat Menyadari koneksi internasional memainkan peran penting dalam memberikan layanan padat data (data-heavy) kami, saat ini sedang dalam pengerjaan kabel bawah laut baru B2JS untuk meningkatkan keandalan dan kinerja dengan mitra internasional kami. Sementara itu, persiapan tengah dilakukan guna meningkatkan paket inti untuk memberikan penawaran layanan data baru dengan cara yang sangat efisien. Layanan Tetap (Fixed) Kami juga memperkuat jaringan serat optik kami FTTH (Fiberto-the Home) sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar di area ini. Di sisi korporasi, layanan Telepon Jalur Tetap Indosat Ooredoo ditingkatkan dengan kapasitas lebih baik dan lebih stabil melalui migrasi dan modernisasi platform pada tahun 2015, serta memanfaatkan jaringan yang telah ditingkatkan untuk kualitas suara lebih baik bagi korporasi. Outsourcing Fungsi Non-Inti Sejalan dengan langkah di seluruh organisasi untuk merampingkan dan berfokus pada fungsi inti, telah disusun rencana sepanjang tahun ini untuk mengalihkan fungsi Teknologi Informasi (TI) non-inti ke anak perusahaan Lintasarta, selaras dengan perubahan terakhir untuk menjadi organisasi layanan TI. Ke depan, kami akan melakukan outsourcing untuk berbagai fungsi lain, termasuk manajemen pusat data. Hal ini akan mendukung target kami dalam berfokus pada kompetensi inti, perampingan organisasi dan biaya. Rencana ke Depan Pada tahun 2016, kami akan terus menggulirkan layanan 4G LTE ke lebih banyak kota dan memperkuat kehadiran 3G kami dengan membangun milik kami sendiri, di samping melalui inisiatif bersama dengan PT XL Axiata Tbk. Kami juga akan membangun pusat data baru di akhir tahun, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan operasional kita sendiri dan layanan pusat data kepada para pelanggan B2B kami. Infrastruktur TI kami juga akan ditingkatkan untuk mendukung inisiatif virtualisasi berbasis cloud. Indosat Ooredoo 71 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Pertumbuhan pendapatan yang solid dan pembatasan peningkatan biaya menghasilkan kenaikan signifikan dalam laba usaha dan laba bersih Indosat Ooredoo 72 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan Pembahasan berikut ini harus dibaca bersama dengan laporanlaporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang telah diaudit dan catatan-catatan terkait atas laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015. Laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit ini telah disusun berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia. Beberapa angka (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk memudahkan. Diskusi ini mengandung forward-looking statements yang menggambarkan pandangan kami saat ini sehubungan dengan kejadian di masa mendatang dan keadaan keuangan di masa mendatang. Pernyataan ini mencakup risiko dan ketidakpastian, dan hasil nyata kami mungkin berbeda secara material dengan hal-hal yang diantisipasi dalam forward-looking statements ini yang diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu sebagaimana dicantumkan dalam Bab 05 - ”Tata Kelola Perusahaan” dan bagian lain dalam laporan ini. EBITDA 2015 Indosat Ooredoo 73 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Hasil-Hasil Usaha Kami adalah penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di Indonesia dan menyediakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional yang lengkap di Indonesia. Per tanggal 31 Desember 2015, kami adalah salah satu dari tiga operator seluler terbesar di Indonesia, dalam hal jumlah pelanggan seluler berdasarkan data pasar yang tersedia. Kami juga menyediakan jasa MIDI kepada para pelanggan korporat dan retail Indonesia maupun regional serta menyediakan jasa sambungan langsung internasional di Indonesia. Kompetisi Kami menghadapi kompetisi yang sangat ketat pada seluruh segmen usaha kami. Kompetisi tersebut diantaranya berakibat kepada tarif yang dapat kami bebankan atas jasa, permintaan dan penggunaan jasa kami serta marjin usaha dan hasil usaha kami. Bisnis layanan seluler di Indonesia telah menjadi sangat kompetitif, sebagaimana terlihat dengan adanya program akuisisi besar-besaran atas pelanggan seluler di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Secara historis, kompetisi pada industri seluler didasarkan terutama pada cakupan jaringan, kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan fitur-fitur khusus serta kualitas dan layanan pelanggan. Sejak tahun 2007, kompetisi semakin terfokus pada harga, dimana seluruh operator, termasuk kami, mulai menawarkan berbagai promosi potongan harga untuk menarik pelanggan, yang kami percayai menyebabkan terjadinya churn rates pelanggan yang tinggi. Tingkat churn rate pelangggan yang tinggi di Indonesia menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas harga para pelanggan, terutama pelanggan pra-bayar dan rendahnya biaya perpindahan pelanggan pasca bayar akibat pengikatan kontraktual terbatas. Sejak akhir tahun 2009, kami yakin bahwa fokus pasar kepada harga yang merupakan kunci utama terjadinya seleksi produk oleh pelanggan telah menurun dan para pelanggan kembali terfokus pada pendorong historis yaitu cakupan jaringan, kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan fiturfitur khusus. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perusahaan Hasil usaha dan kondisi keuangan Perusahaan telah dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk hal-hal sebagai berikut: Basis Pelanggan Seluler dan Pola Pemakaian Seluler Jumlah pelanggan seluler kami dan pemakaian jasa seluler secara langsung mempengaruhi pendapatan usaha seluler kami begitu juga dengan beban usaha kami, termasuk beban interkoneksi dan beban penyusutan dan amortisasi. Untuk memenuhi permintaan atas layanan kami yang semakin meningkat, kami kemungkinan harus memperluas cakupan dan kapasitas jaringan seluler kami, yang memerlukan tambahan pengeluaran barang modal. Peningkatan dalam pengeluaran barang modal kami mempengaruhi arus kas, beban bunga dan beban penyusutan kami. Kami adalah salah satu dari tiga penyedia jasa seluler yang terbesar di Indonesia, apabila dihitung dari jumlah pelanggan seluler, dengan 69,7 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat sekitar 6,1% dari 59,6 juta per tanggal 31 Desember 2013 menjadi 63,2 juta per tanggal 31 Desember 2014 dan sekitar 10,3% menjadi 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015. Di Indonesia telepon seluler telah menjadi alat utama untuk telekomunikasi, baik untuk panggilan suara maupun untuk pemakaian internet. Sekitar 34,7% dari total pendapatan seluler kami pada tahun 2015 berasal dari panggilan suara, namun pertumbuhan popularitas dari smartphone, popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan konten online populer lainnya, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan kami pada tahun-tahun terakhir. Indosat Ooredoo Berdasarkan estimasi internal kami, ketiga penyelenggara mayoritas layanan nirkabel di Indonesia, Telkomsel, XL dan kami, secara bersama-sama menguasai hampir 80% pangsa pasar jasa seluler di Indonesia pada tahun 2015. Kami berkompetisi dengan Telkomsel dan XL terutama pada cakupan jaringan, kualitas layanan dan harga. Dengan basis pelanggan “on-net” yang lebih besar dan penawaran harga yang lebih menarik bagi panggilan on-net, kami percaya bahwa jumlah pelanggan kami akan memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan terhadap penyelenggara seluler kecil lainnya, mengingat kami tidak perlu membayar biaya interkoneksi kepada pihak ketiga. Kompetisi pada jasa MIDI juga semakin meningkat. Dalam beberapa tahun ini, kompetisi antar penyelenggara 74 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha layanan komunikasi data semakin meningkat, yang utamanya disebabkan oleh penerbitan berbagai lisensi baru setelah terjadinya deregulasi pada industri telekomunikasi di Indonesia. Selain itu layanan satelit kami yang terutama terdiri dari penyewaan transponder kepada broadcaster dan penyelenggara telekomunikasi layanan Very Small Aperture Terminal (“VSAT”), seluler dan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) serta Internet Service Provider (“ISP”) menghadapi kompetisi dari penyelenggara asing dan domestik yang memberikan layanan pada basis pelanggan yang sama. Kami tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara jasa panggilan SLI tradisional di Indonesia (yaitu non VoIP). Pemerintah dapat menerbitkan lisensi baru untuk jasa SLI kepada operator telekomunikasi lainnya yang akan menyebabkan meningkatnya kompetisi pada layanan telekomunikasi tetap kami. Kami menyadari bahwa kompetisi tiga segmen usaha kami akan terus meningkat. Kompetisi telah dan akan memberikan dampak pada hasil operasi dan kondisi keuangan kami. Tingkat Tarif dan Harga Berdasarkan peraturan yang berlaku, Menkominfo menetapkan formula tarif yang menentukan jumlah maksimum yang dapat dibebankan oleh operator atas layanan telekomunikasi tetap dan seluler. Namun demikian, Menkominfo mengijinkan operator telekomunikasi tetap dan seluler, termasuk kami, untuk menawarkan paket-paket promosi yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada tarif plafon yang ditentukan oleh Menkominfo berdasarkan formula tarif. Saat ini kami menetapkan harga atas layanan seluler kami berdasarkan berbagai program promosi yang sedang berlangsung yang dimaksudkan untuk menarik pelanggan-pelanggan baru, menstimulasi permintaan dan meningkatkan posisi saing kami. Perubahan dalam struktur harga kami, baik sebagai akibat dari kebijakan tarif Pemerintah atau sebagai tanggapan terhadap persaingan, dapat berdampak bagi pendapatan, hasil usaha dan keadaan keuangan kami. Sebagai contoh, pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui BRTI, mengeluarkan Surat No.262/BRTI/ XII/2011, yang mengubah tarif untuk layanan pesan singkat (short messages services) atau SMS dari skema “senderkeeps all” menjadi skema berbasis biaya (cost-based), yang efektif pada tanggal 1 Juni 2012. Sebelumnya, tarif untuk layanan SMS (termasuk SMS dan SMS nilai tambah) menggunakan skema “sender-keeps all”, dimana Perusahaan Indosat Ooredoo memperoleh pendapatan kapanpun salah satu pelanggan seluler Perusahaan mengirim SMS, namun tidak ketika salah satu pelanggan seluler operator telekomunikasi lain mengirim sebuah SMS kepada salah satu pelanggan seluler kami. Berdasarkan skema berbasis biaya saat ini, kami mencatat pendapatan dari biaya interkoneksi terhutang dari operator lain ketika salah satu pelanggan seluler kami menerima sebuah SMS dari pelanggan di jaringan lain. Jika salah satu pelanggan seluler kami mengirimkan SMS kepada penerima di jaringan lain (sebuah SMS “off-network”), kami mencatat pendapatan untuk biaya SMS yang terhutang dari pelanggan kami dan kami akan mencatat beban untuk biaya interkoneksi yang terhutang kepada operator jaringan lain. Kami berharap untuk memulihkan setiap biaya interkoneksi yang terjadi ketika salah satu pelanggan kami mengirimkan SMS off-network melalui pembebanan biaya yang lebih besar kepada pelanggan tersebut, sementara kami mempertahankan struktur harga kami sekarang ini untuk SMS yang masuk ke jaringan kami. Kami mengantisipasi bahwa peningkatan biaya untuk SMS off-network yang dibebankan kepada pelanggan kami akan mengubah trafik SMS dari off-network ke on-network, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya interkoneksi yang akan timbul. Kami tidak dapat memastikan bahwa kami akan dapat memulihkan sepenuhnya semua biaya interkoneksi yang akan kami bayarkan, atau pendapatan yang dihasilkan dari biaya interkoneksi yang kami terima dari operator lain akan sepenuhnya mencakup (offset) biaya interkoneksi yang akan kami bayar, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan pada pendapatan usaha dari layanan seluler kami. Ekonomi Indonesia Kami percaya bahwa pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia sebagian didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini, dan permintaan atas jasa-jasa tersebut akan berlanjut, karena perekonomian Indonesia terus berkembang dan termodernisasi. Kinerja dan kualitas serta pertumbuhan jumlah pelanggan dan penawaran layanan kami tergantung pada kesehatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Transaksi Penjualan Menara Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian Aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia (secara bersama-sama disebut sebagai “Tower Bersama”), dimana Perusahaan setuju untuk menjual 2.500 dari menara telekomunikasi miliknya kepada Tower Bersama dengan nilai US$518,5 juta, yang terdiri dari 75 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen pembayaran dimuka dengan nilai wajar sebesar US$406,0 juta dan pembayaran potensial maksimal sebesar US$112,5 juta yang masih ditangguhkan. Pembayaran dimuka mencakup saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari peningkatan modal saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (setelah pengeluaran saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali ruang di 2.500 menara telekomunikasi untuk jangka waktu 10 tahun dengan harga sewa bulanan tetap sebesar US$1.300 per menara. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, kami mencatat amortisasi dari pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp141,1 miliar setiap tahunnya. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan penyewaan kembali dari 2.500 menara telekomunikasi. Pembayaran yang dilakukan pada saat penutupan adalah sebesar US$429,4 juta yang terdiri dari dana tunai sebesar US$326,3 juta dan 5% kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, yang memiliki nilai wajar sebesar US$103,1 juta per tanggal 2 Agustus 2012. Total pembayaran diterima pada saat penutupan sebesar US$429,4 juta (senilai dengan sekitar Rp4.070.187 juta) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 juta dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan prabayar dan kontrak sewa menara yang ada atas 2.500 menara. Total jumlah dari komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari transaksi pada tanggal penutupan adalah sejumlah Rp1.534.494 juta, yang mencakup jumlah aset tetap sebesar Rp1.372.674 juta. Pada tanggal penutupan, Perusahaan mencatat kelebihan harga penjualan atas jumlah tersebut sebesar Rp2.535.693 juta (termasuk Rp2.497.926 juta dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba dari Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192 juta, dan “Laba dari Penjualan dan Sewa Kembali yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501 juta, yang akan diamortisasi atas jangka waktu sewa untuk periode selama 10 tahun. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat total laba dari penjualan menara sebesar Rp1.183.963 juta sebagai “Laba Penjualan Menara”. Transaksi penjualan dan sewa kembali telah dicatatkan sebagai sewa pembiayaan. Per tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, sisa saldo (bagian jangka pendek dan jangka panjang) dari pendapatan yang ditangguhkan dari transaksi penjualan dan sewa kembali adalah masing-masing sebesar Rp1.210,7 miliar, Rp1.069,6 miliar dan Rp928,6 miliar (US$67,3 juta), Indosat Ooredoo 76 Pengeluaran Barang Modal Penyediaan layanan telekomunikasi bersifat padat modal. Untuk dapat terus bersaing, kami harus terus-menerus melakukan perluasan, memodernisasi dan memperbarui teknologi kami, yang memerlukan pengeluaran barang modal yang besar. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, pengeluaran barang modal konsolidasi aktual kami masing-masing berjumlah total Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta). Untuk tahun 2016, kami berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal baru, dimana kami bermaksud untuk menggunakannya untuk pengembangan aset tetap dalam segmen usaha seluler, data tetap dan telekomunikasi tetap kami. Sebelumnya, kami telah membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber internal dan arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan, dan juga dari hutang pembiayaan melalui pinjaman bank dan pasar modal. Pada tahun 2016, kami berencana untuk fokus terhadap perluasan kapasitas jaringan selular di dalam dan luar pulau Jawa. Kami mengharapkan untuk terus membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber-sumber tersebut. Kami menghadapi risiko likuiditas apabila peristiwa-peristiwa tertentu terjadi, termasuk namun tidak terbatas pada, lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dari yang kami harapkan, menurunnya peringkat hutang kami, atau menurunnya kinerja keuangan atau rasio keuangan kami. Apabila kami tidak mendapatkan jumlah yang dibutuhkan untuk mendukung rencana pengeluaran barang modal kami untuk tahun 2016, kami mungkin tidak dapat memperbaiki atau memperluas infrastruktur telekomunikasi seluler kami atau memperbarui teknologi kami yang dibutuhkan untuk tetap bersaing dalam pasar telekomunikasi Indonesia, dimana hal tersebut dapat berdampak bagi keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek kami. Selain itu, perubahan yang tidak diharapkan dalam teknologi, permintaan kapasitas jaringan yang lebih besar dari pelanggan kami dan tanggapan kepada usaha dan inovasi produk dari pesaing kami dapat mengharuskan kami untuk meningkatkan pengeluaran barang modal kami, yang dapat berdampak bagi pendapatan, hasil usaha dan keadaan keuangan kami. Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha Ketidakstabilan Nilai Tukar Valuta Asing Nilai mata uang rupiah telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir dari nilai terendah yaitu sekitar Rp17.000 per Dolar AS selama krisis keuangan Asia. Selama periode antara tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, nilai tukar tengah rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari nilai terendah 14.728 per Dolar AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp9.634 per Dolar AS dan selama tahun 2015, nilai tukar tengah rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari nilai terendah Rp14.728 per Dolar AS sampai dengan nilai tertinggi yaitu Rp12.444 per Dolar AS Nilai tukar tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp13.795 per Dolar AS Meskipun sebagian besar dari pendapatan usaha kami dalam mata uang rupiah, terdapat sebagian pendapatan usaha kami dalam mata uang Dolar AS Selain itu, sebagian besar dari pinjaman, pengeluaran barang modal dan beban usaha Perusahaan, termasuk pembayaran bunga untuk Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020, adalah dalam mata uang selain dari rupiah, terutama Dolar AS Meskipun demikian, Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah melunasi seluruh hutang Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020, sehingga pada tanggal 31 Desember 2015, 75,0% dari pinjaman kami adalah dalam mata uang rupiah. Melemahnya nilai rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha kami karena, antara lain, nilai rupiah dari beban yang harus dibayarkan dalam mata uang Dolar AS akan meningkat karena faktor tersebut, sehingga kami harus mengkonversi mata uang rupiah yang lebih banyak lagi guna membayar kewajiban Perusahaan dalam Dolar AS Sebaliknya, meningkatnya nilai rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha kami karena, antara lain, hal tersebut menyebabkan penurunan pendapatan dari panggilan masuk internasional yang dilakukan oleh pengguna layanan operator asing, roaming oleh pelanggan operator asing di Indonesia dan pendapatan usaha dari jasa MIDI dan operasi satelit kami. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih sebesar Rp2.786,9 miliar, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing bersih sebesar Rp395,4 miliar dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kami mencatat rugi nilai tukar valuta asing-bersih sebesar Rp1.599,2 miliar (US$115,9 juta). Indosat Ooredoo Sebagai tambahan, sebagian dari aset dan kewajiban moneter kami dapat terkena dampak risiko mata uang asing. Aset moneter ini terutama terdiri dari kas, setara kas, dan piutang usaha dari operator asing, dan piutang usaha dalam mata uang asing. Kewajiban moneter kami yang dapat terkena dampak risiko mata uang asing terdiri dari hutang pengadaan dan hutang jangka panjang yang timbul akibat kewajiban yang berkaitan dengan pengeluaran barang modal. Tingkat aset moneter bersih kami sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah panggilan masuk yang melebihi jumlah panggilan keluar dalam usaha SLI kami dan pendapatan dari mata uang asing kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami dapat berhasil mengelola tingkat risiko valuta asing kami di kemudian hari ataupun bahwa kami tidak akan terus-menerus terkena dampak risiko valuta asing. Risiko kami terhadap fluktuasi nilai tukar valuta asing, terutama terhadap mata uang Dolar AS, dapat meningkat jika kami mengadakan hutang tambahan dalam mata uang Dolar AS untuk membiayai rencana pengeluaran barang modal kami. Pada bulan Februari dan Maret 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah beberapa ketentuan dalam instrumen dan perjanjian hutang kami untuk memberikan tambahan fleksibilitas dalam kewajiban kami untuk mempertahankan ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas, hutang terhadap EBITDA dan EBITDA terhadap beban bunga. Sementara kami percaya bahwa perubahan tersebut akan memberikan ruang yang cukup jika terjadi ketidakstabilan terhadap nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, kami tidak dapat memastikan tidak terjadinya ketidakstabilan di masa mendatang dan tidak terjadinya ketidakstabilan yang lebih kuat dibandingkan yang dialami dalam 12 bulan terakhir, yang dapat mengakibatkan pelanggaran persyaratan keuangan kami. Tinjauan Usaha Pendapatan Usaha Kami memperoleh pendapatan usaha terutama melalui penyelenggaraan jasa seluler, MIDI dan telekomunikasi tetap (terutama sambungan jarak jauh internasional). Tabel berikut ini memperlihatkan perincian total pendapatan usaha Perusahaan dan persentase kontribusi dari masing-masing jasa terhadap total pendapatan usaha Perusahaan untuk setiap periode yang disebutkan: 77 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) Jasa Selular Jasa MIDI Telekomunikasi Tetap Jumlah pendapatan usaha 2013 2014 2015 Rp % Rp % Rp US$ % 19.374,6 81,2 19.480,5 80,9 21.895,7 1.587,2 81,8 3.265,9 13,7 3.508,5 14,6 3.753,5 272,1 14,0 1.214,8 5,1 1.096,1 4,5 1.119,3 81,1 4,2 23.855,3 100,0 24.085,1 100,0 26.768,5 1.940,4 100,0 Faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi pendapatan usaha kami untuk semua jenis jasa yang ditawarkan adalah jumlah pelanggan, tingkat pemakaian dan tarif. Tingkat pemakaian jasa-jasa kami dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan berkelanjutan untuk permintaan atas jasa telekomunikasi di Indonesia, terus berkembangnya perekonomian Indonesia dan persaingan. Jasa Seluler. Kami memperoleh pendapatan usaha jasa seluler dari pengenaan biaya untuk pemakaian seluler, fitur nilai tambah, pendapatan langganan bulanan, serta pendapatan interkoneksi dari penyelenggara telekomunikasi lainnya dan pendapatan sewa menara. Tabel berikut ini memperlihatkan komponen-komponen pendapatan usaha Perusahaan dari jasa seluler untuk periode yang disebutkan: Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) 2013 Rp 2014 % 40,5 Rp 7.282,1 2015 % Rp US$ 37,4 7.604,0 551,2 % Suara 7.833,8 34,7 Data 3.535,5 18,2 4.481,4 23,0 7.031,1 509,7 32,1 SMS 4.650,5 24,0 4.530,4 23,3 4.985,6 361,4 22,8 Jasa sambungan interkoneksi 2.604,8 13,4 2.213,0 11,4 1.925,3 139,6 8,8 Jasa nilai tambah 525,1 2,7 720,9 3,7 826,8 59,9 3,8 Penyewaan menara 573,3 3,0 667,2 3,4 701,7 50,9 3,2 (582,1) (3,0) (818,8) (4,2) (1.774,1) (128,6) (8,1) 43,1 2,7 Potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan Lain-lain Total pendapatan usaha jasa seluler 233,7 1,2 404,3 2,0 595,3 19.374,6 100 19.480,5 100,0 21.895,7 1.587,2 100,0 Sebagian besar pelanggan seluler kami per tanggal 31 Desember 2015 sebesar kurang lebih 98,9% adalah pelanggan prabayar. Kami menawarkan beberapa jasa nilai tambah kepada pelanggan prabayar kami, yang telah meningkatkan pendapatan usaha jasa seluler dari pemakaian data, SMS dan SMS nilai tambah, yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses berbagai macam informasi, seperti berita politik, olahraga dan bisnis. Pendapatan dari jasa nilai tambah (termasuk SMS) mencerminkan masing-masing 26,7%, 27,0% dan 26,6% dari pendapatan usaha jasa seluler kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015. Kami mengharapkan pendapatan dari pemakaian data untuk terus meningkat, sehubungan dengan popularitas dari situs jejaring sosial dan perkembangan konten online populer lainnya. Indosat Ooredoo 78 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha Kami mengakui pendapatan seluler sebagai berikut: • Pendapatan seluler yang berasal dari pemakaian pulsa dan roaming diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan seluler kami; • Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan; • Untuk pelanggan pra-bayar, bagian aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode rata-rata yang diharapkan dari hubungan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya; • Penjualan telepon genggam seluler dan modem diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan; • Pendapatan dari komunikasi data seluler diakui berdasarkan durasi dan kuantitas pemakaian; • Pendapatan seluler disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah; • Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan Perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat selama bulan berjalan. Sebagian besar pendapatan usaha yang berasal dari jasa MIDI adalah dalam mata uang Dolar AS dan oleh karenanya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS Beberapa faktor lainnya juga mempengaruhi pendapatan usaha dari jasa MIDI, termasuk persaingan dengan para penyelenggara telekomunikasi domestik dan internasional, penurunan tarif dan migrasi dari layanan tradisional ke layanan berbasis IP. Kami memperkirakan tren ini akan terus berlangsung tetapi kami yakin bahwa hal ini akan terkompensasi dengan peningkatan jumlah layanan yang disewakan kepada pelanggan korporasi dan peningkatan permintaan atas jasa kami yang disesuaikan. Jasa MIDI. Pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama berasal dari (i) jasa internet yang disediakan oleh kami, IM2 dan Lintasarta, (ii) jasa IP VPN, sewa jaringan berkecepatan tinggi dan frame relay yang diselenggarakan oleh kami dan Lintasarta, (iii) jasa digital data network yang diselenggarakan oleh Lintasarta, (iv) jasa satelit, dan (v) World link dan Direct link. Jasa Sambungan Jarak Jauh Internasional. Pendapatan usaha dari jasa sambungan jarak jauh internasional berasal dari dua sumber utama, yaitu pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dan pendapatan dari percakapan telepon ke luar negeri. Kami telah menegosiasikan volume commitments dan accounting rates dengan para penyelenggara telekomunikasi asing, atau telah melaksanakan sistem tarif market termination based, dan menerima pembayaran dalam jumlah bersih dari operatoroperator tersebut. Pembayaran dalam jumlah bersih dan accounting rates ini biasanya ditetapkan dan dibayarkan dalam mata uang selain rupiah, khususnya mata uang Dolar AS; dengan demikian, pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang lainnya. Kami menangguhkan pendapatan instalasi untuk jasa internet, frame net, World link dan Direct link, pada saat penyelesaian instalasi atau koneksi dari peralatan, dan mengakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Kami mengakui pendapatan dari biaya jasa bulanan dan jasa MIDI lainnya pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian internet diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah tagihan tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan. Kami mencatat pendapatan sewa satelit dengan metode garis lurus sesuai dengan masa sewa transponder. Biaya sewa bulanan untuk kapasitas transponder satelit didasarkan terutama pada kapasitas yang disewa. Indosat Ooredoo Jasa Telekomunikasi Tetap. Jasa telekomunikasi tetap meliputi jasa sambungan jarak jauh internasional, jasa telepon jaringan tetap nirkabel dan jasa telepon jaringan tetap. Jasa sambungan jarak jauh internasional yang terdiri dari layanan SLI “001” dan “008”, “Flatcall 01016” dan juga layanan dengan bantuan operator dan jasa nilai tambah, memberikan kontribusi sebanyak 84,0% dari jumlah pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Layanan akses nirkabel tetap dan layanan telepon tetap mewakili jumlah sisanya. Layanan Akses Nirkabel Tetap. Jasa layanan CDMA StarOne secara bertahap telah dihentikan di Indonesia oleh Perusahaan sejak akhir tahun 2014 dan secara resmi telah diberhentikan pada tanggal 30 Juni 2015 sehubungan dengan keputusan Menkominfo terkait relokasi frekuensi 800MHz. 79 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel yang berasal dari pendapatan pemakaian diakui berdasarkan durasi panggilan telepon yang berhasil dilakukan melalui jaringan tetap kami. Untuk pelanggan pasca bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Untuk pelanggan prabayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama estimasi hubungan dengan pelanggan. Pendapatan dari penjualan voucher pulsa perdana atau isi ulang diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya. dan kualitas jaringan kami, kami memperkirakan beban penyusutan akan terus meningkat. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara telekomunikasi. Sejak transaksi penjualan dan sewa kembali dicatatkan sebagai hasil dari sewa pembiayaan, kami mengakui aset yang disewa pada neraca kami dan mengakui beban penyusutan atas aset yang disewakan. Beban Pemasaran. Beban pemasaran terutama meliputi beban untuk pameran, promosi, kesetiaan pelanggan dan iklan yang berhubungan dengan program pemasaran kami. Karyawan. Beban karyawan terutama meliputi gaji, insentif dan imbalan kerja lainnya, pajak penghasilan karyawan, bonus, kewajiban imbalan kerja dan biaya pengobatan. Jasa Telepon Jaringan Tetap. Saat ini kami memiliki cakupan lokal dan domestik jarak jauh di 152 kota di Indonesia. Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Umum dan Administrasi. Beban umum dan administrasi terutama meliputi jasa tenaga profesional, sewa, transportasi, cadangan penurunan nilai piutang dan asuransi. Beban Usaha Beban usaha utama Perusahaan meliputi beban jasa telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran dan beban umum dan administrasi. Amortisasi Laba Ditangguhkan atas Penjualan dan Penyewaan Kembali Menara. Merupakan amortisasi laba yang ditangguhkan atas penjualan dan penyewaan kembali dari menara selama masa sewa sepanjang 10 tahun. Beberapa beban usaha Perusahaan diakui dalam mata uang Dolar AS atau mata uang selain rupiah. Beban-beban tersebut meliputi penyelesaian interkoneksi internasional, beberapa perjanjian pemeliharaan dan biaya konsultasi. Laba (rugi) Selisih Kurs. Laba (rugi) selisih kurs terdiri dari laba (rugi) yang timbul dari akun selain hutang jangka panjang, seperti kas dan setara kas, piutang dagang dan pengadaan yang harus dibayarkan, sebagai bagian dari beban usaha. Beban Jasa Telekomunikasi. Beban jasa telekomunikasi meliputi beban frekuensi radio, beban interkoneksi, pemeliharaan, sewa listrik, gas dan air, harga handset, modem dan solusi IT, sewa sirkuit, Kewajiban Pelayanan Universal (“USO”), harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher isi ulang, biaya akses BlackBerryTM, Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih terutama terdiri dari laba atas penjualan aset (selain menara), beban perpajakan dari penghitungan penalti atau pajak dari kantor pajak untuk pajak penghasilan selain dari pajak penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi kami secara metode biaya (cost method). biaya pemasangan dan biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi. Penyusutan dan Amortisasi. Kami menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk aset tetap, fasilitas dan peralatan selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian besar beban penyusutan kami terkait dengan aset yang digunakan untuk jasa seluler Perusahaan. Oleh karena kami terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas Indosat Ooredoo 80 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Komponen utama dari pendapatan (beban) lain-lain kami adalah pendapatan bunga, laba (rugi) selisih kurs-bersih, beban pendanaan, dan laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Laba atau rugi selisih kurs terutama meliputi laba (rugi) atas selisih kurs yang timbul terutama dari hutang jangka panjang. Beban pembiayaan terutama meliputi bunga pinjaman dan biaya pembiayaan atas sewa pembiayaan, termasuk sewa atas lahan menara. Perpajakan Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan akan dikenakan pada periode saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Untuk setiap Perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing Perusahaan tersebut. Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk Laba (rugi) kami yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 tidak selalu mencerminkan pendapatan usaha dan laba usaha kami pada periode-periode tersebut. Hal ini sebagian disebabkan oleh adanya fluktuasi yang besar pada beberapa pos non-usaha, yang mempengaruhi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk pada periode-periode tersebut. Pos non-usaha tersebut mencakup, antara lain, fluktuasi beban pajak penghasilan tangguhan, laba atau rugi selisih kurs-bersih, dan laba atau rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Kami mengharapkan fluktuasi ini akan terus berlanjut. Hasil Usaha Tabel berikut ini memperlihatkan data pendapatan komprehensif yang dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan usaha untuk periode-periode yang disebutkan: Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2014 2015 Seluler 81,2% 80,9% 81,8% MIDI 13,7% 14,6% 14,0% Pendapatan Usaha Telekomunikasi tetap 5,1% 4,5% 4,2% 100,0% 100,0% 100,0% Beban jasa telekomunikasi (41,7%) (43,2%) (41,9%) Penyusutan dan amortisasi (37,6%) (34,2%) (32,8%) Karyawan (7,3%) (7,2%) (7,2%) Pemasaran (3,7%) (4,3%) (4,6%) Umum dan Administrasi (3,8%) (3,6%) (3,5%) 0,9% (0,6%) (1,1%) Total pendapatan usaha Beban Usaha Rugi (laba) selisih kurs Indosat Ooredoo 81 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2014 2015 Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang ditangguhkan 0,6% 0,6% 0,5% Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual 0,0% (1,7)% 0,0% (0,0%) (5,6%) (0,0%) (1,1%) (0,8%) (0,7%) (93,7%) (97,3%) (91,2%) 6,3% 2,7% 8,8% Beban lain-lain-bersih (20,3%) (10,8)% (15,5%) Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (14,0)% (8,1)% (6,7%) 2,8% 0,3% 2,3% (11,7%) (8,3)% (4,9%) 0,5% 0,5% 0,5% Provisi atas kasus hukum Lain-lain-bersih Jumlah Beban Usaha Laba Bersih Laba Usaha Manfaat pajak penghasilan-bersih Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Tabel berikut ini memperlihatkan pendapatan usaha dari segmen-segmen usaha untuk periode-periode yang disebutkan: Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) Rp 2014 % Rp 2015 % Rp US$ % Jasa Seluler Suara 7.833,8 40,5 7.282,1 37,4 7.604,0 551,2 34,7 Data 3.535,5 18,2 4.481,4 23,0 7.031,1 509,7 32,1 SMS 4.650,5 24,0 4.530,4 23,3 4.985,6 361,4 22,8 Jasa sambungan interkoneksi 2.604,8 13,4 2.213,0 11,4 1.925,3 139,6 8,8 Jasa nila tambah 525,1 2,7 720,9 3,7 826,8 59,9 3,8 Penyewaan menara 573,3 3,0 667,2 3,4 701,7 50,9 3,2 (582,1) (3,0) (818,8) (4,2) (1.774,1) (128,6) (8,1) Potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan Lain-lain 233,7 1,2 404,3 2,0 595,3 43,1 2,7 Subtotal 19.374,6 100,0 19.480,5 100,0 21.895,7 1.587,2 100,0 MIDI IP VPN 706,0 21,6 864,4 24,6 797,6 57,8 21,3 MPLS 380,8 11,7 428,0 12,2 753,2 54,6 20,1 Internet 696,2 21,3 580,1 16,5 563,5 40,9 15,0 Jasa aplikasi 283,8 8,7 299,2 8,5 417,4 30,3 11,1 Sewa satelit 278,2 8,5 301,4 8,6 354,0 25,6 9,4 World link dan direct link 340,7 10,4 252,5 7,2 260,8 18,9 6,9 Sewa jaringan 169,3 5,2 295,3 8,4 245,0 17,7 6,5 Digital data network 110,1 3,4 115,9 3,3 138,8 10,1 3,7 Frame Net 93,4 2,9 69,1 2,0 52,2 3,8 1,4 Jasa nilai tambah 52,2 1,6 89,8 2,6 44,4 3,2 1,2 Lain-lain 155,2 4,7 212,8 6,1 126,6 9,2 3,4 Sub total 3.265,9 100,0 3.508,5 100,0 3.753,5 272,1 100,0 Indosat Ooredoo 82 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha Telekomunikasi Tetap Telepon internasional Telepon jaringan tetap Telepon jaringan tetap nirkabel Subtotal Total 1.020,0 84,0 920,1 84,0 975,8 70,7 87,2 135,2 11,1 130,9 11,9 130,9 9,5 11,7 59,6 4,9 45,1 4,1 12,6 0,9 1,1 1.214,8 100,0 1.096,1 100,0 1.119,3 81,1 100,0 23.855,3 - 24.085,1 - 26.768,5 - - Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan Usaha Total pendapatan usaha meningkat dari Rp24.085,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp26.768,5 miliar (US$1.940,5 juta) pada tahun 2015 atau sebesar 11,1%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp2.415,2 miliar, atau 12,4%, dari Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp21.895,7 miliar (US$1.587,2 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar, atau sebesar 7,0%, dari Rp3.508,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap di tahun 2015 meningkat sebesar Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar (US$81,1 juta) pada tahun 2015. Jasa Seluler. Pada tahun 2015, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp21.895,7 miliar (US$1.587,2 juta), meningkat sebesar 12,4% dari Rp19.480,5 miliar pada tahun 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari pemakaian data, sms, layanan suara, dan jasa nilai tambah, yang sebagian diimbangi dengan penurunan pada pendapatan interkoneksi. Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 81,8% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2015, yang memiliki persentase yang lebih tinggi daripada persentase pada tahun 2014. Jasa MIDI. Pada tahun 2015, pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp245,0 miliar dari Rp3.508,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp3.753,5 miliar (US$272,1 juta) pada tahun 2015. Peningkatan pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama disebabkan karena peningkatan kapasitas jasa internet dan IT. Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat peningkatan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp23,2 miliar, atau sebesar 2,1%, dari Rp1.096,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.119,3 miliar (US$81,1 juta) pada tahun 2015. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing mencerminkan 87,2% dan 11,7% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015. Sedangkan sebesar 1,1,% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2015 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang berasal dari telepon internasional meningkat dari Rp920,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp975,8 miliar (US$70,7 juta) pada tahun 2015. Beban Usaha Beban usaha meningkat sebesar Rp968,1 miliar, atau sebesar 4,1%, dari Rp23.438,3 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp24.406,4 miliar (US$1.769,2 juta) pada tahun 2015, terutama karena Beban Penyusutan, Biaya Jasa, Pemasaran dan Karyawan. Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp543 miliar, atau 6,6%, dari Rp8.226,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp8.769,1 miliar (US$635,7 juta) pada tahun 2015, terutama karena pengakuan asset tambahan dari penyebaran jaringan modernisasi. Total biaya perolehan dari aset tetap kami meningkat sebesar Rp9.174,6 miliar, atau 8,9%, dari Rp103.374,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp112.549,4 miliar (US$8.158,7 juta) pada tahun 2015. Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp805,0 miliar, atau 7,7%, dari Rp10.408,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp11.213,9 miliar (US$812,9 juta) pada tahun 2015, terutama karena peningkatan biaya frekuensi, pemeliharaan, sewa dikarenakan penurunan in leased circuit, biaya lisensi blackberry dan beban interkoneksi yang berbanding lurus dengan pendapatan rendah interkoneksi. Indosat Ooredoo 83 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen 2015, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014. Beban karyawan meningkat sebesar Rp182,5 miliar, atau 10,5%, dari Rp1.738,6 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.921,1 miliar (US$139,3 juta) pada tahun 2015, terutama karena jumlah pegawai yang lebih tinggi. Beban pemasaran meningkat sebesar Rp191,8 miliar, atau 18,4%, dari Rp1.044,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.236,7miliar (US$89,6 juta) pada tahun 2015, terutama karena kegiatan pemasaran sehubungan rebranding. Beban Umum dan Administrasi meningkat Rp64,1 miliar atau 7,5% dari Rp859,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp923,6 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015 terutama karena meningkatnya asuransi jaringan dan biaya tenaga ahli. Rugi dari selisih kurs. Kami mencatat peningkatan kerugian dari selisih kurs sebesar Rp154,3 miliar, atau 101,4%, dari Rp152,3 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp306,6 miliar (US$22,2 juta) pada tahun 2015 terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2015. Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp244,5 miliar (US$17,7 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp142,6 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatifbersih sebesar Rp101,9 miliar pada tahun 2014. Kami mencatat peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp218,6 miliar (US$15,8 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp75,8 miliar, atau 53,0% dari Rp142,8 miliar pada tahun 2014, dikarenakan kurs tukar mata uang asing yang lebih tinggi untuk mata uang denominasi Dolar AS dalam periode tertentu. Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan pada tahun 2015 karena penyisihan tersebut hanya dilakukan pada tahun 2014 karena kasus hukum di IM2. Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp622,3miliar (US$45,1 juta) pada tahun 2015 dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp83,8 miliar pada tahun 2014. Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar Rp27,7 miliar, atau 13,6%, dari Rp204,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp176,5 miliar (US$12,8 juta) pada tahun 2015 terutama dikarenakan kurang beban pajak. Pendapatan Usaha Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha meningkat sebesar Rp1.715,3 miliar, atau 265,2%, dari Rp646,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp2.362,1 miliar (US$171,2 juta) pada tahun 2015. Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Para Pemilik Induk Kami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik induk sebesar Rp1.310,0 miliar (US$95,0 juta) pada tahun 2015 dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar Rp2.008,4 miliar pada tahun 2014 terutama dikarenakan oleh hilangnya persediaan untuk kasus IM2 yang telah dialokasikan pada H1 2014, diimbangi oleh kenaikan rugi kurs bersih. Beban Lain-lain-Bersih Beban lain-lain bersih meningkat sebesar Rp1.539,1 miliar, atau 59,0%, dari Rp2.608,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp4.147,9 miliar (US$300,7 juta) pada tahun 2015, terutama karena kerugian dalam nilai tukar valuta asing yang lebih tinggi, beban pembiayaan yang lebih tinggi, dan kerugian yang lebih tinggi atas perubahan nilai wajar derivatif - bersih. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Kerugian selisih kurs-bersih meningkat sebesar Rp1.049,3 miliar, atau 431,5%, dari Rp243,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.292,5miliar (US$93,7 juta) pada tahun 2015. Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan dari Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp13.795 untuk US$1 per tanggal 31 Desember Indosat Ooredoo Kami mencatat peningkatan beban pembiayaan menjadi Rp2.829,5 miliar (US$205,1 juta) pada tahun 2015, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp423,0 miliar, atau 17,6%, dari Rp2.406,5 miliar pada tahun 2014 dikarenakan amortisasi yang lebih tinggi terhadap biaya penerbitan obligasi dan pinjaman dan juga pembayaran bunga untuk pelunasan dipercepat atas Guaranteed Notes 2020. Pendapatan Usaha Total pendapatan usaha meningkat dari Rp23.855,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp24.085,1 miliar (US$1.936,1 juta) pada tahun 2014 atau sebesar 1,0%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2014, pendapatan 84 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp105,9 miliar, atau 0,5%, dari Rp19.374,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp19.480,5 miliar (US$1.566,0 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp242,6 miliar, atau sebesar 7,4%, dari Rp3.265,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap di tahun 2014 menurun sebesar Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta) pada tahun 2014. Jasa Seluler. Pada tahun 2014, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp19.480,5 miliar (US$1.566,0 juta), meningkat sebesar 0,5% dari Rp19.374,6 miliar pada tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pendapatan usaha dari pendapatan pemakaian data dan jasa nilai tambah, yang sebagian dikompensasi dengan peningkatan pada potongan harga di muka dan program loyalitas pelanggan. Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 80,9% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2014, yang memiliki persentase yang lebih rendah daripada persentase pada tahun 2013. Jasa MIDI. Pada tahun 2014, pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp242,6 miliar dari Rp3.265,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.508,5 miliar (US$282,0 juta) pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan usaha dari jasa MIDI terutama disebabkan karena pelanggan baru Transponder, IP VPN, MPLS, peningkatan kapasitas jasa internet dan IT. Jasa Telekomunikasi Tetap. Terdapat penurunan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp118,7 miliar, atau sebesar 9,8%, dari Rp1.214,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.096,1 miliar (US$88,1 juta) pada tahun 2014. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing mencerminkan 84,0% dan 4,1% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2014. Sedangkan sebesar 11,9% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2014 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang berasal dari telepon internasional menurun dari Rp1.020,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp920,1 miliar (US$74,0 juta) pada tahun 2014. Beban Usaha Beban usaha meningkat sebesar Rp1.085,5 miliar, atau sebesar 4,9%, dari Rp22.352,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp23.438,3 miliar (US$1.884,1 juta) pada tahun 2014, terutama karena peningkatan beban provisi atas kasus hukum. Indosat Ooredoo Beban penyusutan dan amortisasi menurun sebesar Rp732,3 miliar, atau 8,2%, dari Rp8.958,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp8.226,1 miliar (US$661,3 juta) pada tahun 2014, terutama karena lebih kecilnya dampak percepatan depresiasi di tahun 2014 dibandingkan dengan yang terjadi di tahun 2013 (dampak dari penurunan usia produktif dari perangkat teknikal seluler kami dari 10 tahun menjadi 8 tahun, yang berlaku efektif pada tahun 2013). Total biaya perolehan dari aset tetap kami dan peralatan meningkat sebesar Rp6.309,5 miliar, atau 6,5%, dari Rp97.065,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp103.374,8 miliar (US$8.309,9 juta) pada tahun 2014. Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp452,4 miliar, atau 4,5%, dari Rp9.956,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp10.408,9 miliar (US$836,7 juta) pada tahun 2014, terutama karena peningkatan biaya frekuensi karena tingkat inflasi yang lebih tinggi. Beban karyawan meningkat sebesar Rp4,2 miliar, atau 0,2%, dari Rp1.734,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.738,6 miliar (US$139,8 juta) pada tahun 2014, terutama karena manfaat kesehatan masa pensiun yang lebih rendah, Undang-Undang Tenaga Kerja, Program Pemutusan Hubungan Kerja, dikompensasi dengan peningkatan bonus, gaji dan insentif. Beban pemasaran meningkat sebesar Rp151,3 miliar, atau 16,9%, dari Rp893,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.044,9 miliar (US$84,0 juta) pada tahun 2014, terutama karena publikasi program data push Mentari 3 GB. Beban Umum dan Administrasi menurun Rp42,0 miliar atau 4,7% dari Rp901,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp859,5 miliar (US$69,1 juta) pada tahun 2014 karena menurunnya biaya tenaga ahli. Rugi dari selisih kurs-net. Kami mencatat peningkatan kerugian dari selisih kurs sebesar Rp376,8 miliar, atau 167,8%, dari laba sebesar Rp224,5 miliar pada tahun 2013 menjadi rugi sebesar Rp152,3 miliar (US$12,2 juta) pada tahun 2014 terutama karena depresiasi nilai rupiah pada tahun 2014. Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan pada tahun 2015 sejak penyisihan hanya timbul pada tahun 2014 karena adanya kasus hukum di IM2. Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih menurun sebesar Rp69,8 miliar, atau 25,5%, dari Rp274,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp204,2 miliar (US$16,4 juta) pada tahun 2014. 85 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Pendapatan Usaha Sebagai akibat dari faktor-faktor di atas, pendapatan usaha menurun sebesar Rp855,7 miliar, atau 56,9%, dari Rp1.502,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp646,8 miliar (US$52,0 juta) pada tahun 2014. Beban Lain-lain-Bersih Beban lain-lain bersih menurun sebesar Rp2.234,2 miliar, atau 46,1%, dari Rp4.843,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp2.608,8 miliar (US$209,7 juta) pada tahun 2014, terutama karena penurunan kerugian dalam nilai tukar valuta asing, peningkatan rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih dan meningkatnya pendapatan bunga. Kerugian selisih kurs-bersih menurun sebesar Rp2.768,2 miliar, atau 91,9%, dari Rp3.011,4 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp243,2 miliar (US$19,5 juta) pada tahun 2014. Kurs tengah nilai tukar rupiah Indonesia/Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan dari Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp9.670 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp12.189 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2013. Kami mencatat beban pembiayaan menjadi Rp2.406,5 miliar (US$193,4 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp194,4 miliar, atau 8,8%, dari Rp2.212,1 miliar pada tahun 2013 terutama sebagai akibat dari peningkatan beban bunga dari tingkat bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman dalam rupiah dan beban pendanaan berdasarkan sewa pembiayaan kami. Kami mencatat kerugian dari perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp101,9 miliar (US$8,2 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan penurunan sebesar Rp375,2 miliar, atas laba perubahan nilai wajar derivatif-bersih sebesar Rp273,3 miliar pada tahun 2013. Kami mencatat pendapatan bunga menjadi Rp142,8 miliar (US$11,5 juta) pada tahun 2014, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp35,6 miliar, atau 33,2% dari Rp107,2 miliar pada tahun 2013, sebagai akibat dari peningkatan saldo kas pada tahun 2014. Manfaat (beban) Pajak Penghasilan-Bersih Kami mencatat manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp83,8 miliar (US$6,7 juta) pada tahun 2014 dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp668,6 miliar pada tahun 2013. Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Para Pemilik Induk Kami mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik induk sebesar Rp2.008,4 miliar (US$161,4 juta) pada tahun 2014 dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Induk sebesar Rp2.788,2 miliar pada tahun 2013 dikarenakan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas. Hasil Segmen Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Rp (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) 2014 % Rp 2015 % Rp US$ % Pendapatan Usaha Yang Tersegmentasi Layanan seluler 19.374,6 81,2 19.480,5 80,9 21.895,7 1.587,2 81,8 3.265,9 13,7 3.508,5 14,6 3.753,5 272,1 14,0 1.214,8 5,1 1.096,1 4,5 1.119,3 81,2 4,2 23.855,3 100,0 24.085,1 100,0 26.768,5 1.940,5 100,0 Layanan MIDI Telekomunikasi tetap Jumlah pendapatan usaha Indosat Ooredoo 86 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Hasil-hasil Usaha Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase) 2013 Rp 2014 % Rp 2015 % Rp US$ % Beban Usaha Tersegmentasi Layanan seluler Layanan MIDI Telekomunikasi tetap 18.209,0 81,1 18.308,7 82,2 20.215,4 1.465,4 84,0 2.765,6 12,4 2.844,4 12,8 2.831,5 205,2 11,8 1.469,8 6,5 1.124,9 5,0 1.017,5 73,8 4,2 22.444,4 100,0 22.278,0 100,0 24.064,4 1.744,4 100,0 1.165,6 82,6 1.171,8 64,8 1.680,3 121,8 62,1 500,3 35,5 664,1 36,8 922,0 66,9 34,1 Telekomunikasi tetap (255,0) (18,1) (28,8) (1,6) 101,8 7,4 3,8 Jumlah beban usaha 1.410,9 100,0 1.807,1 100,0 2.704,1 196,1 100,0 Jumlah beban usaha Laba usaha yang tersegmentasi Layanan seluler Layanan MIDI Layanan Seluler Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp508,5 miliar, atau 43,4%, dari Rp1.171,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.680,3 miliar (US$121,8 juta) pada tahun 2015 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian data, SMS, layanan suara, dan layanan nilai tambah yang dikarenakan modernisasi jaringan dan inisiatif usaha digital melalui beberapa kerjasama. Peningkatan tersebut sebagian diimbangi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan dengan peningkatan biaya frekuensi radio, pemeliharaan dan sewa dan peningkatan dikarenakan kegiatan rebranding. Laba usaha dari layanan seluler meningkat sebesar Rp6,2 miliar, atau 0,5%, dari Rp1.165,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.71,8 miliar pada tahun 2014 terutama karena peningkatan pendapatan usaha terutama dari pemakaian data dan layanan nilai tambah yang dikarenakan inisiatif baru pada tahun 2014 seperti MOBO, Mentari Super Data dan Matrix Super Plan. Peningkatan tersebut sebagian dikompensasi dengan peningkatan beban jasa telekomunikasi sehubungan dengan peningkatan biaya frekuensi radio yang disebabkan karena peningkatan tingkat inflasi, peningkatan pada biaya handset dan modem, perawatan, dan biaya yang berkaitan dengan pushed data campaign yang dimulai sejak kuartal ke-3 tahun 2014. Layanan MIDI Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp257,9 miliar, atau 38,8% dari Rp664,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp922,0 miliar (US$66,9 juta) pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas layanan internet. Peningkatan ini juga memperkuat penurunan biaya layanan sehubungan dengan leased circuit dan pemasangan. Laba usaha layanan MIDI meningkat sebesar Rp163,8miliar, atau 32,7%, dari Rp500,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp664,1 miliar pada tahun 2014, terutama karena peningkatan pendapatan dari pelanggan baru Transponder, IPVPN, MPLS, peningkatan kapasitas layanan Internet dan layanan IT. Peningkatan ini sebagian dikompensasi dengan peningkatan dalam beban administrasi dan pengeluaran umum atas nilai hutang yang tidak dapat ditagih. Layanan Telekomunikasi Tetap Keuntungan usaha layanan Telekomunikasi Tetap meningkat dari Rp130,6 miliar, atau 453,5% dari kerugian usaha sebesar (Rp28,8 miliar) pada tahun 2014 menjadi keuntungan usaha sebesar Rp101,8 miliar (US$7,4 juta) pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh pendapatan yang berasal dari panggilan internasional. Peningkatan tersebut juga diperkuat oleh penurunan umum dan administrasi untuk penyediaan atas hutang yang tidak dapat ditagih dan penurunan biaya layanan untuk leased circuit. Rugi usaha dari layanan telekomunikasi menurun sebesar Rp226,2 miliar, atau 88,7% dari Rp255,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp28,8 miliar pada tahun 2014, terutama karena penurunan penyusutan yang berasal dari penyusutan yang dipercepat pada tahun 2013 dan optimalisasi biaya dalam beban leased circuit. Indosat Ooredoo 87 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Likuiditas dan Sumber Permodalan Secara historis, kebutuhan likuiditas kami timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal sehubungan dengan perluasan bisnis telekomunikasi Perusahaan. Bisnis telekomunikasi kami membutuhkan modal yang besar untuk membangun dan memperluas infrastruktur jaringan bergerak dan data dan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan, terutama selama tahap pengembangan jaringan. Meskipun kami memiliki banyak infrastruktur jaringan yang telah ada, kami memperkirakan akan kembali melakukan pengeluaran barang modal khususnya untuk pengembangan jaringan seluler di daerah-daerah yang diperkirakan sebagai daerah yang tinggi pertumbuhannya, dan juga untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang telah ada. Kami berkeyakinan kas dan setara kas kami, arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan yang tersedia saat ini, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana yang telah diantisipasi, termasuk kebutuhan dana untuk modal kerja dan pengeluaran barang modal yang telah direncanakan, di masa mendatang. Akan tetapi, apabila keadaan ekonomi dunia atau Indonesia memburuk, persaingan atau produk pengganti yang timbul lebih cepat di luar perkiraan saat ini atau nilai mata uang rupiah melemah secara tajam terhadap Dolar AS, maka arus kas bersih Perusahaan yang berasal dari kegiatan usaha dapat menurun dan jumlah pengeluaran barang modal yang dibutuhkan dalam mata uang rupiah dapat meningkat, dimana salah satu di antaranya dapat memberikan dampak negatif bagi likuiditas kami. Per tanggal 31 Desember 2015, kami memiliki fasilitas pinjaman yang bisa ditarik dari waktu ke waktu sampai berakhirnya jangka waktu fasilitas adalah Rp600,0 miliar dan US$210,0 juta. • Rp600,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank Central Asia; • US$200,0 juta berdasarkan fasilitas kredit tanpa jaminan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta (“HSBC Jakarta”); • US$10,0 juta berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari Citibank, NA, Jakarta Branch. Arus Kas Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi mengenai arus kas Perusahaan secara historis: Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) 2013 2014 2015 Rp Rp Rp 8.392,1 7.348,8 8.265,0 599,1 US$ Arus Kas Bersih Yang diperoleh dari kegiatan usaha (9.068,0) (5.003,6) (7.145,4) (518,0) Yang digunakan untuk kegiatan pendanaan Yang digunakan untuk kegiatan investasi (748,8) (1.057,4) (1.085,4) (78,6) Perbedaan kurs bersih dari kas dan setara kas (221,3) (41,3) 109,1 7,9 Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Kegiatan Usaha Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha adalah masing-masing sebesar Rp8.392,1 miliar, Rp7.348,8 miliar dan Rp8.265,0 miliar (US$599,1 juta) untuk tahun 2013, 2014 dan 2015. Pada tahun 2015, kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha meningkat dikarenakan yang lebih tinggi dari pelanggan yang mana sejajar pertumbuhan pendapatan, restitusi dari pendapat usaha perpajakan, penyelesaian dari mata uang yang meneruskan kontrak yang mana diimbangi dengan beban pembiayaan yang lebih tinggi dan pembayaran kepada para pemasok. Indosat Ooredoo 88 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan Investasi Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah masing-masing sebesar Rp9.068,0 miliar, Rp5.003,6 miliar dan Rp7.145,4 miliar (US$518 juta) untuk tahun 2013, 2014, dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi untuk tahun 2013, 2014 dan 2015 terutama untuk perolehan aset tetap, mencapai total masing-masing sebesar Rp9.322,4 miliar, Rp6.432,1 miliar dan Rp7.344,8 miliar (US$532,4 juta), seiring dengan dilakukannya perluasan cakupan dan kapasitas jaringan kami serta modernisasi perangkat jaringan kami selama tahun-tahun tersebut. Aset tetap yang dibeli terutama meliputi peralatan teknis seluler, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan cross-connection, peralatan teknologi informasi dan lain-lain. Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Kegiatan Pendanaan Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan adalah masing-masing sebesar Rp748,8 miliar, Rp1.057,4 miliar dan Rp1.085,4 miliar (US$78,6 juta) pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada tahun 2015 terutama berkaitan dengan pembayaran kembali surat utang, diimbangi dengan tambahan pinjaman dari surat utang. Hutang Pokok Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah hutang yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015: Per 31 Desember 2013 2014 (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Hutang jangka pendek (setelah dikurangi biaya emisi hutang yang belum diamortisasi) 1.499,8 849,4 1.449,0 105,0 Hutang jangka panjang (setelah dikurangi biaya emisi hutang yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) 4.346,3 3.727,1 6.369,9 461,8 Hutang Obligasi (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) 12.814,5 6.962,1 9.282,2 672,9 470,7 660,4 954,6 69,2 Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang (setelah dikurangi biaya emisi hutang yang belum diamortisasi dan biaya consent yang belum diamortisasi) 2.443,4 2.613,5 4.240,7 307,4 Bagian jangka pendek dari hutang obligasi (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent yang belum diamortisasi) 1.928,6 8.333,6 1.152,8 83,6 Bagian jangka pendek dari hutang sukuk (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi dan biaya consent yang belum diamortisasi) 427,8 - 226,8 16,4 Sukuk (setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi, dan bagian jangka pendek) 2015 Rp US$ Peningkatan pada hutang jangka pendek (biaya biaya emisi hutang yang belum diamortisasi– bersih) menjadi Rp1.499,0 miliar (US$105,0 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp849,4 miliar per 31 Desember 2014 terutama disebabkan oleh penarikan fasilitas dari Bank BNI. Penurunan jatuh tempo hutang obligasi (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, potongan yang diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp1.152,8 miliar (US$83,6 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp8.333,6 miliar adalah disebabkan karena Perusahaan menandatangani call option atas surat utang US$650 juta pada ulang tahun ke-5 atas surat tersebut pada tanggal 29 Juli 2015. Total penebusan dilakukan pada harga yang setara dengan 103,6875% dari nilai pokok pembelian, ditambah bunga berjalan yang belum dibayar sampai dengan tanggal penyelesaian. Peningkatan atas pinjaman hutang (setelah dikurangi biaya emisi yang belum diamortisasi, biaya consent yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp6.369,9 miliar (US$461,8 juta) per 31 Desember 2015 dari Rp3.727,1 miliar adalah disebabkan oleh penarikan atas fasilitas kredit PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (“BTMU”), Mizuho Bank Ltd. (“Mizuho”), DBS Bank Ltd. (“DBS”), Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) and ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”). Indosat Ooredoo 89 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Karena sebagian kewajiban kami dalam mata uang Dolar AS, kami terkena imbas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS Depresiasi rupiah dan peningkatan ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing menghadapkan kami terhadap penyesuaian akuntansi jangka pendek yang mempengaruhi rasio keuangan kami. Untuk membantu menangani efek fluktuasi mata uang pada tahun 2009, kami mengubah kesepakatan rasio hutang terhadap ekuitas dalam semua instrumen dan perjanjian hutang kami yang berlaku untuk meningkatkan rasio dari 1,75 menjadi 2,50, untuk memberikan kami “ruang” tambahan dalam hal terjadinya pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan. Kami juga mengubah ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas untuk mencerminkan secara lebih baik efek kebijakan lindung nilai pada rasio ini dan mengubah definisi “Hutang” dan “Ekuitas” dalam instrumen dan perjanjian hutang tersebut untuk memberikan ruang tambahan dalam butir-butir tersebut. Sebagai bagian dari perubahan yang disetujui pada tahun 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah definisi dalam beberapa instrumen dan perjanjian hutang kami yaitu: (i) mengecualikan hal-hal non-kas, termasuk laba atau rugi kurs valuta asing, dari definisi “EBITDA”; (ii) mengecualikan hutang pengadaan yang dikenakan bunga dari definisi “Hutang” kecuali apabila jatuh temponya lebih dari enam bulan dari tanggal tagihan (invoice); dan (iii) memasukkan dalam definisi “Ekuitas” (a) hak minoritas, untuk entitas yang hutangnya 100% terkonsolidasi oleh kami, dan (b) pinjaman subordinasi pemegang saham. Walaupun kami yakin bahwa perubahan-perubahan tersebut akan memberikan kami ruangan yang cukup dalam hal terjadi ketidakstabilan antara nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah, kami tidak dapat memastikan bahwa ketidakstabilan yang lebih besar dan lebih lanjut daripada yang terjadi pada 12 bulan terakhir tidak akan terjadi, yang dapat mengakibatkan kami melanggar ketentuan keuangan kami. Di bawah ini adalah penghitungan rasio keuangan kami secara historis yang terdapat dalam ketentuan keuangan kami berdasarkan SAK yang dipersyaratkan oleh perjanjian hutang kami. Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang diwajibkan 2013 2014 2015 Rp Rp Rp 1.500,0 850,0 1.450,0 US$ Data Posisi Keuangan dan Laba atau Rugi Hutang Jangka Pendek dikurangi: biaya emisi hutang yang belum diamortisasi Jumlah 105,1 (0,2) (0,6) (1,0) (0,1) 1.499,8 849,4 1.449,0 105,0 Bagian Jangka Pendek Hutang jangka panjang 2.443,4 2.613,9 4.245,7 307,8 Hutang obligasi 1.930,0 8.406,0 1.154,0 83,6 428,0 - 227,0 16,5 (1,6) (72,8) (6,4) (0,5) 4.799,8 10.947,1 5.620,3 407,4 Sukuk dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent dan potongan yang belum diamortisasi Jumlah Hutang Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek - 850,0 100,0 7,2 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan relasi 4.426,7 2.931,5 6.316,3 457,9 Hutang obligasi-setelah dikurangi bagian jangka pendek 12.912,9 6.980,0 9.304,0 674,5 Hutang sukuk – setelah dikurangi bagian jangka pendek 472,0 662,0 957,0 69,4 Dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi (180,1) (73,9) (70,6) (5,1) 17.631,5 11.349,6 16.606,7 1.203,9 23.931,1 23.146,1 23.676,0 1.716,3 3.940,5 4.052,3 3.967,1 287,6 54.566,0 53.269,7 55.388,5 4.015,1 Jumlah Jumlah Hutang (1) Kewajiban sewa pembiayaan (1) Jumlah Aset Indosat Ooredoo 90 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang diwajibkan Jumlah kewajiban Jumlah Ekuitas (2) Laba usaha Penyusutan dan amortisasi EBITDA(3) Beban Bunga 2013 2014 Rp Rp 2015 Rp US$ 37.794,9 38.971,1 42.124,7 3.053,6 16.771,1 14.298,6 13.263,8 961,5 1.502,5 646,8 2.362,1 171,2 8.958,4 8.226,1 8.769,1 635,7 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7 1.697,7 1.890,6 2.203,9 159,8 Rasio Keuangan Rasio hutang kotor terhadap ekuitas <2,50x 1,70x 1,91x 2,09x Rasio hutang kotor terhadap EBITDA <3,50x 2,71x 2,73x 2,42x Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga >3,00x 6,11x 5,31x 5,21x 1. Kami mendefinisikan hutang kotor sebagai jumlah dari hutang jangka panjang, hutang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi dan hutang sukuk) dan potongan yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan. Menurut definisi yang telah diubah, “Hutang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi): a. jumlah hutang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan hutang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan hutang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan b. seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan hutang pengadaan yang merupakan hutang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran untuk hutang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh hutang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap hutang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini. 2. Kami mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut definisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi terhadap Hutang. 3. Kami telah mendefinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK. Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat hutang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa definisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya berdasarkan SAK, atau definisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Definisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran hutang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut definisi yang telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non-operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Hutang Grup terhadap EBITDA dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut. Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi laba bersih berdasarkan SAK terhadap pengertian EBITDA berdasarkan tahun-tahun yang ditunjukkan: Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) EBITDA 2013 2014 Rp Rp 2015 Rp US$ 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7 Pendapatan bunga 107,2 142,8 218,6 15,8 Beban pembiayaan (2.212,1) (2.406,5) (2.829,5) (205,1) - (1.358,6) - - 273,3 (101,9) (244,5) (17,7) Provisi untuk kasus hukum Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang ditangguhkan Lain-lain-bersih Rugi kurs-bersih Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual Manfaat pajak penghasilan-bersih Penyusutan dan amortisasi Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Indosat Ooredoo 91 141,1 141,1 141,1 10,2 (274,1) (204,2) (176,6) (12,8) (2.786,9) (395,4) (1.599,1) (115,9) - 413,7 - - 668,6 83,8 622,3 45,1 (8.958,4) (8.226,1) (8.769,1) (635,7) (116,2) (130,2 ) (146,5) (10,6) (2.788,2) (2.008,4) (1.310,0) (95,0) Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Tabel berikut ini merangkum hutang jangka panjang (termasuk pinjaman jangka pendek) dan hutang obligasi kami yang utama per tanggal 31 Desember 2013, 2014, 2015. Per tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$) 2013 2014 Rp Rp 2015 Rp US$ Hutang Obligasi Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 7,922.9 8,086.0 - - Obligasi Indosat Kedelapan 2,700.0 2,700.0 2,700.0 195.7 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I - 2,310.0 2,310.0 167.5 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II - - 2,684.0 194.6 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III - - 794.0 57.6 Obligasi Indosat Kelima 2,600.0 1,370.0 1,370.0 99.3 Obligasi Indosat Ketujuh 1,300.0 600.0 600.0 43.5 Obligasi Indosat Keenam 320.0 320.0 - - 14,842.9 15,386.0 10,458.0 758.2 (99.8) (90.3) (23.0) (1.7) Hutang obligasi yang jatuh tempo (1,928.6) (8,333.6) (1,152.8) (83.6) Jumlah hutang obligasi: bagian jangka panjang 12,814.5 6,962.1 9,282.2 672.9 300.0 300.0 300.0 21.7 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I - 190.0 190.0 13.8 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II - - 416.0 30.1 Jumlah hutang obligasi Dikurangi : obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi Sukuk Sukuk Ijarah Kelima - - 106.0 7.7 Sukuk Ijarah Keempat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III 200.0 172.0 172.0 12.5 Sukuk Ijarah Kedua 400.0 - - - Jumlah sukuk 900.0 662.0 1,184.0 85.8 (1.5) (1.6) (2.6) (0.2) (427.8) - (226.8) (16.4) 470.7 660.4 954.6 69.2 1,800.0 1,450.0 2,050.0 148.6 Dikurangi: obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi Sukuk bagian jangka pendek Jumlah sukuk – bagian jangka panjang Hutang Jangka Panjang (Termasuk Hutang Jangka Pendek) Pihak Berelasi Pihak Lain 6,569.9 5,795.4 10,062.0 729.4 Jumlah hutang jangka panjang (termasuk hutang jangka pendek) 8,369.9 7,245.4 12,112.0 878.0 Dikurangi: hutang, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi (80.4) (55.4) (52.4) (3.8) (3,943.2) (3,462.9) (5,689.7) (412.4) 4,346.3 3,727.1 6,369.9 461.8 bagian jangka pendek (termasuk hutang jangka pendek) Hutang jangka panjang: bagian jangka panjang Indosat Ooredoo 92 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Obligasi Indosat Ketentuan-ketentuan khusus untuk masing-masing Obligasi Indosat Kelima, Obligasi Indosat Keenam, Obligasi Indosat Ketujuh, Obligasi Indosat Kedelapan dan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I, Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II, Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Indosat”), akan diuraikan di bawah ini. Obligasi Indosat tidak dijamin dengan aset tertentu atau dijamin oleh pihak lain dan berperingkat pari passu dengan hutang lain kami yang tidak dijamin. Kami menyetujui ketentuanketentuan tertentu sehubungan dengan penerbitan Obligasi Indosat, termasuk namun tidak terbatas menyetujui untuk mempertahankan: • modal ekuitas sekurang-kurangnya Rp5.000,0 miliar; • rasio total hutang terhadap EBITDA kurang dari 4,0:1,0, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan, kecuali untuk Obligasi Indosat Kelima dan Obligasi Indosat Ketujuh, sehubungan dengan penerbitannya dimana kami menyetujui untuk mempertahankan rasio dari jumlah hutang bersih terhadap EBITDA kurang dari 3,5:1,0; • rasio hutang terhadap ekuitas 2,5:1,0, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi triwulanan; dan • rasio EBITDA terhadap beban bunga, sebagaimana dilaporkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan sekurang-kurangnya 3,0:1,0. Pada tanggal 24 Maret 2009, kami mengadakan rapat dengan pemegang obligasi rupiah Perusahaan, termasuk pemegang Obligasi Indosat, dan memperoleh persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan “EBITDA”, untuk memasukkan definisi baru “Ekuitas” dan “Grup” dan mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas yang berlaku dari 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasiobligasi tersebut, berdasarkan perubahan perjanjian untuk Obligasi Kelima dan Keenam. Obligasi Indosat Kelima. Pada 29 Mei 2007, kami menerbitkan Obligasi Indosat V (“Obligasi Indosat Kelima”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp2.600,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp1.230,0 miliar, akan jatuh tempo pada 29 Mei 2014 dan obligasi Seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp1.370,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2017. Obligasi Seri A memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 10,20% per tahun dan obligasi Seri B memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 10,65% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar, baik Indosat Ooredoo untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 29 Mei 2014, Obligasi Indosat Kelima Seri A telah dibayar secara penuh. Obligasi Indosat Keenam. Pada 9 April 2008, kami menerbitkan Obligasi Indosat VI (“Obligasi Indosat Keenam”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.080,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan jumlah sebesar Rp760,0 miliar, telah jatuh tempo pada tanggal 9 April 2013 dan Obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar Rp320,0 miliar jatuh tempo pada tanggal 9 April 2015. Obligasi Seri A diterbitkan dengan suku bunga tetap 10,25% per tahun dan obligasi Seri B diterbitkan dengan suku bunga tetap 10,80% per tahun. Setelah ulang tahun pertama atas penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali atas sebagian atau seluruh obligasi dengan harga pasar, baik sementara ataupun dalam rangka tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 9 April 2013 dan 9 April 2015, obligasi Seri A dan seri B atas Obligasi Indosat Keenam telah dibayar secara penuh. Obligasi Indosat Ketujuh. Pada tanggal 8 Desember 2009, kami menerbitkan Obligasi Indosat VII (“Obligasi Indosat Ketujuh”), dalam dua seri dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.300,0 miliar. Obligasi Seri A, dengan jumlah sebesar Rp700,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2014 dan obligasi Seri B, dengan jumlah sebesar Rp600,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016. Obligasi seri A memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 11,25% per tahun dan obligasi Seri B memiliki tingkat suku bunga tetap yaitu 11,75% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Pada tanggal 8 Desember 2014, Obligasi Indosat Ketujuh Seri A telah dibayar secara penuh. Obligasi Indosat Kedelapan. Pada tanggal 27 Juni 2012, kami menerbitkan Obligasi Indosat VIII (“Obligasi Indosat Kedelapan”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.700,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp1.200,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2019 dan obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp1.500,0 miliar, akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2022. 93 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,625% per tahun dan Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,875% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi pada harga pasar, baik sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.310,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp950,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp750,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp250,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021 dan, obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp360,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2024. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,30% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, dan obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,70% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II”), dalam 5 seri dengan nilai nominal sebesar Rp2.684,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp554,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp782,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp584,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp337,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan obligasi Seri E, memiliki nilai nominal Rp427,0 miliar, akan jatuh tempo paa tanggal 4 Juni 2025. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 8,55% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap Indosat Ooredoo 94 sebesar 10,25% per tahun dan obligasi Seri E dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,40% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III”), dalam 4 seri dengan nilai nominal sebesar Rp794,0 miliar. Obligasi Seri A, memiliki nilai nominal Rp210,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2018, obligasi Seri B, memiliki nilai nominal Rp301,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2020, obligasi Seri C, memiliki nilai nominal Rp130,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022, dan obligasi Seri D, memiliki nilai nominal Rp162,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2025. Obligasi Seri A dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, Obligasi Seri B dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, Obligasi Seri C dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 10,60% per tahun, dan obligasi Seri D dikenakan bunga pada tingkat bunga tetap sebesar 11,20% per tahun. Setelah ulang tahun emisi pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 Pada tanggal 29 Juli 2010, kami, melalui Indosat Palapa Company B.V. (“Indosat Palapa”) menerbitkan Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 dengan jumlah sebesar US$650,0 juta (“GN 2020”). Notes tersebut diterbitkan dengan nilai sebesar 99,478% dari nilai nominal tersebut dan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2020. Notes tersebut memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 7,375% per tahun yang harus dibayar dengan cicilan setiap enam bulan, yaitu setiap tanggal 29 Januari dan 29 Juli setiap tahun, dimulai sejak tanggal 29 Januari 2011. Notes tersebut dapat dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat Palapa, secara keseluruhan atau sebagian, pada setiap waktu pada atau setelah tanggal 29 Juli 2015 dengan harga senilai 103,6875%, 102,4583%, 101,2292% dan 100% dari nilai pokok masing-masing selama periode 12 bulan yang dimulai sejak 29 Juli 2015, 2016, 2017 dan 2018 dan seterusnya, ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan ada. Selain itu, sebelum tanggal 29 Juli 2013, Indosat Palapa berhak untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya 35% dari seluruh nilai pokok Notes awal, dengan hasil satu atau lebih penawaran umum saham kami, dengan harga senilai 107,375% dari nilai pokok tersebut ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika ada. Notes tersebut juga dapat dibeli kembali bila diinginkan oleh Indosat Palapa atau kami, secara keseluruhan tetapi tidak sebagian pada setiap waktu, dengan harga senilai 100% dari nilai pokok tersebut ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar sampai dengan (tetapi tidak termasuk) tanggal pembelian kembali dan jumlah tambahan lainnya, apabila terdapat perubahan tertentu yang mempengaruhi pemotongan pajak di Indonesia dan Belanda. Apabila terjadi perubahan kendali atas Perusahaan (termasuk penjualan, pemindahan, pengalihan, penyewaan, penyerahan atau pelepasan lainnya atas semua atau sebagian besar aktiva kami), pemegang notes berhak meminta Indosat Palapa untuk membeli kembali semua atau sebagian dari notes yang dimilikinya dengan harga senilai 101% dari nilai pokok tersebut, ditambah bunga yang belum dan masih harus dibayar dan jumlah tambahan lainnya, jika ada, sampai dengan tanggal pembelian. untuk penjualan dan penyewaan kembali atas 2.500 menara telekomunikasi nirkabel. Perubahan-perubahan mengubah pengecualian yang ada dalam indenture yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sehubungan dengan penjualan menara yang berkualitas untuk memperbolehkan Indosat menyelesaikan transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian Penjualan Aset dan menambahkan pengecualian tambahan untuk pelepasan aset infrastruktur aktif, seperti fiber, peralatan transmisi dan jaringan akses radio, kepada badan usaha patungan dengan siapa Perusahaan dapat mengadakan kesepakatan penggunaan jaringan secara bersama-sama, tanpa memerlukan persetujuan dari pemegang notes. Hasil bersih, setelah dikurangi biaya penjaminan emisi dan biaya penawaran, telah diterima pada 29 Juli 2010 dan digunakan (i) untuk membiayai pembelian dari guaranteed notes jatuh tempo tahun 2010 dan guaranteed notes jatuh tempo tahun 2012 yang terhutang dan consent solicitation apapun terkait dengan, atau pembelian kembali atas, notes tersebut dan (ii) untuk pembiayaan kembali sebagian dari hutang kami yang ada lainnya. Notes tersebut dijamin secara tidak bersyarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Perusahaan. Obligasi Syari'ah Ijarah (Sukuk Ijarah) Ketentuan khusus atas setiap Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua, Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I, Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II dan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Obligasi Syari’ah Ijarah”), diuraikan berikut ini. Obligasi Syari’ah Ijarah tidak dijaminkan dengan suatu aktiva apapun atau dijamin oleh suatu pihak manapun dan berperingkat pari passu dengan hutang Indosat lainnya yang tidak dijaminkan. Berdasarkan indenture dari notes tersebut, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 5 Juni 2012, Indosat Palapa mengubah indenture yang mengatur Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sesuai dengan pernyataan consent solicitation dan materi terkait, tertanggal 21 Mei 2012, setelah Indosat Palapa menerima jumlah persetujuan yang diperlukan dari pemegang notes. Pada tanggal 7 Februari 2012, Indosat menandatangani Perjanjian Pembelian Aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia, Sehubungan dengan penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah, kami setuju untuk tetap memberlakukan ketentuan-ketentuan tertentu yang termuat di dalam Obligasi Indosat. Selain itu, Indosat juga dilarang untuk melakukan tindakantindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syari’ah. Disamping larang-larangan tersebut, tidak terdapat perbedaan yang material di antara ketentuanketentuan yang berlaku pada Obligasi Syari’ah Ijarah dengan Obligasi Indosat. Pada 24 Maret 2009, kami menyelenggarakan rapat dengan para pemegang obligasi dengan mata uang rupiah, termasuk dengan para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah, dan memperoleh persetujuan untuk mengubah definisi “Hutang” dan Indosat Ooredoo Berdasarkan Rapat Direksi Indosat Palapa yang diadakan pada tanggal 22 Januari 2015, telah disepakati bahwa Indosat Palapa akan mengambil kesempatan untuk membeli notes­-nya pada 29 Juli 2015. Pada tanggal 29 Juli 2015, Indosat Palapa membayar sejumlah US$697.937,5 untuk pelunasan awal GN 2020 dengan total jumlah pokok pada harga yang sebanding dengan 103,6875% jumlah pokok pada saat dibeli, ditambah dengan biaya yang harus dibayar dan bunga yang belum dibayar pada tanggal penyelesaian. 95 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen “EBITDA”, untuk menambah definisi-definisi baru “Ekuitas” dan “Grup” dan untuk mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas dari semula 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasiobligasi ini, kami juga setuju untuk mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga kurang lebih 3,0:1,0. Obligasi Syari'ah Ijarah Kedua. Pada 29 Mei 2007, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat II (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah kedua memiliki total nilai sampai dengan Rp400,0 miliar dan jatuh tempo pada 29 Mei 2014. Para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua adalah sebesar Rp40,8 miliar per tahun. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 26 Mei 2014, obligasi ini telah dibayar secara penuh. Obligasi Syari'ah Ijarah Keempat. Pada 8 Desember 2009, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat IV (“Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat memiliki total nilai sebesar Rp200,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, yang memiliki total nilai sebesar Rp28,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2014 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, yang memiliki total nilai sebesar Rp172,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016. Para pemegang dari Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat adalah sebesar Rp3,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri A dan Rp20,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri B. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 8 Desember 2014, Seri A Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat telah dibayar secara penuh. Indosat Ooredoo 96 Obligasi Syari'ah Ijarah Kelima. Pada tanggal 27 Juni 2012, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat V (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima memiliki nilai nominal total hingga Rp300,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2019. Pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima akan menerima cicilan imbalan Ijarah, yang dibayarkan setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima adalah sebesar Rp25,9 miliar per tahun. Setelah tahun pertama dari penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi tersebut pada harga pasar yang berlaku saat itu. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam tiga seri dengan nilai nominal sebesar Rp190,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp64,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp16,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp110,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,4 miliar per tahun untuk Seri A, Rp1,6 miliar per tahun untuk Seri B dan Rp11,6 miliar per tahun untuk Seri C. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II”), dalam lima seri dengan nilai nominal sebesar Rp416,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp55,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp76,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp67,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri D, memiliki nilai nominal Rp43,0 miliar, akan Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri E, memiliki nilai nominal Rp175,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II adalah sebesar Rp4,7miliar per tahun untuk Seri A, Rp7,0 miliar per tahun untuk Seri B, Rp6,7 miliar per tahun untuk Seri C, Rp4,4 miliar per tahun untuk Seri D, dan Rp18,2 miliar per tahun untuk Seri E. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar Rp106,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp65,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp41,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,9 miliar per tahun untuk Seri A, Rp4,6 miliar per tahun untuk Seri B. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Fasilitas Pinjaman BCA Pada tanggal 10 Februari 2011, kami menandatangani perjanjian kredit dengan BCA untuk fasilitas kredit revolving dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal kami dan untuk tujuan korporasi umum. Fasilitas ini telah beberapa kali diubah dari waktu ke waktu yang mana terakhir kali diubah pada tanggal 21 Agustus 2015 dengan jumlah pokok maksimum Rp1.500,0 miliar dan suku bunga mengambang JIBOR plus 2,50% per tahun. Pada tanggal 4 Februari 2016, bank telah mengirimkan surat perpanjangan sementara fasilitas ini sampai dengan tanggal 10 April 2016 sampai dengan perubahan atas perjanjian ini ditandatangani. Pada tanggal 16 Februari 2016, bank telah menyetujui untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25% terhitung efektif sejak tanggal 18 Maret 2015. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp1.000,0 miliar. Pada tanggal 28 Maret 2016, kami menandatangani amandemen perjanjian atas fasilitas kredit ini untuk memberikan perpanjangan fasilitas kredit tidak lebih dari 10 Februari 2017. Indosat Ooredoo Pada tanggal 15 Juli 2013, kami menandatangani perubahan atas perjanjian kredit revolving kami dengan BCA untuk memperoleh fasilitas kredit investasi tanpa jaminan berjangka waktu lima tahun dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.000,0 miliar untuk pengeluaran modal, pengeluaran umum korporasi dan tujuan pembiayaan kembali. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan setelah tanggal penandatanganan dan akan jatuh tempo pada 12 Desember 2018. Kupon awal adalah sebesar 8,70% dan akan ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada tahun berjalan. Tingkat suku bunga diubah beberapa kali dari waktu ke waktu dan yang terakhir diubah menjadi 10,0% pada tanggal 1 Mei 2015. Pada tanggal 12 Desember 2013, kami melakukan penarikan penuh atas fasilitas. Pembayaran kembali atas pinjaman yang telah ditarik akan dilakukan secara tahunan, yaitu sebagai berikut: (i) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal penarikan dari perjanjian, (ii) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal pembayaran kembali pertama, (iii) 15,0% dari total pinjaman yang ditarik, masing-masing pada tahun kedua dan ketiga setelah tanggal pembayaran kembali pertama, dan (iv) 50,0% dari total pinjaman yang ditarik pada tahun keempat setelah tanggal pembayaran kembali pertama. Pada tanggal 21 Agustus 2015, kami menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan BCA untuk mendapatkan fasilitas kredit revolving tambahan dengan tenor 3 tahun dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal, pembelanjaan korporasi umum, dan pembiayaan kembali. Fasilitas ini jatuh tempo 21 Agustus 2018. Suku bunga atas penarikan fasilitas ini adalah JIBOR plus 2,50% per tahun. Suku bunga ini bisa direviu kembali berdasarkan kondisi perekonomian dimana terakhir disesuaikan pada 16 Februari 2016 menjadi JIBOR plus 2,25% per tahun efektif per tanggal 18 Maret 2016. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp900,0 miliar. Fasilitas Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Pada tanggal 21 Juni 2011, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit tiga tahun tanpa jaminan dengan Bank Mandiri dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp1.000,0 miliar untuk keperluan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali. Pada tanggal 5 Desember 2011, kami membuat perubahan atas perjanjian kredit dengan Bank Mandiri untuk (i) menaikkan 97 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen jumlah maksimum yang tersedia berdasarkan fasilitas pinjaman menjadi Rp1.500,00 miliar dan (ii) mengubah tingkat suku bunga untuk penarikan menjadi JIBOR 1 bulanan ditambah 1,25% per tahun, dari JIBOR 1 bulanan ditambah 1,40% per tahun. Tingkat suku bunga dari fasilitas ini ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada tahun berjalan yang disesuaikan menjadi JIBOR 1 bulanan ditambah 2,0% per tahun pada tanggal 12 Januari 2014. Fasilitas ini tersedia dari 21 Juni 2011 sampai dengan 20 Juni 2014. Pada tanggal 21 Juni 2014, fasilitas ini telah dibayar secara penuh. Pada tanggal 18 Juni 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas pinjaman tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari Bank Mandiri dengan jumlah pokok Rp1.500,0 miliar untuk keperluan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali dengan suku bunga tahunan JIBOR ditambah 3,0% per tahun. Perusahaan belum melakukan penarikan dari fasilitas ini dan fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2015. Pembiayaan Satelit dan Fasilitas Pinjaman HSBC Pada 27 November 2007, kami menandatangani dua perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC France dan satu perjanjian fasilitas tanpa jaminan dengan HSBC Jakarta untuk membiayai pengembangan satelit Palapa-D. Gabungan fasilitas kredit ekspor dan fasilitas pembiayaan komersial ini terdiri dari: • perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun sebesar US$157,2 juta (“Fasilitas Berjangka COFACE”) untuk membiayai pembayaran 85,0% atas komponen yang dibuat di Perancis berdasarkan Kontrak Satelit Palapa-D ditambah 100% Premi COFACE, yang mana ketentuan tersebut diatur di dalam perjanjian Fasilitas Berjangka COFACE. Fasilitas Berjangka COFACE dikenakan suku bunga tetap sebesar 5,69% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulanan. Pada 29 Maret 2010, 29 September 2010, 29 Maret 2011, 29 September 2011, 29 Maret 2012, 28 September 2012, 29 Maret 2013, 30 September 2013, 28 Maret 2014 dan 29 September 2014 dan 26 Maret 2015, dan 29 September 2015, kami telah membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas dan keduabelas, masing-masing sebesar US$7,9 juta; Indosat Ooredoo • perjanjian fasilitas dengan jangka waktu 12 tahun sebesar US$44,2 juta (“Fasilitas Berjangka Sinosure”) untuk membiayai pembayaran 85,0% dari nilai Kontrak Jasa Peluncuran Satelit (sebagaimana yang didefinisikan di dalam perjanjian Fasilitas Berjangka Sinosure) sehubungan dengan Satelit Palapa-D milik kami. Fasilitas Berjangka Sinosure dikenakan suku bunga mengambang atas dasar mata uang Dolar AS pada LIBOR ditambah 0,35% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulan. Pada 29 Maret 2010, 29 September 2010, 29 Maret 2011, 29 September 2011, 29 Maret 2012, 28 September 2012, 29 Maret 2013, 30 September 2013, 28 Maret 2014, 29 September 2014 dan 26 Maret 2015 dan 29 September 2015, kami telah membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh, kesebelas dan keduabelas, masing-masing sebesar US$2,2 juta; dan • perjanjian Fasilitas Komersial dengan jangka waktu 9 tahun sebesar US$27,0 juta (“Fasilitas Komersial”) untuk membiayai pembangunan dan peluncuran satelit Palapa-D dan pembayaran premi yang berkaitan dengan polis asuransi kredit pembelian jangka menengah dan jangka panjang yang diterbitkan sehubungan dengan Fasilitas Berjangka Sinosure. Fasilitas Komersial dikenakan suku bunga mengambang atas dasar mata uang Dollar A.S. pada LIBOR ditambah 1,45% per tahun, yang harus dibayar setiap enam bulanan. Pada 10 Maret 2008, HSBC Jakarta mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian Fasilitas Komersial kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) dan Bank of China Limited, Cabang Jakarta. Pada 27 November 2009, 27 Mei 2010, 29 November 2010, 26 Mei 2011, dan 28 November 2011, kami membayar cicilan enam bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima, masing-masing sebesar US$1,4 juta. Pada 29 Mei 2012, 27 November 2012, 27 Mei 2013, 27 November 2013, 26 Mei 2014 dan 26 November 2014, 26 Mei 2015 dan 26 November 2015 kami telah membayar cicilan enam bulanan keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan ketigabelas masing-masing sebesar US$2,0 juta. Fasilitas-fasilitas tersebut memuat kewajiban-kewajiban keuangan tertentu. Pada 18 Maret 2009, kami menandatangani perjanjian-perjanjian dengan HSBC 98 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan France dan HSBC Jakarta untuk mengubah definisi “Hutang”, “EBITDA” dan “Ekuitas” dan rasio Hutang terhadap Ekuitas pada Fasilitas Berjangka COFACE, Fasilitas Berjangka Sinosure dan Fasilitas Komersial, sebagaimana relevan. Berdasarkan perjanjian tersebut, kami diwajibkan untuk mempertahankan: (i) modal pokok senilai lebih dari Rp5.000,0 miliar, (ii) rasio hutang terhadap ekuitas yang tidak melebihi 2,5:1, (iii) rasio EBITDA terhadap bunga untuk tidak kurang dari 2,5:1, dan (iv) rasio Hutang terhadap EBITDA yang tidak melebihi 3,5:1. Selain itu, pada tanggal 12 Maret 2015, kami menandatangani perjanjian kredit revolving 3 tahun dengan HSBC Jakarta untuk jumlah maksimum US$200,0 juta yang bertujuan untuk membiayai modal kerja, belanja modal dan kebutuhan pendanaan umum perusahaan. Tingkat maksimum suku bunga yaitu LIBOR + 1,68% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, kami dipersyaratkan untuk patuh terhadap beberapa pembatasan, antara lain memelihara beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan atas US$200,0 juta. Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan telah membayar jumlah terhutang sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 23 Juli 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2015 dan tanggal 23 November 2015, kami melunasi jumlah terhutang masing – masing sebesar US$150,0 juta dan US$50,0 juta. Fasilitas Pinjaman dari AB Svensk Exportkredit (“SEK”) yang Dijamin oleh ExportKreditNamnden (“EKN”) Pada 18 Agustus 2009, kami memperoleh fasilitas kredit dari SEK, yang dijamin oleh EKN, suatu agen kredit ekspor dari Kerajaan Swedia, untuk total maksimum sebesar US$315.000.000 yang akan digunakan untuk keperluan pembelian perangkat telekomunikasi Ericsson, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”), Hong Kong dan The Royal Bank of Scotland N.V. (yang sebelumnya dikenal dengan nama ABN AMRO Bank N.V.), Cabang Hong Kong sebagai kreditur awal dan arrangers, sementara HSBC Bank Plc, London, Inggris bertindak sebagai agen fasilitas dan agen EKN. Pada 2 September 2009, kreditur awal mengalihkan hak dan kewajiban kepada SEK, berdasarkan kepada ketentuan perjanjian. Indosat Ooredoo Fasilitas kredit tersebut terdiri atas fasilitas A, B, dan C dengan nilai maksimum masing-masing sebesar US$100,0 juta, US$155,0 juta, dan US$60 juta. Fasilitas A dikenakan tingkat suku bunga pada LIBOR ditambah 0,25% per tahun, bersama-sama dengan biaya pembiayaan SEK dan marjin premium EKN. Fasilitas B dan Fasilitas C dikenakan tingkat suku bunga sebesar 0,05% per tahun ditambah 2,60% per tahun ditambah Margin Premium EKN. Pembayaran kembali atas masing-masing fasilitas A, B dan C harus dilakukan dengan 14 kali cicilan masing-masing dimulai sejak enam bulan setelah 31 Mei 2009, 28 Februari 2010 dan 30 November 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, kami diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan tertentu, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu, yang mana secara garis besar adalah sama dengan ketentuanketentuan di bawah Fasilitas Pinjaman Sindikasi ING/DBS. Selain itu, kami juga diwajibkan untuk mempertahankan modal konsolidasi minimum sebesar Rp5.000,0 miliar. Per 31 Desember 2011, kami telah menarik masing-masing US$100,0 juta, US$155,0 juta dan US$60,0 juta masingmasing untuk fasilitas A, B dan C. Pada tanggal 30 November 2009, 27 Mei 2010, 30 November 2010, 27 Mei 2011, 30 November 2011, 30 Mei 2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November 2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015 dan 30 November 2015 kami telah membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan ketigabelas untuk Fasilitas A masing-masing sebesar US$7,1 juta. Pada tanggal 28 Agustus 2010, 28 Februari 2011, 25 Agustus 2011, 28 Februari 2012, 28 Agustus 2012, 28 Februari 2013, 28 Agustus 2013, 28 Februari 2014, 28 Agustus 2014, 26 Februari 2015, 28 Agustus 2015 dan 28 Februari 2016, kami membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas dan kedua belas untuk Fasilitas B masing-masing sejumlah US$11,1 juta. Pada tanggal 27 Mei 2011, 30 November 2011, 27 Mei 2012, 30 November 2012, 30 Mei 2013, 29 November 2013, 30 Mei 2014, 28 November 2014, 29 Mei 2015 dan 30 November 2015 kami membayar cicilan 6 bulanan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh untuk Fasilitas C sebesar masing-masing sebesar US$4,3 juta. 99 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Fasilitas Pinjaman Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pada tanggal 26 Desember 2012, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving berjangka waktu tiga tahun tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan jumlah pokok maksimum Rp650,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan pembiayaan kembali. Tingkat bunga untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan atau 3-bulan ditambah 1,25% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 26 Desember 2012 sampai dengan 26 Desember 2015. Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan melakukan pembayaran sebesar Rp100,0 miliar. Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan menandatangani amandemen perjanjian kredit Fasilitas Pinjaman dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia untuk (i) menurunkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan perjanjian kredit revolving menjadi Rp550,0 miliar, (ii) mengubah tingkat bunga untuk penarikan-penarikan menjadi 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 2,50% per tahun dari 1 bulan atau 3 bulan JIBOR plus 1,25% per tahun, dan (iii) memberikan jatuh tempo pinjaman berdasarkan fasilitas pinjaman revolving menjadi tidak lebih dari 28 Desember 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016, kami melakukan pembayaran sebesar Rp150,0 miliar atas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Maret 2016, kami menandatangani amandemen skedul perjanjian kredit ini untuk menurunkan suku bunga menjadi JIBOR plus 2,30% efektif sejak tanggal penandatanganan amandemen. Fasilitas Kredit PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Pada tanggal 18 Oktober 2013, kami menandatangani perjanjian kredit sindikasi yang memberikan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dengan PT Bank Permata Tbk yang bertindak sebagai agen fasilitas, dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp750,0 miliar untuk tujuan umum. Tingkat suku bunga untuk penarikan adalah JIBOR 3-bulanan atau 6-bulanan ditambah 2,25% per tahun bergantung pada ketentuan dari masing-masing penarikan. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 18 Oktober 2013 sampai dengan 18 Oktober 2016. Masing-masing penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga atau enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk tiga atau enam bulan dengan menyampaikan permohonan tertulis untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada Indosat Ooredoo 100 PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan beberapa rasio keuangan kami. Sepanjang tahun 2015, pelunasan hutang sebesar Rp750,0 miliar dan penerbitan hutang sebesar masing – masing Rp500,0 miliar dan Rp250,0 miliar telah kami lakukan berdasarkan fasilitas ini. Fasilitas Kredit The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (“BTMU”) Pada tanggal 23 Desember 2013, kami menandatangani perjanjian kredit yang memberikan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BTMU dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp250,0 miliar untuk modal kerja, pengeluaran modal dan tujuan korporasi umum. Tingkat suku bunga maksimal untuk penarikan adalah JIBOR 6-bulanan ditambah 2,45% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 23 Desember 2013 sampai dengan 23 Desember 2016. Masing-masing penarikan berdasarkan fasilitas ini memiliki jangka waktu maksimal enam bulan, yang dapat diperpanjang untuk enam bulan lagi dengan menyampaikan permintaan tertulis untuk perpanjangan tersebut dari kami kepada BTMU. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa pembatasan, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu. Fasilitas ini telah dipergunakan seluruhnya sepanjang tahun 2015. Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving berjangka waktu 2 tahun dengan BTMU untuk jumlah maksimal US$50.000 untuk pembiayaan ulang dan untuk pembiayaan secara umum. Tingkat suku bunga maksimal adalah LIBOR ditambah 1,02% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 17 Februari 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta. Fasilitas Kredit Bank Negara Indonesia (“BNI”) Pada tanggal 16 Juni 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari BNI dengan jumlah pokok maksimum Rp700,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan. Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan 16 Juni 2015. Pada tanggal 27 Agustus 2015, kami telah menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan BNI untuk (i) meningkatkan jumlah pokok yang tersedia berdasarkan fasilitas kredit revolving menjadi Rp1,200 miliar, dan (ii) memberikan perpanjangan atas fasilitas kredit revolving menjadi tidak lebih dari tanggal 15 Juni 2016. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Sepanjang tahun 2015, pelunasan hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp425,0 miliar dan penerbitan utang yang dilakukan masing-masing Rp425,0 miliar dan Rp500,0 miliar. Fasilitas Kredit PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) Pada tanggal 15 Oktober 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari BNPP dengan jumlah pokok maksimum Rp350,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR ditambah 2,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 15 Oktober 2014 sampai dengan 15 Oktober 2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 15 Desember 2014 kami melakukan penarikan sebesar Rp350,0 miliar. Sepanjang tahun 2015, pelunasan atas hutang berdasarkan perjanjian ini adalah Rp200,0 miliar dan Rp150,0 miliar dan penerbitan hutang yang dilakukan adalah Rp350,0 miliar. Pada tanggal 24 Februari 2016, bank setuju menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25% efektif per tanggal 31 Maret 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016, kami melakukan pembayaran Rp150,0 miliar atas pinjaman pada fasilitas kredit ini. Fasilitas Kredit PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”) Pada tanggal 21 November 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu satu tahun dari Mizuho dengan jumlah pokok maksimum Rp250,0 miliar untuk modal kerja, belanja modal, dan keperluan umum Perusahaan. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 1 bulan ditambah 1,50% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 21 November 2014 sampai dengan 21 November 2015. Pada tanggal 20 Oktober 2015, kami telah menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan Mizuho untuk (i) mengubah tingkat suku bunga untuk penarikan menjadi 1 bulan JIBOR plus 2,25% per Indosat Ooredoo tahun, dari 1 bulan JIBOR plus 1,50% per tahun, dan (iii) memberikan perpanjangan atas perjanjian kredit revolving menjadi tidak lebih dari 21 Oktober 2016. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Fasilitas ini telah digunakan seluruhnya sepanjang tahun 2015. Mizuho Bank, Ltd (“Mizuho London”) Credit Facilities Pada tanggal 5 Februari 2015, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Mizuho London dengan maksimum pinjaman sebesar US$60,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat maksimum suku bunga yaitu LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 22 Juni 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$60,0 juta. Pada tanggal 29 Februari 2016 dan 29 Maret 2016, kami melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$20,0 juta dan US$10,0 juta. Fasilitas Kredit PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) Pada tanggal 10 Desember 2014, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit revolving tanpa jaminan berjangka waktu tiga tahun dari SMI dengan jumlah pokok maksimum Rp100,0 miliar untuk belanja modal. Tingkat bunga maksimum untuk penarikan adalah JIBOR 3 bulan ditambah 2,45% per tahun. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan 10 Desember 2017. Berdasarkan perjanjian kredit ini, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Sepanjang tahun 2015, pelunasan atas hutang berdasarkan perjanjian ini pada tanggal 23 Juni sebesar Rp100,0 miliar dan mengeluarkan pada tanggal 10 Desember 2015 sebesar Rp100,0 miliar. Fasilitas Pinjaman The Australia and New Zealand Banking Group, Ltd (“ANZ”) Pada tanggal 4 Mei 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman 2 tahun revolving dengan ANZ untuk nilai maksimum pinjaman sebesar US$100,0 juta untuk belanja modal kerja dan tujuan pendanaan umum perusahaan dan/atau tujuan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam perjanjian. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 1,05% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 22 Juli 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$100,0 juta. 101 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Fasilitas Pinjaman Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) Pada tanggal 9 Februari 2015, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman 2 tahun revolving dengan Citibank untuk jumlah maksimum pinjaman sebesar US$40,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan dan/atau refinancing. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 23 April 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$40,0 juta. Pada tanggal 23 April 2015, kami melakukan penarikan sebesar US$40,0 juta. Pada tanggal 23 Oktober 2015, 22 Januari 2016 dan 22 Februari 2016, kami melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$10,0 juta, US$10,0 juta dan US$20,0 juta. Fasilitas Pinjaman DBS Bank, Ltd (“DBS”) Pada tanggal 22 April 2015, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pinjaman 2 tahun revolving dengan DBS dengan nilai pinjaman maksimum US$50,0 juta untuk tujuan pendanaan umum perusahaan. Tingkat suku bunga maksimum adalah LIBOR + 0,90% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit, kami diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 11 Mei 2015, kami telah melakukan penarikan sebesar US$50,0 juta. Lintasarta Hutang jangka panjang Lintasarta terdiri dari pinjaman anak Perusahaan-PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”) and PT Lintas Media Danawa (“LMD”) dari pemegang saham masing-masing. Pinjaman APE Pada tanggal 3 November 2014, APE mengadakan perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (“YKKBI”) dan PT Multi Visi Komputama (“MK”), masingmasing dalam jumlah pokok maksimal sebesar Rp21,0 miliar dan Rp6,0 miliar, untuk pengembangan usaha, peningkatan kualitas pelayanan serta penyesuaian dengan standar pembayaran internasional. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5% per tahun dengan masa tenggang 6 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 3 November 2017. Per tanggal 31 Desember 2014, APE telah melakukan penarikan dari YKKBI dan MK, masing-masing sebesar Rp12,3 miliar dan Rp3,5 miliar. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2015. Indosat Ooredoo 102 Pinjaman LMD Pada tanggal 13 November 2013, LMD mengadakan perjanjian pinjaman dengan pemegang sahamnya, PT Medialand International (“MI”) dan PT Danawa Indonesia (“DI”), masing-masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp0,4 miliar untuk modal kerja. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 2% dengan masa tenggang 24 bulan. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 13 April 2018 untuk MI dan pada tanggal 13 Agustus 2018 untuk DI. Praktek Pembayaran Dividen Pemegang saham kami menentukan pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 dan 2013, pemegang saham kami mengumumkan dividen tunai final sebesar 50,0% dari laba bersih kami untuk masing-masing tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012. Kami tidak dapat menjamin bahwa kami akan membayar dividen untuk setiap tahun buku. Keputusan Direksi untuk memberikan rekomendasi untuk membayar dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk, antara lain, laba bersih kami, kinerja keuangan kami dan peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Sumber-Sumber Permodalan Kami percaya bahwa arus kas dari kegiatan operasional dan penarikan dari fasilitas kredit kami, serta sebagian dari hasil pelepasan kepemilikan saham kami dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014, akan menyediakan dana yang memadai untuk pembelanjaan barang modal, pembayaran hutang dan kewajiban bunga di masa mendatang yang diantisipasi serta kebutuhan operasional lainnya yang diperlukan untuk rencana bisnis kami saat ini. Namun, kami menghadapi risiko likuiditas apabila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu, termasuk namun tidak terbatas pada, lambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dari tingkat pertumbuhan yang kami harapkan, turunnya peringkat hutang Perusahaan atau melemahnya kinerja keuangan atau rasio keuangan Perusahaan. Apabila kami tidak dapat membiayai pengeluaran barang modal yang direncanakan dari arus kas internal Perusahaan, kami akan berupaya memperoleh sumber pembiayaan eksternal lainnya. Kemampuan kami untuk dapat memperoleh hutang pembiayaan tambahan tergantung pada beberapa ketentuan yang diatur pada perjanjian hutang Perusahaan yang telah ada. Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami akan dapat memperoleh pembiayaan dengan ketentuan yang sesuai (termasuk pembiayaan dari pihak penjual Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan (vendor) atau pihak ketiga lainnya) untuk membiayai pengeluaran barang modal yang telah direncanakan oleh Perusahaan. Apabila kami tidak dapat mencari sumber pembiayaan eksternal tambahan, maka kami dapat memutuskan untuk menurunkan jumlah pengeluaran barang modal yang telah direncanakan. Penurunan jumlah pengeluaran barang modal yang direncanakan tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi kinerja operasional dan kondisi keuangan Perusahaan. Pengeluaran Barang Modal Historis Pengeluaran Barang Modal Sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2015, jumlah total pengeluaran barang modal kami telah mencapai sebesar Rp26.267,2 miliar (US$1.904,1 juta), yang terutama kami gunakan untuk membeli peralatan dan jasa-jasa dari pemasok asing sehubungan dengan pembangunan jaringan seluler kami. Kami telah mencapai jumlah total pengeluaran barang modal sebesar Rp10.058,1 miliar (US$729,1 juta) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, di mana investasi tersebut kami fokuskan pada mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas serta kualitas seluler kami, jaringan tetap dan MIDI, serta infrastruktur telekomunikasi kami yang telah ada. Pada tahun 2015, kami menyelesaikan modernisasi Java (Jaguar) atas jaringan kami dengan mengimplementasikan teknologi U900 dan LTE di 62 kota. Pengeluaran Barang Modal untuk tahun 2015 Program pengeluaran barang modal kami saat ini difokuskan pada upaya mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan seluler, jaringan tetap dan MIDI dan infrastruktur telekomunikasi kami yang ada saat ini. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015, jumlah total pengeluaran barang modal konsolidasian aktual kami adalah sebesar masingmasing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar (US$729.1 miliar). Selama tahun 2016, kami bermaksud untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk pengeluaran barang modal yang baru. Kami bermaksud untuk mengalokasikan pengeluaran barang modal tahun 2016 sebagai berikut: • Investasi Jaringan Seluler: Kami berencana untuk menggunakan sebagian besar pengeluaran barang modal kami untuk membiayai kelanjutan perluasan kapasitas dan cakupan jaringan seluler kami di dalam dan luar Pulau Jawa. Indosat Ooredoo • Investasi lain: Kami berencana untuk menginvestasikan sisa anggaran pengeluaran barang modal untuk area-area di luar jaringan seluler, dan terus menyediakan untuk mereka layanan voice, sambungan jarak jauh dan MIDI, serta mengadakan peningkatan jaringan transmisi backbone kami. Jumlah di atas merepresentasikan rencana anggaran investasi kami. Pengeluaran aktual atas dasar kas akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk metode pembiayaan dan waktu penyelesaian pengiriman peralatan dan jasa yang dibeli. Secara historis, pengeluaran atas dasar jalur uang tunai dianggarkan akan menghabiskan biaya paling sedikit sekitar 20,0% dari anggaran kami. Per tanggal 31 Desember 2015, kami memiliki komitmen pengeluaran barang modal sebesar Rp2.026,9 miliar (US$146,9 juta), terutama terkait dengan peningkatan dan perluasan kapasitas dan ruang lingkup jaringan seluler kami. Rencana pengeluaran barang modal di atas didasarkan pada pemahaman kami tentang keadaan pasar dan kondisi peraturan saat ini, dan kami dapat mengubah rencana kami dalam menanggapi perubahan kondisi-kondisi tersebut. Berdasarkan sejarah, kami membiayai pengeluaran barang modal kami melalui sumber internal dan arus kas tunai dari kegiatan usaha, serta hutang pembiayaan melakui pinjaman bank dan pasar modal. Kami berharap untuk dapat melanjutkan membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber-sumber tersebut serta sebagian dari hasil pelepasan kepemilikan kami dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014. Selain itu, kami juga menggunakan sebagian dari pendapatan tunai dari Transaksi Penjualan Menara yang selesai pada tahun 2012 untuk membiayai pengeluaran barang modal pada tahun 2013. Kami menghadapi risiko likuiditas jika peristiwa tertentu terjadi, termasuk namun tidak terbatas pada, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih lambat daripada yang diharapkan, penurunan peringkat hutang atau memburuknya kinerja keuangan atau rasio keuangan kami. Jika kami tidak dapat mendapatkan jumlah yang diperlukan untuk menunjang rencana pengeluaran barang modal untuk tahun 2016, kami mungkin tidak dapat meningkatkan atau memperluas infrastruktur telekomunikasi seluler kami atau memperbaharui teknologi kami lainnya sampai pada batas yang diperlukan untuk tetap kompetitif dalam pasar telekomunikasi Indonesia, yang akan mempengaruhi kondisi keuangan, hasil kegiatan usaha dan prospek usaha kami. 103 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Kebijakan Akuntansi Penting Laporan keuangan konsolidasi telah kami susun sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia). Silakan lihat Catatan 2- Kebijakan Akuntansi dari laporan keuangan konsolidasi. Penyusunan laporan keuangan ini mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan tersebut. Taksiran dan asumsi manajemen didasarkan pada pengalaman sebelumnya dan faktor lain yang relevan pada kondisi tersebut. Kami secara terus menerus mengevaluasi taksiran dan asumsi tersebut. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari taksiran di atas bila asumsi atau kondisi yang sebenarnya berbeda. Kami percaya bahwa, kebijakan akuntansi penting kami berikut ini melibatkan tingkat pertimbangan dan kompleksitas yang lebih tinggi. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kas didiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan input seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29. Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset tak berwujud Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat Indosat Ooredoo 104 ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaan aset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat. Pemulihan dari aset pajak tangguhan Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di mana penghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutang Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakui pencadangan spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo dengan tujuan mengurangi piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan ini meliputi dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang diharapkan tertagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup juga mengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secara spesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi daripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur. Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur. Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilaii kini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial termasuk membuat variasi asumsi yang dapat berbeda dari pengembangan aktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biaya maksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Indosat Ooredoo Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkan tingkat pengembalian pasar (pada akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintah dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yang diharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasi yang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam suatu kelompok tertentu dan promosi. Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas, disajikan pada Catatan 30. Pengakuan pendapatan Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang. Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound dan outbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yang diobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi. Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian material di masa depan. 105 Laporan Tahunan 2015 Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini. Ketidakpastian kewajiban perpajakan Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak atau jumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah provisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak yang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan harus diakui. Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada Beban Pajak Penghasilan - Kini di dalam laporan laba rugi. Tren Informasi Mohon merujuk pada pembahasan pendahuluan pada “Analisa dan Prospek Operasional dan Keuangan-Hasil Operasional” untuk keterangan lebih lanjut mengenai tren-tren penting yang memberikan dampak bagi hasil-hasil usaha dan kondisi keuangan Perusahaan. Lihat juga “Faktor-Faktor Risiko” untuk keterangan lebih lanjut mengenai mengapa informasi keuangan yang dilaporkan tidak selalu merupakan indikasi hasil usaha di kemudian hari. Penyelenggaraan Off-Balance Sheet Pada tanggal 31 Desember 2015, kami tidak mempunyai kesepakatan off-balance sheet yang sewajarnya dapat memberikan pengaruh pada saat ini atau di kemudian hari terhadap kondisi keuangan, perubahan kondisi keuangan, pendapatan atau pengeluaran, hasil usaha, likuiditas, pengeluaran barang modal atau sumber modal Perusahaan, yang bersifat material bagi para investor. Indosat Ooredoo 106 Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan - Likuiditas dan Sumber Permodalan Pengungkapan dalam bentuk tabel (Tabular Disclosure) Atas Kewajiban Kontraktual Tabel berikut menunjukkan informasi terkait kewajiban-kewajiban kontraktual tertentu per 31 Desember 2015: Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember, Deskripsi Pinjaman jangka pendek 2016 2017 2018 2019 2020 dan sesudahnya Jumlah arus kas kontraktual Nilai bunga dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi Jumlah tercatat 1.538,8 - - - - 1.538,8 (89,8) 1.449,0 764,2 - - - - 764,2 - 764,2 Utang pengadaan 6.263,1 - - - - 6.263,1 - 6.263,1 Akrual 1.730,5 - - - - 1.730,5 - 1.730,5 335,6 - - - - 335,6 - 335,6 Utang usaha Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan 54,5 - - - - 54,5 - 54,5 290,7 - - - - 290,7 - 290,7 1,0 - - - - 1,0 - 1,0 Utang pihak berelasi - 25,2 - - - 25,2 - 25,2 Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain - 0,1 - - - 0,1 - 0,1 Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Kewajiban sewa pembiayaan 928,2 910,9 855,9 803,4 1.970,6 5.469,0 (1.501,9) 3.967,1 Pinjaman 4.787,5 4.726,3 1.819,2 288,2 - 11,621,2 (1.010,6) 10.610,6 Utang Obligasi 2.160,3 3.159,2 1.618,0 2.477,0 5.169,8 14.584,3 (4.149,3) 10.435,0 342,9 157,3 159,4 382,9 675,2 1.717,7 (536,3) 1,181,4 19.197,3 8.979,0 4.452,5 3.951,5 7.815,6 44.395,9 (7.287,9) 37.108,0 Sukuk Jumlah Indosat Ooredoo 107 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan 111 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo 125 Risiko yang Dihadapi oleh Perusahaan 143 Proses Perkara Hukum 150 Laporan Komite Audit 152 Laporan Komite Manajemen Risiko 153 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi 154 Laporan Komite Anggaran 155 Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Indosat Ooredoo 108 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 109 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai elemen mendasar dalam transformasi kami menjadi bisnis yang bernilai tinggi dan tumbuh berkelanjutan Indosat Ooredoo 110 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo Indosat Ooredoo mempertahankan komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan (GCG) yang baik sebagai elemen fundamental dalam transformasi menjadi Perusahaan yang terkemuka dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Demi mewujudkan hal itu, kami telah menetapkan dan menerapkan sejumlah panduan, struktur dan kebijakan terkait implementasi GCG. Kebijakan, Panduan, dan Struktur Tata Kelola Perusahaan (GCG) Sebagai Perusahaan publik terkemuka di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), Indosat Ooredoo tidak hanya mematuhi peraturan pasar modal yang relevan, tetapi berusaha menjalankan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan Perusahaan-Perusahaan global lainnya. Selain itu, semua pelaporan lain yang diwajibkan menurut hukum penyedia layanan telekomunikasi seperti RFR (Regulatory Financial Report/Peraturan Laporan Keuangan), QoS (Quality of Service/Kualitas Layanan), TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dan LKO (Laporan Kinerja Operasional) telah dilaksanakan sesuai parameter dan kerangka waktu yang ditetapkan. Kerangka GCG Indosat mengacu antara lain pada lima prinsip tata kelola Perusahaan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), dengan hasil seperti dibawah ini: Hak Pemegang Saham Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham. Perlakuan Yang Setara Bagi Pemegang Saham Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham dan semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh ganti rugi yang efektif atas adanya pelanggaran hak mereka. Indosat Ooredoo Peran Pemangku Kepentingan Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib mengakui hak-hak pemangku kepentingan dan mendorong kerjasama aktif antara Perusahaan dan pemangku kepentingan untuk menciptakan kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan usaha yang sehat secara finansial. Keterbukaan Informasi Dan Transparansi Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat atas semua hal material mengenai Perusahaan. Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dan Direksi Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pedoman yang strategis bagi Perusahaan, pemantauan manajemen yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, dan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Perusahaan dan pemangku kepentingan. Penilaian Internal Indosat Ooredoo melakukan penilaian secara berkala dengan merujuk kepada ASEAN Corporate Governance (GC) Scorecard, suatu instrumen penilaian komprehensif baru yang telah diakui luas di tingkat internasional maupun regional. 111 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Hasil penilaian terkini menunjukkan bahwa total skor PT Indosat Tbk adalah sebesar 70,24 dibandingkan tahun sebelumnya 68,80. Penilaian ini dilaksanakan secara internal dan direview oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) berdasarkan informasi publik, terutama laporan tahunan 2014, dan website Perusahaan. Penilaian IICD atas praktik tata kelola Perusahaan Indosat Ooredoo didasarkan pada ASEAN CG Scorecard, dengan nilai total Perusahaan dan nilai per komponen sebagai berikut; Komponen CG Scorecard Nilai Komponen Nilai Indosat Kontribusi terhadap Skor Total Hak-Hak Pemegang Saham 10% 70,73 7,08 Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham 15% 64,71 9,71 Peran Pemangku Kepentingan 10% 76,19 7,62 Keterbukaan dan Transparansi 25% 75,61 18,90 Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris 40% 24,93 24,93 0 2 (bonus) 2 (bonus) Bonus/Penalti Jumlah Nilai Praktik GCG 70,24 Sebagai perbandingan nilai rata-rata ASEAN GCG Scorecard untuk 100 Perusahaan publik terbesar di Indonesia adalah 62,28 pada tahun 2015. Pemegang Saham Pengendali Ooredoo Asia Pte. Ltd adalah pemegang saham pengendali pada 31 Desember 2015 dengan 65% kepemilikan seluruh saham Indosat. Masyarakat Republik Indonesia 20,71% 14,29% 65,00% Ooredoo Asia Pte. Ltd Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan tertinggi yang memegang semua wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sejauh diperkenankan oleh hukum dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. Forum RUPS terdiri RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Hasil RUPSLB tanggal 28 Januari 2015 a. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rachmad Gobel sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 27 Oktober 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Indosat Ooredoo 112 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo b. c. d. e. f. Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak 27 Oktober 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Oktober 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Mengangkat Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). h. Mengangkat Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). Mengkonfirmasi dan meratifikasi pengunduran diri Bapak Rionald Silaban sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 27 Desember 2014 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan 27 Desember 2014, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. I. Mengangkat Bapak Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). j. Menetapkan Bapak Chris Kanter sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). Menyetujui permohonan pengunduran diri H.E Sheikh Abdulla Mohammed S.A. Al-Thani sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. k. Mengangkat Bapak Rinaldi Firmansyah sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). l. Mengangkat Bapak Wijayanto Samirin sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). Menyetujui permohonan pengunduran diri Bapak Soeprapto sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 22 Mei 2014 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. m. Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A, mengukuhkan Bapak Joy Wahjudi, Direktur Perseroan, sebagai Direktur Independen Perseroan menggantikan Direktur Independen Perseroan sebelumnya yang dijabat Bapak Alexander Rusli terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). n. Menetapkan Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). Indosat Ooredoo 113 Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka: Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan −− Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris Utama −− Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti, Komisaris −− Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris −− Bapak Chris Kanter, Komisaris −− Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris −− Bapak Beny Roelyawan, Komisaris −− Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris −− Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris Independen −− Bapak Rinaldi Firmansyah, Komisaris Independen −− Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur −− Bapak Fadzri Sentosa, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur o. p. Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama: i. menentukan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau ii. mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab anggota Direksi dari waktu ke waktu. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan Rapat, termasuk namun tidak terbatas untuk menghadap pihak berwenang, mengadakan pembicaraan, memberi dan/ atau meminta keterangan, mengajukan pemberitahuan atas penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya, mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana telah disetujui oleh Rapat dalam Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk membuat perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang Indosat Ooredoo 114 berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan dan menandatangani akta pernyataan keputusan Rapat Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan Rapat dan/atau untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil RUPST tertanggal 10 Juni 2015 Keputusan Mata Acara Pertama a. Menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; b. Mengesahkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja berdasarkan laporan Nomor RPC7095/PSS/2015, tanggal 23 Maret 2015; dan c. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakantindakan pengurusan Perseroan, sepanjang tindakantindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku. Keputusan Mata Acara Kedua RUPST Menyetujui total remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp28,347,000,000. Keputusan Mata Acara Ketiga RUPST a. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC), sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 sesuai dengan usulan dari Dewan Komisaris dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukannya. b. Melimpahkan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik pengganti, termasuk menetapkan kondisi dan syarat-syarat penunjukan apabila Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk sebelumnya tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun, berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo Keputusan Mata Acara Keempat RUPST a. Memberhentikan dengan hormat Bapak Fadzri Sentosa sebagai Direktur Perseroan sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Direktur di Perum BULOG terhitung sejak tanggal 16 Februari 2015, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengurusan yang telah diambil sejak 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 15 Februari 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Menerima pengunduran diri Bapak Rinaldi Firmansyah selaku Komisaris Independen Perseroan, tertanggal 7 Mei 2015, sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengawasan yang telah diambil sejak 28 Januari 2015 sampai dengan tanggal 6 Mei 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Mengangkat Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). d. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi Perseroan dengan penghargaan dan ucapan terima kasih terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan memberikan pembebasan dan pelunasan kepada para anggota Direksi dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan-tindakan pengurusan yang telah diambil selama jangka waktu sejak 1 Januari 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku. e. Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan tanggal 9 Juli 2015: −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur −− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur Indosat Ooredoo f. Mengangkat nama-nama berikut ini sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak 10 Juli 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan): −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Caba Pinter, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur −− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur g. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka: Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: −− Dr. Nasser Mohammed Marafih, Komisaris Utama −− Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti, Komisaris −− Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud, Komisaris −− Bapak Chris Kanter, Komisaris −− Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris −− Bapak Beny Roelyawan, Komisaris −− Ibu Cynthia Alison Gordon, Komisaris −− Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris Independen −− Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen −− Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen Susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan tanggal 9 Juli 2015 adalah sebagai berikut: −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Curt Stefan Carlsson, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur −− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur Dan susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak 10 Juli 2015 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Caba Pinter, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur −− Bapak Sarwoto Atmosutarno, Direktur 115 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama: (i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau (ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab anggota Direksi dari waktu ke waktu. Hasil RUPSLB tertanggal 10 Juni 2015 Mata Acara Pertama a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan POJK 32 dan POJK 33, keterangan yang lebih rinci dan lengkap mengenai b. c. c. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka susunan anggota Direksi Perseroan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut: −− Bapak Alexander Rusli, Direktur Utama −− Bapak Caba Pinter, Direktur −− Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen) −− Bapak John Martin Thompson, Direktur −− Ibu Herfini Haryono, Direktur perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap Anggaran Dasar Perseroan telah dibagikan kepada para pemegang saham sebelum rapat ini dimulai; Menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada butir a; dan Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan RUPSLB, termasuk namun tidak terbatas mengajukan pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPSLB ini dan/atau untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku. d. Untuk selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 92 ayat (5) dari UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan usulan dari Direktur Utama: (i) menentukan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi (sepanjang tidak ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham), dan/atau (ii) mengubah pembagian tugas dan tanggung jawab, anggota Direksi dari waktu ke waktu. e. Menunjuk dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan keputusan RUPS Luar Biasa, termasuk namun tidak terbatas untuk menghadap pihak berwenang, mengadakan pembicaraan, memberi dan/atau meminta keterangan, mengajukan pemberitahuan atas penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM maupun instansi berwenang terkait lainnya, mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana telah disetujui oleh RUPS Luar Biasa dalam Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun Hasil RUPSLB tertanggal 7 Oktober 2015 a. Menguatkan keputusan pemberhentian dengan hormat Bapak Sarwoto Atmosutarno sebagai anggota Direksi Perseroan oleh Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan tanggal 8 Juli 2015, terhitung sejak 8 Juli 2015 dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan pengurusan yang telah diambil sejak 10 Juni 2015 sampai dengan 7 Juli 2015, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengurusan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Indosat Ooredoo b. Mengangkat Ibu Herfini Haryono sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan). 116 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan atau dianggap perlu termasuk untuk membuat perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan untuk memperoleh persetujuan pihak yang berwenang, hadir di hadapan notaris untuk dibuatkan dan menandatangani akta pernyataan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan dan melaksanakan hal-hal lain yang harus dan/atau dapat dijalankan untuk dapat terealisasi/terwujudnya keputusan RUPS Luar Biasa dan/atau untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Seperti diatur dalam Anggaran Dasar, Dewan Komisaris mengawasi dan memantau manajemen Perusahaan. Dalam melaksanakan peran dan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mewakili kepentingan terbaik Perusahaan dan melaporkannya ke Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan utama sepanjang tahun buku 2015, sebagai berikut: a. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan untuk tahun 2015 yang diusulkan oleh Direksi sesuai dengan visi dan misi Perseroan; b. Mengawasi dan memberi masukan terhadap kinerja Direksi dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2015 yang telah disetujui; c. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja Tahunan Perusahaan dan Anggaran untuk 2016 yang diusulkan oleh Direksi; d. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang oleh Perseroan; e. Menelaah dan menyetujui remunerasi Direksi untuk tahun 2015 berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi; f. Berdasarkan pendelegasian kewenangan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015, menyetujui penunjukan akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseron; dan; g. Menelaah serta menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada otoritas pasar modal yang relevan berdasarkan rekomendasi Komite Audit. Proses Penunjukkan Anggota Dewan Komisaris Para anggota Dewan Komisaris dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan bahwa satu orang anggota Dewan Komisaris ditunjuk oleh pemegang saham Seri A. Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 15 Maret 2016 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masingmasing dengan Akta Notaris No. 33 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Dewan Komisaris, masing-masing adalah sebagai berikut: 1 Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015 Keputusan RUPSLB tanggal 15 Maret 2016 Komisaris Utama Dr. Nasser Mohammed Marafih Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Ahmed Yousef Ebrahim M Al–Derbesti Hans Anthony Kuropatwa Komisaris Khalid Ibrahim A Al-Mahmoud Ajay Bahri Komisaris Richard Farnsworth Seney1 Richard Farnsworth Seney1 Komisaris Astera Primanto Bhakti Astera Primanto Bhakti Komisaris Elisa Lumbantoruan Elisa Lumbantoruan1 1 Komisaris Chris Kanter Chris Kanter Komisaris Cynthia Alison Gordon Ian Charles Dench Komisaris Wijayanto Samirin1 Wijayanto Samirin1 Komisaris Beny Roelyawan Beny Roelyawan Komisaris Independen Indosat Ooredoo 117 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Penilaian Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris, kinerja Perusahaan, dan kontribusi masing-masing anggota Dewan menjadi bahan pertimbangan bagi pemegang saham dalam proses penilaian Dewan Komisaris. Remunerasi Prosedur untuk Penetapan Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar, anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan. Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Dewan Komisaris pada tahun 2015 Total (Rp) Honorarium 9.267.918.743 Tunjangan/Biaya Jasa Komite 3.591.450.697 Initial Service - RSUP 4.266.108.800 Purna Bakti 3.209.267.820 Total (Diluar Pajak) 20.334.746.060 Pajak Penghasilan 5.748.326.105 Total (Termasuk Pajak) 26.083.072.165 Rapat Dewan Komisaris Pada tahun 2015 Dewan Komisaris mengadakan empat (4) rapat dengan Direksi sesuai dengan tugas pengawasan dan pemantauan pengelolaan Perusahaan. Rapat-rapat tersebut dijadwalkan sebelum atau pada awal tahun, dan sebelum setiap rapat, materi dan makalah rapat telah disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris setidaknya lima hari kerja sebelumnya untuk memberikan kesempatan mengkaji. Sebelum setiap rapat, Dewan Komisaris mengadakan rapat tertutup terpisah, tanpa kehadiran Direksi. Agenda Rapat 1. Konfirmasi Notulen 2. Keputusan Tertulis 3. Hal-hal yang timbul dari pertemuan sebelumnya 4. Laporan Manajemen/Kinerja Bisnis Triwulan 5. Persetujuan Proyek Material 6. Informasi Terkini Mengenai Inisiatif Penting 7. Hal-hal Lainnya 8. Penutupan Indosat Ooredoo 118 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo Tingkat Kehadiran pada tahun 2015 Nama Jumlah Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri pada tahun 2015 Dr. Nasser Mohammed Marafih 6/6 Ahmed Yousef Ebrahim Al-Derbesti 6/6 Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud 5/6 Chris Kanter 5/6 Astera Primanto Bhakti 6/6 Beny Roelyawan 6/6 Cynthia Alison Gordon 6/6 Richard Farnsworth Seney 6/6 Rinaldi Firmansyah 2/2 Elisa Lumbantoruan *) 2/3 Wijayanto Samirin 6/6 *) Bapak Elisa Lumbantoruan bergabung Dewan Komisaris pada tanggal 10 Juni 2015. Pelatihan untuk Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris turut serta dalam konferensi Governance, Risk & Compliance for Internal Audit yang berlangsung antara 19-20 Januari 2015 di Singapura. Juga kursus pelatihan Good Corporate Governance yang diselenggarakan oleh Academy of Executive Education, LLC (Prof. Nabil N. El-Hage) pada tanggal 26 Januari 2016. Piagam Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar, Kode Etik Indosat, nilai-nilai Perusahaan serta branding korporat, dan sebuah buku panduan yang menjabarkan Kinerja Individu & Pengolahan Kompetensi (Individual Performance & Competency Managed-ICPM). Komisaris Independen Komisaris Independen ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal. Seluruh Komisaris Independen Indosat telah menadatangani pernyataan memenuhi kriteria independensi. Kebijakan Keragaman Dewan Komisaris Meskipun Indosat belum memiliki Kebijakan Keragaman Dewan Komisaris yang spesifik, namun para anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan keunggulan Indosat Ooredoo dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa perbedaan terhadap usia, gender, ras, atau kebangsaan. Sehingga dalam praktiknya, Dewan Komisaris merepresentasikan keragaman ras, usia, gender, dan kebangsaan. Komite Di Bawah Dewan Komisaris Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, Dewan Komisaris telah membentuk sejumlah komite yang melapor langsung kepada Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi. Laporan dari setiap komite disajikan pada akhir bagian ini termasuk dasar dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, susunan anggota, kegiatan pada tahun 2015, jumlah rapat dan tingkat kehadiran. Independensi Anggota Komite Anggota komite ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal. Setiap komite memiliki satu atau lebih Komisaris Independen sebagai anggota, dan sebagian juga memiliki anggota pihak luar yang tidak bekerja di Perusahaan. Kualifikasi Komite Audit Kualifikasi anggota yang menjabat sebagai Komisaris Independen dapat dilihat di bagian ‘Profil Dewan Komisaris.’ Kualifikasi anggota Komite Audit lain dapat dilihat di bagian ‘Profil Ahli Independen Komite Audit.’ Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Tugas-tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Indosat Ooredoo bagi kepentingan Indosat Ooredoo dan sesuai dengan tujuan Indosat Ooredoo dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perusahaan, peraturan Pasar Modal yang berlaku, dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan. 119 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Proses Pengangkatan Anggota Direksi Para anggota Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan seorang anggota Direksi diajukan oleh pemegang saham Seri A. Calon Direksi dinominasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Komposisi Direksi Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya tiga anggota, termasuk satu Direktur Utama. Perubahan Komposisi Direksi Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015 dan RUPS tanggal 10 Juni 2015, yang diaktakan masingmasing dengan Akta Notaris No. 24 dan No. 29 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. pada tanggal yang sama, susunan Direksi Perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut: Keputusan RUPS tanggal 10 Juni 2015 Direktur Keputusan RUPSLB tanggal 7 Oktober 2015 Direktur Utama & Chief Executive Officer Alexander Rusli Direktur & Chief Financial Officer Curt Stefan Carlsson Direktur & Chief Sales and Distribution Officer Joy Wahjudi (Direktur Independen) Joy Wahjudi (Direktur Independen) Direktur & Chief Technology Officer John Martin Thompson John Martin Thompson Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Sarwoto Atmosutarno Herfini Haryono (i) (ii) Alexander Rusli (i) (ii) Caba Pinter Berdasarkan risalah RUPS pada tanggal 10 Juni 2015, Curt Stefan Carlsson digantikan oleh Caba Pinter sebagai Direktur dan Chief Financial Officer, efektif tanggal 10 Juli 2015. Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan Sarwoto Atmosutarno secara sementara sebagai anggota Direksi sampai dengan RUPS - RUPSLB selanjutnya. Asesmen Direksi Proses Asesmen Kinerja Direksi dinilai setiap tahun berdasarkan Individual Performance Management (IPM) yang ditetapkan oleh divisi Human Capital dengan persetujuan Dewan Komisaris. Kriteria: Antara lain, kinerja Direksi dinilai berdasarkan: • Kinerja keseluruhan Perusahaan termasuk tata kelola Perusahaan • Pencapaian target Perusahaan pada tahun 2015 • Indikator Kinerja Kunci masing-masing, dan pencapaian tugas masing-masing sebagai berikut: Direktur Utama & Chief Executive Officer Menetapkan sasaran utama Perseroan melalui strategi korporasi jangka pendek dan jangka panjang. Mengelola segala aspek Perseroan untuk memastikan operasional yang efektif dan menguntungkan, yang pada akhirnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan berkelanjutan untuk mencapai hasil maksimum dari modal yang diinvestasikan. Memimpin perubahan pola operasional dan mengelola lingkungan internal dan eksternal. Indosat Ooredoo 120 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo Direktur & Chief Financial Officer Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi keuangan Indosat Ooredoo, mencakup fungsi-fungsi pengendalian, treasury, akuntansi dan pendapatan usaha. Memberikan saran pada unit usaha dan fungsi-fungsi korporasi mengenai rencana keuangan dan model ekonomi mereka. Mengawasi seluruh tanggung jawab fiskal dan fiduciary Perseroan, bekerja sama dengan Direksi dan komite-komite yang relevan. Bertindak sebagai “Kustodian Nilai Pemegang Saham.” Direktur & Chief Technology Officer Memastikan dukungan teknologi bagi fungsi-fungsi operasional, memungkinkan peluncuran produk pada waktu yang tepat; juga memastikan operasional harian aset-aset teknologi secara efektif dan efisien. Membangun jaringan untuk mendukung pertumbuhan usaha dan mengoperasikan jaringan yang kompetitif dan berkualitas tinggi di dalam anggaran belanja operasional dan belanja modal yang disepakati. Memastikan dukungan IT bagi keseluruhan Perusahaan untuk memungkinkan kegiatan usaha harian yang efisien dan efektif. Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi infrastruktur dan wholesale. Mengevaluasi dan mengkaji pilihan-pilihan untuk membuang dan membangun bisnis baru. Mengembangkan dan mengelola relasi dengan pelaksana. Menelaah dan memperbaharui strategi Solusi Korporasi Indosat Ooredoo. Mempersiapkan dan memimpin penerapan organisasi SBU dan model operasional Solusi Korporasi. Mendorong pertumbuhan penjualan di segmen korporasi nasional. Direktur & Chief Sales and Distribution Officer Mengembangkan dan menjaga keberlangsungan organisasi SBU “Consumer Wireless.” Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi komersial bagi Consumer Wireless. Memimpin pengembangan strategi SBU “Consumer Broadband,” memberikan saran dan memimpin pengelolaannya. Memaksimalkan penjualan dan profitabilitas penjualan consumer wireless. Mengembangkan organisasi penjualan dan distribusi khusus. Pihak yang Membuat Asesmen Asesmen Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan bantuan Komite Nominasi dan Remunerasi. Remunerasi Prosedur Penetapan Remunerasi Berdasarkan keputusan RUPS Maret 2004, Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk menetapkan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana salah satu komponennya adalah kinerja Perusahaan. Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Direksi pada tahun 2015 Total (Rp) Gaji Pokok 21.292.548.892 Tunjangan Tetap 8.940.305.529 Layanan Awal 4.426.593.643 Purna Bakti 2.868.286.236 Insentif Jangka Pendek 2014 3.235.420.272 Insentif Jangka Panjang / RSUP - Tunjangan Lainnya 762.900.000 Total (Diluar Pajak) 41.526.054.572 Pajak Penghasilan 16.052.623.770 Total (Termasuk Pajak) 57.578.678.342 Indosat Ooredoo 121 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Rapat dan Kehadiran Direksi mengadakan 21 rapat pada tahun 2015, termasuk rapat-rapat operasional. Direksi juga menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris dan komite-komite. Agenda Rapat 1. Pembukaan dan adopsi agenda 2. Hal-hal untuk dibahas 3. Ikhtisar kinerja bisnis mingguan 4. Informasi baru (update) terhadap prioritas BOD 5. Persetujuan proyek material 6. Informasi baru (update) mengenai inisiatif penting 7. Penutupan Daftar kehadiran rapat anggota Direksi selama 2015 adalah sebagai berikut: Nama Alexander Rusli Curt Stefan Carlsson **) Caba Pinter ***) Fadzri Sentosa *) Herfini Haryono ****) Joy Wahjudi John M. Thompson Jabatan Tingkat Kehadiran/Jumlah Rapat Direksi pada tahun 2015 CEO 20/21 9/11 CFO 10/10 3/3 CWEO 4/5 CSDO 18/21 CTO 18/21 *) Bapak Fadzri Sentosa mengundurkan diri sebagai Direksi & CWEO Perusahaan pada tanggal 16 Februari 2015 **) Bapak Curt Stefan Carlsson diberhentikan dengan hormat sebagai Direksi Perusahaan pada tanggal 9 Juli 2015. ***) Bapak Caba Pinter bergabung dengan Direksi pada tanggal 10 Juli 2015. ****) Ibu Herfini bergabung dengan Direksi pada tanggal 7 Oktober 2015. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi untuk Anggota Direksi Ibu Herfini dan Bapak Caba ikut serta dalam pelatihan Leadership Development Program Module 1 di Doha pada tanggal 19-22 Oktober 2015; pelatihan Leadership Development Program Module 2 juga di Doha pada tanggal 30 November December 3, 2015; dan pelatihan Leadership Development Program Module 3 di Doha pada tanggal 8-11 Februari 2016. Diluar itu, Ibu Herfini juga ikut serta dalam Workshop 6 Thinking Hats di Jakarta pada tanggal 14-15 Desember 2015. Anggota Direksi juga mengikuti GSMA World Congress di Barcelona yang diselenggarakan antara 2-5 Maret 2015. Fungsi Pendukung I. Sekretaris Perusahaan Group Head Investor Relations & Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direktur & Chief Financial Officer. Jabatan ini berperan penting termasuk dalam menyediakan informasi material sesuai dengan kepatuhan peraturan dan memastikan bahwa Perusahaan selalu terbuka. Corporate Secretary juga berperan aktif dalam berbagai Aksi Korporasi, seperti penerbitan obligasi, penerbitan Sukuk Ijarah, dan proses merger. Sejak Mei 2014, Bapak Harsya Denny Suryo menjabat sebagai Kepala Hubungan Investor untuk Grup & Sekretaris Perusahaan PT Indosat Tbk. Bapak Suryo juga pernah menjabat SVP, Kepala Kantor Cabang, Pemasaran & Komunikasi, serta Kepala Hubungan Investor PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejak 2006. Sebelum itu, beliau menjadi VP, Kepala Hubungan Investor & Sekretaris Perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk. sejak 2003. Spesialisasi beliau di bidang Hubungan Investor, Sekretaris Perusahaan, dan Komunikasi Korporasi dimulai pada tahun 2000. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Perdagangan Internasional dan Keuangan dari Chaminade University, serta gelar Master of Science di bidang Manajemen dari Boston University di Brussels, Belgia. Indosat Ooredoo 122 Laporan Tahunan 2015 Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo II. Audit Internal Grup Audit Internal (IA Group) didirikan dengan visi menjadi penasehat profesional bagi Direksi dan Komite Audit, dan juga sebagai katalis bagi semua unit kerja dan Perusahaan secara keseluruhan. Jumlah karyawan & kualifikasi Karyawan internal audit pada 31 Desember 2015 berjumlah 49 orang. Seluruh karyawan IA memiliki latar belakang professional atau sertifikasi serta pengalaman dalam pengendalian keuangan. IA group bertanggung jawab untuk memberikan nasehat audit independen dan jaminan atas kelayakan dan efektifitas terhadap operasional Perusahaan. IA Group juga membantu Perusahaan untuk meraih tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin guna mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola Perusahaan. Kegiatan Sepanjang tahun 2015, IA group melakukan 53 audit yang terdiri dari audit reguler, pemantauan, dan audit khusus menggunakan metode Metode Audit Berbasis Risiko dan sebagai respon terhadap laporan whistleblower. Bidangbidang utama yang diaudit pada tahun 2015 adalah Operasional seperti Pengelolaan Channel, Pengadaan, program Customer Retention & Loyalty, Pengendalian IA Group melaksanakan tugas audit dengan merujuk kepada standar dan regulasi sebagai berikut: • Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal dari Institut Audit Internal (IIA); • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”); • Kode Etik Perusahaan yang berlaku serta Panduan Penerapan Whistleblower; dan • Piagam IA. Manual terhadap Revenue Assurance & Rekonsiliasi IN, Kinerja Layanan Galeri, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Compliance (seperti evaluasi Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan) serta Informasi & Teknologi (seperti Sistem Reload Management System, Sistem Informasi Penjualan, dan Sistem Campaign Management). IA Group juga melakukan 50 audit monitoring untuk menindaklanjuti status rekomendasi audit sebelumnya dan memastikan bahwa rencana aksi yang disepakati telah benar dan tepat waktu dilakukan oleh Pemilik Proses Bisnis dan Manajemen Senior yang terkait. Piagam IA terdiri dari visi dan misi IA, persyaratan anggota IA, lingkup kerja IA, persyaratan independensi dan pelaporan, gangguan terhadap independensi dan objektivitas kewenangan dan tanggung jawab IA, standar professional, hubungan kerja dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal, mekanisme IA, kode etik IA, Program Quality Assurance and Improvement, dan penunjukkan, penggantian atau pemberhentian Ketua IA. IA terbaru telah disetujui oleh Direktur Utama dan Chief Executive Officer pada tanggal 18 Desember 2015. Struktur Laporan Ketua IA melaporkan kegiatan dan hasil audit secara fungsional kepada Dewan Komisaris, melalui Komite Audit, dan secara administratif (operasional sehari-hari) kepada Direktur Utama & CEO. Pada tanggal 31 Desember 2015, struktur IA Group terdiri dari 7 (tujuh) divisi sebagai berikut: • Divisi Finance & Support Audit • Divisi Business Audit • Divisi Technology Service Audit • Divisi Technology Infrastructure Audit • Divisi Quality Assurance Audit • Divisi Forensic Audit • Divisi Technologi & Analisa Data Indosat Ooredoo IA Group dengan dukungan Direktur Utama & CEO, Komite Audit dan Manajemen Senior terus meningkatkan kinerjanya. IA Group juga berkoordinasi dengan fungsi group Risk Management dalam memfasilitasi identifikasi risiko dan pengendalian, memberikan jaminan bahwa risiko telah dievaluasi secara layak dan pengendalian telah dilakukan untuk meminimalkan risiko, serta mengevaluasi pelaporan risiko-risiko utama dan implementasi pengendalian. IA Group Head Penunjukkan: Kepala Audit Internal ditunjuk oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi dari Komite Audit, yang memiliki tanggung jawab untuk memilih, menunjuk, dan meninjau kandidat untuk posisi Head of Internal Audit. Profil Hanna Sitorus menjabat sebagai group head Audit Internal sejak Januari 2010. Beliau telah memiliki lebih dari 16 tahun pengalaman dalam fungsi audit, baik eksternal maupun internal. Sebelum nya, beliau bekerja pada kantor akuntan global ternama PricewaterhouseCoopers, yang berlokasi di Indonesia dan Amerika Serikat (negara bagian Colorado dan California). Sebelumnya beliau juga pernah bergabung dengan fungsi Audit Internal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama hampir 2 tahun. Hanna Sitorus meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki Sertifikasi Akuntansi Publik di Indonesia. Saat ini beliau juga menjadi anggota Ikatan Auditor Internal di Indonesia. 123 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan III. Auditor Eksternal Jumlah tahun diaudit Laporan keuangan tahunan Indosat Ooredoo telah diaudit oleh auditor eksternal sejak menjadi Perusahaan publik. Penunjukan auditor Pada tanggal 10 Juni 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers) sebagai auditor eksternal independen Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. Jasa Sebagai tambahan terhadap jasa audit laporan keuangan konsolidasian tahunan, KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan juga melakukan jasa reviu terbatas atas laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 di-reviu oleh auditor sebelumnya, KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota jaringan Ernst & Young). Biaya Jumlah biaya yang disetujui terkait dengan jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya yang dilakukan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan adalah sejumlah Rp13.725 juta. Sedangkan jumlah biaya yang disetujui untuk jasa yang dilakukan oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja terkait reviu laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan jasa lainnya adalah sejumlah Rp2.375 juta. Tabel berikut ini memuat ringkasan biaya terkait dengan jasa yang diberikan oleh auditor eksternal dan anggota jaringannya (dalam jutaan Rupiah): Jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya Jasa terkait perpajakan Jasa lainnya Total Biaya 2013 2014 2015 15.145 15.360 16.100 - - 345 - - - 15.145 15.360 16.445 IV. Manajemen Risiko & Pengendalian Internal 1. Sistem Manajemen Risiko Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai, menganalisa dan memetakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Pedoman dan peta risiko dibuat untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan manajemen risiko di setiap unit usaha yang ada dalam Perusahaan. RMG & ICFR Group membantu Direksi dalam mengkomunikasikan semua hal yang terkait dengan manajemen risiko ke setiap unit usaha agar tercipta pemahaman yang konsisten atas proses manajemen risiko di Perusahan dan membantu Direksi dalam memantau mitigasi risiko secara berkala. Perusahaan membuat profil risiko dan melakukan evaluasi berkala atas risiko ini. Direksi melaporkan hasil evaluasi risiko kepada Komite Manajemen Risiko setiap kuartal. Sampai tanggal 31 Desember 2015, Indosat Ooredoo telah mengidentifikasi sejumlah risiko material yang berkaitan dengan faktor strategis, operasional, dan eksternal. Profil risiko ini juga digunakan sebagai referensi oleh Grup Audit Internal dalam merencanakan dan melaksanakan program audit internal. Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Grup Risk Management & ICFR bertanggungjawab atas evaluasi penerapan manajemen risiko sehingga melakukan tes dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan serta yang ketentuan yang berlaku. Sedangkan Grup Risk Management & ICFR ditinjau setiap triwulan oleh Komite Manajemen Risiko. Indosat Ooredoo 124 Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Risiko-Risiko yang berkaitan dengan Indonesia Kami didirikan di Indonesia dan sebagian besar bisnis, aset dan pelanggan kami berada di Indonesia. Oleh karena itu, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di Indonesia, serta tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan tertentu yang mungkin, atau mungkin tidak, diambil atau diadopsi oleh Pemerintah dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Perubahan ekonomi dalam negeri, regional atau global dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami Pada awal 2008, krisis keuangan global yang sebagian dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, telah menyebabkan runtuhnya beberapa lembaga keuangan besar di Amerika Serikat dan dengan cepat berkembang menjadi krisis kredit global. Kegagalan bank di Amerika Serikat diikuti oleh kegagalan beberapa bank Eropa dan menurunnya indeks saham di berbagai bursa efek, dan rontoknya harga pasar saham dan komoditas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, sejak 2010, krisis hutang negara di Eropa telah menimbulkan perhatian mengenai kemampuan dari sejumlah negara Eropa, termasuk Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol, untuk terus memenuhi kewajiban hutang luar negeri mereka. Kondisi-kondisi ini dapat memperburuk keadaan ekonomi di Eropa dan seluruh dunia. Penurunan ekonomi dunia telah secara negatif mempengaruhi keadaan ekonomi Indonesia, yang mengakibatkan kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi, menurunnya konsumsi rumah tangga dan melemahnya investasi yang diakibatkan hilangnya permintaan dari luar dan meningkatnya ketidakpastian dalam dunia ekonomi. Kondisi-kondisi ini telah dan mungkin terus berdampak negatif bagi bisnis dan konsumen Indonesia, yang dapat mengakibatkan berkurangnya permintaan untuk jasa telekomunikasi. Ketidakstabilan nilai tukar masih akan terus menjadi salah satu risiko yang mungkin memberikan dampak negatif atas kinerja usaha kami. Untuk satu tahun terakhir Rupiah anjlok lebih dari 10% dan saat ini melayang sekitar Rp13.400. Situasi ini memperlambat baik pelanggan dan pengeluaran perusahaan yang mungkin menghambat kinerja kami dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, memburuknya nilai tukar Rupiah dan Dolar AS juga berdampak negatif terhadap profitabilitas kami karena saat ini kami masih memiliki beberapa pinjaman terhutang yang tercatat dalam mata uang asing di buku kami. Indosat Ooredoo Hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan di pasar yang sedang berkembang dan juga pasar lainnya, atau faktor-faktor lain, termasuk memburuknya keadaan ekonomi global, dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada pasar uang Indonesia dan penurunan pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesia. Ketidakstabilan yang meningkat atau pertumbuhan yang menurun atau negatif dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memberikan dampak negatif bagi kami Sejak tahun 1998, Indonesia telah mengalami proses perubahan tatanan demokrasi, yang mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa politik dan sosial yang menimbulkan ketidakpastian pada kerangka politik Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini mengakibatkan ketidakstabilan politik dan juga beberapa kerusuhan sosial dan sipil pada peristiwa tertentu dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara demokrasi yang masih cukup baru, Indonesia masih menghadapi berbagai macam masalah sosiopolitik dan dari waktu ke waktu telah mengalami ketidakstabilan politik dan keresahan sosial dan politik. Sejak tahun 2000, ribuan rakyat Indonesia berpartisipasi dalam demonstrasi di Jakarta dan kota-kota di Indonesia lainnya baik untuk mendukung maupun melawan Mantan Presiden Wahid, Mantan Presiden Megawati, dan Mantan Presiden Yudhoyono, serta untuk menanggapi berbagai isu tertentu, termasuk meningkatnya harga bahan bakar, privatisasi aset-aset negara, kebijakan anti-korupsi, bailout PT Bank Century pada tahun 2008, desentralisasi dan otonomi daerah dan kampanye militer Amerika di Afghanistan dan Irak. Pada bulan Juni 2001, rangkaian demonstrasi dan mogok kerja mewarnai sekurang-kurangnya 19 kota setelah Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar sebesar 30,0%. Demonstrasi serupa terhadap rencana Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar juga terjadi pada bulan tahun 2003, 2005, 2008, 2012 dan 2013. Demonstrasi-demonstrasi sejenis juga terjadi pada tahun 2014 sebagai respon atas pengurangan dan peniadaan subsidi bahan bakar oleh pemerintah. Walaupun demonstrasi-demonstrasi sebelumnya pada dasarnya dilakukan secara damai, beberapa berakhir dengan kekerasan. Kami tidak dapat memastikan bahwa pengurangan subsidi bahan bakar di masa mendatang tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial. 125 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan kewajibannya berdasarkan hutang negara. Kegagalan Pemerintah untuk memenuhi kewajibannya tersebut, atau pernyataan Pemerintah atas adanya moratorium atas hutang negara, dapat menimbulkan wanprestasi terhadap sejumlah pinjaman dari pihak swasta termasuk pinjaman kami, sehingga mengakibatkan dampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha kami. Ketidakstabilan politik regional dan pertikaian antara kelompok agama dan etnis tetap menjadi masalah. Pada tahun 2004, 2009 dan 2014, pemilihan dilakukan di Indonesia untuk memilih Presiden, Wakil Presiden dan perwakilan di MPR/DPR. Walaupun pemilihan umum di tahun 2004, 2009 dan 2014 telah dilakukan dengan damai, kampanye politik di Indonesia dapat menyebabkan ketidakpastian politik dan sosial di Indonesia. Pada bulan Oktober 2014, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden Indonesia yang ketujuh. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan baru tidak akan diperkenalkan yang akan mempengaruhi bisnis kami di bawah kepresidenan yang baru. Perkembangan politik dan sosial di Indonesia tidak dapat diprediksi di masa lalu, dan kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa gangguan sosial dan sipil tidak akan terjadi di masa yang akan datang dan dalam skala yang lebih besar, atau bahwa gangguan tersebut tidak akan, secara langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Indonesia terletak pada zona gempa bumi dan memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat menimbulkan keresahan sosial dan kerugian secara ekonomi Banyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, letusan vulkanik dan musim kemarau, pemadaman listrik atau peristiwaperistiwa lainnya di luar kendali kami. Sebagai akibat dari bencana-bencana alam tersebut, Pemerintah harus mengeluarkan dana dalam jumlah yang besar untuk bantuan keadaan darurat dan penempatan kembali. Sebagian besar dari biaya ini telah ditanggung oleh pemerintah negara lain dan organisasi bantuan internasional. Kami tidak dapat menjamin bahwa bantuan tersebut akan terus diberikan, atau bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada para penerimanya pada waktunya. Apabila Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan asing tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut pada waktunya, keresahan sosial dan politik dapat terjadi. Pada saat Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk menutup kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, seperti membentuk lembaga nasional untuk mengatasi bencana dan memasang sistem peringatan tsunami, upaya perbaikan dan bantuan tersebut kemungkinan akan terus membebani keuangan Pemerintah, dan dapat berakibat pada kemampuannya untuk memenuhi Indosat Ooredoo 126 Kami tidak dapat menjamin bahwa asuransi kami akan cukup untuk melindungi kami dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh bencana-bencana alam tersebut dan hal-hal lain yang terjadi diluar kendali kami. Selain itu, kami tidak dapat menjamin bahwa premi yang dibayarkan untuk polis asuransi-asuransi tersebut pada saat perpanjangan jumlahnya tidak akan meningkat secara substansial, sehingga dapat secara material mengakibatkan dampak terhadap keadaan keuangan dan hasil dari kegiatan operasional kami. Kami juga tidak dapat menjamin bahwa kejadian geologis atau meteorologis di masa mendatang tidak akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia. Gempa bumi, kerusakan geologis atau bencana alam terkait cuaca lainnya di kota-kota yang memiliki populasi yang besar dan merupakan pusat keuangan di Indonesia dapat mengganggu perekonomian Indonesia dan menurunkan tingkat kepercayaan investor, sehingga menimbulkan dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil operasional dan prospek kami. Kegiatan terorisme di Indonesia dapat membuat negara tidak stabil, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami Beberapa insiden pengeboman telah terjadi di Indonesia, terutama pada bulan Oktober 2002 di Bali, suatu wilayah Indonesia yang sebelumnya dianggap sebagai tempat yang aman dari kerusuhan-kerusuhan yang mempengaruhi bagian-bagian lain dari negeri ini. Selain itu, beberapa insiden pengeboman, walaupun dalam skala yang lebih kecil, juga telah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk di tempat perbelanjaan dan tempat ibadah. Pada bulan April 2003, sebuah bom meledak di luar gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jakarta, dan sebuah bom meledak di depan terminal domestik di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Pada bulan Agustus 2003, sebuah bom meledak di Hotel JW Marriott di Jakarta, dan pada bulan September 2004, sebuah bom meledak di depan kedutaan besar Australia di Jakarta. Pada bulan Mei 2005, sebuah bom meledak di Sulawesi Tengah yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 21 orang dan korban luka-luka sekurang-kurangnya 60 orang. Pada Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan bulan Oktober 2005, terjadi ledakan bom di Bali, yang menewaskan sekurang-kurangnya 23 orang dan melukai sekurang-kurangnya 101 orang lainnya. Pejabat Pemerintah Indonesia, Australia dan A.S. mengindikasikan bahwa pengeboman ini kemungkinan terkait dengan organisasi teroris internasional. Beberapa demonstrasi juga terjadi di Indonesia sebagai reaksi atas rencana aksi militer dan penambahan pasukan A.S., Inggris dan Australia di Irak. Pada Januari 2007, kelompok teroris sektarian melakukan beberapa pengeboman di Poso. Pada bulan Juli 2009, ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta menewaskan enam orang dan melukai sekurangkurangnya 50 orang. Ancaman pengeboman yang terjadi belakangan ini di Jakarta pada 14 Januari 2016 di mana teroris dinyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Para militan menyerang kantor polisi di dekat pusat bisnis pada siang hari yang diikuti dengan pengeboman bunuh diri yang menewaskan dan melukai beberapa orang. Tindakan teroris lain mungkin saja terjadi di masa mendatang dan ditargetkan pada warga negara asing di Indonesia. Tindakan kekerasan yang timbul dari, dan mengarah pada, ketidakstabilan dan kerusuhan ini dapat menggoyahkan Indonesia dan Pemerintah dan telah, dan dapat terus, memberikan dampak negatif yang material bagi investasi dan kepercayaan pada, serta kinerja, perekonomian Indonesia, dan dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Usaha kami dapat dipengaruhi oleh menyebarnya virus Severe Acute Respiratory Syndrome (“SARS”), flu burung, flu babi (H1N1), Ebola atau epidemik lainnya Penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (H1N1), Ebola atau epidemik yang serupa atau persepsi bahwa wabah penyakit tersebut atau epidemik yang serupa mungkin terjadi, atau kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dari negara-negara yang terjangkit, termasuk Indonesia, untuk melawan penyebaran tersebut, dapat berdampak bagi ekonomi Indonesia dan negara lain dan mengurangi kepercayaan investor, dan oleh sebab itu akan memberikan dampak negatif secara material terhadap keadaan keuangan atau hasil usaha kami. Persepsi bahwa penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (HIN1), Ebola atau penyakit menular lainnya dapat timbul kembali juga dapat menimbulkan dampak negatif yang material pada keadaan ekonomi negaranegara di Asia, termasuk Indonesia. Indosat Ooredoo Gerakan dan kerusuhan buruh dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami Liberalisasi peraturan yang mengijinkan pembentukan serikat pekerja, ditambah dengan keadaan perekonomian yang lemah, telah menyebabkan, dan akan menyebabkan berlanjutnya gerakan dan keresahan tenaga kerja di Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah menerbitkan peraturan ketenagakerjaan yang mengijinkan tenaga kerja untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pengusaha. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah mengeluarkan undang-undang tenaga kerja, UU No. 13 Tahun 2003 (“UU Tenaga Kerja”), yang, antara lain, meningkatkan jumlah uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang ganti rugi pada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan mengharuskan pembentukan forum bipartit yang diikuti oleh pemberi kerja dan pekerja untuk Perusahaan yang memiliki 50 atau lebih pekerja. Untuk menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan Perusahaan tersebut, keanggotaan serikat pekerja harus lebih dari 50,0% dari jumlah total pekerja di Perusahaan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap keberatan atas keabsahan UU Tenaga Kerja, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU Tenaga Kerja adalah sah, kecuali untuk beberapa ketentuan terkait, di antaranya, (i) hak pemberi kerja untuk menghentikan tenaga kerjanya yang melakukan pelanggaran serius; (ii) pengenaan sanksi pidana penjara, atau pengenaan denda terhadap tenaga kerja yang menghasut atau berpartisipasi dalam mogok kerja yang tidak sah atau mengajak tenaga kerja lain untuk berpartisipasi dalam mogok kerja; (iii) persyaratan yang membolehkan kesepakatan outsourcing atau subkontrak dengan perjanjian ketenagakerjaan waktu tertentu namun tidak mencantumkan ketentuan pengalihan perlindungan hak-hak bagi tenaga kerja; dan (iv) persyaratan dimana serikat pekerja yang keanggotaannya setidaknya 50% dari jumlah tenaga kerja (untuk Perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat pekerja) untuk dapat melakukan negosiasi dengan pemberi kerja. Pemerintah mengusulkan untuk mengubah UU Tenaga Kerja dengan cara dimana, menurut pandangan aktivis tenaga kerja, dapat berakibat pada menurunnya manfaat pensiun, peningkatan pemakaian tenaga kerja outsourcing dan larangan serikat tenaga kerja untuk melakukan mogok kerja. Rancangan perubahan undang-undang tersebut telah ditunda pembahasannya dan peraturan Pemerintah mengenai pemutusan hubungan kerja belum berlaku efektif. Meskipun kami telah memelihara hubungan baik dengan karyawan dan serikat buruh kami, kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa tidak akan terdapat pemogokan di masa yang akan datang. Setiap kerusuhan 127 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan dan gerakan buruh dapat mengganggu bisnis kami dan dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya. Depresiasi nilai Rupiah dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha, dan prospek kami Salah satu dari penyebab yang paling utama atas terjadinya krisis ekonomi yang dimulai di Indonesia di pertengahan tahun 1997 adalah depresiasi dan ketidakstabilan nilai tukar rupiah, sebagaimana diukur terhadap mata uang lainnya, seperti dolar AS. Walaupun Rupiah telah menguat secara tajam dari titik terendah sekitar Rp17.000 per Dolar AS pada tahun 1998, mata uang Rupiah dapat saja kembali mengalami ketidakstabilan di masa mendatang. Selama periode antara 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2015, nilai tukar tengah Rupiah terhadap berkisar dari titik terendah Rp14.728 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp9.634 per Dolar AS. Selama tahun 2015, nilai tukar tengah Rupiah terhadap Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari titik terendah sebesar Rp14.728 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp12.444 per Dolar AS. Kami tidak dapat memastikan bahwa depresiasi atau ketidakstabilan Rupiah terhadap mata uang asing, termasuk Dolar AS tidak akan terjadi lagi. Apabila Rupiah melemah lebih jauh dari nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2015, kewajiban kami atas hutang dagang, hutang pengadaan dan hutang pinjaman berdenominasi mata uang asing serta obligasi kami dalam mata uang asing akan meningkat dalam Rupiah. Depresiasi atas Rupiah tersebut dapat berakibat pada bertambahnya kerugian pada nilai tukar valuta asing dan akan berdampak secara signifikan terhadap pendapatan lain-lain dan pendapatan bersih kami. Sebagai tambahan, walaupun Rupiah secara umum bebas dikonversi dan ditransfer (kecuali bank-bank Indonesia dapat menolak melakukan transfer Rupiah kepada pihak-pihak di luar Indonesia yang tidak mempunyai tujuan perdagangan atau investasi yang jelas), Bank Indonesia, dari waktu ke waktu, telah melakukan intervensi dalam pasar uang dalam rangka melanjutkan kebijakannya, baik dengan cara menjual Rupiah atau membeli Rupiah dengan menggunakan cadangan mata uang asing. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakan nilai tukar mengambang dari Bank Indonesia tidak akan berubah, atau bahwa Pemerintah akan mengambil tindakan lain untuk menstabilkan, mempertahankan atau menguatkan nilai Rupiah, ataupun bahwa salah satu tindakan-tindakan ini, apabila dilakukan, dapat membuahkan hasil yang baik. Perubahan kebijakan Indosat Ooredoo 128 nilai tukar mengambang dapat berakibat pada sangat meningginya tingkat suku bunga dalam negeri, kurangnya likuiditas, diawasinya permodalan atau pertukaran valuta atau tidak diberikannya bantuan dana tambahan oleh para kreditur multinasional. Hal ini dapat berakibat menurunnya aktivitas ekonomi, resesi ekonomi, terjadinya cidera janji dalam pembayaran hutang atau berkurangnya penggunaan oleh pelanggan kami, dan sebagai dampaknya, kami juga akan mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran barang modal dan dalam menjalankan strategi bisnis kami. Setiap konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau Perusahaan-Perusahaan di Indonesia dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami Sejak tahun 1997, beberapa organisasi pemeringkat statistik yang diakui, termasuk Moody’s, Standard & Poor’s dan Fitch, menurunkan peringkat hutang negara (sovereign rating) Indonesia dan peringkat hutang dari berbagai instrumen kredit Pemerintah dan sejumlah besar bank dan Perusahaan lainnya di Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 2016, hutang jangka panjang negara Indonesia dalam mata uang asing diberi peringkat “Baa3” oleh Moody’s, “BB+” oleh Standard & Poor’s, dan “BBB-” oleh Fitch. Peringkat ini mencerminkan penilaian atas kemampuan keuangan Pemerintah untuk membayar kewajiban dan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Meskipun peringkat hutang Indonesia menunjukkan tren yang positif, kami tidak dapat memastikan bahwa Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch atau organisasi pemeringkat statistik lainnya tidak akan menurunkan peringkat hutang Indonesia atau Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan. Setiap penurunan peringkat tersebut dapat memiliki dampak negatif bagi likuiditas di pasar uang Indonesia, kemampuan Pemerintah dan Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan, untuk memperoleh pendanaan tambahan serta tingkat suku bunga serta ketentuan-ketentuan komersial lainnya dimana pendanaan tambahan tersedia. Tingkat suku bunga mengambang atas hutang dalam mata uang Rupiah kemungkinan juga akan naik. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasional dan prospek kami. Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Kami didirikan di Indonesia, dan investor mungkin tidak dapat melakukan tindakan hukum atau melaksanakan keputusan terhadap kami di negara lain, atau untuk memberlakukan putusan pengadilan asing terhadap kami di Indonesia Kami adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia, menjalankan usaha dalam kerangka hukum Indonesia dengan status sebagai Perusahaan modal asing, dan hampir semua aktiva kami berada di Indonesia. Selain itu, beberapa Komisaris kami dan hampir seluruh Direktur kami bertempat tinggal di Indonesia dan sebagian besar aset dari pihak-pihak tersebut berada di luar Indonesia. Penasihat hukum Indonesia kami telah menyampaikan bahwa putusan pengadilan negara lain, tidak dapat diberlakukan di pengadilan Indonesia. Meskipun demikian, putusan tersebut dapat dijadikan bukti yang tidak bersifat final dalam pemeriksaan perkara yang diajukan di pengadilan Indonesia. Risiko-risiko yang berkaitan dengan Bisnis Perusahaan Kami menjalankan usaha dalam keadaan dimana hukum dan perundang-undangan telah mengalami reformasi yang signifikan. Reformasi ini telah menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang dapat mengakibatkan, antara lain, berkurangnya marjin dan pendapatan usaha, yang seluruhnya ini dapat memberikan dampak material yang negatif bagi kami Reformasi peraturan di sektor telekomunikasi Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah sejak tahun 1999 telah mendorong liberalisasi industri telekomunikasi, termasuk di antaranya kemudahan bagi para pemain baru untuk masuk ke sektor industri telekomunikasi dan perubahan struktur persaingan industri telekomunikasi. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini, perubahan peraturan tersebut menjadi sedemikian banyak dan rumit sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Selain itu, seiring dengan terus berlangsungnya reformasi di sektor telekomunikasi Indonesia, para pesaing dengan sumber daya yang mungkin lebih besar dari kami mulai memasuki sektor telekomunikasi Indonesia dan bersaing dengan kami dalam menyediakan layanan telekomunikasi. Sebagai contoh, sejak Januari 2007, Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”), telah bertanggung jawab untuk menetapkan petunjuk tarif untuk layanan interkoneksi. Menkominfo menetapkan tarif interkoneksi untuk penyelenggara telekomunikasi dominan berdasarkan “biaya” sebagaimana yang dihitung olehnya, Indosat Ooredoo berdasarkan data jaringan dan biaya lainnya yang diajukan oleh penyelenggara telekomunikasi dominan. Sebaliknya, penyelenggara telekomunikasi yang tidak masuk dalam klasifikasi penyelenggara dominan dapat hanya memberitahukan kepada Menkominfo mengenai syarat dan ketentuan interkoneksi mereka, termasuk tarif, dan dapat menerapkan syarat dan ketentuan atau tarif tersebut kepada pelanggan tanpa persetujuan Menkominfo. Perbedaan perlakuan terhadap penyelenggara telekomunikasi dominan dan non-dominan dapat menciptakan peluang bagi pemain baru di bidang industri telekomunikasi, memperbesar keleluasan bagi mereka dalam menetapkan tarif yang rendah dan menawarkan harga yang lebih rendah kepada pelanggannya. Sebagai tambahan, tarif interkoneksi kami telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan kami memperkirakan penurunan ini akan berlanjut. Penurunan biaya interkoneksi ini dapat menurunkan pendapatan kami dan juga biaya trafik antar-operator. Pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”), menerbitkan surat No. 262/BRTI/ XII/2011 dimana tarif SMS berubah dari basis “sender keeps all” kepada skema berbasis biaya, yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2012. Berdasarkan skema berbasis biaya yang berlaku saat ini, kami mencatat pendapatan dari tarif interkoneksi yang dibayar oleh operator lain kapanpun salah satu dari pelanggan kami mengirimkan SMS kepada penerima di jaringan lain. Apabila salah satu pelanggan kami mengirimkan SMS kepada seorang penerima di jaringan lain, kami mencatatkan pendapatan sebesar tarif SMS yang dikenakan terhadap pelanggan kami dan akan mencatatkan beban atas tarif interkoneksi yang dibayarkan kepada operator jaringan lain. Kami tidak dapat memastikan bahwa Perusahaan dapat menutup seluruh biaya interkoneksi yang dikeluarkan oleh Perusahaan, dan sebagai akibatnya, kami dapat mengalami penurunan pendapatan usaha dari jasa seluler. Di masa mendatang, Pemerintah akan mengumumkan atau memberlakukan perubahan peraturan lainnya, seperti perubahan kebijakan interkoneksi atau tarif yang dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis atau ijin yang kami miliki saat ini. Pemerintah saat ini sedang berdiskusi dengan para pemangku kepentingan industri telekomunikasi untuk peraturan-peraturan baru mengenai penyediaan jaringan, penyediaan jasa, interkoneksi, tarif retail, pedoman persaingan, voucher dan distribusi starter pack dan langkah-langkah untuk mengatasi perkembangan terakhir pada industri telekomunikasi. Peraturan-peraturan terbaru diberlakukan pada triwulan kedua 2015. 129 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami akan berhasil bersaing dengan para penyelenggara telekomunikasi dalam negeri maupun asing atau bahwa pergantian, perubahan atau penafsiran peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini atau di kemudian hari oleh Pemerintah tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami beroperasi di bawah ketidakpastian penegakan hukum, yang dapat mempengaruhi bisnis dan daya saing kami Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan Indosat Ooredoo 130 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi. Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/ D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut. Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Tidak ada kepastian bahwa Kejagung atau badan Pemerintah manapun tidak akan mengajukan perkara hukum serupa atau perkara hukum lainnya terhadap IM2, Perusahaan atau setiap pejabat kami. Lebih lanjut, Perusahaan tidak dapat memberikan kepastian bahwa peninjauan kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto akan memenangkan pihaknya. Keputusan pengadilan yang tidak menguntungkan berkaitan dengan hal ini dapat mengakibatkan kewajiban pembayaran denda yang sangat besar untuk mengembalikan kerugian negara sebagaimana yang dituduhkan. Lebih lanjut, kami memiliki perjanjian serupa dengan penyelenggara layanan internet lain di Indonesia dan tidak ada jaminan bahwa kasus-kasus serupa tidak akan diajukan terhadap kami terkait dengan perjanjian-perjanjian tersebut. Keputusan yang merugikan kami dalam kasus ini atau kasus lain yang diajukan terhadap kami di masa depan dapat berdampak negatif bagi bisnis, hasil usaha, kondisi keuangan, reputasi dan daya saing kami. Kami mungkin tidak mampu untuk membiayai pengeluaran barang modal yang dibutuhkan untuk tetap bersaing dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Penyelenggaraan layanan telekomunikasi bersifat padat modal. Agar dapat bersaing, kami harus terus melakukan perluasan, modernisasi dan pembaharuan teknologi infrastruktur telekomunikasi kami, yang memerlukan investasi modal dalam jumlah yang besar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015, total pengeluaran barang modal konsolidasi aktual kami mencapai masing-masing Rp9.371,0 miliar, Rp6.838,1 miliar dan Rp10.058,1 miliar. Untuk tahun 2016, kami berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp6.636,0 miliar (US$481,0 juta) untuk belanja modal. Kemampuan kami untuk membiayai pengeluaran barang modal di masa yang akan datang akan bergantung pada kinerja operasi kami di masa yang akan datang, yang bergantung pada keadaan ekonomi, tingkat suku bunga dan faktor keuangan, bisnis dan faktor-faktor lainnya, yang berada di luar kekuasaan kami, dan juga terhadap kemampuan kami untuk memperoleh tambahan pendanaan eksternal. Kami tidak dapat memastikan bahwa pendanaan tambahan akan tersedia, atau apabila ada, dapat diterima secara komersial. Selain itu, kami hanya dapat mendapatkan pendanaan tambahan sesuai dengan ketentuan perjanjian hutang kami. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat memastikan bahwa kami akan memiliki sumber dana yang mencukupi untuk meningkatkan atau memperluas teknologi infrastruktur telekomunikasi atau memperbaharui Indosat Ooredoo teknologi kami yang lainnya yang diperlukan agar dapat tetap bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia. Kegagalan kami untuk melakukan hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kami Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kami dan infrastruktur terkait agar pengoperasian bisnis Perusahaan berhasil. Apabila terjadi perselisihan mengenai perjanjian interkoneksi, baik yang disebabkan kegagalan pihak lainnya untuk melaksanakan kewajiban kontraktual atau karena alasan lainnya, maka satu atau lebih layanan kami dapat terhambat, terganggu atau berhenti sama sekali, kualitas layanan kami dapat menurun, churn pelanggan kami dapat meningkat atau tarif interkoneksi kami dapat meningkat. Perselisihan yang melibatkan perjanjian interkoneksi kami saat ini, dan juga kegagalan kami untuk menandatangani atau memperbaharui perjanjian interkoneksi dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami dapat menjadi subyek pembatasan kepemilikan asing dalam bidang usaha jasa telekomunikasi Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2014 (“Peraturan Presiden No. 39/2014”) menetapkan jenis industri dan bidang usaha dalam mana investasi asing dilarang, dibatasi atau harus memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana diatur oleh institusi Pemerintah yang terkait (“Daftar Negatif Investasi”). Industri telekomunikasi adalah salah satu industri yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi, dan oleh karena itu investasi asing dalam industri telekomunikasi Indonesia tunduk pada pembatasan dan ketentuan yang berlaku. Daftar Negatif Investasi dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”). Pembatasan yang berlaku bagi industri telekomunikasi bergantung pada jenis usaha telekomunikasi yang dilakukan. Pembatasan yang berbeda berlaku tergantung pada apakah usaha tersebut terkait dengan jaringan atau jasa telekomunikasi. Batasan terhadap kepemilikan saham oleh asing dalam Perusahaan yang bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi adalah maksimum 65%, dan batasan pada kepemilikan saham oleh asing pada Perusahaan Indonesia yang bergerak dalam penyediaan jasa telekomunikasi (termasuk jasa konten, jasa penyedia internet, komunikasi data, dan lain-lain), adalah maksimum 49,0%. Apabila Perusahaan bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan 131 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan jasa telekomunikasi, maka batasan pada kepemilikan saham oleh asing adalah maksimum 65,0%. Berdasarkan Pasal 9 dari Peraturan Presiden No. 39/2014, pembatasan yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 39/2014 tersebut tidak berlaku bagi investasi yang telah disetujui sebelum berlakunya Peraturan Presiden No. 39/2014 sesuai dengan persetujuan investasi yang dikeluarkan oleh BKPM kecuali pembatasan tersebut lebih menguntungkan bagi investasi. Peraturan Presiden No. 39/2014 tidak mengubah pembatasan kepemilikan asing di dalam usaha kami. Pada tanggal 22 Juni 2008, Ooredoo Q.S.C (dahulu dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C.) (“Ooredoo”), melalui anak perusahaannya, Qatar South East Asia Holding S.P.C. membeli seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dari masing-masing Indonesia Communications Limited (“ICLM”), dan Indonesia Communications Pte. Ltd. (“ICLS”) dari Asia Mobile Holdings Pte.Ltd. (“AMH”), sebuah Perusahaan yang didirikan di Singapura. Setelah akuisisi ini, perubahan pengendalian terjadi di Perusahaan dan mewajibkan Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Sehubungan dengan penawaran tender, pada tanggal 23 Desember 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Bapepam-LK”), mengeluarkan surat (i) menyatakan bahwa Bapepam-LK telah menerima surat dari BKPM tertanggal 19 Desember 2008, dimana BKPM mengkonfirmasikan bahwa jumlah maksimal kepemilikan saham asing di Perusahaan adalah 65,0%, dan bahwa kami masih tetap dapat melakukan kegiatan operasional jaringan seluler dan usaha jaringan tetap lokal kami dan (ii) memberikan ijin kepada Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Menyusul keluarnya surat tersebut, Ooredoo melakukan penawaran tender untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B, mewakili kira-kira 24,19% dari total Saham Seri B yang telah ditempatkan dan disetor. Kegagalan untuk melanjutkan pengoperasian jaringan, beberapa sistem utama, dan gateway menuju jaringan kami atau jaringan para operator lainnya dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami Dalam menyediakan layanan kami, kami sangat bergantung pada lancarnya pengoperasian jaringan. Misalnya, Perusahaan bergantung pada akses ke PSTN untuk terminasi dan sumber panggilan seluler ke dan dari telepon dengan jaringan tetap, dan sebagian besar dari trafik sambungan seluler dan sambungan jarak jauh internasional Perusahaan disalurkan melalui PSTN. Kami juga bergantung pada beberapa sistem informasi manajemen atau sistem lainnya yang canggih dalam hal teknologi, seperti sistem tagihan pelanggan, yang memungkinkan kami dapat menjalankan kegiatan operasional kami. Jaringan kami, yang meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan infrastruktur, dan jaringan para operator lainnya dengan mana para pelanggan kami berinterkoneksi, sangat rentan terhadap kerusakan dan gangguan operasi akibat berbagai hal seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, putusnya aliran listrik, tidak berfungsinya perangkat, cacat pada software jaringan, gangguan kabel transmisi atau peristiwa-peristiwa yang serupa. Misalnya, pusat pengendali telekomunikasi dan fasilitas back-up teknologi informasi kami sangat berkonsentrasi di kantor pusat dan principal operating and tape back-up storage facilities terdapat di dua tempat di Jakarta. Sebagai perseroan terbuka tercatat, kami percaya bahwa Daftar Negatif Investasi tidak berlaku bagi kami. Pasal 5 dari Peraturan Presiden No. 39/2014 menyatakan bahwa ketentuan dalam Daftar Negatif Investasi tidak berlaku untuk investasi tidak langsung atau portofolio melalui pasar modal domestik. Hingga saat ini, sepengetahuan kami, tidak ada klarifikasi formal lebih lanjut yang dikeluarkan oleh pemerintah yang khusus menyatakan jika Daftar Negatif Investasi berlaku bagi kami. Apabila pihak regulator yang berwenang menetapkan bahwa kepemilikan asing di Perusahaan masih melebihi batasan yang ditetapkan dalam Daftar Negatif Investasi, badan regulator yang berwenang mungkin melarang kami untuk mengikuti tender atau untuk memperoleh izin lain atau spektrum tambahan. Apabila Indosat Ooredoo hal ini terjadi, usaha, peluang, kondisi keuangan dan hasil usaha kami menjadi terpengaruh secara negatif. 132 Lebih lanjut, pada bulan April 2014, jaringan internet seluler dan tetap kami mengalami black-out total selama sekitar 15 jam yang disebabkan oleh kesalahan konfigurasi dalam backbone IP/MPLS kami. Kami telah melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pada keamanan, proses dan keterampilan dari semua sumber daya yang terkait untuk menghindari hal serupa yang terjadi di masa yang akan datang, meskipun tidak ada jaminan bahwa insiden semacam ini tidak terjadi secara tidak sengaja di masa yang akan datang. Setiap kegagalan yang mengakibatkan gangguan pada operasional kami atau penyediaan salah satu layanan, baik akibat gangguan operasional, bencana alam atau lainnya, dapat menghambat kami dalam menarik dan Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan mempertahankan pelanggan, yang mana hal ini dapat menyebabkan para pelanggan menjadi sangat tidak puas dan memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan. Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami Industri telekomunikasi terbentuk dengan adanya perubahan teknologi yang sangat cepat dan signifikan. Kami dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dari segi teknologi yang saat ini sedang dikembangkan atau yang mungkin dikembangkan di kemudian hari. Perkembangan atau penerapan teknologi, layanan atau standar baru atau alternatif di masa mendatang memerlukan perubahan besar terhadap model bisnis Perusahaan, pengembangan produk baru, penyediaan layanan tambahan dan investasi baru dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh, perkembangan teknologi konvergensi telepon tetap seluler dan konvergensi telekomunikasi, teknologi informasi dan media. Konvergensi teknologi tumbuh bersama-sama, yang memungkinkan Perusahaan Penyedia Telekomunikasi untuk memberikan layanan campuran dan personal, dapat memberikan dampak negatif terhadap bisnis kami. Industri telekomunikasi sedang berada di tengah masa transformasi besar. Segmen pasar pengguna akhir menjadi lebih beragam dalam kebutuhan dan keperluannya, mengakibatkan peningkatan permintaan yang lebih canggih. Sekali dunia dipisahkan dari media, hiburan dan komunikasi telah terpusat, berbeda, layanan mandiri memberikan cara untuk peningkatan permintaan layanan jasa campuran dan personal yang dikirimkan ke perangkat apapun melalui jaringan apapun. Untuk mengatasi kebutuhan yang berkembang dari pengguna, kami memulai program transformasi yang komprehensif untuk merampingkan operasi dan meningkatkan posisi yang kompetitif. Strategi dieksekusi dengan menerapkan arsitektur yang menyebabkan berkurangnya biaya melalui efisiensi operasional, dan pertumbuhan pendapatan dengan menciptakan ketangkasan dalam menyebarkan produk/jasa baru yang memerlukan usaha. Di sisi lain, jaringan IT dan vendor telekomunikasi memperluas ke pasar baru atau menawarkan teknologi baru, kami harus senantiasa mengevaluasi dan mengevaluasi kembali mana solusi terbaik dan dengan siapa vendor harus bermitra.Pengembangan produk dan layanan baru membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat mengakibatkan lahirnya pesaing baru di pasar. Kami tidak dapat secara akurat memperkirakan bagaimana perubahan teknologi yang baru muncul dan yang akan ada di kemudian hari dapat mempengaruhi operasional atau daya saing layanan kami. Kami tidak dapat memberikan Indosat Ooredoo kepastian bahwa teknologi kami tidak akan menjadi usang, atau tidak akan bersaing dengan teknologi baru di masa mendatang, atau bahwa kami akan dapat memperoleh teknologi baru yang diperlukan, dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, untuk dapat bersaing di situasi yang telah berubah. Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang cepat dapat mempengaruhi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami secara merugikan. Pelanggaran keamanan pada jaringan atau teknologi informasi dapat memiliki efek buruk pada usaha kami Serangan cyber atau pelanggaran keamanan lain pada jaringan atau keamanan teknologi informasi dapat menyebabkan kegagalan terhadap jaringan atau gangguan terhadap pelayanan kami. Kegagalan atau gangguan terhadap sistem pendukung bagi pelanggan tersebut, walaupun untuk jangka waktu terbatas, dapat mengakibatkan potensi kehilangan pendapatan yang signifikan dan/atau kehilangan pangsa pasar. Secara khusus, frekuensi, ruang lingkup dan bahaya potensial serangan cyber baik yang gagal maupun berhasil telah meningkat terhadap Perusahaan-Perusahaan untuk beberapa tahun terakhir. Biaya yang terkait dengan serangan cyber terhadap kami mencakup insentif mahal yang ditawarkan kepada pelanggan dan mitra bisnis yang ada saat ini untuk mempertahankan bisnis mereka, meningkatkan pengeluaran untuk langkah-langkah keamanan cyber, kehilangan pendapatan akibat gangguan usaha, litigasi dan kerusakan terhadap reputasi kami. Serangan cyber juga dapat mengakibatkan kecurangan atas layanan kami. Pengguna yang tidak sah dapat memperoleh akses ke sistem kritikal, data keuangan, data pribadi pelanggan, dan pelayanan. Risiko ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagaimana serangan cyber dan pelakunya menjadi lebih mutakhir. Selain itu, ketergantungan tinggi terhadap pihak ketiga untuk pemeliharaan sistem juga dapat menyebabkan akses ke sistem kritikal tersebut meskipun kami mengawasi pemeliharaan sistem tersebut. Akses secara curang kepada sumber pendapatan kritikal atau sistem penagihan tersebut dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan yang signifikan. Serangan cyber ini dapat mengeksploitasi kerentanan sistem yang menyimpan informasi sensitif seperti data pribadi pelanggan yang dapat diungkapkan atau disebarluaskan tanpa izin para pelanggan kami. Kejadian ini juga dapat berdampak negatif kepada kepercayaan pelanggan dan investor terhadap kami, menghadapkan kami pada kemungkinan gugatan pertanggungjawaban dari pelanggan, merusak reputasi kami dan dapat mengakibatkan kerugian bisnis. 133 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas dari para pesaing utama kami, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) dan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Pemerintah dapat memberikan prioritas pada bisnis Telkom dan Telkomsel daripada Perusahaan Per tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah memiliki saham sebanyak 14,29% di Perusahaan, termasuk satu saham Seri A, yang memiliki hak suara istimewa dan hak veto atas beberapa hal strategis sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk keputusan untuk pembubaran, likuidasi dan mengajukan kepailitan, dan memperbolehkan Pemerintah untuk menominasikan satu Direktur dari Direksi dan satu Komisaris dari Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember 2015, Pemerintah juga memiliki saham sebanyak 52,55% di Telkom, yang merupakan pesaing utama kami di sektor jasa telekomunikasi umum. Per tanggal yang sama, Telkom memiliki saham sebanyak 65,00% di Telkomsel, salah satu dari dua pesaing utama kami dalam penyelenggaraan jasa seluler. Persentase kepemilikan saham Pemerintah di Telkom jauh lebih besar dibandingkan di Perusahaan. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakankebijakan dan rencana-rencana Pemerintah akan banyak mendukung bisnis Perusahaan atau bahwa Pemerintah akan memperlakukan kami sama dengan Telkom dan Telkomsel ketika memberlakukan keputusan-keputusan di kemudian hari, atau ketika menggunakan wewenang regulasinya terhadap industri telekomunikasi Indonesia. Jika Pemerintah memberikan prioritas kepada kegiatan usaha Telkom atau Telkomsel daripada Perusahaan, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan kami. Kepentingan para pemegang saham pengendali kami dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang saham lainnya Per tanggal 31 Desember 2015, Ooredoo Asia Pte. Ltd (sebelumnya dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. (“Ooredoo Asia”)), memiliki sekitar 65,00% saham yang telah ditempatkan dan disetor kami. Ooredoo Asia saat ini seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Ooredoo, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Qatar dan pihak terkaitnya. Ooredoo Asia dan pemegang saham pengendalinya dapat menggunakan kendalinya atas bisnis Perusahaan dan dapat membuat kami mengambil tindakantindakan yang tidak berhubungan dengan, atau dapat berbenturan dengan, kepentingan terbaik kami ataupun Indosat Ooredoo 134 para pemegang saham lainnya dari Perusahaan, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dan kebijakan kami. Meskipun orang-orang yang ditunjuk oleh Ooredoo Asia memegang jabatan baik di dalam Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan, kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa pemegang saham pengendali kami akan menunjuk direktur dan komisaris atau mempengaruhi usaha kami dengan cara yang menguntungkan para pemegang saham lainnya. Kami mengandalkan personil manajemen inti, dan bisnis kami dapat terkena dampak negatif apabila tidak mampu mempekerjakan, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil inti Kami yakin bahwa tim manajemen kami saat ini telah memberikan kontribusi pengalaman dan keahlian yang besar dalam pertumbuhan bisnis Perusahaan. Keberhasilan kami yang berkelanjutan dan kemampuan kami dalam melaksanakan strategi-strategi bisnis di masa mendatang sangat bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh personil inti kami. Personil yang terampil di sektor industri telekomunikasi di Indonesia tidak banyak jumlahnya dan baik persaingan dan teknologi berubah secara cepat. Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan keahlian tertentu menjadi semakin ketat. Lebih penting, visi baru kami untuk menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terkemuka di Indonesia memaksa kami untuk bermain di pasar yang berbeda, menuntut keahlian yang berbeda. Ketidakmampuan kami dalam mempekerjakan, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil inti dapat memberikan dampak negatif yang material bagi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal 5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 UndangUndang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8. Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5 Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini, KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini, berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016 tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana dituduhkan. Namun demikian sampai denagan saat ini, Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara rinci isi dari putusan tersebut. Kami terekspos dengan risiko tingkat bunga Hutang kami mencakup pinjaman-pinjaman bank untuk membiayai usaha kami. Apabila memungkinkan, kami berusaha meminimalisir eksposur risiko tingkat bunga kami dengan mengadakan kontrak swap suka bunga untuk mengubah tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap selama jangka waktu tertentu bagi pinjamanpinjaman kami. Namun demikian, kebijakan lindung nilai kami mungkin tidak cukup untuk menutup risiko kami terhadap fluktuasi tingkat bunga dan hal ini dapat berakibat pada beban bunga yang besar dan dapat mempengaruhi bisnis, keadaan keuangan dan hasil usaha kami secara negatif. Kami terekspos dengan risiko counter-party Kami dapat mengadakan beberapa transaksi dari waktu ke waktu yang dapat mengekspos kami kepada kredit para counter-party kami dan kemampuan mereka untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam kontrak mereka dengan kami. Sebagai contoh, kami dapat menandatangani kesepakatan swap, yang mengekspos kami pada risiko di mana para counter-party dapat melakukan wanprestasi dalam melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian yang relevan. Apabila counter-party, termasuk institusi keuangan, dinyatakan pailit atau menjadi insolven, hal ini dapat berakibat pada penundaan dalam mendapatkan dana atau kami harus melakukan likuidasi terhadap posisi kami, yang dapat mengakibatkan kerugian. Indosat Ooredoo Kami mungkin tidak dapat mengelola risiko pertukaran valuta asing kami secara sukses Perubahan nilai tukar mata uang telah mempengaruhi dan mungkin terus mempengaruhi keadaan keuangan dan hasil usaha kami, meskipun, kewajiban pembayaran hutang kami dalam mata uang Dolar AS lebih rendah daripada dalam mata uang Rupiah. Selain itu, sebagian besar pengeluaran barang modal kami adalah dalam mata uang Dolar AS dan kami juga mungkin akan memiliki hutang jangka panjang lainnya dalam mata uang selain dari Rupiah, termasuk Dolar AS, untuk membiayai pengeluaran barang modal tambahan. Walaupun sebagian pendapatan kami juga dalam mata uang Dolar AS atau yang berhubungan dengan Dolar AS, namun sebagian besar pendapatan usaha kami adalah dalam mata uang Rupiah. Kami melakukan lindung nilai atas sebagian dari risiko valuta asing kami terutama karena pendapatan usaha tahunan kami dalam mata uang Dolar AS lebih kecil dari seluruh biaya operasi kami dalam mata uang Dolar AS, seperti beban usaha kami dalam Dolar AS dan pembayaran hutang pokok dan bunga dalam mata uang Dolar AS. Kami tidak dapat memastikan bahwa kami dapat berhasil mengelola risiko valuta asing di masa yang akan datang atau bahwa bisnis, keadaan keuangan atau hasil usaha kami tidak akan terkena dampak negatif dengan adanya eksposur terhadap risiko nilai tukar tersebut. Risiko yang terkait dengan Bisnis Jasa Seluler Perusahaan Persaingan dari para pemain lama dan para pemain baru dalam industri dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis jasa seluler kami, termasuk munculnya kehadiran bisnis OTT (Over The Top) dalam industri telekomunikasi. Persaingan di industri jasa seluler di Indonesia sangat tinggi. Persaingan di antara para penyedia jasa seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor seperti harga, kualitas dan cakupan jaringan, ragam layanan, fitur yang ditawarkan serta pelayanan pelanggan. Bisnis jasa seluler kami bersaing terutama dengan Telkomsel dan XL. Beberapa penyelenggara GSM dan CDMA yang lebih kecil lainnya juga menyediakan jasa seluler di Indonesia, termasuk Hutchison, Bakrie Telecom dan PT Smartfren Telecom Tbk. Selain para penyelenggara jasa seluler yang ada, Menkominfo dapat kembali memberikan izin penyelenggaraan jasa seluler di kemudian hari, dan pemain baru tersebut akan bersaing dengan kami. Lebih lanjut, izin untuk bandwidth tambahan dapat diberikan kepada penyelenggara jasa seluler yang ada saat ini. 135 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Persaingan dalam bisnis jasa seluler juga dapat dipengaruhi oleh konsolidasi industri. Pada bulan Maret 2010, Smart Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa mereka melakukan aliansi strategis, berdasarkan mana Mobile-8 (sekarang “Smartfren”) mengakuisisi sejumlah besar saham dalam Smart Telecom dan kedua Perusahaan setuju untuk menggunakan logo dan merek “Smartfren”. Penyelenggara jasa seluler lainnya dapat membentuk aliansi strategis atau berkonsolidasi di masa mendatang. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan yang terus berlanjut dari para pemain lama dan para pemain baru di pasar layanan seluler telah menyebabkan kampanye harga yang agresif oleh para penyedia layanan seluler. Penurunan harga untuk penggunaan jasa seluler juga menyebabkan peningkatan jumlah pelanggan dan lalu lintas jaringan, mengakibatkan kemacetan jaringan meningkat di antara operator, yang mengharuskan kami untuk melakukan pengeluaran modal untuk terus memperluas jaringan kami. Pada bulan April 2014, XL menyelesaikan merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”, dahulu dikenal sebagai Natrindo). Merger tersebut memberikan XL alokasi spektrum frekuensi Axis pada bandwith 1800 MHz dan 2100 MHz dan basis pelanggan Axis yang ada saat ini dan mengembalikan kembali spektrum frekuensi pada bandwith 10 MHz dari 2100 MHz kepada Pemerintah Republik Indoensia. Kami saat ini memiliki izin untuk menggunakan bandwidth 10 Mhz pada frekuensi radio 2.1 Ghz. Kami tidak dapat memperkirakan dengan akurat dampak terhadap bisnis kami atas alokasi spektrum frekuensi kepada pesaing kami. Di samping kompetisi tradisional dari operator-operator lain, meluasnya penggunaan penyedia layanan over-the top (“OTT”), seperti SkypeTM, ViberTM dan WhatsAppTM juga dapat mempengaruhi posisi kompetitif, layanan bisnis seluler dan hasil kegiatan usaha kami. Akibat layanan dasar seperti layanan suara dan pesan digantikan oleh penggunaan OTT yang meluas, kami menghadapi risiko yang berkaitan dengan fenomena dimana, dengan rencana data tak terbatas, pengguna dapat mengunduh jumlah yang tidak terbatas dari data yang mengakibatkan rendahnya tingkat monetisasi data. Operator sedang memulai untuk menerapkan strategi untuk menghindari kerugian pendapatan, misalnya dengan mengganti rencana data tak terbatas dengan harga basis kuota atau konten harga berjenjang, dengan paket khusus untuk mengakses konten yang spesifik. Kami berharap persaingan dalam bisnis jasa seluler agar lebih intensif. Penyedia layanan seluler baru dan yang sudah ada dapat menawarkan produk dan paket layanan Indosat Ooredoo 136 atau teknologi baru yang lebih menarik, seperti layanan mobile money, atau konvergensi dari beberapa layanan telekomunikasi, sehingga mengakibatkan churn rate yang lebih tinggi, ARPU yang lebih rendah atau mengurangi atau memperlambat pertumbuhan basis pelanggan seluler kami. Sementara kami mengharapkan mobile money menjadi faktor penting dalam pertumbuhan layanan seluler dengan menciptakan aliran pendapatan baru untuk meningkatkan atau mempertahankan ARPU dan mengurangi churn rate, kami tidak dapat menjamin bahwa penilaian kami akan menjadi akurat. Untuk memberikan layanan mobile money yang menarik, kami perlu bekerja sama dengan lembagalembaga keuangan dan saluran kemitraan distribusi lainnya untuk menyediakan cash-in dan cash-out point, serta dengan pemain dalam industri lain untuk, di antaranya, berbagi merchant dan infrastruktur. Tidak ada jaminan bahwa kami akan dapat berhasil melaksanakan strategi untuk mengambil keuntungan dengan membuka peluang yang disajikan oleh teknologi baru atau bahwa kami akan mampu menyediakan paket layanan yang sama atau lebih menarik dibandingkan dengan pesaing yang baru maupun yang telah ada. Dikarenakan pasar di sebagian besar wilayah cakupan yang ada sudah sangat jenuh, operator layanan seluler memfokuskan diri untuk memperluas cakupan ke wilayah pedesaan. Meskipun kami berencana untuk memperluas jangkauan kami ke daerah pedesaan, tidak ada jaminan bahwa kami akan mampu menyiapkan dukungan infrastruktur yang diperlukan untuk suatu perluasan cakupan. Persaingan dari para operator yang menggunakan teknologi baru, serta dengan operator baru, operator lama yang hampir melebihi kapasitas dan konsolidasi antar operator dapat menimbulkan dampak merugikan bagi persaingan, bisnis jasa seluler, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Banyaknya jaringan seluler dan terbatasnya ketersediaan spektrum dapat menghambat peningkatan jumlah pelanggan seluler kami dan dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan seluler Perusahaan Kami berniat untuk meneruskan rencana promosi kami untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pemakaian jaringan kami oleh pelanggan seluler kami. Kami juga berniat untuk terus mempromosikan layanan data kami termasuk jasa BlackBerry™ dan layanan wireless broadband kami. Sebagai akibatnya, kami mungkin akan mengalami peningkatan kepadatan jaringan, yang dapat mempengaruhi performa jaringan kami dan merusak reputasi kami di mata pelanggan. Selain itu, pemakaian Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan seluler yang lebih tinggi di area perkotaan yang padat mungkin menuntut kami untuk menggunakan teknik rekayasa frekuensi radio, yang meliputi kombinasi rancangan seluler makro, mikro dan indoor, untuk mempertahankan kualitas jaringan seluler kami walaupun terjadi gangguan frekuensi radio dan pola pemakaian ulang radio frekuensi yang lebih ketat. Meskipun demikian, apabila jumlah pengguna seluler kami atau penggunaan layanan suara dan data kami bertumbuh secara signifikan di area-area dengan kepadatan yang tinggi, kami tidak dapat menjamin bahwa usaha-usaha ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, kenaikan aplikasi smartphone yang mengandalkan layanan data belakangan ini telah menghasilkan lalu lintas data dan kepadatan jaringan seluler dalam jumlah besar. Dalam rangka mengatasi kepadatan jaringan dan meningkatkan kualitas jaringan, kami mungkin perlu untuk menggabungkan jaringan seluler dan jaringan tetap dan menyebarkan Wi-Fi hotspot serta 3G900. Kami juga telah diberikan izin untuk menggunakan 900MHz untuk layanan 3G, yang kami harapkan akan meningkatkan dan memperluas cakupan 3G kami untuk 3G900. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa upaya ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Untuk memastikan kelancaran peningkatan jaringan 3G900 dan jalur akses Wi-Fi kami, kami perlu meningkatkan kapasitas backhaul kami, terutama untuk fiber. “Long Term Evaluation” diyakini menjadi teknologi yang lebih baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jaringan,dan di tahun 2015 Indosat telah berhasil meluncurkan 4GPlus, suatu jaringan 4G-LTE dengan tambahan layanan, yaitu antara lain paket konten digital, free voice, dan peralatan bundiling di 35 kota. Peluncuran 4Gplus dengan harga yang kompetitif akan menarik orang untuk menggunakan layanan data yang lebih banyak, namun kenyataannya bahwa kami memiliki cakupan jaringan yang sangat terbatas bahkan di kota-kota besar yang akan memberikan kekecewaan pelanggan seluler kami. Untuk mendukung permintaan tambahan bagi jaringan kami, kami mungkin dituntut untuk melakukan pengeluaran barang modal yang signifikan untuk memperbaiki cakupan jaringan kami. Pengeluaran barang modal tambahan tersebut, bersama dengan kemungkinan penurunan jasa seluler kami, dapat berdampak buruk bagi posisi persaingan kami, bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Indosat Ooredoo Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara dan layanan nirkabel tetap telah menurun dan tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam memperluas atau meluncurkan produk dan layanan yang sudah ada atau yang baru untuk mengimbangi penurunan tersebut Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara telah menurun terutama karena pasar yang kompetitif untuk layanan suara serta perubahan teknologi, khususnya teknologi baru dalam jaringan, perangkat dan aplikasi yang telah menyebabkan pergeseran dalam permintaan untuk pelayanan dasar (layanan suara dan SMS) dalam industri telekomunikasi. Meskipun permintaan untuk layanan data seluler telah meningkat, margin dari layanan data seluler lebih rendah dibandingkan dengan margin dari penyediaan pelayanan dasar karena pasar yang kompetitif untuk layanan data seluler. Sebagai bagian dari strategi kami, kami bermaksud untuk memperkenalkan dan terus mengembangkan produk dan layanan data seluler untuk segmen pasar yang lebih dalam dan lebih luas dan untuk berinvestasi lebih besar pada layanan data seluler karena kami percaya bahwa layanan data seluler akan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan di masa depan. Namun, tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam mencapai pertumbuhan layanan data seluler dan mempertahankan pendapatan dan margin keuntungan kami. Karena persaingan dan peningkatan popularitas dari platform mobile seluler, pendapatan nirkabel tetap dan ARPU kami telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir dan kami memperkirakan bahwa tren penurunan ini akan terus berlangsung. Pada tahun 2013, kami memprakarsai strategi untuk memigrasi platform nirkabel tetap yang saat ini digunakan pada alokasi spektrum 800 MHz kami ke platform seluler dan kami telah mengajukan permohonan kepada Menkominfo untuk melakukan hal tersebut. Menkominfo telah menyetujui permohonan kami pada tanggal 10 September 2014. Keseluruhan proses migrasi telah dilaksanakan dan diselesaikan di tahun 2015, dengan migrasi konsumen layanan nirkabel tetap ke layanan seluler telah berhasil dilaksanakan dan dengan jaringan Indosat CDMA secara keseluruhan telah ditutup. Namun demikian, kami tidak dapat memberikan kepastian kami bahwa migrasi tersebut akan meningkatkan ARPU dari layanan seluler, mengingat ketatnya persaingan dari penyelenggara seluler lainnya. 137 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Gangguan terhadap layanan konten kami yang diakibatkan tindakan BRTI pada tahun 2011 telah mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap pendapatan Perusahaan yang berasal dari layanan ini. Tindakan yang sama oleh BRTI atau Menkominfo di masa yang akan datang mungkin dapat mengurangi atau membatasi pertumbuhan pendapatan Perusahaan dari layanan ini atau produk terkait atau produk baru lainnya. Lebih lanjut, Peraturan Menkominfo 21/2013 adalah peraturan baru dan penerapannya belum menentu. BRTI atau Menkominfo dapat mengambil tindakan agresif atau penafsiran yang ketat atas Peraturan Menkominfo 21/2013 yang dapat mengarah pada gangguan dalam penyediaan produk kami atau pengenaan denda atau sanksi administratif. Setiap faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan dampak negatif dan material terhadap hasil kegiatan usaha dan keadaan keuangan kami. Jika salah satu dari risiko-risiko ini terjadi, maka hal itu dapat menimbulkan dampak material yang merugikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasional, keadaan keuangan dan prospek Perusahaan. Penangguhan terhadap layanan konten oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pendapatan dari kegiatan usaha layanan seluler Perusahaan dan mengakibatkan pengenaan sanksi terhadap Perusahaan Kami telah memperoleh pendapatan yang signifikan dari layanan konten dalam tahun-tahun terakhir. Layanan ini mencakup penyediaan lagu dan ringtones, wallpaper dan grafik lain untuk smartphone, pemberian suara dalam suatu lomba dan poling dan content termasuk ramalan bintang, ayat Alquran dan peringatan berita. Pada tahun 2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”) meminta Perusahaan-Perusahaan telekomunikasi untuk menonaktifkan layanan konten dan memberikan suatu pemberitahuan kepada pengguna mengenai penonaktifan dengan opsi untuk berlangganan kembali. PerusahaanPerusahaan ini juga diminta untuk berhenti mempromosikan layanan konten, memberikan ringkasan biaya layanan konten untuk pengguna, mengembalikan jumlah yang dibebankan kepada rekening pengguna untuk layanan konten, dan melaporkan setiap minggu kepada BRTI mengenai tindakan-tindakan tersebut. Pada tanggal 6 Agustus 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menkominfo No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas, dimana telah tiga kali diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 10 Tahun 2014, No. 24 Tahun 2014 dan No. 6 Tahun 2015 (“Peraturan Menkominfo 21/2013”), yang antara lain mewajibkan operator jaringan seperti Perusahaan dan penyedia konten untuk memperoleh izin dari Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (“DJPPI”) untuk menyelenggarakan layanan konten. Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan Menkominfo 21/2013, penyelenggara konten SMS premium diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yang lebih ketat yang lebih sulit untuk dipenuhi dan wajib memperoleh izin prinsip tersebut paling lambat pada tanggal 6 Agustus 2014. Indosat mendapat izin prinsip sebagai Penyedia Konten pada tanggal 3 Juni 2014. Apabila penyedia konten belum memperoleh izin dalam jangka waktu tersebut, penyedia konten tidak diperbolehkan untuk melaksanakan usaha mereka sebagai penyedia konten. Kewenangan untuk menerbitkan izin kepada penyedia konten sepenuhnya terdapat pada DJPPI. Akan ada risiko bagi Perusahaan apabila penyedia konten, yang merupakan rekan dari Perusahaan, gagal dalam memperoleh izin dikarenakan konten yang didistribusikan kepada konsumen kami tidak dapat diimplementasikan. Dengan demikian, kami tidak mengharapkan pendapatan dari layanan konten untuk kembali ke tingkat sebelum bulan Oktober 2011. Indosat Ooredoo Terlepas dari dikeluarkannya dana yang besar untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami, jumlah pelanggan seluler kami meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan pendapatan usaha kami Kami telah menggunakan sumber dana yang cukup banyak untuk mengembangkan dan memperluas jaringan seluler kami serta untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami. Namun demikian, ketidakpastian atas situasi ekonomi di Indonesia dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok dapat menurunkan daya beli pelanggan seluler kami. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat dari sekitar 58,5 juta per tanggal 31 Desember 2012, menjadi sekitar 59,6 juta per tanggal 31 Desember 2013, menjadi sekitar 63,2 juta per tanggal 31 Desember 2014, menjadi sekitar 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2013, 2014 dan 2015, ARPU kami masing-masing adalah sebesar Rp27.073, Rp27.515, Rp27.198 dan Rp26.045. Walaupun kami bermaksud untuk terus menggunakan sumber pendanaan yang signifikan untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami dan untuk memperluas jaringan seluler kami untuk mendukung permintaan dari penambahan jumlah pelanggan seluler, kami tidak dapat menjamin bahwa pengeluaran tersebut akan diikuti dengan peningkatan ARPU atau pendapatan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, biaya akuisisi pelanggan kami dan pengeluaran barang modal yang diperlukan untuk memperluas kapasitas jaringan kami dapat mengalami peningkatan tanpa mengakibatkan terjadinya peningkatan pada pendapatan atau laba kami, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif dan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. 138 Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Kami mengalami churn rate yang tinggi Kami mengalami churn rate yang tinggi, sebagaimana umumnya dialami oleh operator telekomunikasi Indonesia yang menyelenggarakan jasa seluler pra-bayar. Kami percaya bahwa churn rate kami yang tinggi disebabkan oleh fakta bahwa banyak pelanggan pra-bayar kami yang memiliki lebih dari satu kartu SIM dari berbagai operator seluler, yang memungkinkan mereka untuk memilih paket yang termurah. Tingginya churn rates kami dapat berakibat pada menurunnya pendapatan, yang dapat berdampak negatif pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami tidak dapat menjamin bahwa churn rate kami tidak akan meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai akibat dari program promosi agresif yang diluncurkan oleh operator lain. Kami bergantung pada ketersediaan infrastuktur menara telekomunikasi Kami sangat tergantung pada infrastruktur menara telekomunikasi kami dan yang lainnya, untuk menyediakan jaringan GSM, akses nirkabel tetap dan 3G dan jasa telekomunikasi bergerak seluler dengan memasang pemancar dan antena penerima dan fasilitas pendukung BTS lainnya pada menara tersebut. Ketersediaan dan pemasangan menara telekomunikasi tersebut memerlukan izin dari instansi berwenang di daerah. Beberapa instansi berwenang di daerah telah memberlakukan peraturan yang membatasi jumlah dan lokasi menara telekomunikasi dan mensyaratkan kewajiban berbagi penggunaan menara di antara berbagai operator telekomunikasi. Selain itu, pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo telah mengeluarkan peraturan tentang penggunaan menara bersama telekomunikasi. Berdasarkan peraturan tersebut, pendirian menara telekomunikasi memerlukan izin dari pemerintah yang berwenang dan pemerintah daerah berhak menentukan wilayah penempatan dan lokasi dapat dibangunnya menara telekomunikasi tersebut. Lebih lanjut, suatu peraturan bersama dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo, serta Kepala BKPM pada 30 Maret 2009, juga mewajibkan tiap menara yang dibangun dan digunakan untuk layanan telekomunikasi harus memperoleh ijin mendirikan menara untuk menunjukkan kepatuhan pada beberapa spesifikasi teknis. Apabila pemilik menara tidak memperoleh ijin tersebut, maka pihak berwenang di daerah berhak untuk menentukan denda yang diberikan kepada pemilik menara. Selanjutnya, suatu penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara telekomunikasi atau pemilik menara wajib memperbolehkan operator telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara telekomunikasinya (selain menara yang digunakan sebagai jaringan utamanya), tanpa diskriminasi apapun. Indosat Ooredoo Peraturan ini mewajibkan kami untuk menyesuaikan rencana pembangunan menara telekomunikasi kami, dan rencana menyewakan, melakukan relokasi menara telekomunikasi yang sudah ada dan memperbolehkan operator lainnya untuk menggunakan menara kami serta melakukan hal-hal lain yang dapat berdampak pada meningkatnya biaya pendirian menara telekomunikasi, keterlambatan dalam konstruksi menara dan gangguan terhadap layanan untuk pelanggan kami. Apabila kami tidak dapat memenuhi kewajiban ini atau memenuhi target kapasitas jaringan untuk menara telekomunikasi kami, kami mungkin dapat menghadapi hambatan dalam mengembangkan dan menyediakan jasa GSM seluler, akses nirkabel tetap dan 3G. Ketergantungan kami terhadap menara telekomunikasi kami atau pihak lain, digabungkan dengan beban pemasangan menara telekomunikasi bersama dalam kondisi tertentu, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap daya saing dengan operator lain. Hal-hal seperti ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kapasitas jaringan kami, kinerja dan kualitas jaringan dan layanan kami, reputasi, bisnis, hasil usaha serta prospek Perusahaan. Kemampuan kami untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler atau menjalankan usaha kami dapat dipengaruhi oleh gangguan pemasokan dan layanan dari para pemasok utama kami Kami bergantung pada beberapa pemasok utama untuk menyediakan sebagian besar perangkat yang dibutuhkan untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler, termasuk microwave backbone, dan pada beberapa pemasok lainnya berkenaan dengan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usaha kami. Kami mengandalkan perangkat dan barang dan jasa lainnya dari para pemasok tersebut untuk memelihara dan mengganti komponen utama dari jaringan seluler dan untuk menjalankan usaha kami. Apabila kami tidak dapat memperoleh barang atau jasa yang mencukupi secara tepat waktu atau berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, atau apabila terjadi kenaikan harga yang tajam atas barang atau jasa tersebut, hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kami untuk dapat memelihara dan memperluas jaringan seluler dan bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek Perusahaan. Kami bergantung pada izin-izin yang kami miliki untuk menyelenggarakan jasa seluler, dan izin-izin ini dapat dibatalkan apabila kami tidak dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari izin tersebut Kami bergantung pada izin yang dikeluarkan oleh Menkominfo untuk penyelenggaraan jasa seluler serta penggunaan alokasi spektrum frekuensi kami. Menkominfo, 139 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat mengubah ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atas kebijakannya sendiri. Apabila kami melanggar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari izin-izin tersebut atau tidak mematuhi peraturan yang berlaku, maka izin-izin kami dapat dicabut. Apabila terjadi pencabutan atau perubahan yang tidak menguntungkan terhadap ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atau kami tidak dapat memperbaharui izin-izin tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang serupa, maka hal ini dapat memberikan dampak yang sangat negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan. sehingga kami dapat menjadi subyek gugatan dari individu yang menuduh adanya cidera atau hal-hal lainnya, yang dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha kami. Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Layanan Data Tetap (“MIDI”) Peningkatan yang signifikan atas biaya frekuensi dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha kami Sejak tanggal 15 Desember 2010, pemerintah telah mengubah biaya berbasis perhitungan frekuensi menjadi suatu perhitungan baru yang didasarkan pada lebar alokasi spektrum yang digunakan oleh para pelaku usaha. Sebelumnya, kami diwajibkan untuk membayar biaya frekuensi untuk pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 Mhz yang didasari pada jumlah stasiun radio. Pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015, kami membayar biaya frekuensi masing-masing sejumlah Rp2,1 triliun, Rp2,5 triliun, Rp2,9 triliun dan Rp3,2 triliun. Sebagai salah satu pemegang spektrum terbesar di Indonesia, kami diharapkan untuk terus membayar sejumlah dana yang besar untuk biaya frekuensi mulai dari sekarang dan ke depannya. Peningkatan biaya frekuensi di masa mendatang ini didasarkan pada peningkatan indeks harga konsumen dan populasi Indonesia. Akibatnya, perubahan kondisi makroekonomi di Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya biaya frekuensi yang apabila signifikan dapat berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasional kami. Dugaan adanya risiko kesehatan sebagai akibat dari medan elektromagnetik yang ditimbulkan dari BTS dan peralatan telepon genggam, serta gugatan hukum dan publikasi mengenai hal tersebut, tanpa memperhatikan nilainya, dapat mempengaruhi kegiatan usaha kami Beberapa spekulasi mengenai risiko terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik dari BTS dan penggunaan telepon genggam telah timbul di masyarakat. Kami tidak dapat menjamin bahwa penelitian di masa mendatang mengenai risiko kesehatan ini tidak akan menyimpulkan adanya hubungan antara medan elektromagnetik dan dampak merugikan terhadap kesehatan Indosat Ooredoo 140 Persaingan layanan MIDI kami meningkat, dan kami mungkin akan mengalami penurunan marjin dari jasa tersebut seiring dengan meningkatnya persaingan Layanan MIDI kami menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para operator baru dan operator yang telah ada, yang mungkin memiliki basis pelanggan yang lebih banyak dan sumber dana yang lebih besar dari kami, seperti Telkom, yang memiliki jangkauan internasional dan regional dan infrastruktur dalam negeri yang telah berkembang. Selain itu, para operator seperti XL, PT First Media Tbk (“First Media”) dan PT Indonesia Comnet Plus (“Icon+”) dan PT NAP Info Lintas Nusa (“Matrix Cable System”), beberapa di antaranya yang mempunyai aliansi dengan operator telekomunikasi asing, bersaing dengan kami di segmen bisnis ini. Bisnis satelit kami juga menghadapi persaingan yang semakin ketat seiring dengan diluncurkannya satelit-satelit baru dan berkemampuan lebih besar dan dengan adanya beberapa Perusahaan yang memperoleh ijin eksklusif untuk menyelenggarakan jasa penyiaran di Indonesia. Perjanjian kapasitas transponder satelit Palapa-C2 dan Palapa D kami mencakup jangka waktu antara satu sampai lima tahun, dan kami perkirakan sisa umur produktif satelit tersebut masing-masing adalah berkisar satu dan enam tahun. Mengingat adanya satelit-satelit lain yang beroperasi dan sewa transponder kami yang akan berakhir atau diakhiri dan adanya persaingan harga yang semakin ketat, maka pihak penyewa transponder kami kemungkinan akan menggunakan satelit-satelit lain, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasional dan pendapatan usaha kami dari sektor jasa ini. Satelit kami memiliki umur produktif yang terbatas dan dapat rusak atau benar-benar musnah selama pengoperasiannya. Hilangnya atau menurunnya kinerja satelit kami, baik yang disebabkan kerusakan perangkat atau dicabutnya ijin, dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan, hasil usaha dan kemampuan untuk menyediakan beberapa layanan Perusahaan Satelit Palapa-C2 dan Palapa-D kami mempunyai umur produktif yang terbatas, saat ini masing-masing diperkirakan akan berakhir pada bulan Agustus. Saat ini Palapa C-2 Laporan Tahunan 2015 Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan masih beroperasi dengan bahan bakar yang tersisa dan akan dirilis dari orbit masing-masing setelah muncul indikator dan pada April 2020. Beberapa faktor mempengaruhi umur produktif satelit, di antaranya kualitas dari konstruksi, daya tahan sistem, subsistem dan komponen, cadangan minyak on-board, keakuratan dari peluncuran mereka menuju orbit, risiko badai mikrometeroit, atau bencana alam lain di luar angkasa, benturan dengan puing orbital, atau cara satelit tersebut dimonitor dan dioperasikan. Saat ini kami menggunakan kapasitas transponder satelit kami sehubungan dengan berbagai aspek dari bisnis kami, termasuk sewa langsung untuk kapasitas tersebut dan untuk menyalurkan sambungan jarak jauh internasional dan jasa seluler kami. Kami memperhatikan, bahwa berdasarkan faktor-faktor yang diatas, satelit Palapa-D kami dapat tidak berfungsi sebelum 2020, dan perbaikan di orbit tidak memungkinkan kecuali perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan melalui perangkat lunak dasar (groundbased software) atau operasional. Selanjutnya, Peraturan International Telecommunications Union menyatakan bahwa slot satelit yang telah ditentukan sudah dialokasikan untuk Indonesia, dan Pemerintah berhak menentukan pihak mana yang akan diberikan ijin untuk menggunakan slot tersebut. Meskipun kami saat ini memiliki ijin untuk menggunakan slot satelit yang telah ditentukan, apabila satelit Palapa-D kami mengalami masalah teknis atau tidak berfungsi, Pemerintah dapat menyatakan bahwa kami tidak berhasil memanfaatkan slot yang ada berdasarkan ijin yang diberikan kepada kami, dan dengan demikian Pemerintah dapat mencabut ijin kami dan memberikannya kepada salah satu pesaing kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kami akan dapat mempertahankan penggunaan slot orbit satelit yang ditetapkan dengan cara yang dianggap baik oleh Pemerintah. Pada tanggal 26 Maret 2014, Menkominfo menyatakan tidak memperpanjang izin kami untuk menggunakan slot orbit satelit 150.5E.L. dan atas penggunaan tersebut telah berakhir pada 1 September 2015. Menindaklanjuti keputusan pemerintah. kami memindahkan satelit Palapa-C2 kami dari 150.5EL ke 146EL dan mengelola satelit tersebut bersama-sama dengan PT Pasific Satelit Nusantara (“PSN”). Kami memiliki asuransi in-orbit satelit Palapa-D kami dengan syarat dan ketentuan yang konsisten dengan praktik industri. Pada 31 Desember 2015, kami telah memiliki polis asuransi dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp810,4 miliar, untuk jumlah kerugian keseluruhan untuk satelit Palapa D kami. Apabila kerusakan atau kegagalan tersebut mengakibatkan satelit kami tidak layak Indosat Ooredoo lagi untuk digunakan, maka kami mungkin akan memilih untuk menghentikan pengoperasian satelit atau menyewa kapasitas transponder dari penyelenggara pihak ketiga daripada membeli satelit baru. Penghentian bisnis satelit kami dapat meningkatkan biaya operasional yang terkait dengan penyediaan layanan telekomunikasi lainnya dan mungkin dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, keadaan keuangan dan hasil usaha kami. Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Jasa Telekomunikasi Tetap Kami Masuknya operator telekomunikasi Indonesia tambahan lainnya sebagai penyelenggara jasa sambungan jarak jauh internasional dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasi, pangsa pasar dan hasil usaha kami dari jasa telekomunikasi tetap Telkom, Perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah lama berdiri dengan sumber-sumber keuangan dan politik yang kuat, telah memperoleh ijin untuk menyelenggarakan jasa sambungan jarak jauh internasional dan meluncurkan layanan komersialnya di tahun 2004. Sebagai akibat dari masuknya Telkom ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, kami kehilangan pangsa pasar dan mengalami dampak negatif lainnya yang mempengaruhi usaha jasa telekomunikasi tetap kami. Pada akhir tahun 2006, Telkom telah menguasai pangsa pasar yang jauh lebih besar dari kami untuk sektor jasa Sambungan Langsung Internasional (“SLI”). Selain itu, pada tahun 2009, Pemerintah telah mengeluarkan izin baru untuk penyelenggaraan jasa sambungan jarak jauh internasional kepada Bakrie Telekom dalam upaya untuk mendorong persaingan yang lebih besar lagi di pasar jasa sambungan jarak jauh internasional. Operasional dari pemain lama dan munculnya operator baru ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, termasuk jasa penyelenggaraan VoIP yang dilakukan oleh sejumlah operator, secara berkelanjutan menimbulkan ancaman persaingan yang signifikan kepada Perusahaan. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa dampak negatif tersebut tidak akan terus berlanjut atau bahwa meningkatnya persaingan tidak akan terus mengikis pangsa pasar kami atau memberikan dampak negatif bagi marjin operasi dan hasil usaha kami untuk jasa telekomunikasi tetap. 141 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Kami menghadapi risiko berkenaan dengan pembukaan kode akses baru untuk sambungan jarak jauh Dalam rangka liberalisasi di sektor jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), Pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengharuskan setiap operator jasa SLJJ untuk menyelenggarakan kode akses tiga digit yang harus digunakan oleh para pelanggan pada saat mereka melakukan telepon SLJJ. Pada tahun 2005, Menkominfo mengumumkan bahwa penggunaan kode akses tiga digit untuk telepon SLJJ akan dilakukan secara bertahap dalam waktu lima tahun sejak tanggal tersebut dan akan memberikan kode akses “011” kepada kami untuk lima kota besar, termasuk Jakarta, dan mengizinkan kami untuk melakukan perluasan secara progresif ke semua kode area lainnya dalam waktu lima tahun. Telkom telah memperoleh “017” sebagai kode akses SLJJ-nya. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah menerbitkan peraturan baru untuk membuka kode akses SLJJ di kota pertama di Balikpapan pada bulan April 2008. Sejak tanggal pelaksanaan tersebut, penduduk Balikpapan akan dapat memilih untuk menggunakan kode akses “0”, “011” atau “017” untuk melakukan panggilan jarak jauh. Pada bulan April 2008, kami dan Telkom sepakat untuk membuka akses SLJJ dari masing-masing pelanggan kami di Balikpapan. Penggunaan kode akses SLJJ tersebut di kota-kota lain akan dilakukan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BRTI. Pengendalian Keuangan dan Operasional Grup RM & ICFR juga bertanggung jawab membantu Presiden Direktur & CEO dan Direktur & CFO dalam mengelola Pengendalian Internal Perusahaan terhadap Laporan Keuangan, dengan mengembangkan dan mendokumentasikan seluruh proses dalam mengidentifikasi, mengukur, dan menilai kecukupan pengendalian untuk memitigasi risiko salah saji dalam laporan keuangan. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha dan Grup Internal Audit dalam melakukan pengujian terkait. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha untuk melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang telah diidentifikasikan. Kesesuaian dengan The Committee of Sponsoring organizations of the Treadway Commission Kerangka COSO Sistem pengendalian Indosat Ooredoo mengacu kepada unsur-unsur kerangka yang dirancang oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pemantauan, yang diterapkan sebagaimana diperlukan sesuai pengarahan Direksi dan Komite Audit. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai penerapan Sistem Pengendalian Internal dengan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan GCG sesuai dengan kebijakan perusahaan/peraturan yang berlaku. Implementasi kode akses SLJJ baru dapat secara potensial meningkatkan persaingan dengan menawarkan kepada pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk layanan SLJJ. Selain itu, pembukaan kode akses SLJJ baru tersebut diharapkan akan berdampak pada peningkatan kompetisi dan berkurangnya kerjasama di antara operator saat ini, yang dapat mengakibatkan berkurangnya marjin dan pendapatan operasional, yang di antaranya dapat menimbulkan dampak material yang merugikan kepada kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kode akses kami akan terus ada atau dapat berhasil meningkatkan pendapatan Perusahaan dari sektor SLJJ. Indosat Ooredoo 2. Pengendalian Internal 142 Laporan Tahunan 2015 Proses Perkara Hukum Proses Perkara Hukum Dari waktu ke waktu, kami terlibat di dalam proses perkara hukum berkenaan dengan masalah-masalah yang timbul dari pelaksanaan bisnis Perusahaan. Saat ini, kami tidak terlibat, dan belum terlibat di dalam, proses perkara pengadilan ataupun arbitrase yang menurut kami dapat memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan atau hasil usaha kami selain dari yang telah diungkapkan di dalam laporan tahunan ini. Pada tanggal 5 Mei 2004, Perusahaan menerima putusan Mahkamah Agung No. 1610K/PDT/2003 yang memenangkan Primer Koperasi Pegawai Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata (dikenal sebagai Primkopparseni), berkenaan dengan perselisihan transaksi valuta asing. Putusan Mahkamah Agung mengharuskan kami untuk membayar Rp13,7 miliar ditambah 6,0% bunga per tahun sejak tanggal 16 Februari 1998 sampai dengan tanggal pelunasan dan pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan telah memenuhi putusan dengan melakukan pembayaran sebesar Rp19,3 miliar kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lebih lanjut, pada bulan Januari 2005, kami mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan untuk peninjauan kembali tersebut. Pada tanggal 1 November 2007, KPPU mengeluarkan putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan delapan Perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal 5 dari Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 UndangUndang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8. Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Indosat Ooredoo Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5 Undang-undang Anti Persaingan Usaha. Atas putusan ini, KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ini, berdasarkan situs resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016 tanggal 9 Februari 2016, yang menyatakan bahwa Perusahaan terbukti melakukan praktik kartel sebagaimana dituduhkan. Namun demikian sampai dengan saat ini, Perusahaan belum mendapatkan salinan resmi dari Mahkamah Agung dan Perusahaan tidak mengetahui secara rinci isi dari putusan tersebut. Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian 143 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi. Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara (“Kasus Pidana”) selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR-1024/ D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit Indosat Ooredoo 144 BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Perusahaan sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini Perusahaan belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut. Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari Direktorat Jendaral Pajak (DJP) yang menaikkan jumlah kelebihan pembayaran dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp84.650 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp41.753 juta dari jumlah yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan sebelumnya yang diterima pada tanggal 4 Juli 2008. Pada tanggal 21 Januari 2009, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan mengenai perbedaan dalam jumlah SKPLB untuk tahun pajak 2004. Pada tanggal 2 Februari 2009, Perusahaan menerima pengembalian pajak dari DJP sebesar Rp84.650 juta. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 4 Desember 2009, Pengadilan Pajak telah membatalkan Surat Ketetapan dari DJP tanggal 24 Desember 2008 di atas. Pada tanggal 17 Maret 2010, DJP menerbitkan ketetapan yang menguntungkan Perusahaan, yang memberitahukan bahwa kelebihan bayar pajak untuk fiskal tahun 2004 seharusnya sebesar Rp126.403 juta bukanlah Rp84.650 juta, yang mana memberikan hak kepada Perusahaan untuk mendapatkan pengembalian dari perbedaan jumlah tersebut, dengan jumlah yang bernilai Rp41.753 juta. Selanjutnya Perusahaan menerima pembayaran dari pengembalian kelebihan bayar pajak sebesar Rp41.753 juta dari DJP pada tanggal 13 April 2010. Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui permintaan dari Perusahaan atas kompensasi bunga yang berkaitan dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674 juta. Berdasarkan evaluasi Perusahaan, realisasi dari pendapatan yang terkait dengan kompensasi bunga hanya merupakan suatu kemungkinan, dan bukan sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, kompensasi bunga tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Maret 2012 yang berkaitan dengan kompensasi bunga di atas. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan Laporan Tahunan 2015 Proses Perkara Hukum mengajukan kontra-memori untuk permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas permohonan tersebut. Pada tanggal 7 September 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk sisa koreksi atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi yang tersisa atas pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun pajak 2006. Pada tanggal 26 April 2011, Perusahaan menerima salinan putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan terkait koreksi pajak penghasilan badan tahun 2006 yang tersisa. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp82.626 juta. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 26 April 2011 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 21 September 2011, Perusahaan telah menyampaikan kontra memori permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 9 Desember 2015, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung yang menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan banding Perusahaan. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima putusan dari Pengadilan Pajak yang menerima keberatan Perusahaan pada Agustus 2008 atas koreksi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp38.155 juta, yang disalinghapuskan dengan jumlah kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan beberapa Surat Tagihan Pajak (“STP”) yang diterima Perusahaan pada tanggal 17 September 2010. Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 29 Oktober 2010 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2005. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung tertanggal 27 Februari 2014 yang menolak Permintaan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan Putusan Banding Perusahaan. Indosat Ooredoo Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dari DJP atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sejumlah Rp182.800 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2011. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp4.160 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011, sehingga tersisa Rp178,640 juta yang menjadi Keberatan Perusahaan. Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 yang tersisa. Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan berdasarkan pemeriksaan mereka, DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari, Maret, April, Juni, Agustus-Desember 2009 sejumlah Rp57.166 juta dan lebih bayar untuk periode Februari, Mei dan Juli 2009 sejumlah Rp4.027 juta. Pada tanggal 4 Juli 2012, Perusahaan membayar tambahan kurang bayar sebesar Rp57.166 juta. Pada tanggal 24 dan 31 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran masing-masing sejumlah Rp3.839 juta dan Rp188 juta. Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sebesar Rp231.779 juta (terdiri dari tagihan awal sebesar Rp178.640 juta dan ketetapan kurang bayar PPN Perusahaan sebesar Rp57.166 juta setelah dikurangi pengembalian lebih bayar PPN sebesar Rp4.027 juta). Pada tanggal 12, 19 dan 20 Februari 2014, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan, namun Pengadilan Pajak mengenakan secara terpisah PPN kurang bayar sebesar Rp180.930 juta, sehingga Perusahaan berhak atas pengembalian yang tersisa sebesar Rp50.848 juta. Selama 15-23 April 2014, Perusahaan telah menerima restitusi tersebut. Pada tanggal 28 Oktober 2014 dan 5 Januari 2015, Perusahaan menerima Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 Oktober 2014 dan 19 Desember 2014 atas SKPKB PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai Maret, Juni dan September 2009. Pada 21 November dan 30 Januari 2015, Perusahaan menyampaikan kontra memori untuk permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai dengan Maret, Juni dan September 2009. Per 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak atas memori Peninjauan Kembali. 145 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan juga telah menerima SKPLB dari DJP untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp29.272 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya sebesar Rp95.677 juta, sehingga tersisa Rp66.405 juta. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp836 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp23.695 juta setelah dikurangi dengan koreksi PPN untuk periode Januari-Desember 2009 yang diterima Perusahaan. Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak terkait koreksi Pajak Penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 yang tersisa. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 21 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan tahun pajak 2009. Pada tanggal 10 November 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 27 Oktober 2015 yang memenangkan banding Perusahaan. Sementara itu, pada 25 Januari 2016, DJP mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan pada 21 Maret 2016 Perusahaan mengirimkan Surat Bantahan (Kontra Memori) atas Peninjauan Kembali tersebut. Pada tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung sehubungan dengan Surat Bantahan tersebut. Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan juga menerima SKPLB dari DJP atas PPN Perusahaan periode Maret 2010 sebesar Rp28.545 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam SPT sejumlah Rp37.153 juta, dan beberapa SKPKB atas PPN Perusahaan periode Januari, Februari dan April-Desember 2010 sejumlah Rp98.011 juta (termasuk denda). Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp98.011 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp28.545 juta dari DJP. Pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait SKPLB dan beberapa SKPKB PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2010 sejumlah Rp106.619 juta. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perseroan belum mendapat informasi apapun mengenai apakah DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Indosat Ooredoo 146 Pada tanggal 17 dan 26 September 2013, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2010 sejumlah Rp93.167 juta, yang dibayarkan pada tanggal 16 dan 25 Oktober 2013. Pada tanggal 10 Desember 2013, Perusahaan mengajukan Surat Banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2010 sebesar Rp199,786 juta. Pada tanggal 2 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak yang menerima sebagian keberatan Perusahaan untuk periode Januari-Juni 2010, namun Perusahaan juga dibebankan kurang bayar PPN terpisah sebesar Rp45.681 juta, sehingga meninggalkan sisa Rp73.666 juta yang mana memenuhi syarat untuk restitusi. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Juli – September 2010 dan pada tanggal 5 Mei 2015, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Oktober – Desember 2010, yang mana telah menerima banding yang diajukan Perusahaan. Walaupun demikian, Pengadilan Pajak membebankan secara terpisah atas kurang bayar PPN sebesar Rp96.709 juta untuk periode Januari – Desember 2010. Perusahaan menerima koreksi yang disampaikan oleh Pengadilan Pajak dan membebankan hal tersebut kepada beban operasional tahun 2015. Pada tanggal 18 Februari 2016, selama periode 7 Mei sampai dengan 12 Juni 2015, Perseroan menerima restitusi sebesar Rp103.07 juta. Pada tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima surat Peninjauan Kembali yang diajukan oleh DJP untuk Mahkamah Agung. Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2011 sebesar Rp97.600 juta, yang diterima Perusahaan pada tanggal 14 Agustus 2013. Berdasarkan SKPLB ini, Kantor Pajak juga membuat dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta, yang mengurangi akumulasi rugi pajak pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta. Namun, pada tanggal 16 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan surat untuk membatalkan permohonan keberatan atas satu koreksi sebesar Rp165.944 juta. Pada tanggal 2 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari DJP yang menyetujui kelebihan pembayaran Laporan Tahunan 2015 Proses Perkara Hukum Perusahaan sejumlah Rp97.600 juta dan mengkoreksi jumlah penghasilan kena pajak dari kerugian pajak sebesar Rp266.924 juta menjadi Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp74.652 juta. Di bulan Desember 2014, Perusahaan mengambil keputusan menerima koreksi sebesar Rp175.632 juta khusus terkait biaya promosi. Sehingga Perusahaan mengakui biaya sebesar Rp43.908 juta di operasional 2014 sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilanditangguhkan”. Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB dari DJP atas Pajak Penghasilan badan 2012 Perusahaan sebesar Rp131.894 juta dan menerima pengembalian pada tanggal 20 Januari 2015. Perusahaan menerima beberapa koreksi sebesar Rp5.826 juta dan mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak pada tanggal 18 Februari 2015 sebesar Rp331.499 juta. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan atas Keberatan tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak seluruh Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan berencana mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP atas PPN sejumlah Rp133.160 juta (termasuk denda) untuk periode Januari-Desember 2011, yang dibayarkan pada tanggal 24 Juli 2013. Perusahaan menerima sebagian koreksi atas PPN sejumlah Rp2.069 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2013. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode JanuariDesember 2011 yang tersisa. Pada tanggal 21 dan 25 Agustus dan 2, 4 dan 12 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak yang menolak keberatan Perusahaan dan mengenakan penalti untuk periode Juli-Desember 2011 sebesar Rp1.962 juta. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2011 sebesar Rp119.344 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Pengadilan Pajak atas Surat Banding tersebut. Indosat Ooredoo Pada tanggal 4 September 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 3 Oktober 2013. Pada tanggal 29 November 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta. Pada tanggal 21 dan 27 Agustus dan 1 September 2014, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang menolak semua keberatan Perusahaan. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2012 sebesar Rp148.161 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari Pengadilan Pajak atas surat banding tersebut. Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan dari DJP untuk tahun pajak 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp110.413 juta dan Rp97.132 juta (termasuk denda), yang dibayarkan Perusahaan pada tanggal 24 Januari 2014. Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP terkait koreksi kurang bayar tersebut. Pada tanggal 17 dan 19 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk tahun 2007 dan 2008. Perusahaan sedang dalam proses hukum di Pengadilan Pajak terhadap Surat Ketetapan ini. Pada 29 Maret 2016, Perseroan telah menyampaikan dan membacakan Pernyataan Penutup (Closing Statement) di Pengadilan Pajak. Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 26 dari DJP untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp313.769 (termasuk denda). Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar atas kurang bayar tersebut dan mengajukan keberatan kepada DJP pada tanggal 18 Februari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan dari DJP tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan Surat Permohanan Banding pada tanggal 1 April 2016. 147 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Pada tanggal 7 November 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari 2014 sebesar Rp5.057 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan, dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Februari sampai Juni 2014 sebesar Rp14.517 juta (termasuk denda). Pada tanggal 4 Desember 2015, Perseroan telah melunasi kurang bayar tersebut sebesar Rp14.517 juta. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp5.057 juta dari DJP. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perseroan mengajukan Surat Keberatan DJP terkait SKPLB dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Januari sampai Juni sebesar Rp29.331 juta. Sampai tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari DJP atas Surat Keberatan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Mei 2013 sebesar Rp12.444 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk PPN Perusahaan periode Februari dan April 2013 sebesar Rp12.747 juta dan Rp24.371 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan periode Desember 2013 sebesar Rp82.915 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 3 Februari, 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp12.747 juta, Rp24.371 juta dan Rp12.443 juta untuk PPN Perusahaan tahun 2013 masa Februari, April dan Mei 2013. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian dana lebih bayar pajak sebesar Rp82.915 juta untuk PPN Perusahaan masa Desember 2013. pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp26.278 juta, untuk PPN Perusahaan masa Maret 2013. Pada tanggal 22 Maret 2016, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Mei 2013 sebesar Rp22.468 juta. Pada tanggal 29 Maret 2016 Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai surat SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Februari dan April 2013 sebesar Rp18.499 juta dan Rp30.891 juta. Sampai dengan tanggal 6 April 2016, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari DJP. Indosat Ooredoo 148 Kami tidak terlibat dalam perkara-perkara material lainnya, termasuk perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara atau arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia ataupun perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan secara material. Kode Etik Indosat Ooredoo telah menetapkan pedoman Kode Etik yang menjabarkan secara ringkas prinsip-prinsip perilaku yang wajib ditaati semua anggota Komisaris, Direksi serta karyawan. Semua karyawan dan manajemen, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, diharapkan mematuhi Kode Etik tersebut. Penerapan Kode Etik Kode Etik Perusahaan terakhir diperbaharui dan diterbitkan pada tanggal 26 November 2015 oleh Direksi dan Dewan komisaris. Kode Etik telah dipublikasikan di situs www.indosatooredoo.com agar dapat diakses publik. Berdasarkan Kode Etik, semua kegiatan usaha harus dilaksanakan dengan integritas dan sesuai dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Kode Etik melarang keras benturan kepentingan, menerima tanda terima kasih, korupsi, perdagangan orang dalam (insider trading), dan perilaku ilegal atau tidak etis. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan yang menyatakan telah membaca dan mengerti Kode Etik. Karyawan harus mengkonfirmasi ulang pernyataan ini secara periodik melalui intranet Perusahaan. Budaya Perusahaan Karyawan Indosat Ooredoo diharapkan menerapkan kelima nilai baru kami, yaitu: 1. Terpercaya: Berfikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan. 2. Peduli: Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati. 3. Tekad Menjadi yang Terbaik: Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan. 4. Cepat: Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi. 5. Berjiwa Muda: Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan. Laporan Tahunan 2015 Proses Perkara Hukum & Kebijakan Whistleblower Selain itu, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Indosat Ooredoo diharapkan memahami dan mematuhi kebijakan yang dijabarkan dalam Kode Etik. Direktur atau karyawan yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan tindakan disiplin yang layak, sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Dengan demikian diharapkan bahwa Kode Etik akan diperkuat sebagai bagian dari budaya Perusahaan di Indosat Ooredoo. Kebijakan Whistleblower Penyampaian Laporan Pelanggaran Keluhan dapat disampaikan melalui email kepada [email protected], infoGCG@ indosatooredoo.com, atau dengan surat kepada Komite Audit di Gedung Indosat Ooredoo lantai 3, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. Prosedur rinci untuk menyampaikan keluhan dapat dibaca di situs internet kami www.indosatooredoo.com. Perlindungan bagi Whistleblower Kebijakan Whistleblower kami melindungi pihak-pihak eksternal maupun internal yang bermaksud menyampaikan keprihatinan atau keluhan kepada Komite Audit terkait dengan ketidak-layakan atau ketidak-akuratan laporan keuangan Perusahaan, press release atau keterbukaan informasi kepada publik, akuntansi, pengendalian internal, audit dan bidang-bidang material lainnya. Penanganan Pengaduan dan Pihak Pengelola Tergantung dari hasil penelaahan dan dengan persetujuan dari Komite Audit dan Management berdasarkan kasus per kasus, Internal Audit adalah divisi yang umumnya ditunjuk oleh Komite Audit dan Manajemen untuk melaksanakan investigasi atas keluhan-keluhan tersebut, dan whistleblower akan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi mengenai tindak lanjut. Jika terbukti terjadi pelanggaran, maka tim Industrial Relations akan menanganinya sesuai dengan peraturan Sumber Daya Manusia atau, jika diperlukan, dengan solusi hukum. Jumlah Pengaduan Melalui jalur pelaporan whistleblower di Indosat Ooredoo, 20 pelaporan diterima dan ditindaklanjuti pada tahun 2015. Indosat Ooredoo Penyampaian Informasi Indosat Ooredoo secara terbuka mengungkapkan informasi material melalui paparan publik, berbagai saluran komunikasi dan komunikasi internal. Pada tahun 2015 Indosat Ooredoo aktif menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan melalui berbagai media. Untuk memastikan agar investor, pemegang saham, dan publik selalu mengetahui kinerja dan kegiatan Perusahaan, kami mengkomunikasikan informasi melalui berbagai saluran, termasuk situs internet kami www.indosatooredoo. com, lembar data, buletin triwulanan bagi investor, pengumuman Perusahaan, surat, direct call, rapat interaktif dan konferensi pers. Grup Head Investor Relations dan Corporate Secretary kami, yang bertanggung jawab kepada Direktur & CFO, senantiasa proaktif menyampaikan informasi kepada komunitas keuangan, sesuai dengan reputasi kami dalam hal transparansi dan keterbukaan informasi. Setelah menyampaikan laporan keuangan triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kami mengadakan konferensi telepon dengan analis, investor dan lain-lain untuk mendiskusikan kinerja Perusahaan dan industri pada umumnya, dengan sesi tanya jawab. Konferensi telepon ini direkam dan dapat diakses dengan mudah dalam situs internet Perusahaan oleh para pemegang saham dan investor yang tidak hadir dalam konferensi. Perusahaan juga mengadakan konferensi telepon terkait laporan keuangan triwulanan dengan analis dan investor, dan menghadiri rapat dan konferensi investor di beberapa kota pusat keuangan, termasuk di luar negeri. Kami juga memantau dan mengkomunikasikan secara teratur peringkat hutang dan peringkat Perusahaan kepada investor dan publik melalui publikasi harian dan situs internet kami. Informasi mengenai peringkat per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada bagian Saham dan Obligasi dalam Laporan Tahunan ini. Untuk informasi lebih lanjut tentang Perusahaan, kami dapat dihubungi di: Group Investor Relations and Corporate Secretary PT Indosat Tbk Tel :62-21 3000 3001 ext. 2615 Fax :62-21 3000 3002 Atau kunjungi website kami di www.indosatooredoo.com. 149 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Laporan Komite Audit Pada tanggal 28 Januari 2015, Rinaldi Firmansyah diangkat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite, menggantikan Chris Kanter. Beliau mengundurkan diri pada tanggal 7 Mei 2015, menyebabkan anggota Komite hanya 3 (tiga) orang. Latar Belakang Komite Audit (Komite) adalah komite yang dibentuk oleh dan melapor ke Dewan Komisaris PT Indosat Tbk. (Perusahaan), berperan membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Pada tanggal 8 Juli 2015, Dewan Komisaris menunjuk Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen yang baru diangkat, menggantikan Rinaldi Firmansyah sebagai anggota Komite. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sebelumnya bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam–LK), tugas utama Komite adalah mengawasi pemaparan kewajaran laporan keuangan Perusahaan, proses audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal dan Auditor Independen, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan OJK, Richard Farnsworth Seney dan Kanaka Puradiredja memenuhi kriteria ahli keuangan. Komite Audit melaksanakan perannya berdasarkan sebuah piagam tertulis (Piagam) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 31 Mei 2003 yang diubah secara berkala. Sebelumnya, Piagam tersebut ditetapkan sesuai denganperaturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia/ OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam–LK), US Securities Exchange Commission (US SEC), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Namun, setelah Perusahaan secara efektif menghapuskan pencatatan (delisted) di New York Stock Exchange pada akhir bulan Oktober 2014, Piagam telah ditinjau kembali agar sesuai dengan peraturan OJK. Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat Richard Farnsworth Seney 5/5 Chris Kanter* 1/1 Rinaldi Firmansyah** 1/1 Elisa Lumbantoruan*** 2/2 Kanaka Puradiredja 4/5 Unggul Saut Marupa Tampubolon 5/5 * Anggota Komite Audit hingga tanggal 28 Januari 2015 ** Anggota Komite Audit dari tanggal 28 Januari-7 Mei 2015 *** Anggota Komite Audit dari tanggal 8 Juli 2015 Dalam melakukan tugasnya, Komite Audit mengadakan rapat sesuai kebutuhan dengan manajemen Perusahaan termasuk Direksi, Grup Manajemen Risiko, dan Audit Internal, serta Auditor Independen. Seperti yang ditetapkan dalam Piagamnya, untuk mendukung kegiatannya Komite telah membentuk Kelompok Kerja Komite Audit (Audit Committee Working Group–ACWG) untuk menangani berbagai masalah yang terkait dengan tugas–tugas Komite. ACWG terdiri dari dua anggota independen Komite dan satu penasihat independen. Pada bulan Januari 2015, anggota Komite terdiri dari: • Richard Farnsworth Seney (Ketua), Komisaris Independen • Chris Kanter (Anggota), Komisaris Independen • Kanaka Puradiredja (Anggota), Pihak Independen • U.S.M. Tampubolon (Anggota), Pihak Independen Indosat Ooredoo Sepanjang tahun, Komite mengadakan 5 rapat reguler. Kehadiran masing–masing anggota Komite Audit dalam rapat adalah sebagai berikut: Sepanjang tahun 2015, ACWG mengadakan 17 kali rapat. 150 Laporan Tahunan 2015 Ringkasan Laporan Komite sebagai berikut: Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, yang termuat dalam Laporan Tahunan 2015, diaudit oleh Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers (PwC), yang pada laporannya tertanggal 21 Maret 2016 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian tahun tersebut telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai Pernyataan Standar Keuangan Akuntansi Indonesia. Komite telah membahas laporan keuangan konsolidasian tahun yang teraudit ini dengan manajemen Perusahaan dan PwC, khususnya kebjakan–kebijakan akuntansi penting, perkiraan/estimasi dan pertimbangan yang signifikan. Komite telah merasa yakin bahwa semua penyesuaian audit yang material yang diusulkan oleh PwC telah dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dan Komite tidak mengetahui adanya salah saji material dalam laporan keuangan konsolidasian tersebut. Pengendalian Internal Meskipun Perusahaan telah menghapuskan pencatatan (delisted) dari NYSE, dan tidak lagi memiliki keharusan melapor ke US SEC, Manajemen memutuskan untuk melanjutkan, dengan modifikasi tertentu, praktik pengendalian penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangundangan yang Berlaku Komite telah menanyai Manajemen sehubungan dengan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Sebagai tanggapan, Manajemen menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya ketidakpatuhan dan dengan demikian, Komite menyatakan bahwa sepanjang pengetahuan mereka, tidak ada ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku. Whistleblower Prosedur whistleblower telah ditetapkan oleh Perusahaan termasuk laporan mengenai akuntansi, pengendalian internal akuntansi, dan persoalan audit. Komite membahas laporan yang diterima dan memantau resolusi yang sesuai. Paket Remunerasi Komite menugaskan PwC untuk melakukan penelaahan terhadap pembayaran paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite telah menyimpulkan bahwa jumlah remunerasi yang dibayarkan seperti yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Juni 2015. Richard Farnsworth Seney Ketua Komite Audit 2015 Auditor Independen Komite telah menelaah kemandirian PwC dan menyimpulkan bahwa PwC adalah mandiri (independen) untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015. Audit Internal Terkait Audit Internal, Komite telah mempelajari Rencana Kerja Audit Internal, memantau kemajuan, membahas temuan yang signikan, serta memantau tindak lanjut perbaikan oleh Manajemen. Indosat Ooredoo 151 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Laporan Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (KMR) membantu Dewan Komisaris (Komisaris) dalam menyusun kebijakan yang tepat terkait penilaian risiko dan pengelolaan risiko, serta mengkaji kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas penerapan proses manajemen risiko Perusahaan, dan merekomendasikan kepada Komisaris perbaikan yang dipandang perlu. Komisaris KMR diangkat oleh Komisaris dari antara anggotanya. Per tanggal 1 Januari 2015, anggota KMR terdiri dari Richard Farnsworth Seney (Ketua), Cynthia Alison Gordon, dan Chris Kanter. Pada tanggal 28 Januari 2015, Komisaris menyetujui komposisi baru dari KMR yang terdiri dari Khalid Ibrahim Al-Mahmoud (Ketua), Ahmed Yousef Al Derbesti, Beny Roelyawan, dan Rinaldi Firmansyah. Setelah pengunduran diri Bapak Firmansyah pada tanggal 7 Mei 2015, Dewan Komisaris menunjuk Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen yang baru, untuk menggantikan posisi Bapak Firmansyah mulai tanggal 8 Juli 2015. Jumlah Kehadiran dalam Rapat Richard Farnsworth Seney * 1/1 Khalid Ibrahim Al-Mahmoud ** 4/4 Cynthia Alison Gordon *** 1/1 Chris Kanter *** 1/1 Rinaldi Firmansyah **** 1/1 Ahmed Yousef Al-Derbesti ***** 4/4 Beny Roelyawan ***** 4/4 Elisa Lumbantoruan ****** 1/2 *Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015 **Ketua dari tanggal 28 Januari 2015 ***Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015 ****Anggota dari tanggal 28 Januari – 7 Mei 2015 *****Anggota dari tanggal 28 Januari 2015 ******Anggota dari tanggal 8 Juli 2015 Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Ajay Bahri dan Ian Charles Dench untuk menggantikan Khalid Ibrahim Al Mahmoud dan Ahmed Yousef Al Derbesti. Komposisi Komite Manajemen Risiko saat ini adalah Ajay Bahri (Ketua), Ian Charles Dench, Beny Roelyawan, dan Elisa Lumbantoruan. KMR menyelenggarakan lima kali rapat pada tahun 2015. Partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat Komite dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Kegiatan KMR melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan piagamnya yang terakhir diubah pada tanggal 7 Mei 2013. Kegiatan utama yang dilakukan KMR adalah: 1. Mengkaji dan mengesahkan Profil Risiko baru untuk tahun 2015 serta memantau secara berkesinambungan setiap kemajuan dan tindakan mitigasi atas risiko material yang dilakukan Manajemen. 2. Membahas secara rinci hal–hal yang terkait kegiatan dan rencana Manajemen Risiko Perusahaan. Khaled Ibrahim Al Mahmoud Ketua Komite Manajemen Risiko 2015 Indosat Ooredoo 152 Laporan Tahunan 2015 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi sebelumnya bernama Komite Remunerasi (Komite), bertanggung jawab memberikan saran kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan para karyawan lain di Perusahaan maupun mengenai struktur, ketentuan, dan penerapan insentif jangka pendek dan jangka panjang bagi Direksi. Sesuai dengan peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi dari Dewan Komisaris, pada tanggal 26 November 2015 Dewan Komisaris memutuskan bahwa fungsi nominasi ditambahkan kepada tugas dan tanggung jawab Komite, serta menetapkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi mematuhi peraturan OJK. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris dari antara anggotanya dan terdiri dari tidak kurang tiga orang, salah satu anggota harus merupakan Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua. Per tanggal 1 Januari 2015, Komite terdiri dari Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Ketua, Soeprapto, Chris Kanter, dan Cynthia Alison Gordon sebagai Anggota. Pada tanggal 28 Januari 2015, Dewan Komisaris mengangkat Richard Farnsworth Seney untuk menggantikan Dr. Nasser Marafih, dan Astera Primanto Bhakti untuk menggantikan Soeprapto; dengan demikian anggota Komite sebagai berikut: Richard Farnsworth Seney (Ketua), Chris Kanter, Astera Primanto Bhakti, dan Cynthia Alison Gordon. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Dewan Komisaris menunjuk Ian Charles Dench dan Hans Kuropatwa untuk menggantikan Cynthia Alison Gordon dan Chris Kanter. Komposisi Komite saat ini adalah Richard Farnsworth Seney (Ketua), Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa, dan Astera Primanto Bhakti. Komite dapat meminta saran profesional dari penasihat eksternal yang layak untuk memberikan perspektif tambahan mengenai praktik–praktik Nominasi dan Remunerasi jika dipandang perlu. Komite menyelenggarakan enam rapat sepanjang tahun 2015. Daftar partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat disajikan dalam tabel di bawah ini: Indosat Ooredoo Komisaris Jumlah Kehadiran dalam Rapat Dr. Nasser Mohammed Marafih * 1/1 Richard Farnsworth Seney ** 5/5 Soeprapto *** 1/1 Cynthia Alison Gordon 6/6 Chris Kanter 5/6 Astera Primanto Bhakti **** 3/5 * Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015 ** Ketua dari tanggal 28 Januari 2015 *** Anggota hingga tanggal 28 Januari 2015 **** Anggota dari tanggal 28 Januari 2015 Kegiatan Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagamnya. Kegiatan utama Komite pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris struktur dan paket remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2015. 2. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, struktur dan paket remunerasi (termasuk peninjauan gaji, serta insentif jangka pendek dan jangka panjang) Direksi untuk tahun 2015. 3. Berdasarkan delegasi dari Dewan Komisaris, (i) mengkaji dan menyetujui pembentukan jabatan dan organisasi CXO, (ii) mengkaji dan menyetujui penunjukan dan remunerasi CXO, (iii) mengkaji dan menyetujui struktur gaji karyawan tahun 2015 dan pool bonus tahun 2014. Keterlibatan awal Komite dalam proses nominasi dimulai dengan pengangkatan sejumlah anggota baru Dewan Komisaris yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2016. Richard Farnsworth Seney Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi 2015 153 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Laporan Komite Anggaran Komite Anggaran (KA) membantu Dewan Komisaris (Komisaris) dalam melaksanakan tugas–tugas pengawasan dan penasihat dengan mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Komisaris terkait dengan rencana strategis, rencana kerja tahunan dan anggaran (termasuk rencana Belanja Modal). Komisaris Per tanggal 1 Januari 2015, keanggotaan KA terdiri dari Dr. Nasser Mohammed Marafih (Ketua), Richard Farnsworth Seney, Chris Kanter, dan Cynthia Alison Gordon. Jumlah Kehadiran dalam Rapat Dr. Nasser Mohammed Marafih* 1/1 Ahmed Yousef Al Derbesti** 4/4 Richard Farnsworth Seney 5/5 Chris Kanter 4/5 Cynthia Alison Gordon 5/5 Wijayanto Samirin*** 4/4 Pada tanggal 28 Januari 2015 Ahmed Yousef Al Derbesti menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Ketua dan Wijayanto Samirin diangkat sebagai anggota KA. *Ketua hingga tanggal 28 Januari 2015 **Ketua dari tanggal 28 Januari 2015 ***Anggota dari tanggal 28 Januari 2015 Sepanjang tahun 2015, KA menyelenggarakan lima rapat. Daftar partisipasi dan kehadiran Komisaris disajikan dalam tabel di bawah ini: Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Waleed Mohamed Al Sayed, Ajay Bahri, dan Hans Kuropatwa untuk menggantikan Dr. Nasser Mohammed Marafih, Ahmed Yousef Al Derbesti, dan Cynthia Alison Gordon. Komposisi Komite Anggaran saat ini adalah Waleed Mohamed Al Sayed (Ketua), Ajay Bahri, Hans Kuropatwa, Chris Kanter, dan Wijayanto Samirin. Kegiatan KA telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka acuan kerja. Kegiatan utama KA adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada DewanKomisaris mengenai rencana kerja dan anggaran 2015 yang diusulkan oleh Direksi; dan juga mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran 2015 yang telah disetujui; 2. Mengkaji rencana kerja 2015–2017; dan 3. Membahas beberapa rencana strategis, yaitu Modernisasi Jaringan, Bisnis Digital, Jaringan Bersama, Rebranding Perusahaan, Kemitraan Jaringan Ritel, Kemitraan Strategis TI dan Outsourcing, serta LTE. Ahmed Yousef Al Derbesti Ketua Komite Anggaran 2015 Indosat Ooredoo 154 Laporan Tahunan 2015 Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Lingkungan Kebijakan dan Komitmen Kegiatan Dampak Keuangan Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan, serta menghemat penggunaan energi. • Jumlah penghematan biaya dari kegiatan tersebut belum diukur, namun penggunaan switch CDC (ChargeDischarger Controller) dapat menghemat biaya BBM sampai dengan 60% di BTS. • Indosat telah menerapkan sistem Manajemen Lingkungan sehingga meraih sertifikasi ISO14001: 2004, sekaligus menetapkan kebijakan untuk menghindari dan mengurangi pencemaran lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam. • • Solusi hemat energy telah diterapkan dalam bentuk sistem switch CDC (Charge Discharger Controller) pada sejumlah BTS. CDC mengoptimalkan batere sebagai sumber daya alternatif jika terjadai pemadaman listrik PLN, sekaligus memperpanjang masa hidup batere seraya menghemat BBM dengan mengurangi kebutuhan akan generator disel. Indosat Ooredoo telah mendirikan lebih dari 100 BTS bertenaga solar di tempat yang jauh dan sulit dijangkau seperti Mambi, Sulawesi. Batere asam timbal (lead-acid) tradisional yang digunakan di generator diganti dengan batere fluidic yang ramah lingkungan. Kantor pusat Indosat Ooredoo memiliki kebijakan untuk mengelola limbah berbahaya seperti batere bekas dan oli bekas Sertifikasi Lingkungan Indosat Ooredoo memiliki sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan, yang dikeluarkan oleh lembaga audit independent Quay Audit. Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan Komitmen dan Kebijakan Dengan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menerapkan budaya yang mempromosikan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (HSE), sejalan dengan program pemerintah membangun budaya HSE nasional pada tahun 2015. Indosat Ooredoo telah membentuk kebijakan HSE yang ditandatangani oleh Direktur Utama & CEO, yang menajabarkan komitmen Perusahaan untuk mengurangi kecelakaan di lingkungan kerja, mematuhi hukum dan erus menerus melakukan perbaikan terhadap sistem manajemen HSE. Kegiatan Dampak Keuangan Praktik ketenagakerjaan yang baik meliputi: • Kesempatan berkarir yang setara terlepas dari jenis kelamin, ras atau agama • Remunerasi dan tunjangan yang kompetitif • Kebijakan retensi untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan • Peluang pengembangan karir yang baik • Telah meraih sertifikasi OHSAS • Memperoleh Sertifikat Audit untuk Sistem Manajemen Keselematan dan Kesehatan Kerja dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Praktik ketenagakerjaan yang baik menghasilkan banyak manfaat yang tidak berwujud bagi Perusahaan, yang melebihi biaya dari praktik tersebut. Biaya yang dikeluarkan selama 2015 termasuk biaya untuk 475 program pelatihan dengan jumlah total 6.050 tempat, yang diselenggarakan dengan biaya total Rp21,6 juta atau Rp3,9 juta per orang. Praktek kesehatan yang baik meliputi: • Semua karyawan yang memenuhi syarat diberikan asuransi kesehatan • Perusahaan berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat • Dalam proses sertifikasi OHSAS 18001 terkait sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Larangan merokok di dalam gedung kantor dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang sehat Biaya dikeluarkan Perusahaan untuk fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat Ooredoo di tahun 2015 sebagai berikut: • Jumlah karyawan yang Medical Check Up: 1331 • Jumlah karyawan dan keluarganya yang rawat jalan: 4400 • Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan keluarganya yang rawat inap: 6.037 • Jumlah karyawan dan keluarganya yang memperoleh layanan di klinik Indosat Ooredoo: 823 (klinik gigi), 1428 (klinik dokter umum) • Fasilitas kacamata: 2103 Praktek-praktek keselamatan yang baik meliputi: • DibentuknyaPanitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam upaya memberikan perlindungan kepada karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja • Perlindungan terhadap hak-hak karyawan termasuk masalah keselamatan kerja di bawah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) • Dalam proses sertifikasi internasional OHSAS 18001 terkait sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Biaya langsung maupun tidak langsung dikeluarkan Perusahaan untuk sertifikasi OHSAS dan penerapan praktek dan sistem keselamatan yang baik. Indosat Ooredoo 155 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Konsumen Kebijakan Tanggung jawab Konsumen Dengan mengacu pada UndangUndang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo berusaha untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi dalam rangka menjaga kesejahteraan pelanggan ritel maupun korporasi. Kegiatan Kegiatan termasuk antara lain: • Meningkatkan dan layanan kualitas jaringan pada tahun 2015 • Menyediakan informasi produk dan layanan yang akurat • Melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan • Menggunakan peralatan telekomunikasi radio yang tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen • Mempertahankan jaringan dan pusat data aman, dengan meraih sertifikasi ISO 27001 yaitu sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) yang meliputi teknologi informasi, teknik keamanan, dan sistem manajemen informasi keamanan serta persyaratannya Dampak Keuangan Indosat Ooredoo tidak menghitung biaya kegiatan ini sebagai kategori terpisah karena kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan operasional inti. Belanja modal dalam jumlah yang signifikan telah diinvestasi untuk modernisasi jaringan, dan memperluas kapasitas dan cakupan untuk mendukung permintaan layanan data di masa mendatang. Pengembangan kemasyarakatan dan komunitas Kebijakan dan Komitmen Dengan mengacu pada UndangUndang tentang Perseroan Terbatas Pasal 40 dan 70, Indosat Ooredoo melakukan berbagai kegiatan sosial dan masyarakat sebagai wujud dari komitmen untuk membantu mengembangkan masyarakat pada umumnya termasuk komunitas lokal. Kegiatan Kegiatan termasuk tetapi tidak terbatas pada: • Preferensi untuk pemasok lokal, mendukung perekonomian domestik • Mendukung perekrutan lokal • Pemberdayaan usaha UKM • Dukungan bagi pengusaha wanita • Transfer pengetahuan kerja • Dukungan untuk pengembang aplikasi mobile lokal • Mendukung pendidikan misalnya melalui IWIC Selain itu, Indosat Ooredoo telah menetapkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang bertujuan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, dengan detil sebagai berikut. Indosat Ooredoo 156 Laporan Tahunan 2015 Dampak Keuangan Indosat Ooredoo tidak menghitung biaya kegiatan ini sebagai kategori terpisah karena sebagian besar kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan operasional inti. Berbagai biaya termasuk: • Dana investasi sebesar US$500.000 dialokasikan untuk untuk pengembang aplikasi mobile local Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Indosat Ooredoo telah menyusun program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mencakup tiga pilar, yaitu Pemberdayaan Wanita, Pendidikan serta Inovasi, yang semua berlandaskan Kesehatan sebagai faktor terutama. Landasan program CSR: Kesehatan Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat Ooredoo sejak tahun 2007 untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada anak-anak) dan korban bencana alam. Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan, tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat. Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak program ini diluncurkan, pada tahun 2015 saja lebih dari 51.000 orang telah dilayani. pasien telah dilayani Indosat Ooredoo 157 Laporan Tahunan 2015 Bab 5 - Tata Kelola Perusahaan Lokasi kegiatan di tahun 2015 Pulau Area Jumlah Mobil Klinik Sumatera Bengkulu, Medan, Padang, Lampung 4 Kalimantan Banjarmasin, Pontianak 2 Jawa Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta 8 Sulawesi Makassar 1 Papua Jayapura 1 Total 16 Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam pada kejadian: • Banjir di Jakarta • Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra • Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat • Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah • Polusi asap bencana dari kebakaran hutan. Selain pelayanan kesehatan gratis, Mobil Klinik membantu penyediaan bahan kebutuhan seperti makanan, selimut, pakaian, masker, buku-buku sekolah dan kebutuhan lainnya pada tempat-tempat bencana alam. Pilar 1: Pemberdayaan Wanita Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk mencari penghasilan. • 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibekali dengan ilmu untuk membuat batik Banyumasan dan produk turunannya dengan motif pakem yang unik, kemudian menjualnya melalui internet. Penerima manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup 200 anggota keluarga. • Sejumlah perempuan yang melamar untuk pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima pinjaman menggunakan solusi pembayaran e-money Dompetku yang dikirim melalui telepon genggam mereka. Peserta menerima pembinaan dan pendampingan dalam rangka mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar dimasukkan kembali ke dalam program untuk mendanai peserta baru, sehingga menciptakan sistem pendanaan bergulir yang berkelanjutan dan dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan modal kerja kepada 557 wanita yang secara tidak langsung memberikan manfaat kepada ke 2.228 anggota keluarga. Indosat Ooredoo 158 Laporan Tahunan 2015 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolahsekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan. Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital. Pilar 3: Inovasi Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan lokal maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif. Jumlah partisipasi IWIC yang semakin meningkat 2015 2014 2013 3.173 1.738 667 Indosat Ooredoo 159 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT Indosat Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Indosat Ooredoo 160 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 161 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Daftar Isi Pernyataan Direksi Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan konsolidasian...................................................................................... Lampiran 1 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ......................................... Lampiran 2 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian .................................................................................. Lampiran 3 Laporan arus kas konsolidasian .................................................................................................. Lampiran 4 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian ........................................................................... Lampiran 5 ************************** Indosat Ooredoo 162 Laporan Tahunan 2015 Indosat Ooredoo 163 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan Indosat Ooredoo 164 Laporan Tahunan 2015 Indosat Ooredoo 165 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/1 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang - Usaha, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai sebesar Rp725.478 (31 Desember 2014: Rp629.913; 1 Januari 2014: Rp521.406) Pihak berelasi Pihak ketiga - Lain-lain, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai sebesar Rp39.388 (31 Desember 2014: Rp37.657; 1 Januari 2014: Rp35.388) Persediaan Aset derivatif Pajak dibayar di muka - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Bagian lancar dari beban dibayar di muka: - Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka - Sewa dibayar di muka - Beban dibayar di muka lainnya Aset keuangan lancar lain-lain Aset lancar lain-lain 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 4 3.623.346 77.574 3.480.011 5.656 2.233.532 25.008 5 5 510.539 2.219.636 518.952 1.573.160 632.203 1.636.136 6 11.232 39.346 1.030 9.015 49.408 75.986 16.294 36.004 195.569 7 7 69.411 344.885 132.316 231.747 676 218.073 9 2.321.743 428.355 221.687 13.591 36.302 2.050.295 355.021 71.991 10.631 26.787 1.757.586 314.780 58.403 6.665 38.051 9.918.677 8.590.976 7.168.980 Jumlah aset lancar Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 1 Januari 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 166 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/2 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi - bersih Klaim restitusi pajak Aset pajak tangguhan - bersih Beban dibayar di muka jangka panjang: - Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka - Sewa dibayar di muka - Beban dibayar di muka lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang Aset tetap - bersih Goodwill dan aset takberwujud lain - bersih Aset keuangan tidak lancar lain-lain Aset tidak lancar lain-lain - bersih 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 1 Januari 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 49.427 2.758 538.049 114.226 114.598 3.496 1.005.341 92.057 94.874 7.167 875.594 101.853 93.216 1.011.455 175.460 78.521 37.821 41.821.703 134.345 897.767 120.804 5.912 2.730 40.775.907 200.186 810.354 157.945 580 1.393.722 42.190.111 1.351.431 54.881 140.892 1.356.562 40.023 129.179 1.362.600 68.771 133.309 Jumlah aset tidak lancar 45.469.840 44.678.721 47.397.066 JUMLAH ASET 55.388.517 53.269.697 54.566.046 31 8 7 9 10 10 11 12 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 167 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/3 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 1 Januari 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pengadaan Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - bagian jangka pendek Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Provisi atas kasus hukum Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Liabilitas jangka pendek lain-lain 13 1.449.022 849.448 1.499.849 31 14 123.652 640.490 6.263.117 30.532 660.027 3.095.518 47.603 291.707 3.064.287 7 7 15 16 24.538 73.702 1.730.483 335.620 19.351 56.017 1.818.791 332.123 15.337 73.923 1.747.722 336.972 16 6 32.196 1.117.253 285.863 290.747 35.240 1.102.099 238.338 31.740 22.433 922.403 49.335 36.903 17 18 19 32 20 4.240.746 1.152.791 226.810 516.527 1.358.643 2.613.500 8.333.611 420.674 1.358.643 2.443.367 1.928.557 427.753 346.357 - 1.014 189.386 2.355 149.807 16.091 223.498 20.052.600 21.147.814 13.494.097 31 7 25.196 12.572 30.159 705.917 33.301 984.676 17 18 19 32 6.369.885 9.282.161 954.586 3.450.558 3.727.118 6.962.080 660.405 3.631.591 4.346.317 12.814.468 470.739 3.594.112 16 908.838 960.627 746.971 114 1.068.166 17.049 1.128.382 81.805 1.228.415 Jumlah liabilitas jangka panjang 22.072.076 17.823.328 24.300.804 JUMLAH LIABILITAS 42.124.676 38.971.142 37.794.901 Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Liabilitas jangka panjang lain-lain Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 168 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/4 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam Rupiah penuh) per saham Seri A dan Seri B: - Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B Tambahan modal disetor Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Komponen ekuitas lain-lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti Cadangan perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 1 Januari 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 22 22 543.393 1.546.587 543.393 1.546.587 543.393 1.546.587 1e 134.446 9.596.118 404.104 134.446 10.906.119 404.104 134.446 12.914.483 404.104 20.607 (9.081) 251.459 92.268 222.054 - 413.700 - (14.909) 1.030 (5.210) Kepentingan nonpengendali 12.482.835 781.006 13.617.836 680.719 16.173.557 597.588 JUMLAH EKUITAS 13.263.841 14.298.555 16.771.145 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 55.388.517 53.269.697 54.566.046 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 169 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 2/1 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham) Catatan PENDAPATAN Selular Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) Telekomunikasi tetap 24 Jumlah pendapatan (BEBAN) PENGHASILAN Beban jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Karyawan Pemasaran Umum dan administrasi Kerugian selisih kurs - bersih Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan penyewaan kembali menara Keuntungan penjualan investasi yang tersedia untuk dijual Provisi untuk kasus hukum Lain-lain - bersih 25 11,12 26 27 27 2015 21.895.722 3.753.485 1.119.318 19.480.465 3.508.563 1.096.073 26.768.525 24.085.101 (11.213.902) (8.769.147) (1.921.071) (1.236.679) (923.567) (306.648) (10.408.912) (8.226.063) (1.738.627) (1.044.884) (859.529) (152.247) 21 141.050 21 20 (176.451) 413.700 (1.358.643) (204.145) (24.406.415) (23.438.300) Jumlah beban 2.362.110 Penghasilan bunga Biaya keuangan Kerugian selisih kurs - bersih Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih 28 6 RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 7 RUGI TAHUN BERJALAN Laporan Tahunan 2015 646.801 142.803 (2.406.536) (243.173) (101.927) (4.147.945) (2.608.833) (1.785.835) (1.962.032) 622.357 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 170 141.050 218.555 (2.829.464) (1.292.516) (244.520) (1.163.478) Indosat Ooredoo 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 83.803 (1.878.229) PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 2/2 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali rugi per saham) Catatan RUGI TAHUN BERJALAN 2015 (1.163.478) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) (1.878.229) PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Investasi tersedia untuk dijual: - Kerugian yang belum direalisasi untuk tahun berjalan - Penyesuaian reklasifikasi Cadangan lindung nilai arus kas: - Keuntungan yang belum direalisasi untuk tahun berjalan - Penyesuaian reklasifikasi 29.688 (14.909) 4.202 (3.172) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti (Beban) manfaat pajak terkait 16 16 Kerugian komprehensif lain tahun berjalan - setelah pajak JUMLAH KERUGIAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (RUGI) LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali JUMLAH (KERUGIAN) PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali RUGI PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh) 23 171 Laporan Tahunan 2015 (413.700) - 15.809 (417.571) 214.620 (53.655) (174.332) 43.583 160.965 (130.749) 176.774 (548.320) (986.704) (2.426.549) (1.310.001) 146.523 (2.008.364) 130.135 (1.163.478) (1.878.229) (1.135.001) 148.297 (2.555.721) 129.172 (986.704) (2.426.549) (241,08) (369,60) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo (3.871) Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 3 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk Uraian Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 (disajikan kembali) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak Realisasi perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ke laba rugi karena penjualan investasi tersebut Kerugian pengukuran kembali atas program imbalan pasti sesudah pajak (disajikan kembali) Dividen dari entitas anak Rugi tahun berjalan (disajikan kembali) Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 (disajikan kembali) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas Keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti-sesudah pajak Dividen dari entitas anak Akuisisi kepentingan nonpengendali Kontribusi dari kepentingan nonpengendali Rugi tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 Tambahan Saldo laba modal Belum disetor Dicadangkan dicadangkan Komponen ekuitas lain-lain Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas Catatan Modal saham 2c 543.393 1.546.587 134.446 12.914.483 404.104 (5.210) 222.054 413.700 - - - - - - (3.871) - - - (3.871) - (3.871) - - - - - - - (413.700) - (413.700) 2c - - - - - - - - (129.786) - 2c - - - - - - - - (2.008.364) 130.135 (1.878.229) 2c 543.393 1.546.587 134.446 10.906.119 404.104 92.268 - - 13.617.836 680.719 14.298.555 - - - - - 29.688 - - - 29.688 - 29.688 - - - - - - - (14.909) 1.030 - (14.909) 1.030 - - - - - - 159.191 - - - 159.191 - 1.774 (47.044) 160.965 (47.044) - - - - - - - - - - (2.485) (2.485) - - - - - - - - 543.393 1.546.587 134.446 404.104 20.607 251.459 (2.008.364) (1.310.001) 9.596.118 (9.081) - (413.700) (129.786) - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 172 Laporan Tahunan 2015 (14.909) - (14.909) 1.030 1.030 Kepentingan nonpengendali Jumlah 16.173.557 597.588 (963) (46.041) Jumlah ekuitas 16.771.145 (130.749) (46.041) (1.310.001) 1.519 146.523 1.519 (1.163.478) 12.482.835 781.006 13.263.841 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 4 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah) 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: - Pelanggan - Pengembalian pajak penghasilan badan - Penghasilan bunga - Penyelesaian kontrak forward valuta asing - Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Pengeluaran kas kepada/untuk: - Regulator, operator lain, pemasok dan lain-lain - Biaya keuangan - Karyawan - Pajak penghasilan badan - Kontrak swap tingkat suku bunga - Penyelesaian kontrak swap valuta asing 2014 26.230.342 363.537 219.748 105.785 103.077 24.757.946 26.171 138.909 32.848 53.279 (13.905.023) (2.658.816) (1.969.175) (209.170) (15.312) - (13.232.721) (2.378.199) (1.658.546) (370.543) (17.244) (3.111) 8.264.993 7.348.789 261.226 20.283 (7.344.833) (72.370) (9.670) 40.990 23.261 (6.432.134) (3.552) (11.306) Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Penerimaan dividen kas dari investasi jangka panjang lain Perolehan aset tetap Investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset takberwujud Penerimaan bersih dari penjualan investasi jangka panjang Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pinjaman jangka panjang Penerimaan dari utang obligasi dan sukuk Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Kontribusi dari kepentingan nonpengendali Pembayaran utang obligasi dan sukuk Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran dividen kas oleh entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Akuisisi dari kepentingan nonpengendali Penurunan pada kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (7.145.364) (5.003.627) 10.688.530 4.000.000 925.000 1.519 (9.347.137) (6.978.781) (325.000) 1.665.750 2.500.000 1.400.000 (2.358.000) (2.166.163) (2.050.000) (47.044) (2.485) (46.041) - - Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan 1.379.114 (1.085.398) (2.968) (1.057.422) Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 109.104 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 143.335 1.246.479 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.480.011 2.233.532 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3.623.346 3.480.011 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan yang tidak terpisahkan integral dari laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 173 Laporan Tahunan 2015 (41.261) Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 24, tanggal 29 Maret 1968. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation, entitas anak dari International Telephone & Telegraph, kepada Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero). Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status hukum dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari 2010 oleh Aulia Taufani, S.H. (sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H.), sebagaimana disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 28 Januari 2010, dengan tujuan memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)) Indonesia No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan telah disetujui oleh dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-09555.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 22 Februari 2010 dan No. AHU-AH.01.10-04964 tanggal 25 Februari 2010. Perubahan ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.89, Tambahan No.37880, tanggal 5 November 2010. Perubahan terakhir tersebut berkaitan dengan perubahan maksud, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan, pengangkatan pejabat Direktur Utama, jika pemegang jabatan Direktur Utama tidak tersedia, kewajiban rapat Direksi dan definisi benturan kepentingan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi dengan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan jasa teleponi dasar, layanan multimedia, layanan teleponi internet, layanan interkoneksi internet, layanan akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan telekomunikasi tetap; dan b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan layanan transfer uang melalui jaringan telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau teknologi konvergensi. Indosat Ooredoo 174 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/2 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut dan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Merencanakan, membeli, merekayasa, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, menyewa, menyewakan, serta memelihara prasarana/sarana termasuk sumber daya untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi; b. Menjalankan usaha dan kegiatan operasi (termasuk pengembangan, pemasaran dan penjualan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi oleh Perusahaan), termasuk penelitian, layanan pelanggan, pendidikan dan pelatihan (baik di dalam maupun luar negeri); dan c. Menyelenggarakan kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung dan/atau terkait dengan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi elektronik dan penyediaan piranti keras, piranti lunak, konten serta jasa pengelolaan telekomunikasi. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969. Perusahaan telah menjalankan semua kegiatan usaha utama dan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasarnya. Perusahaan berdomisili di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 5 kantor regional yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Balikpapan. Ooredoo QSC, Qatar (sebelumnya Qatar Telecom QSC) (“Ooredoo”) adalah entitas induk utama dari Perusahaan dan entitas anaknya (secara kelompok selanjutnya disebut “Grup”). Entitas induk langsung dari Perusahaan adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd., sebelumnya Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapura. Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1991, Perusahaan telah ditetapkan kembali sebagai Badan Penyelenggara yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional di bawah otoritas Pemerintah. Pada tahun 1999, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 36 mengenai Telekomunikasi (“Undang-Undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, penyelenggaraan jasa telekomunikasi meliputi: Jaringan telekomunikasi Jasa telekomunikasi Jasa telekomunikasi khusus Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasi diperbolehkan untuk menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Perorangan, instansi pemerintah dan badan hukum, selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi, diperbolehkan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi khusus. Undang-Undang Telekomunikasi melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat dan diharapkan menjadi pembuka jalan bagi liberalisasi pasar. Indosat Ooredoo 175 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/3 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi tersebut, status Perusahaan sebagai Badan Penyelenggara menjadi berakhir dan Perusahaan harus memperoleh izin dari Pemerintah untuk dapat menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi tertentu. Pada tanggal 14 Agustus 2000, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan (“Menhub”), memberi izin prinsip kepada Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi Digital Communication System (“DCS”) 1800. Pada tanggal 23 Agustus 2001, Perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan (DCS 1800) dari Menhub. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KEP.247 tanggal 6 November 2001 diterbitkan oleh Menhub, izin penyelenggaraan tersebut dialihkan kepada entitas anak, pada saat itu PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”). Lihat Catatan 1e. Pada tanggal 7 September 2000, Pemerintah, melalui Menhub, memberikan izin prinsip kepada Perusahaan untuk menyelenggarakan telepon lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri sebagai kompensasi atas pengakhiran hak eksklusif Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Di lain pihak, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) telah diberikan izin prinsip untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional sebagai kompensasi atas pengakhiran lebih awal hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri. Berdasarkan surat Menhub tanggal 1 Agustus 2002, Perusahaan diberikan izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap lokal dengan wilayah operasi Jakarta dan Surabaya. Izin penyelenggaraan ini diperbaharui menjadi izin nasional pada tanggal 17 April 2003 berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.130 Tahun 2003. Penilaian atas izin yang diberikan kepada Telkom dan Perusahaan atas pengakhiran hak eksklusif mereka, masingmasing atas penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal/domestik dan internasional, ditentukan oleh penilai independen. Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi Berikut adalah izin signifikan untuk penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak. Izin No. Izin PT Indosat Mega Media Izin Penyelenggaraan Layanan Akses Internet (“ISP”) (*) Izin Penyelenggaraan Layanan Interkoneksi Internet (“NAP”) (*) Izin Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup (“JARTUP”) (*) Izin Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi Tetap Lokal Berbasis “Packet Switched” (*) Keterangan No. 229/KEP/M.KOMINFO/5/2013 No. 138/KEP/M.KOMINFO/10/2014 No. 10/KEP/M.KOMINFO/1/2015 No. 342/KEP/M.KOMINFO/8/2015 Indosat Ooredoo 176 Jasa Akses Internet (“ISP”) dengan cakupan wilayah regional. Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”) dengan cakupan wilayah regional. Jaringan tetap tertutup (“JARTUP”) dengan cakupan wilayah regional. Jaringan Telekomunikasi Tetap Lokal yang menggunakan pita frekuensi radio 3,3 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (“BWA”) dengan cakupan wilayah regional. Laporan Tahunan 2015 Tanggal efektif 30 Mei 2013 27 Oktober 2014 9 Januari 2015 5 Agustus 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/4 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan) Izin No. Izin PT Indosat Mega Media (lanjutan) Izin Frekuensi Radio Berbasis “Packet Switched” PT Aplikanusa Lintasarta Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup (“JARTUP”) (*) Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (*) Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (*) Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Telepon Pusat Layanan Informasi (*) Izin Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data (*) Izin Frekuensi Radio 10,5 GHz Izin Frekuensi Radio 3,3Ghz Keterangan No. 237/KEP/M.KOMINFO/9/2009 Pengalokasian frekuensi radio 2.3 GHz dan 3.3 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (“BWA”) (**) dengan cakupan wilayah regional. No. 199/KEP/DJPPI/KOMINFO/04/2015 Izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup dengan cakupan wilayah nasional. No. 258/KEP/DJPPI/KOMINFO/06/2015 Izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan cakupan wilayah nasional. No. 295/KEP/DJPPI/KOMINFO/12/2011 Izin penyelenggaraan untuk jasa akses internet dengan cakupan wilayah nasional. No. 274/KEP/DJPPI/KOMINFO/08/2014 Izin penyelenggaraan untuk interkoneksi internet/network access point dengan cakupan wilayah nasional. No. 366/KEP/M.KOMINFO/04/2014 Izin penyelenggaraan untuk jasa nilai tambah teleponi pusat layanan informasi dengan cakupan wilayah nasional. No. 889/KEP/DJPPI/KOMINFO/2015 Izin penyelenggaraan untuk menyediakan sistem komunikasi data dengan cakupan wilayah nasional. No. 33/IV.1.2/DITFREK/II/2005 Alokasi frekuensi radio untuk pengembangan akses BWA dalam rentang: - 10,182 GHz – 10,189 GHz - 10,532 GHz – 10,539 GHz Mencakup area: Regional. No. 266/KEP/M.KOMINFO/08/2009 Alokasi frekuensi radio 3,3 GHz (cakupan 3325 – 3375,5 MHz) dengan cakupan wilayah regional. Indosat Ooredoo 177 Laporan Tahunan 2015 Tanggal efektif 27 Juli 2009 24 April 2015 5 Juni 2015 12 Desember 2011 22 Agustus 2014 2 April 2014 30 November 2015 4 Februari 2005 31 Agustus 2009 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/5 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Lisensi spektrum frekuensi terkait layanan operasi (lanjutan) Izin PT Indosat Tbk Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular(*) No. Izin Keterangan Tanggal efektif No. 504/KEP/M.KOMINFO/08/2012 dan No. 643/KEP/M.KOMINFO/06/2015 Amandemen Izin Jaringan Bergerak Selular yang memungkinkan Indosat untuk menerapkan 3rd Generation Partnership Project (Sistem 3G) pada pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 MHz dan juga International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000) pada 2100 MHz. Persetujuan pemanfaatan slot orbit 150.5o pada slot orbit (*). Izin penyelenggaraan layanan interkoneksi internet. 30 Juni 2015 Izin penyelenggaraan sebagai penyedia layanan internet. Voice over Internet Protocol (“VoIP”). 7 April 2014 Izin Penempatan Satelit pada Slot Orbit No. 460/M.KOMINFO/12/ 2011 Izin Penyelenggaraan Layanan Interkoneksi Internet (Network Access Point / “NAP”)(*) Izin Penyelenggaraan Layanan Akses Internet ("ISP") (*) Izin Penyelenggaraan Layanan Teleponi Internet (*) KEP No. 414 Tahun 2014 Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup Nasional (“JARTUP”) (*) Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap dan Jasa Teleponi Dasar (*) No. 198/KEP/M.KOMINFO/05/2010 Jaringan tetap tertutup. 27 Mei 2010 No. 311/KEP/M.KOMINFO/8/2010 No. 312/KEP/M.KOMINFO/8/2010 dan No. 313/KEP/M.KOMINFO/8/ 2010 24 Agustus 2010 Izin Spektrum Frekuensi yang Dialokasikan No. 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006 dan No. 29/KEP/M.KOMINFO/03/2006 Izin Spektrum Frekuensi yang Dialokasikan No. 268/KEP/M.KOMINFO/09/2009 Izin Frekuensi Radio No. 181/KEP/M.KOMINFO/12/2006 Izin Frekuensi Radio KEP No. 799 Tahun 2014 (****) Izin penyelenggaraan jaringan tetap dan jasa teleponi dasar yang meliputi jasa telepon lokal, sambungan local jarak jauh nasional dan sambungan langsung jarak jauh teleponi internasional. Jaringan Bergerak Selular spektrum frekuensi radio 2,1 GHz untuk 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi 3G (***). Jaringan Bergerak Selular spektrum frekuensi radio 2,1 GHz untuk 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi 3G (***). Alokasi 2 kanal frekuensi nasional, yaitu kanal 589 dan 630 pada spectrum 800 MHz untuk jaringan tetap lokal nirkabel dengan mobilitas terbatas. Alokasi penggunaan frekuensi 800 MHz dengan pita frekuensi radio dari 887,5 - 890 MHz berpasangan dengan pita frekuensi radio dari 932,5 – 935 MHz. KEP No. 418 Tahun 2014 KEP No. 416 Tahun 2014 (*) (**) Berakhir pada 1 September 2015 12 September 2014 7 April 2014 14 Februari 2006 27 Maret 2006 1 September 2009 12 Desember 2006 12 September 2014 Untuk setiap izin, evaluasi dilakukan setiap lima tahun. PT Indosat Mega Media berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp18.408 dan biaya hak penggunaan frekuensi radio tahunan. (***) Perusahaan berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal (upfront fee) sebesar Rp320.000 setiap blok dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan. (****) Perusahaan menghentikan jasa layanan telepon jaringan tetap nirkabel efektif sejak 30 Juni 2015 dan menggunakan spektrum frekuensi tersebut untuk jaringan seluler. Indosat Ooredoo 178 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Izin dan Aturan lainnya Izin No. Izin Kartu Prabayar “Indosat m-wallet” Keterangan Surat No. 10/14/DASP dari Bank Indonesia (Bank Sentral) Penyelengara pengiriman uang Surat No.12/67/DASP/25 dari Bank Indonesia Penerbit nomor identifikasi / Issuer Identification Number (“IIN”) Surat No. 2619/BSN/D3-d3/12/2010 dari Badan Standarisasi Nasional Perusahaan mendapat persetujuan untuk mengeluarkan kartu prabayar “Indosat m-wallet” yang berfungsi sebagai alat baru untuk melakukan pembayaran kepada merchant tertentu. Perusahaan juga ditunjuk sebagai “special principal” dan “technical acquirer” untuk kartu prabayar tersebut. Perusahaan mendapat persetujuan untuk menjadi penyelengara pengiriman uang untuk para pelangan dalam pasar lokal dan luar negeri. Perusahaan memperoleh IIN untuk aplikasi “Indosat mwallet” dan penyelenggara pengiriman uang. Tanggal efektif 9 Januari 2008 Pada tanggal 19 November 2009, perusahaan meluncurkan “Indosat mwallet” kepada publik. 3 September 2010 13 Desember 2010 Pada tanggal 23 Maret 2011, Presiden Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah (“PP”) no 3 tahun 2011 mengenai pengiriman uang. Peraturan ini menjadi panduan operasional perusahaan sebagai salah satu penyelenggara pengiriman uang. b. Penawaran Umum Perusahaan Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1656/PM/1994 dan di Bursa Efek New York sebesar 362.425.000 saham Seri B, terdiri dari 22.510.870 American Depositary Shares (ADS, setiap ADS mewakili 10 saham Seri B) dan 103.550.000 saham Seri B dari pelepasan saham Seri B yang dimiliki oleh Pemerintah. Semua saham Seri B Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (entitas baru setelah penggabungan usaha antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan November 2007) sejak 1994, sedangkan ADS telah dicatatkan pada Bursa Efek New York dari 1994 sampai dengan tanggal 17 Mei 2013. Pada tanggal 25 Juli 2014, Perusahaan mengajukan formulir 15F ke U.S. Securities and Exchange Commission (“SEC”) untuk mengakhiri pendaftaran ADS sesuai dengan U.S. Securities and Exchange Act tahun 1934 (“Act”). Oleh karena tidak terdapat keberatan dari SEC dalam jangka waktu 90 hari setelah Perusahaan mengajukan formulir 15 F, maka pengakhiran pendaftaran dianggap efektif berdasarkan Act. Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk memecah nilai nominal saham Seri B Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp100 (dalam Rupiah penuh) yang mengakibatkan kenaikan jumlah modal dasar saham dari 4.000.000.000 menjadi 20.000.000.000 saham dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh dari 1.035.500.000 menjadi 5.177.500.000 lembar saham. Indosat Ooredoo 179 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/7 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Perusahaan (lanjutan) Selama periode tanggal 1 Agustus 2004 sampai 31 Desember 2006, Perusahaan telah menerbitkan tambahan 256.433.500 saham Seri B sehubungan dengan pelaksanaan Employee Stock Option Program (“ESOP”) Tahap I dan II. Program ESOP telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2003. Pada tanggal 31 Desember 2015, obligasi-obligasi yang diterbitkan ke publik oleh Perusahaan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 18 dan 19) adalah sebagai berikut: Obligasi Tanggal efektif Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 Seri B Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 29 Mei 2007 8 Desember 2009 8 Desember 2009 27 Juni 2012 27 Juni 2012 12 Desember 2014 12 Desember 2014 4 Juni 2015 4 Juni 2015 8 Desember 2015 8 Desember 2015 c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 31 Desember 2015 Komisaris Utama Dr. Nasser Mohammed Marafih Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud Richard Farnsworth Seney (i) Astera Primanto Bhakti Elisa Lumbantoruan (i) Chris Kanter Cynthia Alison Gordon Wijayanto Samirin (i) Beny Roelyawan 31 Desember 2014 H.E Sheikh Abdulla bin Mohammed S.A. Al-Thani Dr. Nasser Mohammed Marafih Richard Farnsworth Seney(i) Chris Kanter (i) Cynthia Alison Gordon Soeprapto(i) Beny Roelyawan (i) Komisaris Independen Lihat Catatan 37 sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris. Direksi: 31 Desember 2015 Direktur Utama dan Chief Executive Officer Direktur dan Chief Financial Officer Direktur dan Chief Sales and Distribution Officer Direktur dan Chief Technology Officer Direktur dan Chief Wholesale and Enterprise Officer Alexander Rusli Caba Pinter Joy Wahjudi(ii) John Martin Thompson Herfini Haryono (ii) Ditunjuk sebagai Direktur Independen untuk memenuhi Peraturan 1-A dari Bursa Efek Indonesia. Indosat Ooredoo 180 Laporan Tahunan 2015 31 Desember 2014 Alexander Rusli (ii) Curt Stefan Carlsson Joy Wahjudi John Martin Thompson Fadzri Sentosa PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/8 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Direksi, Komisaris dan Komite Audit (lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Ketua Anggota Anggota Anggota 31 Desember 2014 Richard Farnsworth Seney Elisa Lumbantoruan Unggul Saut Marupa Tampubolon Kanaka Puradiredja Richard Farnsworth Seney Chris Kanter Unggul Saut Marupa Tampubolon Kanaka Puradiredja Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai sekitar masing-masing 4.320 dan 4.185 karyawan, termasuk karyawan tidak tetap, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. d. Struktur Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak berikut: Kegiatan usaha Entitas anak/lokasi Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)(1) / Amsterdam Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)(1) / Amsterdam Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) / Singapura PT Indosat Mega Media (“IMM”) / Jakarta PT Interactive Vision Media (“IVM”)(2) / Jakarta PT Starone Mitra Telekomunikasi / (“SMT”)(4) / Semarang PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) / Jakarta PT Lintas Media Danawa (“LMD”)(3) /Jakarta PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)(3) / Jakarta PT Portal Bursa Digital (“PBD”) (5) / Jakarta IPBV(1) IMBV(1) ISPL IMM IVM(2) SMT(4) Lintasarta LMD(3) APE(3) PBD(5) (2) (3) (4) (5) Keuangan Keuangan Telekomunikasi Multimedia Televisi berbayar Telekomunikasi Komunikasi data Jasa informasi dan Komunikasi Telekomunikasi Telekomunikasi Digital Persentase kepemilikan (%) 2015 2014 2010 2010 2005 2001 2006 1989 100,00 100,00 100,00 99,85 99,83 99,94 72,36 100,00 100,00 100,00 99,85 99,83 84,08 72,36 2009 2001 50,65 39,80 50,65 39,80 2015 62,00 - Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Entitas Anak (1) Mulai beroperasi 57.607 1.709.151 113.653 996.624 6.450 100.490 2.721.869 5.148 568.146 51.954 8.317.283 8.308.978 99.352 907.250 6.054 247.102 2.399.323 6.960 497.653 - IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman dan memperoleh pinjaman, baik dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-perusahaan, dan untuk memberikan jaminan atas kewajibannya atau kewajiban Grup dan pihak ketiga. Berdasarkan resolusi Dewan Komisaris No. 10 tanggal 11 Agustus 2015, Dewan Komisaris menyetujui pembubaran IPBV dan IMBV. Selanjutnya pada bulan Maret 2016, IMBV telah dilikuidasi. Sementara itu, proses likuidasi IPBV masih berlangsung. IVM, entitas anak IMM, didirikan pada tanggal 21 April 2009 untuk memberikan jasa televisi berbayar. IMM melakukan penyetoran modal kepada IVM pada tanggal 9 dan 30 Maret 2011, sebesar Rp4.999. Pada tanggal 12 Juli 2011, IVM memperoleh izin usaha untuk menjalankan layanan jasa TV berbayar. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, operasi komersial IVM belum berjalan. Lintasarta memiliki kepemilikan langsung masing-masing sebesar 55% dan 70% terhadap APE dan LMD. Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp16.549,mengakibatkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di SMT dari 72,54% menjadi 84,08%. Pada tanggal 30 Juni 2015 Perusahaan menandatangani perjanjian terminasi dini atas pembagian pendapatan untuk Fixed Wireless Access (FWA/CDMA) antara Perusahaan dan SMT. Pada tanggal 29 September dan 5 Oktober 2015, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal ke SMT sebesar Rp2.285 dan Rp200, yang mengakibatkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di SMT menjadi 99,94%. PBD didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2015, sebagai kerjasama antara Perusahaan dan Smaato Inc., yang bergerak dalam bidang portal web. Perusahaan melakukan setoran modal awal sebesar Rp1.606 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 51,40%. Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei 2015, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal ke PBD sebesar Rp34.383, yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan di PBD menjadi sebesar 62,00%. Indosat Ooredoo 181 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/9 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Penggabungan Usaha Perusahaan, Satelindo, Bimagraha dan IM3 Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 57 tanggal 20 November 2003 (“tanggal penggabungan usaha”), Perusahaan, Satelindo, PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) dan PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) sepakat untuk melakukan penggabungan usaha. Perusahaan adalah entitas yang dipertahankan. Seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3 dialihkan kepada Perusahaan pada tanggal penggabungan usaha. Ketiga perusahaan tersebut bubar secara hukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi. Selisih yang timbul dari penggabungan usaha di atas dan akuisisi Satelindo pada tahun 2001 dicatat pada ekuitas sebagai “Komponen ekuitas lain-lain”. Nama “Satelindo” dan “IM3” dalam catatan atas laporan keuangan berikut mengacu pada entitas-entitas tersebut sebelum bergabung dengan Perusahaan, atau sebagai entitas yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang telah diambil alih oleh Perusahaan sebagai akibat dari penggabungan usaha. f. Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Maret 2016, sebagaimana telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite Audit Perusahaan pada tanggal tersebut. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” dan surat keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan konsep harga perolehan dan basis akrual, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi tertentu dan asumsiasumsi. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi di dalam Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3. Indosat Ooredoo 182 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/10 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Mata uang fungsional dan penyajian Transaksi-transaksi yang disertakan dalam laporan keuangan pada setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi ("mata uang fungsional"). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dalam jutaan Rupiah dan, jika disebutkan khusus, dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Grup, yang berlaku pada awal dan atau setelah 1 Januari 2015, memberikan dampak material pada laporan keuangan konsolidasian Grup: - Perubahan PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” mengenai penghasilan komprehensif lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan akun yang disajikan dalam “penghasilan komprehensif lain” berdasarkan potensi akun tersebut dapat diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode berikutnya (penyesuaian reklasifikasi). - Perubahan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", untuk meningkatkan pengungkapan terkait dengan saling hapus. - PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK 67 mengatur beberapa pengungkapan tambahan terkait kepentingan dalam entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi, seperti yang telah disajikan pada Catatan 2b. Standar ini tidak berdampak pada pengakuan dan pengukuran investasi Grup. - PSAK 68, "Pengukuran Nilai Wajar", bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dan mengurangi kompleksitas dengan memberikan definisi spesifik untuk nilai wajar dan juga sebagai sumber tunggal yang mengatur ketentuan mengenai pengukuran dan pengungkapan nilai wajar. Ketentuan-ketentuan tersebut tidak mencakup penggunaan akuntansi nilai wajar tetapi memberikan pedoman penerapan ketika penggunaannya diharuskan atau diperbolehkan oleh PSAK lain. - PSAK 24 (revisi 2013) "Imbalan Kerja". Perubahan pada kebijakan akuntansi Grup adalah sebagai berikut: seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi; dan biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga neto yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti neto. Sebagai tambahan, seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial terkait kewajiban imbalan pascakerja diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Lihat Catatan 2c untuk dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 183 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/11 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") (lanjutan) Penerapan dari standar serta interpretasi standar akuntansi revisian berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode berjalan: - PSAK 4 (revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri" PSAK 15 (revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama" PSAK 46 (revisi 2014) "Pajak penghasilan" PSAK 48 (revisi 2014) "Penurunan nilai aset" PSAK 50 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Penyajian" PSAK 55 (revisi 2014) "Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran" PSAK 65 (revisi 2014) "Laporan keuangan konsolidasian" PSAK 66 "Pengaturan bersama" ISAK 26 "Penilaian kembali derivatif melekat" ISAK 15 (revisi 2015) “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum, dan interaksinya” Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) "Bagian partisipasi ventura bersama" Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi - entitas bertujuan khusus" Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: kontribusi non-moneter oleh venturer" Standar baru, amandemen dan interpretasi yang berdampak pada operasional Grup, sudah diterbitkan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut : Berlaku 1 Januari 2016 : - PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi” - PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi” - PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi” - PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset takberwujud” - PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis” - PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja” - PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan” - PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar” - ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan” Berlaku 1 Januari 2017 : - PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan” - ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi dari PSAK 13: Properti investasi” Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukan evaluasi terhadap dampak yang potensial dari standar baru dan revisian terhadap laporan keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 184 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/12 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi Entitas anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Pengendalian timbul ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang diserahkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diakui pada tanggal akuisisi. Kelebihan jumlah imbalan yang diserahkan dan nilai wajar dari kepentingan non-pengendali atas jumlah aset teridentifikasi yang diakuisisi dan liabilitas dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi. Transaksi, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi antar entitas dalam Grup telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer. Laporan keuangan entitas anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Grup. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan agar konsisten dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup. Berikut adalah ringkasan informasi keuangan (sebelum eliminasi) untuk entitas anak yang mempunyai kepentingan nonpengendali yang material terhadap Grup: Lintasarta dan entitas anak 2015 Ringkasan laporan posisi keuangan Aset lancar Liabilitas jangka pendek 2014 (Disajikan kembali) 1.230.297 (378.064) 1.220.916 (296.302) 852.233 924.614 Aset tidak lancar Liabilitas jangka panjang 1.491.572 (80.403) 1.178.407 (82.766) Jumlah aset bersih - tidak lancar 1.411.169 1.095.641 Aset bersih 2.263.402 2.020.255 563.705 511.844 Jumlah aset bersih - lancar Kepentingan nonpengendali Indosat Ooredoo 185 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/13 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Entitas anak (lanjutan) Lintasarta dan entitas anak 2014 (Disajikan kembali) 2015 Ringkasan laporan laba rugi Pendapatan 1.929.217 Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan 1.734.547 471.546 (122.883) 483.148 (130.116) Laba tahun berjalan 348.663 353.032 Jumlah penghasilan komprehensif 354.445 350.357 82.293 77.219 24.544 25.748 686.546 (493.608) (128.426) 640.008 (402.154) (111.966) Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Dividen yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali Ringkasan arus kas Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 5.044 - Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun 69.556 583.672 125.888 457.784 Kas dan setara kas pada akhir tahun 653.228 583.672 Asosiasi Entitas asosiasi adalah entitas di mana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, umumnya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pengakuan awal dicatat sebesar harga perolehan. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi. Bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain pasca akuisisi diakui di dalam penghasilan komprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika ada, Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laporan laba rugi. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer. Indosat Ooredoo 186 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/14 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013): "Imbalan Kerja". PSAK ini mengatur, antara lain (i) penghapusan "pendekatan koridor" yang diizinkan berdasarkan versi sebelumnya dan (ii) perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan pascakerja yang antara lain adalah sebagai berikut: • Keuntungan dan kerugian aktuarial sekarang diwajibkan untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan dikeluarkan secara permanen dari laporan laba rugi. • Imbal hasil yang diharapkan dari aset program tidak lagi dapat diakui dalam laporan laba rugi. Imbal hasil yang diharapkan digantikan dengan mengakui penghasilan bunga atau beban terhadap aset atau liabilitas imbalan pasti neto di laporan laba rugi, yang dihitung menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun. • Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting ke depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada periode mana yang lebih awal antara terjadinya perubahan/kurtailmen atau ketika Grup mengakui biaya restrukturisasi atau pemutusan kontrak kerja terkait. Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut: Tanggal 1 Januari 2014: ASET Aset lancar Bagian lancar dari beban dibayar di muka: - Beban dibayar di muka lainnya Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan - bersih Beban dibayar di muka jangka panjang: - Beban dibayar di muka lainnya Aset tidak lancar lain-lain - bersih 1 Januari 2014 (Dilaporkan sebelumnya) 58.440 LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek (37) 58.403 5.796 101.853 115.957 135.901 41.988 (2.592) 157.945 133.309 337.312 (340) 336.972 91.391 984.676 1.046.414 (299.443) 746.971 12.877.143 37.340 603.435 187 1 Januari 2014 (Disajikan kembali) 96.057 893.285 EKUITAS Saldo laba Belum dicadangkan Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Kepentingan nonpengendali Indosat Ooredoo Penyesuaian penyajian kembali 222.054 (5.847) Laporan Tahunan 2015 12.914.483 222.054 597.588 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/15 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan): Tanggal 31 Desember 2014: ASET Aset lancar Bagian lancar dari beban dibayar di muka: - Beban dibayar di muka lainnya Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan - bersih Beban dibayar di muka jangka panjang: - Beban dibayar di muka lainnya Aset tidak lancar lain-lain - bersih 31 Desember 2014 (Dilaporkan sebelumnya) LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek EKUITAS Saldo laba Belum dicadangkan Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Kepentingan nonpengendali Penyesuaian penyajian kembali 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 72.699 (708) 71.991 85.181 6.876 92.057 109.152 132.143 11.652 (2.964) 120.804 129.179 332.158 (35) 332.123 662.929 42.988 705.917 1.091.315 (130.688) 960.627 10.889.973 16.146 10.906.119 686.542 92.268 (5.823) 92.268 680.719 Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 31 Desember 2014 (Dilaporkan sebelumnya) BEBAN Karyawan MANFAAT PAJAK PENGHASILAN (RUGI) LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Indosat Ooredoo 188 Penyesuaian penyajian kembali (1.712.518) (26.109) 77.901 5.902 (1.987.170) 129.148 (21.194) 987 Laporan Tahunan 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) (1.738.627) 83.803 (2.008.364) 130.135 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/16 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan): Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 2014 (Dilaporkan sebelumnya) PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Kerugian pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait RUGI PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah penuh) Penyesuaian penyajian kembali 2014 (Disajikan kembali) - (174.332) 43.583 (174.332) 43.583 - (130.749) (130.749) (365,70) (3,90) (369,60) d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas pada bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposito on call) yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian dari “Kas yang Dibatasi Penggunaannya”. e. Persediaan Persediaan, terutama terdiri dari kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), paket perdana, modem broadband, telepon genggam selular (cellular handset) dan voucher pulsa isi ulang dinilai menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi beban penjualan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Provisi penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing persediaan tersebut di masa yang mendatang. f. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan termasuk biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya persiapan lahan, biaya instalasi, biaya karyawan internal, dan kapitalisasi biaya pinjaman tertentu yang timbul selama tahap konstruksi, dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali hak atas tanah) dan penurunan nilai. Hak atas tanah, termasuk biaya legal yang timbul saat akuisisi awal hak atas tanah, dicatat sebesar harga perolehan, dan tidak diamortisasi. Biaya spesifik terkait dengan pembaruan atau perpanjangan hak kepemilikan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek. Indosat Ooredoo 189 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/17 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) f. Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dimulai pada tanggal aset tersebut digunakan atau siap untuk digunakan, menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi umur manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap 20 sampai 40 3 sampai 5 3 sampai 5 3 sampai 25 3 sampai 5 8 3 sampai 15 7 3 sampai 5 3 sampai 10 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan perbaikan signifikan yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Aset yang diperoleh diukur pada nilai wajar, meskipun jika Grup tidak dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian dan pemasangan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman. Semua biaya pinjaman seperti bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan. Indosat Ooredoo 190 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/18 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) g. Aset takberwujud a) Goodwill Goodwill awalnya diukur sebagai kelebihan jumlah imbalan yang dialihkan dan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah aset teridentifikasi bersih yang diperoleh dan kewajiban yang timbul. Jika jumlah imbalan yang dialihkan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi. Goodwill atas perolehan entitas anak termasuk di dalam aset takberwujud “Goodwill dan Aset Takberwujud”. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah di dalam entitas dimana goodwill-nya dipantau untuk tujuan internal manajemen. Goodwill dipantau pada level segmen operasi. Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu nilai yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai dibebankan langsung dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali. b) Aset takberwujud lain Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehannya. Aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehannya. Aset takberwujud Grup memiliki umur manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Aset takberwujud lain diamortisasi menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset takberwujud sebagai berikut: Tahun Basis pelanggan (Customer base) - Prabayar 6 - Pasca-bayar 5 5 Izin spektrum (Spectrum licenses) Merk 8 Piranti lunak yang tak terintegrasi 5 h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Goodwill tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau mana yang lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah di mana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai, diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Indosat Ooredoo 191 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/19 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi. i. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian tersebut ditelaah apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit di perjanjian. Grup sebagai lessee Sewa pembiayaan di mana Grup memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui pada biaya keuangan pada laporan laba rugi. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Namun jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset dan masa sewa. Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi secara garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai lessor Sewa di mana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penghasilan sewa kontinjensi, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Sewa di mana Grup mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan dari aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset sewa diakui sebagai aset sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai piutang sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Transaksi jual dan sewa-balik Ketika Grup menandatangani sebuah transaksi jual dan sewa-balik, maka Grup menganalisa pemenuhan kriteria untuk sewa pembiayaan atau sewa operasi atas perjanjian sewa-balik tersebut. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, maka nilai lebih dari hasil penjualan dibanding nilai tercatat dari aset yang dijual tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan transaksi secara jelas dilaksanakan pada nilai wajar, maka laba rugi yang terjadi harus segera diakui. Indosat Ooredoo 192 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/20 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut ini juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Selular Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan panggilan jelajah diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaan dan disajikan secara bruto, sedangkan pendapatan jasa nilai tambah disajikan secara bersih setelah dikurangi kompensasi kepada penyedia konten. Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan. Penjualan voucher perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada berakhirnya masa berlaku pulsa. Penjualan telepon genggam selular dan broadband modem diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan. Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan. Program Loyalitas Pelanggan Program loyalitas pelanggan memperbolehkan para pelanggan untuk mengumpulkan poin dari setiap isi ulang dan dari pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar. Poin tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan produk telekomunikasi atau non-telekomunikasi secara gratis, tergantung dari jumlah minimum poin yang telah diperoleh. Poin penghargaan loyalitas pelanggan diakui sebagai suatu komponen terpisah dari transaksi penjualan pada saat diberikan. Perusahaan mencatat kewajiban pada saat isi ulang dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar berdasarkan nilai wajar yang diharapkan akan timbul untuk memberikan produk di masa datang. Penerimaan yang diperoleh dialokasikan antara produk selular yang terjual dan jumlah poin yang dikeluarkan, di mana penerimaan yang dialokasikan ke poin setara dengan nilai wajarnya. Nilai wajar poin yang dikeluarkan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat poin tersebut ditukarkan, pada saat periode penukaran berakhir atau pada saat program tersebut dihapus. Insentif Agen Penjual Imbalan dalam bentuk diskon penjualan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual diakui sebagai pengurang pendapatan. Apabila Perusahaan menerima suatu manfaat yang teridentifikasi sebagai pertukaran atas imbalan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual, dan nilai wajar dari manfaat imbalan tersebut dapat diestimasi secara wajar, maka imbalan akan dicatat sebagai beban pemasaran. Indosat Ooredoo 193 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/21 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Selular (lanjutan) Sewa Menara Pendapatan dari sewa menara yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa berdasarkan jumlah yang tercantum dalam perjanjian antara Perusahaan dan lessee. Multiple-element Arrangements Ketika dua atau lebih aktivitas penghasil pendapatan atau produk dijual dalam satu mekanisme, setiap elemen produk atau jasa dipertimbangkan sebagai unit akuntansi terpisah dan dihitung secara terpisah. Total pendapatan akan dialokasikan untuk setiap komponen yang diidentifikasi terpisah berdasarkan nilai jual relatif atas setiap komponen dan penerapan kriteria pengakuan pendapatan diaplikasikan pada setiap komponen tersebut di atas. MIDI Internet Pendapatan dari jasa instalasi, ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan, tergantung kesepakatan dengan pelanggan. Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN), Multiprotocol Label Switching (MPLS), Frame Net, World Link dan Direct Link Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan. Sewa Operasi Satelit Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa. Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat jasa tersebut diserahkan. Telekomunikasi Tetap Telepon Internasional Pendapatan telepon internasional ke luar negeri dilaporkan secara bruto. Telepon Jaringan Tetap Nirkabel Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel dari pemakaian pulsa diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan. Untuk pelanggan pra-bayar, penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat masa berlaku pulsa telah habis. Indosat Ooredoo 194 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/22 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Telekomunikasi Tetap (lanjutan) Telepon Jaringan Tetap Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan. Pendapatan Interkoneksi Pendapatan dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat setiap bulannya. Hubungan Keagenan Pendapatan yang berasal dari hubungan keagenan dicatat berdasarkan jumlah tagihan bruto yang dibebankan kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai penyedia jasa. Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari penyedia jasa, pendapatan dicatat berdasarkan jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayar oleh pelanggan dikurangi jumlah yang dibayarkan kepada penyedia jasa). Beban Beban Interkoneksi Beban yang berasal dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi domestik dan internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada periode terjadinya beban. Beban-beban Lainnya Beban diakui pada saat terjadinya. k. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi dan melibatkan pembayaran pesangon. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan ke nilai kininya. l. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Program Pensiun Biaya pensiun berdasarkan program pensiun imbalan pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuarial secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan kompensasi tahunan dan asumsi actuarial lain. Indosat Ooredoo 195 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/23 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l. Imbalan Kerja (lanjutan) Program Pensiun (lanjutan) Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lain dengan tujuan agar aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus program pensiun. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode berikutnya. Grup mengalihkan jumlah yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tersebut ke dalam ekuitas, yang disajikan sebagai keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Biaya bunga dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan. Jaminan kesehatan masa pensiun Perusahaan memberikan jaminan kesehatan masa pensiun untuk pensiunan tertentu yang berhak. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan yang digunakan untuk program pensiun imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain pada periode saat terjadinya. Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Grup memiliki penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Hak atas imbalan ini biasanya berdasarkan pencapaian masa kerja karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (Collective Labor Agreement). Estimasi biaya imbalan ini diakui selama masa kerja. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan untuk program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui pada laporan laba rugi. m. Instrumen Keuangan Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan kenaikan nilai aset keuangan dari satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lainnya. 1. Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, sebagaimana mestinya. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Indosat Ooredoo 196 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/24 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu pada tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak berelasi, aset derivatif, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya (instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi harga). Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kelompok ini jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, jika tidak maka aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset derivatif. • Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai juga diakui pada laporan laba rugi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak berelasi, aset keuangan lancar lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lain-lain Grup termasuk dalam kategori ini. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Indosat Ooredoo 197 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/25 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset keuangan (lanjutan) • Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-for-Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar, kecuali investasi akan jatuh tempo atau manajemen memiliki intensi untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi. Grup memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: - Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi cadangan penurunan nilai. - Investasi saham yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai AFS disajikan sebagai bagian dari “investasi jangka panjang”. 2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman dan utang. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang jangka panjang dan utang obligasi, utang pihak berelasi, liabilitas derivatif dan liabilitas keuangan jangka pendek dan jangka panjang lain-lain. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Indosat Ooredoo 198 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/26 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang diambil Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2014). Derivatif melekat yang dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Amortisasi EIR termasuk di dalam biaya keuangan dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR. Sukuk Sukuk diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diakui pada laporan laba rugi sebagai beban penerbitan sukuk menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu sukuk . Sukuk, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi yang belum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas. 3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap tingkat suku bunga, dan kontrak forward valuta asing, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga yang berasal dari utang jangka panjang dan utang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari item yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas). Indosat Ooredoo 199 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/27 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 3. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan) Pada awal transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam menghapus dampak perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai. Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan komprehensif lain di dalam "cadangan lindung nilai arus kas". Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di penghasilan komprehensif lain diakui pada laporan laba rugi. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui langsung pada laporan laba rugi di dalam "keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar derivatif - bersih". 4. Instrumen keuangan disalinghapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tersebut tidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dapat dilaksanakan dalam kegiatan usaha normal dan dalam hal gagal bayar, pailit atau kebangkrutan dari perusahaan atau pihak lawan. 5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari EIR. Indosat Ooredoo 200 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/28 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (terjadi peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami kesulitan keuangan signifikan, gagal membayar bunga atau pokok pinjaman, kemungkinan debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati yang mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan kegagalan dalam pembayaran. • Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk kategori pinjaman dan piutang, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut berkurang dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat suku bunga efektif yang ditetapkan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan hal tersebut berhubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti peningkatan peringkat kredit debitur), pemulihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui, dikreditkan ke laba rugi. • Aset keuangan AFS Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti objektif meliputi penurunan nilai wajar efek yang signifikan dan berkepanjangan di bawah harga perolehan. Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas investasi tersebut yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi - direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Indosat Ooredoo 201 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/29 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut berakhir atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam hal suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi. 8. Nilai wajar instrumen keuangan Grup menilai instrumen keuangan, termasuk derivatif, sebesar nilai wajar pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar atas instrumen keuangan diukur pada biaya diamortisasi diungkapkan di Catatan 17, 18 dan 19. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: - Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar utamanya bertindak untuk kepentingan ekonomi terbaik mereka. Pengukuran nilai wajar atas aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan manfaat ekonomi tertinggi dalam penggunaan aset atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut secara maksimal. Indosat Ooredoo 202 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/30 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 8. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input relevan yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2 - Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; Level 3 - Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadap pengukuran yang tidak dapat diobservasi Untuk aset dan liabilitas yang diakui sebesar nilai wajar dalam laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara Level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada setiap akhir periode pelaporan. Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kategori aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko dari aset atau liabilitas tersebut, dan level hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan melakukan penyesuaian harga dalam kondisi pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit di pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang sedang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan. Indosat Ooredoo 203 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/31 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Mata uang fungsional entitas anak tertentu adalah Dolar A.S. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas entitas anak ditranslasi ke dalam mata uang penyajian Perusahaan pada kurs spot yang berlaku pada akhir periode laporan dan laporan penghasilan komprehensif ditranslasi dengan kurs rata-rata selama periode berjalan. Perbedaan yang dihasilkan dari translasi laporan keuangan entitas anak tertentu dicatat dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan”. Selisih kurs yang berkaitan dengan pinjaman dan kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai bagian dari beban atau penghasilan lain-lain, sedangkan selisih kurs lainnya diklasifikasikan sebagai bagian dari beban usaha. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan (dalam angka penuh) masing-masing adalah Rp13.795 dan Rp12.440 untuk AS$1, yang merupakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. o. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak danasosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat salinghapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Indosat Ooredoo 204 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/32 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) p. Pelaporan Segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai direksi yang mengambil keputusan strategis. Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar segmen dieliminasi. q. Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Tidak terdapat potensi dilusi atas saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. r. Transaksi dengan Pihak Berelasi Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010); “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012. Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah, sebagai pemegang saham dari entitas, dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah. Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 31. s. Provisi Provisi diakui apabila Grup memiliki kewajiban hukum maupun konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu; besar kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban; dan jumlah yang telah diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk mengakui kerugian operasi di masa depan. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang. Indosat Ooredoo 205 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/33 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian: \ Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing - masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas-entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Sewa Grup mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dinyatakan dalam Catatan 2i. Menentukan apakah suatu transaksi sewa adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan substansial apakah perjanjian sewa mengalihkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan ke atau dari Grup secara substansial. Pertimbangan hati-hati diperlukan atas berbagai aspek kompleks yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada, penentuan nilai wajar aset sewaan, umur ekonomis aset sewaan, opsi perpanjangan masa sewa dan tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi menentukan apakah aset sewaan dapat dikapitalisasi dan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup mempunyai beberapa perjanjian sewa di mana Grup bertindak sebagai lessee atau lessor untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat kepemilikan yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan kepada lessee atau tetap ada pada Grup berdasarkan PSAK 30, “Sewa” yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset yang disewa. Sewa Menara Untuk sewa menara, satuan hitung (unit of account) ditentukan pada tingkat ruang (site space) karena sewa tergantung pada penggunaan ruang yang spesifik pada menara di mana Perusahaan menempatkan peralatannya. Perizinan Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi radio 2.1 GHz (teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G” oleh Menkominfo. Perusahaan berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi selama 10 tahun masa berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus. Indosat Ooredoo 206 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/34 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan (lanjutan) Perizinan (lanjutan) Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G dan IMM mendapatkan izin penyelenggaraan untuk jaringan tetap lokal berbasis “Packet Switched” yang menggunakan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (“BWA”). Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi sepanjang 10 tahun masa berlaku uang muka dan beban dibayar di muka dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen berkeyakinan bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiap saat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensi radio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu, Grup mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai beban sewa operasi dibayar di muka yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasi atas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun yang dapat berpengaruh terhadap penilaian biaya dibayar di muka. Penurunan nilai dari aset non-keuangan Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm’s length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya tambahan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan menambah kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa depan (future cash inflows) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi kunci yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan atas UPK yang berbeda, disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 12. Transaksi pertukaran aset Selama tahun 2010 sampai tahun 2013, Grup menandatangani beberapa kontrak untuk pertukaran aset dengan pemasok pihak ketiga untuk beberapa peralatan teknis selular tertentu dari Grup. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup melakukan evaluasi apakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwa transaksi pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial; tetapi nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilainya diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan. Indosat Ooredoo 207 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/35 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a. Pertimbangan (lanjutan) Provisi atas kasus hukum Grup saat ini sedang terlibat dalam sebuah kasus hukum yang signifikan dan selanjutnya telah menerima keputusan Mahkamah Agung (“MA”) atas kasus hukum tersebut (Catatan 20). Manajemen saat ini memutuskan untuk mengakui provisi atas kasus hukum karena keputusan MA dianggap telah final dan mengikat. Provisi tersebut dibuat berdasarkan jumlah yang ditetapkan dalam keputusan MA. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa masih terdapat kesempatan untuk mengajukan Peninjauan Kembali berdasarkan hukum yang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa kinerja keuangan di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh hasil dari Peninjauan Kembali atas kasus ini. b. Estimasi dan Asumsi Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan mendatang dijabarkan sebagai berikut: Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kas didiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan input seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29. Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaan aset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat. Indosat Ooredoo 208 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/36 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pemulihan dari aset pajak tangguhan Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di mana penghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutang Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia untuk mengakui pencadangan spesifik bagi pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo dengan tujuan mengurangi piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pertimbangan ini meliputi dan tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang diharapkan tertagih. Pencadangan s ecara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup juga mengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secara spesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi daripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur. Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur. Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain Biaya biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilaii kini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial termasuk membuat variasi asumsi yang dapat berbeda dari pengembangan aktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biaya maksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Indosat Ooredoo 209 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/37 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain (lanjutan) Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkan tingkat pengembalian pasar (pada akhir masa pelaporan) terhadap obligasi pemerintah dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yang diharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasi yang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam suatu kelompok tertentu dan promosi. Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas, disajikan pada Catatan 30. Pengakuan pendapatan Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang. Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound dan outbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yang diobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi. Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian material di masa depan. Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini. Ketidakpastian kewajiban perpajakan Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak atau jumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah provisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak yang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan harus diakui. Indosat Ooredoo 210 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/38 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Ketidakpastian kewajiban perpajakan (lanjutan) Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada Beban Pajak Penghasilan - Kini di dalam laporan laba rugi. 4. KAS DAN SETARA KAS 2015 Kas Rupiah Dolar A.S. Kas pada bank Pihak berelasi (Catatan 31) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) Dolar A.S. Mandiri QNBK Pihak ketiga Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (termasuk Danamon Syariah) (“Danamon”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (termasuk CIMB Niaga Syariah) (“CIMB Niaga”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) Dolar A.S. ABN Amro Bank N.V., The Netherlands Deutsche Bank AG (“DB”) Cabang Jakarta Citibank N.A., Cabang Singapura Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) Indosat Ooredoo 211 Laporan Tahunan 2015 2014 1.444 - 1.893 60 1.444 1.953 222.263 42.505 9.003 25.572 24.088 9.376 17.449 31.828 2.998 54.148 339 35.912 77 47.466 30.724 44.772 53.758 9.426 57.521 57.487 42.511 15.131 32.441 95.680 37.249 57.911 9.978 646.801 434.108 13.296 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/39 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2015 Deposito berjangka dan deposito on call Pihak berelasi (Catatan 31) Rupiah QNBK PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”) Mandiri BRI BNI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Maluku PT Bank Syariah Mandiri (“Mandiri Syariah”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000) 2014 550.000 250.337 181.753 178.000 137.450 50.000 124.920 961.500 227.000 123.450 37.000 25.000 25.000 4.500 69.500 35.000 25.000 25.000 4.500 413.850 31.746 27.231 161.720 28.627 - 130.000 118.500 100.000 84.500 55.000 100.000 131.000 47.000 27.500 50.000 43.000 40.000 34.000 132.000 41.000 48.600 25.500 4.500 94.297 59.500 83.000 58.622 337.449 34.488 398.411 31.100 2.975.101 3.043.950 3.623.346 3.480.011 12.000 Dolar A.S. QNBK Mandiri BNI Pihak ketiga Rupiah PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) PT Bank Muamalat Indonesia (“Muamalat”) Danamon CIMB Niaga PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (termasuk bank Syariah BTPN) (“BTPN”) PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Saudara Tbk (sebelumnya PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk) PT Bank MNC Internasional Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) Dolar A.S. DB Lain-lain (masing-masing dibawah Rp40.000) Deposito berjangka dan deposito on call memperoleh bunga per tahun sebagai berikut : 2015 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar A.S. 3,50% - 10,00% 0,03% - 3,50% 2014 3,75% - 11,50% 0,02% - 3,50% Suku bunga deposito on call dan deposito berjangka dengan pihak berelasi sebanding dengan yang ditawarkan oleh pihak ketiga. Indosat Ooredoo 212 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/40 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) - Telkom (termasuk AS$236 pada tahun 2015 dan AS$174 pada tahun 2014) - Lain-lain (termasuk AS$2.890 pada tahun 2015 dan AS$2.592 pada tahun 2014) 209.642 47.588 329.747 495.797 539.389 (28.850) 543.385 (24.433) 510.539 518.952 1.367.613 1.060.491 999.644 653.570 473.463 75.544 377.218 87.361 2.916.264 (696.628) 2.178.640 (605.480) 2.219.636 1.573.160 2.730.175 2.092.112 Sub-jumlah Dikurangi: provisi penurunan nilai Pihak ketiga - Perusahaan dalam negeri (termasuk AS$44.006 pada tahun 2015 dan AS$44.317 pada tahun 2014) - Carriers internasional (AS$72.698 pada tahun 2015 dan AS$52.538 pada tahun 2014) - Pelanggan pasca-bayar dari: Selular Telekomunikasi tetap Sub-jumlah Dikurangi: provisi penurunan nilai 2014 Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015 Bruto 2014 Provisi penurunan nilai Bruto Provisi penurunan nilai Belum jatuh tempo Jatuh tempo: - sampai dengan 6 bulan - di atas 6 bulan sampai dengan 12 bulan - di atas 12 bulan sampai dengan 24 bulan - lebih dari 24 bulan 716.736 - 780.656 - 1.016.498 574.252 385.140 763.027 75.430 62.502 90.211 497.335 795.840 164.774 343.182 637.573 78.460 59.710 91.032 400.711 Jumlah 3.455.653 725.478 2.722.025 629.913 - Perubahan provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015 2014 Saldo awal tahun Provisi - bersih Efek bersih penyesuaian kurs Penghapusan 629.913 69.868 40.912 (15.215) 521.406 84.816 35.054 (11.363) Saldo akhir tahun 725.478 629,913 Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif 191.506 533.972 120.382 509.531 725.478 629.913 665.678 258.252 Jumlah bruto piutang, yang ditelaah secara individual sebelum dikurangi provisi penurunan nilai Indosat Ooredoo 213 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/41 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Grup telah membentuk provisi untuk penurunan nilai piutang usaha berdasarkan penilaian kolektif dari tingkat penurunan nilai historis dan penilaian individual dari sejarah kredit pelanggan. Piutang yang diturunkan nilainya secara individual sebagian besar merupakan pelanggan korporat, yang sedang dalam kondisi kesulitan keuangan atau alasan lainnya. Sebagian porsi dari piutang ini diharapkan dapat dipulihkan. Grup tidak menerapkan pemisahan antara piutang pihak berelasi dan pihak ketiga dalam menilai jumlah yang telah jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah tercatat dari piutang usaha Grup yang dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp2.013.439 dan Rp1.311.456. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, bersama dengan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, berasal dari pelanggan dengan sejarah kredit yang baik dan diharapkan akan terpulihkan. Efek bersih penyesuaian kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah terhadap Dolar A.S. atas piutang dalam Dolar A.S. yang sebelumnya telah diprovisikan dan dikreditkan atau dibebankan pada “Kerugian Selisih Kurs - Bersih”. Informasi tentang risiko kredit Grup diungkapkan dalam Catatan 36. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup penurunan nilai dari piutang usaha. 6. DERIVATIF Instrumen Lindung nilai arus kas: - Kontrak swap tingkat suku bunga Jumlah nosional (dalam Dolar A.S.) Tidak ditujukan untuk lindung nilai akuntansi: - Kontrak swap tingkat suku bunga - Kontrak forward valuta asing Instrumen Tidak ditujukan untuk lindung nilai akuntansi: - Kontrak swap tingkat suku bunga - Kontrak forward valuta asing 2015 Aset derivatif Liabilitas derivatif 100.000 1.030 - 71.237 340.000 - 18.782 271.965 1.030 290.747 Jumlah nosional (dalam Dolar A.S.) 2014 71.237 433.000 Aset derivatif Liabilitas derivatif 75.986 26.999 4.741 75.986 31.740 Perubahan neto pada nilai wajar instrumen derivatif, biaya swap, biaya penghentian, dan penyelesaian instrumen derivatif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing berjumlah Rp244.520 dan Rp101.927, dibebankan ke “Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih” pada laporan laba rugi. pada laporan laba rugi. Selanjutnya penyelesaian kontrak forward valuta asing dengan jumlah nosional AS$340.000 ini menyebabkan tambahan kerugian sejumlah Rp77.387. Indosat Ooredoo 214 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/42 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6. DERIVATIF (lanjutan) (a) Swap tingkat suku bunga - lindung nilai arus kas Sudah menjadi kebijakan Grup untuk melindungi sebagian pinjaman dari eksposur atas tingkat suku bunga. Untuk itu Grup masuk dalam kontrak swap tingkat suku bunga dimana kontrak tersebut mewajibkan Grup untuk menerima bunga pada tingkat suku bunga mengambang dan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap. Kontrak tersebut mensyaratkan penyelesaian bunga bersih atas piutang atau utang pada tanggal penyelesaian yang sama dengan tanggal pembayaran bunga atas utang yang mendasarinya. Kontrak tersebut diselesaikan secara neto. Pada tanggal 31 Desember 2015, suku bunga tetap terkait swap tingkat suku bunga adalah 0,73%, dan tingkat bunga mengambang utama adalah LIBOR. Keuntungan dan kerugian kontrak swap tingkat suku bunga yang diakui pada cadangan lindung nilai di ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 akan terus diakui pada laporan laba rugi dalam“biaya keuangan” sampai pembayaran pinjaman bank. (b) Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai akutansi Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai untuk tujuan akuntansi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan. Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Pihak dalam kontrak HSBC BTMU Barclays BNP Paribas DBS ING JP Morgan 7. Jenis kontrak Swap tingkat suku bunga Swap tingkat suku bunga Kontrak berjangka valuta asing Kontrak berjangka valuta asing Kontrak berjangka valuta asing Kontrak berjangka valuta asing Kontrak berjangka valuta asing Jadwal penyelesaian April 2008 - September 2019 Juli 2015 - Mei 2017 Januari 2016 - Maret 2016 Januari 2016 - Februari 2016 Januari 2016 - Maret 2016 Januari 2016 - Maret 2016 Januari 2016 - Februari 2016 PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 2015 Klaim restitusi pajak penghasilan badan: - Tahun pajak 2013 - Tahun pajak 2012 - Tahun pajak 2011 - Tahun pajak 2009 Pajak lain-lain: - PPN - Pajak lain-lain Indosat Ooredoo 215 Laporan Tahunan 2015 2014 707 3.134 65.570 422 131.894 - 69.411 132.316 340.962 3.923 222.927 8.820 344.885 231.747 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/43 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang Pajak 2015 Pajak penghasilan badan: - Pasal 29 - Pasal 25 Pajak lain-lain: - Pasal 26 - Pasal 21 - Pasal 4(2) - Pasal 23 - PPN - Lain-lain 14.810 10.358 19.351 - 24.538 19.351 33.964 17.680 13.316 6.440 539 1.763 10.916 17.664 13.416 11.499 1.893 629 73.702 56.017 c. Beban (manfaat) pajak penghasilan 2015 Perusahaan Kini Tangguhan Entitas anak Kini Beban pajak untuk tahun berjalan Penyesuaian tahun lalu Tangguhan Konsolidasian Kini Tangguhan 2014 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) (753.254) (233.786) (753.254) (233.786) 146.812 (15.915) 134.929 6.648 8.406 130.897 149.983 146.812 (769.169) 141.577 (225.380) (622.357) 83.803 Rekonsiliasi antara hasil perkalian rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku dan manfaat pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2015 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan (1.785.835) (1.962.032) Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Beban yang tidak dapat dikurangkan Aset pajak tangguhan yang tidak diakui Ketetapan pajak Penghentian pengakuan pajak tangguhan Penghasilan yang dikenakan pajak final Lain-lain (446.459) (490.508) 62.257 (192.612) (59.010) (2.658) 4.893 (35.766) 54.342 Manfaat pajak penghasilan konsolidasian (622.357) (83.803) Indosat Ooredoo 216 Laporan Tahunan 2015 23.314 2.994 52.074 320.979 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/44 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan estimasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: (Laba) rugi sebelum pajak penghasilan entitas anak, disesuaikan dengan eliminasi konsolidasian (1.785.835) Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan Penyesuaian fiskal: Penyusutan dan amortisasi Sewa pembiayaan Beban yang tidak dapat dikurangkan Imbalan kerja Provisi penurunan nilai piutang Ketetapan pajak Penghasilan dividen Penghasilan yang dikenakan pajak final Lain-lain (2.260.110) (474.275) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) (1.962.032) 856.347 (1.105.685) 1.432.682 271.609 176.034 137.515 110.316 205.895 (93.160) (284.912) (40.588) 869.296 125.093 (614.459) 39.967 Akumulasi rugi fiskal Penyesuaian rugi fiskal dan koreksi tahun lalu (344.719) (579.255) 245.129 12.953 (783.366) 191.158 Rugi fiskal Perusahaan (678.845) (579.255) 392.509 105.952 153.800 142.384 (95.904) Penyesuaian rugi fiskal sebesar Rp245.129 terdiri dari penyesuaian berdasarkan revisi surat pemberitahuan tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan 2014 yang menambah saldo akumulasi kompensasi rugi fiskal dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp183.373, penyesuaian terkait tahun pajak 2013 yang mengurangi saldo akumulasi kompensasi rugi fiskal sebesar Rp17.544, dan efek kadaluwarsa rugi fiskal tahun pajak 2010 yang mengurangi saldo akumulasi kompensasi sebesar Rp410.958. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah rugi pajak didasarkan atas perhitungan sementara sebagaimana Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan. Indosat Ooredoo 217 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/45 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan Saldo awal Perusahaan: Imbalan kerja Sewa pembiayaan Provisi penurunan nilai piutang Kompensasi rugi fiskal Penyusutan dan amortisasi Investasi pada entitas anak Lain-lain Entitas anak: Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan 2015 Dikreditkan Dikreditkan/ ke penghasilan (dibebankan) komprehensif ke laba rugi lain Saldo akhir 297.846 253.988 155.405 144.814 (1.321.337) (268.052) 47.749 34.379 53.884 (40.483) 24.897 421.528 268.052 (9.003) (52.361) - 279.864 307.872 114.922 169.711 (899.809) 38.746 (689.587) 753.254 (52.361) 11.306 92.057 11.978 (1.115) 102.920 3.937 (179) (16.330) (12.572) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) Dikreditkan Dikreditkan/ ke penghasilan (dibebankan) komprehensif Saldo awal ke laba rugi lain Saldo akhir Perusahaan: Imbalan kerja Sewa pembiayaan Provisi penurunan nilai piutang Kompensasi rugi fiskal Penyusutan dan amortisasi Investasi pada entitas anak Lain-lain Entitas anak: Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan 228.515 222.715 126.139 195.842 (1.538.661) (229.260) 28.494 26.488 31.273 29.266 (51.028) 217.324 (38.792) 19.255 42.843 - 297.846 253.988 155.405 144.814 (1.321.337) (268.052) 47.749 (966.216) 233.786 42.843 (689.587) 101.853 (10.265) 469 92.057 (18.460) 1.859 271 (16.330) Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah keseluruhan perbedaan temporer terkait dengan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, yang mana liabilitas pajak tangguhannya tidak diakui, adalah sebesar Rp1.142.627. Lihat Catatan 2o. Pada tanggal 31 Desember 2015, aset pajak tangguhan senilai Rp343.652 (2014: Rp352.755) terkait dengan akumulasi rugi pajak sejumlah Rp1.374.608 (2014: Rp1.411.020) tidak diakui. Kerugian tersebut berasal dari entitas anak dan akan kadaluwarsa antara tahun 2016 hingga 2020. Indosat Ooredoo 218 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/46 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Ketetapan pajak Ketetapan pajak Grup yang signifikan dibahas lebih lanjut di bawah ini: Tahun pajak 2004 Pada bulan Maret 2012, Pengadilan Pajak memutuskan menerima permintaan Perusahaan atas kompensasi untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674. Pada bulan Juni 2012, Kantor Pajak mengajukan permohonan Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung. Pada bulan Juli 2012, Perusahaan telah menyampaikan Permohonan Kontra Memorandum untuk Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung terkait permohonan tersebut. Tahun pajak 2009 Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp29.272, dibandingkan dengan jumlah yang diklaim sebesar Rp95.677. Pada bulan Juli 2011, Perusahaan mengajukan keberatan untuk mempertahankan sisa klaim sebesar Rp65.570, yang kemudian ditolak. Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan September 2012 dan Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima permintaan klaim Perusahaan berdasarkan putusan yang di diterbitkan pada tanggal 22 September 2015. Pada tanggal 15 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (“SPMKP”) atas penghasilan badan atas tahun 2009 sebesar Rp65.570. Tahun pajak 2012 Pada bulan November 2014, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak yang menyatakan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 dan 4(2) masing-masing sebesar Rp313.769 dan Rp13.489 (termasuk denda). Perusahaan menerima keputusan terkait Pasal 4(2), membayarkan jumlah tersebut pada bulan Desember 2014 dan membebankannya ke laba rugi tahun 2014. Pada bulan Februari 2015, Perusahaan mengajukan surat keberatan terkait ketetapan pajak penghasilan pasal 26. Selanjutnya, pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan menerima surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) yang menolak keberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaan masih sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak. Pada bulan November 2014, Perusahaan juga menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp131.894 dibandingkan dengan jumlah yang diklaim sebesar Rp132.315 dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp331.499. Pada bulan Februari 2015, Perusahaan menerima restitusi dan meyampaikan surat keberatan terkait koreksi rugi fiskal. Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan sebagaimana Perusahaan sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak. Tahun pajak 2013 Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp231.643, sebesar jumlah yang diklaim oleh Perusahaan dan pengurangan rugi fiskal sebesar Rp173.535. Perusahaan menerima restitusi atas lebih bayar pada bulan Juli 2015 dan menyampaikan surat keberatan terkait koreksi rugi fiskal pada bulan September 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya belum dapat ditentukan. Indosat Ooredoo 219 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/47 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) Tahun pajak 2013 (lanjutan) Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak pada bulan Desember 2015, Januari 2016 dan Februari 2016 yang menetapkan lebih bayar PPN untuk masa Februari, Maret, April, Mei dan Desember 2013. Perusahaan menyetujui jumlah yang ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebesar Rp158.754, dimana lebih rendah dari jumlah yang diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp197.517. Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk PPN masa Februari, April, dan Mei 2013 sebesar Rp49.561. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk PPN masa Desember 2013 sebesar Rp82.915. Pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan telah menerima restitusi untuk PPN masa Maret 2013 sebesar Rp26.278. Tahun pajak 2014 Pada bulan November 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar PPN untuk masa Januari sampai dengan Juni 2014. Surat ketetapan pajak tersebut menetapkan lebih bayar untuk masa Januari 2014 sebesar Rp5.058 dan kurang bayar untuk masa Februari sampai dengan Juni 2014 sebesar Rp14.518 termasuk denda. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas jumlah kurang bayar pada bulan Desember 2015 dan mengajukan surat keberatan atas hasil ketetapan pajak tersebut kepada Kantor Pajak pada bulan Februari 2016. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada keputusan atas keberatan tersebut. f. Administrasi Peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengharuskan Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam negeri untuk menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan secara individu berdasarkan perhitungan sendiri. Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 8. KLAIM RESTITUSI PAJAK Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang telah ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan dan telah diterima oleh Grup disajikan sebagai pajak dibayar di muka dan diklasifikasikan sebagai aset lancar dimana Grup memperkirakan akan menerima pengembalian pajak dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan (Catatan 7a). Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain yang belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan atau masih dalam proses keberatan atau banding disajikan sebagai “Klaim restitusi pajak”. Klaim restitusi pajak tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang diperkirakan akan dipulihkan lebih dari 12 bulan dari tanggal pelaporan. Setelah Otoritas Perpajakan menetapkan klaim dan tidak ada keberatan atau banding, kemudian Grup akan mereklasifikasi klaim restitusi pajak tersebut ke pajak dibayar di muka. Rincian dari klaim restitusi pajak dikurangi estimasi provisi penyesuaian pajak adalah sebagai berikut: Indosat Ooredoo 220 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/48 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan) 2015 Pajak penghasilan badan: - Belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan - Dalam proses keberatan/banding Pajak lain-lain dalam proses keberatan atau banding: - PPN - Pajak lain-lain - Provisi penyesuaian pajak 2014 207.967 201.059 352.174 274.214 409.026 626.388 275.786 1.398 (148.161) 525.716 1.398 (148.161) 129.023 378.953 538.049 1.005.341 Berdasarkan penelaahan atas ketidakpastian pajak terkait klaim restitusi pajak, Grup menentukan provisi penyesuaian pajak atas klaim restitusi pajak jika diperlukan. Provisi terkait disajikan sebagai akun pengurang terhadap klaim. Provisi atas dampak ketidakpastian pajak dalam hal tidak terdapat aset pajak yang diakui, disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas jangka panjang-lain-lain”. Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran PPN yang sedang dalam proses keberatan atau banding sebagai berikut: 2015 2014 Perusahaan: - Tahun pajak 2012 148.161 148.161 - Tahun pajak 2011 119.344 119.344 - Tahun pajak 2010 199.786 - Restitusi 2011 dan 2012 8.281 53.765 Entitas anak 275.786 - 521.056 4.660 275.786 525.716 Rincian klaim atas kelebihan pembayaran PPN yang signifikan lebih lanjut dijelaskan di bawah: Tahun pajak 2010 Pada tahun 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesar Rp106.619 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan atas klaim tersebut. Tambahan kurang bayar PPN sebesar Rp93.167 ditetapkan dalam proses keberatan. Perusahaan membayar jumlah tambahan kurang bayar dan mengajukan banding terhadap jumlah klaim sebesar Rp199.786 ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2015, Pengadilan Pajak memutuskan untuk mengabulkan sebagian klaim dari Perusahaan sebesar Rp103.077. Perusahaan menerima putusan tersebut, menerima restitusi dan membebankan selisihnya ke laba rugi tahun 2015. Indosat Ooredoo 221 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/49 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. KLAIM RESTITUSI PAJAK (lanjutan) Tahun pajak 2011 Pada bulan Juni 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesar Rp119.344 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan atas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan. Tahun pajak 2012 Pada bulan September 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar PPN sebesar Rp148.161 (termasuk denda). Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan atas ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan November 2014, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketetapan tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan. Klaim restitusi pajak dari kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang dalam proses keberatan atau banding adalah sebagai berikut: 2015 2014 Perusahaan: - Tahun pajak 2012 422 422 - Tahun pajak 2009 65.570 - Tahun pajak 2008 97.132 97.132 - Tahun pajak 2007 110.413 110.413 Entitas Anak 207.967 - 273.537 677 207.967 274.214 Rincian klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan yang signifikan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini: Tahun pajak 2007 dan 2008 Pada bulan Desember 2013, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp110.413 dan Rp97.132, masing-masing untuk tahun pajak 2007 dan 2008. Perusahaan membayar jumlah tersebut dan mengajukan keberatan terhadap ketetapan tersebut, yang kemudian ditolak. Pada bulan Juni 2015, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, hasilnya masih belum ditentukan. 9. BEBAN FREKUENSI DAN LISENSI DIBAYAR DI MUKA Beban frekuensi tahunan 3G dan BWA upfront fee Jumlah beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka Dikurangi: bagian lancar Beban frekuensi dan linsensi dibayar di muka jangka panjang Indosat Ooredoo 222 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 2.280.613 134.346 1.984.454 200.186 2.414.959 (2.321.743) 2.184.640 (2.050.295) 93.216 134.345 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/50 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN INVESTASI JANGKA PANJANG a. Investasi pada entitas asosiasi Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, ringkasan dari entitas asosiasi Grup adalah sebagai berikut : Entitas Persentase kepemilikan Domisili SB ISAT Fund, L.P. PT Citra Bakti Indonesia Cayman Island Indonesia 43,48% 33,33% Nilai tercatat 2015 2014 75.922 2.599 3.552 2.360 78.521 5.912 SB ISAT Fund, L.P. bergerak dalam bidang manajemen investasi pada perusahaan start-up pada industri digital. PT Citra Bakti Indonesia bergerak dalam jasa standardisasi kartu chip dan jasa sertifikasi untuk ATM dan kartu debit. Entitas asosiasi yang disebutkan di atas hanya memiliki saham biasa, yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan. Seluruh entitas asosiasi merupakan perusahaan tertutup dimana tidak terdapat harga pasar saham kuotasian yang tersedia. b. Investasi jangka panjang Investasi jangka panjang merupakan investasi langsung di saham ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dengan kepemilikan kurang dari 20% sebagai berikut: Lokasi Kepemilikan (%) 2015 2014 PT First Media Tbk Indonesia 1,07 Pendrell Corporation Amerika Serikat <0,01 Asean Cableship Pte. Ltd. (“ACPL”) Singapura 16,67 Lain-lain 12,80-18,89 Pengukuran 2015 2014 1,07 <0,01 Nilai wajar Harga perolehan 35.091 49.977 50.000 49.977 16,67 12,80-18,89 Harga perolehan Harga perolehan 1.265 15.065 1.265 15.065 101.398 (63.577) 116.307 (113.577) 37.821 2.730 Dikurangi: provisi penurunan nilai PT First Media Tbk bergerak di bidang televisi kabel dan penyedia jasa jaringan internet. Pendrell Corporation bergerak di bidang jasa satelit. ACPL bergerak pada bidang perbaikan dan pemeliharaan kabel bawah laut. Perusahaan telah membentuk provisi penurunan nilai atas investasi dalam bentuk saham masing-masing sebesar Rp63.577 dan Rp113.577 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang menurut keyakinan Perusahaan cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atas investasi. Indosat Ooredoo 223 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/51 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP Biaya perolehan Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset dalam pembangunan dan pemasangan Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2i) Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2i) Dikurangi: penurunan nilai aset Nilai Buku Bersih 2015 Transaksi selama tahun berjalan Penghentian Penambahan Pengakuan Reklasifikasi Saldo Awal Tahun Saldo Akhir Tahun 538.026 927.044 4.741.875 953.596 199 722 12.852 (10.985) (141.807) (18.326) 150 983.864 28.721 527.041 927.393 5.584.654 976.843 11.650.705 16.644 48.497.659 483 - (24.307) (2.323) (333.976) 799.885 273 4.904.238 12.426.766 14.594 53.067.921 24.478.779 444.336 (324.896) 1.574.471 26.172.690 1.291.010 - (483) - 1.290.527 1.531.890 1.354.161 - (360) (5.110) 64.444 213.400 1.595.974 1.562.451 3.074.802 9.470.874 - (8.569.446) 3.976.230 4.318.622 118.961 (11.290) - 4.426.293 103.374.813 10.048.427 (873.863) - 112.549.377 (383.554) (3.840.240) (855.736) (21.517) (405.596) (31.447) 141.807 18.325 - (405.071) (4.104.029) (868.858) (6.813.411) (14.818) (30.412.732) (849.034) (913) (5.025.497) 21.682 2.323 132.163 - (7.640.763) (13.408) (35.306.066) (15.253.529) (1.835.352) 310.613 - (16.778.268) (1.280.451) (10.558) 483 - (1.290.526) (1.432.903) (1.085.293) (50.044) (57.776) 206 387 - (1.482.741) (1.142.682) (1.226.239) (466.612) 5.991 - (1.686.860) (62.598.906) (8.754.346) 633.980 - (70.719.272) (8.402) - - (8.402) 40.775.907 Indosat Ooredoo 41.821.703 224 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/52 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Biaya perolehan Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset dalam pembangunan dan pemasangan Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2i) Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap Aset sewa pembiayaan Sarana penunjang bangunan dan partisi (Catatan 2i) Nilai Buku Bersih Saldo Awal Tahun 2014 Transaksi selama tahun berjalan Penghentian Penambahan Pengakuan Reklasifikasi Saldo Akhir Tahun 547.117 856.013 4.673.204 944.369 715 204 12.364 (9.091) (10.029) (45.942) (8.314) 80.345 114.409 5.177 538.026 927.044 4.741.875 953.596 10.796.036 18.373 43.018.724 2.495 246 - (57.884) (2.374) (333.424) 910.058 399 5.812.359 11.650.705 16.644 48.497.659 22.204.394 268.484 (47.598) 2.053.499 24.478.779 1.293.604 - (2.594) - 1.291.010 1.469.383 1.232.861 1.117 - - 61.390 121.300 1.531.890 1.354.161 6.119.255 6.114.483 - 3.891.958 426.664 - 97.065.291 6.826.772 (517.250) (366.600) (3.603.543) (819.926) (18.176) (339.738) (44.460) (6.050.427) (16.279) (26.231.579) (9.158.936) 3.074.802 - 4.318.622 - 103.374.813 1.222 45.942 8.314 57.099 336 (383.554) (3.840.240) (855.736) (812.787) (998) (4.503.152) 51.256 2.374 325.729 (1.453) 85 (3.730) (6.813.411) (14.818) (30.412.732) (13.306.000) (1.944.104) 47.562 (50.987) (15.253.529) (1.275.592) (7.453) 2.594 (1.381.341) (1.037.613) (50.212) (47.680) - (1.350) - (1.280.451) (1.432.903) (1.085.293) (786.280) (439.959) - - (1.226.239) (54.875.180) (8.208.719) 484.993 - (62.598.906) 42.190.111 40.775.907 Kabel bawah laut (disajikan sebagai bagian dari peralatan transmisi dan cross-connection) merupakan bagian investasi Perusahaan pada sirkit kabel bawah laut yang dibangun, dioperasikan, dipelihara dan dimiliki bersama-sama dengan negara lain, berdasarkan kontrak dan/atau perjanjian pembangunan dan pemeliharaan. Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2016-2044. Hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang. Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi sebesar Rp8.754.346 dan Rp8.208.719, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Indosat Ooredoo 225 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/53 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak memiliki aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit apapun. Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah mengasuransikan aset tetapnya (kecuali kabel bawah laut Internasional dan hak atas tanah) dengan nilai pertanggungan sebesar AS$55.789 dan Rp35.969.681 termasuk asuransi satelit Perusahaan sebesar Rp810.428. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutup kemungkinan kerugian akibat kebakaran, ledakan, petir, kerusakan pesawat udara, gangguan bisnis dan bencana alam lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki aset tetap dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp13.178.183 yang telah disusutkan secara penuh tetapi masih digunakan. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai jual objek pajak (“NJOP”) tanah dan bangunan Grup sebesar Rp1.632.351. NJOP ditentukan oleh pemerintah daerah. Nilai ini termasuk dalam pengukuran nilai wajar Level 2. Pada tanggal 31 Desember 2015, tingkat persentase penyelesaian aset dalam pembangunan adalah sekitar 78% dari nilai kontrak dengan perkiraan tanggal penyelesaian sebagian besar di antara Januari dan Desember 2016. Saldo aset dalam pembangunan terutama terdiri dari peralatan teknis selular, sarana penunjang bangunan dan partisi, peralatan transmisi dan crossconnection dan peralatan teknologi informasi. Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penerimaan dan keuntungan bersih atas pelepasan aset tertentu adalah sebagai berikut: 2015 Penerimaan Nilai buku bersih 261.226 (239.883) 40.990 (32.257) 21.343 8.733 Keuntungan bersih 12. 2014 GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN Harga perolehan Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill Akumulasi penyusutan Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill Nilai buku bersih Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill Saldo awal tahun 2015 Penambahan Saldo akhir tahun Saldo awal tahun 2014 Penambahan Saldo akhir tahun 327.033 597.607 2.944.362 9.670 - 336.703 597.607 2.944.362 315.727 597.607 2.944.362 11.306 - 327.033 597.607 2.944.362 3.869.002 9.670 3.878.672 3.857.696 11.306 3.869.002 (294.938) (597.523) (1.619.979) (14.717) (84) - (309.655) (597.607) (1.619.979) (277.599) (597.518) (1.619.979) (17.339) (5) - (294.938) (597.523) (1.619.979) (2.512.440) (14.801) (2.527.241) (2.495.096) (17.344) (2.512.440) 32.095 84 1.324.383 (5.047) (84) - 27.048 1.324.383 38.128 89 1.324.383 (6.033) (5) - 32.095 84 1.324.383 1.356.562 (5.131) 1.351.431 1.362.600 (6.038) 1.356.562 Indosat Ooredoo 226 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/54 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN (lanjutan) Aset takberwujud lain sebagian besar diperoleh dari akuisisi Satelindo pada tahun 2002. Rinciannya adalah sebagai berikut: Jumlah Akuisisi Satelindo: Izin spektrum (Spectrum license) Basis pelanggan (Customer base): - Pasca-bayar - Pra-bayar Merek (Brand) 222.922 154.220 73.128 147.178 Lain-lain 597.448 159 Jumlah 597.607 Goodwill yang diperoleh melalui akuisi kepemilikan atas Bimagraha dan Satelindo masing-masing pada tahun 2001 dan 2002, dan dari akuisisi tambahan kepemilikan atas Lintasarta pada tahun 2005, SMT pada tahun 2008 dan LMD pada tahun 2010. Goodwill sebesar Rp1.322.796 dan Rp1.587 masing-masing telah dialokasikan ke segmen selular dan MIDI. Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Nilai terpulihkan dari unit usaha selular ditentukan berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual [fair value less cost to sell (“FVLCTS”)] dengan menggunakan Income Approach (a Discounted Cash Flows Method)] dan Market Approach (a Public Company Guideline Method). Nilai tersebut berada dalam kategori pengukuran nilai wajar Level 3. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai terpulihkan yang dihitung adalah sebesar Rp43.678.000. Penurunan tingkat pertumbuhan sebesar 3% atau kenaikan tingkat diskonto sebesar 3% akan menghapus kelebihan yang tersisa. Asumsi kunci yang digunakan dalam perhitungan FVLCTS pada tanggal 31 Desember 2015: Tingkat diskonto - Perusahaan memilih menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang [weighted average cost of capital (“WACC”)] sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan. Estimasi WACC sebelum pajak yang digunakan untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari unit usaha selular tersebut adalah antara 16,98% dan 17,55%. Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) - Proyeksi CAGR untuk periode anggaran 5 tahun atas pendapatan unit usaha selular berdasarkan proyeksi analis pasar adalah antara 3,3% dan 7,6%. Cost to sell - Nilai terpulihkan atas unit usaha selular ditentukan menggunakan FVLCTS, maka estimasi biaya pelepasan usaha dihitung bedasarkan persentase tertentu atas nilai buku ekuitas. Estimasi biaya pelepasan yang digunakan dalam perhitungan tersebut adalah sekitar 1,0% dari nilai perusahaan. Tidak ada penurunan nilai goodwill yang diidentifikasi. Indosat Ooredoo 227 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/55 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2015 2014 Pihak berelasi - BNI Pihak ketiga - PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”) 1.200.000 250.000 600.000 250.000 Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman yang belum diamortisasi 1.450.000 (978) 850.000 (552) 1.449.022 849.448 Berikut adalah rincian penarikan dan pembayaran kembali pinjaman jangka pendek untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Pembayaran Penarikan kembali Bank BNI Mizuho Mandiri 2014 Penarikan Pembayaran kembali 925.000 - (325.000) - 1.150.000 250.000 - (550.000) (1.500.000) 925.000 (325.000) 1.400.000 (2.050.000) Informasi signifikan lainnya berkaitan dengan pinjaman jangka pendek pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah fasilitas Bank BNI Mizuho Rp Rp 1.200.000 250.000 Suku bunga per tahun Periode 16 Juni 2015 - 16 Juni 2016 21 Oktober 2015 - 21 Oktober 2016 JIBOR+2,5% JIBOR+2,25% Jaminan Tidak ada Tidak ada Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan keuangan tertentu seperti mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, rasio utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4. Fasilitas revolving time loan di atas digunakan untuk membiayai modal kerja operasional, pembelian barang modal dan/atau persyaratan pembiayaan kembali pinjaman Perusahaan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan memenuhi seluruh persyaratan pinjaman jangka pendek. Amortisasi biaya penerbitan pinjaman untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.594 dan Rp755 (Catatan 28). 14. UTANG PENGADAAN Akun ini terdiri dari jumlah yang terutang untuk pengeluaran barang modal dan operasional yang dibeli dari pihak-pihak berikut: Pihak ketiga (termasuk AS$144.755 pada tahun 2015 dan AS$74.051 pada tahun 2014) Pihak berelasi (Catatan 31) (termasuk AS$ nihil pada tahun 2015 dan AS$157 pada tahun 2014) Indosat Ooredoo 228 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 6.206.354 3.047.553 56.763 47.965 6.263.117 3.095.518 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/56 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 15. AKRUAL 2015 Perbaikan dan pemeliharaan jaringan Pemasaran Sewa Insentif agen penjual (dealer) (Catatan 2j) Kewajiban pelayanan universal [Universal Service Obligation (”USO”)] (Catatan 34) Bunga Utilitas Jasa profesional Umum dan administrasi Jaringan sirkit internet Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) Biaya akses Blackberry Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 2014 315.153 308.240 277.247 188.844 272.568 185.420 210.962 264.624 119.523 118.125 114.072 73.478 52.515 33.377 32.751 97.158 98.415 337.773 78.892 55.752 38.325 100.246 40.046 59.259 76.509 1.730.483 1.818.791 Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi. 16. IMBALAN KERJA Imbalan kerja jangka pendek: 2015 Bonus karyawan Lain-lain 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 279.306 56.314 260.830 71.293 335.620 332.123 Imbalan kerja jangka panjang: Imbalan pensiun dibayar di muka jangka panjang 2015 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) Imbalan pensiun dibayar di muka (Catatan 30) Dikurangi: bagian lancar 95.590 (1.191) 89.752 (3.020) Bagian tidak lancar 94.399 86.732 Imbalan pensiun dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Beban dibayar di muka lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Indosat Ooredoo 229 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/57 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 16. IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan kerja jangka panjang 2015 Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) Kewajiban menurut UU Ketenagakerjaan (“UUK”) No. 13/2003 (Catatan 30) Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 538.580 640.551 344.303 58.151 (32.196) 307.480 47.836 (35.240) 908.838 960.627 Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2015 Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 (Catatan 30) Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) Biaya imbalan pensiun (Catatan 30) Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Jumlah 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 69.222 64.740 23.112 26.908 52.487 51.761 15.399 10.378 183.982 130.025 Jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: 2015 Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti Dampak pajak penghasilan 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 214.620 (53.655) (174.332) 43.583 160.965 (130.749) Rincian pensiun dan imbalan pascakerja lain-lain dibahas lebih lanjut dalam Catatan 30. 17. PINJAMAN Pinjaman Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Indosat Ooredoo 230 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 10.662.011 6.395.427 (51.380) (54.809) 10.610.631 (4.240.746) 6.340.618 (2.613.500) 6.369.885 3.727.118 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/58 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Pinjaman terdiri dari: Institusi keuangan: a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Fasilitas Revolving Time Loan b. ANZ Banking Group Ltd. (“ANZ”) Fasilitas Revolving Time Loan c. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) Perancis d. The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd. (“BTMU”) Fasilitas Revolving Time Loan e. Mizuho Bank Ltd. Fasilitas Revolving Time Loan f. BCA Fasilitas Kredit Investasi g. AB Svensk Exportkredit ("SEK") Swedia dengan jaminan dari Exportkreditnamnden ("EKN") h. PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) Fasilitas Revolving Time Loan i. DBS Bank Ltd. (“DBS”) Fasilitas Revolving Time Loan j. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("BSMI") Fasilitas Revolving TimeLoan k. Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) Fasilitas Revolving Time Loan l. PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) Fasilitas Revolving Time Loan m. SMI Fasilitas Revolving Time Loan n. HSBC, Pinjaman Komersial 9 Tahun 2015 Mata uang asal 2014 Mata uang asal Setara Rupiah Rp 1.900.000 1.900.000 Rp 1.000.000 AS$ 100.000 1.379.500 - - AS$ 1.111.252 AS$ 100.693 1.252.625 80.555 AS$ 50.000 Rp 250.000 689.750 250.000 AS$ 60.000 Rp 800.000 827.700 800.000 Rp AS$ Rp AS$ Rp AS$ 57.500 750.000 50.000 550.000 30.000 Rp 350.000 Rp 100.000 AS$ 4.056 Rp Rp Jumlah pinjaman Dikurangi: - Biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi - Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Indosat Ooredoo 231 1.000.000 - - 900.000 900.000 793.213 AS$ 102.500 1.275.100 750.000 Rp 689.750 550.000 Rp 413.850 350.000 Rp 100.000 Rp 55.946 AS$ 750.000 750.000 - - 650.000 650.000 - - 350.000 100.000 8.111 350.000 100.000 100.902 10.660.961 Institusi lainnya: a. PT Medialand International b. PT Danawa Indonesia c. Yayasan Kesejahteraan Karyawan (“YKK”) Bank Indonesia d. PT Multi Visi Komputama Setara Rupiah 6.378.627 700 350 700 Rp 350 Rp 700 350 700 350 - - Rp - Rp 12.250 350 12.250 3.500 1.050 16.800 10.662.011 6.395.427 (51.380) (4.240.746) (54.809) (2.613.500) 6.369.885 3.727.118 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/59 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: Pihak dalam kontrak a. BCA b. ANZ c. HSBC Perancis d. BTMU e. Mizuho Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas Revolving time loan: Rp1.500.000 Jadwal pembayaran Pada saat tanggal jatuh tempo (Februari 2016). Revolving time loan: Rp1.000.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Agustus 2018). Revolving time loan: AS$100.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Mei 2017). Fasilitas berjangka COFACE dua belas tahun: AS$157.243 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Maret 2016 September 2019). Fasilitas berjangka SINOSURE dua belas tahun: AS$44.200 Revolving time loan: AS$50.000 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Maret 2016 September 2019). Pada saat tanggal jatuh tempo (Desember 2016). Revolving time loan: Rp250.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Desember 2016). Revolving time loan: AS$60.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Februari 2017). Bunga Tanggal jatuh tempo fasilitas JIBOR + 2,50% berlaku mulai tanggal 21 Agustus 2015 dan terutang per bulan, atau per enam bulanan, atau triwulanan. 10 Februari 2016 JIBOR + 2,50% dan terutang per bulan, atau per enam bulanan, atau triwulanan. LIBOR Dolar A.S. + 1,05% dan terutang per bulan, atau per enam bulanan, atau triwulanan. 21 Agustus 2018 5,69% dan terutang per enam bulanan. LIBOR Dolar A.S. + 0,35% dan terhutang per enam bulanan. Keterangan pembayaran dan lainnya Untuk pembiayaan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan umum perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan modal usaha, pengeluaran modal dan pembiayaan umum perusahaan. 4 Mei 2017 Untuk pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. 30 September 2019 Untuk pembiayaan Satelit Palapa D. 30 September 2019 LIBOR Dolar A.S. enam bulan + 1,2% dan terutang enam bulanan. 10 Desember 2016 Untuk pembiayaan kembali dan pembiayaan umum Perusahaan. JIBOR + 2,45% dan terutang per bulan, atau per enam bulanan, atau triwulanan. 23 Desember 2016 Untuk pembiayaan modal usaha, pengeluaran modal dan pembiayaan umum Perusahaan. LIBOR Dolar A.S. + 0,9% dan terutang per bulan atau triwulanan. 5 Februari 2017 Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan modal usaha, pengeluaran modal dan pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Indosat Ooredoo 232 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/60 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Pihak dalam kontrak f. BCA g. SEK Swedia dengan Jaminan dari EKN h. IIF - SMI i. DBS j. BSMI Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas Jadwal pembayaran Bunga Tanggal jatuh tempo fasilitas Cicilan per tahun sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Desember 2015 Desember 2018). 10% dan terutang triwulanan. Fasilitas A: AS$100.000 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (November 2015 Mei 2016). LIBOR Dolar A.S. + Marjin EKN sebesar 0,25% + Biaya Pendanaan SEK sebesar 1,05% + Marjin Premi EKN sebesar 1,57% dan terhutang enam bulanan. 31 Mei 2016 Fasilitas B: AS$155.000 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Februari 2016 Februari 2017). Commercial Interest Reference Rate ("CIRR") sebesar 2,6% + Marjin EKN sebesar 0,05% + Marjin Premi EKN sebesar 1,61% dan terhutang enam bulanan. 28 Februari 2017 Fasilitas C: AS$60.000 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (November 2015 November 2017). 30 November 2017 Sindikasi Revolving time loan: Rp750.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Oktober 2016). Commercial Interest Reference Rate ("CIRR") sebesar 2,6% + Marjin EKN sebesar 0,05% + Marjin Premi EKN sebesar 1,59% dan terhutang enam bulanan. JIBOR + 2,25% dan terutang triwulanan atau per enam bulanan. Revolving time loan: AS$50.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (April 2017). LIBOR Dolar A.S. + 0,9% dan terutang per bulan atau triwulanan. 22 April 2017 Revolving time loan: Rp550.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Desember 2016). JIBOR + 2,50% dan terutang per bulan, triwulanan atau enam bulanan. 28 Desember 2016 Fasilitas kredit investasi 5 tahun: Rp1.000.000 Indosat Ooredoo 233 12 Desember 2018 18 Oktober 2016 Laporan Tahunan 2015 Keterangan pembayaran dan lainnya Untuk pembiayaan pengeluaran modal dan/ atau pembiayaan kembali utang. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan pembelian peralatan telekomunikasi. Untuk pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/61 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Pihak dalam kontrak k. Citibank l. BNPP m. SMI n. HSBC Cabang Jakarta, CIMB Niaga dan Bank of China. Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas Jadwal pembayaran Bunga Tanggal jatuh tempo fasilitas Revolving time loan: AS$40.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Februari 2017). LIBOR Dolar A.S. + 1,35% dan terutang per bulan atau triwulanan. 9 Februari 2017 Revolving time loan: Rp350.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Oktober 2017). JIBOR + 2,5% dan terutang per bulan atau triwulanan. 15 Oktober 2017 Revolving time loan: Rp100.000 Pada saat tanggal jatuh tempo (Desember 2017). JIBOR Tiga bulan + 2,45% dan terutang triwulanan. 10 Desember 2017 Fasilitas pinjaman komersial 9 tahun tanpa jaminan: AS$27.037 Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (November 2015 November 2016). LIBOR Dolar A.S. + 1,45% dan terutang enam bulanan. 28 November2016 Keterangan pembayaran dan lainnya Untuk pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan pengeluaran modal dan pembiayaan umum Perusahaan. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan pengeluaran modal. Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Untuk pembiayaan Satelit Palapa D. Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut: a. b. Pihak dalam kontrak PT Medialand International PT Danawa Indonesia Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas Jadwal pembayaran Unsecured loan: Rp700 Pada saat tanggal jatuh tempo (April 2018). Unsecured loan: Rp350 Pada saat tanggal jatuh tempo (Agustus 2018). Indosat Ooredoo 234 Bunga 2% per tahun. Tanggal jatuh tempo fasilitas 13 April 2018 Terutang pada saat cicilan pokok pinjaman yang pertama dan terakhir. 2% per tahun. 13 Agustus 2018 Terutang pada saat cicilan pokok pinjaman yang pertama dan terakhir. Laporan Tahunan 2015 Keterangan pembayaran dan lainnya Untuk pembiayaan modal kerja. Untuk pembiayaan modal kerja. PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/62 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut: (lanjutan) c. d. Pihak dalam kontrak YKK Bank Indonesia PT Multi Visi Komputama Jenis pinjaman dan Jumlah fasilitas Unsecured loan: Rp21.000 Unsecured loan: Rp6.000 Jadwal pembayaran Pada saat tanggal jatuh tempo (November 2017). Pada saat tanggal jatuh tempo (November 2017). Bunga 10,50% per tahun. Tanggal jatuh tempo fasilitas 3 November 2017 Terutang per bulan yang akan dimulai satu bulan setelah penarikan pertama. 10,50% per tahun. 3 November 2017 Terutang per bulan yang akan dimulai satu bulan setelah penarikan pertama. Keterangan Ppmbayaran dan lainnya Untuk pembiayaan pengembangan bisnis. Cicilan pokok pinjaman terhutang triwulanan yang dimulai setelah 6 bulan masa tenggang. Pada tanggal 31 Desember 2015 pinjaman ini sudah di bayar lunas. Untuk pembiayaan pengembangan bisnis. Cicilan pokok pinjaman terhutang triwulanan yang dimulai setelah 6 bulan masa tenggang. Pada tanggal 31 Desember 2015 pinjaman ini sudah di bayar lunas. Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok pinjaman di masa yang akan datang adalah sebagai berikut: Berakhir dalam dua belas bulan 2016 Dalam mata uang Rupiah BCA - revolving time loan BCA - fasilitas kredit investasi IIF dan SMI - revolving time loan BSMI - revolving time loan BNPP - revolving time loan BTMU - revolving time loan SMII - revolving time loan Institusi lainnya 1.000.000 150.000 750.000 550.000 250.000 - Dalam mata uang Dolar A.S. ANZ - revolving time loan HSBC France SEK Sweden Mizuho - revolving time loan BTMU - revolving time loan DBS - revolving time loan Citibank - revolving time loan HSBC - Fasilitas pinjaman 9 tahun Total 2017 2018 2020 dan sesudahnya 2019 150.000 350.000 100.000 - 900.000 500.000 1.050 2.700.000 600.000 1.401.050 - - 4.701.050 277.813 522.240 689.750 55.946 1.379.500 277.813 270.973 827.700 689.750 413.850 - 277.813 - 277.813 - - 1.379.500 1.111.252 793.213 827.700 689.750 689.750 413.850 55.946 1.545.749 3.859.586 277.813 277.813 - 5.960.961 4.245.749 4.459.586 1.678.863 277.813 - 10.662.011 Dikurangi: Biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi - Jumlah - 1.900.000 800.000 750.000 550.000 350.000 250.000 100.000 1.050 (51.380) 10.610.631 Pada tanggal 31 Desember 2015, terdapat fasilitas pinjaman dari BCA yang belum digunakan sebesar Rp100.000. Seluruh pinjaman tidak dijamin dengan aset tertentu milik Grup maupun oleh pihak lain. Semua aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup termasuk pinjaman. Indosat Ooredoo 235 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/63 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan) Perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0. Sementara untuk SEK Swedia, HSBC Perancis, dan fasilitas pinjaman 9 tahun dimana Perusahaan setuju untuk memertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 2,5, utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 3,5 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah mematuhi seluruh rasio keuangan yang diharuskan dalam perjanjian pinjaman. Pada tahun 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan oleh perjanjian pinjaman dengan SEK Swedia dan HSBC Perancis, Perusahaan telah menerima consent letter dari kedua pihak tersebut untuk mengeksekusi transaksi penjualan aset tertentu (Catatan 21). Jumlah amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan biaya consent solicitation pada pinjaman untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp37.105 dan Rp29.087 (Catatan 28). Jumlah pembayaran untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 sebesar AS$339.194 terkait fasilitas kredit dari HSBC, SEK Swedia, dan Citibank dan Rp2.414.175 terkait fasilitas kredit dari BCA, BSMI, IIF - SMI, BNPP, SMI, YKK Bank Indonesia dan PT Multi Visi Komputama. Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi. 18. UTANG OBLIGASI a. b. c. d. e. f. g. h. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 Dikurangi: biaya penerbitan obligasi/notes dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Indosat Ooredoo 236 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 2.700.000 2.684.000 2.310.000 1.370.000 794.000 600.000 - 2.700.000 2.310.000 1.370.000 600.000 8.086.000 320.000 10.458.000 15.386.000 (23.048) (90.309) 10.434.952 (1.152.791) 15.295.691 (8.333.611) 9.282.161 6.962.080 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/64 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: Jumlah Bunga nominal a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 Seri A Rp1.200.000 8,625% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri B Rp1.500.000 8,875% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Obligasi b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Seri A Rp554.000 8,55% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri B Rp782.000 9,25% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri C Rp584.000 10% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri D Rp337.000 10,25% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri E Rp427.000 10,40% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Seri A Rp950.000 10,00% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri B Rp750.000 10,30% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri C Rp250.000 10,50% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri D Rp360.000 10,70% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Jatuh tempo 27 Juni 2019 27 Juni 2022 14 Juni 2016 4 Juni 2018 4 Juni 2020 4 Juni 2022 4 Juni 2025 12 Desember 2017 12 Desember 2019 12 Desember 2021 12 Desember 2024 d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 Seri A Rp1.230.000 Seri B Rp1.370.000 10,20% per tahun Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan 10,65% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Indosat Ooredoo 237 29 Mei 2014 29 Mei 2017 Laporan Tahunan 2015 Keterangan Untuk membiayai biaya frekuensi, pembelian Base Station System (“BSS”), dan pembelian kembali obligasi Indosat seri B kedua Tahun 2002 Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Untuk melunasi pinjaman BCA, BNI, BNPP, SMI, IIF-SMI dan Guaranted Notes (“GN”) 2020, serta untuk pembelian BSS. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Untuk melunasi pinjaman dari BCA, BNI, BTMU dan untuk membayar biaya izin. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Untuk pembiayaan pengeluaran modal Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. Pada tanggal 29 Mei 2014, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi seri A ini. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/65 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Jumlah Bunga nominal e. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Seri A Rp201.000 10,00% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri B Rp301.000 10,25% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri C Rp130.000 10,60% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Seri D Rp62.000 11,20% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Obligasi f. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 Seri A Rp700.000 11,25% per tahun Dibayar dalam cicilan tiga-bulanan Seri B Rp600.000 11,75% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan g. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 AS$650.000 7,375% per tahun Terutang setiap enam-bulanan h. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 Seri B Rp320.000 10,80% per tahun Terutang setiap tiga-bulanan Indosat Ooredoo 238 Jatuh tempo 8 Desember 2018 8 Desember 2020 8 Desember 2022 8 Desember 2025 8 Desember 2014 8 Desember 2016 29 Juli 2020 9 April 2015 Laporan Tahunan 2015 Keterangan Untuk melunasi pinjaman dari BCA, dan BSMI, pembayaran biaya ijin dan BSS. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan November 2015 oleh Fitch , obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA. Untuk melunasi pinjaman dan obligasi dengan tingkat bunga mengambang ex Satelindo. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Pada tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi seri A ini. Guaranteed Notes (“GN”) digunakan untuk pembiayaan kembali. GN ini dapat ditarik kembali atas opsi IPBV: Berdasarkan rapat Dewan Pimpinan IPBV yang dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2015, diputuskan bahwa IPBV akan mengambil kesempatan untuk menarik kembali GN pada tanggal 29 Juli 2015. Pada tanggal 29 Juli 2015, IPBV membayar sejumlah AS$697.937,5 untuk pelunasan dipercepat GN 2020 dengan harga setara dengan 103,6875% dari nilai pokok, ditambah dengan akrual dan bunga yang belum dibayarkan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Untuk membiayai pengeluaran modal Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Februari 2015, obligasi seri B memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Pada tanggal 9 April 2015, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi Seri B ini. PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/66 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015, jadwal pembayaran pokok utang obligasi di masa yang akan datang atas saldo utang obligasi adalah sebagai berikut: Berakhir dalam dua belas bulan 2016 2017 2018 2019 2020 dan sesudahnya Jumlah - - - 1.200.000 1.500.000 2.700.000 554.000 - 782.000 - 1.348.000 2.684.000 - 950.000 1.370.000 - 750.000 - 610.000 - 2.310.000 1.370.000 600.000 - 201.000 - - 593.000 - 794.000 600.000 1.154.000 2.320.000 983.000 1.950.000 4.051.000 10.458.000 Obligasi Indosat Kedelapan Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Obligasi Indosat Kelima Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Obligasi Indosat Ketujuh (23.048) Dikurangi: biaya penerbitan obligasi dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi 10.434.952 Semua utang obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain. Seluruh aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup lainnya termasuk obligasi ini. Pada tanggal 5 Juni 2012, Perusahaan dan IPBV menandatangani perjanjian tambahan (supplemental indenture) dengan Bank of New York Mellon, sebagai wali amanat, untuk Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 IPBV berdasarkan surat persetujuan yang diterima pada tanggal 21 Mei 2012 yang mewakili 93,21% pemegang notes. Supplemental indenture mencakup perubahan definisi tertentu pada perjanjian Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 sebelumnya dan persetujuan untuk transaksi penjualan aset (Catatan 21). Pada tanggal 8 Juni 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan pada perjanjian pinjaman dengan BRI, Perusahaan meminta dan menerima consent letter terkait dengan transaksi penjualan aset perusahaan (Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Ketentuan GN dan Perjanjian Perwaliamanatan. Jumlah amortisasi biaya penerbitan obligasi, biaya consent solicitation, biaya penerbitan dan diskon Guaranteed Notes untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp77.946 dan Rp16.636 (Catatan 28). 19. SUKUK 2015 a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 b. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 c.Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 d. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 e. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Indosat Ooredoo 239 Laporan Tahunan 2015 2014 416.000 300.000 190.000 172.000 106.000 300.000 190.000 172.000 - 1.184.000 662.000 (2.604) 1.181.396 (226.810) (1.595) 660.405 - 954.586 660.405 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/67 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. SUKUK (lanjutan) Rincian sukuk adalah sebagai berikut: Jumlah Sukuk nominal Imbal hasil tetap ijarah tahunan a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Seri A Rp55.000 Rp4.703, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 4 September 2015 sampai dengan 14 Juni 2016. Jatuh tempo 14 Juni 2016 Keterangan Untuk pembayaran biaya frekuensi Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar, Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. Seri B Rp76.000 Rp7.030, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2018. 4 Juni 2018 Seri C Rp67.000 4 Juni 2020 Seri D Rp43.000 Seri E Rp175.000 Rp6.700, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2020. Rp4.408, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2022. Rp18.200, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2025. b. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 (“Sukuk Ijarah V”) Rp300.000 Rp25.875, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 27 September 2012 sampai dengan 27 Juni 2019. 27 Juni 2019 Untuk membayar biaya frekuensi, pembelian BSS, dan pelunasan obligasi Indosat kedua Seri B Tahun 2012. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. 12 Desember 2017 Untuk membayar biaya izin. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. c. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Seri A Rp64.000 Rp6.400, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2017. 4 Juni 2022 4 Juni 2025 Seri B Rp16.000 Rp1.648, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2019. 12 Desember 2019 Seri C Rp110.000 Rp11.550, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2021. 12 Desember 2021 d.Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah IV”) Seri A Rp28.000 Rp3.150, dibayar setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2014. Seri B Rp172.000 Rp20.210, terutang setiap tigabulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2016. e. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 Seri A Rp65.000 Rp890, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2016 sampai dengan 8 Desember 2022. Seri B Rp41.000 Rp4.592, terhutang setiap tigabulanan mulai tanggal 8 Maret 2016 sampai 8 Desember 2025 Indosat Ooredoo 240 8 Desember 2014 8 Desember 2016 8 Desember 2022 8 Desember 2025 Laporan Tahunan 2015 Untuk pengeluaran barang modal. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi seri B ini memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. Pada tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi seri A ini. Untuk pembiayaan pembelian BSS Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/68 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. SUKUK (lanjutan) Jadwal pembayaran pokok atas saldo sukuk pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Berakhir dalam dua belas bulan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Sukuk Ijarah V Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Sukuk Ijarah IV Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III 2016 2017 2018 2020 dan sesudahnya 2019 Total 55.000 - - 76.000 - 300.000 285.000 - 416.000 300.000 172.000 64.000 - - 16.000 - 110.000 - 190.000 172.000 - - - - 106.000 106.000 227.000 64.000 76.000 316.000 501.000 1.184.000 Dikurangi: biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (2.604) 1.181.396 Seluruh sukuk ini tidak dijamin dengan aset tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan maupun oleh pihak lain. Semua aset Perusahaan digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Perusahaan termasuk sukuk. Objek ijarah yang mendasari penerbitan sukuk adalah hak manfaat atas aset peralatan telekomunikasi tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Sukuk diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai wali amanat. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Total amortisasi dari biaya penerbitan sukuk dan biaya consent solicitation untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp747 dan Rp508 (note 28). 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan dan IMM, entitas anak, diperiksa oleh Kejaksaan Agung sehubungan dengan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan IMM terkait penyediaan layanan internet broadband berbasis 3G. IMM dituduh menggunakan izin 3G Perusahaan (Catatan 1a) secara ilegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee) (selanjutnya disebut “Kasus Litigasi”). Menkominfo, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah membuat pernyataan umum bahwa IMM tidak melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku, namun kasus ini tetap dalam proses investigasi Kejaksaan Agung. Selama proses investigasi, Kejaksaaan Agung dibantu pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) untuk mengevaluasi kerugian Negara dikarenakan Kasus Litigasi. Kemudian, BPKP mengeluarkan laporan No. SR1024/D6/01/2012 tertanggal 9 November 2012 termasuk lampiran laporan audit BPKP tertanggal 31 Oktober 2012 (secara kolektif disebut sebagai “Laporan BPKP”). Berdasarkan laporan tersebut, BPKP berkesimpulan bahwa Negara mengalami kerugian sebesar Rp1.358.343 dikarenakan IMM tidak membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi dan biaya nilai awal tender kepada Negara. Indosat Ooredoo 241 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/69 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan) Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“Tipikor”) menjatuhkan putusan yang menyatakan bahwa Indar Atmanto (mantan Presiden Direktur IMM), bersalah atas tindakannya mewakili IMM dalam menandatangani dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Perusahaan dan dijatuhi hukuman pidana penjara empat tahun, serta dikenai denda sebesar Rp200 (jika Indar Atmanto menolak untuk membayar denda, ia akan dikenakan tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Dalam putusan tersebut, Tipikor memerintahkan IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343, seperti yang dibebankan oleh jaksa sebagai penggantian kerugian Negara, walaupun IMM belum ditetapkan sebagai tersangka. Permohonan banding telah diajukan secara resmi oleh Indar Atmanto pada tanggal 11 Juli 2013 ke Pengadilan Tinggi Jakarta (“Pengadilan Banding”) dan selanjutnya Kejaksaan Agung juga telah menyampaikan permohonan bandingnya pada tanggal 15 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Banding telah memeriksa berkas perkara dan menegaskan kembali putusan Pengadilan Tipikor. Pengadilan Banding memperberat hukuman pidana penjara Indar Atmanto dari empat tahun menjadi delapan tahun. Besaran pidana denda dan tambahan hukuman pidana penjara (jika Indar Atmanto menolak membayar denda) tetap sama. Namun, hukuman terhadap IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 dihapuskan. Pengadilan Banding menganggap IMM sebagai entitas hukum yang terpisah, sehingga menyatakan bahwa IMM harus didakwa secara terpisah mengingat IMM belum pernah dijadikan tersangka dalam kasus hukum Indar Atmanto. Berdasarkan hukum Indonesia, keputusan Pengadilan Banding belum menjadi final dan mengikat karena Indar Atmanto dan juga Kejaksaan Agung masing-masing telah mengajukan permohonan kasasi. Permohonan kasasi atas nama Indar Atmanto diajukan pada tanggal 23 Januari 2014 dan memorandum kasasi diajukan oleh pihak pengacara pada tanggal 5 Februari 2014 ke Mahkamah Agung. Indar Atmanto juga mengajukan memorandum kasasi pribadi pada tanggal 5 Februari 2014. Kejaksaan Agung juga mengajukan permohonan kasasi karena keputusan Pengadilan Banding lebih rendah dari tuntutan awal dan menghapus tuntutan ganti rugi terhadap IMM. Proses kasasi ini menyebabkan pihak Kejaksaan Agung tidak dapat melakukan eksekusi terhadap putusan Pengadilan Banding sebelum Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan, yang berdasarkan hukum Indonesia, dianggap sebagai keputusan final dan mengikat. Berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung, Mahkamah Agung memberitahukan bahwa Mahkamah Agung telah melakukan pemeriksaan dan memutuskan Kasus Litigasi tersebut pada tanggal 10 Juli 2014, tetapi tidak tersedia informasi yang terperinci mengenai isi keputusan Mahkamah Agung tersebut. Pada tanggal 16 September 2014, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, tanpa pemberitahuan sebelumnya, melakukan eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap Indar Atmanto. Eksekusi tersebut didasarkan pada petikan putusan Mahkamah Agung yang antara lain menetapkan bahwa (i) Indar Atmanto terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara delapan tahun serta dikenakan denda sebesar Rp300 (jika denda tidak dibayar, maka Indar Atmanto akan dikenakan tambahan hukuman pidana penjara selama enam bulan), dan (ii) IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 sebagai penggantian kerugian Negara. Sehubungan dengan putusan Mahkamah Agung atas Kasus Litigasi, Perusahaan telah membukukan penyisihan untuk kasus hukum sebesar Rp1.358.643 (Catatan 31) (termasuk denda yang dikenakan pada Indar Atmanto) dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan Kasus Litigasi tersebut, Perusahaan, IMM, dan Indar Atmanto mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (“TUN”) untuk membatalkan Laporan BPKP yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan adanya kerugian Negara dalam Kasus Litigasi. Berdasarkan putusan Pengadilan TUN No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei 2013, majelis hakim memutuskan bahwa Laporan BPKP adalah tidak sah dan menginstruksikan BPKP untuk mencabut Laporan BPKP tersebut. Putusan TUN terkait Laporan BPKP tersebut didukung oleh putusan Pengadilan Tinggi No. 167/B/2013/PT.TUN.JKT tanggal 28 Januari 2014 dan putusan Mahkamah Agung No. 263 K/TUN/2014 tanggal 21 Juli 2014, di mana berdasarkan hukum Indonesia, putusan Mahkamah Agung dianggap final dan mengikat (“Kasus TUN”). Indosat Ooredoo 242 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/70 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan) Putusan Mahkamah Agung dalam kasus TUN tampak berkontradiksi dengan putusan Mahkamah Agung sebelumnya dalam Kasus Litigasi mengenai kerugian negara. Berdasarkan putusan tersebut, BPKP mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 16 Maret 2015 terkait dengan kasus TUN. Selanjutnya, berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung tanggal 13 Oktober 2015, Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh BPKP. Pada tanggal 16 Desember 2015, perusahaan menerima salinan resmi keputusan Mahkamah Agung tersebut. Pada tanggal 16 Januari 2015, Indar Atmanto dan/atau pengacaranya menerima salinan resmi keputusan Mahkamah Agung No. 787K/PID.SUS/2014 tertanggal 10 Juli 2014 mengenai Kasus Litigasi tersebut. Kemudian, pada tanggal 16 Maret 2015, Indar Atmanto mengajukan Peninjauan Kembali (“PK”) yang telah terdaftar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan No. 08/AKTA.PID.SUS/PK/TPK/2015/PN.Jkt.Pst. Selanjutnya, pada tanggal 4 November 2015, website resmi dari Mahkamah Agung mengumumkan bahwa Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto ditolak berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 20 Oktober 2015. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, salinan resmi putusan Mahkamah Agung tersebut belum diterima. 21. SEWA BALIK MENARA Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian penjualan aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan entitas anaknya, PT Solusi Menara Indonesia (secara bersama-sama disebut “Tower Bersama”), dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual 2.500 menara telekomunikasi milik Perusahaan kepada Tower Bersama untuk penerimaan sebesar AS$518.500, yang terdiri dari AS$406.000 dibayar di muka dan pembayaran potensial yang ditangguhkan dengan jumlah maksimum sebesar AS$112.500. Pembayaran di muka tersebut termasuk kepemilikan atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari modal yang ditingkatkan (setelah Right Issue oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali sebagian ruang (spaces) dari 2.500 menara telekomunikasi tersebut untuk periode 10 tahun dengan tarif sewa tetap bulanan sebesar AS$1.300 per slot menara (dalam Rupiah penuh). Perjanjian sewa tersebut memiliki opsi untuk perpanjangan periode 10 tahun lebih lanjut. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan kesepakatan transaksi penjualan dan sewa balik 2.500 menara telekomunikasi. Pada tanggal penyelesaian transaksi tersebut, Perusahaan menerima uang tunai sebesar AS$326.289 (setara dengan Rp3.092.894) dan memperoleh kepemilikan saham 5% (setara dengan 239.826.310 lembar saham) dalam Tower Bersama dengan nilai AS$103.101 (setara dengan Rp977.292). Jumlah penerimaan sebesar AS$429.390 (setara dengan Rp4.070.187) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan dibayar di muka dan kontrak sewa menara atas 2.500 menara. Jumlah nilai buku dari komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah atas transaksi sebesar Rp1.534.494 termasuk nilai tercatat dari aset tetap sebesar Rp1.372.674. Pada tanggal penyelesaian perjanjian transaksi tersebut, Perusahaan mencatat kelebihan harga penjualan atas nilai tercatat aset tetap sebesar Rp2.535.693 (termasuk Rp2.497.926 dari penjualan aset tetap) sebagai “Laba Penjualan Menara” sebesar Rp1.125.192 dan “Laba Transaksi Penjualan dan Sewa Balik yang Ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501. Laba yang ditangguhkan tersebut akan diamortisasi selama masa sewa, yaitu 10 tahun. Indosat Ooredoo 243 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/71 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 21. SEWA BALIK MENARA (lanjutan) Pada tanggal 14 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Merrill Lynch, Singapore, Pte. Ltd. untuk menjual investasi Perusahan atas 239.826.310 lembar saham Tower Bersama dengan harga Rp5.800 per lembar (dalam Rupiah penuh). Pada tanggal 19 Maret 2014, Perusahaan menerima nilai bersih dari penjualan saham atas Tower Bersama senilai Rp1.379.114 (setelah dikurangi biaya broker dan legal, serta pajak penghasilan terkait). Akumulasi keuntungan nilai wajar sebesar Rp413.700 yang sebelumnya telah dicatat sebagai penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada bulan Maret 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bagian jangka pendek dari keuntungan yang ditangguhkan, masing-masing sebesar Rp141.050 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka Pendek Lain-lain”, sementara saldo bagian jangka panjang, masing-masing sebesar Rp787.530 dan Rp928.580 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka Panjang Lain-lain”. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mencatat amortisasi keuntungan transaksi penjualan setiap tahun sebesar Rp141.050. 22. MODAL SAHAM Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suara khusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”, kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, yang mempunyai hak veto sehubungan dengan: (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, konsolidasi, akuisisi dan pemisahan; (iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan. Pemegang saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu direktur dan satu komisaris Perusahaan. Kepemilikan modal saham Perusahaan adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan disetorkan Pemegang saham 31 Desember 2015 Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Ooredoo Asia, Pte. Ltd Pemerintah Publik (masing-masing persentase kepemilikan kurang dari 5% 31 Desember 2014 Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Ooredoo Asia, Pte. Ltd. Pemerintah SKAGEN Funds (SKAGEN AS) Direksi: Fadzri Sentosa(i) Publik (masing-masing persentase kepemilikan kurang dari 5%) (i) 244 Jumlah 1 - - 3.532.056.600 776.624.999 353.206 77.662 65,00 14,29 1.125.251.900 112.525 20,71 5.433.933.500 543.393 100,00 1 - - 3.532.056.600 776.624.999 292.740.950 10.000 353.206 77.662 29.274 1 65,00 14,29 5,39 0,00 832.500.950 83.250 15,32 5.433.933.500 543.393 100,00 Efektif 17 Februari 2015, Fadzri Sentosa tidak menjabat direksi Perusahaan. Indosat Ooredoo Persentase kepemilikan (%) Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/72 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Jumlah Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal yang berasal dari penawaran umum perdana 673.075 Pelaksanaan Opsi Saham Karyawan Tahap I dan II Tahun 2004-2006 873.512 \ 1.546.587 23. RUGI PER SAHAM Perhitungan rugi per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut: 2015 Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (1.310.001) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar 5.433.933.500 Rugi per saham dasar (dalam Rupiah penuh) (241,08 ) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) (2.008.364) 5.433.933.500 (369,60) Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif. Dengan demikian, rugi per saham dilusian setara dengan rugi per saham dasar. 24. PENDAPATAN Selular Telepon Data SMS Jasa interkoneksi Jasa nilai tambah Sewa menara Lain-lain Dikurangi: Diskon dan program loyalitas pelanggan MIDI Internet Protocol Virtual Private Network (“IP VPN”) Multiprotocol Label Switching (“MPLS”) Internet Jasa aplikasi Sewa satelit World link dan direct link Sewa jaringan Digital data network Frame net Jasa nilai tambah Lain-lain Indosat Ooredoo 245 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 7.604.021 7.031.048 4.985.612 1.925.302 826.844 701.679 595.330 7.282.088 4.481.412 4.530.403 2.213.000 720.887 667.178 404.268 23.669.836 (1.774.114) 20.299.236 (818.771) 21.895.722 19.480.465 797.559 753.170 563.529 417.379 354.008 260.788 245.045 138.759 52.205 44.411 126.632 864.367 427.985 580.135 299.244 301.380 252.497 295.319 115.855 69.119 89.755 212.907 3.753.485 3.508.563 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/73 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. PENDAPATAN (lanjutan) 2015 Telekomunikasi Tetap Telepon Internasional Telepon Jaringan Tetap Telepon Jaringan Tetap Nirkabel 2014 975.813 130.910 12.595 920.095 130.887 45.091 1.119.318 1.096.073 26.768.525 24.085.101 Rincian pendapatan selular - jasa nilai tambah yang diperoleh dari hubungan keagenan adalah sebagai berikut: 2015 2014 Pendapatan bruto Kompensasi untuk penyelenggara jasa nilai tambah Pendapatan bersih 1.412.059 (585.215) 1.122.392 (401.505) 826.844 720.887 Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi. 25. BEBAN JASA TELEKOMUNIKASI Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 34) Interkoneksi Pemeliharaan Sewa Utilitas Harga pokok handsets, modem dan IT solutions Sewa sirkit USO (Catatan 34) Harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher pulsa isi ulang Biaya akses Blackberry Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) Pemasangan Pengiriman dan transportasi Perizinan Penagihan dan penerimaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 2015 2014 2.963.247 2.376.195 1.443.798 1.181.258 968.344 440.261 370.314 340.468 255.367 204.650 171.923 148.653 137.190 105.576 37.746 68.912 2.618.852 2.554.771 1.111.763 976.445 963.313 186.546 395.738 293.343 249.127 404.819 152.397 173.563 132.648 75.784 41.141 78.662 11.213.902 10.408.912 Interkoneksi terkait dengan beban untuk interkoneksi antara jaringan telekomunikasi Grup dengan jaringan yang dimiliki Telkom atau penyelenggara telekomunikasi lainnya (Catatan 2j). Indosat Ooredoo 246 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/74 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN KARYAWAN 2015 Gaji Insentif dan imbalan kerja karyawan lainnya Tunjangan pajak penghasilan karyawan Bonus Kewajiban imbalan kerja (Catatan 16) Beban medis Program pemutusan kontrak kerja Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 723.591 413.136 256.767 227.121 183.982 80.268 28.110 8.096 634.604 389.993 234.713 200.919 130.025 84.640 61.539 2.194 1.921.071 1.738.627 Beban karyawan yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp102.627 dan Rp80.913. 27. BEBAN PEMASARAN, UMUM DAN ADMINISTRASI a. Beban pemasaran 2015 Iklan Branding Program jaringan penyaluran Program loyalitas pelanggan Pameran Agen pemasaran Promosi Riset pemasaran Biaya kerjasama pemasaran Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10.000) b. Beban umum dan administrasi Jasa profesional Sewa Transportasi Provisi penurunan nilai piutang - bersih (Catatan 5) Asuransi Pelatihan, pendidikan dan penelitian Beban administrasi Social activities Utilitas Public relation Pajak bumi dan bangunan Penghapusan langsung piutang usaha Keanggotaan Komunikasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) Indosat Ooredoo 247 Laporan Tahunan 2015 2014 260.079 255.832 187.735 113.853 96.439 95.286 77.006 69.893 27.001 53.555 316.710 12.636 226.028 87.817 98.959 96.165 85.578 53.823 12.195 54.973 1.236.679 1.044.884 2015 2014 359.721 151.030 86.597 69.868 65.830 47.865 35.000 21.424 20.628 15.722 8.460 8.240 6.694 5.526 20.962 289.904 145.326 81.624 84.816 36.561 36.121 31.777 7.887 21.761 15.396 7.722 32.813 6.047 6.676 55.098 923.567 859.529 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/75 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 28. BIAYA KEUANGAN Bunga pinjaman Biaya keuangan atas sewa pembiayaan Amortisasi biaya penerbitan pinjaman dan utang obligasi, biaya consent solicitation dan diskonto (Catatan 13, 17, 18 dan 19) Lain-lain 29. 2015 2014 2.203.880 458.090 1.890.632 458.405 118.392 49.102 46.986 10.513 2.829.464 2.406.536 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan piutang lain-lain, kas dan setara kas, dan kas yang dibatasi dan tidak dibatasi penggunaannya, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, selain derivatif, terdiri dari pinjaman, utang obligasi dan sukuk, utang pengadaan, utang usaha dan lain-lain. Perusahaan juga mengadakan transaksi derivatif, terutama swap valuta asing, swap tingkat suku bunga dan kontrak forward valuta asing dengan tujuan untuk mengelola risiko valuta asing dan suku bunga yang berasal dari pinjaman dan utang obligasi dan liabillitas keuangan lain-lain Perusahaan dalam mata uang asing. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian: Nilai tercatat 2015 2014 Nilai wajar 2015 2014 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha dan lain-lain - bersih Aset derivatif Aset keuangan lancar lain-lain 3.623.346 77.574 2.741.407 1.030 13.591 3.480.011 5.656 2.101.127 75.986 10.631 3.623.346 77.574 2.741.407 1.030 13.591 3.480.011 5.656 2.101.127 75.986 10.631 Jumlah aset keuangan lancar 6.456.948 5.673.411 6.456.948 5.673.411 49.427 2.758 37.821 54.881 114.598 3.496 2.730 40.023 49.427 2.346 37.821 53.085 114.598 3.035 52.730 39.217 144.887 160.847 142.679 209.580 6.601.835 5.834.258 6.599.627 5.882.991 Aset Keuangan Tidak Lancar Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain Jumlah aset keuangan tidak lancar Jumlah Aset Keuangan Indosat Ooredoo 248 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/76 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Nilai tercatat 2015 2014 Nilai wajar 2015 2014 1.449.022 764.142 6.263.117 1.730.483 335.620 54.471 290.747 849.448 690.559 3.095.518 1.818.791 332.123 38.791 31.740 1.449.022 764.142 6.263.117 1.730.483 335.620 54.471 290.747 849.448 690.559 3.095.518 1.818.791 332.123 38.791 31.740 4.240.746 1.152.791 226.810 516.527 2.613.500 8.333.611 420.674 4.291.323 1.175.701 231.740 899.372 2.632.762 8.851.269 830.783 1.014 2.355 1.014 2.355 17.025.490 18.227.110 17.486.752 19.174.139 25.196 30.159 21.434 26.178 6.369.885 9.282.161 954.586 3.450.558 3.727.118 6.962.080 660.405 3.631.591 6.380.795 9.091.463 949.055 3.757.814 3.893.575 6.735.443 634.642 4.041.916 114 17.049 97 14.589 Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang 20.082.500 15.028.402 20.200.658 15.346.343 Jumlah Liabilitas Keuangan 37.107.990 33.255.512 37.687.410 34.520.482 Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang pihak berelasi Pinjaman setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang, terdiri dari kas dan setara kas, bagian lancar atas kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pengadaan, akrual, kewajiban imbalan kerja jangka pendek, uang muka pelanggan dan liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain. Nilai wajar instrumen keuangan ini medekati nilai tercatat dikarenakan jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek. Instrumen keuangan derivatif Kontrak swap tingkat suku bunga Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan masukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal-tanggal pembayaran. Kontrak swap tingkat suku bunga ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar. Indosat Ooredoo 249 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/77 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek (lanjutan) Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) Kontrak forward valuta asing Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan input dari pasar yang dapat diamati yang meliputi nilai tukar mata uang asing, tanggal -tanggal pembayaran dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments). Kontrak forward valuta asing ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel, terdiri dari pinjaman, kewajiban sewa pembiayaan, sukuk dan utang obligasi yang tidak dikuotasikan. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini yang tidak diperjualbelikan pada pasar aktif ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Instrumen ini diukur menggunakan Level 2. Nilai wajar dari utang obligasi dan sukuk dengan harga kuotasian diukur berdasarkan harga pasar kuotasian pada tanggal posisi keuangan. Instrumen ini diklasifikasikan dalam Level 1. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain, terdiri dari piutang/utang pihak berelasi, investasi jangka panjang, investasi pada entitas asosiasi, kewajiban sewa pembiayaan dan aset/liabilitas keuangan lain-lain tidak lancar. Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak dalam perjanjian (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan). Piutang/utang pihak berelasi, liabilitas sewa pembiayaan, liabilitas keuangan lain-lain jangka panjang dan aset keuangan lain-lain jangka panjang, diukur menggunakan Level 2 sedangkan investasi jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual yang nillai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur menggunakan Level 3 dalam hirarki nilai wajar yang mencerminkan harga perolehan yang dibayar. Instrumen keuangan yang dikuotasikan dalam pasar aktif Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia-untuk-dijual, nilai wajar dari investasi pada PT First Media Tbk ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal 31 Desember 2015 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Hirarki Nilai Wajar Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar. Hirarki nilai wajar terdiri dari sebagai berikut: Level 1 - Harga pasar yang dikuotasikan (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sama; Level 2 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung; Level 3 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tetapi tidak dapat diobservasi. Indosat Ooredoo 250 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/78 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan dari penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Teknik penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing model). Jika terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan teknik tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memanfaatkan sebanyak mungkin atas input pasar dan sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs). Teknik tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis yang dapat diterima untuk penilaian suatu instrumen keuangan. Hirarki pengukuran nilai wajar Grup adalah sebagai berikut: Jumlah Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset derivatif Investasi jangka panjang Aset yang nilai wajarnya diungkapkan: Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi - bersih Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain Liabilitas yang diukur pada nilai wajar: Liabilitas derivatif Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan: Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Utang pihak-pihak berelasi Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan - Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Indosat Ooredoo 251 Level 1 2015 Level 2 Level 3 1.030 35.091 35.091 1.030 - - 36.121 35.091 1.030 - 49.427 2.346 2.730 53.085 - 49.427 2.346 53,085 2.730 - 107.588 - 104.858 2.730 290.747 - 290.747 - 4.291.323 1.175.701 231.740 899.372 21.434 1.175.701 231.740 - 4.291.323 899.372 21.434 - 6.380.795 9.091.463 949.055 3.757.814 97 9.091.463 949.055 - 6.380.795 3.757.814 97 - 26.798.794 11.447.959 15.350.835 - Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/79 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) Jumlah Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset derivatif Investasi jangka panjang Level 1 2014 Level 2 Level 3 75.986 50.000 50.000 75.986 - - 125.986 50.000 75.986 - 114.598 3.035 2.730 39.217 - 114.598 3.035 39.217 2.730 - 159.580 - 156.850 2.730 31.740 - 31.740 - 2.632.762 8.851.269 830.783 26.178 8.851.269 - 2.632.762 830.783 26.178 - 3.893.575 6.735.443 634.642 4.041.916 14.589 6.735.443 634.642 - 3.893.575 4.041.916 14.589 - 27.661.157 16.221.354 11.439.803 - Aset yang nilai wajarnya diungkapkan: Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi - bersih Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain Liabilitas yang diukur pada nilai wajar: Liabilitas derivatif Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan : Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Kewajiban sewa pembiayaan Utang pihak-pihak berelasi Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar Level 1 dan Level 2. 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN Program imbalan pensiun Perusahaan dan Lintasarta melakukan pembayaran kas di muka secara lump sum untuk membeli asuransi berkelompok dari PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”) untuk perlindungan terhadap karyawan tertentu. Asuransi tersebut memberi imbalan atas pensiun, kematian dan cacat bagi karyawan-karyawan tersebut. Substansi dari skema ini adalah program pensiun imbalan pasti dimana seluruh biaya dari imbalan tersebut telah dibayar di muka oleh Perusahaan dan Lintasarta. Kewajiban imbalan yang diberikan Perusahaan dan Lintasarta didasarkan pada besaran gaji dengan tingkat kenaikan gaji tahunan yang konstan, dan bahwa karyawan-karyawan tersebut akan bekerja sampai mereka pensiun. Indosat Ooredoo 252 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/80 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Program imbalan pensiun (lanjutan) Perusahaan juga membeli asuransi kematian dan asuransi cacat bagi karyawan-karyawan yang tidak tercakup dalam skema di atas. Seluruh biaya dari imbalan tersebut juga dibayar di muka oleh Perusahaan kepada Jiwasraya. Semua imbalan di atas disajikan di dalam keseluruhan program imbalan pensiun. Imbalan pensiun dibayar di muka Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut: 2015 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan Tingkat mortalitas (Tabel Mortalitas Indonesia -TMI) 2014 9% dan 9,25% 3%, 6% dan 9% TMI 2011 8% dan 8,5% 3%, 6% dan 9% TMI 2011 Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut: 2015 Nilai tunai polis asuransi Nilai kini kewajiban imbalan 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 596.789 (501.199) 576.053 (486.301) Pensiun dibayar di muka (Catatan 16) Dikurangi: Bagian jangka pendek 95.590 (1.191) 89.752 (3.020) Bagian jangka panjang 94.399 86.732 Mutasi nilai wajar dari aset program adalah sebagai berikut: 2015 Pada awal tahun Penghasilan bunga aset program Pengukuran kembali: hasil dari aset program Iuran Imbalan yang dibayar Pada akhir tahun Indosat Ooredoo 253 Laporan Tahunan 2015 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 576.053 45.082 549.859 48.367 2.152 1.285 (27.783) 5.434 10.773 (38.380) (596.789) 576.053 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/81 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Imbalan pensiun dibayar di muka (lanjutan) Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2015 Biaya jasa kini Bunga neto atas aset imbalan pasti neto Biaya jasa lalu 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 26.482 (7.234) 3.864 25.088 (10.801) 1.112 23.112 15.399 Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) Pada awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Pengukuran kembali: - Kerugian pengalaman - Kerugian (keuntungan) yang timbul dari perubahan asumsi aktuarial Biaya jasa lalu Imbalan yang dibayar 486.301 37.848 26.482 422.206 37.566 25.088 5.539 2.579 (31.611) 3.864 (27.224) 31.974 1.112 (34.224) Pada akhir tahun 501.199 486.301 Jatuh tempo kewajiban program imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun 30.543 181.017 491.785 667.732 23.846 170.497 430.812 791.351 1.371.077 1.416.506 Kewajiban Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut: 2015 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan Indosat Ooredoo 9% dan 9,25% 7,5% 254 Laporan Tahunan 2015 2014 8,5% 7,5% PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/82 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 2015 Pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan segera biaya jasa lalu Pengukuran kembali: - (Keuntungan) kerugian pengalaman - (Keuntungan) kerugian yang timbul dari perubahan asumsi aktuarial Imbalan yang dibayar 307.480 32.436 25.910 10.876 244.877 25.717 22.746 6.318 (277) (7.763) (26.805) (5.317) 26.373 (10.788) Pada akhir tahun (Catatan 16) Dikurangi: bagian jangka pendek 344.303 (7.832) 307.480 (6.518) Bagian jangka panjang 336.471 300.962 Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2015 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Lain-lain 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 32.436 25.910 10.876 - 25.717 22.746 6.318 (2.294) 69.222 52.487 Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun 7.832 48.301 232.079 2.591.487 6.518 44.253 185.050 2.378.014 2.879.699 2.613.835 Imbalan kesehatan masa pensiun Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan masa pensiun untuk para karyawannya yang meninggalkan Perusahaan setelah mereka mencapai umur pensiun atau setelah mereka memenuhi persyaratan pensiun dini. Pasangan dan anak dari para karyawan yang telah resmi terdaftar dalam catatan administrasi Perusahaan juga berhak untuk menerima manfaat tersebut. Indosat Ooredoo 255 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/83 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Imbalan kesehatan masa pensiun (lanjutan) Penilaian aktuarial untuk imbalan kesehatan masa pensiun dilakukan oleh aktuaris independen, dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut: 2015 Tingkat diskonto tahunan Tingkat tren biaya maksimum Tingkat tren tahun depan Periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum 2014 9,5% 6% 16% 9% 6% 6% 10 tahun 0 tahun Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 Pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pengukuran kembali: - (Keuntungan) kerugian pengalaman - (Keuntungan) kerugian dari perubahan asumsi aktuarial Imbalan yang dibayar Biaya transfer pegawai 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 640.551 20.633 57.242 (13.135) 482.526 15.876 45.161 (9.773) (105.891) 68.160 (51.753) (9.067) - 53.850 (15.746) 497 Pada akhir tahun (Catatan 16) Dikurangi: bagian jangka pendek 538.580 (9.089) 640.551 (15.584) Bagian jangka panjang 529.491 624.967 Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2015 Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya transfer pegawai 2014 (Disajikan kembali; Catatan 2c) 57.242 20.633 (13.135) - 45.161 15.876 (9.773) 497 64.740 51.761 Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak didiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun Indosat Ooredoo 256 Laporan Tahunan 2015 9.089 54.352 124.110 1.743.179 15.584 76.659 143.244 1.837.505 1.930.730 2.072.992 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/84 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Analisis sensitivitas kewajiban imbalan pasti Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Imbalan pensiun - Tingkat Diskonto Dampak terhadap kewajiban imbalan pasti Kenaikan pada Penurunan pada asumsi asumsi Perubahan asumsi 1% Kewajiban UUK - Tingkat Diskonto Penurunan antara 5,60% - 10,06% Kenaikan antara 6,15% - 11,71% 1% Imbalan kesehatan masa pensiun - Tingkat diskonto - Tren biaya kesehatan Penurunan antara 9,13% - 11,86% Kenaikan antara 10,49% - 14,06% 1% 1% Penurunan sebesar 15,97% Kenaikan sebesar 20,57% Kenaikan sebesar 20,54% Penurunan sebesar 16,22% Analisis sensitivitas atas kewajiban imbalan pasti didasarkan pada perubahan atas asumsi tunggal dengan asumsi lainnya konstan. Pada praktiknya, kecil kemungkinan hal tersebut terjadi, dan perubahan-perubahan dalam beberapa asumsi mungkin saling berhubungan. Ketika melakukan perhitungan sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti ke asumsi aktuarial yang signifikan, metode yang sama (nilai kini dari kewajiban imbalan pasti yang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan) telah diterapkan seperti saat menghitung kewajiban pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 2014 Imbalan pensiun Perusahaan: - Imbalan atas pensiun dan cacat - Imbalan atas kematian 7,3 tahun 12,6 tahun 8,3 tahun 13,5 tahun Lintasarta: - Manfaat atas pensiun dan cacat 8,4 tahun 8,8 tahun Kewajiban UUK Perusahaan Lintasarta IMM 11,5 tahun 11,5 tahun 15,4 tahun 13,2 tahun 11,8 tahun 14,2 tahun Imbalan kesehatan masa pensiun Perusahaan 19,1 tahun 19,9 tahun Imbalan kerja untuk periode lima tahunan Jumlah imbalan kerja untuk periode lima tahunan adalah sebagai berikut: Imbalan kesehatan masa pensiun Nilai kini kewajiban imbalan Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian pengalaman yang timbul dari liabilitas program 2015 2014 2013 (538.580) (640.551) (482.526) 105.891 (68.160) 285.903 Indosat Ooredoo 257 Laporan Tahunan 2015 2012 2011 (1.017.673) (687.789) (21.453) 160.703 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/85 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan) Imbalan kerja untuk periode lima tahun (lanjutan) Kewajiban Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Nilai kini kewajiban imbalan Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian pengalaman yang timbul dari liabilitas program Imbalan pension dibayar di muka Aset program Nilai kini kewajiban imbalan Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian pengalaman yang timbul dari liabilitas program Keuntungan (kerugian) dari penyesuaian pengalaman yang timbul dari aset program 2015 (344.303) 2014 (307.480) 277 596.789 (501.199) 2013 95.590 89.752 (5.539) (2.579) (2.152) (5.434) 2011 (244.877) (367.641) (291.135) (7.222) (15.902) (68.539) 549.859 (422.206) 576.335 (554.209) 538.902 (463.074) 7.763 576.053 (486.301) 2012 127.653 22.126 75.828 (1.290) (2.790) 12.626 (2.017) (4.640) (14.041) Grup terekspos dengan beberapa risiko melalui program imbalan pasti. Risiko yang paling signifikan adalah sebagai berikut: Perubahan imbal hasil obligasi Penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi menyebabkan kenaikan liabilitas program, meskipun secara parsial akan saling hapus dengan kenaikan nilai dari kepemilikan obligasi program. Harapan umur hidup Sebagian besar dari kewajiban program menyediakan manfaat seumur hidup, sehingga kenaikan harapan umur hidup akan mengakibatkan kenaikan liabilitas program. 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: No. 1. Pihak Berelasi Bank: bank milik negara dan bank pemerintah daerah Hubungan Entitas berelasi dengan pemerintah 2. Badan usaha milik negara, termasuk Telkom Entitas berelasi dengan pemerintah 3. Ooredoo 4. Kopindosat Entitas di bawah pengaruh signifikan 5. Personil manajemen kunci (terdiri dari anggota Direksi dan Komisaris dan seluruh pihak yang melapor secara langsung kepada Direksi) Personil manajemen kunci Entitas induk utama Indosat Ooredoo 258 Sifat Saldo Akun/Transaksi Kas dan setara kas, piutang usaha, kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar aset lancar dan tidak lancar lain-lain, pinjaman jangka pendek, pendapatan dan penghasilan bunga (biaya keuangan) - bersih. Piutang usaha, aset lain-lain dan beban dibayar di muka, piutang pihak berelasi, utang usaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman, utang pihak berelasi, pendapatan, beban – biaya jasa telekomunikasi, personil, pemasaran, umum dan administrasi. Piutang usaha, utang usaha, utang pihak berelasi, pendapatan dan beban - biaya jasa telekomunikasi, personil, umum dan administrasi. Beban dibayar di muka, utang pengadaan, akrual, utang pihak berelasi, pendapatan, beban - biaya jasa telekomunikasi, beban – biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, dan umum dan administrasi. Bagian lancar dari beban dibayar di muka, piutang pihak berelasi, imbalan kerja jangka pendek, beban – personil. Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/86 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) No. Pihak Berelasi 6. PT Personel Alih Daya 7. Pemerintah Republik Indonesia PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”) 8. Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi Entitas di bawah pengaruh signifikan Pemerintah Utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang pihak berelasi, beban – biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, umum dan administrasi. Provisi atas kasus hukum. Entitas sepengendali Kas dan setara kas, aset keuangan lancar aset lancar dan tidak lancar lain-lain Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Aset Kas dan setara kas (Catatan 4): - Bank - QNBK Piutang usaha (Catatan 5): - Badan usaha milik negara - Bank - Ooredoo Dikurangi: provisi penurunan nilai Bagian lancar dari beban dibayar di muka: - Badan usaha milik negara - Kopindosat - Personil manajemen kunci Kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya: - Bank - QNBK Piutang dari pihak berelasi: - Personil manajemen kunci - Badan usaha milik negara Dikurangi: provisi penurunan nilai Beban dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar: - Badan usaha milik negara - Kopindosat Jumlah Persentase dari jumlah aset Indosat Ooredoo 259 Laporan Tahunan 2015 2015 2014 1.238.825 988.277 1.728.211 243.625 2.227.102 1.971.836 410.942 118.679 9.768 420.637 113.901 8.847 539.389 (28.850) 543.385 (24.433) 510.539 518.952 38.232 2.957 - 19.999 2.420 3.820 41.189 26.239 141.107 1.300 124.922 93 142.407 125.015 2.701 72 1.928 1.583 2.773 (15) 3.511 (15) 2.758 3.496 115.533 8.018 105.739 6.046 123.551 111.785 3.047.546 2.757.323 5,50% 5,18% Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/87 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015 Liabilitas Pinjaman jangka pendek: - Bank Utang usaha: - Badan usaha milik negara - PT Personel Alih Daya - Ooredoo Utang pengadaan (Catatan 14): - Kopindosat - Badan usaha milik negara - PT Personel Alih Daya Akrual: - Badan usaha milik negara - Kopindosat - PT Personel Alih Daya 2014 1.199.053 599.481 102.067 20.554 1.031 16.605 6.757 7.170 123.652 30.532 23.767 17.168 15.828 16.582 19.032 12.351 56.763 47.965 154.561 31.796 35.426 270.001 68.491 83.283 Kewajiban imbalan kerja jangka pendek: - Personil manajemen kunci 221.783 421.775 125.181 102.322 Pinjaman - bagian jangka pendek: - Badan usaha milik negara 749.687 - 16.099 5.268 3.124 705 16.071 6.653 2.311 5.124 25.196 30.159 99.879 849.112 Provisi atas kasus hukum: - Pemerintah Republik Indonesia 1.358.643 1.358.643 Jumlah 3.959.837 3.439.989 9,40% 8,83% Laba rugi Pendapatan (Catatan 24): - Badan usaha milik negara - Bank - Ooredoo - Kopindosat 1.480.546 496.383 115.072 628 1.247.297 446.172 110.371 457 Jumlah 2.092.629 1.804.297 7,82% 7,49% Utang pihak berelasi: - Ooredoo - Badan usaha milik negara - Kopindosat - PT Personel Alih Daya Pinjaman - setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Badan usaha milik negara Persentase dari jumlah liabilitas Persentase dari jumlah pendapatan Indosat Ooredoo 260 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/88 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015 2014 1.832.758 162.746 157.141 130.989 1.572.746 187.943 194.764 46.306 2.283.634 2.001.759 338.973 23.674 93 33.723 23.112 350.222 19.216 8.808 52.016 15.399 419.575 445.661 63.677 31.682 132 82.894 25.319 - 95.491 108.213 136.467 28.616 21.273 2.680 48.209 14.863 26.739 6.669 189.036 96.480 2.987.736 2.652.113 Persentase dari jumlah beban 12,24% 11,32% Penghasilan bunga: - Bank 139.264 87.203 Biaya keuangan: - Bank - Badan usaha milik Negara (65.363) (61.419) (108.595) (71.193) (126.782) (179.788) Jumlah 12.482 (92.585) Persentase dari beban lain-lain 0,30% 3,55% Laba rugi (continued) Beban Biaya jasa telekomunikasi: - Badan usaha milik negara - Kopindosat - PT Personel Alih Daya - Ooredoo Personil: Personil manajemen kunci: - Imbalan kerja jangka pendek - Pesangon pemutusan kontrak kerja - Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Ooredoo Badan usaha milik Negara Pemasaran: - PT Personel Alih Daya - Kopindosat - Badan usaha milik negara Umum dan administrasi: - Badan usaha milik negara - PT Personel Alih Daya - Kopindosat - Oooredoo Jumlah Indosat Ooredoo 261 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/89 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN a. Komitmen (i) Pengeluaran modal Pada tanggal 31 Desember 2015, komitmen pengeluaran modal adalah sebesar AS$ 60.882 dan Rp1.187.041. (ii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewakan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran sewa minimum di masa mendatang yang akan diterima oleh Perusahaan dari transaksi sewa adalah sebagai berikut: 2015 2014 Dalam satu tahun Diatas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Lebih dari lima tahun 472.205 1.751.239 809.522 490.691 1.875.134 1.182.885 3.032.966 3.548.710 Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan sebagian dari menara telekomunikasi dan lokasi dimana pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa dan pemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan: Periode kontrak Pihak 29 Januari 2010 - 28 Januari 2022 (12 tahun) 24 Mei 2010 - 23 Mei 2020 (10 tahun) 3 Juni 2010 - 2 Juni 2020 (10 tahun) 4 Februari 2011 - 3 Februari 2021 (10 tahun) 10 Februari 2011 - 9 Februari 2016 (5 tahun) 18 Juli 2011 - 17 Juli 2021 (10 tahun) 29 September 2011 - 28 September 2021 (10 tahun) 3 Maret 2014 - 2 Maret 2024 (10 tahun) Termin Pembayaran PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I/ Tri Indonesia”) PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) PT Berca Global Access PT Dayamitra Telekomunikasi Tahunan Tahunan Triwulanan Triwulanan PT First Media Tbk Semesteran PT Putra Arga Binangun PT Smartfren Telecom Tbk Triwulanan Triwulanan PT BBSC Telecode Triwulanan (iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa Sewa pembiayaan Selama tahun 2008-2013, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), PT Solusindo Kreasi Pratama, PT XL Axiata Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk untuk menyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 5-10 tahun. Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya, dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia. Indosat Ooredoo 262 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/90 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Komitmen (lanjutan) (iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan) Sewa pembiayaan (lanjutan) Pembayaran sewa minimum di masa mendatang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Pembayaran sewa minimum 2015 Nilai kini dari pembayaran sewa . Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun 924.837 3.330.179 1.213.933 516.527 2.359.064 1.091.494 Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan 5.468.949 (1.501.864) 3.967.085 - 3.967.085 3.967.085 Pembayaran sewa minimum 2014 Nilai kini dari pembayaran sewa . Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun 854.327 3.228.738 1.785.803 420.674 2.082.877 1.548.714 Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan 5.868.868 (1.816.603) 4.052.265 - 4.052.265 4.052.265 Sewa operasi Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembayaran sewa minimum di masa mendatang untuk transaksi sewa operasi Perusahaan terutama berkaitan dengan sewa lokasi penempatan perangkat telekomunikasi adalah sebagai berikut : 2015 Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun Indosat Ooredoo 263 Laporan Tahunan 2015 2014 117.788 450.849 287.065 39.836 159.280 137.819 855.702 336.935 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/91 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Komitmen (lanjutan) (iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan) Sewa operasi (lanjutan) Periode kontrak Pihak 7 Januari 2014 - 6 Januari 2024 (10 tahun) 27 April 2015 - 26 April 2025 (10 tahun) 2 April 2014 - 1 April 2024 (10 tahun) 23 April 2015 - 22 April 2025 (10 tahun) 6 Januari 2014 - 5 Januari 2024 (10 tahun) 24 Oktober 2014 - 23 Oktober 2024 (10 tahun) 15 Januari 2014 - 14 Januari 2024 (10 tahun) 26 Januari 2015 - 25 Januari 2020 (5 tahun) 13 Mei 2015 - 12 Mei 2025 (10 tahun) 31 Mei 2015 - 30 Mei 2020 (5 tahun) Termin Pembayaran PT Solusi Tunas Pratama Tbk Triwulanan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”) PT Persada Sokka Tama PT Komet Infra Nusantara (“KIN”) PT Centratama Menara Indonesia PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”) PT Solusindo Kreasi Pratama Semesteran Triwulanan Triwulanan Triwulanan Triwulanan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Triwulanan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia PT Era Bangun Towerindo Triwulanan Triwulanan Triwulanan (iv) Fasilitas kredit Perusahaan memiliki fasilitas kredit untuk bank garansi. Jumlah keseluruhan fasilitas kredit Grup yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp50.000 (31 Desember 2014: nihil). (v) Lain-lain (i) Pada tanggal 23 November 2015, Perusahaan dan PT Erajaya Swasembada Tbk (“Erajaya”) menandatangani perjanjian dimana kedua belah pihak akan bekerja sama untuk memastikan bahwa Erajaya atau afiliasi retail atau pihak ketiga lainnya akan membuka sejumlah 350 toko berlisensi baru dalam 5 tahun ke depan untuk melayani pelanggan di Indonesia dan untuk menjual produk perusahaan seperti yang tertuang dalan perjanjian. (ii) Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Mandiri, Telkom dan XL Axiata untuk mengadakan kerja sama operasi dalam hal pengembangan dan implementasi kebijakan platform mobile money. Dalam perjanjian tersebut, masing-masing pihak berkomitmen untuk memberikan kontribusi 25% dari total biaya yang terjadi dari perjanjian kerja sama operasi tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah membayar kontribusi di muka sebesar Rp2.700. (iii) Pada tanggal 9 April 2014, Perusahaan dan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman (entitas yang dikendalikan oleh SoftBank Corporation) menandatangani perjanjian kemitraan terbatas. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk membentuk dana investasi yang disebut sebagai SB ISAT Fund, L.P., untuk mengelola investasi, dengan periode komitmen awal 4 tahun. Selanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian keanggotaan (subscription agreement) dengan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman. Berdasarkan perjanjian keanggotaan, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan setoran modal sebesar AS$14.500 ke SB ISAT Fund, L.P. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar AS$5.785 (setara dengan Rp75.922). Indosat Ooredoo 264 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/92 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Komitmen (lanjutan) (v) Lain-lain (lanjutan) (iv) Perusahaan dan IMM mempunyai komitmen untuk membayar biaya frekuensi radio tahunan untuk izin 3G dan lisensi BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin 3G dan lisensi BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema pembayaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menkominfo No. 7/PER/M.KOMINFO/2/2006, No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 dan No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masing-masing pada tanggal 8 Februari 2006, 1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Perusahaan dan IMM membayar biaya penggunaan frekuensi radio untuk izin 3G dan lisensi BWA masing-masing sebesar Rp730.392 dan Rp680.793 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. (v) Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [Financial Administrator ("FA")] oleh sebuah konsorsium yang didirikan untuk membangun dan menjual/menyewakan kabel laut Asia Pacific Cable Network ("APCN") untuk negaranegara di kawasan Asia Pasifik. Sebagai FA, Perusahaan mengumpulkan dan mendistribusikan dana hasil penjualan IRU, Defined Underwritten Capacity ("DUC") dan Occassional Commercial Use ("OCU"). Dana yang diterima dari penjualan IRU, DUC dan OCU serta dana untuk melakukan upgrade kabel APCN bukan merupakan milik Perusahaan dan oleh karena itu, tidak dicatat dalam pembukuan Perusahaan. Namun, Perusahaan mengelola dana ini dalam rekening terpisah. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang dalam pengelolaan Perusahaan berjumlah AS$4.127. Selain menerima bagian dana dari penjualan IRU, DUC dan OCU, anggota konsorsium juga menerima bagian mereka atas bunga yang diperoleh atas penempatan dana tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 30 tahun sejak tanggal ditandatanganinya kontrak. b. Kontinjensi Grup memiliki liabilitas kontinjensi sehubungan dengan tuntutan hukum yang timbul dari usaha normal. Grup tidak mengharapkan liabilitas material akan timbul dari liabilitas kontinjensi. c. Perjanjian Informasi yang terkait komitmen pengeluaran barang modal yang signifikan: Tanggal kontrak 1 Oktober 2010 dan 10 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015. 16 Juni 2010 dan 10 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015. 2 Agustus 2010 dan 21 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015. Nilai kontrak/ Purchase Orders (“POs”) yang telah diterbitkan AS$388.206 dan Rp2.069.001 Nilai kontrak/ POs yang belum diterima AS$6.053 dan Rp205.479 Deskripsi Pengadaan peralatan telekomunikasi dan jasa terkait Pihak PT Ericsson Indonesia dan Ericsson AB Pengadaan infrastuktur telekomunikasi PT Nokia Siemens Networks dan Nokia Siemens Networks Oy AS$315.722 dan Rp1.617.263 AS$26.867 dan Rp107.090 Pengadaan infrastuktur telekomunikasi PT Huawei Tech Investment AS$247.858 dan Rp2.115.220 AS$6.673 dan Rp210.874 Indosat Ooredoo 265 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/93 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Perjanjian (lanjutan) Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: Pihak-pihak dalam perjanjian XL Axiata Informasi yang signifikan Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan XL Axiata untuk periode lima tahun yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2013 untuk (i) melakukan konstruksi kabel utama, kabel akses, dan peralatan (“Jaringan”) di area tertentu; (ii) menyetujui bahwa kepemilikan atas Jaringan tersebut menjadi hak pihak yang melakukan konstruksi; (iii) berbagi utilisasi; dan (iv) mengoperasikan dan memelihara jaringan tersebut. Ooredoo IP LLC, Qatar Perjanjian ijin merek, berlaku dari tanggal 16 November 2015, untuk 10 tahun. Berdasarkan pada perjanjian ini : 1. Perusahaan dapat menggunakan merek Ooredoo untuk penyediaan layanan utama dan layanan lainnya dan juga untuk penjualan dan distribusi atas barang pendukung dan barang promosi selama jangka waktu yang sudah di setujui dalam perjanjian ini. 2. Perusahaan harus melakukan pembayaran terhadap ijin penggunaan merek yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan usaha sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Namun, biaya lisensi tersebut hanya akan dibebankan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan bersih untuk tahun bersangkutan. 3. Perjanjian lisensi akan berlaku untuk jangka waktu 10 tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu 10 tahun masing-masing. PT Pasifik Satelit Nusantara (“PSN”) Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan dan PSN menandatangani perjanjian untuk relokasi dan sewa transponder pada Satelit Palapa C. Dalam perjanjian, menyebutkan Perusahaan setuju untuk menyewakan sejumlah tertentu kapasitas transponder kepada PSN dengan total AS$2.500 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan sudah mencatat pendapatan atas sewa dari PSN sebesar AS$1.285. Telkom Berdasarkan perjanjian kerja sama, kompensasi kepada Telkom sehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, seperti world link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatan tertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut. Perusahaan juga menyewa sirkit dari Telkom untuk menghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian penyerahan penggunaan pengelolaan sebidang hak tanah, Perusahaan berhak untuk menggunakan lahan tanah seluas 134.925 meter persegi dari Telkom untuk jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1994. Lahan tanah ini terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiun pengendali bumi (earth control station) Perusahaan. Jumlah pembayaran sebesar AS$40.000 dikurangi Rp43.220 telah dibayarkan untuk sewa lahan tanah. Pada tanggal 31 Desember 2015, biaya dibayar di muka yang masih tersisa untuk sewa tanah adalah Rp12.428. Indosat Ooredoo 266 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/94 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Perjanjian (lanjutan) Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: (lanjutan) Lintasarta Terkait dengan penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil (program USO), Lintasarta, entitas anak, ditunjuk oleh Menkominfo (melalui Balai Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan (“BTIP”) sebagai pemenang tender tahun 2009. BTIP selanjutnya berubah nama menjadi Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (“BPPPTI”). Detail dari perjanjian terkait adalah sebagai berikut: Perjanjian Periode Kontrak Jumlah kontrak Cakupan Area Pusat Layanan Jasa Akses Internet (“PLIK”) / Internet access service centers 15 April 2010 2014 Rp 387.513 Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua. Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Bergerak (“PLIKB”) / Mobile center for internet access and services 22 Desember 2010 - 2014 Rp 457.977 Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pembayaran tetap untuk program USO tersebut diterima setiap tiga bulan berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mentransfer semua aset dari perjanjian konsesi kepada pemerintah daerah. Lintasarta menerima surat dari Menkominfo-BPPPTI pada tanggal 3 Maret 2015 yang memberitahukan kepada semua penyedia program USO (termasuk Lintasarta) untuk menghentikan kegiatan program USO. Lintasarta telah mengajukan permintaan arbitrase kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (”BANI”) sehubungan dengan sengketa atas piutang tertentu pada tahun 2013 dan 2014 terkait dengan program USO. Lintasarta telah menerima keputusan BANI terkait klaim piutang tahun 2013. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase piutang untuk periode tahun 2014 masih dalam proses. Sebagai tambahan program USO di atas, Lintasarta juga ditunjuk untuk program berikut, yang juga diberhentikan pada bulan Maret 2015 seperti yang telah dijelaskan di atas: Perjanjian Penyediaan Jasa Akses Publik Layanan Internet WiFi Kabupaten Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) / Public Access Services for Wireless Fidelity (WiFi) Internet in Universal Service Obligation (USO) Regencies Periode Kontrak 30 Desember 2011 – 2015 dan 10 Januari 2012 2016 Indosat Ooredoo Jumlah kontrak Rp 207.905 267 Cakupan area Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/95 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Perjanjian (lanjutan) Lintasarta (lanjutan) Pada bulan September 2015 salah satu mitra Lintasarta untuk program PLIK dan PLIKB mengajukan beberapa surat arbitrase kepada BANI yang menuntut pembayaran sebesar Rp118.507 untuk biaya-biaya tertentu. Manajemen Lintasarta berkeyakinan bahwa klaim-klaim tersebut tidak berdasar dan Lintasarta akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk melawan tuntutan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dicatat untuk kasus ini. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, kasus-kasus ini masih dalam proses arbitrase. Pada bulan Februari 2016, Lintasarta juga mengajukan permintaan arbitrase kepada BANI sehubungan dengan sengketa atas kerugian yang timbul dari penghentian program WiFi. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase masih dalam proses. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang yang terkait dengan program USO diklasifikasikan sebagai bagian dari ”Piutang usaha”, sebesar Rp109.274. 33. SISTEM TARIF a. Jasa telekomunikasi internasional Tarif jasa (“tarif”) untuk perusahaan telekomunikasi internasional ditentukan berdasarkan peraturan telekomunikasi internasional yang ditetapkan oleh International Telecommunications Union (“ITU”). Peraturan ini mensyaratkan pengelola telekomunikasi internasional untuk menyusun dan merevisi tarif perhitungan (“accounting rate”) yang akan diterapkan dan dituangkan dalam perjanjian bilateral, dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan jasa telekomunikasi spesifik dan rekomendasi yang relevan dari Consultative Committee on International Telegraph and Telephone (“CCITT”). Tarif ini dibagi dalam porsi terminal yang dibayarkan kepada pengelola di negara terminal, dan bila harus melalui transit, dibagi dalam porsi transit yang dibayarkan kepada pengelola di negara transit. Bila tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, ITU juga mengatur unit moneter yang digunakan, yaitu Special Drawing Right (“SDR”) atau Gold Franc, yang setara dengan 1/3,061 SDR. Sesuai dengan hukum negaranya masing-masing, tiap pengelola menentukan biaya yang akan ditagih kepada pelanggan. Tarif yang ditagih kepada pelanggan domestik yang melakukan telepon internasional dari Indonesia, atau yang disebut juga tarif pungut, dijelaskan pada bagian ‘jasa selular’ dan ‘jasa telekomunikasi tetap’ di bawah. b. Jasa selular Saat ini, tarif selular di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular” yang dikeluarkan oleh Menkominfo. Indosat Ooredoo 268 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/96 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. SISTEM TARIF (lanjutan) b. Jasa selular (lanjutan) Berdasarkan peraturan ini, tarif selular terdiri dari: Tarif jasa teleponi dasar Tarif jelajah Tarif jasa multimedia dengan struktur sebagai berikut: - Biaya aktivasi - Biaya berlangganan bulanan - Biaya penggunaan - Biaya fasilitas tambahan Tarif retail dihitung berdasarkan biaya elemen jaringan, biaya aktivasi layanan retail dan marjin laba. c. Jasa telekomunikasi tetap Pada bulan April 2008, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menteri No. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap. Peraturan ini juga diterapkan untuk jasa telepon jaringan tetap nirkabel. Berdasarkan peraturan ini, tarif jasa teleponi dasar dan pesan singkat [Short Message Services (“SMS”)] yang terhubung melalui jaringan telekomunikasi tetap terdiri dari: Biaya aktivasi Biaya berlangganan bulanan Biaya penggunaan Biaya fasilitas tambahan 34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI, BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN 1. Struktur Tarif Interkoneksi Pada tanggal 30 Januari 2014, Menkominfo mengeluarkan surat No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 sehubungan dengan implementasi biaya interkoneksi tahun 2014. Tarif interkoneksi baru ini harus diimplementasikan oleh penyedia jaringan telekomunikasi pada tahun 2014 dan berlaku mulai dari satu bulan setelah tanggal ditandatanganinya surat tersebut sampai dengan Desember 2016 dan akan dievaluasi setiap tahun oleh BRTI. Struktur utama tarif interkoneksi adalah originasi, terminasi dan transit. 2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan No. 7 Tahun 2009, yang meningkatkan kontribusi untuk pengembangan USO dari 0,75% menjadi 1,25% dan menurunkan Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi dari 1% menjadi 0,50% dari pendapatan bruto tahunan (setelah dikurangi piutang tak tertagih dan biaya interkoneksi), efektif tanggal 1 Januari 2009. Pada tanggal 13 Desember 2010, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PP No. 76/2010 terkait perubahan atas PP No. 7/2009 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang dipungut oleh Menkominfo. Peraturan ini berdampak pada metode perhitungan dan pembayaran biaya spektrum yang dialokasikan ke Perusahaan (pita frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz). Indosat Ooredoo 269 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/97 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI, BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN (lanjutan) 2. USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi (lanjutan) Pada tanggal 26 Juli 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 21 Tahun 2013 mengenai Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten pada Jaringan Bergerak Selular dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Berdasarkan peraturan ini, penyelenggara jasa penyediaan konten wajib membayar kewajiban USO dan BHP melalui penyelenggara jaringan. Pada tanggal 18 Februari 2014, Menkominfo mengeluarkan surat No. 94/DJPPI.3/PI.02.02/2/2014 mengenai pemberitahuan perpanjangan masa peralihan dari Peraturan No. 21 Tahun 2013 dari tanggal 6 Februari 2014 menjadi tanggal 6 Agustus 2014. 3. Pembagian Pendapatan Pendapatan dari tarif akses dan biaya pemakaian yang berasal dari percakapan telekomunikasi internasional yang melibatkan interkoneksi jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri, yang tidak diatur dalam Keputusan No.118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 terkait implementasi tarif interkoneksi tahun 2014, harus dibagi secara proporsional ke setiap penyelenggara, dimana bagian pendapatan interkoneksi tersebut akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian bilateral antar penyelenggara. 35. INFORMASI SEGMEN Grup mengelola dan mengevaluasi usahanya dalam tiga segmen utama yang dapat dilaporkan: selular, telekomunikasi tetap dan MIDI. Segmen usaha diatur secara terpisah karena masingmasing menawarkan jasa/produk yang berbeda dan melayani pasar yang berbeda. Grup terutama beroperasi dalam satu wilayah geografis, oleh karena itu informasi segmen geografis tidak disajikan. Segmen selular, pada saat ini menyediakan jangkauan jaringan di semua kota besar dan pusat populasi di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi 2G, 3G, dan yang terakhir 4G. Jasa utamanya adalah penyelenggara voice dan pengiriman data yang dijual secara pasca-bayar dan pra-bayar. Segmen telekomunikasi tetap menyediakan jasa sambungan internasional jarak jauh, jasa jaringan tetap nirkabel, Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), dan jasa teleponi tetap lokal. Segmen MIDI menawarkan produk dan jasa termasuk internet, high-speed point-to-point international dan domestic digital leased line broadband dan narrowband services, a high performance packet-switching service dan satellite transponder leasing dan jasa penyiaran. Mengacu kepada Catatan 2j dan 24 untuk keterangan dari masing-masing tipe produk dan jasa dalam setiap pelaporan segmen. Tidak ada segmen usaha yang disatukan untuk membentuk segmen usaha yang dilaporkan di atas. Hasil segmen dan aset segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan secara langsung maupun yang dialokasikan dengan dasar yang memadai. Pengeluaran barang modal untuk aset segmen merupakan jumlah pengeluaran selama periode untuk memperoleh aset segmen yang penggunaannya diharapkan lebih dari satu tahun. Indosat Ooredoo 270 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/98 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Manajemen memonitor hasil dari kegiatan bisnis unitnya secara terpisah, dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai alokasi atas sumber yang tersedia dan penilaian atas performa. Performa segmen dievaluasi berdasarkan keuntungan atau kerugian operasi atas hal-hal tertentu seperti yang dijelaskan pada table di bawah diukur secara berbeda dari keuntungan atau kerugian operasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pembiayaan dari Grup (termasuk biaya dan penghasilan keuangan) dan pajak penghasilan diatur berdasarkan kelompok dan tidak dialokasikan pada segmen usaha. Detail informasi segmen adalah sebagai berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan Eliminasi pendapatan antar segmen Segmen yang dilaporkan Telekomunikasi Tetap MIDI Selular Jumlah 21.895.722 29.541 1.119.318 - 3.753.485 - 26.768.525 29.541 21.925.263 1.119.318 3.753.485 26.798.066 (29.541) Pendapatan - bersih 26.768.525 Depresiasi dan amortisasi Beban lain-lain (7.794.143) (12.421.286) (122.497) (894.993) (852.507) (1.978.940) Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan Manfaat pajak penghasilan - bersih Penghasilan bunga Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan penyewaan kembali menara Biaya keuangan Kerugian selisih kurs - bersih Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih Lain-lain - bersih (8.769.147) (15.295.219) 622.357 218.555 141.050 (2.829.464) (1.599.164) (244.520) (176.451) Rugi periode berjalan (1.163.478) Pengeluaran modal Informasi lain-lain Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 8.358.297 163.215 1.536.585 10.058.097 43.813.289 1.274.594 9.027.993 54.115.876 1.272.641 34.662.242 902.494 5.143.621 Aset - bersih 55.388.517 Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas - bersih 40.708.357 1.416.319 42.124.676 Indosat Ooredoo 271 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/99 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Detail informasi segmen adalah sebagai berikut: (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Pendapatan Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan Eliminasi pendapatan antar segmen Segmen yang dilaporkan Telekomunikasi Tetap MIDI Selular 19.480.465 30.757 1.096.073 - 3.508.563 - 24.085.101 30.757 19.511.222 1.096.073 3.508.563 24.115.858 (30.757) Pendapatan - bersih 24.085.101 Depresiasi dan amortisasi Beban lain-lain (7.302.247) (11.006.408) (109.480) (1.015.457) (814.336) (2.030.087) Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan Keuntungan penjualan investasi Penghasilan bunga Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan penyewaan kembali menara Manfaat pajak penghasilan - bersih Biaya keuangan Provisi untuk kasus hukum Kerugian selisih kurs - bersih Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih Lain-lain - bersih (8.226.063) (14.051.952) 413.700 142.803 141.050 83.803 (2.406.536 ) (1.358.643) (395.420) (101.927) (204.145) Rugi periode berjalan (1.878.229) Pengeluaran modal Pada tanggal 31 Desember 2014 Informasi lain-lain Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 5.896.012 85.008 857.058 6.838.078 43.478.067 1.009.418 7.147.982 51.635.467 1.634.230 32.187.754 520.557 4.253.175 36.961.486 2.009.656 Aset - bersih 53.269.697 Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas - bersih 36. Jumlah 38.971.142 KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Manajemen risiko Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga (yang meliputi risiko tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing), risiko harga ekuitas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Dewan Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. Indosat Ooredoo 272 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/100 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risiko pasar (i) Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang pinjaman dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut: (1) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan mengevaluasi rasio suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang pinjaman dan utang obligasi sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar keuangan. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan berdasarkan suku bunga tetap atau mengambang. (2) Mengelola eksposur atas tingkat suku bunga yang berasal dari utang pinjaman dan utang obligasi dengan menandatangani kontrak swap tingkat suku bunga. Beberapa kontrak swap tingkat suku bunga ditandatangani ditujukan untuk lindung nilai suku bunga mengambang pinjaman dalam Dolar A.S. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing lebih dari 64% dan 81% dari utang Grup adalah utang dengan suku bunga tetap. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap rugi Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (melalui dampak atas pinjaman dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBOR untuk pinjaman dalam Dolar A.S. dan suku bunga JIBOR untuk pinjaman dalam rupiah). 2015 Kenaikan/penurunan dalam basis poin: Dolar A.S 17 Rupiah 25 Kenaikan/penurunan pada kerugian tahun berjalan: Dolar A.S. AS$227 (setara dengan Rp3.137) Rupiah 6.032 2014 4 152 AS$25 (setara dengan Rp308) 44.383 (ii) Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman dan utang obligasi, piutang, akrual dan utang pengadaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar A.S. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak forward valuta asing dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap diperlukan. Utang pengadaan Grup terutama didenominasi utang dalam mata uang asing kepada pemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan atau pemasangan aset tetap, sedangkan sebagian besar akun piutang Grup merupakan tagihan dalam mata uang rupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri. Indosat Ooredoo 273 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/101 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen risiko (lanjutan) a. Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, maka kewajiban Grup didenominasi dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia. Namun, kenaikan ini akan diimbangi oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar 78,68% dan 50,27% dari utang Grup dalam mata uang Dolar A.S. dengan menggunakan beberapa kontrak forward valuta asing. Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang Dolar A.S. pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014: 2015 Dollar A.S. Rupiah* Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha Aset derivatif Lain-lain 2014 Dollar A.S. Rupiah* 75.884 119.830 75 1.798 1.046.821 1.653.057 1.030 24.811 68.868 99.621 6.108 1.830 856.724 1.239.283 75.986 22.758 Jumlah aset 197.587 2.725.719 176.427 2.194.751 Liabilitas: Utang usaha Utang pengadaan Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Liabilitas derivatif Pinjaman jangka panjang Utang obligasi jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain 20.318 144.755 12.454 1.370 21.076 432.110 175.304 5.083 280.286 1.996.888 171.803 18.899 290.747 5.960.961 2.418.316 70.119 25.002 74.208 39.544 1.201 2.551 211.304 650.000 175.304 23.817 311.029 923.144 491.927 14.943 31.740 2.628.627 8.086.000 2.180.779 296.283 Jumlah liabilitas 812.470 11.208.019 1.202.931 14.964.472 Posisi liabilitas bersih 614.883 8.482.300 1.026.504 12.769.721 * Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan Dolar A.S. ke rupiah adalah sebesar Rp13.795 dan Rp12.440 per AS$1 (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang Dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap konstan, terhadap rugi konsolidasian Grup: 2015 2014 Kenaikan/penurunan nilai tukar Dolar A.S. Kenaikan/penurunan rugi tahun berjalan 2,81% 178.931 1,13% 144.758 b. Risiko harga ekuitas Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas perusahaan swasta Indonesia, perusahaan publik Indonesia dan ekuitas perusahaan asing. Sehubungan dengan perusahaan Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia. Indosat Ooredoo 274 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/102 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) c. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memonitor eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dimonitor secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Grup menempatkan dananya dalam beberapa institusi keuangan, termasuk bank milik negara dan internasional yang kredibel dikarenakan mereka mempunyai jaringan cabang yang luas di Indonesia dan dianggap sebagai bank yang terpercaya. Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian: Eksposur maksimum(1) 2015 Pinjaman dan Piutang: Kas di bank dan deposito Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang - Usaha - bersih - Lain-lain - bersih Aset keuangan lancar lain-lain Piutang pihak berelasi - bersih Aset keuangan tidak lancar lain-lain Dimiliki untuk diperdagangkan: Forward valuta asing Investasi tersedia untuk dijual: Investasi jangka panjang-bersih (1) 2014 3.621.902 127.001 3.478.058 120.254 2.730.175 11.232 13.591 2.758 54.881 2.092.112 9.015 10.631 3.496 40.023 - 75.986 37.821 2.730 6.599.361 5.832.305 Tidak ada agunan yang ditahan atau peningkatan level kredit lain atau perjanjian saling hapus (offsetting) yang mempengaruhi eksposur maksimum. Kualitas kredit keuangan adalah sebagai berikut: Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Pefindo - idAAA - idAA+; idAA; idAA- idA+; idA;idA- Indosat Ooredoo 275 2015 2014 1.164.850 1.286.003 349.533 1.594.108 421.728 288.998 2.800.386 2.304.834 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/103 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) c. Risiko kredit (lanjutan) 2015 Moody’s - Aa1; Aa2; Aa3 - A1; A2; A3 2014 2.317 495.622 15.217 620.884 497.939 636.101 43.629 43.057 30.930 132.001 86.686 162.931 Sub-jumlah Dengan pihak yang tidak memiliki tingkat kredit eksternal 3.385.011 3,103.866 236.891 374.192 Jumlah kas di bank dan deposito 3.621.902 3.478.058 Fitch - AAA - AA+ d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat entitas akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional, khususnya pada tahap pengembangan jaringan. Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringan selular di daerah yang diantisipasi sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada. Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan surat utang atau ekuitas di pasar modal. Indosat Ooredoo 276 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/104 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) d. Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 31 Desember 2015 Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Utang pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Pinjaman Utang obligasi Sukuk 2016 2017 2018 2020 Jumlah dan arus kas sesudahnya kontraktual 2019 - - - - 1.538.816 764.142 6.263.117 1.730.483 335.620 54.471 290.747 - - - - 335.620 54.471 290.747 - 335.620 54.471 290.747 1.014 - 25.196 - - - 1.014 25.196 - 1.014 25.196 928.175 910.937 855.837 803.400 1.970.600 5.468.949 4.787.496 2.160.296 342.854 114 4.726.306 1.819.197 3.159.160 1.618.040 157.293 159.378 288.217 2.477.022 382.925 5.169.769 675.241 114 11.621.216 14.584.287 1.717.691 114 (1.010.585) 10.610.631 (4.149.335) 10.434.952 (536.295) 1.181.396 19.197.231 8.979.006 4.452.452 3.951,564 7.815.610 44.395.863 (7.287.873) 37.107.990 2015 2016 2017 2019 Jumlah dan arus kas sesudahnya kontraktual 2018 (89.794) - Jumlah Tercatat 1.538.816 764.142 6.263.117 1.730.483 Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 31 Desember 2014 Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Utang pihak berelasi Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Pinjaman Utang obligasi Sukuk Nilai bunga dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi (1.501.864) Nilai bunga dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi (552) - 1.449.022 764.142 6.263.117 1.730.483 3.967.085 Jumlah Tercatat 850.000 690.559 3.095.518 1.818.791 - - - - 850.000 690.559 3.095.518 1.818.791 332.123 38.791 31.740 - - - - 332.123 38.791 31.740 - 332.123 38.791 31.740 2.355 30.159 - - - 2.355 30.159 - 2.355 30.159 854.327 853.220 845.481 790.824 2.525.016 5.868.868 17.049 2.983.970 9.709.673 65.683 1.928.170 1.242.836 1.290.050 2.866.598 237.683 109.473 824.213 378.645 39.073 260.242 4.964.808 475.235 17.049 7.239.431 19.209.774 927.147 17.049 (898.813) 6.340.618 (3.914.083) 15.295.691 (266.742) 660.405 20.490.579 4.339.282 5.064.388 2.032.755 8.225.301 40.152.305 (6.896.793) 33.255.512 (1.816.603) 849.448 690.559 3.095.518 1.818.791 4.052.265 Manajemen permodalan Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, termasuk diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat dan maksimalisasi nilai pemegang saham. Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan kepatuhan terhadap rasio leverage tertentu. Sebagai tambahan, peringkat kredit Grup dari badan pemeringkat kredit internasional didasarkan pada kemampuan untuk mempertahankan rasio leverage tertentu. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar. Indosat Ooredoo 277 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/105 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen permodalan (lanjutan) Manajemen memonitor modal dengan menggunakan beberapa pengukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagai berikut: 2015 Pinjaman dan utang obligasi Pinjaman dan utang obligasi 2014 Guaranteed notes jatuh tempo tahun 2020 Pinjaman jangka pendek Pinjaman, utang obligasi dan sukuk Kewajiban sewa pembiayaan 1.450.000 22.304.011 - 850.000 22.443.427 - 850.000 22.443.427 4.052.265 Jumlah utang Jumlah ekuitas 23.754.011 13.263.841 23.293.427 14.298.555 27.345.692 14.298.555 1,79 1,63 1,91 Rasio utang terhadap ekuitas Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset dan liabilitas keuangan berikut tunduk pada dasar saling hapus, pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa. Jumlah bruto diakui dalam aset/liabilitas keuangan yang disaling hapuskan di laporan posisi keuangan Jumlah bruto diakui dalam aset/(liabilitas) keuangan Jumlah neto aset/(liabilitas) keuangan disajikan di laporan posisi keuangan Perjanjian penyelesaian neto Jumlah neto Aset Keuangan Piutang usaha 31 Desember 2015 31 Desember 2014 3.761.037 3.137.513 (1.030.862) (1.045.401) 2.730.175 2.092.112 - 2.730.175 2.092.112 Aset derivatif 31 Desember 2015 31 Desember 2014 1.030 75.986 - 1.030 75.986 (1.030) (3.440) 72.546 Liabilitas Keuangan Utang usaha 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Liabilitas derivatif 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (1.795.004) (1.735.960) 1.030.862 1.045.401 (764.142) (690.559) - (764.142) (690.559) (290.747) (31.740) - (290.747) (31.740) 1.030 3.440 (289.717) (28.300) Indosat Ooredoo 278 Laporan Tahunan 2015 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/106 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Untuk aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa di atas, setiap perjanjian antara Grup dan pihak lawan memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan bersangkutan ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika pemilihan demikian tidak ada, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, tetapi masing-masing pihak dalam pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjian serupa mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut secara neto pada peristiwa di mana terjadi gagal bayar pada salah satu pihak. Jaminan Perusahaan tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 37. PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar PPN periode Januari 2014 dan pajak penghasilan perusahaan untuk tahun fiskal 2009 berturut-turut sebesar Rp5.058 dan Rp65.570 (Catatan 7). b. Pada bulan Januari, Februari dan Maret 2016, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak untuk forward mata valuta asing dengan jumlah nosional sebesar AS$380.000. Periode kontrak tersebut berlaku berkisar sampai tanggal 21 Juli 2016. c. Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak sebesar Rp12.747, Rp24.371 dan Rp12.443 untuk kelebihan PPN Perusahaan masing-masing untuk periode fiskal Februari, April dan Mei 2013 (Catatan 7). d. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak sejumlah Rp82.915, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Desember 2013 (Catatan 7). e. Pada tanggal 15 Maret 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris (i) Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed Ajay Bahri Hans Anthony Kuropatwa Richard Farnsworth Seney(i) Astera Primanto Bhakti Elisa Lumbantoruan(i) Chris Kanter Ian Charles Dench Wijayanto Samirin(i) Beny Roelyawan Komisaris Independen Indosat Ooredoo 279 Laporan Tahunan 2015 Bab 6 - Laporan Keuangan PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 5/107 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan untuk hal tertentu dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 37. PERISTIWA SIGNIFIKAN SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) f. Pada tanggal 15 maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian lebih bayar pajak sejumlah Rp26.278, untuk kelebihan PPN perusahaan periode Maret 2013 (Catatan 7). g. Pada tanggal 21 Maret 2016, kurs rupiah yang berlaku pada Dolar A.S. adalah Rp13.160 untuk AS$1 (dalam jumlah penuh), sementara pada tanggal 31 Desember 2015, kurs yang berlaku adalah Rp13.795 untuk AS$1 (dalam jumlah penuh). Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs penutupan mata uang asing pada tanggal 21 Maret 2016, jumlah rugi selisih kurs Grup akan berkurang sekitar Rp390.450. Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa liabilitas dan aset dalam mata uang asing telah, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs rupiah terhadap Dolar A.S. yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 atau pada kurs tukar lainnya. Komitmen untuk pengeluaran barang modal dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan 32 yaitu sekitar Rp801.202 jika dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 21 Maret 2016. 38. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS KAS Aktivitas investasi non-kas yang signifikan: Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan Akuisisi aset tetap melalui utang Uang muka untuk akuisisi aset tetap 39. 2015 2014 118.961 4.862.881 79.107 426.664 2.015.609 92.162 PENYAJIAN KEMBALI Laporan penghasilan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah disajikan kembali: (1) untuk penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (lihat Catatan 2c), dan (2) untuk koreksi atas dampak tidak menyertakan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan laba atas penjualan investasi efek sebesar Rp413.700. Tabel berikut menjelaskan dampak penyajian kembali atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk 31 Desember 2014: Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian (1) Penyesuaian (2) Disajikan kembali Rugi periode berjalan Kerugian komprehensif lain (1.858.022) (3.871) (20.207) (130.749) (413.700) (1.878.229) (548.320) Jumlah kerugian komprehensif (1.861.893) (150.956) (413.700) (2.426.549) Rugi per saham (Rupiah penuh) (365,70) (369,60) Lihat Catatan 2c untuk informasi lebih rinci sehubungan dengan dampak penyajian kembali untuk penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Sehubungan dengan penyajian kembali untuk koreksi penyajian penyesuaian reklasifikasi, selain hal yang diungkapkan di atas, tidak terdapat dampak terhadap komponen laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, termasuk rugi per saham. Indosat Ooredoo 280 Laporan Tahunan 2015 Halaman ini sengaja dikosongkan Indosat Ooredoo 281 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Data Perusahaan 284 Informasi bagi Pemegang Saham 286 Anak Perusahaan 288 Profil Dewan Komisaris 294 Profil Direksi 298 Profil Chief 301 Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit Indosat Ooredoo 282 Laporan Tahunan 2015 Bab Indosat Ooredoo 283 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Informasi bagi Pemegang Saham Pertanyaan Pemegang Saham dan publik dapat dialamatkan kepada: Kepemilikan saham di atas 5% (per 31 Desember 2015) 1. Ooredoo Asia Pte. Ltd (65,00%) 2. Pemerintah Indonesia (14,29%) 3. Masyarakat (20,71%) Group Investor Relations & Corporate Secretary Gedung Indosat Ooredoo, lantai 3, Podium Depan Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia Tel. : +62 21 3000 3001 ext. 2615 Fax. : +62 21 3000 3002 Email : [email protected]; [email protected] Website : www.indosatooredoo.com Nama Bursa Efek dimana saham Indosat Ooredoo dicatatkan Bursa Efek Indonesia (BEI) Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia Wisma SMR, Lantai 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, Indonesia Tel. : +62 21 651 5130 Fax. : +62 21 651 5131 Modal Saham (per 31 Desember 2015) Modal dasar Rp2.000.000.000.000 terdiri dari 20.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham. Auditor Independen Modal ditempatkan dan disetor penuh (per 31 Desember 2015) 5.433.933.500 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B dengan nilai nominal Rp543.393.350.000 yaitu: KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. : +62 21 5212901 Fax. : +62 21 52905555/52905050 1. Pemerintah Indonesia (1 saham Seri A dan 776.624.999 saham Seri B) 2. Ooredoo Asia Pte. Ltd. (3,532,056,600 saham Seri B) 3. Masyarakat (1,125,251,900 saham Seri B) Indosat Ooredoo 284 Laporan Tahunan 2015 Wali Amanat Nama dan Alamat Pemeringkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Divisi Treasury Gedung BRI II lantai 3 Jl. Jenderal Sudirman kav 44-46, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : + 62 21 570 9060 ext 2371-2335-2307 Fax. : + 62 21 251 1647 PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta 10270, Indonesia Tel. : +62 21 7278 2380 Fax. : +62 21 7278 2370 The Bank of New York Mellon 101 Barclay Street Depositary Receipts Division – 15th Floor, New York, NY 10286 Standard & Poor's Singapore Pte. Ltd. 12 Marina Boulevard #23-01, Marina Bay Financial Centre Tower 3 Singapore 018982 Moody's Investors Service Singapore Pte. Ltd. 50 Raffles Place #23-06 Singapore Land Tower, Singapore, 048623 www.moodys.com PT Fitch Ratings Indonesia DBS Bank Tower lantai 24, suite 2403 Jl. Prof. Dr. Satrio kav 3-5 Jakarta 12940 Tel : +62 21 2988 6800 Fax : +62 21 2988 6822 www.fitchratings.com Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd. 6 Temasek Boulevard #35-05 Suntec Tower Four Singapore 038986 Tel : +65 6796 7200 www.fitchratings.com Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Indosat Ooredoo 2016 akan diselenggarakan tanggal 2 Juni 2016. Indosat Ooredoo 285 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Anak Perusahaan PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) Indosat Singapore Pte. Ltd (“ISPL”) Indosat Ooredoo memiliki 72,36% saham di Lintasarta, yang menyediakan layanan komunikasi berkecepatan tinggi dan jaringan korporasi. Secara khusus, Lintasarta, yang didirikan pada tahun 1988, bergerak dalam usaha penyediaan layanan sistem data telekomunikasi dan teknologi informasi serta aplikasi jaringan; mencakup penyediaan infrastruktur fisik, aplikasi perangkat lunak, layanan konsultasi di bidang komunikasi data, serta sistem informasi untuk perbankan, keuangan, dan industri lainnya. ISPL didirikan di Singapura pada tanggal 21 Desember 2005. ISPL sepenuhnya dimiliki oleh Indosat. Perusahaan ini menyediakan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo memiliki 100% saham Perusahaan ini. Alamat : Telepon : Faksimile: Website : Kontak : Email : Gedung Menara Thamrin lt. 12, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250 +62 21 230 2345 +62 21 230 3883 www.lintasarta.net Lista Dewi Soegiharto, General Manager Corporate Secretary [email protected] PT Indosat Mega Media (“IM2”) Indosat Ooredoo memiliki 99,85% saham di IM2, yang didirikan pada tahun 1996 untuk menyediakan layanan internet dan multimedia yang mencakup multimedia berbasis IP, Internet, layanan jaringan komunikasi LAN & WAN berbasis IP, web hosting, jasa colocation and jasa registrar domain id. Alamat : Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 Kontak : Andri Aslan, Head of Corporate Secretary Telepon : +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103 Email : [email protected] Indosat Ooredoo 286 Alamat : Telepon : Faksimile: Kontak : Email : 8 Temasek Boulevard, Suntec City Tower 3, #15-05, Singapura 0389883 Anson Road Springleaf Tower #14-04, Singapura, 079909 +65 6235 5155 +65 6337 4838 Bambang Varia Wibowo [email protected] PT Star One Mitra Telekomunikasi (“SMT”) SMT didirikan pada tanggal 15 Juni 2006 untuk mendukung konstruksi dan operasi jaringan akses nirkabel tetap yang menggunakan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) 2000-1x di Jawa Tengah dan wilayah sekitarnya. Dalam rangka penataan ulang spektrum 800Mhz oleh Menkominfo pada tahun 2014 dan sejalan dengan strategi spektrum Indosat Ooredoo, Indosat Ooredoo telah menghentikan layanan CDMA pada bulan Juni 2015. Saat ini saham SMT dimiliki 99,94% oleh Indosat dan 0,06% oleh Kopindosat. Kegiatan komersial SMT meliputi: • Jasa pengembangan fasilitas jaringan telekomunikasi termasuk jasa multimedia yang terkait • Penyedia jasa layanan telekomunikasi umum termasuk jasa konsultan multimedia dan teknologi informasi Alamat : Telepon : Faksimile: Kontak : Email : Gedung Indosat Ooredoo lantai 2, Jl. Pandanaran 131, Semarang 50134 +62 24 33040000 +62 24 33002345 Suharso W Sulistyo [email protected] Laporan Tahunan 2015 Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”) PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”) IPBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan keuangan. Indosat memiliki 100% saham di Perusahaan ini. Pada tahun 2010, IPBV menerbitkan utang efek yang jatuh tempo pada tahun 2020. Namun, di tahun 2015, utang efek 2020 tersebut dilunasi lebih awal. APE didirikan di Jakarta, pada tanggal 10 Februari 2000, menyediakan layanan perdagangan umum dan aplikasi untuk industri, terutama industri perbankan, layanan konsultasi teknologi informasi, dan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 39,80% saham melalui Lintasarta. Alamat : Telepon : Faksimile: Kontak : Email : Alamat: Jl. Letnan Sutopo, No.B1/3 Sektor Komersial 3B, BSD City, Tangerang Selatan Telepon: +62 21 29706789 Faksimile: +62 21 29177001 Kontak: Zul Irfan, VP Corporate Secretary Email: [email protected] Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, Belanda +31 20 890 6933 +31 20 4509865 John Peter van Leeuwen [email protected]; [email protected] Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”) PT Interactive Vision Media (“IVM”) IMBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 yang diamandemen pada tanggal 30 Juli 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan Pendanaan. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 100% saham melalui IPBV. IVM didirikan di Jakarta pada tanggal 21 April 2009, menyediakan layanan pembayaran TV. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 99,83% saham melalui IM2. Alamat : Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, Belanda Telepon : +31 20 890 6933 Faksimile : +31 20 4509865 Kontak : John Peter van Leeuwen Email : [email protected]; [email protected] PT Lintas Media Danawa (“LMD”) PT LMD didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Juli 2008 untuk menyediakan layanan informasi dan komunikasi, seperti layanan pusat data (data center), e-learning, dan pembelajaran jarak jauh untuk layanan pendidikan publik. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 50,65% saham melalui Lintasarta. Alamat : Jl. Adiaksa II No. 58 B Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 12440 Telepon: +62 21 75901212 Faksimile: +62 21 75901216 Website: www.lintasmediadanawa.com Kontak: Sahroji/Admin Dept Head Email: [email protected] Indosat Ooredoo Alamat: Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 Telepon: +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103 Kontak: Sukria Email: [email protected] PT Portal Bursa Digital (“PBD”) PBD didirikan di Jakarta tanggal 25 February 2015 dengan tujuan mengembangkan bisnis platform iklan. Indosat Ooredoo memiliki saham sebesar 62%. Alamat : Gedung Sona Topas Tower, Lantai 12A Jl. Jend Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920 Kontak : Sisfani Email : [email protected] 287 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Profil Dewan Komisaris Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, 52, diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau merangkap sebagai Deputy CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar sejak bulan November 2015. Melalui berbagai tugas manajerial dan tanggung jawab yang diemban sebagai anggota berbagai dewan di perusahaan Ooredoo Group, Bapak Waleed telah mendapatkan pengalaman yang luas di sektor informasi dan teknologi, baik di Qatar dan wilayah regional sekitarnya. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan di Indosat Ooredoo; Ketua Dewan di Ooredoo Myanmar Limited; dan Anggota Dewan MEEZA (perusahaan teknologi patungan antara Ooredoo dan Qatar Foundation). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Ooredoo Aljazair dan Ketua Dewan Starlink. Beliau memperoleh gelar Executive Masters dari HEC Paris di bidang Administrasi Bisnis dengan kehormatan penuh. Pada tahun 2011, Bapak Waleed ditunjuk sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar. Pada periode persaingan tinggi, beliau memimpin bisnisnya sehingga terus bertumbuh, meningkatkan orientasi kepada pelanggan dan menciptakan budaya bisnis yang lebih dinamis. Pada tahun 2013, beliau memiliki peran utama dalam rebranding menjadi Grup Ooredoo, dan mendukung kegiatan operasional di Qatar sebagai operasi pertama yang mengangkat brand tersebut. Atas keberhasilannya dalam peran ini, beliau kemudian ditunjuk sebagai Wakil CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar. Karir Bapak Waleed telah mencakup berbagai jabatan manajerial senior di bagian Penjualan, Pemasaran, Pengembangan Bisnis, Strategi, Manajemen Proyek, Komunikasi dan Layanan Pelanggan. Beliau telah menerima banyak penghargaan profesional, termasuk penghargaan global “Desain Toko Ritel Terbaik” bagi tim customer servicenya pada tahun 2009, dan mencatat rekor jumlah penghargaan tertinggi di “Contact Centre World Awards” yang diselenggarakan di Inggris, dimana presentasi Bapak Waleed meraih Gold Award Gold Award untuk Best Customer Service di wilayah Timur Tengah & Afrika Utara. Indosat Ooredoo 288 Laporan Tahunan 2015 Profil Dewan Komisaris Ajay Bahri Hans Anthony Kuropatwa Komisaris Komisaris Bapak Ajay Bahri, 52, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Saat ini ia adalah Group Chief Financial Officer untuk Ooredoo. Dia memiliki lebih dari dua puluh tahun pengalaman di organisasi internasional termasuk di Ernst & Young, Etisalat dan Ooredoo. Diangkat sebagai Chief Financial Group Officer Ooredoo sejak November 2007, Bapak Ajay telah terlibat secara aktif dalam semua akuisisi internasional Ooredoo, termasuk menyiapkan strategi pembiayaan grup, manajemen risiko, hubungan investor dan kinerja fungsi manajemen keuangan. Sebelum menjabat di tingkat Grup, beliau ditunjuk sebagai Chief Financial Officer dan Direktur Eksekutif Layanan Umum untuk kegiatan operasional di Qatar dimana beliau mengelola fungsi keuangan dari operasi Qatar serta layanan bersama seperti jasa IT dan rantai pasokan. Dalam jabatan sebelumnya sebagai Kepala Audit Internal beliau berpengalaman dalam pemberian jaminan kepada Komite Audit mengenai pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola. Bapak Ajay memiliki gelar Sarjana jurusan Commerce yang diperoleh di India serta gelar Master di jurusan Teknik dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, juga memperoleh sertifikasi Chartered Management Accountant, Inggris serta Chartered Accountant, India. Bapak Hans Anthony Kuropatwa, 57, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Business Development Ooredoo Group sejak tahun 2010, Non-Executive Director and Investor in Arkessa sejak tahun 2009, dan investor serta penasehat di perusahaan mobile learning Skill Pill M Learning sejak tahun 2007. Sebelumnya juga telah menjabat sebagai anggota dewan di sejumlah perusahaan telekomunikasi termasuk: Vodacom (Afrika Selatan); EPlus (Jerman); SFR (Perancis); Omnitel (Itali) and Safaricom (Kenya). Sebelum bergabung di Ooredoo, beliau menjabat sebagai Partner di Ventura Team LLP, London dan Direktur Eksekutif Interim mengembangkan eircom mobile di eircom, Dublin. Bapak Hans ditunjuk menjabat bebagai jabatan senior selama periode sembilan tahun di Vodafone termasuk: Group Business Development Director; CEO Vodafone Swedia; Regional Managing Director dan Group Marketing Director. Beliau juga pernah menjabat sebagai Managing Director Telco di Motorola sejak tahun 1995 hingga 1998. Bapak Hans memperoleh gelar Bachelor di jurusan Teknik Mekanik dari Imperial College London pada tahun 1980 dan gelar MBA dari Manchester Business School, United Kingdom pada tahun 1983. Menjabat sebagi anggota Direksi di berbagai perusahaan Ooredoo Grup terutama Ooredoo Myanmar Limited dan AsiaCell Komunikasi PJSC. Bapak Ajay juga telah berperan sebagai Ketua Komite Audit mendukung Dewan di perusahaan tersebut. Indosat Ooredoo 289 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Chris Kanter Komisaris Bapak Chris Kanter, 63, menjabat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Bapak Chris adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Seorang insinyur terlatih, beliau adalah Ketua dan Pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang transportasi dan logistik. Komitmen dan pengabdian Bapak Chris pada pembangunan dan reformasi ekonomi nasional ditunjukkan melalui peran beliau sebagai Penasihat Senior Kementrian Perdagangan RI sejak tahun 2014 dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia (1994-2015). Saat ini beliau bergabung di Dewan Penasehat KADIN Indonesia dan Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesi (APINDO). Kontribusi beliau juga semakin luas, antara lain menjadi: Wakil Presiden Komisaris PT Bank BNP Paribas Indoensia, Ketua Dewan Pendiri Swiss German University (SGU), Wakil Ketua International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) di Asia Pacific, Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Ketua Dewan Pendiri Indonesian Services Dialogue (ISD), dan anggota Dewan Gubernur di East West Center, Amerika Serikat. Sebelumnya, Bapak Chris dalam penugasannya dipercaya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (1998-2002) dan Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (EKONID) (2007-2009). Diitunjuk pemerintah Indonesia menjadi Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN) (2009-2014) dan anggota Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2-14). Bapak Chris ditunjuk sebagai anggota Tim Monitoring untuk Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Paket Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia dan diangkat Pemerintah untuk memimpin sejumlah perhelatan penting di Indonesia seperti Pameran dan Konferensi Infrastruktur Indonesia I & II, Presidential Lectures yang menampilkan Bill Gates, Global Entrepreneurship Summit yang menampilkan Hillary Clinton, dan berbagai forum pemimpin internasional lain di Indonesia. Beliau sering diundang sebagai pembicara di pertemuan internasional, konferensi, dan seminar tingkat tinggi di seluruh dunia. Indosat Ooredoo 290 Laporan Tahunan 2015 Profil Dewan Komisaris Beny Roelyawan Ian Charles Dench Komisaris Komisaris Bapak Ian Charles Dench, 50, diangkat sebagai Anggota Dewan Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2015. Beliau ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer Ooredoo Group pada tanggal 21 Februari 2016. Bapak Beny Roelyawan, 59, telah menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2012. Beliau menjabat sebagai Deputi III Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN) sejak bulan Januari 2006 sampai bulan Juli 2013, di mana beliau ditunjuk sebagai Deputi VII dari Analisis dan Produksi, dan sejak Januari 2014, beliau diangkat menjadi Staf Khusus Kepala BIN hingga saat ini. Beliau menerima Penghargaan Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun pada tahun 2001 dan Satyalancana Karya Satya XX Tahun pada tahun 2005. Bapak Ian bergabung dengan operasional Ooredoo Qatar di tahun 2006 sebagai Executive Director, Corporate & VIP Accounts. Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Executive Director, Customer Services. Pada tahun 2012, diangkat sebagai Chief Marketing Officer. Merupakan anggota kunci di tim kepemimpinan Ooredoo Qatar dan memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan pangsa pasar Ooredoo di Qatar melalui pengembangan dan meportofolio produk dan jasa yang kuat yang terus dipertahankan. Bapak Ian adalah anggota Dewan di perusahaan ICT Navlink, serta anggota dewan penasehat di Asia Pacific Internet Grup. Pengalaman manajemen beliau mencakup layanan Mobile, Fixed, Multimedia serta Digital di negara berkembang maupun negara maju. Bapak Beny memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Diponegoro, Indonesia. Bapak Ian memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman dengan perusahaan telekomunikasi terdepan di Eropa, Asia serta Timur Tengah. Sebelum bergabung di Oordeoo, beliau menjabat sebagai General Manager, Sales and Marketing di Batelco. Beliau juga telah menjabat jabatan Manajemen Senior di British Telecom dan Oâ‚‚, awalnya di Inggris, kemudian pindah di Singapura untuk mengawasi bidang Sales, Marketing, Customer Service dan Mergers & Acquisitions di wilayah Asia Pasifik. Bapak Ian adalah Fellow di Chartered Institute of Marketing (FCIM) serta Chartered Marketer dengan gelar MBA dari CASS Business Schools di London, Inggris. Indosat Ooredoo 291 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Richard Farnsworth Seney Elisa Lumbantoruan Komisaris Independen Komisaris Independen Bapak Elisa Lumbantoruan, 55, diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan Juni 2015, dan anggota Komite Audit sejak bulan Juli 2015. Saat ini beliau menjabat Direktur Utama & CEO PT ISS Indonesia. Beliau sebelumnya menempati posisi EVP/Direktur Sumber Daya Manusia, TI, dan Strategi di PT Samora Usaha Makmur sejak tahun 2014. Bapak Richard Farnsworth Seney, 61, telah diangkat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo pada Januari Juni 2009 dan diangkat sebagai Komisaris Independendan ketua Komite Audit sejak Juni 2013. Beliau menjabat sebagai Kepala Bagian Operasional di Qtel International (QI) sejak tahun 2007 hingga 2011, Presiden dan Kepala Bagian Eksekutif di MCT Corp (termasuk para pendahulunya) dari tahun 1992 hingga tahun 2007, Wakil Presiden Deputi Eksekutif dan General Manager dari MCT Investors, L.P sejak tahun 1987 hingga tahun 2002, dan Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Financial Officer di Charisma Communications Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi sejak tahun 1985 hingga tahun 1987. Bapak Elisa mengawali karier di bidang teknologi informasi pada tahun 1980, menanjak terus ke posisi senior di PT HewlettPackard Indonesia, termasuk menjadi Direktur Utama dan Manajer Umum Country TSG dari tahun 2002-2007. Setelah itu beliau bergabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, di mana beliau menjabat berbagai posisi strategis antara lain Direktur & EVP Pemasaran dan Penjualan, EVP CFO Keuangan/ Grup, EVP Strategi Korporasi dan TI dari tahun 2007-2013. Bersamaan dengan itu, beliau menjadi Komisaris Independen di PT XL Axiata Tbk, dari tahun 2008-2012, Komisaris Utama PT Citilink Indonesia dari 2008-2013, dan Komisaris Utama PT Gapura Angkasa dari tahun 2009-2013. Bapak Richard memperoleh gelar Bachelor di bidang Commerce dari University of Virgina McIntire School of Commerce, Amerika Serikat. Bapak Elisa meraih gelar Sarjana di bidang Matematika dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Indosat Ooredoo 292 Laporan Tahunan 2015 Profil Dewan komisaris Astera Primanto Bhakti Wijayanto Samirin Komisaris Komisaris Independen Bapak Astera Primanto Bhakti, 48, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Januari 2015. Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Menteri Keuangan Pendapatan Negara. Beliau pernah menjabat Kepala Negosiasi Perjanjian Pajak dan Sekretaris Tim Tarif di Kementrian Keuangan sejak tahun 2012 hingga 2015, serta Direktur Pusat Kebijakan Pendapatan Negara di Kantor Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) pada tahun 2012. Sebelumnya Bapak Astera bergabung di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1992 dimana beliau menjabat sejumlah posisi dengan posisi terakhir sebagai Wakil Direktur Perjanjian Pajak dan Kerja Sama Internasional pada tahun 2009. Bapak Wijayanto Samirin, 44, diangkat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo sejakb bulan Januari 2015. Saat ini beliau adalah Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia untuk bidang Ekonomi dan Keuangan. Beliau juga merupakan salah satu pendiri dan Direktur Institut Kebijakan Publik Paramadina (PPPI), serta Wakil Rektor dan lektor di Universitas Paramadina, Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2015. Sebelum bergabung di Paramadina, beliau berkarier 9 tahun di industri investasi perbankan serta hedge fund. Beliau menjabat berbagai posisi di Farindo/Farallon Capital LLC, ABN AMRO Asia Securities, dan Makindo Securities. Bapak Wijayanto adalah penerima beasiswa Fulbright yang meraih gelar Master di bidang Kebijakan Publik dari Georgetown University, Washington D.C., Amerika Serikat, dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau telah menulis 4 buku serta lebih dari 100 artikel dan sejumlah makalah akademik. Bapak Astera memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia. Beliau melanjutkan studi di Institut Ekonomi University of Boulder, Colorado, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master di bidang Perpajakan dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat. Beliau juga mengikuti berbagai sesi pelatihan Perpajakan dan Kinerja Tim di universitas terkemuka di dunia. Indosat Ooredoo 293 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Profil Direksi Alexander Rusli Direktur Utama & Chief Executive Officer Bapak Alexander Rusli, 45, diangkat sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer pada bulan November 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Sebelum November 2012, beliau adalah Managing Director dari Northstar Pacific, sebuah private equity fund yang berfokus pada peluang-peluang bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebelumnya beliau juga menjabat di pemerintahan selama sembilan tahun. Pada enam tahun pertamanya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, dimana beliau terlibat dalam perumusan kebijakan dan peraturan dalam bidang industry telekomunikasi, media, dan pos. Pada masa tiga tahun terakhirnya di pemerintahan, beliau menjabat sebagai Konsultan Ahli untuk Menteri Badan Usaha Milik Negara, dengan pengawasan kepada sekitar 140 badan usaha milik negara dan lebih dari 500 anak Perusahaan. Bersamaan dengan hal tersebut, beliau juga sempat memegang berbagai jabatan di beberapa badan usaha milik negara, termasuk sebagai komisaris dari PT Krakatau Steel (Persero)–produsen baja, PT Geodipa Energi–Perusahaan panas bumi, dan PT Kertas Kraft Aceh– produsen kertas. Sebelum posisinya di pemerintahan, Beliau menjabat sebagai Principal Consultant bagi PricewaterhouseCoopers Management Consulting, Indonesia. Bapak Alex menyelesaikan seluruh pendidikan tertier formal di Curtin University, Western Australia. Beliau memegang gelar Doctor of Philosophy di bidang Sistem Informasi. Indosat Ooredoo 294 Laporan Tahunan 2015 Profil Direksi Caba Pinter Joy Wahjudi Direktur & Chief Financial Officer Direktur & Chief Sales and Distribution Officer Bapak Caba Pinter, 49, diangkat sebagai Chief Financial Officer Indosat Ooredoo sejak bulan Juli 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional CFO dari Ooredoo Group di Doha, Qatar sejak tahun 2013 sampai 2015. Bapak Joy Wahjudi, 45, diangkat sebagai Direktur & Chief Sales & Distribution Officer di Indosat Ooredoo pada bulan Mei 2014. Bapak Joy memiliki pengalaman 20 tahun di industri telekomunikasi Indonesia, diawali tahun 1995 saat beliau menjabat GM Finance & Treasury di Mobile Selular Indonesia. Pada tahun 1997 beliau bergabung dengan XL Axiata sebagai GM Finance Controller, di mana beliau kemudian menjabat berbagai posisi senior antara lain GM Corporate Strategy dari tahun 2000–2003, GM Sales Business Solution dari tahun 2003–2005, VP Region dari tahun 2005–2006, dan Chief Commerce Officer dari tahun 2006 hingga Februari 2014. Beliau telah menjabat berbagai posisi senior di industri telekomunikasi, mulai dari CFO Millicom International Cellular S.A. di Ghana dari tahun 2001 sampai 2002, Finance Director di Celtel Uganda dari tahun 2003 sampai 2005, CFO dan Acting CEO di Celtel Kenya dari tahun 2005 sampai 2008, Africa CFO di Zain Africa, Kerajaan Bahrain dari tahun 2008 sampai 2010, dan Africa CFO Airtel Africa di Kenya dari tahun 2010 sampai 2012. Bapak Joy memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Bisnis Internasional dari California State East Bay, Amerika Serikat. Bapak Caba memperoleh gelar Master di bidang Perekonomian dan Manajemen Internasional (MIEM) dari SDA Bocconi di Milan, Italia. Indosat Ooredoo 295 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan John Martin Thompson Direktur & Chief Technology Officer Bapak John Martin Thompson, 52, diangkat sebagai Direktur & Chief Technology Officer pada bulan November 2014. Dalam karier beliau selama 25 tahun di bidang telekomunikasi, beliau pernah menjabat berbagai posisi di perusahaan–perusahaan telekomunikasi terkemuka di dunia. Belum lama berselang beliau menjabat Direktur Vodafone Core Network & Operations sejak tahun 2013 hingga 2014. Beliau mengawali karier di bidang telekomunikasi sebagai Senior Engineer di Microtel (sekarang Orange), Inggris, tahun 1990, kemudian bergabung dengan Telecel di Lisbon (Vodafone Portugal) tahun 1992. Pada 1993, beliau bergabung dengan Tokyo Digital Phone (J–Phone) di Jepang. Selanjutnya beliau menjabat CTO di RPG Cellular Madhya Pradesh, India, dari tahun 1995–1997, Head of Fixed Network D2 Mannesmann, Dusseldorf, Jerman, dari tahun 1997–1999, President & CEO J–Phone Hokkaido Ltd., Jepang, dari tahun 1999–2000, CTO J–Phone East Ltd., Tokyo, dari tahun 2000–2001, Direktur Alliance di Bharti–Airtel di Delhi, India, dari tahun 2006–2007, Chief Technology Officer Vodafone K.K. Tokyo, Jepang, dari tahun 2001–2006, Direktur Vodafone Group untuk Unit Layanan Jaringan dari tahun 2007–2012, dan CTO Cable & Wireless Worldwide, Bracknell dari tahun 2012–2013. Bapak John memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dan Elektrik dari University of Birmingham, United Kingdom, tahun 1984. Indosat Ooredoo 296 Laporan Tahunan 2015 Profil Direksi Herfini Haryono Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Ibu Herfini Haryono, 49, diangkat sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer pada Oktober 2015. Sebelumnya Beliau menjabat Chief Information Officer sejak bulan Febuari 2015, juga sebagai Pejabat Sementara Chief Technical Officer (CTO) dari Mei 2014 hingga Oktober 2014 di Indosat Ooredoo. Beliau bergabung dengan Indosat Ooredoo pada awal 2013, di mana beliau memimpin berbagai proyek utama termasuk Mobile Financial Project dan Market Bite Size Project. Beliau juga menjabat Komisaris di anak perusahaan Indosat Ooredoo PT Lintasarta sejak Juni 2014. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi, teknik jaringan, dan pengalaman teknis, Ibu Haryono Herfini pernah menjabat berbagai posisi senior antara lain sebagai Direktur dan Komisaris PT Telkom Metra dari tahun 2007-2013, Chief Technology & Information Officer, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel dari tahun 20092012, serta Vice President PT Telkomsel dari tahun 2004-2008. Sebelumnya beliau bekerja di StarHub Singapura dan PT Motorola Indonesia. Beliau meraih berbagai penghargaan termasuk Hitachi Award untuk CIO Indonesia pada tahun 2009, Satya Lencana Pembangunan pada tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia, dan Amdocs Award untuk CIO Telco global pada tahun 2011. Ibu Herfini meraih gelar Diplomengineuer (Dipl.-Ing.) Teknik Elektro dengan spesialisasi di bidang Telekomunikasi dari Technical University of Braunschweig, Jerman, pada tahun 1992. Selanjutnya beliau mengikuti berbagai pelatihan antara lain Kursus Manajemen Keuangan di Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, dan Kursus Inovasi di MIT, Cambridge, Amerika Serikat. Indosat Ooredoo 297 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Profil Chief Indar Atmanto Chief Corporate Services Officer Bapak Indar Atmanto menjabat sebagai Chief Corporate Services Officer sejak Agustus 2011. Bapak Indar pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indosat Mega Media, dan sebelumnya adalah CEO PT Indosat Mega Media (IM2) untuk periode tahun 2006-2012. Sepanjang masa bakti di IM2, beliau banyak melakukan inisiatif untuk memposisikan IM2 sebagai penggerak utama layanan broadband mobile di Indonesia, dimana kinerja IM2 sangat dihargai oleh operator lain dalam industri dan meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional, antara lain pemenang Most Innovative Broadband Wireless dari WBA (World Broadband Alliance), penghargaan Top Brand, dan penghargaan untuk call center dari beberapa lembaga terpandang di Indonesia. Pada tahun 2010, Bapak Indar juga terpilih sebagai salah satu Best CEO Indonesia oleh majalah bisnis SWA. Sebelum bergabung dengan PT Indosat Mega Media, Bapak Indar menjabat sebagai Direktur Komersial PT Aplikanusa Lintasarta, dan dalam masa baktinya perusahaan berhasil bertumbuh melebihi pertumbuhan pasar. Sebelumnya, beliau telah menjabat sebagai komisaris dan direktur pada berbagai perusahaan, antara lain Komisaris PT EDI (Electronic Data Interchange), Komisaris PT Indosat Mutimedia Mobile (IM3), Komisaris PT Satelindo, dan Direktur PT Bimagraha Telekomindo. Pengalaman profesional beliau juga mencakup berbagai posisi manajemen di PT Indosat Tbk, termasuk Corporate Secretary, Strategic Corporate Development-General Manager, dan Marketing-General Manager. Bapak Indar lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, pada tahun 1986. Beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia melalui OTO Bapennas untuk melanjutkan studi pasca sarjana, dan meraih gelar Master dalam Business Administration dengan spesialisasi dalam Telecommunication Management and Finance dari University of Miami, Amerika Serikat, pada tahun 1993. Pada tahun 2014 Bapak Indar dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif 2014 dan menerima Golden Ring Award dari wartawan Telko Indonesia. Saat ini Bapak Indar juga menjadi Dewan Pengawas APMI (Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) dan duduk juga sebagai Dewan Pengawas PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jaya. Indosat Ooredoo 298 Laporan Tahunan 2015 Profil Chief Prashant Gokarn Dr. Andreas Gregori Chief New Business & Innovation Officer Chief Marketing Officer Bapak Dr. Andreas Gregori diangkat sebagai Chief Marketing Officer pada bulan September 2015. Dr. Gregori pernah menjabat sebagai Senior Partner di IDG Group of Companies sejak tahun 2012. Sebagai ahli dalam pengembangan bisnis teknologi dan marketing, beliau masuk di sektor telekomunikasi pada tahun 2002 sebagai Head of Vodafone live! proposition di Vodafone Group, di mana beliau kemudian ditunjuk sebagai Director Consumer Marketing di Vodafone Jerman. Pada tahun 2006 beliau bergabung sebagai Chief Sales & Marketing Officer di E-Plus Group, operator seluler Jerman terbesar ketiga, dan pada tahun 2011 bergabung sebagai Chief Commercial Officer di Sunrise Komunikasi AG, Telko Swedia terbesar kedua, sebelum pindah ke IDG Group of Companies. Bapak Prashant Gokarn diangkat sebagai Chief New Business & Innovation Officer pada bulan September 2015. Sebelumnya Bapak Prashant menjabat berbagai posisi termasuk Chief Strategy & Planning Officer pada bulan Juli 2011, anggota Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media, Head of 3G Business di Reliance Communications, India sejak tahun 2010 hingga 2011, Head of Corporate Strategy di Reliance Communication di India sejak thun 2008 hingga 2011, dan Partner di Spectrum Value Partners di London, Inggris, sejak tahun 2000 hingga 2008. Bapak Prashant meraih gelar pasca sarjana di bidang Management Studies dari Indian Institute of Management, juga merupakan lulusan Indian Institute of Technology. Mengawali karirnya pada tahun 1991 sebagai konsultan dengan PriceWaterhouse sebelum bergabung di Procter & Gamble pada tahun 1992, dimana beliau ditunjuk Brand Manager sebelum pindah ke Bertelsmann AG sebagai VP Marketing Europe untuk Lycos Network pada tahun 1998, selanjutnya ditugaskan sebagai VP Marketing untuk Intershop AG, vendor perangkat lunak e-bisnis terkemuka yang berbasis di Hamburg. Bapak Dr. Andreas memperoleh gelar di bidang Ilmu Komputer dari Technical University of Darmstadt pada tahun 1991, selanjutnya meraih gelar Dokter summa cum laude dari Technical University of Berlin pada tahun 1995. Indosat Ooredoo 299 Laporan Tahunan 2015 Bab 7 - Data Perusahaan Thomas Chevanne Ripy R.H. Mangkoesoebroto Chief Human Resources Officer Chief Strategy & Experience Officer Bapak Thomas Chevanne diangkat sebagai Chief Strategy & Experience Officer Indosat Ooredoo pada bulan September 2015. Bapak Thomas adalah seorang ahli strategi telekomunikasi dengan pengalaman 15 tahun di sektor media dan telekomunikasi. Sejak bergabung di Ooredoo Group pada tanggal 2007, beliau telah ditunjuk berbagai jabatan senior termasuk, Group Senior Director Commercial Strategy & Partnerships. Sebelum itu dia adalah Strategy Advisor untuk media terkemuka dan organisasi telekomunikasi berfokus pada strategi pertumbuhan di pasar negara berkembang. Bapak Thomas mangawali karirnya pada tahun 2000 sebagai Strategy Consultant untuk Gemini Consulting sampai tahun 2005. Bapak Thomas lulus dengan kehormatan dari Paris Institute of Political Science dan London School of Economics. Ibu Ripy R.H. Mangkoesoebroto menjabat sebagai Chief Human Resources Officer sejak bergabung dengan Indosat Ooredoo pada bulan November 2012. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja dalam bidang SDM pada perusahaan-perusahaan consumer goods, farmasi, dan konsultan nasional dan multinasional. Sebelum bergabung dengan Indosat Ooredoo, beliau adalah Chief Human Resources pada AXA Indonesia, bagian dari AXA Group, salah satu group perusahaan asuransi terbesar di dunia. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur SDM pada MSD Group, yang dimiliki oleh Merck & Co, perusahaan farmasi terbesar kedua di dunia. Ibu Ripy lulus dari fakultas psikologi Universitas Indonesia, dan meraih gelar MsC. dalam bidang Education and Training System Design dari University of Twente di Belanda. Indosat Ooredoo 300 Laporan Tahunan 2015 Profil Chief & Staf Ahli Independen–Komite Audit Profil Tenaga Ahli Independen–Komite Audit Kanaka Puradiredja Unggul Saut Marupa Tampubolon Komite Audit Komite Audit Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit sejak bulan Januari 2009. Beliau adalah pendiri Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, dan menjabat Senior Partner sejak tahun 2000 sampai bulan Oktober 2007. Beliau adalah salah satu pendiri partner dan pemimpin KPMG Indonesia (1978-1999), termasuk sebagai Managing Partner dengan jabatan terakhir sebagai Ketua firma sebelum pensiun. Saat ini beliau adalah Ketua Dewan Kehormatan Lembaga Komite Audit Indonesia, mantan Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Akuntan Indonesia (2002-2010), Anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Profesi Manajemen Risiko (PRIMA), dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris Direksi Indonesia (LKDI). Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi, termasuk anggota Komite Pemasaran & Komunikasi di KPMG International pada tahun 1995, anggota KPMG Asia Pacific Board periode tahun 1994-1998, dan Managing dan Senior Partner di KPMG Indonesia periode tahun 1978-1999 dengan posisi terakhir sebagai Ketua dari Perusahaan. Sebelumnya bekerja di Peat Marwick Mitchell (pendahulu KPMG) di Melbourne, Australia, pada periode tahun 1975-1977 dan di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Kementrian Keuangan (sekarang BPKP) pada periode tahun 1971-1974. Lulus dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran, Bandung, pada tahun 1971, beliau merupakan Chartered Accountant, Chartered Member di Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) dan Certified Risk Management Professional. Indosat Ooredoo Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2008. Sebelumnya, beliau telah menjabat beberapa posisi, termasuk Direktur Utama PT Satelindo tahun 2001-2002, General Manager, Legal Affairs PT Indosat tahun 2000-2001, Komisaris PT MGTI (Grup Indosat) tahun 2000-2001, Direktur Utama PT Indosel tahun 1997-1999, Komisaris PT Sisindosat (Grup Indosat) tahun 1997-1999, Direktur PT Menara Jakarta tahun 1996-1997, Komisaris PT Patrakom (Grup Indosat) tahun 1996-1997, dan General Manager, Legal and General Affairs PT Indosat tahun 1988-1997. Sebelum bergabung dengan Indosat, beliau menjabat sebagai Corporate Attorney PT Nickel Indonesia tahun 1980-1983. Bapak Unggul meraih gelar sarjana dalam bidang hukum Internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1977. 301 Laporan Tahunan 2015 Referensi OJK Referensi OJK No. I. Kategori Keterangan Halaman Umum 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris ü 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca ü 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1.Sampul muka; 2.Samping; 3.Sampul belakang; dan 4.Setiap halaman. ü Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. ü 4. II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Informasi memuat antara lain: 1.Penjualan/pendapatan usaha; 2.Laba (rugi): a.Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 3.Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: a.Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 4.Laba (rugi) per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total. 10 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas. 10 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 10 Indosat Ooredoo 302 Laporan Tahunan 2015 No. Kategori Keterangan Halaman 14 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik* 1.Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a.Jumlah saham yang beredar; b.Kapitalisasi pasar; c.Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d.Volume perdagangan. 2.Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir* Informasi memuat: 1.Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar ; 2.Tingkat bunga/imbalan; 3.Tanggal jatuh tempo; dan 4.Peringkat obligasi/sukuk. 15 93-95 III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1.Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2.Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3.Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan 4.Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. 23-25 2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1.Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; 2.Analisis tentang prospek usaha; 3.Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4.Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan 5.Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. 28-31 Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1.Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2.Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3.Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4.Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. 33 3. IV. Profil Perusahaan 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email dan website. 284 2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan 37 Indosat Ooredoo 303 Laporan Tahunan 2015 Referensi OJK No. Kategori Keterangan Halaman 37 40-45 3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1.Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2.Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3.Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. 4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi. 5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup: 1.Visi perusahaan; 2.Misi perusahaan; 3.Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris; dan 4.Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1.Nama; 2.Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3.Umur; 4.Domisili; 5.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6.Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7.Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. 288-293 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1.Nama; 2.Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3.Umur; 4.Domisili; 5.Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6.Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7.Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. 294-297 8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 12 47 67 9. Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain: 1.Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2.Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a.Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b.Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c.Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. 46 Indosat Ooredoo 304 Laporan Tahunan 2015 48 38-39 No. Kategori Keterangan 10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: 1.Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2.Persentase kepemilikan saham; 3.Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 4.Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 11. Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, dan (SPV). 46 12. Kronologis pencatatan saham* Mencakup antara lain: 1.Kronologis pencatatan saham; 2.Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3.Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4.Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 40-41 13. Kronologis pencatatan efek lainnya* Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek. 15 14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal* Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 282-283 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/ atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). 16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Memuat informasi antara lain: 1.Nama dan alamat entitas anak; dan 2.Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan. 17. Informasi pada website Perusahaan Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan (jika ada); 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan 5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi. Indosat Ooredoo 305 Laporan Tahunan 2015 Halaman 286-287 47 282-283 √ Referensi OJK No. Kategori Keterangan Halaman V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a.Produksi; b.Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c.Penjualan/pendapatan usaha; dan d.Profitabilitas. 53-65 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain; dan 5. Arus kas. 73-107 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan Penjelasan tentang: 1.Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 2.Tingkat kolektibilitas piutang. 87-107 4. Bahasan tentang struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. 87-107 277 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1.Tujuan dari ikatan tersebut; 2.Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3.Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4.Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. 101-102 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1.Jenis investasi barang modal; 2.Tujuan investasi barang modal; dan 3.Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan. 101-102 Indosat Ooredoo 306 Laporan Tahunan 2015 No. Kategori Keterangan Halaman 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Informasi memuat antara lain: 1.Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2.Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. 29 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 46 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 331 10. Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Memuat uraian mengenai: 1.Kebijakan pembagian dividen; 2.Total dividen yang dibagikan; 3.Jumlah dividen kas per saham; dan 4. Rasio Pembayaran 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. 10 102 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) Memuat uraian mengenai: 1.Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2.Jangka waktu; 3.Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4.Harga. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. 180 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)* Memuat uraian mengenai: 1.Total perolehan dana; 2.Rencana penggunaan dana; 3.Rincian penggunaan dana; 4.Saldo dana; dan 5.Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada). n/a 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi* Memuat uraian mengenai: 1.Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2.Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3.Alasan dilakukannya transaksi; 4.Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5.Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme atas transaksi; dan 6.Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. Indosat Ooredoo 307 Laporan Tahunan 2015 54-65 - Referensi OJK No. Kategori Keterangan Halaman 15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan. 129 130 16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 103 183 17. Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 1.Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2.Manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 3.Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan. Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku. 31 117-119 VI. Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). 2. Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain: 1.Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2.Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 118 3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1.Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2.Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 3.Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). 119-122 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1.Prosedur pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2.Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3.Pihak yang melakukan 118 120 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1.Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2.Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 3.Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4.Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 5.Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 118 120 121 Indosat Ooredoo 308 Laporan Tahunan 2015 No. Kategori Keterangan Halaman 6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Informasi memuat antara lain: 1.Tanggal Rapat; 2.Peserta Rapat; dan 3.Agenda Rapat. untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. 118 122 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. 46 8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali Mencakup antara lain: 1.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3.Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali; 4.Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5.Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. 9. Komite Audit Mencakup antara lain: 1.Nama dan jabatan anggota komite audit; 2.Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3.Independensi anggota komite audit; 4.Uraian tugas dan tanggung jawab; 5.Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 6.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 119 150-151 299 10. Komite/Fungsi Nominasi dan/ atau Remunerasi Mencakup antara lain: 1.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 2.Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 3.Uraian tugas dan tanggung jawab; 4.Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 5.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 6.Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan 7.Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 119 152-153 11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2.Independensi komite lain; 3.Uraian tugas dan tanggung jawab; 4.Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5.Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 119 154 12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1.Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2.Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 3.Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 122 Indosat Ooredoo 309 Laporan Tahunan 2015 - Referensi OJK No. Kategori Keterangan 13. Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1.Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2.Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3.Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. 14. Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1.Nama ketua unit audit internal; 2.Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3.Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4.Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5.Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6.Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal. 123 15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1.Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2.Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3.Besarnya untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan 4.Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 124 16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 1.Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2.Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3.Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4.Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 124-142 17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1.Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2.Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – ); dan 3.Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 123-142 18. Uraian mengenai yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang: 1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2.Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 3.Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 155 19. Uraian mengenai yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain. 155 Indosat Ooredoo 310 Laporan Tahunan 2015 Halaman 122-116 No. Kategori Keterangan Halaman 20. Uraian mengenai yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang: 1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2.Kegiatan yang dilakukan; tanggung jawab produk, kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan, dan lain-lain. 156-159 21. Uraian mengenai yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain: 1.Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2.Kegiatan yang dilakukan. terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 23. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. 24. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1.Isi kode etik; 2.Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3.Penyebarluasan kode etik; 4.Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 5.Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 25. Pengungkapan mengenai Sistem Whistleblowing Memuat uraian tentang mekanisme antara lain: 1.Penyampaian laporan pelanggaran; 2.Perlindungan bagi whistleblower 3.Penanganan pengaduan; 4.Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5.Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. 149 26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya 119 Indosat Ooredoo 311 Laporan Tahunan 2015 156 143-148 149 148-149 Referensi OJK No. Kategori Keterangan Halaman VII. Informasi Keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. 162 1. Surat Pernyataan Direksi dan/ atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan* 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1.Nama & tanda tangan; 2.Tanggal Laporan Audit; dan 3.Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. 4. Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1.Laporan posisi keuangan; 2.Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 3.Laporan perubahan ekuitas; 4.Laporan arus kas; 5.Catatan atas laporan keuangan; 6.Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan 7.Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). Laporan Keuangan 5. Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Laporan Keuangan 6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1.Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2.Penggunaan metode langsung untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3.Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4.Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 1.Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2.Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3.Pajak penghasilan; 4.Imbalan kerja; dan 5.Instrumen Keuangan. Laporan Keuangan 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1.Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2.Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3.Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Laporan Keuangan 164-165 Indosat Ooredoo 312 Laporan Tahunan 2015 164-165 No. Keterangan Halaman Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2.Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3.Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4.Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5.Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Laporan Keuangan 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.Metode penyusutan yang digunakan; 2.Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3.Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4.Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Laporan Keuangan 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi* Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2.Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3.Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4.Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/ atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Laporan Keuangan 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; 2.Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3.Kebijakan manajemen risiko; 4.Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5.Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Laporan Keuangan 13. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1.Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2.Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Laporan Keuangan 9. Kategori Indosat Ooredoo 313 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan Laporan Keberlanjutan Kami meningkatkan pengalaman pelanggan serta keterlibatan dengan pemegang kepentingan, dengan tujuan memperkuat bisnis kami dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan Bab Indosat Ooredoo 314 Laporan Tahunan 2015 Indosat Ooredoo 315 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan Profil Laporan Laporan ini membahas kegiatan PT Indosat Tbk (selanjutnya disebut “Indosat Ooredoo”) pada tahun 2015 menuju keberlanjutan jangka panjang demi manfaat bagi semua pemangku kepentingan dan bangsa Indonesia. Parameter Pelaporan Siklus Pelaporan Konten laporan ini mengacu kepada indikator GRI 4.0 yang inti. Indikator tersebut dapat dilihat di website GRI www.globalreporting.org. Indosat Ooredoo menyusun laporan ini secara tahunan untuk mengkomunikasikan dampak ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial kepada para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, agen penjualan, kelompok masyarakat dan pemerintah Indonesia. Lingkup Pelaporan Periode Laporan Laporan ini mencakup periode antara 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015. Laporan sebelumnya mencakup periode antara 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014. Lingkup dan Isi Laporan Laporan ini membahas aspek-aspek bisnis Indosat Ooredoo yang menimbulkan dampak signifikan dalam bidang tata kelola, ketenagakerjaan, masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi sehingga dipandang sebagai aspek material. Data kuantitatif disajikan sejauh mungkin dan dilengkapi atau digantikan oleh data kualitatif. Bahan yang disajikan terkait operasional Indosat Ooredoo serta anak perusahaannya di Indonesia, sebagaimana dimuat dalam laporan keuangan konsolidasian. Pengukuran dan Pelaporan Tidak ada perubahan material dalam metode pelaporan ataupun penyajian ulang dari laporan keberlanjutan terakhir yang secara signifikan mempengaruhi perbandingan antara laporan keberlanjutan tahun ini dan tahun sebelumnya. Angka-angka keuangan disajikan berdasarkan standar akunting Prinsip Standar Akunting Keuangan (PSAK). Tidak ada perubahan mendasar dalam metode pelaporan atau penyajian ulang dari laporan keberlanjutan sebelumnya. Informasi dalam laporan ini tidak tunduk terhadap batasan-batasan spesifik, tetapi ada informasi yang tidak disajikan dalam laporan ini karena tidak dinilai signifikan bagi pemangku kepentingan kami yaitu pelanggan, mitra kerja, karyawan, pemegang saham, masyarakat serta pemerintah. Indosat Ooredoo 316 Laporan Tahunan 2015 Daftar Isi Pedoman dan Referensi Laporan ini merujuk kepada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan yang diterbitkan oleh global Reporting Initiatives (GRI). Laporan ini belum diverifikasi oleh pihak eksternal, namun dapat disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI). I. Sambutan Direktur Utama II. Pemegang Kepentingan III. Tentang Indosat Ooredoo IV. Tata Kelola Perusahaan Hubungi V. Dampak Ekonomi PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”) Jalan Medan Merdeka Barat No. 21 Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta 10110, Indonesia Telp: +62 21 3000 3001 Fax : +62 21 3000 3754 VI. Kinerja Lingkungan VII. Praktek Ketenagakerjaan VIII. Hak Azasi Manusia IX. Masyarakat X. Tanggungjawab Produk Indosat Ooredoo 317 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan I. Kata Sambutan Presiden Direktur Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2015 merupakan tahun yang penting dan menarik bagi Indosat Ooredoo. Meskipun terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun kami menutup tahun ini dengan meraih sasaran-sasaran penting. Kami juga mencapai kemajuan besar dalam banyak bidang, memberikan keuntungan bagi para pemegang saham di berbagai area mulai dari pertumbuhan pendapatan dua digit hingga skor tata kelola perusahaan yang lebih tinggi, jumlah pelanggan seluler tercatat 69,7 juta, dan skor peningkatan kepuasan pelanggan. Indosat Ooredoo 318 Laporan Tahunan 2015 Pencapaian & Peristiwa Penting Yang terutama di tahun 2015, kami berhasil merampungkan modernisasi jaringan kami menjadi LTE ready dan mengubah nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo, kedua hal itu menandai awal transformasi kami untuk bergerak melampaui solusi ICT tradisional menjadi perusahaan digital. Nama ‘Indosat Ooredoo’ merupakan sinyal bergabungnya kami sebagai anggota keluarga global Ooredoo. Selaras dengan identitas ini, kami telah menetapkan sasaran tiga tahun untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Kami bermaksud mencapai strategi ini dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang membebaskan, sehingga memungkinkan para pelanggan kami dengan kepercayaan diri melakukan koneksi dan memperoleh keuntungan dari perekonomian digital; dengan menyediakan jaringan mobile dan serat optik yang terkuat dan paling andal; serta memperlakukan para pelanggan sebagai sahabat. Singkatnya, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman yang hebat dan memperkaya kehidupan para pelanggan kami, guna memastikan relevansi keberlanjutan Indosat Ooredoo di dalam lansekap dunia digital yang cepat berubah. Mendorong Keuntungan Berkelanjutan melalui Teknologi Upaya kami untuk mewujudkan strategi ini terentang melampaui organisasi kami sendiri, seperti ditunjukkan dengan dukungan berkelanjutan kami terhadap ekosistem digital Indonesia secara umum. Sepanjang tahun ini, inkubator Ideabox kami telah meluluskan angkatan lain dari para startup lokal, sedangkan dana ventura kami SB-ISAT melakukan sejumlah investasi yang menjanjikan, juga di perusahaan-perusahaan lokal. Selain itu, kontes tahunan kami Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), yang bertujuan membangkitkan minat generasi muda Indonesia terhadap inovasi dan teknologi, mencatat rekor partisipasi di tahun 2015 di mana jumlah peserta lebih dari 3.000 orang. Dengan mendukung ekosistem lokal melalui bimbingan dan pendanaan, kami telah membantu mengawali siklus pertumbuhan positif yang benar-benar berkelanjutan. Sementara itu, program Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan (CSR) kami yang telah lama berlangsung, menyentuh lebih banyak kehidupan dibandingkan sebelumnya. Program Pemberdayaan Perempuan kami telah memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan perempuan dalam bisnis, sebagai contoh dengan mengajarkan mereka untuk meriset, memasarkan, dan menjual produk mereka melalui internet serta menggunakan metode pembayaran elektronik (e-payment). Sedangkan program Mobil Klinik kami telah membawa Indosat Ooredoo peralatan dan profesional medis untuk melayani lebih dari 737.000 penerima manfaat sejak tahun 2007 di seluruh negeri. Program Mobil Klinik kami berlangsung efektif, sehingga direncanakan akan diikuti di tempat-tempat lain di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Kami juga meluncurkan program pendidikan Cyberschool pada bulan November 2015, yang menggunakan teknologi digital untuk membuat pendidikan yang baik menjadi lebih terjangkau, mudah dan dapat diakses di mana pun di negeri ini. Pengembangan & Keterlibatan Karyawan Para karyawan kami, sebagai penggerak transformasi ini, tetap menjadi area fokus yang penting. Kami telah berupaya menciptakan budaya perusahaan yang lebih terbuka dan ramping, dengan banyak peluang untuk pelatihan dan peningkatan karier berdasarkan prestasi. Para karyawan kami juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam program-program CSR kami melalui program homestay berkolaborasi dengan “Indonesia Mengajar” di wilayah terpencil, di mana mereka dapat mengajar atau menjadi relawan. Pada tahun 2015, para karyawan kami menjadi relawan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, secara langsung terlibat dalam masyarakat di berbagai pulau berbeda di Indonesia. Langkah Selanjutnya Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka, kami sadar bahwa kami menjadi pelopor sekaligus patokan, terutama dalam hal digital. Kami dapat memberi teladan sebagai warga korporasi yang etis dan bertanggung jawab, senantiasa ingat akan kepentingan para pemangku kepentingan, dan berusaha memberikan kembali secara berkelanjutan. Melalui keterlibatan dalam masyarakat untuk mengelola tanggung jawab rantai pasokan kami, kami akan terus berupaya melakukan perbaikan dalam kegiatan operasional dan tata kelola kami, serta mencari peluang di mana kami dapat membuat perbedaan nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seiring langkah kami memulai perjalanan transformasi kami, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan, pemegang saham, mitra, dan karyawan kami, serta anggota masyarakat dan pemerintah atas dukungan mereka. Kami berharap dapat tetap bersama di tahun mendatang. Alexander Rusli Direktur Utama dan CEO 319 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan II. Sekilas Indosat Ooredoo Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT). Pada tahun 2015, Perusahaan rebranding sebagai “Indosat Ooredoo”, dan memulai perjalanan baru dengan tujuan menjadi menjadi perusahaan telco digital terkemuka di Indonesia. Indosat Ooredoo 320 Laporan Tahunan 2015 Nama Organisasi PT Indosat Tbk, kini dikenal sebagai “Indosat Ooredoo ” Merek, produk dan layanan utama • • • • Layanan Seluler Pra-bayar dan Pasca-bayar dengan merek Matrix, IM3 dan Mentari. Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data dan Internet (MIDI) yang dipasarkan khususnya kepada pelanggan bisnis. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder dan VSAT serta Teknologi Informasi (TI), misalnya Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster Recovery Center), Pusat Data, dan Indosat Ooredoo Cloud Services dengan infrastructure-asa-service. Kami melayani jasa-jasa ini secara langsung dan melalui anak-anak perusahaan kami, Lintasarta dan IM2. Layanan telekomunikasi tetap (suara). Layanan digital. Lokasi kantor utama organisasi Jakarta, Indonesia Daerah dan pasar operasional yang dilayani Indosat Ooredoo melayani pelanggan ritel, segment Ukuran Kecil Menengah (UKM) maupun bisnis enterprise besar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Sifat kepemilikan dan bentuk hukum Badan hukum Indonesia yang berbentuk perusahaan publik Skala perusahaan Jumlah pelanggan seluler 69,7 juta Jumlah karyawan tetap 3.178 (tidak termasuk anak perusahaan) Jumlah BTS 50.687 Pendapatan tahun 2015 Rp26.768,5 miliar Total aset 31 Desember 2015 Rp55.388,5 miliar Identitas dan persentase pemegang saham terbesar per 31 Desember 2015 Ooredoo Asia Pte Ltd. adalah pemegang saham terbesar dengan 65% kepemilikan saham. Perubahan penting dalam skala organisasi atau kepemilikan ataupun rantai pemasok Selama periode yang dilaporkan tidak terjadi perubahan penting pada struktur kepemilikan atau modal saham. Beberapa aset/fasilitas tertentu ditutup dengan alasan strategis, sementara ada yang baru dibuka, tetapi skala keseluruhan organisasi tidak berubah secara berarti selama tahun berjalan, demikian pula rantai pasokan tidak berubah signifikan. Struktur operasional organisasi Untuk Struktur Organisasi lengkap Indosat Ooredoo, lihat bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan 2015. Indosat Ooredoo 321 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan III. Sekilas Pemangku Kepentingan Identifikasi Kelompok Pemangku Kepentingan Untuk kepentingan laporan ini, kelompok pemangku kepentingan Indosat Ooredoo ditentukan berdasarkan keterlibatan langsung Indosat Ooredoo dengan mereka dalam proses penciptaan produk dan jasanya, dan/atau potensi bahwa Indosat Ooredoo dapat secara aktif mempengaruhi kesejahteraan mereka dengan berkontribusi positif atau negatif. Kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Indosat Ooredoo Metode keterlibatan* Pelanggan Pelanggan berinteraksi terus menerus dengan produk dan/atau jasa Indosat Ooredoo. Promosi dilancarkan dan penawaran terarah diciptakan untuk menarik minat pelanggan. Survai pelanggan dilaksanakan untuk menentukan kepuasan. Karyawan, pekerja lain dan serikat pekerja mereka Di samping menerapkan praktek-praktek ketenaga-kerjaan yang baik serta mengadakan evaluasi kinerja berkala, survei karyawan berkala juga dilaksanakan dan percakapan dengan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo juga kerap kali diadakan. Kecuali itu, Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dibicarakan setiap dua tahun. Pemasok Bekerja sama untuk meningkatkan mutu dan memastikan prosedur kerja yang benar. Mitra usaha Bekerja sama dalam berbagai kegiatan. Komunitas setempat Indosat Ooredoo membantu menghubungkan komunitas setempat maupun daerah-daerah terpencil. Di samping itu, Indosat Ooredoo mendukung komunitas setempat melalui sejumlah kegiatan seperti bantuan bencana, seminar bagi mahasiswa dan banyak lagi. Masyarakat madani Indosat Ooredoo mendukung pengembangan masyarakat madani secara umum dengan membantu alih pengetahuan dan kegiatan-kegiatan lain melalui jaringan telekomunikasinya. Pemegang saham Indosat Ooredoo secara aktif mengkomunikasikan statusnya kepada pemegang saham dengan berbagai cara termasuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham resmi. Informasi penting juga dipublikasikan di situs internet. Indosat Ooredoo berupaya memberi imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham, antara lain melalui pembagian dividen. Pemerintah dan instansi berwenang Indosat Ooredoo berupaya mematuhi peraturan-peraturan pemerintah dan instansi berwenang. Indosat Ooredoo berupaya mendukung target pemerintah misalnya pembentukan budaya kerja yang aman pada tahun 2015, serta mendukung target infrastruktur dan layanan untuk proyek-proyek tertentu. * Pemegang kepentingan tidak dilibatkan secara khusus oleh Indosat Ooredoo dalam proses penyusunan laporan ini. Isu yang Menjadi Perhatian Khusus Pemangku Kepentingan Selama tahun berjalan pemangku kepentingan Indosat Ooredoo telah menyampaikan berbagai isu, termasuk: • Karyawan telah menyampaikan beberapa hal terkait ketenagakerjaan melalui serikat pekerja dan Divisi Human Resources • Pemeringah telah menyampaikan sejumlah hal terkait infrastuktur telekomunikasi serta kepatuhan perundangan melalui jalur resmi maupun asosiasi serta pertemuan tidak resmi. Indosat Ooredoo 322 Laporan Tahunan 2015 IV. Tata Kelola Perusahaan Struktur Tata Kelola Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ wewenang tertinggi, yang mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan Komisaris mengawasi dan memantau jalannya kepengurusan Perusahaan, dan melapor kepada Pemegang Saham di Rapat Umum. Tugas Direksi adalah memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sejalan dengan tujuan Perusahaan. Indosat Ooredoo 323 Dewan Komisaris didukung oleh: • Komite Audit • Komite Manajemen Risiko • Komite Anggaran • Komite Nominasi dan Remunerasi Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan Susunan Keanggotaan Badan Pengurus Tertinggi serta Komite Pendukung Faktor utama dalam penyusunan keanggotaan Dewan Komisaris serta Komite Pendukung adalah kompetensi serta kualifikasi. Faktor lain termasuk umur, kewarganegaraan dan gender merupakan faktor tambahan. Demikian pula anggota Direksi diangkat berdasarkan keunggulan dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa memandang usia, gender, ras atau kebangsaan. Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Anggota Independen, Kebangsaan, Jenis Kelamin dan Umur per RUPSLB 15 Maret 2016 Anggota Independen/ Total Anggota Warga Negara Indonesia/Asing Perempuan/ Laki-Laki Anggota Termuda Anggota Tertua Dewan Komisaris 3/10 5/5 0/10 44 63 Direksi 1/5 3/2 1/4 45 52 Organ/Komite Komposisi Komite Pendukung berdasarkan Anggota Independen, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin per RUPSLB 15 Maret 2016 Organ/Komite Komite Audit Anggota Independen/ Total Anggota Warga Negara Indonesia /Asing Pria/Wanita 3/1 0/4 2 (beserta 2 ahli independen) /4 total anggota Komite Manajemen Risiko 1/4 2/2 0/4 Komite Anggaran 1/5 2/3 0/5 Komite Remunerasi 1/4 1/3 0/4 Mekanisme untuk Rekomendasi kepada Badan Pengurus Tertinggi • Semua pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dapat memberikan pendapat mereka pada Rapat Umum Pemegang Saham. • Semua karyawan dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada manajemen melalui: - Serikat Pekerja Indosat Ooredoo - Jalur resmi seperti rapat berkala Townhall - Wawancara dan survai karyawan oleh Sumber Daya Manusia - Jalur komunikasi informal - Laporan anonim melalui mekanisme Whistle Blower. Remunerasi Badan Pengurus Tertinggi Anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi, dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan. Sedangkan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi, yang salah satunya adalah kinerja Perusahaan termasuk kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan yang baik. Menghindari Benturan Kepentingan Untuk menjaga independensi, dan mencegah benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan memberitahukan kepada Perusahaan jabatan dan peran yang masih mereka jalani dalam kepemimpinan penting pada Indosat Ooredoo 324 Laporan Tahunan 2015 perusahaan atau organisasi lain. Namun demikian, diharapkan agar peran ganda yang dipilih Komisaris dan Direktur di luar Indosat Ooredoo tidak akan menghambat atau membebani mereka dalam melaksanakan tugastugasnya dalam Perusahaan. Anggaran Dasar kami menyatakan bahwa setiap transaksi yang melibatkan benturan kepentingan yang didefinisikan dalam peraturan pasar modal harus memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam rapat umum pemegang saham yang khusus diadakan untuk keperluan itu. Komposisi Badan Pengurus Tertinggi dan Komitenya Faktor utama dalam menentukan komposisi, kualifikasi, dan keahlian anggota Dewan Komisaris maupun komitekomitenya adalah kompetensi dan kualifikasi. Faktor-faktor lain seperti usia, kebangsaan dan jenis kelamin adalah faktor sekunder. Prinsip Panduan Visi, misi, nilai perusahaan, Kode Etik dan Kode Perilaku Indosat Ooredoo semua mencerminkan komitmen untuk menciptakan nilai manfaat ekonomi, lingkungan atau sosial bagi pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan Millennium Development Goals (MDG) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Indosat Ooredoo adalah salah satu penanda-tangannya. kegiatan CSR kami. Komite CSR terdiri dari Chief Executive Officer, Chief Financial Officer, Chief Corporate Services Officer, dan berbagai Group Head. Pengawasan Kinerja Dewan Komisaris Dewan Komisarisis bertanggung jawab kepada pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sehubungan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial Indosat Ooredoo. Persetujuan Prinsip Yang Disokong Indosat Ooredoo Seperti yang diutarakan di muka, pada tahun 2011 Indosat Ooredoo menjadi salah satu organisasi pertama Indonesia yang menandatangani Millennium Development Goals (MDGs), kumpulan delapan prinsip yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tujuan menghapuskan kemiskinan. Indosat Ooredoo juga menegakkan praktekpraktek terbaik seperti tercemin dari sejumlah sertifikasi internasional yang diperolehnya, termasuk ISO 9001:2000 untuk kendali mutu (sejak 2006), ISO 27001 untuk pengendalian keamanan TI (sejak 2013), dan ISO 31000 untuk manajemen risiko (sejak 2013). Keanggotaan dalam Asosiasi Di seluruh organisasi, semua karyawan diharapkan memahami dan meresapi prinsip-prinsip ini. Di samping itu, setiap tahun karyawan harus menanda-tangani Kode Perilaku. Indosat Ooredoo adalah anggota aktif berbagai asosiasi industri dan/atau organisasi pembela (advokasi) nasional/ internasional seperti ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia), Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain. Pengawasan Kinerja Indosat Ooredoo Anti Korupsi Kinerja Indosat Ooredoo di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk risiko dan peluang terkaitnya, dan kepatuhan terhadap standar internasional, kode perilaku, dan prinsip, ditinjau ulang secara berkala oleh Dewan Komisaris selaku badan pengurus tertinggi. Dalam tugas ini Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Risiko, yang bertugas mengenali risiko terkait dan membantu memastikan kepatuhan. Secara paralel, Direksi dibantu oleh Audit Internal dalam kepengurusan Perusahaan di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial. Unit bisnis Indosat Ooredoo diperiksa dengan selektif oleh fungsi Audit Internal untuk melihat adanya risiko korupsi. Setiap temuan akan diajukan kepada Komite Audit untuk dievaluasi lebih lanjut dan ditindak lanjuti. Selain itu, untuk memastikan bahwa prakarsa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dilaksanakan dengan semestinya serta secara bertanggung-jawab, etis dan efektif, Direksi membentuk Komite CSR pada tahun 2009 dan strukturnya kemudian ditata ulang pada rapat Direksi tanggal 10 Mei 2011. Beranggotakan anggota Direksi dan beberapa Ketua Kelompok, Komite CSR bertanggung jawab membimbing, memimpin dan mengevaluasi kegiatan- Indosat Ooredoo Semua karyawan (100% karyawan penuh waktu) telah diberi penjelasan tentang kebijakan dan prosedur antikorupsi Indosat Ooredoo. Kode Etik Indosat Ooredoo tegas melarang benturan kepentingan, penerimaan hadiah, korupsi, transaksi orang dalam dan perilaku melanggar hukum atau tidak beretika. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan bahwa mereka telah membaca dan memahami Kode Etik. Karyawan harus menegaskan pernyataannya secara berkala melalui Intranet Perusahaan. Setiap Direktur atau karyawan yang didapati melanggar Kode Etik akan diberikan sangsi sebagaimana mestinya, samai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. 325 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan V. Dampak Ekonomi Sebagai sebuah perusahaan publik terkemuka dan penyelenggara telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia, Indosat Ooredoo memberikan kontribusi besar secara ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung. Penciptaan Nilai Langsung 2014 (Rp milar) 2015 (Rp miliar) 24.085,1 26.768,5 (23.438,3) (24.406,4) Kegiatan Investasi (realisasi belanja modal konsolidasian) (6.838,1) (10.058,1) Kompensasi Karyawan (1.738,6) (1.921,1) Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Induk (2.008,4) (1.310,0) 83,8 622,3 Pendapatan Beban Usaha Manfaat Pajak Penghasilan-Bersih Kehadiran di Pasar Meskipun Indosat Ooredoo mengembangkan jaringannya terutama untuk kepentingan pelanggannya, infrastrukturnya juga membawa manfaat bagi publik dengan menghubungkan wilayah jauh dan terpencil seperti pedesaan Kalimantan, Papua dan Sumatera, maupun daerah perkotaan, sehingga meningkatkan produktivitas. Indosat Ooredoo juga mendukung ribuan pekerjaan di agen penjualan dan pemasok. Membangun Ekosistem Digital Indonesia Indosat Ooredoo terkenal mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia dengan berbagai cara, antara lain: • The Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC), kompetisi inovasi teknologi tahunan yang bertujuan meningkatkan minat terhadap aplikasi nirkabel • Ideabox accelerator bermitra dengan Mountain SEA Partners dari Silicon Valley yang memberikan dana awal serta dukungan bagi perusahaan start up lokal • SoftBank-ISAT venture capital fund bekerjasama dengan Softbank Jepang untuk pengembangan start up Indonesia • Produk dan layanan digital yang diproduksi sendiri in-house dengan tujuan memperkaya kehidupan dan meningkatkan produktivitas, seperti Dompetku, layanan inovatif yang memudahkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk melakukan berbagai transaksi finansial sehari-hari melalui telepon genggam. Keseluruhan upaya ini secara langsung maupun tidak langsung mendukung terciptanya nilai ekonomi dalam ekosistem digital Indonesia yang kini berkembang pesat. Indosat Ooredoo 326 Laporan Tahunan 2015 Upah Karyawan Di tahun 2015, total gaji yang dibayarkan kepada karyawan sebesar Rp723,6 miliar. Indosat Ooredoo memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara langsung maupun tidak langsung Selain itu Perusahaan, menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja. PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah, mengatur program ini. Kontribusi pensiun ditentukan oleh perhitungan aktuaris yang dilakukan secara berkala oleh Jiwasraya. Mendukung Pemasok Lokal Perusahaan biasanya memilih pemasok domestik/ lokal yang kuat ekonominya ketimbang pemasok asing. Di samping menghemat biaya transpor dan bahan bakar, hal ini membantu perekonomian setempat. Pada tahun 2015, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran barang modal Indosat Ooredoo masingmasing mencapai 84,34% dan 71,25% (pencapaian berdasarkan Hasil Self Assessment oleh Indosat Ooredoo dan akan diverifikasi oleh Kominfo di akhir tahun 2016). Dampak Perubahan Iklim terhadap Kinerja Indosat Ooredoo Kegiatan operasional Indosat Ooredoo tidak langsung bergantung pada cuaca. Namun demikian, banyak daerah di Indonesia sangat rawan terhadap bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan, pemadaman listrik atau peristiwa-peristiwa lain di luar kendali kami Indosat Ooredoo dan yang dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Pada tahun 2015, banjir di Jakarta akibat hujan yang sangat besar menyebabkan gangguan pada bisnis dan evakuasi dalam kota. Selain dari pada itu, perekonomian dapat terdampak oleh gangguan pertanian yang disebabkan oleh pola cuaca yang berubah-ubah sebagai akibat perubahan iklim. Masalah cuaca seperti ini dapat sangat mengganggu perekonomian Indonesia dan mengecilkan kepercayaan investor, yang membawa pengaruh sangat buruk pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha kami. Bantuan Pemerintan Indosat Ooredoo tidak menerima bantuan keuangan yang berarti dari pemerintah. 327 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan VI. Kinerja Lingkungan Energi Emisi dan Gas Rumah Kaca Salah satu kegunaan utama energi Indosat Ooredoo adalah untuk pengoperasian Base Transceiver Stations (BTS). Saat ini, Indosat Ooredoo tidak mengukur total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung, atau emisi gas rumah kaca tak langsung lainnya yang relevan. Prakarsa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca termasuk penggunaan batere cair untuk mengoperasikan BTS, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar sebanyak 60%, serta penggunaan BTS bertenaga surya di daerah terpencil. Sedangkan jumlah emisi zat perusak ozon termasuk NO, SO, dan emisi udara lain berdasarkan berat belum dihitung pada saat ini. Konsumsi Bahan Bakar per BTS dengan Generator diluar lokasi MSC/DRC/Core: 2015 Jumlah lokasi (nasional) Jumlah bahan bakar yang dikonsumsi (liter) Rata-rata konsumsi nasional (liter) 2014 4.221 4.271 6.626.085 10.615.226 1.569 2.485 Sampah atau Limbah Cair Selain itu, sebagian besar kegiatan operasional kami seperti kegiatan komersial, transportasi, perluasan jaringan, call center, pusat data, dan lain-lain semua menggunakan energi secara tidak langsung. Namun jumlah konsumsi energi tidak langsung belum diukur sampai saat ini. Penghematan Energi Indosat Ooredoo selalu mencari cara untuk menghemat energi dengan meningkatkan penghematan dan efisiensi. Sebagai contoh, modernisasi yang telah diterapkan Indosat Ooredoo akan menghemat biaya lebih dari 25% dari desain awalnya. Lagi pula, penggunaan baterai cair dapat menghemat hingga 60% dalam biaya bahan bakar yang digunakan oleh BTS. Indosat Ooredoo juga berprakarsa mengurangi konsumsi energi tidak langsung antara lain dengan mengurangi perjalanan dinas kerja yang tidak penting. Penggunaan Air Air bukanlah faktor penting dalam operasi kami, dan karena itu Indosat Ooredoo tidak menghitung atau melacak total penggunaan air berdasarkan sumbernya, tidak juga mendaur ulang atau menggunakan ulang air dalam jumlah besar. Tidak ada sumber air yang terkena dampak besar akibat kegiatan operasi Indosat pada tahun 2015. Keragaman Hayati Operasi Indosat Ooredoo tidak melibatkan atau menghasilkan limbah cair atau sampah dalam jumlah besar. Akibatnya, jumlah yang dibuang tidak relevan sebagai tolak ukur operasi Indosat dan tidak diukur. Total sampah berdasarkan berat juga tidak dicatat sepanjang tahun 2015, termasuk sampah yang diangkut, diimpor, diekspor atau diolah yang dianggap berbahaya berdasarkan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, dan persentase sampah yang dikapalkan secara internasional. Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi tumpahan limbah apapun. Produk dan Layanan Indosat Ooredoo terus berupaya agar infrastruktur dan jaringannya semakin hemat bahan bakar. Dengan menggunakan batere cair dan memodernisir jaringannya, dan dengan menggunakan BTS bertenaga surya di daerah terpencil, Indosat berupaya memberikan layanan dengan mutu lebih baik sambal menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Pada saat ini, bahan kemasan dari produk yang dijual tidak dikumpulkan kembali atau didaur ulang. Kepatuhan Indosat Ooredoo tidak terkena denda ataupun sanksi yang tidak bersifat uang yang berasal dari ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan di tahun 2015. Mayoritas infrastruktur Indosat terdapat di daerah berpenduduk. Secara umum, infrastruktur Indosat tidak melanggar daerah yang dilindungi atau daerah yang kaya keragaman hayati (biodiversitas) yang berada di luar daerah yang dilindungi. Di tahun 2015, kegiatan, produk dan layanan perusahaan tidak berpengaruh besar terhadap daerah yang dilindungi atau pun daerah yang kaya keragaman hayati di luar daerah yang dilindungi. Indosat Ooredoo 328 Laporan Tahunan 2015 VII. Sumber Daya Manusia Indosat Ooredoo memandang sumber daya manusia sebagai faktor kunci dalam rangka menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan. Dari proses rekrutmen hingga keterlibatan dan retensi bibit unggul, kami berupaya mendapatkan dan mengembangkan talent terbaik melalui berbagai inisiatif. Masa Kerja (Th) 2013 2014 2015 0-5 421 685 863 6-10 410 366 298 11-15 1.158 1.081 759 16-20 713 585 813 Komposisi Karyawan 21-25 225 240 345 Catatan: Tabel tersebut mewakili karyawan Indosat Ooredoo tidak termasuk anak perusahaan, kecuali dinyatakan lain 26-30 93 74 84 31-35 26 18 16 36-40 0 0 0 Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat/Posisi 2015 BOD/Chief 10 9 Kepala Grup/Penasihat 62 58 Kepala Divisi/Ahli 246 218 Manajer/Ahli 705 670 1.463 1.298 692 796 3.178 3.049 Staf Senior Staf Total Jumlah Karyawan Manajerial vs Non-Manajerial per 31 Desember 2015 Tingkat Manajerial Total 2014 Tingkat NonManajerial Jumlah 2015 1.023 2.155 3.178 2014 955 2.094 3.049 Jumlah Karyawan berdasarkan Kontrak Kerja dikonsolidasikan dengan anak perusahaan per 31 Desember 2015 Karyawan Tetap Karyawan Kontrak 2015 4.227 93 2014 4.100 85 Perputaran Karyawan 3.049 3.178 Keragaman & Kesempatan yang Setara Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menghargai keragaman dan memberikan semua karyawan kesempatan yang setara, termasuk pemberian remunerasi yang murni dilakukan berdasarkan kemampuan dan kinerja tanpa memandang gender, ras atau agama, sesuai dengan pedoman Perusahaan. Khusus untuk kantor-kantor penjualan regional, pilihan dijatuhkan pada tenaga lokal yang telah mengenal pasar setempat. Asesmen dan Pengembangan Karir Semua karyawan penuh waktu Indosat Ooredoo mendapatkan tinjauan kinerja dan pengembangan karir secara teratur, sesuai KPI yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pelatihan Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo terus memprioritaskan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai upayanya menanamkan budaya kerja baik dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait pengembangan kompetensi yang relevan. Tingkat perputaran karyawan selama tahun 2015 adalah 6,1% per tahun, yang mencerminkan kenaikan dari 10,0% di tahun 2014, Per 31 Desember 2015, karyawan kami telah bekerja untuk kami rata-rata 12 tahun. Indosat Ooredoo 3.046 329 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan Pelatihan di tahun 2015 2015 Jumlah Program Fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat Ooredoo di tahun 2015: 2014 475 483 · Pelatihan Jumlah Partisipan* Total Biaya Pelatihan Biaya Pelatihan / Orang 6.050 6.110 Rp21,6 miliar Rp29,0 miliar Rp3,9 juta Rp4,7 juta · · · * Seorang karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali. · Program Pembelanjaran Sepanjang Hidup Indosat Ooredoo telah menerapkan program untuk membantu karyawan dengan ketrampilan manajemen serta belajar sepanjang hidup sehingga karyawan dapat terus bekerja dan mampu menangani akhir masa kerjanya. Program ini akan terus dikembangkan sebagai persiapan pensiun dan peralihan karir. Jumlah karyawan yang Medical Check Up: 1.331 peserta Jumlah karyawan dan keluarganya yang rawat jalan: 4.400 Fasilitas kacamata: 2.103 Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan keluarganya yang rawat inap: 6.037 Jumlah karyawan dan keluarganya yang memperoleh layanan di klinik Indosat: 823 (klinik gigi), 1.428 (klinik dokter umum) Upah Mimimum Indosat Ooredoo berkomitmen membayar sekurangkurangnya upah minimum lokal di tempatnya beroperasi, sesuai dengan peraturan pemerintah. Tunjangan Karyawan Kesepakatan Kerja Bersama Tunjangan-tunjangan tertentu disediakan bagi karyawan penuh waktu yang memenuhi persyaratan yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu. Tunjangan-tunjangan ini termasuk: - Program pensiun, bagi karyawan yang menerima fasilitas yang sepenuhnya dibiayai Perusahaan seperti yang tertuang dalam ketentuan-ketentuan yang disepakati antara Perusahaan dan pengelola program pensiun (Jamsostek). - Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) dimana iuran jaminan sosial dibayarkan oleh Perusahaan. Semua karyawan Indosat Ooredoo dilindungi oleh Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB dirundingkan ulang dan ditanda-tangani setiap dua tahun antara manajemen Indosat Ooredoo dan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI). KKB tersebut mencakup ketentuan umum hubungan kerja termasuk jam kerja, gaji, pengembangan kemampuan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, kode perilaku karyawan dan mekanisme penyelesaian sengketa buruh. Tujuan KKB adalah mendukung keberhasilan bisnis Perusahaan sambil juga melindungi hak-hak karyawan. Fasilitas dan perawatan kesehatan, terdiri dari: a. b. c. d. e. f. g. h. Tunjangan rawat jalan Tunjangan rawat inap (termasuk saat melahirkan) Perawatan dan tunjangan kesehatan gigi Tunjangan kaca mata General Check Up (GCU) Asuransi jiwa Tunjangan pernikahan bagi karyawan. Bantuan pemakaman Indosat Ooredoo 330 Laporan Tahunan 2015 Program Pensiun Manfaat Pasti Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja. Kami selalu peduli akan karyawan kami sebagai aset Perusahaan yang sangat penting Kesehatan & Keselamatan Kerja Indosat Ooredoo telah membentuk Komite Pembimbing Keselamatan dan Kesehatan yang berfungsi melindungi karyawan dari kecelakaan dan penyakit selama kerja. Tingkat Kecelakaan Kerja Sepanjang tahun 2015 tidak ada kematian, cedera berat, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di antara karyawan Indosat Ooredoo Ooedoo. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Untuk membantu pencegahan dan perawatan dini penyakit, karyawan Indosat Ooredoo yang berhak beserta keluarganya boleh mendapat pemeriksaan kesehatan menyeluruh serta kunjungan ke klinik umum Indosat Ooredoo maupun klinik gigi Indosat Ooredoo. Rincian Karyawan berdasarkan Usia Kelompok Usia 2013 2014 2015 91 144 50 25-35 Tahun 814 931 1.025 35-45 Tahun 1.680 1,.590 1.608 45-50 Tahun 354 309 404 > 50 tahun 107 75 91 3.046 3.049 3.178 < 25 Tahun Total Rincian Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Pria Wanita Total 2013 2.145 901 3.046 2014 2.170 879 3.049 2015 2.276 902 3.178 Indosat Ooredoo 331 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan VIII. Hak Azasi Manusia Indosat Ooredoo berkomitmen menjunjung hak azasi manusia sejalan dengan Millennium Development Goals. Pada saat ini, dengan mengacu pada praktek standar di industri sektor telekomunikasi Indonesia, Indosat Ooredoo tidak mensyaratkan penyaringan (screening) atau klausul hak azasi manusia dalam kontrak serta perjanjian investasinya, atau screening hak azasi manusia dari para pemasoknya. Pencegahan Kerja Paksa Upaya mengidentifikasi apakah operasi dan pemasok mempunyai risiko insiden kerja paksa, dan tindakan untuk menghapuskan semua bentuk kerja paksa. Pelaksanaan Keamanan Karyawan pun tidak diharuskan menjalani latihan tentang hak azasi manusia karena aspek ini secara umum dianggap tidak relevan dengan operasi kami. Namun demikian, semua karyawan diharapkan bertindak secara etika dan saling menghormati. Petugas keamanan Indosat Ooredoo tidak menerima latihan khusus tentang hak azasi manusia karena hal ini tidak dianggap relevan dengan bisnis utama Indosat Ooredoo. Hak Penduduk Asli Pada tahun 2015 tidak tercatat adanya pelanggaran hakhak penduduk asli. Non Diskriminasi Penilaian Pada tahun 2015 tidak terjadi insiden diskriminasi atas hak azasi manusia yang signifikan atau tindakan perbaikan yang harus diambil. Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya, karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak azasi manusia. Kebebasan Berserikat dan Tawar Menawar Kolektif Penilaian Karyawan Indosat Ooredoo mempunyai kebebasan berserikat dan mengadakan tawar menawar kolektif. Serikat Pekerja Indosat Ooredoo/SPI) dibentuk tanggal 25 Agustus 1999. Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian dampak hak azasi manusia atas kegiatan operasionalnya, karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak azasi manusia. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dirundingkan, disetujui dan ditanda-tangani oleh Manajemen Indosat Ooredoo bersama SPI untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, yang syarat-syaratnya meliputi ketentuan umum tentang jam kerja, gaji, pengembangan karyawan, Kesehatan Keselamatan Keamanan dan Lingkungan (K3L), kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, prosedur kedisiplinan dan mekanisme penyelesaian sengketa. Remediasi Pada tahun 2015 tidak ada keluhan yang menyangkut hak azasi manusia yang diajukan terhadap Indosat Ooredoo. Pekerja Anak Indosat Ooredoo tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur. Semua karyawan berusia di atas usia kerja minimum. Indosat Ooredoo 332 Laporan Tahunan 2015 IX. Masyarakat Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka dan perusahaan publik, Indosat Ooredoo bertanggung jawab untuk berperilaku sebagai warganegara korporat yang beretika dan memberi sumbangsih kepada masyarakat. Komunitas Lokal Indosat Ooredoo telah melancarkan berbagai program keterlibatan dan pengembangan komunitas baik di tingkat nasional maupun lokal. Dengan demikian Perusahaan tidak mengkategorikan program komunitasnya berdasarkan unit operasional sehingga ukuran persentase operasinya yang menerapkan program pengembangan komunitas lokal tidak dianggap relevan. Secara keseluruhan, operasi Indosat Ooredoo di tahun 2015 tidak dianggap memiliki dampak negatif yang potensial maupun aktual pada komunitas lokal. Sebaliknya, kegiatan Indosat Ooredoo di tingkat komunitas cenderung memberikan dampak positif dengan memfasilitasi akses terhadap layanan telekomunikasi dan/atau produk digital, serta berkontribusi di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan wanita sejalan dengan program CSR-nya sebagai berikut: Indosat Ooredoo memiliki komitmen untuk memberikan tambahan nilai ekonomis, sosial dan lingkungan serta peduli akan masyarakat Pemberdayaan Wanita Pendidikan 1 Inovasi 2 3 Klinik Mobil Indosat Ooredoo Bantuan dari Program Bantuan Bencana sebagai ikon hadirnya Indosat Ooredoo di area bencana Indosat Ooredoo Memberikan layanan kesehatan yang berfokus kepada anak di komunitas kurang mampu 333 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan Landasan program CSR: Kesehatan Mobil Klinik merupakan program yang diinisiasi oleh Indosat sejak tahun 2007 untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat terpencil (khususnya berfokus pada anak-anak) dan korban bencana alam. Mobil Klinik menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang dilengkapi dengan perangkat medis termasuk USG untuk ibu hamil, obat-obatan, tenaga medis profesional, pemberian nutrisi bagi anak serta edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat. Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak dimulainya program tersebut, dimana lebih dari 51.000 orang dilayani pada tahun 2015. Lokasi kegiatan di tahun 2015 Pulau Sumatera Area Jumlah Mobil Klinik Bengkulu, Medan, Padang, Lampung 4 Kalimantan Banjarmasin, Pontianak 2 Jawa Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal, Yogyakarta 8 Sulawesi Makassar 1 Papua Jayapura 1 Total 16 Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam pada kejadian: - Banjir di Jakarta - Letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra - Banjir di Sulawesi dan Bandung, Jawa Barat - Tanah longsor di Papua dan Jawa Tengah - Polusi asap bencana dari kebakaran hutan. Selain perawatan kesehatan gratis, Mobil Klinik juga membantu mengangkut barang yang dibutuhkan seperti makanan, selimut, pakaian, masker, buku sekolah, dan lainnya ke lokasi bencana. Indosat Ooredoo 334 Laporan Tahunan 2015 Pilar 1: Pemberdayaan Wanita Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk mencari penghasilan. • 50 perempuan dan ibu rumah tangga di Sokaraja Kulon Desa, Sokaraja Kecamatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibekali dengan ilmu untuk membuat batik Banyumasan dan produk turunannya dengan motif pakem yang unik, kemudian menjualnya melalui internet. Penerima manfaat diluar 50 orang tersebut juga mencakup 200 anggota keluarga. • Sejumlah perempuan yang melamar untuk pinjaman kredit mikro terpilih menjadi penerima pinjaman menggunakan solusi pembayaran e-money Dompetku yang dikirim melalui telepon genggam mereka. Peserta menerima pembinaan dan pendampingan dalam rangka mengembangkan bisnis mereka, juga bimbingan dan evaluasi. Pinjaman yang dibayar dimasukkan kembali ke dalam program untuk mendanai peserta baru, sehingga menciptakan sistem pendanaan bergulir yang berkelanjutan dan dapat berdiri sendiri. Pada akhir program satu tahun, target Indosat Ooredoo menyalurkan modal kerja kepada 557 wanita yang secara tidak langsung memberikan manfaat kepada ke 2.228 anggota keluarga. Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital. Pilar 3: Inovasi Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Pada tahun 2015, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan local maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif. Jumlah peserta IWIC yang semakin meningkat 2015 2014 2013 3.173 1.738 667 Pilar 2: Pendidikan - Indonesia Belajar Indosat Ooredoo telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolah-sekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan. Indosat Ooredoo Kebijakan Publik Indosat Ooredoo aktif berpartisipasi dalam asosiasi industri dan organisasi bisnis terkait seperti Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain. 335 Laporan Tahunan 2015 Bab 8 - Laporan Keberlanjutan X. Tanggung Jawab Produk Tidak ada kejadian pelanggaran signifikan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi, dan sponsor selama 2015. Kesehatan dan keselamatan pelanggan Indosat Ooredoo berupaya memastikan agar produk dan layanannya aman digunakan pelanggan dari segala usia. Khususnya, Indosat Ooredoo selalu mengupayakan penggunaan alat telekomunikasi radio yang tidak berbahaya bagi kesehatan pelanggan, sejalan dengan kebiasaan umum dalam industrinya. Keleluasaan Pribadi Pelanggan Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi insiden besar yang terjadi karena ketidak patuhan terhadap peraturan ataupun aturan yang dianut sukarela terkait kesehatan dan keselamatan produk dan layanan. Informasi produk dan layanan Semua voucher langganan pra-bayar Indosat Ooredoo diberikan label yang tepat untuk memudahkan penggunaan termasuk informasi tarif dan petunjuk pemakaian. Kami juga berupaya memberi informasi tepat tentang semua produk dan layanan kepada pelanggan. Pada tahun 2015, tidak terjadi insiden yang signifikan karena ketidak patuhan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela mengenai informasi produk dan layanan serta pemberian label. Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo tidak menerima keluhan terbukti yang menyangkut pelanggaran keleluasaan pribadi pelanggan (customer privacy) atau hilangnya data pelanggan. Indosat Ooredoo juga melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan dengan cara memelihara jaringan dan pusat data yang terjaga keamanannya seperti yang dicerminkan oleh sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) ISO 27001 yang kami miliki, yang mencakup teknologi informasi, teknik keamanan, dan syarat serta sistem manajemen keamanan informasi. Kepatuhan Indosat Ooredoo patuh kepada semua hukum dan perundangan yang berlaku. Namun demikian, dari waktu ke waktu dapat timbul perkara yang terkait kepatuhan. Untuk uraian yang lengkap, silahkan dilihat di Laporan Tahunan 2015. Kepuasan Pelanggan Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan adalah upaya Indosat Ooredoo yang paling utama. Beragam inisiatif diambil pada tahun 2015, terutama peluncuran jaringan 4G LTE yang menghasilkan peningkatan kualitas, kuantitas dan cakupan jaringan yang lebih luas demi pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan menghadirkan kecepatan download sebesar 185 Mbps dan kecepatan upload sebesar 41 Mbps. Nilai kepuasan pelanggan CSAT Indosat Ooredoo mencapai 80% di tahun 2015. Komunikasi Pemasaran Indosat Ooredoo berkomitmen mematuhi setiap undangundang dan standar yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor. Indosat Ooredoo juga secara suka rela memastikan agar semua iklan komersialnya tidak membingungkan pelanggan. Indosat Ooredoo 336 Laporan Tahunan 2015 Disclaimer Laporan Tahunan ini adalah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan disusun sesuai dengan Peraturan OJK. Dalam Laporan Tahunan ini, kata “Indosat”, “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Perseroan” dan “kami” merujuk kepada PT Indosat Tbk dan anak Perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia. “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia. “rupiah” atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda. Kecuali jika disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan ini mencantumkan beberapa informasi keuangan dan hasil–hasil usaha tertentu, serta mungkin juga mencantumkan beberapa proyeksi, rencana, strategi dan tujuan tertentu dari Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta historis, yang akan dianggap sebagai pernyataan pandangan ke depan (forward–looking statement) dalam batasan ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan–pernyataan yang bersifat pandangan ke depan bergantung kepada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan kejadian–kejadian nyata dan hasil–hasil masa depan Indosat yang secara material berbeda dengan yang diharapkan atau ditunjukkan oleh pernyataan–pernyataan yang demikian. Tidak ada jaminan bahwa hasil–hasil yang diantisipasi, atau ditunjukkan oleh setiap pernyataan yang bersifat pandangan ke depan, akan dicapai.Tidak ada informasi apapun yang terdapat di dalamnya yang boleh direproduksi tanpa izin tertulis dari Perusahaan. Untuk informasi termutakhir, silakan menghubungi Group Investor Relations dan Corporate Secretary, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia. Tel. (62–21) 3000 3001 ext. 2615, Fax. (62–21) 3000 3002 atau E–mail: investor@ indosatooredoo.com. Kami berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dengan setiap pemangku kepentingan. Semua pemegang kepentingan dipersilahkan mengunjungi website kami di www.indosatooredoo.com untuk informasi lebih lanjut tentang Indosat. Versi online dari dokumen ini juga tersedia di www.indosatooredoo.com. Hak cipta atas Logo dan merek dagang terdaftar yang digunakan dalam laporan ini merupakan milik dari Spotify yang hak ciptanya tetap melekat pada Perusahaan tersebut. Penggunaan dalam Laporan ini adalah semata–mata hanya untuk ilustrasi/deskripsi tanpa tujuan komersial. Indosat Ooredoo 337 Laporan Tahunan 2015 Laporan Tahunan 2015 PT Indosat Tbk Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta 10110 Indonesia T. +6221 3000 3001 ext. 2615 F. +6221 3000 3002 Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.indosatooredoo.com E. [email protected] [email protected] Indosat Ooredoo 338 2015 Annual Report